Analisa dan Penerapan Metode Particle Swarm Optimization Pada Optimasi Penjadwalan Kuliah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisa dan Penerapan Metode Particle Swarm Optimization Pada Optimasi Penjadwalan Kuliah"

Transkripsi

1 Jurnal Teknk Informatka, Vol 1 September 2012 Analsa dan Penerapan Metode Partcle Swarm Optmzaton Pada Optmas Penjadwalan Kulah Rasha Ashla Rachman 1), Dadang Syarf 2), Rka Perdana Sar 3) 1) Program Stud Teknk Informatka Polteknk Caltex Rau, Pekanbaru 28265; rashaashla@gmal.com 2) Program Stud Sstem Informas Polteknk Caltex Rau, Pekanbaru 28265; dangsyarf@gmal.com 3) Program Stud Teknk Informatka Polteknk Caltex Rau, Pekanbaru 28265; rka@pcr.ac.d Abstrak Jadwal pentng artnya dalam keberlangsungan proses belajar mengajar d suatu perguruan tngg khususnya d Polteknk Caltex Rau (PCR). Penjadwalan kulah yang dlakukan oleh BAAK (Bagan Admnstras dan Akademk Kemahasswaan) Polteknk Caltex Rau dlakukan dengan memproses data data perkulahan dengan memanfaatkan software Mcrosoft Excel untuk menghaslkan jadwal kulah. Tngkat keteltan yang tngg mengurang fungs keefsenan dan terjadnya human error mash besar. Contohnya kemungknan jadwal kulah yang terjad pada jam dan har yang sama pada pemakaan ruangan ataupun pada jadwal mengajar dosen. Atas dasar tu, maka dbuatlah sebuah sstem untuk mengoptmalkan penjadwalan kulah sebaga solus dalam menyelesakan masalah penjadwalan kulah yang terjad d PCR. Algortma Partcle Swarm Optmzaton (PSO) sebaga algortma untuk penyelesaan masalah optmas dengan proses pembangktan poss dan velocty awal, update velocty dan update poss sebaga 3 tahapan utamanya sehngga ddapatkan solus berupa jadwal kulah. Berdasarkan peneltan yang telah dlakukan mash terdapat data bentrok jadwal kulah yang dapat dlhat dar nla ftness sstem sehngga hasl yang ddapat dar sstem penjadwalan kulah n belum dapat daplkaskan pada penjadwalan kulah yang sesungguhnya. Sstem n dbangun menggunakan bahasa pemograman web PHP dan database MySQL. Kata kunc : Penjadwalan Kulah, PSO, PHP, dan MySQL. Abstract Course schedule play crucal role n teachng and learnng at unversty, especally n Polteknk Caltex Rau. The mechansm of actvty n PCR depends on t. Currently the process of schedule management s conducted manually by PCR Student Admnstraton usng Mcrosoft Excel to manage courses schedule. Ths procedure requres hgh accuracy that decrease effcently way, long tme span of process, and the possblty of errors whch plot out schedule clash. Clashes of schedule drag not only tme but also the usage of room, due to ths matter, the schedulng would not be optmal. Based on t, the optmal schedulng requre an applcaton that provde soluton for the problem that occurs n PCR schedule. The method used to optmze the applcaton s Partcle Swarm Optmzaton Algorthm, even though PSO algorthm s used to produce an optmal soluton, there are stll clashes schedulng course conclude that ths method can not be appled n a real course schedulng. The applcaton system s bult by usng PHP web programmng language and MySQL as a database.. Keywords : Schedulng Course, PSO, PHP, and MySQL. 1 PENDAHULUAN Jadwal pentng artnya dalam keberlangsungan proses belajar mengajar d suatu perguruan tngg khususnya d Polteknk Caltex Rau (PCR). Penjadwalan kulah yang dlakukan oleh BAAK (Bagan Admnstras dan Akademk Kemahasswaan) Polteknk Caltex Rau dlakukan dengan memproses data data perkulahan dengan memanfaatkan software Mcrosoft Excel untuk menghaslkan jadwal kulah. Tngkat keteltan yang tngg mengurang fungs keefsenan dan terjadnya human error mash besar. Contohnya kemungknan jadwal kulah yang terjad pada jam dan har yang sama pada pemakaan ruangan ataupun pada jadwal mengajar dosen. Atas dasar tu, maka dbuatlah sebuah sstem untuk mengoptmalkan penjadwalan kulah sebaga solus dalam menyelesakan masalah penjadwalan kulah yang

2 2 Rasha Ashla Rachman terjad d PCR. Optmas penjadwalan kulah adalah memaksmalkan teknk mengatur waktu perkulahan atau belajar mengajar. Algortma Partcle Swarm Optmzaton (PSO) sebaga algortma untuk penyelesaan masalah optmas sehngga ddapatkan solus berupa jadwal kulah. 2 Dasar Teor 2.1 Optmas Berdasarkan buku yang dtuls oleh Suyanto (2010) dsebutkan bahwa optmas merupakan aktvtas untuk mendapatkan hasl yang terbak atau optmal (nla efektf yang dapat dcapa) dar plhan yang terseda. Tujuan dar setap keputusan adalah untuk memnmumkan usaha yang dlakukan atau memaksmumkan keuntungan yang dperoleh. Usaha atau keuntungan tersebut secara praktek dnyatakan sebaga fungs dengan varabel keputusan yang akan dcar nla optmumnya. Optmas sangat berguna dhampr segala bdang dalam rangka melakukan usaha secara efektf dan efsen untuk mencapa target hasl yang ngn dcapa. [5] 2.2 Penjadwalan Kulah Pengertan penjadwalan dapat berbeda beda, tergantung dar konteks dmana kata tersebut dbcarakan, bak dar seg ndustr, bsns, manajemen, ataupun penddkan. Penjadwalan dalam bdang penddkan memlk pengertan secara khusus sebaga duras waktu dar waktu kerja yang dbutuhkan untuk melakukan serangkaan aktvtas kerja dalam kegatan belajar mengajar. Penjadwalan juga merupakan proses penyusunan daftar perkulahan atau daftar kegatan belajar mengajar yang akan dlakukan untuk mencapa atau mewujudkan suatu tujuan tertentu yang juga menamplkan hasl akhr berupa laporan. Dalam penjadwalan kulah dbahas tentang bagamana mengatur pembagan duras waktu perkulahan sesua dengan aturan yang berlaku d perguruan tngg, bak pembagan jadwal untuk tap mahasswa pada mata kulah tertentu maupun dosen pengajar d unverstas tersebut. [1] 2.3 Algortma PSO dengan Parameter Inerta Weght Pada saat sekarang n PSO telah mengalam banyak perubahan. Penelt penelt yang telah mempelajar dan menggunakan algortma telah mengembangkan vers, aplkas dan telah mengeluarkan teor teor pengembangan beberapa parameter dan aspek dar algortma PSO n. Sh dan Eberhart (1998) melakukan varas atau modfkas terhadap algortma orsnl untuk mengendalkan stagnas partkel dengan memasukkan parameter nerta weghtng (w) pada persamaan pertama PSO (Alrjadjs, 2010)[1]. Pada kasus penjadwalan kulah n, partkel adalah satu jadwal kulah yang terdr dar beberapa kelas. Terdapat 3 tahap dar metode PSO pada permasalahan penjadwalan kulah, sebaga berkut [2] : 1. Pembangktan poss dan velocty awal. Proses dar pembangktan poss X dan kecepatan Y n menggunakan fung rand. Pembangktan partkel poss X k dan partkel kecepatan V k dengan notas partkel ke pada waktu ke k menggunakan batas atas (X max ) dan batas bawah (X mn ) sepert persamaan berkut [1][2] : X 0 = X mn + rand (X max X mn ) (1) V 0 = X mn + rand (X max X mn ) (2) Dalam proses random dperlukan slot untuk menampung dar random poss dan random kecepatan. Melalu proses pembangktan partkel n dapat maka kumpulan partkel dapat terdstrbus secara acak. Poss dan kecepatan dar partkel drepresentaskan melalu vector. Vektor sepert dtunjukkan sebaga berkut :

3 Jurnal... Vol. XX, No. X, Bulan 20XX, XX-XX 3 X k = (X k 1,X k 1,,X k n ) T V k = (V k 1,V k 1,,V k n ) T Untuk jens mata kulah praktkum mengkut pembebanan yang telah dtentukan oleh masng masng prod tap jurusan. Msalkan, data kulah yang dgunakan sebaga berkut : Tabel 1 Data Kulah d_ kulah d_ matkul d_ dosen d_ kelas nama_ matkul KUL DSN59 KLS24 Prak. Keamanan dan Jarngan Komputer KUL DSN38 KLS25 Prak. Keamanan dan Jarngan Komputer KUL DSN61 KLS03 Algortma dan Pemrogram an (Java) KUL DSN62 KLS04 Algortma dan Pemrogram an (Java) nama_ dosen status_ dosen nama_ kelas RMT TETAP 3SI WNS TETAP 3SI JNS TETAP 1TIA DYH TETAP 1TIB 2. Menentukan nla ftness masng masng partkel Tabel 2 Batasan Constrant No Batasan Tdak bentrok dosen Tdak bentrok matakulah Tdak bentrok ruangan Dar nla ftness yang ddapat akan menentukan pelanggaran pelanggaran konstran dar penjadwalan kulah. Apabla pada tap - tap partkel terjad pelanggaran terhadap konstran konstran datas maka nla ftness masng masng partkel akan d-ncrement sebanyak satu untuk tap pelanggaran yang terjad. 3. Proses Update Velocty dan Poss Nla dar local best dan global best yang ddapat akan dgunakan untuk proses update kecepatan dan update poss. Adapun 3 parameter yang mempengaruh pencaran pada algortma partcle swarm optmzaton n adalah w (nerta weght), c1 (faktor learnng

4 4 Rasha Ashla Rachman local partkel), c2 (faktor learnng global partkel) yang dgabungkan dalam satu persamaan [3] : = w *V k + c1 * rnd * (p - X k ) + c2 * rnd * (p g k - X k ) (3) V k 1 Dmana : w = faktor nersa (nerta weght) V k = kecepatan X k = poss rnd = parameter random range 0-1 c1, c2 = konstanta akseleras (learnng rate) p = local best g p k = global best = partkel Persamaan datas adalah persamaan yang dgunakan untuk proses update velocty (update kecepatan) untuk masng - masng partkel dengan menggunakan nla ftness terbak yang ddapat dar perulangan partkel. Perumusan dar update velocty n menggunakan beberapa parameter random (rnd) dengan range 0-1 untuk mendapatkan nla velocty yang bak. Proses terakhr yang dlakukan adalah update poss dar nla update velocty, sepert pada persamaan [4]: X k 1 = X k + V k 1 (4) 3 Perancangan Perancangan mengena aplkas n sepert yang tampak pada gambar-gambar berkut: Gambar 1 Use Case Dagram Use case dagram dgunakan untuk menggambarkan bagamana sstem akan dbangun. Aplkas penjadwalan kulah n dperuntukkan untuk satu orang pengguna (admn).

5 Jurnal... Vol. XX, No. X, Bulan 20XX, XX-XX 5 Gambar 2 Flowchart Sstem Proses penjadwalan kulah menggunakan Partcle Swarm Optmzaton (PSO) dapat dlhat pada flowchart Gambar 2 datas. Proses awal yang dlakukan adalah nsalsas partkel awal dan parameter perkulahan yang dgunakan untuk proses penjadwalan kulah dengan Algortma PSO. Untuk melakukan proses pembangktan poss dan kecepatan awal maka kta mengambl data pertemuan kulah dar database yang dperlukan untuk proses random untuk poss dan kecepatan yang dmsalkan sebaga slot. Setelah tu kta htung nla ftness dar tap partkel sesua dengan jumlah partkel. Lalu kta menghtung nla local best dan nla global best yatu nla partkel terbak dar semua partkel local best. Kemudan kta melakukan tahapan htung velocty partkel yang dgunakan untuk update nla velocty untuk semua partkel. Apabla krtera berhent tercapa maka proses pun berhent.

6 6 Rasha Ashla Rachman Gambar 3 Entty Relatonshp Dagram Gambar 3. datas menjelaskan perancangan Entty Relatonshp Dagram yang merupakan tabel tabel yang akan dgunakan untuk aplkas penjadwalan kulah. Dar gambar 3 datas dapat dlhat bahwa tabel jadwal memlk semua d dar tabel lan yang menjad foregn key pada tabel jadwal. Tabel dbawah n akan menjelaskan kegunaan dar masng masng tabel. Tabel 3 Penjelasan Tabel dalam ERD Nama Tabel Penjelasan Admn Tabel untuk menympan data admn Mata Kulah Tabel untuk menympan data mata kulah Dosen Tabel untuk menympan data dosen Kelas Tabel untuk menympan data kelas Ruang Tabel untuk menympan data ruangan Ruang _praktkum Tabel untuk menympan data ruang praktkum Kulah Tabel untuk menympan data pertemuan kulah Slot Tabel untuk menympan data slot 4 Hasl dan Dskus Adapun urutan proses yang dlakukan dalam partcle swarm optmzaton untuk penjadwalan kulah n adalah : 1. Buat suatu bass data yang menampung data perkulahan, msalkan tabelnya :

7 Jurnal... Vol. XX, No. X, Bulan 20XX, XX-XX 7 Tabel 4 Bass Data Perkulahan ID KULIAH ID MATKUL ID DOSEN ID KELAS KUL01 1 DSN83 KLS01 KUL02 1 DSN53 KLS02 KUL03 1 DSN53 KLS03 KUL04 1 DSN53 KLS04 KUL05 1 DSN83 KLS07 2. Buat suatu slot yang akan menampung poss dan velocty dengan ukuran hasl kal jumlah jam, jumlah har, dan jumlah kelas. Slot = jumlah jam x jumlah har x jumlah kelas = 10 x 6 x 38 = 2280 slot Gambaran dar slot awal yang akan dgunakan untuk tap partkel adalah sebaga berkut : Gambar 4 Representas Poss awal dalam slot Berdasarkan gambar 4 datas ddapat nla poss (x) awal, sebaga berkut : x0=0 x5=5 x10=10 x15=15 x20=20 x25=25 x1=1 x6=6 x11=11 x16=16 x21=21 x26=26 x2=2 x7=7 x12=12 x17=17 x22=22 x27=27 x3=3 x8=8 x13=13 x18=18 x23=23 x28=28 x4=4 x9=9 x14=14 x19=19 x24=24 x29=29 x0 mengnsalsakan poss ke 0 atau poss awal ddalam slot. Kemudan masukkan d perkulahan ke dalam slot secara acak. Hal n dlakukan hngga seluruh slot ters. Dmsalkan proses memasukkan d perkulahan dapat dlhat pada Gambar 5 d bawah n :

8 8 Rasha Ashla Rachman Gambar 5 Representas Pembangktan Poss dan Velocty 3. Tentukan parameter parameter PSO dmsalkan : jumlah partkel = 4, jumlah teras = 1, w = 0.9, c1 = 2.5, c2 = 2.5 Kemudan tentukan populas awal secara random, untuk awal proses nla velocty sama dengan nla poss. Setap terjad pelanggaran maka nla ftness akan dncrement sebanyak satu karena nla ftness merealsaskan jumlah bentrokan yang terjad sehngga ddapat nla ftness sebaga berkut : - Nla ftness untuk partkel 1. f1 = 6 - Nla ftness untuk partkel 2. f2 = 2 - Nla ftness untuk partkel 3. f3 = 5 - Nla ftness untuk partkel 4. f4 = 4 Dar nla ftness yang sudah ddapat, kta dapat menentukan nla local best dan global best. Adapun nla local best n adalah ftness yang mempunya nla bentrokan / pelanggaran palng sedkt dan nla global best adalah nla local best yang palng bak dar setap teras sehngga ddapat nla local best sebaga berkut : - Local best = 2 Setelah ddapat nla local best kta dapat menentukan nla global best. Pada perhtungan manual n jumlah teras = 1 dmaksudkan sebaga teras awal. Maka pada teras awal nla local best sama dengan nla global best, sehngga ddapat nla global best sebaga berkut : - Global best = 2 4. Update velocty ( kecepatan ). Setap partkel yang berpndah dar satu poss ke poss yang lan dpengaruh oleh suatu velocty (kecepatan) yang menggambarkan perpndahan poss. Ddalam persamaan untuk mencar velocty terdapat parameter random yang berada pada range 0-1. Nla poss (x) awal yang telah dtentukan dmasukkan ke dalam persamaan velocty [3] : x0=0 x5=5 x10=10 x15=15 x20=20 x25=25 x1=1 x6=6 x11=11 x16=16 x21=21 x26=26 x2=2 x7=7 x12=12 x17=17 x22=22 x27=27 x3=3 x8=8 x13=13 x18=18 x23=23 x28=28 x4=4 x9=9 x14=14 x19=19 x24=24 x29=29

9 Jurnal... Vol. XX, No. X, Bulan 20XX, XX-XX 9 sehngga ddapat nla velocty sebaga berkut : v0=3 v5=10 v10=12 v15=16 v20=21 v25=23 v1=1 v6=5 v11=10 v16=14 v21=19 v26=23 v2=2 v7=4 v12=8 v17=13 v22=15 v27=19 v3=-2 v8=2 v13=7 v18=16 v23=21 v28=20 v4=4 v9=8 v14=-2 v19=2 v24=14 v29=19 5. Update poss Adapun proses update poss menggunakan persamaan [4]. Sehngga ddapat poss baru yang merupakan hasl tambah poss yang lama dengan velocty yatu: x0=3 x5=15 x10=22 x15=2 x20=12 x25=19 x1=2 x6=11 x11=21 x16=1 x21=11 x26=20 x2=4 x7=11 x12=20 x17=1 x22=8 x27=17 x3=1 x8=10 x13=20 x18=5 x23=15 x28=19 x4=8 x9=17 x14=12 x19=9 x24=9 x29=19 Jka poss baru yang ddapatkan dtamplkan ke dalam bentuk representas poss, maka dapat dlhat pada gambar 6 d bawah n: Gambar 6 Representas Poss Baru 4.1 Pengujan Aplkas 1. Ftur Menu Penjadwalan Kulah 1) Menu Proses Penjadwalan Kulah Menu Penjadwalan kulah n memlk dua sub menu yatu Lhat Jadwal dan Proses Penjadwalan Kulah. Pada menu Proses Penjadwalan kulah dlakukan proses dar mplementas metode Partcle Swarm Optmzaton. Dengan menekan tombol Mula Proses Penjadwalan Kulah untuk mendapatkan hasl penjadwalan kulah sepert yang dlhat pada Gambar 10 berkut n :

10 10 Rasha Ashla Rachman Gambar 7 Halaman Proses Penjadwalan Kulah 5 KESIMPULAN 1. Masalah penjadwalan kulah dapat drepresentaskan ke dalam slot yang merupakan tahapan dar metode PSO yang selanjutnya dapat dbuat program untuk menghaslkan jadwal kulah dengan memenuh aturan aturan penjadwalan dan parameter parameter PSO yang dgunakan. 2. Berdasarkan pengujan parameter yang dlakukan, jumlah partkel yang lebh besar dapat mempengaruh hasl solus yang lebh bak walaupun membutuhkan waktu yang lebh lama dalam pemrosesannya. 3. Spesfkas dar komputer yang dpaka berpengaruh terhadap waktu proses penjadwalan kulah. Spesfkas yang tngg dar komputer yang dpergunakan untuk pengujan dapat menjalankan partkel yang lebh bak dalam pemrosesan penjadwalan kulah dan dapat menghaslkan waktu proses yang lebh cepat. 4. Webste n sudah dapat menghaslkan jadwal kulah, namun mash terdapat bentrokan jadwal dkarenakan langkah langkah PSO yang banyak memlk proses random sehngga tdak sepert penjadwalan kulah yang sesungguhnya. DAFTAR PUSTAKA [1] Alrjadjs. (2010). Optmas Parameter Kontroler PID Berbass Algortma Partcle Swarm Optmzaton (PSO) Untuk Sstem Dengan Waktu Tunda. Insttut Teknolog Sepuluh Nopember. Surabaya. [2] Aran, Dan. (2010). Optmas Penjadwalan Mata Kulah Dengan Menggunakan Algortma Partcle Swarm Optmzaton (PSO). Polteknk Elektronka Neger Surabaya-Insttut Teknolog Sepuluh Nopember. Surabaya. [3] Gazal, Harry Rahmat. (2010). Penjadwalan Kulah Menggunakan Genetc Algorthm. Polteknk Caltex Rau. Pekanbaru. [4] Shau, Der-Fang,. (2011). A Hybrd Partcle Swarm Optmzaton for a Unversty Course Schedulng Problem wth Flexble Preferences. Fooyn Unversty, Kaohsung, Tawan, ROC. [5] Suyanto. (2010). Algortma Optmas Determnstk atau Probablstk. Yogyakarta [6] Zerda, Ev Ra. (2009). Analss dan Penerapan Algortma Partcle Swarm Optmzaton (PSO) pada Optmas Penjadwalan Sumber Daya Proyek. Insttut Teknolog Telkom. Bandung..

PENGEMBANGAN METODE ALGORITMA GENETIKA DAN DARWINIAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK FUNGSI MULTIMODAL

PENGEMBANGAN METODE ALGORITMA GENETIKA DAN DARWINIAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK FUNGSI MULTIMODAL Arad Retno TH, Pengembangan Metode Algortma Gen, Hal 93-0 PENGEMBANGAN METODE ALGORITMA GENETIKA DAN DARWINIAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK FUNGSI MULTIMODAL Arad Retno Tr Hayat Abstrak Metode optmas

Lebih terperinci

APLIKASI PENJADWALAN MATA KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

APLIKASI PENJADWALAN MATA KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) APLIKASI PENJADWALAN MATA KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Irfrans Kusmarna, Luh Kesuma Wardhan 2, Muhammad Safrzal 3,3 Jurusan Teknk Informatka, Fakultas Sans dan Teknolog,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

Roy Madi Mahasiswa Teknik Informatika, FT UMRAH

Roy Madi Mahasiswa Teknik Informatika, FT UMRAH OPTIMASI WAKTU KEBERANGKATAN FERRY TANJUNGPINANG BATAM DENGAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (Stud Kasus : Pelabuhan Sr Bntan Pura, Kota Tanjungpnang) Roy Mad Mahasswa Teknk Informatka, FT UMRAH (roymad0@gmal.com)

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tnjauan Pustaka 2.1.1 Tmetable Tmetable merupakan alokas subjek yang memlk kendala untuk dtempatkan pada ruang waktu (Gan dkk, 2004). Permasalahan Tmetable cukup luas. Masalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal 157 Vol. 13, No. 2, 157-161, Januar 2017 Tnjauan Algortma Genetka Pada Permasalahan Hmpunan Httng Mnmal Jusmawat Massalesse, Bud Nurwahyu Abstrak Beberapa persoalan menark dapat dformulaskan sebaga permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER 5.1 Pembelajaran Dengan Fuzzy Program Lner. Salah satu model program lnear klask, adalah : Maksmumkan : T f ( x) = c x Dengan batasan : Ax b x 0 n m mxn Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 6 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Newton Raphson Dengan Modifikasi Tabel

PRAKTIKUM 6 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Newton Raphson Dengan Modifikasi Tabel PRAKTIKUM 6 Penyelesaan Persamaan Non Lner Metode Newton Raphson Dengan Modfkas Tabel Tujuan : Mempelajar metode Newton Raphson dengan modfkas tabel untuk penyelesaan persamaan non lner Dasar Teor : Permasalahan

Lebih terperinci

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE 6B.1 Pelathan ADALINE Model ADALINE (Adaptve Lnear Neuron) dtemukan oleh Wdrow & Hoff (1960) Arstekturnya mrp dengan perseptron Perbedaan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

IMAGE CLUSTER BERDASARKAN WARNA UNTUK IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT DENGAN METODE VALLEY TRACING

IMAGE CLUSTER BERDASARKAN WARNA UNTUK IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT DENGAN METODE VALLEY TRACING IMAGE CLUSTER BERDASARKAN WARNA UNTUK IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT DENGAN METODE VALLEY TRACING M. Helmy Noor 1, Moh. Harad 2 Program Pasasarjana, Jurusan Teknk Elektro, Program Stud Jarngan Cerdas

Lebih terperinci

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM Tut Susant, Mashad, Sukamto Mahasswa Program S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERMASALAHAN OPTIMASI CONSTRAINED NONLINEAR DENGAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PENYELESAIAN PERMASALAHAN OPTIMASI CONSTRAINED NONLINEAR DENGAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PENYELESAIAN PERMASALAHAN OPTIMASI CONSTRAINED NONLINEAR DENGAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Yudh Purwananto Rully Soelaman dan Bambang Santoso. Fakultas Teknolog Informas Insttut Teknolog Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

Implementasi Metode Particle Swarm Optimization-Dempster Shafer untuk Diagnosa Indikasi Penyakit pada Budidaya Ikan Gurami

Implementasi Metode Particle Swarm Optimization-Dempster Shafer untuk Diagnosa Indikasi Penyakit pada Budidaya Ikan Gurami Jurnal Pengembangan Teknolog Informas dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Februar 2018, hlm. 503-509 http://j-ptk.ub.ac.d Implementas Metode Partcle Swarm Optmzaton-Dempster Shafer untuk

Lebih terperinci

Kata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.

Kata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal. Makalah Semnar Tugas Akhr MENGOPTIMALKAN PEMBAGIAN BEBAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTGU TAMBAK LOROK DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER Oleh : Marno Sswanto, LF 303 514 Abstrak Pertumbuhan ndustr pada suatu

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan

Lebih terperinci

OPTIMISASI PELETAKAN DAN SIZING DISTRIBUTED GENERATION (DG) MENGGUNAKAN TWO LAYER PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (TLPSO)

OPTIMISASI PELETAKAN DAN SIZING DISTRIBUTED GENERATION (DG) MENGGUNAKAN TWO LAYER PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (TLPSO) OPTIMISASI PELETAKAN DAN SIZING DISTRIBUTED GENERATION (DG) MENGGUNAKAN TWO LAYER PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (TLPSO) Efrta Arfah Z Jurusan Teknk Elektro, FTI-ITATS Surabaya Jl. Aref Rahman Hakm 100 Tlp

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

OPTIMASI MASALAH PENUGASAN. Siti Maslihah

OPTIMASI MASALAH PENUGASAN. Siti Maslihah JPM IIN ntasar Vol. 01 No. 2 Januar Jun 2014, h. 95-106 OPTIMSI MSLH PNUGSN St Maslhah bstrak Pemrograman lner merupakan salah satu lmu matematka terapan yang bertuuan untuk mencar nla optmum dar suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi ) APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO

PENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Prosdng Semnar Nasonal Manajemen Teknolog III Program Stud MMTITS, Surabaya 4 Pebruar 2006 PENJADWALAN PRODUKSI d PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO Mohammad Khusnu Mlad, Bobby Oedy P. Soepangkat, Nurhad Sswanto

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat

Lebih terperinci

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II TEORI ALIRAN DAYA BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 II TINJUN PUSTK 2.1 Manaemen Proyek 2.1.1 Pengertan Manaemen Proyek Sebelum mengemukakan apa art dar Manaemen Proyek, terlebh dahulu akan mengetahu art dar Manaemen dan Proyek tu. Menurut Hamng dan Nurnaamuddn

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

Analisis Kecepatan Dan Percepatan Mekanisme Empat Batang (Four Bar Lingkage) Fungsi Sudut Crank

Analisis Kecepatan Dan Percepatan Mekanisme Empat Batang (Four Bar Lingkage) Fungsi Sudut Crank ISSN 907-0500 Analss Kecepatan Dan Percepatan Mekansme Empat Batang (Four Bar ngkage Fungs Sudut Crank Nazaruddn Fak. Teknk Unverstas Rau nazaruddn.unr@yahoo.com Abstrak Pada umumnya analss knematka dan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

PEMAHAMAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN PEMPROGRMAN MATLAB (Studi Kasus : Metode Secant)

PEMAHAMAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN PEMPROGRMAN MATLAB (Studi Kasus : Metode Secant) PEMAHAMAN METODE NUMERIK MENGGUNAKAN PEMPROGRMAN MATLAB (Stud Kasus : Metode Secant) Melda panjatan STMIK Bud Darma, Jln.SM.Raja No.338 Sp.Lmun, Medan Sumatera Utara Jurusan Teknk Informatka e-mal : meldapjt.78@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA

PENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA PENERAPAN MEODE LINIEAR DISCRIMINAN ANALYSIS PADA PENGENALAN AJAH ERASIS KAMERA Asep Sholahuddn 1, Rustam E. Sregar 2,Ipng Suprana 3,Setawan Had 4 1 Mahasswa S3 FMIPA Unverstas Padjadjaran e-mal: asep_sholahuddn@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

Kata kunci: development planning, development index, integer linear programming

Kata kunci: development planning, development index, integer linear programming FORMULASI DEVELOPMENT INDEX UNTUK OPTIMASI RENCANA PENGEMBANGAN INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI: STUDI KASUS PROGRAM STUDI X SURABAYA Suseno Bud Prasetyo Jurusan Teknk Industr-FTI Unverstas Pembangunan Nasonal

Lebih terperinci

Bab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat

Bab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat Bab III Analss dan Rancangan Sstem Kompres Kalmat Bab n bers penjelasan dan analss terhadap sstem kompres kalmat yang dkembangkan d dalam tess n. Peneltan n menggunakan pendekatan statstcal translaton

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan

Lebih terperinci

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil .1 Sstem Makroskopk dan Sstem Mkroskopk Fska statstk berangkat dar pengamatan sebuah sstem mkroskopk, yakn sstem yang sangat kecl (ukurannya sangat kecl ukuran Angstrom, tdak dapat dukur secara langsung)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

METODE KLASTERISASI DATA BERBASIS ARTIFICIAL BEE COLONY DAN K-HARMONIC MEANS

METODE KLASTERISASI DATA BERBASIS ARTIFICIAL BEE COLONY DAN K-HARMONIC MEANS TESIS METODE KLASTERISASI DATA BERBASIS ARTIFICIAL BEE COLONY DAN K-HARMONIC MEANS Oleh : I Made Wdartha NRP. 5109201009 Dosen Pembmbng : Dr. Agus Zanal Arfn, S.Kom, M.Kom Anny Yunart, S.Kom, M.Comp.Sc

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI JEMI, Vol 1, No 1, Desember 2010 PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI Des Rahmatna, SPd, MSc (Unverstas Martm Raja Al Haj) ABSTRAKSI Peneltan n dmaksudkan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci