Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan?"

Transkripsi

1 Catata Praktis 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Pertahaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa? Tataga da peluag pasca koflik Pertayaapertayaa utuk Reformasi Pertahaa Iformasi lebih lajut Kuatlah pegakua bahwa reformasi sektor keamaa (RSK) harus memeuhi ke butuha keamaa yag berbeda bagi pria, waita, lelaki da aak perem pu - a. Keterpadua isu-isu geder juga faktor pokok bagi efektifitas da a ku tabilitas sektor keamaa serta pemilika lokal da legitimasiya proses RSK. Catata Praktis ii memberika sebuah pegatar yag sigkat megeai mafaat dari keterpadua isu-isu geder dalam reformasi pertahaa, da juga iformasi yag praktis utuk melakukaya. Catata Praktis ii berdasarka atas sebuah Tool (Alat) yag lebih pajag da keduaya merupaka bagia dari Toolkit Geder da RSK. Diracag utuk memberika pegeala megeai isu geder bagi para praktisi reformasi sektor keamaa da para pembuat kebijaka, Toolkit ii terdiri dari 12 Tool (Alat) dega Catata Praktisya - lihat Iformasi lebih lajut. Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Reformasi Pertahaa melibatka trasformasi sektor pertahaa egara tertetu sehigga lembaga-lembaga: berada dibawah kotrol sipil; mematuhi prisip-prisip pertaggugjawaba da tata kelola pemeritaha yag baik; mempertahaka ukura pasuka yag tepat; memiliki komposisi yag represetatif; terlatih da memiliki perlegkapa yag sesuai dega ligkuga strategisya; da mematuhi hukum iterasioal, sehigga berpera dalam mecapai tujua perdamaia da keamaa asioal da iterasioal. Geder merujuk pada pera da hubuga, sifat, sikap, tigkah laku da ilaiilai yag hasil kostruksi sosial pada lelaki da waita. Oleh karea itu, geder merujuk pada perbedaa-perbedaa yag dipelajari atara pria da waita, sedagka jeis kelami merujuk pada perbedaa biologis atara pria da waita. Pera geder sagat bervariasi di dalam da atarkebudayaa, da dapat berubah sepajag waktu. Geder tidak haya merujuk pada waita atau pria tetapi juga pada hubuga atara mereka. Pemadua geder ke dalam sektor pertahaa meliputi meerapka pega - lama, pegetahua da kepetiga waita da pria dalam proses pembuata kebijaka da susua bagi pertahaa egara, pelaksaaa kebijaka tersebut (termasuk operasi asioal maupu iterasioal) da peilaia hasilya. Pemadua geder dalam proses reformasi pertahaa merupaka alat utuk: Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Memberika respos terhadap kebutuha keamaa yag berbeda di dalam masyarakat Reformasi pertahaa harus memberika respos yag efektif terhadap kebutuha semua kelompok di dalam masyarakat. Kebutuha keamaa seseorag bervariasi tergatug pada faktor-faktor seperti misalya jeis kelami, etis, usia, kemampua, orietasi seksual, status ekoomi, status kewargaegaraa da agama. Kekerasa berbasis geder (GBV, geder-based violece) tetap mejadi acama sigifika bagi keamaa mausia di seluruh duia. Pria juga 1

2 Kotak 1 Pemelihara perdamaia waita dapat meigkatka efektivitas misi pemeliharaa perdamaia karea: - Persoil militer waita dibutuhka utuk melakuka peggeledaha fisik pada waita di peghalag jala, pelabuha udara, dll. - Pria da waita setempat cederug megaggap pemelihara perdamaia waita lebih mudah didekati dibadigka dega pemelihara perdamaia pria - Pemelihara perdamaia waita dapat secara lebih mudah megumpulka iformasi dari para waita setempat, agar memperoleh itelije yag berharga - Baik pria maupu waita yag mejadi korba pegaiayaa seksual lebih cederug megugkapka kasus yag dialamiya kepada pemelihara perdamaia waita - Pemelihara perdamaia waita memberika model pera positif bagi waita setempat utuk bergabug dega agkata bersejata da pasuka keamaa Kepatuha terhadap kewajiba meurut udagudag da istrume hukum iterasioal Megambil prakarsa utuk memaduka isu geder ke dalam reformasi pertahaa buka sekedar ma - salah efektivitas operasioal; pemadua ii harus mematuhi udag-udag, istrume hukum, da orma iterasioal da regioal megeai keamaa da geder. Istrume hukum pokok meliputi: Deklarasi da Ladasa Aksi Beijig (1995) Resolusi Dewa Keamaa PBB Nomor 1325 te tag Perempua, Perdamaia da Ke a ma - a (2000) Utuk iformasi lebih lajut, silaka lihat Lampira Toolkit tetag Udag-Udag da Istrume Iterasioal da Regioal. mejadi korba GBV yag berupa pembataia selektif-jeis kelami, pemerkosaa, da kekerasa yag berkaita dega geg. Mejami perliduga waita, pria, aak perempua da aak lelaki selama maupu pasca-koflik harus diutamaka dalam ageda reformasi pertahaa. Memberika respos terhadap perubaha kebutuha sektor pertahaa Sifat peperaga telah megalami perubaha yag besar pegaruhya. Kekuata pertahaa di bayak koteks terlibat dalam misi pemeliharaa perdamaia da pembagua kembali yag kompleks yag membutuhka keterampila seperti komuikasi, fasilitasi da kerja sama dega masyarakat sipil. Keaekaragama komposisi pasuka da pegarusutamaa geder dalam berbagai operasi memugkika sektor pertahaa melaksaaka tugas-tugas ii dega lebih baik (lihat Kotak 1). Para aggota agkata bersejata dapat mejadi para pelaku GBV terhadap masyarakat sipil da juga aggota agkata bersejata laiya. Pedekata promosi hak-hak asasi mausia yag mempertimbagka geder, misalya melalui pelatiha kepekaa geder da peegaka kode perilaku, dapat memperkuat pecegaha, respos meyeluruh da pertaggug-jawaba. Ciptaka kekuata pertahaa da orgaisasi keamaa yag represetatif Waita kurag terwakili di dalam militer, kemeteria pertahaa da bada-bada pegawasa pertahaa. Bahka tapa hambata formal, dalam praktikya serig terdapat batas maksimum utuk kemajua karir waita. Pemadua peuh waita ke dalam agkata bersejata megoptimalka kemampua militer utuk memeuhi peraya dalam perliduga masyarakat yag demokratis, termasuk pertahaa ilai-ilai itiya seperti kewargaegaraa da kesetaraa. Perkuat pegawasa sipil demokratis atas kekuata pertahaa Aspek pokok dari reformasi pertahaa adalah peigkata pegawasa sipil. Melibatka waita da pakar geder dalam bada pegawasa perta - ha a dapat mejami kebijaka da program per tahaa merespos kebutuha tertetu pria, wa ita, aak lelaki da aak perempua. Or ga i - sa si masyarakat sipil (OMS) waita dapat mem berika pemahama utuh megeai kea ma - a kepada proses-proses pegawasa sipil. Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa? Sebaikya isu-isu geder ditagai pada tigkat reformasi pertahaa politik, lembaga, ekoomi da sosial. Pemadua geder ke dalam reformasi pertahaa pada tigkat politik Jami agar para waita maupu pria yag memiliki keahlia geder, da wakil-wakil lembaga pemeritaha yag bertaggug jawab atas isu-isu megeai hak-hak waita, geder da pemuda mejadi bagia dari bada pegkajia ulag pertahaa. Bagu kemampua geder bada-bada pegkajia ulag pertahaa melalui pelatiha, pegaraha megeai isu geder da keamaa, program pedampiga, dll. Bagu kemampua orgaisasi masyarakat sipil (OMS), termasuk orgaisasi waita, megeai isu kebijaka pertahaa da pegawasa sektor keamaa. Buat mekaisme utuk meigkatka keterlibataya dalam proses-proses reformasi pertahaa. Dorog pelaksaaa debat megeai visi asioal pertahaa da keamaa melalui: 2

3 Kasus Meigkatka perekruta, retesi da peggelara waita dalam agkata bersejata Kajia 1 Hugaria 1 Hugaria berhasil meigkatka partisipasi waita dalam agkata bersejataya dari 4,3% pada tahu 2005 mejadi 17,56% pada tahu Sejak jabata tempur dibuka bagi waita pada tahu 1996, waita dapat meempati semua jabata dalam agkata bersejata Hugaria. Strategi Hugaria utuk meigkatka perekruta, retesi da peggelara persoil waita meliputi: - Udag-Udag Dias Militer yag meegakka hak setara pria da waita da mejami promosi o-diskrimiatif berdasarka keterampila profesioal, pegalama, prestasi da masa tugas. - Sebuah Tim Persamaa Kesempata da Recaa Persamaa Kesempata dalam (dias) sumber daya mausia. - Sebuah Komite Waita Kekuata Pertahaa Hugaria yag dibetuk pada tahu 2003 utuk mejami peluag yag sama bagi pria da waita. Komite tersebut melakuka peelitia da megadaka pertemua dega para persoil militer waita utuk megumpulka pegalama-pegalama mereka, yag diguaka utuk membuat aalisis megeai status kesetaraa geder, termasuk masalah-masalah yag dihadapi da rekomedasi perubaha. - Jariga staf peghubug waita dibetuk pada tigkat satua. - Lagkah-lagkah utuk meigkatka kodisi tempat istirahat da kodisi kesehata di setiap satua. Kasus Kode perilaku Ghaa utuk Agkata Bersejata da Pasuka Keamaa 2 Kajia 2 Ghaa secara berkala megirimka pasuka utuk misi PBB da sudah memaduka peratura PBB yag meetapka stadar perilaku utuk agkata bersejata dalam operasi dukuga perdamaia ke dalam kode perilaku asioal mereka: Eksploitasi da Pegaiayaa Seksual Hal-hal berikut ii harus dihidari: - Segala imbala uag, kerja, barag atau jasa utuk hubuga seksual - Segala jeis kegiata seksual dega aak-aak (orag berusia di bawah 18 tahu - Segala betuk peghiaa, pelecaha atau perilaku eksploitatif - Segala imbala seksual atas batua yag diberika - Segala jeis pelaggara seksual yag merusak citra, kredibilitas, imparsialitas, atau itegritas pasuka Ada. Hubuga Waita/Pria Harus didukug terjadiya iteraski yag sehat da profesioal atara pria da waita. Tidak didorog terjadiya hubuga tak bermoral di atara persoil pasuka. Atura utuk Kode Perilaku Tidak melakuka tidaka tak bermoral seperti pegaiayaa da eksploitasi seksual, fisik atau psikologis. Hormati da hargai hak-hak asasi mausia semua orag. - Kosultasi dega masyarakat sipil, yag mecakupi orgaisasi waita perkotaa da pedesaa - Degar pedapat parlemeter da debat terbuka - Pegikata dega media Memaduka geder ke dalam reformasi pertahaa pada tigkat lembaga Lakuka perekruta waita secara aktif ke dalam struktur pertahaa da pastika waita terwakili dalam bada-bada pembuat keputusa pertahaa. Kaji ulag da megubah kebijaka yag meguragi partisipasi waita da pria, termasuk pelaraga terhadap waita meempati jabata tempur atau mecapai pagkat tertiggi (lihat Studi Kasus 1). Laksaaka kebijaka yag ramah keluarga misalyacuti materitas da pateritas yag memadai da peyediaa fasilitas perawata da peitipa aak. Jami agar pedidika da pelatiha militer meagai kepekaa kebudayaa, pertaggugjawaba masyarakat, hak-hak asasi mausia da ketaggapa terhadap geder. Kembagka, tegakka da patau kode perilaku bagi persoil kekuata pertahaa yag melarag diskrimiasi, peleceha, eksploitasi da pegaiayaa seksual (lihat Studi Kasus 2). Pemadua geder ke dalam reformasi pertahaa pada tigkat ekoomi Lakuka aalisis geder terhadap aggara pertahaa agar meigkatka trasparasi, pertaggugjawaba da maajeme keuaga publik sektor pertahaa (lihat Box 2). Bagu kemampua para aggota parleme da masyarakat sipil utuk melakuka aalisis geder aggara pertahaa. Kotak 2 Pertayaa-pertayaa dalam proses aalisis geder atas aggara pertahaa: - Apakah alokasi umum secara setara memberika keamaa bagi waita, pria, aak lelaki da aak perempua? - Apakah aggara meyebutka daa utuk waita, pria, aak perempua atau aak lelaki? (Misalya, daa utuk merekrut lebih bayak waita; utuk cuti materitas da pateritas; utuk layaa kesehata pria da waita) - Apakah aggara meyebutka kegiata, masuka da biaya yag berkaita dega geder? (misalya, pelatiha kesadara da sesitisasi geder) 3

4 Pemadua geder ke dalam reformasi pertahaa tigkat masyarakat Gambarka aggota kekuata pertahaa waita di media supaya agar meyoroti ilai tambaha pera mereka dalam pertahaa, da megubah persepsi masyarakat megeai lembaga pertahaa. Jagkaui OMS, termasuk orgaisasi waita, yag megerjaka isu-isu perdamaia da keamaa, agar medapat pemahama yag medalam serta itelije da membuka jalur-jalur kerja sama. Tataga da peluag pasca koflik Reformasi pertahaa adalah aspek petig dalam stabilisasi pasca-koflik. Dalam bayak kasus, perlucuta sejata, demobilisasi da reitegrasi (DDR) para bekas peempur mejadi prioritas yag medesak. Karea waita adalah partisipa sekaligus korba dari koflik, kebutuha da pera khusus mereka harus diperhatika da partisipasi peuh mereka dijami dari permulaa proses perdamaia da selama proses DDR da RSK. Peluag bagi pemadua isu geder Kosultasi secara luas, yag meliputi orgaisasiorgaisasi waita, megeai pertahaa da RSK membatu membetuk kosesus asioal megeai prioritas reformasi. Para 'Pedukug geder' pria dalam militer da jabata terpegaruh laiya dapat mejadi mitra perubaha yag berpegaruh. Proses peyariga utuk tetara asioal baru medapatka mafaat dari kosultasi dega kelompok-kelompok waita da waita yag bekas peempur, yag dapat memberika iformasi megeai para pelaku pelaggara hak-hak asasi mausia. Dalam proses-proses DDR: Seharusya pakar geder terlibat dalam pere - caaa, pelaksaaa da peilaia. Tersedia juga di Alat (Tool) 3 - Kiat bagaimaa cara memaduka geder ke dalam proses kajia ulag pertahaa - Cara-cara yag dapat dipakai para aggota parleme yag mematau reformasi pertahaa - Kiat bagaimaa cara meigkatka perekruta da retesi waita - Cotoh-cotoh bagaimaa cara isu-isu geder sudah ditagai dalam reformasi pertahaa di Republik Demokratis Kogo, Estoia, Fiji, Amerika Lati, Africa Selata da Swedia Semua staf DDR harus medapat pelatiha yag berkaita dega isu-isu geder sehigga mereka dapat merecaaka, melaksaaka da meilai program dega cara yag sesitif geder. Seharusya data yag dipisahka meurut geder dikumpulka da diguaka utuk meyusu gam - bara yag jelas megeai bekas peempur ma sig-masig, tagguga mereka, da orag lai yag terkait dega kelompok-kelompok ber se jata. Seharusya orgaisasi waita diberika iformasi megeai aspek tekis da prosedural dari proses DDR utuk mejami agar para waita berpar ti si - pasi dalam pembuata keputusa da memahami hak-hak mereka. Prakarsa-prakarsa dapat diambil utuk merekrut para bekas peempur waita ke dalam kekuata pertahaa.? Pertayaa-pertayaa utuk Reformasi Pertahaa Geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa agar meigkatka efektifitasya. Pertayaa-pertayaa pokok utuk ditayaka dalam proses peilaia, pemataua da evaluasi meliputi: Apakah sudah ada kosultasi utuk mejami ageda reformasi pertahaa mecermika kebutuha waita da pria yag terpiggirka? Apakah OMS dilibatka dalam proses Kaji Ulag Pertahaa? Apakah ada prakarsa-prakarsa utuk membagu kapasitas gederya bada-bada kaji ulag pertahaa, para aggota parleme da OMS yag terlibat dalam pegawasa pertahaa, seperti pelatiha geder da pegaraha megeai isu-isu geder da keamaa? Apakah target-target ditetapka da mekaisme ditetuka utuk meigkatka perekruta, retesi da kemajua waita di dalam keragka pertahaa termasuk agkata bersejata da kemeteria pertahaa? Apakah ada lagkah-lagkah yag yata, termasuk kode perilaku da mekaisme pemataua da pelapora, utuk mecegah, merespos da megeaka saksi atas peleceha seksual da pelaggara hak-hak asasi mausia yag dilakuka persoil pertahaa? Apakah isu-isu geder dipaduka ke dalam pelatiha stadar utuk persoil pertahaa pada semua tigkat? Apakah pelatiha tetag kesadara geder serta eksploitasi da pegaiayaa seksual mutlak bagi semua persoil? Apakah pria terlibat dalam pemberia pelatiha? Sejauh maa pelatiha tersebut disumberdayaka? Apakah perliduga waita, pria, aak lelaki da aak perempua terhadap semua betuk GBV selama maupu pasca-koflik diprioritasi dalam ageda reformasi pertahaa? Apakah aalisis geder atas aggara pertahaa sudah dilakuka? 4

5 Iformasi lebih lajut Sumber daya Aderlii, S.N. bersama Coaway, C.P. Negotiatig the Trasitio to Democracy ad Trasformig the Security Sector: The Vital Cotributios of South Africa Wome (Merudigka Trasisi meuju Demokrasi da Metrasformasi Sektor Keamaa: Sumbaga Petig Waita Afrika Selata), Committee o Wome i the NATO Forces (Komite Urusa Waita dalam Pasuka NATO) CWINF Guidace for NATO Geder Maistreamig (Padua CWINF utuk Pegarusutamaa Geder NATO), DPKO (Departeme Pemeliharaa Perdamaia Duia PBB) Geder Resource Package (Paket Sumber Daya Geder), UN-INSTRAW Securig Equality, Egederig Peace: A Guide to Policy ad Plaig o Wome, Peace ad Security (UN SCR 1325), UNIFEM (Daa Pembagua PBB utuk Perempua) Gettig it Right, Doig it Right: Geder ad Disarmamet, Demobilisatio ad Reitegratio (Dapatka dega Bear, Lakuka dega Bear: Geder da Perlucuta Sejata, Demobilisasi da Reitegrasi), Orgaisasi-orgaisasi ACCORD DCAF Istitute for Security Studies Siyada: Maistreamig Geder Equality (Pegarusutamaa Kesetaraa Geder) UN-INSTRAW Toolkit Geder da RSK 1. Reformasi Sektor Keamaa da Geder 2. Reformasi Kepolisia da Geder 3. Reformasi Pertahaa da Geder 4. Reformasi Peradila da Geder 5. Reformasi Hukum Pidaa da Geder 6. Maajeme Perbatasa da Geder 7. Pegawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder 8. Pembuata Kebijaka Keamaa Negara da Geder 9. Pegawasa Masyarakat Sipil terhadap Sektor Keamaa da Geder 10. Perusahaa-perusahaa Militer da Keamaa Swasta da Geder 11. Peilaia, Pemataua da Evaluasi RSK da Geder 12. Pelatiha Geder utuk Persoil Sektor Keamaa Lampira Udag-Udag da Istrume Hukum Iterasioal da Regioal Setiap tool (alat) da catata praktik ii tersedia dari: da Catata Praktik ii disiapka oleh Mugiho Takeshita, DCAF, berdasarka pada Alat (Tool) 3, para peulis Cheryl Hedricks da Laure Hutto dari Istitut Kajia Keamaa. 1 Committee o Wome i the NATO Forces ad the Wome s Research & Educatio Istitute (Komite Urusa Waita dalam Pasuka NATO da Istitut Peelitia da Pedidika Waita), Percetages of Female Soldiers i NATO Coutries Armed Forces ( Persetase Prajurit Waita dalam Agkata Bersejata Negaraegara NATO'), da Hugaria Natioal Report for 2006' ('Lapora Nasioal Hugaria tahu 2006 ). 2 Kutipa dari peyajia Klutsey, E.A. (Kol.) megeai Kode Perilaku Ghaa, disampaika pada Rapat Persiapa megeai Racaga Kode Perilaku Agkata Bersejata da Pasuka Keamaa Afrika Barat, Okt. 2005, pp , DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Geder ad Security Sector Reform Toolkit. Eds. Mega Bastick ad Kristi Valasek. Geeva,

6 6 DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Geder ad Security Sector Reform Toolkit. Eds. Mega Bastick ad Kristi Valasek. Geeva, 2008.

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender Catata Praktis 8 Toolkit Geder da RSK Pembuata Kebijaka Keamaa Nasioal da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig bagi kebijaka-kebijaka keamaa asioal? Bagaimaa cara memaduka geder ke dalam kebijaka keamaa?

Lebih terperinci

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 9 Toolkit Geder da RSK Pegawasa Sipil atas Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk pegawasa masyarakat sipil? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka dalam pegawasa masyarakat

Lebih terperinci

Reformasi Pertahanan dan Gender

Reformasi Pertahanan dan Gender Tool 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Pertahaa da Geder Cheryl Hedricks ad Laure Hutto Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Pertahaa

Lebih terperinci

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder Kare Bares da Peter Albrecht Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

Lebih terperinci

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Peter Albrecht da Kare Bares Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pembuata

Lebih terperinci

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 7 Toolkit Geder da RSK Regawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa?

Lebih terperinci

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 7 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Parlemeter atas Sektor Keamaa da Geder Ilja Luciak Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pegawasa Parlemeter

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Catata Praktis 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Kepolisia da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk reformasi kepolisia? Bagaimaa memaduka geder dalam reformasi kepolisia? Tataga da peluag pasca koflik

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Tool 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang Lampira 4 Tabel Target Idikator Kierja OUTPUT: A. Peigkata Mutu da Relevasi Pedidika Politekik. Peyediaa fasilitas da peralata pada 3 Politekik Negeri Rujuka/Peugasa (Perwujuda dari Pusat Uggula Tekologi

Lebih terperinci

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk Lampira 1 Bukti Kas Masuk Lampira 2 Bukti Kas Keluar Lampira 3 Struktur Orgaisasi Lampira 3 Tabel Jawaba Respode Lampira 4 Tabel Hasil Pegujia Data dega SPSS N A1 N A2 N A3 N A4 N A5 N A6 N A7 Pearso TOTAL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jala Lapaga Hatta No. 1 Keluraha Pasar Muara ama

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si KONTRAK PERKULIAHAN Disusu Oleh: Supardi Nai, SE., M.Si Mata Kuliah : Maajeme Pemasara Kode : 9114-6-0253 Program Studi : Peddika Ekoomi Jurusa : Pedidika Ekoomi Fakultas : Ekoomi da Bisis Jumlah Pertemua

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jedral Sudirma No. 41-42 Latai 3-4 Kode Pos. 56216 Telp./Fax. (0293) 492089 e-mail komifo@temaggugkab.go.id websitehttp//dikomifo.temaggugkab.go.id

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN I. LATAR BELAKANG Pembagua kesehata merupaka bagia itegral dari pembagua asioal yag bertujua utuk meigkatka kesadara, kemaua da kemampua masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fagidaea,c*, Elisabeth Herwatib, Maria Y. Biac a b Mahasiswa S-1 Prodi Keperawata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 204-208 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ENREKANG 207 BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR : 32/KEP/VI/207 TENTANG

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL UMUM TUNJANGAN KINERJA STAF AHLI BIDANG HUKUM LINGKUNGAN 1. DAN PERTANAHAN

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL UMUM TUNJANGAN KINERJA STAF AHLI BIDANG HUKUM LINGKUNGAN 1. DAN PERTANAHAN LAMPIRA III PERATURA METERI HUKUM DA HAK ASASI MAUSIA TETAG DA SERTA KIERJA PEGAWAI DI LIGKUGA KEMETERIA HUKUM DA HAK ASASI MAUSIA OMOR : MHH-01KP0801 TAHU 2011 TAGGAL : 19 JULI 2011 O DA FUGSIOAL UMUM

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Subjek Peelitia Subjek yag diteliti adalah siswa kelas VII B SMP egeri 2 Mrebet Kabupate Purbaligga, Jawa Tegah tahu pelajara 2011/2012, dega jumlah 31 aak. B. Settig Peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode kuatitatif dega eksperime semu (quasi eksperimet desig). Peelitia ii melibatka dua kelas, yaitu satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat da Waktu Peelitia ii dilakuka di ligkuga Kampus Aggrek da Kampus Syahda Uiversitas Bia Nusatara Program Strata Satu Reguler. Da peelitia dilaksaaka pada semester

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo Pedahulua Pelayaa keperawata merupaka ujug tombak utama pelayaa kesehata di rumah sakit da merupaka cermi utama dari keberhasila pelayaa kesehata secara keseluruha. Pelayaa keperawata yag bermutu tiggi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosidig Semiar Nasioal Matematika https://joural.ues.ac.id/sju/idex.php/prisma/ PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor.

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor. D TE OK RK U M EN E N DA LI 6. Keputusa Kepala Bada Pegawas Obat da Makaa Nomor 0001/SK/KBPOM Tahu 001 tetag Orgaisasi da Tata Kerja Bada Pegawas Obat da Makaa sebagaimaa telah diubah dega Keputusa Kepala

Lebih terperinci

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional Seri Kode Etik Admiistrasi Pemilu yag Etis da Profesioal 1 Kode Etik ii disusu pada pertegaha pertama 1996. Prosesya meliputi peghimpua iformasi, perbadiga, aalisis, da sitesis dari berbagai kode yag berbeda

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga, yaitu pegembaga buku teks matematika. Model pegembaga yag diguaka adalah model 4-D (four D models) dari Thigaraja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Publik Terhadap Fasilitas Pelayanan Tiket di Stasiun. Kereta Api Medan

Analisis Kepuasan Publik Terhadap Fasilitas Pelayanan Tiket di Stasiun. Kereta Api Medan Lampira : Kuesioer Aalisis Kepuasa Publik Terhadap Fasilitas Pelayaa Tiket di Stasiu Kereta Api Meda Bersama ii saya moho kesediaa Saudara/i utuk megisi data kuesioer yag diberika. Iformasi yag Saudara/i

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI Diajuka Utuk Memeuhi Sebagia Syarat Gua Memperoleh Gelar Sarjaa Komputer (S.Kom) Pada

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : / Revisi ke : 0 Satua Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 24 Februari 2015 Jml Jam kuliah dalam semiggu : 100 meit Tgl mulai

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 Lampira 1. Kuesioer SURAT PERMOHONAN Perihal : Permohoa Batua Pegisia Kuesioer Peelitia No : Kepada Yth : Bpk/Ibu/Sdr-I Selaku Respode Di Tempat. Dega Hormat, Dalam ragka memeuhi

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS SURADE

UPTD PUSKESMAS SURADE CONTOH SOP PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Bidag Stadar PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Dikes Kab.Sukabumi Pegertia : Kegiata mematau status gizi secara periodik utuk meilai perkembaga status gizi balita yag

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

1. Pariwisata LAMPIRAN III. 2: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN

1. Pariwisata LAMPIRAN III. 2: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN 1. Pariwisata LAMPIRAN III. 2: FORMAT IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2012 KABUPATEN : BANTUL NAMA : Dias Kebudayaa da

Lebih terperinci

PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG SUPERVISI PIMPINAN RUANG DENGAN PELAKSANAAN SOP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL INTRAVENA

PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG SUPERVISI PIMPINAN RUANG DENGAN PELAKSANAAN SOP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL INTRAVENA PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG SUPERVISI PIMPINAN RUANG DENGAN PELAKSANAAN SOP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL INTRAVENA Duwi Basuki STIKES PPNI MOJOKERTO, Jl. Raya Jabo Km 06 Mojoayar- Mojokerto. Email

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2) Bab 6: Estimasi Parameter () BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (). ESTIMASI PROPORSI POPULASI Proporsi merupaka perbadiga atara terjadiya suatu peristiwa dega semua kemugkiaa peritiwa yag bisa terjadi. Besara

Lebih terperinci

Kuliah Biologi Minggu 14

Kuliah Biologi Minggu 14 Kuliah Biologi Miggu 14 Keaekaragama hayati adalah bukti iteraksi atar faktor biotik da abiotik yag terjada dega baik. Semaki tiggi keragama berarti ligkuga maki terjaga 1 Megapa Keragama hayati petig?

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran...

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran... DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 5 I.1. Latar Belakag... 5 I.1.1. Pegertia Reja SKPD... 5 I.1.2. Proses peyusua Reja SKPD... 6 I.1.3. Keterkaita Atara Reja SKPD dega Dokume Perecaaa Laiya... 7 I.2. Ladasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

CONTOH FORMULIR PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN, PEMASOKAN BARANG/JASA LAINNYA

CONTOH FORMULIR PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN, PEMASOKAN BARANG/JASA LAINNYA INDONESIA LAMPIRAN II KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK NOMOR 80 TAHUN 2003 TANGGAL 3 NOPEMBER 2003 FORMULIR 1 CONTOH FORMULIR PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN, PEMASOKAN BARANG/JASA LAINNYA

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

Ika Farita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi belajar, Hasil belajar

Ika Farita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi belajar, Hasil belajar Pemberia Reward da Puishmet... (Ika Farita Sari) PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS

Lebih terperinci

Bab V Hasil Penelitian

Bab V Hasil Penelitian Bab V Hasil Peelitia V. Hasil Peelitia V.. Persiapa Aalisis Data Proses persiapa aalisis data ii dilakuka sesuai prosedur yag telah ditetapka dalam bab III. Yaitu : a. Seleksi Data Seleksi data dilakuka

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Tim Peyusu KDBK Perekoomia Idoesia FAKULTAS EKONOMI RPS Mata Kuliah Perekoomia Idoesia 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ii aka memberika iformasi hal yag berkaita dega lagkah-lagkah sistematis yag aka diguaka dalam mejawab pertayaa peelitia.utuk itu diperluka beberapa hal sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia deskriptif-kuatitatif, karea melalui peelitia ii dapat dideskripsika fakta-fakta yag berupa kemampua siswa kelas VIII SMP

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa

Lebih terperinci

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS A. PENDAHULUAN Rumah Sakit merupaka uit kesehata masyarakat yag petig da dibutuhka dalam upaya pemeuha tututa masyarakat aka kesehata.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Peelitia ii megguaka desai Eksperimet dega pedekata pre test post test with cotrol group. Peelitia ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab-akibat dega cara

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDATAAN INDIKATIF KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDATAAN INDIKATIF KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDATAAN INDIKATIF KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Tujua pada Tahu Perecaaa Megoptimalk a Memberika sumberdaya pelayaa yag pelayaa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. III. METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Subjek peelitia ii adalah siswa kelas VIIB semester gajil SMP Negeri 22 Badar Lampug Tahu Pelajara 2009-2010 dega jumlah siswa 32 orag terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Pegembaga SDM Kode MK : IKP301 Mata kuliah prasyarat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di 4 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah siswa kelas VIII (delapa) semester gajil di SMP Xaverius 4 Badar Lampug tahu ajara 0/0 yag berjumlah siswa terdiri dari

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

No.PR.8.2-V4. KPS DIR Prosedur PBM: Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

No.PR.8.2-V4. KPS DIR Prosedur PBM: Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar 1/6 1. Tujua Memastika pelaksaaa belajar megajar dilakuka sesuai dega perecaaa, diperiksa kesiapa pelaksaaaya da rekama pelaksaaaya didokumetasika dega baik. 2. Ruag Ligkup Berlaku di seluruh Program Studi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

psikologis membentuk citra/ pandangan seseorang terhadap suatu produk atau jasa. Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi kemudahan akses

psikologis membentuk citra/ pandangan seseorang terhadap suatu produk atau jasa. Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi kemudahan akses 28 KERANGKA PEMIKIRAN Kepuasa merupaka peilaia seseorag terhadap produk atau jasa yag telah dikosumsiya. Seorag pelagga aka merasa puas apabila mafaat produk yag didapatya melebihi harapa mereka yag timbul

Lebih terperinci