DAILY REPORT 17 January 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 17 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 23 Januari 2015

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 14 November 2013

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 12 Desember 2013

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 27 April 2016

WEEKLY REPORT 25 November 2013

WEEKLY REPORT 18 November 2013

WEELY REPORT 10 February 2014

WEEKLY REPORT 20 January 2014

DAILY REPORT 24 October 2013

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

DAILY REPORT 20 February 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 19 Desember 2013

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 17 Desember 2013

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 05 August 2014

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT. 03 October 2013

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 21 November 2013

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 03 Desember 2013

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

DAILY REPORT 03 September 2014

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 25 Februari 2016

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 19 November 2013

DAILY REPORT 06 January 2014

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 08 May 2014

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 11 Jun 2014

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 15 August 2014

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT. 10 October 2013

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

DAILY REPORT 23 Aug 2017

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 12 December 2017

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 16 January 2018

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 15 July 2014

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT. 18 October 2013

Transkripsi:

DAILY REPORT 17 January 2014 NEWS HEADLINES ASII penjualan mobil tahun 2013 naik 8,15% jadi 654.558 unit BEI belum menerima informasi rencana pengambilalihan PGAS Menteri BUMN, akuisisi PGAS oleh Pertamina pilihan tepat. Menteri BUMN, akuisisi Pertamina terhadap PGAS akan bertahap Wika Beton anak perusahaan WIKA berharap IPO di Maret 2014 Indofood akan melakukan penanaman baru di lahan kelapa sawit Grup Bakrie minta tambahan waktu pemisahan dengan Bumi Plc Hary Tanoesoedibjo, bantah pengambil alihan MNCTV oleh Tutut CANI incar kontrak baru dari perusahaan migas CANI rencana tambah 1 kapal Anchor Tug Handling Supply BMRI suntik BSM modal Rp 400 miliar BINA targetkan pertumbuhan CAR menjadi 22% Setelah IPO, BINA siap rights issue Grup Kresna ambil alih asuransi Mitra dari KLBF ASMI targetkan pendapatan premi tahun ini naik 20% TRIS tingkatkan kapasitas produksi di atas 10% PBRX akuisisi perusahaan hulu-hilir JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Kenaikan indeks akhir pekan lalu, secara teknis memberikan sinyal positif bagi Support pergerakan Level berikutnya. Beberapa 4397/4382/4351 indaktor pun memperlihatkan sinyalemen Resistance positif Level bagi IHSG, 4443/4473/4489 seperti indikator MACD dan stochastic, Rentang gerak IHSG dalam pekan ini berada pada kisaran 4128-4327, Major Trend Down dengan peluang positif. Minor Trend Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4412.489-29.105 4827 5181.31 LQ-45 746.385-6.076 1540 3479.57 MARKET REVIEW IHSG ditutup melemah sebesar 29,11 poin (-0.66%) menjadi 4.412,49 dari 4.441,59 yang dipengaruhi oleh aksi ambil untung pelaku pasar setelah bursa saham Indonesia telah naik signifikan dalam beberapa hari terakhir. Hampir seluruh sektor ditutup di zona negatif dimana hanya sektor perkebunan serta pertambangan yang ditutup di zona positif dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,85% dan 0,03%. Sementara itu, mayoritas bursa regional menguat seiring dengan optimisme pemulihan ekonomi global setelah dirilisnya laporan performa perusahaan perbankan AS yang melebihi estimasi serta dinaikkannya proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh Bank Dunia dari 3% menjadi 3,2% akibat pemulihan di negara maju. Namun Bank Dunia memperingatkan bahwa pemangkasan stimulus berpotensi menghambat pertumbuhan global. Tapering ini bisa menaikkan imbal hasil pasar AS sehingga memicu arus dana keluar dari negara-negara berkembang. IMF juga mengingatkan para pembuat kebijakan AS untuk berhati-hati dalam pengambilan kebijakan yang dapat menghambat proses pemulihan ekonomi global karena perekonomian dunia masih terkena imbas dari Great Recession dan krisis finansial 2008. Adapun sentimen dari China, kepemilikan China terhadap surat utang AS meningkat sebesar US$12,2 miliar menjadi US$1,32 triliun hingga November 2013. Di sisi lain, Kementrian Perdagangan China mencatat Foreign Direct Investment (FDI) tumbuh 3,3% di bulan December dari 2,4% di bulan sebelumnya. Indeks Hang Seng ditutup menguat 84,41 poin (0,37%) menjadi 22.986,41 dari 22.902. Indeks Shanghai Composite juga ditutup di zona positif dengan kenaikan tipis sebesar 0,35 poin (0,02%) menjadi 2.023,70 dari 2.023,50. Indeks Nikkei 225 melemah 61,53 poin (-0,39%) menjadi 15.747,20 dari 15.808,73 di tengah aksi ambil untung yang diikuti oleh keinginan pelaku pasar untuk melihat lebih jauh perkembangan data ekonomi AS yang akan mempengaruhi kecepatan pemangkasan stimulus AS. Di sisi lain, Kantor Kabinet Jepang mencatat pemesanan mesin di bulan November melonjak 9,3% MoM, yang melebihi proyeksi yang memperkirakan kenaikan sebesar 1,1%. Kenaikan ini merupakan sebuah sinyal bagi perusahaan Jepang untuk meningkatkan investasi serta menaikkan upah pekerja. Sementara itu, bursa Eropa tentatif bergerak mixed ditengah penantian dirilisnya data initial jobless claims AS untuk periode yang berakhir pada 11 Januari 2014. MARKET VIEW IHSG didera aksi ambil untung yang dilakukan pemodal pada perdagangan saham kemarin, alasannya karena sebelumnya dalam tiga hari beruntun indeks bursa domestik ini naik signifikan. Diperkirakan koreksi atas IHSG bisa kembali terjadi pada perdagangan hari ini, seiring sebagian besar indeks bursa Wall Street ditutup melemah kemarin. Sentimen dari Wall Street ini dapat memicu terjadi tekanan terhadap indeks bursa Asia dan ini bisa berimbas terhadap IHSG pada perdagangan saham hari ini. Indeks Wall Street ditutup variatif, dominasi pada pelemahan. Jika pelaku pasar optimis terhadap faktor ekonomi pada tahun ini, artinya sentimen ini dapat mendorong pergerakan lebih panjang trend apresiasi bagi indeks. Koreksi yang terjadi bagi indeks hanya bersifat sementara karena pemodal hanya ingin memperoleh keuntungan yang sifatnya jangka pendek. Prospek ekonomi Indonesia akan lebih baik. BI memprediksikan neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2013 surplus sebesar USD785 juta, sedikit lebih tinggi dibanding surplus pada November USD 776,8 juta. Membaiknya neraca transaksi perdagangan Indonesia ini tidak lepas dari semakin membaiknya harga komoditas setelah beberapa waktu belakangan mengalami penurunan. Tatapi sisi lainnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memberikan catatan bagi perekonomian Indoneisa terutama pada Inflasi. Menurutnya akan adanya trend inflasi yang meningkat Faktor tingginya curah hujan di awal 2014 berpotensi meningkatkan laju inflasi Januari akibat terhambatnya distribusi produk pangan.namun demikian, menurutnya Inflasi di Januari masih lebih rendah dibandingkan rata-rata bulan Januari selama lima tahun terakhir. Sementara itu, pada tahun 2014 inflasi akan berada pada kisaran 3,5-5,5%. Dari eksternal, kekhawatiran terhadap Cina yang terancam krisis menyusul melemahnya data-data ekonomi negara ini. Tujuh provinsi di Cina memasang target pertumbuhan yang lebih rendah tahun ini dibanding 2013. Ini memperkuat indikasi bahwa ekspansi ekonomi Cina akan melambat. IMF perkirakan hutang fiskal Cina akibat pinjaman pemerintah daerah meningkat ke 45% dari total GDP Cina pada 2012 yang sebesar 51,9 triliun Yuan. Inilah latar belakang kekhawatiran akan terjadinya gagal bayar massal yang bisa melumpuhkan sistem finansial Cina. Kendati data-data ekonomi Cina melambat, namun nampaknya belum berdampak bagi penanam modal global terhadap negara ini, karena rilis data foreign direct investment (FDI) masih menujukan ke pertumbuhan.

17 January 2014 Penjualan mobil Astra Internasional (ASII) selama tahun 2013 meningkat 8,15% menjadi 654.558 unit dibandingkan dengan tahun 2012 yang 605.191 unit. Penjualan tahun 2013 didominasi merek Toyota yang mencapai 434.854 unit, diikuti Daihatsu 185.942 unit, Isuzu sebanyak 31.527 unit, truk 1.965 unit dan Peugeot 270 unit. Sedangkan penjualan sepeda motor Astra Internasional (ASII) selama tahun 2013 mencapai 4.696.999 unit atau naik 14,87% dibandingkan dengan penjualan tahun 2012 sebanyak 4.088.888 unit. Bursa Efek Indonesia belum menerima informasi tentang rencana pengambilalihan Perusahaan Gas Negara (PGAS) oleh PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina (Persero). Pertamina menginginkan merger antara Pertamina Gas denga PGAS. Hasil merger yaitu perusahaan baru yang akan menjadi anak usaha Pertamina. Pertamina akan memiliki saham 66%-78% saham di perusahaan baru itu. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menyatakan akuisisi Perusahaan Gas Negara (PGAS) oleh Pertamina merupakan pilihan tepat. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan akuisisi Pertamina terhadap Perusahaan Gas Negara (PGAS) akan bertahap. Akuisisi kedua perusahaan gas antara PGN dan Pertagas selaku anak usaha Pertamina memiliki 2 tahapan opsi. Opsi pertama, PGN membeli Pertagas dan opsi kedua Pertamina langsung membeli PGN. Anak perusahaan Wijaya Karya (WIKA), yaitu PT Wika Beton berharap dapat melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/ipo) pada Maret 2014. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) IPO Wika Beton, adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities dan PT Sucorinvest Central Gani Securities. Dana hasil IPO Wika Beton akan digunakan untuk pembangunan 2 pabrik beton baru di Lampung dan Bogor, termasuk untuk mengakuisi pabrik beton di Batam, Kepulauan Riau. Dengan pembangunan pabrik baru tersebut, total kapasitas produksi Wika Beton bisa mencapai sekitar 2,25 juta ton per tahun dari kapasitas produksi saat ini sekitar 2 juta ton per tahun. Indofood Agri Resources Ltd, entitas usaha Indofood Sukses Makmur (INDF) berencana menggelar penanaman baru di lahan konsesi kelapa sawit seluas 00 ha 14.000 ha. Ekspansi penanaman baru diharapkan memperluas tutupan lahan yang telah ditanami. Dengan estimasi biaya penanaman berkisar USD 5.000-6.000 per ha, Indofood membutuhkan investasi sekitar USD 50 juta hingga USD 84 juta. Grup Bakrie meminta tambahan waktu untuk memperpanjang penyelesaian transaksi pemisahan antara Grup Bakrie dengan Bumi Plc., karena tidak mampu menyelesaikan transaksi pemisahan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati sebelumnya, yakni pada 15 Januari 2014. Perpanjangan waktu 2 hari ini adalah untuk menyediakan waktu yang cukup bagi Asia Resource Minerals Plc. untuk memahami dan mempertimbangkan alasan Grup Bakrie yang menunda transaksi pemisahan ini. CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, membantah berita adanya pengambil alihan MNCTV oleh Siti Hardiyanti Rukmana. Disebutkan bahwa Media Nusantara Citra (MNCN) masih memiliki kontrol penuh dalam mengendalikan MNCTV dan putusan Mahkamah Agung yang keluar baru-baru ini tidak melibatkan MNC dalam gugatan tersebut. Penolakan Ditjen Pajak terhadap permohonan penggunaan nilai buku untuk penggabungan usaha antara Surya Citra Media (SCMA) dan Indosiar Karya Media (IDKM) dinilai gugur karena melampaui batas waktu yang ditetapkan Capitol Nusantara Indonesia (CANI) mengincar kontrak-kontrak baru dari perusahaan migas yang beroperasi di lepas pantai, khususnya di laut dalam (deepwater) dengan nilai kontrak sekitar USD 10-USD 15 juta. Selain melayani perusahaan migas dan jasa migas, perseroan mengerjakan proyek reklamasi. Capitol Nusantara Indonesia (CANI) berencana menambah 1 kapal Anchor Tug Handling Supply (AHTS) senilai USD 6 juta pada tahun 2014. Penambahan kapal ini dikarenakan melihat target pemerintah menaikkan lifting minyak pada tahun 2015 sebesar 8700 barel per hari (bph). Pembelian kapal ini akan menggunakan dana segar hasil penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) sekitar Rp 41 miliar dan pinjaman dari Bank Mandiri (BMRI). Perseroan menargetkan pendapatan tahun 2014 senilai USD 10-15 juta. Saat ini total pendapatan perseroan mencapai USD 7,8 juta. Bank Mandiri (BMRI) memutuskan untuk membatalkan rencana IPO anak usahanya, yakni Bank Syariah Mandiri (BSM) tahun ini. Meski demikian, perseroan siap menyuntikkan modal sekitar Rp 300-400 miliar agar BSM bisa masuk ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) 3. Bank Ina Perdana (BINA) menargetkan pertumbuhan rasio permodalan (CAR) meningkat sebanyak 5% menjadi 22% dari sebelumnya sebesar 17%. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit tahun 2014 sebesar 20% YoY dari tahun 2013 yang tumbuh 10%. Sedangkan tambahan modal dari IPO seluruhnya akan digunakan untuk mendorong kredit tahun 2014. Perseroan masih akan fokus menggarap sektor bisnis mikro, dengan anggapan bahwa sektor mikro masih memberikan imbal hasil yang besar bagi perseroan. Setelah melepas sahamnya di bursa, Bank Ina Perdana (BINA) menargetkan bisa menambah modal disetor lagi dengan menggelar rights issue untuk bisa mencapai target jangka panjang. Dalam jangka panjang, perseroan juga berencana naik kelas untuk masuk ke kelompok Bank Umum Kelompok Usaha II (BUKU II). Dengan adanya rencana tersebut, perseroan mengincar pertumbuhan dana pihak ketiga hingga Rp 1,47 triliun pada tahun ini. Grup Kresna melalui Mega Inti Supra (MIS) resmi mengambil alih 51% saham Asuransi Mitra Maparya (ASMI) dari Grup Kalbe. Nilai transaksi akuisisi perusahaan asuransi kerugian tersebut sekitar Rp 200 miliar. MIS membeli saham ASMI pada harga Rp 270 per saham. Asuransi Mitra Maparya (ASMI) menargetkan pendapatan premi tahun 2014 tumbuh sekitar 20% atau di atas target pasar yang sekitar 15%- 17%. Target pertumbuhan premi ini dikarenakan ada faktor cuaca hujan yang menyebabkan banjir. Perseroan mencatat premi tahun 2013 sebesar Rp 290 miliar. Total klaim perseroan tahun 2013 mencapai Rp 3 miliar. Asuransi kendaraan bermotor masih menjadi pendukung utama pertumbuhan Asuransi Mitra Maparya tahun 2014 dengan kontribusi hampir 60%, sedang properti dapat berkontribusi sekitar 15%, dan sisanya dari asuransi lainnya seperti marine cargo dan kesehatan. Perseroan menargetkan dapat membuka 2 kantor cabang baru pada tahun di Pontianak, Kalimantan Barat. Perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih tahun 2014 bisa mencapai Rp 15 miliar-rp20 miliar. Trisula International (TRIS) akan meningkatkan kapasitas produksi perseroan di atas 10% dengan pembaruan mesin produksi pada tahun ini. Perseroan telah mengalokasikan dana sebanyak USD 1,4 juta untuk pembaruan mesin produksi. Investasi mesin tersebut diambil dari anggaran belanja modal tahun ini yang dialokasikan Rp 35 miliar. Peningkatan produksi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan perseroan yang sepanjang 2014 ditargetkan dapat tumbuh 20% mencapai Rp 800 miliar. Pan Brothers (PBRX) masih menyisakan dana hasil IPO sebesar Rp 30 miliar yang akan digunakan untuk penyertaan perusahaan sektor hulu dan hilir.

17 January 2014 Tunas Alfin (TALF) melakukan pencatatan saham kembali (relisting) pada perdagangan Jumat (17/1/2014). Tunas Alfin menetapkan harga penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Rp 395 per saham dengan melepas 270 juta saham. Tunas Alfin melakukan merger saham kelas A dan B pada Desember 2013, dengan rasio 1:1. Setiap 1 saham Tunas Alfin Seri A (TALF A) akan mendapat 1 saham baru Tunas Alfin (TALF), sedangkan setiap 1 saham Tunas Alfin Seri B (TALF B) akan mendapat 1 saham baru Tunas Alfin (TALF).

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 94,09 0,13 TLKM (US) 37 11.082 55 Natural Gas (US$)/mmBtu 4,37-0,02 ANTM (GR) 0,05 858 50 Gold (US$)/Ounce 1242,22-0,17 BLTA (SP) 3 190 N/A Nickel (US$)/MT 14695,00 160,00 Tin (US$)/MT 22425,00 25,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 82,80-1,45 Coal (RB) (US$)/MT* 82,86-1,95 CPO (ROTH) (US$)/MT 860,00-2,50 CPO (MYR)/MT 2498,50 4,50 Rubber (MYR/Kg) 725,00 2,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 769,17-0,40 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16417,01-0,39-0,96 14,78 13,58 2,76 2,56 4.721,5 USA NASDAQ COMPOSITE 4218,69 0,09 1,01 20,46 17,38 3,20 2,92 6.700,2 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6815,42-0,07 0,98 13,06 12,04 1,79 1,66 1.397,9 CHINA SHANGHAI SE A SH 2117,79 0,02-4,37 7,85 6,84 1,09 0,96 2.371,1 CHINA SHENZHEN SE A SH 1091,96-0,11-1,07 16,93 13,52 2,19 1,89 1.402,8 HONG KONG HANG SENG INDEX 22986,41 0,37-1,37 10,14 9,25 1,26 1,16 1.760,8 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4412,49-0,66 3,24 13,37 11,42 2,46 2,15 336,5 JAPAN NIKKEI 225 15747,20-0,39-3,34 20,20 17,59 1,68 1,57 2.888,4 MALAYSIA KLCI 1813,01-0,60-2,89 15,98 14,57 2,16 2,01 307,2 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3140,44-0,09-0,85 13,76 12,46 1,26 1,20 403,7 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 12.125,00 40,00 1000 IDR/ USD 0,08-0,0003 EUR/IDR 16.507,34 8,78 EUR / USD 1,36-0,0006 JPY/IDR 116,26 0,48 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.533,28 17,99 SGD / USD 0,79-0,0002 AUD/IDR 10.695,89 42,56 AUD / USD 0,88 0,0000 GBP/IDR 19.821,22 10,72 GBP / USD 1,63-0,0007 CNY/IDR 2.002,16 0,00 CNY / USD 0,17-0,0003 MYR/IDR 3.679,09 2,34 MYR / USD 0,30 0,0002 KRW/IDR 11,43 0,03 100 KRW / USD 0,09 0,0002 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.58 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.48 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 6.69

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Dec'13 Nov'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 8.38 7.79 SBI (9M) 7.22 Inflation YOY % 8.38 8.37 SBIS (9M) 7.22 Inflation MOM % 0.55 0.12 Foreign Reserve (US$) 99.3867 96.9602 GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,375,331 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 17 Jan* US Housing Starts Turun menjadi 991 ribu dari 1091 ribu 17 Jan* US Building Permits Naik menjadi 1017 ribu dari 1007 ribu 17 Jan* US Building Permits MoM Naik menjadi -2.1% dari -3.1% 17 Jan* US Industrial Production MoM Turun menjadi 0.3% dari 1.1% 17 Jan* US Capacity Utilization Naik menjadi 79.1% dari 79.0% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt TLKM IJ 2230 1.13 2.74 BBRI IJ 8100-4.42-9.97 GGRM IJ 44800 1.76 1.62 BMRI IJ 8625-1.99-4.40 BBCA IJ 10000 0.50 1.33 SMGR IJ 15200-3.03-3.07 ADRO IJ 975 2.63 0.87 PGAS IJ 4260-2.52-2.90 UNTR IJ 19000 0.93 0.71 SCMA IJ 2590-5.30-2.31 ICBP IJ 10850 0.93 0.64 UNVR IJ 27800-0.80-1.87 SMAR IJ 7000 2.56 0.55 EXCL IJ 5075-3.79-1.86 INDF IJ 6725 0.75 0.48 KLBF IJ 1400-2.10-1.53 BMTR IJ 1905 1.60 0.46 BBNI IJ 4305-1.60-1.41 HERO IJ 2580 4.03 0.46 INTP IJ 21625-1.48-1.30 UPCOMING IPO'S Company PT Tunas Alfin (TALF) PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo PT Puridelta Lestari Business Manufacture & Industry IPO Issued Shares Offering Date Listing Underwriter (IDR) (Mn) 395.00 270 03 Jan-09 Jan 2014 17 Jan 2014 UOB Kay Hian Manufacture & Industry 425-550 642.85 TBA TBA NISP Sekuritas Real Estate Property 205-255 10,80 TBA TBA Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

17 January 2014 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment MNCN 25.00 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 16-Jan-14 ADRO $013 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 16-Jan-14 BAJA 3.15 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 17-Jan-14 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period ICON Rights Issue 2:1 300 18 Dec-13 19 Dec-13 27 Dec 05 Feb 13 PBRX Rights Issue 10:11 300 02 Jan-14 03 Jan-14 09 Jan 16 Jan 14 NIPS Rights Issue 108:115 350-450 07 Jan-14 08 Jan-14 15 Jan 21 Jan 14 KPIG Rights Issue 7:2 150 TBA TBA TBA TRIL Rights Issue 3:38 100 TBA TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda MYOH RUPSLB 17-Jan-14 MYRX RUPSLB 17-Jan-14 BTPN RUPSLB 20-Jan-14 SRTG RUPSLB 21-Jan-14 EXCL RUPSLB 22-Jan-14 KPIG RUPSLB 23-Jan-14 SCPI RUPSLB 23-Jan-14 CNKO RUPSLB 02-Feb-14

17 17 January January 2014 2014 LSIP S1 1520 R1 1580 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 1460 R2 1640 1540 Stochastics fast line & slow indikasi negatif LSIP - Daily 1/16/2014 Open 1540, Hi 1595, Lo 1535, Close 1540 (1.3%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,595.44, Fractal Up = 1,90, Fractal Down = 1,470, MA(Close,5) = 1,542.00, MA1(Close,8) = 1,607.50, 98,007,904 2,052.14 2,000 1,980 1,800 1,762 1,607.5 1,600 1,595.44 1,542 1,540 1,471.86 1,400 1,470 1,200 1,000 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp1520-Rp1640 Entry Rp1540, take Profit Rp1640 Stochastics 5.67 Positif MACD -44.2 Positif True Strength Index (TSI) -62.09 Positif Bollinger Band (Mid) 1762 Negatif MA5 1542 Negatif LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 10.28, Stochastic %K = 17.06, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 LSIP - MACD (6,9) = -44.24, Signal() = -45.44 LSIP - TSI(3,5,3) = -62.09 10 9 7 6 5 20 3 17.0551 17.0551 10.284 10.284 6 - -44.2427 - -45.4382 10 6 0000 - - -6-62.0938 - -66.2799 ANTM S1 1000 R1 1040 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 950 R2 1090 1020 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp100-Rp1085 Entry Rp1020, take Profit Rp1085 Stochastics 21.98 Positif MACD -9.2 Positif True Strength Index (TSI) -23.88 Positif Bollinger Band (Mid) 1060 Negatif MA5 997 Positif ANTM - Daily 1/16/2014 Open 1000, Hi 1040, Lo 995, Close 1020 (3.0%) Auto Trading System(91,0.312) = 956.37, Fractal Up = 1,030, Fractal Down = 970, MA(Close,5) = 997.00, MA1(Close,8) = 1,000.63, MA2(Close,20) 1,700 1,600 1,500 1,400 1,300 67,197,696 1,200 1,184.71 1,100 1,059.75 1,030 1,020 1,000.63 997 970 956.37 900 934.791 ANTM - Stochastic %D(5,3,3) = 43.38, Stochastic %K = 51.59, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 7 51.5873 6 51.5873 5 43.3781 3 43.3781 ANTM - MACD (6,9) = -9.19, Signal() = -12.00 3-9.18901 - -12.0047 - -3 ANTM - TSI(3,5,3) = -23.88 6 0000 - -23.8783-436 -6 -

17 17 January January 2014 2014 TINS S1 1400 R1 1440 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1360 R2 1480 1425 Stochastics fast line & slow indikasi positif TINS - Daily 1/16/2014 Open 1410, Hi 1440, Lo 1400, Close 1425 (2.9%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,328.17, Fractal Up = 1,60, Fractal Down = 1,345.00, MA(Clos e,5) = 1,381.00, MA1(Close,8) = 1,382.50, 5,415,000 1,700 1,695.47 1,600 1,610 1,500 1,498 1,425 1,400 1,382.5 1,381 1,300 1,345 1,328.17 1,300.53 1,200 1,100 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp1400-Rp1485 Entry Rp1425, take Profit Rp1485 Stochastics 21.73 Positif MACD -15.9 Positif True Strength Index (TSI) -18.49 Positif Bollinger Band (Mid) 1498 Negatif MA5 1381 Positif TINS - Stochastic %D(5,3,3) = 43.57, Stochastic %K = 60.29, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 TINS - MACD (6,9) = -15.87, Signal() = -21.05 TINS - TSI(3,5,3) = -18.49 1,000 900 9 80 7 60.2924 6 60.2924 5 43.5715 3 43.5715 3 - -15.8694 - -21.0544-3 6 0000 - -18.4871 - -35.2236-6 - -10 INDF S1 6650 R1 6800 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 6500 R2 6950 6725 Stochastics fast line & slow indikasi positif INDF - Daily 1/16/2014 Open 6700, Hi 6825, Lo 6675, Close 6725 (0.7%) Auto Trading System(91,0.312) = 6,590.95, Fractal Up = 6,750, Fractal Down = 6,550, MA(Clos e,5) = 6,675.00, MA1(Close,8) = 6,671.88, 8,000 7,500 8,321,400 6,787.65 7,000 6,750 6,725 6,675 6,671.88 6,603.75 6,500 6,590.95 6,550 6,419.85 6,000 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp6650-Rp6900 Entry Rp6725, take Profit Rp6900 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 62.60, Stochastic %K = 65.66, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 INDF - MACD (6,9) = 15.81, Signal() = 14.79 5,500 10 80 9 65.6566 65.6566 7 6 62.6042 5 62.6042 3 15.8096 14.7879 Stochastics 73.05 Positif MACD 15.8 Positif True Strength Index (TSI) 16.43 Positif Bollinger Band (Mid) 6604 Positif MA5 6675 Positif INDF - TSI(3,5,3) = 16.43 - - -1 6 16.4347 15.2059 0000 - - -6 -

17 17 January January 2014 2014 ADRO S1 960 R1 990 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 930 R2 1020 975 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp960-Rp1020 Entry Rp975, take Profit Rp1020 Stochastics 26.54 Positif MACD -11.3 Positif True Strength Index (TSI) -7.91 Positif Bollinger Band (Mid) 1041 Negatif MA5 953 Positif ADRO - Daily 1/16/2014 Open 960, Hi 985, Lo 955, Close 975 (2.6%) Auto Trading System(91,0.312) = 905.34, Fractal Up = 970, Fractal Down = 870, MA(Close,5) = 953.00, MA1(Close,8) = 939.38, MA2(Close,20) 1,300 ADRO - Stochastic %D(5,3,3) = 66.31, Stochastic %K = 74.55, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 ADRO - MACD (6,9) = -11.34, Signal() = -15.45 ADRO - TSI(3,5,3) = -7.91 66,438,300 1,222.44 1,200 1,100 1,041.25 975 1,000 970 953 939.375 905.34 900 870 8663 800 700 80 9 74.5455 74.5455 7 66.3052 6 5 66.3052 3 - -11.3426-15.4536 - -3 6 0000-7.91233 - -20.338 - -6 - BWPT S1 1200 R1 1240 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 1160 R2 1280 1215 Stochastics fast line & slow indikasi positif BWPT - Daily 1/16/2014 Open 1210, Hi 1230, Lo 1205, Close 1215 (0.8%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,245.00, Fractal Up = 1,350, Fractal Down = 1,160, MA(Clos e,5) = 1,20, MA1(Close,8) = 1,244.38 21,321,000 1,400 1,371.5 1,350 1,285.75 1,245 1,244.38 1,200 1,220 1,215 1,200 1,160 1,000 800 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1200-Rp1280 Entry Rp1215, take Profit Rp1280 Stochastics 26.97 Positif MACD -14.28 Positif True Strength Index (TSI) -63.02 Positif Bollinger Band (Mid) 1285 Positif MA5 1220 Positif BWPT - Stochastic %D(5,3,3) = 26.97, Stochastic %K = 33.15, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 BWPT - MACD (6,9) = -14.28, Signal() = -14.01 BWPT - TSI(3,5,3) = -63.02 600 9 7 6 5 33.1502 33.1502 3 26.974 26.974 20 3-14.0089 - -14.2829-10 6 0000 - - -6-63.0172 - -64.9454

17 January 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 16/01/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 20950 20950 19925 19925 20650 21375 22100 Negatif Negatif Negatif 25800 20650 LSIP Trading Buy 1540 1540 1640 1460 1520 1580 1640 Positif Positif Negatif 2050 1470 SGRO Trading Sell 1855 1855 1770 1770 1830 1890 1950 Negatif Negatif Negatif 2100 1800 Mining BUMI Trading Buy 329 329 343 301 322 343 364 Positif Negatif Positif 375 270 PTBA Trading Sell 9150 9150 9025 8625 9025 9425 9825 Positif Negatif Negatif 12100 8975 ADRO Trading Buy 975 975 1020 930 960 990 1020 Positif Positif Positif 1250 870 MEDC Trading Sell 2200 2200 1890 1890 2100 2310 2520 Negatif Negatif Negatif 2525 1900 INCO Trading Sell 2600 2600 2400 2390 2540 2690 2840 Negatif Negatif Positif 2800 2115 ANTM Trading Buy 1020 1020 1085 950 995 1040 1085 Positif Positif Positif 1310 950 TINS Trading Buy 1425 1425 1485 1365 1405 1445 1485 Positif Positif Positif 1680 1300 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Sell 15200 15200 14300 14225 14900 15575 16250 Negatif Negatif Positif 15900 12550 INTP Trading Sell 21625 21625 20600 20500 21275 22050 22825 Negatif Negatif Positif 22500 18300 SMCB Trading Sell 2250 2250 2085 2085 2210 2335 2460 Negatif Negatif Negatif 2550 2100 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7300 7300 7500 7075 7225 7375 7525 Positif Negatif Positif 7400 6050 GJTL Trading Buy 1780 1780 1865 1700 1755 1810 1865 Positif Positif Positif 1950 1575 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 6725 6725 6900 6500 6650 6800 6950 Positif Positif Positif 6850 6250 GGRM Trading Buy 44800 44800 46225 43225 44225 45225 46225 Positif Positif Positif 44525 36050 UNVR Trading Sell 27800 27800 26700 26675 27425 28175 28925 Negatif Negatif Positif 28450 25100 KLBF Trading Sell 1400 1400 1365 1365 1390 1415 1440 Negatif Negatif Positif 1455 1160 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1435 1435 1325 1325 1405 1485 1565 Negatif Negatif Positif 1600 1200 ASRI Trading Buy 515 515 565 462 496 530 565 Positif Positif Positif 530 424 WIKA Trading Buy 1930 1930 2010 1850 1905 1960 2015 Positif Negatif Positif 1970 1540 ADHI Trading Buy 1685 1685 1715 1595 1655 1715 1775 Positif Negatif Positif 1780 1425 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 4260 4260 4045 4045 4205 4365 4525 Negatif Negatif Negatif 4950 4120 JSMR Trading Buy 4995 4995 5100 4870 4955 5050 5125 Positif Negatif Positif 5350 4400 ISAT Trading Buy 4100 4100 4235 3825 4030 4235 4440 Positif Negatif Positif 4295 3725 TLKM Trading Buy 2230 2230 2310 2150 2205 2260 2315 Positif Negatif Positif 2240 1980 CMNP Trading Buy 3300 3300 3450 3025 3190 3355 3520 Positif Positif Positif 3450 2975 Finance BMRI Trading Sell 8625 8625 8400 8250 8525 8800 9075 Negatif Negatif Positif 9525 7300 BBRI Trading Sell 8100 8100 7800 7625 7975 8325 8675 Negatif Negatif Positif 8600 6750 BBNI Trading Sell 4305 4305 4200 4035 4210 4385 4560 Negatif Negatif Positif 4420 3660 BBCA Trading Buy 10000 10000 10250 9725 9900 10075 10250 Positif Negatif Positif 10200 9250 BDMN Trading Buy 4065 4065 4200 3915 4025 4135 4245 Positif Negatif Positif 4175 3550 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 19000 19000 1930 18700 18900 19100 19300 Negatif Positif Positif 19900 17900 MPPA Trading Buy 1880 1880 1930 1825 1860 1895 1930 Positif Positif Positif 2050 1720