DAILY REPORT 15 August 2014

dokumen-dokumen yang mirip
WEEKLY REPORT 18 August 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 05 August 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 25 Mei 2016

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 11 February 2014

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 06 August 2014

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 13 May 2014

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 14 May 2014

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 17 September 2015

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 29 January 2014

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 24 October 2013

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 11 Jun 2014

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 16 September 2015

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 07 November 2013

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 11 September 2015

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 15 July 2014

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

WEEKLY REPORT 18 November 2013

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

DAILY REPORT 11 Maret 2016

Juni 2017 RESEARCH TEAM

DAILY REPORT 15 April 2015

Monthly Market Update

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 19 March 2014

R i Danareksa Research Institute

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

DAILY REPORT 17 Jun 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 20 February 2014

DAILY REPORT 12 Jun 2014

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 11 Agustus 2015

DAILY REPORT 14 Januari 2015

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

Indonesia Outlook

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 02 Oktober 2014

DAILY REPORT 16 Oktober 2014

DAILY REPORT 22 April 2014

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 08 May 2014

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

DAILY REPORT 25 March 2014

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

Pergerakan IHSG. Market View

DAILY REPORT 18 Jun 2014

WEEKLY REPORT 26 Oktober 2015

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

DAILY REPORT 17 Mei 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa. Perkembangan sektor ekonomi global saat ini yang didominasi

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 25 October 2013

Transkripsi:

DAILY REPORT NEWS HEADLINES Penjualan APLN turun 26,6% DILD siapkan dana Rp 800 miliar DILD optimis penjualan Rp 2,5 triliun tercapai tahun ini DILD realisasikan capex sekitar 40% CMNP jajaki ekspansi ke luar negeri NOBU lakukan penambahan modal tanpa HMETD Peraturan berlaku, Bank HSBC siap lepas kepemilikannya di BAEK PSAB akan tingkatkan modal dasar MPPA optimis penjualan hingga akhir tahun tumbuh 15%-20% MPPA serap 50%-60% capex hingga 1H14 ISSP prioritaskan MTN Rp 500 miliar ISSP anggarkan capex Rp 600 miliar GIAA jajaki penerbangan "charter" ke beberapa kota di Cina PKPU tidak ganggu operasional MBSS SRIL akuisisi perusahaan permintalan PBRX siap operasikan pabrik baru Penjualan KBLI diprediksi turun JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyal dari teknikal menunjukan trend IHSG untuk perkiraan pekan ini terkonfirmasi Support Level dalam fase konsolidasi. 5133/5111/5089 Indikator Stochastics dan MACD mengkonfirmasi Resistance Level IHSG dalam bearsih 5178/5200/5222 pattern. Sinyalemen tersebut juga terkonfirmasi dalam lagging indicator mengindikasikan downtrend Major Trend Up pattern bagi pergerakan IHSG... Minor Trend Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5155.547-12.722 7837 5200.479 LQ-45 882.558-3.761 1099 3276.792 MARKET REVIEW Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun 12,72 poin (0,25%) dari 5.168,27 ke 5.155,55, dipengaruhi oleh sentimen dari dalam negeri dan global. Dari domestik, BI memutuskan untuk mempertahankan BI rate di level 7,5% dengan suku bunga Lending Facility dan Deposit Facility masing-masing tetap pada level 7,5% dan 5,75%. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5%±1% pada 2014 dan sebesar 4%±1% pada 2015. BI juga mencatat defisit transaksi berjalan pada 2Q14 mencapai USD9,1 miliar atau 4,27% dari PDB, meningkat dari defisit pada 1Q14 sebesar USD4,2 miliar atau 2,05% dari PDB. Namun, angka ini dibawah defisit pada 2Q13 sebesar USD10,1 miliar atau 4,47% dari PDB. Peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas belum mampu mengimbangi peningkatan defisit neraca perdagangan migas. Ekspor komoditas seperti batu bara, CPO dan mineral mengalami penurunan seiring dengan melambatnya pertumbuhan di negara emerging dan penerapan UU minerba. Selain itu, impor khususnya pada 2Q14 relatif tinggi sejalan dengan faktor musiman lebaran. Sementara itu, pembayaran bunga utang luar negeri dan repatriasi dividen/kupon yang mengalami kenaikan akibat pola musiman pada kuartal II turut mendorong tekanan pada defisit transaksi berjalan. Di sisi transaksi modal dan finansial, surplus transaksi modal dan finansial meningkat cukup besar pada 2Q14 dibandingkan dengan 1Q14, ditopang oleh tingginya arus masuk investasi portofolio dan PMA sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik. Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi USD110,5 miliar, setara 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Defisit transaksi berjalan diperkirakan akan kembali membaik di kuartal-kuartal berikutnya, seiring dengan terus membaiknya ekspor manufaktur dan kembali dimulainya ekspor mineral, serta tren melambatnya impor nonmigas. Dari regional, bursa saham China masih dipengaruhi oleh sentimen melemahnya ekspansi kredit China selama Juli dan melambatnya belanja investasi di luar ekspektasi, yang merupakan tantangan untuk pertumbuhan ekonomi. Pembiayaan agregat tercatat mencapai 273,1 miliar yuan (US$44,4 miliar) selama Juli termasuk pinjaman bank dan obligasi korporat. Sedangkan kredit mata uang lokal baru sebesar 385,2 miliar yuan atau hanya setengah dari proyeksi. Sementara produksi industri naik sebesar 9% YoY di Juli, melambat dari kondisi Juni yang sebesar 9,2%. Dengan demikian, indeks Shanghai Composite ditutup turun 16,41 poin (0,74%) dari 2.222,88 ke 2.206,47. Indeks Hang Seng juga turun 88,98 poin (0,36%) dari 24.890,34 ke 24.801,36. Indeks Nikkei 225 ditutup naik 101 poin (0,66%) dari 15,214 ke 15,315. Sementara itu, sentimen dari Eropa, berasal dari Ukraina yang akan menerima bantuan kemanusiaan dari Rusia di wilayahnya yang mengalami konflik jika didistribusikan oleh Palang Merah Internasional. Adapun, pasar Eropa tentatif bergerak mixed. MARKET VIEW Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia pada triwulan II 2014 sebesar US$ 9,1 miliar atau 4,27% dari produk domestik bruto (PDB), atau naik signifikan dibanding triwulan I 2014 yang sebesar US$ 4,2 miliar dolar atau 2,05% PDB. Membengkaknya CAD pada triwulan II akibat pola musimannya. Tetapi defisit triwulan II tersebut lebih baik dibanding triwulan yang sama tahun 2013 sebesar US$ 10,1 miliar atau 4,47% dari PDB, artinya ada perbaikan US$ 1 miliar. Kenaikan CAD tersebut dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas dunia khususnya minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), batu bara, dan karet serta permasalahan pelarangan ekspor mineral mentah. Dikhawatirkan tingginya CAD pada kuartal II 2014, akan menghambat inflow dana asing. Defisit sebesar US$ 9,1 miliar berpotensi menjadi tekanan bagi nilai tukar rupiah serta akan memberi pengaruh bagi pasar. Selain dari sentimen tersebut yang menjadi tekanan bagi IHSG, yang juga dicemaskan pasar adalah rencana kenaikan harga elpiji kemasan tabung 12 kilogram, dimana PT Pertamina tetap akan menaikkan harga elpiji nonsubsidi tersebut. Alasannya selama ini Pertamina mencatatkan kerugian karena menjual elpiji 12 kg di bawah harga pasar. Padahal, elpiji 12 kg merupakan produk komersial yang tidak disubsidi pemerintah sebagaimana elpiji kemasan 3 kg. Pertamina memiliki wewenang tanpa diharuskan meminta izin kepada pemerintah terkait dengan penetapan harga elpiji 12 kg yang merupakan komoditas nonsubsidi. Jika akhirnya Pertamina merealisasikan kenaikan harga elpiji, kian menjadi kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi kedepan. Rilis data ekonomi Indonesia lainnya, BI kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 7.5%. BI memandang bahwa kebijakan tersebut masih mendukung pertumbuhan ekonomi untuk beberapa waktu ke depan. Selain itu, bank sentral juga mempertahankan suku bunga pinjaman dan suku bunga simpanan masing-masing tetap pada level 7.5% dan 5.75%. Pasar juga akan fokus pada pembatasan kepemilikan asing di perbankan oleh Komisi XI DPR yang dijadwalkan membahas RUU Perbankan pada 18 Agustus - 20 Agustus mengenai pembatasan kepemilikan asing, baik individu atau badan hukum asing di bank maksimal 40% yang akan berlaku surut. jika RUU itu disetujui, maka semua bank yang saat ini dikuasai oleh pemodal asing lebih dari 40% saham harus mengurangi porsi kepemilikannya. Akumulasi sentimen tersebut, masih dapat memberikan tekanan bagi IHSG hari ini.

Agung Podomoro Land (APLN) membukukan penurunan penjualan unit (marketing sales) properti sebesar 26,6% menjadi Rp 2,59 triliun hingga Juli 2014. Proyek Harco Glodok sebagai penyumbang terbesar mencapai 30,6% dari total marketing sales hingga Juli 2014. Proyek Orchard Park Batam menyumbang hingga 25,5%, Podomoro City Extention sebesar 13% dan Grand Taruma sebesar 6,5%. Intiland Development (DILD) menyiapkan dana sekitar Rp 700-800 miliar pada semester II-2014. Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk pembangunan konstruksi proyek properti dan pembebasan lahan. Dana yang dibutuhkan perseroan pada semester II sebagian akan digunakan untuk pembangunan konstruksi proyek perkantoran di TB Simatupang. Total kebutuhan biaya konstruksi untuk proyek tersebut adalah sebesar Rp 1,2 triliun. Capex juga akan digunakan untuk kebutuhan konstruksi pembangunan office tower Spazio. Kebutuhan total untuk pembangunan konstruksi proyek tersebut adalah sebesar Rp 400-500 miliar. Intiland Development (DILD) mengincar penjualan sebesar Rp 2,5 triliun pada tahun 2014, sama dengan pencapaian tahun 2013. Kontribusi terbesar penjualan perseroan tahun ini diperkirakan masih dari produk superblok mixed use dengan porsi 50%, sementara sisanya dari kawasan industri, perumahan dan pendapatan berulang. Intiland Development (DILD) telah merealisasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar 40% dari belanja modal yang dianggarkan tahun 2014 sekitar Rp 1,5 triliun Rp 1,8 triliun. Sisa dana capex sekitar Rp 700-Rp 800 miliar akan dihabiskan di semester II 2014. Saat ini perseroan memiliki cadangan lahan lebih dari 1.900 hektar di sejumlah lokasi, seperti di Jakarta, Tangerang, Banten, serta Surabaya, dan sejumlah wilayah di Jawa Timur. Sebagian besar tanah yang dimiliki ada di Jakarta sekitar 1.100 hektar. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) menjajaki pengembangan jaringan infrastruktur ke luar negeri. Perseroan membidik investasi tol di sejumlah negara kawasan regional Asia Tenggara. Ekspansi luar negeri sebagai langkah untuk mengurangi risiko investasi dalam satu negara. Bank Nationalnobu (NOBU) berencana melakukan penambahan modal tanpa HMETD dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 414.583.000 saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga pelaksanaan diperkirakan Rp 786. RUPSLB akan diadakan pada 19 Agustus 2014. Jika pembatasan kepemilikan saham asing maksimal 40% jadi diberlakukan di industri perbankan Indonesia, Bank HSBC Indonesia menegaskan kesiapannya untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya di Bank Ekonomi Raharja. Saat ini 98,94% saham Bank Ekonomi dimiliki oleh HSBC Asia Pacific Holding (UK) Limited. HSBC Asia Pacific Holding (UK) Limited adalah anak perusahaan dari HSBC Holding Plc. Komisi XI DPR RI dijadwalkan melakukan rapat pembahasan RUU perbanakn pada 18-20 Agustus 2014. J Resources Asia Pasifik (PSAB) berencana untuk meningkatkan modal dasar perseroan dari 2 miliar saham senilai Rp200 miliar menjadi 20 miliar saham senilai Rp2 triliun. Rencana tersebut akan diajukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 29 Agustus. Peningkatan modal dasar tersebut akan memungkinkan perseroan untuk mengeluarkan saham bonus seperti yang sudah direncankan sebelumnya senilai Rp453,6 miliar. Matahari Putra Prima (MPPA) optimis penjualan hingga akhir tahun ini tumbuh sebesar 15%-20% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu Rp11,9 triliun. Pengurangan target baru Hypermart dari 20 menjadi 10 tidak akan mengubah target penjualan perseroan sepanjang tahun ini karena pengurangan gerai akan diimbangi oleh pertumbuhan omzet di seluruh gerai yang ada. Perseron fokus pada produktivitas gerai, efisiensi operasional, dan pemanfaatan konsep gerai baru guna merealisasikan target pertumbuhan penjualan hingga akhir tahun. Di samping itu, pertumbuhan penjualan juga akan didukung dengan pertumbuhan penetrasi belanja online atau mobil commerce. Penurunan target gerai baru Matahari Putra Prima (MPPA) tidak akan berakibat pada pengurangan belanja modal (capex) tahun ini. Perseroan masih mempertahankan capex Rp700 miliar tahun ini dan hingga semester I-2014, penyerapan capex sudah mencapai 50%-60%. Adapun hingga Agustus 2014, perseroan telah membuka gerai Hypermart di Jakarta dan Manado. Sedangkan pembukaan gerai baru dalam waktu dekat direncakan di Karawang, Jawa Barat pada September 2014. Gerai tersebut akan menggenapi gerai Hypermart menjadi 102 unit. Sementara gerai Foodmart dan Boston masing-masing berjumlah 30 gerai dan 95 gerai. Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) atau Spindo akan memprioritaskan penerbitan surat utang jangka menengah (MTN) dibandingkan obligasi. Sesuai rencana, perseroan akan emisi surat utang sebesar Rp 300-500 miliar tahun ini. ISSP mempertimbangkan penerbitan MTN dengan alasan lebih cepat dan mudah. Dana hasil emisi surat utang akan digunakan untuk modal kerja. Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) menganggarkan belanja modal Rp 600 miliar. Capex akan digunakan untuk ekspansi pabrik perseroan. Selain itu, untuk penambahan gudang dan cabang distribusi perseroan di beberapa kota di Indonesia. ISSP juga akan meningkatkan ekspor ke Malaysia dan Singapura. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 3,6-4 triliun dan laba bersih dibidik Rp 250-300 miliar. Garuda Indonesia (GIAA) tengah menjajaki penerbangan "charter" ke beberapa kota di Tiongkok yaitu Beijing, Xian, Harbin, Shenyang dan Dalian dan diharapkan mulai beroperasi pada awal tahun 2015. Penjajakan penerbangan "charter" itu dimaksudkan untuk memaksimalkan pasar Tiongkok yang sangat besar. Manajemen Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) menilai permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang didaftarkan PT Great Dyke tidak akan menganggu kelangsungan dan aktivitas operasional perseroan. Klaim permohanan PKPU dinilai tidak bersifat material karena nilai tagihan yang dijadikan sebagai mdasar permohonan hanya mencapai US$2,9 juta. Jumlah tersebut merepresentasikan 0,8% dari total aktiva atau 1,2% dari total ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan semester I-2014. Sri Rejeki Isman (SRIL) siap memperluas lini bisnis melalui akuisisi 99,9% saham perusahaan permintalan PT Sinar Pantja Djaja milik PT Kapas Agung Abadi senilai Rp723 miliar. Pertimbangan utama untuk mengakuisisi perusahaan tersebut adalah untuk menambah kapasitas produksi. Dengan akuisisi ini, otomatis menambah

kapasitas SRIL sebesar 65% dan akan berpengaruh terhadap kinerja produksi dan penjualan yang ditargetkan Rp7 triliun tahun ini. Disamping itu, akuisisi tersebut juga dapat mengatasi ketergantungan perseroan terhadap kebutuhan bahan baku dengan memperluas integrasi vertikal melalui ekspansi ke industri hulu tekstil. ekonomi pada triwulan I 2014 sebesar 5,22% YoY. Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2014 dipengaruhi oleh kontraksi pertumbuhan ekspor, khususnya komoditas berbasis sumber daya alam seperti batu bara, CPO, dan mineral. Pan Brothers (PBRX) siap mengoperasikan empat parik baru di wilayah Boyolali dengan potensi tenaga kerja terserap hingga 2000 orang. Dengan penambahan empat pabrik tersebut, diperkirakan akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 17 juta unit baju dari kapasitas saat ini 42 juta unit. Hingga Juli 2014, dana investasi yang telah terserap sebesar US$15 juta untuk pembangunan pabrik. Selain pembangunan empat pabrik di tahun ini, perseroan juga akan membangun dua pabrik pada 2015 dan satu pabrik setahun selanjutnya. Penjualan KMI Wire and Cable (KBLI) sepanjang 2014 diprediksi turun dibandingkan dengan penjualan 2013 akibat banyak tertundanya proyek karena pengaruh situasi pemilu. Perseroan memprediksi sepanjang 2014 penjualan mencapai Rp2,2 triliun atau turun 14% dibandingkan dengan penjualan 2013 yang mencapai Rp2,57 triliun. Penurunan itu disumbang dari penjualan kabel tembaga yang turun 13% dari penjualan kabel aluminium yang turun 32%. Bank Indonesia (BI) mengumumkan suku bunga acuan atau BI Rate tetap dipertahankan di level 7,5%. BI Rate pada besaran tersebut dinilai masih konsisten dengan sasaran inflasi 2014 yang sebesar 4,5% plus minus 1%. Keputusan ini diambil juga untuk menjaga transaksi berjalan (current account). Bank Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan (current account deficit) pada kuartal II 2014 mencapai USD 9,1 miliar atau 4,27% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Agus Martowardojo, Gubernur BI, mengatakan bahwa ada kenaikan defisit transaksi berjalan dibandingkan kuartal I 2014 yang sebesar USD 4,2 milar atau 2,05% dari PDB. Menurut BI situasi ini hanya faktor musiman. Salah satunya adalah impor yang tinggi untuk kebutuhan Ramadan-Idul Fitri. BI memperkirakan transaksi berjalan akan membaik pada semester II 2014 seiring dengan sejumlah perusahaan tambang mineral yang sudah bisa melakukan ekspor karena sudah memenuhi berbagai persyaratan. Usaha pertambangan mineral sudah renegosiasi dan ekspor pada semester II 2014. BI melihat ada suatu kondisi yang akan memperbaiki transaksi berjalan. Pada akhir tahun 2014 BI memperkirakan defisit transaksi berjalan akan berada di kisaran USD 27 miliar atau turun dibandingkan tahun 2013 yang sebesar USD 30 miliar. Hingga akhir tahun 2014 Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit neraca transaksi berjalan akan mencapai sebesar 3,2% dari produk domestik bruto (PDB) atau turun dibanding tahun 2013 yang sebesar 3,33% dari PDB. Hal ini disebabkan pada saat yang sama pertumbuhan ekonomi Indonesia turun. Akan ada penurunan defisit transaksi berjalan pada triwulan III dan triwulan IV 2014. Hal itu disebabkan karena ekspor mineral sudah aktif terjadi pada Agustus 2014. BI memperhitungkan kinerja ekspor mineral yang kembali aktif ini akan memberi tambahan ekspor senilai USD 1,7 miliar pada semester II 2014. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2014 masih selaras dengan target 5,1%-5,5%, tapi cenderung ke batas bawah 5,1%. Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2014 tercatat 5,12% YoY, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 95,54-0,04 TLKM (US) 47 13.767-111 Natural Gas (US$)/mmBtu 3,89-0,02 ANTM (GR) 0,07 1.124 47 Gold (US$)/Ounce 1312,13-1,44 Nickel (US$)/MT 18680,00 120,00 Tin (US$)/MT 22445,00 45,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 68,85 -- Coal (RB) (US$)/MT* 71,86 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 745,00-30,00 CPO (MYR)/MT 2200,50-11,50 Rubber (MYR/Kg) 656,00-5,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 728,25-3,05 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 16713,58 0,37 0,83 14,76 13,67 2,78 2,57 4.829,7 USA NASDAQ COMPOSITE 4453,00 0,43 6,62 21,50 18,01 3,41 3,07 7.028,5 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6685,26 0,43-0,95 13,94 12,86 1,84 1,75 1.365,3 CHINA SHANGHAI SE A SH 2309,89-0,74 4,31 8,65 7,67 1,21 1,08 2.582,7 CHINA SHENZHEN SE A SH 1240,24-0,58 12,36 20,75 16,41 2,50 2,20 1.600,9 HONG KONG HANG SENG INDEX 24801,36-0,36 6,41 11,47 10,58 1,37 1,27 1.911,7 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5155,55-0,25 20,62 16,73 14,30 2,94 2,60 412,5 JAPAN NIKKEI 225 15303,23 0,66-6,00 17,26 15,40 1,49 1,39 2.846,5 MALAYSIA KLCI 1861,58 0,19-0,29 16,64 15,28 2,16 2,01 335,1 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3294,83-0,20 4,02 14,49 13,35 1,33 1,26 429,8 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 11.679,03-13,97 1000 IDR/ USD 0,09 0,0001 EUR/IDR 15.608,79 1,79 EUR / USD 1,34 0,0000 JPY/IDR 113,94-0,08 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.373,67 8,93 SGD / USD 0,80 0,0003 AUD/IDR 10.881,20 9,02 AUD / USD 0,93-0,0002 GBP/IDR 19.487,05 11,23 GBP / USD 1,67-0,0001 CNY/IDR 1.898,07 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.682,20 8,97 MYR / USD 0,32 0,0008 KRW/IDR 11,45 0,01 100 KRW / USD 0,10 0,0001 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.66 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50 ECB Rate (%) Euro 0.15 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 4.23

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Jul'14 Jun'14 Description Rate (%) Inflation YTD % 2.94 1.99 SBI (9M) 7,09418 Inflation YOY % 4.53 6.70 SBIS (9M) 7,09418 Inflation MOM % 0.93 0.43 Foreign Reserve (US$) 110.54 107.68 GDP (IDR Tn) 2,480,807.00 2,401,247.50 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 15 Aug* US Empire Manufacturing Turun menjadi 0 dari 25.60 15 Aug* US PPI YoY Turun menjadi 0.1% dari 0.4% 15 Aug* US PPI MoM Turun menjadi 1.8% dari 1.9% 15 Aug* US Industrial Production MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.2% 15 Aug* US Capacity Utilization Naik menjadi 79.2% dari 79.1% 19 Aug* US CPI MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.3% 19 Aug* US CPI YoY Turun menjadi 2.0% dari 2.1% 19 Aug* US Housing Starts Naik menjadi 970 ribu dari 893 ribu 19 Aug* US Housing Starts MoM Naik menjadi 8.6% dari -9.3% 19 Aug* US Buliding Permits Naik menjadi 973 ribu dari 963 ribu 19 Aug* US Buliding Permits MoM Naik menjadi -3.2% dari -4.2% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt SILO IJ 15100 7.86 1.37 TLKM IJ 2755-1.08-3.26 BSWD IJ 5375 23.85 0.96 BBRI IJ 10825-0.92-2.63 ITMG IJ 28750 2.68 0.91 PGAS IJ 5850-1.68-2.61 PWON IJ 465 3.79 0.88 SMGR IJ 16450-1.64-1.76 LPPF IJ 16250 1.72 0.86 MNCN IJ 2795-3.62-1.60 ACES IJ 940 4.44 0.74 INCO IJ 3975-3.05-1.34 SRTG IJ 5000 4.17 0.58 UNTR IJ 24100-1.23-1.21 BBNI IJ 5175 0.49 0.50 TBIG IJ 8200-2.67-1.16 PTBA IJ 12900 1.57 0.50 LPKR IJ 1180-3.28-0.99 PNBN IJ 900 1.69 0.39 CPIN IJ 4030-0.98-0.71 UPCOMING IPO'S Company Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment PUDP 12.00 Cash Dividend 14 Aug-14 15 Aug-14 19 Aug-14 29 Aug-14 IPOL 1.00 Cash Dividend 15 Aug-14 18 Aug-14 20 Aug-14 03 Sep-14 IKBI 0 Cash Dividend 18 Aug-14 19 Aug-14 21 Aug-14 04 Sep-14 SCMA 51.00 Cash Dividend 18 Aug-14 19 Aug-14 21 Aug-14 05 Sep-14 RDTX 105.00 Cash Dividend 22 Aug-14 25 Aug-14 27 Aug-14 10 Sep-14 EMTK 79.00 Cash Dividend 25 Aug-14 26 Aug-14 28 Aug-14 10 Sep-14 TBLA 12.00 Cash Dividend 28 Aug-14 29 Aug-14 02 Sep-14 16 Sep-14 JAWA 1.80 Cash Dividend 29 Aug-14 01 Sep-14 03 Sep-14 17 Sep-14 ACST 39.50 Cash Dividend 29 Aug-14 01 Sep-14 03 Sep-14 17 Sep-14 NELY 4.00 Cash Dividend 01 Sep-14 02 Sep-14 04 Sep-14 18 Sep-14 PTIS 8.00 Cash Dividend 08 Sep-14 09 Sep-14 11 Sep-14 25 Sep-14 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BABP Rights Issue 15:22 0 27-Jun-14 30-Jun-14 04 Jul 21 Aug 14 BCAP Rights Issue 25:33 900 27-Jun-14 30-Jun-14 04 Jul 21 Aug 14 BUMI Rights Issue 20:31 20 07-Jul-14 08-Jul-14 15 Jul 01 Sep 14 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda SIMA RUPSLB 18-Aug-14 NOBU RUPSLB 19-Aug-14 CPGT RUPST/LB 25-Aug-14 FPNI RUPSLB 26-Aug-14 PSKT RUPSLB 26-Aug-14 BLTZ RUPSLB 29-Aug-14 PSAB RUPSLB 29-Aug-14 PNBN RUPSLB 01-Sep-14 HEXA RUPSLB 02-Sep-14

PTBA S1 12800 R1 13050 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 12500 R2 13350 12900 NICK MA Swing System - PTBA - Daily - 14/08/2014 - Op-12800 Hi-13075 Lo-12800 Cl-12900 Vol= 3,360,0000, 12,900 13,200 12,900 12,900 12,710 12,600 12,703.1 12,450 12,400 12,000 11,668.8 11,400 10,800 10,825 10,200 9,767.84 9,600 9,000 RSI berada dalam area netral Trading range Rp12800-Rp13325 Entry Rp12900, take Profit Rp13325 Stochastics 88.51 Positif MACD 164.5 Positif True Strength Index (TSI) 26.9 Positif Bollinger Band (Mid) 11669 Positif MA5 12710 Positif PTBA - Stochastic %D(5,3,3) = 45.38, Stochastic %K = 46.02, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 PTBA - MACD (6,9) = 164.54, Signal() = 178.98 PTBA - TSI(3,5,3) = 26.91 9 7 46.0247 46.0247 45.3816 3 45.3816 1 30 2 178.978 1 164.54 1-31.9551 26.9141 0000 - - INDF S1 7100 R1 7200 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 7050 R2 7250 7150 RSI berada dalam area overbought Trading range Rp2760-Rp7250 Entry Rp2780, take Profit Rp7250 Stochastics 51.49 Positif MACD 13.4 Positif True Strength Index (TSI) 29.5 Positif Bollinger Band (Mid) 7065 Positif MA5 7085 Positif NICK MA Swing System - INDF - Daily - 14/08/2014 - Op-7150 Hi-7150 Lo-7075 Cl-7150 Vol= 5,091,3000 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 80.81, Stochastic %K = 0, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 INDF - MACD (6,9) = 13.43, Signal() = 9.57 INDF - TSI(3,5,3) = 29.25 7,600 7,400 5,091,300 7,200 7,166.73 7,150 7,200 7,150 7,150 7,085 7,075 7,000 7,068.75 7,065 6,963.27 6,800 6,925 6,925 6,600 100 100 9 80.8081 80.8081 7 80 3 1 13.4322 9.57069 - - - 29.2467 17.458 0000 - - -

BMRI S1 10450 R1 10500 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 10350 R2 10600 10475 RSI berada dalam area overbought Trading range Rp10450-Rp10600 Entry Rp10475, take Profit Rp10600 Stochastics 50.18 Positif MACD 18.1 Positif True Strength Index (TSI) 32.4 Positif Bollinger Band (Mid) 10451 Positif MA5 10430 Positif NICK MA Swing System - BMRI - Daily - 14/08/2014 - Op-10475 Hi-10525 Lo-10450 Cl-10475 Vol= 18,251,00 BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 85.20, Stochastic %K = 87.08, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 BMRI - MACD (6,9) = 18.08, Signal() = 12.11 BMRI - TSI(3,5,3) = 32.41 18,251,100 10,725.8 11,000 10,550 10,500 10,451.3 10,430 10,378.1 10,350 10,000 10,312.5 10,176.7 10,050 9,500 9,000 8,500 87.0833 87.0833 85.2006 9 85.2006 7 80 3 18.0779 12.1147 - - 32.4098 21.9752 0000 - - ASII S1 7650 R1 7800 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 7550 R2 7900 7725 RSI berada dalam area netral Trading range Rp7675-Rp7900 Entry Rp7725, take Profit Rp7900 Stochastics 21.92 Positif MACD 4.8 Positif True Strength Index (TSI) 5.7 Positif Bollinger Band (Mid) 7668 Positif MA5 7660 Positif NICK MA Swing System - ASII - Daily - 14/08/2014 - Op-7750 Hi-7750 Lo-7625 Cl-7725 Vol= 21,340,00 ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 53.55, Stochastic %K = 79.17, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 ASII - MACD (6,9) = 4.75, Signal() = 1.64 ASII - TSI(3,5,3) = 5.72 21,340,100 8,000 7,847.15 8,000 7,725 7,725 7,725 7,675 7,600 7,667.5 7,660 7,650 7,637.5 7,200 7,550 7,487.85 6,800 6,400 80 9 79.1667 79.1667 7 53.5494 53.5494 3 1 1 1 4.75091 1.63792 - - 5.72267 0000 - -1.43736 - -

JSMR S1 6250 R1 6400 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 6100 R2 6550 6325 NICK MA Swing System - JSMR - Daily - 14/08/2014 - Op-6350 Hi-6350 Lo-6200 Cl-6325 Vol= 3,969,3000 3,969,300 6,625 6,488.02 6,600 6,350 6,325 6,400 6,325 6,325 6,313.75 6,200 6,256.25 6,235 6,000 6,150 6,139.48 6,100 5,800 5,600 5,400 5,200 RSI berada dalam area netral Trading range Rp6300-Rp6525 Entry Rp6350, take Profit Rp6525 Stochastics 39.02 Positif MACD 0.4 Positif True Strength Index (TSI) 8.6 Positif Bollinger Band (Mid) 6314 Positif MA5 6235 Positif JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 55.40, Stochastic %K = 83.33, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 JSMR - MACD (6,9) = 0.35, Signal() = -6.19 JSMR - TSI(3,5,3) = 8.63 5,000 83.3333 9 83.3333 7 55.3968 55.3968 3 1 7 3 1 0.351425-1 -6.19209-8.62928 0000 - -9.09929 - - BBNI S1 5100 R1 5200 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 5150 R2 5250 5175 NICK MA Swing System - BMRI - Daily - 14/08/2014 - Op-10475 Hi-10525 Lo-10450 Cl-10475 Vol= 18,251,00 18,251,100 10,725.8 11,000 10,550 10,500 10,451.3 10,430 10,378.1 10,350 10,000 10,312.5 10,176.7 10,050 9,500 9,000 RSI berada dalam area overbought Trading range Rp5150-Rp5250 Entry Rp5175, take Profit Rp5250 Stochastics 82.08 Positif MACD 15.38 Positif True Strength Index (TSI) 33.8 Positif Bollinger Band (Mid) 5100 Positif MA5 5050 Positif BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 85.20, Stochastic %K = 87.08, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 BMRI - MACD (6,9) = 18.08, Signal() = 12.11 BMRI - TSI(3,5,3) = 32.41 8,500 87.0833 87.0833 85.2006 9 85.2006 7 80 3 18.0779 12.1147 - - 32.4098 21.9752 0000 - -

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 14/08/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 26275 26275 26125 26125 26225 26325 26425 Negatif Negatif Negatif 29350 25600 LSIP Trading Sell 2045 2045 2000 2000 2030 2060 2090 Negatif Negatif Negatif 2400 1995 SGRO Trading Sell 2195 2195 2170 2110 2170 2230 2290 Negatif Negatif Negatif 2395 1985 Mining BUMI Trading Buy 185 185 188 176 182 188 194 Positif Positif Negatif 207 146 PTBA Trading Buy 12900 12900 13325 12500 12775 13050 13325 Positif Positif Positif 12975 10250 ADRO Trading Sell 1295 1295 1245 1245 1280 1315 1350 Negatif Negatif Positif 1295 1080 MEDC Trading Buy 3500 3500 3585 3410 3470 3530 3590 Positif Positif Positif 3700 3280 INCO Trading Sell 3975 3975 3810 3810 3935 4060 4185 Negatif Negatif Negatif 4100 3525 ANTM Trading Sell 1235 1235 1205 1200 1225 1250 1275 Negatif Negatif Negatif 1275 1070 TINS Trading Sell 1450 1450 1415 1415 1440 1465 1490 Negatif Negatif Negatif 1505 1230 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Sell 16450 16450 15925 15900 16275 16650 17025 Negatif Negatif Negatif 17150 14925 INTP Trading Buy 24600 24600 24850 24350 24525 24700 24875 Positif Positif Positif 27500 22350 SMCB Trading Sell 2845 2845 2710 2710 2805 2900 2995 Negatif Negatif Negatif 3100 2550 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7725 7725 7900 7525 7650 7775 7900 Positif Positif Positif 8050 7175 GJTL Trading Sell 1765 1765 1710 1710 1750 1790 1830 Negatif Negatif Negatif 1935 1705 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7150 7150 7250 7025 7100 7175 7250 Positif Positif Positif 7200 6700 GGRM Trading Sell 55000 55000 54225 52775 54225 55675 57125 Negatif Negatif Positif 55200 51650 UNVR Trading Sell 31975 31975 31550 30825 31525 32225 32925 Negatif Negatif Positif 33000 29250 KLBF Trading Sell 1630 1630 1600 1600 1620 1640 1660 Positif Positif Negatif 1800 1580 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1640 1640 1595 1595 1625 1655 1685 Positif Positif Positif 1685 1425 PTPP Trading Buy 2460 2460 2550 2365 2430 2495 2560 Positif Positif Positif 2455 1770 WIKA Trading Buy 2770 2770 2800 2685 2745 2805 2865 Positif Positif Positif 2860 2155 ADHI Trading Buy 3145 3145 3252 3055 3120 3185 3250 Positif Positif Positif 3420 2685 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 5850 5850 5600 5600 5775 5950 6125 Negatif Negatif Negatif 6125 5350 JSMR Trading Buy 6325 6325 6525 6075 6225 6375 6525 Positif Positif Positif 6625 5800 ISAT Trading Buy 3900 3900 3960 3840 3880 3920 3960 Positif Positif Positif 4150 3580 TLKM Trading Sell 2755 2755 2790 2650 2720 2790 2860 Negatif Negatif Positif 2800 2415 CMNP Trading Sell 4100 4100 4065 3965 4065 4165 4265 Negatif Negatif Negatif 4300 3355 Finance BMRI Trading Buy 10475 10475 10600 10375 10450 10525 10600 Positif Positif Positif 11000 9625 BBRI Trading Sell 10825 10825 10650 10650 10775 10900 11025 Negatif Negatif Negatif 12200 9975 BBNI Trading Buy 5175 5175 5250 5100 5150 5200 5250 Positif Positif Positif 5300 4740 BBCA Trading Sell 11750 11750 11600 11600 11700 11800 11900 Negatif Negatif Positif 11825 10700 BBTN Trading Sell 1175 1175 1140 1135 1160 1185 1210 Negatif Negatif Positif 1230 1015 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 24100 24100 24900 23325 23850 24375 24900 Positif Positif Positif 25350 22250 MPPA Trading Buy 2950 2950 3075 2805 2895 2985 3075 Positif Positif Positif 3500 2650