Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

dokumen-dokumen yang mirip
Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

Pertemuan Minggu ke Bidang Singgung, Hampiran 2. Maksimum dan Minimum 3. Metode Lagrange

Kalkulus Multivariabel I

BAB III TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

Kalkulus Multivariabel I

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan mengaplikasikan turunan fungsi pada

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan menggunakan turunan fungsi pada

TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

Open Source. Not For Commercial Use

TURUNAN. Ide awal turunan: Garis singgung. Kemiringan garis singgung di titik P: lim. Definisi

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

SILABUS. Deskripsi Mata Kuliah : Merupakan lanjutan dari kalkulus-2 yang menitikberatkan pada pemahaman dan penguasaan konsep dan aplikasi integral

KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

Pertemuan : 4 Materi : Fungsi Bernilai Vektor dan Gerak Sepanjang Kurva Bab II. Diferensial Kalkulus Dari Vektor

KALKULUS MULTIVARIABEL II

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh

DIKTAT KALKULUS MULTIVARIABEL I

DIKTAT KALKULUS MULTIVARIABEL I

BAB I INTEGRAL TAK TENTU

BAB I VEKTOR DALAM BIDANG

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Kalkulus Fungsi Dua Peubah atau Lebih

Kalkulus Multivariabel I

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III Diferensial. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

Teorema Divergensi, Teorema Stokes, dan Teorema Green

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN

Ilustrasi Permukaan ruang dalam bentuk fungsi eksplisit dan implisit.

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : KALKULUS III (3 SKS) KODE: MT315. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Purcell, hal atau lebih:

Pengoptimalan fungsi dua peubah Secara geometri diferensial

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 61

Fungsi Peubah Banyak. Modul 1 PENDAHULUAN

Kuliah 3: TURUNAN. Indah Yanti

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Fungsi Dua Peubah

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

PENERAPAN TURUNAN MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. MATERI78.

Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN

Persamaan Lingkaran. Pusat Jari-jari Pusat. Jari-jari Menentukan persamaan lingkaran atau garis singgung lingkaran. Persamaan Lingkaran

TINJAUAN PUSTAKA. Jika y = f(x) dengan f(x) adalah suatu fungsi yang terdiferensialkan terhadap

DERIVATIVE Arum Handini primandari

Turunan Fungsi dan Aplikasinya

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA-IPB. (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Turunan Bogor, / 50

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

TIM MATEMATIKA DASAR I

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real.

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I

PERSAMAAN BAKU PARABOLA DAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA MAKALAH

Kalkulus II. Institut Teknologi Kalimantan

AFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii SOAL - SOAL... 2 PEMBAHASAN... 19

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

DIFERENSIAL TOTAL. 1 Kalkulus Lanjut Blog: aswhat.wordpress.com. dz dx dy x y dx x y dy. dz , ,04 0,65

1.1 Fungsi Dua Peubah Atau Lebih 1.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Peubah atau Lebih

TERAPAN INTEGRAL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 22

KALKULUS MULTIVARIABEL II

fungsi Dan Grafik fungsi

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Teknik Tenaga Elektrik/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM

Matematika Dasar NILAI EKSTRIM

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

Soal-Soal dan Pembahasan SNMPTN Matematika IPA Tahun Pelajaran 2010/2011 Tanggal Ujian: 01 Juni 2011

TERAPAN TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 61

Pembahasan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

Kalkulus Multivariabel I

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENGGUNAAN TURUNAN IKA ARFIANI, S.T.

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

Penerapan Turunan MAT 4 D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG KURVA A. PENDAHULUAN B. DALIL L HÔPITAL C. PERSAMAAN PADA KINEMATIKA GERAK TURUNAN. materi78.co.

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

PENGENALAN KONSEP DERIVATIF, DAN PENERAPANNYA DALAM PENYELESAIAN PROBLEMATIKA FISIKA. Ashari 1 & Budiyono 2. Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Soal dan Pembahasan UN Matematika SMA IPA Tahun 2013

Pertemuan : 9 Materi : Teorema Green Bab IV. Teorema Green, Teorema Divergensi Gauss, dan Teorema Stokes

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - : Aip Saripudin, M.T.

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

Kalkulus Multivariabel I

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

Gradien, Divergensi, dan Curl

Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

INTEGRAL. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Integral tak tentu Fungsi aljabar Derivatif Antiderivatif A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Persamaan Kontinuitas dan Persamaan Gerak

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

Kalkulus Peubah Banyak Modul Pembelajaran. January UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Transkripsi:

Pertemuan Minggu ke-10 1. Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

1. Keterdiferensialan Pada fungsi satu peubah, keterdiferensialan f di x berarti keujudan derivatif f (x). Ini setara dengan grafik f yang mempunyai garis singgung tak-tegak di x. Apa konsep yang benar dari keterdiferensialan untuk suatu fungsi dua peubah?

1. Keterdiferensialan Untuk memahami konsep dari keterdiferensialan suatu fungsi dua peubah, perhatikan Perhatikan: - Nilai f identik dengan 0 sepanjang dua sumbu. - Pada sumbu y = x kecuali di (0,0) nilainya ½. - f x (0,0) = f y (0,0) = 0 artinya, grafik ini tidak mempunyai garis singgung di titik asal.

1. Keterdiferensialan Apa peranan derivatif untuk suatu fungsi dua peubah? Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita mulai dengan menghilangkan perbedaan antara titik (x,y) dan x,y. Jadi, kita tuliskan p = (x,y) = x,y dan f (p) = f (x,y).

Ingat kembali bahwa 1. Keterdiferensialan (1) Analogi kelihatannya berupa namun, pembagian oleh vektor h tidak masuk akal.

1. Keterdiferensialan (1) Kemudian, Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut: dengan (h) 0 pada h 0. Dari Persamaam 2, definisi f (p) dapat dijabarkan (lihat slide selanjutnya). (2)

1. Keterdiferensialan Definisi Kita katakan bahwa f dapat didiferensialkan di p (terdiferensialkan di p) jika terdapat suatu vektor q sedemikian sehingga dengan (h) 0 pada h 0. Jika vektor q ada, vektor q adalah unik. Vektor q disebut gradien f di p, yang dilambangkan dengan.

1. Keterdiferensialan dengan (h) 0 pada h 0. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari definisi di atas: 1. Derivatif f (x) adalah bilangan, sedangkan gradien adalah vektor. 2. Titik dalam menunjukkan hasil kali titik dari dua vektor. 3. Definisi mempunyai arti pada sebarang dimensi.

1. Keterdiferensialan PERHITUNGAN GRADIEN Teorema A Jika f fungsi dua peubah yang terdiferensialkan di p = (x,y), maka derivatif parsial pertama dari f ada ada di p dan Dengan cara yang sama, jika g fungsi tiga peubah dan terdiferensialkan di p = (x, y, z), maka

1. Keterdiferensialan PERHITUNGAN GRADIEN Untuk menggunakan Teorema A, kita masih perlu mengetahui f dan g dapat didiferensialkan. Bagaimana cara mengetahui f dan g dapat didiferensialkan di p? Teorema B Jika f mempunyai derivatif parsial pertama di suatu lingkungan dari p dan jika derivatif parsial p ini kontinu di p, maka ia dapat didiferensialkan di p.

1. Keterdiferensialan PERHITUNGAN GRADIEN Contoh 1: Perlihatkan bahwa f(x,y) = x e y + x 2 y terdiferensialkan di manamana dan hitung gradiennya. Penyelesaian: Kedua fungsi ini kontinu di mana-mana, sehingga menurut Teorema B, f terdiferensialkan di mana-mana. Lebih lanjut, menurut Teorema A:

1. Keterdiferensialan PERHITUNGAN GRADIEN Contoh 2: Untuk f(x, y, z) = x sin z + x 2 y, cari Penyelesaian: Karena derivatif parsial semua kontinu, maka gradien ada. Selanjutnya, derivatif parsial ini masing-masing adalah: Jadi

1. Keterdiferensialan ATURAN-ATURAN UNTUK GRADIEN Dalam banyak hal, gradien berperilaku seperti derivatif. Ingat kembali bahwa D yang dipandang sebagai suatu operator adalah linear. Demikian juga halnya operator, yang seringkali disebut operator del.

1. Keterdiferensialan ATURAN-ATURAN UNTUK GRADIEN Teorema C adalah operator linear; yakni (i) (ii) Juga, kita mempunyai aturan hasil kali (iii) Buktikan!

1. Keterdiferensialan ATURAN-ATURAN UNTUK GRADIEN Bukti Kita buktikan menuliskan titik p agar lebih singkat. tanpa

1. Keterdiferensialan KEKONTINUAN LAWAN KETERDIFERENSIALAN Teorema D Jika f terdiferensialkan di p, maka f kontinu di p. Bukti Karena f terdiferensialkan di p. Ingat kembali

1. Keterdiferensialan KEKONTINUAN LAWAN KETERDIFERENSIALAN Bukti Karena f terdiferensialkan di p. Ingat kembali Jadi

1. Keterdiferensialan KEKONTINUAN LAWAN KETERDIFERENSIALAN Bukti (lanjutan) Kedua suku yang belakangan mendekati 0 bila h 0, sehingga Kesamaan yang terakhir ini adalah satu cara formulasi kekontinuan f di p.

2. Derivatif Berarah dan Gradien Perhatikan lagi fungsi dua peubah f(x,y). Derivatif f x (x,y) dan f y (x,y) mengukur laju perubahan dan kemiringan garis singgung pada arah sejajar sumbu x dan y. Sasaran kita sekarang adalah mempelajari laju perubahan f pada sebarang arah. Ini menuju derivatif berarah, yang kemudian dihubungkan dengan gradien. Akan sangat menguntungkan untuk menggunakan cara penulisan vektor.

2. Derivatif Berarah dan Gradien Andaikan p = (x,y) dan i dan j adalah vektor-vektor satuan pada arah x dan y positif. Maka dua derivatif berarah di p dapat dituliskan sebagai berikut: Untuk memperoleh konsep yang kita tuju, yang kita kerjakan hanyalah menggantikan i dan j dengan suatu vektor satuan sebarang u.

2. Derivatif Berarah dan Gradien Definisi Untuk tiap vektor satuan u, andaikan Limit ini, jika ia ada, disebut derivatif berarah f di p pada arah u. Jadi, D i f(p) = f x (p) dan D j f(p) = f y (p). Karena p = (x,y), kita gunakan juga cara penulisan D u f(x,y).

2. Derivatif Berarah dan Gradien Gambar di samping memberikan taksiran geometrik dari D u f(x 0,y 0 ). Vektor u menentukan suatu garis L di bidang xy yang melalui (x 0,y 0 ). Bidang yang melalui L tegak lurus bidang xy memotong permukaan z = f(x,y) menurut suatu kurva C. Garis singgungnya di titik (x 0, y 0, f(x 0,y 0 )) mempunyai Kemiringan D u f(x 0,y 0 ).

2. Derivatif Berarah dan Gradien KAITAN DENGAN GRADIEN Ingat kembali pengertian gradien bahwa f(p) diberikan oleh Teorema A Andaikan f mempunyai derivatif parsial kontinu di p. Maka f mempunyai derivatif berarah di p pada arah vektor satuan u = u 1 i + u 2 j dan yakni

2. Derivatif Berarah dan Gradien KAITAN DENGAN GRADIEN Contoh 1: Jika f(x,y) = 4x 2 xy + 3y 2, tentukan derivatif berarah f di (2,-1) pada arah vektor a = 4i + 3j. Penyelesaian: Vektor satuan u pada arah a adalah Kemudian,

2. Derivatif Berarah dan Gradien KAITAN DENGAN GRADIEN Contoh 1(lanjutan penyelesaian):

2. Derivatif Berarah dan Gradien KAITAN DENGAN GRADIEN Contoh 1(lanjutan penyelesaian):

2. Derivatif Berarah dan Gradien KAITAN DENGAN GRADIEN Contoh 2: Cari derivatif berarah dari fungsi f(x, y, z) = xy sin z di titik (1, 2, Π/2) pada arah vektor a = i + 2j + 2k. Penyelesaian: Vektor satuan u pada arah a adalah Kemudian,

2. Derivatif Berarah dan Gradien KAITAN DENGAN GRADIEN Contoh 2 (lanjutan penyelesaian):

2. Derivatif Berarah dan Gradien LAJU PERUBAHAN MAKSIMUM Pertanyaan: Untuk suatu fungsi yang diberikan f di suatu titik yang diberikan p, pada arah mana fungsi berubah paling cepat? Jawab: Pada arah dimana D u f(p) yang terbesar dengan θ sudut antara u dan f(p). Jadi, D u f(p) dimaksimumkan pada waktu θ = 0 dan diminimumkan pada waktu θ = Π.

2. Derivatif Berarah dan Gradien LAJU PERUBAHAN MAKSIMUM Teorema B Suatu fungsi bertambah secara paling cepat di p pada arah gradien (dengan laju ) dan berkurang secara paling cepat pada arah berlawanan dengan laju.

2. Derivatif Berarah dan Gradien LAJU PERUBAHAN MAKSIMUM Contoh 3: Misalkan seekor binatang kecil diketemukan pada parabolik hiperbol z = y 2 x 2 di titik (1,1,0), seperti pada di bawah. Pada arah mana ia sebaiknya bergerak untuk panjatan yang paling curam dan berapa kemiringan pada waktu ia memulai?

2. Derivatif Berarah dan Gradien LAJU PERUBAHAN MAKSIMUM Penyelesaian: Jadi binatang kecil itu seharusnya bergerak dari (1,1,0) pada arah -2i + 2j dengan kemiringan sebesar

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Kurva ketinggian dari permukaan z = f(x,y) adalah proyeksi ke bidang xy dari kurva-kurva perpotongan permukaan dengan bidang z = k yang sejajar bidang xy. Nilai fungsi di semua titik pada kurva ketinggian yang sama adalah konstan (Gambar di bawah).

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Nyatakan L, kurva ketinggian dari f(x,y) yang melalui titik pilihan sebarang P(x 0, y 0 ) di wilayah daerah asal f. Tetapkan vektor satuan u adalah tegak lurus terhadap L di P. Karena nilai f sama di semua titik pada kurva ketinggian L, derivatif berarahnya D u f(x 0,y 0 ), yang berupa laju perubahan f(x,y) pada arah u, adalah nol pada waktu u menyinggung L.

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Akibatnya, sehingga dan juga (sudut antara u dan ) harus berupa sudut siku-siku.

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Teorema C Gradien f di titik P adalah tegak lurus terhadap kurva ketinggian f yang melalui P.

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Contoh 4: Untuk paraboloid Tentukan persamaan kurva ketinggiannya yang melalui titik P (2,1) dan berikan sketsanya. Tentukan vektor gradien dari paraboloid di P dan gambar gradien dengan titik awalnya di P. Penyelesaian: Kurva ketinggian dari paraboloid yang berhubungan dengan bidang z = k, mempunyai persamaan

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Contoh 4 (lanjutan penyelesaian): Kurva ketinggian dari paraboloid yang berhubungan dengan bidang z = k, mempunyai persamaan Nilai k? Untuk mencari nilai k, kita substitusikan (2,1) untuk (x,y)

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Contoh 4 (lanjutan penyelesaian): Jadi, persamaan kurva ketinggian yang melalui titik P(2,1) adalah ellips

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Contoh 4 (lanjutan penyelesaian): Persamaan kurva ketinggian yang melalui titik P(2,1): Sketsa

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Contoh 4 (lanjutan penyelesaian): Vektor gradiennya?

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Contoh 4 (lanjutan penyelesaian): Sehingga gradien di P (2,1) adalah Kurva ketinggian dan gradien di P

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Konsep ketinggian dua peubah digeneralisasikan ke permukaan ketinggian untuk fungsi tiga peubah. Jika f suatu fungsi tiga peubah, permukaan f(x, y, z) = k dengan k konstanta k disebut permukaan ketinggian di f. Di semua titik pada suatu permukaan ketinggian: 1. Nilai fungsi adalah sama 2. Vektor gradien untuk f (x, y, z) di suatu titik P(x, y, z) dalam wilayahnya akan normal terhadap permukaan ketinggian dari f melalui P.

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Dalam masalah hantaran kalor dalam benda homogen dengan w = f(x, y, z) menyatakan suhu pada titik (x, y, z), permukaan ketinggian f(x, y, z) = k dinamakan permukaan isoterm. Permukaan isoterm: permukaan yang semua titik padanya memiliki suhu sama k. Pada tiap titik benda tersebut, kalor mengalir: 1. dalam arah yang berlawanan dengan gradiennya (yakni, dalam arah penurunan terbesar pada suhu) 2. tegak lurus terhadap permukaan isoterm melalui titik itu.

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Jika w = f(x, y, z) memberikan potensial elektrostatik (voltase) pada suatu titik sebarang dalam suatu medan potensial listrik, permukaan ketinggiannya dinamakan permukaan ekuipotensial. Semua titik pada suatu permukaan ekuipotensial memiliki potensial elektrostatik yang sama, dan arah arus listrik adalah searah dengan negatif gradiennya, yaitu dalam arah penurunan terbesar pada potensial.

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Contoh 5: Jika suhu pada sebarang titik dalam suatu benda homogen diberikan sebagai Kemana arah yang memberikan penurunan suhu terbesar di titik (1,-1,2)? Penyelesaian: Penurunan terbesar pada suhu di (1,-1,2) adalah dalam arah negatif gradien di titik tersebut.

2. Derivatif Berarah dan Gradien KURVA KETINGGIAN DAN PERMUKAAN Contoh 5 (lanjutan penyelesaian): di titik (1, -1, 2) adalah Jadi pada titik (1, -1, 2) adalah

3. Aturan Rantai Aturan rantai untuk fungsi-fungsi komposit satu peubah adalah Jika y = f (x(t)), dengan f dan x keduanya fungsi yang terdiferensialkan, maka

3. Aturan Rantai VERSI PERTAMA Jika z = f(x,y), dengan x dan y adalah fungsi t, maka masuk akal menanyakan dz/dt. Teorema A (Aturan Rantai). Andaikan x = x(t) dan y = y(t) terdiferensialkan di t dan andaikan z = f(x,y) terdiferensialkan di (x(t), y(t)). Maka z = f(x(t), y(t)) terdiferensialkan di t dan

3. Aturan Rantai VERSI PERTAMA Bukti Kita tirukan bukti satu peubah dari Apendiks A.1 Teorema B (Buku Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2, Edwin J. Purcell & Dale Varberg). Untuk penyederhanaan cara penulisan, andaikan

3. Aturan Rantai VERSI PERTAMA Bukti (lanjutan) Maka, karena f dapat didiferensialkan, Dengan jika. Bila kita membagi kedua ruas dengan, kita peroleh

3. Aturan Rantai VERSI PERTAMA Bukti (lanjutan) Sekarang Dan yang belakang mendekati jika

VERSI PERTAMA Bukti (lanjutan) 3. Aturan Rantai Pada waktu, dan keduanya mendekati 0 (ingat bahwa x(t) dan y(t) kontinu, terdiferensialkan). Ini menyimpulkan.

VERSI PERTAMA Bukti (lanjutan) 3. Aturan Rantai Sebagai konsekuensi, pada waktu, kita peroleh Teorema A

VERSI PERTAMA 3. Aturan Rantai Contoh 1: Misalkan dengan dan. Tentukan. Penyelesaian:

VERSI PERTAMA 3. Aturan Rantai Contoh 2: Misalkan bahwa sebuah tabung lingkaran tegak pejal dipanasi, radiusnya bertambah pada laju 0,2 cm/jam dan tingginya bertambah pada laju 0,5 cm/jam. Tentukan laju pertambahan luas permukaan terhadap waktu pada saat radius sama dengan 10 cm dan tinggi sama dengan 100 cm. Penyelesaian: Rumus total luas permukaan sebuah tabung adalah Jadi,

VERSI PERTAMA Contoh 2 (lanjutan penyelesaian): 3. Aturan Rantai Pada r = 10 dan h = 100, cm 2 /jam Bagaimana Teorema A diaplikaiskan untuk fungsi tiga peubah?

VERSI PERTAMA 3. Aturan Rantai Contoh 3: Andaikan, dengan,, dan. Tentukan dan hitung nilainya di. Penyelesaian:

VERSI PERTAMA Contoh 3 (lanjutan penyelesaian): 3. Aturan Rantai Pada,

VERSI KEDUA 3. Aturan Rantai Teorema B (Aturan Rantai). Misalkan x = x(s,t) dan y = y(s,t) mempunyai derivatif pertama di (s,t) dan misalkan z = f(x,y) terdiferensialkan di (x(s,t), y(s,t)). Maka z = f(x(s,t), y(s,t)) mempunyai derivatif parsial pertama yang diberikan oleh (i) (ii)

VERSI KEDUA 3. Aturan Rantai Contoh 4: Jika z = 3x 2 y 2 dengan x = 2s + 7t dan y = 5st, Tentukan z/ t, dan ungkapkan ia dalam bentuk s dan t. Penyelesaian: Bagaimana pada fungsi tiga peubah?

VERSI KEDUA Contoh 5: Jika w = x 2 + y 2 + z 2 + xy, Tentukan w/ t. Penyelesaian: 3. Aturan Rantai dengan x = st y = s t z = s + 2t

FUNGSI IMPLISIT 3. Aturan Rantai Misalkan bahwa F(x,y) = 0 mendefinisikan secara implisit y sebagai suatu fungsi x, misalnya y = g(x), tetapi fungsi g sukar atau tidak mungkin ditentukan. Kita masih tetap dapat mencari dy/dx. Satu metode untuk melakukan ini, yakni penurunan implisit (dibahas di Pasal 3.8). (Buku Kalkulus dan Geometri Jilid 1 Edwin J.Purcell Dale Varberg) Metode lain dengan menggunakan Aturan Rantai.

FUNGSI IMPLISIT 3. Aturan Rantai Derivatif kedua ruas F(x,y) = 0 terhadap x dengan menggunakan Aturan Rantai, dijelaskan sebagai berikut: Dengan menyelesaikan dy/dx, dihasilkan rumus:

FUNGSI IMPLISIT 3. Aturan Rantai Contoh 6: Tentukan dy/dx jika x 3 + x 2 y 10y 4 = 0. Penyelesaian: Andaikan F(x,y) = x 3 + x 2 y -10y 4. Maka Bandingkan dengan Contoh 3 dari Pasal 3.8 Buku Kalkulus dan Geometri Jilid 1 Edwin J.Purcell Dale Varberg Aplikasi pada fungsi implisit 3 variabel?

FUNGSI IMPLISIT 3. Aturan Rantai Jika z suatu fungsi implisit dai x dan y yang didefinisikan oleh persamaan F(x, y, z) = 0, maka diferensial kedua ruas terhadap x dengan mempertahankan y tetap, menghasilkan Jika kita selesaikan untuk z/ x dan dengan mencatat bahwa y/ x = 0, maka kita peroleh rumus Perhitungan yang serupa dengan mempertahankan x tetap dan mendiferensialkan terhadap y, di dapat

3. Aturan Rantai FUNGSI IMPLISIT Contoh 7: Jika mendefinisikan z secara implisit sebagai suatu fungsi x dan y, tentukan z/ x. Penyelesain:

TERIMAKASIH