HUBUNGAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPEL PABUPATEN KENDAL Afifah *), Indri Subeti **) *) Mahasiswa Abid Unisa **)Dosen Abid Unisa ABSTRAK Peran, tugas dan tanggung jawab orang tua dimulai seja masa ehamilan dan semain bertambah saat bayi dilahiran yaitu merawat dan mengasuh bayi. Pada periode awal, orang tua harus mengenali hubungan merea dengan bayinya, bahwa bayi merupaan pribadi yang belum matang, tida berdaya dan memilii sifat tergantung, sehingga perlu perlindungan, perawatan, dan sosialisasi yang ditandai dengan masa pembelajaran yang intensif dan tuntutan untu mengasuhnya. Diwilayah Kerja Pusesmas Ngampel masih terdapat ibu primipara yang masih urang tanggap dalam perawatan bayi sehari-hari yang diarena lantaran bayi masih terlalu ecil dan ibu masih taut untu merawatnya sendiriarenabarupertama ali mempunyaiana. Tujuan penelitian ini untu mengetahui hubungan antara siap dengan prati perawatan bayi sehari-hari di Wilayah Kerja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal. Jenis penelitian ini adalah Desriptif Korelasidengan Pendeatan Cross Sectional. Populasi ibu primipara yang berada di Wilayah Kerja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal bulan juli 212, dengan tehni sampel jenuhdan analisa penelitian dengan menggunaan analisa univariat dan bivariat dengan uji Lamda atau pada =,5 Analisa hasil penelitian dari 6 responden, mayoritas yang siap bai sebesar 18 responden ( 5,%), sedangan prati ibu primipara tentang perawatan bayi sehari-hari berada dalam ategori bai yaitu sebasar26 responden (72,2%). Serta ada hubungan yang signifian antara Siap dengan Prati Perawatan Bayi Sehari-hari pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Pusesmas Ngampel Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal di tunjuan dengan ρ value =,8, (< α=,5). Disaranan pada ibu primipara untu lebih menambah wawasan dan pengetahuan tentang perawatan bayi sehari-hari. Kata unci : Siap, prati ibu primipara dengan perawatan bayi sehari-hari PENDAHULUAN Peran, tugas dan tanggung jawab orang tua dimulai seja masa ehamilan dan semain bertambah saat bayi dilahiran yaitu merawat dan mengasuh bayi. Pada periode awal, orang tua harus mengenali hubungan merea dengan bayinya, bahwa bayi merupaan pribadi yang belum matang, tida berdaya dan memilii sifat tergantung, sehingga perlu perlindungan, perawatan, dan sosialisasi yang ditandai dengan masa pembelajaran yang intensif dan tuntutan untu mengasuhnya (Rusdiyanto, 28). Bayi baru lahir membutuhan perawatan untu menjalani masa transisi dengan bai. bayi adalah ana usia -12 bulan. Kurang bainya penanganan bayi sehari-hari yang sehat aan menyebaban elainan-elainan yang menyebaban cacat seumur hidup bahan ematian (Notoatmodjo, 29; h. 121) Merawat bayi sehari-hari merupaan tugas yang harus diuasai dan mampu dilauan oleh setiap orang tua. Duungan emosional dan duungan dalam etrampilan merawat, sangat dibutuhan oleh merea. Perawatan bayi yang terpenting didalamnya mencegah ompliasi aibat perawatan yang urang bai. Fator yang terpenting dalam perawatan setiap hari adalah memandian bayi dengan tujuan membersihan ulit tubuh bayi dari lema tubuh dan eringat, merangsang peredaran darah dan memberi rasa segar dan nyaman (Rusdianto, 28) Perawatan bayi terdiri dari menjaga ebersihan ulit, minum ASI, perawatan tali pusat, eamanan bayi, dan tidur bayi. Tindaan ita sebagai tenaga esehatan adalah memberi penjelasan dan menganjuran epada ibu untu melauan perawatan pada bayi (Bahiyatun, 29; h.1). Menurut Rosenberg (Iih. Sacord dan Bacman,1964) dalam buu (Wawan dan Dewi, 21; h. 25) pengertian ognitif dalam siap tida hanya mancaup tentang pengetahuan-pengetahuan yang berhubungan dengan obje siap, melainan juga mencaup epercayaan atau belifes tentang hubungan antara obje siap itu dengan nilai yang ada dalam diri individu. Siap adalah merupaan reasi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obje (Wawan dan Dewi, 21; h. 27). Hubungan Siap dengna Prati Perawatan.(Afifah, Indri S) 19
Prati adalah seseorang setelah mengetahui stimulus emudian mengadaan penilaian atau pendapat terhadap apa yang dietahui atau disiapi (dinilai bai) inilah yang disebut prati (practice), atau dapat juga diataan perilau esehatan (Notoatmodjo, 29; h. 127). Siap merupaan esiapan atau esediaan untu bertinda dan buan merupaan pelasanaan motif tertentu dalam ata lain fungsi siap belum merupaan tindaan (reasi terbua) atau ativitas, aan tetapi merupaan predisposisi prati (tindaan) atau (reasi tertutup) menurut Rosenberg(lih. Sacord dan bacman, 1964) dalam buu (Wawan dan Dewi, 21; h. 25) Ibu didalam post partum bai itu elahiran yang pertama maupun sudah pernah melahiran ana sebelumnya, biasanya aan sangat memerluan informasi dan petunju. Ia aan embali mendapatan pengalaman baru dan memerluan etrampilan dan informasi baru. Sering ali ibu merasa lelah dan uwalahan dengan tanggung jawab terhadap bayinya yang baru lahir (Suherni, 29; h. 15). Berdasaran studi pendahuluan yang dilauan pada tanggal 14 Desember 214 di wilayah erja Pusesmas Ngampel. Pada bulan Desember terdapat 55 ibu nifas, 6 diantaranya adalah ibu nifas primipara dan 19 diantaranya ibu nifas multipara. Dari 5 orang ibu nifas primipara, orang dalam merawat bayinya bai memandian, merawat talipusat dan memberian ASI urang benar, sedangan 2 orang ibu yang merawat bayinya secara benar. Disamping itu peneliti juga melihat bahwa ibu nifas primipara masih nampa au dan mempunyai rasa taut untu memegang dan menggendong bayinya, ada juga yang tida berani memandian lantaran bayi masih terlalu ecil. Dalam merawat tali pusat ibu tida memberian alohol dan dalam memberian ASI, posisi menyusui urang benar. Ibu membedong bayi agar bayinya merasa hangat, namun ada juga ibu yang menghangatan bayinya hanya dengan memaaian baju panjang saja. Sebelum bayi tidur ibu selalu memberian minum atau maanan yang cuup tapi ada juga ibu yang tida memberian ASI nya arena ASI nya sediit. Dengan demiian dapat dietahui masih ada para ibu yang belum mampu melauan perawatan pada bayinya. Berdasaran fenomena tersebut maa peneliti tertari untu melauan penelitian Hubungan Siap Dengan Prati Perawatan Bayi Sehari-hari Pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal. METODE PENELITIAN KerangaKonsepPenelitian Variabel Independent (bebas) (teriat) Siap ibu primipara Variabel Dependent Prati perawatan bayi seharihari pada ibu primipara Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah desriptif orelasi menurut Suyanto dan Salamah. U (29; h. -4) adalah penelitian yang bertujuan untu mendapatan gambaran tentang hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian. Dengan dietahuinya hubungan variabel tersebut maa peneliti dapat menari esimpulan dari permasalahan yang diteliti. Korelasi juga digunaan untu mengetahui derajat /eeratan hubungan dua variabel yaitu antara variabel bebas: siap ibu dan variabel teriat: prati perawatan bayi sehari-hari pada ibu primipara. Sedangan pendeatan yang digunaan dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu suatu penelitian mempelajari dinamia orelasi antar fator - fator risio dengan efe, dengan pendeatan, observasi atau pengumpulan data sealigus pada saat bersamaan atau pada watu yang sama (Notoatmodjo, 212; h. 7). Dalam hal ini yang termasu fator resio adalah siap ibu. Sedangan fator efe adalah prati perawatan bayi sehari-hari pada ibu primipara. Populasi, Sampel dan Teni Sampling 1. Populasi Populasi adalah eseluruhan obje penelitian atau obje yang diteliti (Notoatmodjo, 212; h. 115). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah ibu primipara yang ada di wilayah erja Puesmas Ngampel Kabupaten Kendal pada bulan April - Mei 212 sejumlah 6 responden. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan arateristi yang dimilii oleh populasi (Setiawan, A. 211; h. 98-99). Sampel yang diperoleh tida menyimpang dari populasi dan sesuai dengan riteria sampel yang ditentuan. Kriteria sampel dibagi menjadi 2 yaitu: a. Kriteria inlusi Kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 212; h. 1). Kriteria inlusi dalam penelitian ini adalah ibu primipara yang tinggal menetap di wilayah erja Pusesmas Ngampel 2 J. Ilmu Kesh. Vol.5 No. 1 Juli 214
Kabupaten Kendal dan bersedia menjadi responden. b. Kriteria eslusi Kriteria eslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tida dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 212; h. 1). Kriteria eslusi dalam penelitian ini adalah: 1) Ibu primipara yang ada di wilayah erja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal yang sedang sait eras dan tida bisa diaja omuniasi 2) Ibu primipara yang ada di wilayah erja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal yang saat penelitian tida ada ditempat dalam watu lama. Dari hasil penelitian di dapatan semua sampel memenuhi riteria eslusi. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Sumber data primer dalam penelitian ini data diambil secara langsung dari jawaban responden melalui uesioner siap ibu dengan prati perawatan bayi sehari-hari pada ibu primipara. Data seunder pada penelitian ini adalah ibu primipara yang berada di wilayah erja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal. Pengolahan dan Analisa Data Teni pengolahan data dilauan melalui empat tahapan yaitu : editing, coding, proccecing, cleaning. Data yang telah diolah emudian dilauan analisis secara uantitatif. Analisis yang digunaan adalah analisis univariat untu memperoleh gambaran tentang freuensi dari tiap variabel bai variabel deppenden maupun variabel indeppenden, serta analisis bivariat untu mengetahui hubungan variabel deppenden maupun variabel indeppenden, dengan menggunaan uji orelasi Chi Square HASIL PENELITIAN 1. Analisa Univariat a. Siap ibu tentang perawatan bayi sehari-hari Tabel 1 Distribusi Freuensi Siap Tentang Perawatan Bayi Sehari-hari di Wilayah Kerja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal Kriteria Freuensi Persentasi (%) Bai 18 5, Tida 18 5, Bai Total 6 1, Berdasaran tabel 1 menunjuan ibu primipara yang mempunyai siap bai sebanya 18 orang (5,%) dan sebagian ecil ibu primipara yang mempunyai siap tida bai sebanya 18 orang (5,%). b. Prate ibu primipara tentang perawatan bayi sehari-hari Tabel 2 Distribusi Freuensi Prati Tentang Perawatan Bayi Sehari-hari di Wilayah Kerja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal Kriteria Freuensi Persentasi (%) Bai 26 72,2 Cuup 7 19,4 Kurang 8, Total 6 1, Berdasaran tabel 2 menunjuan sebagian besar ibu primipara yang mempunyai prati bai sebanya 26 orang (72,2%), emudian ibu primipara yang prati cuup sebanya 7 orang (19,4%), dan sebagian ecil ibu primipara yang mempunyai prati urang sebanya orang (8,%). 2. Analisa Bivariat Hubungan Siap dengan Prati Perawatan Bayi Sehari-hari Pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal. Tabel Distribusi Freuensi Hubungan Siap dengan Prati Perawatan Bayi Sehari-hari Pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal. Si a p B ai Prati Bai Cuu p K ur an g N % N % N % N 1 1 8 % 8 1, % Total % 1, p v al u e, r, 5 5 Hubungan Siap dengna Prati Perawatan.(Afifah, Indri S) 21
T id a B ai T ot al BAHASAN % % 8 6 8 44 7 1 1 1,4 8, 6, 8, % 9 7 % % % 2 6 72,2 7 1 9, 4 8, 6 1, Berdasaran tabel dari 6 responden ibu primipara yang bersiap bai prati bai 18 (1,%), ibu primipara yang bersiap bai prati cuup (%), ibu primipara yang bersiap bai prati urang (%), sedangan ibu primipara yang bersiap tida bai prati bai 8 (44,4%), ibu primipara yang bersiap tida bai prati cuup 7 (8,9%), ibu primipara yang bersiap tida bai prati urang (16,7%). Berdasaran uji statisti tersebut didapatan nilai p =,8 berarti lebih ecil dari taraf signifian 5% nilai r (,8 <,5 ) dan dengan nilai value,556 yang berarti hasil euatannya sedang. Ini berarti ada hubungan yang bermana Ha diterima. 1. Siap ibu primipara dalam perawatan bayi sehari-hari Dari hasil penelitian menunjuan bahwa mayoritas ibu primipara yang mempunyai siap bai sebanya 18 orang (5,%). Siap adalah merupaan reasi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obje (Wawan dan Dewi, 21; h. 27) Menurut Rosenberg (Iih. Sacord dan Bacman,1964) dalam buu (Wawan dan Dewi, 21; h. 25) pengertian ognitif dalam siap tida hanya mencaup tentang pengetahuanpengetahuan yang berhubungan dengan obje siap, melainan juga mencaup epercayaan atau beliefs tentang hubungan antara obje siap itu dengan nilai yang ada dalam diri individu. Siap merupaan esiapan atau esediaan untu bertinda dan buan merupaan pelasanaan motif tertentu dalam ata lain fungsi siap belum merupaan tindaan (reasi terbua) atau ativitas. Merawat bayi sehari-hari merupaan tugas yang harus diuasai dan mampu dilauan oleh setiap orang tua. Siap atau respon ibu primipara terhadap perawatan bayi sehari-hari itu sangat dibutuhan oleh seorang ibu untu merawat bayinya agar bayi terhindar dari ompliasi aibat perawatan yang urang bai. Peran, tugas dan tanggung jawab orang tua dimulai seja masa ehamilan dan semain bertambah saat bayi dilahiran yaitu merawat dan mengasuh bayi. Sehingga siap atau suatu respon seseorang terhadap stimulus sangat dibutuhan agar perawatan bayi sehari-hari bisa dilauan dengan bai. Dari hasil penelitian menunjuan siap ibu primipara mayoritas adalah bai, dengan adanya respon terhadap stimulus maa siap ibu primipara terhadap perawatan bayi sehari-hari dapat tercapai dengan bai. 2. Prati ibu primipara dalam perawatan bayi sehari-hari Dari hasil penelitian menunjuan bahwa sebagian besar ibu primipara yang mempunyai prati bai sebanya 26 orang (72,2%). Seseorang yang telah mengetahui stimulus/obje esehatan, emudian mengadaan penilaian atau pendapat terhadap apa yang dietahui, proses selanjutnya diharapan ia aan melasanaan atau mempratian apa yang dietahui atau disiapinya (dinilai bai). Inilah yang disebut prati (practice) esehatan atau dapat diataan prati esehatan (overt behavior) (Notoatmodjo, 21; h. 56). Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentu tindaan nyata atau terbua. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentu tindaan atau prati (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behavior, tindaan nyata/prati (practice) (Notoatmodjo, 21; h. 57). Dari hasil penelitian menunjuan bahwa prati ibu primipara terhadap perawatan bayi sehari-hari seperti ebersihan ulit, minum ASI, perawatan tali pusat, eamanan bayi, meniduran adalah bai, arena salah satu fator yang mempengaruhi prati yaitu adanya siap atau respon terhadap stimulus yang sudah seseorang etahui.. Hubungan Siap dengan Prati Perawatan Bayi Sehari-Hari Pada Ibu Primipara Uji Lambda pada hasil penelitian ada hubungan antara siap ibu dengan prati perawatan bayi sehari-hari dengan ρ value =,8 berarti lebih ecil dari taraf signifian 5% (,8 <,5 ). Ini berarti ada hubungan yang bermana Ha diterima. 22 J. Ilmu Kesh. Vol.5 No. 1 Juli 214
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Menurut Rosenberg (Iih. Sacord dan Bacman,1964) dalam buu (Wawan dan Dewi, 21; hal. 25) pengertian ognitif dalam siap tida hanya mancaup tentang pengetahuanpengetahuan yang berhubungan dengan obje siap, melainan juga mencaup epercayaan atau belifes tentang hubungan antara obje siap itu dengan nilai yang ada dalam diri individu. Siap merupaan reasi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obje. seseorang setelah mengetahui stimulus emudian mengadaan penilaian atau pendapat terhadap apa yang dietahui atau disiapi (dinilai bai) inilah yang disebut prati (practice), atau dapat juga diataan perilau esehatan (Notoatmodjo, 29; h. 127). Siap pada dasarnya merupaan respon yang tertutup, setelah seseorang merespon suatu stimulus, maa responden mampu mempratian apa yang telah merea dapati atau merea etahui. Namun umur seseorang juga mempengaruhi siap ibu primipara terhadap prati perawatan bayi sehari-hari. Semain seseorang merespon suatu stimulus maa semain uat atau deat hubungan seseorang untu melauan atau mempratiannya. Prati dapat dipengaruhi oleh fator presdiposisi, fator penduung dan pemungin, dan fator pendorong. Fator presdiposisi antara lain pengetahuan, siap, tindaan. Fator penduung yaitu bahwa yang menyebaban seseorang berprati ada tiga alasan diantranya adalah sumber daya (Resources) meliputi fasilitas, pelayanan esehatan dan pendapatan eluarga. Sedangan fator pendorong untu bertinda mencapai suatu tujuan tertentu yang terwujud dalam duungan eluarga (memberian informasi tentang perwatan bayi sehari-hari). Dalam hal ini prati yang dapat terpadu menjadi prati yang selaras dengan lingungan seitar, apabila prati dapat diterima oleh lingungan dan dapat diterima oleh individu yang bersangutan. Selain itu fator-fator yang mempengaruhi prati adalah siap dan perilau. Jadi siap dan prati sudah pasti ada hubungan arena salah satu fator prati dipengaruhi oleh siap atau respon terpendam yang di milii oleh seseorang. Hasil penelitian yang dilauan yaitu bahwa ada hubungan antara hubungan siap dengan prati perawatan bayi sehari-hari pada ibu primipara dengan hasil sebagian besar ibu primipara bersiap dan berprati bai yaitu 18 responden (1,%) dari 6 responden dan yang bersiap tida bai dan prati bai 8 (44,4 %) di duung dengan nilai r,8 <,5 yang menunjuan euatan penelitian sedang dengan menggunaan uji Lamda. Dari hasil penelitian yang dilauan oleh Viy Astuti tahun 211 tentang gambaran tingat pengetahuan ibu post partum primipara tentang perawatan bayi sehari-hari menunjuan bahwa 8 ibu post partum (47,1%) berpengetahuan cuup dan 4 orang ibu post partum berpengetahuan bai (2,5%). Salah satu fator perawatan bayi sehari-hari juga dipengaruhi oleh pengetahuan ibu terhadap perawatan bayi sehari-hari. PENUTUP Simpulan Berdasaran penilitian di Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal dapat ditari esimpulan sebagai beriut: 1. Siap ibu primipara tentang perawatan bayi sehari-hari di Wilayah Kerja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal mayoritas mempunyai siap bai sebanya 18 orang (5,%) 2. Prati ibu primipara dalam perawatan bayi sehari-hari di Wilayah Kerja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal menunjuan mayoritas mempunyai prati bai sebanya 26 orang (72,2%) Ada hubungan antara siap dengan prati perawatan bayi sehari-hari pada ibu primipara di Wilayah Kerja Pusesmas Ngampel Kabupaten Kendal dengan nilai ρ value =,8 (,8 <,5). Saran Berdasaran hasil penelitian yang telah dilauan oleh peneliti bahwa masih ada beberapa ibu primipara yang memilii siap tida bai dalam perawatan bayi sehari-hari sehingga disaranan epada : 1. Bagi Masyaraat (ibu primipara) Kepada masyaraat (ibu primipara) dianjuran untu menambah wawasan dan pengetahuan tentang perawatan bayi sehari-hari, agar prati perawatan bayi di lauan dengan bai dan bagi ibu primipara yang sudah mempunyai siap dan prati yang bai, tetap dipertahanan agar perawatan bayi sehari-hari bisa dilauan dengan masimal dan bai. 2. Bagi Bidan Diharapan untu diadaan pendidian esehatan tentang perawatan bayi sehari-hari untu menunjang para ibu primipara untu agar lebih mengetahui perawatan bayi sehari-hari sehingga ibu primipara yang bersiap dan berprati tida bai bisa menjadi bai. Hubungan Siap dengna Prati Perawatan.(Afifah, Indri S) 2
. Bagi Institusi Pendidian Memberian tambahan informasi dalam upaya memperaya dan memperluas ilmu pengetahuan tentang perawatan bayi sehari-hari 4. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini agar dijadian sebagai tambahan wawasan dalam bidang penelitian serta sebagai penerapan ilmu yang telah di dapat selama uliyah. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 21. Chapter I. Pdf-USU.Intituional Repository Universitas Sumatra.http;//respository.usu.ac.id. Diases tanggal 25 Januari 214 puul 1.4 WIB Ariiunto, S. 26. Wawan dan Dewi. Jaarta; Rinea Cipta. h. 18 Setiawan dan Saryono. 211. Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyaarta; Nuha Media. h. 98, 99 Sugiyono. 211. Statisti Untu Penelitian. Bandung; Alfabeta; h. 9 Suherni. 29. Perawatan Masa Nifas. Yogyaarta; Fitramaya. H. 18 Suyanto. 29. Riset Kebidanan Metodologi & Apliasi. Yogyaarta; h., 4, 47, 59 Wawan, A dan Dewi. 21. Teori dan Penguuran Pengetahuan, Siap, Dan Perilau Manusia Dilengapi Contoh Kuesioner. Yogyaarta; Nuha Media. h. 11, 18, 2, 25, 27,, 4, 5, 56, 57, 59, 65 Ariunto, S. 21. Prosedur Penelitian Suatu Pendeatan Prati. Jaarta; Rinea Cipta. h. 168, 178, 211 Bahiyatun. 29. Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jaarta; Hologram dimensi. H. 1 Hidayat, A. 214. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teni Analisa Data. Salemba Media. h. 92, 21 Marmi dan Rahardjo, K. 212. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Ana Pra Seolah. Yogyaarta; Pustaa Pelajar. h. 7, 81, 82, 5 Muslihatun, W. 21. Asuhan Neonatal Bayi dan Balita. Yogyaarta; Fitramaya. h. 4, 41, 42, 45, 46 Newland. 25. Kamus Kedoteran Dorland. Jaarta; Kamus Kedoteran. h. 2 Notoatmodjo, S. 212. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jaarta; Renea Cipta. h. 7, 8, 1, 15, 115, 1, 152, 182, 18 Nursalam. 28. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jaarta; Salemba Media. h. 45 Rusdiyanto. 212. Peran Orang Tua terhadap Perawatan Bayi. http://perawatan bayi.com/orang tau-dan-bayi-4185.html diases tanggal 16 januari 214. 24 J. Ilmu Kesh. Vol.5 No. 1 Juli 214