DINAMIKA INFORMATIKA Vol I No 2, September 2009 ISSN : RANCANG BANGUN APLIKASI UNTUK MERANCANG JARINGAN KOMPUTER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DINAMIKA INFORMATIKA Vol I No 2, September 2009 ISSN : RANCANG BANGUN APLIKASI UNTUK MERANCANG JARINGAN KOMPUTER"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN APLIKASI UNTUK MERANCANG JARINGAN KOMPUTER Agung Prihandono, Dwi Budi Sanoso Fakulas Teknologi Informasi, Univesias Sikubank Semarang Absrak: Perkembangan eknologi jaringan kompuer melaju dengan sanga pesa. Berbagai bidang akivias mau idak mau harus dipaksa unuk menggunakan eknologi ini karena kebuuhan dan persaingan. Disamping iu biaya pengembangan jaringan harus diekan seminimal mungkin. Aplikasi ini dibua guna memenuhi kebuuhan akan sarana dalam merancang jaringan sebelum dierapkan pada jaringan sesungguhnya. Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi ini, dipaparkan meode pengembangan sisem dengan menggunakan uses case sebagai eknik pemodelan sisem yang dilengkapi dengan dokumen skenario, yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah aplikasi jadi dengan menggunakan Borland C++ Builder sebagai aplikasi pemrogramannya. Aplikasi ini hanya digunakan unuk merancang jaringan kompuer lokal aau LAN (local area nework) dengan hub sebagai ala penghubung jaringan. Seelah rancangan jaringan dibua, maka rancangan ersebu dapa diperiksa hubungan anar masing-masing objek kompuer dengan kompuer lain apakah elah saling erhubung aau belum dan dengan alama IP dan nilai subne yang sesuai. Kaa Kunci: jaringan kompuer, use-case, local area nework PENDAHULUAN Sebuah kompuer yang berdiri sendiri (sand a lone) mempunyai keerbaasan dianaranya, penggunaan bermacam-macam perangka ambahan, baik perangka keras maupun perangka lunak, maka perangka ambahan ersebu harus erhubung aau erinsall dengan kompuer yang bersangkuan agar dapa memanfaakan fasiliasnya. Dengan demikian, jumlah perangka ambahan yang digunakan harus sebanding dengan jumlah kompuer yang ada. Padahal, dalam sebuah ruangan dengan banyak kompuer mungkin hanya dibuuhkan sau priner yang dapa dipakai bersama-sama secara berganian. Jaringan kompuer merupakan model kompuer unggal yang melayani seluruh ugas-ugas kompuasi suau organisasi, elah digani oleh sekumpulan kompuer berjumlah banyak yang erpisah-pisah akan eapi saling berhubungan dalam melaksanakan ugasnya aau suau himpunan inerkoneksi (inerconneced) sejumlah kompuer auonomous ( Tanenbaum;1997:1). Dalam perkembangannya, eknologi jaringan kompuer melaju dengan sanga cepa. Berbagai bidang akivias ersebu mau idak mau dipaksa menggunakan eknologi ini karena didesak oleh kebuuhan dan menyesuaikan dengan unuan masyaraka yang semakin memeningkan kecepaan dalam berproduksi maupun berkomunikasi. Keberadaannya harus mulak ada dan dijadikan ujung ombak sera ulang punggung dalam melahirkan sumber daya manusia unggulan unuk menghadapi kompeisi global. Keeringgalan informasi dapa erjadi jika idak mau memanfaakan peluang yang erbuka dari perkembangan eknologi informasi dan elekomunikasi, baik sebagai pengelola maupun sebagai pengguna. Penghubung anar kompuer pun mengalami perubahan serupa. Mulai dari eknologi elegraf yang memanfaakan gelombang radio hingga eknologi sera opik dan laser menjadi umpuan perkembangan jaringan kompuer. Minimnya pengeahuan enang auran dan aa cara merancang sebuah jaringan kompuer dapa menghamba dalam pengembangan jaringan kompuer. Hal ini secara idak langsung mengharuskan kia unuk mempelajari lebih jauh enang bagaimana merancang sebuah jaringan kompuer. Unuk mempelajarinya pun masih membuuhkan biaya yang idak sediki, er dalam pengadaan perangka keras yang dibuuhkan dalam merancang jaringan kompuer. Semakin besar fasilias unuk pembelajaran jaringan yang akan dibangun, semakin besar pula biaya yang dikeluarkan. Karena alasan ersebu kami akan merancang sebuah aplikasi unuk mendesain jaringan kompuer. Dengan aplikasi ini diharapkan dapa membanu unuk memahami bagaimana auran dan aa uruan dalam membangun sebuah jaringan kompuer. PERUMUSAN MASALAH Prinsip dasar dalam sisem jaringan adalah proses pengiriman daa aau informasi 5 Rancang Bangun Aplikasi Unuk Merancang Jaringan Kompuer 5

2 dari pengirim ke penerima melalui suau media komunikasi erenu. Tujuan dibangunnya suau jaringan kompuer adalah unuk membawa daa-informasi dari sisi pengirim menuju penerima secara cepa & epa anpa adanya kesalahan melalui media ransmisi aau media komunikasi erenu. Meskipun ujuannya sederhana, eapi bukan berari idak ada masalah. Dalam hal ini, erdapa beberapa hal yang masih dirasa sebagai kendala, anara lain : 1. Masih mahalnya fasilias komunikasi yang ersedia dan bagaimana cara memanfaakan jaringan komunikasi yang ada secara efisien.. Jalur ransmisi yang digunakan idak benar-benar bebas dari masalah gangguan ransmisi (noise). 3. Keerbaasan baik dari jumlah maupun kualias SDM yang menguasai eknologi jaringan ini. 4. Keerbaasan dalam penyediaan modal invesasi, karena unuk melakukan invesasi eknologi dibuuhkan biaya yang idak sediki. PAPARAN SISTEM Aplikasi unuk merancang jaringan kompuer ini dapa digunakan unuk membanu dan memahami enang cara merancang jaringan kompuer sebelum dierapkan secara langsung pada perancangan yang sebenarnya. Spesifikasi kebuuhan yang diharapkan pada aplikasi ini dibenuk dalam sau dokumen spesifikasi kebuuhan perangka lunak (sofware requiremen specificaion), erdiri dari : 1. User dapa memanipulasi file rancangan (SRS - ApliJarkom 001). User dapa menggambar rancangan jaringan kompuer (SRS - ApliJarkom 00) 3. User dapa melakukan konfigurasi IP Address pada rancangan (SRS - ApliJarkom 003) 4. User dapa melakukan pengecekan rancangan apakah rancangan sudah benar aau belum (SRS - ApliJarkom 004) 5. User dapa menggunakan fasilias banuan dalam melakukan perancangan (SRS - ApliJarkom 005) 6. User dapa menggunakan fasilias banuan unuk mempelajari konsep jaringan kompuer (SRS - ApliJarkom 006) Dari spesifikasi di aas, ineraksi hanya erjadi anara pemakai dengan kompuer (aplikasi ini) saja. Keika pemakai membuka aau memulai menjalankan aplikasi, maka pemakai akan dihadapkan dengan ampilan form. Pada keadaan ini aplikasi siap dijalankan dan pemakai dapa memulai unuk memanipulasi dengan membua file rancangan baru aau membuka file rancangan yang elah dibua sebelumnya. Keika pemakai memilih menu unuk membua file rancangan baru maka aplikasi segera menampilkan sau form rancangan yang digunakan sebagai area unuk merancang jaringan kompuer. Dan keika pemakai memilih unuk membuka file rancangan yang sydah dibua sebelumnya, maka aplikasi menampilkan form dialog unuk membuka file dan membuka rancangan file yang dibuka oleh pemakai. Unuk memulai perancangan, pemakai memilih komponen berupa icon kompuer dan hub pada oolbar yang erdapa dalam form rancangan. Seelah dipilih dan diklik pada salah sau icon ersebu, maka komponen ersebu akan diampilkan dalam area rancangan berupa obyek yang dapa digerakgerakkan menggunakan pirani mouse. Jumlah maksimal obyek kompuer yang dapa digambar adalah 160 buah kompuer. Dan obyek hub dibaasi hanya unuk 0 buah hub. Obyek kompuer dapa diberi konfigurasi alama IP (IP Address) dan ujuan koneksi dengan obyek lain. Obyek hub hanya dapa dikonfigurasi ujuan koneksi dari masing-masing por yang disediakan. Agar obyek kompuer dapa diberi konfigurasi IP address-nya, maka pada rancangan harus ada minimal buah obyek kompuer, dan harus sudah saling erhubung. Jika hanya erdapa sau buah obyek kompuer dan pemakai ingin memberi konfigurasi IP address, maka aplikasi akan menampilkan pesan unuk menambah banyaknya obyek kompuer. Seelah masing-masing obyek saling erhubung, pemakai dapa melakukan pengecekan apakah hubungan masing-masing obyek ersebu elah berhasil melalui form konsol. Pemakai memilih salah sau obyek kompuer kemudian memilih menu unuk membuka form konsol. Pada form konsol ini pemakai dapa menjalankan perinah ping yang berfungsi unuk mendeeksi apakah obyek kompuer yang diuju elah erhubung sesuai rancangan dan konfigurasi alama IP Address. Pemakai menuliskan perinah Ping diikui dengan alama IP aau nama kompuer 6 Rancang Bangun Aplikasi Unuk Merancang Jaringan Kompuer 6

3 yang akan diuju sesuai dengan konfigurasi sebelumnya. Jika semua obyek kompuer elah diberi alama IP dan sudah saling erhubung, maka keika pemakai menjalankan perinah Ping IP_Address maka program ini akan menampilkan pesan bahwa koneksi elah berhasil. Dalam proses perancangan ersebu pemakai dapa menggunakan fasilias banuan yang diserakan dalam apliksi. Banuan ini idak bersifa inerakif dimana pemakai dapa mencari opik erenu, eapi hanya berbenuk dokumen biasa yang berisi peunjuk perancangan dan dasar eori jaringan kompuer. ANALISA Pemodelan Use Case Diagram use case digunakan unuk mendeskripsikan apa yang seharusnya dilakukan erhadap aplikasi/sisem. Diagram use-case menyediakan cara mendeskripsikan pandangan eksernal erhadap sisem dan ineraksi-ineraksinya dengan dunia luar. Pada pemodelan use-case, sisem dipandang sebagai koak hiam yang menyediakan use-case. Bagaimana sisem melaksanakan sesuau, bagaimana use-case diimplemenasikan dan bagaimana kerja inernalnya belum diperhaikan. Masing-masing diagram usecase menunjukkan sekumpulan use-case, akor dan hubungannya. Akor yang erliba dengan aplikasi ini hanya sau akor yaiu pemakai. Gambar 1 use case dan akor Fungsionalias aplikasi digambarkan dalam benuk diagram use-case. Diagram usecase dari aplikasi ini diunjukkan pada gambar beriku ini. Pemakai nama Use-case Membuka file Membua file baru Menyimpan file Merancang jaringan kompuer Mengkonfigurasi alama IP Memeriksa rancangan Gambar Diagram Use Case Dokumen Skenario Menggunakan fasilias banuan Pemakai Menuup file Menambah objek Menghapus objek Memindah objek Menghubungkan objek Skenario merupakan serangkaian langkah-langkah yang menggambarkan ineraksi yang erjadi anara pemakai dengan sisem. Skenario bersifa sau kesauan dengan use-case, dimana seiap use-case memiliki skenario yang berbeda. Karena skenario merupakan benuk lain dari use-case yang dibua dalam benuk eks/narasi. Dokumen skenario dimulai dengan membua sebagai main success scenario dalam benuk uruan sejumlah ahapan/langkah, yang digunakan unuk menggambarkan sebuah langkah-langkah yang lengkap dari suau kejadian dalam sebuah usecase. Kemudian membua skenario ambahan (exensions) sebagai alernaif skenario yang mungkin dapa erjadi di dalam skenario. Skenario ambahan ini menjelaskan kemungkinan unuk berhasil dan kemungkinan gagal keika pemakai menjalankan aksi erenu dalam. Keika skenario menguraikan perilaku, skenario eap ersrukur secara alami. Karena dalam dokumen skenario ini menyediakan srukur dalam serangkaian langkah-langkah yang dikombinasikan menjadi sau kesauan. Dari diagram use-case di aas dapa dibua sebuah dokumen skenario sebagai beriku : 1. Use Case : Membuka file a. Pemakai membuka file yang elah dirancang sebelumnya b. Aplikasi menampilkan file rancangan c. Aplikasi mengakifkan oolbar komponen Kemungkinan 1 : File rancangan idak diemukan a. Pemakai menuup form dialog unuk membuka file b. Aplikasi kembali ke ampilan menu Kemungkinan : File rancangan diemukan a. Kembali ke langkah ke b pada skenario. Use Case : Membua file baru a. Pemakai membua file baru b. Aplikasi menampilkan form area perancangan c. Aplikasi mengakifkan oolbar komponen Kemungkinan 1 : nama form area perancangan sudah ada 7 Rancang Bangun Aplikasi Unuk Merancang Jaringan Kompuer 7

4 a. Sisem memina konfirmasi unuk menuup file sebelumnya 3. Use Case : Menyimpan file a. Pemakai menyimpan file rancangan b. Aplikasi menyimpan file rancangan Kemungkinan 1 : nama file sudah ada a. Aplikasi menampilkan pesan bahwa file dengan nama ersebu sudah ada b. Aplikasi menampilkan pilihan unuk menumpuk file yang sudah ada aau menyimpan dengan nama baru c. Aplikasi kembali ke langkah a pada Kemungkinan : nama file belum ada a. Aplikasi kembali ke langkah a pada 4. Use Case : Merancang jaringan kompuer a. Pemakai memilih komponen pada area perancangan b. Pemakai menggeser objek pada area perancangan c. Aplikasi merekam daa enang leak komponen 5. Use Case : Menambah objek a. Pemakai memilih icon objek yang diinginkan pada oolbar b. Aplikasi merekam daa enang objek Kemungkinan 1: Penambahan objek melebihi baas maksimal a. Aplikasi menampilkan pesan bahwa banyaknya objek elah mencapai baas maksimal b. Aplikasi memaikan fungsi dari icon unuk menambah objek yang ada pada masing-masing icon di oolbar c. Aplikasi kembali ke langkah a pada Kemungkinan : Banyaknya objek belum melebihi baas maksimal a. Aplikasi kembali ke langkah ke a pada 6. Use Case : Menghapus objek a. Pemakai menghapus objek b. Aplikasi merekam daa enang objek 7. Use Case : Menggeser objek a. Pemakai memilih komponen dan memindahkannya dalam area perancangan b. Aplikasi merekam daa enang objek. Use Case : Menghubungkan objek a. Pemakai memilih objek perama dan memilih menu unuk menghubungkan objek b. Aplikasi menampilkan form konfigurasi por c. Pemakai memilih/mengklik por kosong kemudian menuup form konfigurasi por d. Aplikasi menampilkan/menggambar garis yang mengikui gerakan mouse e. Pemakai memilih objek lain yang ingin dihubungkan f. Aplikasi menampilkan form konfigurasi por g. Pemakai memilih/mengklik por kosong kemudian menuup form konfigurasi por h. Aplikasi menggambar garis yang menghubungkan objek i. Aplikasi merekam daa enang objek Kemungkinan 1 : Pemakai menghubungkan dengan objek yang sudah ada koneksi a. Aplikasi menolak unuk menghubungkan objek yang sudah ada koneksinya b. Aplikasi memaikan por pada objek lain yang sudah ada koneksinya c. Aplikasi kembali ke langkah a pada Kemungkinan : Objek lain belum ada koneksi a. Aplikasi kembali ke langkah e pada 9. Use Case : Mengkonfigurasi alama IP a. Pemakai memilih objek kompuer dan memilih menu konfigurasi b. Aplikasi menampilkan form konfigurasi c. Pemakai mengisi daa konfigurasi d. Aplikasi merekam daa konfigurasi enang objek Kemungkinan 1 : Alama IP ada yang sama a. Aplikasi menampilkan pesan bahwa sudah ada alama yang bersangkuan b. Kembali ke langkah c pada skenario Kemungkinan : Alama IP belum digunakan Rancang Bangun Aplikasi Unuk Merancang Jaringan Kompuer

5 a. Aplikasi kembali ke langkah a pada 10. Use Case : Memeriksa rancangan a. Pemakai memilih sau objek kompuer dan memilih menu konsol unuk menguji hasil rancangan b. Aplikasi menampilkan form konsol yang sesuai dengan objek yang dipilih c. Pemakai menjalankan perinah Ping xxx.xxx.xxx.xxx d. Aplikasi menampilkan pesan enang keberadaan objek kompuer yang memiliki alama IP sesuai dengan alama IP yang dimasukkan oleh pemakai e. Pemakai menuup form konsol Kemungkinan 1 : Alama IP idak diemukan a. Aplikasi menampilkan pesan bahwa alama IP yang diuju belum erhubung dengan objek kompuer b. Kembali ke langkah c pada skenario Kemungkinan : Alama IP diemukan a. Aplikasi menampilkan pesan bahwa objek kompuer yang memiliki alama IP ersebu elah erhubung dengan objek kompuer pemanggil b. Aplikasi kembali ke langkah a pada 11. Use Case : Menggunakan fasilias banuan a. Pemakai memilih menu banuan dan membukanya b. Aplikasi menampilkan form yang berisi dokumen banuan Kemungkinan 1 : Pemakai memilih fasilias banuan unuk pengoperasian aplikasi a. Kembali ke langkah a pada skenario Kemungkinan : Pemakai memilih fasilias banuan enang eori dasar jaringan kompuer a. Aplikasi kembali ke langkah a pada 1. Use Case : Menuup File a. Pemakai memilih menu unuk menuup file b. Aplikasi menuup semua form akif Kemungkinan 1 : File belum disimpan c. Aplikasi menampilkan konfirmasi unuk menyimpan file d. Kembali ke langkah b pada skenario Kemungkinan : File sudah disimpan a. Kembali ke langkah b pada skenario Pemodelan Kelas Karena ineraksi yang erjadi hanya sisem dengan pemakai, di mana daa pemakai idak direkam oleh sisem, maka sisem hanya merekam daa enang rancangan saja yaiu objek yang digunakan unuk merepresenasikan komponen kompuer dan hub, sera merekam dokumen rancangan. Dokumen rancangan berisi objek-objek yang membenuk rancangan jaringan kompuer. Dokumen dapa dilakukan beberapa operasi yaiu simpan, buka dan bua baru. Objek yang erdapa dalam rancangan erdiri dari objek kompuer dan objek hub. Objek kompuer dapa berisi daa enang posisi, ukuran, picure. Objek hub juga berisi daa enang posisi, ukuran dan picure. Operasi yang dapa dikenai pada objek kompuer anara lain se alama IP, se koneksi, dan konsol. Sedangkan operasi yang dapa dikenai pada objek hub hanya erdiri dari se koneksi saja. Dari deskripsi di aas dapa dibua kelas dari objek-objek yang ada. Kelas ersebu erdiri dari kelas dokumen, kelas kompuer, kelas hub, dan kelas hub_por. Kelas dokumen berisi daa enang nama dari kelas-kelas yang lain. Kelas kompuer dan kelas hub merupakan penurunan sifa dari kelas BiBn. BiBn merupakan salah sau komponen yang disediakan dalam aplikasi pemrograman C++ Builder. Pada kelas BiBn memiliki operasi onclick, onkeypress, onmousedown, onmousemove, dan onmouseup. Semua operasi pada kelas bibn merupakan ineraksi secara langsung pemakai dengan aplikasi menggunakan peralaan inpu mouse dan keyboard. Kelas hub_por digunakan unuk menampung informasi mengenai por-por yang ada pada sebuah hub. Informasi ersebu berupa saus dari masing-masing por apakah sudah erpakai aau belum, jika elah erpakai maka akan direkam ujuan dari pemakain por ersebu. 9 Rancang Bangun Aplikasi Unuk Merancang Jaringan Kompuer 9

6 Kompuer PC_ID PC_Name IP_addr P0_Sae P0_Des P0_Des_Por Se_IPAddress Se_Por Goo_Console Gambar 3 Kelas dokumen Gambar 4 Kelas kompuer dan kelas hub Gambar 3.5 Kelas Hub_por Kelas-kelas di aas dapa direlasikan sebagai beriku: Kompuer PC_ID PC_Name. Dokumen Se_IPAddress Se_Por Goo_Console Hub_Por Namadokumen.. BuaFileBaru BukaFile SimpanFile 1 Dokumen P0_Sae P0_Des P0_Des_Por P1_Des_Por P_Sae P_Des P_Des_Por P3_Des_Por P4_Sae P4_Des P4_Des_Por P5_Des_Por P6_Sae P6_Des P6_Des_Por P7_Des_Por DocumenName PCTable HubTable HubPorTable PCCoun HUBCoun BuaFileBaru BukaFile TuupFile SimpanFile BiBn TopPos LefPos Picure Widh Heigh OnClick OnKeyPress OnMouseDown OnMouseMove OnMouseUp Hub Hub_Name Se_Por Gambar 6 Diagram kelas 1 Hub Hub_Name Se_Por P1_Sae P1_Des P3_Sae P3_Des P5_Sae P5_Des P7_Sae P7_Des Hub_Por Por_0_Sae Por_0_Des Por_1_Sae Por_1_Des Updae Srukur dari abel ersebu adalah sebagai beriku : 1. Tabel Dokumen No Fields Type Size Specs Keerangan Tabel 1 Tabel dokumen. Tabel Kompuer No Fields Type Size Specs Keerangan Tabel Hub Tabel Tabel Kompuer No Fields Type Size Specs Keerangan DocumenName PCTable HubTable HubPorTable PC_ID PC_Name IP_addr Subne_addr Gaeway P0_Sae P0_Des P0_Des_Por TopPos LefPos VerPos HorPos Widh Heigh Glyph Hub_Name TopPos LefPos Widh Heigh Glyph Tabel 3 Tabel Hub 4. Tabel Hub_por [ P, C, ] [ 0.. 9,. ] [ 0.. 9,. ] [ 0.. 9,. ] [ True False ] [ P, ] [ H, U, B, ] [ :, \, Primary key Primary key Primary key Tabel yang akan direkam oleh aplikasi erdiri dari empa buah abel. Yaiu abel dokumen, kompuer, hub, dan hub_por. 90 Rancang Bangun Aplikasi Unuk Merancang Jaringan Kompuer 90

7 No Fields Type Size Specs P0_Sae P0_Des P0_Des_Por P1_Sae P1_Des P1_Des_Por P_Sae P_Des P_Des_Por P3_Sae P3_Des P3_Des_Por P4_Sae P4_Des P4_Des_Por P5_Sae P5_Des P5_Des_Por P6_Sae P6_Des P6_Des_Por Tabel 4 Tabel Hub_por 5 [ H, U, B, ] Keeran gan Prim ary key b. Form Perancangan Form perancangan digunakan unuk membua rancangan jaringan kompuer. Judul + Nama File ToolBar Gambar Form perancangan c. Form Konfigurasi Form konfigurasi ini digunakan unuk mengaur koneksi dari objek kompuer maupun objek hub dengan objek lain. Unuk menghubungkan dengan objek lain, pemakai hanya memilih dengan mengklik por yang masih kosong. Konfigurasi Hub Konfigurasi Kompuer Close Area Perancangan Por 0 Dari abel-abel ersebu erdapa sau abel yang akan digunakan sebagai file, yaiu abel dokumen. Tabel ini digunakan dalam memanipulasi seiap file rancangan. Dimana hanya akan merekam sau record yang berisi daa nama dari keiga abel lainnya. DESAIN Form yang digunakan dalam aplikasi ini erdiri dari form menu, form perancangan, form konfigurasi por unuk koneksi dengan objek kompuer aau hub lain, form konfigurasi alama IP, dan form konsol.tampilan Form a. Form Uama Form berisi menu-menu yang digunakan unuk menampilkan formform lainnya seperi form perancangan dan form banuan. Juga erdapa oolbar yang berisi icon-icon unuk memanipulasi file rancangan. Beriku ini desain dari form. ToolBar Menu - menu Gambar 7 Form Close Por 0 Por 1 Por Por 3 Por 4 Por 5 Por 6 Por 7 Gambar 9 Form konfigurasi koneksi d. Form Konfigurasi IP Address Nama PC Nama Kompuer IP Address Subne Mask GaeWay OK Cance l Gambar 30 Form konfigurasi alama IP e. Form Konsole Form konsol ini digunakan unuk menguji koneksi masing-masing objek dalam rancangan jaringan. Melalui form ini pemakai dapa menguji rancangan jaringannya dengan menggunakan perinah ping. Perinah ini dalam sisem operasi digunakan unuk mengirim informasi perminaan ke alama IP yang diuju. Jika alama yang diuju sudah akif dan erhubung dengan jaringan, maka 91 Rancang Bangun Aplikasi Unuk Merancang Jaringan Kompuer 91

8 hasil dari perinah ini akan menampilkan pesan bahwa informasi yang dikirim elah berhasil sampai ujuan dan mendapa anggapan. Nama PC C:\ Gambar 11 Form konsol ALGORITMA Unuk dapa membangun sebuah aplikasi diperlukan algorima-algorima yang jelas agar memudahkan dalam penerjemahan ke dalam kode program. Algorima dibua berdasarkan fungsi-fungsi yang diampilkan pada pemodelan use case. Algorima Manipulasi File Dalam memanipulasi file, aplikasi akan berjalan dengan dua jenis daa. Perama adalah daa abel penampung, daa ini akan merekam seiap deail dari masing-masing objek kompuer dan hub keika melakukan perancangan, anara lain menampung posisi objek, keadaan por, por ujuan, alama IP, dan lain sebagainya. Kedua adalah daa abel penyimpan. Daa inilah yang digunakan sebagai file rancangan yang dapa dimanipulasi. Proses maipulasi file erbagi dalam iga bagian/fungsi yaiu fungsi membua file baru, menyimpan file dan membuka file. Sehingga kia memerlukan iga buah algorima yaiu : a. Membua file baru Algorima ini diperlukan unuk menyiapkan suau dokumen baru dengan menginisialisasi variable penampung yang bersifa semenara (emporary) sebelum daa benar-benar diulis di media penyimpana secara fisik. b. Menyimpan file Algorima ini diperlukan unuk merekam semua daa dari variable penampung semenara ke dalam benuk file dokumen dan file abel sehingga secara fisik dapa ersimpan di media penyimpanan c. Membuka file Algorima Merancang Jaringan Dalam merancang jaringan erdapa empa bagian/fungsi pokok yaiu : a. Menambah objek b. Menghapus objek c. Memindah objek Dalam memindah objek aplikasi berineraksi dengan perangka mouse dimana erdapa iga fungsi yaiu fungsi keika ombol mouse diekan (onmousedown), mouse digeser (mousemove) dan ombol mouse diangka (mouseup). Algorima ersebu adalah sebagai beriku: 1. OnMouseDown Algorima ini menangani kejadian keika ombol mouse diekan pada sebuah objek. OnMouseMove Pada algorima ini erdapa fungsi unuk rubberbanding, yaiu fungsi yang digunakan unuk menggambar garis yang seolah-olah mengikui gerakan mouse. Sera fungsi onmousemove. 3. OnMouseUp Algorima ini menangani kejadian keika mouse ombol mouse diangka dari sebuah objek d. Menghubungkan objek Dalam fungsi ini erbagi dalam iga fungsi yaiu fungsi pemanggil, fungsi objek PC, dan fungsi objek HUB. 1. Algorima fungsi pemanggil. Algorima fungsi objek PC 3. Algorima fungsi objek HUB Algorima Mengkonfigurasi Alama IP Algorima dalan fungsi ini adalah unuk menangani pemberian kombinasi angka sebagai alama IP pada objek PC. Dimana akan membaasi jumlah dan banyaknya angka yang dapa diisi sesuai dengan auran pemberian alama IP besera w masknya Algorima Memeriksa Rancangan Dalam memeriksa rancangan, menggunakan konsep perinah ping pada command promp di windows. Algorima dilakukan dengan melacak sau persau por ujuan dari objek PC dan HUB. Algorima pada Form Konsol Pada form konsol erdapa algorima yang digunakan unuk memeriksa dan mengeksekusi perinah-perinah inernal. Proses unuk mengeahui jenis perinah 9 Rancang Bangun Aplikasi Unuk Merancang Jaringan Kompuer 9

9 ersebu menggunakan cara membaca karaker yang dikeik pada sebuah komponen memo dan memisahkannya berdasarkan karaker spasi kosong. Seelah iu karaker disimpan ke dalam variabel unuk kemudian diperiksa jenis perinah yang akan dieksekusi. PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis dan perancangan sehingga menghasilkan sebuah aplikasi unuk merancang jaringan kompuer, maka diperoleh suau kesimpulan sebagai beriku : 1. Membangun suau jaringan kompuer membuuhkan pengeahuan khusus mengenai jaringan karena harus memperimbangkan banyak aspek, agar idak erjadi pemborosan sumber daya.. Aplikasi ini dapa membanu dalam merancang sebuah jaringan kompuer khususnya jaringan lokal aau LAN yang hanya menggunakan hub sebagai penghubung anar kompuer. 3. Seiap objek kompuer maupun objek hub yang digunakan pada perancangan dapa diambahkan sesuai keinginan pengguna karena objek ersebu dibua secara dinamis dan merupakan urunan dari komponen BiBuon yang ada pada C++ Builder. 4. Aplikasi idak dapa membuka file rancangan yang sudah disimpan dan aau membua file rancangan baru apabila pada aplikasi ersebu form rancangannya sedang akif dan sudah erdapa objek kompuer maupun objek hub di dalamnya. Jadi agar dapa membuka file aau membua file rancangan baru, aplikasi harus diuup erlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena keika membersihkan form perancangan dari rancangan yang berisi objek-objek kompuer maupun hub, aplikasi hanya membersihkan daa yang ada pada abel penampung yang merekam seiap deail objek-objek ersebu eapi idak menghapus komponen yang dicipakan secara dinamis sebagai objekobjek kompuer dan hub. 5. Aplikasi ini dilengkapi dengan adanya form konsol, di mana cara kerjanya menyerupai command promp pada sisem operasi windows yang dapa digunakan unuk memeriksa hubungan anar kompuer dalam suau jaringan kompuer, yaiu dengan perinah ping. 6. Proses pemeriksaan dengan perinah ping dilakukan dengan membaca secara langsung pada abel dari masing-masing objek kompuer dan hub yang merekam daa-daa mengenai keadaan por, ujuan por, alama IP, dan nilai subne. 7. Pengujian aplikasi dilakukan dengan dua rancangan. Unuk rancangan perama pengujian didasarkan pada hubungan anar kompuer secara fisik anpa dipengaruhi oleh nilai subne pada masing-masing alama IP, arinya karena idak diberi nilai subne maka aplikasi menganggap nilai subne sama dengan kosong sehingga masing-masing objek kompuer memiliki daya ampung alama hos yang sama. Hasil dari pengujian ini elah sesuai dengan uji coba pada jaringan kompuer yang sesungguhnya.. Pengujian pada rancangan kedua dilakukan berdasarkan hubungan secara fisik dan juga menghiung kombinasi dalam pemberian alama IP dan nilai subne. Dengan kombinasi ini memungkinkan sebuah objek kompuer memiliki jangkauan alama hos dan daya ampung alama hos yang berbeda dengan objek kompuer yang lain. Sehingga hasil dari pengujian ini, seperi yang diunjukkan pada bab sebelumnya, elah sesuai dengan uji coba pada jaringan kompuer yang sesungguhnya. Saran Saran-saran yang diusulkan unuk pengembangan aplikasi ini adalah 1. Unuk pengembangan lebih lanju, aplikasi dapa dikembangkan agar dapa digunakan unuk jaringan anar LAN dengan media penghubung jaringan idak hanya menggunakan hub, misalnya menggunakan swich dan rouer.. Sebaiknya pengembang dapa menggunakan alernaif yang lebih baik dalam membua objek kompuer dan objek hub. Karena objek ersebu merupakan urunan dari komponen yang ada pada C++ Builder, mengakibakan ercipanya sebuah komponen baru yang belum dapa diakses agar keika form rancangan dibersihkan dari objek-objek kompuer dan hub, komponen dinamis ersebu dapa erhapus secara oomais, misalnya idak menggunakan urunan dari sebuah komponen seperi membua objek sendiri 93 Rancang Bangun Aplikasi Unuk Merancang Jaringan Kompuer 93

10 dan menampilkannya sebagai image yang langsung digambar pada canvas. 3. Perinah-perinah yang ada pada form konsol dapa dikembangkan agar dapa menghasilkan keluaran sesuai dengan maksud dari perinah yang bersangkuan. 4. Unuk pengembangan lebih lanju, aplikasi dapa mensimulasikan proses pemindahan daa pada masing-masing objek kompuer sesuai dengan jalur komunikasi yang dirancang dan pemeaan alama IP yang sesuai, misalnya proses mengkopi file dari sau kompuer ke kompuer lain. DAFTAR PUSTAKA Boggs, Wendy, Michael, 00. Masering UML wih Raional Rose 00. E-Book, Sybex Booch, Rumbaugh, Jacobson, 199. The Unified Modeling Language User Guide. E-Book, Addison-Wesley Longman Inc, Massachuses Bramble, Paul, Adolph, Seve. Paerns For Effecive Use Cases, E-Book Fowler, Marin, UML Disilled Third Ediion. E-Book. Garland, Jeff, Richard, Anhony, 003. Large- Scale Sofware Archiecure. E-Book. John Wiley & Sons Ld, England Heriyano, Bambang, 004. Rekayasa Sisem Berorienasi Objek. Informaika, Bandung Pressman, Roger S, 00. Rekayasa Perangka Lunak Pendekaan Prakisi, Buku 1 Terjemahan. Andi, Yogyakara Mansfield, Niall, 004. Prookol TCP/IP Mendesain Menggunakan dan Troubleshooing Jaringan TCP/IP di Linux dan Windows, Jilid 1. Andi, Yogyakara Nugroho, Adi, 004. Pemrograman Berorienasi Objek. Informaika, Bandung Oeomo, Budi Soeejo, 003. Konsep & Perancangan Jaringan Kompuer. Penerbi Andi, Yogyakara Pender, Thomas A, 00. UML Weekend Crash Course. E-Book. Wiley Publishing, Inc, Indiana Pramono, Joko, Mudah Menguasai C++ Builder, Jilid. PT Elex Media Kompuindo, Jakara Raharjo, Budi, Heryano, Imam, 003. Pemrograman C++ Builder, dilengkapi dengan sudi kasus. Informaika, Bandung Rubbin, David M, 199, Uses Of Use Case. E- Book Sofsar Research Inc Seiawan, C Yudha, 004. Trik & Tip Delphi. Penerbi Andi, Yogyakara Sallings, William,00. Komunikasi Daa dan Kompuer Jaringan Kompuer. Salemba Teknika, Jakara Tanenbaum, Andrew S, Jaringan Kompuer, Edisi 3. Prenhallindo, Jakara Wagio, 005. Jaringan Kompuer Teori dan Implemenasi Berbasis Linux. Gava Media, Yogyakara Wijaya, Hendra, 000. Cisco Rouer. PT Elex Media Kompuindo, Jakara 94 Rancang Bangun Aplikasi Unuk Merancang Jaringan Kompuer 94

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Dalam ugas akhir ini, yang dibahas adalah permasalahan mengenai pencipaan pirani lunak yang mampu memanfaakan sumber daya kamera anpa menggunakan driver.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM Perencanaan dan pembuatan Perangkat Keras

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM Perencanaan dan pembuatan Perangkat Keras BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Perencanaan dan pembuaan Perangka Keras Dalam pembuaan kunci jarak jauh dengan menggunakan minimum sisem 8088, digunakan meode pemodelan. Sebab pemodelan lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F

PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F Zihaul Haq 1, Bowo Nurhadiono, S.Si, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informaika, Universias Dian Nuswanoro Semarang 2 Dosen Pembimbing Teknik Informaika, Universias

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN TEMPAT KOST DENGAN METODE PEMBOBOTAN ( STUDI KASUS : SLEMAN YOGYAKARTA) I Wayan Supriana Program Pascasarjana Ilmu Kompuer Fakulas MIPA Universias Gadjah Mada

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

Faradina GERAK LURUS BERATURAN GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS Wulan Fain Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 1,2,3 Teknologi Informasi dan Kompuer, Polieknik Negeri Lhokseumawe, Jalan banda Aceh-Medan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 44 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sisem ang berjalan Analisis Sisem adalah penguraian dari suau sisem Informasi ke dalam bagian-bagian, komponen-komponen, dengan maksud unuk mendefenisikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)

BAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting) BAB 3 LANDAAN TEORI 3.1 Pengerian dan Kegunaan Peramalan (Forecasing) Dalam melakukan analisis dibidang ekonomi, sosial dan sebagainya, kia memerlukan suau perkiraan apa yang akan erjadi aau gambaran enang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Diagram Alur untuk Program Komputer.

PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Diagram Alur untuk Program Komputer. PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Flowchar adalah suau diagram ang menggambarkan susunan logika suau program. Simbol simbol ang digunakan adalah sebagai beriku : Proses/prosessing, sau aau beberapa

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROXY SEVER DI DEBIAN UNTUK ADMINISTRASI NETWORK

RANCANG BANGUN PROXY SEVER DI DEBIAN UNTUK ADMINISTRASI NETWORK RANCANG BANGUN PROXY SEVER DI DEBIAN UNTUK ADMINISTRASI NETWORK Faiz Muqorrir Kaafah 1, Brian Anhony 2 1,2 Program Sudi Manajemen Informaika, Konsenrasi Teknik Informaika 3 Polieknik Komp Niaga LPKIA Bandung

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah

Lebih terperinci

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT 2 Relasi LOGIK FUNGSI ND, FUNGSI OR, DN FUNGSI NOT Tujuan : Seelah mempelajari Relasi Logik diharapkan dapa,. Memahami auran-auran relasi logik unuk fungsi-fungsi dasar ND, OR dan fungsi dasar NOT 2. Memahami

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108 JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik

Lebih terperinci

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu .4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

1. Pengertian Digital

1. Pengertian Digital Kegiaan elajar. Pengerian Digial Tujuan Khusus Pembelajaran Pesera harus dapa: Menyebukan definisi besaran analog Menyebukan definisi besaran digial Menggambarkan keadaan logika Menyebukan perbedaan nilai

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan program sraegis Kemenerian Peranian dalam rangka mengurangi ingka kemiskinan,

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI 5 Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Menuru Sofjan Assauri (1984, p1), kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang, kia kenal dengan apa yang disebu peramalan (forecasing).

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah 37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Encoder 2B1Q Berbasis FPGA

Desain dan Implementasi Encoder 2B1Q Berbasis FPGA Desain dan Implemenasi Encoder Berbasis FPGA Sahbuddin Abdul Kadir 1 1 Teknik Elekro, Polieknik Negeri Ujung Pandang Sahbuddin.ak@poliupg.ac.id Absrak Pada sisem komunikasi digial, daa diransmisikan dalam

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

RANK DARI MATRIKS ATAS RING Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari 2014 LAORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Luvia, Imroaul Maghfiroh, Rana Dewi Kumalasari Laboraorium Fisika Maerial Jurusan Fisika, Deparemen Fisika

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa merupakan perusahaan indusri yang didirikan pada anggal 3 Desember 98, yang berempa di Jalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand Landbow Nijeverheiden

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand Landbow Nijeverheiden 17 BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 1920, Kanor Saisik perama kali didirikan oleh Direkur Peranian, Kerajinan dan Perdagangan (Direcure Vand Landbow

Lebih terperinci

Analisis Gerak Osilator Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Metode Elemen Hingga Dewi Sartika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1

Analisis Gerak Osilator Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Metode Elemen Hingga Dewi Sartika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1 Analisis Gerak Osilaor Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Meode Elemen Hingga Dewi Sarika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1 1 Jurusan Fisika FMIPA Universias Hasanuddin, Makassar

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya 5 Bab 2 Tinjauan Pusaka 2.1 Peneliian Sebelumnya Dalam skripsi peneliian yang berjudul Pemodelan dinamis pola anam berbasis meode LVQ (Learning Vecor Quanizaion) (Bursa, 2010), menghasilkan sisem informasi

Lebih terperinci

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1 PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis

Lebih terperinci