Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

PELUANG. Kegiatan Belajar 1 : Kaidah Pencacahan, Permutasi dan kombinasi

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang

PELUANG KEJADIAN. 3. Permutasi siklis adalah permutasi yang susunannya melingkar.

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

Kompetisi Statistika Tingkat SMA

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

( ) ( ) r! n r! x y C x. y -1- n n! n n i i

Modul Kuliah statistika

Kombinatorial dan Peluang. Adri Priadana ilkomadri.com

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

Matematika Diskret (Kombinatorial - Permutasi) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs

UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB II KAIDAH PENCACAHAN DAN PELUANG

Oleh: Yunissa Rara Fahreza Akuntansi Teknologi Sistem Informasi KOMBINATORIAL & PELUANG DISKRIT : PERMUTASI MATEMATIKA DISKRIT

PELUANG. Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC = 12 kemungkinan. Prinsip/kaidah perkalian:

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi suatu ring serta

STATISTIKA SMA (Bag.1)

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

PERTEMUAN 3 CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI UKURAN PEMUSATAN DATA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat = +, 0 <

PEMBEKALAN OSN-2011 SMP STELA DUCE I YOGYAKARTA MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Pemateri: Murdanu

4. KOMBINATORIKA ... S 1. S n S 2. Gambar 4.1

LANDASAN TEORI. Secara umum, himpunan kejadian A i ; i I dikatakan saling bebas jika: Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

BAB II TEORI DASAR. Definisi Grup G disebut grup komutatif atau grup abel jika berlaku hukum

Statistika Deskriptif Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran

BAB 2 PELUANG LKS 1 8. C hanya angka 3 yang memenuhi syarat kurang dari 400 Banyak bilangan yang kurang dari 400 : = = 12 9.

Hendra Gunawan. 12 Februari 2014

BAB VI PELUANG DAN STATISTIKA DASAR

BAB X. PELUANG. Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC = 12 kemungkinan. Prinsip/kaidah perkalian:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELUANG. Misalkan n = A,B,C,D Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC,AD, BA,BC,BD, CA,CB,CD, DA,DB,DC = 12 kemungkinan

Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sudah Anda kenal di sekolah menengah, bahkan sejak sekolah

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1

Aturan Pencacahan. Contoh: Berapa banyak kemungkinan jalur yang dapat dilalui dari Kota A ke Kota D?

Probabilitas dan Statistika Teorema Bayes. Adam Hendra Brata

theresiaveni.wordpress.com NAMA : KELAS :

BAB III RUANG HAUSDORFF. Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang Hausdorff, kekompakan pada

Kuliah 3.Ukuran Pemusatan Data

LIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n

Soal-soal Latihan: jika Misalkan n adalah bilangan genap. Buktikan bahwa

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

DISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Dewi Rachmatin

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 8

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 77-85, Agustus 2003, ISSN : DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN

EKSPANSI MULTINOMIAL, KOMBINASI, DAN PERMUTASI

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

Induksi Matematika. Pertemuan VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

BAB 6: ESTIMASI PARAMETER (2)

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

- Yadi Nurhayadi - M O D U L S T A T I S T I K A BAB 2 DISTRIBUSI FREKUENSI

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

STATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM

Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Unand

MODUL BEBERAPA MACAM SEBARAN TEORITIS BEBERAPA MACAM SEBARAN TEORITIS

DERET Matematika Industri 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Himpunan Kritis Pada Graph Caterpillar

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB X. PELUANG. Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC = 12 kemungkinan. Prinsip/kaidah perkalian:

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

1. Uji Dua Pihak. mis. Contoh :

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)

Bab 3 Metode Interpolasi

1 n MODUL 5. Peubah Acak Diskret Khusus

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom. Barisan dan Deret

MAKALAH ALJABAR LINEAR SUB RUANG VEKTOR. Dosen Pengampu : Darmadi, S.Si, M.Pd

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

LOGO MATEMATIKA BISNIS (Deret)

Distribusi Pendekatan (Limiting Distributions)

Peubah Acak. Peubah Acak Diskrit dan Distribusi Peluang. Peubah Acak. Peubah Acak

MODUL BEBERAPA MACAM SEBARAN TEORITIS

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika

SOAL PENYISIHAN =. a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15

ISIAN SINGKAT! 1. Diberikan hasil kali digit digit dari n harus sama dengan 25

DISTRIBUSI BINOMIAL. (sukses sebanyak x kali, gagal sebanyak n x kali)

2 BARISAN BILANGAN REAL

MATEMATIKA EKONOMI 1 Deret. DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.

Teorema Nilai Rata-rata

Distribusi Peluang BERBAGAI MACAM DISTRIBUSI SAMPEL. Distribusi Peluang 5/6/2012

BAB 4: PELUANG DAN DISTRIBUSI NORMAL.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kekeliruan dalam Perhitungan Numerik dan Selisih Terhingga Biasa

BARISAN DAN DERET. Nurdinintya Athari (NDT)

Distribusi Sampling merupakan distribusi teoritis (distribusi kemungkinan) dari semua hasil sampel yang mungkin, dengan ukuran sampel yang tetap N,

) didefinisikan sebagai persamaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk: a x a x a x b... b adalah suatu urutan bilangan dari bilangan s1, s2,...

BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI

Statistika Inferensia: Pendugaan Parameter. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

,n N. Jelas barisan ini terbatas pada dengan batas M =: 1, dan. barisan ini kovergen ke 0.

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Transkripsi:

Himpua Suatu himpua atau gugus adalah merupaka sekumpula obyek. Pada umumya aggota dari gugus tersebut memiliki suatu sifat yag sama. Suatu himpua bagia atau aak gugus merupaka sekumpula obyek yag aggotaya juga merupaka aggota dari himpua lai. Himpua Semesta (S) atau Semesta Pembicaraa adalah kumpula semua obyek yag dipelajari. Himpua bilaga yata atau riel misalya, adalah sebuah cotoh dari himpua semesta. Sedagka himpua yag tidak memiliki aggota disebut himpua kosog (). EKO EFENDI 1 Himpua Semesta Pembicaraa Semua mobil di Idoesia Jumlah mata dadu stadar atau S={1,2,3,4,5,6} Himpua Semua mobil dega trasmisi otomatis Mata dadu geap dari dadu stadar A = {2,4,6} Himpua Kosog Semua mobil dega baha bakar air Mata dadu lebih dari 7 dari dadu stadar B = EKO EFENDI 2 1

Ruag Cotoh Ruag cotoh (S) adalah merupaka himpua yag aggotaya terdiri dari semua kemugkia keluara yag dapat terjadi dari suatu tidaka atau percobaa. Ruag cotoh ii aalog dega himpua semesta. Semua yag termasuk dalam S disebut dega aggota. Sedagka sembarag himpua bagia dari S disebut dega kejadia. EKO EFENDI 3 Ruag Cotoh Himpua semua kemugkia hasil dari percobaa yag megadug palig bayak iformasi megeai hasil-hasil percobaa S (Semesta) Jika dadu?? Jika Koi? S = 6 S = 2 EKO EFENDI 4 2

Tidaka Ruag Cotoh - Kejadia Tidaka / Percobaa Pelempara sebuah dadu stadar Ruag Cotoh S = {1,2,3,4,5,6} Kejadia A = muculya mata sedikitya 4 ={4,5,6} B = muculya mata gajil = {1,3,5} Periksa sepuluh barag da catat bayakya yag rusak Umur sebuah lampu (jam) S = {0,1,2,3,4,5,6,7, 8,9,10} C = tak ada yag rusak = {0} D = yag rusak tak lebih dari 20% = {0,1,2} S = {t 0} E = sedikitya hidup 10 jam = {t > 10} F = dapat hidup atara 10 higga 50 jam = { 0 t 50} EKO EFENDI 5 Cara Meghitug Ukura Ruag Cotoh Peggadaa Pegadaa dapat diguaka jika setiap kemugkia dibetuk dari kompoe-kompoe yag salig bebas. N(S) = 1 x 2 x x 1 Cotoh Melempar 3 buah mata uag N(S) = 2 x 2 x 2 = 8 Melempar 2 buah dadu N(S) = 6 x 6 = 36 EKO EFENDI 6 3

Permutasi Bayakya permutasi dari obyek yag berbeda diambil sebayak r sekaligus adalah P r P r! ( r)! Teorema ii dipakai apabila seseorag tertarik pada bayakya cara memilih r obyek dari sebayak obyek yag berbeda da kemudia megurutka r obyek tersebut. Dari keempat calo Pimpia Wilayah terbaik yag dimilikiya (A, B, C, da D), Direksi harus memilih dua teratas diataraya berdasarka rakig. Oleh kareaya seluruh kemugkia susua dua calo (Piwil da Wapiwil) terbaik tersebut adalah: AB AC AD BC BD CD BA CA DA CB DB DC 4! (4)(3)(2)(1) (4 2)! (2)(1) 4 4 P2 P2 12 EKO EFENDI 7 Lajuta Bayakya permutasi dari obyek yag terdiri dari k jeis dimaa masig-masig jeis berturut-turut bayakya r 1, r 2,,r k adalah k! r! i1 i! r! r!... r! 1 Bayakya susua huruf (belum tetu merupaka kalimat) dari huruf-huruf peyusu BARBARA adalah 7! 2!3!2! 2 (7)(6)(5)(4)(3)(2)(1) (2)(1)(3)(2)(1)(2)(1) k 210 EKO EFENDI 8 4

Kombiasi Bayakya kombiasi obyek yag berbeda da diambil sebayak r sekaligus adalah Bayakya permutasi yag dapat dibedaka dari sebayak obyek dimaa sebayak r dariya adalah sejeis da -r adalah jeis lai adalah C r r! r!( r)! Dari sebayak 5 (A, B, C, D, da E) calo ka uit terbaik yag ada, aka diambil 2 orag yag aka ditempatka sebagai ka uit. Maka kemugkia mereka yag aka terpilih adalah: A da B, A da C, A da D, A da E, B da C, B da D, B da E, C da D, C da E, atau D da E. 5 5 2 5! (5)(4)(3)(2)(1) C 2 2!(5 2)! (2)(1)(3)(2)(1) 10 EKO EFENDI 9 Faktorial Dalam satu hal terambilya 5 kartu {A, K, Q, J, 10} da {10, A, K, J, Q} dapat merupaka peristiwa yag sama, tetapi juga dapat merupaka peristiwa yag tidak sama. Apabila kita igika keluara tersebut berdasarka uruta keluarya, maka sudah jelas kedua peristiwa tersebut tidak sama. Namu apabila uruta keluarya tidak dipetigka, melaika apa-apa saja yag mejadi aggota dalam peristiwa tersebut, maka kedua peristiwa tersebut dikataka sama. Hasil kali dari bilaga-bilaga bulat positif dari 1 sampai dega, yaitu (1) (2)(3) (-2)(-1)() =! (dibaca faktorial). Utuk = 0, didefiisika 0! = 1 Misalya 3! = (3)(2)(1) = 6 da 5! = (5)(4)(3)(2)(1) = 120 da sebagaiya. Bayakya permutasi dari sebayak obyek yag dapat dibedaka adalah! EKO EFENDI 10 5

Sifat-sifat Kombiasi C0 1 C 1 C 1 C 1 EKO EFENDI 11 Latiha Tetuka ilaiya C C i0 4 4 4 0 C2 C4 6 6 6 6 0 C2 C4 C6 C 2 2i EKO EFENDI 12 6