Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rengawasan Parlementer terhadap Sektor Keamanan dan Gender"

Transkripsi

1 Catata Praktis 7 Toolkit Geder da RSK Regawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa? Tataga da peluag pasca koflik Pertayaapertayaa utuk Reformasi Pertahaa Iformasi lebih lajut Kuatlah pegakua bahwa reformasi sektor keamaa (RSK) harus memeuhi kebutuha keamaa yag berbeda bagi pria, waita, lelaki da aak perem pua. Keterpadua isu-isu geder juga faktor pokok bagi efektifitas da aku tabilitas sektor keamaa serta pemilika lokal da legitimasiya proses RSK. Catata Praktis ii memberika sebuah pegatar yag sigkat tetag mafaat dari keterpadua isu-isu geder dalam pegawasa parleme terhadap sektor keamaa, da juga iformasi yag praktis utuk melakuka pemadua tersebut. Catata Praktis ii berdasarka atas sebuah Tool (Alat) yag lebih pajag da keduaya merupaka bagia dari Toolkit Geder da RSK. Diracag utuk memberika pegeala tetag isu-isu geder bagi para praktisi reformasi sektor keamaa da para pembuat kebijaka, Toolkit ii terdiri dari 12 Tool (Alat) dega Catata Praktisya - lihat Iformasi lebih lajut. Megapa geder petig dalam pegawasa parlemeter? Pegawasa parlemeter terhadap sektor keamaa: Lembaga legislatif mela - kuka pegawasa parlemeter dega meyetujui udag-udag yag me rumuska da megatur lembaga-lembaga keamaa da kekuasaa mereka ma upu apropriasi aggara yag pada degaya. Kotrol ii dapat juga me - ca kup pembetuka ombudsma parleme atau komisi yag dapat memulai pe ye lidika megeai pegadua masyarakat. 1 Geder merujuk pada pera da hubuga, sifat, sikap, tigkah laku da ilai-ilai yag hasil kostruksi sosial pada lelaki da waita. Oleh karea itu, geder me - ru juk pada perbedaa-perbedaa yag dipelajari atara pria da waita, se dagka jeis kelami merujuk pada perbedaa biologis atara pria da waita. Pe ra geder sagat bervariasi di dalam da atarkebudayaa, da dapat berubah se pajag waktu. Geder tidak haya merujuk pada waita atau pria tetapi juga pa - da hubuga atara mereka. Pemadua geder ke dalam pegawasa parlemeter terhadap sektor ke ama - a dapat membatu meciptaka kebijaka da lembaga yag bertaggug jawab, efektif da adil: Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Kebijaka-kebijaka keamaa yag iklusif da berbasis kebutuha Sebagai wakil yag dipilih kostitue mereka, aggota parleme bertaggug jawab mejami kebutuha keamaa waita, pria, aak perempua da aak lelaki dimasukka ke dalam pembuata kebijaka keamaa. Misalya, ke - kerasa berbasis geder, seperti perdagaga mausia, kekerasa pasaga itim, pegaiayaa seksual, da kekerasa ati-gay, adalah salah satu dari acama terbesar terhadap keamaa mausia di seluruh duia. Proses-proses perumusa kebijaka yag partisipatif da melibatka berbagai macam aktor dari masyarakat sipil, termasuk orgaisasi-orgaisasi waita, mem batu mejami kosesus umum tetag prioritas-prioritas keamaa, da meigkatka ketaggapa serta legitimasi kebijaka keamaa, lem ba - ga keamaa da parleme sediri. Lembaga-lembaga keamaa yag ekektif secara operasioal 1

2 Kotak 1 Membuat kebijaka keamaa yag partisipatif da taggap terhadap geder di Afrika Selata 3 Buku Putih tahu 1996 megeai Pertahaa Nasioal Republik Afrika Selata diracag oleh Laurie Natha dari Uiversitas Cape Tow. Racaga pertama buku tersebut ditaggapi secara luas oleh orgaisasi-orgaisasi masyarakat sipil da perusahaa-perusahaa idustri pertahaa. Buku tersebut meliputi fokus pada keamaa mausia da meitikberatka peciptaaya budaya istitusi o-seksis, yag meliputi kewajiba Kemeteria Pertahaa megidetifikasi da meghapuska praktik da sikap diskrimiatif dalam agkata bersejata. Selai itu, buku ii meyeruka program tidaka afirmatif da peluag setara serta pegakua hak waita utuk bertugas di semua pagkat da jabata, termasuk pera tempur. Buku Putih ii juga meyeruka pegkajia ulag sistem pertahaa utuk meguraika ricia operasioal seperti doktri, racaga kekuata, logistik, persejataa, sumber daya mausia da peralata. Berkat desaka para aggota parleme waita, Komite Tetap Gabuga Parleme tetag Pertahaa meghimbau diadakaya kosultasi asioal sebagai bagia dari proses pegkajia ulag sistem pertahaa. Berbagai lagkah diambil utuk mejami partisipasi masyarakat, seperti pegguaa pesawat da bus militer utuk megagkut pemuka agama da masyarakat, aktifis LSM da wakil-wakil orgaisasi waita meghadiri pertemua da lokakarya regioal. Orgaisasi-orgaisasi waita tigkat akar rumput sagat petig dalam mearik perhatia terhadap isu-isu yag sebelumya diabaika, seperti dampak ligkuga dari kegiata militer da peleceha seksual terhadap waita yag dilakuka oleh persoil militer. Utuk meaggapi isu-isu tersebut, dua sub-komite baru dibetuk di Departeme Pertahaa. Akhirya, sifat partisipatif Pegkajia Ulag Pertahaa diakui telah membatu proses pecapaia kosesus asioal megeai masalah pertahaa da meghasilka legitimasi publik atas struktur keamaa baru. Parleme dapat megambil lagkah-lagkah utuk meigkatka perwakila waita dalam lembagalembaga sektor keamaa da jabata-jabata pe meritaha terkait, yag sudah ditujukka mem - puyai bermacam-macam mafaat ope ra si o al. Parleme berpera petig dalam mecegah da mem pertaggug-jawabka lembaga-lembaga sek - tor keamaa terhadap diskrimiasi, peleceha seksual da pelaggara HAM. Pembuata keputusa parleme yag bersifat me - wa kili Jumlah aggota parleme waita da pria yag lebih setara, termasuk dalam komite-komite per ta - ha a maupu keamaa, dapat memperkuat le gitimasi da keadila parleme. Secara global, pa da tahu 2007, 82,6% dari aggota parleme adalah pria. 2 Peyusua aggara da maajeme sumber daya yag adil Aalisis geder (Geder aalysis) terhadap ag - gara da maajeme sumber daya dapat mem perkuat trasparasi, pertaggugjawaba da pemutara daa secara adil utuk meagai ke butuha keamaa pria, waita, aak perempua da aak lelaki. Kepatuha terhadap kewajiba dalam udagudag da istrume hukum iterasioal Pemadua geder ke dalam pegawasa par - lemeter terhadap sektor keamaa diperluka utuk mematuhi udag-udag, istrume hukum da orma iterasioal da regioal megeai keamaa da geder. Istrume utama meliputi: Kovesi Peghapusa Segala Betuk Diskrimiasi terhadap Perempua (1979) Deklarasi da Ladasa Aksi Beijig (1995) Utuk iformasi lebih lajut, silaka lihat Lampira Toolkit tetag Udag-Udag da Istrume Iterasioal da Regioal. Bagaimaa cara memaduka geder ke dalam pegawasa parlemeter? Tataga da peluag khusus yag terlibat dalam pegawasa parlemeter terhadap sektor keamaa berbeda atar-egara, jadi pegusula yag berikut ii harus disesuaika dega koteks khusus egara tertetu: Membuat kebijaka keamaa yag iklusif da berbasis kebutuha Proses yag partisipatif - Laksaaka kosultasi umum yag luas yag meliputi orgaisasi-orgaisasi waita da pria, tetag kebijaka-kebijaka keamaa. - Tetapka mekaisme perdebata publik, seperti misalya degar pedapat publik. - Para aggota parleme masig-masig dapat meyediaka waktu luag mereka utuk medegarka pegadua yag disampaika orgaisasi-orgaisasi waita perkotaa maupu pedesaa. Kebijaka keamaa yag taggap terhadap geder - Masukka isi yag berkaita dega geder, seperti misalya memusatka perhatia pada GBV da mempromosika partisipasi yag setara bagi pria da waita dalam lembaga-lembaga keamaa. - Guaka bahasa yag iklusif geder ( para aggota polisi ['police officers]) da spesifik geder ( para aggota militer pria da waita [male ad female military persoel]) sesuai keperlua. - Mita pedapat pakar geder dalam meracag da megkaji ulag kebijaka keamaa. - Betuk kaukus geder yag melibatka para aggota parleme waita maupu pria, agar meigkatka kesadara megeai isu-isu geder. 2

3 - Lakuka peilaia dampak geder dari kebijaka keamaa baik yag diajuka maupu yag sudah diterapka. Pelatiha da madat geder bagi para pembuat kebijaka keamaa - Sediaka pelatiha da pembagua kemam - pua tetag geder da isu-isu keamaa bagi para aggota parleme da stafya, khu susya yag duduk di komite-komite pertahaa da keamaa. - Jami agar isu-isu geder dimasukka ke dalam madat komite-komite pertahaa da keamaa. Memperkuat efektivitas lembaga-lembaga sektor keamaa Prakarsa utuk meigkatka perekruta, retesi da kemajua waita dalam lembaga-lembaga sektor keamaa - Mita target-target tertetu perekruta da retesi waita. - Ubah kebijaka da praktik sumber daya mausia demi keseimbaga kerja-kehidupa yag lebih baik. - Komisika da/atau mita data yag dipisahka meurut jeis kelami megeai pega rus uta ma - a geder da komposisi lembaga-lembaga sek tor keamaa. - Mita aalisis megeai calo waita yag putus akademi polisi da militer da juga yag berheti bekerja pada tahap lebih lajut dalam karir mereka, da patau prakarsa-prakarsa utuk meigkatka retesi waita. Pelatiha Geder utuk Persoil Sektor Keamaa - Jami agar semua persoil sektor keamaa diberika pelatiha geder yag cocok. Perudag-udaga yag meyeluruh tetag GBV - Patau pelaksaaa taggug jawab iter a si - oal, regioal da asioal tetag peghapusa GBV, termasuk dalam lembaga-lembaga sektor keamaa. - Kembagka perudag-udaga, kebijaka da recaa aksi asioal tetag peghapusa GBV yag meyoroti pertaggugjawaba tertetu bagi sistem-sistem peegaka hukum, peradila da hukuma pidaa. Mita pertaggug-jawaba lembaga-lembaga da persoil keamaa atas pecegaha da respos terhadap GBV - Jami perudag-udaga da kode perilaku yag jelas tetag taggug jawab persoil sektor keamaa atas pecegaha iteral da balasa terhadap pelaggara HAM, termasuk prosedur pedisiplia. - Patau pegadua, peyidika da hukuma atas pelaggara HAM yag dilakuka oleh persoil sektor keamaa. - Buat peyelidika/kajia megeai sifat da luasya peleceha seksual da betuk-betuk laiya GBV bersama dega lembaga-lembaga sektor keamaa. Ombudsma - Timbagka terciptaya suatu jabata, seperti misalya ombudsma, dega weweag khusus utuk megawasi pemadua isu-isu geder dalam lembaga-lembaga pertahaa da sektor keamaa laiya. - Pastika kator ombudsma mepuyai madat da keahlia utuk meagai GBV, termasuk tim geder atau para pakar geder. Meigkatka keterwakila da keikutsertaa waita dalam parleme Tigkatka keterwakila waita dalam parleme - Laksaaka kuota kostitusi, legislatif atau partai sukarela, perbaiki sistem-sistem elektoral da meyediaka dukuga da pembagua kemampua calo peserta waita. - Bagkitka kesadara para wakil partai politik da masyarakat umum megeai petigya keterwakila waita dalam bidag politik. Tigkatka keseimbaga gederya komitekomite keamaa da pertahaa - Sahka perudag-udaga yag meghimbau peigkata keikutsertaa para aggota parleme waita dalam paitia-paitia yag terkait dega keamaa (lihat Kotak 2). - Timbagka terciptaya target-target strategis atau kuota utuk keikutsertaa waita di semua struktur komite. Promosika peyusua aggara da pegelolaa sumber daya yag adil Peyusua aggara geder - Lakuka audit geder atas aggara yag diajuka da aggara yag sudah berjala utuk mejami peyediaa daa utuk meagai kebutuha keamaa waita, pria, aak lelaki da aak perempua. Kotak 2 Israel: keterwakila setara dalam pembuata keputusa megeai kebijaka keamaa 4 Pada tahu 2005 Kesset, Parleme Israel, megesahka amademe Udag-udag Tahu 1956 tetag Keterwakila Setara Waita yag megamaatka keterlibata waita dalam timtim yag ditujuk utuk merudigka perdamaia da meetapka kebijaka dalam egeri, luar egeri atau keamaa.. Dua aggota parleme memprakarsai udag-udag tersebut bekerja sama dega Isha L Isha (Waita kepada Waita), sebuah orgaisasi waita tigkat akar rumput. Supaya udag-udag ii disetujui, sebuah koalisi ad hoc orgaisasi-orgaisasi waita maupu perdamaia dibetuk da lobi serta kampaye media yag ekstesif dilakuka. 3

4 - Paduka isu-isu geder ke dalam aggara yag diusulka. Geder da pegadaa peralata pertahaa - Jami agar daa disediaka ('earmarked') utuk pembelia seragam da perlegkapa yag disesuaika dega waita, utuk fasilitas yag berbeda khusus waita da kebutuha kesehata reproduktif waita. - Pastika peratura perdagaga sejata asioal melarag perdagaga dega rezim atau orag yag melakuka GBV. Tersedia juga di Alat (Tool) 7 - Cotoh-cotoh berbagai betuk kuota utuk waita - Strategi-strategi praktis utuk meagai GBV - Metode-metode peyusua aggara geder Tataga da peluag pasca koflik Tataga bagi peluag pasca koflik Di ligkuga pasca-koflik, pera pegawasa parleme serig agak lemah.. Namu, parleme berke sempata berpera kostruktif dalam memas ti - ka isu-isu geder dipaduka dalam proses pe ciptaa keamaa da pembagua kembali lem baga-lembaga sektor keamaa. Tataga bagi pemadua isu geder Pera da weweag parleme dapat diba ha - yaka, khususya berkaita dega pe ga wasa lembaga-lembaga keamaa seperti militer. Karea sektor keamaa merupaka bidag yag sagat kompleks, tidak semua aggota parleme mempuyai pegetahua atau keahlia yag memadai utuk pegawasa yag efektif, khu sus - ya dalam koteks pasca-koflik. Para aggota parleme da lembaga-lembaga keamaa mugki megaggapi orgaisasiorgaisasi masyarakat sipil sebagai peatag politis, da oleh karea itu mereka egga bekerja sama dega orgaisasi-orgaisasi waita. Partisipasi dalam politik da pasuka keamaa mugki meimbulka asosiasi-asosiasi egatif akibat kekerasa pada masa lalu serta pelag - gara HAM. Hal ii mugki meyulitka pe ig kata partisipasi waita. Pegutamaa isu-isu geder, seperti misalya GBV, dapat dihadapka perlawaa, kalau acama-acama keamaa laiya diaggap lebih medesak. Peluag bagi pemadua isu geder Parleme dapat megadvokasi pelibata waita (misalya para aggota parleme waita) dalam perudiga perdamaia da pemadua isu-isu geder dalam perjajia perdamaia.. Perjajia perdamaia serig berpera sebagai keragka bagi RSK. Pegawasa terhadap proses-proses perlucuta sejata, demobilisasi, da reitegrasi dapat mem - berika titik masuk utuk memastika kebu tuha para bekas peempur pria da waita ditagai secara memadai. Parleme dapat megguaka kekuasaa legis latif, pegawasa da aggara utuk mem pegaruhi reformasi yag taggap terhadap ge der dalam sistem-sistem peradila da hu kuma pidaa. Proses-proses RSK memberika kesempata bagi para aggota parleme memastika isu-isu geder seperti GBV ditagai da prakarsa-prakarsa tertetu diambil utuk merekrut para waita. Trasformasi kebijaka elektoral da parleme sediri pasca-koflik memberika kesempata utuk melaksaaka lagkah-lagkah utuk me - ig katka persetase para aggota parleme waita (termasuk dalam komite-komite pertahaa da pegamaa) da membetuk mekaisme kosultasi dega orgaisasi-orgaisasi masya ra - kat sipil. Para doatur mugki bersedia meujag reformasi yag taggap terhadap geder termasuk pembagua kemampua geder bagi para aggota parleme pria da waita. Kotak 3 Peerapa kuota kostitusi: reformasi di Afghaista da Irak 5 Afghaista berubah dari egara yag didalamya hak-hak waita sagat dibatasi mejadi egara yag mejami kesetaraa geder meurut udag-udag. Dalam bidag keterwakila politik, kostitusi baru tersebut mejami pelibata formal waita dalam proses pembuata keputusa politik. Pasal 82 meyataka bahwa sekurag-kuragya dua calo waita dari masig-masig provisi harus dipilih sebagai aggota parleme. Ketetua kostitusi ii berhasil dilaksaaka. Pada pemiliha umum bula September 2005, 69 waita terpilih sebagai aggota Wolesi Jirga (majelis redah parleme), yag merupaka sekitar 27% dari 249 aggotaya. Begitu pula, kostitusi baru Irak, yag disahka pada bula Oktober 2005, mejami seperempat dari 275 kursi parleme utuk waita. Kuota kostitusi juga diterapka di Irak. Setelah pemiliha umum bula Desember 2005, waita mecapai seperempat dari keseluruha aggota Dewa Perwakila Nasioal. Dua hasil pemiliha umum ii sagat sigifika di kawasa di maa waita tetap kurag terwakili dalam pembuata keputusa politik da, dalam sebagia kasus, waita tidak medapatka semua hakya sebagai warga egara. 4

5 ? Pertayaa-pertayaa tetag pegawasa parlemeter Pertayaa-pertayaa pokok utuk meayaka ketika meilai apakah isu-isu geder dipaduka dalam pegawasa parlemeter terhadap sektor keamaa meliputi: Apakah para aggota parleme yag duduk di komite-komite pertahaa da keamaa sudah meerima pembagua kemampua geder, seperti pelatiha geder atau pegaraha? Apakah keragka resmi da/atau tidak resmi ditetuka utuk kosultasi dega orgaisasiorgaisasi masyarakat sipil megeai isu-isu keamaa, termasuk orgaisasi-orgaisasi waita? Keterwakila apa para aggota parleme pria da waita dalam paitia-paitia yag berkaita dega pertahaa da keamaa? Iformasi lebih lajut Sumber daya Byayima, W. da Weher, J. - Parliamet, the Budget ad Geder - IPU Hadbook for Parliametarias N 6 (Parleme, Aggara da Geder - Buku Pedoma Persatua Atar- Parleme (IPU) utuk Para Aggota Parleme N 6), Bor, H., Fluri, P. da Johso, A. peyutig. Parliametary Oversight of the Security Sector: Priciples, Mechaisms ad Practices (Pegawasa Parleme terhadap Sektor Keamaa: Prisip, Mekaisme, da Praktik), DCAF da IPU, 2003 (tersedia dalam 40 bahasa). Freema, M. - Makig Recociliatio Work: the Role of Parliamets - IPU Hadbook for Parliametarias N 10 (Mewujudka Rekosiliasi: Pera Parleme - Buku Pedoma Persatua Atar-Parleme (IPU) utuk Para aggota parleme N 10), Orgaisasi-orgaisasi Associatio of Europea Parliametarias for Africa (AWEPA) (Perhimpua Aggota Parleme Eropa utuk Afrika) iknow Politics: Iteratioal Kowledge Network of Wome i Politics (Jarig Pegetahua Iterasioal Waita dalam Politik) Iitiative for Iclusive Security (Prakarsa Keamaa yag Iklusif) 7_the_iitiative_for_iclusive_security.cfm Apakah kator ombudsma sudah ditetapka da ombudsma tersebut diberika amaat da kemampua utuk meagai isu-isu geder? Apakah ada prakarsa utuk meigkatka keter - wakila waita dalam parleme, seperti sistem-sistem kuota atau dukuga bagi calo peserta waita? Apakah perudag-udaga disahka yag mejami keikutsertaa yag meyeluruh da se - tara bagi waita da pria dalam lembaga-lem baga sektor keamaa? Apakah peru dag-udaga yag memadai ditetuka megeai GBV? Apakah kaukus geder/waita sudah ditetuka? Apakah isu-isu keamaa dibahas dalam kaukus tersebut? Apakah aalisis aggara geder diterapka pada aggara-aggara yag berkaita dega keamaa? Iteratioal Istitute for Democracy ad Electoral Assistace (Istitut Iterasioal utuk Demokrasi da Batua Elektoral) - Iter-Parliametary Uio (Persatua Atar-Parleme) Toolkit Geder da RSK 1. Reformasi Sektor Keamaa da Geder 2. Reformasi Kepolisia da Geder 3. Reformasi Pertahaa da Geder 4. Reformasi Peradila da Geder 5. Reformasi Hukum Pidaa da Geder 6. Maajeme Perbatasa da Geder 7. Pegawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa da Geder 8. Pembuata Kebijaka Keamaa Negara da Geder 9. Pegawasa Masyarakat Sipil terhadap Sektor Keamaa da Geder 10. Perusahaa-perusahaa Militer da Keamaa Swasta da Geder 11. Peilaia, Pemataua da Evaluasi RSK da Geder 12. Pelatiha Geder utuk Persoil Sektor Keamaa Lampira Udag-Udag da Istrume Hukum Iterasioal da Regioal Tiap-tiap Alat da Catata Praktis tersedia dari: da Catata Praktis ii disiapka Mugiho Takeshita, DCAF, berdasarka atas Tool (Alat) 7, Ilja Luciak, peulis. DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Geder ad Security Sector Reform Toolkit. Eds. Mega Bastick ad Kristi Valasek. Geeva, DCAF ad IPU, Parliametary Oversight of the Security Sector: Priciples, Mechaisms ad Practices (Pegawasa Parlemeter terhadap Sektor Keamaa: Prisip, Mekaisme da Praktik), DCAF ad IPU, 2003, p. 22.\ av1=3 2 IPU (Persatua Atar-Parleme), Wome i Natioal Parliamets (Waita di Parleme Nasioal), 31 Oktober Aderlii, S.N. da Coaway, C.P., Negotiatig the Trasitio to Democracy ad Reformig the Security Sector: The Vital Cotributios of South Africa Wome (Merudigka Trasisi meuju Demokrasi da Reformasi Sektor Keamaa: Sumbaga Petig Waita Afrika Selata), (Iitiative for Iclusive Security: Washigto DC),) 2004, h ; Isha L Isha News Release (Siara Berita Isha L Isha [Waita kepada Waita] (21 Juli 2005), Parliamet/Kesset Passes New Law Madatig Iclusio of Wome for Peace ad Security Negotiatios & Policy (Parleme/Kesset Meyetujui Udag-udag Baru yag Megharuska Pelibata Waita dalam Perudiga da Pembuata Kebijaka Perdamaia da Keamaa). OPT/July05/Kesset.html 5 IPU (Persatua Atar-Parleme), Wome i Politics (Waita dalam Politik). The New Afgha Costitutio (Udag-udag Dasar Afghaista yag Baru). 5

6 6 DCAF, OSCE/ODIHR, UN-INSTRAW, Geder ad Security Sector Reform Toolkit. Eds. Mega Bastick ad Kristi Valasek. Geeva, 2008.

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Catata Praktis 9 Toolkit Geder da RSK Pegawasa Sipil atas Sektor Keamaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk pegawasa masyarakat sipil? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka dalam pegawasa masyarakat

Lebih terperinci

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamanan Nasioanl dan Gender Catata Praktis 8 Toolkit Geder da RSK Pembuata Kebijaka Keamaa Nasioal da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig bagi kebijaka-kebijaka keamaa asioal? Bagaimaa cara memaduka geder ke dalam kebijaka keamaa?

Lebih terperinci

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan?

Reformasi Pertahanan. dan Gender. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? DAFTAR ISI. Mengapa gender penting dalam reformasi pertahanan? Catata Praktis 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Pertahaa da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig dalam reformasi pertahaa? Bagaimaa cara geder dapat dipaduka ke dalam reformasi pertahaa? Tataga da peluag

Lebih terperinci

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Parlementer atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 7 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Parlemeter atas Sektor Keamaa da Geder Ilja Luciak Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pegawasa Parlemeter

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Catata Praktis 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Kepolisia da Geder DAFTAR ISI Megapa geder petig utuk reformasi kepolisia? Bagaimaa memaduka geder dalam reformasi kepolisia? Tataga da peluag pasca koflik

Lebih terperinci

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender

Pengawasan Masyarakat Sipil atas Sektor Keamanan dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pegawasa Masyarakat Sipil atas Sektor Keamaa da Geder Kare Bares da Peter Albrecht Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF)

Lebih terperinci

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender

Pembuatan Kebijakan Keamananan Nasional dan Gender Tool 8 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Pembuata Kebijaka Keamaaa Nasioal da Geder Peter Albrecht da Kare Bares Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Pembuata

Lebih terperinci

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

Reformasi Pertahanan dan Gender

Reformasi Pertahanan dan Gender Tool 3 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Pertahaa da Geder Cheryl Hedricks ad Laure Hutto Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Pertahaa

Lebih terperinci

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk Lampira 1 Bukti Kas Masuk Lampira 2 Bukti Kas Keluar Lampira 3 Struktur Orgaisasi Lampira 3 Tabel Jawaba Respode Lampira 4 Tabel Hasil Pegujia Data dega SPSS N A1 N A2 N A3 N A4 N A5 N A6 N A7 Pearso TOTAL

Lebih terperinci

Reformasi Kepolisian dan Gender

Reformasi Kepolisian dan Gender Tool 2 Toolkit Geder da RSK Reformasi Sektor Keamaa da Geder Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham Geeva Cetre for the Democratic Cotrol of Armed Forces (DCAF) Reformasi Kepolisia da Geder Tara Deham

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender

Toolkit Gender dan RSK. Panduan Pengguna. Toolkit Gender dan Reformasi Sektor Keamanan terdiri dari: berkaitan dengan RSK dan Gender Toolkit Geder da RSK Padua Peggua DAFTAR ISI Apa maksud da tujua Toolkit itu? Utuk siapa Toolkit itu? Apa struktur da isi Toolkit? Bagaimaa cara Toolkit itu dikembagka? Apa berikutya? Reformasi Sektor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.

Lebih terperinci

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang

TARGET Minimal. Satuan. Paket 0 paket 3 paket 5 Paket 6 Paket 6 Paket. Orang. Orang. Orang 0 orang 0 orang 10 orang 10 orang 10 orang Lampira 4 Tabel Target Idikator Kierja OUTPUT: A. Peigkata Mutu da Relevasi Pedidika Politekik. Peyediaa fasilitas da peralata pada 3 Politekik Negeri Rujuka/Peugasa (Perwujuda dari Pusat Uggula Tekologi

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jendral Sudirman No Lantai 3-4 Temanggung Kode Pos Telp./Fax. (0293) PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JL. Jedral Sudirma No. 41-42 Latai 3-4 Kode Pos. 56216 Telp./Fax. (0293) 492089 e-mail komifo@temaggugkab.go.id websitehttp//dikomifo.temaggugkab.go.id

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN Jala Lapaga Hatta No. 1 Keluraha Pasar Muara ama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

CONTOH FORMULIR PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN, PEMASOKAN BARANG/JASA LAINNYA

CONTOH FORMULIR PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN, PEMASOKAN BARANG/JASA LAINNYA INDONESIA LAMPIRAN II KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK NOMOR 80 TAHUN 2003 TANGGAL 3 NOPEMBER 2003 FORMULIR 1 CONTOH FORMULIR PENILAIAN KUALIFIKASI PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN, PEMASOKAN BARANG/JASA LAINNYA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor.

1. ATK. 2. Printer dan Komputer. 3. Peralatan Kantor. D TE OK RK U M EN E N DA LI 6. Keputusa Kepala Bada Pegawas Obat da Makaa Nomor 0001/SK/KBPOM Tahu 001 tetag Orgaisasi da Tata Kerja Bada Pegawas Obat da Makaa sebagaimaa telah diubah dega Keputusa Kepala

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI PENGERTIAN Karier adalah seluruh pekerjaa yag ditagai selama kehidupa kerja seseorag. Jalur karier, adalah pola pekerjaa-pekerjaa beruruta yag membetuk karier seseorag.

Lebih terperinci

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional

Seri Kode Etik. Administrasi Pemilu yang Etis dan Profesional Seri Kode Etik Admiistrasi Pemilu yag Etis da Profesioal 1 Kode Etik ii disusu pada pertegaha pertama 1996. Prosesya meliputi peghimpua iformasi, perbadiga, aalisis, da sitesis dari berbagai kode yag berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN I. LATAR BELAKANG Pembagua kesehata merupaka bagia itegral dari pembagua asioal yag bertujua utuk meigkatka kesadara, kemaua da kemampua masyarakat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI Diajuka Utuk Memeuhi Sebagia Syarat Gua Memperoleh Gelar Sarjaa Komputer (S.Kom) Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. III. METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Subjek peelitia ii adalah siswa kelas VIIB semester gajil SMP Negeri 22 Badar Lampug Tahu Pelajara 2009-2010 dega jumlah siswa 32 orag terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 204-208 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ENREKANG 207 BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI ENREKANG NOMOR : 32/KEP/VI/207 TENTANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Publik Terhadap Fasilitas Pelayanan Tiket di Stasiun. Kereta Api Medan

Analisis Kepuasan Publik Terhadap Fasilitas Pelayanan Tiket di Stasiun. Kereta Api Medan Lampira : Kuesioer Aalisis Kepuasa Publik Terhadap Fasilitas Pelayaa Tiket di Stasiu Kereta Api Meda Bersama ii saya moho kesediaa Saudara/i utuk megisi data kuesioer yag diberika. Iformasi yag Saudara/i

Lebih terperinci

Kompetisi Statistika Tingkat SMA

Kompetisi Statistika Tingkat SMA . Arya da Bombom melakuka tos koikoi yag seimbag yag mempuyai sisi, agka da gambar Arya melakuka tos terhadap 6 koi, sedagka Bombom melakuka tos terhadap koi, maka peluag Arya medapatka hasil tos muka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si

KONTRAK PERKULIAHAN. Disusun Oleh: Supardi Nani, SE., M.Si KONTRAK PERKULIAHAN Disusu Oleh: Supardi Nai, SE., M.Si Mata Kuliah : Maajeme Pemasara Kode : 9114-6-0253 Program Studi : Peddika Ekoomi Jurusa : Pedidika Ekoomi Fakultas : Ekoomi da Bisis Jumlah Pertemua

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki 18 III. METODE PENELITIAN A. Subyek da Tempat Peelitia Subjek peelitia adalah siswa kelas X2 SMA Budaya Badar Lampug Tahu Ajara 2010-2011 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 19 siswa lakilaki da

Lebih terperinci

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL UMUM TUNJANGAN KINERJA STAF AHLI BIDANG HUKUM LINGKUNGAN 1. DAN PERTANAHAN

JABATAN DAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL UMUM TUNJANGAN KINERJA STAF AHLI BIDANG HUKUM LINGKUNGAN 1. DAN PERTANAHAN LAMPIRA III PERATURA METERI HUKUM DA HAK ASASI MAUSIA TETAG DA SERTA KIERJA PEGAWAI DI LIGKUGA KEMETERIA HUKUM DA HAK ASASI MAUSIA OMOR : MHH-01KP0801 TAHU 2011 TAGGAL : 19 JULI 2011 O DA FUGSIOAL UMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakag Peelitia Keadaa perekoomia yag terus berubah-ubah aka mempegaruhi tigkat pertumbuha perusahaa-perusahaa yag ada di Idoesia. Utuk itu, perusahaa yag ada di Idoesia harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi, 7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I 7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fagidaea,c*, Elisabeth Herwatib, Maria Y. Biac a b Mahasiswa S-1 Prodi Keperawata,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga, yaitu pegembaga buku teks matematika. Model pegembaga yag diguaka adalah model 4-D (four D models) dari Thigaraja

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB ENDAHULUAN. Latar Belakag Masalah Dalam kehidupa yata, hampir seluruh feomea alam megadug ketidak pastia atau bersifat probabilistik, misalya pergeraka lempega bumi yag meyebabka gempa, aik turuya

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

2.1 Gambaran Umum SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Gambara Umum SMA Kemala Bhayagkari Surabaya Sma Kemala Bhayagkari Surabaya yag terletak di jl. A.Yai o 30-3 Surabaya adalah suatu yayasa yag bergerak di pedidika. SMA Kemala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka

Lebih terperinci

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2) Bab 6: Estimasi Parameter () BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (). ESTIMASI PROPORSI POPULASI Proporsi merupaka perbadiga atara terjadiya suatu peristiwa dega semua kemugkiaa peritiwa yag bisa terjadi. Besara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN 1.1 Latar Belakag BAB I PENDAHULUAN Peyusua RPJMD Kabupate Lamoga diladasi oleh semagat otoomi daerah dimaa pemeritah daerah berweag utuk megatur da megurus sediri urusa pemeritaha meurut azas otoomi da

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakag Permasalaha Matematika merupaka Quee ad servat of sciece (ratu da pelaya ilmu pegetahua). Matematika dikataka sebagai ratu karea pada perkembagaya tidak tergatug pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 39 III. METODOLOGI KAJIAN A. Lokasi da Waktu Kajia Kajia telah dilakuka di PD. Augerah Hero, suatu idustri kecil sepatu yag beralamat di Kampug Sawah Ilir RT.02 RW.03 Mekarjaya, Kecamata Ciomas, Kabupate

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat da Waktu Peelitia ii dilakuka di ligkuga Kampus Aggrek da Kampus Syahda Uiversitas Bia Nusatara Program Strata Satu Reguler. Da peelitia dilaksaaka pada semester

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SERANG BADAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

PEMERINTAH KOTA SERANG BADAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA Nomor SOP Taggal Pembuata Taggal Revisi Taggal Efektif Disahka oleh KEPALA BADAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA KOTA SERANG PEMERINTAH KOTA SERANG BADAN LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DASAR HUKUM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

d. Apa pendidikan terakhir saudara? 1.SMA 2.D3 3. S1 4. Lainnya,.

d. Apa pendidikan terakhir saudara? 1.SMA 2.D3 3. S1 4. Lainnya,. Ligkari utuk jawaba piliha saudara. a. Jeis Kelami : 1. Laki-laki 2. Perempua b. Berapa lama saudara telah bekerja? 1. di bawah 5 tahu 2. 5 10 tahu 3. 11 19 tahu 4. di atas 20 tahu c. Berapa usia ada saat

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Pegembaga SDM Kode MK : IKP301 Mata kuliah prasyarat

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosidig Semiar Nasioal Matematika https://joural.ues.ac.id/sju/idex.php/prisma/ PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN DI JURUSAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ii aka memberika iformasi hal yag berkaita dega lagkah-lagkah sistematis yag aka diguaka dalam mejawab pertayaa peelitia.utuk itu diperluka beberapa hal sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN 110 Lampira 1. Kuesioer SURAT PERMOHONAN Perihal : Permohoa Batua Pegisia Kuesioer Peelitia No : Kepada Yth : Bpk/Ibu/Sdr-I Selaku Respode Di Tempat. Dega Hormat, Dalam ragka memeuhi

Lebih terperinci

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu

Lebih terperinci

B. Variabel Kesehatan Pekerja

B. Variabel Kesehatan Pekerja KUISIONER PENELITIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK) PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN REL KERETA API DI KUALA TANJUNG Dalam ragka peelitia tugas akhir ii megeai peerapa

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran...

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD... 9 Gambar 1.2 Keterkaitan Antara DokumenPerencanaan dan Penganggaran... DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 5 I.1. Latar Belakag... 5 I.1.1. Pegertia Reja SKPD... 5 I.1.2. Proses peyusua Reja SKPD... 6 I.1.3. Keterkaita Atara Reja SKPD dega Dokume Perecaaa Laiya... 7 I.2. Ladasa

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

BAB IV RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA RKP Tahu 206 BAB IV RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA Recaa Pemeritah (RKP ) Tahu 206 merupaka tahu ketiga pelaksaaa RPJM tahu 204-209. Pembagua tahu 206 juga dilaksaaka sebagai lajuta pembagua tahu-tahu

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Subjek Peelitia Subjek yag diteliti adalah siswa kelas VII B SMP egeri 2 Mrebet Kabupate Purbaligga, Jawa Tegah tahu pelajara 2011/2012, dega jumlah 31 aak. B. Settig Peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia pada peelitia ii adalah peelitia eksperime semu atau biasa disebut pre-eksperime. Karea pada peelitia ii, peeliti haya megguaka kelas eksperime

Lebih terperinci

Bab V Hasil Penelitian

Bab V Hasil Penelitian Bab V Hasil Peelitia V. Hasil Peelitia V.. Persiapa Aalisis Data Proses persiapa aalisis data ii dilakuka sesuai prosedur yag telah ditetapka dalam bab III. Yaitu : a. Seleksi Data Seleksi data dilakuka

Lebih terperinci

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X Pedugaa Selag: Metode Pivotal Lagkah-lagkahya 1. Adaika X1, X,..., X adalah cotoh acak dari populasi dega fugsi kepekata f( x; ), da parameter yag tidak diketahui ilaiya. Adaika T adalah peduga titik bagi..

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 7 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Badar Lampug Semester Geap Tahu Pelajara 0/0, yag terdiri dari 9 kelas. Dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Iflasi merupaka suatu feomea moeter yag selalu meresahka da meggerogoti stabilitas ekoomi suatu egara yag sedag melakuka pembagua. Iflasi yag melebihi agka dua digit,

Lebih terperinci

REVIEW MATRIKS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI/ NIAGA /HAM / TPKOR DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL JAKARTA PUSAT

REVIEW MATRIKS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI/ NIAGA /HAM / TPKOR DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL JAKARTA PUSAT REVIEW MATRIKS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015 2019 PENGADILAN NEGERI/ NIAGA /HAM / TPKOR DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL JAKARTA PUSAT Istasi Visi Misi : Pegadila Negeri/Niaga/HAM/TPKOR da Hubuga Idustrial Jakarta

Lebih terperinci

Mendorong Akuntabilitas Intelijen: Dasar Hukum dan Praktik Terbaik dari Pengawasan Intelijen

Mendorong Akuntabilitas Intelijen: Dasar Hukum dan Praktik Terbaik dari Pengawasan Intelijen Medorog Akutabilitas Itelije Medorog Akutabilitas Itelije: Dasar Hukum da Praktik Terbaik dari Pegawasa Itelije Bob S. Hadiwiata (editor) Has Bor da Ia Leigh 1 Medorog Akutabilitas Itelije Pegarag Has

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Subjek da Tempat Peelitia Subjek dari peelitia adalah siswa kelas.b SMA Muhammadiyah 2 Badar Lampug Tahu Ajara 2011-2012 dega jumlah siswa 40 orag yag terdiri dari 15 siswa laki-laki

Lebih terperinci

Ika Farita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi belajar, Hasil belajar

Ika Farita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta Kata Kunci: Reward, Punishment, Motivasi belajar, Hasil belajar Pemberia Reward da Puishmet... (Ika Farita Sari) PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011. III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di halama Pusat Kegiata Olah Raga (PKOR) Way Halim Badar Lampug pada bula Agustus 2011. B. Objek da Alat Peelitia Objek peelitia

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii digologka ke dalam peelitia eksperime. Eksperime yag dilakuka bermaksud megetahui Pegaruh Metode Discovery Learig terhadap Kemampua Pemecaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi 5 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMPN 0 Badar Lampug, dega populasi seluruh siswa kelas VII. Bayak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, da setiap kelas memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Dalam peelitia ii peeliti megguaka jeis Peelitia Tidaka Kelas (Classroom Actio Research) dega megguaka metode Diskriptif Kuatitatif. Peelitia Tidaka Kelas

Lebih terperinci

P r o s i d i n g 149

P r o s i d i n g 149 P r o s i d i g 149 PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KOPI TRADISIONAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Heptari Elita Dewi (1), Aisa Aprilia (2), Heru Satoso Hadi Subagyo (3) Fakultas Pertaia, Uiversitas

Lebih terperinci