DAILY REPORT 19 March 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

STATISTIK PASAR MODAL

STATISTIK PASAR MODAL

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 12 Desember 2013

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 20 February 2014

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

STATISTIK PASAR MODAL

DAILY REPORT 29 January 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 14 April 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

Indonesia Outlook

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 15 November 2013

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 31 January 2017

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 24 October 2013

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 05 August 2014

DAILY REPORT 23 Aug 2017

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 24 November 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 18 Jun 2014

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 16 May 2014

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 08 May 2014

DAILY REPORT 11 Jun 2014

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 08 January 2014

Weekly Report. 19 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 01 Maret 2016

R i Danareksa Research Institute

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Jumat, 29 Januari Moody s Tetapkan Peringkat RI di Investment Grade

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

Monthly View. Februari PT. Mega Capital Indonesia

DAILY REPORT 14 November 2013

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 22 April 2014

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 15 July 2014

WEEKLY REPORT 25 May 2015

DAILY REPORT 19 June 2014

DAILY REPORT 12 Jun 2014

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 19 Desember 2013

WEEKLY REPORT 18 November 2013

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 16 August 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT 19 March 2014 NEWS HEADLINES WSKT akan bagikan dividen Rp 11,5 per saham WSKT targetkan kontrak baru tahun 2014 sebesar Rp 18 triliun WSKT kaji rencana penerbitan obligasi Rp 1 triliun WSKT berencana tarik pinjaman perbankan maksimum Rp 2 triliun INTP anggarkan capex tahun 2014 sebesar Rp 4,5 triliun INTP naikkan harga jual semen 1%-1,5% pada awal tahun 2014 BSDE bukukan laba bersih 2013 Rp2,69 triliun TLKM akan tandatangani kontrak pembuatan satelit Telkom 3S TLKM jajaki pinjaman Rp1,4 triliun - Rp1,8 triliun ISAT alokasikan dana untuk capex Laba bersih KLBF 2013 meningkat 10,8% SRTG akan investasi bisnis consumer goods Rp 1 triliun BBCA alokasikan capex Rp600 miliar Laba bersih BBKP tumbuh 11,97% BBKP rencana buka 2 kantor cabang utama di Sulselatan & Papua Wahana Makmur tambah kepemilikan di WOMF MLPT targetkan pertumbuhan dari segmen Telco 20% per tahun WINS berikan jaminan perusahaan atas fasilitas pinjaman BFIN raih laba tahun 2013 naik 3,74% jadi Rp 508,62 miliar AMRT penjualan tahun 2013 naik 28,40% jadi Rp 34,89 triliun Indomaret akan emisi obligasi Rp 1 triliun MKPI prediksi tidak mampu raih target pendapatan 2013 Wika Beton tetapkan harga IPO Rp 590 per saha Eka Sari Lorena Transport akan melangsungkan IPO JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyalemen Support Level teknikal bagi IHSG dalam 4773/4741/4680 pekan ini peluang untuk menguat mulai melambat. Tercermin dari indkator Stochastic pergerakan IHSG berada Resistance dalam Level rang jenuh beli. 4867/4928/4960 Sementara itu, indikator MACD mesih mengkonfirmasikan Major Trend positif bagi Up indeks dan lagging indikator masih mengindikasikan Minor Trend sinyal uptrend Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4805.612-70.576 7869 8368.93 LQ-45 812.437-16.003 2097 5805.30 MARKET REVIEW IHSG ditutup turun 70,58 poin (-1,45%) dari 4.876,19 menjadi 4.805,61, dipengaruhi oleh aksi profit taking serta sentimen dari dalam negeri. Utang luar negeri Indonesia pada Januari 2014 tercatat sebesar US$ 269,3 miliar atau tumbuh 7,1% YoY, meningkat dibandingkan pertumbuhan Desember 2013 sebesar 4,6% YoY. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan utang luar negeri sektor swasta sebesar 12,2% YoY menjadi US$ 141,4 miliar. Namun, kenaikan tersebut masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal yang tercermin pada utang luar negeri Januari 2014 yang cukup terkendali di level 30,8% dari PDB. Selain itu, World Bank menyatakan, pada tahun 2015, saldo neraca berjalan diperkirakan akan meningkat, namun tetap berada dalam posisi defisit menyusul pelarangan ekspor mineral. Defisit neraca berjalan diproyeksikan berada di 2,9% dari PDB untuk 2014. World Bank juga memperkirakan pertumbuhan PDB pada 2014 akan mencapai 5,3% dan 5,6% YoY pada 2015. Konsumsi swasta diperkirakan akan mengalami kenaikan bersifat sementara pada pemilu bulan April dan Juli, namun ketatnya kredit bagi rumah tangga dapat menjadi faktor penyeimbang untuk tahun 2014. Pertumbuhan investasi diperkirakan akan tetap lemah karena tingginya biaya pinjaman, rendahnya harga-harga komoditas dan meningkatnya harga-harga barang modal impor. Dari regional, indeks Nikkei 225 naik 133.6 poin (0,94%) dari 14.277,67 menuju 14.411,27 setelah Yen melanjutkan pelemahan terhadap mata uang utama dunia. Indeks Hang Seng naik 109,55 poin (0,51%) dari 21.473,95 menjadi 21.583,50 dan indeks Shanghai Composite juga naik 1,52 poin (0,08%) dari 2.023,67 menjadi 2.025,20. FDI China tercatat sebesar US$ 19,3 miliar dalam 2 bulan pertama tahun 2014, naik 10,4% YoY dan menunjukkan bahwa investor asing masih optimis untuk berinvestasi di China, kendati investasi internasional melemah karena kekhawatiran bahwa pemerintahan China tengah menghadapi masalah terkait perkembangan ekonomi. Sementara itu, dari Eropa, penjualan mobil naik 7,6% pada Februari 2014 menyusul pemulihan ekonomi dan diskon harga penjualan mendorong permintaan mobil baru. Menurut data Asosiasi Manufaktur Otomotif Eropa (ACEA), penjualan mencapai 894.730 unit, lebih tinggi dibandingkan 831.371 unit pada periode Februari tahun sebelumnya. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak mixed. MARKET VIEW Perhatian investor saat ini kembali tertuju pada agenda FOMC pada 20 Maret, yaitu Fed rate dan stimulus AS. Indeks harga konsumen naik sebesar 0.1%, sesuai dengan kenaikan di bulan Januari dan mendorong percepatan inflasi selama 12 bulan terakhir turun menjadi 1.1%, yang merupakan level terkecil sejak bulan Oktober. Sementara itu laporan lainnya menunjukkan jumlah pembangunan rumah bergerak stabil setelah cuaca dingin yang ekstrim yang telah mengekang industri konstruksi. Selain itu sejumlah negara akan merilis data ekonominya, seperti data trade balance Jepang dan Tokyo department store sales bulan Februari yang akan dirilis pada 19 Maret. Survei terhadap analis menunjukkan defisit trade balance Jepang periode Februari 2014 turun menjadi defisit 600 miliar dari periode sebelumnya defisit 2790 mliar. Beberapa agenda utama dunia itu menjadikan isu referendum Crimea, Ukraina teralihkan sementara ini. Oleh karena itu diperkirakan bursa Asia akan bervariasi. Sedang IHSG diprediksikan terkoreksi lebih lanjut pasca kenaikan signifikan pada Jumat lalu menyusul pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP). Kenaikan IHSG pada Jumat (14/3) sebesar 3,32% itu berlawanan dengan bursa-bursa dunia yang melemah. Demikian pula dengan penurunan IHSG pada Selasa (18/3) berlawanan dengan apresiasi pada mayoritsa bursa saham dunia. Tampaknya melemahnya bursa efek Indonesia itu merupakan off-set dari penguatan signifikan sebelumnya. Selain karena faktor teknis, potensi berlanjutnya koreksi di Bursa Indonesia juga dipicu oleh proyeksi Bank Dunia (World Bank) atas pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,3% pada tahun 2014. Proyeksi itu didasarkan pada kendala permintaan investasi dan konsumsi akibat pengaruh berkelanjutan dari penerimaan dan keuntungan dari harga-harga komoditas yang melemah, kredit yang lebih ketat, biaya impor dalam Rupiah lebih tinggi dan ketidakpastian regulasi. Ketidakpastian regulasi itu berkaitan dengan kebijakan pemerintah tentang larangan ekspor mineral mentah. Menurut Bank Dunia pengalaman internasional menunjukkan bahwa kebijakan-kebijakan itu seringkali gagal. Proyeksi Bank Dunia itu lebih rendah dari proyeksi pemerintah dalam APBN 2014 yang sebesar 6,4% dan dari perkiraan Bank Indonesia di kisaran 5,5%- 5,9%. Bank Dunia juga memprediksi neraca transaksi berjalan Indonesia sebesar 2,9% atau dalam rentang target pemerintah di kisaran 2,5%-3% dari PDB. Sedang sentimen positif yang bisa menahan tekanan di bursa adalah rencana Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi III dengan tujuan memperbesar dan menahan pergerakan modal asing tetap di pasar domestik. Serta membaiknya indeks saham AS pada Selasa kemarin ditutup menguat, dan indeks regional Asia awal perdagangan di buka positif. Kenaikan indeks regional tersebut bisa menjadi katalis bagi IHSG.

19 March 2014 RUPS Waskita Karya (WSKT) menyetujui untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2013 sebesar Rp 110 miliar atau Rp 11,5 per saham setara dengan 30% laba bersih 2013 sebesar Rp 368 miliar kepada pemegang sahamnya. Pembayaran dividen dijadwalkan pada April 2014. Waskita Karya (WSKT) menargetkan kontrak baru tahun 2014 sebesar Rp 18 triliun. Pada tahun 2013 perseroan memperoleh kontrak baru sebesar Rp 13,3 triliun. Dari target Rp 18 triliun, saat ini perseroan telah memperoleh Rp 2,8 triliun. Proyek pemerintah, akan mendominasi perolehan kontrak baru perseroan yang difokuskan pada jalan tol dan pelabuhan di pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Komposisi pemerintah (BUMN) akan meningkat drastis pada tahun 2014 dibandingkan swasta. Waskita Karya (WSKT) telah membukukan kontrak baru senilai Rp 13,3 triliun, sehingga total nilai kontrak yang dikelola Waskita pada tahun 2014 sebesar Rp 22,1 triliun. Proyeksi nilai kontrak ini sudah termasuk sisa nilai kontrak tahun 2013 sebesar Rp 8,8 triliun. Waskita Karya (WSKT) sedang mengkaji rencana penerbitan obligasi senilai Rp 1 triliun melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB). Dana hasil emisi tersebut akan digunakan untuk mendukung bisnis manajemen, berupa pembangkit listrik mini hidro. Penerbitan obligasi ini akan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama Waskita berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 300 miliar sekitar bulan Juni 2014. Bunga obligasi akan menyesuaikan, kemungkinan di kisaran 10%- 10,5%. Saat ini WSKT mulai memasuki bisnis mini hidro sebagai inisiatif diversifikasi bisnis guna mengejar margin lebih tinggi. Perseroan berencana membangun 3 mini hidro dengan nilai investasi Rp 180 miliar untuk 1 proyek mini hidro. Langkah tersebut adalah kelanjutan dari pendirian anak usaha Waskita Karya, yakni PT Waskita Sangir Energi pada Juli 2013. Melalui anak usahanya, perseroan akan membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) berkapasitas 2x4 Mega Watt (MW). Waskita Karya (WSKT) berencana menarik pinjaman perbankan sebesar-besarnya Rp 2 triliun pada sekitar bulan Juni 2014 untuk mendanai modal kerja (working capital) perseroan. Pinjaman tersebut merupakan pinjaman sindikasi dari beberapa perbankan, yakni Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Jabar (BJBR) dan beberapa bank lain dengan batas fasilitas kredit maksimal Rp 3 triliun. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) menganggarkan belanja modal (capex) tahun 2014 sebesar Rp 4,5 triliun. Dana capex seluruhnya dari kas internal perseroan. Dana capex itu dipergunakan untuk modal ekspansi dengan vertical raw mill baru berkapasitas 1,9 juta ton pabrik Citeureup dan diharapkan akan selesai pada akhir kuartal I 2014. Perseroan juga dalam tahap persiapan untuk proses perizinan 2 pabrik semen baru di Jawa Tengah dan di luar pulau Jawa dengan kapasitas produksi masing-masing 2,5 juta ton semen per tahun. Manajemen Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) telah menaikkan harga jual semen sebesar 1%-1,5% pada awal tahun 2014 untuk mengantisipasi efek pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang berakibat pada meningkatnya beban usaha Perseroan. Pada tahun 2013 INTP juga telah menaikkan harga jual sebesar 1,5% untuk penyesuaian dari meningkatnya beban usaha Perseroan. Kenaikan harga di Pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga nasional. Kenaikan harga khusus pulau Jawa mencapai 2,5%. Namun jika dihitung secara nasional, INTP menaikkan harga jual sekitar 1,5%. Saat ini Perseroan masih mengkaji apakah masih perlu menaikkan harga jual semen kembali. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) akan menandatangani kontrak pembuatan satelit Telkom 3S (subtitute/pengganti) pada April 2014 seiring proses tender yang telah memasuki tahap final. Tender pengadaan satelit Telkom 3S digelar pada akhir 2013 dan saat ini sudah memasuki tahap final yang menyisakan 6 sampai 7 peserta. Nilai investasi pembuatan hingga peluncuran satelit yang akan mengangkut 49 transponder itu sekitar Rp 2 triliun. Pendanaan berasal dari pinjaman kombinasi perbankan asing dan lokal sekitar 20%-30%, dan selebihnya dibiayai dari kas internal perseroan. Pembuatan satelit sampai meluncur membutuhkan waktu 2 tahun. Jika kontrak pemenang tender ditandatangani pada April 2014, maka diperkirakan satelit tersebut sudah bisa diluncurkan pada tahun 2016. Satelit Telkom 3S itu merupakan pengganti Satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit pada peluncuran Agustus 2012. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) tengah menjajaki pinjaman senilai Rp1,4 triliun - Rp1,8 triliun untuk membiayai pembangunan satelit Telkom-3S. Pinjaman tersebut dijajaki perseroan dengan perbankan lokal dan luar negeri serta ditargetkan selesai setelah April 2014, seusai perseroan menandatangani perjanjian pembangunan satelit Telokm-3S dengan vendor pemenang. Satelit Telkom-3S ditargetkan meluncur pada Juni 2016. Indosat (ISAT) akan menggunakan dana hasil penjualan 5% sahamnya di Tower Bersama Infrastructure (TBIG) senilai Rp1,39 triliun untuk belanja modal (capex) 2014 dan membayar utang ke vendor. Adapun ISAT melepas 239.826.310 sahamnya di TBIG pada harga Rp5.800 per saham. Merrill Lynch (Singapore) Pte. Ltd. bertindak sebagai sole placement agent dan CLSA Singapore Pte. Ltd. sebagai co-lead manager. Kalbe Farma (KLBF) meraih laba sebesar Rp1,9 triliun pada 2013, meningkat 10,8% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,73 triliun. Adapun pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp16 triliun atau meningkat 17% YoY, yang diperoleh dari penjualan obat-obatan dan nutrisi. Multipolar Technology (MLPT) menargetkan pertumbuhan dari segmen telekomunikasi (Telco) yang dilayani perseroan sebesar 20% setiap tahun. Pada tahun 2013 sektor telco berkontribusi sekitar 28% dari pendapatan Multipolar Technology. Nilai tersebut mencakup semua solusi Telco yang disediakan perseroan. Wintermar Offshore Marine (WINS) memberikan jaminan (guarantee) perusahaan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari anak usahanya, yakni PT Sentosa Segara Mulia Shipping dari DBS Bank Ltd. sebesar USD 3,85 juta sesuai dengan nilai pinjaman yang diperoleh PT Sentosa Segara Mulia Shipping. Pemberian jaminan ini dilakukan WINS karena pertimbangan kebutuhan dana PT Sentosa Segara Mulia Shipping untuk pembiayaan kembali (refinancing) kapal motor bernama SMS Explorer yang sebelumnya bernama AHT Explorer. Sumber Alfaria (AMRT) meraih kenaikan penjualan per Desember 2013 sebesar 28,40% menjadi Rp 34,89 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 27,17 triliun. Laba tahun berjalan naik menjadi Rp 569,04 miliar dari laba tahun berjalan sebelumnya Rp 481,07 miliar. Indomarco Prismatama, pengelola jaringan ritel Indomaret yang juga anak usaha Indoritel Makmur Internasional (DNET), berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun. Emisi tersebut dijadwalkan bulan Juli 2014. Indomaret berniat membangun 1.300 gerai baru di 2014. Nilai investasi pembangunan mencapai Rp 1,3 triliun. Metropolitan Kentjana (MKPI) memprediksi perseroan tidak mampu meraih target pendapatan 2013 sebesar Rp1,02 triliun karena pengetatan pembiayaan properti dari pemerintah. Hal tersebut membuat perseroan berencana merevisi target pertumbuhan tahuh ini, disamping beberapa penyesuaian mengenai bujet karena adanya penaikan nilai jual objek pajak (NJOP). Bumi Serpong Damai (BSDE) mencatat kenaikan laba bersih sebesar 109,27% menjadi Rp2,69 triliun atau Rp153,82/saham dari tahun

19 March 2014 sebelumnya sebesar Rp1,28 triliun atau Rp73,5/saham. Pendapatan perseroan meningkat menjadi Rp5,74 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp3,73 triliun dan laba kotor meningkat menjadi Rp4,16 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,38 triliun. Saratoga Investama Sedaya (SRTG) akan investasi Rp 1 triliun tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk penambahan portofolio investasi. Perseroan berniat investasi di bidang perusahaan konsumer melalui akuisisi. Keinginan membeli perusahaan consumer goods didukung tren pertumbuhan industri makanan dalam beberapa tahun mendatang. Selain itu, perseroan ingin berinvestasi menyeimbangkan portofolio investasi hingga di luar sektor pertambangan. Eka Sari Lorena Transport akan melangsungkan IPO dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 150 juta atau 42,86% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 500/saham. Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 30 juta waran seri I dengan rasio 5:1. Masa penawaran awal 20-21 Maret 2014 dan 24-26 Maret 2014, masa penawaran 1-4 dan 7 April 2014, tanggal perdagangan waran seri I di pasar reguler dan negosiasi 14 April 2014 9 April 2019. Dana yang diperoleh sekitar 81% akan digunakan untuk pengembangan investasi baru armada bus dan rekondisi bus lama, 16% untuk fasilitas/infrastruktur depo dan workshop busway Transjakarta di Ceger, Jakarta Timur dan 3% untuk modal kerja. BFI Finance (BFIN) meraih laba tahun berjalan per Desember 2013 sebesar Rp 508,62 miliar, naik 3,74% YoY dari sebelumnya Rp 490,27 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 1,89 triliun dari sebelumnya Rp 1,58 triliun. Bank Central Asia (BBCA) mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp600 miliar pada tahun ini. Alokasi dana terbesar capex tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun 50 kantor cabang baru dengan nilai investasi untuk setiap kantor cabang berkisar Rp1,5 miliar. Di samping itu, ada juga belanja untuk infrastruktur, upgrade sistem IT, dan pembelian mesin EDC. Beban belanja modal tersebut sedikit membengkak akibat nilai tukar Rupiah yang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat, karena sebagian belanja modal dilakukan dalam mata uang USD. Bank Bukopin (BBKP) membukukan laba bersih sebesar Rp 934,6 miliar pada 2013, tumbuh 11,97% dibandingkan perolehan tahun 2012 senilai Rp 834,7 triliun. Pertumbuhan laba bersih perseroan tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 16,07% menjadi Rp 5,95 triliun. Pendapatan berbasis imbalan meningkat 18,38% menjadi Rp 785,7 miliar. Tahun lalu, BBKP mencatat kenaikan kredit sebesar 6,42% menjadi Rp 48,45 triliun. NPL gross turun dari 2,66% pada 2012 menjadi 2,26% pada 2013. Bank Bukopin (BBKP) berencana membuka 2 kantor cabang utama di wilayah Sulawesi Selatan dan Papua guna meningkatkan jangkauan pelayanan perseroan di Indonesia Bagian Timur. Bukopin akan melebarkan jaringan dengan membuka outlet, penambahan Payment Poin Online Bukopin (PPOB) dan juga meningkatkan strategi kemitraan guna menjaga pertumbuhan di tahun ini. Penambahan outlet baru ini akan memberikan kontribusi positif terhadap target perseroan. BBKP menargetkan pertumbuhan kredit tahun 2014 di kisaran 15%, sedangkan pertumbuhan laba bersih sekitar 15%-20%. Bank Bukopin (BBKP) menyatakan belum siap melepas anak usahanya, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Syariah Bukopin (BSB) guna melakukan pelepasan perdana saham. Hal ini dikarenakan aset BSB masih belum mencukupi batas untuk melakukan IPO sehingga dapat dipastikan BSB tidak akan melantai dalam waktu satu atau dua tahun mendatang. Wahana Makmur Sejati melakukan penambahan kepemilikan di Wahana Ottomitra Multifinance (WOMF) pada 4 Maret 2013. Wahana menambah kepemilikan sebesar 17.517.500 lembar saham dengan total nilai Rp3,15 miliar. Dengan penambahan tersebut, total kepemilikan saham Wahana di WOMF menjadi 344.891.000 atau 17,24%. Adapun tujuan penambahan saham ini adalah untuk investasi Wijaya Karya (Wika) Beton menetapkan harga penawaran saham perdana sebesar Rp 590 per saham atau cenderung ke batas kanan dari kisaran indikatif yang sebelumnya ditawarkan Rp 470 hingga Rp 630 per saham. Dalam aksi korporasi itu, perseroan melepas sebanyak-banyaknya 2,045 miliar saham atau 23,47% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 99,40-0,30 TLKM (US) 39 11.108-102 Natural Gas (US$)/mmBtu 4,46 0,00 ANTM (GR) 0,06 978 47 Gold (US$)/Ounce 1356,71 0,98 Nickel (US$)/MT 16190,00 310,00 Tin (US$)/MT 23160,00 185,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 73,10 -- Coal (RB) (US$)/MT* 75,23 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 922,50 5,00 CPO (MYR)/MT 2841,50-15,50 Rubber (MYR/Kg) 763,50 1,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 764,72-1,81 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16336,19 0,55-1,45 14,72 13,46 2,70 2,51 4.705,1 USA NASDAQ COMPOSITE 4333,31 1,25 3,75 21,31 18,02 3,31 3,00 6.789,6 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6605,28 0,56-2,13 13,23 12,19 1,81 1,68 1.287,2 CHINA SHANGHAI SE A SH 2120,07 0,07-4,26 7,89 6,98 1,08 0,97 2.333,0 CHINA SHENZHEN SE A SH 1148,72 0,33 4,07 18,05 14,47 2,30 2,00 1.449,8 HONG KONG HANG SENG INDEX 21583,50 0,51-7,39 9,81 8,96 1,21 1,12 1.652,2 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4805,61-1,45 12,43 15,10 12,87 2,70 2,38 392,8 JAPAN NIKKEI 225 14411,27 0,94-11,54 18,75 15,96 1,52 1,42 2.673,4 MALAYSIA KLCI 1820,70 0,31-2,48 16,13 14,77 2,14 1,99 312,5 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3093,84 0,05-2,32 13,81 12,51 1,25 1,18 404,7 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.328,75 35,75 1000 IDR/ USD 0,09-0,0003 EUR/IDR 15.781,06 16,96 EUR / USD 1,39-0,0004 JPY/IDR 111,70 0,05 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 8.961,48 9,71 SGD / USD 0,79-0,0003 AUD/IDR 10.343,35 59,45 AUD / USD 0,91 0,0003 GBP/IDR 18.800,29-11,61 GBP / USD 1,66 0,0002 CNY/IDR 1.828,69 0,00 CNY / USD 0,16-0,0005 MYR/IDR 3.461,27 1,05 MYR / USD 0,31 0,0001 KRW/IDR 10,60 0,00 100 KRW / USD 0,09 0,0000 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.92 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.48 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 4.02

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Feb'14 Jan'14 Description Rate (%) Inflation YTD % 1.33 1.07 SBI (9M) 7.13 Inflation YOY % 7.75 8.22 SBIS (9M) 7.13 Inflation MOM % 0.26 1.07 Foreign Reserve (US$) 102.7409 100.6514 GDP (IDR Tn) 2,367,929 2,367,929 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 19 Mar* US Current Account Balance Defisit turun menjadi $88.0Bn dari $94.8 Bn 20 Mar* FOMC Rate Decision Tetap 0.25% 20 Mar* Fed QE3 Pace Turun menjadi $55 dari $65 20 Mar* US Initial Jobless Claims Naik menjadi 322 ribu dari 315 ribu 20 Mar* US Continuing Claims Naik menjadi 2880 ribu dari 2855 ribu 20 Mar* US Existing Home Sales Turun menjadi 4.60 juta dari 4.62 juta 20 Mar* US Existing Home Sales MoM Naik menjadi -0.4% dari -5.1% 20 Mar* US Leading Index Turun menjadi 0.2% dari 0.3% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt LPPF IJ 13725 2.04 0.87 ASII IJ 7700-2.84-9.90 TOWR IJ 3750 1.35 0.56 BBRI IJ 9700-3.00-7.97 BNLI IJ 1345 3.07 0.51 BMRI IJ 9725-2.51-6.28 INCO IJ 2585 1.77 0.49 UNVR IJ 28975-2.52-6.22 CMNP IJ 3500 5.26 0.42 TLKM IJ 2210-1.78-4.38 JKON IJ 570 3.64 0.36 BBCA IJ 10800-1.37-3.98 BBTN IJ 1325 2.32 0.34 PGAS IJ 5175-2.36-3.29 BMTR IJ 2405 0.84 0.31 SMGR IJ 16075-2.58-2.74 IBST IJ 5950 3.93 0.28 GGRM IJ 47175-2.28-2.30 ANTM IJ 1125 2.27 0.26 BBNI IJ 5050-1.94-2.01 UPCOMING IPO'S Company PT Intermedia Capital PT Wijaya Karya Beton PT Graha Layar Prima PT Puridelta Lestari Business Media Trade & Service Construction Infrastructure Cinema Trade & Service Real Estate Property IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter 1380-1930 588.23 21-21 Mar 2014 27 Mar 2014 Ciptadana Securities Sinarmas Sekuritas 470-630 2045.47 26-28 Mar 2014 03 Apr 2014 Mandiri, Bahana, Danareksa, Sucorinvest 2800-3300 140 02-04 Apr 2014 11 Apr 2014 Indo Premier Securities 205-255 10,840 TBA TBA Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

19 March 2014 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BBTN 44.35 Cash Dividend 18 Mar-14 19 Mar-14 21 Mar-14 07 Apr-14 BMRI 234.04 Cash Dividend 26 Mar-14 27 Mar-14 01 Apr-14 15 Apr-14 JSMR 78.60 Cash Dividend 04 Apr-14 07 Apr-14 09 Apr-14 23 Apr-14 TINS 544:261 Bonus Stock TBA TBA TBA TBA CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period SCPI Tender Offer -- 100,000 -- -- 05 Mar 03 Apr 14 KPIG Rights Issue 7:2 1520 05 Feb-14 06 Feb-14 12 Feb 25 Mar 14 MTFN Rights Issue 18:125 100 17-Mar-14 18-Mar-14 24 Mar 28 Mar 14 GIAA Rights Issue 701409:100000 460-500 01-Apr-14 02-Apr-14 08 Apr 16 Apr 14 PSKT Rights Issue 2:31 500 02-Apr-14 03-Apr-14 10 Apr 16 Apr 14 MITI Reverse Stock 4:1 -- 14-Apr-14 15-Apr-14 15-Apr-14 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda CKRA RUPST 19-Mar-14 BLTA RUPST 20-Mar-14 BTPN RUPST 20-Mar-14 MERK RUPST 20-Mar-14 GIAA RUPSLB 24-Mar-14 MITI RUPSLB 24-Mar-14 TINS RUPST/LB 25-Mar-14 BJBR RUPST/LB 26-Mar-14 NIKL RUPST 26-Mar-14 PSKT RUPST 26-Mar-14 BBRI RUPST 26-Mar-14 INAF RUPST 26-Mar-14 SDPC RUPST 26-Mar-14 KAEF RUPST 26-Mar-14 ANTM RUPST 26-Mar-14 BNGA RUPST 27-Mar-14 AGRO RUPST 27-Mar-14 KRAS RUPST 27-Mar-14 PTBA RUPST 27-Mar-14 WIKA RUPST 27-Mar-14 MEGA RUPSLB 27-Mar-14 ITMA RUPSLB 27-Mar-14 PGAS RUPST 27-Mar-14

19 19 March March 2014 2014 BWPT S1 1330 R1 1390 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1270 R2 1450 1360 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp1330-Rp1390 Entry Rp1350, take Profit Rp1390 Stochastics 28.10 Positif MACD -3.4 Positif True Strength Index (TSI) -24.15 Positif Bollinger Band (Mid) 1354 Positif MA5 1335 Positif BW PT - Daily 18-Mar-14 Open 1330, Hi 1365, Lo 1310, Close 1360 (3.8%) Auto Trading System(19,19) = 1,275.63, Fractal Up = 1,420, Fractal Down = 1,315.00, MA(Close,5) = 1,335.00, MA1(Close,8) = 1,355.00, MA2(Close,20) 1,360 1,400 1,355 1,354 1,300 1,335 1,200 1,315 1,275.63 1,100 BW PT - Stochastic %D(5,3,3) = 20.80, Stochastic %K = 35.98, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 BW PT - MACD (6,9) = -3.43, Signal() = -3.68 BW PT - TSI(3,5,3) = -24.15 BW PT - William's % R(14) = -52.17 1,000 900 800 700 600 500 9 8 7 6 35.9788 5 4 35.9788 3 2 20.7998 1 20.7998 20 4 3 1 2-3.4309-1 -3.68335-2 10 8 6 4 2 0000-2 -4-24.1475-6 -8-30.3383-2 -4-6 -52.1739-8 -10 ANTM S1 1070 R1 1170 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 970 R2 1270 1125 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1070-Rp1170 Entry Rp1125, take Profit Rp1170 Stochastics 58.44 Positif MACD 5.8 Negatif True Strength Index (TSI) 19.64 Positif Bollinger Band (Mid) 1077 Positif MA5 1106 Positif ANTM - Daily 18-Mar-14 Open 1090, Hi 1160, Lo 1060, Close 1125 (2.3%) Auto Trading System(19,19) = 976.39, Fractal Up = 1,130, Fractal Down = 1,090, MA(Close,5) = 1,106.00, MA1(Close,8) = 1,109.38, MA2(Close,20) 1,600 ANTM - Stochastic %D(5,3,3) = 42.93, Stochastic %K = 57.04, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 ANTM - MACD (6,9) = 5.82, Signal() = 5.85 ANTM - TSI(3,5,3) = 19.64 ANTM - William's % R(14) = -25.93 1,500 1,400 1,300 1,130 1,200 1,125 1,109.38 1,100 1,106 1,090 1,000 1,076.5 976.387 80 9 8 57.037 7 6 57.037 5 4 42.9318 3 2 42.9318 1 2 18.0 12.0 5.8508 5.81911 6.0-6.0-12.0-18.0-24.0 8 6 4 19.6363 2 18.1646-2 0000-4 -6-8 -2-25.9259-4 -6-8 -10

19 19 March March 2014 2014 SGRO S1 2030 R1 2100 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1960 R2 2170 2075 MACD line dan signal line indikasi negatif, SGRO - Daily 18-Mar-14 Open 2015, Hi 2075, Lo 2005, Close 2075 (3.8%) Auto Trading System(19,19) = 1,761.45, Fractal Up = 2,120, Fractal Down = 1,795.00, MA(Close,5) = 2,042.00, MA1(Close,8) = 2,050.63, MA2(Close,20) 2,075 2,100 2,050.63 2,042 2,000 1,939.25 1,900 1,800 1,795 1,761.45 1,700 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp2030-Rp2170 Entry Rp2075, take Profit Rp2170 Stochastics 78.00 Positif MACD 15.8 Negatif True Strength Index (TSI) 12.61 Negatif Bollinger Band (Mid) 1939 Positif MA5 2042 Positif SGRO - Stochastic %D(5,3,3) = 36.74, Stochastic %K = 39.48, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 SGRO - MACD (6,9) = 15.77, Signal() = 17.77 SGRO - TSI(3,5,3) = 12.61 SGRO - William's % R(14) = -14.52 1,600 1,500 10 80 9 8 39.4841 7 6 5 39.4841 4 3 36.7394 2 1 36.7394 20 4 3 17.7699 2 15.774 1-1 10 8 6 4 20.8919 2 12.6085-2 -4 0000-6 -2-14.5161-4 -6-8 -10 ADRO S1 965 R1 1000 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 930 R2 1035 975 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp965-Rp1000 Entry Rp965, take Profit Rp1000 Stochastics 31.02 Negatif MACD -1.4 Positif True Strength Index (TSI) -11.24 Positif Bollinger Band (Mid) 977 Negatif MA5 968 Positif ADRO - Daily 18-Mar-14 Open 980, Hi 1010, Lo 975, Close 975 (-0.5%) Auto Trading System(19,19) = 1,019.91, Fractal Up = 1,040, Fractal Down = 945.00, MA(Close,5) = 968.00, MA1(Close,8) = 977.50, MA2(Close,20) = 977.00 ADRO - Stochastic %D(5,3,3) = 34.38, Stochastic %K = 44.44, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 ADRO - MACD (6,9) = -1.36, Signal() = -1.47 ADRO - TSI(3,5,3) = -11.24 ADRO - William's % R(14) = -61.90 1,200 1,100 1,040 1,019.91 977.5 1,000 977 975 900 968 945 800 700 9 80 8 7 44.4444 6 5 44.4444 4 3 34.378 2 1 34.378 20 2 1-1.3629-1.47318-1 -2-3 8 6 4 2 0000-2 -11.2408-4 -6-16.0646-8 -2-4 -6-61.9048-8 -10

19 19 March March 2014 2014 BBTN S1 1300 R1 1360 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1245 R2 1420 1325 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1300-Rp1360 Entry Rp1320, take Profit Rp1360 Stochastics 92.35 Positif MACD 26.9 Positif True Strength Index (TSI) 77.61 Positif Bollinger Band (Mid) 1161 Positif MA5 1273 Positif BBTN - Daily 18-Mar-14 Open 1305, Hi 1355, Lo 1300, Close 1325 (2.3%) Auto Trading System(19,19) = 960.22, Fractal Up = 1,145.00, Fractal Down = 1,015.00, MA(Close,5) = 1,273.00, MA1(Close,8) = 1,240.63, MA2(Close,20) 83.8092 83.8092 BBTN - Stochastic %D(5,3,3) = 83.81, Stochastic %K = 81.23, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 81.2342 9 8 81.2342 7 6 80 5 4 3 2 1 26.8584 BBTN - MACD (6,9) = 26.86, Signal() = 24.66 2 24.6608 1-1 -2 77.6137 BBTN - TSI(3,5,3) = 77.61 8 6 72.9133 4 2 0000-2 -4-6 -8 BBTN - William's % R(14) = -8.82 1,325 1,300 1,273 1,240.63 1,200 1,160.75 1,145 1,100 1,015 1,000 960.224 900-8.82353-2 -4-6 -8-10 ASII S1 7525 R1 7950 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 7100 R2 8375 7700 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp7500-Rp7950 Entry Rp7700, take Profit Rp7950 Stochastics 94.98 Negatif MACD 122.1 Positif True Strength Index (TSI) 64.9 Positif Bollinger Band (Mid) 7081 Positif MA5 7585 Positif ASII - Daily 18-Mar-14 Open 7900, Hi 8000, Lo 7575, Close 7700 (-2.8%) Auto Trading System(19,19) = 6,406.41, Fractal Up = 7,300, Fractal Down = 7,150, MA(Close,5) = 7,585.00, MA1(Close,8) = 7,431.25, MA2(Close,20) 7,700 7,800 7,585 7,431.25 7,300 7,200 7,150 7,081.25 ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 90.76, Stochastic %K = 86.22, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 ASII - MACD (6,9) = 122.10, Signal() = 115.12 ASII - TSI(3,5,3) = 64.90 ASII - William's % R(14) = -20 6,600 6,406.41 6,000 5,400 90.7634 90.7634 10 86.2151 9 8 86.2151 7 6 80 5 4 3 2 1 122.101 12 115.118 6-6 -12 68.3774 8 6 64.8971 4 2 0000-2 -4-6 -8-2 -4-6 -8-10

19 March 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 18/03/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 26050 25750 26500 25000 25750 26500 27250 Negatif Negatif Negatif 27900 21250 LSIP Trading Sell 2265 2290 2220 2120 2220 2320 2420 Negatif Negatif Positif 2400 1625 SGRO Trading Buy 2075 2075 2170 1960 2030 2100 2170 Negatif Positif Positif 2120 1775 Mining BUMI Trading Buy 306 302 314 290 302 314 326 Negatif Negatif Negatif 337 294 PTBA Trading Buy 9275 9225 9350 9100 9225 9350 9475 Negatif Negatif Negatif 9750 9100 ADRO Trading Buy 975 965 1000 930 965 1000 1035 Positif Negatif Positif 1040 880 MEDC Trading Sell 2745 2745 2700 2650 2700 2775 2825 Negatif Negatif Negatif 2830 2330 INCO Trading Buy 2585 2575 2635 2480 2555 2635 2705 Negatif Positif Positif 2760 2230 ANTM Trading Buy 1125 1125 1170 970 1070 1170 1270 Negatif Positif Positif 1160 995 TINS Trading Buy 1735 1735 1760 1665 1715 1760 1820 Positif Negatif Negatif 1895 1255 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 16075 16075 16300 15275 15975 16300 17000 Positif Negatif Positif 17400 13500 INTP Trading Buy 24000 24000 24500 22900 23400 24500 25000 Positif Negatif Positif 27300 20800 SMCB Trading Buy 2770 2750 2825 2670 2750 2825 2900 Positif Negatif Positif 2930 2025 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7700 7700 7950 7100 7525 7950 8375 Positif Negatif Positif 7975 6225 GJTL Trading Buy 2400 2400 2455 2295 2375 2455 2535 Positif Negatif Positif 2495 1830 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 7500 7500 7375 7100 7375 7650 7925 Negatif Negatif Negatif 7800 6825 GGRM Trading Sell 47175 47175 46475 44550 46475 48400 50325 Negatif Negatif Negatif 49275 40600 UNVR Trading Sell 28975 28975 28325 26825 28325 29825 31325 Negatif Negatif Negatif 31350 27525 KLBF Trading Buy 1460 1450 1490 1390 1450 1490 1540 Positif Negatif Positif 1495 1360 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1685 1685 1655 1585 1655 1725 1795 Negatif Negatif Negatif 1750 1405 PTPP Trading Buy 1785 1785 1830 1670 1750 1830 1910 Positif Negatif Positif 1850 1295 WIKA Trading Sell 2410 2425 2350 2295 2370 2425 2500 Positif Negatif Positif 2500 1900 ADHI Trading Buy 2960 2950 3045 2785 2915 3045 3175 Positif Negatif Positif 3110 1755 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 5175 5175 5075 4885 5075 5275 5475 Positif Negatif Negatif 5350 4690 JSMR Trading Buy 5900 5850 6000 5700 5850 6000 6150 Positif Negatif Positif 6025 4975 ISAT Trading Buy 4020 4010 4100 3915 4010 4100 4200 Positif Negatif Positif 4150 3955 TLKM Trading Sell 2210 2245 2170 2110 2170 2245 2300 Positif Negatif Negatif 2420 2130 CMNP Trading Buy 3500 3500 3565 3165 3365 3565 3765 Positif Positif Positif 3400 3120 Finance BMRI Trading Buy 9725 9725 9900 9350 9625 9900 10175 Positif Negatif Positif 10250 8400 BBRI Trading Buy 9700 9700 9925 9275 9600 9925 10250 Positif Negatif Positif 10500 8125 BBNI Trading Sell 5050 5050 4930 4675 4930 5175 5450 Negatif Negatif Positif 5325 4125 BBCA Trading Buy 10800 10800 10975 10375 10675 10975 11275 Positif Negatif Positif 11125 9700 BBTN Trading Buy 1325 1320 1360 1245 1300 1360 1420 Positif Positif Positif 1335 890 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 20225 20100 20400 19750 20075 20400 20725 Positif Negatif Positif 20300 17725 MPPA Trading Buy 2500 2500 2570 2355 2460 2570 2670 Positif Negatif Positif 2535 2000