Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender"

Transkripsi

1 Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder Kare Bares da Peter Albrecht Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

2

3 Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder Kare Bares da Peter Albrecht Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

4 Toolkit RSK da Geder Tetag Para Peulis Kare Bares da Peter Albrecht dari Iteratioal Alert (Kewaspadaa Iterasioal). Iteratioal Alert (Kewaspadaa Iterasioal) adalah sebuah LSM yag berpusat di Lodo yag telah bekerja selama lebih dari 20 tahu utuk meletakka dasar-dasar bagi perdamaia da keamaa yag berkelajuta di egara-egara yag terkea dampak koflik yag melibatka kekerasa. Pedekata multi-aspek Iteratioal Alert berfokus pada da atar berbagai kawasa, yag bertujua membetuk kebijaka da praktik yag mempegaruhi pembagua perdamaia da membatu membagu keterampila da kemampua melalui pelatiha. Program regioal Iteratioal Alert (Kewaspadaa Iterasioal) dilaksaaka di kawasa Daau Besar Afrika, Afrika Barat, Kaukasus Selata, Nepal, Sri Laka, Filipia da Kolombia. Proyek tematik Iteratioal Alert berjala di tigkat lokal, regioal da iterasioal, yag berfokus pada isu-isu litas-sektoral yag sagat petig dalam membagu perdamaia yag berkelajuta. Proyek ii meliputi proyek bisis da ekoomi, geder, tata pemeritaha, batua, keamaa da keadila. Para Peyutig Mega Bastick da Kristi Valasek, DCAF Ucapa terima kasih Kami megucapka terima kasih kepada para pihak berikut atas kometar mereka yag sagat berharga terhadap racaga tool (alat) ii: Sharo Bhagwa-Rolls, Maria Caparii, Sam Cook, Leymah Gbowee, Giji Gya, Frack Kamuga, Nick Killick, Mia Lyytikäie, Elisabeth Porter da UN- INSTRAW. Selai itu, kami juga meyampaika terima kasih kepada Bejami Bucklad, Athoy Drummod da Mugiho Takeshita atas batua peyutiga mereka, da Aja Eböther atas bimbigaya dalam proyek ii. Toolkit Geder da RSK Tool (alat) megeai Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder ii merupaka bagia dari Toolkit Geder da RSK. Diracag utuk memberika pegatar praktis isu geder bagi para praktisi da pembuat kebijaka reformasi sektor keamaa, Toolkit ii terdiri dari 12 Tools (Alat) berikut da Catata Praktikya): 1. Reformasi Sektor Keamaa da Geder 2. Reformasi Kepolisia da Geder 3. Reformasi Pertahaa da Geder 4. Reformasi Peradila da Geder 5. Reformasi Hukum Pidaa da Geder 6. Maajeme Perbatasa da Geder 7. Pegawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder 8. Pembuata Kebijaka Keamaa Negara da Geder 9. Pegawasa Masyarakat Sipil terhadap Sektor Keamaa da Geder 10. Perusahaa-perusahaa Militer da Keamaa Swasta da Geder 11. Peilaia, Pemataua da Evaluasi RSK da Geder 12. Pelatiha Geder utuk Persoil Sektor Keamaa Lampira Udag-udag da Istrume Iterasioal da Regioal DCAF, OSCE/ODIHR da UN-INSTRAW megucapka terima kasih atas batua Departeme Luar Negeri Norwegia dalam pembuata Toolkit ii. DCAF Pusat Kedali Demokratis atas Agkata Bersejata Jeewa (DCAF, Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces) mempromosika tata kelola pemeritaha yag baik da reformasi sektor keamaa. Pusat ii melakuka peelitia megeai praktik yag baik, medorog pegembaga orma-orma yag sesuai di tigkat asioal da iterasioal, membuat rekomedasi kebijaka da megadaka program kosultasi da batua di egara yag membutuhka. Para mitra DCAF meliputi pemeritah, parleme, masyarakat sipil, orgaisasi iterasioal da para aktor sektor keamaa seperti polisi, lembaga peradila, bada itelije, bada keamaa perbatasa, da militer. OSCE/ODIHR Kator Lembaga Demokrasi da Hak Asasi Mausia (ODIHR, Office for Democratic Istitutios ad Huma Rights) adalah lembaga utama utuk dimesi mausiawi keamaa Orgaisasi utuk Keamaa da Kerja Sama di Eropa (OSCE, Orgaisatio for Security ad Cooperatio i Europe): suatu kosep umum yag mecakup perliduga HAM; pegembaga masyarakat yag demokratis, dega peekaa pada pemiliha umum, pembagua lembaga, da tata kelola pemeritaha; peguata pemeritaha berdasarka hukum; da mempromosika rasa salig hormat yag tulus da salig pegertia atar idividu, da juga egara. ODIHR ikut berpera dalam peyusua Toolkit ii. UN-INSTRAW Istitut Peelitia da Latiha Kemajua Waita Iterasioal PBB (UN-INSTRAW, Uited Natios Iteratioal Research ad Traiig Istitute for the Advacemet of Wome) adalah satu-satuya lembaga PBB yag diberi tugas utuk meyusu program peelitia yag berpera bagi pemberdayaa waita da pecapaia kesetaraa geder di seluruh duia. Melalui pembagua aliasi dega Negara-egara Aggota PBB, orgaisasi-orgaisasi iterasioal, akademisi, masyarakat sipil da para aktor laiya, UN-INSTRAW: Melakuka peelitia berorietasi aksi dari perspektif geder yag memberika dampak yata terhadap berbagai kebijaka, program da proyek; Meciptaka siergi utuk maajeme pegetahua da pertukara iformasi; Memperkuat kemampua para pemagku kepetiga utama dalam memaduka perspektif geder ke dalam berbagai kebijaka, program da proyek. Gambar sampul Keystoe, EPA, Kim Luderbrook, DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Hak cipta dilidugi udag-udag. ISBN Dokume ii diterbitka secara asli oleh DCAF, OSCE/ODIHR da UN-INSTRAW pada tahu 2008 sebagai bagia dari Toolkit Geder da RSK. Versi bahasa Idoesia ii diterjemahka dari bahasa Iggris oleh Catherie Muir da diterbitka oleh IDSPS atas ama DCAF. Kutip sebagai: Kare Bares da Peter Albrecht, Civil Society Oversight of the Security Sector ad Geder. ( Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder. ) Geder ad Security Sector Reform Toolkit. (Toolkit Geder da Reformasi Sektor Keamaa.) Peyutig Mega Bastick da Kristi Valasek. Jeewa: DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Prited by SRO-Kudig. i

5 Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Daftar Akroim iii 1. Pedahulua 1 2. Apa pera masyarakat sipil dalam pegawasa sektor keamaa? Apa itu masyarakat sipil? Bagaimaa melibatka masyarakat sipil dalam pegawasa sektor keamaa? Apa tataga terhadap keterlibata masyarakat sipil dalam pegawasa sektor keamaa? 3 3. Megapa geder petig dalam pegawasa masyarakat sipil? Peguata pemilik lokal Mekaisme pegawasa yag efektif da meyeluruh melalui pemadua isu geder Peigkata pegawasa melalui keterlibata orgaisasi waita 5 4. Bagaimaa memaduka geder ke dalam pegawasa masyarakat sipil atas sektor keamaa? Bada pematau sektor keamaa Peelitia da pegumpula data Audit geder Aalisis aggara geder Advokasi da peigkata kesadara Kerja sama dega media Pelatiha geder persoel sektor keamaa Orgaisasi waita Jariga masyarakat sipil OMS yag taggap terhadap geder Memaduka geder dalam pegawasa masyarakat sipil dalam koteks khusus Negara-egara pasca-koflik Negara-egara dalam masa trasisi da egara-egara berkembag Negara-egara maju Rekomedasi pokok Sumber daya tambaha 24 ii

6 Toolkit RSK da Geder SINGKATAN DAN AKRONIM APG EP EU GAPS GBV IMS NAP LSM OMS PBB SEA RSK WIPNET WOZA WRC UN SCR 1325 Kelompok Mitra Parleme [Iggris] (Associate Parliametary Group [UK]) Parleme Eropa (Europea Parliamet) Ui Eropa (Europea Uio) Aksi Geder utuk Perdamaia da Keamaa (Geder Actio for Peace ad Security) Kekerasa Berbasis Geder (Geder-Based Violece) Ifeksi Meular Seksual (STI, Sexually Trasmitted Ifectios) Recaa Aksi Nasioal (Natioal Actio Pla) Lembaga Swadaya Masyarakat (NGOs, No-Govermetal Orgaisatios) Orgaisasi Masyarakat Sipil (Civil Society Orgaisatios) Perserikata Bagsa-Bagsa (UN, Uited Natios) Eksploitasi da Pegaiayaa Seksual (Sexual Exploitatio ad Abuse) Reformasi Sektor Keamaa (SSR, Security Sector Reform) Jariga Waita dalam Pembagua Perdamaia (Wome i Peacebuildig Network) Waita Zimbabwe Bagkit (Wome of Zimbabwe Arise) Kampaye Pita Putih (White Ribbo Campaig) Resolusi Dewa Keamaa PBB Nomor 1325 megeai waita, perdamaia da keamaa (Uited Natios Security Coucil Resolutio 1325 o wome, peace ad security) iii

7 Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder 1Pedahulua Tool (alat) ii memberika pegatar megeai petigya da mafaat dari pemadua isu geder ke dalam pegawasa masyarakat sipil atas sektor keamaa, termasuk cotoh da rekomedasi praktis. Masyarakat sipil dapat ikut berpera dalam proses pegawasa sektor keamaa dega beberapa cara, termasuk melalui mekaisme formal maupu iformal. Memastika bahwa isu geder ditagai da waita serta orgaisasi waita dilibatka sepeuhya dapat membuat mekaisme ii mejadi lebih partisipatif da meyeluruh. Mekaisme pegawasa masyarakat sipil yag taggap terhadap geder dapat lebih efektif mejami bahwa kebutuha da kepetiga waita maupu pria dapat diperhatika da dimasukka, da dega demikia sektor keamaa bertaggug jawab atas perliduga semua warga masyarakat. Uraia megeai pera masyarakat sipil dalam mekaisme pegawasa Ladasa pemikira di balik pemasuka isu geder da cara bagaimaa pemasuka isu geder ii dapat memperkuat da meigkatka pegawasa Titik-titik mula utuk memasukka geder ke dalam berbagai aspek pegawasa masyarakat sipil, termasuk kiat da cotoh Gambara umum megeai pemasuka geder ke dalam pegawasa masyarakat sipil di egaraegara pasca-koflik, egara-egara dalam masa trasisi, egara-egara berkembag da egaraegara maju. Rekomedasi pokok Sumber daya tambaha Sektor keamaa yag traspara, bertaggug jawab da dikelola secara efektif merupaka bagia terpetig dari proses demokrasi. Pegawasa oleh masyarakat sipil adalah mekaisme petig utuk medukug perwujuda ilai-ilai demokrasi ii, dega meyataka da megomuikasika kebu - tuha da kepetiga keamaa masyarakat kepada para pembuat kebijaka, da dega peyediaa keahlia da pemataua bada-bada keamaa egara. Pasuka keamaa yag tidak dikelola de - ga baik atau tidak bertaggug jawab dapat me yebabka peigkata ketidakamaa da ke - salaha alokasi sumber daya, da dapat meghambat usaha tata pemeritaha yag baik. Selajutya, sek - tor keamaa yag dikelola secara tidak demokratis da pat dega mudah diguaka utuk tujua partisa, atau dapat meyebabka kerutuha moopoli egara atas pegguaa kekuata utuk meyelesaika masalah. 1 Pega wasa kebijaka, struktur, program, ti daka da proses reformasi sektor keamaa merupaka salah satu cara memastika agar stadar HAM da atura hukum ditegakka oleh sektor keamaa. Tool ii diracag sebagai sumber daya bagi orgaisasi masyarakat sipil (OMS) yag terlibat dalam pegawasa sektor keamaa, serta OMS yag igi memaika pera lebih aktif dalam pegawasa ii. Tool ii juga cocok utuk para pembuat kebijaka da pejabat pemeritaha asioal, orgaisasi iter a - sioal da regioal, da egara-egara door di se luruh duia yag terlibat dalam meracag da melak saaka reformasi sektor keamaa da dapat me maika pera aktif dalam memperkuat da me - dukug keterlibata masyarakat sipil. Tool ii meliputi: 2Apa pera masyarakat sipil dalam pegawasa sektor keamaa? 2.1 Apa itu masyarakat sipil? Masyarakat sipil dapat dipahami sebagai ruag politik yag terdapat di atara idividu da pemeritah: Masyarakat sipil mejalaka berbagai fugsi dalam masyarakat tertetu. Mewakili berbagai kostitue dalam suatu ma sya - rakat. Masyarakat sipil adalah suatu bidag yag sejajar dega tapi terpisah dari egara da pasar, di maa masyarakat bebas berkumpul sesuai dega kepetiga mereka sediri. Masyarakat sipil meliputi sektor yag diprakarsai sediri da sukarela dari idividu-idividu yag berhimpu secara formal da berusaha mecapai tujua o-komersial di lembaga swa daya masyarakat (LSM), orgaisasi berbasis ko muitas, orgaisasi keagamaa, perhimpua pro fe si oal, serikat pekerja, kelompok mahasiswa, per him pua budaya, dll. 2 Memberika keahlia tekis kepada para pembuat kebijaka da lembaga pemeritah. 1

8 Toolkit RSK da Geder Pemberdayaa LSM da orgaisasi laiya. Memberika da meyediaka layaa sebagai peggati egara. Memberika ruag utuk iteraksi da jariga sosial 3. Media juga dimasukka dalam tool ii megigat pera petigya baik dalam megomuikasika pera da taggug jawab egara dega masyarakat sipil maupu peraya sebagai peyalur kepetiga da tututa masyarakat sipil kepada para pembuat kebijaka. dalam egeri da kemeteria luar egeri; bada peasihat keamaa asioal; otoritas adat da tradisi; da bada maajeme keuaga. Lembaga peradila da peegaka hukum yag meliputi: kemeteria kehakima, lembaga pemasyarakata, bada peyelidik da peutut kejahata, lembaga peradila, sistem peradila adat da tradisi, komisi HAM da para ombudsma. Pasuka keamaa o-reguler yag meliputi: tetara pembebasa, tetara gerilya, satua pegawal swasta, age keamaa swasta, age militer swasta da satgas partai politik Bagaimaa melibatka masyarakat sipil dalam pegawasa sektor keamaa? Pegawasa sektor keamaa bisa berupa pega - wasa iteral maupu eksteral, da pegawasa ii berlagsug pada berbagai tigkat da melalui berbagai bada. Pegawasa eksteral sektor ke a - ma a dapat dilakuka dega dua cara: pertama, oleh sektor keamaa yag bertaggug jawab lagsug kepada masyarakat, da kedua, oleh politisi da birokrat dalam pemeritaha suatu egara yag bertaggug jawab atas tidaka sektor keamaa. Beberapa bada pegawasa eksteral yag palig umum adalah parleme, mahkamah kostitusi, bada ati-korupsi da pertag gug ja wab a publik, da para ombudsma. Pegawasa masyarakat sipil atas sektor keamaa, termasuk pegawasa reformasi sektor keamaa (RSK), melibatka partisipasi aktif OMS dalam medefiisika kebijaka keamaa da pegawasa struktur serta praktik para aktor sektor keamaa.4 Tujuaya adalah mejami pemadua kepetiga da perspektif tigkat masyarakat da akar rumput dalam peyediaa keamaa iteral da eksteral, da utuk medukug pemilika lokal da keber - lajuta. Selai itu, pegawasa masyarakat sipil ideal ya medukug orma-orma demokrasi yag di - te rima secara iterasioal megeai trasparasi da pertaggugjawaba. Pegawasa masyarakat sipil dapat terjadi pada tigkat lokal, asioal, regioal da iterasioal, da bisa melibatka partisipasi OMS baik dalam mekaisme pegawasa formal maupu iformal. Sektor keamaa meliputi: Aktor keamaa iti yag meliputi: agkata bersejata, polisi, gedarmeries, pasuka para - militer, bada itelije da keamaa, pegawal perbatasa, da otoritas bea cukai. Bada maajeme da pegawasa keamaa yag meliputi: parleme da komite-komite legis - latifya yag terkait; pemeritah/lembaga eksekutif, yag meliputi kemeteria pertahaa, kemeteria Budaya partisipasi da trasparasi merupaka kuci bagi sektor keamaa yag demokratis da berfugsi dega baik, da ii dapat dicapai melalui hubuga dega masyarakat sipil. Keahlia da kepetiga otoom masyarakat sipil memberika fugsi petig pegawasa da pegimbaga sehubuga dega kekuasaa egara utuk meetuka masalah keamaa da pertahaa. Yag palig petig, pemadua para aktor masyarakat sipil ke dalam pegawasa memberika kisara perspektif, kepe - tiga, iformasi da alteratif yag lebih luas kepa da para pembuat kebijaka. Namu demikia, perlu disadari bahwa OMS tidak selalu demokratis atau mewakili kebutuha atau kepetiga masyarakat, da dega demikia pelibata mereka tidak aka otomatis meghasilka pegawasa yag efektif. Cara-cara utama di maa masyarakat sipil berpartisipasi dalam pegawasa sektor keamaa adalah: Sebagai sumber asihat kebijaka da keahlia tekis yag dapat memberika iformasi kepada pembuat kebijaka da memberika pemahama megeai kebutuha da kepetiga yag berkaita dega isu keamaa. Dega meigkatka pemilika lokal da pelibata melalui keterlibata berbagai kelompok dalam pembahasa megeai isu-isu yag berkaita dega keamaa. Sebagai pegawas yag aka memita pertag - gugjawaba pemeritah atas tidaka mereka melalui lobi, kampaye kesadara masya rakat, atau tekaa lagsug dari masyarakat. Dega memfasilitasi dialog da perudiga atara pembuat kebijaka, lembaga da pejabat sektor keamaa, da masyarakat. Melalui kampaye advokasi yag meigkatka kesadara megeai masalah da isu keamaa utama, pelaggara HAM, peyelewega daa, atau pelaggara laiya. Melalui pemberia layaa da peyediaa sumber-sumber keamaa da keadila alteratif apabila egara tidak mampu da/atau tidak mau meerima pera ii, atau apabila masyarakat sipil lebih mampu memberika layaa ii. 2

9 Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder 2.3 Apa tataga terhadap keterlibata masyarakat sipil dalam pegawasa sektor keamaa? Beberapa tataga utama dapat meghambat kemampua masyarakat sipil utuk ikut serta dalam pegawasa yag efektif: Tradisi kerahasiaa yag berlaku di sektor keamaa membuat usaha utuk melakuka regulasi atau memberika iformasi kepada masyarakat megeai kebijaka da kegiata sektor keamaa mejadi sulit. Pegutamaa urusa keamaa asioal daripada kebebasa sipil da HAM berarti lebih sedikit ligkup utuk meutut pertaggugjawaba dari sektor keamaa. Kuragya keahlia da kemampua di kalaga OMS utuk meagai isu-isu yag berkaita dega sektor keamaa. Kuragya kepercayaa da/atau trasparasi di atara OMS da sektor keamaa meyulitka OMS utuk meghubugi para pembuat keputusa utama da memegaruhi kebijaka da program keamaa da pertahaa. Kuragya keper ca - yaa atau kerja sama di kalaga OMS itu sediri bi sa juga meimbulka hambata. Kuragya kemadiria OMS karea mereka didaai atau dikooptasi oleh usur-usur sektor keamaa, yag meguragi kemadiria mereka. Dukuga lembaga door yag terlalu kecil terhadap trasparasi da pertaggugjawaba demokratis sektor keamaa, di maa lembaga door lebih megutamaka batua tekis da efisiesi di sektor keamaa, yag tidak me gu - tamaka peguata pegawasa masya ra kat sipil. 6 Masyarakat sipil yag terpecah di maa orgaisasiorgaisasi tidak mampu bekerja sama atau memberika dukuga bersama atas isu-isu yag berkaita dega pegawasa sektor keamaa. OMS mugki didomiasi oleh kelompok da orgaisasi tertetu yag dapat meyebabka kelompok-kelompok waita atau orgaisasi-orga - isasi pedesaa, misalya, terpiggirka da mega lami kesulita utuk ikut serta dalam mekaisme pegawasa. Orgaisasi masyarakat sipil tidak homoge da sifat, kemampua da strukturya mugki sagat bervariasi di atara da di dalam koteks tertetu. Keaekaragama ii meimbulka tataga seka - ligus peluag. Keaekaragama OMS meru paka salah satu kekuata terpetig masyarakat sipil ka - rea kekayaa pegetahua da pegalama mereka, ser ta perspektif da prioritas mereka yag berbeda, memugkika mereka memberika sumbaga pe - tig dalam berbagai bidag da isu. Selajutya, OMS mugki lebih dapat megawasi sektor ke - amaa megigat keduduka madiri mereka me mug kika mereka lebih kritis terhadap para aktor da struktur keamaa egara. Ii merupaka tataga bagi lembaga-lembaga door yag karea berbagai alasa mugki akhirya bekerja sama dega OMS yag palig dikeal da mapa, walaupu OMS ii mugki tidak mewakili kepetiga sebagia besar aktor lokal. Apabila OMS tidak diaggap jujur oleh masyarakat yag lebih luas, atau oleh pemeritah da pemagku kepetiga laiya, maka hal ii dapat meguragi efektivitas OMS da juga kemampua mereka utuk memberika sumbaga kostruktif terhadap mekaisme pega - wasa. OMS yag ikut serta dalam pegawasa sa gat perlu memiliki jariga yag tidak haya me - cakup ibu kota da kelompok elit yag serig me domiasi struktur formal. Pemafaata keaekaragama perspektif utuk mejami keterwakila da kejujura yag me ye - luruh, sambil megakui bahwa sebagia OMS memiliki lebih bayak pegalama, kemampua da akses atas mekaisme pegawasa daripada OMS laiya, merupaka tataga yag dihadapi oleh OMS itu sediri maupu para aktor eksteral yag berusaha medukug keterlibata mereka di sektor keamaa. 3Megapa geder petig dalam pegawasa masyarakat sipil? Geder merujuk pada pera da hubuga, ciri kepribadia, sikap, tigkah laku da ilai-ilai tertetu yag dihubugka masyarakat dega pria da waita. Karea itu, geder merujuk pada perbedaa yag dipelajari atara pria da waita, sedagka jeis kelami merujuk pada perbedaa biologis atara lelaki da perempua. Pera geder sagat bervariasi di dalam da atarkebudayaa da dapat berubah sepajag waktu. Geder buka haya merujuk pada waita atau pria tapi juga merujuk pada hubuga di atara mereka. Pegarusutamaa geder adalah proses meilai implikasi terhadap waita da pria dari suatu tidaka yag terecaa, yag meliputi pembuata udag-udag, kebijaka atau program di semua bidag da pada semua tigkata. 7 Utuk iformasi lebih lajut lihat Tool megeai RSK da Geder Secara umum, pera dari suatu proses pegawasa adalah memperkuat struktur, kebijaka da me ka is - me yag ada utuk mejami agar sektor keamaa dapat dimita bertaggug jawab dalam keuaga da tidakaya. Ada berbagai cara di maa pe ma - 3

10 Toolkit RSK da Geder dua perspektif geder da keterlibata peuh or - gaisasi waita memperkuat pegawasa masya ra kat sipil atas sektor keamaa, termasuk me ig katka pemilika lokal, efektivitas da per tag gug jawaba. Kepatuha terhadap kewajiba meurut udagudag da istrume hukum iterasioal Megambil prakarsa utuk memaduka isu geder ke dalam reformasi pertahaa buka sekedar masalah efektivitas operasioal; pemadua ii harus mematuhi udag-udag, istrume hukum, da orma iterasioal da regioal megeai keamaa da geder. Istrume hukum utama meliputi: Kovesi Peghapusa Segala Betuk Diskri mi - asi terhadap Perempua (1979) Deklarasi da Pijaka Aksi Beijig (1995) Resolusi Dewa Keamaa PBB Nomor 1325 megeai Waita, Perdamaia da Keamaa (2000) Utuk iformasi lebih lajut, silaka lihat Lampira Toolkit megeai Udag-Udag da Istrume Hukum Iterasioal da Regioal. 3.1 Peguata pemilika lokal Keterlibata masyarakat sipil dalam program RSK merupaka prasyarat bagi pemilika lokal da, akhirya, keberlajuta yag lebih luas da lebih iklusif. Orgaisasi masyarakat sipil memiliki pera petig yag dapat dimaika meigat potesi mereka utuk meyuaraka kepetiga da masalah masyarakat yag lebih luas da medorog pembeaha yag merespos kebutuha keamaa da keadila masyarakat. Buku Pedoma OECD-DAC megeai Reformasi Sistem Keamaa 8 Walaupu memerluka waktu, dialog, kerja sama da kompromi ekstesif di atara berbagai aktor, pemilika lokal sagat petig bagi pembetuka sektor ke - amaa yag demokratis, traspara da ber tag gug jawab. Namu demikia, lembagalembaga door da para aktor eksteral laiya kadag-kadag masih memaksaka model, kebijaka da program terhadap para pemagku kepetiga lokal, walaupu model, kebijaka da program ter - sebut tidak mecermika prioritas atau ke pe tiga mereka. 9 Kosekuesi dari pedekata top-dow sagat jelas: Petigya pemilika lokal meru paka masalah peghormata sekaligus ke harusa pragmatis. Itiya adalah bahwa pem beaha yag tidak dibetuk da digerakka oleh para aktor lokal tidak mugki terlaksaa dega baik da berkelajuta. Apabila tidak ada pemilika lokal, RSK pasti gagal. Pemadua isu geder dapat meghasilka da memperkuat pemilika lokal dega mejami bahwa pria da waita dilibatka da berpera dalam pembetuka atau reformasi sektor keamaa yag berdampak terhadap masyarakat da egara mereka. Pemadua isu geder juga meyoroti petigya melibatka orgaisasi waita sebagai pemagku kepetiga lokal utama (lihat 3.3). Selajutya, tapa pemilika lokal da, khususya, tapa keterlibata perspektif da aktor lokal dalam proses pembeaha atau peguata sektor keamaa, pemadua pedekata geder aka hampir mustahil. Lagkah yag diperluka dalam pemadua perspektif geder ke dalam sektor keamaa meliputi keterlibata de - ga semua warga masyarakat utuk meg ide tifi kasi pera, taggug jawab, kemampua, kebutuha da kepetiga mereka yag berkaita dega pe ye - diaa keamaa. Proses meghasilka pe mahama ii haya dapat terwujud apabila para ak tor lokal dilibat ka da terlibat aktif dalam isu-isu yag ber - kaita dega keamaa. Lembaga-lembaga door, seperti Departeme Pembagua Iterasioal Iggris da Orgaisasi Kerja Sama Ekoomi da Pembagua (OECD, Orgaisatio for Ecoomic Cooperatio ad Developmet), telah megakui bahwa tapa pemilika lokal, reformasi sektor keamaa tidak mugki berhasil. 10 Walaupu tigkat pemilika lokal RSK memag sagat tergatug pada kemampua masyarakat sipil utuk berpartisipasi da kemaua politik pemeritah utuk megguaka pedekata yag iklusif, para aktor eksteral dapat juga memaika pera dalam medukug keterlibata da partisipasi yag lebih luas dalam program da proyek yag diprakarsai oleh para aktor lokal Mekaisme pegawasa yag efektif da meyeluruh melalui pemadua isu geder Perspektif geder petig bagi pegawasa masyarakat sipil karea beberapa alasa, salah satu di ataraya karea perspektif geder membatu meyadari bahwa masyarakat tertetu buka suatu kelompok masyarakat yag homoge da terdiri dari bayak kebutuha da kepetiga keamaa yag berbeda. Pera da taggug jawab yag dipikul oleh pria da waita sehubuga dega sektor keamaa juga bisa sagat bervariasi da serigkali dihasilka dari gagasa-gagasa sosial megeai geder. Misalya, pria serig diharapka sebagai peyedia keamaa di dalam keluarga mereka da masyarakat da biasaya jauh lebih berisiko megalami kekerasa yag berkaita dega sejata. Di sisi lai, waita serig memiliki kebutuha keamaa khusus, seperti perliduga dari kekerasa dalam rumah tagga, yag mugki tidak ditagai sebagaimaa mestiya oleh peegaka hukum atau sistem peradila. Megigat bahwa sektor keamaa bertugas meyediaka keamaa da keadila bagi pria mau - pu waita, maka proses pegawasa masyarakat sipil harus memaduka isu geder ke dalam fugsi pegawasa mereka utuk mejami agar sistem da 4

11 Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder struktur yag ada melidugi kebutuha semua orag, buka haya sektor-sektor yag palig meojol atau istimewa dalam masyarakat. Melalui fugsi aalisis, pemataua da pegawasa mereka, masyarakat sipil dapat megetahui mereka yag terpiggirka dari proses pembuata keputusa sektor keamaa da gologa masyarakat maa yag kurag medapatka akses atau pemilika atas mekaisme da perliduga sektor keamaa. Mejami agar suara-suara yag terpiggirka mejadi bagia dari proses tersebut merupaka pera petig dari setiap mekaisme pegawasa. Pada giliraya hal ii dapat meigkatka keterlibata orgaisasi waita dalam proses pembuata keputusa keamaa. 12 Lembaga da idividu yag bertugas meyediaka keamaa kadag-kadag bisa juga mejadi sumber ketidakamaa bagi masyarakat umum, khususya bagi waita da kelompok masyarakat yag terpiggirka yag mugki meghadapi kekerasa yag dilakuka pasuka keamaa. Kekerasa ii, termasuk kekerasa berbasis geder (GBV), mugki dilakuka oleh persoel sektor keamaa atau disebabka oleh perudag-udaga, kebijaka da struktur yag membetuk atura hukum. Apabila mekaisme pegawasa masyarakat sipil tidak mempertimbagka isu geder, struktur, kebijaka da budaya sektor keamaa aka terus membiarka GBV terhadap waita, pria, aak lelaki da aak perempua; ketidaksetaraa geder; da praktikpraktik pemiggira. Hal ii sediri merupaka pembeara yag kuat utuk mejami agar pegawasa masyarakat sipil melibatka perspektif semua kelompok dalam masyarakat tertetu. Perlu diperhatika bahwa pegawasa tidak haya berkaita dega struktur da prosedur formal, tapi juga melibatka idetifikasi faktor-faktor yag kurag diperhitugka seperti tradisi, budaya politik da atura perilaku iformal laiya yag memaika pera dalam meetuka pertaggugjawaba sektor keamaa.13 Diamika geder merupaka kekuata peratara yag efektif dalam membetuk semua faktor ii, da dega demikia pemahama bagaimaa diamika geder mempegaruhi sektor keamaa dapat megidetifikasi titik mula da mekaisme utuk meghasilka praktik yag lebih bertaggug jawab da traspara. 3.3 Peigkata pegawasa melalui keterlibata orgaisasi waita Orgaisasi masyarakat sipil waita serigkali mejadi sumber daya yag tak dimafaatka ketika berusaha mejami pegawasa yag efektif atas sektor keamaa. Dalam kasus di maa egara kurag mampu meyediaka keamaa da keadila bagi semua masyarakat, kelompok-kelompok waita dapat memaika pera dega membagu rumah ama bagi korba GBV; medukug pembeaha hukum yag taggap terhadap geder; meigkatka kesadara di kalaga pria da waita megeai hakhak asasi mereka da kewajiba egara melidugi mereka; da meyediaka berbagai layaa laiya serta berbagai betuk pembagua kemampua di dalam masyarakat mereka. Keahlia da pemahama mereka megeai kebutuha keamaa da keadila berbagai kelompok masyarakat tidak dapat diabaika. Orgaisasi-orgaisasi waita dapat meigkatka pegawasa sektor keamaa yag taggap terhadap geder melalui: Pemberia asihat kebijaka yag taggap ter - hadap geder megeai peigkata tras parasi, pertaggugjawaba da resposivitas. Pemataua pelaksaaa persetujua iterasioal da regioal, da juga kebijaka asioal da istitusioal megeai kesetaraa geder se hu - buga dega lembaga-lembaga sektor ke a maa. Peyediaa batua pembagua kemampua bagi bada-bada pemeritaha da pegawasa megeai isu geder da keamaa. Pemberia batua utuk mejami agar pegawasa meyeluruh da taggap terhadap kebutuha masyarakat melalui idetifikasi acama da isu keamaa yag dihadapi idividu da masyarakat, khususya kelompok-kelompok masyarakat yag terpiggirka. Pemfasilitasia dialog da perudiga atara masyarakat lokal da bada pegawasa sektor keamaa. Peigkata kesadara masyarakat megeai bagaimaa memita pertaggugjawaba lem ba - ga-lembaga sektor keamaa, misalya dega melaporka pegaiayaa yag dilakuka polisi. Pemromosia waita dalam pembuata keputusa da kepemimpia di lembaga-lembaga sektor keamaa da bada pegawasa. Mafaat lai dari pelibata orgaisasi waita dalam pegawasa sektor keamaa adalah kemampua mereka berhubuga dega masyarakat yag sulit dijagkau. Megigat bahwa mereka serig diaggap kurag meakutka, waita kadag-kadag lebih mu - dah bergerak dalam koteks koflik, da karea itu me miliki iformasi da pemahama yag lebih akurat megeai kebutuha keamaa warga masyarakat yag palig terdampak. Namu demikia, walaupu usaha mejami partisipasi peuh da setara waita da orgaisasi waita merupaka salah satu lagkah meuju OMS yag bear-bear represetatif, usaha itu saja tidak aka meghasilka pecapaia ke setaraa geder. Perspektif geder perlu juga di a rusutamaka di seluruh aspek pegawasa ma sya ra kat sipil utuk mejami agar masalah, kebutuha, ke petiga da perspektif pria maupu waita diper timbagka (utuk iformasi lebih lajut megeai hal ii, lihat Bagia 5). Keyataaya mugki sulit utuk mejami bahwa perspektif geder bear-bear dipaduka ke dalam pegawasa masyarakat sipil karea kuragya keahlia, sumber daya, kemaua politik, waktu da faktor-faktor laiya. Namu demikia, peyusua 5

12 Toolkit RSK da Geder strategi utuk memaduka isu geder da lebih aktif melibatka orgaisasi waita dalam proses ii dapat memberika dampak positif terhadap efektivitas keseluruha dari pegawasa masyarakat sipil. Beberapa kosekuesi potesialya adalah: Pemahama yag lebih legkap megeai struktur da proses keamaa melalui pelibata semua pemagku kepetiga utama di dalam masyarakat, termasuk waita da kelompok-kelompok masyarakat yag terpiggirka. Mereka memberika perspektif, pegetahua da pegalama yag berbeda dalam pegawasa sektor keamaa yag memberika pemahama da strategi alteratif utuk meig - katka keamaa secara keseluruha dalam koteks tertetu. Pelibata waita juga bisa membuat pria berpikir dega cara yag berbeda megeai diri mereka sediri sebagai peyedia keamaa da juga ketidakamaa mereka sediri. Membuat isu-isu keamaa utama seperti keke - rasa terhadap waita mejadi lebih terlihat. Hal ii memugkika mekaisme pegawasa utuk lebih efektif megidetifikasi, mematau da medukug isu-isu ii. Meigkatka legitimasi mekaisme pegawasa melalui peigkatka partisipasi da keterwakila kebutuha da kepetiga seluruh masyarakat, buka haya kelompok masyarakat yag domia. 4Bagaimaa memaduka geder ke dalam pegawasa masyarakat sipil atas sektor keamaa? Ada beberapa titik mula utama utuk memaduka isu geder secara efektif ke dalam proses pegawasa masyarakat sipil atas sektor keamaa da RSK. Harus diigat bahwa hal ii tidak aka terjadi secara otomatis, tapi tigkat tertetu kemaua politik, sumber daya da kemampua diperluka agar terjadi pe - garusutamaa geder yag efektif. Selai itu, sebagaimaa pedaaa memadai yag sagat diperluka demi pegawasa yag efektif, pedaaa yag secara khusus ditujuka utuk memaduka isu geder juga sagat petig. Peluag da titik mula utuk memaduka geder ke dalam proses pegawasa masyarakat sipil aka bervariasi sesuai dega koteks tertetu, termasuk kemampua OMS, kebutuha keamaa da keadila, da lembaga sektor keamaa tertetu yag terlibat. Pemadua geder ke dalam pegawasa mugki melibatka, amu tidak terbatas pada, lagkah-lagkah berikut: Mejami prosedur peghukuma yag traspara da adil. Meetapka stadar perilaku da kode etik miimum bagi persoel bada keamaa. Mejami agar kebutuha spesifik geder diide - tifikasi da dipaduka ke dalam struktur da praktik sektor keamaa. Megadvokasi lebih bayak waita di bada-bada keamaa, terutama pada tigkat pembuat keputusa seior. Meigkatka kesadara megeai isu-isu keamaa utama di kalaga masyarakat umum, terutama yag berkaita dega waita da kelompok masyarakat yag reta. Meyalurka pegadua dari masyarakat kepada idividu atau orgaisasi yag sesuai di sektor keamaa. Rekomedasi yag diberika pada bagia ii bersifat umum. Utuk rekomedasi da iformasi yag lebih terperici megeai keterlibata masyarakat sipil dalam pegawasa sektor keamaa dalam koteks egara pasca-koflik, egara dalam masa trasisi, egara berkembag da egara maju, lihat Bagia Bada pemataua sektor keamaa Masyarakat sipil dapat berpartisipasi dalam berbagai bada pegawas sektor keamaa resmi, seperti bada pemeriksa orag sipil, komisi pegadua masyarakat, tim tekis pakar da kelompok pematau idepede, serta evaluasi yag disposori egara atas aspek-aspek sektor keamaa seperti lembaga pemasyarakata, perilaku polisi, da lai-lai. Badabada ii bertugas meilai, mematau atau megevaluasi lembaga-lembaga sektor keamaa da karea itu merupaka titik mula petig utuk mejami agar isu geder ditagai da para waita serta orgaisasi waita berpartisipasi. Masyarakat sipil dapat ikut serta dalam mekaisme pegawasa parleme dega bekerja sama dega para aggota parleme utuk meyusu pertayaa-pertayaa parleme megeai isu-isu yag berkaita dega keamaa atau memprakarsai perdebata megeai isu-isu tersebut. Lihat Tool megeai Pegawasa Parleme atas Sektor Keamaa da Geder Megigat pegetahua da pegalama khususya megeai peyediaa keamaa da kebutuha waita dalam masyarakat, orgaisasi waita dapat memberika ilai tambah petig bila dilibatka dalam pera partisipatif atau kosultatif di bada-bada pemataua: Di Fiji, LSM waita yag bekerja sama dega Kemeteria Urusa Waita megadaka pertemua dega Komite Peijaua Ulag 6

13 Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder Keamaa da Pertahaa Nasioal Pemeritah Fiji sebagai bagia dari proses peijaua ulagya pada tahu Orgaisasi waita dapat megemukaka isu-isu petig seperti: - Cara bagaimaa proses peijaua ulag dilakuka. - Siapa yag dimita memberika masuka. - Isu-isu yag diidetifikasi sebagai acama keamaa. - Bagaimaa stadar da orma iterasioal, termasuk Resolusi Dewa Keamaa PBB Nomor 1325, dipaduka ke dalam proses tersebut. Karea itu, dua proposal diserahka kepada Komite tersebut, termasuk rekomedasi utuk pegagkata tetap Meteri Urusa Waita dalam Dewa Keamaa Nasioal da keterwakila waita dalam komite keamaa tigkat provisi da kabupate. 14 lebih besar kepada polisi utuk melakuka itervesi dalam kasus kekerasa dalam rumah tagga da memperkuat sumber daya hukum yag tersedia bagi korba. Selai melakuka pema - taua, OMS juga meyediaka batua hukum da rumah ama bagi korba. 15 Selai melibatka orgaisasi waita, idealya harus terdapat keterwakila setara pria da waita di badabada pegawasa. Kuragya partisipasi waita saat ii mugki disebabka oleh beberapa hambata seperti: Kuragya waktu atau kesempata bagi waita utuk ikut serta karea taggug jawab rumah tagga mereka. Sikap sosio-kultural yag meghambat waita berpartisipasi di lembaga-lembaga sektor keama - a di ligkuga publik. Kuragya keahlia utuk memberika masuka yag kostruktif. Di Kamboja, orgaisasi-orgaisasi waita da kelompok-kelompok HAM seperti Liga Promosi da Pembelaa HAM Kamboja bekerja sama dega bada-bada pegawasa pemeritah utuk meyelidiki tuduha pegaiayaa da mematau kepatuha terhadap Udag-Udag Pecegaha Kekerasa dalam Rumah Tagga da Perliduga Korba yag baru-baru ii diterapka di Kamboja. Udag-udag ii memberika kekuasaa yag Bayak dari hambata ii dapat ditaggulagi melalui pelatiha, peigkata kesadara da kebijaka proaktif di pihak OMS yag berpartisipasi di badabada pemataua da pegawasa. Hal ii aka megutugka mekaisme pemataua secara keseluruha dega mejami diaksesya keahlia, pegetahua da sumber daya yag lebih luas. Geder perlu diarusutamaka melalui semua kegiata Kotak 1 Cotoh daftar periksa geder utuk bada pegawasa sektor keamaa dalam koteks pasca-koflik. 16 Apakah situasi keamaa meimbulka dampak yag berbeda terhadap waita, pria, aak perempua da aak lelaki? Apakah isu keamaa waita da pria diketahui da masalah diatasi? Apakah pemelihara perdamaia waita digelar? Kalau demikia, pada tigkat apa? Apakah pemelihara perdamaia medapat pelatiha geder sebelum peggelara da selama misi pemeliharaa perdamaia? Apa pera yag dimaika para waita dalam militer, kelompok bersejata, kepolisia atau lembaga keamaa laiya seperti bada itelije, polisi perbatasa, pabea, imigrasi da bada peegaka hukum laiya (persetase pasuka/ kelompok meurut pagkat da kategori)? Apakah tidaka didukug utuk mejami agar waita dapat mejadi bagia dari militer, kepolisia atau lembaga keamaa laiya? Apa kebutuha pelatiha waita da pria di militer da kelompok bersejata? Apakah pelatiha geder diberika kepada tetara da bada keamaa laiya? Kotak 2 Data yag dipisahka meurut jeis kelami 18 Data yag dipisahka meurut jeis kelami (yaitu, iformasi statistik yag membedaka pria da waita) merupaka sumbaga petig bagi peelitia da pegumpula data sektor keamaa yag taggap terhadap geder. Data ii dapat memperjelas acama, kebutuha, persepsi da sumber daya keamaa da keadila pria da waita yag berbeda, yag pada giliraya merupaka alat yag sagat berharga utuk medorog pembeaha yag taggap terhadap geder. Data yag dipisahka meurut jeis kelami dapat diguaka utuk: Megidetifikasi acama yag berbeda terhadap keamaa da keadila yag dihadapi waita, pria, aak lelaki da aak perempua, termasuk bagaimaa acama ii berubah sepajag waktu. Megevaluasi apakah layaa keamaa da keadila diberika secara setara kepada pria da aak lelaki, waita da aak perempua. Secara umum, megidetifikasi da medefiisika masalah, meyusu semua piliha da memilih piliha yag aka palig efektif da megutugka bagi waita maupu pria. Megalokasika sumber daya dega cara yag lebih adil. Mematau da megevaluasi kebijaka da program keamaa meurut dampak khususya terhadap pria, waita, aak perempua da aak lelaki. 7

14 Toolkit RSK da Geder bada pemataua, da harus tersedia struktur da proses yag memadai utuk memastika terjadiya pegarusutamaa ii. Namu demikia, mugki ter - dapat kecederuga utuk megabaika isu geder dalam pemataua sektor keamaa atau kece de - rug a utuk megaggap isu geder tidak releva dega isu keamaa. Salah satu cara megatasi hal ii adalah dega memberika pelatiha geder kepada para partisipa di bada-bada pemataua sektor keamaa agar mereka mampu megi de - tifikasi kesempata utuk memaduka geder da membekali mereka dega keahlia praktis seperti bagaimaa mematau pelaggara HAM terhadap waita da aak perempua. Daftar periksa atau padua megeai pemadua geder mugki ber - gua (lihat Kotak 1). OMS yag berkemampua melakuka peelitia da aalisis, seperti pusat-pusat peelitia, tim pakar da lembaga kebijaka mugki sagat mampu mem - berika masuka bagi bada-bada pemataua sektor keamaa. OMS yag memiliki keahlia tekis sagat perlu dimitai masukaya megeai isu-isu yag berkaita dega geder yag dihadapi badabada pegawasa, misalya dalam pembeaha perudag-udaga yag diskrimiatif.! Kiat memaduka geder bagi OMS yag terlibat dalam bada pemataua sektor keamaa Berika pelatiha geder kepada bada-bada pemataua sektor keamaa, termasuk partisipa OMS, utuk meigkatka kemampua mereka memaduka isu geder. Kotak 3 Padua megeai pecatata pelaggara HAM Documetig wome s rights violatios by o-state actors: Activist strategies from Muslim commuities, ( Pecatata pelaggara HAM waita yag dilakuka oleh para aktor buka egara: Strategi aktivis dari masyarakat Muslim ), Ja Bauer da Aissa Hélie, Rights & Democracy ad Wome livig uder Muslim laws (HAM & Demokrasi serta Waita yag hidup di bawah udag-udag Muslim), Moitorig ad Reportig Huma Rights Abuses i Africa: A Hadbook for Commuity Activists ( Mematau da Melaporka Pelaggara HAM di Afrika: Buku Pedoma bagi Aktivis Masyarakat ), Amesty Iteratioal (Amesti Iterasioal), Elizabeth Shrader, Methodologies to Measure the Geder Dimesios of Crime ad Violece ( Metodologi Pegukura Dimesi Geder Kejahata da Kekerasa ), World Bak (Bak Duia), Researchig Violece agaist Wome: A Practical Guide for Researchers ad Activists ( Meeliti Kekerasa terhadap Waita: Padua Praktis bagi Peeliti da Aktivis ), Mary Ellsberg da Lori Heise, WHO da PATH, Susu daftar periksa geder utuk kegiata pemataua da evaluasi yag berbeda utuk mejami agar isu geder dipaduka secara sistematis. Pastika agar orgaisasi waita dilibatka da/atau dimita memberika masuka. Advokasi partisipasi setara pria da waita dalam bada pemataua. 4.2 Peelitia da pegumpula data Pegawasa yag akurat da efektif sagat tergatug pada keberadaa peelitia da data yag je las, represetatif da meyeluruh megeai ke giat - a da perilaku sektor keamaa. OMS dapat me maika pera petig dalam pemataua da pe - gumpula iformasi idepede yag akhirya dapat di guaka utuk megugkap kasus pe ga iayaa, memita pertaggugjawaba sektor keamaa, atau megidetifikasi sara-sara me geai bagai maa mem perkuat sektor keamaa. Namu de mikia, pe - e litia da pegumpula data megeai sek tor ke amaa serig tidak mempertimbagka isu ge der. Sebagaimaa disebutka pada bagia awal tool ii, pegalama da persepsi keamaa da keadila sagat bervariasi atara pria da waita. Agar pe - elitia da data, baik yag dikumpulka atau di guaka oleh bada pegawasa, mecermika secara akurat semua perspektif, peelitia da data tersebut harus dipisahka meurut jeis kelami da memberika perhatia khusus pada isu geder. Idikator da ukura perubaha yag taggap terhadap geder juga perlu dimasukka utuk memugkika pemataua da evaluasi kemajua. 17 Data da peelitia megeai sektor keamaa dapat berpera sebagai ladasa yag akurat utuk meetuka pegaruh dari kebijaka da program keamaa. Megigat bahwa para aktor masyarakat sipil biasaya memiliki akses lebih besar terhadap masyarakat lokal daripada pasuka keamaa egara, mereka lebih mampu megumpulka ifor - masi ii, idealya melalui proses kosultatif da partisipatif yag melibatka semua warga masyarakat. Prakarsa khusus harus diambil utuk mejami partisipasi peuh waita da aak perempua serta pria da aak lelaki yag terpiggirka. Misalya, di Afghaista mugki sulit bagi para waita utuk berpartisipasi dalam kosultasi tapa disertai pedam - pig pria. Dalam hal ii, perlu dipastika agar OMS meyediaka sumber daya yag memadai agar waita dapat berpartisipasi (yaitu, ikut meyediaka akomo - dasi da makaa bagi reka seperjalaa). Selai meghasilka data yag dipisahka meurut jeis ke - lami, metode pegumpula dataya harus traspara da hasilya dipublikasika. Melibatka orgaisasi waita dalam pegumpula da aalisis data bisa mejadi salah satu cara meigkatka akses terhadap waita di dalam masyarakat da meig katka pemahama megeai kebutuha da masalah keamaa khusus. 8

15 Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder Selai mejami bahwa data yag dikumpulka dipisahka meurut jeis kelami da peelitia melibatka waita da aak perempua, peelitia da pegumpula data bisa juga difokuska pada pecatata pelaggara HAM waita da aak perempua (lihat Kotak 3). Orgaisasi-orgaisasi wa - ita yag berpegalama membatu para peyitas GBV bisa lebih dibekali utuk melakuka peelitia medalam megeai topik tersebut. Namu demikia, survei da dokumetasi umum pelaggara HAM juga harus melibatka para waita, aak perem pua da aak lelaki da megajuka per tayaa-pertayaa khusus megeai GBV. Peelitia harus dilakuka baik megeai tigkat kejadia da pecegaha pelaggara HAM dalam masyarakat secara umum maupu megeai pelaggara HAM yag dilakuka oleh persoel sektor keamaa. Apabila iformasi da data yag peka terhadap geder telah dikumpulka, iformasi da data tersebut harus disebarka secara efektif utuk memastika dampak ke bawah terhadap masyarakat lokal maupu dampak ke atas terhadap para pembuat keputusa utama di sektor keamaa da sektor pemeritaha laiya. Data yag telah dikumpulka ii keyataaya serig tidak dimasukka ke dalam kebijaka, lapora atau peilaia sektor keamaa. Karea itu, masyarakat sipil harus meegaska bahwa data da peelitia tersebut diguaka secara efektif. Hal ii dapat dila - kuka dega berbagai cara, misalya melalui: Komuikasi atau kotak lagsug dega para pembuat kebijaka tertetu yag bekerja di bidag yag berbeda di sektor keamaa. Kampaye publik megeai isu-isu utama, yag didasarka pada peelitia da data yag dikum - pulka. Peyusua peelitia da data mejadi evaluasi/ aalisis/ragkuma megeai aspek-as pek utama sektor keamaa yag dapat di pub likasika secara luas da diguaka sebagai se buah alat advokasi dalam berhubuga dega pa ra pejabat pemeritah da para pemagku ke pe tiga laiya. Pegguaa metode iovatif utuk meyebarka iformasi, seperti melalui stasiu radio masyarakat, jariga olie atau pusat iformasi kelilig. Adaptasi peelitia da data ke dalam format taktertulis (yaitu, poster, komik, sadiwara, lagu, dll.) agar dapat diakses oleh masyarakat yag buta huruf! Kiat bagi OMS utuk meigkatka pegguaa peelitia da pegumpula data yag peka terhadap geder Berika pelatiha kepada staf OMS megeai metode peelitia da pegumpula data yag peka terhadap geder. Pastika agar data yag dipisahka meurut jeis kelami da peelitia yag peka terhadap geder dimasukka ke dalam aalisis megeai sektor keamaa. Guaka peelitia yag peka terhadap geder utuk meyiapka kampaye publik megeai isuisu keamaa yag khusus megeai waita (misalya, kekerasa dalam rumah tagga) da pria (misalya, peyalahguaa sejata api kecil). Susu beberapa strategi yag iovatif utuk meyebarka hasil peelitia yag peka terhadap geder, khususya kepada masyarakat da perempua pedesaa. 4.3 Audit geder Audit geder merupaka alat khusus utuk megaalisis proses, struktur, kebijaka atau orgaisasi tertetu dari perspektif geder. Audit ii memberika evaluasi megeai apa yag telah dilakuka da dapat juga megidetifikasi titik mula atau kesejaga bagi tidaka di masa depa. Peilaia geder yag diterapka di sektor kemaa dapat diguaka utuk meetuka sampai sejauh maa lembaga-lembaga sektor keamaa memeuhi kebutuha para waita, pria, aak lelaki da aak perempua; apakah tempat kerja tidak diskrimiatif; hambata terhadap peigkata partisipasi perem - pua; da tigkat umum resposivitas geder dalam kebijaka da praktik. OMS, baik sebagai peserta di bada-bada pemataua atau sebagai lembaga idepede, dapat melakuka audit geder apabila mereka memiliki keahlia da sumber daya yag diperluka da diberi akses yag diperluka utuk berhubuga dega para pejabat sektor keamaa.! Kiat bagi OMS yag igi melakuka audit geder Masukka audit geder sebagai bagia dari peilaia atau evaluasi RSK. Lihat Tool megeai Peilaia, Pemataua da Evaluasi RSK da Geder Paduka pertayaa-pertayaa geder ke dalam mekaisme peilaia atau evaluasi ruti sektor keamaa. Terus jali hubuga dega para pemagku kepetiga utama sehubuga dega temuatemua audit utuk mejami dampakya terhadap pembeaha. 4.4 Aalisis aggara geder (Geder budget aalysis) Alat lai utuk pegawasa sektor keamaa adalah aalisis atas aggara yag berkaita dega pertahaa da keamaa dari perspektif geder. Karea aggara pertahaa serig merupaka bagia yag sigifika dari pegeluara suatu egara, 9

16 Toolkit RSK da Geder peguata trasparasi da pegawasa fiskal merupaka pera utama bada-bada pegawasa, da merupaka usaha yag dapat didukug oleh OMS. Uag yag dibelajaka utuk keperlua perta - haa diambil dari daa yag diaggarka utuk kebutuha-kebutuha laiya seperti peyediaa atau pembagua layaa sosial. Dega demikia, alokasi aggara pemeritah dapat meimbulka dampak yag berbeda terhadap pria, waita, aak perempua da aak lelaki yag mugki relatif medapatka mafaat dari jeis pegeluara tertetu. Aalisis aggara geder telah mucul sebagai suatu alat utuk megaalisis dampak yag dibedaka meurut geder dari pegeluara pemeritah, yag dapat diterapka pada sektor keamaa. Dega demikia, aalisis ii dapat meghasilka alokasi daa yag lebih adil, bertaggug jawab da traspara, serta pertumbuha da pembagua efektif secara keseluruha, karea lebih bayak kelompok di dalam masyarakat yag aka medapatka mafaat positif dari pegeluara pemeritah. 20 Megigat bahwa sektor keamaa serig tertutup bagi pegamata yag teliti, usaha medapatka data da iformasi yag akurat megeai besarya alokasi pegeluara da sumber daya pertahaa mugki sulit, da usaha medapatka iformasi yag dipisahka meurut jeis kelami bahka lebih sulit lagi. Walaupu pemeritah atau parleme dapat mela kuk a aalisis geder atas pegeluara mereka se diri, OMS bisa juga mematau da megevaluasi alokasi sumber daya da medukug para pembuat kebijaka utuk megubah pola pegeluara pe me ritah. Jelasya, OMS, lembaga peelitia da ba da pegawasa yag megelola sektor keamaa da pat membetuk koalisi utuk memperkuat aalisis me geai berbagai aspek pegeluara pemeritah, da meyusu recaa kerja yag kreatif utuk me dukug alokasi aggara yag lebih peka terhadap ge der. Aalisis aggara geder (geder budget aalysis) merupaka usaha yag sagat tekis, da dega demikia OMS mugki harus mejagkau para aktor luar yag dapat memberika keahlia da dukuga yag diperluka. OMS iterasioal bisa sagat membatu dalam hal ii da dapat memberika dukuga kepada orgaisasi-orgaisasi lokal yag igi megaalisis dampak dari pegeluara sektor keamaa terhadap masyarakat.! Kiat bagi OMS dalam peyusua aggara yag peka terhadap geder Kembagka keahlia dalam aalisis aggara geder utuk lebih memahami dampak dari pegeluara sektor keamaa terhadap pria da waita, da guaka temua dari aalisis ii sebagai alat pegawasa da advokasi. 4.5 Advokasi da peigkata kesadara Orgaisasi masyarakat sipil memaika fugsi pegawasa petig melalui peigkata kesadara masyarakat megeai pera, taggug jawab da kewajiba sektor keamaa, da juga advokasi lagsug terhadap lembaga-lembaga sektor kea - maa da bada-bada pemeritaha. Peelitia da pegumpula data yag peka terhadap geder, termasuk peilaia geder da aalisis aggara geder, dapat diguaka sebagai alat utuk meigkatka kesadara da prakarsa advokasi. OMS dapat megadvokasi pembeaha utuk memperkuat trasparasi, pertaggugjawaba da efektivitas sektor keamaa. Megigat partisipasi OMS yag umumya terbatas dalam kegiata sektor keamaa, salura advokasi yag ada bisa mejadi titik mula petig utuk advokasi sektor keamaa. Beberapa bidag advokasi yag sagat releva dega pemadua perspektif geder dalam pegawasa berkaita dega pembeaha hukum, peigkata keterwakila waita di sektor keamaa, peghormata HAM da kebutuha pelatiha keahlia geder. Advokasi yag berkaita dega pegawasa masyarakat sipil atas sektor keamaa dapat da harus dijadika sasara pada berbagai tigkat. Kampaye advokasi dapat meggabugka lobi lagsug persoel sektor keamaa tigkat tiggi, aggota parleme, meteri atau lembaga door dega kegiata advokasi seperti: Peyeraha proposal selama berlagsugya kosultasi atau proses pegkajia ulag sektor keamaa. Prakarsa media Demostrasi Debat kebijaka Peracaga ragkuma kebijaka Masyarakat umum di sebagia besar egara umumya cederug tidak meyadari hak mereka sediri atas keamaa da keadila atau kebijaka da proses tertetu di sektor keamaa yag diracag utuk meegakka hak-hak ii. Dega meigkatka kesadara masyarakat megeai isuisu, mulai dari akses sistem peradila da pegajua pegadua kasus pelaggara hukum oleh persoel polisi, sampai bagaimaa mempegaruhi kebijaka RSK dega meghubugi para aggota parleme, masyarakat juga dapat dilibatka dalam memita agar sektor keamaa bertaggug jawab memeuhi kebutuha mereka dega cara yag efektif da terhormat. Cotoh tidaka yag dapat diambil OMS utuk meigkatka kesadara masyarakat megeai isu-isu geder da sektor keamaa meliputi: Peyeleggaraa diskusi meja budar atau semiar megeai isu-isu geder da kebijaka keamaa. Pembuata baha-baha, seperti selebara, megeai bagaimaa melaporka pelaggara HAM termasuk GBV oleh persoel sektor keamaa. Perlu diigat bahwa buka haya orgaisasi waita yag dapat berpera dalam peigkata kesadara da advokasi isu-isu geder da keamaa. Pera para pria da orgaisasi pria dalam pegawasa atas 10

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 9 Toolkit Geder da RSK Pegawasa Sipil atas Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk pegawasa masyarakat sipil? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka dalam pegawasa masyarakat

Lebih terperinci

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Peter Albrecht da Kare Bares Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pembuata

Lebih terperinci

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 7 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Parlemeter atas Sektor Keamaa da Geder Ilja Luciak Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pegawasa Parlemeter

Lebih terperinci

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan?

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? Catata Praktis 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Pertahaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa? Tataga da peluag

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender Catata Praktis 8 Toolkit Geder da RSK Pembuata Kebijaka Keamaa Nasioal da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig bagi kebijaka-kebijaka keamaa asioal? Bagaimaa cara memaduka geder ke dalam kebijaka keamaa?

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Tool 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham

Lebih terperinci

Reformasi Pertahanan dan Gender

Reformasi Pertahanan dan Gender Tool 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Pertahaa da Geder Cheryl Hedricks ad Laure Hutto Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Pertahaa

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 7 Toolkit Geder da RSK Regawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa?

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk Lampira 1 Bukti Kas Masuk Lampira 2 Bukti Kas Keluar Lampira 3 Struktur Orgaisasi Lampira 3 Tabel Jawaba Respode Lampira 4 Tabel Hasil Pegujia Data dega SPSS N A1 N A2 N A3 N A4 N A5 N A6 N A7 Pearso TOTAL

Lebih terperinci

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si KONTRAK PERKULIAHAN Disusu Oleh: Supardi Nai, SE., M.Si Mata Kuliah : Maajeme Pemasara Kode : 9114-6-0253 Program Studi : Peddika Ekoomi Jurusa : Pedidika Ekoomi Fakultas : Ekoomi da Bisis Jumlah Pertemua

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jala Lapaga Hatta No. 1 Keluraha Pasar Muara ama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga, yaitu pegembaga buku teks matematika. Model pegembaga yag diguaka adalah model 4-D (four D models) dari Thigaraja

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN I. LATAR BELAKANG Pembagua kesehata merupaka bagia itegral dari pembagua asioal yag bertujua utuk meigkatka kesadara, kemaua da kemampua masyarakat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Catata Praktis 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Kepolisia da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk reformasi kepolisia? Bagaimaa memaduka geder dalam reformasi kepolisia? Tataga da peluag pasca koflik

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Saat ii Idoesia merupaka egara yag berpeduduk lebih dari 200 juta orag. Da diperluka pembagua asioal utuk meigkatka kesejahteraa rakyat, sehigga pemeritah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI Diajuka Utuk Memeuhi Sebagia Syarat Gua Memperoleh Gelar Sarjaa Komputer (S.Kom) Pada

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jedral Sudirma No. 41-42 Latai 3-4 Kode Pos. 56216 Telp./Fax. (0293) 492089 e-mail komifo@temaggugkab.go.id websitehttp//dikomifo.temaggugkab.go.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN 1.1 Latar Belakag BAB I PENDAHULUAN Peyusua RPJMD Kabupate Lamoga diladasi oleh semagat otoomi daerah dimaa pemeritah daerah berweag utuk megatur da megurus sediri urusa pemeritaha meurut azas otoomi da

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 204-208 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ENREKANG 207 BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR : 32/KEP/VI/207 TENTANG

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN MUSEUM INTERAKTIF BERBASIS MOBILE DEVICE

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN MUSEUM INTERAKTIF BERBASIS MOBILE DEVICE Media Iformatika Vol. 0 No. 3 (20) PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN MUSEUM INTERAKTIF BERBASIS MOBILE DEVICE Aa Hadiaa Sekolah Tiggi Maajeme Iformatika da Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Djuada o.96 Badug 4032

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : / Revisi ke : 0 Satua Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 24 Februari 2015 Jml Jam kuliah dalam semiggu : 100 meit Tgl mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

Kuliah Biologi Minggu 14

Kuliah Biologi Minggu 14 Kuliah Biologi Miggu 14 Keaekaragama hayati adalah bukti iteraksi atar faktor biotik da abiotik yag terjada dega baik. Semaki tiggi keragama berarti ligkuga maki terjaga 1 Megapa Keragama hayati petig?

Lebih terperinci

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang Lampira 4 Tabel Target Idikator Kierja OUTPUT: A. Peigkata Mutu da Relevasi Pedidika Politekik. Peyediaa fasilitas da peralata pada 3 Politekik Negeri Rujuka/Peugasa (Perwujuda dari Pusat Uggula Tekologi

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor.

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor. D TE OK RK U M EN E N DA LI 6. Keputusa Kepala Bada Pegawas Obat da Makaa Nomor 0001/SK/KBPOM Tahu 001 tetag Orgaisasi da Tata Kerja Bada Pegawas Obat da Makaa sebagaimaa telah diubah dega Keputusa Kepala

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional Seri Kode Etik Admiistrasi Pemilu yag Etis da Profesioal 1 Kode Etik ii disusu pada pertegaha pertama 1996. Prosesya meliputi peghimpua iformasi, perbadiga, aalisis, da sitesis dari berbagai kode yag berbeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Perecaaa pembagua daerah merupaka suatu proses peyusua tahapa-tahapa kegiata yag melibatka berbagai usur pemagku kepetiga dalam ragka pemafaata da pegalokasia sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo Pedahulua Pelayaa keperawata merupaka ujug tombak utama pelayaa kesehata di rumah sakit da merupaka cermi utama dari keberhasila pelayaa kesehata secara keseluruha. Pelayaa keperawata yag bermutu tiggi

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Tim Peyusu KDBK Perekoomia Idoesia FAKULTAS EKONOMI RPS Mata Kuliah Perekoomia Idoesia 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2) Bab 6: Estimasi Parameter () BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (). ESTIMASI PROPORSI POPULASI Proporsi merupaka perbadiga atara terjadiya suatu peristiwa dega semua kemugkiaa peritiwa yag bisa terjadi. Besara

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosidig Semiar Nasioal Matematika https://joural.ues.ac.id/sju/idex.php/prisma/ PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia pada peelitia ii adalah peelitia eksperime semu atau biasa disebut pre-eksperime. Karea pada peelitia ii, peeliti haya megguaka kelas eksperime

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN PENYUSUNAN ANGGARAN, PENERAPAN ANGGARAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGARUH KEBIJAKAN PENYUSUNAN ANGGARAN, PENERAPAN ANGGARAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Lampira 1 : Kuesioer Peelitia KUESIONER PENGARUH KEBIJAKAN PENYUSUNAN ANGGARAN, PENERAPAN ANGGARAN DAN BELANJA DAERAH BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada

Lebih terperinci

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL UMUM TUNJANGAN KINERJA STAF AHLI BIDANG HUKUM LINGKUNGAN 1. DAN PERTANAHAN

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL UMUM TUNJANGAN KINERJA STAF AHLI BIDANG HUKUM LINGKUNGAN 1. DAN PERTANAHAN LAMPIRA III PERATURA METERI HUKUM DA HAK ASASI MAUSIA TETAG DA SERTA KIERJA PEGAWAI DI LIGKUGA KEMETERIA HUKUM DA HAK ASASI MAUSIA OMOR : MHH-01KP0801 TAHU 2011 TAGGAL : 19 JULI 2011 O DA FUGSIOAL UMUM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. III. METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Subjek peelitia ii adalah siswa kelas VIIB semester gajil SMP Negeri 22 Badar Lampug Tahu Pelajara 2009-2010 dega jumlah siswa 32 orag terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fagidaea,c*, Elisabeth Herwatib, Maria Y. Biac a b Mahasiswa S-1 Prodi Keperawata,

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung 42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera

Lebih terperinci

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Dalam peelitia ii, pegambila da peroleha data dilakuka di UKM. Bakso Solo, Bakauhei, Lampug Selata. Utuk pegukura kualitas pelayaa, objek yag diteliti adalah

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS SURADE

UPTD PUSKESMAS SURADE CONTOH SOP PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Bidag Stadar PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Dikes Kab.Sukabumi Pegertia : Kegiata mematau status gizi secara periodik utuk meilai perkembaga status gizi balita yag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

2.1 Gambaran Umum SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Gambara Umum SMA Kemala Bhayagkari Surabaya Sma Kemala Bhayagkari Surabaya yag terletak di jl. A.Yai o 30-3 Surabaya adalah suatu yayasa yag bergerak di pedidika. SMA Kemala

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Meurut Sukardi, (003:7) Metodologi peelitia adalah cara yag dilakuka secara sistematis megikuti atura-atura, direcaaka oleh para peeliti utuk memecahka permasalaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Lampira 1. Prapembelajara SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Satua Pedidika : SMK Mata Pelajara : Fisika Kelas/ Semester

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disai Peelitia Tujua Jeis Peelitia Uit Aalisis Time Horiso T-1 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-2 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-3 Assosiatif survey Orgaisasi

Lebih terperinci

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Pegembaga SDM Kode MK : IKP301 Mata kuliah prasyarat

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR

PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR Marhaei, Yoki Saputra Prodi Sistem Iformasi Istitut Sais da Tekologi Nasioal (ISTN) Email :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dibentuk berdasarkan Keputusan

I. PENDAHULUAN. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dibentuk berdasarkan Keputusan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Bada Amil Zakat Nasioal (BAZNAS) dibetuk berdasarka Keputusa Preside No. 8 tahu 2001, taggal 17 Jauari 2001, yag mempuyai dasar hukum yaitu UU Nomor 38 Tahu 1999 tetag

Lebih terperinci