PEMANFAATAN FLUKS MAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLENOIDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMANFAATAN FLUKS MAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLENOIDA"

Transkripsi

1 PEMANFAATAN FLUKS MAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLENOIDA UTILIZATION OF MAGNETIK FLUX AS A SOURCE OF POWER PLANT BY USING SOLENOID Muhammad Furqon Setiadi 1, Mas Sarwoko 2, Ekki Kurniawan. 3 1,2,3 Fakutas Teknik Eektro Universitas Tekom, Bandung 1 qoqonat@students.tekomuniversity.ac.id, 2 sarwoko@tekomuniversity.ac.id, 3 ekki.kurniawan@gmai.com Abstrak Kebutuhan akan energi dunia terutama energi istrik sekarang ini sangatah penting dan untuk pemanfaatan kekuatan medan magnetik sebagai sumber energi istrik sekarang ini juga masih jarang tereaisaskian. Yakni memanfaatkan fuks magnetik yang berasa dari sumber medan magnetik dimana masih kurang diperhatikan atau disia-siakan. Pada tugas akhir ini merancang dan mereaisasikan soenoida sebagai penyadap fuks magnetik yang tersiasiakan dari sumber medan magnetik berupa motor istrik pada pompa air sehingga dihasikan tegangan istrik. Proses penyadapan ini didasari oeh proses tegangan induksi magnetik oeh soenoida. Untuk hasi tegangan yang diharapkan dari reaisasi soenoida dibutuhkan soenoida yang mempunyai jumah 5000 iitan dan inti besi berdiameter 3 cm serta jarak soenoida dengan sumber medan magnetik sehingga dengan spesifikasi tersebut diharapkan soenoida bisa optima menyadap induksi magnetik pada sumber medan magnetik sehingga bisa menyaakan ampu LED. Kata kunci : fuks magnetik, medan magnet, soenoida, induksi magnetik, Abstract The word's demand for energy, especiay eectrica energy today is very important and to use the strength of the magnetic fied as a source of eectrica energy today is sti rarey reaized. Namey utiizing the magnetic fux that comes from a source of the magnetic fied which is sti acking or is wasted. In this fina project design and reaize a soenoid as the magnetic fux tapper wasted magnetic fieds from sources such as eectric motors on pumps water to produce eectrica votage. The tapping process is based on magnetic induction votage process by soenoid. For the reaization of the expected votage soenoid having required of soenoid coi 5000 widings and iron core diameter of 3 cm and the distance of the soenoid with the magnetic fied so with these factors is expected to be optimay tapped soenoid magnetic induction in the magnetic fied sources so the soenoid can turn on the LED ights. Keywords: magnetic fux, magnetic fied, soenoid, magnetic induction 1. Pendahuuan Fuks magnetik yang tercipta akibat adanya medan magnetik dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan akan aat eektronik. Dengan adanya medan magnetik yang berasa dari arus istrik, maka harus dimanfaatkan sebagai mestinya. Karena masih jarang orang yang memanfaatkan garis-garis fuks magnetiknya menyebar pada aat eetronik tersebut sehingga dibutuhkan aat yang dapat menangkap medan magnetik tersebut. Pembuatan aat penyadap medan magnetik yang terbuang sia sia peru diakukan. Soenoida adaah saah satu aat yang digunakan untuk menyadap medan magnetik tersebut. Prinsip kerjanya menangkap fuks magnetik yang dihasikan aat istrik yang ain sehingga dengan soenoida tersebut dapat menghasikan daya istrik Pada Tugas akhir ini diakukan perancangan dan reaisasi soenoida yang menghasikan tegangan induksi yaitu dengan memanfaatkat gaya medan magnetik yang terbuang pada sumber medan magnetik. Keuaran dari tugas akhir ini diharapakan tereaisasikan rangkaian aat soenoida pembangkit daya istrik karena potensi dari medan magnetik itu sendiri 2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Magnet Medan magnet adaah ruang disekitar magnet yang memiiki gaya magnetik. Gaya magnet yang timbu berasa dari 2 kutub magnet yakni kutub seatan (S) dan utara (U). Pada gambar 2.1 merupakan penggambaran garis garis gaya magnetik pada magnet batang menggunakan serbuk bijih. Garis garis gaya magnetik akan seau mengarah dari kutub utara menuju kutub seatan.

2 2.2 Hukum Ampere Hukum ampere adaah integra garis dari tangensia H sepanjang intasan tertutup adaah sama besarnya arus istrik dikitari intasan. Medan magnet yang ditimbukan pada intasan arus istrik berbentuk ingkaran yang terpusat pada penghantar. Untuk menentukan arah medan istrik di sekitar penghantar menggunakan kaedah tangan kanan 2.3 Permeabiitas Permeabiitas merupakan kemampuan sebuah benda untuk dapat diewati garis garis gaya magnet. Permeabiitas dinyatakan dengan μ. Sebuah benda dikatakan mempunyai permeabiitas tinggi jika mudah diewati garis gaya magnet sehingga fuks magnetik akan bertambah. Untuk permeabiitas udara dan ruang hampa adaah satu. Besarnya permeabiitas benda benda ain akan ditentukan memaui perbandingan terhadap udara dan ruang hampa, sehiingga didapatah permeabiitas reative dimana niai perabiitas udara dan bahan non magnetik adaah μ 0 = 4 π x 10 7 T. m/a. Untuk menghitung μ, niai perabiitas reative μ r harus dikaikan dengan permeabiitas udara μ 0. μ =μ r μ 0 Dimana : μ : permeabiitas bahan [ T.m/A atau Wb/A.m ] μ 0 : permeabiitas udara [ T.m/A atau Wb/A.m ] μ r : permeabiitas reative 2.4 Medan Magnet pada Kawat Meingkar Berarus Pada kawat meingkar yang diairi arus istrik juga memiiki medan magnet disekitarnya sampai ke pusat kawat meingkar. Persamaan besar rapat medan magnet pada pusat kawat meingkar berarus yang mempunyai jari jari ( r ) dengan arus istrik (i) sebagai berikut : B = µ i 2r B = μ 0μ r i 2r B = μ 0μ r i N 2r Dimana : B : rapat medan magnet [ Wb/m 2 atau tesa ] μ : permeabiitas bahan [ T.m/A atau Wb/A.m ] μ 0 : permeabiitas udara [ T.m/A atau Wb/A.m ] μ r : permeabiitas reatif i : arus yang mengair pada kawat [ A ] r : jarak dari kawat [m] N : jumah iitan pada kawat meingkar 2.5 Medan Magnet pada Soenoida Soenoida adaah kawat konduktor atau kumparan urus kemudian diiitkan berbentuk siinder sehingga menciptakan area medan magnet yang seragam pada setiap iitannya sesuai gabar 2.1 dimana garis gaya magnet nantinya didistribusikan secara merata dan parae pada kumparan. Gambar 2.1 Medan magnet pada soenoida µ N i B = B = μ 0μ r N i dimana : B : rapat medan magnet [ Wb/m 2 atau tesa ] μ : permeabiitas bahan [ T.m/A atau Wb/A.m ] μ 0 : permeabiitas udara [ T.m/A atau Wb/A.m ] μ r : permeabiitas reatif i : arus yang mengair pada kawat [ A ]

3 N : banyaknya iitan pada soenoida : panjang batang soenoida 2.6 Fuks Magnetik Fuks magnetik merupakan garis garis medan magnet yang berasa dari kutub utara sumber magnet yang menembus bidang datar secara tegak urus atau membentuk sudut kemiringan tertentu sesuai gambar 2.2 ϕ = B. A dimana : ϕ : fuks magnetik [ Webber ] B : medan magnet [ Wb/m 2 ] A : uas bidang yang diaui garis gaya magnet [m 2 ] Gambar 2.2 Penampakan garis garis medan magnetik pada bidang datar. Apabia garis garis medan magnet tidak tegak urus dengan bidang datar maka sudut (α) mempengaruhi besarnya fuks magnet sesuai persamaan di bawah ini. ϕ = B A cos α dimana : ϕ : fuks magnetik [ Webber ] B : medan magnet [ Wb/m 2 ] A : uas bidang yang diaui garis gaya magnet [m 2 ] α : sudut antara garis gaya magnet dengan permukaan bidang [ 0 ] 2.7 Induksi magnetik Induksi magnetik atau imbas istrik merupakan pembangkitan energi istrik dari medan magnet. Induksi magnetik terjadi pada suatu kumparan jika ada perubahan jumah garis gaya magnet yang diingkupi setiap saat. Percobaan pertama kai diakukan oeh Faraday yakni menggunakan iitan soenoida dengan inti udara dimana kedua ujung soenoidanya dihubungkan ke gavanometer, kemudian diberi magnet ke daam iitan soenoida sesuai sehingga terbentukah arus pada koi karena medan magnet yang ditimbukan oeh magnet Gambar 2.3 Percobaan Faraday 2.8 Tegangan induksi Tegangan induksi daam kumparan adaah tegangan yang terjadi akibat adanya perubahan kuat medan magnet atau perubahan jumah gaya magnet pada kumparan. Tegangan induksi erat kaitannya dengan hukum faraday. Hukum faraday menyatakan bahwa tegangan gerak eektrik imbas atau tegangan induksi didaam sebuah rangkaian adaah sama dengan kecepatan perubahan fuks magnetik yang memaui rangkaian tersebut. e = - N dϕ (2-12) dt Dimana : e : tegangan induksi [ Vot ] ϕ : jumah fuks magnetik [ Weber ] N : jumah iitan pada kumparan 2.9 Daya istrik Daya Listrik adaah jumah energi yang diserap atau dihasikan daam sebuah sirkuit atau rangkaian istrik. Sumber Energi istrik akan menghasikan daya istrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya istrik tersebut. Dengan kata ain, Daya istrik adaah tingkat konsumsi energi daam sebuah sirkuit atau rangkaian istrik. Sedangkan berdasarkan konsep usaha, yang dimaksud dengan daya istrik adaah besarnya usaha daam memindahkan muatan per satuan waktu atau ebih singkatnya adaah jumah Energi Listrik yang digunakan tiap detik. [5] P : E t P : V.I

4 P = I 2. R V 2 P = R Dimana : P : daya istrik [VA] E : energi [Joue] t : waktu [detik] V : tegangan istrik (Vot) I : arus istrik (A) R : hambatan (Ω) 2.10 Motor Listrik Motor istrik merupakan sebuah perangkat eektronika yang prinsip kerjanya mengubah energi istrik menjadi energi mekanik. Mekanisme kerja untuk seuruh jenis motor secara umum sama : 1. Arus istrik daam medan magnet akan memberikan gaya 2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah ingkaran/ oop, maka kedua sisi oop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berawanan. 3. Pasangan gaya menghasikan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan. 4. Motor memiiki beberapa oop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang ebih seragam dan medan magnetnya dihasikan oeh susunan eektromagnetik yang disebut kumparan medan. 3. Pembahasan 3.1 Perancangan dan Reaisasi Soenoida Perancangan Soenoida Perancangan aat yang digunakan untuk penyadapan fuks magnetik berupa soenoida. Soenoida dibuat dengan mengguung kawat atau meiitkan kawat pada kerangka soenoida yang berbentuk siinder. Di daam soenoida tersebut diberi inti besi untuk memperkuat daya serap medan magnetik. Untuk proses pembuatan soenoida ini dibutuhkan beberapa tahapan yakni menentukan spesifikasi kerangka soenoida, kemudian proses pengguungan kawat pada soenoida dengan jumah iitan yang teah ditentukan. Seteah itu disambungkan kedua ujung kawat soenoida dengan penyearah sederhana geombang penuh dan diteruskan ke ampu LED Perancangan Kerangka Soenoida Kerangka soenoida secara dasar adaah berbentuk tabung siinder sehingga dapat digunakan untuk proses seanjutnya yakni peiitan kawat. Kerangka tersebut semuanya terbuat dari besi memiiki panjang 10 cm dengan diameter daam seniai 3 cm berisi inti besi dan diameter uar adaah 6 cm. Gambar 3.1 merupakan perwujudan dari rancangan soenoida tersebut. Gambar 3.1 Kerangka soenoida Reaisasi Proses Pengguungan Kawat Proses pengguungan menggunakan pada kerangka soenoida menggunakan kawat emai tembaga bediameter 0,4 mm karena kaau dibawah ukuran tersebut sangat rentan putus sedangkan kaau ebih dari 0,4 mm maka suit untuk diguung dan dengan kerangka soenoida sepanjang 10 cm maka tidak akan cukup untuk jumah maksima iitan yang mana jumah iitan kawat yang diguung mencapai 5000 iitan. Untuk proses pengguungan ini diakukan secara hati hati karena sangat rentan putus dan bengkok pada kawat tersebut. Gambar 3.2 Liian kawat pada Soenoida

5 Gambar 3.3 Reaisasi soenoida Reaisasi Penyearah Geombang Penuh Dengan Fiter Kapasitif Dibutuhkan penyearah karena tegangan yang dihasikan dari soenoida adaah tegangan AC yang harus diubah menjadi tegangan DC supaya bisa diapikasikan untuk menyaakan ampu LED. Gambar 3.4 rangkaian penyearah sederhana Gambar 3.5 Rangkaian penyearah pada PCB Baterai asam timba Baterai asam timba adaah baterai yang paing banyak dikembangkan di dunia karena bahan yang digunakan sangat murah tetapi permormanya sangat tinggi. Baterai yang akan digunakan sebagai penyimpan daya istrik dengan spesifikasi baterai yakni 4 vot 800 mah. Gambar 3.6 Baterai asam timba Lampu LED Lampu LED digunakan sebagi indicator adanya tegangan istrik yang didapat dari hasi penyadapan soenoida terhadap sumber medan magnet yakni pompa air. Lampu LED pada gambar 3.7 diambi dari ampu senter. Gambar 3.7 Lampu LED senter Aat Ukur Gauss Meter dan Mutimeter Pada proses pengujian, digunakan aat ukur medan magnet atau gauss meter dan juga mutimeter. Penggunaan gauss meter untuk mengetahui besar medan magnet yang dihasikan oeh sumber medan magnet, dan mutimeter kegunaannya untuk mengukur tegangan yang dihasikan pada soenoida yang diinduksikan oeh sumber medan magnet.

6 B (µt) Gambar 3.8 Apikasi android gauss meter dan Mutimeter Fowchart Perancangan Soenoida Perancangan penyadapan soenoida pada tugas akhir ini berdasarkan prosedur fow chart pada gambar 3.9, dimana hasi yang diperoeh sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Untuk anaisa diakukan seteah semua proses teah berjaan. Gambar 3.9 fow chart 3.2 Pengujian dan Anaisa Hasi Rancangan Langkah Kerja Sistem Penyadapan Medan magnetik Pengujian soenoida yang teah dibuat diuji menggunakan sumber sumber medan magnet. Untuk tugas akhir ini sumber medan magnet menggunakan pompa air 250 watt. Langkah pertama, soenoida didekatkan dengan pompa air yang menyaa kemudian timbu medan magnet disekitar pompa air. Medan magnet berupa garis garis gaya magnetik yang meaui permukaan bidang atau uas bidang soenoida menghasikan fuks magnet. Seanjutnya fuks magnet yang terdapat pada soenoida terjadi proses induksi magnetik, terakhir dari adanya induksi magnetik akan menghasikan tegangan induksi Pengujian Soenoida pada Pompa air Proses pengujian pertama ini diakukan dengan angkah-angkah sebagai berikut : 1. menyiapkan aat ukur mutimeter, apikasi android Gaussmeter, soenoid, mistar dan jumper jumper, 2. menyaakan pompa air, menyiapkan Gaussmeter kemudian meakukan pengukuran medan magnet dengan berbagai macam jarak dari sumber medan magnet yaitu pompa air tersebut pada 0 cm, 5 cm, 10 cm, 15 cm, 20 cm, 25 cm dan 30 cm, 3. meetakkan Soenoida dengan jarak yang teah ditentukan pada pompa air yakni pada jarak 0 cm, 5 cm, 10 cm, 15 cm, 20 cm, 25 cm dan 30 cm, 4. meakukan pengukuran tegangan kedua ujung soenoida, 5. meakukan pengukuran arus pada kedua ujung soenoida. Dari proses pengujian di atas maka diperoeh grafik 4.1, 4.2, dan grafik Jarak (cm)

7 Tegangan induksi (Vot) Arus Listrik (ma) Gambar 3.10 Grafik medan magnet terhadap jarak Jarak (cm) Jarak (cm) Gambar 3.11 Grafik tegangan dan arus istrik terhadap jarak Pada gambar 3.10 adaah hasi hubungan antara rapat medan magnet dengan jarak sumber medan magnet, ketika jarak 0 cm dan 5 cm dari sumber medan magnet maka rapat medan magnet sangatah besar sampai gauss meter tidak bisa berjaan, baru bisa mendeteksi disaat jarak 10 cm dari pompa air. Apabia gauss meter mendekati sumber medan magnet maka rapat medan magnet yang dihasikan oeh soenoida akan semakin besar, dan sebaiknya. Pada gambar 3.11 dapat diihat grafik hubungan antara tegangan dengan jarak sumber medan magnet, bahwa hasi tegangan yang diperoeh ketika jarak 0 cm dari sumber medan magnet maka tegangan yang dihasikan oeh soenoida besar, dan sebaiknya jika jaraknya menjauhi sumber medan magnet maka tegangan yang dihasikan keci. Pada grafik gambar 3.11 juga terihat perubahannya pada soenoida pada jarak 5 cm dari sumber sebesar 3.65 Vot dan pada jarak 0 cm dari sumber maka besar tegangan yang didapat mencapai sebesar 13,15 Vot. Sedangkan untuk hubungan arus istrik dengan jarak dapat diihat pada grafik gambar 3.11, bahwa hasi arus istrik yang diperoeh ketika soenoida didekatkan terhadap sumber medan magnet maka arus istrik yang dihasikan oeh soenoida besar, dan sebaiknya jika jaraknya menjauhi sumber medan magnet maka arus yang dihasikan keci. Pada grafik gambar 4.4 juga terihat perubahannya pada soenoida pada jarak 10 cm dihasikan sebesar 0,55 ma dan pada jarak 0 cm dari sumber maka besar arus yang didapat mencapai sebesar 11,63 ma. Untuk mencari kerapatan medan magnet yang tidak terdeteksi gauss meter maka butuh pembuktian memaui perhitungan yang digunakan data pada jarak 10 cm. Diketahui untuk niai permeabiitas reative besi sendiri adaah 1 s.d Wb/A.m dan permeabiitas udara 4 π x 10 7 T. m/a, N iitan adaah 5000 iitan, niai arus istrik yang dihasikan adaah 0,55 ma serta panjang soenoida 10 cm. B = μ 0μ r N i 219, = 4. 3, μ r , μ r = 6,361 Wb/A.m Dari hasi perhitungan untuk niai permeabiitas bahan berupa besi didapat niai 6,361 Wb/A.m, sedangkan niai permeabiitas reative besi sendiri adaah 1 s.d Wb/A.m. Sehingga niai permeabiitas besi tersebut diantara niai permeabiitas reative besi. Ha ini membuktikan bahwa niai kerapatan medan magnet bergantung juga dengan niai permeabiitas besi. B = μ 0μ r N i B = 4. 3, , , B = 4,646 m T Niai ϕ dipengaruhi oeh kerapatan dan uas penampang soenoida yang berbentuk ingkaran dengan uas 2,826 mm 2 yang mana memiiki jari jari 3 cm. ϕ = B. A ϕ = 219, ,14. ( ) 2 ϕ = 0,62 mw Daya yang didapat dari pengujian soenoida adaah hasi kai tegangan dengan arus istrik. P = V. i P = 3,68 V. 3, 65 ma P = 13, 432 m VA Apikasi Sederhana Penyadapan Medan Magnetik pada Soenoida Tegangan yang dihasikan pada proses penyadapan oeh sebuah soenoida iaah tegangan boak-baik (AC) dan digunakan penyearah untuk menghasikan tegangan searah atau tegangan DC sehingga dapat digunakan untuk apikasi pemanfaatan menyaakan ampu LED.

8 Gambar 3.12 Apikasi sederhana menyaakan sebuah ampu LED Penyimpanan Daya Listrik yang Dihasikan Soenoida Pada pengapikasian soenoida ini digunakan baterai untuk menyimpan daya yang dihasikan soenoida dengan jarak dengan pompa air adaah 5 cm. Dan seteah terisi maka seanjutnya dapat digunakan untuk menyaakan ampu LED berjumah 4 buah seperti gambar Gambar 3.13 apikasi penyimpanan daya baterai untuk menyaakan ampu 4. Kesimpuan Dari tahap perancangan dan percobaan pada pembahasan sebeumnya,diperoeh beberapa kesimpuan sebagai berikut : 1. Jarak berpengaruh terhadap besarnya medan magnet. Semakin dekat maka medan magnetnya akan semakin besar. Kuat medan magnet maksima yang didapat adaah 219,7 µt. 2. Jarak soenoida terhadap sumber medan magnet mempengaruhi hasi tegangan sadap. Semakin dekat jarak soenoida terhadap sumber medan magnet maka tegangan sadap yang dihasikan juga akan semakin besar, tegangan maksima yang didapat adaah 13,15 vot. 3. Jarak berpengaruh terhadap besarnya arus istrik. Semakin dekat maka arus yang dihasiakan akan semakin besar. Arus maksima yang didapat adaah 11,63 ma 4. Semakin banyak jumah iitan pada soenoida maka tegangan sadap yang dihasikan soenoida akan meningkat. 5. Pengapikasian tegangan induksi soenoida berupa dan digunakan untuk mengisi baterai dan menyaakan ampu LED. Daftar Pustaka [1] Abduah, Mikrajuddin. DIKTAT KULIAH FISIKA DASAR II TAHAP PERSIAPAN DASAR ITB. Institut Teknoogi Bandung. Bandung [2] Bahtiar, Ayi. LISTRIK MAGNET II. Universitas Padjadjaran. Bandung [3] Ramdani, Muhammad, GENERATOR LISTRIK. Institut Teknoogi Tekom [4] Sudirman, Sudaryatno. RANGKAIAN MAGNETIK [5] Hutauruk, T.S. TRANSMISI DAYA LISTRIK. Universitas Pendidikan Nasiona. Denpasar [6] Yefianhan, Ichwan. KONSEP DASAR KEMAGNETAN. Universitas Negeri Padang. 2011

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

SIMAK UI 2011 Fisika. Kode Soal

SIMAK UI 2011 Fisika. Kode Soal SIMAK UI 2011 Fisika Kode Soa Doc. Name: SIMAKUI2011FIS999 Version: 2012-11 haaman 1 01. Sebuah mikroskop terdiri dari ensa obyektif (f 1 = 0,5 cm) dan ensa okuer (f 2 = 2 cm). Jarak antara kedua ensa

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember

Lebih terperinci

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum MAGNET Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum MAGNET Magnet dapat diperoleh dengan cara buatan. Jika baja di gosok

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK

RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK Mata Peajaran : Dasardasar istrik dan eektronika Bahan Kajian : Konsep tegangan dan resistansi Keas/semester : 10/1 Potensi Dasar : Menjeaskan arus, tegangan

Lebih terperinci

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA BAB. 6 DINAMIKA OTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGA A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INESIA 1. Momen Gaya Benda hanya dapat mengaami perubahan gerak rotasi jika pada benda tersebut diberi momen gaya, dengan adanya

Lebih terperinci

Kelas XII Semester 1

Kelas XII Semester 1 MEDAN MAGNET Kelas XII Semester 1 MEDAN MAGNET Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi STANDART KOMPETENSI Kelas XII 2 Semester 1 Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai

Lebih terperinci

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Medan Magnet - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET A. Medan Magnet 1. Medan Magnet oleh arus listrik

Lebih terperinci

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi ruang / daerah di sekitar magnet dimana benda-benda magnetik yang diletakkan di daerah ini masih dipengaruhi oleh magnet tersebut medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus listrik medan magnetik di

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA POTENSI MEDAN ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SKRIPSI RIKI MARDIANSYAH

UNIVERSITAS INDONESIA POTENSI MEDAN ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SKRIPSI RIKI MARDIANSYAH UNIVERSITAS INDONESIA POTENSI MEDAN ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SKRIPSI RIKI MARDIANSYAH 0906603045 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DEPOK JUNI 2012 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MAKALAH FISIKA. Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

MAKALAH FISIKA. Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK MAKALAH FISIKA Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 ANGGOTA : 1. AMMASE.S 2. ALIYATARRAFI AH 3. ANNISWATI NURUL ISLAMI 4. ASRIANI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar... Kumpulan Soal Latihan UN UNIT LISTRIK & MAGNET Gaya Coulomb, Energi & Potensial Listrik 1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar....

Lebih terperinci

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m)

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m) INDUKSI MAGNETIK Hans Christian Oersted pada tahun 18 menemukan bahwa arus listrik dalam sebuah kawat penghantar dapat menghasilkan efek magnetik. Efek magnetik yang ditimbulkan oleh arus tersebut dapat

Lebih terperinci

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2 SOAL SOAL TERPILIH 1 1. Sebuah kumparan mempunyai 50 lilitan dalam waktu 0,02 s kumparan dimasuki fluks 310 mwb, yang kemudian turun hingga 100 mwb. Berapakah GGL induksi rata rata yang dibangkitkan oleh

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

BAB 6 INDUKSI ELEKTROMAGNET

BAB 6 INDUKSI ELEKTROMAGNET Lab lektronika Industri Fisika 2 A 6 INDUKSI LKTROMAGNT 1. GGL INDUKSI Pada ab 5 telah dibicarakan bahwa arus yang mengalir pada penghantar akan menimbulkan medan magnet. Setelah itu para ilmuwan juga

Lebih terperinci

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan MAGNET JARUM Besi lunak saklar kumparan kumparan lampu Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA Jika arus listrik dapat menimbulkan medan magnet, apakah medan magnet juga dapat menimbulkan arus listrik?

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik. KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN SITI MAESYAROH STKIP INVADA 2015 LISTRIK adalah adalah sesuatu yang memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yang mengalir melalui penghantar (konduktor)

Lebih terperinci

INDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

INDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-10 CAKUPAN MATERI 1. GGL INDUKSI DALAM PASANGAN COIL 2. GGL INDUKSI OLEH MAGNET 3. FLUX MAGNET 4. HUKUM FARADAY

Lebih terperinci

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart 1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2 1. Agar medan magnet yang dihasilkan menjadi lebih besar, maka kawat kumparan yang digunakan adalah kawat yang diameternya

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Induksi Elektromagnetik 1 / 23 Materi 1

Lebih terperinci

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.

Lebih terperinci

MEDAN MAGNETIK DISEKITAR KAWAT BERARUS

MEDAN MAGNETIK DISEKITAR KAWAT BERARUS MEDAN MAGNETIK DISEKITAR KAWAT BERARUS I. TUJUAN PERCOBAAN a. Menentukan arah simpangan kompas di sekitar kawat berarus b. Menemukan hubungan medan magnetik dengan kuat arus II. III. RUMUSAN MASALAH a.

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI KEITN BELJ 2. LNSN TEOI JEMBTN WHETSTONE aam kegiatan beajar anda teah mempeajari pengukuran hgambatan dengan menggunakan ohmmeter dan menggunakan ampermeter dan votmeter dengan metoda amper-vot-meter

Lebih terperinci

TUGAS FISIKA DASAR 2

TUGAS FISIKA DASAR 2 TUGAS FISIKA DASAR 2 RANGKUMAN MAGNET Dosen Pengampu: Bachrun Sutrisno Ir. M.Sc. Oleh: Nama : RIFQI ARIGHI FAHMI NIM : 13522121 Kelas : B UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA A. Pengertian Magnet Magnet atau magnit

Lebih terperinci

KETENTUAN MENGIKUTI PELAJARAN FISIKA : ^_^

KETENTUAN MENGIKUTI PELAJARAN FISIKA : ^_^ 1 KETENTUAN MENGIKUTI PELAJARAN FISIKA : ^_^ 1. ADA BUKU CATATAN & BUKU LATIHAN/PR 2. BUKU DISAMPUL DENGAN KERTAS EMAS / ASTURO / KARTON WARNA UNGU 3. PENAMPILAN COVER DEPAN BUKU SEPERTI GAMBAR BERIKUT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, penggerak generator adalah dari kayuhan sepeda untuk menghasilkan listrik yang disimpan dalam akumulator 12 Volt 10Ah yang akan digunakan sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Generator merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui medium medan magnet. Bagian utama generator terdiri dari stator dan

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1 SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1 1. Sebuah kumparan lawat dengan luas 50 cm 2 terletak dalam medan magnetik yang induksi magnetiknya 1,4 T. Jika garis normal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Generator fluks radial yang telah dirancang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan dan perakitan alat. Pada stator terdapat enam buah kumparan dengan lilitan sebanyak 650 lilitan.

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII gaya F. Jika panjang kawat diperpendek setengah kali semula dan kuat arus diperbesar dua kali semula, maka besar gaya yang dialami kawat adalah. Medan Magnet

Lebih terperinci

MAKALAH INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

MAKALAH INDUKSI ELEKTROMAGNETIK MAKALAH INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Mata Kuliah Fisika II ME091204 Disusun oleh: Aldrin Dewabrata 4210100042 Rambo T Silaban 4210100081 Renaldi 4210100096 JURUSAN T. SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis

Lebih terperinci

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK HUKUM FARADAY DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Hukum Faraday Setelah dalam tahun 1820 Oersted memperlihatkan bahwa arus listrik dapat mempengaruhi jarum kompas, Faraday mempunyai kepercayaan

Lebih terperinci

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi perubahan medan magnetik dapat menimbulkan perubahan arus listrik (Michael Faraday) Fluks magnetik adalah banyaknya garis-garis medan magnetik yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus GGL induksi

Lebih terperinci

Gambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet

Gambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet Pada pelajaran listrik telah dikaji bahwa jika sebuah muatan diletakkan dalam medan listrik, ia mengalami gaya listrik dan energi listriknya dapat dipakai sebagai tenaga gerak untuk berpindah tempat. Hal

Lebih terperinci

Magnet Rudi Susanto 1

Magnet Rudi Susanto 1 Magnet Rudi Susanto 1 MAGNET Sifat kemagnetan telah dikenal ribuan tahun yang lalu ketika ditemukan sejenis batu yang dapat menarik besi Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, orang telah dapat

Lebih terperinci

BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET

BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET Induksi Elektromagnetik Hasil Yang harus anda capai Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi Setelah mempelajari Bab ini

Lebih terperinci

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET 1. Sebuah kapasitor keping sejajar yang tebalnya d mempunyai kapasitas C o. Ke dalam kapasitor ini dimasukkan dua bahan dielektrik yang masing-masing tebalnya d/2 dengan konstanta

Lebih terperinci

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Fluks medan magnet dari partikel yang bergerak.

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Fluks medan magnet dari partikel yang bergerak. Bab II Teori Dasar Salah satu hal utama dalam penelitian tugas akhir ini adalah magnet induksi yang digunakan sebagai aktuator pada sistem steel ball magnetic levitation. Dalam bab ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB 20. KEMAGNETAN Magnet dan Medan Magnet Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet

BAB 20. KEMAGNETAN Magnet dan Medan Magnet Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 20. KEMAGNETAN...2 20.1 Magnet dan Medan Magnet...2 20.2 Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet...2 20.3 Gaya Magnet...4 20.4 Hukum Ampere...9 20.5 Efek Hall...13 20.6 Quis

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama :

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama : LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA Gaya Magnetik antar kawat berarus Nama : Sujiyani Kassiavera Rizki Prabawati Septian Efendi Prisma Gita Azwar Dosen Pembimbing : (A1E010010) (A1E010022) (A1E010023)

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam) Kumpulan Soal Fisika Dasar II Universitas Pertamina (16-04-2017, 2 jam) Materi Hukum Biot-Savart Hukum Ampere GGL imbas Rangkaian AC 16-04-2017 Tutorial FiDas II [Agus Suroso] 2 Hukum Biot-Savart Hukum

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnet

Induksi Elektromagnet Induksi Elektromagnet Fluks magnet Sebagaimana fluks listrik, fluks magnet juga dapat diilustrasikan sebagai banyaknya garis medan yang menembus suatu permukaan. n Fluks listrik yang dihasilkan oleh medan

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Konsep kemagnetan dan induksi elektromagnetik untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak

Lebih terperinci

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer.

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer. MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet merupakan suatu benda yang dapat menimbulkan gejala berupa gaya, baik gaya tarik maupun gaya tolak terhadap jenis logam tertentu), misalnya : besi dan baja. Istilah

Lebih terperinci

MAKALAH INDUKTANSI DAN TRANSFORMATOR

MAKALAH INDUKTANSI DAN TRANSFORMATOR MAKALAH INDUKTANSI DAN TRANSFORMATOR Disusun oleh : Zahra Dhiyah Nafisa Kelas : XII IPA MADRASAH MULTITEKNIK ASIH PUTERA Jl. Muhammad Daeng Ardiwinata No. 199, Cimahi PEMBAHASAN A. INDUKTANSI I. SEJARAH

Lebih terperinci

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat

Lebih terperinci

MEDAN IMBAS MAGNET I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

MEDAN IMBAS MAGNET I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM MEDAN IMBAS MAGNET I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan mampu memahami bahwa arus listrik dapat menimbulkan medan magnet II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Menyelidiki

Lebih terperinci

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik V. Medan Magnet Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik Di tempat tersebut ada batu-batu yang saling tarik menarik. Magnet besar Bumi [sudah dari dahulu dimanfaatkan

Lebih terperinci

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak ANALISIS FOURIER Kusnanto Mukti W./ M0209031 Jurusan Fisika Fakutas MIPA Universitas Sebeas Maret Abstrak Anaisis fourier adaah cara matematis untuk menentukan frekuensi dan ampitudo harmonik. Percobaan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

BAHAN AJAR 1 MEDAN MAGNET MATERI FISIKA SMA KELAS XII

BAHAN AJAR 1 MEDAN MAGNET MATERI FISIKA SMA KELAS XII BAHAN AJAR 1 MEDAN MAGNET MATERI FISIKA SMA KELAS XII MEDAN MAGNET 1. Kemagnetan ( Magnetostatika ) Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang

Lebih terperinci

Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran

Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran SidangTugas Akhir Bidang Studi : Desain Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran Disusun oleh : Prisca Permatasari NRP. 2105 100

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK 2. Kegiatan Belajar 2 INDUKSI ELEKTROMAGNETIK a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini Anda dapat 1. Menjelaskan kaitan antara medan magnet dan arus listrik. 2. Menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-11 CAKUPAN MATERI 1. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ 2. GENERATOR LISTRIK 3. GENERATOR AC 4. GGL BALIK PADA MOTOR

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI 1 LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI A. TUJUAN 1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik searah (DC).. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik bolak-balik

Lebih terperinci

Gaya Lorentz. Disusun Oleh : 1. Deri Febrianto (A1E011053) 2. Esra Lenni Waty (A1E011057) 3. Faiza Maizora (A1E011073)

Gaya Lorentz. Disusun Oleh : 1. Deri Febrianto (A1E011053) 2. Esra Lenni Waty (A1E011057) 3. Faiza Maizora (A1E011073) Gaya Lorentz Disusun Oleh : 1. Deri Febrianto (A1E011053) 2. Esra Lenni Waty (A1E011057) 3. Faiza Maizora (A1E011073) Dosen Pembimbing : Sutarno,S.si M.si Asisten Dosen : 1. Jessika Dwi Rodesi (A1E009070)

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Induksi Elektromagnetik 1 / 21 Materi 1

Lebih terperinci

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM Kode MK: 15WP03102 ( 2 sks Teori + 1 sks praktikum) GGL Induksi dan Induktansi Dept. of Mechanical Enginering Faculty of Engineering Muhammadiyah University of Surabaya Ahmad

Lebih terperinci

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif 1/5/016 T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XII LISTRIK MAGNET Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

KEMAGNETAN. Setelah mempelajari topik ini Anda dapat :

KEMAGNETAN. Setelah mempelajari topik ini Anda dapat : KEMAGNETAN a. Tujuan kegiatan pembelajaran Setelah mempelajari topik ini Anda dapat : Menjelaskan medan magnet yang mengelilingi sebuah magnet. Menjelaskan bagaimana sebuah batang besi dibuat magnet dengan

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN Sidang Tugas Akhir Bidang Studi : Desain STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN Disusun oleh : DENNY SAPUTRA NRP. 2105

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR DC

KONSTRUKSI GENERATOR DC KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator

Lebih terperinci

PROTOTYPE GENERATOR MAGNET PERMANEN MENGGUNAKAN KUMPARAN STATOR GANDA

PROTOTYPE GENERATOR MAGNET PERMANEN MENGGUNAKAN KUMPARAN STATOR GANDA Berkala Fisika ISSN : 141-9662 Vol. 17, No. 4, Oktober 214, hal 115-12 PROTOTYPE GENERATOR MAGNET PERMANEN MENGGUNAKAN KUMPARAN STATOR GANDA Hartono *, Sugito dan Wihantoro Program Studi Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS By: DR. Ibnu Mas ud KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS A. OPTIKA FISIS 1. Jarak antara garis terang ke dua ke pusat pada percobaan Young adalah 4 mm. Jarak antara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem serta realisasi perangkat keras pada perancangan skripsi ini. 3.1. Gambaran Alat Alat yang akan direalisasikan adalah sebuah alat

Lebih terperinci

INDUKSI MAGNET B A B B A B

INDUKSI MAGNET B A B B A B nduksi Magnet 77 A A 5 NDUKS MAGNET Sumber: indnetwrk-c.id Di SMP kalian telah dikenalkan dengan magnet batang. Apakah ada sumber lain yang dapat menghasilkan medan magnet selain batang magnet? Jawabnya

Lebih terperinci

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani Arus dan Hambatan Oleh: Ahmad Firdaus 201221049 Rakhmat Andriyani 201221034 Arus Listrik Adalah arus elektron dari satu atom ke atom disebelahnya 1 ampere adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

Konsep Dasar Kemagnetan

Konsep Dasar Kemagnetan Konsep Dasar Kemagnetan Intro Gejala kemagnetan merupakan cikal bakal berkembangnya pengetahuan tentang kelistrikan. Ditemukan sejak 2000 tahun yang lalu di Yunani pada sejenis batuan yang dinamakan magnetit

Lebih terperinci

menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik.

menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik. Bab 11 Sumber: Ensiklopedia Iptek 2007 Induksi Elektromagnetik Hasil yang harus kamu capai: memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya

Lebih terperinci

M A G N E T I S M E 1. BESI MAGNET

M A G N E T I S M E 1. BESI MAGNET M A G N E T I S M E 1. BESI MAGNET Besi magnet banyak dipakai dalam teknik listrik dan elektronika misalnya motor listrik, pengeras suara, alat ukur dan sebagainya. Besi magnet yang banyak digunakan adalah

Lebih terperinci

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sensor merupakan suatu alat yang dapat menerima sinyal atau rangsangan yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan dari

Lebih terperinci

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. BAB III MAGNETISME Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. Magnetisme (kemagnetan) tercakup dalam sejumlah besar operasi alat listrik, seperti

Lebih terperinci

CRITICAL BOOK REPORT

CRITICAL BOOK REPORT CRITICAL BOOK REPORT ELECTROMAGNETIC INDUCTION OLEH : ITA MARULI SIMANJUNTAK (5162331003) FAKULTAS TEKNIK PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016/2017 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis

Lebih terperinci

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER DASAR DASAR KELISTRIKAN Dasar dasar kelistrikan Komposisi benda Substance Suatu benda bila kita bagi, kita akan mendapatkan suatu partikel yang disebut Molekul, Molekul bila kita bagi lagi kita kan mendapatkan

Lebih terperinci

medan flux...(1) tegangan emf... (2) besar magnetic flux ini adalah Φ dan satuannya Weber (Wb = T.m 2 ). Secara matematis besarnya adalah :

medan flux...(1) tegangan emf... (2) besar magnetic flux ini adalah Φ dan satuannya Weber (Wb = T.m 2 ). Secara matematis besarnya adalah : Masih ingat aturan tangan kanan pada pelajaran fisika? Ini cara yang efektif untuk mengetahui arah medan listrik terhadap arus listrik. Jika seutas kawat tembaga diberi aliran listrik, maka di sekeliling

Lebih terperinci

19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet.

19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik Magnetik Non Magnetik KEMAGNETAN Penggolongan bahan secara mikroskopik Bila ditinjau secara mikroskopik

Lebih terperinci

Mesin Arus Bolak Balik

Mesin Arus Bolak Balik Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 1 Mesin Arus Bolak balik TE091403 Institut Teknologi Sepuluh Nopember August, 2012 Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id ACARA PERKULIAHAN DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB) Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB) Fithri Muliawati 1, Taufiq Ramadhan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC BAB X DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC Tujuan Pembelajaran : - Memahami Dasar-dasar listrik AC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Generator A. PERBEDAAN AC DAN DC Perbedaan arus bolak-balik dan arus searah

Lebih terperinci

BAB 5 KEMAGNETAN. A. SIFAT MAGNET 1. Garis Gaya Magnet

BAB 5 KEMAGNETAN. A. SIFAT MAGNET 1. Garis Gaya Magnet BAB 5 KEMAGNETAN STANDAR KOMPETENSI Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep kemagnetan Menguasai hukum magnet dan elektromagnet Menggunakan magnet Menggunakan elektromagnet

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Resistansi atau tahanan didefinisikan sebagai pelawan arus yang

BAB II LANDASAN TEORI. Resistansi atau tahanan didefinisikan sebagai pelawan arus yang BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis menjelaskan kerangka teori yang digunakan dalam tugas akhir ini. Dimulai dengan definisi listrik dan elektromagnetik dasar, kemudian beralih ke daya nirkabel

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 Muhammad Hafidz Anshori 1 dan Misbachudin 1 1) Program Studi D3 Teknik Otomotif Politeknik Hasnur Banjarmasin ABSTRAK Tingkat pencurian mobil

Lebih terperinci