ANALISA DAN PENGATURAN ULANG RELAI JARAK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV KERAMASAN BUKIT ASAM

Transkripsi

1 Mikrotiga, Vol 1, No. 3 November 2014 ISSN : ANALISA DAN PENGATURAN ULANG RELAI JARAK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV KERAMASAN BUKIT ASAM Antonius Hamai 1*, Fikriansyah 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, * antonius.hamai.msc@gmail.com Abstrak--- Salah satu Proteksi Utama ( Main Protection paa sistem proteksi jaringan transmisi saluran uara tegangan tinggi (SUTT 150 KV aalah Relai Jarak ( istance relay. Agar apat melakukan setting relai jarak yang baik an benar.maka iperlukan analisa perhitungan sesuai engan stanar perhitungan yang telah itetapkan. Paa perhitungan analisa relai jarak ini i hitung impeansi jaringan Z 1, Z 2, Z 0, Z om,k oan K om. Dengan hasil Z 1 = 0,208 < 0 0 ohm/km, Z 2 = 0,208 < 0 0 ohm/km,, Z 0 = 0,523<54 0 ohm/km, Z om = 0,55 < 8 0 ohm/km K o =0,2 < 8 0 an K om =3,53 < 52,51 0.Untuk perhitungan Zona Setting relai jarak ihitung zona 1 zona 2 an zona 3. Untuk stanar waktu (t setting untuk zona 1 i setting 0 etik, zona 2 i setting 0,4 etik an untuk zona 3 i setting 1.2 etik. Dari hasil penelitian untuk GI keramasan Simpang Tiga menapatkan kesimpulan bahwa setting zona 1 an zona 2 ari hasil perhitungan engan lapangan tiak terlalu jauh, sehingga setting masih bisa i pakai. untuk zona 3 terapat perbeaan maka perlu ilakukan peninjauan kembali agar relai jarak bekerja engan baik. Kata kunci: Proteksi, Relai Jarak, Zona Setting Abstract ----Distance relay is one of the main protections for overhea high voltage line transmission 150 KV. In this stuy, we will analyze the calculation of istance relay setting. Firstly, impenences of network, Z 1, Z 2, Z 0, Z om. K o an K om, are calculate. The obtaine results are Z 1 = 0,208 < 0 0 ohm/km, Z 2 = 0,208 < 0 0 ohm/km,, Z 0 = 0,523 < 54 0 ohm/km Z om = 0,55 < 8 0 ohm/km K o=0,2 < 8 0 an K om =3,53 < 52,51 0. Then, the zone between istance relays are ivie in zone 1, 2 an 3. The last, the setting time for each zones are etermine. Setting time for the first Zone is 0 sec, secon zone is 0,4 sec an the thir zone is 1.2 sec. In this work, the calculation result an the actual conition of istance relay in 1 st an 2 n zone are similar in Keramasan Simpang Tiga substation but there is a ifference in the 3 r zone. Hence, the further observation is neee to ensure the istance relay works well. Key wors. Protection, Distance Relay, Setting Zone I. PENDAHULUAN R= ρ l A (1 Relai proteksi merupakan jantung ari proteksi sistem transmisi tenaga listrik. Relai proteksi berfungsi untuk meneteksi konisi abnormal sistem jaringan transmisi listrik Salah satu proteksi Utama (Main Protection paa peralatan proteksi alam sistem proteksi jaringan transmisi tegangan tinggi 150 KV aalah Relai Jarak (istance relay Untuk meneteksi aanya gangguan i saluran uara tegangan tinggi (SUTT 150 KV i perlukan analisa perhitungan untuk mengatur settingan relai jarak. Sehingga relai jarak yang terpasang apat terjamin keanalannya.paa jurnal ilmiah ini batasan masalah hanya itinjau sistem transmisi 150 KV garu inuk Keramasan-Bukit Asam. Tujuan penulisan aalah menghitung nilai setting relai jarak sesuai ata yang aa sekarang kemuian membaningkan engan setting yang telah terpasang Untuk Tahanan Saluran Transmisi ari suatu konuktor ( kawat penghantar berlaku rumus[1-4]: Keterangan : ρ = Resistivitas l = Panjang Kawat A = Luas Penampang Kawat Untuk konuktor Pilin lebih ari 2 lapis maka panjang kawat ikalikan engan untuk mencari R t2 aalah [1-4]: R t2 = R t1 [ T 0+ T 2 T 0 + T 1 ] (2 R t2 = Tahanan paa temperatur t 2 (Ohm R t1 = Tahanan paa temperatur t 1 (Ohm T 2 = Temperatur 2 ( 0 C T 1 = Temperatur 1 ( 0 C Untuk bermacam resistivitas konuktor an harga apat ilihat paa tabel 1 an2.

2 Mikrotiga, Vol 1, No. 3 November 2014 ISSN : TABEL 1 RESITIVITAS(ρ BAHAN KONDUKTOR STANDAR [4] TABEL 2 HARGA HARGA α UNTUK BAHAN BAHAN KONDUKTOR STANDAR [4] Untuk Saluran gana fasa tiga engan 2 bunle konuktor apat ihitung engan menggunakan rumus sebagai berkut[1-5]: L = 2 X 10 7 Ln D eq D SL X = 2. π. F. L Ω/mile Seangkan untuk bermacam konuktivitas apat ilihat alam tabel3. TABEL 3 KONDUKTIVITAS, RESISITIVITAS DAN TEMPERATUR (T0 PADA SUHU 20 0 C [1] 12 D eq = D SL = D s X D s = ( r (4 a b c Gambar 2.Saluran gana fasa tiga engan 2 bunle konuktor [1] Menentukan Impeansi Urutan Nol (Z 0 [2] Untuk perhitungan konuktor engan Inuktansi Phasa tunggal engan ua jalur kabel berlaku rumus [1-5]: L = 2 X 10 7 Ln D r H/m X = 2. π. F. L Ω/mile GMR = r r = k. r (3 Z 0 = Z 0(a Z 0(ag2 Zo(a = R + Re + j(xe + X 2X X = log 10 GMD R e = f X e = f 0 log 10X 4.5 X 10 ρ f k r = merupakan faktor GMR = Raius Konuktor Zo(g = 3R g + Re + j(xe + 3X g Zo(ag = Re + j(xe 3X X = 1 3 (X ag + X bg + X cg (5 Gambar 1. Inuktansi Phasa tunggal engan ua jalur kabel [1] Untuk perhitungan Impeansi Ganengan Urutan nol (Z 0m [2]: Z 0m = Z 0m(a Z 0(ag2 Zom(a = Re + j(xe 3X 3 TABEL 4 FAKTOR GMR ( k [] X 3 = X 1+X 25 +X (X 15 + X 14 +X 24.( 3

3 Mikrotiga, Vol 1, No. 3 November 2014 ISSN : Relai jarak aalah relai yang bekerja engan membaningkan Arus an Tegangan paa lokasi yang sama. Relai akan bekerja jika nilai Z F lebih kecil ari Z setting [7-8].. Z F = V F I F (7 Z F = Impeansi Gangguan (Ohm V F = Tegangan Gangguan (Volt I F = Arus gangguan ( Ampere. Berasarkan karakteristik kerjanya relai jarak ibagi menjai[7]: a Relai jarak Jenis Impeansi. Merupakan lingkaran engan titik pusatnya i tengah tengah. Sehingga mempunyai sifat tiak berarah ( non irectional Karakteristik quarilateral aalah Merupakan kombinasi ari 3 macam komponen yaitu Reaktansi, Berarah, Resistif. Dengan setting jangkauan resitif cukup besar maka karakteristik relai quarilateral apat mengantisipasi gangguan tanah engan tahanan tinggi Gambar. Karakteristik quarilateral [7] Untuk analisa an setting relai jarak pertama tama itetapkan ulu nilai impeansi primer kemuian i hitung impeansi sekuner [7-10]: Z Primer = CT ratio PT ratio X Z Sekuner CT ratio = I Primer I Sekuner PT ratio = E Primer E Sekuner (8 Gambar 3. Karakteristik relai impeansi engan iagram R X [7] b Relai jarak Jenis Mho Karakteristik Relai Mho merupakan suatu lingkaran yang melalui titik pusat. Relai jarak jenis Mho tiak perlu itambahkan lagi relai Arah karena relai telah berarah. X 1. Penyetelan Zona 1 Zona 1 isetel sebesar 80 % ari panjang saluran yang i amankan. Zona 1 = 0.8. Z AB (9 Waktu kerja relai seketika t = 0 2. Penyetelan Zona 2 Untuk penyetelan zona 2 berlaku rumus : Zona 2 Max = 0.8 (Z AB + k. 0.8Z BC (10 Daerah Kerja Gambar 4. Karakteristik relai jarak Mho [3] c Relai jarak Jenis reaktansi Karakteristik reaktansi aalah Mempunyai sifat non irectional. Untuk aplikasi i SUTT ( saluran uara tegangan tinggi perlu i tambah relai irectional. Relai ini hanya mengukur komponen reaktif ari impeansi jaringan [7]. X R Waktu kerja relai t 2 = 0.4 s/ 0.8 etik 3. Penyetelan Zona 3 Untuk Zona 3 berlaku rumus : Zona 3 Max = 0.8 (Z AB + k Z BC (11 Waktu kerja relai t 3 = 1. 2 s/ 1. etik Keterangan : Z AB =Impeansi saluran yang iamankan Z BC =Impeansi saluran transmisi saluran berikutnya k =faktor Infee Daerah kerja Relai R Gambar 5. Karakteristik reaktansi [7] Relai jarak Jenis quarilateral 4. Penyetelan Starting Digunakan untuk meneteksi aanya gangguan an menentukan jenis gangguan an memilih fasa yang terganggu a. Starting Arus Lebih [7] Fasa Fasa =1.2.CT (12

4 Mikrotiga, Vol 1, No. 3 November 2014 ISSN : Fasa Netral =0.1.CT (13 b. Starting Impeansi[7] Zs min = 1.25 x Zone 3 (14 Z S Max = 0.5 KV/ (CCC atau CT. 3 (15 5. Faktor Kompensasi Urutan Nol (K 0 [7]: K 0 = 1 3 (Z 0 Z 1 Z 1 (1. Faktor Kompensasi Ganengan urutan Nol (K 0m [7] Zona 3 = 4.5 Ω < 77 0 engan t = 0.8 etik Rasio Trafo tegangan (PT = 150 KV / 100 V Rasio Trafo Arus yang i gunakan ( CT = 100A/ 5A c. GI Simpang tiga Ke GI Prabumulih : Zona 1 = 1.37 Ω < 77 0 engan t = 0 etik Zona 2 = 2.0 Ω < 77 0 engan t = 0.4 etik Zona 3 = 4.51 Ω < 77 0 engan t = 0.8 etik Rasio Trafo tegangan (PT = 150 KV / 100 V Rasio Trafo Arus yang i gunakan ( CT = 100A/5A Di bawah ini merupakan gambar ata saluran yang akan i hitung : K 0m = Z 0m Z 1 (17 II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian i lakukan i PT. PLN (Persero P3B Sumatera Selatan GI 150 KV Keramasan. Dimulai tanggal 3 Oktober 2014 sampai engan 30 oktober Aapun pengumpulan ata meliputi Data Primer an Data sekuner. Data Primer yaitu Pengumpulan ata ilakukan engan langsung observasi ke lapangan i PT. PLN (Persero P3B Sumatera Selatan GI 150 KV Keramasan. Data sekuner yang teriri ari Stui Literature Dan BimbinganKonsultasiyaitu Proses pencarian an pengumpulan sumber sumber yang berupa bahan-bahan literatur baik buku, jurnal jurnal maupun moul training an melakukan konsultasi an iskusi engan orang yang berkaitan engan masalah yang ibahas baik osen pembimbing, karyawan PT. PLN ( Persero ataupun teman sesama mahasiswa. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Aapun ata yang telah i apat i PT. PLN ( Persero UPT Palembang Garu inuk Keramasan aalah Relai jarak DR 21 Type D 0 buatan General Electric (GEengan Karakteristik Mho an qua, Jumlah Zona aalah 5 Zona. Pembacaan(Reach0.02Ω 500Ω an Akurasi Pembacaan aalah ± 5 %engan ata settingan sebagai berikut: a. GI Keramasan ke GI Simpang Tiga : Zona 1 = 1.14 Ω < 77 0 engan t = 0 etik Zona 2 = 2.05 Ω < 77 0 engan t = 0.4 etik Zona 3 = 4.84 Ω < 77 0 engan t = 0.8 etik Rasio Trafo tegangan (PT = 150 KV / 100 V Rasio Trafo Arus yang i gunakan ( CT = 100 A/ 5A b. GI Simpang Tiga Ke GI Keramasan : Zona 1 = 1.14 Ω < 77 0 engan t = 0 etik Zona 2 = 1.85 Ω < 77 0 engan t = 0.4 etik Gambar 7. Data saluran TABEL 5 DATA SALURAN 1. Data Spesifikasi kabel ACSR 2 X 330 mm 2 : 1. Jumlah Konuktor = 2 2. Dia Seluruh = 25.3 mm 3. Raius ( r = 0,0125 m 4. Spacing = 40 Cm 5. Jumlah Pilin = 37 buah 2. Data Spesifikasi Kawat Tanah / GSW 55 mm 2 (Groun Steel Wire : 1. Dia Seluruh = 9. mm 2. Raius ( r = 0,048 m 3. Jumlah Pilin = 7 Buah 4. Resistivity(ρ paa 20 0 c = 12 μωcm = 12 X 10 Ω. cm untuk tahanan DC paa 20 0 C engan konuktor ACSR 330 mm 2 berasarkan rumus 1 an 2 aalah : R 20 = ρ 20 l A = 2.83 X 10 X R 20 = Ohm/ km X 10 3 Ohm/Km untuk konuktor pilin (strane conuctor lebih ari 2 lapis maka i kalikan engan faktor 1.02 R 20 = 1.02 X = Ohm/ km R 50 = R 20 [ T 0+ T 2 T 0 + T 1 ]

5 Mikrotiga, Vol 1, No. 3 November 2014 ISSN : Berasarkan Tabel 1.2 harga α 20 = 4.03 X 10-3 : T 0 = ( 1 T α 1 = ( t = 228, R 50 = R 20 [ T 0+ T 2 T 0 + T 1 ] = [ 228, , ] R 50 = Ohm / Km R c 50 0 C aalah Ohm / Km Untuk tahanan DC paa suhu 20 0 C konuktor kawat tanah / GSW ( Groun Steel Wire 55 mm 2 aalah: R 20 = ρ 20 l A = 12 X 10 X R 20 = 2, Ohm/ km X 10 3 Ohm/Km Berasarkan Tabel 1.3 harga T 0 untuk bahan steelaalah C maka : R 50 = R 20 [ T 0+ T 2 T 0 + T 1 ]= 2,181818[ ] =2, Ohm / Km R g = 2, Ohm / Km Berikut aalah Data geometri saluran gana fasa tiga engan 2 bunle konuktor. a 4.3 m 12 b 4.3 m c 23 g 7 m g 4.1 m m m m m 4.3 m Gambar 8. Data geometri saluran transmisi saluran gana engan 2 bunle konuktor TABEL JARAK ANTAR KAWAT KONDUKTOR L = 2 X 10 7 Ln D eq D SL X = 2. π. F. L Ω/mile Dengan : 12 D eq = D SL = D s X D s = ( r cm Gambar 9. Jarak ua bunle konuktor Berasarkan tabel 2.4 untuk Faktor GMR ( k engan jumlah pilin alumunium 37 buah aalah maka : r = r r = X = 0, Jarak-jarak antar konuktor aalah : 12 = 23 = 45 = 5 = = 4 = = 24 = 2 = 35 = = 34 = = 3 = 11, = 7,8 12 D eq = X 8. 2 X X7.8 2 D eq =, D s = ( r D s = ( 0, , 10 X 7.8 X11,10 D s = D SL = D s X D SL = X 0.4 D SL = 0, L = 2 X 10 7 Ln, , L = 5, X 10 7 L = 0, H/m H/m f = 50 Hz X = 2. π. F. L Ω/mile X = 2 X 3.14 X 50 X0, X = 0, Ω/mile X = 0, Ω/km R c engan R 50 = Ω/km Berikut rumus yang igunakan : Maka Z1 = Z2 Z1 = j 0, Z1 = < 2 0 Ohm/Km

6 Mikrotiga, Vol 1, No. 3 November 2014 ISSN : Untuk perhitungan Inuktansi konuktor ( X g kawat tanah / GSW ( Groun Steel Wire g 7 m Gambar 10. Jarak kawat tanah / GSW Untuk ua bunle konuktor berlaku rumus : L = 2 X 10 7 Ln D eq D SL D SL = D s X Ds = r r = k.r g' H / mile Berasarkan tabel 2.4 untuk Faktor GMR ( k engan pilin 7 buah aalah maka : r = r r = 0,725. 0,048 = 0, D SL = D s X = 0, X 7 D SL = 0, L = 2 X 10 7 Ln D eq D SL L = 2 X 10 7 Ln 7 0, L = 0, H/m X = 2. π. F. L Ω/mile X = 2 X 3.14 X 50 X 0, Ω/mile X = 0, Ω/mile X = 0, Ω/km maka nilai R gan X g aalah : R g = 2, Ω/km X g = 0, Ω/km Untuk menentukan impeansi Urutan Nol Z 0 apat itentukan menggunakan rumus : Z 0 = Z 0(a Z 0(ag2 Zo(a = R + Re + j(xe + X 2X Zo(g = 3R g + Re + j(xe + 3X g Zo(ag = Re + j(xe + 3X X = 0, Ω/kM R 50 = Ω/kM ρ ( resistivitas bumi = 100 Ohm/m D eq = GMD =, R e = f Dimana f merupakan frekuensi 50 Hz R e = X 50 R e = Ohm/Mill R e = Ohm/Km X e = f log X 4.5 X 10 ρ f X e = log 10 X 4.5 X X e = 2,8879 Ohm Per Mill X e = 1, ohm/per Km X = log 10 GMD X = log 10, X = 0, Ohm / Mill X = 0, Ohm / Km Zo(a = R + Re + j(xe + X 2X Zo(a = 0, j1, Zo(g = 3R g + Re + j(xe + 3X g Zo(g =, j2, ohm/km Untuk mencari Zo(ag berlaku Rumus : Zo(ag = Re + j(xe 3X X ag = log 10 4,119 = 0, X bg = log 10 8,4095 = 0, X cg = log 10 12,70 = 0, X = 1 (X 3 ag + X bg + X cg X = 0, Ohm / Mill =0, Ohm / Km X Zo(ag = Re + j(xe 3X Zo(ag = j1,788049ohm / Km Maka untuk Nilai impeansi nol (Z 0 aalah : Z 0 = Z 0(a Z 0(ag2 Z 0 = 0,523 < 54 0 Ohm/ Km Untuk Impeansi Ganengan Urutan nol (Z 0m Z 0m = Z 0m(a Z 0(ag2 R e X e = Ohm/km = 1, ohm/per Km Zo(ag = j1,788049ohm / Km Zo(g =, j2, ohm/km Zom(a = Re + j(xe X 3 X 1 = log 10 7,8 = 0, Ohm / Mile X 25 = log 10 7,8 = 0, Ohm / Mile X 34 = log 10 7, = 0, Ohm / Mile X 15 = log

7 Mikrotiga, Vol 1, No. 3 November 2014 ISSN : = 0, Ohm / Mile X 14 = log = 0, Ohm/Mile X 24 = log = 0, Ohm / Mile X 3 = X 1 + X 25 + X (X 15 + X 14 + X 24 3 X 3 = 0, Ohm/Mile X 3 = 0, Ohm/Km Zom(a = j1, Maka nilai Z 0m : Z 0m = Z 0m(a Z 0(ag2 Z 0m = 0,55 < 8 0 Ohm/ Km Untuk perhitungan zona pengamanan relai jarak : Zona 3 Zona 2 t3 t2 Zona 2 Zona 2 GI Mariana GI Simpang Tiga GI Keramasan t1 Zona 1 Zona 1 GI Prabumulih G Zona 3 F1 F2 F3 Zona 1 Zona 3 Zona 2 G Zona 1 Gambar 11. Perhitungan zona pengamanan relai jarak Z Saluran = j 0, Untuk Panjang Saluran Z 12 engan panjang 22. Km : Z 12 = 22. ( j 0, Z 12 = j 4, Ω/km Untuk Panjang saluran Z 23 engan panjang 59.5 Km Z 23 = 59.5 ( j j 0, Z 23 = j10, ω/km Untuk Panjang saluran Z 34 ( Prabumulih Bukit Asam engan panjang 80. Km : Z 34 = 80. ( j j 0, Z 34 = 7, j14, Ω/km Untuk Panjang saluran Z ( Keramasan Mariana engan panjang 20 Km : Z = 20( j 0, Z = 1, j3, Ω/km Data untuk Ratio Tegangan (PT ratio : t1 t2 t3 G Zona 3 PT ratio = E Primer 150 KV = E Sekuner 0.10 KV Data untuk Ratio Arus (CT ratio : CT ratio = I Primer I Sekuner = 100 A 5 A Impeansi Sekuner saluran: = 1.5 KV= 1500 V = 320 A Z sekuner = CT ratio 320 A X Z PT (primer = X Z ratio 1500 V (primer Z sekuner = X Z (primer Untuk Z sekuner saluran Z 12 : Z 12 = j0, ω/km Untuk Z sekuner saluran Z 23 : Z 23 = j2, ω/km Untuk Z sekuner saluran Z 34 : Z 34 = 1, j3, Ω/km Untuk Z sekuner saluran Z ( Keramasan Mariana : Z = 0, j0, Ω/km Perhitungan Relai jarak GI Keramasan ke GI Simpang Tiga : Zona 1 = 0,8 Z 12 =0, Waktu kerja relai ibuat seketika t = 0 Zona 2 = 0.8 ( Z 12 + k. 0.8Z 23 Zona 2 = 2,5 < 2 0 waktu untuk Zona 2 t 2 = 0.4 Zona 3 = 0.8 (Z 12 + k Z BC Zona 3 = 3.33 < 2 0 Waktu kerja relai untuk Zona 3 t 3 = 1. 2 Untuk Perhitungan GI Simpang Tiga ke Keramasan : Zona 1 = 0.8. Z 12 Zona 1 = 0.80 < 2 0 Waktu kerja relaizona 1 t = 0. Zona 2 = 0.8 ( Z 12 + k. 0.8Z (keramasan Mariana Zona 2 = 1,37 < 2 0 Waktu kerja relai untuk Zona 2 t 2 = 0.4 Zona 3 = 0.8 (Z 12 + k. 1.2Z (keramasan Mariana Zona 3 = 1,92 < 0 Waktu kerja relai untuk Zona 3 t 3 = 1. 2

8 Mikrotiga, Vol 1, No. 3 November 2014 ISSN : Perhitungan Relai jarak GI Simpang Tiga ke GI Prabumulih : Zona 1 = 0.8 X Z 23 Zona 1 = 2.11 < 2 0 engan waktu t = 0 Zona 2 = 0.8 ( Z 23 + k. 0.8Z 34 Zona 2 = 4,40 < 2 0 waktu t 2 = waktu untuk Zona 2 t 2 = 0.4 Zona 3 = 0.8 (Z 23 + k. 1.2Z 34 Zona 3 = 5,54 < 2 0 Waktu kerja relai untuk Zona 3 t 3 = 1. 2 Keterangan : Faktor k : 1 Faktor kompensasi urutan nol (K 0 an faktor kompensasi ganengan urutan nol (K 0m Z1 = Z2 = j 0, Ω/km Z 0 = 0, j 0, Ω/km Z 0m = 0, j0, Ω/km DAFTAR PUSTAKA [1] Overbye,J.T. Sarma,S.M,Glover,J.D.. POWER SYSTEM ANALYSIS & DESIGN. Canaa: Cengage Learning,2010 [2].Short Line Para calculations Positive an zero Sequenceimpeance. San Diego USA : Esa Micro Corporation,2008 [3] GE Digital Energy.D 0 Line Distance Protection System UR Series Instruction Manual. Canaa : General Electric.2013 [4] Hutauruk,T.S. Transmisi Daya Listrik, Jakarta :Erlangga,199. [5] Stevenson,W.D.,Graigner, J.J.. POWER SYSTEM ANALYSIS. Singapore : Mc Graw-Hill.1994 [].Network Protection & Automation Guie, Grie :Alstom,2011 [7]. Pelatihan O & M relai Proteksi Jaringan.P3B : PT. PLN (Persero, 200 [8] Arpipsah,M..Stui Rele jarak paa Transmisi 150 KV Cawang Jatiliuhur. Palembang : FakultasTeknik Universitas Sriwijaya.1991 [9] Setiawan Heri..Setting Rele Overall Diferential GT 1,1 PLTGU Grati an rele jarak GITET grati paa Bus 500 kv, Surabaya : Insititut Teknologi Surabaya,2012. [10] Susanti Niken. Evaluasi Setting rele jarak PD3A 000 sebagai proteksi terhaap gangguan paa saluran uara teganggan tinggi 150 KV Keramasan-Bukit Asam, Palembang :Fakultas Teknik :Universitas Sriwijaya,1999. K 0 = Z 0 Z 1 3 Z 1 maka K 0 = 0,2 < 2 0 K 0m = Z 0m Z 1 makak 0m = 3.53 < 52,51 0 Untuk perhitungan Fungsi Starting : CCC CT ratio = 100 A = 320 A 1. Fasa Fasa = 1.2. CT = 1.2 X 320 A = 384 A 2. Fasa Netral = 0.1 X CT=0.1 X 320 A = 32 A IV. KESIMPULAN 1. Setting impeansi Zona 1 an Zona 2 relai jarak baik ari ata PLN ( Persero UPT Palembang Garu Inuk Keramasan engan analisa perhitungan yang i lakukan perbeaanya tiak terlalu jauh. Sehingga setting yang terpasang masih bisa i pakai 2. Setting impeansi Zona 3 antara hasil Analisa an ari ata setting PLN (Persero UPT Palembang Garu Inuk Keramasan terapat perbeaan sehingga perlu peninjauan kembali setting untuk Zona 3 sehingga menapatkan setting relai jarak yang semakin baik 3. Setting waktu Zona 1 an Zona 2 baik ari stui maupun ari ata setting PLN telah sesuai engan stanar setting waktu relai jarak yang i tentukan 4. Setting waktu untuk zona 3 antara hasil Analisa an ari ata setting ari PLN terapat perbeaan sehingga perlu peninjauan kembali setting waktu Zona 3 sehingga menapatkan setting waktu yang semakin baik.

9 Mikrotiga, Vol 1, No. 3 November 2014 ISSN :