KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG"

Transkripsi

1 KERJASAMA : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG

2 ISBN : No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 28,0 x 21,5 cm Jumlah Halaman : 261 Gambar Kulit Diterbitkan Oleh : Seksi Statistik Sosial : Badan Pusat Statistik Boleh dikutif dengan menyebut sumbernya

3 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Buku Laporan AKhir Survei Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA) Tahun 2006 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Data yang disajikan dalam buku ini mencerminkan keadaan sosial ekonomi penduduk pada tahun Secara garis besar publikasi ini menyajikan data pokok sosial ekonomi masyarakat Jawa Barat yang meliputi data kependudukan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, dan lain-lain secara up to date dan berkelanjutan. Suseda diharapkan dapat dilaksanakan tiap tahun. Diharapkan buku ini dapat digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat, Swasta dan Pemerintah sebagai bahan informasi yang akurat dan acuan dalam perencanaan dan penetapan kebijaksanaan pembangunan di berbagai sektor. Disadari bahwa Publikasi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik atau saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan pada penerbitan selanjutnya. Akhirnya pada semua pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini diucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Bandung, Desember 2006 Badan Pusat Statistik, Kepala, Muhamad Koswara, SE NIP i

4 SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA KOTA BANDUNG Assalamualaikum Wr. Wb. Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, yang dengan segala rahmat dan karunia-nya, sehingga publikasi Laporan AKhir Survei Sosial Ekonomi Daerah (SUSEDA) Tahun 2006 ini dapat disajikan. Publikasi ini merupakan hasil kerjasama antara Badan Perencanaan Daerah Propinsi Jawa Barat dengan Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Barat. Suseda merupakan salah satu dari data publikasi BPS yang dapat memberikan gambaran mengenai data-data sosial ekonomi masyarakat tahun berjalan (keadaan Agustus 2006) seperti data kependudukan, kesehatan, pendidikan, kegiatan ekonomi penduduk, ketenagakerjaan, dan lain-lain. Dengan berbagai ragam data sosial ekonomi yang cukup lengkap, diharapkan buku ini dapat digunakan sebagai bahan dalam penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan, serta dapat pula dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi keberhasilan pembangunan. Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam Penyusunan Suseda Kota Bandung ini, semoga bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Wassalamualaikum Wr. Wb. Bandung, Desember 2006 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kepala, Drs. H. Tjetje Soebrata SH. MM NIP ii

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i KATA SAMBUTAN ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Jenis Data Yang Dikumpulkan 2 BAB II. METODOLOGI Ruang Lingkup Kerangka Sampel Rancangan Sampel Metode Pengumpulan Data Pengolahan Data Referensi Waktu Survei Sistematika Penyajian 7 iii

6 BAB III. KONSEP DAN DEFINISI Blok Sensus Rumahtangga dan Anggota Rumahtangga Kesehatan Pendidikan Angkatan Kerja Fertilitas Perumahan Konsumsi/Pengeluaran Rumahtangga 15 TABEL-TABEL 17 DAFTAR PUSTAKA 261 iv

7 DAFTAR TABEL Hal TABEL 1. KEPENDUDUKAN 1.1 Penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin tahun Penduduk menurut kecamatan, jenis kelamin, dan kelompok umur (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Persentase penduduk menurut kecamatan, jenis Kelamin, dan kelompok umur (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk menurut kecamatan, jenis kelamin dan status perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Persentase menurut kecamatan, jenis kelamin dan status perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Penduduk 10 tahun keatas menurut kecamatan, jenis kelamin dan status perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk 10 tahun keatas menurut kecamatan, jenis kelamin dan status perkawinan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk perempuan usia tahun menurut kecamatan dan kelompok umur tahun Persentase penduduk perempuan usia tahun menurut kecamatan dan kelompok umur tahun Penduduk perempuan usia tahun pernah kawin menurut kecamatan dan kelompok umur tahun Persentase penduduk perempuan pernah kawin usia tahun menurut kecamatan dan kelompok umur tahun 2006 v

8 1.12 Penduduk perempuan usia tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan kelompok umur tahun Persentase penduduk perempuan usia tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan kelompok umur tahun Penduduk menurut kecamatan dan kelompok umur (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk menurut kecamatan dan kelompok umur (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki + Perempuan) tahun Penduduk usia 5-24 tahun menurut kecamatan, jenis kelamin dan kelompok umur (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk usia 5-24 tahun menurut kecamatan, jenis kelamin dan kelompok umur (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun TABEL 2. KESEHATAN 2.1 Penduduk menurut kecamatan dan keluhan kesehatan utama yang dialami sebulan yang lalu (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk yang menderita sakit selama sebulan yang lalu menurut kecamatan dan jumlah hari sakit (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk yang menderita sakit selama sebulan yang lalu menurut kecamatan dan jumlah hari sakit (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk yang pernah mengalami keluhan menurut kecamatan dan Apakah pernah berobat sendiri (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase Penduduk yang pernah mengalami keluhan menurut kecamatan dan Apakah pernah berobat jalan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk yang berobat sendiri menurut kecamatan dan jenis obat yang digunakan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun vi

9 2.7 Persentase penduduk yang berobat sendiri menurut kecamatan dan jenis obat yang digunakan (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Balita menurut kecamatan dan penolong pertama kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Persentase balita menurut kecamatan dan penolong pertama kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Balita menurut kecamatan dan penolong terakhir kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Persentase balita menurut kecamatan dan penolong terakhir kelahiran (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Balita menurut kecamatan dan Apakah pernah diberi Air Susu Ibu (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Balita yang pernah disusui menurut kecamatan dan lamanya disusui (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Persentase balita yang pernah disusui menurut kecamatan dan lamanya disusui (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun vii

10 TABEL 3. PENDIDIKAN 3.1 Penduduk usia 5 tahun ke atas menurut kecamatan dan partisipasi bersekolah (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk usia 10 tahun ke atas menurut kecamatan dan partisipasi bersekolah (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk usia 7-12 tahun menurut kabupaaten/kota dan partisipasi sekolah (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Penduduk usia tahun menurut kecamatan dan partisipasi sekolah (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Penduduk usia tahun menurut kecamatan dan partisipasi sekolah (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Penduduk usia tahun menurut kecamatan dan partisipasi sekolah (Laki-laki, Perempuan, Lakilaki+Perempuan) tahun Penduduk 10 tahun keatas menurut kecamatan dan ijazah tertinggi yang dimiliki (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase Penduduk 10 tahun keatas menurut kecamatan dan ijazah tertinggi yang dimiliki (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk usia 10 tahun ke atas menurut kecamatan dan kemampuan membaca dan menulis (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun viii

11 TABEL 4. KETENAGAKERJAAN 4.1 Penduduk usia 10 tahun ke atas menurut kecamatan dan kegiatan utama seminggu yang lalu (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas menurut kecamatan dan kegiatan utama seminggu yang lalu (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja seminggu yang lalu menurut kecamatan dan jam kerja seluruhnya (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja seminggu yang lalu menurut kecamatan dan jam kerja seluruhnya (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan lapangan usaha (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan lapangan usaha (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan jenis pekerjaan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan jenis pekerjaan (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan status pekerjaan utama (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut kecamatan dan status pekerjaan utama (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk 10 tahun keatas yang bekerja seminggu yang lalu menurut golongan umur dan jam kerja seluruhnya (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk 10 tahun keatas yang bekerja seminggu yang lalu menurut golongan umur dan jam kerja seluruhnya (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan lapangan usaha (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun ix

12 4.14 Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan lapangan usaha (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan jenis pekerjaan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan jenis pekerjaan (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan status pekerjaan utama (Lakilaki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut golongan umur dan status pekerjaan utama (Laki-laki, Perempuan, Laki-laki+Perempuan) tahun TABEL 5. FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA 5.1 Penduduk perempuan usia 10 tahun keatas yang pernah kawin menurut kecamatan dan umur perkawinan pertama tahun Persentase penduduk perempuan usia 10 tahun keatas yang pernah kawin menurut kecamatan dan umur perkawinan pertama tahun Penduduk perempuan usia tahun dan berstatus pernah kawin menurut kecamatan dan pernah/tidaknya menggunakan alat KB tahun Penduduk perempuan usia tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan pernah/tidaknya menggunakan alat KB tahun Penduduk perempuan usia tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan sedang tidaknya menggunakan alat KB tahun Penduduk perempuan usia tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan prevalensi KB tahun x

13 5.7 Penduduk perempuan usia tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan alat/cara yang sedang digunakan tahun Persentase penduduk perempuan usia tahun berstatus kawin menurut kecamatan dan alat/cara yang sedang digunakan tahun TABEL 6. PERUMAHAN 6.1 Rumahtangga menurut kecamatan dan luas lantai rumah tahun Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan luas lantai rumah tahun Rumahtangga menurut kecamatan dan jenis atap terluas tahun Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan jenis atap terluas tahun Rumahtangga menurut kecamatan dan jenis lantai terluas tahun Rumahtangga menurut kecamatan dan jenis dinding terluas tahun Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan jenis dinding terluas tahun Rumahtangga menurut kecamatan dan sumber penerangan tahun Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan sumber penerangan tahun Rumahtangga menurut kecamatan dan fasilitas air minum tahun Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan fasilitas air minum tahun Rumahtangga menurut kecamatan dan cara memperoleh air minum tahun Rumahtangga menurut kecamatan dan sumber air minum tahun Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan sumber air minum tahun Rumahtangga menurut kecamatan dan sumber air minum bersih tahun Rumahtangga menurut kecamatan dan jarak ke penampungan tinja tahun xi

14 6.17 Rumahtangga menurut kecamatan dan fasilitas tempat buang air besar tahun Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan fasilitas tempat buang air besar tahun Rumahtangga menurut kecamatan dan jenis closet tahun Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan jenis closet tahun Rumahtangga menurut kecamatan dan tempat pembuangan tinja tahun Persentase rumahtangga menurut kecamatan dan tempat pembuangan tinja tahun TABEL 7. PENGELUARAN RUMAHTANGGA 7.A Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk sub golongan makanan dan bukan makanan menurut golongan pengeluaran perkapita sebulan (rupiah) tahun B Persentase Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk sub golongan makanan dan bukan makanan menurut golongan pengeluaran perkapita sebulan (rupiah) tahun xii

15 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) bertugas menyelenggarakan statistik dasar yaitu statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral. Hal ini tersirat dalam Undang-Undang Statistik No. 16 Tahun Sebagai lembaga penyedia data secara berkelanjutan guna mendukung perencanaan pembangunan, BPS selama ini telah melaksanakan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) secara rutin setiap tahun yang pelaksanaannya dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pusat. Kebutuhan data sosial, khususnya mengenai kesejahteraan rakyat, perlu dipenuhi untuk mengetahui apakah hasil-hasil pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat terutama yang menyangkut berbagai aspek pemenuhan kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, keamanan dan kesempatan kerja. Susenas merupakan survei yang mempunyai cakupan data sosial ekonomi masyarakat yang paling lengkap dan luas dengan pendekatan rumah tangga. Hasil Susenas selama ini telah dipergunakan baik oleh lembaga pemerintah, lembaga internasional (seperti UNICEF, ILO, dan lain-lain), dan masyarakat. Akan tetapi, hasil Susenas cenderung kurang mengakomodasi kebutuhan data di daerah yang cepat dan up to date karena proses pengumpulan dan pengolahan datanya berjenjang dan membutuhkan waktu relatif lama. Disamping itu, variabel/indikator yang dikumpulkan relatif kurang mengakomodasi kebutuhan riil di daerah. 1

16 Dengan digulirkannya otonomi daerah, ketersediaan data sosial ekonomi yang bersumber pada Community Base Data secara rutin dan berkesinambungan menjadi hal yang sangat penting bagi kepentingan daerah. Untuk mendukung ketersediaan data sosial ekonomi dimaksud mulai tahun 2006 BPS mulai melaksanakan Suseda. Data yang dihasilkan dari kegiatan Suseda dapat memberi gambaran mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat per Kecamatan. Dengan tersedianya data/informasi yang lengkap dan up to date tersebut, diharapkan kemajuan program pembangunan dapat dievaluasi secara berkala Tujuan Penyusunan Data Sosial Ekonomi Daerah diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahun dan dapat menyediakan data pokok sosial ekonomi masyarakat per kecamatan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Data Sosial Ekonomi Daerah 2006 dapat digunakan untuk masukan penyusunan kebijakan maupun digunakan sebagai alat untuk melihat keadaan, memonitor, dan mengevaluasi keberhasilan pembangunan sampai ke tingkat kecamatan Jenis Data yang dikumpulkan a. Keterangan umum anggota rumahtangga yaitu nama, hubungan dengan kepala rumahtangga, jenis kelamin, umur, dan status perkawinan. b. Keterangan umum kesehatan dan pendidikan anggota rumahtangga. 2

17 c. Keterangan anggota rumahtangga berumur 10 tahun keatas, meliputi kegiatan ekonomi dan sosial budaya. d. Keterangan fertilitas bagi anggota rumahtangga wanita yang pernah kawin dan keterangan Keluarga Berencana (KB) dari anggota rumahtangga yang berstatus kawin. e. Keterangan yang menyangkut karakteristik bangunan tempat tinggal, fasilitas perumahan dan lingkungan. f. Keterangan tentang rata-rata konsumsi rumahtangga dan pengeluaran rumahtangga, dan Keterangan sosial ekonomi lainnya 3

18 BAB II. METODOLOGI 2.1. Ruang Lingkup Suseda 2006 dilakukan diseluruh wilayah yang tersebar di 26 kecamatan dan 139 kelurahan. Ukuran sampel sebesar 224 Blok Sensus atau rumahtangga. Data yang dihasilkan representatif disajikan sampai dengan tingkat kecamatan. Rumahtangga yang tinggal dalam blok sensus khusus dan rumahtangga khusus yang tinggal di blok sensus biasa tidak dipilih dalam sampel Kerangka Sampel Kerangka sampel untuk pemilihan sampel blok sensus Suseda 2006 terdiri dari kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus, kerangka sampel untuk sub blok sensus (khusus blok sensus yang mempunyai jumlah rumahtangga lebih besar dari 150 rumahtangga), dan kerangka sampel untuk pemilihan rumahtangga dalam blok sensus terpilih/sub blok sensus terpilih. Kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus (di daerah perkotaan) adalah daftar blok sensus yang terdapat di daerah perkotaan di setiap kecamatan. Kerangka sampel untuk pemilihan sub blok sensus adalah daftar sub blok sensus dalam blok sensus terpilih yang mempunyai jumlah rumahtangga lebih besar dari 150 rumahtangga. 4

19 2.3. Rancangan Sampel Rancangan sampel Suseda 2006 adalah rancangan sampel bertahap dua untuk blok sensus yang tidak dibentuk sub blok sensus dan rancangan sampel bertahap tiga untuk blok sensus yang dibentuk sub blok sensus. Setiap tahap dalam rancangan pemilihan sampel adalah sebagai berikut: Untuk blok sensus yang tidak dibentuk sub blok sensus, tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara linier sistemik sampling dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus hasil Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B). Tahap kedua, dari sejumlah rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus terpilih dipilih 16 rumahtangga juga secara linier sistematik sampilng. Untuk blok sensus yang dibentuk sub blok sensus, tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih sejumlah blok sensus secara probability proportional to size, dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing di setiap blok sensus hasil P4B. Tahap kedua, dari setiap blok sensus terpilih dipilih sejumlah sub blok sensus, selanjutnya dipilih satu sub blok sensus secara pps dengan size banyaknya rumahtangga hasil listing P4B di setiap sub blok sensus. Dan tahap ketiga, dari sejumlah rumahtangga hasil listing di setiap sub blok sensus terpilih dipilih 16 rumahtangga juga secara linier sistematik sampling. 5

20 2.4. Metoda Pengumpulan Data Pengumpulan data dari rumahtangga terpilih dilakukan melalui wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden yang sesuai. Untuk pertanyaan yang bersifat individu dilakukan wawancara dengan individu yang bersangkutan. Sedangkan keterangan tentang rumahtangga dapat dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumahtangga, suami/istri kepala rumahtangga, atau anggota rumahtangga lain yang mengetahui tentang karakteristik yang ditanyakan Pengolahan Data Pengolahan data, mulai perekaman data (data entri), pemeriksaan konsistensi antar isian dalam kuesioner sampai dengan tahap tabulasi, sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan komputer. Sebelum tahap ini dimulai, terlebih dahulu dilakukan cek awal atas kelengkapan isian daftar pertanyaan, penyuntingan (editing) terhadap isian yang tidak wajar termasuk hubungan keterkaitan (konsistensi) antara satu jawaban dengan jawaban yang lainnya Referensi Waktu Survei Dalam Suseda 2006, referensi waktu survei yang digunakan untuk pengumpulan data adalah suatu periode yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan rumahtangga. 6

21 a. Keterangan kegiatan anggota rumahtangga berumur 10 tahun keatas, dan konsumsi makanan dengan referensi waktu survei seminggu yang lalu. b. Keterangan kesehatan dengan referensi waktu survei sebulan yang lalu. c. Pengeluaran untuk barang-barang bukan makanan dengan referensi waktu survei sebulan dan setahun yang lalu Sistematika Penyajian Penyajian data/tabel dalam publikasi ini dikelompokkan kedalam tujuh bagian. Bagian pertama memaparkan masalah kependudukan, termasuk tabel jumlah penduduk dan angka-angka persentase, diantaranya mengenai penduduk menurut jenis kelamin, umur, status perkawinan. Bagian kedua, menyajikan tentang kondisi kesehatan penduduk yang mencakup keluhan kesehatan utama, hari sakit, dan kondisi balita. Bagian ketiga, menyajikan kondisi pendidikan penduduk yang mencakup partisipasi sekolah, status pendidikan, tingkat pendidikan, dan melek huruf. 7

22 Bagian keempat, menyajikan ketenagakerjaan, yang mencakup kegiatan utama penduduk, jam kerja, lapangan pekerjaan, dan status pekerjaan. Bagian kelima, menyajikan fertilitas dan keluarga berencana. Bagian keenam, menyajikan data indikator makro mengenai perumahan. Bagian ketujuh, menyajikan data pengeluaran rumahtangga. 8

23 BAB III. KONSEP DAN DEFINISI 3.1. Blok sensus Blok sensus adalah bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja seorang petugas pencacah. Blok sensus membagi habis desa/kelurahan. Blok sensus harus mempunyai batas-batas (alam/buatan) yang jelas. Batas satuan lingkungan setempat (SLS) seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dusun atau lingkungan diutamakan sebagai batas blok sensus bila batas SLS tersebut jelas. Satu blok sensus harus terletak pada satu hamparan tidak boleh terpisah oleh blok sensus lain Rumahtangga dan Anggota Rumahtangga Rumahtangga dalam hal ini dibedakan menjadi dua, yaitu rumahtangga biasa dan rumahtangga khusus. 1) Rumahtangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus, dan biasanya makan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama menjadi satu. Selain rumahtangga biasa yang terdiri dari bapak, ibu dan anak, yang juga dianggap rumahtangga biasa antara lain: a. Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan. sensus dan mengurus makanannya secara sendiri. 9

24 b. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus tapi makannya dari satu dapur asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam satu segmen. c. Suatu rumahtangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya berjumlah kurang dari 10 orang. d. Pengurus asrama, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak, istri serta anggota rumahtangga lainnya, makan dari satu dapur yang terpisah dari lembaga yang diurusnya. e. Beberapa orang yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumahtangga biasa. 2) Rumahtangga khusus, yaitu orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan, dan sekelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih tidak dicakup dalam Susenas. Anggota rumahtangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumahtangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun sementara tidak ada. Anggota rumahtangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumahtangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai anggota rumahtangga. 10

25 Orang yang telah tinggal di suatu rumahtangga 6 bulan atau lebih atau yang telah tinggal di suatu rumahtangga kurang dari 6 bulan, tetapi berniat menetap di rumahtangga tersebut dianggap sebagai anggota rumahtangga. Kepala rumahtangga adalah seseorang dari sekelompok anggota rumahtangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumahtangga tersebut atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumahtangga tersebut Kesehatan Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena penyakit akut, penyakit kronis, kecelakaan atau hal lain. Jenis keluhan kesehatan yang disurvei adalah panas/demam, batuk pilek, asma, diare/buang-buang air, sakit kepala, sakit gigi, dan lainnya. Terganggu kesehatan adalah tidak dapat melakukan kegiatan secara normal sebagaimana biasanya karena sakit atau keluhan dimaksud. Imunisasi atau vaksinansi adalah memasukkan kuman atau racun penyakit tertentu yang sudah dilemahkan (vaksin) ke dalam tubuh dengan cara suntik atau diminum (diteteskan dalam mulut), dengan maksud agar terjadi kekebalan terhadap penyakit tersebut. 11

26 3.4. Pendidikan Sekolah adalah sekolah formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan tinggi, termasuk pendidikan yang disamakan. Tidak/belum pernah sekolah adalah mereka yang tidak atau belum pernah sekolah. Termasuk mereka yang tamat/belum tamat Taman Kanak-kanak yang tidak melanjutkan ke SD. Masih bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di pendidikan dasar, menengah atau tinggi. Tidak sekolah lagi adalah mereka yang pernah mengikuti pendidikan dasar, menengah atau tinggi, tetapi pada saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak lagi aktif. Angka Melek Huruf (AMH) adalah persentase penduduk yang memiliki kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan/atau lainnya. Indikator ini menggambarkan mutu sumber daya manusia yang diukur dalam aspek pendidikan. Semakin tinggi nilai indikator ini semakin tinggi mutu sumber daya manusia suatu masyarakat. Untuk mempertajam analisis, batasan usia bisa diubah seusai kebutuhan. Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang melek huruf AMH = x 100 Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas 12

27 Pendidikan Yang Ditamatkan Indikator ini menunjukkan keterkaitan sistem pendidikan dalam mendidik sub kelompok penduduk dewasa. Persentase Penduduk Berpendidikan SLTP Keatas Indikator ini merupakan persentase penduduk usia 16 tahun keatas yang minimal berpendidikan SLTP. Angka yang diperoleh digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas pendidikan penduduk dengan menggunakan pendidikan dasar menengah sebagai batasan minimal. Penduduk usia 16 th keatas tamat SLTP keatas Penduduk Tamat SLTP Keatas = x 100 Jumlah penduduk usia 16 tahun keatas 3.5. Angkatan Kerja Angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun keatas dan selama seminggu yang lalu mempunyai pekerjaan, baik bekerja maupun sementara tidak bekerja karena suatu sebab seperti yang sedang menunggu panen, pegawai yang sedang cuti dan pekerja bebas profesional (dukun, dalang) yang sedang menunggu pekerjaan berikutnya. Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekejaan/mengharapkan dapat pekerjaan juga termasuk dalam kelompok angkatan kerja. 13

28 Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun keatas dan selama seminggu yang lalu hanya bersekolah, mengurus rumahtangga, melakukan kegiatan lainnya dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan dalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja atau mencari pekerjaan. Kegiatan yang terbanyak dilakukan adalah kegiatan yang menggunakan waktu terbanyak dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Waktu terbanyak diperhitungkan dengan membandingkan waktu yang digunakan untuk bekerja, sekolah, mengurus rumahtangga dan lainnya (olah raga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial). Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak boleh terputus (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam usaha/kegiatan ekonomi). Penghasilan atau keuntungan mencakup upah/gaji termasuk semua tunjangan dan bonus uang atau barang termasuk bagi pengusaha. Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan/usaha tetapi selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena sesuatu sebab seperti sakit, cuti, menunggu panen atau mogok kerja. 14

29 3.6. Fertilitas Anak kandung lahir hidup adalah anak yang pada waktu dilahirkan menunjukkan tanda-tanda kehidupan walaupun mungkin hanya beberapa saat saja seperti jantung berdenyut, bernapas, dan menangis. Anak yang pada waktu lahir tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati Perumahan Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Bagian-bagian yang digunakan bukan untuk keperluan sehari-hari tidak dimasukkan dalam perhitungan luas lantai seperti lumbung padi, kandang ternak, jemuran, dan warung (sebatas atap). Dinding adalah sisi luar/batas dari suatu bangunan atau penyekat dengan rumahtangga atau bangunan lain. Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan sehingga orang yang mendiami di bawahnya terlindung dari teriknya matahari, hujan, dan sebagainya. Untuk bangunan bertingkat, atap yang dimaksud adalah bagian teratas dari bangunan tersebut Konsumsi/Pengeluaran Rumahtangga Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumahtangga sebulan untuk konsumsi semua anggota rumahtangga dibagi dengan banyaknya anggota rumahtangga. 15

30 Pengeluaran atau konsumsi rumahtangga dibedakan menjadi dua yaitu konsumsi makanan dan bukan makanan tanpa memperhatikan asal barang dan terbatas pada pengeluaran untuk kebutuhan rumahtangga saja, tidak termasuk konsumsi pengeluaran untuk keperluan usaha rumahtangga atau yang diberikan kepada pihak lain. Pengeluaran untuk konsumsi makanan ditanyakan selama seminggu yang lalu, -sedangkan pengeluaran untuk bukan makanan setahun yang lalu. Baik konsumsi makanan maupun bukan makanan selanjutnya dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. 16

31 DAFTAR PUSTAKA BPS, 1999, Statistik Pendidikan 1998 (Susenas), BPS, Jakarta BPS, 2001, Indikator Kesejahteraan Rakyat, BPS, Jakarta BPS, 2003, Indikator Kesejahteraan Rakyat, BPS, Jakarta BPS, 2003, Gambaran Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Provinsi Jawa Barat (Ringkasan Eksekutif Hasil Suseda 2003), BPS Provinsi Jawa Barat, Bandung Bapeda Jawa Barat - BPS, 2005, Penyusunan Data Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) 2005 Jawa Barat, Bandung Jousairi Hasbullah, 1998, Pemanfaatan Data Statistik Dalam Penelitian. Bandung 261

32 Tabel 1.1. Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin JENIS KELAMIN No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki+ Perempuan N % N % N % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Bandung Kulon , , , Babakan Ciparay , , , Bojongloa Kaler , , , Bojongloa Kidul , , , Astanaanyar , , , R e g o l , , , Lengkong , , , Bandung Kidul , , , Margacinta , , , Rancasari , , , Cibiru , , , Ujungberung , , , Arcamanik , , , Cicadas , , , Kiaracondong , , , Batununggal , , , Sumur Bandung , , , A n d i r , , , Cicendo , , , Bandung Wetan , , , Cibeunying Kidul , , , Cibeunying Kaler , , , Coblong , , , Sukajadi , , , Sukasari , , , Cidadap , , , , , ,00

33 Tabel 1.2. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Laki-Laki No Kecamatan Kelompok Umur Jumlah N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Astanaanyar R e g o l Lengkong Bandung Kidul Margacinta Rancasari Cibiru Ujungberung Arcamanik Cicadas Kiaracondong Batununggal Sumur Bandung A n d i r Cicendo Bandung Wetan Cibeunying Kidul Cibeunying Kaler Coblong Sukajadi Sukasari Cidadap

34 Tabel 1.2. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Perempuan No Kecamatan Kelompok Umur Jumlah N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Astanaanyar R e g o l Lengkong Bandung Kidul Margacinta Rancasari Cibiru Ujungberung Arcamanik Cicadas Kiaracondong Batununggal Sumur Bandung A n d i r Cicendo Bandung Wetan Cibeunying Kidul Cibeunying Kaler Coblong Sukajadi Sukasari Cidadap

35 Tabel 1.2. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Laki-Laki+Perempuan No Kecamatan Kelompok Umur Jumlah N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Astanaanyar R e g o l Lengkong Bandung Kidul Margacinta Rancasari Cibiru Ujungberung Arcamanik Cicadas Kiaracondong Batununggal Sumur Bandung A n d i r Cicendo Bandung Wetan Cibeunying Kidul Cibeunying Kaler Coblong Sukajadi Sukasari Cidadap

36 Tabel 1.3. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Laki-Laki No Kecamatan Kelompok Umur Jumlah % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bandung Kulon 25,23 71,96 2,80 100, Babakan Ciparay 26,79 70,54 2,68 100, Bojongloa Kaler 27,80 70,40 1,79 100, Bojongloa Kidul 22,71 76,33 0,97 100, Astanaanyar 17,55 78,19 4,26 100, R e g o l 24,62 69,74 5,64 100, Lengkong 15,07 75,34 9,59 100, Bandung Kidul 24,70 73,49 1,81 100, Margacinta 24,64 69,57 5,80 100, Rancasari 34,16 60,87 4,97 100, Cibiru 41,54 57,72 0,74 100, Ujungberung 28,51 66,52 4,98 100, Arcamanik 21,94 73,55 4,52 100, Cicadas 28,68 66,91 4,41 100, Kiaracondong 26,70 67,96 5,34 100, Batununggal 29,70 65,02 5,28 100, Sumur Bandung 15,97 79,83 4,20 100, A n d i r 20,72 76,58 2,70 100, Cicendo 24,90 71,02 4,08 100, Bandung Wetan 16,22 68,92 14,86 100, Cibeunying Kidul 22,45 72,96 4,59 100, Cibeunying Kaler 23,16 73,68 3,16 100, Coblong 24,26 68,75 6,99 100, Sukajadi 23,04 72,61 4,35 100, Sukasari 23,64 71,52 4,85 100, Cidadap 28,08 68,97 2,96 100,00 25,42 70,28 4,30 100,00

37 Tabel 1.3. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Perempuan No Kecamatan Kelompok Umur Jumlah % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bandung Kulon 32,13 66,67 1,20 100, Babakan Ciparay 27,59 68,97 3,45 100, Bojongloa Kaler 25,00 72,92 2,08 100, Bojongloa Kidul 29,76 66,34 3,90 100, Astanaanyar 19,27 75,00 5,73 100, R e g o l 20,50 74,00 5,50 100, Lengkong 15,38 72,78 11,83 100, Bandung Kidul 28,07 69,01 2,92 100, Margacinta 18,13 74,73 7,14 100, Rancasari 22,30 74,82 2,88 100, Cibiru 32,30 65,76 1,95 100, Ujungberung 27,31 65,74 6,94 100, Arcamanik 24,86 71,89 3,24 100, Cicadas 26,45 71,61 1,94 100, Kiaracondong 22,75 73,54 3,70 100, Batununggal 22,30 72,86 4,83 100, Sumur Bandung 16,67 75,44 7,89 100, A n d i r 27,91 68,99 3,10 100, Cicendo 26,54 67,69 5,77 100, Bandung Wetan 17,65 69,52 12,83 100, Cibeunying Kidul 23,96 71,88 4,17 100, Cibeunying Kaler 25,31 68,52 6,17 100, Coblong 22,50 70,83 6,67 100, Sukajadi 26,92 69,23 3,85 100, Sukasari 22,29 69,28 8,43 100, Cidadap 24,86 70,52 4,62 100,00 24,67 70,63 4,70 100,00

38 Tabel 1.3. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Laki-Laki+Perempuan No Kecamatan Kelompok Umur Jumlah % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) Bandung Kulon 28,94 69,11 1,94 100, Babakan Ciparay 27,17 69,79 3,04 100, Bojongloa Kaler 26,51 71,57 1,93 100, Bojongloa Kidul 26,21 71,36 2,43 100, Astanaanyar 18,42 76,58 5,00 100, R e g o l 22,53 71,90 5,57 100, Lengkong 15,24 73,97 10,79 100, Bandung Kidul 26,41 71,22 2,37 100, Margacinta 21,59 71,98 6,43 100, Rancasari 28,67 67,33 4,00 100, Cibiru 37,05 61,63 1,32 100, Ujungberung 27,92 66,13 5,95 100, Arcamanik 23,53 72,65 3,82 100, Cicadas 27,49 69,42 3,09 100, Kiaracondong 24,81 70,63 4,56 100, Batununggal 26,22 68,71 5,07 100, Sumur Bandung 16,31 77,68 6,01 100, A n d i r 24,58 72,50 2,92 100, Cicendo 25,74 69,31 4,95 100, Bandung Wetan 17,01 69,25 13,73 100, Cibeunying Kidul 23,20 72,42 4,38 100, Cibeunying Kaler 24,15 71,31 4,55 100, Coblong 23,44 69,73 6,84 100, Sukajadi 24,89 71,00 4,11 100, Sukasari 22,96 70,39 6,65 100, Cidadap 26,60 69,68 3,72 100,00 25,05 70,45 4,50 100,00

39 Tabel 1.4. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Laki-Laki Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati N N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Astanaanyar R e g o l Lengkong Bandung Kidul Margacinta Rancasari Cibiru Ujungberung Arcamanik Cicadas Kiaracondong Batununggal Sumur Bandung A n d i r Cicendo Bandung Wetan Cibeunying Kidul Cibeunying Kaler Coblong Sukajadi Sukasari Cidadap

40 Tabel 1.4. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Perempuan Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati N N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Astanaanyar R e g o l Lengkong Bandung Kidul Margacinta Rancasari Cibiru Ujungberung Arcamanik Cicadas Kiaracondong Batununggal Sumur Bandung A n d i r Cicendo Bandung Wetan Cibeunying Kidul Cibeunying Kaler Coblong Sukajadi Sukasari Cidadap

41 Tabel 1.4. Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Laki-Laki+Perempuan Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati N N N N N (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Bandung Kulon Babakan Ciparay Bojongloa Kaler Bojongloa Kidul Astanaanyar R e g o l Lengkong Bandung Kidul Margacinta Rancasari Cibiru Ujungberung Arcamanik Cicadas Kiaracondong Batununggal Sumur Bandung A n d i r Cicendo Bandung Wetan Cibeunying Kidul Cibeunying Kaler Coblong Sukajadi Sukasari Cidadap

42 Tabel 1.5. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Laki-Laki Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati % % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Bandung Kulon 47,66 52,34 0,00 0,00 100, Babakan Ciparay 54,91 43,30 0,89 0,89 100, Bojongloa Kaler 57,40 41,26 0,90 0,45 100, Bojongloa Kidul 58,45 39,61 1,45 0,48 100, Astanaanyar 42,02 55,32 1,60 1,06 100, R e g o l 50,26 46,67 1,03 2,05 100, Lengkong 49,32 47,95 2,05 0,68 100, Bandung Kidul 52,41 46,99 0,00 0,60 100, Margacinta 52,17 46,86 0,48 0,48 100, Rancasari 52,80 47,20 0,00 0,00 100, Cibiru 53,68 46,32 0,00 0,00 100, Ujungberung 52,04 45,25 2,26 0,45 100, Arcamanik 49,03 49,68 1,29 0,00 100, Cicadas 54,41 44,85 0,00 0,74 100, Kiaracondong 49,03 49,51 0,97 0,49 100, Batununggal 51,82 46,20 0,99 0,99 100, Sumur Bandung 47,90 46,22 3,36 2,52 100, A n d i r 51,35 47,75 0,90 0,00 100, Cicendo 56,73 41,63 0,82 0,82 100, Bandung Wetan 51,35 43,24 0,68 4,73 100, Cibeunying Kidul 53,57 44,90 0,51 1,02 100, Cibeunying Kaler 54,74 43,68 0,53 1,05 100, Coblong 54,41 44,49 0,74 0,37 100, Sukajadi 56,96 41,74 0,43 0,87 100, Sukasari 51,52 46,06 0,61 1,82 100, Cidadap 58,62 40,39 0,99 0,00 100,00 52,73 45,73 0,83 0,72 100,00

43 Tabel 1.5. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Perempuan Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati % % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Bandung Kulon 51,00 41,77 2,01 5,22 100, Babakan Ciparay 45,32 48,77 1,48 4,43 100, Bojongloa Kaler 47,40 47,40 0,00 5,21 100, Bojongloa Kidul 52,68 40,00 2,44 4,88 100, Astanaanyar 36,98 52,60 4,17 6,25 100, R e g o l 46,00 47,50 1,00 5,50 100, Lengkong 40,24 43,20 6,51 10,06 100, Bandung Kidul 49,12 46,78 0,00 4,09 100, Margacinta 39,56 49,45 1,65 9,34 100, Rancasari 38,85 56,83 0,00 4,32 100, Cibiru 46,30 49,03 1,17 3,50 100, Ujungberung 45,83 46,30 1,85 6,02 100, Arcamanik 48,65 43,24 2,16 5,95 100, Cicadas 50,32 42,58 1,94 5,16 100, Kiaracondong 39,15 54,50 2,12 4,23 100, Batununggal 38,66 52,79 2,97 5,58 100, Sumur Bandung 38,60 46,49 1,75 13,16 100, A n d i r 49,61 41,86 2,33 6,20 100, Cicendo 50,00 43,46 1,15 5,38 100, Bandung Wetan 50,80 35,29 4,28 9,63 100, Cibeunying Kidul 45,31 45,83 1,56 7,29 100, Cibeunying Kaler 43,83 50,62 0,00 5,56 100, Coblong 44,17 49,58 1,25 5,00 100, Sukajadi 46,15 46,63 2,40 4,81 100, Sukasari 43,98 42,77 0,60 12,65 100, Cidadap 41,62 47,98 4,62 5,78 100,00 45,17 46,87 1,90 6,06 100,00

44 Tabel 1.5. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Laki-Laki+Perempuan Status Perkawinan No Kecamatan Belum Kawin Cerai Cerai Jumlah Kawin Hidup Mati % % % % % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Bandung Kulon 49,46 46,65 1,08 2,81 100, Babakan Ciparay 50,35 45,90 1,17 2,58 100, Bojongloa Kaler 52,77 44,10 0,48 2,65 100, Bojongloa Kidul 55,58 39,81 1,94 2,67 100, Astanaanyar 39,47 53,95 2,89 3,68 100, R e g o l 48,10 47,09 1,01 3,80 100, Lengkong 44,44 45,40 4,44 5,71 100, Bandung Kidul 50,74 46,88 0,00 2,37 100, Margacinta 46,27 48,07 1,03 4,63 100, Rancasari 46,33 51,67 0,00 2,00 100, Cibiru 50,09 47,64 0,57 1,70 100, Ujungberung 48,97 45,77 2,06 3,20 100, Arcamanik 48,82 46,18 1,76 3,24 100, Cicadas 52,23 43,64 1,03 3,09 100, Kiaracondong 44,30 51,90 1,52 2,28 100, Batununggal 45,63 49,30 1,92 3,15 100, Sumur Bandung 43,35 46,35 2,58 7,73 100, A n d i r 50,42 44,58 1,67 3,33 100, Cicendo 53,27 42,57 0,99 3,17 100, Bandung Wetan 51,04 38,81 2,69 7,46 100, Cibeunying Kidul 49,48 45,36 1,03 4,12 100, Cibeunying Kaler 49,72 46,88 0,28 3,13 100, Coblong 49,61 46,88 0,98 2,54 100, Sukajadi 51,83 44,06 1,37 2,74 100, Sukasari 47,73 44,41 0,60 7,25 100, Cidadap 50,80 43,88 2,66 2,66 100,00 48,99 46,29 1,36 3,36 100,00

SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011

SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 ISBN : 979 486 6199 Nomor Publikasi : 3204.1136 Nomor Katalog : 4716.3204 Ukuran Buku Halaman : 25,7 cm x 18,2 cm : 172 + ix Naskah Gambar kulit

Lebih terperinci

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon 2012 Kerjasama : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon Dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Cirebon

Lebih terperinci

Katalog BPS: TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG

Katalog BPS: TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG Katalog BPS: 4716.3204 SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2010 KERJASAMA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG DENGAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Data Sosial Ekonomi. Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

Data Sosial Ekonomi. Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil SUSEDA 2008) Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dengan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Bandung Data Sosial

Lebih terperinci

pareparekota.bps.go.id

pareparekota.bps.go.id INDIKATOR SOSIAL KOTA PAREPARE TAHUN 2015 ISSN : 2460-2450 Nomor Publikasi : 73720.1503 Katalog BPS : 4102004.7372 Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Jumlah Halaman : 87 Naskah : Seksi Statistik Sosial BPS Kota

Lebih terperinci

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG

KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEMARANG KATALOG BPS : 4102004.3322 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN SEMARANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN

Lebih terperinci

Katalog :

Katalog : Katalog : 4102004.7372 KATA PENGANTAR Penyusunan buku Indikator Sosial Kota Parepare 2013 ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tingkat kesejahteraan yang telah dicapai di Kota Parepare, dan sebagai

Lebih terperinci

DEMOGRAFI KOTA BANDUNG

DEMOGRAFI KOTA BANDUNG DEMOGRAFI KOTA BANDUNG Kondisi dan perkembangan demografi berperan penting dalam perencanaan pembangunan. Penduduk merupakan modal dasar keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Komposisi, dan distribusi

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN : Bappeda Kabupaten Paser bekerjasama dengan. Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2012 Ukuran buku : 21 cm x 29,7 cm Jumlah halaman : 60 + ix halaman Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Paser Penyunting : Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 07 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 07 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2001 TAHUN : 2001 NOMOR : 07 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 07 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Sebagai pembuka dari penulisan tugas akhir ini, bab ini berisikan tentang hal-hal yang berkaitan langsung dengan penelitian ini meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kor merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diselenggarakan BPS untuk memenuhi kebutuhan data sosial ekonomi. Data yang dihasilkan Susenas Kor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Di dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Di dalam kehidupan seharihari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN : SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA BANDUNG

LAMPIRAN : SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA BANDUNG LAMPIRAN : SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 480/Kep.179.Diskominfo/2015 TANGGAL : 16 Februari 2015 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA BANDUNG Pembina : 1. Walikota 2. Wakil Walikota

Lebih terperinci

INDIKATOR SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2009

INDIKATOR SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2009 INDIKATOR SOSIAL EKONOMI DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2009 Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Kartanegara Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kutai Kartanegara

Lebih terperinci

STATISTIK KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI 2014 ISSN : 2355-2964 Katalog BPS : 2301104.51 Nomor Publikasi : 51521.1502 Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman : xi + 75 halaman Naskah : BPS Provinsi

Lebih terperinci

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN

BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 Nomor Publikasi: 16522.11.04 Katalog BPS: 3101017.16 Naskah: Seksi Statistik

Lebih terperinci

Katalog BPS: Katalog BPS:

Katalog BPS: Katalog BPS: Katalog BPS: 2204009 Katalog BPS: 2204009 PROFIL MIGRAN HASIL SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2011 2012 ISBN : 978-979-064-620-9 Katalog BPS : 2204009 No. Publikasi : 04140.1301 Ukuran Buku : 17,6 cm

Lebih terperinci

Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631)

Katalog BPS : Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) Katalog BPS : 4101014.1204 Badan Pusat Statistik Kab. Tapanuli Tengah Jl. N. Daulay, Pandan Telp. (0631) 371082 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN TAHUN 2010-2011 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

Katalog BPS No

Katalog BPS No Katalog BPS No. 2302003.1218 KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2012 Katalog BPS : 2302003.1218 No. Publikasi : 12182.12.007 Ukuran Buku : 13.50 X 19.50 Jumlah Halaman : v + 23 Naskah / Gambar Kulit : Seksi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM BAB III GAMBARAN UMUM Bab ini menjelaskan mengenai kondisi umum wilayah studi yang terdiri dari kondisi geografis kota Cimahi, kondisi geografis kota Bandung, aspek kependudukan kota Cimahi, aspek kependudukan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G / Katalog BPS : 4103.5371 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G 2 0 0 5 / 2 0 0 6 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KUPANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2005/2006 No. Publikasi : 5371.0612

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008

PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 Kerjasama Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2008 PENYUSUNAN DATA SOSIAL EKONOMI DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor :

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor : Katalog BPS nomor : 9213.3273.240 RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG KECAMATAN SUKAJADI MAJU STATISTIK DAERAH Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN WANITA 2014 ISSN : No. Publikasi : 5314.1420 Katalog BPS : 2104003.5314 Ukuran Buku : 16 x 21 cm Jumlah Halaman : xiv + 31 halaman Naskah : BPS Kabupaten Rote Ndao Penyunting :

Lebih terperinci

Umum Dalam pelaksanaan tugasnya, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral maupun lintas sektoral. Untuk melihat keadaan,

Lebih terperinci

Penduduk: Usia: Status Perkawinan: Anak Lahir Hidup:

Penduduk: Usia: Status Perkawinan: Anak Lahir Hidup: Penduduk: Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 20 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 332 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 20 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 332 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 20 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 332 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN WILAYAH KERJA INSPEKTORAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap Negara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap Negara didunia adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan bisa terjadi dimana saja dan dimensi kemiskinan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman Katalog BPS nomor : 9213.3273.240 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : 3273. 1660 Katalog BPS : 9213.3273.240 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian, karena objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN MASYARAKAT KABUPATEN KARIMUN

PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN MASYARAKAT KABUPATEN KARIMUN PEMBANGUNAN DAN TINGKAT KEBAHAGIAAN MASYARAKAT KABUPATEN KARIMUN HASIL SURVEI PENGUKURAN TINGKAT KEBAHAGIAAN TAHUN 2014 KERJASAMA BAPPEDA KABUPATEN KARIMUN DENGAN BPS KABUPATEN KARIMUN PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: January 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIK a. VISI DAN MISI Visi yang tercantum dalam Rencana Strategis, yaitu : Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Bandung yang BERMARTABAT melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan. Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan. Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan merupakan Kabupaten urutan ke-13 dari 14 Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

4203002 2 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 PROFIL KESEHATAN ffiu DAN ANAK 2012 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 ISSN: 2087-4480 No. Publikasi: 04230.1202 Katalog BPS: 4203002 Ukuran Buku: 18,2 cm x

Lebih terperinci

DATA STRATEGIS KOTA BANDUNG 2015

DATA STRATEGIS KOTA BANDUNG 2015 DATA STRATEGIS KOTA BANDUNG 2015 INFLASI KETENAGAKERJAAN KEPENDUDUKAN IPM TINGKAT KEBAHAGIAAN PDRB BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG 1 Angka Inflasi Data Strategis BPS Kota Bandung 2015 1 Konsep dan Definisi

Lebih terperinci

STATISTIK PENDUDUK LANJUT USIA 2011 ISSN. 2086 1036 No Publikasi : 04220.1202 Katalog BPS : 4104001 Ukuran Buku : 28 Cm x 21 Cm Jumlah Halaman : xviii + 148 Halaman Naskah : Subdirektorat Statistik Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014

Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014 Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014 SISTEMATIKA I. DASAR HUKUM II. ANALISA SITUASI III. PELAKSANAAN IZIN PRAKTEK DOKTER IV. BENTUK PENGAWASAN V.

Lebih terperinci

No. Katalog :

No. Katalog : No. Katalog : 23303003.3375 No. Katalog: 2303003.3375 PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN PROFIL KETENAGAKERJAAN KOTA PEKALONGAN 2014 ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran transportasi dan logistik distribusi dalam sebuah perusahaan atau badan usaha sangatlah penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Distribusi fisik itu

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA BANDUNG JAWA BARAT KOTA BANDUNG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Bandung yang terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Lokasi Kota Bandung

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Bandung Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Bandung Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Bandung Tahun 2013 sebanyak 4.520 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kota Bandung Tahun 2013 sebanyak 4 Perusahaan Jumlah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di kotakota di Indonesia termasuk kota Bandung. Penanganan dan pengendalian permasalahan persampahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67 RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS 2015 Dalam kaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, meningkatnya derajat kesehatan penduduk di suatu wilayah, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG

BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG Sebelum menganalisis lebih jauh, terlebih dahulu akan dibahas karakteristik Kota Bandung dan secara khusus wilayah Bandung Timur meliputi kondisi karakteristik

Lebih terperinci

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 2013 ABSTRAKSI Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 4102004.1306 Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Padang Pariaman 2013 ii INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT (INKESRA) KABUPATEN PADANG PARIAMAN 2013 Katalog BPS : 4102004.1306 No ISBN :

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Katalog BPS : 4103.3375 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 Kerjasama BAPPEDA KOTA PEKALONGAN Dengan BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN

Lebih terperinci

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR Katalog BPS : 4103.7371 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR KATA PENGANTAR BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAKASSAR Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Makassar 2015 disusun sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG KATALOG BPS : 4013.6474 2012 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA BONTANG KOTA BONTANG Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Bontang Badan Pusat Statistik Kota Bontang INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 218 TAHUN

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 218 TAHUN TAHUN : 2009 BERITA DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 218 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMUNGUTAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN

Lebih terperinci

Profile Perempuan Indonesia

Profile Perempuan Indonesia Profile Perempuan Indonesia PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebangkitan nasional sebagai awal perjuangan perempuan yang terorganisir, ditandai dengan diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia tingkat

Lebih terperinci

STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2008 ISSN : No. Publikasi/Publication Number : 91522.09.12 Katalog BPS/BPS Catalog : 4101002.9100 Ukuran Buku/Book Size : 14.85x21 cm Jumlah Halman

Lebih terperinci

STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016 Katalog : 4101014.53 STATISTIK SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ht tp :// n tt.b ps.g o. id TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ps.b tt tp :// n ht id o..g

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan

Lebih terperinci

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan

Lebih terperinci

Profil LANSIA Jawa tengah 2014

Profil LANSIA Jawa tengah 2014 Katalog BPS : 4201003.33 Profil LANSIA Jawa tengah 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH PROFIL LANSIA JAWA TENGAH 2014 ISSN : 2407-3342 Nomor Publikasi : 33520.1511 Katalog BPS : 4104001.33

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI JAWA BARAT 2012

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI JAWA BARAT 2012 Katalog BPS : 4102004.32 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI JAWA BARAT 2012 Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Indikator Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat 2012 Nomor Publikasi : 32520.1201 Katalog

Lebih terperinci

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA

Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA Buku V SUSENAS (SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL) PANEL MARET 2008 PEDOMAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN (KONSISTENSI) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum 1 1.2

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010 Semester 1 (Panel) Laporan ditulis pada: December 18, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 28 PERATURAN WALIKOTA KOTA BANDUNG NOMOR : 938 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 28 PERATURAN WALIKOTA KOTA BANDUNG NOMOR : 938 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 28 PERATURAN WALIKOTA KOTA BANDUNG NOMOR : 938 TAHUN 2009 TENTANG PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN DI KOTA BANDUNG TAHUN 2009 Menimbang WALIKOTA

Lebih terperinci

INIJIKATDR RAKYAT. ~~QI!i. l~e~ejaht&raan. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan

INIJIKATDR RAKYAT. ~~QI!i. l~e~ejaht&raan. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan INIJIKATDR l~e~ejaht&raan RAKYAT ~~QI!i Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan dengan Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA PEKALONGAN 2015

Lebih terperinci

Kecamatan Bojongloa Kaler

Kecamatan Bojongloa Kaler Katalog BPS nomor : 9213.3273.030 Kecamatan Bojongloa Kaler 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG STATISTIK DAERAH Kecamatan Bojongloa Kaler 2015 ISSN : - No. Publikasi : 3273.1536 Katalog BPS : 9213.3273.030

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat saat ini adalah masih tingginya angka kemiskinan dan

Lebih terperinci

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2011 No. Publikasi : 5371.1012 Katalog BPS : 4103.5371 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : 122 Halaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Penduduk Miskin (Dalam Juta) Percentace (%)

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Penduduk Miskin (Dalam Juta) Percentace (%) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia, yang memiliki berbagai latar belakang dan penyebab. Bahkan, dibeberapa negara menunjukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI Kota Bandung merupakan Ibu kota Propinsi Jawa Barat yang terletak diantara 107 36 Bujur Timur, 6 55 Lintang Selatan. Ketinggian tanah 791m di atas permukaan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Analisis Pembangunan Sosial Kabupaten Bandung Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. Analisis Pembangunan Sosial Kabupaten Bandung Latar Belakang Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Informasi statistik merupakan salah satu bahan evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, serta sebagai bahan masukan dalam proses perumusan kebijakan perencanaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 No.53,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. SOSIAL. KESEJAHTERAAN. Kriteria. Tata Cara. Pendataan. Warga Miskin. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017

KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 KATALOG DALAM TERBITAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT TAHUN 2017 Nomor ISBN : 979-599-884-6 Nomor Publikasi : 52085.11.08 Ukuran Buku : 18.2 x 25.7cm Jumlah Halaman : 50 Halaman Naskah : Dinas Komunikais

Lebih terperinci

STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016

STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016 STRUKTUR DATA BPS DAN PROSEDUR MENDAPATKAN DATA DI BPS Hady Suryono 8 Maret 2016 Data dan Informasi (1) Data a. Data adalah fakta berupa angka, karakter, simbol, gambar, tanda-tanda, isyarat, tulisan,

Lebih terperinci

Umum Dalam pelaksanaan tugasnya, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab atas tersedianya data yang diperlukan untuk perencanaan pembangunan sektoral maupun lintas sektoral. Untuk melihat keadaan,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009

KATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009 25 KATA PENGANTAR Struktur penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk lanjut usia. Meningkatnya jumlah penduduk lanjut

Lebih terperinci

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL BUKU III SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL [ SUSENAS JULI 2009 ] PEDOMAN PENCACAHAN KOR (Untuk Pencacah dan Kortim) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i I. PENDAHULUAN 1 1.1 Umum

Lebih terperinci

KATALOG:

KATALOG: KATALOG: 110001.37330 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG KECAMATAN COBLONG DALAM ANGKA TAHUN COBLONG DISTRIC IN FIGURES 016 mor Katalog / Catalogue Number : 110001.373.30 mor Publikasi BPS / BPS Publication

Lebih terperinci

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Ketenagakerjaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Katalog BPS : 2301003.34 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Statistik BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam tesis ini merupakan data sekunder gabungan yang berasal dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007 (Susenas 2007) dan

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2016 Maret (KOR) Laporan ditulis pada: December 14, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul)

Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 September (Modul) Laporan ditulis pada: November 28, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KRITERIA DAN TATACARA PENDATAAN PENDUDUK MISKIN

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KRITERIA DAN TATACARA PENDATAAN PENDUDUK MISKIN SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KRITERIA DAN TATACARA PENDATAAN PENDUDUK MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

Kata Sambutan Untuk mewujudkan visi Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua, BPS terus melakukan inovasi dan

Kata Sambutan Untuk mewujudkan visi Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua, BPS terus melakukan inovasi dan Katalog BPS nomor : 9213.3273.030 Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG Jl. Jend. Gatot Subroto No. 93 Telp. (022) 7305091 Kata Sambutan Untuk mewujudkan visi Badan

Lebih terperinci

Penanggulangan Gangguan Penglihatan Nasional

Penanggulangan Gangguan Penglihatan Nasional Gangguan penglihatan dan kebutaan masih merupakan masalah di dunia, menurut estimasi perhitungan dari WHO pada program pencegahan Kebutaan terdapat 285 juta orang di dunia mengalami gangguan penglihatan

Lebih terperinci

Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Blitar Tahun 2015 Nomor Publikasi : 35052.1647 Katalog BPS : 4101002.3505 Naskah Oleh : Seksi Statistik Sosial Gambar Kulit Oleh : Seksi Integrasi Pengolahan dan

Lebih terperinci

STATISTIK PEMUDA INDONESIA 2011 ISSN: 2086-1028 No. Publikasi/Publication Number: 04220.1201 Katalog BPS/BPS Catalogue: 4103008 Ukuran Buku/Book Size: 28 cm x 21 cm Jumlah Halaman/Pages: xxv + 190 halaman/pages

Lebih terperinci

Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013

Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013 Indikator Sosial Kabupaten Pulau Morotai 2013 INDIKATOR SOSIAL KABUPATEN PULAU MOROTAI 2013 Jumlah Halaman : ix + 77 halaman Naskah : BPS Kabupaten Pulau Morotai Diterbitkan Oleh : BAPPEDA Kabupaten Pulau

Lebih terperinci

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014

Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014 Kabupaten Pinrang 1 Kabupaten Pinrang 2 Kata Pengantar I ndikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Kabupaten Pinrang tahun 2013 memuat berbagai indikator antara lain: indikator Kependudukan, Keluarga Berencana,

Lebih terperinci

prancis Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkalis 2016 No. Publikasi: 14080.1620 Katalog: 4101002.1408 Ukuran Buku: 25,7 cm x 18,2 cm Jumlah Halaman: xi + 117 halaman Naskah: Seksi Statistik Sosial

Lebih terperinci

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya May be cited with reference to the source

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya May be cited with reference to the source Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya May be cited with reference to the source Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penghitungan Indeks/Indikator

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA 2015 Statistik Daerah Kecamatan Batam Kota Kota Batam 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA 2015 No Publikasi : 2171.14.26 Katalog BPS : 1102001.2171.051 Ukuran

Lebih terperinci

http:\\anambaskab.bps.go.id http:\\anambaskab.bps.go.id STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2015 ISSN : - Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman : x + 119 halaman Naskah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Kota Bandung yang sangat tinggi baik secara alami maupun akibat arus urbanisasi mengakibatkan permintaan untuk perumahan semakin besar. Salah

Lebih terperinci

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual Katalog BPS : 4102004.8172 Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual 2012 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MALUKU TENGGARA Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tual Tahun 2012 ISSN : 0216.4769 Katalog BPS

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 (SPP2013) PROVINSI PAPUA BARAT

HASIL PENCACAHAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 (SPP2013) PROVINSI PAPUA BARAT Katalog BPS: 5106009.91 HASIL PENCACAHAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 (SPP2013) PROVINSI PAPUA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Hasil Pencacahan Survei Pendapatan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI / BADAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI / BADAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT TAGIHAN PAJAK PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI / BADAN N o m o r : Masa / Tahun Pajak : Tanggal Penerbitan :

Lebih terperinci

Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat

Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mamuju merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Kabupaten Mamuju. Publikasi ini memuat gambaran umum tentang keadaan kesejahteraan di Kabupaten

Lebih terperinci