Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Nr. 65 / 2014 / ID. link

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Nr. 65 / 2014 / ID. link"

Transkripsi

1 Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Nr. 65 / 2014 / ID link 05 BERITA PRODUK Profitabilitas lebih tinggi dengan pabrik Rieter yang lengkap 08 SUKU CADANG Layanan bernilai bagi para pelanggan Rieter 10 ACARA SpinCentre Baru di Changzhou Cina 12 Pameran ITMA Asia + CITME 2014 yang Sukses di Shanghai

2 2 LINK 65 /2014 DAFTAR ISI BERITA PRODUK 03 R 35 dengan 500 mata pintal mesin rotor spinning semi-otomatis terpanjang 05 Profitabilitas lebih tinggi dengan pabrik Rieter yang lengkap SUKU CADANG 08 Layanan bernilai bagi para pelanggan Rieter ACARA 10 SpinCentre Baru di Changzhou China 12 Pameran ITMA Asia + CITME 2014 yang Sukses di Shanghai TREN & PASAR 14 AS dari industri yang "tenggelam" menjadi yang "terbit" 18 Pengetahuan terhadap aplikasi benang membantu pengambilan keputusan TEKNOLOGI 20 Rotor spinning performa tinggi dengan campuran polyester-viskosa GLOBAL RIETER 21 Di India keluarga Com4 sedang tumbuh PELANGGAN KAMI 23 Dari sudut pandang pelanggan kami Sampul: ITMA Asia + CITME 2014 merupakan pameran yang sukses bagi Rieter dengan berbagai hubungan pelanggan yang menarik. Penerbit: Rieter Spun Yarn Systems Kepala Editor: Anja Knick Marketing Spun Yarn Systems Hak cipta: 2014 Rieter Machine Works Ltd., Klosterstrasse 20, CH-8406 Winterthur, rieter-link@rieter.com Diizinkan mencetak ulang dengan persetujuan sebelumnya; Contoh salinan diminta. Desain dan produksi: Marketing Rieter CZ s.r.o. Volume: Tahun ke 26

3 LINK 65 / BERITA PRODUK R 35 dengan 500 mata pintal mesin rotor spinning semiotomatis terpanjang Mesin rotor spinning semi-otomatis R 35 sekarang menawarkan sampai dengan 500 mata pintal per mesin. Jumlah rotor yang tinggi dilengkapi secara optimal oleh sisi mesin yang beroperasi secara independen, ditawarkan sebagai spesifikasi standar. Teknologi Fast-Spinning-In yang baru mengurangi beban kerja operator, meningkatkan produktivitas mesin dan mendukung kendali mutu. Gbr. 1 Pemintalan ekonomis dengan mesin rotor spinning semiotomatis R 35 dengan 500 mata pintal. Dengan 500 mata pintal, R 35 merupakan mesin terpanjang dalam segmen mesin rotor spinning semi-otomatis (Gbr. 1). Selain itu, penyambungan yang cepat dan penggulungan benang yang diperbaiki meningkatkan produktivitas, efisiensi dan proses penggulungan yang berpengaruh positif pada proses hilir. Produktivitas tinggi dengan panjang mesin yang penuh Berkat stabilitas pemintalan yang diperbaiki dari spin box S 35, tingkat putus benang tetap berada pada level yang rendah dan produktivitas yang tinggi menjadi mungkin. Pemindahan benang elektro nik yang baru pada penggulungan serta desain mesin yang kokoh memungkinkan produksi sampai dengan 200 m/menit dengan 500 mata pintal (Gbr. 2). Kecepatan rotor maksimal adalah r.p.m tanpa terbatas pada panjang mesin. Pencarian benang yang lebih cepat dengan Fast- Spinning-In (FSI) Teknologi Fast-Spinning-In yang baru dari R 35 mempermudah pencarian ujung benang yang memakan waktu. Pada saat terjadi mati listrik atau pemutusan akibat kualitas, ujung benang tetap terjangkau oleh operator. Hal ini dimungkinkan berkat lengan angkat penggulungan baru yang cepat yang menghentikan gulungan secara andal dan cepat tanpa merusak permukaan benang.

4 4 LINK 65 /2014 BERITA PRODUK Gbr. 2 Kecepatan delivery sampai dengan 200 m/menit pada panjang mesin yang penuh menjadi mungkin dengan R 35 berkat pemindahan benang elektronik baru untuk tiap sisi mesin. Selain itu, waktu berhenti selama pergantian lot dan pengerjaan perawatan berkurang sebesar 50 % karena hanya satu sisi mesin yang harus berhenti sedangkan di sisi lain, produksi terus berjalan normal. R 35 dengan konsep yang meyakinkan untuk produktivitas dan kualitas Desain dan konsep baru dari R 35 memenuhi kebutuhan pasar global untuk produktivitas yang lebih tinggi, pekerjaan operator yang lebih sedikit dan operasi ekonomis yang optimal. Solusi yang ditawarkan ini dapat dirangkum sebagai berikut: Fast-Spinning-In untuk kualitas yang lebih tinggi Ujung benang yang dibuat terlihat oleh Fast-Spinning-In menunjukkan kepada operator bahwa pemutusan akibat kualitas merupakan alasan mesin berhenti. Dalam kasus seperti hal tersebut, operator dapat diberi instruksi yang sederhana dan jelas untuk menghilangkan benang berlebih dari gulungan untuk menghilangkan secara total cacat benang. Dibandingkan mesin standar, hal ini mengurangi resiko benang cacat yang masih terdapat pada gulungan setelah terjadi pemutusan akibat kualitas. Hal ini memungkinkan kualitas yang lebih tinggi. Mesin yang panjang dengan efisiensi tinggi berkat sisi mesin yang independen R 35 dengan penggerak independennya per sisi mesin sangatlah fleksibel. Bila perlu, R 35 yang panjang dapat dioperasikan seperti dua mesin yang pendek. Dengan demikian, dua lot berbeda dapat diproduksi secara bersamaan pada mesin ini. Berikut doffing, dua belt konveyor independen memastikan bahwa gulungan benang tidak tercampur. Kecepatan produksi dan rotor yanng maksimal juga untuk panjang mesin yang penuh, karena mesin ini jelas lebih kokoh dibandingkan mesin pesaing yang sebanding. Tinggi kerja rendah yang unik untuk akses yang cepat dan mudah. Proses manual yang cepat dan mudah dengan sistem penyambungan modern AMIspin menghemat tenaga kerja dan meningkatkan efisiensi. Teknologi baru Fast-Spinning-In membantu operator pada saat terjadi putus akibat kualitas dan mati listrik untuk meraih efisiensi mesin yang lebih tinggi. Pergantian lot dan perawatan yang efisien serta fleksibilitas yang tinggi berkat sisi mesin independen. Mesin rotor spinning semi-otomatis R 35 merupakan solusi cerdas dan ekonomis untuk kualitas benang yang baik dan produksi yang tinggi Karel Boněk Manajemen Produk Rotor karel.bonek@rieter.com Jagadish Gujar Manajemen Produk Rotor jagadish.gujar@rieter.com

5 LINK 65 / BERITA PRODUK Profitabilitas lebih tinggi dengan pabrik Rieter yang lengkap Pelanggan yang memutuskan mengutamakan pabrik lengkap dari Rieter, mendapat keuntungan dari biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan pabrik pemintalan dari supplier yang berbeda ("pabrik campuran"). Ketika kontribusi margin menjadi pertimbangan, figur yang sangat positif secara keseluruhan tampak untuk sistem lengkap Rieter yang terkoordinasi secara presisi. Sebagai suplier sistem dari bale sampai benang untuk seluruh sistem pemintalan konvensional, Rieter memiliki alat perhitungan unik yang memungkinkan biaya manufaktur benang untuk keseluruhan pabrik pemintalan dihitung secara presisi. Perbandingan ekonomis antara teknologi pemintalan dengan demikian menjadi mungkin. Proses pengambilan keputusan dari para pelanggan kami, yaitu teknologi mana yang paling cocok untuk aplikasi spesifik, dengan demikian didukung oleh cara yang optimal dan benar-benar netral. Titik fokus yang jelas pada pengembangan Biaya manufaktur benang dibagi menjadi lima kategori: limbah, biaya tenaga kerja, energi, bahan ope- rasional dan biaya modal. Menurut pertimbangan cara proses persiapan atau area pemntalan, divisi dari biaya manufaktur benang menunjukkan perbedaaan yang besar (Gbr. 1). Oleh karena itu, Rieter membuat prioritas pengembangan yang berbeda pada masing-masing tahapan proses. Sebagai contoh, pada persiapan, penghilangan limbah jelas mendominasi tetapi potensi tertinggi untuk penghematan muncul. Implementasi pada blowing diraih melalui pembersihan selekfif dengan bantuan tampilan karakteristik pembersihan VARIO set. Pada carding performa tinggi C 70, Q-package pada zona sebelum dan sesudah carding memastikan seleksi serat yang lebih baik. Pada seksi combing, geometri combing yang baru pada E 80 membuka kemungkinan-kemungkinan yang benar-benar baru. Salah satu opsinya adalah pengurangan yang jelas terhadap ekstraksi noil pada kualitas benang yang konstan. Secara bersamaan, dengan persiapan Rieter, sampai dengan 5 % penghematan bahan baku adalah benar-benar realistis bila dibandingkan dengan "pabrik campuran". Pada area mesin-mesin pemintalan akhir, target utama pengembangan adalah pengurangan kebutuhan energi. Jadi, contohnya, sistem kompaksi unik K 46 dengan sangkar berlubang menghemat sampai dengan 20 % energi bila dibandingkan dengan sistem Gbr. 1 Distribusi tipe biaya pada area persiapan dan pemintalan sangatlah berbeda. Distribusi biaya manufaktur benang pada area persiapan dan pemintalan Persiapan Area Pemintalan VARIOline Carding Pre Drawing Persiapan Combing Draw frame Roving Combing frame Mesin compact spinning 3 % Winding 24 % 15 % 38 % 7 % 51 % 9 % 9 % 11 % 33 % Limbah Tenaga Kerja Energi Bahan Pembantu Modal

6 6 LINK 65 /2014 BERITA PRODUK Gbr. 2 Pabrik lengkap Rieter untuk benang compact Ne 40, 100 % kapas, produksi 491 kg/jam. Pabrik Campuran Rieter Delta Rieter Biaya Investasi Delta [juta CHF] Jumlah mesin compact spinning Jumlah spindel per mesin % Konsumsi energi (relatif) 100 % 85 % - 15 % Jumlah delivery drawing 1 2 Noil [%] % Jumlah combing Diameter can seksi combing [mm] Jumlah limbah blowing / carding [%] % Jumlah carding Gbr. 3 Perbandingan kedua pabrik pemintalan untuk produksi benang sebesar 491 kg/jam. Perbandingan biaya manufaktur benang Biaya manufaktur beanng [CHF/kg] 2, % Keuntungan Rieter: 0,098 CHF/kg 1,5 1,0 0,5 0,0 Pabrik campuran Rieter Limbah Tenaga Kerja Energi (0,106 CHF/kWh) Bahan Pembantu Modal (10 % tingkat bunga) Gbr. 4 Biaya manufaktur 5 % lebih rendah dengan pabrik Rieter lengkap. apron. Selain itu, biaya perawatan juga berkurang karena pergantian teratur dari suku cadang yang aus seperti apron berlubang tidak lagi terjadi. Pada saat meningkatnya kelangkaan sumber daya tenaga kerja, solusi otomasi yang hemat biaya, efisien dan dapat diandalkan memiliki banyak permintaan. Pada combing, sistem pengangkut lap dan sistem penyambungan otomatis ROBOlap meningkatkan otonomi operasi. Roving frame dan mesin ring serta compact spinning dihubungkan dengan sistem pengangkut bobbin SERVOtrail. Selain keuntungan ekonomis dari solusi otomasi yang dijelaskan di atas, sistem pengangkutan juga memiliki dampak positif terhadap kualitas benang. Selanjutnya, Rieter menawarkan para pelanggannya konsep can unik mm. Hal ini membawa pada pengurangan pergerakan can sebesar 40 % pada proses persiapan. Fakta yang sulit Untuk memperoleh gambaran yang lebih baik, keuntungan para pelanggan ini telah dikonsolidasikan ke dalam ringkasan lengkap. Sebagai contoh nyata praktek, maka digunakan sebuah pabrik compact spinning untuk kapas combed untuk memproduksi benang tenun Ne 40 untuk kaos (Gbr. 2). Produksi per jam adalah 491 kg. Turki dipilih sebagai lokasi pabrik ini dan begitu pula sebagai dasar untuk kondisi kerangka kerja (biaya). Pabrik "campuran" pesaing terdiri dari tiga supplier mesin berbeda, masing-masing dengan generasi

7 LINK 65 / BERITA PRODUK Gbr. 5 Pengembalian investasi dengan pabrik Rieter lengkap adalah kurang dari 3 tahun Time [Years] 2 Pabrik campuran 3 Rieter Biaya manufaktur benang [CHF/kg] Produksi jam per tahun Produksi [kg/jam] Biaya manufaktur benang tahunan [CHF] Keuntungan dengan pabrik Rieter lengkap: CHF per tahun ROI dari investasi pembiayaan Delta: < 3 tahun Lebih dari 5 juta CHF kontribusi margin yang lebih tinggi untuk keseluruhan daur hidup Biaya manufaktur benang per tahun termasuk investasi/de-investasi [juta CHF] Pesaing Pabrik Rieter lengkap Tambahan kontribusi margin dengan Rieter Gbr. 6 Total pabrik pemintalan Rieter untuk produksi benang compact meraih kontribusi margin 5 juta CHF lebih tinggi untuk keseluruhan daur hidup dibandingkan dengan pabrik campuran dari pesaing. produk mutakhirnya. Data perbandingan yang didapatkan dari sejumlah perbandingan praktek dirangkum ke dalam tabel (Gbr. 3). Biaya manufaktur benang yang lebih rendah Perhitungan dari biaya manufaktur benang yang berlaku menghasilkan perbedaan sebesar 5 % yang Tambahan kontribusi margin (kumulatif) [juta CHF] 1 Biaya investasi Delta (tahun 1): -1.1 juta CHF 2 Tambahan kontribusi margin selama periode amortisasi (tahun 1-10): 4.1 juta CHF 3 Tambahan kontribusi margin setelah periode amortisasi (tahun 11-14): 2.0 juta CHF 4 "Harga Premium" untuk mesin Rieter pada pasar barang bekas (tahun 14) 0.5 juta CHF Tambahan kontribusi margin dengan pabrik Rieter total 5.5 juta CHF lebih baik untuk pabrik Rieter lengkap (Gbr. 4). Penghematan ini, diproyeksikan menjadi satu tahun, menghasilkan tambahan kontribusi margin sebesar lebih dari CHF per tahun. Biaya investasi yang lebih tinggi sebesar 1,1 juta CHF untuk solusi Rieter lengkap oleh karena itu dapat kembali kurang dari 3 tahun (Gbr. 5). Keuntungan yang meningkat bersama Rieter Gambar ini menjadi lebih menarik ketika keseluruhan waktu produksi menjadi pertimbangan. Pada contoh praktek kami, hal ini telah diatur untuk selama 14 tahun. Berkat pemanfaatan bahan baku yang lebih baik, konsumsi energi yang lebih rendah dan kebutuhan pekerja yang berkurang, pabrik Rieter lengkap menghasilkan tambahan kontribusi margin sebesar lebih dari 5 juta CHF (Gbr. 6). Tidak semuanya yang berharga dapat dibayar Sejalan dengan keuntungan ekonomis, pabrik lengkap Rieter menawarkan keuntungan signifikan lebih lanjut: Mitra untuk semua persoalan (penjualan, pelayanan, suku cadang, dukungan teknologis dll.). Saran yang benar-benar netral pada sistem pemintalan yang optimal. Perhitungan ekonomis disesuaikan dengan keadaan masing-masing pelanggan. Pengujian pemintalan dengan jangkauan dari bale sampai benang. Dukungan teknologis untuk seluruh tahapan proses dari satu sumber. Dukungan dengan pemasaran benang. Solusi pembiayaan yang menarik Pada edisi Link berikutnya, pertimbangan analog untuk pabrik dengan mesin ring, rotor serta air-jet direncanakan Alexander Stampfer Kepala Manajemen Produk alexander.stampfer@rieter.com

8 8 LINK 65 /2014 SUKU CADANG Layanan bernilai bagi para pelanggan Rieter Di Rieter, "Part and Service" tidak hanya kepanjangan dari penjualan suku cadang dan pelayanan mesin untuk kemungkinan produktivitas tertinggi pada pabrik pemintalan. Untuk memastikan produktivitas, Rieter kemudian menawarkan para pelanggannya layanan yang bernilai. awalan produksi tepat waktu dari pabrik pemintalan. Dibandingkan dengan pesaing lainnya, instalasi pabrik pemintalan lengkap Rieter diselesaikan ratarata empat minggu lebih cepat. Layanan dan dukungan teknis di seluruh dunia Layanan pelanggan Rieter diorganisasikan di seluruh jaringan dunia. Di kebanyakan negara, tenaga ahli Rieter ditempatkan secara lokal. Mereka akrab dengan realitas budaya, berbicara bahasa lokal dan mengetahui kebutuhan pelanggan. Pelanggan dengan demikian mendapat keuntungan dari layanan sesuai zona waktu mereka. Persiapan Instalasi Upgrade dan pergantian Layanan pelanggan Jika pelanggan tertarik pada proses baru, adaptasi bahan baku atau produksi benang, mereka memiliki opsi untuk melakukan pengujian di SpinCentre Rieter. Pelanggan mendapat keuntungan dari pengetahuan menyeluruh dari para teknolog Rieter dan diberikan hasil uji lengkap serta rekomendasi sebagai dasar implementasi untuk pabrik pemintalan mereka. Layanan suku cadang Pengembangan proyek Jasa perbaikan elektronik Pelatihan pelanggan Dukungan teknis Audit perawatan Pelatihan pelanggan untuk tenaga kerja dan manager Rieter tidak hanya menempatkan fokus penting dari pelatihan kontinyu untuk tenaga ahlinya sendiri tetapi juga untuk pelatihan tenaga kerja dan manager. Pelatihan ditawarkan di pusat pelatihan dan pemintalan Rieter atau secara langsung di fasilitas pemintalan pelanggan. Dalam bidang pelatihan pelanggan, Rieter menyediakan pengalaman panjang dan pengetahuan serta menawarkan para pelanggan kesempatan untuk Gbr. 1 Gambaran layanan yang disediakan oleh Rieter Parts and Service. Gbr. 2 Pekerja terlatih mengurangi biaya produksi. Pelanggan yang membeli dari Rieter mendapat keuntungan tidak hanya dari mesin yang sangat produktif tetapi juga dari layanan yang menyeluruh (Gbr. 1). Instalasi dan persiapan oleh tenaga ahli Berkat mesin yang pre-assembled dan tim yang terlatih, mesin-mesin dapat dirangkai di pelanggan dalam waktu sesingkat mungkin. Persiapan dilakukan dengan cepat. Selama keseluruhan instalasi dan persiapan, tenaga ahli Rieter merupakan hak bagi para pelanggan. Mereka memegang tanggung jawab untuk perakitan, persiapan dan penyerahan mesin kepada pelanggan. Dalam hal ini, Rieter memastikan

9 LINK 65 / SUKU CADANG Gbr. 3 Jasa perbaikan elektronik juga menyediakan dukungan dengan fasilitas pengujian yang dikembangkan secara khusus. mengoptimalkan secara kontinyu proses mereka dan untuk meningkatkan performa mesin. Perbelanjaan untuk suku cadang berkurang. Pelanggan secara berkelanjutan mengurangi biaya produksi mereka. Jasa perbaikan elektronik, jangkauan suku cadang Pusat jasa perbaikan elektronik lokal di seluruh dunia dari Rieter menjamin staff perbaikan elektronik secara cepat ditugaskan kepada pelanggan dalam keadaan darurat. Ketika terjadi kerusakan mesin, pelanggan secara parsial dapat dibantu oleh peralatan pengganti. Jangkauan luas dari suku cadang juga tersedia untuk keadaan darurat. Oleh karena itu pelanggan mendapat keuntungan dari waktu berheni yang pendek. Dengan suku cadang, para pelanggan Rieter dapat mengandalkan suku cadang tersedia tidak hanya untuk jangka pendek tetapi juga untuk seluruh jangka panjang. Rieter menjamin ketersediaan setidaknya untuk 10 tahun. selanjutnya untuk pelaksanaan pekerjaan perawatan juga mungkin. Untuk inspeksi individu ini, ahli mesin profesional tersedia. Reduksi biaya produksi dengan upgrade dan pergantian Lebih lanjut lagi, Rieter juga mengembangkan inovasinya sendiri unntuk generasi mesin yang lebih tua. Dengan inovasi ini, mesin yang sudah ada dapat dimodernisasi, performa produksi ditingkatkan dan oleh konversi khusus biaya dapat dikurangi. Hal utama antara lain konversi hemat energi "ECOrized" untuk mesin ring spinning, penghilangan secara aman partikel logam asing oleh busur magnet di blowing, serta paket revisi untuk mesin combing. Nilai selalu ditempatkan pada periode amortisasi yang pendek. Jangan ragu meminta kepada kami untuk jangkauan penawaran yang lengkap Optimisasi kerja, rekomendasi perawatan Para pelanggan Rieter memiliki kemungkinan mesin mereka secara teratur dan seksama diuji oleh jasa tim khusus. Proses kerja di fasilitas pemintalan pelanggan diperiksa secara rinci dan rekomendasi untuk optimisasi diberikan. Juga, rekomendasi Urs Tschanz Kepala Penjualan Suku Cadang Pendukung urs.tschanz@rieter.com

10 10 LINK 65 /2014 ACARA SpinCentre Baru di Changzhou Cina Sejak tahun 2007, Rieter telah mensuplai para pelanggan di Cina dengan dukungan teknologis menyeluruh. Perluasan dari SpinCentre di Changzhou akan segera dibuka. Dengan SpinCentre di Changzhou Cina (Gbr. 1) dan Winterthur Swiss, Rieter mencakup beberapa pekerjaan teknologi penting bagi para pelanggan kami. Tersembunyi di balik deskripsi "SpinCentre" adalah empat fungsi yaitu tugas untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek serta jangka panjang pelanggan. Pengujian pemintalan pelanggan Pengujian pemintalan pelanggan menunjukkan kualitas benang dan produktivitas yang dapat diraih dengan bahan baku mereka. Bukti ini dan dengan mendapatkan pengetahuan mendukung pengambilan keputusan, kepastian nilai yang dapat diraih diperoleh. Dalam rangka memenuhi keinginan pelanggan, sejalan dengan mesin mutakhir dan tahapan proses, kondisi dasar optimal, seluruh komponen teknologi yang tersedia, kondisi iklim yanng terkendali serta laboratorium yang cocok untuk pengujian bahan baku dan benang juga penting. Tentu saja, hal ini membutuhkan tim teknologi yang profesional dan terkoordinasi serta pendayagunaan sinergi untuk keseluruhan departemen teknologi. Hal terakhir tetapi tak kalah penting, display yang terstruktur dengan jelas dan interpretasi hasil laporan uji pemintalan pelanggan merupakan dasar untuk diskusi selanjutnya dan pengambilan keputusan. Presentasi mesin dan proses Pengujian pemintalan pelanggan dilakukan pada mesin menawarkan pelanggan kesempatan untuk secara langsung berpartisipasi pada proses pengujian dan mendapatkan gambaran opsi pengaturan, fleksibilitas dari mesin baru dan hasil prosesnya. Hal ini merupakan kesenangan bagi Rieter ketika kesempatan ini diambil. Partisipasi pelanggan pada pengujian memungkinkan diskusi yang sangat bernilai dan membangun kepercayaan. Analisis proses untuk pengembangan dan optimisasi mesin Rieter mengembangkan proses pemintalan lengkap dari pembukaan serat dan pembersihan serat sam- Gbr. 1 SpinCentre baru di Changzhou Cina memungkinkan dukungan menyeluruh bagi para pelanggan Rieter.

11 LINK 65 / ACARA Semua penemuan ini dari mulai pengujian akhirnya membuat keuntungan bagi para pelanggan kami, secara langsung dan tak langsung, melalui pengembangan mesin. Pelatihan mesin Sesi pelatihan dan kursus mesin ditawarkan baik secara praktek di tempat pelanggan atau di Rieter. Pada kasus kursus mesin internal, dalam waktu mendatang dapat lebih sering dilakukan di SpinCentre baru di Changzhou. Kombinasi dari pengetahuan mengenai konteks teknologi dan pengaturan optimal dari mesin memberikan keuntungan tertinggi bagi kualitas dan produktivitas. Kerjasama dan jaringan di antara SpinCentre SpinCentre modern di Winterthur dan SpinCentre baru di Changzhou bekerja sama dengan sangat dekat. Di sini, Sistem Teknologi Informasi (STI) internal merupakan prasyarat penting. Hal ini memungkinkan pertukaran dan pencarian data yang mudah. Selain itu, sistem ini memungkinkan interaksi teknis untuk ditunjukkan melalui analisis tes yang dibuat bertahun-tahun. Ramalan Perluasan dan pembangunan SpinCentre baru di Cina Changzhou memungkinkan dukungan yang lebih intensif untuk diberikan kepada para pelanggan kami. pai pembentukan benang dengan seluruh empat proses pemintalan yang sampai saat ini terbentuk di pasaran. Hal ini membuat kami mengembangkan rekomendasi yang relevan di semua tahapan proses dan proses pemintalan akhir sesuai dengan aplikasinya. Hal ini secara alami juga mengaplikasikan bahan baku baru dan campuran bahan baku. Ditunjukkan di sini adalah kemungkinan dan potensi apa yang dihasilkan bagi para pelanggan kami. Tujuannya adalah untuk mendukung pelanggan dalam mengambil keputusan sebaik mungkin. Dengan uji analitis proses, dasar untuk rekomendasi dan pengembangan mesin lebih lanjut di semua proses pemintalah sampai proses hilir benang ditempatkan. Menentukan keseimbangan optimal untuk kualitas dan produktivitas. Rekomendasi dan saran. Perkembangan mesin lebih lanjut. Kursus meisn. Rieter menanti kunjungan Anda. Harald Schwippl Kepala Teknologi SYS

12 12 LINK 65 /2014 ACARA Pameran ITMA Asia + CITME 2014 yang Sukses di Shanghai Berbagai pelanggan dan pihak yang tertarik dengan tekstil dari beragam bidang dan negara mendapatkan informasi pada stan Rieter mengenai banyaknya inovasi dan pokok penting. Debat langsung dilaksanakan dan proyek menarik didiskusikan. Dari tanggal 16 sampai 20 Juni 2014, ITMA Asia + CITME 2014 diadakan di Shanghai, Cina. Kompeten di 4 sistem pemintalan itulah yang ditunjukkan Rieter pada stannya. Untuk meraih sukses pada operasi pabrik pemintalan, pengetahuan yang berhubungan dengan keuangan, perencanaan pabrik pemintalan, penggunaan elemen teknologi yang tepat, pemilihan proses pemintalan yang tepat dan pertimbangan faktor-faktor lain sangatlah penting. Para pengunjung diyakinkan bahwa dengan Rieter, mereka dapat mengandalkan pada keahlian profesional yang lengkap ini. Pokok penting pada pameran Ketertarikan luar biasa dihasilkan oleh carding lebar 1,5 m C 70, drawing dua delivery SB-D 22, operasi mesin ring spinning G 32, operasi mesin rotor spinning full-otomatis R 60, serta generasi baru dari mesin air-jet spinning J 20 yang juga memproduksi beragam benang secara langsung pada pameran 2. Juga sudut teknologi dengan berbagai aplikasi tekstil serta Parts and Service merupakan pokok ketertarikan bagi para pengunjung. Diskusi secara langsung Fokus diskusi adalah solusi hemat energi Rieter seperti pipa penghisap ECOrized, 4 teknologi pemintalan akhir, otomasi serta suku cadang dan konversi. Berkat pameran yang menarik, inovasi dapat didiskusikan secara langsung pada model yang relevan atau pada mesin yang beroperasi. Seluruh tim Rieter mengucapkan terima kasih bagi seluruh pengunjung Huang Wei Manajer Pemasaran wei.huang@rieter.com

13 LINK 65 / EVENT

14 14 LINK 65 /2014 TREN & PASAR AS dari industri yang tenggelam" menjadi yang terbit" Pada akhir abad ini, industri tekstil AS telah menandai secara kuat perkembangan industri di negara ini. Selama bertahun-tahun, akan tetapi, keutamaan industri tekstil AS menurun dikarenakan beragam alasan. Sejak tahun 2010 banyak dari pengusaha awal tekstil telah merintis pekerjaan dari aspek teknis dan teknologis. Investasi besar pada rotor spinning seperti halnya pada teknologi air-jet spinning menandai tren yang meningkat jelas ini. Daya saing global bergantung pada banyak faktor. Pada beberapa tahun terakhir, faktor-faktor tertentu telah berubah yang lebih memilih AS sebagai lokasi produksi, misalnya harga dan ketersediaan energi, pengurangan biaya tenaga kerja yang signifikan berkat otomasi, kapas bersubsidi, devaluasi dollar AS, stabilitas sosial dan politik, ketersediaan modal dan kondisi logistik yang baik serta program pendanaan pemerintah. Kekuatan dari North American Free Trade Aggreement, preferensi konsumen, perubahan faktor bisnis seperti yang dijelaskan di atas serta, hal terakhir yang tidak kalah penting, fakta bahwa AS merupakan negara kapas terdepan dengan pemasaran kapas dikenal di seluruh dunia telah membawa kebangkitan untuk industri tekstil AS. NAFTA 1994 Kesepakatan perdagangan antara AS, Meksiko dan Kanada. CAFTA 2004/2009 Menghubungkan ekonomi nasional dari AS dan negara Amerika Tengah seperti Kosta Rika, Republik Dominica, El Salvador, Guatemala, Honduras dan Nikaragua. Kesepakatan Perdagangan Bebas Dengan Chili, Peru, Panama, Kolomba dan lainnya. Pada sepuluh tahun terakhir, produksi tekstil di AS telah digambarkan sebagai industri yang tenggelam". Keutamaan industri tekstil menurun dikarenakan beberapa faktor situasi ekonomi secara umum, periode perang dan setelah perang, krisis minyak dan inflasi, hasil panen kapas yang berfluktuasi, persaingan internasional serta tren tekstil. Hasil akhir dari Kesepakatan Multi Serat / Multi Fibre Aggreement (MFA) di tahun 2005 dan pertumbuhan yang kuat di Cina menyebabkan penutupan besar-besaran dari perusahaan tekstil secara khusus, untuk pabrik pertenunan dan perajutan. Saat ini, kebangkitan yang signifikan terlihat jelas berdasarkan beragam kesepakatan perdagangan dan lobby oleh visioner (Gbr. 1). Trans-Pacific Partnership (TPP) 2008 (Kemitraan Trans Pasifik 2008) Dalam negosiasi sejak tahun 2008 Akan memungkinkan untuk membuka batasan di antara AS, Australia, Brunei, Chili, Malaysia, Selandia Baru, Peru, Singapura, Vietnam dan kemungkinan Kanada dan Meksiko. Siklus fashion. Siklus fashion yang singkat membutuhkan rute perolehan yang lebih singkat. Preferensi pelanggan Buatan AS" Produk yang dibuat lokal semakin disenangi. Jangkauan perusahaan tekstil yang telah memanfaatkan tren ini. Gbr. 1 Kesepakatan dagang dan program pendanaan berkontribusi terhadap kebangkitan dari industri tekstil AS.

15 LINK 65 / TREN & PASAR Biaya manufaktur benang untuk 1 kilo benang rotor Ne 20 USD per kilo benang Rata-rata dunia dengan bahan baku: 2,64 dollar AS/kg Rata-rata dunia tanpa bahan baku: 0,70 dollar AS/kg 0 Brazil Cina Mesir India Italia Korea Turki AS Sumber: Rieter SPICA Berechnung, Limbah Tenaga Kerja Energi Bahan Pembantu Depresiasi Bunga Bahan baku Gbr. 2 Harga kapas memiliki pengaruh besar pada daya saing global. AS dengan biaya manufaktur benang yang bersaing global Biaya manufaktur global (Gbr. 2) menunjukkan proporsi harga kapas yang sangat tinggi dari total biaya. Ketersediaan secara lokal dan harga bersaing dari kapas lokal dengan demikian merupakan keuntungan yang besar. Biaya manufaktur rata-rata di seluruh dunia untuk benang rotor Ne 20 tanpa bahan baku berada pada 70 sen AS per kilo benang. AS, dengan 66 sen AS, berada di bawah rata-rata dunia. Jika harga kapas dimasukkan ke dalam perhitungan, AS merupakan lokasi produksi yang paling ekonomis diikuti oleh India. Nilai rata-rata dunia berada pada 2,64 dollar AS per kilo benang. Rasio ini sepertinya akan tetap stabil untuk beberapa tahun mendatang, karena diasumsikan bahwa faktor penentu harga manufaktur di AS akan tetap stabil, dimana biaya tenaga kerja, sebagai contohnya, di negara yang disebut biaya tenaga kerja telah meningkat dengan jelas. Ini tergantung pada keseluruhan rantai pengiriman Keuntungan memproduksi benang di AS tidak hanya ditemukan pada biaya produksi yang rendah tetapi juga untuk keseluruhan rantai pengiriman. 50 % serat kapas yang berasal dari AS diekspor ke Cina dan Asia. Pada Gbr. 3, skenario yang mungkin untuk rantai pengiriman global ditunjukkan. Mereka dibuat tetap sangat umum dan hanya mengindikasikan tren. Rangkumannya jelas. Perbandingan kasus 1 dan kasus 2 menunjukkkan bahwa akan lebih murah untuk mengirim benang dibandingkan kapas untuk proses hilir di Cina. Alasannya adalah bea impor yang tinggi untuk kapas. Kasus 3 terlihat merupakan keluaran terbaik untuk ringkasan ini mengirim kapas AS ke negara Asia lain kemudian mengimpor kembali sebagai produk akhir ke AS.

16 16 LINK 65 /2014 TREN & PASAR Biaya di sepanjang rantai nilai tambah dalam dollar AS per kilo tekstil 1 Kapas ke Cina, dikembalikan sebagai tekstil jadi 2 Benang ke Cina, dikembalikan sebagai tekstil jadi 3 Kapas ke Asia, dikembalikan sebagai tekstil jadi 4 Benang ke Asia, dikembalikan sebagai tekstil jadi 5 Kapas ke Amerika Latin, dikembalikan sebagai tekstil jadi 6 Benang ke Amerika Latin, dikembalikan sebagai tekstil jadi Bahan baku Bea impor Biaya pengangkutan Biaya pemintalan Biaya pertenunan / perajutan Biaya produksi penyempurnaan / garmen Margin Nilai dari tekstil jadi Biaya pengangkutan Bea impor Biaya pengiriman Biaya efektif dapat menyimpang dari gambaran umum ini, karena tergantung dari negara yang terlibat, biaya aktual dan hubungan suplai. Sumber: Rieter GPCP Studie, Gbr. 3 Pada contoh yang ditunjukkan, biaya pengiriman sangatlah berbeda untuk 1 kg tekstil tergantung dari model bisnis: Kekuatan daya saing pabrik pemintalan AS untuk rata-rata Asia dapat terlihat secara jelas. Industri Pemintaan AS Spindel yang diantarkan ekuivalen* [1 000 spindel] Rotor Air-jet spinning Spindel terpasang ekuivalen [1 000 spindel] Ring, Compact Gbr. 4 Saat ini, ada lebih banyak pabrik pemintalan dibandingkan sebelum krisis. Kapasitas pemintalan terus meningkat. 0 Spindel terpasang ekuivalen [1 000 spindel]; Jumlah pabrik pemintalan AS Sumber: Rieter GPCP Study, , Rieter 1 ke 1 * Faktor: Ring, Compact 1; Rotor 5.2; Air jet spinning 20 Jumlah pabrik pemintalan Kasus 4 menunjukkan biaya yang lebih tinggi secara minimal pada rantai pengiriman dibandingkan kasus 3. Oleh karena itu, suatu hal yang menarik untuk mengekspor benang jadi ke negara Asia lainnya untuk proses hilir. Kasus 5 dan 6 menunjukkan biaya tertinggi. Di bawah asumsi yang telah dibuat, ini tidak terlihat bermanfaat dengan mengirimkan kapas AS atau benang ke negara-negara Amerika Latin seperti Meksiko untuk proses hilir. Hasilnya akan muncul berbeda dihubungkan dengan biaya saat ini dan untuk kasus spesifik. Juga yang hilang di sini adalah pertimbangan seperti waktu ke pasaran" dan komitmen besar di rantai pengiriman. Jika biaya tenaga kerja di Asia dan produktivitias di Amerika Latin meningkat lebih lanjut, hal ini akan menjadi lebih menarik jika mengekspor kapas dan benang AS ke Amerika Latin untuk mengambil rantai manufaktur di sana lebih lanjut, sampai dengan tekstil jadi.

17 LINK 65 / TREN & PASAR US Yarn Imports Benang yang diimpor [juta ton] Sumber: Rieter GPCP study, Benang filamen Benang kapas Serat stapel yang dikonsumsi Gbr. 5 Impor benang AS menurun dikarenakan industri pemintalan domestik. Ekspor benang AS Serat stapel yang dikonsumsi [juta ton] Investasi besar-besaran di industri tekstil AS Dari tahun 2007 sampai 2009, 10 % pabrik pemintalan AS ditutup. Pada periode yang sama, kapasitas pemintalan merosot sebesar 30 %. Sejak tahun 2009 pasar telah pulih dan pabrik pemintalan telah dibuka kembali. Kapasitas pemintalan meningkat kembali (Gbr. 4). Dari total mendekati 300 pabrik pemintalan, semua fasilitas pemintalan serat stapel memiliki mesin dari Rieter. Investasi terakhir di tahun 2013 dan 2014 hampir secara eksklusif meruapakan sistem lengkap dari Rieter. Mereka secara umum merupakan investasi pergantian atau bahkan pelengkap. Sejak tahun 2013 investasi telah dilakukan lebih dari spindel terpasang ekuivalen. Sistem-sistem pemintalan akhir ini memiliki kapasitas produksi benang hampir ton/tahun. Ekspor benang AS kembali menaklukan dunia Di tahun 2012, AS mengimpor 0,13 juta ton benang filamen dan 0,03 juta ton benang kapas (Gbr. 5). Kebanyakan benang filamen diimpor. Benang yang diekspor [juta ton] Serat stapel yang dikonsumsi [juta ton] Utamanya, benang kapas diekspor. Antara tahun 2007 dan 2012 (disesuaikan dengan fluktuasi) ekspor meningkat sebesar 14 % (Gbr. 6). Dengan perkembangan yang signifikan di AS ini, industri yang tenggelam" telah kembali berubah menjadi industri yang terbit" Sumber: Rieter GPCP study, Benang filamen Benang kapas Serat stapel yang dikonsumsi Gbr. 6 Ekspor benang AS meningkat. Benang AS merupakan item perdagangan luar negeri yang menarik. Iris Biermann Manajer Senior Pemasaran iris.biermann@rieter.com

18 18 LINK 65 /2014 TREN & PASAR Pengetahuan terhadap aplikasi benang membantu pengambilan keputusan Agar dapat menilai cocoknya benang untuk aplikasi spesifik, empat tipe benang yang ditemukan di pasaran harus disegmentasi. Model segmentasi benang Rieter mempertimbangkan empat tipe benang ring, compact, rotor dan air-spun sesuai kebutuhan beragam aplikasi tekstil. *Spindel ekuivalen = kapasitas terpasang x faktor produktivitas. Gbr. 1 Sekitar 20 % dari seluruh benang serat stapel adalah benang combed. 100 % 90 % 80 % 70 % 60 % 50 % 40 % 30 % 20 % 10 % juta spindel ekuivalen* memproduksi benang harian untuk sekitar 7 triliun orang di seluruh dunia. Ini fakta bahwa 300 juta spindel terpasang di seluruh dunia, yang sekitar 75 % secara permanen sedang digunakan. Saat ini, 2 % benang diproduksi dengan sistem air-jet, 8 % dengan sistem pemintalan compact, 14 % dengan rotor, dan 76 % dengan ring spinning. Dasar ini adalah informasi dari ITMF 2012 (International Textile Manufacturers Federation) serta statistik internal Rieter. Kemana perjalanan pergi Saat ini, hampir 46 juta ton benang serat stapel pendek per tahun diproduksi. 27 juta ton benang Distribusi Aktual dari Tipe Persiapan Serat per Teknologi Pemintalan dalam ton per tahun Ring Compact Rotor Air-jet Sumber: PCI 2012, model segmentasi Rieter, 46 juta ton benang ring, 15 juta ton benang rotor, 3 juta ton benang compact dan pada saat ini 1 juta ton benang airspun. Jika benang-benang tersebut dinilai dalam hal aplikasi spesifik, maka potensi kuantitas dari masingmasing dapat dijabarkan dengan model segmentasi Rieter. Dengan kata lain, pernyataan dapat dibuat berapa banyak benang harus dipintal untuk masingmasing tipe ketika sifat optimal benang untuk aplikasinya menjadi pertimbangan. Analisis potensi konservatif dari model segmentasi Rieter menunjukkan potensi pertumbuhan untuk benang compact dan air-spun. Berkenaan dalam hal ini, Rieter menduga bahwa pertumbuhan ini akan merugikan untuk sektor ring spinning. Premium melalui combing Sekitar 20 % dari seluruh benang serat stapel di seluruh dunia adalah benang combed. Secara lebih presisi, lebih dari 60 % dari benang compact adalah di-combed dan 30 % untuk semua benang ring. Benang rotor, secara prakeknya tidak di-combed. Benang air-jet memiliki rasio sebesar 25 % bahan baku combed (Gbr. 1). Secara teknologi, benang nomor halus membutuhkan bahan suapan yang di-combed lebih banyak bila dibandingkan dengan yang lebih kasar. Jumlah serat yang rendah pada penampang lintang benang yang lebih halus, membawa pada daya proses kritis dikarenakan tingkat putus benang yang lebih tinggi. Dengan serat yang di-combed secara bersih dan terparalelisasi secara kuat, batasan pemintalan dapat digeser. Campuran masih terus maju sedikit demi sedikit Pada krisis tahun 2010 / 2011, dapat diobservasi bahwa dikarenakan harga kapas yang tinggi pabrik pemintalan meningkatkan rasio serat buatan, khususnya dalam campuran. Diramalkan bahwa proporsi campuran akan tetap seperti pada tingkat tinggi tersebut. Jika prognosa dari PCI (PCI Consulting Group, Inggris Raya) diambil, jumlah serat buatan yang stabil diramalkan terjadi untuk jangka panjang. Proporsi kapas untuk total serat tekstil akan meningkat kembali menjadi 28 % (Gbr. 2). Carded Combed

19 LINK 65 / TREN & PASAR Perkembangan Seluruh Dunia untuk Konsumsi Serat ton serat Kapas Wol Serat buatan stapel % 35 % 30 % 25 % 20 % 15 % 10 % 5 % 0 Sumber: PCI 2012 Filamen kontinyu Rasio kapas untuk seluruh serat [%] Rasio serat buatan untuk seluruh serat [%] Gbr. 2 PCI meramalkan bahwa persentase kapas dari total serat akan kembali meningkat mengingat persentase serat buatan akan tetap pada posisi 25 %. Pandangan sekilas pada distribusi bahan serat menunjukkan bahwa ring spinning merupakan proses paling fleksibel yang dapat diberlakukan untuk semua bahan baku, diikuti secara dekat oleh rotor spinning. Compact spinning sangat tidak disarankan untuk sektor sintetik dan benang airjet utamanya dipintal dari serat selulosa, kapas dan campuran keduanya. Campuran pada kain tekstil diimplementasikan dengan dua metode: campuran benang sesuai desain kain itu sendiri, atau benang dari serat yang dicampur dengan sangat baik yang diproses menjadi kain. Analisis potensi menjelaskan bahwa berdasarkan kebutuhan aplikasi tekstil yang beragam, campuran serat sintetik dan selulosa memberikan daya adaptasi yang baik pada sifat kain. Rasio tinggi pada campuran serat di rotor spinning dikarenakan adanya tambahan serat daur ulang. Seratserat yang datang dari proses limbah atau dari daur ulang yang berasal dari tekstil bekas (Gbr. 3). Distribusi Bahan Baku Saat Ini per Teknologi Pemintalan Kutipan dari keseluruhan analisis Rieter menunjukkan bagaimana perspektif berbeda dari empat tipe benang yang ada di pasaran ton per tahun Kapas Serat buatan Serat selulosa Campuran Lainnya Sumber: PCI 2012, model segmentasi Rieter, 46 juta ton benang Ring Compact Rotor Air-jet Gbr. 3 Distribusi bahan baku di antara 4 tipe benang. Iris Biermann Manajer Senior Pemasaran iris.biermann@rieter.com

20 20 LINK 65 /2014 TEKNOLOGI Rotor spinning performa tinggi dengan campuran polyesterviskosa Serat yang dibuat dari polyester (PES) semakin penting untuk beragam alasan, juga untuk rotor spinning. Kekuatan serat yang lebih tinggi dari PES untuk mencapai kekuatan yang sama seperti benang viskosa (CV) tetapi dengan twist yang lebih rendah. Twist yang lebih rendah berarti kecepatan delivery yang lebih tinggi, yang membawa pada produksi yang lebih hemat energi. Teknologi nozzle dingin yang digunakan pada spin box S 60 menciptakan temperatur permukaan pada nozzle pada sekitar 10 C lebih rendah. Hal ini mengurangi resiko kerusakan serat PES dikarenakan temperatur yang terlalu tinggi pada operasi performa tinggi. Selama ITMA Asia + CITME di Shanghai, satu sisi mesin rotor spinning S 60 dilengkapi dengan campuran PES-CV (65/35). Ditunjukkan di sini bahwa mesin dapat mencapai kecepatan delivery sebesar 250 m/menit tanpa merusak benang. Gbr. 1 Campuran PES-CV memungkinkan produksi dari produkproduk modern pada biaya bahan yang menguntungkan. Perbandingan 100 % viskosa dan 100 % kapas, campuran PES dapat menghemat biaya bahan baku. Meskipun demikian, pegangan dan kelembutan kain adalah mirip dengan 100 % viskosa. Produk akhir dari campuran PES dicirikan dengan daya tahan gosokan yang baik, perawatan yang mudah dan daya tahan kusut yang baik. Campuran yang sama juga digunakan pada mesin ring dan air-jet spinning. Keuntungan teknologi R 60 Ketika memintal campuran PES-CV, mesin rotor spinning otomatis R 60 menawarkan keuntungan-keuntungan tertentu: Stabilitas pemintalan yang lebih tinggi dari spin box S 60 memungkinkan memintal pada R 60 dengan twist benang yang lebih rendah. Hasilnya, kecepatan delivery meningkat berkat twist benang yang lebih rendah tanpa meningkatkan kecepatan rotor dan hal ini menjamin pencapaian produktivitas. Pada waktu bersamaan, konsumsi energi per kg benang dikurangi. Produktivitas maksimum tergantung pada penanganan yang tepat untuk keseluruhan proses pemintalan Untuk proses campuran PES, pencampuran berkas serat direkomendasikan untuk memastikan pencampuran yang memadai dari serat. Alternatif lain adalah pencampuran sliver yang juga mungkin dilakukan. Rotor spinning performa tinggi memerlukan sifat serat PES yang konstan dan membutuhkan pengaturan yang optimal serta pelaksanaan perawatan yang tepat untuk seluruh jalur persiapan. Kesimpulan Untuk mengganti dari 100 % CV menjadi campuran PES-CV (65/35), tidak diperlukan pergantian elemen pemintalan (Gbr. 2). Hanya saja bahan awal harus diganti dan pengaturan yang sesuai harus dilakukan pada panel kendali mesin. Dengan rotor spinning, reaksi fleksibel sesuai kebutuhan pasar dapat dilakukan. Berkat penanganan yang mudah, penggantian dari 100 % CV ke campuran alternatif menjadi mudah pada perubahan biaya yang dapat diterima Elemen pemintalan untuk Viskosa dan Campuran Polyester-Viskosa 100 % CV 65 % / 35 % Campuran PES-CV Tipe rotor 33XT-BD 33XT-BD Channel insert Tipe rol pembuka OS21 DN OS21 DN Unit pembuka Standar Standar Nozzle penarik Nano 6 Nano 6 Penghenti twist Putih Putih Gbr. 2 Untuk mengganti dari 100 % CV menjadi campuran PES-CV (65/35), tidak diperlukan pergantian elemen pemintalan. Yun Wu Manajer SpinCentre & Laboratorium yun.wu@rieter.com

21 LINK 65 / GLOBAL RIETER Di India keluarga Com4 sedang tumbuh Com4 sekarang merupakan brand yang dikenal di pasar tekstil global. Hal ini juga berlaku di India, dimana tingkat kesadaran untuk Com4 sedang tumbuh dan brand ini menjadi semakin populer. Pabrik pemintalan mengetahui keuntungan dari benang Com4. Hal ini membantu membangun kepercayaan pada kualitas benang yang dihasilkan. Penyerahan lisensi benang Com4 compact (kiri ke kanan): Tn. Balasubramanian, Rieter Sales India, Tn. Dinesh Oswal, Managing Director dari Nahar Spinning Mills Ltd. Selama tiga tahun terakhir, Rieter telah mengikuti konsep baru untuk benang yang dipintal pada empat mesin pemintalan akhir dari Rieter. Merk dagang Com4 memberikan dasar untuk keseluruhan empat benang: Com4 ring untuk benang yang dipintal pada mesin ring spinning Rieter Com4 compact untuk benang yang dipintal pada mesin compact spinning Rieter Com4 rotor untuk benang yang dipintal pada mesin rotor spinning Rieter Com4 jet untuk benang yang dipintal di mesin air-jet spinning Rieter Brand ini memperoleh popularitas di India Pada tahun 2013, Rieter ikut serta pada dua pameran benang dan juga melaksanakan seminar benang Com4. Target peserta adalah para pedagang benang, pembeli benang dan penjual benang dari India. Melalui panggung ini, Rieter berusaha memperkenalkan empat benang Com4 berbeda dan untuk memberikan informasi sifat mereka pada proses hilir selain area khas dari aplikasi dan produk akhirnya. Para pengunjung seminar benang dan pameran sangat tertarik dan ingin belajar lebih banyak serta mendapatkan informasi tambahan tentang benang Com4, kain dan produk jadinya. Pengetahuan teknis pada acara ini oleh para tenaga ahli Rieter membantu pengunjung memahami keuntungan masing-masing benang yang dipintal dengan teknologi yang berbeda. Evaluasi benang yang tepat untuk penggunaan akhir yang sesuai yang dijabarkan dari pengetahuan ini merupakan keuntungan besar bagi para peserta untuk aplikasi hariannya. Perusahaan pemintalan mengapresiasi komitmen Rieter untuk membuat benang Com4 menjadi lebih dikenal di pasar tekstil India. Di tahun 2014, Rieter akan terus melanjutkan aktivitas pemasarannya. Dukungan lisensi Com4 dalam mempromosikan brand benang ini oleh karena itu secara kontinyu terjamin. Acara berikut ini dapat atau telah ditemukan pada program: Fibers & Yarns Expo 2014 di Mumbai, April 2014 Yarntex 2014 di Tirupur, September 2014 Seminar Benang Com4 Rieter di Kolhapur, September 2014 Lisensi baru Sekarang di India, banyak perusahaan pemintalan mengetahui apa keuntungan yang dibawa dengan menjadi pemegang lisensi Com4. Lisensi diterbitkan untuk seluruh tipe benang. Dalam bulan-bulan terakhir, lebih dari 12 pelanggan telah mengikuti komunitas Com4, yang dengan demikian memperluas jaringan global dari lisensi ini:

22 22 LINK 65 /2014 GLOBAL RIETER Di bulan September 2013 pada Seminar Benang Com4 di India ketertarikan yang besar pada empat benang Com4. Aarti International Ltd., Ludhiana, Com4 compact Amaravathi Textiles (P) Ltd., Prakasam, Com4 compact Eveready Spinning Mills Ltd., Dindigul, Com4 ring Loknayak Jayprakash Narayan SSSGL, Shahada, Com4 ring Nahar Spinning Mills, Ludhiana, Com4 compact Nitin Spinners Ltd., Bhilwara, Com4 rotor Premier Mills Pvt. Ltd., Udumalpet, Com4 compact Pundrik Textile Mills Pvt. Ltd., Ludhiana, Com4 ring Sagareshwar SSGL, Sangli, Com4 ring Seyadu Spinning Mills, Alangulam, Com4 ring Sri Balambika Textile Mills (P) Ltd., Tirupur, Com4 ring, Com4 compact Vaibhav Yarn Mills Pvt. Ltd., Ludhiana, Com4 rotor Semua lisensi dan informasi kontak terdaftar di brosur Rieter "Lisensi dan Reference Customer". Brosur ini secara aktif didistribusikan pada saat pameran dan simposium serta dapat ditemukan di situs web Rieter. Tanggapan pelanggan mengenai benang Com4 Semakin banyak lagi pabrik pemintalan yang memiliki mesin akhir dari Rieter ingin menjadi bagian keluarga Com4. Ini akan membiarkan mereka keluar dari persaingan, yang berarti menjadi berbeda atau lebih baik dibanding pesaing lain, dan de ngan demikian menawarkan pelanggan lebih banyak dibanding yang lain. Hal terpenting bagi pabrik pemintalan ini adalah bahwa para pelanggan mereka (pedagang benang, pabrik pertenunan dan perajutan) juga telah akrab dengan keuntungan benang Com dan yakin terhadap kualitas benang yang disuplai. "Benang Com4 ring yang dipintal di mesin Rieter membawa konsistensi kualitas terbaik di pasaran." Munish Avasthi, Managing Director, Sportking India Ltd. "Com4 compact merupakan keharusan bagi pelanggan saya. Mereka menerima tanpa kompromi dengan benang pintal compact." Dinesh Oswal, Managing Director, Nahar Group Pankaj Dangra Kepala Pemasaran India

23 LINK 65 / PELANGGAN KAMI Dari sudut pandang pelanggan kami Para pelanggan Rieter di seluruh dunia memintal benang kualitas tinggi. Bacalah apa yang pelanggan kami utarakan mengenai hal ini. Benang Com4 ring, Com4 compact, Com4 rotor dan Com4 jet yang dipintal pada mesin Rieter merupakan pilihan terbaik bagi saya dan pelanggan saya. Anupam Agrawal Director Spun Yarns, Indorama, Indonesia. Indorama merupakan salah satu eksportir terbesar untuk benang kapas dan sintetik serta serat polyester dan polyester filamen di Indonesia. Tempat mesin terpasang dengan total spindel yang berada di Indonesia. Produk-produknya utamanya diekspor ke pasar mutakhir di lebih dari 80 negara di Eropa, Amerika dan Asia. Strategi perusahaan terdiri dari bergerak bersama dengan waktu dan hal ini dalam bidang teknologi, kualitas dan di atas semua itu, konsistensi kualitas "Regulasi presisi dan peregangan presisi, kecepatan tinggi, bahkan coiling di can serta kualitas sliver tertinggi merupakan fitur-fitur menjanjikan dari drawing RSB-D 45. Kami saat ini telah menggunakan drawing autoleveler dari Rieter secara turun temurun serta selalu mendapatkan keuntungan mengenai kualitas, produktivitas dan hemat biaya." Makhan Lal Mangla Managing Director, Rama Krishna Spintex Pvt. Ltd., India. Rama Krishna merupakan salah satu perusahaan pemintalan yang sedang berkembang pada inti area kapas dari Punjab dan memiliki kapasitas rotor dan memiliki fasilitas pemisahan biji kapas (ginning) terpadu. Kemampuan untuk memproduksi 100 % benang kapas pada standar Uster 5 % membuat Rama Khrisna berbeda dari pabrik pemintalan lainnya. Untuk tahun ini, Rama Krishna juga telah menjadi pemegang lisensi Rieter. Rama Krishna dapat memproduksi 15 ton benang kapas dalam jangkauan nomor Ne 10 sampai Ne 16 dari 100 % limbah kapas. Nomor ini digunakan untuk kualitas khusus pada sektor jeans, untuk seprei, tirai dan handuk kualitas superior serta untuk setelan berorientasi ekspor dan kain kemeja

24 Rieter Machine Works Ltd. Klosterstrasse 20 CH-8406 Winterthur T F sales.sys@rieter.com parts.sys@rieter.com Rieter India Private Ltd. Gat No 134/1, Vadhu Road Off Pune-Nagar Road, Koregaon Bhima Taluka Shirur, District Pune IN-Maharashtra T F Rieter (China) Textile Instruments Co., Ltd. Shanghai Branch Unit B-1, 6F, Building A, Synnex International Park 1068 West Tianshan Road CN-Shanghai T F Mesin rotor spinning semi-otomatis R 35 dirancang untuk fleksibilitas dan ramah pengoperasian. Dengan 500 mata pintal, mesin ini bahkan jauh lebih menarik dan ekonomis.

PT. Indorama Synthetics TBK

PT. Indorama Synthetics TBK PT. Indorama Synthetics TBK Teknologi canggih untuk kualitas konsisten 2 Rieter. PT. indorama synthetics TBK Rieter. PT. indorama synthetics TBK 3 Teknologi Canggih untuk Kualitas Konsisten PT. Indorama

Lebih terperinci

Persiapan pemintalan Combing E 86 E 86. Combing E 86 dengan Opsi ROBOlap. Untuk combing yang lebih baik

Persiapan pemintalan Combing E 86 E 86. Combing E 86 dengan Opsi ROBOlap. Untuk combing yang lebih baik Persiapan pemintalan Combing E 86 E 86 Combing E 86 dengan Opsi ROBOlap Untuk combing yang lebih baik Produksi maksimum dari combing E 86 adalah sampai dengan 90 kg/jam sliver combing. Produksi sliver

Lebih terperinci

R 35. Mesin Rotor Spinning Semi-Otomatis R 35. Solusi pintar dan hemat untuk kualitas benang yang lebih baik dan produktivitas lebih tinggi.

R 35. Mesin Rotor Spinning Semi-Otomatis R 35. Solusi pintar dan hemat untuk kualitas benang yang lebih baik dan produktivitas lebih tinggi. R 35 Mesin Rotor Spinning Semi-Otomatis R 35 Solusi pintar dan hemat untuk kualitas benang yang lebih baik dan produktivitas lebih tinggi. R 35 dapat memiliki 25 % mata pintal lebih banyak dari sebelumnya.

Lebih terperinci

Persiapan Pemintalan OMEGAlap E 36. OMEGAlap E 36. Mesin persiapan combing. Teknologi penggulungan yang unik untuk performa tertinggi

Persiapan Pemintalan OMEGAlap E 36. OMEGAlap E 36. Mesin persiapan combing. Teknologi penggulungan yang unik untuk performa tertinggi Persiapan Pemintalan OMEGAlap E 36 OMEGAlap E 36 Mesin persiapan combing Teknologi penggulungan yang unik untuk performa tertinggi Teknologi belt penggulungan unik yang dikembangkan Rieter menjamin persiapan

Lebih terperinci

Air-jet Spinning Mesin Air-Jet Spinning J 26 J 26. Mesin Air-Jet Spinning Otomatis J 26. Produksi benang ekonomis dengan mesin yang fleksibel

Air-jet Spinning Mesin Air-Jet Spinning J 26 J 26. Mesin Air-Jet Spinning Otomatis J 26. Produksi benang ekonomis dengan mesin yang fleksibel Air-jet Spinning Mesin Air-Jet Spinning J 26 J 26 Mesin Air-Jet Spinning Otomatis J 26 Produksi benang ekonomis dengan mesin yang fleksibel Sampai dengan 200 mata pintal, sampai dengan 6 robot dan otomasi

Lebih terperinci

Majalah pelanggan Rieter Nr. 66 / 2015 / ID. link

Majalah pelanggan Rieter Nr. 66 / 2015 / ID. link Majalah pelanggan Rieter Nr. 66 / 2015 / ID link 03 EKONOMI Sistem ring Rieter yang menguntungkan 08 BERITA PRODUK Mesin drawing autoleveller dua delivery baru RSB-D 24 untuk kualitas dan fleksibilitas

Lebih terperinci

Persiapan Serat. Carding Performa Tinggi C 70 C 70. Carding Performa Tinggi C 70. Carding dengan area carding aktif yang maksimum

Persiapan Serat. Carding Performa Tinggi C 70 C 70. Carding Performa Tinggi C 70. Carding dengan area carding aktif yang maksimum Persiapan Serat Carding Performa Tinggi C 70 C 70 Carding Performa Tinggi C 70 Carding dengan area carding aktif yang maksimum Kombinasi dari lebar kerja sebesar 1.5 m, area carding aktif terbesar dan

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Vol. 25 / No. 62 / Agustus 2013 / ID /2013

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Vol. 25 / No. 62 / Agustus 2013 / ID /2013 Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Vol. 25 / No. 62 / Agustus 2013 / ID link 2 /2013 03 BERITA PRODUK Pemintalan hemat energi Mesin ring dan compact spinning terbaru 07 Rotor spinning semi-otomatis

Lebih terperinci

Ring Spinning. Mesin Ring Spinning G 32 G 32. Mesin Ring Spinning G 32. Benang kualitas tinggi diproduksi secara ekonomis

Ring Spinning. Mesin Ring Spinning G 32 G 32. Mesin Ring Spinning G 32. Benang kualitas tinggi diproduksi secara ekonomis Ring Spinning Mesin Ring Spinning G 32 G 32 Mesin Ring Spinning G 32 Benang kualitas tinggi diproduksi secara ekonomis Sistem penggerak peregangan mekanis secara signifikan mengurangi biaya investasi.

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID. link

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID. link Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID link 04 ACARA Keahlian Rieter pada ITMA Asia 15 TREN & PASAR J 20 terbaru mesin air jet spinning paling produktif di dunia 18 Mesin Compact

Lebih terperinci

K 42. Mesin compact spinning K 42. Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi yang diproduksi secara ekonomis. Compact Spinning

K 42. Mesin compact spinning K 42. Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi yang diproduksi secara ekonomis. Compact Spinning Compact Spinning Mesin compact spinning K 42 K 42 Mesin compact spinning K 42 Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi yang diproduksi secara ekonomis Pengukuran perbandingan menunjukkan bahwa saluran hisapan

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID. link

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID. link Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID link 04 ACARA Keahlian Rieter pada ITMA Asia 15 TREN & PASAR J 20 terbaru mesin air jet spinning paling produktif di dunia 18 Mesin Compact

Lebih terperinci

RSB-D 24. RSB-D 24 Mesin Drawing Autoleveller Dua Delivery. Kualitas autolevelling delivery tunggal pada dua delivery

RSB-D 24. RSB-D 24 Mesin Drawing Autoleveller Dua Delivery. Kualitas autolevelling delivery tunggal pada dua delivery RSB-D 24 RSB-D 24 Mesin Drawing Autoleveller Dua Delivery Kualitas autolevelling delivery tunggal pada dua delivery Unik bagi mesin drawing dua delivery adalah sisi mesin yang benar-benar independen. Tiap

Lebih terperinci

Majalah pelanggan Rieter

Majalah pelanggan Rieter 06 EVENT Kompetitif dengan sistem-sistem Rieter 08 TECHNOLOGY Tren berkelanjutan untuk serat-serat buatan 16 PRODUCT NEWS R 66 Hemat 10 % Energi dengan ECOrized 20 AFTER SALES Tingkatkan performa pabrik

Lebih terperinci

G 36. Mesin Ring Spinning G 36. Teknologi canggih untuk benang kualitas superior yang diproduksi secara ekonomis

G 36. Mesin Ring Spinning G 36. Teknologi canggih untuk benang kualitas superior yang diproduksi secara ekonomis Ring Spinning Mesin ring spinning G 36 G 36 Mesin Ring Spinning G 36 Teknologi canggih untuk benang kualitas superior yang diproduksi secara ekonomis Pipa penghisap ECOrized mengurangi konsumsi energi

Lebih terperinci

K 46. Mesin Compact Spinning K 46. Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi dengan konsumsi energi terendah

K 46. Mesin Compact Spinning K 46. Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi dengan konsumsi energi terendah Compact Spinning Mesin compact spinning K 46 K 46 Mesin Compact Spinning K 46 Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi dengan konsumsi energi terendah Pengukuran perbandingan menunjukkan bahwa saluran hisapan

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 63 / 2013 / ID. link

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 63 / 2013 / ID. link Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 63 / 2013 / ID link 03 DI DALAM RIETER Inovasi oleh Rieter Mengimplementasikan ide dan menginspirasi pelanggan 08 TREN & PASAR Memproduksi benang linen pada

Lebih terperinci

Liputan Negara Indonesia. Industri tekstil Indonesia merupakan raksasa yang sedang muncul. Martin Werder. Joachim Maier.

Liputan Negara Indonesia. Industri tekstil Indonesia merupakan raksasa yang sedang muncul. Martin Werder. Joachim Maier. Liputan Negara Indonesia Christian Schindler Martin Werder Joachim Maier Thomas Küttel ITMF, Rieter Machine Works Ltd., Rieter Machine Works Ltd., Rieter Machine Works Ltd., Zürich, Swiss Winterthur, Swiss

Lebih terperinci

Majalah pelanggan Rieter Nr. 68 / 2015 / ID. link. Machines&Systems, After Sales: Hall 2, Stan A106 Benang Com4 : Hall 8, Stan D119

Majalah pelanggan Rieter Nr. 68 / 2015 / ID. link. Machines&Systems, After Sales: Hall 2, Stan A106 Benang Com4 : Hall 8, Stan D119 Majalah pelanggan Rieter Nr. 68 / 2015 / ID link Machines&Systems, After Sales: Hall 2, Stan A106 Benang Com4 : Hall 8, Stan D119 03 EVENT Inovasi untuk keberlanjutan dan kesuksesan 07 GLOBAL Rieter &

Lebih terperinci

Persiapan Serat. VARIOline. VARIOline. Konsep pembersihan bervariasi

Persiapan Serat. VARIOline. VARIOline. Konsep pembersihan bervariasi Persiapan Serat VARIOline VARIOline VARIOline Konsep pembersihan bervariasi KEUNTUNGAN Penghematan bahan baku sampai dengan 1 %... 05 Fleksibel dengan setiap bahan baku... 07 Pencampuran presisi dalam

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri tekstil merupakan industri penting sebagai penyedia kebutuhan sandang manusia. Kebutuhan sandang di dunia akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah

Lebih terperinci

Rotor Spinning Mesin rotor spinning R 66 R 66. Mesin Rotor Spinning Full Otomatis R 66. Teknologi paling modern untuk kualitas dan produktivitas

Rotor Spinning Mesin rotor spinning R 66 R 66. Mesin Rotor Spinning Full Otomatis R 66. Teknologi paling modern untuk kualitas dan produktivitas Rotor Spinning Mesin rotor spinning R 66 R 66 Mesin Rotor Spinning Full Otomatis R 66 Teknologi paling modern untuk kualitas dan produktivitas R 66 lebih produktif dibandingkan semua model sebelumnya dan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS 93 5.1. Perkembangan Umum MIHAS Pada bab ini dijelaskan perkembangan bisnis halal yang ditampilkan pada pameran bisnis halal Malaysia International Halal Showcase

Lebih terperinci

Majalah pelanggan Rieter Nr. 69 / 2016 / ID. link

Majalah pelanggan Rieter Nr. 69 / 2016 / ID. link Majalah pelanggan Rieter Nr. 69 / 2016 / ID link 03 Q-Package baru untuk kualitas benang terbaik 08 Langkah pertama Rieter menuju Internet of Things 14 Combing Rieter secara teknologi terdepan 20 TRENDS

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

PRODUK KOMPUTER GENGGAM JAMINAN TERBATAS DAN DUKUNGAN TEKNIS DI SELURUH DUNIA

PRODUK KOMPUTER GENGGAM JAMINAN TERBATAS DAN DUKUNGAN TEKNIS DI SELURUH DUNIA PRODUK KOMPUTER GENGGAM JAMINAN TERBATAS DAN DUKUNGAN TEKNIS DI SELURUH DUNIA Ketentuan Umum Jaminan Terbatas ini berlaku bagi produk-produk bermerek HP yang dijual atau disewa-gunakan (lease) dengan Pernyataan

Lebih terperinci

RSB-D 50. Mesin Drawing Autoleveller RSB-D 50 dan Mesin Drawing SB-D 50. Dimensi baru dalam produktivitas, kualitas dan pengoperasian yang mudah

RSB-D 50. Mesin Drawing Autoleveller RSB-D 50 dan Mesin Drawing SB-D 50. Dimensi baru dalam produktivitas, kualitas dan pengoperasian yang mudah Persiapan pemintalan Mesin Drawing Autoleveller RSB-D 50 dan Mesin Drawing SB-D 50 RSB-D 50 Mesin Drawing Autoleveller RSB-D 50 dan Mesin Drawing SB-D 50 Dimensi baru dalam produktivitas, kualitas dan

Lebih terperinci

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE

Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE Studi kasus untuk merancang intervensi tingkat perusahaan untuk mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM SCORE 1. Persoalan apa yang akan diselesaikan? Pertumbuhan produktivitas di negara-negara

Lebih terperinci

Kahatex. Kahatex. Produsen benang COM4 terbesar didunia

Kahatex. Kahatex. Produsen benang COM4 terbesar didunia Kahatex Kahatex Produsen benang COM4 terbesar didunia 2 Rieter. Kahatex KAHATEX GAMBARAN IKHTISAR GRUP Grup Kahatex raksasa dalam menghasilkan tekstil KAHATEX LAHIR DARI SEBUAH VISI YANG KUAT Ketika Mr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada prosesnya itu sendiri membutuhkan berbagai macam media pendukung agar

BAB I PENDAHULUAN. pada prosesnya itu sendiri membutuhkan berbagai macam media pendukung agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri tekstil merupakan salah satu industri unggulan yang banyak diminati baik oleh pasar nasional maupun internasional. Industri tekstil, dimana pada

Lebih terperinci

Majalah pelanggan Rieter Nr. 67 / 2015 / ID. link

Majalah pelanggan Rieter Nr. 67 / 2015 / ID. link Majalah pelanggan Rieter Nr. 67 / 2015 / ID link 03 GLOBAL Rieter merupakan mitra Blue Competence dan Factor+ 04 EKONOMI Sistem rotor Rieter yang fleksibel 16 BERITA PRODUK Pencampuran yang presisi dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan lahirnya Pabrik Cambric Gabungan Koperasi Batik Indonesia (PC GKBI) tidak terlepas dari sejarah kesenian ukir dan gambar yang mulai memasuki

Lebih terperinci

Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008

Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008 Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008 Muhammad Lutfi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam

Lebih terperinci

Sistem SPIDERweb. SPIDERweb. Sistem Kendali Pabrik Pemintalan. Kompetensi dalam kendali cerdas meningkatkan kelayakan ekonomis dalam pemintalan

Sistem SPIDERweb. SPIDERweb. Sistem Kendali Pabrik Pemintalan. Kompetensi dalam kendali cerdas meningkatkan kelayakan ekonomis dalam pemintalan Sistem SPIDERweb SPIDERweb Sistem Kendali Pabrik Pemintalan Kompetensi dalam kendali cerdas meningkatkan kelayakan ekonomis dalam pemintalan Analisis data yang simpel memungkinkan waktu reaksi yang singkat

Lebih terperinci

MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG

MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG Oleh : Ermina Miranti 1 Meskipun tak putus didera masalah, hingga saat ini Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia masih memainkan

Lebih terperinci

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri tekstil bukanlah merupakan sebuah hal baru dalam sektor

I. PENDAHULUAN. Industri tekstil bukanlah merupakan sebuah hal baru dalam sektor 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri tekstil bukanlah merupakan sebuah hal baru dalam sektor perdagangan di Indonesia. Istilah tekstil yang dikenal saat ini berasal dari bahasa latin, yaitu texere

Lebih terperinci

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA 81 BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN bersama dengan Cina, Jepang dan Rep. Korea telah sepakat akan membentuk suatu

Lebih terperinci

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk.

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk. BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik, kondisi ini mendorong suatu industri di Indonesia mulai tumbuh. Seiring dengan ketatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan suatu bangsa memerlukan sumber daya, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

EVALUASI KEUNTUNGAN FINANSIAL DARI PEMANFAATAN KAPAS AS PADA MANUFAKTUR KAIN/GARMEN RAJUTAN MESIN

EVALUASI KEUNTUNGAN FINANSIAL DARI PEMANFAATAN KAPAS AS PADA MANUFAKTUR KAIN/GARMEN RAJUTAN MESIN EVALUASI KEUNTUNGAN FINANSIAL DARI PEMANFAATAN KAPAS AS PADA MANUFAKTUR KAIN/GARMEN RAJUTAN MESIN SEBUAH LAPORAN RESMI RISET DARI COTTON COUNCIL INTERNATIONAL STUDI DILAKSANAKAN OLEH TRIBLEND CONSULTANTS

Lebih terperinci

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan? Studi Kasus dalam merancang intervensi tingkat perusahaan mempromosikan produktivitas dan kondisi kerja di UKM Program Peningkatan Kemampuan Pemasok secara Efektif Nike 1. Apa persoalan yang perlu diselesaikan?

Lebih terperinci

HP Latex 300 Printer Series. Jaminan Terbatas

HP Latex 300 Printer Series. Jaminan Terbatas HP Latex 300 Printer Series Jaminan Terbatas Copyright 2016 HP Development Company, L.P. Edisi 2 Informasi hukum Informasi yang terdapat dalam dokumen ini dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 57. Juni 2011 / ID /2011

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 57. Juni 2011 / ID /2011 Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 57. Juni 2011 / ID link 1 /2011 04 TREN & PASAR Empat teknologi pemintalan dari satu sumbere 12 RIETER GLOBAL Kampanye Rieter yang baru The Comfort

Lebih terperinci

Enterprise Foundation. Mengoptimalkan penjadwalan untuk meraih sasaran strategis

Enterprise Foundation. Mengoptimalkan penjadwalan untuk meraih sasaran strategis Enterprise Foundation Mengoptimalkan penjadwalan untuk meraih sasaran strategis Mengoptimalkan penjadwalan dan membantu Institusi Anda meraih sasaran strategisnya dengan memanfaatkan paket penjadwalan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa

Lebih terperinci

Solusi Pencetakan HP Jet Fusion 3D. Jaminan Terbatas

Solusi Pencetakan HP Jet Fusion 3D. Jaminan Terbatas Solusi Pencetakan HP Jet Fusion 3D Jaminan Terbatas Copyright 2016 HP Development Company, L.P. Edisi 1 Informasi hukum Satu-satunya jaminan bagi produk dan layanan HP ditetapkan dalam pernyataan jaminan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Rumusan Masalah. 1. Bagaimana profil singkat PT.Indah Jaya. 2. Bagaimana Jenis Produk PT.Indah Jaya. a. Handuk. b. Garment. c.

Bab 1 PENDAHULUAN. Rumusan Masalah. 1. Bagaimana profil singkat PT.Indah Jaya. 2. Bagaimana Jenis Produk PT.Indah Jaya. a. Handuk. b. Garment. c. Bab 1 PENDAHULUAN Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Istilah tekstil dalam pemakaiannya

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 1 STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL Manajemen Operasional di lingkungan global dan pencapaian keunggulan kompetitif melalui operasional 2 APA

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Harga Minyak Bumi Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi dunia. Oleh karenanya harga minyak bumi merupakan salah satu faktor penentu kinerja ekonomi global.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali usaha di bidang tekstil. Suatu perusahaan dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali usaha di bidang tekstil. Suatu perusahaan dituntut untuk mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, persaingan dalam segala bidang usaha semakin ketat, seperti dalam bidang ekspor impor, pariwisata, pertanian, tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk tetap bisa bersaing dalam ekonomi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pembentukan klaster industri kecil tekstil dan produk tekstil pada Bab IV. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap model

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015 KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015 Yang Mulia Duta Besar Turki; Yth. Menteri Perdagangan atau yang mewakili;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang berlimpah, dimana banyak Negara yang melakukan perdagangan internasional, Sumberdaya yang melimpah tidak

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 58. Desember 2011 / ID /2011

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 58. Desember 2011 / ID /2011 Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 58. Desember 2011 / ID link 2 /2011 04 ACARA ITMA telah menjadi tolok ukur selama 60 tahun 08 ITMA 2011 di Barcelona 14 PELANGGAN KAMI Sportking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor nonmigas lain dan migas, yaitu sebesar 63,53 % dari total ekspor. Indonesia, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. sektor nonmigas lain dan migas, yaitu sebesar 63,53 % dari total ekspor. Indonesia, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan barang dan jasa antar negara di dunia membuat setiap negara mampu memenuhi kebutuhan penduduknya dan memperoleh keuntungan dengan mengekspor barang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

Lebih terperinci

TUGAS CASE CANADA GOOSE

TUGAS CASE CANADA GOOSE TUGAS CASE CANADA GOOSE Kelompok 6 : Ade Lukito Hosea Suranta Ginting Martinus Manurung Mega Nur Innama Toga Sinaga PPM SCHOOL OF MANAGEMENT 2016 I Latar Belakang Canada Goose Inc merupakan perusahaan

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

1. Pengertian Logistik Global 2. Pengaturan Logistik 3. Zona Perdagangan Bebas 4. Operasi Maquiladora 5. Tarif Dasar Impor Khusus di A.S 6.

1. Pengertian Logistik Global 2. Pengaturan Logistik 3. Zona Perdagangan Bebas 4. Operasi Maquiladora 5. Tarif Dasar Impor Khusus di A.S 6. 1 1. Pengertian Logistik Global 2. Pengaturan Logistik 3. Zona Perdagangan Bebas 4. Operasi Maquiladora 5. Tarif Dasar Impor Khusus di A.S 6. Retail Global 2 Distribusi dan logistik Global memegang peranan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia, baik karena banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian, maupun karena kontribusinya yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri produk kertas yang juga termasuk dalam industri stasioneri adalah salah satu industri manufaktur yang mengolah kertas menjadi barang dari kertas seperti buku,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi perdagangan internasional memberi peluang dan tantangan bagi

I. PENDAHULUAN. Globalisasi perdagangan internasional memberi peluang dan tantangan bagi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi perdagangan internasional memberi peluang dan tantangan bagi perekonomian nasional, termasuk di dalamnya agribisnis. Kesepakatan-kesepakatan pada organisasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua Provinsi Papua terletak antara 2 25-9 Lintang Selatan dan 130-141 Bujur Timur. Provinsi Papua yang memiliki luas

Lebih terperinci

STUDI GLOBAL MENYATAKAN KAPAS AS LEBIH DIMINATI

STUDI GLOBAL MENYATAKAN KAPAS AS LEBIH DIMINATI STUDI GLOBAL MENYATAKAN KAPAS AS LEBIH DIMINATI HASIL STUDI PENGETESAN NILAI STANDAR PABRIK PEMINTALAN/MANUFAKTUR UNTUK MEMPELAJARI LEBIH LAGI, HUBUNGI REPRESENTATIF CCI REGIONAL ANDA. KLIK DI SINI UNTUK

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 24 / No. 60 / Oktober 2012 / IN /2012

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 24 / No. 60 / Oktober 2012 / IN /2012 Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 24 / No. 60 / Oktober 2012 / IN link 2 /2012 05 TREN & PASAR Benang Com4 jet Rieter Performa Impresif di pabrik perajutan 15 BERITA PRODUK Mesin combing E

Lebih terperinci

PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDORONG INOVASI PRODUK DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS

PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDORONG INOVASI PRODUK DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDORONG INOVASI PRODUK DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS Jakarta, 27 Mei 2015 Pendahuluan Tujuan Kebijakan Industri Nasional : 1 2 Meningkatkan produksi nasional. Meningkatkan

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA. selama tahun tersebut hanya ton. Hal ini dapat terlihat pada tabel 12.

V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA. selama tahun tersebut hanya ton. Hal ini dapat terlihat pada tabel 12. 54 V. PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN EKSPOR KOMODITI TEH INDONESIA 5.1 Perkembangan Produksi Teh Indonesia Perkembangan produksi teh Indonesia selama 1996-2005 cenderung tidak mengalami perubahan yang begitu

Lebih terperinci

Presentasi - Juni Public Expose Tahunan dan Insidental 1. Kemasan. Kesehatan. Tekstil Teknik. Otomotif. Pakaian. Rumah

Presentasi - Juni Public Expose Tahunan dan Insidental 1. Kemasan. Kesehatan. Tekstil Teknik. Otomotif. Pakaian. Rumah Presentasi - Juni 2018 Kemasan Kesehatan Tekstil Teknik Otomotif Pakaian Rumah Benang Jahit Agriculture Pakaian Nyaman Public Expose Tahunan dan Insidental 1 Rantai Nilai Polyester- Jembatan antara Petrokimia

Lebih terperinci

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian menyebar ke seluruh benua dengan perantara penduduk asli. James Drummond Dole adalah orang pertama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mulanya, proses pemindahan barang di industri dari workstation yang satu ke workstation yang dituju menggunakan tenaga kerja manusia. Pemindahan dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini belum juga berakhir. Keadaan tersebut diperparah dengan adanya permasalahan permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 DESKRPSI SEWELLS GROUP

BAB 2 DESKRPSI SEWELLS GROUP 15 BAB 2 DESKRPSI SEWELLS GROUP 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sewells group memiliki suatu rangkaian sejarah yang mengalami perkembangan secara signifikan dari tahun ke tahunnya. Perkembangan yang terjadi

Lebih terperinci

HP DesignJet Z2600 PostScript Printer HP DesignJet Z5600 PostScript Printer. Jaminan Terbatas

HP DesignJet Z2600 PostScript Printer HP DesignJet Z5600 PostScript Printer. Jaminan Terbatas HP DesignJet Z2600 PostScript Printer HP DesignJet Z5600 PostScript Printer Jaminan Terbatas 2016 Hak Cipta HP Development Company, L.P. Edisi 1 Informasi hukum Informasi yang terdapat dalam dokumen ini

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Struktur perekonomian suatu negara dapat dikelompokkan menjadi 3 sektor, yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tertier. Sektor primer yaitu sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan terapannya dalam industri di setiap negara sangat diperlukan karena dapat menunjang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat pada

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena

I. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu menciptakan penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena pengusahaannya dimulai dari kebun sampai

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI LAPORAN KEGIATAN KAJIAN ISU-ISU AKTUAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 2013 ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI Oleh: Erwidodo PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Negara-negara di seluruh dunia saat ini menyadari bahwa integrasi ekonomi memiliki peran penting dalam perdagangan. Integrasi dilakukan oleh setiap negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan pasar harus mampu menghadirkan layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia

BAB I PENDAHULUAN. telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri retail Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia sedang dan telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia menjadi lebih fluktuatif dan biaya-biaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan di Indonesia dituntut untuk mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan di Indonesia dituntut untuk mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, persaingan di Indonesia dituntut untuk mampu menghasilkan produk yang berkualitas dengan daya saing tinggi serta dengan harga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perdagangan bebas saat ini, batasan-batasan perdagangan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perdagangan bebas saat ini, batasan-batasan perdagangan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era perdagangan bebas saat ini, batasan-batasan perdagangan menjadi semakin tipis. Seperti dikatakan salah satu guru pemasaran Asia, Kehnichi Ohmae,

Lebih terperinci

FUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL

FUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL FUNGSI PENTING PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN TEKSTIL Oleh: Ir. R. Budi Setiawan, M.M., CISCP Senior Consultant at Supply Chain Indonesia Persediaan secara umum dapat didefinisikan sebagai barang yang disimpan

Lebih terperinci

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT

SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Karya Ilmiah E-Business SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Manajemen Siklus Hidup Produk SAP Disusun oleh : Nama : Achmad Mustagfiri NIM : 09.11.2962 Kelas : 09-S1TI-06 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PEMASARAN INTERNASIONAL

PEMASARAN INTERNASIONAL PENGANTAR PEMASARAN PEMASARAN INTERNASIONAL Suwandi PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG PEMASARAN INTERNASIONAL 1. Globalisasi perdagangan dunia 2. Faktor-faktor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode

Lebih terperinci