Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir. Oleh: Rafki RS, SE. MM. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir. Oleh: Rafki RS, SE. MM. Abstrak"

Transkripsi

1 Persepsi Mahasiswa si Megeai Faktor-Faktor Yag Mempegaruhi Pemiliha Karir Oleh: Rafki RS, SE. MM Abstrak Peelitia ii bertujua utuk megetahui persepsi mahasiswa akutasi terhadap karir di bidag akutasi yag aka dipilihya ati setelah meamatka kuliah di bidag akutasi. Peelitia ii meemuka bahwa kesamaa persepsi terdapat pada variabel ilai sosial saja. Semetara utuk variabel yag lai tidak terdapat perbedaa yag sigifika diatara mahasiswa akutasi yag diteliti. 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ilmu si sebagaimaa ilmu-ilmu yag lai terus meerus megalami perkembaga. Saat ii, sejala dega perkembaga duia bisis yag semaki cepat, ilmu akutasi diharapka meghasilka lulusa-lulusa bermutu yag sesuai dega tututa pasar kerja. Utuk itu, pegetahua mahasiswa akutasi aka karir yag aka dipilihya ati mutlak diberika di bagku kuliah ketika si mahasiswa sedag meutut ilmu. Secara umum karir dibidag akutasi bisa dibagi dua (Carl S. Warret, 2005), yaitu akuta yag bekerja pada perusahaa atau orgaisasi irlaba disebut akuta swasta da akuta yag memberika jasa akutasi berdasarka hoor yag disebut dega akuta publik. Mahasiswa akutasi memiliki berbagai pertimbaga utuk memilih karir apa yag aka dijalaiya. Faktorfaktor yag mempegaruhiya terdiri dari peghargaa fiasial, pelatiha profesioal, pegakua profesioal, ilai-ilai sosial, ligkuga kerja, pertimbaga pasar kerja, da persoalitas. Dega megetahui persepsi mahasiswa akutasi megeai faktor-faktor yag mempegaruhi mereka dalam memilih karir, baik secara keseluruha maupu berdasarka geder-ya maka setiap mahasiswa akutasi yag aka terju ke dalam duia bisis dapat dega tepat memilih karir yag aka dijalakaya da pedidika akutasi juga dapat merecaaka kurikulum yag sesuai da releva dega

2 tututa duia kerja, sehigga mahasiswa akutasi yag sudah lulus da siap terju dalam duia kerja lebih mudah meyesuaika kemampua yag dimilikiya dega tututa dalam pekerjaa, apalagi profesi akuta pada masa yag aka datag meghadapi tataga yag semaki berat, maka kesiapa yag meyagkut profesioalisme profesi mutlak diperluka. Peelitia yag dilakuka oleh (Eko Arief Sudaryoo, 2006) meujukka bahwa mahasiswa akutasi aka memilih satu di atara empat karir, yaitu sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, atau akuta pemeritah. Dalam memilih karir tersebut, mahasiswa akutasi mempertimbagka faktor peghargaa fiasial, pelatiha profesioal, da ilai-ilai sosial, pegakua profesioal, ligkuga kerja, keamaa kerja, da akses lowoga kerja da persoalitas. Peelitia ii bertujua utuk megetahui perbedaa persepsi mahasiswa akutasi megeai faktor-faktor yag mempegaruhi mereka dalam memilih karir di Idoesia. Peelitia ii merupaka replikasi dari peelitia yag dilakukua (Wijayati, 2001), (Adriati, 2001) da (Eko Arief Sudaryoo, 2006) utuk melihat apakah feomea yag telah diperoleh pada peelitia terdahulu juga aka terjadi pada peelitia kali ii. Perbedaa utama atara peelitia ii dega peelitia terdahulu yaitu pada peelitia ii ruag ligkup peelitia sedikit lebih sempit da lokasi peelitia dirubah. Peelitia (Wijayati, 2001) mecoba megetahui perbedaa padaga di atara mahasiswa akutasi di beberapa uiversitas egeri da swasta di Yogyakarta. Peelitia (Eko Arief Sudaryoo, 2006) mecoba megetahui perbedaa padaga di atara mahasiswa akutasi di Jakarta, Surakarta, da Yogyakarta. Sedagaka peelitia ii mecoba meguak perbedaa padaga di atara mahasiswa akutasi yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah di uiversitas egeri da swasta di wilayah Kota Tajugpiag Provisi Kepulaua Riau. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarka uraia di atas maka dapat ditarik beberapa rumusa utuk masalah yag aka dipecahka dalam peelitia ii yaitu: 1. Apakah terdapat perbedaa padaga atara mahasiswa akutasi yag memilih karir akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah

3 ditijau dari variabel-variabel peghargaa fiasial, pelatiha profesioal, pegakua profesioal, ilaiilai sosial, ligkuga kerja, pertimbaga pasar kerja, da persoalitas. 2. Apakah terdapat perbedaa persepsi diatara mahasiswa akutasi pria da waita ditijau dari variabelvariabel peghargaa fiasial, pelatiha profesioal, pegakua profesioal, ilai-ilai sosial, ligkuga kerja, pertimbaga pasar kerja, da persoalitas. 1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Peelitia ii bertujua utuk megetahui perbedaa persepsi mahasiswa akutasi megeai faktor-faktor yag mempegaruhi mereka dalam memilih karir di Idoesia. Dega megetahui persepsi mahasiswa akutasi megeai faktor-faktor yag mempegaruhi mereka dalam memilih karir, baik secara keseluruha maupu berdasarka geder-ya maka setiap mahasiswa akutasi yag aka terju ke dalam duia bisis dapat dega tepat memilih karir yag aka dijalakaya da pedidika akutasi juga dapat merecaaka kurikulum yag sesuai da releva dega tututa duia kerja, sehigga mahasiswa akutasi yag sudah lulus da siap terju dalam duia kerja lebih mudah meyesuaika kemampua yag dimilikiya dega tututa dalam pekerjaa, apalagi profesi akuta pada masa yag aka datag meghadapi tataga yag semaki berat, maka kesiapa yag meyagkut profesioalisme profesi mutlak diperluka. Dega lebih spesifik, peelitia ii mecoba meguak perbedaa padaga di atara mahasiswa akutasi yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah di uiversitas egeri da swasta di wilayah Kota Tajugpiag Provisi Kepulaua Riau. 2. Tijaua Pustaka Mahasiswa akutasi sebagai calo profesioal harus memiliki pegetahua (kowledge), keterampila (skill), da kemampua (ability) dalam berkarir (Besiger et. Al, 1999). Dalam memilih karir, mahasiswa memiliki motivasi yag medorog mereka utuk bekerja da memilih karir yag sesuai. Motivasi didefiisika sebagai kesediaa utuk megeluarka tigkat upaya yag tiggi ke arah tujua

4 orgaisasi yag dikodisika oleh kemampua upaya itu utuk memeuhi suatu kebutuha idividu (Robis, 1996). Ada dua teori motivasi yag dikemukaka dalam peelitia ii, yaitu; Teori Hirarki Kebutuha da Teori Motivasi-Higiee (Robis, 1996). Dalam teori Hirarki Kebutuha, kebutuha mausia adalah berjejag. Jejag Kebutuha palig bawah atau dasar adalah kebutuha fisiologis, kedua kebutuha aka rasa ama, ketiga kebutuha sosial, keempat kebutuha peghargaa, da yag terakhir kebutuha utuk megaktualisasi diri. Teori Motivasi-Higiee merupaka salah satu teori yag diaggap meyakika bahwa hubuga seorag idividu pada pekerjaaya merupaka suatu hubuga dasar da sikap kerjaya terhadap pekerjaa tersbut sagat meetuka sukses atau kegagala itu (Robis, 1996). Sebagai kosep, karir dapat dilihat sebagai posisi yag dipegag idividu dalam suatu jabata di suatu perusahaa dalam kuru waktu tertetu. Riset terbaru meujukka bahwa karir melalui suatu ragkaia fase/tahap yag relatif dapat diprediksi, dimulai dega eksplorasi da ivestigasi awal terhadap kesempata karir da diakhiri dega pesiu (Adriati, 2001). merupaka salah satu profesi dalam duia kerja yag dapat dijalai mahasiswa akutasi. Secara garis besar bidag pekerjaa yag dapat dilakuka oleh akuta dapat digologka dalam empat kategori, yaitu akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah. Keempat karir tersebut dapat dijalai oleh para lulusa Strata-1 akutasi dari berbagai pergurua tiggi. Dalam memilih karir, mahasiswa dipegaruhi oleh beberapa faktor, seperti; peghargaa fiasial, pelatiha profesioal, pegakua profesioal, ilai-ilai sosial, ligkuga kerja, pertimbaga pasar kerja, da persoalitas. Mahasiswa yag memilih karir sebagai akuta publik, bisa jadi dipegaruhi oleh faktor yag berbeda dega mahasiswa yag memilih karir sebagai akuta pedidik, demikia juga kemugkia faktor-faktor itu berbeda apabila mahasiswa memilih karir yag berbeda. Peelitia dalam hal faktor yag mempegaruhi mahasiswa akutasi dalam memilih karir dilakuka oleh Stolle (1976). Hasil yag diperoleh meujukka bahwa mahasiswa beraggapa, bekerja sebagai akuta publik lebih profesioal da lebih memberi kepuasa pribadi, karea profesi akuta publik berhadapa dega berbagai jeis perusahaa sehigga akuta publik lebih serig beriteraksi dega ahli-ahli yag lai. Sedagka bekerja

5 sebagai akuta perusahaa memberika kepastia masa depa dega adaya daa pesiu dega sifat pekerjaa yag lebih ruti. Peeliti laiya adalah Carpeter da Strawser (1970) yag meeliti faktor-faktor yag mempegaruhi pemiliha karir mahasiswa akutasi da tempat berkarir yag diigika oleh mahasiswa. Hasilya meujukka bahwa pemiliha karir dipegaruhi oleh tiga faktor utama (dari sebelas faktor yag diteliti) yaitu: sifat pekerjaa, kesempata berkembag, da gaji. Peelitia yag dilakuka Felto (1994) meemuka bahwa pemiliha karir mahasiswa akutasi dipegaruhi oleh faktor-faktor itrisic, gaji, da pertimbaga pasar kerja. Peelitia yag dilakuka Adriati (2001) tetag faktor-faktor yag mempegaruhi mahasiswa di Jawa dalam memilih karir sebagai akuta publik da o publik megeai faktor itrisic, peghasila da pertimbaga pasar kerja tidak terdapat perbedaa padaga. Tetapi utuk faktor persepsi teryata berbeda. Hasil peelitia Wijayati (2001) megeai faktorfaktor yag mempegaruhi pemiliha karir mahasiswa akutasi meujukka bahwa dari tujuh faktor yag diteliti yaitu peghargaa fiasial, pelatiha profesioal, ilaiilai sosial, pegakua profesioal, ligkuga kerja, keamaa kerja, da tersediaya lapaga pekerjaa, haya faktor peghargaa fiasial, pelatiha profesioal, da ilai-ilai sosial yag dipertimbagka mahasiswa akutasi dalam memilih karir. Peelitia ii aka melihat kembali apakah ada perbedaa padaga megeai faktor-faktor yag mempegaruhi mahasiswa akutasi dalam memilih karir, secara keseluruha da berdasarka geder-ya. Faktorfaktor yag mempegaruhi mahasiswa akutasi dalam memilih karir dalam peelitia ii aka dikelompokka dalam (1) Peghargaa fiasial, (2) Pelatiha profesioal, (3) Pegakua profesioal, (4) Nilai-ilai sosial, (5) Ligkuga kerja, (6) Pertimbaga pasar kerja, (7) Persoalitas. Hipotesis yag diuji dalam peelitia ii adalah: H 01 : Tidak ada perbedaa padaga di atara mahasiswa akutasi yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah ditijau dari peghargaa fiasial, pelatiha profesioal, pegakua profesioal, ilaiilai sosial, ligkuga kerja, pertimbaga pasar kerja, da persoalitas.

6 H 02 : Tidak ada perbedaa padaga di atara mahasiswa da mahasiswi akutasi yag berjeis kelami waita da yag mahasiswa akutasi yag berjeis kelami pria jika ditijau dari peghargaa fiasial, pelatiha profesioal, pegakua profesioal, ilai-ilai sosial, ligkuga kerja, pertimbaga pasar kerja, da persoalitas. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Peelitia ii megguaka data primer dega membagika kuesioer kepada mahasiswa akutasi yag terdapat di Kota Tajugpiag. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh mahasiswa akutasi yag ada di pergurua tiggi baik swasta ataupu egeri yag terdapat di kota Tajugpiag. Sampel peelitia ii adalah mahasiswa akutasi Strata Satu yag berada di tahu ketiga dari pergurua tiggi egeri da pergurua tiggi swasta yag ada di Tajugpiag Provisi Kepulaua Riau. Alasa pemiliha sampel ii adalah diharapka mahasiswa tersebut telah memiliki persepsi yag sama megeai satu jeis karir da telah dapat meetuka karir apa yag aka dijalaka di kemudia hari. Alasa dipilihya wilayah Tajugpiag adalah karea pergurua tiggi yag meyeleggaraka program studi akutasi di wilayah ii masih relatif baru da mahasiswa yag belajar di wilayah ii datag dari berbagai daerah kota da juga wilayah pedesaa. Sehigga diharapka persepsi para respode lebih beragam. Survey direcaaka dilakuka dega cara medatagi secara lagsug pergurua tiggi yag dijadika sampel, kemudia kuesioer dibagika secara lagsug kepada respode di kelas da di luar kelas da lagsug dikumpulka setelah diisi. Kuesioer yag disebar direcaaka sebayak 300, di maa masig-masig pergurua tiggi memperoleh 150 kuesioer. Semua kuesioer yag dikembalika da diisi dega legkap aka dijadika sampel utuk diteliti dalam peelitia ii. 2.2 VARIABEL DAN TEKNIK PENGUJIAN Variabel dalam peelitia ii dikembagka dari variabel yag diguaka oleh Wijayati (2001) da Adriati

7 (2001) yag kemudia dikembagka oleh Eko Arief Sudaryoo, Sri Rahayu, da Doddy Setiawa (2006). Variabel yag diuji meliputi variabel-variabel berikut ii: 1. Peghargaa fiasial. Peghasila atau gaji merupaka hasil yag diperoleh sebagai kotraprestasi dari pekerjaa yag telah diyakii secara medasar bagi sebagia besar perusaha sebagai daya tarik utama utuk memberika kepuasa kepada karyawaya. 2. Pelatiha Profesioal Pelatiha profesioal meliputi hal-hal yag berhubuga dega peigkata keahlia. 3. Pegakua Profesioal Pegakua profesioal meliputi hal-hal yag berhubuga dega pegakua terhadap prestasi. 4. Nilai-ilai sosial Nilai-ilai sosial ditujukka sebagai faktor yag meampakka kemampua seseorag di masyarakat, atau ilai seseorag yag dapat dilihat dari sudut padag orag lai di ligkugaya (Stolle, 1976 da Wijayati, 2001). 5. Ligkuga kerja Sifat pekerjaa, tigkat persaiga, da bayakya tekaa kerja merupaka faktor ligkuga pekerjaa. 6. Pertimbaga pasar kerja Pertimbaga pasar kerja meliputi keamaa kerja da tersediaya lapaga kerja atau kemudaha megakses lowoga kerja. Keamaa kerja merupaka faktor di maa karir yag dipilih dapat bertaha dalam jagka waktu yag lama. Karir diharapka buka piliha karir semata, tetap dapat terus berlajut sampai pesiu. 7. Persoalitas Persoalitas merupaka salah satu determia yag potesial terhadap perilaku idividu saat berhadapa dega situasi/kodisi tertetu. Hal ii membuktika bahwa persoalitas berpegaruh terhadap perilaku seseorag. Peryataa pada bagia ii dikembagka dega megguaka 5 skala Likert. Hipotesis aka diuji dega uji statistik Kruskal-Walls. Dimaa dalam pegujia atiya, kuesioer yag terhimpu aka dibagi mejadi dua kelompok kuesioer yaitu berdasarka jeis kelami da berdasarka karir yag dipilih. Pegujia aka dilakuka utuk melihat perbedaa persepsi soal pemiliha karir di bidag akutasi atara mahasiswa berjeis kelami waita da mahasiswa berjeis

8 kelami pria. Juga aka diuji persepsi mahasiswa akutasi tersebut terhadap tujuh variabel di atas yag aka dilihat apakah berbeda sesuai dega karir akutasi yag dipilihya. Karir di bidag akutasi yag dimaksud adalah sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah. 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI SAMPEL Jumlah sampel dalam peelitia ii adalah sebesar 234 sampel. Sampel tersebut dikelompokka mejadi dua kelompok, yaitu kelompok mahasiswa dari pergurua tiggi egeri sebayak 165 respode da dari pergurua tiggi swasta sebayak 69 respode. Respode tersebu kemudia dikelompoka lagi mejadi dua kelompok berdasarka gederya, yaitu mahasiswa dari pergurua tiggi egeri da swasta yag berjeis kelami pria sebesar 72 da 23 respode, sedagka yag berasal dari pergurua tiggi egeri da swasta yag berjeis kelami waita masigmasig sebesar 93 da 46 respode. Dari seluruh respode (234), yag memilih karir sebagai akuta publik sebesar 10,7% dari uiversitas egeri, da haya 5,12% dari utuk pergurua tiggi swasta, akuta perusahaa sebayak 26,49% dari pergurua tiggi egeri da 8,54% dari pergurua tiggi swasta, akuta pedidik 11,11 perse dari pegurua tiggi egeri da 0,85% dari pergurua tiggi swasta, akuta pemeritah 19,66% dari pergurua tiggi egeri da 14,1% dari pergurua tiggi swasta. Semetara itu ada 8 respode yag tidak megisi piliha karir dega bear. Ada yag megosogka da ada pula yag megisi lebih dari satu macam karir di dibidag akutasi. 4.2 Perbedaa Persepsi dari Mahasiswa si Megeai Faktor-Faktor yag Mempegaruhi Mereka Dalam Memilih Karir Hasil uji statistik Kruskal-Wallis megeai faktorfaktor yag mempegaruhi mahasiswa akutasi dalam memilih karir aka diuraika satu per satu sebagai berikut Peghargaa Fiasial

9 Hasil uji statistik Kruskal-Wallis meujukka secara keseluruha tidak ada perbedaa padaga di atara mahasiswa akutasi yag dilihat secara keseluruha ditijau dari peghargaa fiasial. Nilai H meujukka sebesar 4,862 dega probabilitas 0,182 dega taraf sigifikasi 5%. Mea rak, ilai H, da probabilitas utuk masig-masig peryataa dalam peghargaa fiasial dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Peghargaa Fiasial N o K 1 K 2 K 3 Akuta Publik Perusahaa Pedidi k Pemerita h Nilai H Probabilita s 114,93 119,59 89,93 115, , , ,490 Tabel 2 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Peghargaa Fiasial (Perbedaa Geder) Peryataa Pria Waita Nilai H Probabilitas Gaji awal tiggi ,278 Tersediaya daa pesiu Potesi Keaika Gaji ,468 0, ,149 0,700 Berdasarka Tabel 1, mahasiswa yag memilih karir di bidag akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah sama-sama beraggapa bahwa karir yag mereka pilih tersebut meyediaka gaji awal yag tiggi da potesi keaika gaji. Semetara utuk ketersediaa daa pesiu terdapat perbedaa padaga. Di maa, mahasiswa yag memilih karir sebagai akuta pedidik da akuta pemeritah megaggap bahwa karir yag mereka pilih meyediaka daa pesiu. Semetara mahasiswa yag

10 memilih karir sebagai akuta publik da akuta perusahaa megaggap bahwa karir yag mereka pilih tidak meyediaka daa pesiu. Berdasarka perbedaaa geder-ya hasil uji statistik meujukka tidak terdapat perbedaa padaga di atara mahasiswa da mahasiswi akutasi yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah ditijau dari sisi peghargaa fiasial. Dimaa ilai H secara keseluruha adalah 1,047 da propabilitas 0,306 dega taraf sigifikasi 5%. Mea rak, Nilai H, da propabilitas (perbedaa geder) utuk masig-masig peryataa dalam peghargaa fiasial dapat dilihat pada tabel 2. Berdasarka tabel 2, mahasiswa akutasi yag berjeis kelami waita da mahasiswa akutasi yag berjeis kelami pria sama-sama beraggapa bahwa karir yag mereka pilih sama-sama meawarka gaji awal yag tiggi, adaya daa pesiu, da adaya potesi keaika gaji Pelatiha Profesioal Hasil uji Kruskal-Wallis utuk faktor pelatiha profesioal meujukka H sebesar 1,701, probabilitas 0,637 dega sigifikasi 5% yag berarti bahwa hasil uji statistik meujukka tidak adaya perbedaa padaga diatara mahasiswa akutasi yag memilih karir berbeda ditijau dari sisi pelatiha profesioal. Mea Rak, ilai H, da probabilitas utuk masig-masig peryataa dalam pelatiha profesioal dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Pelatiha Profesioal N o K 4 Akuta Publik Perusahaa Pedidi k Pemerita h Nila i H Probabilita s 0,055 K 5 K 6 K ,672 0,697 0,743

11 Tabel 4 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Pelatiha Profesioal (Perbedaa Geder) Peryataa Pria Waita Nilai H Probabilitas Latiha Kerja ,033 Sebelum Mulai Kerja Latiha kerja utuk meigkatka kemampua profesioal ,199 Latiha kerja ruti ,057 Pegalama kerja yag bervariasi ,852 0,356 Berdasarka tabel 3, terlihat bahwa baik mahasiswa yag memilih karir di bidag akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah memiliki padaga yag sama soal pelatiha kerja sebelum mulai bekerja, latiha kerja utuk meigkatka kemampua profesioal, latiha kerja ruti, da pegalama kerja yag bervariasi. Berdasarka jeis kelamiya hasil uji statistik meujukka adaya perbedaa padaga atara mahasiswa akutasi pria dega mahasiswa akutasi waita yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah ditijau dari segi pelatiha profesioal. Nilai H yag diperoleh sebesar 6,205 probabilitas 0,013 dega tigkat sigifikasi 5%. Mea Rak, ilai H, da probabilitas (perbedaa geder) utuk masig-masig peryataa dalam pelatiha profesioal dapat dilihat pada tabel 4. Berdasarka tabel 4, mahasiswa yag berjeis kelami waita da mahasiswa akutasi yag berjeis kelami pria memiliki perbedaa padaga dalam hal pelatiha kerja sebelum memulai kerja. Dimaa pelatiha kerja sebelum

12 memulai kerja lebih dibutuhka oleh mahasiswa akutasi berjeis kelami pria dibadigka yag berjeis kelami waita. Semetara, utuk pelatiha kerja utuk meigkatka kemampua profesioal, latiha kerja ruti, da pegalama kerja yag bervariasi dalam karir yag dipilihya, mahasiswa akutasi pria da waita tidak memiliki perbedaa padaga Pegakua Profesioal Hasil uji Kruskal-Wallis meujukka secara keseluruha tidak ada perbedaa padaga di atara mahasiswa akutasi jika ditijau dari segi pegakua profesioal. Nilai H secara keseluruha meujuka 2,003 dega probabilitas 0,572 pada tigkat sigifikasi 5%. Mea Rak, ilai H, da probabilitas utuk masig-masig peryataa dalam pegakua profesioal dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Pegakua Profesioal No Akuta Publik Perusahaa Pedidi k Pemerita h Nila i H K Probabilita s 0,414 K ,521 K1 0 K ,051 0,719 Tabel 6 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Pegakua Profesioal (Perbedaa Geder) Peryataa Pria Waita Nilai H Probabilitas Lebih bayak ,795 0,373 memberi kesempata utuk berkembag Ada pegakua apabila ,685 0,017

13 berprestasi Memerluka bayak cara utuk aik pagkat Memerluka keahlia tertetu utuk mecapai sukses ,349 0, ,527 0,468 Berdasarka tabel 5, terlihat bahwa mahasiswa yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta pedidik, akuta perusahaa, da akuta pemeritah, memiliki padaga yag sama soal lebih bayak cara memberi kesempata berkembag, adaya pegakua apabila berprestasi dalam karir yag dipilih, memerluka bayak cara cara utuk aik pagkat, da memerluka keahlia tertetu utuk mecapai sukses dalam karir yag dipilih. Berdasarka tabel 6, yaitu ketika perbedaa jeis kelami diperlihatka, teryata tidak ada perbedaa atara mahasiswa akutasi berjeis kelami pria da waita utuk pegakua profesioal berupa lebih bayak memberi kesempata utuk berkembag, memerluka bayak cara utuk aik pagkat dalam karir yag dipilih, da memerluka keahlia tertetu utuk mecapai sukses dalam karir yag dipilih. Perbedaa terdapat pada item adaya pegakua apabila berprestasi dalam karir yag dipilih. Dimaa, mahasiswa akutasi waita megaggap bahwa ada pegakua jika berprestasi dalam karir yag dipilihya semetara mahasiswa akutasi pria megaggap tidak ada pegakua dalam karir yag dipilihya ati Nilai-Nilai Sosial Utuk ilai-ilai sosial ii diuji dega eam peryataa megeai apakah karir yag mereka pilih diilai baik oleh masyarakat atau tidak. Hasil uji Kruskal-Wallis meujukka ilah H sebesar 10,671, probabilitas 0,013 dega tigkat sigifikasi 5% yag berarti bahwa terdapat perbedaa padaga sigifika atara mahasiswa akutasi yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah ditijau dari sisi ilai-ilai sosial terhadap karir tersebut. Mea rak, ilai H, da probabilitas utuk masig-masig peryataa dalam ilai-ilai sosial dapat dilihat pada tabel 7. Berdasarka tabel 7, memiliki padaga yag berbeda megeai ilai-ilai sosial yag dikadug atas karir yag dipilihya. Dimaa, mahasiswa akutasi yag memilih karir

14 sebagai akuta publik, akuta pedidik, da akuta pemeritah megaggap bahwa dega karirya tersebut mereka aka lebih bayak melakuka kegiata-kegiata sosial. Semetara mahasiswa yag memilih karir akuta perusahaa megaggap bahwa karir itu kurag memberika kesempata bagiya utuk melakuka kegiata-kegiata sosial. Hal ii juga terjadi pada peryataa kesempata utuk beriteraksi dega orag lai. Mahasiswa yag memilih karir pedidik da akuta publik sama-sama beraggapa bahwa karir yag dipilihya itu memberika kesempata yag luas utuk beriteraksi dega orag lai, semetara mahasiswa yag memilih karir sebagai akuta pemeritah da akuta perusahaa sama-sama beraggapa karirya itu kurag memberika kesempata beriteraksi dega orag lai. Semetara itu berdasarka perbedaa jeis kelami, teryata tidak ada perbedaa padaga atara mahasiswa akutasi yag berjeis kelami pria da yag berjeis kelami wait terkait dega kesempata utuk melakuka kegiata sosial, kesempata utuk beriteraksi dega orag lai, kesempata melakuka lobi, perhatia terhadap perilaku idividu, gegsi pekerjaa, da kesempata utuk bekerjasama dega ahli bidag lai. Hasil pegolaha data dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 7 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Nilai-Nilai Sosial No Akuta Publik K1 2 K1 3 K1 4 K1 5 Perusahaa Pedidi k Pemerita h Nilai H Probabilit as 117,64 99,70 134,07 118,60 8,003 0, ,72 108,72 143,64 107,21 9,433 0, ,64 111,71 136,89 109,81 4,534 0, ,15 107,30 160,23 106,34 17,74 8 0,000 K1 6 K ,08 126,15 103,30 104,18 5,811 0, ,08 114,18 126,02 108,00 1,780 0,619

15 Tabel 8 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Nilai-Nilai Sosial (Perbedaa Geder) Peryataa Pria Waita Nilai H Probabilitas Kesempata utuk 114,66 119,44 0,320 0,571 melakuka kegiata sosial Kesempata utuk 114,54 119,52 0,400 0,527 beriteraksi dega orag lai. Kesempata 109,85 122,73 2,208 0,137 melakuka lobi Perhatia terhadap 110,79 122,08 1,706 0,192 perilaku idividu Gegsi Pekerjaa 115,27 119,03 0,189 0,664 Kesempata utuk bekerja dega ahli bidag lai. 117,18 116,88 0,001 0, Ligkuga Kerja Bagia ii meilai persepsi mahasiswa terkait dega ligkuga kerja dari karir yag dipilih para mahasiswa akutasi. Hasil uji statistik meujukka ilai H sebesar 5,471 probabilitas sebesar 0,125 dega tigkat sigifikasi 5% yag berarti bahwa ada tidak ada perbedaa padaga yag sigifika diatara mahasiswa yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah, jika ditijau dari ligkuga kerja. Semetara itu, mea rak, ilai H, da probabilitas utuk masig-masig peryataa dalam ligkuga kerja dapat dilihat pada tabel 9. Berdasarka tabel 9, mahasiswa yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah rata-rata tidak

16 memiliki padaga berbeda terkait item peryataa seputar ligkuga kerja yag berjumlah 7 peryataa. Perbedaa padaga haya terdapat pada peryataa serig lembur atau tidak. Mahasiswa akutasi yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, da akuta pemeritah memiliki padaga bahwa karir yag mereka pilih aka membuat pekerjaa mereka serig dikerjaka secara lembur. Semetara mahasiswa akutasi yag memilih karir sebagai akuta pedidik megaggap bahwa pekerjaa tersebut tidaklah memiliki pekerjaa lembur. Semetara itu berdasarka jeis kelami, juga tidak terdapat padaga yag berbeda atara mahasiswa akutasi yag pria dega mahasiswa akutasi yag wait terkait dega peryataa ligkuga kerja ii. Perbedaa padaga haya terjadi ketika meilai pekerjaa yag mereka pilih tersebut aka meawarka pekerjaa ruti atau tidak. Mahasiswa akutasi berjeis kelami pria megaggap bahwa karir yag mereka pilih tidak aka membuat mereka terjebak dega rutiitas semetara mahasiswa akutasi yag waita beraggapa bahwa karir yag mereka pilih aka meawarka rutiitas kerja atiya. Tabel 9 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Ligkuga Kerja No Akuta Publik K1 8 K1 9 K2 0 K2 1 K2 2 Perusahaa Pedidi k Pemerita h Nilai H Probabilita s ,792 0, ,080 0, ,336 0, ,259 0, ,27 1 0,002 K ,151

17 K ,444 0,931 Tabel 10 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Ligkuga Kerja (Perbedaa Geder) Peryataa Pria Waita Nilai Probabilitas H Pekerjaa ruti 106,17 125,24 4,887,027 Pekerjaaya lebih 117,93 117,21,007,933 cepat dapat diselesaika. Pekerjaaya lebih 120,37 115,54,330,566 atraktif/bayak tataga. Ligkuga kerjaya 114,19 119,76,493,483 meyeagka Serig lembur 123,39 113,47 1,283,257 Tigkat kompetisi atar karyawa tiggi. Ada tekaa kerja utuk mecapai hasil sempura. 121,87 114,51,718, ,55 119,51,318, Pertimbaga Pasar Kerja Utuk pertimbaga pasar kerja ii aka diuji dega peryataa keamaa kerja da kemudaha dalam megakses lowoga kerja. Hasil uji statistik meujukka ilai H sebesar 2,815 dega probabilitas 0,421. Pada tigkat sigifikasi 5% hal ii meujukka bahwa tidak terdapat perbedaa padaga atara mahasiswa akutasi yag memilih karir sebagai akuta publi, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah tetag pertimbaga pasar kerja ii. Mea rak, ilai H, da probabilitas utuk masig-masig peryataa dalam pertimbaga pasar kerja dapat dilihat pada tabel 11. Dalam tabel 11 terlihat bahwa tidak terdapat perbedaa padaga atara mahasiswa akutasi yag memilih karir

18 sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah ditijau dari keamaa kerja da tercermiya sifat atau kepribadia mahasiswa berdasarka karir yag dipilihya tersebut. Tabel 11 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Pertimbaga Pasar Kerja No Akuta Publik K2 5 Perusahaa Pedidi k Pemerita h Nila i H 105,80 111,77 115,43 118,22 1,32 8 Probabilita s 0,723 K ,81 109,93 120,66 119,67 2,61 0 0,456 Tabel 12 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Pertimbaga Pasar Kerja (Perbedaa Geder) Peryataa Pria Waita Nilai H Probabilitas Keamaa Kerjaya 116,24 118,36 0,072 0,788 Lebih Terjami Mecermika kepribadia atau sifat yag ada miliki. 116,87 117,93 0,016 0,899 Semetara itu dilihat dari jeis kelamiya, bisa disimpulka bahwa juga tidak terdapat perbedaa padaga atara mahasiswa akutasi berjeis kelami pria dega mahasiswa akutasi yag berjeis kelami waita ditijau dari pertimbaga pasar kerja. Pada tabel 12 juga terlihat bahwa utuk masig-masig peryataa juga tidak terdapat perbedaa padaga terkait dega dua peryataa yag diberika Persoalitas Persoalitas diuji utuk lebih mudah memperjelas faktor apa saja yag aka mempegaruhi mahasiswa akutasi

19 dalam memilih karir atiya. Faktor ii diuji dega peryataa megeai kesesuaia pekerjaa da sifat atau kepribadia yag dimiliki seseorag. Hasil uji statistik meujukka ilai H secara keseluruha utuk persoalitas ii adalah 3,902 da probabilitas 0,272 dimaa dega tigkat sigifikasi 5% hal ii meujukka bahwa tidak ada perbedaa padaga atara mahasiswa akutasi yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah terkait persoalitas ii. Begitu juga jika dilihat dari perbedaa jeis kelami. Tidak ada perbedaa padaga atara mahasiswa akutasi pria da mahasiswa akutasi waita ditijau dari persoalitas ii. Tabel 13 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Persoalitas No Akuta Publik K2 7 Perusahaa Pedidi k Pemerita h Nila i H 100,20 112,11 113,21 121,27 3,90 2 Probabilita s 0,272 Tabel 14 Mea Rak, Nilai H da Probabilitas Butir Peryataa dalam Persoalitas (Perbedaa Geder) Peryataa Pria Waita Nilai H Probabilitas Keamaa Kerjaya Lebih Terjami 121,34 114,87 0,759 0, KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN

20 Peelitia ii bertujua utuk megetahui persepsi mahasiswa akutasi terhadap karir di bidag akutasi yag aka dipilihya ati setelah meamatka kuliah di bidag akutasi. Utuk itu peelitia ii megklasifikasika karir tersebut mejadi empat yaitu sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah. Karir yag bayak dimiati oleh mahasiswa akutasi dari pergurua tiggi egeri da swasta di Kota Tajugpiag adalah sebagai akuta perusahaa (35%) disusul kemudia sebagai akuta pemeritah (33,8%). Semetara berikutya memilih karir sebagai akuta publik (15,8%) da akuta pedidik (12%). Sisaya (3,4%) tidak meetuka piliha atau ragu-ragu dalam meetuka piliha karir dibidag akutasi. Peelitia ii meyimpulka beberapa hal sebagai berikut: 1. Berdasarka tijaua peghargaa fiasial secara keseluruha tidak terdapat perbedaa padaga diatara mahasiswa akutasi yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah. Hal yag sama juga ditemuka ketika mahasiswa akutasi dipisahka secara geder. Dimaa, tidak terdapat perbedaa yag sigifika diatara mahasiswa akutasi waita da pria terkait peghargaa fiasial utuk karir di bidag akutasi. 2. Hal yag sama juga terjadi pada variabel pelatiha profesioal. Tidak terdapat perbedaa padaga utuk variabel ii pada mahasiswa yag memilih karir dibidag akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah. Namu, berdasarka jeis kelami teryata terdapat perbedaa padaga atara mahasiswa akutasi pria da mahasiswa akutasi waita ditijau dari sisi pelatiha profesioal. Dimaa, mahasiswa akutasi pria megaggap lebih membutuhka pelatiha sebelum memulai pekerjaaya semetara mahasiswa akutasi waita megaggap tidak begitu memerlukaya. 3. Utuk variabel pegakua profesioal juga tidak terdapat perbedaa padaga di atara mahasiswa akutasi baik berdasarka karir yag dipilih maupu berdasarka jeis kelami. 4. Utuk variabel ilai-ilai sosial yag aka diterima berdasarka karir yag dipilihya, teryata terdapat perbedaa diatara mahasiswa akutasi yag memilih karir sebagai akuta publik, akuta perusahaa, akuta pedidik, da akuta pemeritah. Semetara jika dibedaka meurut jeis kelamiya tidak terdapat

21 perbedaa diatara mahasiswa akutasi pria da waita terkait ilai-ilai sosial ii. 5. Semetara utuk variabel ligkuga kerja teryata juga tidak terdapat padaga diatara mahasiswa yag memilih karir di empat bidag akutasi yag ada da juga tidak terdapat perbedaa padaga atara mahasiswa akutasi pria da waita. 6. Hal yag sama juga terjadi pada variabel pertimbaga pasar kerja. Dimaa, tidak terdapat perbedaa padaga diatara mahasiswa akutasi baik jika dibedaka berdasarka piliha karir maupu jika dibedaka berdasarka jeis kelami. 7. Perbedaa padaga juga tidak terdapat pada variabel persoalitas baik berdasarka jeis piliha karir maupu berdasarka jeis kelami mahasiswa akutasi. 5.2 SARAN-SARAN 1. Perlu adaya peigkata pemahama di atara mahasiswa akutasi megeai piliha-piliha karir di bidag akutasi yag bisa mereka pilih. Karea berdasarka peelitia ii bayak mahasiswa akutasi yag lebih suka memilih karir di bidag akutasi perusahaa da akutasi pemeritah. Persepsi bahwa semua karir dibidag akutasi jika ditijau dari sisi variabel-varibel di atas memberika dampak yag sama, perlu terus ditekaka kepada para mahasiswa. 2. Secara umum tidak terdapat perbedaa padaga di atara mahasiswa akutasi jika ditijau dari variabel-variabel utama yag diberika. Di satu sisi hal ii meujukka betuk positif tapi bisa juga hal ii terjadi akibat ketidaktahua mahasiswa secara medalam terhadap karirkarir akutasi yag atiya dapat mereka piliha. 3. Utuk itu, peeliti meyaraka agar pada peelitia selajutya dikaji lebih dalam megeai persepsi mahasiswa terhadap piliha karir akutasi yag ada da kedalama pegetahua mereka terhadap piliha karir akutasi tersebut.

22 DAFTAR PUSTAKA Wijayati, L. E. (2001). Faktor-Faktor yag Mempegaruhi Piliha Karir Mahasiswa si. Kompak 3, Adriati, H. (2001). Aalisis Aalisis Faktor-Faktor yag Mempegaruhi Mahasiswa si di Jawa Dalam Memilih Karir Sebagai Publik. Yogyakarta: UGM Yogyakarta. Besiger, D. I. (1999). Accoutig Studet or Practitioer Day: Brigig The Visitor to Accoutig Studet's. The Ohio CPA Joural, Carl S. Warret, J. M. (2005). Accoutig. Sigapore: Cegage Learig. Carpeter, C. G. (1970). Prefereces of Accoutig Studet. The Joural of Accoutacy, Eko Arief Sudaryoo, S. R. (2006). Persepsi Mahasiswa si Megeai Faktor-Faktor Yag Mempegaruhi Pemiliha Karir. Jural si da Bisis, Deddi Nordiawa, I. s. (2008). si Pemeritaha. Jakarta: Peerbit Salemba Empat. Felto, S. N. (1994). Factor Ifluecig the busiess Studet's Choice of Career i Chartered Accoutacy. Issues i Accoutig Educatio 9, Harahap, S. S. (1997). Teori si. Jakarta : PT Raja Grafido Persada. Soemarso, S. (2000). si Suatu Pegatar. Jakarta: PT Rieka Cipta.

23 Stolle, C. D. (1976). Studet's Views of The Public ad Idustrial Accoutat. Joural of Acoutacy, Robi, S. (1996). Orgaizatio Behaviors. Eglewood Cliffs, NJ: Pretice Hall.

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fagidaea,c*, Elisabeth Herwatib, Maria Y. Biac a b Mahasiswa S-1 Prodi Keperawata,

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI STIE Bisma Lepisi Jl. Ks. Tubu No. 11 Tagerag 15112 Telp.:(021) 558 9161-62. Fax.:(021) 558 9163 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Kelompok Mata Kuliah

Lebih terperinci

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas. 4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis

A. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 Lampira 1. Kuesioer SURAT PERMOHONAN Perihal : Permohoa Batua Pegisia Kuesioer Peelitia No : Kepada Yth : Bpk/Ibu/Sdr-I Selaku Respode Di Tempat. Dega Hormat, Dalam ragka memeuhi

Lebih terperinci

Perbandingan Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesian, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-von Mises, dan Uji Anderson-Darling

Perbandingan Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesian, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-von Mises, dan Uji Anderson-Darling Jural Gradie Vol No Juli 5 : -5 Perbadiga Power of Test dari Uji Normalitas Metode Bayesia, Uji Shapiro-Wilk, Uji Cramer-vo Mises, da Uji Aderso-Darlig Dyah Setyo Rii, Fachri Faisal Jurusa Matematika,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga (Developmet Research) karea peeliti igi megembagka peragkat pembelajara sub pokok bahasa bilaga. Peragkat pembelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka

Lebih terperinci

Pemilihan Ketua BEM Fakultas Teknik UN PGRI Kediri menggunakan Metode ELECTRE

Pemilihan Ketua BEM Fakultas Teknik UN PGRI Kediri menggunakan Metode ELECTRE Pemiliha Ketua BEM Fakultas Tekik UN PGRI Kediri megguaka Metode ELECTRE Nalsa Citya Resti Sistem Iformasi, Fakultas Tekik, Uiversitas Nusatara PGRI Kediri E-mail: alsacitya@upkediri.ac.id Abstrak salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Peelitia 4.1.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada bula September sampai Desember 2009, bertempat di Laboratorium Terpadu IPB yag beralamat di Kampus

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo Pedahulua Pelayaa keperawata merupaka ujug tombak utama pelayaa kesehata di rumah sakit da merupaka cermi utama dari keberhasila pelayaa kesehata secara keseluruha. Pelayaa keperawata yag bermutu tiggi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Kegiata dilakuka di Divisi Tresuri Bak XYZ dari bula Jauari - April 2011. Pegambila data dilakuka di beberapa wilayah pemasara yaitu di wilayah Jakarta,

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Dalam peelitia ii, pegambila da peroleha data dilakuka di UKM. Bakso Solo, Bakauhei, Lampug Selata. Utuk pegukura kualitas pelayaa, objek yag diteliti adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO PETA KONSEP RETURN da RISIKO PORTOFOLIO RETURN PORTOFOLIO RISIKO PORTOFOLIO RISIKO TOTAL DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO DENGAN DUA AKTIVA PORTOFOLIO DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI DENGAN BANYAK AKTIVA DEVERSIFIKASI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah Bab 3 Keragka Pemecaha Masalah 3.1. Metode Pemecaha Masalah Peelitia ii disajika dalam lagkah-lagkah seperti ag terdapat pada gambar dibawah ii. Peajia secara sistematis dibuat agar masalah ag dikaji dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

psikologis membentuk citra/ pandangan seseorang terhadap suatu produk atau jasa. Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi kemudahan akses

psikologis membentuk citra/ pandangan seseorang terhadap suatu produk atau jasa. Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi kemudahan akses 28 KERANGKA PEMIKIRAN Kepuasa merupaka peilaia seseorag terhadap produk atau jasa yag telah dikosumsiya. Seorag pelagga aka merasa puas apabila mafaat produk yag didapatya melebihi harapa mereka yag timbul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN RENUMERASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI (Studi pada KODIM 0613 Ciamis)

PENGARUH KOMPENSASI DAN RENUMERASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI (Studi pada KODIM 0613 Ciamis) ן Volume Nomor ן April 04 Volume Nomor April 04 ISSN : 355-6099 PENGARUH KOMPENSASI DAN RENUMERASI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI (Studi pada KODIM 063 Ciamis) Oleh. Nurdiaa Mulyatii, Naag Mulyaa Dose

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Itegral adalah salah satu kosep petig dalam Matematika yag dikemukaka pertama kali oleh Isac Newto da Gottfried Wilhelm Leibiz pada akhir abad ke-17. Selajutya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 1 Seputih Agug. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agug sebayak 248 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara

Lebih terperinci

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

JENIS PENDUGAAN STATISTIK ENDUGAAN STATISTIK ENDAHULUAN Kosep pedugaa statistik diperluka utuk membuat dugaa dari gambara populasi. ada pedugaa statistik dibutuhka pegambila sampel utuk diaalisis (statistik sampel) yag ati diguaka

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Peelitia ii megguaka desai Eksperimet dega pedekata pre test post test with cotrol group. Peelitia ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab-akibat dega cara

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu

Lebih terperinci

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus -Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosidig Semiar Nasioal Matematika https://joural.ues.ac.id/sju/idex.php/prisma/ PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

1200 (0,535) (0,465) (1200 1).0,05 + (0,535) (0,465)

1200 (0,535) (0,465) (1200 1).0,05 + (0,535) (0,465) = DATA DAN METODE PENELITIAN Data Peelitia Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data primer hasil yag diperoleh melalui peyebara kuisioer da metode wawacara sebagai data pelegkap. Pegumpula data dilaksaaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas X MA N 0 Pekabaru, semester tahu ajara 03/04. Waktu pegambila data dilaksaaka pada bula eptember 03. B. Objek da

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU 1 Desi Kuriati, 2 Dewi Rahimah, 3 Rusdi 1,2,3 Prodi Pedidika Matematika JPMIPA FKIP Uiversitas

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa METODE PENELITIAN Desai Peelitia Peelitia ii di lakuka dega pedekata kuatitatif dega didukug pedekata kualitatif berupa catata-catata lapaga (feeld ote) yag medukug iformasi dari arasumber. Peelitia yag

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disai Peelitia Tujua Jeis Peelitia Uit Aalisis Time Horiso T-1 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-2 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-3 Assosiatif survey Orgaisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Saat ii Idoesia merupaka egara yag berpeduduk lebih dari 200 juta orag. Da diperluka pembagua asioal utuk meigkatka kesejahteraa rakyat, sehigga pemeritah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Flowchart Metodologi Peelitia BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 31 Flowchart Metodologi Peelitia 18 311 Tahap Idetifikasi da Peelitia Awal Tahap ii merupaka tahap awal utuk melakuka peelitia yag

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA Ari Darmawa, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawa_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. PENAKSIRAN DAN PRAKIRAAN FUNGSI BIAYA C. PENAKSIRAN JANGKA PENDEK - Ekstrapolasi sederhaa - Aalisis

Lebih terperinci

Bab V Hasil Penelitian

Bab V Hasil Penelitian Bab V Hasil Peelitia V. Hasil Peelitia V.. Persiapa Aalisis Data Proses persiapa aalisis data ii dilakuka sesuai prosedur yag telah ditetapka dalam bab III. Yaitu : a. Seleksi Data Seleksi data dilakuka

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011. III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di halama Pusat Kegiata Olah Raga (PKOR) Way Halim Badar Lampug pada bula Agustus 2011. B. Objek da Alat Peelitia Objek peelitia

Lebih terperinci

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK MEGA KURNIA SARI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK MEGA KURNIA SARI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK MEGA KURNIA SARI 100462201183 Jurusa Akutasi, Fakultas Ekoomi, Uiversitas Maritim Raja Ali Haji,

Lebih terperinci

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS A. PENDAHULUAN Rumah Sakit merupaka uit kesehata masyarakat yag petig da dibutuhka dalam upaya pemeuha tututa masyarakat aka kesehata.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi peelitia berasal dari kata metode yag artiya cara yag tepat utuk melakuka sesuatu, da logos yag artiya ilmu atau pegetahua. Jadi metodologi artiya cara melakuka sesuatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci