Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender"

Transkripsi

1 Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor Keamaa (RSK) semaki diutamaka oleh bayak pemeritah, da dalam ageda komuitas pembagua, perdamaia da keamaa iterasioal. RSK membuka jedela kemugkia utuk megubah kebijaka, lembaga da program keamaa, dega meciptaka kesempata utuk memaduka isu-isu geder. Pemadua isu-isu geder sedag diakui bersifat pokok utuk keberhasila operasioal, pemilika lokal da pegawasa yag diperkuat. Misalya, peigkata perekruta staf waita, pecegaha pelaggara HAM, da pelaksaaa kerja sama dega orgaisasi-orgaisasi waita turut meyebabka keberadaa sektor keamaa yag efisie, bertaggug jawab da partisipatif, yag meaggapi kebutuha khusus pria, waita, aak perempua da aak lelaki. Meski pegakua petigya pemadua isu-isu geder ke dalam RSK, ada kekuraga sumber daya tetag pokok pembicaraa itu. Toolkit ii adalah respos awal pada kebutuha utuk iformasi da aalisa tetag geder da RSK. Toolkit ii diracagka utuk meyediaka kepada para pegambil kebijaka da praktisi suatu pedahulua tetag petigya isu-isu geder dalam RSK da apa yag dapat dilakuka utuk memadukaya. Setiap koteks RSK bersifat uik. Oleh karea itu, ada kemugkia bahwa strategi-strategi da usula-usula yag disediaka dalam Toolkit ii tidak dapat diterapka secara lagsug da harus selalu disesuaika dega koteks setempat. Toolkit Geder da Reformasi Sektor Keamaa terdiri dari: 12 Tools (Alat-alat) (20 halama masig-masig) 12 Catata Praktis (4 halama masig-masig, berdasarka pada Tools) Lampira Udag-Udag da Istrume Iterasioal da Regioal berkaita dega RSK da Geder Pokok-pokok persoala dalam Tools da Catata Praktisya adalah: 1. Reformasi Sektor Keamaa da Geder 2. Reformasi Kepolisia da Geder 3. Reformasi Pertahaa da Geder 4. Reformasi Peradila da Geder 5. Reformasi Pemejaraa da Geder 6. Pegelolaa Perbatasa da Geder 7. Pegawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder 8. Pembuata Kebijaka Keamaa Nasioal da Geder 9. Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder 10. Perusahaa-Perusahaa Militer da Keamaa Swasta da Geder Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) 11. Peilaia, Pemataua da Evaluasi RSK da Geder 12. Pelatiha Geder utuk Aparat Sektor Keamaa 1

2 Apa maksud da tujua Toolkit itu? Toolkit itu dikembagka utuk meigkatka pegetahua, kemampua da pertukara iformasi tetag aspek-aspek geder dari RSK atara para pegambil kebijaka, praktisi da peeliti reformasi sektor keamaa. Toolkit ii bertujua: Mejelaska megapa geder petig dalam proses-proses RSK. Meyataka strategi-strategi praktis utuk me - maduka geder ke dalam peilaia, pelak sa a a, pemataua da evaluasi RSK, dega mem - perguaka pegalama dari koteks RSK da lembaga sektor keamaa yag berbeda. Meyediaka baha utuk megarahka pegem - baga kebijaka RSK yag taggap terhadap ge der, pada tigkat iterasioal maupu asioal. Meyediaka baha utuk pegembaga pela - tiha tetag isu-isu geder bagi aparat sektor keamaa da praktisirsk. Mejadi pedoma referesi tetag udagudag da stadar yag meetapka hak-hak perempua da kesetaraa geder, berkaita dega reformasi da lembaga-lembaga sektor keamaa. Toolkit ii buka pedoma yag seksama tetag geder da RSK, tapi merupaka suatu lagkah awal dalam peyusua iformasi da padua praktis dalam format yag bergua bagi berbagai macam praktisi da pegambil kebijaka RSK. Kami ber - harap Toolkit ii merupaka titik mula utuk pe gem baga kebijaka da pelatiha tetag ge - der da RSK yag lebih ditargetka da praktis oleh bada-bada sektor keamaa da orgaisasi-or ga - isai laiya yag bekerja dalam bidag keamaa. Utuk siapa Toolkit ii? Toolkit ii diracagka utuk meyediaka suatu pedahulua praktis terhadap isu-isu geder bagi berbagai macam orag yag megerjaka isu-isu reformasi sektor keamaa. Mereka mecakup para pegambil kebijaka, para pejabat yag megepalai program da para kosulta yag megerjaka RSK dalam: Pemeritah-pemeritah egara Lembaga-lembaga sektor keamaa Orgaisasi-orgaisasi iterasioal da regioal Para egara door Orgaisasi-orgaisasi masyarakat sipil, yag meliputi orgaisasi-orgaisasi waita Walaupu Toolkit itu ditargetka kepada para pakar RSK daripada para pakar geder, Tools (Alat-alat) da Catata Praktis tersebut bisa juga mejadi sumber-sumber daya yag bergua bagi persoil yag bertaggugjawab atas isu-isu geder yag igi meigkatka pegetahuaya tetag hu bug - a atara tugas mereka dega RSK. Selai itu juga, terdapat pembaca sasara laiya utuk Tools da Catata Praktis masig-masig, misalya: Pegawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder para aggota parleme, staf parleme da para aggota parleme daerah da stafya. Perusahaa-perusahaa Militer da Keamaa Swasta da Geder perusahaa-perusahaa militer da keamaa swasta (PMSC, Private Military ad Security Compaies), para perhimpua idustri PMSC da klie-klie para PMSC. Apa struktur da isi Toolkit? Umumya struktur Tools sama dega struktur Catata Praktisya, yag berisi iformasi yag disusu dalam bagia-bagia (kecuali Tools 11 da 12). Sebagai cotoh, Tool tetag Reformasi Kepolisia da Geder disusu sebagai berikut: 1. Pedahulua 2. Apa itu reformasi kepolisia? 3. Megapa geder petig utuk reformasi kepolisia? 4. Bagaimaa cara isu-isu geder dapat dipaduka ke dalam reformasi kepolisia? 5. Memaduka geder ke dalam reformasi kepolisia dalam koteks khusus a. Negara-egara pasca-koflik b. Negara-egara dalam masa trasisi c Negara-egara berkembag d Negara-egara maju 6. Ajura-ajura pokok 7. Sumber daya tambaha Susua Catata Praktis tetag Reformasi Kepolisia da Geder adalah: 1. Megapa geder petig utuk reformasi kepolisia? 2. Bagaimaa memaduka geder ke dalam reformasi kepolisia? 3. Tataga da peluag pasca koflik 4. Pertayaa-pertayaa tetag reformasi kepo li si a 5. Iformasi lebih lajut Isi tertetu Tools da Catata Praktisya berubah tergatug pada pokok pembicaraaya. Namu, setiap Tool da Catata Praktis meliputi iformasi kosepsual seperti berbagai defiisi geder da megapa isu-isu geder petig, da juga iformasi yag bergua seperti studi kasus, kiat da dafter periksa. Para peulis telah mecoba memasukka perimbaga studi kasus da cotoh dari bagia duia da koteks egara yag berbeda (egara 2

3 pasca-koflik, egara dalam masa trasisi, egara berkembag da egara maju). Apa defiisi RSK? Tidak ada defiisi sektor keamaa atau reformasi sektor keamaa yag diterima secara umum. Para aktor yag berbeda memiliki pemahama yag lebih luas atau lebih sempit tetag RSK da berbagai istilah serig dipertukarka: Namu demikia, am - pa kya terdapat kosesus umum megeai defiisi yag dikemukaka Komite Batua Pem bag ua (DAC) dari Orgaisasi Kerja Sama Ekoomi da Pembagua (OECD): Sistem/sektor keamaa dapat diaggap terdiri dari semua lembaga egara da lembaga laiya dega pera mejami keamaa egara da rakyatya. Lembaga-lembaga ii meliputi: Para aktor keamaa iti: agkata bersejata (termasuk agkata bersejata iterasioal da regioal), polisi, gedarmeries, pasuka para mili - ter, pegawal preside, bada itelije da ke ama a, pegawal patai, pegawal perba tas - a, pabea, serta satua keamaa cadaga da satua keamaa lokal. Bada-bada maajeme da pegawasa keamaa: parleme/bada legislatif da komitekomite legislatifya yag releva; pemeritah/ lembaga eksekutif, termasuk kemeteria-keme - teria pertahaa, dalam egeri da luar egeri; bada peasihat keamaa asioal; lembagalembaga adat da tradisioal; bada-bada ma a jeme keuaga; da para aktor masyarakat sipil, seperti media, akademisi, da lembaga swadaya masyarakat. Lembaga-lembaga peradila da 'rule of law': kemeteria kehakima, lembaga pemasya - rakata, bada peyelidika da peututa pidaa, lembaga peradila (pegadila da tribual), bada pelaksaa peradila (jurusita da pejaga pitu pegadila), sistem peradila adat da tradisioal laiya, komisi HAM da para ombudsma. Pasuka keamaa o-reguler: tetara pem - bebasa, tetara gerilya, satua pegawal swasta, perusahaa keamaa swasta, perusa ha a militer swasta, da satgas partai politik. 2 Reformasi Sektor Keamaa berarti tras for masi sektor/sistem keamaa, yag mecakup semua aktor da pera, taggug jawab serta tidaka mereka yag bekerja sama utuk megelola da mejalaka sistem tersebut dega cara yag lebih sesuai dega orma-or ma demokrasi da prisipprisip tata pe meri taha yag baik, da dega demikia ber pe ra meghasilka keragka keamaa yag berjala dega baik.' 1 Kelompok-kelompok masyarakat sipil oformal: kelompok-kelompok profesi, media, orgaisasi peelitia, orgaisasi advokasi, orga i - sasi kea ga ma a, lembaga swadaya masyarakat, da ke lom pok masyarakat. 3 Utuk pembahasa lebih lajut aka kosep RSK, silaka Tool 1 tetag RSK da Geder. Bagaimaa cara pokok-pokok pembicaraa Toolkit ii dipilih? RSK mecakup berbagai aktor da proses, da terdapat berbagai isu-isu geder yag petig dalam RSK. Toolkit ii berfokus pada bidag-bidag RSK yag didalamya sumber daya da kepakara te - tag geder yag ada belum dipertimbagka. Ter dapat bidag-bidag RSK lai yag didalamya sum ber daya tetag geder diperluka. Misalya, Toolkit ii tidak berisi suatu tool tetag pemadua geder ke dalam reformasi bada-bada itelije, sebagai akibat kekuraga iformasi tetag pokok pembicaraa itu. Kami berharap Toolkit ii aka me - ja di suatu sumber daya yag bergua bagi orag da or gaisasi laiya utuk megembagka upaya da - lam bidag geder da RSK, termasuk dalam b i dag-bidag yag di luar ligkup Toolkit ii. Tidak ada tool yag terpisah tetag perlucuta se - jata, demobilisasi da reitegrasi (DDR, Di sar ma met, Demobilisatio ad Reitegratio) da ge der karea masih ada bayak sumber daya yag ba gus tetag pokok pembicaraa itu. Jadi, DDR di bahas dalam Tools tetag Reformasi Pertahaa da Pegawasa Parlemeter terhadap Sektor Ke a ma a sebagai satu dari bayak isu. Apakah Toolkit itu tetag geder atau waita? Istilah-istilah geder da waita serig dikeliruka da/atau dipakai sebagai sioim. Toolkit ii tidak ber - fokus pada waita, tapi pada geder, sebagia dega memasukka iformasi da cotoh bersag kuta dega kaum pria da berbagai maskuliitas. Tetapi, iformasi tetag kaum pria, maskuliitas da RSK belum bayak, da peelitia lebih lajut diper luka. Defiisi geder yag kami pakai dalam Toolkit ii adalah: Geder merujuk pada pera da hubuga, ciri kepribadia, sikap, perilaku da ilai-ilai tertetu yag dihubugka masyarakat dega pria da waita. Karea itu, geder merujuk pada per be - da a yag dipelajari atara pria da waita, se dag ka jeis kelami merujuk pada perbedaa biologis atara lelaki da perempua. Pera geder sagat bervariasi di dalam da atar ke bu - da yaa da dapat berubah sepajag waktu. Ge der tidak haya merujuk pada waita atau pria te tapi juga pada hubuga atara mereka. Utuk pembahasa lebih lajut tetag defiisidefiisi geder da pedekata kosepsual pada pemadua geder ke dalam RSK, silaka lihat Tool tetag RSK da Geder. 3

4 Megapa isu-isu Lesbia, Gay, Biseksual da Trasgeder (LGBT) dimasukka? Orag gay, lesbia, biseksual da trasgeder serig meghadapi diskrimiasi da kekerasa karea mereka diaggap tidak meyesuaika diri dega pera-pera geder. Atas dasar ii, Toolkit ii me li - puti, sedapat mugki, cotoh da iformasi te tag prakarsa sektor keamaa utuk meag gulagi kebutuha khusus orag LGBT. Bagaimaa cara koteks-koteks egara yag berbeda didefiisika? Toolkit ii meeliti RSK dalam empat jeis koteks egara, utuk meeliti apakah ada tataga da peluag yag serig ditemuka utuk pemadua geder. Dega memakai kategori-kategori yag ditetapka Divisi Statistik Perserikata Bagsa- Bagsa, Tools ii (kecuali Tool 11 da Tool 12) mecakup bagia-bagia yag terfokus pada: Negara-egara dalam masa trasisi para egara dalam trasisi dari ekoomi yag direcaaka oleh pemeritah pusat mejadi ekoomi pasar, seperti Croatia, Georgia, Federasi Rusia, Tajikista da Ukraia. Negara-egara berkembag para egara dega pedapata asioal bruto yag redah. Afrika, Karibia, Amerika Tegah, Amerika Selata, Asia (kecuali Jepag) da Oseaia (kecuali Australia da Seladia Baru) diteragka sebagai daerah-daerah berkembag. Negara-egara maju para egara dega pedapata asioal bruto yag tiggi, seperti Eropa Barat da Eropa Utara, Kaada, Amerika Serikat da Israel. 4 Tools itu juga memasukka fokus pada pemadua geder dalam RSK di egara-egara pasca-koflik, yag didalamya RSK cederug mempuyai ciri-ciri khas yag jarag terdapat atau tidak ada dalam ligkuga yag tidak megalami dampak koflik.5 Cotoh-cotoh para egara pasca-koflik yag dibahas dalam Toolkit ii meliputi Haiti, Liberia, Sierra Leoe da Timor Leste. Tetuya, para egara pasca-koflik mugki juga mejadi trasisioal atau berkembag, da tidak jelas ketika egara yag telah megalami peperaga tidak lagi 'pasca-koflik'. Sugguhpu begitu, Tools itu memperlihatka adaya ligkup besar bagi peyesuaia latiha-latiha dari beberapa koteks pasca-koflik dega koteks laiya. Megapa para egara maju dimasukka? Walaupu kosep RSK umumya tidak dipakai berkait dega para egara maju, reformasi lembagalembaga sektor keamaa serig terjadi da dite muka pada berbagai tigkat yag berbeda. Di bayak egara maju, sektor keamaa belum mecegah da meaggapi secara efektif kekerasa berbasis geder atau mecapai kesetaraa geder utuk pria da waita yag bekerja di lembagalembaga keamaa. Para egara maju juga harus memperhatika pelaksaaa reformasi yag taggap terhadap geder di sektor keamaa mereka. Bagaimaa cara Toolkit dikembagka? Pada tahu 2005, Istitut Peelitia da Latiha Kemajua Waita Iterasioal PBB (UN-INSTRAW) da Pusat Kedali Demokratis atas Agkata Bersejata Jeewa (DCAF) megembagka kosep utuk Toolkit ii, sebagai taggapa pada kebutuha yag jelas utuk peelitia da peutu praktis tetag geder da RSK. Kator Lembaga Demok - rasi da Hak Asasi Mausia OSCE (OSCE/ ODIHR, Office for Democratic Istitutios ad Huma Rights) mejadi mitra ketiga dalam proyek tersebut. Pada bula Agustus 2006, DCAF da UN-INSTRAW medirika Kelompok Kerja Geder da RSK, dega megumpulka para pelaksaa da peeliti RSK dari seluruh duia, bersama para wakil dari Komite Batua Pembagua dari Orgaisasi Kerja Sama Ekoomi da Pembagua (OECD-DAC), Depar teme Ope - rasi Pemeliharaa Perdamaia PBB (DPKO), Prog ram Pembagua PBB (UNDP), Daa Pembagua PBB utuk Perempua (UNIFEM), Dewa Ui Eropa da Komuitas Ekoomi Afrika Bagia Barat (ECOWAS). Kelompok Kerja Geder da RSK ter se - but berpera sebagai bada peasihat proyek. Pegembaga Toolkit itu dimulai pada bula Februari 2007, didaai oleh Kemeteria Luar Negeri Norwegia da OSCE/ODIHR. DCAF meugasi sejumlah ahli yag terakui dalam bidag-bidag geder da keamaa utuk meulis Tools 2 sampai 10. Tools tetag Pelatiha Geder utuk Aparat Sektor Keamaa da Peilaia, Pe - mataua da Evaluasi RSK da Geder di kem bagka oleh UN-INSTRAW, diladasi serag - kai a pembahasa elektroik atara para pakar RSK da geder yag diadaka pada tegah tahu Usula racaga setiap Tool diperiksa oleh ber bagai praktisi RSK, aparat jasa keamaa, para pakar geder, akademisi da idividu-idividu yag tertarik. Kira-kira 60 orag memberika kometar da usula yag berharga tetag usula racaga tersebut, termasuk praktisi dari Afrika, Asia, Eropa Timur da Amerika Lati. Selai itu juga, racaga tools dib a has oleh para peulisya, para peijau eksteral da para pegambil kebijaka dalam lokakarya dua hari yag dihadiri pakar geder da RSK yag dia dak a di Jeewa pada bula Agustus Catata Prak tisya dibuat oleh UN-INSTRAW da DCAF ber dasarka pada Tools itu. DCAF me ijau da me yu tig Tools da Catata Praktisya da mem buat Toolkit itu. DCAF, OSCE/ODIHR da UN-INSTRAW igi megucapka terima kasih kepada setiap dari bayak orag yag membatu mewujudka Toolkit ii. 4

5 Apa berikutya? Toolkit Geder da Reformasi Sektor Keamaa dilu - curka pada bula Maret 2008 da disalurka secara meluas di format cetak maupu CD ROM da olie. DCAF, OSCE/ODIHR da UN-INSTRAW mere - caaka beberapa proyek lajuta pada tahu 2008 da 2009 yag aka mewujudka Toolkit ii. Pada 1 OECD-DAC, Security System Reform ad Goverace (Reformasi da Tata Pemeritaha Sistem Keamaa), DAC Guidelies ad Referece Series, (OECD: Paris), 2005, p OECD DAC, h Lihat juga Häggi, H., Makig Sese of Security Sector Goverace ['Memahami Tata Pemeritaha Sektor Keamaa'], 'Challeges of Security Sector Goverace [Tataga Tata Pemeritaha Sektor Keamaa ', para peyutig Häggi, H., Wikler, T.H. (DCAF: Jeewa), Ball da laiya, dikutip dalam Uited Natios Developmet Report 2002 (Lapora Pembagua PBB 2002) (UNDP: New York), 2002, h Uited Natios Statistics Divisio (Divisi Statistik mulaya, Toolkit aka diterjemahka ke dalam bahasa Rusia, da kami megharap sumber daya aka disediaka supaya Toolkit dapat disediaka da - lam bahasa laiya. Baha-baha tambaha, ter masuk baha-baha pelatiha, aka dikem bag ka utuk memeuhi kebutuha praktisi RSK yag ber beda di egara da daerah tertetu. Kami me uggu dega seag hati kerja sama lebih lajut da lam pegembaga da pecatata praktek-prak tek yag baik tetag pemadua geder ke dalam RSK. Perserikata Bagsa-Bagsa), Compositio of macro geographical (cotietal) regios, geographical subregios, ad selected ecoomic ad other groupigs' ('Peyusua kawasa-kawasa makro geografis (beua), sub-kawasa geografis, da kumpula ekoomi tertetu da kumpula laiya'), terubah 28 Agustus veloped 5 Lihat pembahasa dalam Lae, D., The Post-Coflict Security Sector' (Sektor Keamaa Pasca-Koflik'), Buku Kebijaka DCAF No. 14, (DCAF: Jeewa), 2006: h.2-3, yag berdasarka atas studi-studi kasus terhadap Afghaista, Bosia-Herzegovia, Haiti, Kosovo, Sierra Leoe da Timor-Leste. DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Geder ad Security Sector Reform Toolkit. Eds. Mega Bastick ad Kristi Valasek. Geeva,

6 6 DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Geder ad Security Sector Reform Toolkit. Eds. Mega Bastick ad Kristi Valasek. Geeva, DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Geder ad Security Sector Reform Toolkit. Eds. Mega Bastick ad Kristi Valasek. Geeva, 2008.

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Peter Albrecht da Kare Bares Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pembuata

Lebih terperinci

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender Catata Praktis 8 Toolkit Geder da RSK Pembuata Kebijaka Keamaa Nasioal da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig bagi kebijaka-kebijaka keamaa asioal? Bagaimaa cara memaduka geder ke dalam kebijaka keamaa?

Lebih terperinci

Reformasi Pertahanan dan Gender

Reformasi Pertahanan dan Gender Tool 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Pertahaa da Geder Cheryl Hedricks ad Laure Hutto Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Pertahaa

Lebih terperinci

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan?

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? Catata Praktis 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Pertahaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa? Tataga da peluag

Lebih terperinci

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk Lampira 1 Bukti Kas Masuk Lampira 2 Bukti Kas Keluar Lampira 3 Struktur Orgaisasi Lampira 3 Tabel Jawaba Respode Lampira 4 Tabel Hasil Pegujia Data dega SPSS N A1 N A2 N A3 N A4 N A5 N A6 N A7 Pearso TOTAL

Lebih terperinci

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 9 Toolkit Geder da RSK Pegawasa Sipil atas Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk pegawasa masyarakat sipil? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka dalam pegawasa masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 7 Toolkit Geder da RSK Regawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa?

Lebih terperinci

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder Kare Bares da Peter Albrecht Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Catata Praktis 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Kepolisia da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk reformasi kepolisia? Bagaimaa memaduka geder dalam reformasi kepolisia? Tataga da peluag pasca koflik

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN I. LATAR BELAKANG Pembagua kesehata merupaka bagia itegral dari pembagua asioal yag bertujua utuk meigkatka kesadara, kemaua da kemampua masyarakat

Lebih terperinci

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 7 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Parlemeter atas Sektor Keamaa da Geder Ilja Luciak Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pegawasa Parlemeter

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Matematika merupaka suatu ilmu yag mempuyai obyek kajia abstrak, uiversal, medasari perkembaga tekologi moder, da mempuyai pera petig dalam berbagai disipli,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Tool 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jala Lapaga Hatta No. 1 Keluraha Pasar Muara ama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk

Lebih terperinci

Tujuan Pengelolaan Perikanan. Suadi Lab. Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan Perikanan UGM

Tujuan Pengelolaan Perikanan. Suadi Lab. Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan Perikanan UGM Tujua Pegelolaa Perikaa Suadi Lab. Sosial Ekoomi Perikaa Jurusa Perikaa UGM suadi@ugm.ac.id Tujua Pegelolaa teggelamka setiap kapal lai kecuali milik saya (sik every other boat but mie) (David Cushig)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Itegral adalah salah satu kosep petig dalam Matematika yag dikemukaka pertama kali oleh Isac Newto da Gottfried Wilhelm Leibiz pada akhir abad ke-17. Selajutya

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Tim Peyusu KDBK Perekoomia Idoesia FAKULTAS EKONOMI RPS Mata Kuliah Perekoomia Idoesia 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB ENDAHULUAN. Latar Belakag Masalah Dalam kehidupa yata, hampir seluruh feomea alam megadug ketidak pastia atau bersifat probabilistik, misalya pergeraka lempega bumi yag meyebabka gempa, aik turuya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Permasalaha peugasa atau assigmet problem adalah suatu persoala dimaa harus melakuka peugasa terhadap sekumpula orag yag kepada sekumpula job yag ada, sehigga tepat satu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,

Lebih terperinci

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jedral Sudirma No. 41-42 Latai 3-4 Kode Pos. 56216 Telp./Fax. (0293) 492089 e-mail komifo@temaggugkab.go.id websitehttp//dikomifo.temaggugkab.go.id

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Pegembaga SDM Kode MK : IKP301 Mata kuliah prasyarat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

Kuliah Biologi Minggu 14

Kuliah Biologi Minggu 14 Kuliah Biologi Miggu 14 Keaekaragama hayati adalah bukti iteraksi atar faktor biotik da abiotik yag terjada dega baik. Semaki tiggi keragama berarti ligkuga maki terjaga 1 Megapa Keragama hayati petig?

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor.

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor. D TE OK RK U M EN E N DA LI 6. Keputusa Kepala Bada Pegawas Obat da Makaa Nomor 0001/SK/KBPOM Tahu 001 tetag Orgaisasi da Tata Kerja Bada Pegawas Obat da Makaa sebagaimaa telah diubah dega Keputusa Kepala

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si KONTRAK PERKULIAHAN Disusu Oleh: Supardi Nai, SE., M.Si Mata Kuliah : Maajeme Pemasara Kode : 9114-6-0253 Program Studi : Peddika Ekoomi Jurusa : Pedidika Ekoomi Fakultas : Ekoomi da Bisis Jumlah Pertemua

Lebih terperinci

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi. Distribusi Samplig (Distribusi Pearika Sampel). Pedahulua Bidag Iferesia Statistik membahas geeralisasi/pearika kesimpula da prediksi/ peramala. Geeralisasi da prediksi tersebut melibatka sampel/cotoh,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2) Bab 6: Estimasi Parameter () BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (). ESTIMASI PROPORSI POPULASI Proporsi merupaka perbadiga atara terjadiya suatu peristiwa dega semua kemugkiaa peritiwa yag bisa terjadi. Besara

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

2.1 Gambaran Umum SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Gambara Umum SMA Kemala Bhayagkari Surabaya Sma Kemala Bhayagkari Surabaya yag terletak di jl. A.Yai o 30-3 Surabaya adalah suatu yayasa yag bergerak di pedidika. SMA Kemala

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang Lampira 4 Tabel Target Idikator Kierja OUTPUT: A. Peigkata Mutu da Relevasi Pedidika Politekik. Peyediaa fasilitas da peralata pada 3 Politekik Negeri Rujuka/Peugasa (Perwujuda dari Pusat Uggula Tekologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia pada peelitia ii adalah peelitia eksperime semu atau biasa disebut pre-eksperime. Karea pada peelitia ii, peeliti haya megguaka kelas eksperime

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011. III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di halama Pusat Kegiata Olah Raga (PKOR) Way Halim Badar Lampug pada bula Agustus 2011. B. Objek da Alat Peelitia Objek peelitia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Perecaaa pembagua daerah merupaka suatu proses peyusua tahapa-tahapa kegiata yag melibatka berbagai usur pemagku kepetiga dalam ragka pemafaata da pegalokasia sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 204-208 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ENREKANG 207 BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR : 32/KEP/VI/207 TENTANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 Lampira 1. Kuesioer SURAT PERMOHONAN Perihal : Permohoa Batua Pegisia Kuesioer Peelitia No : Kepada Yth : Bpk/Ibu/Sdr-I Selaku Respode Di Tempat. Dega Hormat, Dalam ragka memeuhi

Lebih terperinci

mempunyai sebaran yang mendekati sebaran normal. Dalam hal ini adalah PKM (penduga kemungkinan maksimum) bagi, ˆ ˆ adalah simpangan baku dari.

mempunyai sebaran yang mendekati sebaran normal. Dalam hal ini adalah PKM (penduga kemungkinan maksimum) bagi, ˆ ˆ adalah simpangan baku dari. Selag Kepercayaa Cotoh Besar Jika ukura cotoh (sample size) besar, maka meurut Teorema Limit Pusat, bayak statistik megikuti/mempuyai sebara yag medekati ormal (dapat diaggap ormal). Artiya jika adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. III. METODE PENELITIAN 1.1. Jeis da Sumber Data Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data sekuder yag bersifat historis. Sumber data sekuder adalah sumber data peelitia yag diperoleh peeliti secara

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

BAB IV RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA RKP Tahu 206 BAB IV RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA Recaa Pemeritah (RKP ) Tahu 206 merupaka tahu ketiga pelaksaaa RPJM tahu 204-209. Pembagua tahu 206 juga dilaksaaka sebagai lajuta pembagua tahu-tahu

Lebih terperinci

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL UMUM TUNJANGAN KINERJA STAF AHLI BIDANG HUKUM LINGKUNGAN 1. DAN PERTANAHAN

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL UMUM TUNJANGAN KINERJA STAF AHLI BIDANG HUKUM LINGKUNGAN 1. DAN PERTANAHAN LAMPIRA III PERATURA METERI HUKUM DA HAK ASASI MAUSIA TETAG DA SERTA KIERJA PEGAWAI DI LIGKUGA KEMETERIA HUKUM DA HAK ASASI MAUSIA OMOR : MHH-01KP0801 TAHU 2011 TAGGAL : 19 JULI 2011 O DA FUGSIOAL UMUM

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI STIE Bisma Lepisi Jl. Ks. Tubu No. 11 Tagerag 15112 Telp.:(021) 558 9161-62. Fax.:(021) 558 9163 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Kelompok Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Publik Terhadap Fasilitas Pelayanan Tiket di Stasiun. Kereta Api Medan

Analisis Kepuasan Publik Terhadap Fasilitas Pelayanan Tiket di Stasiun. Kereta Api Medan Lampira : Kuesioer Aalisis Kepuasa Publik Terhadap Fasilitas Pelayaa Tiket di Stasiu Kereta Api Meda Bersama ii saya moho kesediaa Saudara/i utuk megisi data kuesioer yag diberika. Iformasi yag Saudara/i

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Saat ii Idoesia merupaka egara yag berpeduduk lebih dari 200 juta orag. Da diperluka pembagua asioal utuk meigkatka kesejahteraa rakyat, sehigga pemeritah

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR

PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR Marhaei, Yoki Saputra Prodi Sistem Iformasi Istitut Sais da Tekologi Nasioal (ISTN) Email :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir. Oleh: Rafki RS, SE. MM. Abstrak

Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir. Oleh: Rafki RS, SE. MM. Abstrak Persepsi Mahasiswa si Megeai Faktor-Faktor Yag Mempegaruhi Pemiliha Karir Oleh: Rafki RS, SE. MM Abstrak Peelitia ii bertujua utuk megetahui persepsi mahasiswa akutasi terhadap karir di bidag akutasi yag

Lebih terperinci

P r o s i d i n g 149

P r o s i d i n g 149 P r o s i d i g 149 PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KOPI TRADISIONAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Heptari Elita Dewi (1), Aisa Aprilia (2), Heru Satoso Hadi Subagyo (3) Fakultas Pertaia, Uiversitas

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. III. METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Subjek peelitia ii adalah siswa kelas VIIB semester gajil SMP Negeri 22 Badar Lampug Tahu Pelajara 2009-2010 dega jumlah siswa 32 orag terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

GBPP DAN SAP MANAJEMEN PERBANKAN (FEM 353) DOSEN PENGASUH MATA KULIAH 1. MAHRINASARI 2. ACENG SYATIBI

GBPP DAN SAP MANAJEMEN PERBANKAN (FEM 353) DOSEN PENGASUH MATA KULIAH 1. MAHRINASARI 2. ACENG SYATIBI 10 GBPP DAN SAP MANAJEMEN PERBANKAN (FEM 353) DOSEN PENGASUH MATA KULIAH 1. MAHRINASARI 2. ACENG SYATIBI GARIS-GARIS BESAR PEDOMAN PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Maajeme perbaka Kode Mata Kuliah : FEM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Dalam duia iformatika, assigmet Problem yag biasa dibetuk dega matriks berbobot merupaka salah satu masalah terbesar, dimaa masalah ii merupaka masalah yag metode peyelesaiaya

Lebih terperinci

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional Seri Kode Etik Admiistrasi Pemilu yag Etis da Profesioal 1 Kode Etik ii disusu pada pertegaha pertama 1996. Prosesya meliputi peghimpua iformasi, perbadiga, aalisis, da sitesis dari berbagai kode yag berbeda

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 39 III. METODOLOGI KAJIAN A. Lokasi da Waktu Kajia Kajia telah dilakuka di PD. Augerah Hero, suatu idustri kecil sepatu yag beralamat di Kampug Sawah Ilir RT.02 RW.03 Mekarjaya, Kecamata Ciomas, Kabupate

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka aalisis tetag kelayaka ivestasi usaha cuci mobil CV. Sagkara Abadi di Bumiayu. Metode aalisis yag dipakai adalah metode aalisis kuatitatif

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN 1.1 Latar Belakag BAB I PENDAHULUAN Peyusua RPJMD Kabupate Lamoga diladasi oleh semagat otoomi daerah dimaa pemeritah daerah berweag utuk megatur da megurus sediri urusa pemeritaha meurut azas otoomi da

Lebih terperinci

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : / Revisi ke : 0 Satua Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 24 Februari 2015 Jml Jam kuliah dalam semiggu : 100 meit Tgl mulai

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ii aka memberika iformasi hal yag berkaita dega lagkah-lagkah sistematis yag aka diguaka dalam mejawab pertayaa peelitia.utuk itu diperluka beberapa hal sebagai

Lebih terperinci

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

JENIS PENDUGAAN STATISTIK ENDUGAAN STATISTIK ENDAHULUAN Kosep pedugaa statistik diperluka utuk membuat dugaa dari gambara populasi. ada pedugaa statistik dibutuhka pegambila sampel utuk diaalisis (statistik sampel) yag ati diguaka

Lebih terperinci