terurut dari bilangan bulat, misalnya (7,2) (notasi lain 2

dokumen-dokumen yang mirip
Fungsi Kompleks. (Pertemuan XXVII - XXX) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Ketiga)

BAB I BILANGAN KOMPLEKS

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

II LANDASAN TEORI. Sebuah bilangan kompleks dapat dinyatakan dalam bentuk. z = x jy. (2.4)

B a b 1 I s y a r a t

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 5. DERET

Gambar 1. Partisi P dari empat persegi panjang R = [a, b] x [c, d] adalah dua himpunan i i

LIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n

BAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT Deret Taylor

Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat: a. memeriksa apakah suatu pemetaan merupakan operasi;

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom. Barisan dan Deret

MAKALAH ALJABAR LINEAR SUB RUANG VEKTOR. Dosen Pengampu : Darmadi, S.Si, M.Pd

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3

1 Persamaan rekursif linier non homogen koefisien konstan tingkat satu

MATEMATIKA DISKRIT FUNGSI

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,

Fungsi. Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

Definisi Integral Tentu

BAB II TEORI DASAR. Definisi Grup G disebut grup komutatif atau grup abel jika berlaku hukum

Kapita Selekta Matematika

PENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

Bab IV. Penderetan Fungsi Kompleks

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Fungsi. Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

Hendra Gunawan. 12 Februari 2014

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

BARISAN DAN DERET. 05/12/2016 Matematika Teknik 1 1

Induksi Matematika. Pertemuan VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

III BAB BARISAN DAN DERET. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

) didefinisikan sebagai persamaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk: a x a x a x b... b adalah suatu urutan bilangan dari bilangan s1, s2,...

BARISAN DAN DERET. Nurdinintya Athari (NDT)

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 1, 41-48, April 2003, ISSN : MATRIKS STOKASTIK GANDA DAN SIFAT-SIFATNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat = +, 0 <

PREDIKSI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS IX SMP NEGERI 196 JAKARTA. Jawab : Nilai dari. Jawab :.3.3 = 27

Distribusi Pendekatan (Limiting Distributions)

Solusi Soal OSN 2012 Matematika SMA/MA Hari Pertama

,n N. Jelas barisan ini terbatas pada dengan batas M =: 1, dan. barisan ini kovergen ke 0.

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Jl. Ganesha No. 10 Bandung, Telp. (022) , , Fax. (022) Homepage :

ISIAN SINGKAT! 1. Diberikan hasil kali digit digit dari n harus sama dengan 25

theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS :

Barisan, Deret, dan Notasi Sigma

BAB V. INTEGRAL. Lambang anti-turunan (integral tak-tentu) oleh Leibniz adalah... dx, sehingga

KALKULUS 4. Dra. D. L. Crispina Pardede, DEA. SARMAG TEKNIK MESIN

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Penyelesaian Persamaan Non Linier

BARISAN TAK HINGGA DAN DERET TAK HINGGA

2 BARISAN BILANGAN REAL

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS

TURUNAN FUNGSI. Definisi. 3.1 Pengertian Turunan Fungsi. Turunan fungsi f adalah fungsi f yang nilainya di c adalah. asalkan limit ini ada.

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, , Agustus 2003, ISSN : METODE PENENTUAN BENTUK PERSAMAAN RUANG KEADAAN WAKTU DISKRIT

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Matematika Terapan Dosen : Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs Pertemuan 3

Pendiferensialan. Modul 1 PENDAHULUAN

Deret Fourier. Modul 1 PENDAHULUAN

Bab 8 Teknik Pengintegralan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB III RUANG HAUSDORFF. Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang Hausdorff, kekompakan pada

Semigrup Matriks Admitting Struktur Ring

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

TUGAS ANALISIS REAL LANJUT. a b < a + A. b + B < A B.

Sistem Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Dasar Sistem Pengaturan - Transformasi Laplace. Transformasi Laplace bilateral atau dua sisi dari sinyal bernilai riil x(t) didefinisikan sebagai :

BAB I KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

Solusi Pengayaan Matematika

Solusi Numerik Persamaan Transport

LAMPIRAN 1 PEMBENTUKAN FUNGSI PERIODIZER

SIFAT-SIFAT DASAR MATRIKS SKEW HERMITIAN Basic Properties of Skew Hermitian Matrices

Hendra Gunawan. 14 Februari 2014

BARISAN PANGKAT TERURUT MATRIKS PADA ALJABAR MAX PLUS

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

CATATAN KULIAH Pertemuan I: Pengenalan Matematika Ekonomi dan Bisnis

BAB VI BARISAN TAK HINGGA DAN DERET TAK HINGGA

ANALISIS RIIL I. Disusun oleh Bambang Hendriya Guswanto, S.Si., M.Si. Siti Rahmah Nurshiami, S.Si., M.Si.

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1

Barisan Dan Deret Arimatika

FUNGSI KOMPLEKS. Buku Perkuliahan Program S-1 Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Penulis: Ahmad Lubab, M.Si.

Bab 2. Sistem Bilangan Real Aksioma Bilangan Real Misalkan adalah himpunan bilangan real, P himpunan bilangan positif dan fungsi + dan.

Induksi matematik untuk memecahkan problema deret dan bilangan bulat bentuk kuadrat sempurna

ARTIKEL. Menentukan rumus Jumlah Suatu Deret dengan Operator Beda. Markaban Maret 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1. Ubahlah bentuk kuadrat di bawah ini menjadi bentuk

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi suatu ring serta

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dibahas tentang teori-teori dasar yang. digunakan untuk dalam mengestimasi parameter model.

SIFAT-SIFAT FUNGSI EKSPONENSIAL BERBASIS BILANGAN NATURAL YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI LIMIT

EMPAT CARA UNTUK MENENTUKAN NILAI INTEGRAL POISSON., Sri Gemawati 2, Agusni 2. Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2

Himpunan/Selang Kekonvergenan

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

oleh hasil kali Jika dan keduanya fungsi yang dapat didiferensialkan, maka

Transkripsi:

Bab Bilaga kompleks BAB BILANGAN KOMPLEKS Defiisi Bilaga Kompleks Sebelum medefiisika bilaga kompleks, pembaca diigatka kembali pada permasalah dalam sistem bilaga yag telah dikeal sebelumya Yag pertama adalah bilaga bulat Diberika masalah: Berapa ilai bilaga a sehigga a 6? Jawabya adalah 3 Kemudia jika diberika pertayaa, berapa ilai bilaga a sehigga a 7, maka tidak ada bilaga bulat yag memeuhi persamaa tersebut Selajutya perhatika bahwa (3) 6 da (4) 8, da 7 terletak diatara dua bilaga bulat 6 da 8 Dega demikia kita perlu megealka betuk pecaha Betuk pecaha atau bilaga rasioal didefiisika sebagai pasaga terurut dari bilaga bulat, misalya (7,) (otasi lai 7 ) adalah bilaga rasioal Bilaga rasioal ( m, ) da ( p, q) dikataka sama jika bilaga yag seletak dalam pasaga itu berilai sama, yaitu m p da q atau dega kata lai mq p Jumlah da hasil kali dua bilaga rasioal tersebut adalah ( m, ) + ( p, q) ( mq + p, q) da ( m, ) ( p, q) ( mp, q) Megguaka otasi bilaga rasioal, maka bilaga bulat dapat diyataka dega (,) Jadi semua bilaga rasioal dega koordiat keduaya satu merupaka bilaga bulat Pada permasalaha di atas, a 7 dapat dituliska sebagai (,)(m,) (7,), da peyelesaiaaya adalah a ( m, ) (7,) Paradigma seperti di atas selajutya aka diguaka utuk megkostruksi bilaga kompleks Euclid meujukka bahwa tidak ada bilaga rasioal yag memeuhi persamaa x Dega demikia perlu didefiisika bilaga baru, yaitu bilaga real, yag termasuk didalamya bilaga rasioal Pada tigkata selajutya, dihadapka pada permasalaha, berapa ilai x yag memeuhi x Teryata tidak ada bilaga real yag memeuhi persamaa tersebut, sehigga didefiisika bilaga baru, yaitu bilaga

Bab Bilaga kompleks kompleks Bilaga kompleks merupaka pasaga terurut bilaga real ( x, y), seperti halya bilaga rasioal yag merupaka pasaga bilaga bulat Dua bilaga kompleks ( x, y) da ( u, v) dikataka sama jika x u da y v Pejumlaha da perkalia bilaga kompleks, didefiisika sebagai berikut : ( x, y) + ( u, v) ( x + u, y + v) da ( x, y) ( u, v) ( xu yv, xv + yu) Perhatika operasi aritmatika pada bilaga kompleks dega koordiat kedua berilai ol berikut : ( x,0) + ( u,0) ( x + u,0) da ( x,0)( u,0) ( xu,0) Keadaa ii aalog dega keadaa pada bilaga rasioal dega koordiat kedua berilai Notasi Bilaga Kompleks Secara umum, setiap bilaga kompleks diotasika dega ( x, y) da dapat diyataka dega ( x, y) ( x,0) + (0, y) ( x,0) + ( y,0)(0,) x + αy dega α (0,) Utuk dua bilaga kompleks ( x, y) da w ( u, v), diperoleh w ( x + αy)( u + αv) xu + α( xv + yu) + α yv Perhatika bahwa α αα (0,)(0,) (,0), sehigga w ( xu yv) + α ( xv + yu) Dega demikia kita telah medapatka peyelesaia dari persamaa x, yaitu α Catata : Hampir semua orag di seluruh duia, kecuali orag tekik elektro, megguaka otasi i utuk meuliska bilaga kompleks α Jadi bilaga kompleks dapat dituliska dega Pembagia bilaga kompleks, x + iy dega i

Bab Bilaga kompleks w x + iy x + iy u + iv u + iv u iv u iv ( xu + yv) + i( yu xv) u + v ( xu + yv) ( yu xv) + i u + v u + v Latiha : Nyataka bilaga kompleks berikut dalam betuk x + iy : + 3i a ( 5i)(3 + i) b c 5 i Tujukka bahwa jika w 0, maka w 0 atau 0 ( + i) 3 Peyajia Bilaga Kompleks Geometri Secara geometri, bilaga kompleks dapat disajika dalam sebuah bidag Bidag ii disebut bidag kompleks, yag megacu pada koordiat kartesius, yag terdiri dari sumbu real (sumbu x) da sumbu imajier ( sumbu y), seperti terlihat pada gambar Sumbu imajier y (x,y) x sumbu real Gambar Secara geometri, terdapat korespodesi satu-satu atara hasil pejumlaha dua bilaga kompleks + w dega diagoal segiempat yag dibetuk oleh da w seperti terlihat pada gambar 3

Bab Bilaga kompleks Gambar Modulus atau ilai mutlak suatu bilaga kompleks x + iy, didefiisika sebagai bilaga real o egatif yag merupaka pajag vektor posisi dari atau jarak dari sumbu koordiat, da diyataka dega + x y Jika x + iy da w u + iv, maka w ( x u) + ( y v) Selajutya dapat ditujukka sifat berikut : w w w w Kojugat (sekawa) dari bilaga kompleks x + iy didefiisika sebagai bilaga kompleks yag diperoleh dari pecermia terhadap sumbu real, da diotasika dega x iy Selajutya silaka tujukka sifat-sifat berikut : + w + w w w + Re da Im Cotoh : Tetuka bagia real, bagia imajier, kojugat, da modulus dari + i 3 + i Dega megguaka sifat di atas diperoleh hubuga 4

Bab Bilaga kompleks + w ( + w)( + w) ( + w)( + w) + ( w + w) + ww + Re( w) + w + w + w + w + w ; ( + w ) yag dikeal sebagai pertidaksamaa segitiga Koordiat Kutub Bilaga kompleks dapat juga diyataka dalam peubah polar, yaitu r da θ da ditulis dega r (cosθ + i siθ ) Notasi r adalah modulus dari, sedagka θ merupaka sudut yag dibetuk oleh dega sumbu real positif yag disebut argume dari, da biasa ditulis θ arg acr y tg Dega demikia setiap bilaga kompleks mempuyai tak higga x argume, yag masig-masig selisihya π Nilai argume yag terletak pada iterval ( π, π ] diamaka argume utama dari Cotoh : Tetuka betuk kutub dari i Bilaga utamaya adalah Dalam hal ii r, sehigga i i atau i 7π 7π (cos + isi ) 4 4 π π (cos + i si ) 4 4 399π 399π (cos + i si ) 4 4 7 π π 399,, π merupaka argume dari i da argume 4 4 4 π 4 5

Bab Bilaga kompleks Hasilkali atara dua bilaga kompleks da w aka meghasilka bilaga kompleks dega modulus merupaka hasilkali kedua modulus bilaga kompleks tersebut da argumeya merupaka jumlah argume kedua bilaga kompleks (Tujukka!) Hal ii diperlihatka dalam gambar 3 Gambar 3 Cotoh : Tetuka betuk kutub da argume dari Selajutya dega memperhatika rumus euler, θ e i cosθ + i siθ, Maka betuk kutub di atas dapat ditulis sebagai + i 3 + i iθ r e Pembaca dipersilahka utuk meujuka sifat-sifat berikut : iθ ξ ( θ + ξ ) e e i e i Arg w arg arg w 3 Pagkat da akar bilaga kompleks Telah kita ketahui bahwa bilaga kompleks dalam betuk kutub adalah r(cos θ + i si θ) Jika r (cos θ + i si θ ) & r (cos θ + i si θ ), maka kita peroleh hasil perkalia keduaya sebagai berikut : [r (cos θ + i si θ )][r (cos θ + i si θ )] r r [(cos θ cos θ - siθ si θ ) + 6

Bab Bilaga kompleks i (si θ cos θ + cos θ si θ )] r r [cos (θ + θ ) + i si (θ + θ )] Dari hasil perkalia tersebut diperoleh: arg( ) θ + θ arg + arg Pertayaa : Bagaimaakah jika kita perkalika da c? Jika diketahui: r (cos θ + i si θ ) r (cos θ + i si θ ) r (cos θ + i si θ ), utuk asli, maka secara iduksi matematika, diperoleh rumus perkalia r r r [cos (θ + θ +c+θ ) + i si (θ + θ +c+θ )] Perhatika perkalia dua bilaga kompleks da w dalam betuk kutub Selajutya jika w, secara iduksi utuk sejumlah bilaga kompleks diperoleh ( cos θ + i si θ ) r Da utuk r, diperoleh rumus D Moivre, yaitu ( cos θ + i siθ ) cos θ + i si θ Sedagka pembagia da adalah sebagai berikut: r (cosθ + i siθ) r (cosθ + i siθ ) Setelah pembilag da peyebut dikalika dega sekawa peyebut, yaitu r (cos θ - i si θ ), maka diperoleh : r r [cos (θ - θ ) + i si (θ - θ )] 7

Bab Bilaga kompleks Dari rumus di atas diperoleh: arg θ -θ arg arg Akibat lai jika r(cos θ + i si θ), maka: cos( θ ) + i si( θ ) r r cos θ + i si θ ( ) ( ) Setelah pembilag da peyebut dikalika sekawa peyebut, maka didapat : r ( cos( θ ) + i si( θ )) Diperoleh Dalil De-Moivre berlaku utuk semua bilaga bulat Cotoh: Hituglah : r ( 3 i) 6 cos( θ ) + i si( θ ) Jawab : Misalka 3 i, maka r 3 + taθ 3 karea di kuadra IV, maka dipilih o θ 30 jadi o o 3 i cos 30 + i si 30 ( ) 6 6 o o ( 3 i) ( cos 80 + i si 80 ) 6 ( + 0) 6 8

Bab Bilaga kompleks Bilaga kompleks adalah akar pagkat dari bilaga kompleks w, jika w, da ditulis w Jika ρ(cosφ +i siφ) akar pagkat dari bilaga kompleks w r (cosθ+i siθ), maka dari w diperoleh: ρ (cosφ +i siφ) r(cosθ+i siθ), sehigga ρ r da φ θ+kπ, k bulat Akibatya ρ r da θ + kπ φ Jadi, akar pagkat dari bilaga kompleks w r(cosθ+i siθ) adalah: θ + kπ θ + kπ r [cos( ) + i si ( )], k bulat da bilaga asli Dari persamaa w, ada buah akar berbeda yag memeuhi persamaa itu Ke- buah akar tersebut terletak pada sebuah ligkara dega pusat titik asal da jari-jari r yag membetuk suatu poligo beratura dega buah sisi Utuk mempermudah dipilih k 0,,,3,,(-); θ + kπ 0 < π, sehigga diperoleh,, 3,, sebagai akar ke- dari Cotoh : Hituglah (-8) /4 Jawab : Misalka (-8) /4, berarti harus dicari peyelesaia persamaa 4-8 Tulis ρ(cosφ +i siφ) da 8 8(cos80 0 +i si80 0 ), sehigga ρ 4 (cos4φ +i si4φ) 8(cos80 0 +i si80 0 ), 9

Bab Bilaga kompleks diperoleh ρ 4 8, atau ρ 3 da π + kπ φ 4 π + kπ π + kπ Jadi k 3[cos ( ) + i si( )] 4 4 Keempat akar yag dicari dapat diperoleh dega mesubstitusi k 0,,,3 ke persamaa terakhir Cotoh : Tetuka akar pagkat 3 dari Latiha : Nyataka dalam betuk kutub a i b + i c d 3 + 3i + i e 3i f g h ( + i) ( + i 3 ) i + i 3 Tetuka bagia real, bagia imajier, modulus, da argume dari + i 3 + i 3 Buktika bahwa jika da w bilaga kompleks,maka w + + w + w 4 Diberika + i, maka a Nyataka dalam koordiat kutub, b Tetuka akar pagkat tiga dari, da c Gambarka akar-akar tersebut di bidag kompleks 5 Tetuka semua sedemikia sehigga a 4 6i b 3 c 6 8 0