PT. Indorama Synthetics TBK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT. Indorama Synthetics TBK"

Transkripsi

1 PT. Indorama Synthetics TBK Teknologi canggih untuk kualitas konsisten

2 2 Rieter. PT. indorama synthetics TBK

3 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 3 Teknologi Canggih untuk Kualitas Konsisten PT. Indorama Synthetics TBK Grup Indorama memulai operasi pada tahun 1976 dengan unit pemintalan yang relatif sedikit sebanyak spindel yang dipasang di Purwakarta oleh pendirinya, Tuan M. L. Lohia. Sejak saat itu, aktivitas komersialnya telah diperluas mencakup konstruksi, produk kesehatan dan benang stapel di berbagai negara di seluruh dunia. Pimpinan saat ini adalah Tuan S. P. Lohia, anak dari sang pendiri. Saat ini, Indorama merupakan produsen global terbesar untuk polyester dan produsen terbesar kedua untuk polyolefins di Afrika dan terbesar di Afrika Barat. Perusahaan ini merupakan salah satu pabrik terdepan untuk benang kapas dan benang sintetik serta serat polyester dan polyester filamen di Indonesia. Investasi terus menerus pada teknologi mutakhir dari seluruh supplier global terdepan telah menjadi kunci untuk mencapai kualitas yang superior dan mayoritas hasil produksinya diekspor ke pasar kelas atas di lebih dari 80 negara di Eropa, Amerika dan Asia. 1 Perkembangan Indorama memilih Purwakarta sebagai lokasi pertamanya di Indonesia dikarenakan kondisi iklimnya yang sangat kondusif bagi pabrik pemintalan bahkan tanpa pengaturan suhu. Pada awal tahun 80an, Indorama mencoba mengekspor produknya tetapi kemudian sadar bahwa kapabilitas pabrik saat itu tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan Eropa. Perusahaan kemudian memulai rencana modernisasi tahap demi tahap sejalan dengan ekspansi kapasitas untuk memenuhi permintaan tambahan. 2 Indorama menyadari pentingnya serat polyester dan oleh karena itu membangun pabrik untuk memproduksi polyester di tahun 1992 dengan teknologi Jepang. Dengan suksesnya pabrik pemintalan awal, jalur pertumbuhan telah direncanakan yang merealisasikan kapasitas baru pada interval tetap dalam bentuk pabrik 2 di tahun 1982 menjadi pabrik 5 di tahun Pada tahun 1997, Indorama membangun pabrik pemintalan terbaik full otomatisnya di lokasi berbeda untuk membuat benang 100 % kapas yang utamanya untuk diekspor. Saat ini Indorama memiliki fasilitas produksi benang yang tersebar melewati Indonesia, Sri Lanka, Turki dan Asia Tengah dengan kapasitas gabungan hampir spindel. 1. Tn. S. P. Lohia, Pimpinan 2. Tn. Amit Lohia, Group Managing Director 3. Tn. Anupam Agrawal, Direktur Spun Yarns

4

5 4

6 6 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 5

7 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 7 Rieter The Comfort of Competence PERSIAPAN SERAT Teknologi yang Terkoordinasi secara Sempurna dari Serat sampai Sliver Rieter merupakan supplier instalasi terdepan untuk membuat benang dari serat-serat stapel. Rieter merupakan mitra kompeten, didekasikan untuk membuat kehidupan pelanggan menjadi lebih mudah dengan menawarkan perlindungan dan dukungan dari diskusi awal investasi sampai pengoperasian yang sukses di pabrik pemintalan. Pengetahuan menyeluruh Rieter dari serat kemudian benang sampai produk akhir tekstil menyediakan dasar bagi mesin-mesin yang inovatif dan kualitas benang yang konsisten. SISTEM-SISTEM YANG BERNILAI Rieter merupakan satu-satunya pembuat mesin tekstil yang dapat menyediakan seluruh proses pemintalan dan dengan demikian memberikan pelanggan saran yang kompeten dan independen, disesuaikan dengan kebutuhan individu mereka. Rasio harga/performa yang luar biasa, pemanfaatan bahan baku yang tinggi dan masa pakai yang lama dari produk-produknya membuat investasi pada mesin-mesin Rieter sangatlah menarik. Sejak perusahaan ini didirikan di Swiss pada tahun 1795, Rieter telah mengembangkan standar kualitas tinggi. Seluruh fasilitas manufaktur telah disertifikasi ISO Persiapan serat Rieter menjamin pembukaan yang lembut, pembersihan yang efisien dan pencampuran serat yang intensif. Penyetelan yang ramah pengoperasian dan efisiensi pembersihan yang tinggi merupakan kualifikasi terbaik untuk kualitas benang yang tinggi. Pemanfaatan bahan baku dengan kemungkinan terbaik dicapai oleh optimalnya koordinasi masing-masing komponen pada jalur blowing. Carding Rieter meyakinkan melalui nilai kualitas yang sangat baik pada produksi tertinggi, berdasarkan lebar kerja 1.5 m yang terbukti dan sistem gerinda terpadu untuk clothing carding. MESIN-MESIN TERPASANG Indorama Kokand 2 Pembuka otomatis bale otomatis UNIfloc A 11 2 Pembersih awal B 12 UNIclean 3 B 72 UNImix mixer homogen 3 A 79 UNIstore mengkombinasikan mesin penyimpanan, pembukaan dan pembersihan 2 Vision Shield 3 Kondenser A Carding C 70 TEKNOLOGI YANG MEYAKINKAN Dengan pengetahuan teknologi menyeluruhnya yang mencakup seluruh empat proses pemintalan sampai produk akhir tekstil, Rieter memberikan saran dan bantuan untuk pelanggan dalam pemilihan proses pemintalan yang tepat. Lima Spinning Center, lima laboratorium tekstil dan sebuah pusat pelatihan modern di Winterthur merupakan hak bagi seluruh pelanggan di seluruh dunia untuk tujuan percobaan pemintalan dan pelatihan. REKANAN YANG MENDUKUNG Banyak pusat layanan dan penjualan membantu pelanggan di seluruh dunia. Pelanggan telah dapat memperoleh keuntungan dengan sebuah kontak untuk seluruh operasi pemintalannya selama puluhan tahun. Tempatkan kepercayaan Anda pada kompetensi Rieter dan nikmati kenyamanan berpartner! 4. VARIOline konsep pembersihan bervariasi 5. C 70 Carding performa tinggi

8 8 Rieter. PT. indorama synthetics TBK

9 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 9 6

10 10 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 7

11 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 11 Persiapan Pemintalan Kualitas Sliver yang Sempurna pada Produktivitas tertinggi Rieter telah menjadi pemimpin pasar global pada persiapan pemintalan selama puluhan tahun. Mesin combing menjamin kualitas yang tak tersaingi dan pemanfaatan bahan baku kelas pertama. Teknologi yang telah terbukti dan elemen inovatif pada drawing Rieter menjamin nilai kualitas tinggi yang konstan. Drawing autoleveler Rieter difituri pemindaian yang presisi dan dinamika leveling. Kerataan dan kualitas sliver yang tinggi memperbaiki karaketeristik pengoperasian pada proses hilir. Roving frame mensuplai roving berkualitas tinggi ke mesin ring spinning. MESIN-MESIN TERPASANG Indorama Kokand 5 Drawing SB-20 5 E 32 UNIlap 34 Combing E Drawing RSB-D 45 9 Roving frame Set combing ekonomis untuk produksi sliver sampai dengan 440 kg/jam 7. Combing E 66 Seleksi serat yang memukau 8. Pembentukan lap yang homogen 9. Drawing autoleveler Rieter difituri pemindaian yang presisi dan dinamika leveling 10. Kualitas benang yang tinggi membutuhkan persiapan pemintalan yang baik 10

12

13 11

14 14 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 12

15 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 15 Compact Spinning Hasil Serat Terbaik, Struktur Benang Sempurna Mesin compact spinning Rieter yang unik dalam memproduksi benang dengan kualitas yang terkompaksi penuh. Pada compact spinning, ujung serat tertarik secara penuh ke dalam formasi benang. Kualitas benang Com4 dengan demikian berproduksi dengan struktur benang yang tak tersaingi dan karakteristik benang yang tak ada bandingannya dengan hasil benang yang optimal. Fleksibilitas dan efisiensi ekonomi dari mesin menjadi manifestasi tidak hanya pada variasi benang dan aplikasinya yang serba guna, tetapi juga pada tingkat keamanan proses yang tinggi dan biaya produksi yang rendah. MESIN-MESIN TERPASANG Indorama Kokand 47 Mesin Compact Spinning K Mesin compact spinning dengan sistem pengangkut bobin roving otomatis 12. Mesin compact spinning K 45 dengan link ke penggulungan 13. Fungsi mesin FLEXIstart memungkinkan penghematan bahan baku yang besar pada saat awal pemintalan melalui awalan setengah sisi pada susunan peregangan 14. SERVOgrip, inovasi Rieter untuk doffing sebenarnya tanpa gulungan bawah, menghilangkan benang gulungan bawah secara keseluruhan dan karenanya mengurangi serat terbang yang cukup besar pada mesin ring spinning 15. Com4 compact benang pintal ring compact 15 19

16

17 16

18 18 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 17

19 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 19 Ring spinning Hemat energi dan Fleksibel pada Produksi Tertinggi dan Kualitas Benang terbaik Melalui inovasi, Rieter membuka jalan untuk pergerakan baru secara kontinyu pada teknologi ring spinning. Mesin yang panjang dikombinasikan dengan solusi efisien memastikan konsumsi energi terendah. Dengan saran teknologi menyeluruh untuk semua teknologi pemintalan, Rieter merupakan mitra yang paling disenangi di dunia. G 32 BENANG KUALITAS TINGGI DIPRODUKSI SECARA EKONOMIS Mesin ring spinning G 32 merupakan pengembangan lebih lanjut dari keluarga mesin ring spinning Rieter yang telah sukses dalam hal ekonomi. G 32 menawarkan keandalan tertinggi dan kualitas benang terbaik dengan produksi benang yang ekonomis Inovasi Rieter secara konstan memberikan pergerakan baru pada teknologi ring spinning 17. Mesin ring spinning G Mesin ring spinning dengan jumlah mencapai spindel 19. Susunan peregangan Ri-Q-Draft dengan guide arm yang diberi beban secara pneumatik dan Ri-Q-Bridge untuk kondisi pemintalan yang superior 20. Com4 ring benang pintal ring 20

20 20 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 21

21 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 21 Rotor Spinning Teknologi terdepan untuk rotor spinning otomatis Kekuatan dari rotor spinning Rieter terdapat tidak hanya pada produktivitasnya yang tinggi tetapi juga pada fleksibilitasnya yang tinggi dalam hal bahan baku dan konstruksi benang. Mesin rotor spinning full otomatis menawarkan teknologi canggih untuk memproduksi benang Com4 rotor berkualitas pada produktivitas tertinggi dan konsumsi energi terendah. Sisi mesin yang independen memberikan fleksibilitas maksimum dari mesin ini Mesin rotor spinning full otomatis R Suku cadang teknologi menyediakan fleksibilitas tinggi 23. Sampai dengan 4 robot efisien memastikan efisiensi tinggi 24. Com4 rotor benang pintal rotor 24

22 22 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 25

23 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 23 AIR-JET SPINNING Kualitas dan Keunikan bersatu dengan Produktivitas Tertinggi Dengan mesin air-jet spinning full otomatis, Rieter telah melengkapi jangkauan produknya dengan sebuah pandangan di masa depan. Desain mesin termasuk penggerak individu untuk unit pemintalan dan penggulungan memungkinkan penggulungan kecepatan tinggi. Benang Com4 jet, dibentuk dalam aliran udara, memiliki karakteristik yang unik yang membedakannya dari benang Rieter yang lain. Benang Com4 jet menawarkan potensi besar pada pengembangan produk baru dan inovatif Mesin air-jet spinning J Ekonomi tinggi dengan 200 mata pintal 27. Produksi mesin independen pada kedua sisi mesin 28. Com4 jet benang pintal air-jet 28

24

25 29

26 26 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 30

27 Rieter. PT. indorama synthetics TBK 27 Indorama Teknologi Canggih untuk Kualitas yang Konsisten Lingkungan Indorama merupakan salah satu pemain terdepan dalam Standar Lingkungan seperti yang tercermin pada akreditasi ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:1999 untuk pengoperasiannya. Selain itu, Indorama merupakan salah satu dari sedikit yang mendapatkan akreditasi ISO 9001:2000 untuk seluruh fasilitas operasinya jauh sebelum perintah perubahan. Program kontinyu untuk investasi ulang pada teknologi mutakhir telah menempatkan perusahaan ini sebagai produsen benang pintal terdepan di seluruh dunia. Kekuatan ini, dikombinasikan bersama keuntungan dengan dasar biaya yang rendah, menghasilkan keuntungan ganda: kualitas premium pada biaya yang rendah (didukung oleh pemanfaatan kapasitas penuh yang kontinyu di seluruh fasilitas). Pasar Segmentasi pasar saat ini mengungkap bahwa pemintal memproduksi sekitar 80 % benang rajut dan 20 % benang tenun. Pasar untuk benang rajut masih tetap tumbuh. Salah satu alasan yang mungkin adalah biaya pendirian yang tinggi untuk perusahaan pertenunan, pencelupan dan penyempurnaan. Juga, rajutan telah menemukan tempatnya di dalam fashion, khususnya pada segmen pakaian olahraga di mana T-shirt di keseluruhan variasi mendominasi. Keseimbangan antara penjualan ekspor dan domestik berfluktuasi menurut tingkat pengembaliannya. Pembagian filosofis adalah 40 %, 40 %, 20 % dengan 20 % menjadi ayunan yang mungkin pada kedua pihak. Penarikan dari pasar domestik atau tidak lagi melayani pelanggan yang telah menjalin hubungan yang lama, hanya karena margin keuntungan yang lebih baik, bukan merupakan pilihan bagi perusahaan karena perusahaan sadar bahwa profitabilitas juga dapat berubah dengan sangat cepat. Tempat mesin terpasang Memulai dengan spindel, saat ini kapasitas telah meningkat menjadi spindel dengan spindel berada di Indonesia. Dari menjadi pemintal ring murni, PT. Indorama sekarang mengoperasikan mesin air-jet dan compact serta memproduksi benang dari beragam bahan baku dan campurannya. Usaha terakhirnya di Asia Tengah di mana pabrik pemintalan compact full-otomatis pertama dipersiapkan pada tahun 2011 dengan spindel dengan mesin blowing, carding, drawing dan ring spinning Rieter diikuti oleh pabrik identik kedua dengan spindel memproses 100 % kapas. Dengan investasi terakhir pada pabrik lengkap dengan mesin rotor spinning full-otomatis, PT. Indorama sekarang mencakup seluruh empat sistem pemintalan dari Rieter. 29. Laboratorium yang canggih 30. Sistem pengujian benang

28 UZBEKISTAN Tashkent CZECH REPUBLIC Ústí nad Orlicí USA Spartanburg GERMANY Ingolstadt SWITZERLAND Winterthur CHINA Shanghai Beijing Changzhou Urumqi Taipei (Taiwan) Hong Kong TURKEY Istanbul INDIA Gurgaon Wing, Satara Koregaon Bhima, Pune Coimbatore Chandigarh PT. INDORAMA SYNTHETICS TBK Jakarta BRAZIL São Paulo PT. Indorama Synthetics TBK Grahan Irama 17 th Floor, Ji. HR. Rasuna Said Kv 1-2, Blok X-2, Jakarta , Indonesia T , F info@indorama.com, Rieter Machine Works Ltd. Klosterstrasse 20 CH-8406 Winterthur T F sales.sys@rieter.com parts.sys@rieter.com Data dan ilustrasi pada brosur ini dan pada operator data yang sesuai mengacu pada tanggal pencetakan. Rieter berhak membuat perubahan-perubahan yang perlu kapan saja tanpa pemberitahuan khusus. Sistem Rieter dan inovasi Rieter dilindungi oleh hak paten v1 id

Kahatex. Kahatex. Produsen benang COM4 terbesar didunia

Kahatex. Kahatex. Produsen benang COM4 terbesar didunia Kahatex Kahatex Produsen benang COM4 terbesar didunia 2 Rieter. Kahatex KAHATEX GAMBARAN IKHTISAR GRUP Grup Kahatex raksasa dalam menghasilkan tekstil KAHATEX LAHIR DARI SEBUAH VISI YANG KUAT Ketika Mr.

Lebih terperinci

Persiapan Pemintalan OMEGAlap E 36. OMEGAlap E 36. Mesin persiapan combing. Teknologi penggulungan yang unik untuk performa tertinggi

Persiapan Pemintalan OMEGAlap E 36. OMEGAlap E 36. Mesin persiapan combing. Teknologi penggulungan yang unik untuk performa tertinggi Persiapan Pemintalan OMEGAlap E 36 OMEGAlap E 36 Mesin persiapan combing Teknologi penggulungan yang unik untuk performa tertinggi Teknologi belt penggulungan unik yang dikembangkan Rieter menjamin persiapan

Lebih terperinci

Persiapan pemintalan Combing E 86 E 86. Combing E 86 dengan Opsi ROBOlap. Untuk combing yang lebih baik

Persiapan pemintalan Combing E 86 E 86. Combing E 86 dengan Opsi ROBOlap. Untuk combing yang lebih baik Persiapan pemintalan Combing E 86 E 86 Combing E 86 dengan Opsi ROBOlap Untuk combing yang lebih baik Produksi maksimum dari combing E 86 adalah sampai dengan 90 kg/jam sliver combing. Produksi sliver

Lebih terperinci

R 35. Mesin Rotor Spinning Semi-Otomatis R 35. Solusi pintar dan hemat untuk kualitas benang yang lebih baik dan produktivitas lebih tinggi.

R 35. Mesin Rotor Spinning Semi-Otomatis R 35. Solusi pintar dan hemat untuk kualitas benang yang lebih baik dan produktivitas lebih tinggi. R 35 Mesin Rotor Spinning Semi-Otomatis R 35 Solusi pintar dan hemat untuk kualitas benang yang lebih baik dan produktivitas lebih tinggi. R 35 dapat memiliki 25 % mata pintal lebih banyak dari sebelumnya.

Lebih terperinci

Air-jet Spinning Mesin Air-Jet Spinning J 26 J 26. Mesin Air-Jet Spinning Otomatis J 26. Produksi benang ekonomis dengan mesin yang fleksibel

Air-jet Spinning Mesin Air-Jet Spinning J 26 J 26. Mesin Air-Jet Spinning Otomatis J 26. Produksi benang ekonomis dengan mesin yang fleksibel Air-jet Spinning Mesin Air-Jet Spinning J 26 J 26 Mesin Air-Jet Spinning Otomatis J 26 Produksi benang ekonomis dengan mesin yang fleksibel Sampai dengan 200 mata pintal, sampai dengan 6 robot dan otomasi

Lebih terperinci

Persiapan Serat. Carding Performa Tinggi C 70 C 70. Carding Performa Tinggi C 70. Carding dengan area carding aktif yang maksimum

Persiapan Serat. Carding Performa Tinggi C 70 C 70. Carding Performa Tinggi C 70. Carding dengan area carding aktif yang maksimum Persiapan Serat Carding Performa Tinggi C 70 C 70 Carding Performa Tinggi C 70 Carding dengan area carding aktif yang maksimum Kombinasi dari lebar kerja sebesar 1.5 m, area carding aktif terbesar dan

Lebih terperinci

Ring Spinning. Mesin Ring Spinning G 32 G 32. Mesin Ring Spinning G 32. Benang kualitas tinggi diproduksi secara ekonomis

Ring Spinning. Mesin Ring Spinning G 32 G 32. Mesin Ring Spinning G 32. Benang kualitas tinggi diproduksi secara ekonomis Ring Spinning Mesin Ring Spinning G 32 G 32 Mesin Ring Spinning G 32 Benang kualitas tinggi diproduksi secara ekonomis Sistem penggerak peregangan mekanis secara signifikan mengurangi biaya investasi.

Lebih terperinci

K 42. Mesin compact spinning K 42. Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi yang diproduksi secara ekonomis. Compact Spinning

K 42. Mesin compact spinning K 42. Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi yang diproduksi secara ekonomis. Compact Spinning Compact Spinning Mesin compact spinning K 42 K 42 Mesin compact spinning K 42 Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi yang diproduksi secara ekonomis Pengukuran perbandingan menunjukkan bahwa saluran hisapan

Lebih terperinci

Persiapan Serat. VARIOline. VARIOline. Konsep pembersihan bervariasi

Persiapan Serat. VARIOline. VARIOline. Konsep pembersihan bervariasi Persiapan Serat VARIOline VARIOline VARIOline Konsep pembersihan bervariasi KEUNTUNGAN Penghematan bahan baku sampai dengan 1 %... 05 Fleksibel dengan setiap bahan baku... 07 Pencampuran presisi dalam

Lebih terperinci

K 46. Mesin Compact Spinning K 46. Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi dengan konsumsi energi terendah

K 46. Mesin Compact Spinning K 46. Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi dengan konsumsi energi terendah Compact Spinning Mesin compact spinning K 46 K 46 Mesin Compact Spinning K 46 Untuk benang yang sepenuhnya dikompaksi dengan konsumsi energi terendah Pengukuran perbandingan menunjukkan bahwa saluran hisapan

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Nr. 65 / 2014 / ID. link

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Nr. 65 / 2014 / ID. link Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Nr. 65 / 2014 / ID link 05 BERITA PRODUK Profitabilitas lebih tinggi dengan pabrik Rieter yang lengkap 08 SUKU CADANG Layanan bernilai bagi para pelanggan Rieter

Lebih terperinci

RSB-D 24. RSB-D 24 Mesin Drawing Autoleveller Dua Delivery. Kualitas autolevelling delivery tunggal pada dua delivery

RSB-D 24. RSB-D 24 Mesin Drawing Autoleveller Dua Delivery. Kualitas autolevelling delivery tunggal pada dua delivery RSB-D 24 RSB-D 24 Mesin Drawing Autoleveller Dua Delivery Kualitas autolevelling delivery tunggal pada dua delivery Unik bagi mesin drawing dua delivery adalah sisi mesin yang benar-benar independen. Tiap

Lebih terperinci

G 36. Mesin Ring Spinning G 36. Teknologi canggih untuk benang kualitas superior yang diproduksi secara ekonomis

G 36. Mesin Ring Spinning G 36. Teknologi canggih untuk benang kualitas superior yang diproduksi secara ekonomis Ring Spinning Mesin ring spinning G 36 G 36 Mesin Ring Spinning G 36 Teknologi canggih untuk benang kualitas superior yang diproduksi secara ekonomis Pipa penghisap ECOrized mengurangi konsumsi energi

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 57. Juni 2011 / ID /2011

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 57. Juni 2011 / ID /2011 Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 57. Juni 2011 / ID link 1 /2011 04 TREN & PASAR Empat teknologi pemintalan dari satu sumbere 12 RIETER GLOBAL Kampanye Rieter yang baru The Comfort

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Vol. 25 / No. 62 / Agustus 2013 / ID /2013

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Vol. 25 / No. 62 / Agustus 2013 / ID /2013 Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Vol. 25 / No. 62 / Agustus 2013 / ID link 2 /2013 03 BERITA PRODUK Pemintalan hemat energi Mesin ring dan compact spinning terbaru 07 Rotor spinning semi-otomatis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era global saat ini semakin ketat. Fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk tetap bisa bersaing dalam ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki

Lebih terperinci

Majalah pelanggan Rieter

Majalah pelanggan Rieter 06 EVENT Kompetitif dengan sistem-sistem Rieter 08 TECHNOLOGY Tren berkelanjutan untuk serat-serat buatan 16 PRODUCT NEWS R 66 Hemat 10 % Energi dengan ECOrized 20 AFTER SALES Tingkatkan performa pabrik

Lebih terperinci

Majalah pelanggan Rieter Nr. 66 / 2015 / ID. link

Majalah pelanggan Rieter Nr. 66 / 2015 / ID. link Majalah pelanggan Rieter Nr. 66 / 2015 / ID link 03 EKONOMI Sistem ring Rieter yang menguntungkan 08 BERITA PRODUK Mesin drawing autoleveller dua delivery baru RSB-D 24 untuk kualitas dan fleksibilitas

Lebih terperinci

Presentasi - Juni Public Expose Tahunan dan Insidental 1. Kemasan. Kesehatan. Tekstil Teknik. Otomotif. Pakaian. Rumah

Presentasi - Juni Public Expose Tahunan dan Insidental 1. Kemasan. Kesehatan. Tekstil Teknik. Otomotif. Pakaian. Rumah Presentasi - Juni 2018 Kemasan Kesehatan Tekstil Teknik Otomotif Pakaian Rumah Benang Jahit Agriculture Pakaian Nyaman Public Expose Tahunan dan Insidental 1 Rantai Nilai Polyester- Jembatan antara Petrokimia

Lebih terperinci

Swiss textile testing and certification

Swiss textile testing and certification Swiss textile testing and certification Proven with passion Kualitas sejak 1846 TESTEX yang berbasis di Zurich adalah lembaga pengujian dan sertifikasi Swiss yang didirikan sebagai perusahaan swasta dan

Lebih terperinci

Liputan Negara Indonesia. Industri tekstil Indonesia merupakan raksasa yang sedang muncul. Martin Werder. Joachim Maier.

Liputan Negara Indonesia. Industri tekstil Indonesia merupakan raksasa yang sedang muncul. Martin Werder. Joachim Maier. Liputan Negara Indonesia Christian Schindler Martin Werder Joachim Maier Thomas Küttel ITMF, Rieter Machine Works Ltd., Rieter Machine Works Ltd., Rieter Machine Works Ltd., Zürich, Swiss Winterthur, Swiss

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI BENANG RAYON DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI BENANG RAYON DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI BENANG RAYON DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk Nama : Nadya Octavia NPM : 35412218 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. PENDAHULUAN LATAR

Lebih terperinci

Sistem SPIDERweb. SPIDERweb. Sistem Kendali Pabrik Pemintalan. Kompetensi dalam kendali cerdas meningkatkan kelayakan ekonomis dalam pemintalan

Sistem SPIDERweb. SPIDERweb. Sistem Kendali Pabrik Pemintalan. Kompetensi dalam kendali cerdas meningkatkan kelayakan ekonomis dalam pemintalan Sistem SPIDERweb SPIDERweb Sistem Kendali Pabrik Pemintalan Kompetensi dalam kendali cerdas meningkatkan kelayakan ekonomis dalam pemintalan Analisis data yang simpel memungkinkan waktu reaksi yang singkat

Lebih terperinci

Majalah pelanggan Rieter Nr. 69 / 2016 / ID. link

Majalah pelanggan Rieter Nr. 69 / 2016 / ID. link Majalah pelanggan Rieter Nr. 69 / 2016 / ID link 03 Q-Package baru untuk kualitas benang terbaik 08 Langkah pertama Rieter menuju Internet of Things 14 Combing Rieter secara teknologi terdepan 20 TRENDS

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri tekstil merupakan industri penting sebagai penyedia kebutuhan sandang manusia. Kebutuhan sandang di dunia akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah

Lebih terperinci

RSB-D 50. Mesin Drawing Autoleveller RSB-D 50 dan Mesin Drawing SB-D 50. Dimensi baru dalam produktivitas, kualitas dan pengoperasian yang mudah

RSB-D 50. Mesin Drawing Autoleveller RSB-D 50 dan Mesin Drawing SB-D 50. Dimensi baru dalam produktivitas, kualitas dan pengoperasian yang mudah Persiapan pemintalan Mesin Drawing Autoleveller RSB-D 50 dan Mesin Drawing SB-D 50 RSB-D 50 Mesin Drawing Autoleveller RSB-D 50 dan Mesin Drawing SB-D 50 Dimensi baru dalam produktivitas, kualitas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (pemintalan), pertenunan, rajutan, dan produk akhir. intermediate dari industri tekstil dituntut untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. (pemintalan), pertenunan, rajutan, dan produk akhir. intermediate dari industri tekstil dituntut untuk meningkatkan kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Sebab, Indonesia memiliki industri yang terintegrasi

Lebih terperinci

Majalah pelanggan Rieter Nr. 68 / 2015 / ID. link. Machines&Systems, After Sales: Hall 2, Stan A106 Benang Com4 : Hall 8, Stan D119

Majalah pelanggan Rieter Nr. 68 / 2015 / ID. link. Machines&Systems, After Sales: Hall 2, Stan A106 Benang Com4 : Hall 8, Stan D119 Majalah pelanggan Rieter Nr. 68 / 2015 / ID link Machines&Systems, After Sales: Hall 2, Stan A106 Benang Com4 : Hall 8, Stan D119 03 EVENT Inovasi untuk keberlanjutan dan kesuksesan 07 GLOBAL Rieter &

Lebih terperinci

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk.

tahapan DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, dan Control) untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan cacat pada suatu produk. BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik, kondisi ini mendorong suatu industri di Indonesia mulai tumbuh. Seiring dengan ketatnya

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID. link

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID. link Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID link 04 ACARA Keahlian Rieter pada ITMA Asia 15 TREN & PASAR J 20 terbaru mesin air jet spinning paling produktif di dunia 18 Mesin Compact

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID. link

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID. link Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 64 / 2014 / ID link 04 ACARA Keahlian Rieter pada ITMA Asia 15 TREN & PASAR J 20 terbaru mesin air jet spinning paling produktif di dunia 18 Mesin Compact

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISA PERFORMANSI SISTEM TATA UDARA PT. INDORAMA SYNTHETICS,TBK JATILUHUR TUGAS AKHIR

IDENTIFIKASI DAN ANALISA PERFORMANSI SISTEM TATA UDARA PT. INDORAMA SYNTHETICS,TBK JATILUHUR TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN ANALISA PERFORMANSI SISTEM TATA UDARA PT. INDORAMA SYNTHETICS,TBK JATILUHUR TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan Sarjana Strata 1 Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Rotor Spinning Mesin rotor spinning R 66 R 66. Mesin Rotor Spinning Full Otomatis R 66. Teknologi paling modern untuk kualitas dan produktivitas

Rotor Spinning Mesin rotor spinning R 66 R 66. Mesin Rotor Spinning Full Otomatis R 66. Teknologi paling modern untuk kualitas dan produktivitas Rotor Spinning Mesin rotor spinning R 66 R 66 Mesin Rotor Spinning Full Otomatis R 66 Teknologi paling modern untuk kualitas dan produktivitas R 66 lebih produktif dibandingkan semua model sebelumnya dan

Lebih terperinci

STRATEGI INTERNASIONAL

STRATEGI INTERNASIONAL STRATEGI INTERNASIONAL Strategi internasional adalah penjualan produk di pasar-pasar yang berada di luar pasar domestik perusahaan. Salah satu alasan diterapkannya strategi internasional adalah bahwa pasar

Lebih terperinci

Majalah pelanggan Rieter Nr. 67 / 2015 / ID. link

Majalah pelanggan Rieter Nr. 67 / 2015 / ID. link Majalah pelanggan Rieter Nr. 67 / 2015 / ID link 03 GLOBAL Rieter merupakan mitra Blue Competence dan Factor+ 04 EKONOMI Sistem rotor Rieter yang fleksibel 16 BERITA PRODUK Pencampuran yang presisi dengan

Lebih terperinci

MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG

MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG Oleh : Ermina Miranti 1 Meskipun tak putus didera masalah, hingga saat ini Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia masih memainkan

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 63 / 2013 / ID. link

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 63 / 2013 / ID. link Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn Systems No. 63 / 2013 / ID link 03 DI DALAM RIETER Inovasi oleh Rieter Mengimplementasikan ide dan menginspirasi pelanggan 08 TREN & PASAR Memproduksi benang linen pada

Lebih terperinci

BAB III PENCEMARAN SUNGAI CIKEMBANG DESA KEMBANG KUNING KECAMATAN JATILUHUR OLEH PT. INDORAMA SYNTHETICS TBK

BAB III PENCEMARAN SUNGAI CIKEMBANG DESA KEMBANG KUNING KECAMATAN JATILUHUR OLEH PT. INDORAMA SYNTHETICS TBK BAB III PENCEMARAN SUNGAI CIKEMBANG DESA KEMBANG KUNING KECAMATAN JATILUHUR OLEH PT. INDORAMA SYNTHETICS TBK A. Profil PT.Indorama Synthetic Tbk 1. Sejarah Perusahaan Perusahaan, didirikan pada Tahun 1975,

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Rumusan Masalah. 1. Bagaimana profil singkat PT.Indah Jaya. 2. Bagaimana Jenis Produk PT.Indah Jaya. a. Handuk. b. Garment. c.

Bab 1 PENDAHULUAN. Rumusan Masalah. 1. Bagaimana profil singkat PT.Indah Jaya. 2. Bagaimana Jenis Produk PT.Indah Jaya. a. Handuk. b. Garment. c. Bab 1 PENDAHULUAN Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Istilah tekstil dalam pemakaiannya

Lebih terperinci

PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI TEKSTIL DI SELURUH DUNIA DENGAN KEHANDALAN SWISS

PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI TEKSTIL DI SELURUH DUNIA DENGAN KEHANDALAN SWISS PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI TEKSTIL DI SELURUH DUNIA DENGAN KEHANDALAN SWISS PENGUJIAN, ANALISA, SERTIFIKASI SISTEMATIS, TEPAT DAN EFISIEN KUALITAS, TANGGUNG JAWAB SOSIAL, BERTINDAK SECARA BERKELANJUTAN:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan suatu bangsa memerlukan sumber daya, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber itu sangat penting dalam menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. produk, yaitu Kain Grey dan Kain Cambric. Pada 1999, PC GKBI dapat memproduksi BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan Perjalanan lahirnya Pabrik Cambric Gabungan Koperasi Batik Indonesia (PC GKBI) tidak terlepas dari sejarah kesenian ukir dan gambar yang mulai memasuki

Lebih terperinci

Setting Parameter Mesin Ring Spinning Untuk Meningkatkan Kekuatan Tarik Benang PE 30/1 Dengan Menggunaka Metode Taguchi

Setting Parameter Mesin Ring Spinning Untuk Meningkatkan Kekuatan Tarik Benang PE 30/1 Dengan Menggunaka Metode Taguchi 2015 Antoni Yohanes 28 Setting Parameter Mesin Ring Spinning Untuk Meningkatkan Kekuatan Tarik Benang PE 30/1 Dengan Menggunaka Metode Taguchi Antoni Yohanes Dosen Program Studi Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, seiring dengan perkembangan dalam dunia manufaktur dan bisnis, kebutuhan untuk waktu pelayanan konsumen yang semakin cepat dalam memenuhi demand menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan siklus ekonomi menyebabkan dunia usaha terus mengalami perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan siklus ekonomi menyebabkan dunia usaha terus mengalami perubahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi dan perubahan siklus ekonomi menyebabkan dunia usaha terus mengalami perubahan. Perubahan ini berdampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Human error dalam research, desain, konstruksi, instalasi, operasi, perawatan, manufaktur, inspeksi, manajemen dan lain sebagainya seringkali menjadi penyebab sebagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN TENTANG BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN TENTANG BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 370 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI INDUSTRI PENGOLAHAN GOLONGAN POKOK INDUSTRI TEKSTIL

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 58. Desember 2011 / ID /2011

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 58. Desember 2011 / ID /2011 Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 23 / No. 58. Desember 2011 / ID link 2 /2011 04 ACARA ITMA telah menjadi tolok ukur selama 60 tahun 08 ITMA 2011 di Barcelona 14 PELANGGAN KAMI Sportking

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah kebutuhan akan pakaian sebagai alat pelindung tubuh maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah kebutuhan akan pakaian sebagai alat pelindung tubuh maupun 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk dunia yang terus berkembang membuat kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder terus meningkat. Salah satu kebutuhan tersebut adalah kebutuhan akan

Lebih terperinci

Layanan Manajemen Jasa Angkut

Layanan Manajemen Jasa Angkut Pemimpin Logistik Baru Layanan Manajemen Jasa Angkut Bringing Personal Service to Your Supply Chain Sebuah pabrik harus menyuplai situsnya di Amerika Selatan. Distributor harus mengirimkan suku cadangnya

Lebih terperinci

STUDI GLOBAL MENYATAKAN KAPAS AS LEBIH DIMINATI

STUDI GLOBAL MENYATAKAN KAPAS AS LEBIH DIMINATI STUDI GLOBAL MENYATAKAN KAPAS AS LEBIH DIMINATI HASIL STUDI PENGETESAN NILAI STANDAR PABRIK PEMINTALAN/MANUFAKTUR UNTUK MEMPELAJARI LEBIH LAGI, HUBUNGI REPRESENTATIF CCI REGIONAL ANDA. KLIK DI SINI UNTUK

Lebih terperinci

EVALUASI KEUNTUNGAN FINANSIAL DARI PEMANFAATAN KAPAS AS PADA MANUFAKTUR KAIN/GARMEN RAJUTAN MESIN

EVALUASI KEUNTUNGAN FINANSIAL DARI PEMANFAATAN KAPAS AS PADA MANUFAKTUR KAIN/GARMEN RAJUTAN MESIN EVALUASI KEUNTUNGAN FINANSIAL DARI PEMANFAATAN KAPAS AS PADA MANUFAKTUR KAIN/GARMEN RAJUTAN MESIN SEBUAH LAPORAN RESMI RISET DARI COTTON COUNCIL INTERNATIONAL STUDI DILAKSANAKAN OLEH TRIBLEND CONSULTANTS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. A. Aktivitas Usaha PT. Indorama Synthetics Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. A. Aktivitas Usaha PT. Indorama Synthetics Tbk 41 BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN A. Aktivitas Usaha PT. Indorama Synthetics Tbk PT. Indorama Synthetics Tbk merupakan perusahaan manufaktur sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, dimana ruang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu

I. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan perdagangan bebas mulai diberlakukan pada tahun 2003 untuk kawasan ASEAN dan pada tahun 2020 untuk seluruh dunia. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Wisma 46 Kota BNI lantai 20, Jalan Jend. Sudirman, Kav. 1, Jakarta.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Wisma 46 Kota BNI lantai 20, Jalan Jend. Sudirman, Kav. 1, Jakarta. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1.Sejarah Singkat Perusahaan IV.1.1.PT. Polychem Indonesia Tbk. PT. Polychem Indonesia Tbk (Perusahaan), didirikan dengan ak ta No.62 tanggal 25 April 1986. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Indoturbine terbentuk pada tanggal 6 Juni 1973, bersamaan dengan dimulainya eksplorasi minyak dan gas bawah laut di Indonesia. Dimulai sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah gambaran umum perusahaan dan data yang berhubungan dengan produksi benang Cd-32. Data tersebut meliputi urutan proses

Lebih terperinci

Majalah pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Volume 22 / No. 56. November 2010 / ID /2010

Majalah pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Volume 22 / No. 56. November 2010 / ID /2010 Majalah pelanggan Rieter Spun Yarn Systems Volume 22 / No. 56. November 2010 / ID link 3 /2010 04 TEKNOLOGI Layanan pelanggan Teknolog teknolog Rieter 08 TEKNOLOGI Menyiapkan thick dan thin dengan VARIOspin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1997, membuat banyak kegiatan dari perusahaan yang terhambat dan mulai tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1997, membuat banyak kegiatan dari perusahaan yang terhambat dan mulai tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara, namun krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak tahun 1997, membuat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Industri Industri bordir sudah tumbuh sejak dahulu di berbagai negara, sejalan dengan berkembangnya industri konveksi, karena bordir hampir selalu dibutuhkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memiliki keunggulan kompetitif dapat mempertahankan dan atau. memiliki ketersediaan barang yang dijual pada setiap saat ketika pesanan

I. PENDAHULUAN. memiliki keunggulan kompetitif dapat mempertahankan dan atau. memiliki ketersediaan barang yang dijual pada setiap saat ketika pesanan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan ketat dalam memperebutkan pasar membuat perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif dapat mempertahankan dan atau mengembangkan bisnisnya. Keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan di era global perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut

Lebih terperinci

Pernyataan Kemampuan Toll

Pernyataan Kemampuan Toll Pernyataan Kemampuan Toll Sejak didirikan 125 tahun yang lalu, Toll telah tumbuh menjadi penyedia logistik terpadu terkemuka di kawasan Asia Pasifik. Sekarang kami merupakan perusahaan yang berfokus pada

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Nenas diyakini berasal di Selatan Brazil dan Paraguay kemudian menyebar ke seluruh benua dengan perantara penduduk asli. James Drummond Dole adalah orang pertama yang

Lebih terperinci

Strategi Operasi untuk Barang & Jasa

Strategi Operasi untuk Barang & Jasa Strategi Operasi untuk Barang & Jasa Contoh : Perusahaan Haier Perusahaan dari China Membangun pabrik di California Selatan, Amerika Serikat --- Haier responsif terhadap kebutuhan pelanggan Haier secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggerak manual tenaga manusia untuk menggulung benang wool yang

BAB I PENDAHULUAN. penggerak manual tenaga manusia untuk menggulung benang wool yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin penggulung benang tradisional adalah suatu mesin dengan penggerak manual tenaga manusia untuk menggulung benang wool yang sudah di pilin atau digintir. Seiring

Lebih terperinci

Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 11 Agustus 2015

Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 11 Agustus 2015 Paparan Publik Tahunan Jakarta, 11 Agustus 2015 KAPASITAS PRODUKSI 2015 Produk Peleburan Metric Ton/Tahun Kawat Tembaga 15,000 MT Kawat Aluminium 12,000 MT Produk Kabel Kabel Listrik Tembaga 26,000 MT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Risiko merupakan sesuatu yang sering melekat dalam aktivitas. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Risiko merupakan sesuatu yang sering melekat dalam aktivitas. Kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Risiko merupakan sesuatu yang sering melekat dalam aktivitas. Kegiatan apapun yang kita lakukan pasti memiliki potensi risiko (Suardi, 2007). Orang yang bekerja juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemeliharaan (maintenance) merupakan salah satu faktor penting yang menunjang berjalannya suatu aktivitas. Jika suatu sistem memiliki pemeliharaan yang baik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi dalam bidang usaha bersaing untuk mempertahankan eksistensinya di dalam ruang lingkup yang digeluti oleh organisasi tersebut. Dalam usaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri adalah baja tahan karat (stainless steel). Bila kita lihat di sekeliling kita

BAB I PENDAHULUAN. industri adalah baja tahan karat (stainless steel). Bila kita lihat di sekeliling kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan yang signifikan pada industri dunia, diantaranya industri otomotif, konstruksi, elektronik dan industri lainnya pada beberapa dasawarsa terakhir

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) PERSYARATAN ZAT WARNA AZO DAN KADAR FORMALDEHIDA PADA KAIN UNTUK PAKAIAN BAYI SECARA

Lebih terperinci

Proses Manufaktur Benang Sistem Rotor

Proses Manufaktur Benang Sistem Rotor Asmanto Subagyo Proses Manufaktur Benang Sistem Rotor Oleh: Ir. Asmanto Subagyo, M.Sc. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2003 Hak Cipta 2003 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Sesuai dengan judul penelitian skripsi ini, maka data yang dipergunakan adalah laporan keuangan yang dapat menggambarkan kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mulanya, proses pemindahan barang di industri dari workstation yang satu ke workstation yang dituju menggunakan tenaga kerja manusia. Pemindahan dilakukan secara

Lebih terperinci

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 24 / No. 60 / Oktober 2012 / IN /2012

Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 24 / No. 60 / Oktober 2012 / IN /2012 Majalah Pelanggan Rieter Spun Yarn System Vol. 24 / No. 60 / Oktober 2012 / IN link 2 /2012 05 TREN & PASAR Benang Com4 jet Rieter Performa Impresif di pabrik perajutan 15 BERITA PRODUK Mesin combing E

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa kini perkembangan dunia industri di Indonesia semakin maju, hal ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang dengan

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia April 2015 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Kelapa Sawit Pendahuluan Sektor perkebunan terutama kelapa sawit memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hutang. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. hutang. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang sangat penting. Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan yang

Lebih terperinci

Lobes Herdiman 1, Ade Herman Setiawan 2 Laboratorium Perencanaan & Perancangan Produk (P3) Jurusan Teknik Industri-UNS 1

Lobes Herdiman 1, Ade Herman Setiawan 2 Laboratorium Perencanaan & Perancangan Produk (P3) Jurusan Teknik Industri-UNS 1 PENGUKURAN INTENSITAS TINGKAT KEBISINGAN BERDASARKAN STANDAR OSHA (Occupational Safety & Health Administration) PADA AREA MESIN RING FRAME (Studi Kasus Departemen Spinning PT. Kusumaputra Santosa-Solo)

Lebih terperinci

TIANSHI GROUP Mr. Li Jin Yuan

TIANSHI GROUP Mr. Li Jin Yuan Bisnis utamanya yang bergerak dalam bidang bioteknologi canggih, Tianshi juga aktif dalam bidang finansial, pengembangan komplek hunian (real estate), pendidikan, pertukaran budaya dan logistik modern.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia Modul ke: 09Fakultas Janfry Ekonomi & Bisnis Perekonomian Indonesia Perkembangan Industrialisasi Sihite Program Studi Manajemen Tujuan Sesuai rapem Definisi Industrialisasi Industrialisasi merupakan suatu

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang

1 PENDAHULUAN. Tahun Manggis Pepaya Salak Nanas Mangga Jeruk Pisang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya buah tropis yang melimpah yang bisa diandalkan sebagai kekuatan daya saing nasional secara global dan sangat menjanjikan. Buah tropis adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep kualitas, kerjasama tim, produktivitas serta kepuasan pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah entitas bisnis yang bergerak di bidang manufaktur, pengelolaan manajemen kualitas sangatlah diperlukan. Perpaduan antara fungsi dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian dunia dan semakin pesatnya perkembangan teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha semakin bersifat kompetitif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya meningkatkan produktivitas perusahaan karena manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. upaya meningkatkan produktivitas perusahaan karena manusia mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia penting bagi perusahaan, maka secara tidak langsung sumber daya tersebut merupakan harta paling berharga. Melalui sumber daya manusia suatu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Setiap perusahaan baik yang berskala kecil, menengah, maupun yang besar akan selalu menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggota dihargai sebesar Rp1,00 per yard. Adapun simpanan anggota-anggota. dimulai dengan kemampuan kapasitas :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggota dihargai sebesar Rp1,00 per yard. Adapun simpanan anggota-anggota. dimulai dengan kemampuan kapasitas : BAB III METODOLOGI PENELITIAN H. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT GKBI berdiri pada tanggal 1 Juli 1957 dengan modal pembangunan diperoleh dari simpanan wajib anggota Gabungan

Lebih terperinci

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014 ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014 OUTLINE 1. LINGKUNGAN STRATEGIS 2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2 1. LINGKUNGAN STRATEGIS 3 PELUANG BONUS DEMOGRAFI Bonus Demografi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi PT. Jabatex 3.1.1 Profile PT Jabatex merupakan produsen tekstil dengan kualitas utama yang melayani baik pasar domestik maupun internasional.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. reputasi teknis yang prima, profesionalisme yang unggul serta komitemen

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. reputasi teknis yang prima, profesionalisme yang unggul serta komitemen BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Indo Kordsa Tbk (Perseroan) merupakan perusahaan pemasok utama bahan penguat ban premium di kawasan Asia Tenggara. Perseroan memiliki reputasi

Lebih terperinci

Oyster Perpetual MILGAUSS

Oyster Perpetual MILGAUSS Oyster Perpetual MILGAUSS Oyster, 40 mm, baja MILGAUSS Milgauss, yang dikenalkan tahun 1956, dirancang untuk memenuhi tuntutan masyarakat ilmiah dan mampu menahan medan magnet hingga 1.000 gauss. Jam tangan

Lebih terperinci