Reformasi Pertahanan dan Gender

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Reformasi Pertahanan dan Gender"

Transkripsi

1 Tool 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Pertahaa da Geder Cheryl Hedricks ad Laure Hutto Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

2

3 Reformasi Pertahaa da Geder Cheryl Hedricks da Laure Hutto Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

4 Toolkit RSK da Geder Tetag Para Peulis Cheryl Hedricks da Laure Hutto dari Istitut Kajia Keamaa Sebagai lembaga peelitia keamaa mausia terkemuka di Afrika, Istitut Kajia Keamaa (ISS, Istitute for Security Studies) meerapka pedekata luas pada keamaa, yag mecermika sifat da sumber acama-acama yag seatiasa berubah bagi pembagua mausia. Selama beberapa tahu terakhir ISS telah meumbuhka secara sigifika bekerja dega da melalui orgaisasi-orgaisasi subregioal. ISS terus meigkatka kerja samaya dega kelompok-kelompok masyarakat sipil (kebayaka LSM) laiya da jarigaya, terutama sebagai bagia dari peelitiaya megeai isu maajeme sejata, keterlibata sektor pertahaa, prakarsa ati-korupsi da proyekproyek regioal. Secara umum, kegiata ISS telah bergerak meuju pembagua kemampua pada tigkat seior. Istitut ii juga megadaka kerja sama dega lembaga-lembaga egara di tigkat asioal, regioal da kotietal di Afrika. Para peyutig Mega Bastick da Kristi Valasek, DCAF Ucapa Terima Kasih Kami megucapka terima kasih kepada para pihak berikut atas sumbaga mereka terhadap tool (alat) ii: Alyso Bailes, Helea Carreiras, Gwiyayi Dziesa, Paul Higate, Darko Stacic, UN-INSTRAW, Johaa Valeius, Hugo de Vries, Mark White, da Doa Wislow. Selai itu, kami juga megucapka terima kasih kepada Bejami Bucklad, Athoy Drummod da Mugiho Takeshita atas batua peyutiga mereka, da Aja Eböther atas bimbigaya dalam proyek ii. Toolkit Geder da RSK Tool (alat) megeai Reformasi Pertahaa da Geder ii merupaka bagia dari Toolkit Geder da RSK. Diracag sebagai pegeala praktis tetag isu-isu geder bagi para praktisi da pembuat kebijaka reformasi sektor keamaa, Toolkit ii terdiri dari 12 Tool (alat) berikut da Catata Praktekya: 1. Reformasi Sektor Keamaa da Geder 2. Reformasi Kepolisia da Geder 3. Reformasi Pertahaa da Geder 4. Reformasi Peradila da Geder 5. Reformasi Hukum Pidaa da Geder 6. Maajeme Perbatasa da Geder 7. Pegawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder 8. Pembuata Kebijaka Keamaa Negara da Geder 9. Pegawasa Masyarakat Sipil terhadap Sektor Keamaa da Geder 10. Perusahaa-perusahaa Militer da Keamaa Swasta da Geder 11. Peilaia, Pemataua da Evaluasi RSK da Geder 12. Pelatiha Geder utuk Persoil Sektor Keamaa Lampira Udag-udag da Istrume Iterasioal da Regioal DCAF, OSCE/ODIHR da UN-INSTRAW megucapka terima kasih atas batua Departeme Luar Negeri Norwegia dalam pembuata Toolkit ii. Kami juga megucapka terima kasih kepada OSCE/ODIHR atas dukuga mereka dalam pembuata Tool (alat) ii. DCAF Pusat Kedali Demokratis atas Agkata Bersejata Jeewa (DCAF, Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces) mempromosika tata kelola pemeritaha yag baik da reformasi sektor keamaa. Pusat ii melakuka peelitia tetag praktek-praktek yag baik, medorog pegembaga orma-orma yag sesuai di tigkat asioal da iterasioal, membuat usula-usula kebijaka da megadaka program kosultasi da batua di egara yag membutuhka. Para mitra DCAF meliputi para pemeritah, parleme, masyarakat sipil, orgaisasiorgaisasi iterasioal da para aktor sektor keamaa seperti misalya polisi, lembaga peradila, bada itelije, bada keamaa perbatasa da militer. OSCE/ODIHR Kator Lembaga Demokrasi da Hak Asasi Mausia (ODIHR, Office for Democratic Istitutios ad Huma Rights) adalah lembaga utama utuk dimesi mausiawi keamaa OSCE: suatu kosep umum yag mecakup perliduga HAM; pegembaga masyarakat yag demokratis, dega peekaa pada pemiliha umum, pembagua istitusi, da tata kelola pemeritaha; peguata pemeritaha berdasarka hukum; da mempromosika rasa salig hormat yag tulus da salig pegertia atar idividu, da juga egara. ODIHR ikut berpera dalam peyusua Toolkit ii. UN-INSTRAW Istitut Peelitia da Latiha Kemajua Waita Iterasioal PBB (UN-INSTRAW) adalah satu-satuya lembaga PBB yag diberi tugas utuk meyusu program peelitia yag berpera bagi pemberdayaa waita da pecapaia kesetaraa geder di seluruh duia. Melalui pembagua aliasi dega Para Negara Aggota PBB, orgaisasi-orgaisasi iterasioal, akademisi, masyarakat sipil da para aktor laiya, UN-INSTRAW: Melakuka peelitia berorietasi aksi dari perspektif geder yag memberika dampak yata terhadap berbagai kebijaka, program da proyek; Meciptaka siergi-siergi utuk maajeme pegetahua da pertukara iformasi; Meguatka kemampua para pemagku kepetiga utama (key stakeholders) utuk memaduka perspektif geder dalam berbagai kebijaka, program da proyek. Gambar sampul Keystoe, AP, Joh Moore, DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Hak cipta dilidugi udag-udag. ISBN Dokume ii diterbitka secara asli oleh DCAF, OSCE/ODIHR da UN-INSTRAW pada tahu 2008 sebagai bagia dari Toolkit Geder da RSK. Versi bahasa Idoesia ii diterjemahka dari bahasa Iggris oleh Catherie Muir da diterbitka oleh IDSPS atas ama DCAF. Kutip sebagai: Reformasi Kepolisia da Geder. Toolkit Geder da Reformasi Sektor Keamaa. Para peyutig Mega Bastick da Kristi Valasek. Jeewa: DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Dicetak oleh SRO-Kudig. i

5 Reformasi Pertahaa da Geder DAFTAR ISI Akroim da Sigkata iii 1. Pedahulua 1 2. Apa itu reformasi pertahaa? Tataga umum dalam perpolisia Megapa reformasi kepolisia? 2 3. Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Meaggapi kebutuha keamaa yag berbeda di dalam masyarakat Meaggapi perubaha kebutuha sektor pertahaa Meigkatka efektivitas operasioal Meciptaka kekuata pertahaa da orgaisasi keamaa yag represetatif Memperkuat pegawasa sipil demokratis atas kekuata pertahaa 6 4. Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa? Pegadua geder ke dalam reformasi pertahaa pada tigkat politik Kajia pertahaa Proses-proses demokratisasi pertahaa Pegawasa masyarakat sipil atas sektor pertahaa Pegawasa parlemeter atas sektor pertahaa 4.2 Memaduka geder ke dalam reformasi pertahaa pada tigkat ekoomi Peyusua aggara geder Memaduka geder ke dalam tigkat lembaga Perekruta, retesi da kemajua waita Kebijaka da mekaisme reformasi lembaga Kode perilaku Pelatiha Pemadua geder ke dalam reformasi pertahaa tigkat masyarakat Memaduka geder ke dalam reformasi pertahaa dalam koteks tertetu Negara-egara pasca-koflik Negara-egara dalam masa trasisi Negara-egara maju Usula-usula pokok Sumber daya tambaha 26 iii

6 Toolkit RSK da Geder SINGKATAN DAN AKRONIM DDR Depha DRC MONUC NATO OECD DAC OSCE PBB PDB RSK SADC SANDF UNDP UNIFEM UNIFIL UNMIL UNMIS UNOCI Disarmaet, Demobilisatio da Reitegratio (Perlucuta Sejata, Demobilisasi da Reitegrasi) Departeme Pertahaa Democratic Republic of the Cogo (Republik Demokratik Kogo) Missio de l'orgaisatio des Natios Uies e République démocratique du Cogo Misi PBB di Republik Kogo North Atlatic Treaty Orgaisatio (Orgaisasi Perjajia Atlatik Utara) Developmet Assistace Committee of the Orgaisatio for Ecoomic Co-operatio ad Developmet (Komite Batua Pembagua dari Orgaisasi Kerja Sama Ekoomi da Pembagua) Orgaisatio for Security ad Cooperatio i Europe (Orgaisasi Keamaa da Kerja Sama di Eropa) Perserikata Bagsa-Bagsa Produk Domestik Bruto Reformasi Sektor Keamaa Souther Africa Developmet Commuity (Masyarakat Pembagua Afrika Bagia Selata) South Africa Natioal Defece Force (Pasuka Pertahaa Nasioal Afrika Selata) Uited Natios Developmet Programme (Program Pembagua PBB) Uited Natios Developmet Fud for Wome (Daa Pembagua PBB utuk Waita) Uited Natios Iterim Force i Lebao (Pasuka Semetara PBB utuk Libao) Uited Natios Missio i Liberia (Misi Pemuliha Perdamaia PBB di Liberia) Uited Natios Missio i Suda (Misi Pejaga Perdamaia PBB di Suda) Uited Natios Operatio i Côte d Ivoire (Operasi PBB di Patai Gadig) iii

7 Reformasi Pertahaa da Geder Reformasi Pertahaa da Geder 1Pedahulua Reformasi sektor keamaa (RSK) merupaka kom - poe petig dari pembagua perdamaia, de mokratisasi da pembagua. Sebagai salah satu aparat utama keamaa egara, sektor keamaa merupaka bidag fokus utama di dalam RSK. Ke - setaraa da keaekaragama geder di sektor per tahaa meciptaka kekuata pertahaa yag le bih represeatif da o-diskrimiatif da meig - kat ka efisiesi operasioal sektor keamaa secara u mum. Tool (alat) ii bertujua memberika pemahama tetag hubuga atara geder da struktur pertahaa da meyoroti beberapa lagkah praktis yag dapat diambil utuk metrasformasika sektor pertahaa mejadi peyedia layaa keamaa yag demokratis da represetatif. Tool (alat) ii harus diguaka dega dua tujua yag harus diigat: pertama, tidak ada satu proses yag diamaka reformasi pertahaa karea sifat dari reformasi ii di setiap egara aka dipegaruhi oleh peggerak perubaha yag ditetuka secara asioal, ligkuga politik dalam egeri da luar egeri serta tujua strategis egara tersebut. Kedua, reformasi pertahaa dalam suatu koteks dipegaruhi oleh hubuga tertetu atara agkata bersejata, masyarakat da egara. Utuk iformasi lebih lajut, lihat Tool tetag RSK da Geder Tool (alat) ii diracag utuk diguaka oleh para praktisi da pembuat kebijaka RSK. Karea reformasi pertahaa memerluka kepemimpia politik, tool (alat) ii bertujua memperkealka para aktor politik da aktor pelaksaa pada kebutuha aka perspektif geder dalam pelaksaaa kegiata reformasi. Karea itu, tool (alat) ii meagai baik aspek tekis reformasi pertahaa, seperti pelaksaaa pegkajia ulag pertahaa da kebijaka perekruta, maupu kegiata pada tigkat yag lebih politis, seperti pegawasa sipil atas sektor keamaa. Pemilika lokal proses RSK diakui da disokog secara luas dalam wacaa iterasioal dewasa ii. Dega demikia, para aktor asioal yag terdapat di berbagai departeme pemeritaha, kompoe pertahaa, lembaga peelitia da masyarakat sipil adalah pembaca sasara tool (alat) ii. Tool (alat) ii memberika pemahama yag medalam tetag proses-proses reformasi pertahaa da cara bagaimaa para waita dapat dipaduka ke dalam struktur agkata bersejata da pertahaa. Tool (alat) ii juga meyoroti bidagbidag utuk sokoga da mobilisasi masyarakat sipil dalam usaha meciptaka agkata bersejata yag dikelola secara demokratis. Tool ii terdiri dari: Pegeala reformasi pertahaa Ladasa pemikira megapa memaduka geder memperkuat proses reformasi pertahaa Tidaka praktis utuk memaduka geder ke dalam prakarsa reformasi pertahaa Peijua luas megeai isu-isu geder da reformasi pertahaa tertetu dalam koteks egara pasca-koflik, egara dalam masa trasisi, egara berkembag da egara maju Usula-usula pokok Sumber daya tambaha 2Apa itu reformasi Pertahaa? Dega kosesus iterasioal yag semaki meigkat tetag defiisi keamaa asioal yag lebih luas da pemromosia paradigma baru tetag keamaa, sektor keamaa digologka sebagai bagia dari keluarga besar keamaa.1 Namu demikia, utuk keperlua pembahasa tetag reformasi pertahaa, sektor pertahaa terdiri dari agkata bersejata (agkata darat, agkata laut, agkata udara; satua paramiliter da satua ca - daga); itelije pertahaa; kemeteria perta haa da usur-usur lembaga pemeritaha yag bertaggugjawab atas pegelolaa da pemataua pasuka keamaa (seperti misalya dewa keamaa asioal da auditor jederal); parleme; mekaisme peradila militer da mekaisme pegelolaa sipil, seperti ombudsma militer da ispektur jederal; da masyarakat sipil. Pasuka o-reguler juga sagat petig di ligkuga pasca-koflik yag di dalamya mugki ada kebutuha utuk medemobilisasika da/atau memaduka kelompok-kelompok bersejata o-pemeritah. Reformasi pertahaa melibatka trasformasi sektor pertahaa egara tertetu sehigga lembagalembaga egara: berada di bawah kotrol sipil; mematuhi prisip-prisip pertaggugjawaba da 1

8 Toolkit RSK da Geder tata kelola pemeritaha yag baik; mempertahaka ukura pasuka yag tepat; memiliki komposisi yag represetatif dalam hal geder, etis da faktor laiya; terlatih da memiliki perlegkapa yag sesuai dega ligkuga strategisya (yag mugki mecakup pegikut-sertaa dalam orgaisasiorgaisasi pemeliharaa perdamaia da keamaa regioal); da mematuhi hukum iterasioal, sehigga berpera dalam pecapaia tujua per - damaia da keamaa asioal da iterasioal. Karea itu, reformasi pertahaa memerluka pedekata multi-aspek, yag berusaha meemuka racaga pasuka yag optimal da efisiesi yag lebih tiggi sambil juga megembagka da mempertahaka kekuata pertahaa asioal yag profesioal, seimbag da modere, yag mewakili semua kelompok masyarakat di suatu egara. Selajutya, reformasi pertahaa harus mewujudka kebijaka pertahaa egara da prisip-prisip hubuga sipil-militer. Dega demikia, agkata bersejata aka medapat pegakua asioal da iterasioal sebagai lembaga-lembaga yag profesioal da adal. 2 Meurut Komite Batua Pembagua dari Orga i - sa si Kerja Sama Ekoomi da Pembagua (OECD-DAC), isu-isu utama reformasi pertahaa adalah: 3 Pegembaga kotrol demokratis atas kebijaka pertahaa da agkata bersejata, termasuk keragka ketataegaraa da hukum serta pega - wasa da pegelolaa sipil. Peguata proses pegkajia ulag acama keamaa da pegembaga kemampua meaggapiya. Peetua pera-pera da taggug jawab kepolisia yag jelas atas keamaa dalam egeri. Pemasuka pedekata terpadu dalam peyu - sua kebijaka, pegeluara militer, perecaaa sumber daya mausia, da pegelolaa aset militer. Pedoroga perdebata dalam masyarakat sipil serta kesadara da keterlibata warga egara berkaita dega isu-isu reformasi pertahaa. Pemromosia reformasi pelatiha da pegem - baga karir persoil militer, da pere caaa utuk trasisi karir da pemukima kembali bagi mereka yag meiggalka agkata bersejata. Pemromosia keseimbaga etis da sosial serta kebijaka kesempata yag sama di sektor perta - haa. Peguata kesepakata regioal utuk kerja sama militer, pembagua kepercayaa, serta pega - wasa da perlucuta sejata. Reformasi pertahaa di egara-egara yag damai da stabil umumya merupaka proses pegkajia ulag berkala da peusua kembali kekuata pertahaa utuk meaggapi ligkuga risiko da acama yag berubah atau doroga politik utuk perubaha. Kadar reformasi sagat ditetuka oleh tigkat perubaha yag diperluka utuk meig - katka kesesuaia, pertaggugjawaba, kelayaka, da kecukupa kekuata pertahaa bagi ligkuga strategisya. Di sebagia egara hal ii dapat dilakuka melalui lagkah-lagkah kecil sepotogpotoga, seperti misalya perubaha pada postur da racaga kekuata pertahaa. Namu demikia, bagi bayak egara pasca-koflik, reformasi pertahaa melibatka perombaka kembali seluruh sistem keamaa, dega pembuata mekaisme kotrol sipil da pembetuka lembagalembaga egara yag sah da struktur-struktur dasar agkata bersejata. Di egara ii, kekuata pertahaa serig didomiasi oleh kelompok etis tertetu atau bersekutu dega partai tertetu. Perag saudara juga cederug meimbulka fraksi-fraksi bersejata laiya da agkata bersejata oreguler. Karea itu, reformasi pertahaa dalam situ asi pasca-koflik umumya didorog oleh kebu - tuha pembetuka kekuata pertahaa yag terpadu, represetatif da tidak memihak, sebagai bagia dari lagkah-lagkah pembagua bagsa da perdamaia yag lebih besar. Tataga-tataga yag diperlihatka oleh refor - masi yag meluas ii umumya berkisar pada isu-isu kemampua, keterbatasa sumber daya mausia da keuaga, da usaha meyeimbagka kekuata militer dega kotrol sipil dalam ligkuga lembagalembaga pemeritaha yag lemah yag serig kekuraga legitimasi. Reformasi pertahaa tidak haya megeai perubaha pegelolaa atau struktur orgaisasi. Reformasi pertahaa sagat berkaita dega hubuga kekuasaa yag berubah-ubah da serig terjadi dalam suasaa yag paas da dipolitikka. Reformasi pertahaa serig melibatka peguraga kekuasaa persoil keamaa serta peyeimbaga kekuasaa da efisiesi militer dega persyarata kotrol da pegawasa sipil. Supaya mejami pelembagaa reformasi pertahaa yag demokratis, keberlajuta reformasi terletak pada perubaha persepsi, pola pikir da tidaka para aktor keamaa melalui, misalya, program pedidika kewar ga e ga - ra a, pemekaa keaekaragama da geder serta pembagua kemampua, da melalui pembetuka mekaisme pegawasa yag efektif. Tataga terbesar bagi keberhasila reformasi pertahaa umumya tidak terletak pada ukura pasuka yag tepat da postur pasuka yag sesuai tapi pada pecapaia kosesus asioal tetag isuisu keamaa da pada perubaha perilaku para aggota agkata bersejata terhadap ligkuga keamaa egara bersagkuta da rakyatya. Reformasi pertahaa meghasilka efisiesi da efektivitas agkata bersejata yag lebih tiggi. Kekuata da struktur pertahaa diracagka agar sesuai dega kebutuha ligkuga geopolitis da geostrategis yag didalamya suatu egara berada. Akibatya, pegeluara pertahaa yag tidak perlu dikuragi. Namu demikia, yag mejadi tataga utama adalah meciptaka kekuata pertahaa profesioal yag bekerja di ligkuga yag sah da 2

9 Reformasi Pertahaa da Geder dimitai pertaggugjawabaya melalui struktur yag demokratis. Mafaat palig petig dari reformasi pertahaa adalah peyediaa layaa keamaa oleh struktur pertahaa egara yag diikat oleh orma da prisip yag sama dega orma da prisip layaa publik yag demokratis da dega cara yag layak da sesuai utuk memeuhi kebutuha keamaa egara da warga egaraya. Karea reformasi pertahaa umumya melibatka perubaha pada budaya, kebijaka, struktur, perilaku, pegelolaa, weweag da kotrol orgaisasi, reformasi pertahaa memerluka kepemimpia yag berbakti, pertaggug-jawaba, kemaua politik, serta hubuga da permusyawarata. Karea itu, proses reformasi merupaka kesempata bagi trasformasi demokratis kekuata pertahaa, dega membuatya mejadi lebih represetatif da taggap terhadap budaya da karakter masyarakat egara. 3Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Megapa geder harus dipaduka ke dalam keragka keamaa? Pertama, karea pegarusutamaa da kesetaraa geder adalah persyarata yag diamaatka secara global Kedua, karea geder petig utuk memafaatka seluruh sumber daya mausia, buka haya separuhya: bila pria da waita ikut serta dalam pembuata, jauh lebih baik hasilya. Yag terakhir, dari sisi praktis, melibatka perspektif da pegarusutamaa geder merupaka lagkah strategis operasioal utuk mecapai efisiesi da efektivitas. Giji Gya, Petigya geder dalam Kebijaka Keamaa da Pertahaa Eropa (ESDP, Europea Security ad Defece Policy) 4 Geder merujuk pada pera da hubuga, ciri kepribadia, sikap, perilaku da ilai-ilai tertetu yag dihubugka masyarakat dega pria da waita. Karea itu, geder merujuk pada perbedaa yag dipelajari atara pria da waita, sedagka jeis kelami merujuk pada perbedaa biologis atara lelaki da perempua. Pera geder sagat bervariasi di dalam da atar-kebudayaa da dapat berubah sepajag waktu. Geder tidak haya merujuk pada waita atau pria tapi juga pada hubuga di atara mereka. Pegarusutamaa geder adalah proses peilaia implikasi terhadap waita da pria dari suatu tidaka yag terecaa, yag meliputi udag-udag, kebijaka atau program di semua bidag da pada semua tigkata. 5 Lihat Tool tetag RSK da Geder Seperti disebutka di atas, proses reformasi perta - haa berkaita dega pegkoseptualisasia keamaa da peracaga kekuata da struktur pertahaa sehigga mejadikaya sesuai dega kebutuha keamaa egara da wargaegaraya. Ii harus dilakuka sesuai dega persyarata demokratis utuk keterwakila, pertaggugjawaba da trasparasi. Kekuata pertahaa dalam suatu betuk pemeritaha yag demokratis harus mecer - mika masyarakat yag aka dilidugiya, ter ma suk perliduga ilai-ilai itiya seperti kewargaegaraa da kesetaraa. Pada giliraya, keseimbaga geder medukug keterpadua da efektivitas dalam operasi perdamaia yag semaki bersifat multidimesioal. Namu demikia, perlu diperhatika bahwa pegi kut - sertaa waita, walaupu sagat petig utuk meciptaka keseimbaga geder, tidak cukup utuk mejami reformasi pertahaa atau kekuata pertahaa dijadika taggap terhadap geder. Perspektif geder dalam reformasi pertahaa tidak boleh haya terfokus pada jumlah [da jeis kelami] orag. Perspektif geder harus megajuka perta ya - a secara kritis: keamaa utuk siapa da bagaimaa? Dalam Pegarusutamaa Geder dalam Praktik: Sebuah Buku Pedoma, Program Pem ba - gu a PBB (UNDP) meyataka bahwa tujua pega rusutamaa geder di lembaga militer da pertahaa adalah: Peghapusa diskrimiasi berbasis geder di lembaga-lembaga pertahaa da militer. Pemadua perspektif geder ke dalam peelitia, kebijaka da praktik lembaga pertahaa da militer. 6 Pegarusutamaa geder di sektor pertahaa berarti peerapa segala pegalama, pegetahua da ke - pe tiga waita da pria pada upaya-upaya o pe ra sioal da merupaka suatu alat utuk mem be - tuk kembali proses kebijaka, pelaksaaa da eva luasi. 7 Berikut ii digariska beberapa cara bagaimaa ke - taggapa terhadap geder medukug peca pai a tujua da prioritas reformasi pertahaa, khu sus ya: Meaggapi kebutuha keamaa yag berbeda di dalam masyarakat Meaggapi sifat da kebutuha sektor pertahaa yag berubah Meigkatka efektivitas operasioal Meciptaka kekuata pertahaa yag repre se - ta tif Memperkuat pegawasa sipil yag demokratis atas kekuata pertahaa 3.1 Meaggapi kebutuha keamaa yag berbeda di dalam masyarakat Reformasi pertahaa harus meaggapi secara efektif kebutuha semua kelompok di dalam 3

10 Toolkit RSK da Geder masyarakat. Kebutuha keamaa seseorag berva - riasi tergatug pada faktor seperti jeis kelami, usia, kemampua, orietasi seksual, status ekoomi, status kewargaegaraa, etis da agama. Kekerasa berbasis geder (GBV) tetap mejadi acama yag petig bagi keamaa mausia di seluruh bagia duia. Meitjes, Pillay, da Turshe meyataka tidak ada akhir dari kekerasa terhadap waita setelah koflik, karea GBV serig terus terjadi da bahka meigkat setelah perag berakhir. 8 Karea itu, mejami perliduga waita baik selama masa koflik maupu dalam situasi pasca-koflik harus mejadi prioritas dalam ageda reformasi pertahaa yag sadar terhadap geder. Pria juga mejadi korba ketidakamaa berbasis geder yag berupa pembataia terhadap suatu jeis kelami, perekruta paksa ke dalam agkata bersejata, pemerkosaa pria, da kekerasa yag berkaita dega geg. Semua faktor ii harus dipertimbagka secara efektif da diperhatika oleh kekuata pertahaa di daerah koflik da dalam semua aspek operasi mereka. 3.2 Meaggapi kebutuha sektor pertahaa yag berubah Sifat peperaga telah megalami perubaha besar sejak Perag Duia Kedua: perag kurag tergatug pada kekuata kasar pria di meda perag da lebih bergatug pada tekologi da keahlia yag dapat ditemuka di semua kelompok geder. Selai itu, 95% dari koflik di duia sekarag ii merupaka perag ataregara atau perag saudara. 9 Ii berarti terjadi perubaha dalam tujua, postur da struktur agkata bersejata egara, yag sekarag megeluarka lebih sedikit waktu da sumber daya utuk melidugi perbatasa mereka sediri da megguaka lebih bayak waktu da sumber daya dalam misi peme - liharaa perdamaia iterasioal. Pemeliharaa perdamaia juga mejadi jauh lebih kompleks sehigga kita sekarag melihat misi-misi yag berlagsug dalam jagka waktu yag lebih lama da para pemelihara perdamaia yag terlibat dalam berbagai tugas yag melebihi keamaa tradisioal sampai mejadi pembaguga perdamaia. Misalya, para pemelihara perdamaia dimita me - ye diaka layaa kepada masyarakat setempat, membagu kembali lembaga-lembaga, da me - jami pemiliha umum yag bebas. Ke ae ka ragama komposisi pasuka da pegarusutamaa geder dalam upaya operasioal memugkika sektor pertahaa melaksaaka tugas ii dega lebih baik. Brigadir Jederal Karl Egelbrektso, Paglima Batalio Tempur Nordik, meggambarka partisipasi waita dalam operasi pemeliharaa perdamaia sebagai sebuah kuci meuju keberhasila dalam megatasi hambata-hambata operasioal tertetu yag dihadapi pasuka yag homoge dalam tugasya seperti peggeledaha fisik da iterogasi waita. 10 Peelitia meujukka bahwa para pemeli hara perdamaia waita dapat meigkatka efektivitasya misi-misi pemeliharaa perdamaia karea: Pria da waita setempat cederug megaggap para pemelihara perdamaia waita lebih mudah didekati da kurag megacam dibadigka dega para pemelihara perdamaia pria. Persoil militer waita dibutuhka di pos-pos pe - meriksaa, pelabuha udara, dll. utuk melakuka peggeledaha fisik pada waita. Kemampua bekerja sama dega orgaisasi waita setempat da megumpulka iformasi dari waita setempat memugkika diperolehya data yag lebih terperici da tepat da dega demikia lebih bergua yag diperluka utuk pembuata keputusa. 11 Saat tidak bertugas, para pemelihara perdamaia waita dapat bersosialisasi dega para waita setempat da berbicara dega mereka megeai kehidupa di belakag layar. Ii merupaka cara lai bagi misi pemeliharaa perdamaia tersebut utuk memperoleh iformasi yag bergua tetag apa yag terjadi di egara tua rumah. Persoil militer waita berpera sebagai para pematau atas tigkah laku yag berlebiha atara kalaga prajurit pria. 12 Para pemelihara perdamaia waita memberika model pera positif bagi waita setempat utuk bergabug dega agkata bersejata da pasuka keamaa. Baik pria maupu waita yag mejadi korba pegaiayaa seksual lebih cederug megug - kapka kasus yag dialamiya kepada para pemelihara perdamaia waita. Au Pillay, dalam sebuah kajia komparatif terhadap misi-misi pemeliharaa perdamaia, meguraika mafaat yata dari kehadira waita dalam operasi pemeliharaa perdamaia. Meguraika Misi PBB di Afrika Selata, ia megutip para aggota waita yag meyataka bahwa misi ii medapat kekuata dari apa yag mereka amaka ciri-ciri femii, yag meliputi perhatia terhadap kebutuha masyarakat yag lebih luas, dega merutuhka simbol status da kekuasaa; membetuk jariga; berbagi ifor - masi; membuat keputusa ituitif, da megguaka pedekata partisipatif. Selai itu, ia juga meya taka bahwa Tidak ada kejadia pega iayaa waita setempat yag dilaporka, atau tigkah laku yag melaggar disipli, seperti yag meodai operasi pemeliharaa perdamaia di lokasi laiya. 13 Kehadira waita tidak dapat mejami pegaiayaa seksual tidak aka terjadi, tapi kehadira waita yag kuat ampakya meguragi jumlah kejadia seperti ii. Sebagai cotoh, para pejabat PBB da Liberia berharap satua pemelihara perdamaia Idia dega persoil 103 orag yag semuaya waita yag sekarag melakuka tugas pemolisia di Morovia aka membatu medorog para waita Liberia utuk mejadi polisi, da membatasi eksploitasi da peleceha seksual oleh pasuka pemelihara perda - maia. Kepolisia Nasioal Liberia meerima tiga kali lebih bayak pelamar waita pada bula setelah pegeraha polisi waita.14 Tugas satua tersebut meliputi perliduga Kemeteria Luar Negeri, patroli jala-jala, kotrol massa da meag gapi permo - 4

11 Reformasi Pertahaa da Geder hoa utuk dukuga bersejata dari kepolisia egara. 15 Namu demikia, waita masih kurag terwakili dalam kompoe militer misi pemeliharaa perdamaia (lihat Gambar 1). Hal ii terutama disebabka karea mereka kurag terwakili di dalam militer asioal yag meyumbagka pasuka da pegamat militer utuk operasi pemeliharaa perdamaia PBB da operasi pemeliharaa perdamaia regioal. Karea itu, kekuataa pertahaa asioal harus aktif merekrut lebih bayak waita (lihat Bagia 4). 3.3 Meigkatka efektivitas operasioal Reformasi pertahaa berkaita erat dega peig - kata profesioalisme, keterampila da kesesuaia sektor pertahaa. Selai meigkatka kemampua pemeliharaa perdamaia pada tigkat operasioal umum, peigkata keterwakila waita berpotesi meigkatka efisiesi agkata berse jata karea: Gambar 1 Persetase waita dalam kompoe militer Misi Pemeliharaa Perdamaia PBB, April Misi Pria Waita Total Presetase Waita MONUC ,73 UNMIL ,09 UNIFIL UNMIS UNOCI ,92 Keterwakila waita meciptaka kumpula sumber daya mausia yag lebih besar utuk memilih prajurit. Dega demikia, militer bisa lebih bijak - saa dalam memilih persoilya, yag pada gilira ya meigkatka kemampuaya. Keterwakila waita meigkatka dasar ke te ram - pila potesial, dega memafaatka ke te rampila itelektual, praktis/tekis da sosial yag lebih mugki dimiliki para waita. Memasukka waita da kelompok masyarakat terpiggirka laiya memugkika kekuata perta - haa meagai dega lebih baik komplek sitas koflik yag terjadi sekarag ii, terutama bila GBV mejadi sejata dalam peperaga da bila pelag - gara HAM da krisis kemausiaa mejadi iti dari isu-isu koflik yag harus ditagai. Meggabugka ilai-ilai da praktik demokrasi ke dalam kekuata pertahaa pada dasarya meigkatka kesiapa da efektivitas militer. HIV/AIDS, yag mejadi tataga besar bagi pasuka militer di bayak egara, juga memerluka taggapa yag bersifat geder yag dapat memperhatika da megubah perilaku seksual pria da waita. Selai itu, persoil sektor pertahaa sediri serig bersalah melakuka peleceha seksual da GBV (kekerasa berbasis geder), yag dilakuka terhadap baik reka-reka mereka sediri maupu masyarakat sipil. Misalya: Pada tahu 2006, sebuah peelitia bebas yag dimita oleh Kemeteria Pertahaa Kerajaa Iggris meujukka bahwa lebih dari dua per tiga tetara waita perah megalami peleceha seksual. 17 Dalam survei pada tahu 2006 terhadap kelompok mahasiswa dari The Citadel, sebuah istitut militer di Amerika Serikat, 20% kadet waita melaporka mereka perah megalami pegaiayaa seksual. 18 Sebuah survei yag dilakuka Departeme Pertahaa Amerika Serikat dari tahu 2000 meemuka bahwa 80% dari respode persoil militer yag masih bertugas perah medegar ucapa yag meghia, ama atau leluco cabul tetag pria gay da lesbia, da 37% perah meyaksika atau megalami peleceha ati-gay. 19 Di masa damai, udag-udag HAM mewajibka egara memberatas pelaggara HAM oleh kekuata pertahaa. Selama terjadiya koflik bersejata, bayak dari kewajiba yag sama dapat dibuat oleh udag-udag HAM iterasioal. Meskipu kewajiba ii dikesampigka, jelas bahwa pemberatasa pelaggara HAM meciptaka kekuata pertahaa yag lebih terpercaya da efektif. Misalya, peleceha seksual melemahka suatu lembaga karea hilagya produktifitas, peurua tigkat kepuasa kerja, ketidakhadira di tempat kerja, peigkata tigkat atau persetase aggota yag meiggalka kekuata pertahaa, da meghambat pemadua para waita. Sebuah kajia tetag militer Amerika Serikat memperlihatka hubuga yag kuat atara tiggiya kejadia pele - ceha seksual, kesiapa tempur yag redah, da iklim kepemimpia yag buruk. 20 Saya buka korba peleceha seksual. Ketika peleceha seksual terjadi di Agkata Udara Amerika Serikat, Agkata Udara da wargaegara Amerika Serikat yag kami layai adalah korbaya. Karea peleceha seksual meggaggu misi militer kita. Peleceha seksual meggaggu tugas yag saya da para profesioal laiya telah sagat terlatih utuk melakuka. Itulah sebabya peleceha seksual harus berheti. Sersa Zeaida Martiez Meciptaka kekuata pertahaa da orgaisasi keamaa yag represetatif Kekuata pertahaa egara harus mecermika ciri-ciri yag berada dalam masyarakat. Hal ii mem - 5

12 Toolkit RSK da Geder bia keterwakila, pemilika asioal da dega de - mikia meigkatka legitimasi kekuata pertahaa. Pada giliraya, legitimasi meigkatka efekti - vitasya kekuata pertahaa. Selajutya, pimpia militer da pertahaa da lembaga keamaa laiya adalah tempat kerja yag memberika kesem - pata bagi wargaegara utuk medapatka pe di dika da juga pegalama iterasioal. Bila bagia-bagia dari masyarakat dalam keyataaya tidak dilibatka dalam lembaga-lembaga ii, mereka tidak medapat akses atas pekerjaa da kesempata utuk mecapai kemajua pedidika da profesioal. Secara iterasioal, sektor pertahaa, terutama karea sejarahya, belum mecapai tigkat kese - taraa geder yag sama dega, misalya, sektor pembagua atau politik. Sebagaimaa yag diper - lihatka Gambar 2, waita sagat kurag terwakili di dalam militer. Di bayak egara perudag-udaga tetag militer membeda-bedaka waita, misalya, dega melarag waita bertempur. Waita juga cederug kurag terwakili di kemeteria pertahaa da bada pegawasa. Bahka tapa hambata resmi, dalam praktikya serig terdapat lagit-lagit kaca yag meghambat kemajua karir waita, peleceha seksual yag meluas, da betuk-betuk diskrimiasi laiya. 3.5 Memperkuat pegawasa sipil demokratis atas kekuata pertahaa Legitimasi struktur da proses tata pemeritaha yag ada harus dipertayaka bila kepetiga da suaraya lebih separuh peduduk tidak tercermi dalam keputusa yag dibuat. Krisis legitimasi ii terlihat jelas dalam sifat koflik yag diwarai geder; para waita jarag ikut memutuska atau terlibat dalam perag tapi selalu meaggug akibatya. Georgia Ashworth, Tata Kelola Pemeritaha Bergeder : Ageda Perubaha 23 Aspek utama dalam reformasi pertahaa adalah peigkata pegawasa sipil da pegawasa oleh masyarakat sipil. Waita da pria yag peka terhadap geder harus dilibatka di komite-komite tetap parlemeter tetag pertahaa da di lembagalembaga masyarakat sipil, sehigga mereka dapat mejami kebijaka da program yag disetujui sektor pertahaa meaggapi kebutuha pria, waita, aak lelaki da aak perempua yag berbeda. Orgaisasiorgaisasi masyarakat sipil waita da lembaga peelitia yag memusatka perhatia pada dimesi gederya keamaa harus dilibatka dalam proses pegawasa sipil utuk mejami pemahama yag meyeluruh tetag keamaa. Memaduka geder ke dalam proses reformasi pertahaa membuka kesempata utuk bagia masyarakat yag lebih luas mejadi pegikutserta giat dalam peyediaa keamaa da dalam struktur pegambila keputusa tetag keamaa. Hal ii sagat petig ketika mempertimbagka pemilika asioal atas lembaga-lembaga keamaa karea kaum waita membetuk 50% dari masyarakat secara keseluruha. Pada giliraya, hal ii dapat meimbulka perubaha kosep keamaa da peigkata perubaha medasar dari keamaa egara mejadi keamaa mausia. Keamaa mausia mecakup keamaa idividu da masyarakat da memperluas baik sifat acama-acama keamaa (yag mecakup keamaa paga, keamaa ligkuga, GBV, dll.) maupu para aktor yag terlibat dalam keamaa (dega melibatka orgaisasi-orgaisasi masyarakat sipil). Wakil-wakil waita (yag mecakup kelompokkelompok hak-hak asasi mausia waita da lembaga-lembaga peelitia da kebijaka, serta orgaisasi-orgaisasi berbasis masyarakat) megguaka perspektif ii ketika meilai acamaacama terhadap keamaa da megembagka kemampua utuk meaggapiya. Pada giliraya, kekuata pertahaa yag lebih beragam da juga pegikutsertaa yag lebih luas dalam pegawasa meghasilka perubaha dalam persepsi masyarakat tetag siapa adalah pelidug da siapa yag dilidugi, da dega demikia mejadi keamaa sebagai kepedulia semua kelompok masyarakat. Begitu pula, pegarusutamaa geder dapat megubah citra militer sebagai lembaga yag bayak berkaita dega kekerasa da peperaga mejadi citra militer yag lebih mecermika pembagua perdamaia da demokratisasi. Meagai isu-isi geder dalam reformasi pertahaa sagat petig dalam pola yag sesuai dega ligkuga setempat. Tidak mugki ada satu pedekata utuk memaduka geder ke dalam reformasi pertahaa. Pedekata yag disetujui aka sagat tergatug pada pera-pera yag aka dilaksaaka dalam masyarakat tertetu oleh waita da pria dalam struktur-struktur keamaa da pertahaa. Sebagaimaa telah dikemukaka sebelumya, pemasuka geder ke dalam reformasi pertahaa buka sekedar kehadira waita dalam agkata pertahaa, da kotribusi waita dapat dilakuka dega berbagai cara da forum yag berbeda. Kepatuha terhadap kewajiba meurut udag-udag da istrume iterasioal Pegambila prakarsa utuk memaduka isu geder ke dalam reformasi pertahaa buka sekedar masalah efektivitas operasioal; pemadua ii harus mematuhi udag-udag, istrume da orma iterasioal da regioal tetag keamaam da geder. Istrume utama di ataraya adalah: Kovesi tetag Peghapusa Segala Betuk Diskrimiasi terhadap Perempua (1979) Deklarasi da Ladasa Aksi Beijig (1995) Resolusi Dewa Keamaa PBB No tetag Perempua, Perdamaia da Keamaa (2000) Utuk iformasi lebih lajut, silaka lihat Lampira Toolkit tetag Udag-Udag da Istrume Iterasioal da Regioal. 6

13 Reformasi Pertahaa da Geder Gambar 2 Persetase prajurit waita dalam agkata bersejata egara-egara NATO 22 Negara Belgia 7,6 7, ,26 8,3 8,3 Bulgaria Kaada Republik Ceko 3, ,3 12,2 12,2 Demark 5, ,3 Frace 8,5 10,8 11,2 12,8 12,8 13,3 Jerma 2,8 3,7 4,4 5,2 6 6 Yuai 3,8 3,8 3,8 4,2 4,3 5,4 Hugaria 9, ,6 Italia 0,1 0,1 0,1 0,5 1 1,6 Latvia , Lituaia ,5 Luksemburg ,7 Belada 8 8,4 8,5 8,6 9 9 Norwegia 3,2 3,3 5,7 6,3 6,3 7 Poladia 0,1 0,3 0,3 0,47 0,47 0,52 Portugal 6,6 6,6 8,4 8,4 8,4 12 Rumaia ,9 5 5 Slowakia ,1 7 7 Sloveia ,2 15,38 - Spayol 5, ,5 10,7 13,5 Turki 0,1 0,1 0,1 3,9 3,9 3,1 Kerajaa Iggris 8,1 8,3 8,6 8,8 9 9,1 Amerika Serikat ,5 10,5 4Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa? Bagia ii meyediaka cara-cara praktis agar ber - hasil memaduka geder ke dalam reformasi per tahaa. Ada empat tigkata utama dalam refor - masi pertahaa, yaitu tigkat politik, lembaga, eko omi, da sosial. Gambar 3 meyediaka pe - ijua luas cara bagaimaa memaduka geder pa da tigkat-tigkat yag berbeda ii. yag jelas yag diperoleh dari tigkat politik tertiggi da tercermi dalam visi da kebijaka kepemimpia suatu egara. 24 Agar berhasil, reformasi pertahaa memerluka dukuga para pejabat seior yag serig memimpi proses da staf yag harus melihat padua da strategi yag jelas megeai bagaimaa reformasi tersebut aka terjadi. Reformasi pertahaa juga memerluka peguata pegawasa demokratis da sipil. Proses-proses utuk mecapai tujua ii pegkajia ulag per ta ha - a, proses demokratisasi, pegawasa ma syarakat sipil da pegawasa parleme me ru pa ka titik mula utama utuk meagai isu-isu geder. 4.1 Pegadua geder ke dalam reformasi pertahaa pada tigkat politik Reformasi pertahaa, da dega demikia pega - rusuta maa geder, harus diarahka oleh madat Kajia pertahaa Pemeritah tidak memoopoli kebijaksaaa, da berkosultasi dega pakar eksteral serig bergua. Pegalama membicaraka da mempertahaka usula dega orag luar sagat membatu da biasaya memberika hasil yag 7

14 Toolkit RSK da Geder lebih baik. Kelompok-kelompok lobi politik da kelompok-kelompok yag meyataka bahwa mereka mewakili kepetiga geder atau etis, umumya aka meyampaika padaga mereka, da medegarka padaga mereka adalah lagkah yag bijaksaa. Bila pegkajia ulag tersebut merupaka pegkajia yag kotroversial, seperti ketika suatu rezim telah bergati, kosultasi secara luas mugki sagat petig demi keberhasila pegkajia ulag tersebut. Jariga Fasilitasi Global utuk Reformasi Sektor Keamaa, Kumpula Praktik yag Baik dalam Reformasi Sektor Keamaa, Bagia dari kegiata ruti suatu kemeteria pertahaa adalah selalu meyesuaika prioritas, kebijaka da program pertahaa dega perubaha realitas strategis global. Misalya, di Amerika Serikat Petago membuat Kajia Ulag Pertahaa Empat Tahua yag didalamya pimpia seior Depar - teme Pertahaa meguraika apa yag telah dilakuka departeme tersebut da arah yag harus kami tempuh dalam melaksaaka taggug jawab kami terhadap rakyat Amerika. 25 Namu demikia, kajia ulag yag lebih teliti da meyeluruh kadagkadag diperluka. Pada dasarya ada tiga keadaa yag didalamya kajia ulag pertahaa perlu dilakuka: Bila terjadi perubaha medasar situasi strategis yag pada giliraya memerluka respos yag sigifika (misalya, berakhirya Perag Digi). Kalau situasi tidak begitu berubah, tetapi pe me - ritah berpedapat bahwa suatu pedekata yag cukup berbeda harus diterapka (misalya, refor - masi pertahaa segera pasca-pemeritaha Clito di Amerika Serikat yag berfokus pada revitalisasi agkata bersejata setelah pe mo tog - a aggara pada tahu 1990-a). Kalau terjadi perubaha besar politik dalam egeri yag berdampak pada militer, seperti pergatia rezim atau tercapaiya peyelesaia koflik (mi sal - ya, reformasi di Ugada di bawah kepe mim pia Musevei. Prioritas pertama proses pegkajia ulag pertahaa adalah meyusu aalisis yag jelas da tepat tetag keadaa strategis di dalam da di luar egara ber - sagkuta, yag mejadi ladasa utuk peye suaia cara militer dega tujua geopolitik. Pegkajia ulag pertahaa membia peyusua visi ke - amaa yag demokratis yag mecermika kebutuha keamaa egara da warga egaraya, sambil memberika arah da tujua strategis utuk reformasi pertahaa. 26 Bayak egara berkembag da egara dalam masa trasisi belum melakuka proses pegkajia ulag pertahaa partisipatif. Ii mugki berarti kebijaka da perecaaa pertahaa tidak didasarka pada evaluasi yag realistis megeai ligkuga strategis da terdapat peilaia yag terbatas megeai pera berbagai aparat keamaa. Hal ii meimbulka implikasi petig terhadap proses peyusua aggara da alokasi sumber daya di ligkuga yag serba kekuraga. Titik mulai petig bagi kelompok- Gambar 3 Pemadua geder dalam empat tigkat reformasi pertahaa REFORMASI PERTAHANAN Politik Ekoomi Kelembagaa Sosial Kajia pertahaa Proses demokratisasi pertahaa Pegawasa masyarakat Pegawasa parlemeter Maajeme keuaga publik yag traspara da bertaggug jawab Peyusua aggara geder Perekruta da retesi waita Kebijaka da mekaisme reformasi Kode perilaku Pelatiha Stereotipe da sikap sosial yag berubah Kerja sama dega masyarakat sipil KETERPADUAN GENDER 8

15 Reformasi Pertahaa da Geder Kotak 1 Keterlibata masyarakat sipil waita dalam reformasi pertahaa di Fiji 27 Di kawasa Pasifik, waita sagat terpiggirka dari struktur pembuata keputusa resmi akibat struktur pemeritaha yag sagat patriarkal. Namu demikia, meskipu terdapat hambata seperti ii, waita berpera petig dalam memfasilitasi perdamaia selama terjadiya krisis di Bougaiville, Kepulaua Solomo da Fiji, da tetap memaika pera petig dalam mecapai da mempertahaka perdamaia dalam masyarakat mereka. Karea pera militer yag berulagkali dalam meagai ketidakstabila di Fiji, para waita belajar beregosiasi da berkomuikasi dega pasuka keamaa. Setelah pembicaraa dalam Kebaktia Perdamaia (Peace Vigil) yag dipimpi para waita selama krisis peyaderaa pada bula Mei 2000, Dewa Nasioal Waita Fiji megadaka kotak dega militer. Sebagai hasilya, Paglima Agkata Bersejata Republik Fiji megajak para aggota Dewa Militer da para pejabat seior laiya utuk bertemu dega para wakil Demostrasi Damai. Delegasi Demostrasi Damai meyampaika apa yag dikeal sebagai Surat Kaum Waita. Surat ii meguraika perluya Fiji kembali ke demokrasi parlemeter da militer meegakka Kostitusi 1997 sebagai hukum tertiggi egara itu, da juga medesak militer utuk meghormati hak asasi mausia. Walaupu surat tersebut diterima dega hormat da baik, pelajara petig yag didapat para waita tersebut adalah megguaka bahasa militer da sektor keamaa utuk prakarsa dialog da perdamaia di masa depa. Pada tahu 2003, Dewa Nasioal Waita da Dewa Militer megadaka dialog asioal, yag meghasilka Komite Koordiasi Waita, Perdamaia da Keamaa Fiji da Dewa Nasioal Waita megirimka proposal resmi kepada Lembaga Pegkajia Keamaa da Pertahaa Nasioal. Ii meujukka kembali kotribusi petig yag dapat diberika jariga waita mulai dari tigkat desa higga tigkat masyarakat da asioal sampai itervesi perigata dii, sambil megidetifikasi titik-titik mula petig bagi waita dalam pembuata keputusa pada tigkat lokal da asioal. Proposal tersebut mecakup rekomedasi berikut: Meteri Urusa Waita harus dimasukka sebagai aggota Dewa Keamaa Nasioal. Sekretaris Tetap Kemeteria Urusa Waita harus dimasukka sebagai aggota tetap Komite Peasihat Keamaa Nasioal. Para waita harus terwakili secara efektif da setara dalam Komite Keamaa Kabupate da Provisi. Para waita harus dimasukka dalam Satua Peilaia Keamaa Nasioal. Keseimbaga geder pada berbagai tigkat pembuata keputusa dalam pasuka keamaa harus dijami, da usaha harus dilakuka utuk merekrut para waita ke dalam Agkata Bersejata Republik Fiji. kelompok lobi da advokasi adalah medesak agkata bersejata utuk melakuka pegkajia ulag pertahaa sebagai ladasa bagi peilaia risiko da alokasi sumber daya yag tepat. Di egaraegara pasca-koflik, perumusa prioritas keamaa asioal sagat petig utuk megubah pera koflik agkata bersejata da membetuk lembaga pertahaa baru berdasarka ligkuga strategis da politik pasca-koflik. Dari perspektif keamaa mausia da dega meerapka suatu betuk demokrasi holistik da partisipatif, perspektif geder harus dipaduka ke dalam proses pelaksaaa pegkajia ulag pertahaa da peyusua visi keamaa asioal. Pria maupu waita dari semua lapisa masyarakat harus dilibatka. Hal ii mejami titik mula utuk meetuka tujua da struktur prioritas, kebijaka da program pertahaa bear-bear mecermika kebutuha keamaa seluruh rakyat egara bersagkuta. Selajutya, kosultasi umum dalam peyusua kebijaka pertahaa meciptaka rasa pemilika asioal lembaga-lembaga pertahaa da berpera mecapai persatua da kesatua asioal melalui pecapaia kosesus asioal megeai tujua, struktur da fugsi aparat keamaa egara. Bagaimaa memaduka geder ke dalam proses pegkajia ulag pertahaa: Pastika para waita, orag yag memiliki keahlia geder, da wakil lembaga pemeritaha yag bertaggug jawab atas isu-isu megeai hak-hak waita, geder da pemuda mejadi bagia dari bada pegkajia ulag formal. Bagu kemampua gederya bada-bada pegkajia ulag resmi melalui pelatiha geder, pegaraha megeai isu-isu geder da keamaa, pedampiga da prakarsa-prakarsa yag lai. Lakuka kosultasi dega para waita da kelompok-kelompok masyarakat laiya yag kurag terwakili di dalam kekuata pertahaa megeai hal-hal yag meghambat pemadua peuh da kemajua setara bagi mereka. Lakuka kosultasi dega para aggota parleme, termasuk semua koalisi/kaukus aggota parleme waita. Dorog pelaksaaa debat asioal megeai visi keamaa asioal melalui: - Kosultasi dega kelompok masyarakat sipil yag represetatif, yag mecakup orgaisasi waita perkotaa da pedesaa. - Pertemua dega pejabat pemeritah daerah dega iteraksi lagsug atara pejabat yag memimpi pegkajia ulag pertahaa da masyarakat. - Degar pedapat parlemeter da debat terbuka. - Permitaa usul-usul dari masyarakat sipil kepada komisi pegkajia ulag. - Pegguaa media utuk memberitaka debat publik megeai isu-isu keamaa da pertahaa melalui artikel-artikel surat kabar da gelar wicara radio. 9

16 Toolkit RSK da Geder Tagai secara eksplisit isu-isu geder dalam pegkajia ulag da pakai bahasa yag peka terhadap geder. Para aktor pertahaa mugki meetag kosultasi berdasarka persepsi kuragya kemampua aggota parleme da masyarakat sipil utuk berkecimpug dalam urusa keamaa. Kelompok-kelompok masyarakat sipil da para aggota parleme dapat memafaatka jariga seperti Jariga Fasilitasi Global utuk RSK da Jariga RSK Afrika utuk medapatka pegetahua lebih lajut da berbagi pegalama dega para aktor lai yag perah megikuti proses pegkajia ulag pertahaa, dega membagu kemampua mereka utuk meagai secara lebih efektif isu-isu yag berkaita dega pertahaa. Proses-proses demokratisasi pertahaa Pegalama reformasi pertahaa di egara-egara pasca-komuisme di kawasa Eropa Timur meujukka bahwa dega demokratisasi da kotrol sipil atas agkata bersejata mucul ruag yag lebih besar utuk pemadua geder. Dalam paradigma keamaa realis tradisioal Perag Digi, agkata bersejata memperlihatka budaya yag sagat militeristis. Tidak ada tempat bagi orag sipil atau waita di bidag pertahaa da keamaa. Pada masa pasca Perag Digi, agkata bersejata berubah mejadi sistem keamaa yag lebih mecermika masyarakat yag dilayai, termasuk dalam perilaku persoilya. Semaki meigkatya jumlah persoil waita dalam pasuka NATO, yag Kotak 2 Lihat Tool tetag Pembuata Kebijaka Keamaa Negara da Geder Pembuata upaya sipilisasi di tubuh Depha Estoia Setelah medapatka kembali kemerdekaaya pada tahu 1991, otoritas politik Estoia memutuska utuk medasarka Kemeteria Pertahaa Estoia pada prisip-prisip sipilisasi sebagai bagia dari kampaye yag lebih besar dalam de-sovietisasi lembagalembaga egara. Semua kemeteria merekrut persoil baru utuk membebaska mereka dari jariga hubuga Soviet da kelambaa Soviet. Peyusua kembali persoil ii meghasilka kompoe sipil yag lebih besar di dalam Kemeteria Pertahaa. Pemikira era-soviet bahwa perecaaa pertahaa adalah urusa militer digati dega pemahama baru bahwa pertahaa adalah taggug jawab pemeritah yag terpilih secara demokratis yag didukug oleh pria da waita di Kemeteria Pertahaa. Saat ii, 52% dari pegawai Kemeteria Pertahaa adalah waita. Dari jumlah ii, 60% di ataraya berusia atara 21 sampai 30 tahu; 25% berusia atara 31 sampai 40 tahu; haya tiga waita dari total 122 waita berusia di atas 61 tahu 61. Merle Maigre, Perwira Peghubug NATO di Ukraia diperlihatka pada Gambar 2, membuktika perubaha ii. Perbaika hubuga sipil-militer da semaki meigkatya kotrol demokratis atas agkata bersejata di sebagia egara juga telah membuka ruag bagi partisipasi waita dalam pegelolaa da tata pemeritaha pertahaa (lihat Kotak 2 da 3). Walaupu semaki meigkatya kotrol demokratis atas agkata bersejata dapat membuka ruag bagi pemadua waita, terutama pada jabata-jabata sipil, peyusua kembali distribusi kekuasaa di atara otoritas sipil da militer serig megalami hambata di egara-egara yag baru berubah dari pemeritaha militer atau autokratis. Bagaimaa memaduka geder ke dalam tata pemeritaha pertahaa yag demokratis Lakuka audit-audit persoil utuk meetuka jabata-jabata maa tidak mesti jabata militer (bagaimaapu staf sipil lebih murah daripada staf militer). Guaka tidaka afirmatif dalam lembagalembaga pertahaa sipil da dorog perekruta para waita ke dalam sekretariat pertahaa. Pegawasa masyarakat sipil atas sektor pertahaa Tata pemeritaha agkata bersejata yag bearbear demokratis tergatug pada masukya masyarakat sipil ke dalam proses pembuata kebijaka da pemataua masyarakat sipil atas kekuata pertahaa. Agar masyarakat sipil dapat memaika pera-pera tersebut dalam tata pemeritaha keamaa: pertama, masyarakat sipil harus memiliki kemampua utuk mematau sektor keamaa da memberika masuka kosultatif dalam perdebata politik tetag prioritas keamaa; da kedua, ligkuga politik harus medukug masyarakat sipil memaika pera aktif. Orgaisasi-orgaisasi waita da orgaisasi laiya yag meagai isu geder memiliki keahlia khusus da akses atas iformasi yag membuat mereka para mitra berharga bagi pegawasa pertahaa. Mereka dapat berpera sebagai peghubug atara keyataa ketidakamaa di tigkat masyarakat yag dialami pria da waita dega para pegelola pertahaa pada tigkat asioal. Iformasi tetag keamaa pada tigkat masyarakat yag dapat mereka berika mugki sagat petig baik dalam meetuka acama-acama keamaa maupu dalam mematau prestasi kerja para aggota agkata bersejata. Mugki ada hambata-hambata tertetu terhadap partisipasi waita dalam proses politik asioal. Misalya, pada bula Maret 2003 di Afghaista, Kemeteria Urusa Waita da UNIFEM (Daa Pembagua PBB utuk Perempua) megadaka program Kesadara Ketataegaraa utuk mejami agar kebutuha waita dimasukka dalam Udag- Udag Dasar Afghaista yag baru. Walaupu para peserta diudag dari berbagai provisi Afghaista,

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan?

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? Catata Praktis 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Pertahaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa? Tataga da peluag

Lebih terperinci

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Peter Albrecht da Kare Bares Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pembuata

Lebih terperinci

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder Kare Bares da Peter Albrecht Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

Lebih terperinci

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender Catata Praktis 8 Toolkit Geder da RSK Pembuata Kebijaka Keamaa Nasioal da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig bagi kebijaka-kebijaka keamaa asioal? Bagaimaa cara memaduka geder ke dalam kebijaka keamaa?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 7 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Parlemeter atas Sektor Keamaa da Geder Ilja Luciak Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pegawasa Parlemeter

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 7 Toolkit Geder da RSK Regawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa?

Lebih terperinci

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 9 Toolkit Geder da RSK Pegawasa Sipil atas Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk pegawasa masyarakat sipil? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka dalam pegawasa masyarakat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN I. LATAR BELAKANG Pembagua kesehata merupaka bagia itegral dari pembagua asioal yag bertujua utuk meigkatka kesadara, kemaua da kemampua masyarakat

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Tool 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

Kuliah Biologi Minggu 14

Kuliah Biologi Minggu 14 Kuliah Biologi Miggu 14 Keaekaragama hayati adalah bukti iteraksi atar faktor biotik da abiotik yag terjada dega baik. Semaki tiggi keragama berarti ligkuga maki terjaga 1 Megapa Keragama hayati petig?

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk Lampira 1 Bukti Kas Masuk Lampira 2 Bukti Kas Keluar Lampira 3 Struktur Orgaisasi Lampira 3 Tabel Jawaba Respode Lampira 4 Tabel Hasil Pegujia Data dega SPSS N A1 N A2 N A3 N A4 N A5 N A6 N A7 Pearso TOTAL

Lebih terperinci

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jala Lapaga Hatta No. 1 Keluraha Pasar Muara ama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI Diajuka Utuk Memeuhi Sebagia Syarat Gua Memperoleh Gelar Sarjaa Komputer (S.Kom) Pada

Lebih terperinci

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si KONTRAK PERKULIAHAN Disusu Oleh: Supardi Nai, SE., M.Si Mata Kuliah : Maajeme Pemasara Kode : 9114-6-0253 Program Studi : Peddika Ekoomi Jurusa : Pedidika Ekoomi Fakultas : Ekoomi da Bisis Jumlah Pertemua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor.

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor. D TE OK RK U M EN E N DA LI 6. Keputusa Kepala Bada Pegawas Obat da Makaa Nomor 0001/SK/KBPOM Tahu 001 tetag Orgaisasi da Tata Kerja Bada Pegawas Obat da Makaa sebagaimaa telah diubah dega Keputusa Kepala

Lebih terperinci

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang Lampira 4 Tabel Target Idikator Kierja OUTPUT: A. Peigkata Mutu da Relevasi Pedidika Politekik. Peyediaa fasilitas da peralata pada 3 Politekik Negeri Rujuka/Peugasa (Perwujuda dari Pusat Uggula Tekologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 Lampira 1. Kuesioer SURAT PERMOHONAN Perihal : Permohoa Batua Pegisia Kuesioer Peelitia No : Kepada Yth : Bpk/Ibu/Sdr-I Selaku Respode Di Tempat. Dega Hormat, Dalam ragka memeuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Saat ii Idoesia merupaka egara yag berpeduduk lebih dari 200 juta orag. Da diperluka pembagua asioal utuk meigkatka kesejahteraa rakyat, sehigga pemeritah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,

Lebih terperinci

Tujuan Pengelolaan Perikanan. Suadi Lab. Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan Perikanan UGM

Tujuan Pengelolaan Perikanan. Suadi Lab. Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan Perikanan UGM Tujua Pegelolaa Perikaa Suadi Lab. Sosial Ekoomi Perikaa Jurusa Perikaa UGM suadi@ugm.ac.id Tujua Pegelolaa teggelamka setiap kapal lai kecuali milik saya (sik every other boat but mie) (David Cushig)

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jedral Sudirma No. 41-42 Latai 3-4 Kode Pos. 56216 Telp./Fax. (0293) 492089 e-mail komifo@temaggugkab.go.id websitehttp//dikomifo.temaggugkab.go.id

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa

Lebih terperinci

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional Seri Kode Etik Admiistrasi Pemilu yag Etis da Profesioal 1 Kode Etik ii disusu pada pertegaha pertama 1996. Prosesya meliputi peghimpua iformasi, perbadiga, aalisis, da sitesis dari berbagai kode yag berbeda

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fagidaea,c*, Elisabeth Herwatib, Maria Y. Biac a b Mahasiswa S-1 Prodi Keperawata,

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Tim Peyusu KDBK Perekoomia Idoesia FAKULTAS EKONOMI RPS Mata Kuliah Perekoomia Idoesia 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Catata Praktis 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Kepolisia da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk reformasi kepolisia? Bagaimaa memaduka geder dalam reformasi kepolisia? Tataga da peluag pasca koflik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung 42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Matematika merupaka suatu ilmu yag mempuyai obyek kajia abstrak, uiversal, medasari perkembaga tekologi moder, da mempuyai pera petig dalam berbagai disipli,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia pada peelitia ii adalah peelitia eksperime semu atau biasa disebut pre-eksperime. Karea pada peelitia ii, peeliti haya megguaka kelas eksperime

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN 1.1 Latar Belakag BAB I PENDAHULUAN Peyusua RPJMD Kabupate Lamoga diladasi oleh semagat otoomi daerah dimaa pemeritah daerah berweag utuk megatur da megurus sediri urusa pemeritaha meurut azas otoomi da

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Lampira 1. Prapembelajara SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Satua Pedidika : SMK Mata Pelajara : Fisika Kelas/ Semester

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR

PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR Marhaei, Yoki Saputra Prodi Sistem Iformasi Istitut Sais da Tekologi Nasioal (ISTN) Email :

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Peelitia ii megguaka desai Eksperimet dega pedekata pre test post test with cotrol group. Peelitia ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab-akibat dega cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 204-208 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ENREKANG 207 BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR : 32/KEP/VI/207 TENTANG

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo Pedahulua Pelayaa keperawata merupaka ujug tombak utama pelayaa kesehata di rumah sakit da merupaka cermi utama dari keberhasila pelayaa kesehata secara keseluruha. Pelayaa keperawata yag bermutu tiggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga (Developmet Research) karea peeliti igi megembagka peragkat pembelajara sub pokok bahasa bilaga. Peragkat pembelajara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 39 III. METODOLOGI KAJIAN A. Lokasi da Waktu Kajia Kajia telah dilakuka di PD. Augerah Hero, suatu idustri kecil sepatu yag beralamat di Kampug Sawah Ilir RT.02 RW.03 Mekarjaya, Kecamata Ciomas, Kabupate

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011. III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di halama Pusat Kegiata Olah Raga (PKOR) Way Halim Badar Lampug pada bula Agustus 2011. B. Objek da Alat Peelitia Objek peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Subjek Peelitia Subjek yag diteliti adalah siswa kelas VII B SMP egeri 2 Mrebet Kabupate Purbaligga, Jawa Tegah tahu pelajara 2011/2012, dega jumlah 31 aak. B. Settig Peelitia

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Pegembaga SDM Kode MK : IKP301 Mata kuliah prasyarat

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama :... Mata Pelajara : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( PKN ) Kelas : IV Semester : 2 STANDAR KOMPETENSI : 3.1 Megeal sistem pemeritaha tigkat pusat. 3.1 Megeal lembagalembaga egara

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran...

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran... DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 5 I.1. Latar Belakag... 5 I.1.1. Pegertia Reja SKPD... 5 I.1.2. Proses peyusua Reja SKPD... 6 I.1.3. Keterkaita Atara Reja SKPD dega Dokume Perecaaa Laiya... 7 I.2. Ladasa

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERMERINTAH KOTA SAMARINDA

ANALISIS KINERJA ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERMERINTAH KOTA SAMARINDA ANALISIS KINERJA ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERMERINTAH KOTA SAMARINDA Rai Febri Ramadai. Elfreda Aploia Lau, Suyati Jurusa Akutasi, Fakultas Ekoomi Uiversitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) A. MATA KULIAH Nama Program Studi : D-IV Bida Pedidik Nama Mata Kuliah : Humaiora da Psikologi Daur Hidup Waita Kode : Bd. 103 SKS : 3 SKS (T : 2, P : 1) Semester :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Perecaaa pembagua daerah merupaka suatu proses peyusua tahapa-tahapa kegiata yag melibatka berbagai usur pemagku kepetiga dalam ragka pemafaata da pegalokasia sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS SURADE

UPTD PUSKESMAS SURADE CONTOH SOP PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Bidag Stadar PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Dikes Kab.Sukabumi Pegertia : Kegiata mematau status gizi secara periodik utuk meilai perkembaga status gizi balita yag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI

Lebih terperinci

psikologis membentuk citra/ pandangan seseorang terhadap suatu produk atau jasa. Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi kemudahan akses

psikologis membentuk citra/ pandangan seseorang terhadap suatu produk atau jasa. Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi kemudahan akses 28 KERANGKA PEMIKIRAN Kepuasa merupaka peilaia seseorag terhadap produk atau jasa yag telah dikosumsiya. Seorag pelagga aka merasa puas apabila mafaat produk yag didapatya melebihi harapa mereka yag timbul

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

Ika Farita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi belajar, Hasil belajar

Ika Farita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi belajar, Hasil belajar Pemberia Reward da Puishmet... (Ika Farita Sari) PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dihitung. Nilai setiap statistik sampel akan bervariasi antar sampel.

II. LANDASAN TEORI. dihitung. Nilai setiap statistik sampel akan bervariasi antar sampel. II. LANDASAN TEORI Defiisi 2.1 Distribusi Samplig Distribusi samplig adalah distribusi probibilitas dari suatu statistik. Distribusi tergatug dari ukura populasi, ukura sampel da metode memilih sampel.

Lebih terperinci