Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender"

Transkripsi

1 Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Peter Albrecht da Kare Bares Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

2

3 Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Peter Albrecht da Kare Bares Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

4 Toolkit RSK da Geder Tetag Peulis Peter Albrecht da Kare Bares dari Iteratioal Alert. Iteratioal Alert (Kewaspadaa Iterasioal) adalah sebuah LSM yag berpusat di Lodo yag telah bekerja selama lebih dari 20 tahu utuk meletakka dasar-dasar bagi perdamaia da keamaa yag berkelajuta di egara-egara yag megalami koflik yag kejam. Pedekata multiaspek Iteratioal Alert berfokus pada da atar berbagai kawasa, yag bertujua membetuk kebijaka da praktik yag mempegaruhi pembagua perdamaia da membatu membagu keterampila da kemampua melalui pelatiha. Program regioal Kewaspadaa Iterasioal dilaksaaka di kawasa Daau Besar Afrika, Afrika Barat, Kaukasus Selata, Nepal, Sri Laka, Filipia da Kolombia. Proyek-proyek tematik Kewaspadaa Iterasioal berjala di tigkat lokal, regioal da iterasioal, yag berfokus pada isu-isu litas-sektoral yag sagat petig dalam membagu perdamaia yag berkelajuta. Proyek ii meliputi proyek bisis da ekoomi, geder, tata pemeritaha, batua, keamaa da keadila. Peyutig Mega Bastick da Kristi Valasek, DCAF. Ucapa Terima Kasih Kami megucapka terima kasih kepada para pihak berikut atas kometar berharga mereka megeai racaga tool (alat) ii: Saam Naraghi Aderlii, Mega Bastick, Willem F. va Eekele, Igrid Kraiser, UN-INSTRAW, Kristi Valasek, Johaa Valeius, Charlotte Watso da Mark White. Selai itu, kami juga meyampaika terima kasih kepada Bejami Bucklad, Athoy Drummod, da Mugiho Takeshita atas batua peyutiga mereka, da Aja Eböther atas bimbigaya dalam proyek ii. Toolkit Geder da RSK Tool (alat) megeai Pembuata Kebijaka Keamaa Nasioal da Geder ii merupaka bagia dari Toolkit Geder da RSK. Diracag utuk memberika pegatar praktis isu geder bagi para praktisi da pembuat kebijaka reformasi sektor keamaa, Toolkit ii terdiri dari 12 Tool (Alat) berikut da Catata Praktikya: 1. Reformasi Sektor Keamaa da Geder 2. Reformasi Kepolisia da Geder 3. Reformasi Pertahaa da Geder 4. Reformasi Peradila da Geder 5. Reformasi Hukum Pidaa da Geder 6. Maajeme Perbatasa da Geder 7. Pegawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder 8. Pembuata Kebijaka Keamaa Negara da Geder 9. Pegawasa Masyarakat Sipil terhadap Sektor Keamaa da Geder 10. Perusahaa-perusahaa Militer da Keamaa Swasta da Geder 11. Peilaia, Pemataua da Evaluasi RSK da Geder 12. Pelatiha Geder utuk Persoil Sektor Keamaa Lampira Udag-udag da Istrume Iterasioal da Regioal DCAF, OSCE/ODIHR da UN-INSTRAW megucapka terima kasih atas batua Kemeteria Luar Negeri Norwegia dalam pembuata Toolkit ii. We also thak OSCE/ODIHR for supportig the productio of this Tool. DCAF Pusat Kedali Demokratis atas Agkata Bersejata Jeewa (DCAF) mempromosika tata kelola pemeritaha yag baik da reformasi sektor keamaa. Pusat ii melakuka peelitia megeai praktik yag baik, medorog pegembaga orma-orma yag sesuai di tigkat asioal da iterasioal, membuat rekomedasi kebijaka da megadaka program kosultasi da batua di egara yag membutuhka. Para mitra DCAF meliputi pemeritah, parleme, masyarakat sipil, orgaisasi iterasioal, da para aktor sektor keamaa seperti polisi, lembaga peradila, bada itelije, bada keamaa perbatasa, da militer. OSCE/ODIHR Kator Lembaga Demokrasi da Hak Asasi Mausia (ODIHR) adalah lembaga utama utuk dimesi mausiawi keamaa OSCE: suatu kosep umum yag mecakup perliduga HAM; pegembaga masyarakat yag demokratis, dega peekaa pada pemiliha umum, pembagua lembaga da tata kelola pemeritaha; peguata pemeritaha berdasarka hukum; da mempromosika rasa salig hormat yag tulus da salig pegertia atar idividu da juga egara. ODIHR ikut berpera dalam peyusua Toolkit ii. UN-INSTRAW Istitut Peelitia da Latiha Kemajua Waita Iterasioal PBB (UN-INSTRAW) adalah satu-satuya lembaga PBB yag diberi tugas utuk meyusu program peelitia yag berpera bagi pemberdayaa waita da pecapaia kesetaraa geder di seluruh duia. Melalui pembagua aliasi dega Negara-egara Aggota PBB, orgaisasi-orgaisasi iterasioal, akademisi, masyarakat sipil da para aktor laiya, UN-INSTRAW: Melakuka peelitia berorietasi aksi dari perspektif geder yag memberika dampak yata terhadap berbagai kebijaka, program da proyek; Meciptaka siergi utuk maajeme pegetahua da pertukara iformasi; Memperkuat kemampua para stakeholder (pihak yag berkepetiga) utama dalam memaduka perspektif geder ke dalam berbagai kebijaka, program da proyek. Gambar sampul Keystoe, AP, Alvaro Barrietos, DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Hak cipta dilidugi udag-udag. ISBN Dokume ii diterbitka secara asli oleh DCAF, OSCE/ODIHR da UN-INSTRAW pada tahu 2008 sebagai bagia dari Toolkit Geder da RSK. Versi bahasa Idoesia ii diterjemahka dari bahasa Iggris oleh Catherie Muir da diterbitka oleh IDSPS atas ama DCAF. Kutip sebagai: Peter Albrecht da Kare Bares. Natioal Security Policy-Makig ad Geder. Geder ad Security Sector Reform Toolkit. ( Pembuata Kebijaka Keamaa Nasioal da Geder. Toolkit Geder da Reformasi sektor keamaa.) Eds. (Peyutig) Mega Bastick da Kristi Valasek. Jeewa: DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Dicetak oleh SRO-Kudig. i

5 Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder DAFTAR ISI Daftar Akroim iii 1. Pedahulua 1 2. Apa itu kebijaka keamaa asioal? Kebijaka keamaa asioal Kebijaka keamaa spesifik sektor 4 3. Megapa geder petig dalam pembuata kebijaka keamaa? Pemilika lokal melalui proses pembuata kebijaka partisipatif Kebijaka keamaa komprehesif yag mempertimbagka kebutuha keamaa yag beragam No-diskrimiasi dalam kebijaka keamaa da lembaga sektor keamaa 8 4. Bagaimaa memaduka geder ke dalam kebijaka keamaa? Pemeritah pusat Parleme Pemeritah daerah Orgaisasi masyarakat sipil Pelatiha geder Peilaia, pemataua, da evaluasi Memaduka geder dalam kebijaka keamaa asioal dalam koteks khusus Negara-egara pasca-koflik Negara-egara dalam masa trasisi da egara-egara berkembag Negara-egara maju Rekomedasi pokok Sumber daya tambaha 25 ii

6 Toolkit RSK da Geder SINGKATAN DAN AKRONIM ANC CEDAW CFSP CIA CIDA CPF DCAF Depha DISEC ESDP FFRP GBV GSE LCC LSM M&E MoD NATO NSC NSCCG NSP NSS OMS ONS PRSP PROSEC SAPS SANDF UNIFEM UN SCR 1325 Africa Natioal Cogress (Kogres Nasioal Afrika) Covetio o the Elimiatio of All Forms of Discrimiatio agaist Wome (Kovesi Peghapusa Segala Betuk Diskrimiasi terhadap Perempua) Commo Foreig ad Security Policy (Kebijaka Luar Negeri da Keamaa Bersama) Cetral Itelligece Agecy (Bada Itelije Pusat) Caadia Iteratioal Developmet Agecy (Bada Pembagua Iterasioal Kaada) Commuity Police Forum (Forum Polisi Masyarakat) Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (Pusat Kedali Demokratis atas Agkata Bersejata Jeewa) Departmet of Defece (Departeme Pertahaa) District Security Committees (Komite Keamaa Distrik) Europea Security ad Defece Policy (Kebijaka Keamaa da Pertahaa Eropa) Forum of Rwada Wome Parliametarias (Forum Aggota Parleme Waita Rwada) Geder-Based Violece (Kekerasa Berbasis Geder) Geder ad Socio-ecoomic Aalysis (Geder da Aalisis Sosio-ekoomi) Local Citize Coucils (Dewa Masyarakat Lokal) No-Govermetal Orgaisatio Lembaga Swadaya Masyarakat) Moitorig ad Evaluatio (Pemataua da Evaluasi) Miistry of Defece (Kemeteria Pertahaa) North Atlatic Treaty Orgaizatio (Orgaisasi Perjajia Atlatik Utara) Natioal Security Coucil (Dewa Keamaa Nasioal) Natioal Security Coucil Co-ordiatig Group (Kelompok Koordiasi Dewa Keamaa Nasioal) Natioal Security Policy (Kebijaka Keamaa Nasioal) Natioal Security Strategy (Strategi Keamaa Nasioal) Civil Society Orgaisatio (Orgaisasi Masyarakat Sipil) Office of Natioal Security (Kator Keamaa Nasioal) Poverty Reductio Strategy Paper (Buku Strategi Peguraga Kemiskia) Provicial Security Committees (Komite Keamaa Provisi) South Africa Police Service (Kepolisia Afrika Selata) South Africa Natioal Defece Force (Kekuata Pertahaa Nasioal Afrika Selata) Uited Natios Developmet Fud for Wome (Daa Pembagua PBB utuk Waita) Uited Natios Security Coucil Resolutio 1325 o wome, peace ad security (Resolusi Dewa Keamaa PBB Nomor 1325 tetag perempua, perdamaia da keamaa) iii

7 Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Pembuata Kebijaka Keamaa Nasioal da Geder 1Pedahulua Sebagai bagia dari Toolkit Geder da Reformasi sektor keamaa, tool (alat) ii memberika pegatar mafaat da peluag memaduka isu geder ke dalam pembuata kebijaka keamaa tigkat asioal. 1 Sebagai dokume strategis, kebijaka ke a ma a sagat petig dalam meetuka respos yag terkoordiasi terhadap acama keamaa da da pat mejadi ladasa bagi proses reformasi sektor ke - amaa (RSK). Ii meliputi kebijaka keamaa a si oal (NSP, atioal security policies) da juga ke - bijaka spesifik sektor, seperti buku putih per ta ha a. Mejami pemadua isu geder ke dalam ke bijaka keamaa dapat meigkatka partisipasi da pemilika lokal, serta meciptaka kebijaka da lem - baga yag lebih mugki memberika keamaa da keadila secara efektif da berkelajuta kepada pria, waita, aak perempua da aak lelaki secara adil. Tool (alat) ii diracag sebagai sumber daya bagi staf yag bertaggug jawab memprakarsai proses pembuata kebijaka keamaa di lembaga eksekutif pemeritaha, termasuk staf yag bertaggug jawab meracag, melaksaaka da megevaluasi kebijaka keamaa. Selai itu, tool (alat) ii mugki bergua bagi berbagai aktor laiya yag terlibat dalam proses pembuata kebijaka keamaa, termasuk para aggota parleme da staf parleme, staf kemeteria, orgaisasi masyarakat sipil, pemeritah kota, orgaisasi iterasioal da regioal, da egara-egara door yag medukug peyu su - a kebijaka keamaa. Secara khusus, tool (alat) ii memberika: Pegatar sigkat kebijaka keamaa, termasuk NSP da kebijaka spesifik sektor Pembahasa megeai petigya da mafaat peerapa perspektif geder dalam pembuata kebijaka keamaa Tidaka praktis utuk memaduka dimesi geder ke dalam pembuata kebijaka keamaa Pegatar peyusua kebijaka keamaa di egara-egara pasca-koflik, egara-egara yag sedag dalam masa trasisi, egara-egara berkembag da egara-egara maju Rekomedasi pokok Sumber daya tambaha Megeai masalah petig pelaksaaa kebijaka oleh aktor-aktor tertetu yag termasuk dalam sektor keamaa silaka lihat tool (alat) laiya dalam Toolkit Geder da RSK. Fokus tool (alat) ii adalah pem buat - a kebijaka da bagaimaa cara terbaik me ma sukka geder ke dalam proses tersebut. Harus di igat bahwa kebijaka itu sediri kecil mafaatya. Ke bijaka aka mempegaruhi bagaimaa keamaa da keadila diberika di egara tertetu haya bila ke bijaka tersebut dilaksaaka. 2 Apa itu kebijaka keamaa asioal? Suatu kebijaka keamaa tigkat asioal meujukka persepsi pemeritah megeai a - cama terhadap keamaa egara da rakyatya da respos pemeritah terhadap acama ii. Suatu ke - bijak a berbeda dega peratura atau u dag-udag. Misalya, suatu udag-udag da - pat memaksa atau melarag perilaku tertetu, se dagka suatu kebijaka haya memadu tidaka yag palig mugki utuk mecapai hasil yag diha - rap ka. Dega demikia, suatu kebijaka meru paka re caa aksi yag telah dipertimbagka utuk me - ma du keputusa di pihak lembaga ek se kutif. Pe yusua kebijaka keamaa meli bat ka pee - tua pe dekata terhadap isu-isu keamaa, pe merigkata a cama keamaa da pembuata ke putusa pe tig tetag sektor keamaa. Ke bijak - a keamaa pada tigkat asioal, termasuk ke bijaka keamaa a sioal da kebijaka spesifik lem baga, mem per timbagka acama iteral maupu eksteral ter hadap keamaa da disusu sesuai dega udag-udag iterasioal da regioal yag telah diratifikasi egara tersebut. 2 Bayak aktor yag terlibat dalam pembuata kebijaka keamaa: Lembaga eksekutif pemeritaha, termasuk ke me - teria pemeritah, memprakarsai proses pe etua kebijaka keamaa baru atau perubaha kebijaka keamaa yag sudah ada. Lembaga eksekutif megagkat para aggota bada-bada koordiasi keamaa da komite peracag ke bijak a. Parleme dapat meyetujui, megusulka perubaha atau meolak suatu kebijaka keamaa. Di bayak egara demokratis, parleme juga berweag meetuka keputusa akhir atas aggara da mematau serta megevaluasi pelaksaaa kebijaka keamaa. Pemeritah daerah mecakup pemeritah provisi 1

8 Toolkit RSK da Geder Peyusua visi keamaa bersama Medapatka dukuga asioal atas visi tersebut Siapa yag meyusu visi tersebut? Siapa yag dimitai pedapatya? Siapa yag harus megguaka visi ii? Perecaaa perubaha Meyusu strategi politik utuk perubaha Siapa yag medorog perecaaa perubaha? Bagaimaa meghadapi perlawaa politik terhadap perubaha? Siapa yag megkaji ulag proses perecaaa? Meracag orgaisasi da sistem Bagaimaa peyedia keamaa da keadila yag sudah ada da lembaga pegotrol da pegawas harus berubah? Apakah dibutuhka orgaisasi baru? Meyusu strategi orgaisasi Yag dibutuhka utuk pertahaa da/atau kepolisia da/atau itelije, dll. Meyusu strategi sumber daya Bagaimaa medaai perubaha? Apa yag dibutuhka sehubuga dega strategi sumber daya mausia? Apa strategi pegadaa yag diterapka? Perecaaa pelaksaaa Melaksaaka perubaha Siapa yag megelola pelaksaaa? Siapa yag mematau da megawasiya? Bagaimaa jadwalya? Perecaaa proses pegkajia ulag Peerimaa kebutuha perubaha lebih lajut Apakah kebijaka keamaa asioal aka dikaji ulag secara berkala atau dikaji ulag sesuai permitaa? Apa dampak perubahaya? Gambar 1: Pertayaa yag harus diajuka saat meyusu kebijaka keamaa 3 atau kabupate da kota. Bekerja sama dega lembaga-lembaga sektor keamaa daerah, mereka dapat mejadi pelaksaa utama kebijaka keamaa tigkat asioal. Aktor keamaa buka egara, seperti kepala suku tertiggi, dewa desa da agkata bersejata oreguler di bayak egara pasca-koflik da beberapa egara berkembag adalah peyedia utama keamaa da keadila. Karea itu, para aktor keamaa buka egara harus dimasukka dalam proses peyusua da pelaksaaa kebijaka keamaa. Orgaisasi masyarakat sipil (OMS) dapat berpar - tisipasi dalam peilaia, peracaga, pelaksaaa da evaluasi kebijaka keamaa. Gambar 1 meeragka proses yag harus diikuti da pertayaa-pertayaa petig yag harus diajuka dalam membuat kebijaka keamaa. Proses ii dapat disesuaika utuk membatu peyusua kebijaka keamaa asioal (NSP, atioal security policy) da juga kebijaka keamaa spesifik sektor. 2.1 Kebijaka keamaa asioal DCAF megemukaka defiisi umum NSP sebagai suatu keragka utuk meeragka bagaimaa suatu egara meyediaka keamaa bagi pemeritah da rakyatya. 4 Dokume kebijaka ii dapat juga dikataka sebagai recaa, visi, strategi, kosep atau doktri. Suatu NSP serig digambarka sebagai dokume terpadu yag meggambarka bagaimaa sektor keamaa aka ditata utuk meghadapi acama keamaa eksteral maupu iteral.5 Karea NSP berusaha mecakup keamaa asioal secara keseluruha, meurut jejagya NSP cederug lebih tiggi daripada kebijaka spesifik sektor, bada atau isu seperti kebijaka yag mempertimbagka doktri militer atau perpolisia. Kotak 1 meggambarka proses peyusua NSP. NSP juga dibedaka dega kebijaka keamaa laiya berdasarka ruag ligkup persoala yag ditagaiya. NSP cederug berfokus pada acama keamaa eksteral yag memerluka respos asioal. Misalya, hal ii masih terjadi di Amerika Serikat (AS). NSP Amerika Serikat meagai masalah yag berkisar dari kesiapa kekuata militer, 2

9 Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Kotak 1 Peyusua kebijaka keamaa asioal 6 1. Lakuka aalisis ligkuga strategis da idetifikasi visi asioal utuk egara bersagkuta da rakyatya melalui kosultasi berbasis luas. Proses ii harus mecakup kosultasi dega OMS utuk membahas masalah keamaa perseptual da aktual misalya melalui proposal tertulis da partisipasi lagsug dalam pertemua publik. 2. Aalisis da susu perigkat acama da peluag saat ii da masa depa terhadap pecapaia tujua yag diyataka dalam visi asioal. 3. Tetuka da susu perigkat kemampua asioal, baik di dalam da di luar sektor keamaa/peradila, yag dapat meghadapi acama keamaa da memberika layaa keamaa petig kepada masyarakat. Ii meliputi ladasa keuaga utuk melaksaaka NSP, da prosedur maajeme keuaga umum egara tertetu. 4. Lakuka aalisis kesejaga (gap aalysis) utuk meilai kemampua saat ii lembaga-lembaga keamaa/peradila asioal utuk meghadapi acama da memberika layaa petig, dibadigka dega kemampua yag diperluka. Bila layak, aalisis kesejaga harus didasarka pada sumber-sumber di dalam maupu di luar lembaga egara. 5. Tetuka NSP yag telah diperigkatka da diaggarka utuk memberika keamaa da keadila yag lebih baik dalam medukug tujua pembagua asioal yag lebih luas. Kotak 2 Isi Strategi Keamaa Nasioal Lituaia 9 Strategi Keamaa Nasioal Lituaia merupaka cotoh jelas isu umum yag dapat ditagai NSP. Strategi ii memberika suatu visi asioal bagi pembagua egara tersebut, kepetiga asioalya da tidaka yag diperluka utuk mecapaiya. Yag petig, strategi ii mecakup bidag politik, diplomatik, pertahaa, ekoomi da bidag-bidag kebijaka egara laiya. Lituaia memadag keamaaya memelihara kedaulata da itegritas wilayahya, keamaa da ketertiba dalam egeri, ladasa demokrasi, keamaa ekoomi dari semua bada hukum da rakyat serta perliduga ligkuga alamya. Bagia-bagia dari Strategi Keamaa Nasioal tersebut adalah: Asumsi dasar kebijaka keamaa: bagia ii meggambarka sistem keamaa iterasioal saat ii sebagai sistem yag megutugka da megaggap sebagia besar tataga lama yag sudah ada da tataga baru bersifat litas egara. Tidak ada acama militer lagsug terhadap keamaa asioal Lituaia. Kepetiga keamaa Republik Lituaia: ii dibagi mejadi kepetiga vital maupu primer. Kepetiga vital meliputi kedaulata egara, itegritas wilayah da ketertiba demokratis kostitusioal; peghormata da perliduga HAM da hak-hak sipil serta kebebasa; da kedamaia serta kemakmura egara. Kepetiga primer meliputi stabilitas global da regioal, kebebasa da demokrasi di Eropa Tegah da Timur serta Negara-egara Baltik; mejami pasoka eergi alteratif da pasoka sumber daya yag mempuyai ilai strategis; da kawasa yag bebas dari bahaya ligkuga. Tataga, bahaya da acama: yag termasuk dalam bagia ii adalah terorisme, kejahata terorgaisir, peyebara sejata, perdagaga arkoba, migrasi ilegal da epidemi, serta ketergatuga Lituaia pada pasoka sumber daya da eergi haya dari satu egara. Keadaa ekoomi, termasuk kesejahteraa rakyat da peghidara pembagua sosial da ekoomi yag tidak merata serta kemadiria egara, juga diaggap sebagai acama potesial terhadap keamaa asioal. Kebijaka keamaa Republik Lituaia: yag termasuk dalam bagia ii adalah sasara da tujua utama keamaa asioal; kosep strategis da padua pelaksaaa; keadaa yag membearka pegguaa kekuata militer; da petigya stabilitas dalam egeri da kemakmura. Tidaka primer da cara pelaksaaa strategi: yag termasuk dalam bagia ii adalah itegrasi ke dalam NATO da EU (Europea Uio - Ui Eropa), peguata kerja sama bilateral da multilateral iterasioal, partisipasi dalam operasi perdamaia da peagaa krisis iterasioal, dll. Peekaa khusus diberika pada petigya peguata keamaa ekoomi da sosial dalam egeri, pegedalia da pecegaha kejahata, perliduga ligkuga da kebudayaa, da peguata itelije, kotra-itelije da perliduga iformasi rahasia. strategi uklir da terorisme sampai sejata kimia da biologi. 7 Namu demikia, NSP semaki meliputi evaluasi yag komprehesif megeai ligkuga keamaa dalam egeri maupu iterasioal (lihat Gambar 2). Misalya, Kosep Keamaa Nasioal 1998 Bulgaria didasarka pada premis bahwa tidak ada acama militer lagsug terhadap keamaa asioal. Sebalikya, kosep ii berfokus pada masalah seperti kejahata terorgaisir (litas egara da litas perbatasa), peyeludupa (arkoba, sejata da mausia), perdagaga ilegal (terutama perdagaga sejata yag melaggar embargo PBB), terorisme da kerusaka ligkuga. 8 Model laiya adalah NSP Afghaista da Azer ba i ja, yag terbagi mejadi masalah keamaa eksteral da iteral. Dalam kasus Azerbaija, masalah eksteralya meliputi itegritas wilayah, itegrasi di dalam struktur Eropa da Euro-Atlatik, peguata kemampua pertahaa, da lai-lai. Secara iteral, kebijaka tersebut berfokus pada masalah seperti peguata demokrasi, perliduga tolerasi asioal da agama serta keamaa iformasi. Di Sierra Leoe, sebuah egara pasca-koflik, suatu NSP telah diseruka sebagai tidak lajut atas proses pembuata Kajia Ulag Sektor Keamaa yag berlagsug selama dua tahu. Kajia Ulag Sektor Keamaa memberika beberapa rekomedasi, termasuk perluya koordiasi yag lebih baik litas sektor keamaa. Yag petig, kajia ulag ii lebih meyoroti bahaya ketidakstabila dalam egeri ketimbag acama dari luar sebagai sumber potesial koflik baru. 3

10 Toolkit RSK da Geder Aalisis ligkuga keamaa iteral da eksteral Memahami kebutuha keamaa saat ii da masa depa Apa jeis peyediaa keamaa yag diigika masyarakat, pemeritah, parleme, da lai-lai? Apa jeis keamaa yag diharapka egara-egara tetagga, egara-egara di kawasa da egara-egara laiya? Apa itu keamaa asioal atau keamaa bagi semua masyarakat? Memahami perubaha Bagaimaa perubaha egara, kawasa da ligkuga iterasioal? Bagaimaa gambara masa depa ligkuga keamaa? Memahami acama keamaa Dari maa acama masa depa terbesar terhadap keamaa asioal? Apakah ada kosesus asioal megeai persepsi acama? Bila tidak, bagaimaa meaggulagi ketiadaa kosesus tersebut? Bila ada, siapa yag dimitai pedapatya? Memahami kekuata da kelemaha Apa kekuata da kelemaha peyedia keamaa da keadila? Apa kekuata da kelemaha sistem kotrol da mekaisme pegawasa? Gambar 2: Idetifikasi kebutuha keamaa eksteral da iteral 10 Kotak 3 Bosia-Herzegovia da Lituaia: isi buku putih Buku Putih Pertahaa Bosia-Herzegovia 11 memberika peekaa khusus pada pembeaha pertahaa da megidetifikasi acama utama terhadap ligkuga keamaa (global, regioal da iteral) Bosia-Herzegovia. Selajutya, buku putih ii berfokus pada: Kebijaka pertahaa Bosia-Herzegovia, yag meliputi prisip strategis, itegrasi ke dalam struktur keamaa Euro-Atlatik, Kemitraa utuk Perdamaia/stadardisasi da iteroperability NATO serta pera dalam kerja sama regioal di Eropa Teggara. Sistem pertahaa Bosia-Herzegovia, yag meliputi kotrol demokratis atas agkata bersejata, komado sipil, pegawasa parleme, trasparasi dalam perecaaa da peyusua aggara pertahaa, ratai komado operasi da admiistrasi serta kekuata agkata bersejata. Sumber daya mausia da pembagua kemampua, yag meliputi pelatiha peroraga da pelatiha bersama, pegembaga profesioal, pegguaa agkata bersejata, operasi dukuga perdamaia, batua da dukuga bagi operasi pemeritaha sipil, korps perwira, prajurit, tetara cadaga da sistem maajeme persoel. Kebijaka Pertahaa (Buku Putih) 12 Lituaia meggambarka perubaha seluruh ligkuga keamaa egara tersebut da pera baru serta misi baru agkata bersejataya. Selajutya, kebijaka ii berfokus pada: Arah utama kebijaka pertahaa Lituaia, yag meliputi peguata keamaa Euro-Atlatik, proyeksi stabilitas, da kerja sama pertahaa iterasioal, multilateral da bilateral. Pembeaha pertahaa, yag meliputi perubaha dari prisip pertahaa teritorial mejadi prisip pertahaa kolektif, tugas da persyarata baru agkata bersejata Lituaia, da pegkajia ulag struktur agkata bersejata. Maajeme da pelatiha persoel. 2.2 Kebijaka keamaa spesifik sektor Kebijaka keamaa spesifik sektor seperti buku putih pertahaa atau strategi keamaa dalam egeri berbeda dega NSP karea meagai masalah keamaa asioal yag berkaita dega bada atau masalah tertetu. Biasaya, suatu kebijaka spesifik sektor memberika padua yag lebih medasar tetag pera, struktur orgaisasi da taggug jawab suatu bada, da tetag bagaimaa bada ter sebut harus meagai kebutuha ke a ma - a tertetu. Walaupu demikia, kebijaka spesifik sektor harus dibuat dalam koteks kebijaka a sioal secara keseluruha, sehigga meye laras ka da memaduka berbagai kebijaka da bada pe me - ritah yag meagai masalah yag berkaita de ga keamaa. Karea itu, sebagaimaa NSP, ke - bijak a spesifik sektor merupaka ladasa petig u tuk melakuka usaha RSK yag sistematis da ter - koordiasi. Suatu kebijaka keamaa dapat digambarka sebagai suatu buku putih, yag pada dasarya merupaka ama tidak resmi utuk buku parleme 4

11 Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder yag meyataka kebijaka pemeritah (lihat Kotak 3). Buku putih ii adalah dokume yag diterbitka oleh pemeritah yag meguraika kebijaka da/ atau recaa aksi di suatu bidag tertetu. Walaupu tidak megikat, buku putih kadag-kadag dapat diaggap sebagai bagia dari proses kosultasi terbuka. Namu demikia, buku putih cederug meujukka keigia jelas di pihak pemeritah utuk meyetujui udag-udag baru. Buku hijau biasaya lebih terbuka da mugki haya megajuka suatu strategi atau dirumuska sebagai suatu buku pembahasa atau kosultasi. mografi dalam masyarakat yag palig meojol da istimewa. Lembaga-lembaga da persoel di sektor keamaa kadag-kadag bisa mejadi sumber ketidakamaa, terutama bagi kelompok-kelompok masyarakat yag tak berdaya. Namu demikia, kekerasa bisa juga berasal dari udag-udag da kebijaka yag mem - be tuk atura hukum. Bila kebijaka megabaika geder, kebijaka tersebut bisa secara lagsug maupu tidak lagsug memaafka kekerasa ber basis geder terhadap waita, pria, aak lelaki da aak perem pua; ketidaksetaraa geder da praktik-prak - tik pemiggira. Karea itu, proses pembuata ke bijak a harus iklusif da memaduka perspektif se - mua kelompok dalam masyarakat tertetu. 3Megapa geder petig dalam pembuata kebijaka keamaa? Geder merujuk pada pera da hubuga, ciri kepribadia, sikap, perilaku da ilai-ilai tertetu yag dihubugka masyarakat dega pria da waita. Karea itu, geder merujuk pada per - bedaa yag dipelajari atara pria da waita, sedagka jeis kelami merujuk pada perbedaa biologis atara pria da waita. Pera geder sagat bervariasi di dalam da atarkebudayaa da dapat berubah sepajag waktu. Geder tidak haya merujuk pada waita atau pria tapi juga merujuk pada hubuga di atara mereka. Pegarusutamaa geder adalah proses meilai implikasi terhadap waita da pria dari suatu tidaka yag terecaa, yag meliputi udagudag, kebijaka atau program di semua bidag da pada semua tigkata. 13 Utuk iformasi lebih lajut lihat Tool (Alat) megeai RSK da Geder Bagia berikut meyajika beberapa alasa megapa geder petig dalam proses pembuata kebijaka keamaa asioal da bagaimaa pegaruh geder terhadap peigkata pemilika lokal da partisipasi meyeluruh. Pada dasarya, perspektif geder pe - tig karea perspektif ii meimbulka kesadara bahwa masyarakat bukalah kelompok yag homoge tapi merupaka kelompok yag memiliki kebutuha da kepetiga yag beraeka ragam. Megigat bahwa sektor keamaa bertugas melidugi semua kelompok di dalam masyarakat, pembuata kebijaka ke amaa harus memasukka perspektif geder. Pe - masuka perspektif geder ii aka membatu me yu su strategi bagi para aktor sektor keamaa yag megidetifikasi berbagai kebutuha buka haya kebutuha masyarakat atau kelompok de Pemilika lokal melalui proses pembuata kebijaka partisipatif Utuk meciptaka legitimasi da pemilika lokal atas kebijaka keamaa tigkat asioal, da juga kosesus megeai prioritas keamaa, harus ada suatu proses partisipatif peilaia, peracaga, pelaksaaa da pemataua/evaluasi kebijaka. Proses partisipatif juga meigkatka pertag - gugjawaba, trasparasi da keberlajuta, yag merupaka tiga prisip utama RSK. Salah satu lagkah petig utuk mejami proses pembuata kebijaka keamaa partisipatif adalah pelibata waita maupu pria dalam pembuata keputusa (lihat Kotak 4). Partisipasi setara waita da pria dalam proses pembuata kebijaka keamaa lokal, a - sioal da iterasioal sesuai dega orma da istrume hukum iterasioal, seperti Resolusi Dewa Keamaa PBB Nomor 1325 da membuat struktur tata pemeritaha mejadi lebih mewakili komposisi masyarakat. Kepatuha terhadap kewajiba meurut udagudag da istrume hukum iterasioal Pemadua isu geder ke dalam pembuata ke bijak - a keamaa asioal diperluka utuk me matuhi hukum, istrume hukum, da orma iter asioal da regioal megeai keamaa da ge der. Istrume hukum utama di ataraya ada lah: Kovesi Peghapusa Segala Betuk Diskri mi - asi terhadap Perempua (1979) Deklarasi da Pijaka Aksi Beijig (1995) Resolusi Dewa Keamaa PBB omor 1325 tetag Perempua, Perdamaia, da Keamaa (2000) Utuk iformasi lebih lajut lihat Tool (Alat) megeai RSK da Geder 5

12 Toolkit RSK da Geder Di bayak egara, waita masih terpiggirka dari proses pembuata keputusa. Misalya, pemuliha da peigkata keamaa Liberia memerluka restrukturisasi total pasuka keamaa, yag meliputi perumusa NSP da kebijaka keamaa spesifik sektor. Walaupu Pemeritah Liberia meetapka kuota 20% utuk partisipasi waita dalam pasuka keamaa, waita belum ambil bagia dalam proses pembuata kebijaka keamaa. Kosultasi asioal dega para waita utuk medapatka masuka yag berbeda megeai, misalya, ketidakamaa sosial da ekoomi, da utuk meigkatka peluag respos terkoordiasi terhadap kekerasa seksual yag serig terjadi, tidak dilakuka. 14 Ii bertetaga dega pemikira iterasioal saat ii yag meegaska bahwa haya dega memberi waita hak-hak yag setara dega pria da akses atas proses pembuata keputusa pembagua yag berkelajuta dapat terlaksaa. 15 Pelibata pria da waita dega posisi yag setara dalam pembuata kebijaka keamaa juga megakui bahwa mereka serig mempuyai kebutuha da prioritas keamaa yag berbeda. Pedekata yag berbeda dalam pemberia keamaa da keadila diperluka utuk kelompok yag berbeda agar tercapai akses yag setara bagi semua kelompok masyarakat atas layaa publik ii. Yag petig, pegguaa geder sebagai asas pedoma utuk memperluas perdebata megeai pemberia keamaa da keadila buka sekedar melihat kebutuha pria da waita yag berbeda, tapi juga berkaita lagsug dega kebutuha keamaa khusus yag didasarka pada etis, kelas, orietasi seksual da agama. Berbagai prakarsa dapat diambil utuk mejami partisipasi peuh da setara waita da pria, yag meliputi: Kosultasi meyeluruh dega orgaisasi masya - ra kat da pemuka masyarakat pedesaa da per kotaa, termasuk para waita da orgaisasi waita. Pegagkata waita utuk bada-bada pembuat keputusa keamaa petig di tigkat ke me te ri a. Pegumpula masuka dari orgaisasi waita, kakukus aggota parleme waita da perwakila dari kemeteria urusa waita dalam proses pembuata kebijaka keamaa. Dega meetapka suatu proses partisipatif, pe do - ma megeai peyediaa layaa yag efektif diper oleh sejak awal. Hasil yag mugki diperoleh adalah efektivitas operasioal yag lebih tiggi, termasuk kemampua pasuka keamaa utuk memberika respos terhadap kebutuha keamaa da keadila khusus sebagaimaa yag diidetifikasi dalam kebijaka keamaa. Sebagai suatu dokume Kotak 4 Mafaat pembuata kebijaka keamaa partisipatif di Afrika Selata Proses trasformasi kebijaka da lembaga keamaa pasca-apartheid Afrika Selata serig diajuka sebagai praktik RSK partisipatif da milik lokal yag baik. Misalya, proses Pegkajia Ulag Pertahaa tahu meliputi kosultasi asioal yag mejami partisipasi pemuka agama da masyarakat, aktivis, wakil-wakil LSM da orgaisasi waita. Dalam proses ii, orgaisasi-orgaisasi waita tigkat akar rumput sagat petig dalam mearik perhatia terhadap masalah-masalah keamaa utama seperti dampak ligkuga dari operasi militer da peleceha seksual terhadap waita. Sebagai taggapa atas masalah ii, dua sub-komite baru dibetuk di Sekretariat Pertahaa. Akhirya, sifat partisipatif Pegkajia Ulag Pertahaa diakui telah membatu proses pecapaia kosesus asioal megeai masalah pertahaa da meghasilka legitimasi publik atas struktur keamaa baru. 16 Kosultasi dega para waita di orgaisasi masyarakat sipil da partai politik juga meghasilka kebijaka keamaa yag resposif terhadap geder da meyoroti pera waita sebagai kosume da peyedia keamaa. Misalya, hal ii terlihat pada Buku Putih Itelije 1994, Buku Putih Pertahaa Republik Afrika Selata 1996 da Buku Putih Keselamata da Keamaa Pegalama Afrika Selata meujukka bahwa pelibata waita da wakil-wakil dari orgaisasi waita dalam debat yag berkaita dega keamaa dapat memperluas pemahama megeai apa yag harus dimasukka dalam kebijaka da peryataa keamaa. Temua-temua petig dari proses ii, yag semuaya meimbulka dampak lagsug terhadap pembuata kebijaka, adalah: Afrika Selata melampaui pembeaha utuk megubah sektor keamaa dega megambil lagkah-lagkah utuk berkosultasi dega masyarakat megeai pera sektor keamaa da meempatka keamaa da pembagua mausia sebagai iti dari keragka keamaa asioalya. 2. Para waita dega padaga da ilai-ilai yag berbeda da dari semua ras sagat petig dalam meyataka visi tersebut da mempegaruhi proses di maa keamaa masyarakat mejadi prioritas egara. 3. Para waita dari seluruh spektrum politik dikerahka utuk mecapai keterwakila 50% dalam egosiasi mejelag pemiliha umum 1994 da 28% kursi parleme. Mereka terus medorog partisipasi masyarakat dalam mempegaruhi kebijaka da tetap mejadi pedukug utama keamaa mausia. 4. Di lembaga keamaa, semaki diakui bahwa waita: a. Memberika perspektif petig dalam perecaaa da pelaksaaa program. b. Memberika pegaruh positif sebagai aggota pasuka keamaa. c. Sagat petig dalam membagu perdamaia da keamaa. 5. Trasformasi sektor keamaa tidak aka sempura bila budaya istitusiya tidak berubah. Peaggulaga diskrimiasi berbasis geder, sebagaimaa diskrimiasi rasial, merupaka kompoe da idikator utama trasformasi.

13 Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Kotak 5 Kekerasa berbasis geder yag dilakuka oleh pasuka keamaa di Sierra Leoe 22 Koflik sepuluh tahu di Sierra Leoe secara resmi diyataka berakhir pada bula Jauari Agkata bersejata da polisi melakuka kekerasa seksual selama terjadiya koflik tersebut, da pria tetap terlalu terwakili di kedua lembaga tersebut, yag membatasi usaha pembeaha meurut pola yag lebih taggap terhadap geder. Budaya militer di sektor keamaa Sierra Leoe dapat memperparah da melembagaka GBV di kalaga bawah persoel agkata bersejata da kepolisia. Sebagai respos atas keadaa ii, masalah HAM telah dipaduka ke dalam pelatiha yag diberika kepada agkata bersejata oleh Tim Peasihat da Pelatih Militer Iterasioal (Iteratioal Military Advisory ad Traiig Team) yag dipimpi Iggris, da kepada Kepolisia Sierra Leoe (yag diprakarsai oleh Proyek Keselamata da Keamaa Masyarakat Persemakmura [the Commowealth Commuity Safety ad Security Project]). Pelatiha, kode perilaku, peerapa tidaka hukuma, peyusua protokol da mekaisme istitusi utuk meagai pegadua kasus GBV, da peigkata keterwakila waita dapat membatu meagai kasus GBV dalam pasuka keamaa. yag disusu dega kepemimpia lembaga ekse - kutif da diudagka oleh parleme, kebijaka seperti ii juga merupaka istrume pedukug yag efektif utuk memita pertaggugjawaba pimpia politik atas jaji-jaji yag mereka buat. Dega demikia, pedekata partisipatif yag taggap terhadap geder dalam proses pembuata kebijaka keamaa mejami akses setara oleh berbagai kelompok, baik atas kebijaka itu sediri maupu proses di maa kebijaka tersebut disusu, dilaksaaka da dievaluasi. Ii sagat petig dalam koteks pasca-koflik da di beberapa egara yag sedag dalam masa trasisi di maa struktur keamaa dibagu dari awal setelah kerutuha medadak atau perlahaya. 3.2 Kebijaka keamaa komprehesif yag mempertimbagka kebutuha keamaa yag beragam Sebagaimaa disebutka pada Bagia 2, kebijaka ke - amaa semaki diracag utuk meghadapi a ca ma keamaa iteral maupu eksteral. Sejala dega fokus keamaa mausia pada usaha me - meuhi kebutuha keamaa idividu da ma sya rakat, kebijaka keamaa komprehesif mem per timbag - ka kebutuha keamaa waita, pria, aak pe rem pua da aak lelaki yag berbeda, ter masuk a cama keamaa iteral seperti kekerasa ber ba - sis geder (GBV). Lihat Tool (Alat) megeai RSK da Geder Baragkali, GBV merupaka salah satu wujud yag palig jelas dari perluya pedekata yag berbeda dalam pemberia keamaa da keadila. GBV adalah feomea global yag mempegaruhi waita da aak perempua, serta pria da aak lelaki. Meurut data statistik, UNIFEM memperkiraka bahwa satu dari tiga waita di seluruh duia reta terhadap suatu betuk GBV, seperti pegaiayaa, pemer - kosaa, perdagaga atau pemukula.18 Pusat Pege dalia da Pecegaha Peyakit (The Ceters for Disease Cotrol ad Prevetio) meyataka bahwa setiap tahu waita da lebih dari pria di Amerika Serikat diperkosa atau diaiaya secara fisik oleh pasaga itimya.19 Di Jamaika, Strategi Keamaa Nasioal (the Natioal Security Strategy) megakui bahwa kekerasa di dalam rumah tagga mempegaruhi pola umum kejahata da kekerasa, akibat pegaruh egatifya terhadap struktur sosial da peraya dalam mema - sya rakatka pegguaa kekerasa di kalaga pemuda sebagai cara meyelesaika perselisiha.20 Dampak fiasial dari GBV juga besar, yag secara lagsug mempegaruhi efektivitas peyediaa layaa serta sektor-sektor egara laiya. Meurut Departeme Dalam Negeri Iggris, kekerasa di dalam rumah tagga merupaka peyebab utama sakitya para waita berusia tahu, yag meela biaya 23 miliar per tahu di Iggris. 21 Isu geder, terutama GBV, serig dihubugka dega waita da aak perempua. Namu demikia, isu geder juga berkaita dega pria da aak lelaki, da pertimbaga megeai kebutuha keamaa khusus mereka dalam proses pembuata kebijaka mejami suatu pedekata yag komprehesif. Misalya, kekerasa seksual terhadap pria di agkata bersejata da lembaga pemasya - rakata merupaka masalah yag sagat terlarag amu patut diperhatika. Sebuah peelitia megeai lembaga pemasyarakata di empat egara bagia di Amerika Serikat meemuka bahwa hampir satu dari lima arapidaa pria melaporka kejadia hubuga seksual di bawah tekaa atau paksaa ketika dipejara. 23 GBV terhadap pria da aak lelaki juga mejadi masalah ketika terjadi koflik, di maa mereka megalami kekerasa seksual, pembataia berda - sar ka jeis kelami da peugasa militer secara paksa. Meskipu hal ii serig terjadi, program GBV yag ditujuka utuk peyitas pria maupu aak lelaki praktis tidak ada dalam koteks pasca-koflik. 24 Megigat tigkat kejadia yag tiggi da dampak sosial da fiasial yag besar dari GBV, GBV merupaka masalah keamaa yag harus dipertimbagka dalam kebijaka keamaa asioal baik NSP maupu kebijaka spesifik sektor atau kebijaka spesifik masalah. 7

14 Toolkit RSK da Geder 3.3 No-diskrimiasi dalam kebijaka keamaa da lembaga sektor keamaa Peurua kasus diskrimiasi oleh persoel sektor keamaa berdasarka agama, jeis kelami, ras, orietasi seksual atau ladasa keliru laiya dapat membagu kepercayaa, meigkatka legitimasi da memperbaiki pemberia keamaa da keadila. Sebagai suatu dokume strategis, kebijaka ke - amaa membuat pemeritah bertekad meagai ma salah keamaa da keadila, baik di bidag publik mau pu di kalaga bawah persoel pasuka ke a - ma a sediri. Dega demikia, suatu kebijaka ke amaa dapat meetapka peratura pelidug ter - hadap diskrimiasi di lembaga-lembaga sektor ke amaa. Pembuata kebijaka keamaa yag tag gap terhadap geder membatu mejami agar kebijaka tidak memasukka kata-kata yag me - dukug terjadiya diskrimiasi. Dega memasuk ka juga peryataa-peryataa khusus megeai ma - salah o-diskrimiasi, kebijaka keamaa dapat mem berika dampak positif terhadap struktur da persoel agkata bersejata, kepolisia, bada itelije da lembaga-lembaga sektor keamaa laiya. 4 Bagaimaa memaduka geder ke dalam kebijaka keamaa? Bagia ii meyajika cotoh da sara megeai bagaimaa memastika agar proses pembuata kebijaka keamaa memasukka isu geder. Karea peyusua kebijaka keamaa selalu berbeda dalam setiap koteks, terdapat tataga da peluag yag berbeda terhadap pemadua isu geder. Sarasara berikut harus disesuaika dega koteks setempat. Utuk pembahasa megeai pembuata kebijaka keamaa dalam koteks khusus, lihat Bagia 5. Bagia ii disusu meurut lembaga yag berbeda yag terlibat dalam pembuata kebijaka keamaa: pemeritah pusat (termasuk bada koordiasi keamaa da komite peracag kebijaka), parleme, pemeritah daerah da OMS. Bagia ii juga membahas dua masalah yag salig berkaita yag harus dipertimbagka di semua lembaga: pelatiha geder da pemataua serta evaluasi geder. Sebagaimaa yag telah dijelaska, peyusua atau revisi kebijaka keamaa asioal memerluka masuka dari berbagai aktor, yag meliputi peyedia keamaa iteral da eksteral. Jadi, peracaga kebijaka keamaa yag efektif memerluka bayak sumber daya, baik sumber daya mausia maupu keuaga. Oleh sebab itu, kebijaka keamaa asioal mugki jarag sekali direvisi, diperdebatka da dikosultasika secara meyeluruh. Karea itu, bila mucul peluag utuk pembuata kebijaka baru, ladasaya harus sudah tersedia utuk mejami agar isu geder dimasukka. 4.1 Pemeritah pusat Diperluka komitme politik lembaga eksekutif utuk memprakarsai peyusua atau perubaha suatu kebijaka keamaa. Misalya, meteri pertahaa biasaya aka megawasi perwujuda perubaha kebijaka pertahaa. Karea itu, komitme terhadap proses pembuata kebijaka keamaa yag iklusif da pertimbaga megeai isu geder harus ditaamka pada tigkat pemeritaha tertiggi da di kalaga staf tigkat tiggi kemeteria utuk mejami proses da hasil yag taggap terhadap geder. Dalam hal NSP Kaada, 25 peracaga kebijaka mejadi keweaga peuh Kator Dewa Peasihat (Privy Coucil Office). Perdaa Meteri memutuska bahwa proses perumusa kebijaka tidak boleh iterdepartemetal karea diyakii bahwa perumusa iterdepartemetal ii aka memperlambat proses peracaga kebijaka. Dega demikia, para aktor di dalam maupu di luar lembaga pemeritaha, termasuk aktor yag memiliki keahlia geder, tidak dilibatka. Memasukka perspektif yag berbeda megeai maka keamaa memag memaka waktu, tapi diperluka utuk meghasilka kebijaka keamaa yag kuat da terpadu. Bila proses pembuata kebijaka yag eksklusif diterapka, hal ii meguragi trasparasi, pegawasa demokrasi da titik mula utuk meagai isu geder. Beberapa lagkah dapat diambil, baik oleh staf kemeteria, parleme atau pu OMS, utuk mem - bagu kemampua geder da komitme pe meritah da staf tigkat atas yag terlibat dalam pem buata kebijaka keamaa: Peigkata kesadara di kalaga kepala egara, para meteri, staf kemeteria tigkat tiggi da persoel petig di lembaga-lembaga sektor keamaa megeai komitme iterasioal da asioal terhadap kesetaraa geder da HAM. Adaka pegaraha da lapora geder utuk pimpia tigkat tiggi megeai masalah ke bijak - a, peigkata peyediaa layaa da efektivitas ope rasioal peerapa pedekata bergeder dalam pembuata kebijaka. Racag askah pidato megeai masalah yag berkaita dega keamaa utuk staf tigkat tiggi, yag bear-bear membahas isu geder. Berika askah pegaraha kepada pimpia tig - kat tiggi yag mejelaska ke maa isu geder dapat dimasukka dalam kebijaka keamaa, da ambil bagia dalam meetuka tujua kebijaka tersebut. Lakuka lobi utuk pegagkata waita yag 8

15 Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder memeuhi syarat dalam staf pimpia da utuk pemasuka pemahama megeai da komitme yata terhadap kesetaraa geder dalam keragka acua. 26 Prakarsai program pedampiga (metorig) yag meempatka pakar geder bersama staf tigkat tiggi utuk membagu kemampua geder mereka. Bada koordiasi keamaa Dewa Keamaa Nasioal (NSC, Natioal Security Coucil) mejami tidaka yag terkoordiasi da pemadua berbagai masalah kebijaka, legislatif, struktural da pegawasa yag berkaita dega keamaa. NSC atau bada yag serupa bisa juga dimita megkoordiasika kebijaka, melaksaaka kebijaka, meilai atau memberi asihat da meg - alokasika sumber daya utuk meghadapi acama keamaa. Karea itu, bada koordiasi ii meru - paka titik mula yag sagat petig utuk mejami agar isu geder dimasukka dalam ageda da agar waita berpartisipasi dalam pembuata keputusa. NSC di Sierra Leoe, Kator Kabiet di Iggris, atau Dewa Peasihat Keamaa Nasioal di Kaada memiliki berbagai fugsi, tetapi semuaya bertujua memusatka pemikira pejabat pemeritaha tigkat atas megeai masalah keamaa asioal. 27 Namu demikia, di egara-egara demokrasi baru da egara-egara pasca-koflik kemampua pemeritah megelola da megoordiasika respos terhadap masalah keamaa asioal mugki masih redah. Begitu pula, bada seperti ii kadag-kadag dido - miasi oleh agkata bersejata da tidak ada keseimbaga sipil-militer. Walaupu NSC, atau bada yag serupa di egara yag berbeda memiliki berbagai aggota da tugas yag berbeda, bada seperti ii jarag melibatka waita atau meagai isu geder: Di Nepal pada tahu 2004, NSC terdiri dari persoel agkata bersejata da wakil-wakil dari Ke - meteria Pertahaa da kator Perdaa Meteri, tapi waita tidak dilibatka (keyataaya, tidak ada waita berpagkat tiggi di kepolisia atau kemeteria petig di Pemeritah Nepal). NSC Pakista juga memiliki aggota yag terbatas karea keamaa asioal dirumuska secara sempit di bawah judul kedaulata, itegritas, pertahaa, keamaa egara da maajeme krisis. 28 NSC Amerika Serikat juga memiliki sedikit aggota, yag secara resmi meliputi Preside, Wakil Preside, Meteri Luar Negeri da Meteri Pertahaa, dega kehadira tetap para Kepala Staf Gabuga, Direktur Bada Itelije Pusat (CIA, Cetral Itelligece Agecy) da Peasihat Ke - amaa Nasioal Preside. Keseimbaga geder NSC Pakista da Amerika Serikat sagat redah, da masalah yag berkaita dega ke ti dak - amaa pria da waita umumya tidak di bedaka atau dipertimbagka. Salah satu se babya adalah lembaga ii umumya meagai ma salah politik makro, buka membedaka kelompok-kelompok dalam masyarakat. Sebagaimaa diuraika pada Bagia 3.1, berbagai mafaat dapat dihasilka dari peigkata partisipasi wa ita da pemadua isu geder ke dalam pem - buata keputusa keamaa. Misalya, ko sultasi dega wakil-wakil dari kaukus aggota parleme waita dapat memperluas perdebata di NSC me - geai masalah keamaa maa yag aka diu ta maka. Pertimbaga isu geder dapat me im - bulka diskusi yag produktif megeai pe dekata keamaa da prioritas keamaa yag da pat dite - rima, serta metode pemberia keamaa da keadila yag efektif. Lagkah-lagkah yag dapat diambil utuk mema - duka isu geder da meigkatka partisipasi waita di bada koordiasi keamaa adalah: Megutamaka pegagkata wakil-wakil waita utuk NSC. Melibatka atau lakuka kosultasi dega wakilwakil dari kemeteria yag meagai isu geder da waita, aparat pemeritaha laiya yag meagai isu geder atau kaukus aggota par - leme waita. Membagu kemampua geder para aggota NSC melalui pelatiha, pegaraha, pedampiga (metorig) da prakarsa laiya. Lihat Bagia 4.5 megeai Pelatiha Geder. Meerapka mekaisme utuk mejami pelak - saaa kosultasi dega para pakar geder dari luar da wakil-wakil dari orgaisasi waita. Salah satu tataga dalam peigkata pegag - kata waita utuk NSC adalah di sebagia besar egara para waita masih terpiggirka dari jabata politik tigkat tiggi, da karea itu sedikit sekali waita yag mecapai jabata yag terdapat di dewa seperti ii. Misalya, pada tahu 2005 haya terdapat 12 (6,6%) waita yag mejadi meteri pertahaa da urusa vetera da 29 (15,8%) waita yag mejadi meteri kehakima dalam sampel 183 egara.29 Karea itu, prakarsa utuk meigkatka jumlah waita dalam jabata politik tigkat tiggi juga diperluka, seperti: beasiswa bagi para waita utuk megikuti program uiversitas yag sesuai, pem - bagua kemampua bagi para aggota parleme waita da kuota di partai politik. Pelibata waita di bada koordiasi keamaa belum tetu berarti perhatia lebih besar aka diberika pada isu geder, tapi keaekaragama pedapat da pega lama di atara para aggota NSC aka meghasilka lebih bayak perspektif yag dapat dipertimbagka. Komite peracag kebijaka keamaa Agar geder terlihat jelas dalam kebijaka keamaa, bada khusus yag meracag kebijaka keamaa harus memiliki kemampua memahami kebutuha keamaa pria, waita, aak perempua, da aak lelaki yag berbeda da bagaimaa kebijaka keamaa yag diajuka aka mempegaruhi kebu - tuha ii. Bada peracag kebijaka keamaa bisa berupa komite tetap atau komite ad hoc. Kebijaka dapat diracag oleh tim yag aggotaya berasal dari satu departeme pemeritah (misalya, kebijaka megeai perpolisia) atau dari beberapa departeme 9

16 Toolkit RSK da Geder (misalya, utuk NSP). Para aggota komite peracag harus memiliki ke ah - lia tekis utuk meyusu kebijaka yag kom prehesif, pasti da jelas. Kriteria utama pemiliha ag gota komite tersebut adalah: Keahlia da pegetahua tekis termasuk keahlia da pegetahua dalam memaduka isu geder. Keterwakila sehubuga dega bada pelaksaa da pembuat keputusa utama mugki meliputi wakil dari kemeteria yag bertaggug jawab atas isu geder. Komitme terhadap pembeaha yag demokratis termasuk promosi kesetaraa geder. 30 Bada pegawas seperti parleme atau OMS dapat memaika pera petig dalam medukug peli bat - a pakar geder di komite peracag, atau me dukug agar para aggota komite megikuti pe la - tih a yag memasukka kompoe yag berkaita de ga geder. Utuk mejami kebijaka keamaa yag taggap terhadap geder, komite peracag harus dega jelas mempertimbagka isu geder da meg - guaka bahasa yag peka terhadap geder. Pertimbagka isu geder dega jelas Tergatug pada jeis kebijaka keamaa yag sedag disusu, isu geder yag harus disoroti meliputi (lihat Kotak 6): Petigya mecapai kesetaraa atara pria da waita, serta kelompok sosial, agama da etis dalam keamaa asioal. Peegasa hak setara semua pria da waita utuk berpartisipasi di lembaga-lembaga sektor ke ama a. GBV terhadap pria, waita, aak perempua da aak lelaki sebagai acama keamaa iteral utama; da strategi utuk mecegah, merespos da memberika saksi terhadap GBV, dega alokasi sumber daya mausia da keuaga yag sesuai. Peghapusa diskrimiasi di lembaga-lembaga sektor keamaa atau dalam peyediaa layaa keamaa berdasarka jeis kelami, ras, agama, orietasi seksual atau ladasa keliru laiya. Kode perilaku istitusi, termasuk ketetua khusus megeai diskrimiasi, peleceha seksual da betuk-betuk GBV laiya. Peetapa mekaisme yag mejami partisipasi masyarakat sipil dalam pegawasa pelaksaaa kebijaka keamaa, proses RSK da lembagalembaga sektor keamaa. Berbagai jeis kebijaka keamaa di egara yag berbeda telah mempertimbagka isu geder dega cara seperti ii. Buku Putih Pertahaa Sierra Leoe meyataka bahwa Kemeteria Pertahaa ber - sama dega RSLAF (Republic of Sierra Leoe Armed Forces Agkata Bersejata Republik Sierra Leoe) bertekad merekrut da melatih kembali persoel persoel berkemampua tiggi tapa melihat suku, daerah, geder, agama. 31 Masalah per da gag a mausia dimasukka dalam Strategi Ke amaa Nasioal Rumaia da Ukraia. Dalam ke bijaka Ukraia masalah ii terdapat di bawah judul Pas tika Kodisi Eksteral yag Megutugka bagi Pem - bagua da Keamaa Negara. 32 Di Rumaia, Strategi tersebut meegaska perluya pelaksaaa be berapa cara utuk medorog solidaritas asioal da taggug jawab warga egara, perhatia pada ke - setaraa pekerja pria da waita, da peluag yag se tara utuk medapatka akses pedidika da pe - latih a serta perliduga sosial. 33 Guaka bahasa yag peka terhadap geder Pegguaa bahasa yag iklusif geder da spesifik geder dalam kebijaka sektor keamaa juga petig utuk meghidari diskrimiasi atau eksklusi. Pegguaa umum kata he (dia lelaki) atau ma (pria) tidak memasukka waita. Bayak kebijaka yag berkaita dega keamaa, dari Buku Putih Pertahaa Sierra Leoe sampai Buku Putih Pertahaa Irladia, misalya megakui ii dega merujuk pada serviceme ad wome (aggota agkata bersejata pria maupu waita). NSP laiya, seperti NSP Rusia da Amerika Serikat, tidak membedaka pria da waita. Walaupu pegguaa bahasa yag etral geder misalya people (orag-orag) sebagai peggati me ad wome (pria da waita) sesuai dalam bayak koteks, pegguaa bahasa yag etral geder ii dapat membatasi pegakua megeai perbedaa geder, da dapat meimbulka asumsi bahwa semua kelompok keamaa dalam masyarakat memiliki kebutuha keamaa yag sama. Yag terakhir, ada sebagia NSP seperti NSP Jamaika, Georgia da Ukraia, yag terus meg - guaka bahasa seperti mapower (teaga pria) da ma-made hazards (bahaya yag ditim bul ka pria). 34 Ii adalah istilah diskrimiatif yag berasal dari gagasa bahwa haya pria (buka waita) yag aktif dalam kehidupa publik. Cotoh bahasa yag peka terhadap geder meliputi: Serviceme ad wome (aggota agkata ber - sejata pria maupu waita) buka serviceme (aggota agkata bersejata pria) Police officer (polisi) buka policema (polisi pria) Humakid (umat mausia) buka makid (umat pria) Artificial (tirua) atau maufactured (buata) buka ma-made (buata pria) She/he (dia perempua/dia lelaki) atau he/she (dia lelaki/dia perempua) buka he (dia lelaki) Staffed (dikelola pegawai) buka maed (dikelola pria) Labour (pekerja), staffig (kepegawaia), workforce (teaga kerja) buka mapower (teaga pria) Chair atau Chairperso (Ketua) buka Chairma (ketua pria) Sebutka me (pria), wome (waita), girls (aak 10

17 Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Kotak 6 Resposivitas geder dalam kebijaka keamaa Afrika Selata Buku Putih Itelije, Pertahaa Nasioal, serta Keselamata da Keamaa Afrika Selata megguaka bahasa yag peka terhadap geder da meagai GBV da diskrimiasi, serta partisipasi setara di lembaga-lembaga sektor keamaa. Buku Putih Itelije (1994): Kompilasi suatu bada itelije asioal aka berusaha mecermika komposisi geder da ras masyarakat da juga mempertimbagka kriteria objektif keuggula. Utuk mecapai tujua ii, suatu program aksi afirmatif aka dilaksaaka utuk megatasi ketidakseimbaga. 35 Buku Putih Pertahaa Nasioal Republik Afrika Selata (1996): Utuk medapatka legitimasi agkata bersejata, DOD [Depha, Departeme Pertahaa] bertekad mecapai tujua megatasi warisa diskrimiasi ras da geder. Departeme ii aka mejami agar Pasuka Pertahaa Nasioal Afrika Selata [SANDF, South Africa Natioal Defece Force], da khususya kepemimpiaya, secara umum mewakili rakyat Afrika Selata. DOD megakui hak waita utuk bertugas di semua pagkat da jabata, termasuk tugas tempur. 36 Buku Putih Keselamata da Keamaa (1998): Secara khusus meyebutka peagaa tidak pidaa seksual, pemerkosaa atau kekerasa dalam rumah tagga dega lebih bermartabat, bersimpati da berperhatia. Buku ii meyeruka strategi pecegaha kejahata terhadap kelompok-kelompok yag palig berisiko melakuka pelaggara hukum atau mejadi korba kejahata, yag meliputi masyarakat miski, pemuda, waita da aak-aak serta orag cacat. 37 perempua) da boys (aak lelaki) sesuai koteks ketimbag people (orag-orag) 4.2 Parleme Lembaga eksekutif megajuka kebijaka keamaa da parleme biasaya meerima, megubah atau meolak kebijaka; megotrol aggara; da dapat mematau da megevaluasi pelaksaaaya (lihat Kotak 7). Walaupu fugsi parleme berbeda ataregara, fugsi tersebut biasaya mecakup dua tugas berkaita dega peyusua kebijaka: mematau lembaga eksekutif da mewakili kepetiga rakyat. Ii berarti parleme dapat memaika pera petig dalam mejami agar kebijaka tersebut memper - hatika kebutuha khusus pria, aak lelaki, waita da aak perempua, termasuk melalui: proses pem - buata kebijaka partisipatif da keterwakila setara pria da waita, yag meliputi kelompok sosial, etis da agama yag berbeda. Lihat Tool (Alat) megeai RSK da Geder Di egara-egara demokrasi baru da egara-egara pasca-koflik, kosep atau pu praktik pegawasa demokrasi da keuaga tidak mugki berjala sebagaimaa mestiya. Salah satu akibatya adalah tidak adaya koordiasi da pembagia iformasi atara lembaga sipil da militer, da keeggaa di pihak pemeritah da parleme utuk meerima pegawasa sipil. Karea itu, pertaggugjawaba, trasparasi da pelibata sipil dalam meracag respos terhadap masalah keamaa asioal masih terbatas. Namu demikia, walaupu parleme di egara-egara demokrasi baru tidak memiliki kekuasaa membuat keputusa yag sigifika, mereka bisa mejadi forum petig utuk trasparasi da memaika pera yag sigifika terhadap pertaggugjawaba lembaga eksekutif da mega - wasi kekuasaa eksekutif. Begitu pula, dalam sistem politik di maa disipli partai yag kuat berlaku di lembaga legislatif da komitekomiteya, pera pegawasa parlame dalam praktikya mugki sagat terbatas. Di Kaada, par - leme dikritik karea asal meyetujui (rubber stamp) keputusa kebijaka yag dibuat secara setralistis oleh Perdaa Meteri da para peasihat politik da peasihat kabiet seior. Dalam kebijaka pertahaa da keamaa, komite da subkomite legislatif belum berpera sebagai mekaisme pe gawasa yag efektif, da mucul tuduha bahwa ti dak ada pembahasa yag sugguh-sugguh me ge ai ke - bijaka pertahaa di parleme Kaada. 38 Proses pembuata kebijaka partisipatif Keterlibata parleme dalam kebijaka keamaa sagat petig utuk mejami trasparasi da pertaggugjawaba terhadap masyarakat. Hal ii dicapai melalui perdebata terbuka, kosultasi da ketersediaa iformasi bagi masyarakat megeai kebijaka keamaa pemeritah. Kosultasi dega komite-komite parleme yag terkait megeai NSP da kebijaka keamaa laiya aka palig berhasil bila dilakuka pada tahap awal dalam proses peracaga sehigga perubaha da perombaka kebijaka dapat dilakuka. Para aggota parleme da komite parleme tidak boleh sekedar diberi dokume akhir, yag dapat mereka terima atau tolak. Parleme termasuk komite pertahaa da keamaa juga harus proaktif mejami agar kebijaka keamaa dibuat melalui kosultasi publik yag sesuai. Walaupu proses ii belum tetu mahal dari segi biayaya, proses ii memerluka waktu, daa, sumber daya mausia da kemaua politik yag mugki tidak ada di dalam egeri di egara-egara 11

18 Toolkit RSK da Geder Kotak 7 Pera parleme dalam pembuata kebijaka keamaa 39 Peyusua Karea peyusua kebijaka keamaa adalah tugas lembaga eksekutif da departeme serta bada pemeritah yag berweag, pera parleme pada tahap peyusua kebijaka terbatas. Pembuata keputusa Ketika kebijaka keamaa diajuka ke parleme, parleme bertaggug jawab lagsug atas kebijaka tersebut. Parleme dapat memberika persetujuaya terhadap kebijaka da perudag-udaga baru yag diajuka pemeritah, meolakya atau megusulka perubaha. Parleme juga memiliki kekuasaa tertetu sehubuga dega peyediaa aggara melalui tahap-tahap utama putara aggara: peyusua aggara, persetujua aggara, pelaksaaa atau pembelajaa, da pemeriksaa (audit) atau peijaua. Lihat Bagia 4.6 megeai aalisis aggara geder. Keragka waktu proses pembuata keputusa harus memugkika kosultasi publik lebih lajut dega berbagai perwakila rakyat. Hal ii aka meigkatka potesi dukuga publik atas kebijaka keamaa tersebut da mejami agar kebijaka tersebut memeuhi kebutuha rakyat. Pelaksaaa Selama pelaksaaa kebijaka keamaa, parleme berpera megawasi kegiata pemeritah, termasuk melalui aalisis aggara yag berkelajuta. Kebijaka keamaa meimbulka dampak keuaga yag besar da pada dasarya meyagkut uag pembayar pajak. Peilaia da pelajara yag diperoleh Parleme memaika pera dalam memeriksa agka-agka maupu kierja sehubuga dega pelaksaaa kebijaka keamaa. Lapora kemajua oleh bada pemeritah yag terkait sagat petig utuk megotrol proses da medapatka gambara apakah tujua yag dipaparka dalam kebijaka keamaa sudah terlaksaa. pasca-koflik atau egara-egara berkembag. Karea itu, dukuga lembaga door mugki diperluka utuk meaggug berbagai biaya, misalya, lokakarya di daerah pedesaa. Lembaga door juga dapat medaai proses kosultasi yag secara khusus diracag utuk meigkatka partisipasi para waita da kelompok masyarakat laiya yag serig terpiggirka selama peyusua kebijaka keamaa. 40 Mekaisme utuk mejami partisipasi bisa meliputi: Kosultasi terecaa dega perwakila OMS, termasuk orgaisasi waita perkotaa da pedesaa (lihat Kotak 10). Pertemua di balai kota dega iteraksi lagsug atara para pemimpi politik da masyarakat. Degar pedapat parleme da debat terbuka. Bila perlu, adaka pertemua terpisah dega kelompok-kelompok masyarakat yag terpiggirka di tigkat lokal, yag mugki tidak berpartisipasi dalam pertemua publik dega kelompok masyarakat mayoritas. Utuk mejami partisipasi meyeluruh da repre - setatif, lagkah-lagkah khusus harus diambil utuk melibatka: Orgaisasi masyarakat waita pedesaa da perkotaa Serikat pekerja Orgaisasi keagamaa Pemuka masyarakat da aktivis Orgaisasi pemuda Perhimpua masyarakat pribumi, etis da masyarakat mioritas laiya Perhimpua orag cacat Kelompok pembela aak Akademisi da peeliti Perhimpua masyarakat migra Pakar geder Orgaisasi iterasioal Orgaisasi keadila da layaa sosial Keterwakila setara pria da waita Dalam praktikya, para aggota parleme lebih serig melakuka kotak berkala da lagsug dega masyarakat umum daripada lembaga eksekutif, da dega demikia berada dalam posisi yag lebih baik utuk megetahui masalah keamaa masyarakat. Namu demikia, dari perspektif keterwakila setara, perbadiga waita da pria di sebagia besar parleme di seluruh duia tidak setara. Pada tahu 2006, 83,1% dari aggota parleme di seluruh duia adalah pria. 41 Selai itu, aggota parleme jarag terlibat dalam komite yag berkaita dega per - tahaa da keamaa. Karea itu, utuk mejami masuka dari para aggota parleme waita dalam pembuata kebijaka keamaa mug ki perlu dilakuka usaha utuk: Meigkatka partisipasi waita di komite per - tahaa da keamaa, termasuk sebagai ketua. Medorog para waita utuk megadaka pertemua litas-partai membahas masalah yag berkaita dega keamaa da meyusu prog - ram da strategi bersama utuk memberika ma suka dalam pembahasa kebijaka yag lebih me yeluruh. 12

19 Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Kotak 8 Memaduka geder ke dalam pembuata kebijaka keamaa: pera waita di Kogres Nasioal Afrika (ANC, Africa Natioal Cogress) di Afrika Selata 42 Trasisi Afrika Selata meuju demokrasi memperlihatka bagaimaa suatu ligkuga politik yag kodusif, pembetuka liga waita dalam partai politik, da advokasi isu geder di seluruh spektrum politik dapat mempegaruhi pembuata kebijaka keamaa asioal. Ruag politik utuk meagai isu geder diciptaka oleh para waita di orgaisasi masyarakat sipil da partai politik. Misalya, prihati karea kaum waita sedag terpiggirka, Liga Waita Kogres Nasioal Afrika (ANC) dibetuk kembali pada tahu 1990 da meyeruka pelibata waita dalam jabata kepemimpia da pemasuka kesetaraa geder dalam program da kebijaka ANC. Advokasi mereka terlihat jelas dalam publikasi ANC tahu 1992 berjudul Ready to Gover: Policy Guidelies for a Democratic South Africa (Siap Memeritah: Padua Kebijaka meuju Afrika Selata yag Demokratis). Dokume ii megusulka peerapa empat ilai yag salig berkaita: demokrasi da otoritas sipil, keamaa mausia, ati-militerisme da kesetaraa geder. Dega peekaa pada kesetaraa geder, maifesto tersebut meyoroti tujua oseksisme da perluya meciptaka bada-bada khusus utuk mejami pelaksaaa kebijaka peluag setara. Sehubuga dega lembaga-lembaga sektor keamaa, maifesto tersebut meyataka kembali bahwa mereka harus meghormati gagasa ideal demokrasi, o-rasialisme, da o-seksisme; mecermika komposisi asioal da geder masyarakat Afrika Selata; da megakui bahwa diskrimiasi geder telah memiggirka atau meuruka partisipasi waita di semua lembaga sosioekoomi da politik. 43 Para waita aggota ANC da orgaisasi masyarakat sipil juga dipuji karea megutamaka perhatia pada keamaa mausia, sehigga megubah pembahasa dari isu keamaa egara mejadi keamaa sebagai suatu masalah umum yag berkaita dega masyarakat. Ii terlihat jelas pada pegguaa pedekata keamaa mausia da serua demiliterisasi keamaa dega dimesi politik, ekoomi, sosial da ligkuga dalam Ready to Gover (Siap Memeritah). Medukug pembetuka kaukus waita da ko - alisi di parleme da di partai politik (lihat Kotak 8). Medorog pembetuka kuota asioal atau partai utuk partisipasi miimum waita da pria. Selai mejami keterwakila yag setara, perlu dibagu kesadara da pemahama megeai isu geder di kalaga aggota parleme, khususya pria da waita yag terlibat dalam komite pertahaa da keamaa. 4.3 Pemeritah daerah Utuk mejami pelaksaaa peuh kebijaka keamaa tigkat asioal, harus diambil prakarsa pada tigkat daerah. Selai itu, komite keamaa tigkat daerah, misalya, dapat memberika masuka petig utuk kebijaka keamaa tigkat asioal, dega memastika bahwa kebijaka tersebut mecermika realitas da prioritas keamaa da - erah. Pegalama meujukka bahwa aalisis da stra tegi keamaa lokal sagat petig utuk me - jami agar ketidakamaa tigkat masyarakat dita gai secara efektif. Prakarsa ii dapat mejadi titik mula petig utuk memaduka isu geder ke dalam pelaksaaa kebijaka keamaa. Cotoh prakarsa yag dapat diambil oleh pemeritah kota, lembaga sektor keamaa daerah, atau orgaisasi masyarakat sipil meliputi: Audit keamaa/keselamata Recaa keamaa warga/masyarakat Komite atau dewa keamaa/keselamata Forum polisi masyarakat Forum polisi masyarakat, recaa keamaa da audit keselamata Di Afrika Selata, pemeritah daerah da Kepolisia Afrika Selata berpartisipasi dalam da bekerja sama dega Forum Polisi Masyarakat (CPF - Commuity Police Forums) utuk meetapka prioritas da tujua bersama megeai pecegaha kejahata. CPF melibatka OMS dalam merumuska prioritas perpolisia lokal da prakarsa pecegaha kejahata. Kegiata CPF didasarka pada recaa keamaa masyarakat, yag megidetifikasi: program, proyek atau tidaka yag aka dilaksaaka CPF; dari maa CPF aka medapatka daa utuk proyekproyekya; da bagaimaa proyek tersebut aka mempromosika tujua CPF. Pada giliraya, recaa keamaa masyarakat didasarka pada audit keamaa masyarakat yag membatu: Memusatka perhatia pada masalah yag palig serius bila sumber daya Ada terbatas. Memberika fakta-fakta bila orag tidak sepedapat megeai masalah yag palig serius. Megoordiasika kerja orgaisasi yag berbeda utuk mecegah duplikasi. Audit keselamata masyarakat dilakuka melalui proses lima tahap utuk megidetifikasi: 1. Masalah kejahata dalam masyarakat: misalya, kekerasa dalam rumah tagga. 2. Orgaisasi maa melakuka apa: Sebagia orgaisasi mugki sudah melaksaaka proyek pecegaha kejahata, da karea itu mugki sudah melakuka kegiata utuk mecegah kekerasa dalam rumah tagga da medukug korba lagsug maupu tak lagsugya. 3. Karakteristik fisik da sosial daerah: Utuk memahami peyebab kejahata dalam suatu masyarakat, Ada harus megetahui karakteristik fisik da sosial daerahya. Misalya: orag muda serig lebih mugki melakuka kejahata; waita lebih reta megalami kekerasa dalam rumah tagga da pegaiayaa seksual; pria muda lebih reta megalami kejahata kejam laiya; da pria muda juga lebih mugki melakuka kejahata. 13

20 Toolkit RSK da Geder 4. Masalah yag palig petig. 5. Pericia masalah yag palig petig. 44 Komite keamaa lokal da recaa keamaa masyarakat Berbagai bada telah dibetuk utuk merecaaka, megoordiasika da mematau prakarsa utuk meigkatka keamaa lokal (lihat Kotak 9). Di Peru, parleme meciptaka Natioal Citize Security System (Sistem Keamaa Masyarakat Nasioal) utuk mempromosika prakarsa pe ce gah - a kejahata partisipatif lokal da membuat kepolisia lebih taggap terhadap masyarakat. Sistem ii megadalka lembaga-lembaga tigkat lokal, dega pembetuka Dewa Keamaa Masyarakat Lokal (LCSC Local Citize Security Coucils) (Cosejos Distritales de Seguridad Ciudadaa). Di LCSC, para komada polisi lokal bekerja sama secara lagsug dega pemeritah setempat da para wakil masyarakat dalam pecegaha kejahata. LCSC dapat digambarka sebagai mekaisme bottom-up (dari bawah ke atas) utuk memita pertaggugjawaba polisi atas kualitas tidaka da pelayaa mereka da memberika peluag petig bagi partisipasi masyarakat dalam isu-isu keamaa lokal. Mereka diberi tugas meracag suatu recaa keamaa masyarakat pada tigkat kota berdasarka peilaia megeai isu-isu keselamata da ke a ma - a lokal. Recaa keamaa ii dilaksaaka dega me gerahka kerja sama da sumber daya lokal. LCSCs juga bertaggug jawab megevaluasi dam - pak recaa tersebut da mematau kierja para pegawai pemeritah yag melaksaaka recaa tersebut, termasuk polisi. 45 Bada-bada serupa, seperti Dewa Keamaa Lokal (Local Security Coucils) (Cosejos de Seguridad) telah dibetuk di Cile, Kolombia da Guatemala. Di Kolombia, para aggota Dewa Keamaa Lokal (Local Security Coucil) meliputi komada polisi da militer lokal, wali kota da para wakil dari sektor akademik da swasta. Cotoh lagkah-lagkah utuk memaduka isu geder ke dalam prakarsa keamaa pemeritah setempat: Libatka pakar geder da para wakil dari orga - isasi waita dalam komite/dewa keamaa masyarakat. Pastika agar audit keselamata masyarakat melibatka: kosultasi dega para waita, pria da kelompok-kelompok masyarakat yag berbeda dega ladasa yag setara; fokus pada GBV; data yag dipisahka meurut jeis kelami, usia, etis da ligkuga pemukima; da pertayaapertayaa khusus megeai kebutuha keamaa yag berbeda dari kelompok-kelompok masyarakat yag terdapat di daerah dalam yursdiksi pemeritah daerah. Lihat Bagia 4.6 megeai Peilaia, Pemataua da Evaluasi. Pertimbagka kebutuha keamaa pria, waita, aak lelaki da aak perempua yag berbeda saat me yusu da melaksaaka prakarsa pece gah - a da respos kejahata. Komuikasika hasil-hasil audit keselamata da proses perecaaa dega bada-bada ke a ma - a regioal da asioal. Data ii sagat petig utuk mejami agar kebijaka keamaa regioal da asioal meggambarka realitas keamaa lokal, da dalam sebagia koteks berpera sebagai mekaisme perigata dii ko flik. Berika pelatiha da pedampiga (metorig) utuk membagu suatu pedekata yag taggap terhadap geder kepada pihak-pihak yag terlibat dalam meracag recaa keamaa tigkat masyarakat. Lihat Bagia 4.5 megeai Pelatiha Geder. 4.4 Orgaisasi masyarakat sipil Alasa utama keterlibata OMS dalam peyusua da pelaksaaa kebijaka keamaa adalah utuk mejami proses yag demokratis, traspara, bertaggug jawab da iklusif. OMS tidak otomatis mewakili prisip-prisip tata pemeritaha yag baik ii, da dega demikia, OMS tidak homoge dalam hal kepetiga ekoomi da politikya. Namu demikia, masyarakat sipil berpotesi memberika peluag utuk membagu keahlia da kemampua utuk secara idepede megevaluasi, meetag atau medukug aalisis da keputusa pemeritah megeai masalah pertahaa da keamaa. OMS me cakup berbagai orgaisasi, yag meliputi or ga - isasi waita, serikat pekerja, kelompok ke a ga maa, perhimpua etis atau kelompok mi oritas atau masyarakat pribumi, perhimpua bisis pro fesioal, orgaisasi advokasi, LSM, thik tak (tim pakar) da yayasa, kelompok peelitia, kelompok me dia da lembaga pelatiha. Keaekaragama ii me rupaka kekuata sekaligus kelemaha. Ke aeka ragama ii merupaka kekuata karea ke ae karagama ter - sebut berpotesi mewakili ber bagai kelompok dalam masyarakat yag belum tetu ikut berpera dalam proses pembuata kebijaka. Keaekaragama ii merupaka kelemaha karea mecari ladasa yag sama merupaka usaha yag sulit da memaka waktu lama, terutama berkaita dega isu pem - buata kebijaka keamaa. Lihat Tool (Alat) megeai Pegawasa Peyusua kebijaka yag berkaita dega keamaa asioal di masa lalu diliputi oleh kerahasiaa, yag sampai batas tertetu memag diperluka karea tututa keamaa asioal. Namu demikia, bila proses tersebut secara kaku diaggap sebagai urusa iteral pemeritah, proses tersebut aka kotra-produktif. 47 Kerahasiaa dapat meutupi mismaajeme keuaga akibat korupsi atau tidak adaya keahlia. Salah satu cara utuk meaggulagi masalah ii adalah dega me - mastika agar jeis-jeis iformasi da dokume yag 14

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender Catata Praktis 8 Toolkit Geder da RSK Pembuata Kebijaka Keamaa Nasioal da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig bagi kebijaka-kebijaka keamaa asioal? Bagaimaa cara memaduka geder ke dalam kebijaka keamaa?

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder Kare Bares da Peter Albrecht Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jala Lapaga Hatta No. 1 Keluraha Pasar Muara ama

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si KONTRAK PERKULIAHAN Disusu Oleh: Supardi Nai, SE., M.Si Mata Kuliah : Maajeme Pemasara Kode : 9114-6-0253 Program Studi : Peddika Ekoomi Jurusa : Pedidika Ekoomi Fakultas : Ekoomi da Bisis Jumlah Pertemua

Lebih terperinci

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk Lampira 1 Bukti Kas Masuk Lampira 2 Bukti Kas Keluar Lampira 3 Struktur Orgaisasi Lampira 3 Tabel Jawaba Respode Lampira 4 Tabel Hasil Pegujia Data dega SPSS N A1 N A2 N A3 N A4 N A5 N A6 N A7 Pearso TOTAL

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,

Lebih terperinci

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 7 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Parlemeter atas Sektor Keamaa da Geder Ilja Luciak Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pegawasa Parlemeter

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN I. LATAR BELAKANG Pembagua kesehata merupaka bagia itegral dari pembagua asioal yag bertujua utuk meigkatka kesadara, kemaua da kemampua masyarakat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Tool 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham

Lebih terperinci

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan?

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? Catata Praktis 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Pertahaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa? Tataga da peluag

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

Reformasi Pertahanan dan Gender

Reformasi Pertahanan dan Gender Tool 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Pertahaa da Geder Cheryl Hedricks ad Laure Hutto Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Pertahaa

Lebih terperinci

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang Lampira 4 Tabel Target Idikator Kierja OUTPUT: A. Peigkata Mutu da Relevasi Pedidika Politekik. Peyediaa fasilitas da peralata pada 3 Politekik Negeri Rujuka/Peugasa (Perwujuda dari Pusat Uggula Tekologi

Lebih terperinci

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 9 Toolkit Geder da RSK Pegawasa Sipil atas Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk pegawasa masyarakat sipil? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka dalam pegawasa masyarakat

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI Diajuka Utuk Memeuhi Sebagia Syarat Gua Memperoleh Gelar Sarjaa Komputer (S.Kom) Pada

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 204-208 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ENREKANG 207 BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR : 32/KEP/VI/207 TENTANG

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Maajeme risiko merupaka salah satu eleme petig dalam mejalaka bisis perusahaa karea semaki berkembagya duia perusahaa serta meigkatya kompleksitas aktivitas perusahaa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah. BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Pegembaga SDM Kode MK : IKP301 Mata kuliah prasyarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Dan diperlukan pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Masalah Saat ii Idoesia merupaka egara yag berpeduduk lebih dari 200 juta orag. Da diperluka pembagua asioal utuk meigkatka kesejahteraa rakyat, sehigga pemeritah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional Seri Kode Etik Admiistrasi Pemilu yag Etis da Profesioal 1 Kode Etik ii disusu pada pertegaha pertama 1996. Prosesya meliputi peghimpua iformasi, perbadiga, aalisis, da sitesis dari berbagai kode yag berbeda

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

Kuliah Biologi Minggu 14

Kuliah Biologi Minggu 14 Kuliah Biologi Miggu 14 Keaekaragama hayati adalah bukti iteraksi atar faktor biotik da abiotik yag terjada dega baik. Semaki tiggi keragama berarti ligkuga maki terjaga 1 Megapa Keragama hayati petig?

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 Lampira 1. Kuesioer SURAT PERMOHONAN Perihal : Permohoa Batua Pegisia Kuesioer Peelitia No : Kepada Yth : Bpk/Ibu/Sdr-I Selaku Respode Di Tempat. Dega Hormat, Dalam ragka memeuhi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pegumpula Data Dalam melakuka sebuah peelitia dibutuhka data yag diguaka sebagai acua da sumber peelitia. Disii peulis megguaka metode yag diguaka utuk melakuka pegumpula

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 39 III. METODOLOGI KAJIAN A. Lokasi da Waktu Kajia Kajia telah dilakuka di PD. Augerah Hero, suatu idustri kecil sepatu yag beralamat di Kampug Sawah Ilir RT.02 RW.03 Mekarjaya, Kecamata Ciomas, Kabupate

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jedral Sudirma No. 41-42 Latai 3-4 Kode Pos. 56216 Telp./Fax. (0293) 492089 e-mail komifo@temaggugkab.go.id websitehttp//dikomifo.temaggugkab.go.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosidig Semiar Nasioal Matematika https://joural.ues.ac.id/sju/idex.php/prisma/ PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender

Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 7 Toolkit Geder da RSK Regawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa?

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN 1.1 Latar Belakag BAB I PENDAHULUAN Peyusua RPJMD Kabupate Lamoga diladasi oleh semagat otoomi daerah dimaa pemeritah daerah berweag utuk megatur da megurus sediri urusa pemeritaha meurut azas otoomi da

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Catata Praktis 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Kepolisia da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk reformasi kepolisia? Bagaimaa memaduka geder dalam reformasi kepolisia? Tataga da peluag pasca koflik

Lebih terperinci

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Lampira 1. Prapembelajara SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA Satua Pedidika : SMK Mata Pelajara : Fisika Kelas/ Semester

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dihitung. Nilai setiap statistik sampel akan bervariasi antar sampel.

II. LANDASAN TEORI. dihitung. Nilai setiap statistik sampel akan bervariasi antar sampel. II. LANDASAN TEORI Defiisi 2.1 Distribusi Samplig Distribusi samplig adalah distribusi probibilitas dari suatu statistik. Distribusi tergatug dari ukura populasi, ukura sampel da metode memilih sampel.

Lebih terperinci

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor.

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor. D TE OK RK U M EN E N DA LI 6. Keputusa Kepala Bada Pegawas Obat da Makaa Nomor 0001/SK/KBPOM Tahu 001 tetag Orgaisasi da Tata Kerja Bada Pegawas Obat da Makaa sebagaimaa telah diubah dega Keputusa Kepala

Lebih terperinci

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA Ari Darmawa, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawa_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. PENAKSIRAN DAN PRAKIRAAN FUNGSI BIAYA C. PENAKSIRAN JANGKA PENDEK - Ekstrapolasi sederhaa - Aalisis

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR

PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR Marhaei, Yoki Saputra Prodi Sistem Iformasi Istitut Sais da Tekologi Nasioal (ISTN) Email :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung 42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga, yaitu pegembaga buku teks matematika. Model pegembaga yag diguaka adalah model 4-D (four D models) dari Thigaraja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB ENDAHULUAN. Latar Belakag Masalah Dalam kehidupa yata, hampir seluruh feomea alam megadug ketidak pastia atau bersifat probabilistik, misalya pergeraka lempega bumi yag meyebabka gempa, aik turuya

Lebih terperinci

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI MATERI 10 ANALISIS EKONOMI TOP-DOWN APPROACH KONDISI EKONOMI DAN PASAR MODAL VARIABEL EKONOMI MAKRO MERAMAL PERUBAHAN PASAR MODAL 10-1 TOP-DOWN APPROACH Dalam melakuka aalisis peilaia saham, ivestor bisa

Lebih terperinci

P r o s i d i n g 149

P r o s i d i n g 149 P r o s i d i g 149 PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KOPI TRADISIONAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Heptari Elita Dewi (1), Aisa Aprilia (2), Heru Satoso Hadi Subagyo (3) Fakultas Pertaia, Uiversitas

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ii aka memberika iformasi hal yag berkaita dega lagkah-lagkah sistematis yag aka diguaka dalam mejawab pertayaa peelitia.utuk itu diperluka beberapa hal sebagai

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN 49 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Ruag ligkup peelitia mecakup perekoomia Provisi NTT utuk megkaji peraa sektor pertaia dalam perekoomia. Kajia ii diaggap perlu utuk dilakuka dega

Lebih terperinci

UPTD PUSKESMAS SURADE

UPTD PUSKESMAS SURADE CONTOH SOP PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Bidag Stadar PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA Dikes Kab.Sukabumi Pegertia : Kegiata mematau status gizi secara periodik utuk meilai perkembaga status gizi balita yag

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran...

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran... DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 5 I.1. Latar Belakag... 5 I.1.1. Pegertia Reja SKPD... 5 I.1.2. Proses peyusua Reja SKPD... 6 I.1.3. Keterkaita Atara Reja SKPD dega Dokume Perecaaa Laiya... 7 I.2. Ladasa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus

Lebih terperinci

Tujuan Pengelolaan Perikanan. Suadi Lab. Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan Perikanan UGM

Tujuan Pengelolaan Perikanan. Suadi Lab. Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan Perikanan UGM Tujua Pegelolaa Perikaa Suadi Lab. Sosial Ekoomi Perikaa Jurusa Perikaa UGM suadi@ugm.ac.id Tujua Pegelolaa teggelamka setiap kapal lai kecuali milik saya (sik every other boat but mie) (David Cushig)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disai Peelitia Tujua Jeis Peelitia Uit Aalisis Time Horiso T-1 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-2 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-3 Assosiatif survey Orgaisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN I-1. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Perecaaa pembagua daerah merupaka suatu proses peyusua tahapa-tahapa kegiata yag melibatka berbagai usur pemagku kepetiga dalam ragka pemafaata da pegalokasia sumber

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA. Tim Penyusun KDBK Perekonomian Indonesia FAKULTAS EKONOMI FAKULTAS EKONOMI RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Tim Peyusu KDBK Perekoomia Idoesia FAKULTAS EKONOMI RPS Mata Kuliah Perekoomia Idoesia 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang III. METODE PENELITIAN 3. Jeis da Sumber Data Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data sekuder yag berasal dari Tabel Iput-Output Provisi Jambi tahu 2007 klasifikasi 70 sektor yag kemudia diagregasika

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Tabel 5.1 Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Pembagua peyeleggaraa Musrebag Racaga RPJMD Peetapa RPJMD Tabel 5.1 Recaa da, Idikator Kierja, Kelompok Sasara da Pedaaa Idikatif Tujua Sasara Idikator Kode da Idikator Data Target Kierja da Keragka Pedaaa

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : / Revisi ke : 0 Satua Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 24 Februari 2015 Jml Jam kuliah dalam semiggu : 100 meit Tgl mulai

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) A. MATA KULIAH Nama Program Studi : D-IV Bida Pedidik Nama Mata Kuliah : Humaiora da Psikologi Daur Hidup Waita Kode : Bd. 103 SKS : 3 SKS (T : 2, P : 1) Semester :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Flowchart Metodologi Peelitia BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 31 Flowchart Metodologi Peelitia 18 311 Tahap Idetifikasi da Peelitia Awal Tahap ii merupaka tahap awal utuk melakuka peelitia yag

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Didalam melakuka kegiata suatu alat atau mesi yag bekerja, kita megeal adaya waktu hidup atau life time. Waktu hidup adalah lamaya waktu hidup suatu kompoe atau uit pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Percetaka LAI adalah sebuah percetaka di bawah Yayasa Lembaga Alkitab Idoesia. Percetaka ii adalah perusahaa irlaba yag mecetak Alkitab khususya ijil yag dipasarka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Subjek Peelitia Subjek yag diteliti adalah siswa kelas VII B SMP egeri 2 Mrebet Kabupate Purbaligga, Jawa Tegah tahu pelajara 2011/2012, dega jumlah 31 aak. B. Settig Peelitia

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo Pedahulua Pelayaa keperawata merupaka ujug tombak utama pelayaa kesehata di rumah sakit da merupaka cermi utama dari keberhasila pelayaa kesehata secara keseluruha. Pelayaa keperawata yag bermutu tiggi

Lebih terperinci

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS A. PENDAHULUAN Rumah Sakit merupaka uit kesehata masyarakat yag petig da dibutuhka dalam upaya pemeuha tututa masyarakat aka kesehata.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SERANG BADAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

PEMERINTAH KOTA SERANG BADAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA Nomor SOP Taggal Pembuata Taggal Revisi Taggal Efektif Disahka oleh KEPALA BADAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA KOTA SERANG PEMERINTAH KOTA SERANG BADAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DASAR HUKUM

Lebih terperinci