DAILY REPORT 06 January 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 29 November 2013

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 28 February 2014

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 29 January 2014

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 19 Desember 2013

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 12 Desember 2013

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 21 March 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 03 Desember 2013

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 14 November 2013

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 11 Maret 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 05 August 2014

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 20 February 2014

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 03 September 2014

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

WEEKLY REPORT 25 November 2013

DAILY REPORT 14 October 2016

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT 21 November 2013

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

R i Danareksa Research Institute

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 15 August 2014

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT. 10 October 2013

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 17 Desember 2013

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

WEEKLY REPORT 20 January 2014

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT. 03 October 2013

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

MNC Gemesin CALL MNC CENTER Sekuritas :

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 22 Januari 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 15 November 2016

DAILY REPORT 15 July 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Mudahnya berinvestasi dengan. Menabung Saham

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 11 Jun 2014

DAILY REPORT 02 February 2017

DAILY REPORT 18 Maret 2016

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

DAILY REPORT 22 April 2014

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 14 Januari 2016

DAILY REPORT 09 November 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT 06 January 2014 NEWS HEADLINES WIKA akuisisi 100% saham PT Sarana Karya (SAKA) BUMI siapkan capex hingga USD 100 juta BUMI perkirakan penjualan batubara 88-90 juta ton pada 2014 SUGI akuisisi 51% Ramba Energy Limited diperpanjang SIDO bidik perusahaan farmasi Rp 500 miliar HMSP likuidasi salah satu anak usaha AKRA targetkan 30% lahan JIIPE terjual KAEF peroleh pinjaman Rp500 miliar KAEF alokasikan capex Rp660 miliar SQBB lakukan transaksi afiliasi BBCA akan tambah kantor cabang dan ATM BMAS akan perketat penyaluran kredit BI tangguhkan akuisisi Sumitomo terhadap BTPN SMGR selesaikan proyek packing plant Kalimantan Selatan LION hentikan operasional pabriknya di Porong Sidoarjo CASS tandatangani perjanjian pinjaman ke CASB, CASC & PMAD PANR alokasikan capex Rp400 miliar BUVA akan lakukan transaksi afiliasi CPGT tambah 625 armada baru BTEK bukukan pendapatan Rp42,46 miliar JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyalemen teknikal bagi IHSG dalam pekan ini mengindikasi ptensial koreksi bagi indeks. Konfirmasi tersebut dapat tercermin dari indikator MACD yang menunjukan sinyal negatif. Hal yang sama juga terlihat dari indikator stochastic trend indeks berpola negatif. Kisaran gerak IHSG sepekan berada dilevel 4122-4406. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4257.663-69.602 2,675.013 3,353.071 LQ-45 709.347-14.169 818.097 2,172.596 MARKET REVIEW Pada perdagangan pekan lalu, pergerakan bursa domestik cenderung naik menyusul sentimen positif dari dalam negeri, yaitu neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus di bulan November. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia di bulan November mencapai US$ 776,8 juta, disebabkan kenaikan ekspor sedangkan impor menurun. Bank Indonesia berharap defisit transaksi berjalan pada 2014 dapat turun menjadi 2,9%, dibandingkan 2013 yang diperkirakan mencapai 3,6% dari produk domestik bruto (PDB). Secara nominal defisit transaksi berjalan pada akhir 2013 diperkirakan mencapai US$ 31 miliar, sementara pada 2014 diharapkan mencapai US$ 25-26 miliar. Selain itu, BPS juga mencatat inflasi bulanan pada Desember 2013 sebesar 0,55% MoM dan tahunan sebesar 8,38% YoY. Sementara itu, ekonomi Jepang terus menunjukkan perbaikan. Pelemahan nilai tukar Yen terhadap Dolar Amerika menjadi faktor yang mendukung program stimulus yang dijalankan negara tersebut. Di sisi lain, sentimen negatif datang dari Cina. Indeks manufaktur Cina turun ke level terendah dalam 4 bulan di Desember 2013, mengindikasikan tantangan bagi presiden Xi Jinping untuk menjaga stabilitas ekonomi. Biro Statistik Cina mencatat indeks purchasing managers berada di level 51, lebih kecil dari perkiraan ekonom sebesar 51,2. Indeks non-manufaktur juga turun dari 56 di bulan November 2013 menjadi 54,6 di bulan Desember 2013. Ekonomi Cina diperkirakan akan memasuki fase baru menyusul reformasi agresif yang akan diberlakukan oleh pemerintah negara tersebut guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan solid kedepannya. Ekonomi Cina diestimasikan akan tumbuh 7,6% di 2013. Sentimen lain datang dari AS yang diperkirakan akan mencatat tingkat pengangguran yang turun menuju level 7%, sedangkan angka pekerja diperkirakan akan tetap bertambah sebanyak 193.000 di bulan Desember 2013 dari 203.000 di bulan November 2013. Ekonomi AS juga diestimasi akan tumbuh 1,5% di 4Q13 dan 2,6% di 1Q14. Data ekonomi tersebut akan dirilis pada 10 Januari 2014. Pasar juga menantikan pidato chairman The Federal Reserve, Ben S. Bernanke yang diperkirakan akan membahas tentang kondisi terkini ekonomi AS dan tapering off yang akan diberlakukan dalam waktu dekat. Bernanke akan mengakhiri masa jabatannya pada 31 Januari 2013. Pada akhir pekan, IHSG ditutup pada level 4.257,66. MARKET VIEW Pergerakan IHSG dalam pekan ini selain dampah dari perubahan lot dan fraksi harga saham di BEI juga akan dipengaruhi faktor global. Rilis data ekonomi AS, akan mempengaruhi laju pergerakan indeks dunia. Data AS yang di rilis terakhir terbilang positif, dimana sektor manufaktur mengalami ekspansi di bulan Desember, ini sebagai indikasi bahwa berbagai industri masih melanjutkan pemulihan di akhir 2013. Laju permintaan yang masih solid potensial mendongkrak laju produksi di awal 2014 seperti yang ditunjukkan indeks new orders ISM yang naik ke 64.2 dibandingkan bulan November di level 63.6, sekaligus membukukan kenaikan pesanan baru terbaiknya sejak 2010. Permintaan tenaga kerja juga naik secara moderat, seiring dengan kenaikan indeks employment ke level 56.9 dibandingkan bulan sebelumnya 56.5, sekaligus membukukan level tertinggi sejak Juni 2011. Pelaku pasar khawatir terhadap Cina setelah Kantor Audit Nasional Cina menyatakan bahwa jumlah hutang pemerintah-pemerintah daerah melonjak hingga ke angka fantastis. National Audit Office dalam pernyataannya menyebut total hutang yang harus dibayarkan oleh pemerintah berbagai daerah adalah sebesar 17.9 triliun Yuan ($3 triliun) atau setara Rp36 ribu triliun! Angka yang dikompilasi pada bulan Juni lalu itu jauh lebih besar ketimbang total hutang tahun 2010 yang sebesar 10.7 triliun Yuan. Besarnya hutang pemda berdampak pada krisis dana tunai di pasar. Pemerintah Cina, mempersilakan pemda yang memiliki hutang besar untuk melakukan roll over atau peminjaman baru. Pemda akan memakai modal dari penerbitan obligasi baru untuk melunasi hutang lamanya. Hal ini untuk, menghindari agar utang tidak sampai pailit akibat kehabisan sumber keuangan untuk beroperasi. Dari Zona Eropa dilaporkan, aktivitas bisnis dikawasan ini mencatat pertumbuhan terkuat dalam 31 bulan terakhir, meskipun kondisi Perancis tetap berada di wilayah resesi. Markit Economics mencatat komposit indeks manajer pembelian zona Euro untuk Desember naik menjadi 52.7 poin dari 51.6 poin pada November 2013, sebagai kenaikan bulanan ketiga berturut-turut. Yunani berhasil mencatat angka tertinggi dalam 52 bulan, sedangakan Perancis jatuh ke level terendah dalam tujuh bulan. Bursa Efek Indoneisa (BEI) secara resmi mengubah peraturan satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga (tick price) akan diberlakukan efektif 6 Januari 2014. Perubahan lot size dan fraksi harga diperkirakan dapat mempengaruhi strategi trading yang akan dilakukan oleh investor terutama untuk jangka pendek yang bisa mempengaruhi terhadap profit (loss) per poin-nya.

6 January 2014 Wijaya Karya (WIKA) mengakuisisi 100% saham perusahaan pertambangan aspal Buton, yakni PT Sarana Karya (SAKA) guna menunjang kegiatan usaha dari hulu ke hilir. Nilai akuisisi seluruh saham SAKA sebesar Rp 50 miliar. Saat ini SAKA melakukan pengolahan batuan aspal alam di Pulau Buton dan telah memiliki jaringan distribusi untuk pasar dalam mau pun luar negeri yang diyakini dapat mendukung rencana pengembangan kegiatan usaha WIKA. Bumi Resources (BUMI) menyiapkan belanja modal sebesar USD 50-100 juta pada 2014. Perseroan akan menggunakan capex untuk pemeliharaan rutin alat-alat pertambangan yang menjadi aset perusahaan. BUMI juga ingin fokus pada penyelesaian utang. Perseroan akan membentuk perusahaan khusus (SPV), yang akan fokus pada penyelesaian masalah utang. Hingga akhir 2013, Bumi Resources (BUMI) memperkirakan dapat membukukan penjualan batubara sebanyak 81-82 juta ton. Tahun ini, diproyeksikan mencapai 88-90 juta ton. Perseroan telah mengambil alih 3 perusahaan batubara yaitu MBH Mining Resource, Mitra Bisnis Harvest dan Buana Mineral Harvest dengan nilai akuisisi mencapai Rp 1,25 triliun. Sugih Energy (SUGI) memperoleh waktu perpanjangan hingga 31 Maret 2014 untuk rencana akuisisi 51% Ramba Energy Limited dari pihak Singapura Industry Council (SIC). Perseroan diharapkan menyelesaikan seluruh persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang perseroan terbatas yang berlaku di Indonesia dan Singapura. Apabila perseroan gagal memenuhi prasyarat tersebut, maka rencana transaksi akan berakhir, karena perseroan tidak akan mengajukan permohonan perpanjangan waktu melampaui 31 Maret 2014. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) berencana mengakuisisi pabrik dan perusahaan farmasi paling cepat tahun ini. Perseroan menyiapkan dana minimal sebesar Rp 500 miliar. Sementara itu, pada Februari 2014, SIDO akan memulai pembangunan pabrik bahan baku di Semarang. Investasi pembangunan Sido Plant Semarang tersebut sebesar Rp 365,4 miliar. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 2,8 triliun dan laba bersih senilai Rp 450 miliar. Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) melikuidasi salah satu anak usahanya yang berbasis di Malaysia yakni PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. Proses likuidasi tersebut sehubungan dengan adanya perubahan strategi bisnis perseroan. Semen Indonesia (SMGR) menyelesaikan proyek pembangunan pabrik pengemasan atau packing plant di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang rencananya mulai dioperasikan pada 9 Januari 2014. Pembangunan pabrik pengemasan tersebut membutuhkan investasi lebih kurang Rp 120 miliar. Pabrik pengemasan Banjarmasin memiliki 1 unit silo dengan kapasitas 6000 ton semen per tahun, dilengkapi 2 jalur pengantongan semen berkapasitas 2.200 kantong per jam dan 1 jalur semen curah dengan kapasitas 120 ton per jam. AKR Corporindo (AKRA) menargetkan sebanyak 200 hektare lahan hingga 240 hektare lahan di proyek Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, bisa terjual tahun ini. Target itu setara dengan 25%-30% dari total kawasan industri tahap 1 sebesar 800 hektare. Dana yang bisa diperoleh perseroan diprediksi mencapai Rp3,2 triliun-rp4,08 triliun, dengan asumsi rerata harga jual lahan di wilayah Gresik Rp1,6 juta-rp1,7 juta per meter persergi. Kimia Farma (KAEF) memperoleh komitmen pinjaman Rp500 miliar dari perusahaan penjaminan milik pemerintah untuk mendukung pengembangan bisnis perseroan tahun depan. Komitmen pinjaman itu akan ditarik awal tahun ini, sesuai dengan kebutuhan perseroan. Sebagian pinjaman itu digunakan untuk mengakuisisi anak usaha PT Askes, PT Asuransi Inhealth Indonesia (Inhealth), sebesar Rp175 miliar. KAEF memperoleh porsi 10% di Inhealth sedangkan porsi terbesar dimiliki Bank Mandiri (BMRI ) sebesar 80% dan 10% lainnya dimiliki Jasindo Sementara sisa dana sebesar Rp325 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha tahun depan seperti pembangunan pabrik baru di Banajaran (Kabupaten Bandung) dan penambahan apotek. Kimia Farma (KAEF) mengalokasikan belanja modal (capex) Rp660 miliar untuk ekspansi tahun ini, dimana sebesar Rp150 miliar berasal dari kas internal dan sisanya dari pendanaan eksternal baik pinjamam maupun obligasi atau MTN. Di samping itu, KAEF menargetkan pendapatan sebesar Rp5,3 triliun pada tahun ini atau tumbuh 15,2% dibandingkan dengan proyeksi tahun lalu Rp4,6 triliun. Sementara laba bersih diproyeksikan meningkat 13,7% menjadi Rp240 miliar dari target tahun lalu Rp211 miliar. Proyeksi tersebut telah mempertimbangkan pelemahan nilai tukar rupiah. Sementara itu, perseroan juga telah mengajukan kontrak tender pengadaan obat e- katalog sebesar Rp700 miliar untuk tahun ini nilai. Dari nilai kontrak tersebut, perseroan telah mengajukan sekitar 150 item obat untuk memnuhi kebutuhan obat. Jumlah tersebut meningkat dari e-katalog 2013 sekitar 29 unit dengan total nilai Rp450 miliar. Taisho Pharmaceutical Indonesia (SQBB) melakukan transaksi afiliasi dengan PT Tokuhan Corporation, HOE Pharma Holdings Sdn. Bhd., Taisho Pharmaceutical (Philipphines) Inc., dan Taisho Pharmacuetical (M) Sdn. Bhd. Perjanjian transaksi tersebut berisi tentang penyediaan pasokan produksi farmasi dan kesehatan lainnya dari sejumlah negara seperti Malaysia, Filipina, dan pusatnya grup perusahaan tersebut di Jepang. Bank Central Asia (BBCA) berencana membuka lebih banyak jaringan pada tahun ini. Perseroan akan membuka sebanyak 50 kanto cabang dan 4.600 unit ATM. Sebagai bank transaksional, BBCA lebih memprioritaskan pertumbuhan bisnis secara organik dengan meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga. Perseroan optimistis tahun ini dapat mencapai pertumbuhan kredit 15-17%. Bank Maspion (BMAS) pada tahun ini akan memperketat pengawasan penyaluran kredit baru dan mengukur ulang potensi gagal bayar debitur yang ada. Perseroan akan segera melakukan stress test terhadap debitur yang ada. Bank Indonesia menangguhkan akuisisi Sumitomo Mitsui Banking Corporation terhadap Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), namun otoritas tersebut merestui pembelian saham Bank Himpunan Saudara 1906 (SDRA) oleh Woori Bank. Sumitomo harus menunggu izin dari regulator baru perbankan, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk menambah kepemilikan saham di BTPN sebanyak 15,74% agar menguasai 40% saham. Lionmesh Prima (LION) menghentikan operasional pabriknya di Desa Siring, Kecamatan Porong Sidoarjo, Jawa Timur setelah pemerintah mengambil alih dan membayar pabrik tersebut. Kegiatan pabrik dihentikan sementara dari tanggal 2 Januari 2014 hingga perseroan mendapatkan lokasi baru yang cocok untuk pabrik tersebut. Kegiatan operasional pabrik untuk sementara akan dialihkan ke Komp. Pergudangan West Gate Blok B 51, Sidoarjo, Jawa Timur. Cardig Aero Services (CASS) telah menandatangani Perjanjian Pinjaman kepada masing-masing unit usahanya yaitu PT Cardig Anugra Sarana Bersama (CASB), PT Cardig Anugrah Sarana Catering (CASC) dan PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD) dalam jangka waktu 50 bulan. Perseroan meminjamkan Rp 10 miliar kepada CASB, Rp 15 miliar kepada CASC serta Rp 60 miliar kepada PMAD dengan bunga JIBOR+5%. Panorama Sentrawisata (PANR) mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp400 miliar atau tumbuh dua kali lipat dibandingkan

6 January 2014 dengan Rp200 miliar tahun lalu. Capex tersebut akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan perluasan jaringan operasional travel & leisure, penambahan armada transportasi, serta pengadaan hotel. Selain itu, peningkatan capex juga untuk mendorong pertumbuhan pendapatan perseroan yang ditarget naik hingga 25% menjadi Rp2,2 triliun pada tahun ini dibandingkan dengan target tahun lalu Rp1,8 triliun. Target pendapatan itu masih mengandalkan pilar bisnis travel & leisure, inbound serta transportasi. Sementara itu, pada tahun depan, pendapatan perseroan juga akan ditopang dari pengoperasian hotel yang tengah dalam proses penyelesaian melalui anak perusahaan patungan bersama Carlson Rezidor Hotel Group yaitu PT Carlson Panorama Hospitality. Bukit Uluwatu Villa (BUVA) akan melakukan transaksi afiliasi dengan meningkatkan modal terhadap tiga anak perusahaan senilai Rp10 miliar. Peningkatan modal tersebut antara lain untuk menunjang pembangunan hotel Alila di Sudirman Central Business District (SCBD) di Jakarta oleh PT Bukit Lentera Sejahtera, Perluasan lahan Alila Tarabitan oleh PT Sitaro Mitra Abadi, dan modal kerja bisnis unit food & beverage di PT Culina Global Utama. Pendanaan diperoleh dari kas internal. Cipaganti Citra Graha (CPGT) telah menambah 625 armada baru dengan menggunakan 79,66% atau Rp54,85 miliar dari dana IPO pada pertengahan tahun lalu. Penambahan armada baru tersebut terdiri dari 200 kendaraan shuttle dan 425 unit taksi dengan menggelontarkan dana masing-masing Rp21,89 miliar dan Rp32,96 miliar. Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) membukukan pendapatan sebesar Rp42,46 miliar pada tahun lalu, turun 31,69% dibandingkan dengan Rp62,16 miliar pada 2012. Penurunan pendapatan disebabkan berkurangnya pasokan akibat salah satu entitas anak yang masih harus menjalani proses perpanjangn izin usaha pengelolaan hasil hutan kayu (IUPHHK). Proses perpanjangan akan selesai pada Maret 2014, sehingga diharapkan meningkatan pendapatan untuk periode kerja 2014. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menerapkan iuran kepada seluruh industri keuangan secara bertahap mulai 0,03%-0,045% dari aset perusahaan. Namun kalangan industri perbankan berpendapat bahwa iuran tersebut cukup membebani. Penetapan iuran itu diusulkan berdasarkan pada tingkat kesehatan bank. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan perubahan satuan saham dalam lot (lot size) dan fraksi harga saham (tick price) yang baru sesuai dengan waktu yang direncanakan mulai 6 Januari 2014. BEI mengharapkan bahwa realisasi lot size dan tick price dapat meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia, sehingga nantinya mendorong pertumbhan jumlah investor domestik. Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan defisit neraca transaksi berjalan akan turun di triwulan IV 2013 di kisaran USD 7 miliar, lebih rendah dari triwulan sebelumnya. Sedangkan Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan IV 2013 di kisaran 3,5%-3,6% terhadap PDB dipicu oleh surplus neraca perdagangan pada November 2013, dibandingkan triwulan III 2013 di kisaran 3,7%-3,8% dari PDB. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menilai kenaikan harga elpiji non subsidi tabung 12 kg sebesar 68% tidak akan berdampak besar terhadap inflasi tahun 2014. Kenaikan harga elpiji tersebut akan menambah inflasi sebesar 0,13% secara keseluruhan di tahun 2014.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 94,19 0,23 TLKM (US) 35 10.633-283 Natural Gas (US$)/mmBtu 4,34 0,03 ANTM (GR) 0,06 877-149 Gold (US$)/Ounce 1234,54-2,47 BLTA (SP) 3 190 N/A Nickel (US$)/MT 13845,00-160,00 Tin (US$)/MT 21500,00-575,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 84,60 -- Coal (RB) (US$)/MT* 85,09 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 895,00-7,50 CPO (MYR)/MT 2598,00 25,50 Rubber (MYR/Kg) 753,00-4,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 769,73-0,62 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16469,99 0,17-0,64 14,80 13,60 2,76 2,56 4.718,2 USA NASDAQ COMPOSITE 4131,91-0,27-1,07 19,17 16,33 3,07 2,80 6.714,7 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6730,67 0,19-0,27 12,91 11,87 1,79 1,64 1.382,1 CHINA SHANGHAI SE A SH 2180,10-1,24-1,55 8,08 7,05 1,12 0,99 2.440,0 CHINA SHENZHEN SE A SH 1112,38-0,22 0,78 17,25 13,78 2,24 1,93 1.426,5 HONG KONG HANG SENG INDEX 22817,28-2,24-2,10 10,08 9,19 1,25 1,15 1.752,7 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4257,66-1,61-0,39 12,73 10,84 2,34 2,05 323,2 JAPAN NIKKEI 225 16291,31 0,69 0,00 20,93 18,26 1,74 1,63 2.908,2 MALAYSIA KLCI 1834,74-0,98-1,73 16,13 14,71 2,18 2,03 312,2 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3131,47-1,36-1,14 13,71 12,41 1,26 1,19 401,4 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 12.180,00 20,00 1000 IDR/ USD 0,08-0,0001 EUR/IDR 16.552,13-57,78 EUR / USD 1,36 0,0001 JPY/IDR 116,14-0,51 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.614,55-3,22 SGD / USD 0,79 0,0001 AUD/IDR 10.921,62-11,82 AUD / USD 0,90 0,0022 GBP/IDR 19.987,38-40,68 GBP / USD 1,64-0,0008 CNY/IDR 2.012,67 0,00 CNY / USD 0,17 0,0000 MYR/IDR 3.704,38 1,58 MYR / USD 0,30 0,0001 KRW/IDR 11,54-0,01 100 KRW / USD 0,09 0,0000 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.53 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 6.20

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Dec'13 Nov'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 8.38 7.79 SBI (9M) 7.22 Inflation YOY % 8.38 8.37 SBIS (9M) 7.22 Inflation MOM % 0.55 0.12 Foreign Reserve (US$) 96.9602 96.9602 GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,375,331 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 06 Jan* US Factory Orders Naik menjadi 1.7% dari -0.9% 07 Jan Indonesia Foreign Reserves -- 07 Jan Indonesia Net Foreign Assets -- 07 Jan* US Trade Balance Defisit turun menjadi $ Bn dari $40.6 Bn 09 Jan* US Consumer Credit Turun menjadi $13.00 Bn dari $18.19 Bn Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt UNTR IJ 19550 1.03 0.81 ASII IJ 6750-2.88-8.82 BTPN IJ 4400 2.33 0.63 BBCA IJ 9500-3.06-7.97 ACES IJ 640 4.92 0.56 BMRI IJ 7800-3.70-7.55 EXCL IJ 5200 0.97 0.47 TLKM IJ 2125-2.30-5.49 BRMS IJ 205 4.59 0.25 UNVR IJ 26500-1.12-2.49 JPFA IJ 1270 1.60 0.23 CPIN IJ 3400-3.55-2.23 RALS IJ 1120 2.75 0.23 AALI IJ 23450-4.87-2.06 PJAA IJ 1110 9.90 0.17 BBNI IJ 3850-2.53-2.01 SIMP IJ 800 1.27 0.17 ADRO IJ 1010-4.72-1.74 CTRA IJ 790 1.28 0.17 ICBP IJ 10200-2.39-1.59 UPCOMING IPO'S Company Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Bank Panin Syariah Banking & Finance 100 5,000 02 Jan-08 Jan 2014 14 Jan 2014 Logistic PT Capitol Nusantara Shipping 200 208.36 03 Jan-09 Jan 2014 14 Jan 2014 PT Asuransi Mitra Maparya Evergreen Capital OSK Securities Trimegah Securities OCBC Sekuritas Insurance Finance 270 402.78 03 Jan-09 Jan 2014 16 Jan 2014 Kresna Securities PT Bank INA Perdana Banking & Finance 20 790 03 Jan-09 Jan 2014 16 Jan 2014 Buana Capital Manufacture & PT Tunas Alfin (TALF) Industry 395.00 270 03 Jan-09 Jan 2014 17 Jan 2014 UOB Kay Hian PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo PT Puridelta Lestari Manufacture & Industry 425-550 642.85 TBA TBA NISP Sekuritas Real Estate Property 205-255 10,80 TBA TBA Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

6 January 2014 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment TOTO 100 Cash Dividend 20-Dec-13 23-Dec-13 27-Dec-13 15-Jan-14 MNCN 25.00 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 16-Jan-14 ADRO $013 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 16-Jan-14 BAJA 3.15 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 17-Jan-14 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BBKP Rights Issue 125000:41657 60 19 Dec-13 20 Dec-13 30 Dec 07 Jan 14 ICON Rights Issue 2:1 300 18 Dec-13 19 Dec-13 27 Dec 05 Feb 13 TRIL Rights Issue 3:38 100 30 Dec-13 02 Jan-14 08 Jan 07 Feb 14 BNLI Rights Issue 221:25 1242.00 30 Dec-13 02 Jan-14 08 Jan 15 Jan 14 KPIG Rights Issue 7:2 150 02 Jan-14 03 Jan-14 09 Jan 21 Jan 14 PBRX Rights Issue 10:11 300 03 Jan-14 06 Jan-14 10 Jan 16 Jan 14 NIPS Rights Issue 108:115 350-450 07 Jan-14 08 Jan-14 15 Jan 21 Jan 14 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda TKIM RUPSLB 09-Jan-14 BUMI RUPSLB 10-Jan-14 AKKU RUPSLB 13-Jan-14 MYOH RUPSLB 17-Jan-14 KPIG RUPSLB 23-Jan-14

6 January 6 January 2014 2014 INDF S1 6400 R1 6600 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 7000 R2 6800 6700 Stochastics fast line & slow indikasi negatif INDF - Daily 1/3/2014 Open 6600, Hi 6750, Lo 6550, Close 6700 (%) Auto Trading System(91,0.312) = 6,450, Fractal Up = 6,700, Fractal Down = 6,400, MA(Close,5) = 6,590, MA1(Close,8) = 6,550, MA2(Clos e 8,000 7,500 6,471,000 7,000 6,780.68 6,700 6,700 6,590 6,582.5 6,500 6,550 6,450 6,400 6,384.32 6,000 5,500 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp6650-Rp6975 Entry Rp6700, take Profit Rp6975 Stochastics 38.15 Positif MACD 17.9 Positif True Strength Index (TSI) 37.38 Positif Bollinger Band (Mid) 6583 Positif MA5 6590 Positif Jun Jul August September October November December 2014 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 65.56, Stochastic %K = 87.78, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 87.7778 9 87.7778 7 65.5556 5 65.5556 3 1 INDF - MACD (6,9) = 17.89, Signal() = 7.72 17.885 7.71511 - - -1 INDF - TSI(3,5,3) = 37.48 37.4832 20.4545 0000 - - - - PGAS S1 4525 R1 4600 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 4450 R2 4675 4550 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp4650-Rp4665 Entry Rp4550, take Profit Rp4665 Stochastics 14.58 Positif MACD -12.4 Positif True Strength Index (TSI) 4.20 Positif Bollinger Band (Mid) 4655 Negatif MA5 4500 Positif PGAS - Daily 1/3/2014 Open 4550, Hi 4600, Lo 4525, Close 4550 (-1.1%) Auto Trading System(91,0.312) = 4,395.48, Fractal Up = 4,675.00, Fractal Down = 4,375.00, MA(Close,5) = 4,500, MA1(Close,8) = 4,509.38, 6,400 6,000 5,600 5,200 14,793,500 4,992.86 4,800 4,675 4,655 4,550 4,509.38 4,400 4,500 4,395.48 4,375 Jun Jul August September October November December 2014 4,317.14 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 50.62, Stochastic %K = 75.93, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 80 9 75.9259 75.9259 7 5 50.6173 50.6173 3 1 PGAS - MACD (6,9) = -12.42, Signal() = -20.23-12.4204-20.2258 - - PGAS - TSI(3,5,3) = 4.20 4.19815 0000-11.6612 - - -

6 January 6 January 2014 2014 SMCB S1 2275 R1 2350 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 2200 R2 2425 2325 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp2315-Rp2435 Entry Rp2325, take Profit Rp2435 Stochastics 40.74 Positif MACD 9.2 Positif True Strength Index (TSI) 48.14 Positif Bollinger Band (Mid) 2286 Positif MA5 2270 Positif SMCB - Daily 1/3/2014 Open 2350, Hi 2350, Lo 2275, Close 2325 (-1.1%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,211.43, Fractal Up = 2,450, Fractal Down = 2,150, MA(Clos e,5) = 2,270, MA1(Close,8) = 2,237.50 3,600 3,200 2,800 1,631,000 2,470.28 2,450 2,325 2,400 2,286.25 2,270 2,237.5 2,211.43 2,000 2,150 2,102.22 Jun Jul August September October November December 2014 83.3333 SMCB - Stochastic %D(5,3,3) = 75.62, Stochastic %K = 83.33, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 83.3333 9 80 7 75.6173 75.6173 5 3 1 SMCB - MACD (6,9) = 9.24, Signal() = 2.12 9.24021 2.11525 - - - - SMCB - TSI(3,5,3) = 48.14 48.1431 31.7044 0000 - - - - KLBF S1 1300 R1 1340 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 1260 R2 1380 1320 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1310-Rp1375 Entry Rp1320, take Profit Rp1375 KLBF - Daily 1/3/2014 Open 1320, Hi 1330, Lo 1290, Close 1320 (%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,215.43, Fractal Up = 1,250, Fractal Down = 1,10, MA(Clos e,5) = 1,270, MA1(Close,8) = 1,250, MA2(Close 1,500 1,400 70,481,504 1,320 1,298.67 1,300 1,270 1,250 1,250 1,223.5 1,200 1,215.43 1,180 1,148.33 1,100 97.4359 Jun Jul August September October November December 2014 97.4359 KLBF - Stochastic %D(5,3,3) = 91.21, Stochastic %K = 97.44, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 91.2088 9 91.2088 7 5 3 1 KLBF - MACD (6,9) = 14.78, Signal() = 10.96 14.7761 1 10.9616 Stochastics 81.26 Positif MACD 14.8 Positif True Strength Index (TSI) 64.85 Positif Bollinger Band (Mid) 1224 Positif MA5 1270 Positif KLBF - TSI(3,5,3) = 64.85-1 - 64.8511 49.694 0000 - - -

6 January 6 January 2014 2014 WIKA S1 1630 R1 1670 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1590 R2 1710 1660 Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1650-Rp1710 Entry Rp1660, take Profit Rp1710 Stochastics 26.69 Positif MACD 2.1 Positif True Strength Index (TSI) 29.13 Positif Bollinger Band (Mid) 1647 Positif MA5 1610 Positif WIKA - Daily 1/3/2014 Open 1640, Hi 1660, Lo 1620, Close 1660 (%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,550.92, Fractal Up = 1,690, Fractal Down = 1,50, MA(Close,5) = 1,610, MA1(Close,8) = 1,602.50, MA2(Close 2,800 2,600 2,400 2,200 2,000 9,987,000 1,761.09 1,800 1,690 1,660 1,646.5 1,600 1,610 1,602.5 1,550.92 1,400 1,540 1,531.91 Jun Jul August September October November December 2014 80 WIKA - Stochastic %D(5,3,3) = 54.81, Stochastic %K = 0, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 80 7 5 54.8148 54.8148 3 1 WIKA - MACD (6,9) = 2.10, Signal() = -2.77 2.09808-2.76857 - - - - WIKA - TSI(3,5,3) = 29.13 29.1339 6.03161 0000 - - - - UNTR S1 19000 R1 20000 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 18000 R2 21000 19550 Stochastics fast line & slow indikasi positif UNTR - Daily 1/3/2014 Open 19300, Hi 19900, Lo 18900, Close 19550 (1.0%) Auto Trading System(91,0.312) = 18,550, Fractal Up = 19,550, Fractal Down = 18,550, MA(Clos e,5) = 19,00, MA1(Close,8) = 21,000 2,425,500 19,550 20,000 19,550 19,533.6 19,080 19,000 18,931.3 18,802.5 18,550 18,000 18,550 18,071.4 17,000 16,000 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band 15,000 14,000 82.2937 Jun Jul August September October November December 2014 82.2937 UNTR - Stochastic %D(5,3,3) = 78.41, Stochastic %K = 82.29, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 80 78.4076 78.4076 Trading range Rp19450-Rp21000 Entry Rp19550, take Profit Rp21000 Stochastics 60.59 Positif MACD 111.0 Positif True Strength Index (TSI) 70.78 Positif Bollinger Band (Mid) 18803 Positif MA5 19080 Positif UNTR - MACD (6,9) = 110.97, Signal() = 75.90 UNTR - TSI(3,5,3) = 70.78 300 110.974 200 75.9016 100 0-100 -200-300 -400 70.785 54.5863 0000 - - -

6 January 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 03/01/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 23450 23450 22975 21575 22975 24375 25775 Negatif Negatif Negatif 25800 21300 LSIP Trading Sell 1840 1840 1815 1735 1815 1895 1975 Negatif Negatif Negatif 2050 1680 SGRO Trading Buy 2000 2000 2020 1950 1985 2020 2055 Positif Negatif Positif 2100 1800 Mining BUMI Trading Buy 305 305 320 290 300 310 320 Positif Positif Positif 415 270 PTBA Trading Sell 10000 10000 9825 9375 9825 10275 10725 Positif Negatif Negatif 12250 10150 ADRO Trading Sell 1010 1010 985 925 985 1045 1105 Negatif Negatif Negatif 1250 1040 MEDC Trading Sell 1950 1950 1900 1700 1875 2050 2225 Negatif Negatif Negatif 2575 1990 INCO Trading Sell 2375 2375 2335 2210 2335 2460 2585 Negatif Negatif Negatif 2800 2300 ANTM Trading Sell 1040 1040 1015 955 1015 1075 1135 Positif Negatif Negatif 1400 990 TINS Trading Sell 1530 1530 1515 1465 1515 1565 1615 Negatif Negatif Negatif 1680 1500 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 14350 14350 14650 14050 14250 14450 14650 Positif Positif Positif 14500 12500 INTP Trading Buy 20000 20000 19600 19575 19875 20175 20475 Positif Positif Positif 20400 18250 SMCB Trading Buy 2325 2325 2435 2210 2285 2360 2435 Positif Positif Positif 2800 2100 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 6750 6750 6600 6400 6650 6900 7150 Negatif Negatif Positif 6950 6050 GJTL Trading Sell 1690 1690 1675 1635 1675 1715 1755 Positif Negatif Negatif 1960 1670 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 6700 6700 6975 6375 6575 6775 6975 Positif Positif Positif 6850 6250 GGRM Trading Buy 42500 42500 43225 40125 41675 43225 44775 Positif Negatif Positif 42750 35700 UNVR Trading Buy 26500 26500 26800 25600 26200 26800 27400 Positif Positif Positif 29700 25100 KLBF Trading Buy 1320 1320 1375 1255 1295 1335 1375 Positif Positif Positif 1320 1160 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1290 1290 1315 1235 1275 1315 1355 Positif Positif Positif 1480 1220 ASRI Trading Buy 445 445 453 423 438 453 468 Positif Positif Positif 530 425 WIKA Trading Buy 1660 1660 1715 1595 1635 1675 1715 Positif Positif Positif 1810 1540 ADHI Trading Sell 1500 1500 1485 1445 1485 1525 1565 Positif Negatif Negatif 1780 1460 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 4550 4550 4665 4440 4515 4590 4665 Positif Positif Positif 5000 4375 JSMR Trading Sell 4625 4625 4685 4485 4585 4685 4785 Positif Negatif Negatif 5350 4525 ISAT Trading Buy 4125 4125 4275 3975 4075 4175 4275 Positif Negatif Positif 4225 3475 TLKM Trading Sell 2125 2125 2015 2015 2090 2165 2240 Negatif Negatif Negatif 2275 1980 CMNP Trading Sell 3075 3075 2935 2935 3035 3135 3235 Negatif Negatif Negatif 3450 2975 Finance BMRI Trading Sell 7800 7800 7675 7325 7675 8025 8375 Negatif Negatif Negatif 8100 7300 BBRI Trading Buy 7250 7250 7325 7025 7175 7325 7475 Positif Negatif Positif 7900 6750 BBNI Trading Sell 3850 3850 3750 3740 3815 3890 3965 Negatif Negatif Negatif 4475 3700 BBCA Trading Sell 9500 9500 9325 8925 9325 9725 10125 Positif Negatif Negatif 10350 9250 BDMN Trading Sell 3750 3750 3685 3685 3735 3785 3835 Negatif Negatif Negatif 3950 3550 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 19550 19550 21000 18000 19000 20000 21000 Positif Positif Positif 20900 17900 MPPA Trading Sell 1920 1920 1895 1895 1915 1935 1955 Negatif Negatif Negatif 2200 1840