Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender"

Transkripsi

1 Catata Praktis 9 Toolkit Geder da RSK Pegawasa Sipil atas Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk pegawasa masyarakat sipil? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka dalam pegawasa masyarakat sipil? Tataga da peluag pasca koflik Pertayaapertayaa utuk ditayaka OMS Iformasi lebih lajut Kuatlah pegakua bahwa reformasi sektor keamaa (RSK) harus memeuhi kebutuha keamaa yag berbeda bagi pria, waita, lelaki da aak perempua. Keterpadua isu-isu gederjuga faktor pokok bagi efektifitas da akutabilitas sektor keamaa serta pemilika lokal da legitimasiya proses RSK. Catata Praktis ii memberika sebuah pegatar yag sigkat megeai mafaat dari keterpadua isu-isu geder dalam pegawasa masyarakat sipil atas sektor keamaa, da juga iformasi yag praktis utuk melakuka pemadua tersebut. Catata Praktis ii berdasarka atas sebuah Tool (Alat) yag lebih pajag da keduaya merupaka bagia dari Toolkit Geder da RSK. Diracag utuk memberika pegeala tetag isu-isu geder bagi para praktisi reformasi sektor keamaa da para pembuat kebijaka, Toolkit ii terdiri dari 12 Tool (Alat) dega Catata Praktisya - lihat Iformasi lebih lajut. Megapa geder petig dalam pegawasa masyarakat sipil? Pegawasa masyarakat sipil atas sektor keamaa, termasuk RSK, meliputi partisipasi aktif orgaisasi masyarakat sipil (OMS) dalam merumuska kebijaka keamaa da megawasi struktur-struktur da praktek-praktek para aktor sektor keamaa.1 Tujua adalah mejami keterpadua kepetiga da perspektif dari tigkat masyarakat da akar rumput dalam peyediaa keamaa iteral da eksteral, da medorog pemilika lokal da keberkelajuta. OMS megambil bagia dalam pegawasa sektor kea ma - a dega berbagai cara, termasuk asehat kebijaka da keahlia tekis pemataua, peigkata kesadara, serta peelitia da aalisis. Geder merujuk pada pera da hubuga, sifat, sikap, tigkah laku da ilai-ilai yag hasil kostruksi sosial pada lelaki da waita. Oleh karea itu, geder merujuk pada perbedaa-perbedaa yag dipelajari atara pria da waita, sedagka jeis kelami merujuk pada perbedaa biologis atara pria da waita. Pera geder sagat bervariasi di dalam da atarkebudayaa, da dapat berubah sepajag waktu. Geder tidak haya merujuk pada waita atau pria tetapi juga pada hubuga atara mereka. Meguata pemilika lokal Pemadua isu-isu geder da pelibata orgaisasi-orgaisasi waita dapat meyebabka timbulya pemilika lokal terhadap proses-proses RSK dega cara memastika pelibata pria maupu waita da pemberia kesempata utuk meyataka kebutuha, pedapat da prioritas-prioritas mereka yag tertetu. Hal ii mejadika istitusi keamaa lebih bersifat mewakili, bertaggugjawab da terpercaya di mata rakyat. Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pegawasa komprehesif melalui pemadua isu-isu geder Pegawasa sektor keamaa yag mematau bagaimaa cara kebijakakebijaka da lembaga-lembaga keamaa da peradila meagai kekerasa berbasis geder (GBV) dapat memperkuat peyediaa keamaa da peradila. 1

2 Kotak 1 Pemataua atas pelaksaaa perudag-udaga 2 Di Malaysia, OMS seperti Orgaisasi AID Waita (Wome's AID Orgaisatio) telah mematau peegaka da efikasi Udag-Udag megeai Kekerasa Dalam Rumah Tagga Malaysia, da juga pegatara layaaya kepada para korba. Temua-temua diguaka utuk megadvokasi perbaika-perbaika dalam isi pokok da pelaksaaa udag-udag tersebut. Di Cambodia, orgaisasi-orgaisasi waita da kelompok-kelompak HAM seperti LICADHO sedag bekerja sama dega bada-bada pegawasa pemeritah utuk meeliti dugaa pegaiayaa da mematau kepatuha dega Udag-Udag megeai Pecegaha Kekerasa Dalam Rumah Tagga da Perliduga Korba yag baru disahka. Udag-udag ii memberika weweag yag lebih besar kepada polisi utuk ikut campur dalam kasus-kasus kekerasa dalam rumah tagga sambil memperkuat perliduga hukum yag tersedia bagi korba. Selai pemataua, OMS tersebut meyediaka batua hukum da tempat peampuga bagi korba. Pegawasa sektor keamaa yag meaggugjawabka lembaga-lembaga sektor keamaa dega mejalaka tempat kerja yag odiskrimiatif da mecegah peleceha seksual da betuk-betuk GBV laiya dapat meigkatka produktivitas da efektivitas operasioal. Pegawasa sektor keamaa yag meaggugjawaka lembaga-lembaga sektor keamaa meigkatka rekrutme, retesi da kemajua para waita da kelompok-kelompok yag kurag terwakili laiya dapat memperkuat kepercayaa umum da efektivitas. Pegawasa yag efektif melalui keterlibata orgaisasi-orgaisasi waita Orgaisasi-orgaisasi waita serig merupaka sumber daya yag belum disadap utuk pegawasa sektor keamaa. Mereka dapat memperkuat pegawasa melalui: - Memberika asihat kebijaka megeai peigkata trasparasi, pertaggugjawaba da ketaggapa. - Mematau pelaksaaa persetujua iterasioal da regioal, da juga kebijaka asioal da kelembagaa. - Meyediaka pembagua kemampua utuk bada-bada pegawasa megeai isu-isu geder. - Megidetifikasi acama keamaa da isu-isu yag dihadapi idividu da masyarakat. Kepatuha terhadap kewajiba meurut u dagudag da istrume hukum i ter asioal Megambil prakarsa memaduka isu-isu geder dalam pegawasa masyarakat sipil tidak haya merupaka masalah efektivitas operasioal tetapi juga diperluka utuk mematuhi udag-udag, istrume hukum da orma iterasioal da regioal megeai keamaa da geder. Istrumet hukum pokok meliputi: Deklarasi da Ladasa Aksi Beijig (1995) Resolusi Dewa Keamaa PBB Nomor 1325 megeai Perempua, Perdamaia da Keamaa (2000) Utuk iformasi lebih lajut, silaka lihat Lampira Toolkit tetag Udag-Udag da Istrume Iterasioal da Regioal. - Mempermudah dialog atara masyarakat lokal da bada-bada pegawasa sektor keamaa. - Meigkatka kesadara masyarakat bagaimaa cara meaggug jawabka lembaga-lembaga sektor keamaa. Bagaimaa cara geder dapat dipaduka dalam pegawasa masyarakat sipil? Bada-bada pemataua sektor keamaa Kuatka partisipasi orgaisasi waita dalam berbagai bada pegawasa sektor keamaa resmi, seperti bada pemeriksa orag sipil, komisi pegadua masyarakat, tim tekis pakar da kelompok pematau idepede (lihat Kotak 1). Masukka isu-isu geder, seperti pecegaha GBV atau peigkata perekruta waita, ke dalam ageda bada-bada pemataua sektor keamaa. Peelitia da pegumpula data Jami agar isu-isu geder dipaduka dalam peiliaia atau pegkajia ulag iteral da eksteral lembaga da kebijaka sektor keamaa. Jami agar semua data dipisahka meurut jeis kelami. Data yag dipisahka meurut jeis kelami meyoroti keadaa pria da waita yag berbeda da merupaka ladasa yag diperluka utuk layaa keamaa yag adil. Lajutka audit geder terhadap suatu lembaga atau suatu kebijaka sektor keamaa. Lakuka aalisis geder terhadap proses RSK da meyebarka temua da rekomedasi melalui media da kepada para pejabat pemeritah da door. Lakuka aalisis aggara geder terhadap pegeluara pemeritah utuk keamaa da pertahaa atau aggara suatu lembaga sektor keamaa tertetu, agar memahami dega lebih baik dampak khususya terhadap pria da waita. Guaka temua-temua ii sebagai alat utuk advokasi. Jami agar pelibata para waita da orgaisasiorgaisasi waita dalam semua proses audit, peilaia, perecaaa, pelaksaaa, pemataua 2

3 da evaluasi yag dilakuka oleh OMS. Advokasi da peigkata kesadara Guaka peelitia yag peka terhadap geder da hasil dari proses peilaia da pegumpula data utuk megembagka kampaye iformasi publik da advokasi megeai isu-isu yag berkaita dega geder seperti peigkata kesadara masyarakat bagaimaa cara melaporka GBV kepada polisi atau melobi utuk memperoleh pedaaa pemeritah utuk program-program pecegaha kekerasa sejata. Idetifikasi cara-cara utuk meyampaika iformasi ii kepada rakyat yag terpiggirka (seperti masyarakat pedesaa, waita yag buta huruf, atau masyarakat etis) yag bahasaya mugki berbeda dari bahasa yag domia. Targetka advokasi pada tigkat-tigkat yag berbeda - lokal, provisi da asioal - utuk mejagkau para pembuat kebijaka utama yag dapat mempegaruhi perecaaa da peyusua sektor keamaa. Libatka media setempat dega cara meyebarka iformasi melalui surat kabar kecil, stasiu radio masyarakat da stasiu televisi lokal, serta gerai media pemeritah. Bekerja sama dega media utuk mejadika para wartawa da orag laiya peka terhadap dimesi geder dalam isu-isu keamaa da peradila. Libatka pria di kampaye advokasi, khususya yag meaggulagi kekerasa terhadap perempua (lihat Box 2). Latiha geder Orgaisasi-orgaisasi waita da OMS yag memiliki keahlia geder dapat medukug pegembaga da pegatara pelatiha geder bagi persoel sektor keamaa (lihat Box 3), meliputi dega cara: Lakuka peilaia kebutuha pelatiha. Kembagka baha-baha pelatiha geder da meyampaika pelatiha. Kembagka kurikulum stadar pelatiha geder yag dapat disesuaika da diguaka para pelatih. Lobi utuk kebijaka-kebijaka yag memadatka pelatiha geder komprehesif. Buat daftar pelatih masyarakat sipil yag dapat memberika pelatiha geder. OMS yag partisipatif da efektif OMS yag terlibat dalam pegawasa sektor keamaa juga berkewajiba merevisi kebijaka da praktik iteral sehigga mempromosika kesetaraa geder da memastika kemampua mereka dalam hal isu-isu geder: Kembagka kebijaka da prosedur megeai geder da kesempata yag sama yag meagai isu-isu sumber daya mausia, praktek perekruta, syarat prestasi kerja serta peleceha seksual da diskrimiasi. Berika pelatiha geder utuk semua staf termasuk pelatiha megeai metodologi pegumpula data da peelitia yag peka terhadap geder. Arusutamaka isu-isu geder ke dalam tugas pegawasa sektor keamaa. Lakuka audit geder iteral utuk meilai kemampua orgaisasioal. Tataga da peluag pasca koflik OMS mugki jadi terpecah atau lemah selama koflik da akibatya tidak memiliki jagkaua, legitimasi atau kemampua utuk melaksaaka tugas pegawasa mereka secara efektif. Dalam kasus lai, kerja sama OMS bisa meigkat pada masa pasca-koflik karea reformasi agkata bersejata da kepolisia serta ketidakamaa mejadi masalah utama bayak orgaisasi, sehigga memberi OMS kesempata utuk bekerja sama. Tataga bagi pemadua isu-isu geder Kemampua lembaga-lembaga egara serig begitu lemah sehigga walaupu ada kemaua politik, alat-alat utuk meyediaka layaa keamaa da peradila tidak tersedia dalam pegertia sumber daya tekis, sumber daya fiasial atau sumber daya mausia. Tersedia juga di Alat (Tool) 9 - Tahap-tahap audit geder RSK - Pertayaa-pertayaa utuk ditayaka ketika merecaaka kampaye advokasi - Kiat bekerja sama dega media - Topik-topik pelatiha utuk membagu kemampua pegawasa LSM waita - Bagaimaa cara memperkuat legitimasi jarigajariga masyarakat sipil - Cotoh-cotoh dari Eropa Timur, Fiji, Irak, Rusia, Afrika Selata, Iggris da Afrika Barat Udag-udag, struktur da mekaisme utuk Kotak 2 Melibatka pria dalam memberatas kekerasa terhadap waita Kampaye Pita Putih (WRC, White Ribbo Campaig) dimulai di Kaada pada tahu 1991 oleh sekelompok pria utuk megadvokasi pegakhira kekerasa terhadap waita da medidik para pria lai megeai isu tersebut. Melalui kampaye peigkata kesadara, peryataa publik, da jariga mereka yag terus berkembag, para aggota WRC memberika visi alteratif pria sebagai orag yag tidak suka melakuka kekerasa da memberika model pera positif bagi para pria da aak lelaki di dalam masyarakat di seluruh duia. 3 3

4 Kotak 3 Pedidika kesehata seksual utuk agkata bersejata di Mogolia 4 LSM Mogol Visio bekerja pada isu-isu kesehata reproduksi dega para prajurit da perwira di agkata bersejata Mogolia: Isu: Aggota baru Agkata Bersejata Mogolia, terutama yag berasal dari daerah pedesaa, memiliki sedikit atau tidak memiliki pegetahua megeai HIV/AIDS da ifeksi meular seksual (IMS). Karea itu, tigkat IMS relatif tiggi di kalaga perwira da prajurit. Tujua: Medapatka dukuga Kemeteria Pertahaa da Agkata Bersejata Mogolia utuk meigkatka kesadara megeai HIV/AIDS, IMS da kesehata reproduksi di kalaga perwira da prajurit. Pemagku kepetiga utama: Kemeteria Pertahaa da Mabes Agkata Bersejata Mogolia. Pemagku kepetiga primer: Prajurit/perwira da pasaga seks mereka. Pedekata da komuikasi: Surat-surat dikirim kepada Kemeteria Pertahaa da markas besar agkata bersejata; pertemua resmi da tak resmi diadaka dega para pejabat tigkat tiggi; sebuah proyek disiapka bekerja sama dega para pejabat tigkat tiggi; sebuah lokakarya diseleggaraka bersama para pejabat tigkat tiggi; para perwira komado da dokter satua militer meyajika lapora megeai situasi STI saat ii di kalaga persoel agkata bersejata. Idikator keberhasila da keberlajuta: Kesehata seksual dimasukka ke dalam kurikulum pedidika resmi utuk staf militer; peigkata kesadara para perwira tigkat tiggi; peigkata dukuga dari Kemeteria Pertahaa. Kotak 4 Cotoh daftar periksa geder utuk bada pegawasa sektor keamaa dalam koteks pasca-koflik Bagaimaa cara masyarakat sipil, termasuk para waita, dilibatka dalam proses-proses pegawasa? Bagaimaa cara kebutuha keamaa khusus waita da pria diketahui da dipeuhi? Berapa jumlah pria da waita bekerja dalam militer, kepolisia, bada itelije, polisi perbatasa, pabea, imigrasi da bada peegaka hukum laiya, da sebagai apa (persetase waita/pria, meurut pagkat da kategori)? Apakah lagkah-lagkah ditetapka utuk mejami agar waita mempuyai kesempata yag sama utuk ikut serta dalam setiap lembaga keamaa? Apakah pelatiha geder diberika kepada polisi, militer da utuk Pihak Kepolisia, militer da bada keamaa laiya? Lagkah-lagkah apa ditetapka utuk mecegah, meyelidiki da meghukum GBV yag dilakuka persoel sektor keamaa? Apakah ada pedaaa yag memadai utuk peecaaa da peyusua yag terkait dega geder? mecegah da merespos GBV jarag tersedia atau berfugsi sebagaimaa mestiya. Persoil sektor keamaa mugki telah mela - kuka pelaggara HAM da mugki terus mela kuka pelaggara di masa damai. Peluag bagi pemadua isu geder Proses-proses RSK dapat membuka ruag politik utuk masuka OMS dalam pembuata keputusa keamaa da peradila, yag merupaka kesem - pata utuk megajuka isu-isu geder. Bukti-bukti meujukka bahwa pera da hubuga geder serig berubah selama da setelah koflik, yag dapat membuka ruag petig utuk merudigka pemadua isu-isu geder da peigkata perekruta waita. Door-door mugki bersedia memberika du - kuga kepada OMS agar kemampua pe ga wasa mereka yag taggap terhadap ge der.? Pertayaa-pertayaa utuk ditayaka kepada OMS Salah satu cara yag palig baik utuk megi de - tifikasi titik-titik masuk utuk memaduka isu-isu geder ke dalam proses RSK adalah orgaisasi masyarakat sipil melakuka suatu peilaia. Berikut ii adalah cotoh-cotoh pertayaa yag dapat OMS liputi dalam peiliaia, pemataua da evaluasi. Apa kebutuha, persepsi da prioritas keamaa da peradila khusus pria, waita, aak perem - pua da aak lelaki? Apakah persoil sektor keamaa mampu meres - pos semua kebutuha ii? Kalau tidak, keapa tidak? Apakah waita, pria, aak lelaki da aak perempua dapat megakses layaa keamaa da peradila dega setara? Apakah perudag-udaga, kebijaka da protokol taggap terhadap geder? Apakah ada perudag-udaga yag memadai terhadap GBV? Apakah waita dapat megakses secara peuh da setara pekerjaa di lembaga-lembaga sektor ke amaa? Bagaimaa ligkuga kerja di lembaga-lembaga sektor keamaa? Apakah ada masalah peleceha seksual da peghalag laiya yag meghambat kemajua waita? Apakah bada-bada pegawasa sektor ke ama - a meliputi waita da melakuka kosultasi de ga orgaisasi-orgaisasi waita? 4

5 Apakah bada-bada pegawasa sektor ke ama - a mematau isu-isu yag terkait dega GBV da kesempata yag sama bagi pria da waita? Iformasi lebih lajut Sumber daya Amesti Iterasioal (Amesty Iteratioal) Moitorig ad Reportig Huma Rights Abuses i Africa: A Hadbook for Commuity Activists (Mematau da Melaporka Pelaggara HAM di Africa: Buku Padua utuk Aktivis Masyarakat), Amesti Iterasioal (Amesty Iteratioal) Uderstadig Policig: A Resource for Huma Rights Activists (Memahami Perpolisia: Sumber Daya utuk Aktivis HAM), DCAF Public Oversight of the Security Sector: A Hadbook for CSOs o Democratic Security Goverace (Pegawasa Publik atas Sektor Keamaa: Buku Padua bagi OMS megeai Tata Pemeritaha Keamaa yag Demokratik), aka terbit Family Violece Prevetio Fud (Daa Pecegaha Kekerasa dalam Rumah Tagga) Toolkit for Workig with Me ad Boys to Prevet Geder-Based Violece - (Toolkit bagi Pelaksaaa Kerja Sama dega Pria da Aak Lelaki utuk Meghidarka Kekerasa Berbasis Geder), Iteratioal Alert ad Wome Wagig Peace (Kewaspadaa Iterasioal da Waita Pejuag Perdamaia) Iclusive Security, Sustaiable Peace: A Toolkit for Advocacy ad Actio (Keamaa Iklusif, Perdamaia Berkelajuta: Toolkit Advokasi da Tidaka), OECD DAC OECD DAC Hadbook o Security System Reform, Supportig Security ad Justice (Buku Pedoma OECD DAC megeai Reformasi Sistem Keamaa, Medukug Keamaa da Peradila), Orgaisasi-orgaisasi DCAF Iteratioal Alert (Kewaspadaa Iterasioal) 1 DCAF ad IPU, Parliametary Oversight of the Security Sector: Priciples, Mechaisms ad Practices (Pegawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa: Prisip, Mekaisme da Praktik), DCAF ad IPU, 2003, p. 22.\ av1=3 2 IPU (Persatua Atar-Parleme), Wome i Natioal Parliamets (Waita di Parleme Nasioal), 31 Oktober Aderlii, S.N. da Coaway, C.P., Negotiatig the Trasitio to Democracy ad Reformig the Security Sector: The Vital Cotributios of South Africa Wome (Merudigka Trasisi meuju Demokrasi da Reformasi Sektor Keamaa: Sumbaga Petig Waita Afrika Selata), (Iitiative for Iclusive Security: UNIFEM Portal o Wome, Peace ad Security (Portal UNIFEM megeai Waita, Perdamaia da Keamaa) UN-INSTRAW WILPF Peacewome (WILPF Waita Perdamaia) Toolkit Geder da RSK 1. Reformasi Sektor Keamaa da Geder 2. Reformasi Kepolisia da Geder 3. Reformasi Pertahaa da Geder 4. Reformasi Peradila da Geder 5. Reformasi Hukum Pidaa da Geder 6. Maajeme Perbatasa da Geder 7. Pegawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder 8. Pembuata Kebijaka Keamaa Negara da Geder 9. Pegawasa Masyarakat Sipil terhadap Sektor Keamaa da Geder 10. Perusahaa-perusahaa Militer da Keamaa Swasta da Geder 11. Peilaia, Pemataua da Evaluasi RSK da Geder 12. Pelatiha Geder utuk Persoil Sektor Keamaa Lampira Udag-Udag da Istrume Hukum Iterasioal da Regioal Tiap-tiap Alat da Catata Praktis tersedia dari: da Catata praktik ii disiapka Rahim Kaai, UN-INSTRAW, berdasarka atas Tool (Alat) 9, para peulis Kare Bares da Peter Albrecht, Iteratioal Alert (Kewaspadaa Iterasioal). Washigto DC),) 2004, h ; Isha L Isha News Release (Siara Berita Isha L Isha [Waita kepada Waita] (21 Juli 2005), Parliamet/Kesset Passes New Law Madatig Iclusio of Wome for Peace ad Security Negotiatios & Policy (Parleme/Kesset Meyetujui Udag-udag Baru yag Megharuska Pelibata Waita dalam Perudiga da Pembuata Kebijaka Perdamaia da Keamaa). OPT/July05/Kesset.html 5 IPU (Persatua Atar-Parleme), Wome i Politics (Waita dalam Politik). The New Afgha Costitutio (Udag-udag Dasar Afghaista yag Baru). DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Geder ad Security Sector Reform Toolkit. Eds. Mega Bastick ad Kristi Valasek. Geeva,

6 6 DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Geder ad Security Sector Reform Toolkit. Eds. Mega Bastick ad Kristi Valasek. Geeva, 2008.

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender Catata Praktis 8 Toolkit Geder da RSK Pembuata Kebijaka Keamaa Nasioal da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig bagi kebijaka-kebijaka keamaa asioal? Bagaimaa cara memaduka geder ke dalam kebijaka keamaa?

Lebih terperinci

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 7 Toolkit Geder da RSK Regawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa?

Lebih terperinci

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder Kare Bares da Peter Albrecht Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

Lebih terperinci

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan?

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? Catata Praktis 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Pertahaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa? Tataga da peluag

Lebih terperinci

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Peter Albrecht da Kare Bares Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pembuata

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Catata Praktis 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Kepolisia da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk reformasi kepolisia? Bagaimaa memaduka geder dalam reformasi kepolisia? Tataga da peluag pasca koflik

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Tool 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham

Lebih terperinci

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk Lampira 1 Bukti Kas Masuk Lampira 2 Bukti Kas Keluar Lampira 3 Struktur Orgaisasi Lampira 3 Tabel Jawaba Respode Lampira 4 Tabel Hasil Pegujia Data dega SPSS N A1 N A2 N A3 N A4 N A5 N A6 N A7 Pearso TOTAL

Lebih terperinci

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 7 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Parlemeter atas Sektor Keamaa da Geder Ilja Luciak Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pegawasa Parlemeter

Lebih terperinci

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang Lampira 4 Tabel Target Idikator Kierja OUTPUT: A. Peigkata Mutu da Relevasi Pedidika Politekik. Peyediaa fasilitas da peralata pada 3 Politekik Negeri Rujuka/Peugasa (Perwujuda dari Pusat Uggula Tekologi

Lebih terperinci

Reformasi Pertahanan dan Gender

Reformasi Pertahanan dan Gender Tool 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Pertahaa da Geder Cheryl Hedricks ad Laure Hutto Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Pertahaa

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN I. LATAR BELAKANG Pembagua kesehata merupaka bagia itegral dari pembagua asioal yag bertujua utuk meigkatka kesadara, kemaua da kemampua masyarakat

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jedral Sudirma No. 41-42 Latai 3-4 Kode Pos. 56216 Telp./Fax. (0293) 492089 e-mail komifo@temaggugkab.go.id websitehttp//dikomifo.temaggugkab.go.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 204-208 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ENREKANG 207 BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR : 32/KEP/VI/207 TENTANG

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jala Lapaga Hatta No. 1 Keluraha Pasar Muara ama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Publik Terhadap Fasilitas Pelayanan Tiket di Stasiun. Kereta Api Medan

Analisis Kepuasan Publik Terhadap Fasilitas Pelayanan Tiket di Stasiun. Kereta Api Medan Lampira : Kuesioer Aalisis Kepuasa Publik Terhadap Fasilitas Pelayaa Tiket di Stasiu Kereta Api Meda Bersama ii saya moho kesediaa Saudara/i utuk megisi data kuesioer yag diberika. Iformasi yag Saudara/i

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI Diajuka Utuk Memeuhi Sebagia Syarat Gua Memperoleh Gelar Sarjaa Komputer (S.Kom) Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosidig Semiar Nasioal Matematika https://joural.ues.ac.id/sju/idex.php/prisma/ PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Saat ii Idoesia merupaka egara yag berpeduduk lebih dari 200 juta orag. Da diperluka pembagua asioal utuk meigkatka kesejahteraa rakyat, sehigga pemeritah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Subjek Peelitia Subjek yag diteliti adalah siswa kelas VII B SMP egeri 2 Mrebet Kabupate Purbaligga, Jawa Tegah tahu pelajara 2011/2012, dega jumlah 31 aak. B. Settig Peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii digologka ke dalam peelitia eksperime. Eksperime yag dilakuka bermaksud megetahui Pegaruh Metode Discovery Learig terhadap Kemampua Pemecaha

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si KONTRAK PERKULIAHAN Disusu Oleh: Supardi Nai, SE., M.Si Mata Kuliah : Maajeme Pemasara Kode : 9114-6-0253 Program Studi : Peddika Ekoomi Jurusa : Pedidika Ekoomi Fakultas : Ekoomi da Bisis Jumlah Pertemua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. III. METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Subjek peelitia ii adalah siswa kelas VIIB semester gajil SMP Negeri 22 Badar Lampug Tahu Pelajara 2009-2010 dega jumlah siswa 32 orag terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa METODE PENELITIAN Desai Peelitia Peelitia ii di lakuka dega pedekata kuatitatif dega didukug pedekata kualitatif berupa catata-catata lapaga (feeld ote) yag medukug iformasi dari arasumber. Peelitia yag

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Tabel 5.1 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Pembagua peyeleggaraa Musrebag Racaga RPJMD Peetapa RPJMD Tabel 5.1 Recaa da, Idikator Kierja, Kelompok Sasara da Pedaaa Idikatif Tujua Sasara Idikator Kode da Idikator Data Target Kierja da Keragka Pedaaa

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN 1.1 Latar Belakag BAB I PENDAHULUAN Peyusua RPJMD Kabupate Lamoga diladasi oleh semagat otoomi daerah dimaa pemeritah daerah berweag utuk megatur da megurus sediri urusa pemeritaha meurut azas otoomi da

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga, yaitu pegembaga buku teks matematika. Model pegembaga yag diguaka adalah model 4-D (four D models) dari Thigaraja

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN No. 015/CEO/EKS-B/OKT/2006

SURAT KEPUTUSAN No. 015/CEO/EKS-B/OKT/2006 FINANCE Your key to success ad prosperity SURAT KEPUTUSAN No. 015/CEO/EKS-B/OKT/2006 Meujuk Peratura Bapepam No. IX.I.7 Lampira Keputusa Ketua Bada Pegawas Pasar Modal da Lembaga Keuaga (Bapepam-LK) Nomor

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Pegembaga SDM Kode MK : IKP301 Mata kuliah prasyarat

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran...

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran... DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 5 I.1. Latar Belakag... 5 I.1.1. Pegertia Reja SKPD... 5 I.1.2. Proses peyusua Reja SKPD... 6 I.1.3. Keterkaita Atara Reja SKPD dega Dokume Perecaaa Laiya... 7 I.2. Ladasa

Lebih terperinci

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2) Bab 6: Estimasi Parameter () BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (). ESTIMASI PROPORSI POPULASI Proporsi merupaka perbadiga atara terjadiya suatu peristiwa dega semua kemugkiaa peritiwa yag bisa terjadi. Besara

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fagidaea,c*, Elisabeth Herwatib, Maria Y. Biac a b Mahasiswa S-1 Prodi Keperawata,

Lebih terperinci

PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG SUPERVISI PIMPINAN RUANG DENGAN PELAKSANAAN SOP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL INTRAVENA

PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG SUPERVISI PIMPINAN RUANG DENGAN PELAKSANAAN SOP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL INTRAVENA PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG SUPERVISI PIMPINAN RUANG DENGAN PELAKSANAAN SOP PEMBERIAN OBAT PARENTERAL INTRAVENA Duwi Basuki STIKES PPNI MOJOKERTO, Jl. Raya Jabo Km 06 Mojoayar- Mojokerto. Email

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 Lampira 1. Kuesioer SURAT PERMOHONAN Perihal : Permohoa Batua Pegisia Kuesioer Peelitia No : Kepada Yth : Bpk/Ibu/Sdr-I Selaku Respode Di Tempat. Dega Hormat, Dalam ragka memeuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga (Developmet Research) karea peeliti igi megembagka peragkat pembelajara sub pokok bahasa bilaga. Peragkat pembelajara

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor.

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor. D TE OK RK U M EN E N DA LI 6. Keputusa Kepala Bada Pegawas Obat da Makaa Nomor 0001/SK/KBPOM Tahu 001 tetag Orgaisasi da Tata Kerja Bada Pegawas Obat da Makaa sebagaimaa telah diubah dega Keputusa Kepala

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Permasalaha peugasa atau assigmet problem adalah suatu persoala dimaa harus melakuka peugasa terhadap sekumpula orag yag kepada sekumpula job yag ada, sehigga tepat satu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus

Lebih terperinci

Mendorong Akuntabilitas Intelijen: Dasar Hukum dan Praktik Terbaik dari Pengawasan Intelijen

Mendorong Akuntabilitas Intelijen: Dasar Hukum dan Praktik Terbaik dari Pengawasan Intelijen Medorog Akutabilitas Itelije Medorog Akutabilitas Itelije: Dasar Hukum da Praktik Terbaik dari Pegawasa Itelije Bob S. Hadiwiata (editor) Has Bor da Ia Leigh 1 Medorog Akutabilitas Itelije Pegarag Has

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : / Revisi ke : 0 Satua Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 24 Februari 2015 Jml Jam kuliah dalam semiggu : 100 meit Tgl mulai

Lebih terperinci

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan 47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS SURADE

UPTD PUSKESMAS SURADE CONTOH SOP PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Bidag Stadar PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Dikes Kab.Sukabumi Pegertia : Kegiata mematau status gizi secara periodik utuk meilai perkembaga status gizi balita yag

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Tim Peyusu KDBK Perekoomia Idoesia FAKULTAS EKONOMI RPS Mata Kuliah Perekoomia Idoesia 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. INFORMASI JABATAN Dias Pekerjaa Umum da Peataa Ruag mempuyai tugas membatu Bupati dalam melaksaaka peyusua da pelaksaaa kebijaka daerah di bidag pekerjaa umum da peataa ruag. 1. NamaJabata : Kepala Seksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat da Waktu Peelitia ii dilakuka di ligkuga Kampus Aggrek da Kampus Syahda Uiversitas Bia Nusatara Program Strata Satu Reguler. Da peelitia dilaksaaka pada semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Matematika merupaka suatu ilmu yag mempuyai obyek kajia abstrak, uiversal, medasari perkembaga tekologi moder, da mempuyai pera petig dalam berbagai disipli,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Dalam peelitia ii peeliti megguaka jeis Peelitia Tidaka Kelas (Classroom Actio Research) dega megguaka metode Diskriptif Kuatitatif. Peelitia Tidaka Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

Kuliah Biologi Minggu 14

Kuliah Biologi Minggu 14 Kuliah Biologi Miggu 14 Keaekaragama hayati adalah bukti iteraksi atar faktor biotik da abiotik yag terjada dega baik. Semaki tiggi keragama berarti ligkuga maki terjaga 1 Megapa Keragama hayati petig?

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 ISTILAH KEENDUDUKAN 2.1.1 eduduk eduduk ialah orag atatu idividu yag tiggal atau meetap pada suatu daerah tertetu dalam jagka waktu yag lama. 2.1.2 ertumbuha eduduk ertumbuha peduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,

Lebih terperinci

REVIEW MATRIKS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI/ NIAGA /HAM / TPKOR DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL JAKARTA PUSAT

REVIEW MATRIKS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI/ NIAGA /HAM / TPKOR DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL JAKARTA PUSAT REVIEW MATRIKS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 PENGADILAN NEGERI/ NIAGA /HAM / TPKOR DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL JAKARTA PUSAT Istasi Visi Misi : Pegadila Negeri/Niaga/HAM/TPKOR da Hubuga Idustrial Jakarta

Lebih terperinci

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS A. PENDAHULUAN Rumah Sakit merupaka uit kesehata masyarakat yag petig da dibutuhka dalam upaya pemeuha tututa masyarakat aka kesehata.

Lebih terperinci

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional Seri Kode Etik Admiistrasi Pemilu yag Etis da Profesioal 1 Kode Etik ii disusu pada pertegaha pertama 1996. Prosesya meliputi peghimpua iformasi, perbadiga, aalisis, da sitesis dari berbagai kode yag berbeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Salah satu pera da fugsi statistik dalam ilmu pegetahua adalah sebagai. alat aalisis da iterpretasi data kuatitatif ilmu pegetahua, sehigga didapatka suatu kesimpula

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011. III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di halama Pusat Kegiata Olah Raga (PKOR) Way Halim Badar Lampug pada bula Agustus 2011. B. Objek da Alat Peelitia Objek peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci