Transduser Arus Bolak-Balik Menggunakan Kumparan Rogowski

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Transduser Arus Bolak-Balik Menggunakan Kumparan Rogowski"

Transkripsi

1 Seminar Nasiona Teknoogi Informasi Komunikasi an Inustri (SNTIKI) 4 ISSN : Fakutas Sains an Teknoogi UIN Sutan Syarif Kasim Riau Transuser Arus Boak-Baik Menggunakan Kumparan Rogowski Buhi Anto 1, Anri Saputra 1 Jurusan Teknik Eektro Universitas Riau J. HR. Subrantas km 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru, tep/fax (761) 66596/(761) e-mai: buhianto.ur@gmai.com Abstrak Paparan ini menampikan perancangan an pembuatan kumparan rogowski berikut rangkaian pengkonisi sinyanya untuk igunakan sebagai aat ukur arus boak-baik. Tegangan inuksi paa ujungujung kumparan rogowski ihubungkan ke rangkaian integrator aktif untuk menapatkan sinya tegangan yang berbaning urus engan arus yang iukur. Kemuian keuaran rangkaian integrator iperkuat tingkatannya an isearahkan menggunakan rangkaian penyearah presisi berbasis penguat operasiona. Tegangan keuaran penyearah ibuat rata terebih ahuu engan pemasangan kapasitor perata sebeum ihubungkan kepaa port masukan anaog mikrokontroer ATMEGA Pembacaan ATMEGA 8535 itampikan paa ayar LCD. Pengujian engan menggunakan pembaning aat ukur arus boak-baik berbasis besi putar keas,5 memperihatkan bahwa untuk rentang pengukuran arus sampai 5 A, persentase kesaahan pengukuran maksimum aaah 2,5%. Kata kunci: kumparan rogowski, integrator aktif, penyearah presisi, mikrokontroer ATMEGA8535 Abstract This paper presents an attempt to esign an make a rogowski coi together with its signa conitioning circuit for aternating current measurement. The inuce votage between rogowski coi ens is connecte to active integrator circuit to yie votage signa that is inear corresponing with the measure current. The output of integrator circuit is ampifie its eve before rectifie using precision rectifier circuit. The output of precision rectifier is fitere using capacitor before connecte to anaog input port of ATMEGA8535 microcontroer. Microcontroer performs ata acquisition of the signa, processes it an sens information of the rms vaue of the measure current to an LCD ispay. A test with.5 cass moving-iron type amperemeter as a comparison shows that for measurement of aternating current from to 5 amperes, the maximum vaue of error measurement is 2.5%. Keywors: rogowski coi, active integrator, precision rectifier, ATMEGA8535 microcontroer 1. Penahuuan Untuk mengukur arus boak-baik yang besar biasanya igunakan sensor trafo arus atau CT (current transformer). Konstruksi CT teriri atas inti yang berbentuk toroi an beitan yang iiitkan paa inti tersebut. Prinsip kerja CT aaah seperti prinsip kerja transformator paa umumnya. Sisi primer CT aaah penghantar yang akan iukur arusnya, yang ietakkan i tengah-tengah toroi, seangkan sisi sekuner CT aaah beitan paa inti toroi tersebut. Untuk mengukur arus boak-baik, sisi sekuner CT ihubungkan engan aat ukur amperemeter. CT konvensiona menggunakan inti ari bahan feromagnetik. Bahan feromagnetik memiiki keungguan paa niai permeabiitasnya yang besar sehingga fuks magnet yang ihasikan oeh arus yang mengair paa penghantar apat ikumpukan aam jumah yang sangat banyak i aam bahan feromagnetik, sehingga arus inuksi yang iperoeh ari sisi sekuner CT apat igunakan untuk menggerakkan beban engan resistansi renah seperti jarum penunjuk amperemeter atau ree proteksi eektromekanik [1]. Namun bahan feromag-netik memiiki karakteristik bahwa rapat fuksnya akan jenuh jika arus magnetisasinya terau besar. Bersama engan fenomena kejenuhan inti, efek histeresis an fuks magnet sisa, menyebabkan bentuk arus sisi sekunernya mengaami istorsi sehingga pembacaan aat ukur amperemeter menjai kurang teiti, begitu pua engan penurunan kinerja ree proteksi sebagaimana ijeaskan paa [2] engan mengacu ke [3]. Kumparan rogowski, seperti namanya, itemukan oeh Water Rogowski paa tahun 1912 [4]. Konstruksi kumparan rogowski aaah seperti CT tetapi menggunakan inti uara. Meskipun sama-sama menggunakan inti uara, kumparan rogowski berbea engan inear couper baik ari segi konstruksi maupun prinsip kerjanya. Ujung-ujung kumparan rogowski itutup engan beban impeansi tinggi seangkan ujung-ujung inear couper itutup engan beban impeansi renah [1,5]. Meskipun teah ama ikena namun kumparan rogowski baru muai ikembangkan akhir-akhir ini seiring engan kemajuan teknoogi piranti eektronika pengkonisi sinya. Bersama engan MOCT (magneto-optic current transucer) kumparan rogowski teah imasukkan aam keompok transuser arus istrik generasi baru [6]. 28

2 Seminar Nasiona Teknoogi Informasi Komunikasi an Inustri (SNTIKI) 4 ISSN : Fakutas Sains an Teknoogi UIN Sutan Syarif Kasim Riau Berbea engan bahan feromagnetik, karakteristik magnetisasi uara aaah inier an tiak mengaami efek jenuh sehingga arus sisi primer ari sensor kumparan rogowski akan ipetakan secara sempurna paa sisi sekunernya. Karena karakteristik iniernya, kumparan rogowski teah igunakan untuk mengukur arus-arus peraihan seperti arus-arus paa percobaan hubung singkat, percobaan petir an percobaan partia ischarge [4]. Disamping itu, kumparan rogowski teah igunakan untuk menggantikan CT konvensiona paa rangkaian sensor ree proteksi igita [1] an pengukuran arus berfrekuensi tinggi [7,8]. Seain keungguan karakteristik magnetisasinya yang inier an tiak jenuh, kumparan rogowski mempunyai keungguan-keungguan ain atas CT yaitu konstruksinya seerhana an tiak maha serta bersifat non-intrusif aam arti paa konisi-konisi tertentu pemasangan kumparan rogowski tiak membebani penghantar yang akan iukur arusnya [7]. Karena keungguan-keungguan tersebut maka kami tertarik untuk membuat kumparan rogowski aam rangka penguasaan teknoogi transuser ini. Transuser yang ibuat igunakan untuk mengukur arus boak-baik engan frekuensi nomina 5 hertz. 2. Prinsip Kerja Kumparan Rogowski Konstruksi kumparan rogowski iperihatkan paa Gambar 1. Konstruksi tersebut inamakan kumparan rogowski engan satu-apis beitan (singe ayer wining rogowski coi) [1,7,9]. Beitan tersebut iiitkan i sepanjang inti toroi. Mean magnet i sekitar penghantar apat menginuksikan tegangan paa beitan tersebut sehingga akan mempengaruhi keteitian pengukuran arus yang mengair paa penghantar. Tegangan inuksi tersebut ikompensasi oeh iitan tungga yang beraa i tengah-tengah beitan [1,9]. Penghantar yang iukur arusnya Inti ari bahan nonmagnetik b rc a Liitan kompensasi p v coi q Gambar 1: Konstruksi kumparan rogowski Kumparan rogowski merupakan apikasi ari Hukum Ampere an Hukum Faraay. Hukum Ampere menyatakan bahwa integra garis ari mean magnet H i sepanjang intasan tertutup aaah sama engan tota arus yang iingkupi oeh intasan tertutup tersebut. Secara matematika Hukum Ampere apat ituis sebagai berikut, i H H cos (1) imana H aaah mean magnet, aaah eemen keci ari intasan magnetik imana niai H ievauasi an i aaah arus yang iingkupi oeh intasan tertutup. Hukum Faraay-Lenz menyatakan bahwa tegangan inuksi akan ibangkitkan apabia terapat perubahan fuks magnet (Hukum Faraay) an apabia tegangan inuksi tersebut muncu paa sebuah sirkit tertutup, maka terapat arus inuksi yang arah airnya aaah seemikian sehingga fuks magnet yang ihasikannya seau meawan perubahan fuks magnet penghasinya (Hukum Lenz). Jika arus istrik mengair paa penghantar yang terapat i tengah-tengah toroi, maka tegangan inuksi (v coi) akan muncu paa ujung-ujung kumparan rogowski (paa termina p an termina q). Tegangan inuksi tersebut merupakan integrasi ari tegangan inuksi paa setiap iitan ari kumparan rogowski. Dengan mengambi teba 1 iitan sebagai (yaitu eemen panjang ari intasan magnetik inti kumparan rogowski) maka tegangan inuksi paa setiap iitan aaah sebagai berikut, 281

3 Seminar Nasiona Teknoogi Informasi Komunikasi an Inustri (SNTIKI) 4 ISSN : Fakutas Sains an Teknoogi UIN Sutan Syarif Kasim Riau v H B S H S o o A cos (2) S S imana µ o aaah permeabiitas ruang hampa, A aaah uas penampang iitan. Tegangan inuksi tota aaah sebagai berikut, vcoi v n o An H i cos o An H o An cos (3) imana n aaah jumah iitan per satuan panjang. Dari persamaan (3) terihat bahwa tegangan inuksi paa ujung-ujung kumparan rogowski berbaning urus engan iferensia arus yang iukur. Konstanta pembaningnya inamakan inuktansi bersama kumparan M, sehingga iperoeh, i v coi M (4) sehingga iperoeh, N M o An o A (5) imana N aaah jumah iitan kumparan rogowski. Persamaan (4) memperihatkan bahwa untuk menapatkan sinya arus yang iukur, maka sinya keuaran kumparan rogowski harus iewatkan paa rangkaian integrator. Jika arus i aaah berbentuk geombang sinus engan frekuensi ω, maka persamaan (4) apat ituis sebagai berikut, v coi 2I sint 2IM cos t M (6) sehingga niai maksimum v coi aaah, v coi maks 2IM (7) sehingga iperoeh niai M yaitu, vcoimaks M (8) 2I 3. Metoe Peneitian Daam peneitian ini teah iakukan perancangan, pembuatan an pengujian transuser arus boak-baik yang menggunakan kumparan rogowski sebagai sensor arusnya. Kumparan rogowski yang ibuat aaah ari jenis beitan satu-apis. Rancangan transuser secara iagram bok iperihatkan paa Gambar 2. Rangkaian pengkonisi sinya teriri atas rangkaian penguat integrator an rangkaian penyearah presisi yang iengkapi engan kapasitor perata. Keuaran penyearah presisi ihubungkan ke masukan anaog ari mikrokontroer ATMEGA8535. Mikrokontroer menampikan hasi akuisisi ata paa ayar LCD. Sistem pengukuran irancang untuk mengukur arus boak-baik sampai 5 ampere. Niai ini itetapkan karena pertimbangan keterbatasan peraatan yang terseia i aboratorium pengujian. Oeh karena itu rancangan kumparan rogowski an besar penguatan rangkaian integrator isesuaikan untuk tujuan iatas. 282

4 Seminar Nasiona Teknoogi Informasi Komunikasi an Inustri (SNTIKI) 4 ISSN : Fakutas Sains an Teknoogi UIN Sutan Syarif Kasim Riau i Integrator Penguat Penyearah presisi Mikrokontroer ATMEGA8535 L C D Gambar 2: Diagram bok sistem pengukuran Tabe 1: Parameter inti kumparan rogowski Parameter Niai (cm) b a r c 5,5 2,4 3,95 Inti kumparan rogowski menggunakan bahan pastik berongga. Bahan ini aaah bera-sa ari mainan anak-anak. Parameter inti kumparan iperihatkan paa Tabe 1. Dari Tabe 1, panjang intasan magnetik bahan inti apat itentukan yaitu, 2 rc 24,82cm, 2482m Seanjutnya uas penampang inti kumparan aaah sebagai berikut, A 1 ( b a) 7,55cm, 755m 4 Niai v coi-maks paa arus sebesar 5 ampere engan frekuensi 5 Hz aaah iharapkan sebesar 5 mv, sehingga ari persamaan (8) iperoeh niai M sebesar 22,5 µh. Jumah iitan kumparan rogowski N apat ihitung engan menyeesaikan persamaan (5) sehingga iperoeh N = 5886 iitan. Gambar 3. Rangkaian inverting integrator [1] Rangkaian integrator aaah ari jenis integrator aktif berbasis penguat operasiona. Rangkaian integrator iperihatkan paa Gambar 3. Dengan mengambi niai R f >> R, maka sinya keuaran integrator aaah sebagai berikut, v out 1 RC v in (9) Disini iambi niai R =1 kω, R f = 33 kω an C = 1nF. Penguat tegangan menggunakan rangkaian penguat pembaik seperti iperihatkan paa Gambar 4. Dengan mengambi R in = 2 kω an R f = 1 kω iperoeh penguatan tegangan sebesar -5. R f V in R in - + V out Gambar 4. Rangkaian penguat pembaik Rangkaian penyearah presisi berfungsi menyearahkan sinya keuaran rangkaian penguat tegangan untuk seanjutnya ibaca oeh mikrokontroer. Rangkaian penyearah presisi yang igunakan iperihatkan paa Gambar

5 Seminar Nasiona Teknoogi Informasi Komunikasi an Inustri (SNTIKI) 4 ISSN : Fakutas Sains an Teknoogi UIN Sutan Syarif Kasim Riau Gambar 5. Rangkaian penyearah presisi [11] Mikrokontroer berfungsi mengakuisisi sinya keuaran rangkaian penyearah presisi, mengoahnya an menampikan hasinya paa ayar LCD. Mikrokontroer yang igunakan aaah ATMEGA Hasi an Pembahasan Kumparan rogowski yang teah ibuat beserta rangkaian transusernya iperihatkan paa Gambar 6 an Gambar 7. Seanjutnya iakukan pengujian untuk mengukur kinerja transuser. Peraatan yang igunakan aaah sumber tegangan boak-baik yang apat iatur, beban resistif an amperemeter besi putar keas,5. Rangkaian pengujian iperihatkan paa Gambar 8. Proseur pengujian aaah tegangan sumber inaikkan secara bertahap sehingga terapat kenaikan arus secara bertahap pua. Untuk setiap tahap kenaikan arus iakukan pencatatan terhaap pembacaan amperemeter an pembacaan transuser. Hasi pengujian itampikan paa Tabe 2. Kumparan rogowski Gambar 6. Kumparan rogowski yang ibuat Gambar 7. Rangkaian transuser yang terakit aam kotak A Variabe AC suppy Transuser 4,7 ohm, 17 W Gambar 8. Rangkaian pengujian 284

6 Seminar Nasiona Teknoogi Informasi Komunikasi an Inustri (SNTIKI) 4 ISSN : Fakutas Sains an Teknoogi UIN Sutan Syarif Kasim Riau Tabe 2. Hasi pengujian transuser engan pembaning amperemeter besi putar keas,5 Pembacaan amperemeter (A) Pembacaan transuser (A) Persentase kesaahan (%),5,5 1, 1, 1,5 1,5 2, 2, 2,5 2,5 3, 3, 3,5 3,5 4, 4,1 2,5 4,5 4,5 5, 5, Persentase kesaahan pengukuran ihitung engan menggunakan persamaan berikut, kesaahan pengukuran pembacaan _ amperemeter pembacaan _ transuser pembacaan _ amperemeter 1% Hasi pengujian sebagaimana itampikan paa Tabe 2 memperihatkan bahwa untuk rentang pengukuran arus resistif sampai 5 ampere, persentase kesaahan pengukuran maksimum aaah 2,5 % 5. Kesimpuan Kumparan rogowski jenis beitan satu-apis teah irancang an ibuat bersama engan rangkaian pengkonisi sinyanya an rangkaian pengoah ata. Hasi pengujian pengukuran arus resistif engan menggunakan amperemeter besi putar keas,5 sebagai pembaning teah memperihatkan bahwa kesaahan pengukuran maksimum ari transuser kumparan rogowski aaah 2,5 %. Transuser ini apat ikembangkan ebih anjut sehingga apat igunakan untuk mengukur arus boak-baik secara rea-time engan mempergunakan teknik pencupikan (samping) an penggunaan konverter anaog ke igita jenis bipoar yang kompatibe engan mikrokontroer yang igunakan. References [1] Kojovic L. A. et a. Practica Aspects of Rogowski Coi Appications to Reaying. IEEE Power System Reaying Committee Specia Report. September 21 [2] Rezaee M, an Heyari H. Design Moification of Rogowski Coi for Current Measurement in Low Frequency. Iranian Journa of Eectrica an Eectronic Engineering. Vo. 6, no. 4, December 21, pp [3] Guerra F. C. F, an Mota W. S. Current Transformer Moe. IEEE Transactions on Power Deivery. Vo. 22, no. 1, Januari 27, pp [4] War D. A., an Exon J. L. T. Using Rogowski cois for transient current measurements. Engineering Science an Eucation Journa. Vo. 2, No. 3, pp , Jun [5] Wentz E. C. Linear Couper. US Patent No. 2,411,43. November [6] Uren E.A. Overview of IEEE C Stanar for Anaog Inputs to Protective Reays from Eectronic Votage an Current Transucers. IEEE Power System Conference an Exposition, Atanta, USA. November 26. [7] Argueso M, Robes G, Sanz J. Measurement of High Frequency Currents with a Rogowski Coi. Congreso Hispano-Luso e Ingenieria Eectrica, 9CHLIE, Marbea, Espana. Juy 25. [8] Dubickas V, an Ein H. High-Frequency Moe of the Rogowski Coi with a Sma Number of Turns. IEEE Transactions on Instrumentation an Measurement. Vo. 56 no.6. December 27. pp [9] Ramboz J. D. Machinabe Rogowski Coi, Design an Caibration. IEEE Transactions on Instrumentation an Measurement. Vo. 45 no.2. Apri pp [1] Kushnerov A, an Pokryvaio A. Design of Rogowski Coi with Integrator. Ben-Gurion University of The Negev. 26 [11] Ro Eiott. Precision Rectifiers

PANJANG PENYALURAN TULANGAN

PANJANG PENYALURAN TULANGAN 131 6 PANJANG PENYALURAN TULANGAN Penyauran gaya seara sempurna ari baja tuangan ke beton yang aa i sekeiingnya merupakan syarat yang muthak harus ipenuhi agar beton bertuang apat berfungsi engan baik

Lebih terperinci

Simulasi Osilator Blocking Sebagai Sensor Level Dengan Menggunakan LabVIEW

Simulasi Osilator Blocking Sebagai Sensor Level Dengan Menggunakan LabVIEW Simuasi Osiator Bocking Sebagai Sensor Leve Dengan Menggunakan LabVIEW Ean Djaeani Pusat Peneitian Informatika Lembaga Imu Pengetahuan Inonesia ean@informatika.ipi.go.i Abstract Capacitancy of a capasitor

Lebih terperinci

PEMANFAATAN FLUKS MAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLENOIDA

PEMANFAATAN FLUKS MAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLENOIDA PEMANFAATAN FLUKS MAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLENOIDA UTILIZATION OF MAGNETIK FLUX AS A SOURCE OF POWER PLANT BY USING SOLENOID Muhammad Furqon Setiadi 1, Mas

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018 ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS

Lebih terperinci

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak ANALISIS FOURIER Kusnanto Mukti W./ M0209031 Jurusan Fisika Fakutas MIPA Universitas Sebeas Maret Abstrak Anaisis fourier adaah cara matematis untuk menentukan frekuensi dan ampitudo harmonik. Percobaan

Lebih terperinci

BAB V KAPASITOR. (b) Beda potensial V= 6 volt. Muatan kapasitor, q, dihitung dengan persamaan q V = ( )(6) = 35, C = 35,4 nc

BAB V KAPASITOR. (b) Beda potensial V= 6 volt. Muatan kapasitor, q, dihitung dengan persamaan q V = ( )(6) = 35, C = 35,4 nc BAB KAPASITOR ontoh 5. Definisi kapasitas Sebuah kapasitor 0,4 imuati oleh baterai volt. Berapa muatan yang tersimpan alam kapasitor itu? Jawab : Kapasitas 0,4 4 0-7 ; bea potensial volt. Muatan alam kapasitor,,

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari

Lebih terperinci

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,

Lebih terperinci

Metode Pengukuran Total Harmonic Distortion Arus Bolak-Balik (THDi) Menggunakan Kumparan Rogowski dan Osiloskop

Metode Pengukuran Total Harmonic Distortion Arus Bolak-Balik (THDi) Menggunakan Kumparan Rogowski dan Osiloskop PROSIDING SKF Metode Pengukuran Harmonic Distortion Arus Bolak-Balik (THDi) Menggunakan Kumparan Rogowski dan Osiloskop Budhi Anto,a) Laboratorium Elektronika Industri, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI KEITN BELJ 2. LNSN TEOI JEMBTN WHETSTONE aam kegiatan beajar anda teah mempeajari pengukuran hgambatan dengan menggunakan ohmmeter dan menggunakan ampermeter dan votmeter dengan metoda amper-vot-meter

Lebih terperinci

IV. ANALISA RANCANGAN

IV. ANALISA RANCANGAN IV. ANALISA RANCANGAN A. Rancangan Fungsional Dalam penelitian ini, telah irancang suatu perontok pai yang mempunyai bentuk an konstruksi seerhana an igerakkan engan menggunakan tenaga manusia. Secara

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN BB III PROSES PERNCNGN DN PERHITUNGN 3.1 Diagram alir penelitian MULI material ie an material aluminium yang iekstrusi Perancangan ie Proses pembuatan ie : 1. Pemotongan bahan 2. Pembuatan lubang port

Lebih terperinci

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA 3.1 Spesifikasi kamera Kamera yang igunakan alam percobaan paa tugas akhir ini aalah kamera NIKON Coolpix 7900, engan spesifikasi sebagai berikut : Resolusi maksimum :

Lebih terperinci

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, FOURIER Oktober 2014, Vo. 3, No. 2, 98 116 PENYELESAIAN MATCHING GRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN PENERAPANNYA PADA PENEMPATAN KARYAWAN DI SUATU PERUSAHAAN Auia Rahman 1, Muchammad Abrori 2,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM VISKOSIMETER ZAT CAIR

PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM VISKOSIMETER ZAT CAIR ISSN: 1693-1246 Januari 2012 Jurna Peniikan Fisika Inonesia 8 (2012 8-14 PENGEMBANGAN ALAT PRAKTIKUM VISKOSIMETER ZAT CAIR http://journa.unnes.ac.i/inex.php/jpfi Karsumi* SMA Negeri 2 Pati Diterima: 1

Lebih terperinci

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP 8.. Penahuluan Lubang aalah bukaan paa ining atau asar tangki imana zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi empat, segi tiga, ataupun lingkaran.

Lebih terperinci

dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.

dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat. E 3 E 1 -σ 3 σ 3 σ 1 1 a Namakan keping paling atas aalah keping A, keping keua ari atas aalah keping B, keping ketiga ari atas aalah keping C an keping paling bawah aalah keping D E 2 muatan bawah keping

Lebih terperinci

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,

Lebih terperinci

Perbaikan Kualitas Arus Output pada Buck-Boost Inverter yang Terhubung Grid dengan Menggunakan Metode Feed-Forward Compensation (FFC)

Perbaikan Kualitas Arus Output pada Buck-Boost Inverter yang Terhubung Grid dengan Menggunakan Metode Feed-Forward Compensation (FFC) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-6 1 Perbaikan Kualitas Arus Output paa Buck-Boost Inverter yang Terhubung Gri engan Menggunakan Metoe Fee-Forwar Compensation (FFC) Faraisyah Nugrahani, Deet

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian METODE PENELITIAN Data Inonesia merupakan salah satu negara yang tiak mempunyai ata vital statistik yang lengkap. Dengan memperhatikan hal tersebut, sangat tepat menggunakan Moel CPA untuk mengukur tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.

Lebih terperinci

Momentum Sudut (Bagian 2)

Momentum Sudut (Bagian 2) Momentum Suut Bagian Pengenaan Konsep otasi aam Mekanika Kuantum:. Sistem Kooinat Boa. Hamonia Sfeis Spheica Hamonics 3. Momentum Suut Obita 4. Momentum Suut Intinsik Spin Pesamaan Schöinge aam tiga -

Lebih terperinci

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming Mode Optimasi Penjadwaan Proses Sitting Materia Ro dengan Muti Objective Programming Dina Nataia Prayogo Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jaan Raya Kairungkut, Surabaya, 60293 Te: (031) 2981392,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 GHz DAN 3,3 GHz PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGI EMPAT SLOTS DUAL-BAND PADA FREKUENSI 2,4 DAN 3,3 Zul Hariansyah Hutasuhut, Ali Hanafiah Rambe Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK

RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK Mata Peajaran : Dasardasar istrik dan eektronika Bahan Kajian : Konsep tegangan dan resistansi Keas/semester : 10/1 Potensi Dasar : Menjeaskan arus, tegangan

Lebih terperinci

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif BB VII T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,

Lebih terperinci

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif 1/5/016 T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,

Lebih terperinci

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data Bab III Metode Akuiii dan Pengoahan ata III.1 Pembuatan Mode Fii Bagian paing penting dari peneitian ini iaah pemodean fii auran fuida yang digunakan. Mode auran ini digunakan ebagai medium airan fuida

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

SIMAK UI 2011 Fisika. Kode Soal

SIMAK UI 2011 Fisika. Kode Soal SIMAK UI 2011 Fisika Kode Soa Doc. Name: SIMAKUI2011FIS999 Version: 2012-11 haaman 1 01. Sebuah mikroskop terdiri dari ensa obyektif (f 1 = 0,5 cm) dan ensa okuer (f 2 = 2 cm). Jarak antara kedua ensa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka 59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog

Lebih terperinci

Konsistensi Hambatan Kawat Kumparan Terhadap Hukum Ohm pada Berbagai Medium

Konsistensi Hambatan Kawat Kumparan Terhadap Hukum Ohm pada Berbagai Medium 8 Prosiding Pertemuan Imiah XX HFI Jateng & DIY Konsistensi Hambatan Kawat Kumparan Terhadap Hukum Ohm pada Berbagai Medium Sandi Somantri, Moh. Toifur, Sumaji Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas

Lebih terperinci

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA BAB. 6 DINAMIKA OTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGA A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INESIA 1. Momen Gaya Benda hanya dapat mengaami perubahan gerak rotasi jika pada benda tersebut diberi momen gaya, dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menampikan dan menghitung hasil dari nilai nilai inputan sensor sensor dan gambaran Rancang Bangun Alat Pengukuran

Lebih terperinci

KAPASITOR. Pengertian Kapasitor

KAPASITOR. Pengertian Kapasitor 7/3/3 KAPASITOR Pengertian Kapasitor Dua penghantar berekatan yang imaksukan untuk iberi muatan sama tetapi berlawanan jenis isebut kapasitor. Sifat menyimpan energi listrik / muatan listrik. Kapasitas

Lebih terperinci

RANCANGBANGUN TRANSFORMATOR STEP UP

RANCANGBANGUN TRANSFORMATOR STEP UP DAFTAR ISI RANCANGBANGUN TRANSFORMATOR STEP UP 220 V / 5 KV, 0,5 A, 50 Hz... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING.. Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... Error! Bookmark not defined. LEMBAR

Lebih terperinci

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT JIMT Vo. 12 No. 1 Juni 2015 (Ha. 92 103) Jurna Imiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

Lebih terperinci

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia SEBARAN POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN CEMPAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERG DISTRIBUTION OF GROUND WATER POTENTIALS IN CEMPAKA SUBDISTRICT USING GEOLISTRIC METHOD

Lebih terperinci

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI DAN PENGUKURAN LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA MODUL I [ ] 2012 PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN, DAN DAYA LISTRIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI Renny Rakhmawati, ST, MT Jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Phone 03-5947280

Lebih terperinci

PERUBAHAN KUAT MEDAN MAGNET SEBAGAI FUNGSI JUMLAH LILITAN PADA KUMPARAN HELMHOLTZ

PERUBAHAN KUAT MEDAN MAGNET SEBAGAI FUNGSI JUMLAH LILITAN PADA KUMPARAN HELMHOLTZ Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia (KFI) Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. Edisi April 2016. ISSN.1412-2960 PERUBAHAN KUAT MEDAN MAGNET SEBAGAI FUNGSI JUMLAH LILITAN PADA KUMPARAN HELMHOLTZ Salomo,

Lebih terperinci

DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB

DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB ISSN: 1693-6930 17 DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB Kartika Firausy, Yusron Saui, Tole Sutikno Program Stui Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Inustri, Universitas Ahma Dahlan

Lebih terperinci

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr.

F = M a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran di sepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol, d dr. Hukum Newton II : F = M a Oleh karena iameter pipa aalah konstan, maka kecepatan aliran i sepanjang pipa aalah konstan, sehingga percepatan aalah nol, rr rr( s) rs rs( r r) rrs sin o Bentuk tersebut apat

Lebih terperinci

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a* Frekuensi Aami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksia Ruy Irawan 1,a* 1 Program Studi Teknik Sipi,Fakutas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa a nawari007@yahoo.com Abstrak Artike ini menyajikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik

Lebih terperinci

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI ANALISAPERITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammaiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak paa

Lebih terperinci

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika. PROSIDING SKF 016 Modu Praktikum Fisika Matematika: Menukur Koefisien Gesekan pada Osiasi Teredam Bandu Matematika. Rizqa Sitorus 1,a), Triati Dewi Kencana Wunu,b dan Liik Hendrajaya 3,c) 1 Maister Penajaran

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140

Lebih terperinci

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart 1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya. BAB II TRANSFORMATOR II.. Umum Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang berfungsi

Lebih terperinci

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari] Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA MEDIS MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN EMBEDDED ZEROTREE WEVELET(EZW) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang Semarang

KOMPRESI CITRA MEDIS MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN EMBEDDED ZEROTREE WEVELET(EZW) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang Semarang KOMPRESI CITRA MEDIS MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN EMBEDDED ZEROTREE WEVELET(EZW) Khairi Anwar 1, Aris Sugiharto dan Priyo Sidik Sasongko 3 1,, 3 Jurusan Matematika FMIPA UNDIP J Prof

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, dan Laboratorium Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, Oktober 2013

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, Oktober 2013 Proceeding Seminar Nasiona Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, - Oktober PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN PADA OPERASI PEMOTONGAN MILLING

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA

ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA Vol. 9 No. 1 Juni 1 : 53 6 ISSN 1978-365 ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA Slamet Pusat Penelitian an Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan an

Lebih terperinci

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3 RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG Indah Puspitorini AMIK BSI Bekasi J. Raya

Lebih terperinci

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda. KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proteksi arus lebih sangat dibutuhkan dalam hal untuk menjaga keamanan dari suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan yang

Lebih terperinci

Praktikum Total Quality Management

Praktikum Total Quality Management Moul ke: 09 Dr. Fakultas Praktikum Total Quality Management Aries Susanty, ST. MT Program Stui Acceptance Sampling Abstract Memberikan pemahaman tentang rencana penerimaan sampel, baik satu tingkat atau

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING Diana Puspita Sari, Arfan Backtiar, Heny Puspasri Industria Engineering Department, Diponegoro University Emai

Lebih terperinci

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD Pendekatan Numerik Keadaan Terikat. (Arif Gunawan) 179 PENDEKATAN NUMERIK KEADAAN TERIKAT DAN FENOMENA KRITIS POTENSIAL YUKAWA PADA INTERAKSI DUA NUKLEON MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA (FINITE DIFFERENCE

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Tampilan Aplikasi IV.1.1 Tampilan Aplikasi untuk Pengguna 1. Halaman Home Halaman ini merupakan halaman pertama saat pengguna membuka aplikasi. Gambar IV.1 Tampilan

Lebih terperinci

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan

Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asal-Tujuan yang Dihasilkan dari Data Arus Lalulintas pada Kondisi Keseimbangan PROC. ITB Sains & Tek. Vo. 39 A, No. 1&2, 2007, 23-39 23 Kajian Peningkatan Akurasi Matriks Asa-Tujuan yang Dihasikan dari Data Arus Lauintas pada Kondisi Keseimbangan Ofyar Z. Tamin 1 & Rusmadi Suyuti

Lebih terperinci

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, Hal. 47-52 ISSN 2548-737X Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS Arif Sumardiono

Lebih terperinci

YAGI ANTENNA DESIGN FOR WIRELESS LAN 2,4 GHZ

YAGI ANTENNA DESIGN FOR WIRELESS LAN 2,4 GHZ YAGI ANTENNA DESIGN FOR WIRELESS LAN 2,4 GHZ Tito Tuwono,ST, M.Sc Program Studi Teknik Eektro, Fakutas Teknoogi Industri, Universitas Isam Indonesia Jaan Kaiurang km 14,5 jogjakarta 55501 titoyuwono@yahoo.com,

Lebih terperinci

Percobaan 3 Rangkaian OPAMP

Percobaan 3 Rangkaian OPAMP Percobaan 3 Rangkaian OPAMP EL2193 Praktikum Rangkaian Elektrik Penguat Noninverting Penguatan = 1 1/1 = 2 12V 2k2Ω 2k2Ω V in 2k2Ω Posisi V in (V) Vout (V) Vout ukur (V) A 6 12 11,7 B 2 4 4 C 2 4 4 D 6

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator, BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik

Lebih terperinci

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH BAB 3 MODEL DASA DINAMIKA VIUS HIV DALAM TUBUH 3.1 Moel Dasar Moel asar inamika virus HIV alam tubuh menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: Mula-mula tubuh alam keaaan tiak terinfeksi virus atau

Lebih terperinci

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal Jurna ILMU DASAR, Vo. 15 No. 2, Jui 2014 : 97-101 97 Pengukuran Indeks Bias Minyak Keapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Ceah Tungga Pam Cooking Oi Refraction Index Measurement Using

Lebih terperinci

INDUKTANSI DIRI OLEH: Riza Riano : Uzi Fauziah : Temperatur Tekanan Sebelum 26,5±0,25 68,69±0,005 Sesudah 26,5±0,25 68,68±0,005

INDUKTANSI DIRI OLEH: Riza Riano : Uzi Fauziah : Temperatur Tekanan Sebelum 26,5±0,25 68,69±0,005 Sesudah 26,5±0,25 68,68±0,005 INDUKTANSI DII OEH: iza iano : 0605635 Uzi Fauziah : 060076 Temperatur Tekanan Sebelum 6,5±0,5 68,69±0,005 Sesudah 6,5±0,5 68,68±0,005 JUUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKUTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur Mata Kuliah Koe SKS : Perancangan Struktur Beton : CIV-204 : 3 SKS Kombinasi Gaya Tekan an Lentur Pertemuan 9,10,11 Sub Pokok Bahasan : Analisis an Desain Kolom Penek Kolom aalah salah satu komponen struktur

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage

Lebih terperinci

ANALISA DAN PENGATURAN ULANG RELAI JARAK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV KERAMASAN BUKIT ASAM

ANALISA DAN PENGATURAN ULANG RELAI JARAK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV KERAMASAN BUKIT ASAM Mikrotiga, Vol 1, No. 3 November 2014 ISSN : 2355-0457 9 ANALISA DAN PENGATURAN ULANG RELAI JARAK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV KERAMASAN BUKIT ASAM Antonius Hamai 1*, Fikriansyah 1 1 Jurusan

Lebih terperinci

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat

Lebih terperinci

PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES

PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES PENALAAN KENDALI PID UNTUK PENGENDALI PROSES Raita.Arinya Universitas Satyagama Jakarta Email: raitatech@yahoo.com Abstrak Penalaan parameter kontroller PID selalu iasari atas tinjauan terhaap karakteristik

Lebih terperinci

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA Salah satu metoe yang cukup penting alam matematika aalah turunan (iferensial). Sejalan engan perkembangannya aplikasi turunan telah banyak igunakan untuk biang-biang rekayasa

Lebih terperinci

CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN

CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN Oleh : Sunarto YB0USJ ELEKTROMAGNET Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. Misalnya ada gulungan

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA

BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERER WM MULIFASA 3. enahuluan enelitian mengenai bentuk sinyal moulasi yang cocok untuk menghasilkan keluaan inete yang bekualitas baik telah lama ilakukan. Salah satu

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan 19 BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Berikut merupakan diagram alur kerja yang menggambarkan tahapantahapan dalam proses rancang bangun alat pemutus daya siaga otomatis pada Peralatan

Lebih terperinci

BAB III DEFINISI DAN PRINSIP KERJA TRAFO ARUS (CT)

BAB III DEFINISI DAN PRINSIP KERJA TRAFO ARUS (CT) BAB III DEFINISI DAN PRINSIP KERJA TRAFO ARUS (CT) 3.1 Definisi Trafo Arus 3.1.1 Definisi dan Fungsi Trafo Arus (Current Transformator) yaitu peralatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran besaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang

Lebih terperinci

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik

Lebih terperinci

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201 akultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 20 PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI POTENSIAL DENGAN METODE PROMETHEE II Ahma Jalaluin )

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC BAB ANAL DAN MNMA RAK EGANGAN DAN ARU DC. Penahuluan ampai saat ini, penelitian mengenai riak sisi DC paa inverter PWM lima-fasa paa ggl beban sinusoial belum pernah ilakukan. Analisis yang ilakukan terutama

Lebih terperinci