WEELY REPORT 10 February 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

WEEKLY REPORT 10 March 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 06 March 2014

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 20 February 2014

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 12 April 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 12 Desember 2013

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 07 November 2013

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 14 May 2014

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

DAILY REPORT 05 August 2014

WEEKLY REPORT 25 November 2013

DAILY REPORT 14 November 2013

WEEKLY REPORT 20 January 2014

DAILY REPORT 03 Desember 2013

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 19 Desember 2013

DAILY REPORT 01 November 2013

DAILY REPORT 25 Mei 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 15 July 2014

DAILY REPORT. 03 October 2013

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 08 May 2014

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 11 Jun 2014

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 06 August 2014

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

DAILY REPORT. 18 October 2013

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 18 Jun 2014

WEEKLY REPORT 14 September 2015

WEEKLY REPORT 11 April 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 06 Januari 2015

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 22 April 2014

DAILY REPORT 15 April 2015

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

DAILY REPORT 15 August 2014

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 06 January 2014

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 01 Maret 2016

WEEKLY REPORT 06 March 2017

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 17 Jun 2014

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT. 10 October 2013

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 29 Maret 2016

Transkripsi:

WEELY REPORT 10 February 2014 NEWS HEADLINES BBTN bukukan kenaikan laba bersih 14,5% pada 2013 BBTN akan pertahankan CAR di level 16% Anak usaha ABMM lakukan eksplorasi di Aceh MTFN masuk blok ONWJ BEI akan menelusuri rencana rights issue MTFN dan ENRG ENRG belum merencanakan aksi korporasi dalam waktu dekat PGAS akan membangun kilang LNG DKFT akuisisi perusahaan pengolahan bijih besi DKFT berencana bagikan dividen Rp 50/saham IMAS tambah saham di Autindo AISA akan serap 3.400 metrik ton susu dari Jateng Target pendapatan WEHA diprediksi meleset 10% SMBR akan bangun pabrik baru di Jambi ACES membuka gerai baru di Makassar Utang HOTL per 31 Januari 2014 mencapai USD4,19 juta EXCL berpotensi buyback saham Rp 1,2 triliun ELTY akan garap lahan di Lampung seluas 100 ha BUVA akan mulai bangun hotel baru di Bali KIJA lakukan joint venture dengan Sembawang Corp SMRA anggarkan capex 2014 Rp1.5 triliun. JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyalemen dari teknikal potif bagi trend IHSG, menyusul kenaikan beruntun dalam empat hari terakhir. Dengan demikian, indikator teknikal mengindikasi fase bullish bagi IHSG dalam pekan ini. Indikator MACD konfirmasi positif bagi IHSG serta sinyal positif dari indikator Stochastics yang menceminkan up trend. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4466.665 +41.956 4629 6027.26 LQ-45 751.047 +8.230 1792 3783.63 MARKET REVIEW Bursa domestik bergerak mixed pada perdagangan pekan lalu yang dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri dan global. Sentimen positif dalam negeri adalah neraca perdagangan Indonesia yang tercatat surplus sebesar US$1,52 miliar pada Desember 2013, dengan ekspor tumbuh 10,33% YoY menjadi US$16,98 miliar dan impor turun 0,79% YoY menjadi US$15,46 miliar. Fundamental Rupiah diperkirakan akan membaik menyusul surplus neraca perdagangan tersebut serta penurunan defisit transaksi berjalan pada 4Q13. Selain itu, PDB Indonesia di 2013 tumbuh 5,78% YoY dibandingkan 2012 sebesar 5,62% YoY dan estimasi sebesar 5,3% YoY, yang memperlihatkan perlambatan ekonomi tidaklah sepenuhnya terjadi karena konsumsi masyarakat masih cukup baik. Adapun, laju inflasi Januari 2014 tercatat relatif tinggi sebesar 8,22% YoY atau 1,07% MoM. Di sisi lain, sentimen global yang menahan laju bursa regional yaitu data dari biro statistik China dimana indeks manufaktur tercatat melambat menjadi 50,5 di Januari 2014 dari 51 di Desember 2013. Dari Jepang, menguatnya Yen pada awal 2014 dikhawatirkan akan membatasi profit perusahaan. Pasar juga mengantisipasi dampak dari kenaikan pajak menjadi 8% pada April ini yang akan menguji ketahanan pertumbuhan ekonomi Jepang yang selama ini telah membaik. Diperkirakan efek dari kenaikan pajak tersebut akan berakibat kepada menurunnya konsumsi masyarakat. Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan negara berkembang untuk mencermati potensi capital outflow serta harus mencermati melemahnya permintaan domestik dan sisi eksternal terkait defisit transaksi berjalan. Sentimen global lainnya berasal dari Amerika. Angka initial jobless claims mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam 3 pekan terakhir, menjadi 331.000, lebih baik dari estimasi sebanyak 335.000. Meningkatnya lowongan kerja dan upah akan mendorong kenaikan belanja konsumen yang memberikan kontribusi sebesar 70% bagi ekonomi AS. IMF juga mengatakan bahwa AS harus memperkuat kepercayaan global dengan meningkatkan pagu utang. Sementara itu, ECB dan BoE mempertahankan tingkat suku bunganya di level 0,25% dan 0,5%. ECB menyatakan pertumbuhan ekonomi area Euro masih berpotensi melemah dan gejolak di pasar negara berkembang akan menjadi faktor negatif bagi pemulihan ekonomi. IHSG ditutup di level 4.466,67 pada perdagangan akhir pekan. MARKET VIEW Sisi positif yang dapat mengangkat pasar modal Indonesia di mata pelaku pasar baik domestik maupun global berkenaan dengan pandangan dari Bank Dunia terhadap Indonesia dengan tanggapan positif. Bank Dunia menilai Indonesia masih berpeluang terhindar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap). Untuk itu, Indonesia harus sejak dini melakukan berbagai langkah dan terobosan. Pernyataan tersebut didasari dengan telah terbuktinya resiliensi Indonesia saat terjadi gejolak global beberapa tahun terakhir ini. Pihaknya juga melihat, saat ini telah ada upaya Pemerintah Indonesia dalam membuat terobosan, antara lain untuk mulai mengakhiri ketergantungan terhadap sumber daya alam dan meninggalkan era upah buruh rendah. Saat ini Pemerintah Indonesia tengah berupaya mengakhiri ketergantungan terhadap sumber daya alam, dan ini baik untuk masa depan Indonesia, artinya Indonesia tengah berusaha untuk lebih merata ke berbagai sektor. Karena tidak sedikit negara berkembang di dunia gagal meraih status negara maju karena penggerak ekonomi hanya ditopang dari satu sektor saja. Menteri keuangan Chatib Basri menegaskan, saat ini Indonesia harus melakukan persiapan agar terhindar dari jebakan negara berpenghasilan menengah. Middle income trap adalah isu jangka menengah dan panjang, Menurutnya, Indonesia harus mengakhiri ketergantungannya terhadap produksi sumber daya alam serta meninggalkan rezim upah buruh rendah. Sisi lainya, Bank Indonesia (BI) optimistis dengan kondisi ekonomi Indonesia. BI menilai, kondisi fundamental ekonomi hingga kini berada dalam kondisi cukup kuat. Dengan kinerja pertumbuhan ekonomi yang masih baik. Kebijakan stabilisasi yang ditempuh oleh Pemerintah dan BI untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dan inflasi dapat dicapai. Pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2013 tercatat 5,72% yoy, meningkat dibandingkan triwulan III-2013 sebesar 5,63% yoy. Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi pada 2013 tercatat 5,78%. Sementara itu, sentimen eksternal, setelah otoritas AS memastikan jalur kebijakan pengurangan stimulus, kini mulai mengalir arah kebijakan dengan mengutak-atik suku bunga acuan the Fed. Kendati masih dalam wacana dan mulai muncul kontrarian pendapatan kalangan pejabat the Fed itu sendiri, setidaknya ini sedikit bisa menganggu pergerakan indeks bursa setempat dan pada akhirnya berdampak terhadap indeks bursa kawasan lainnya, seperti Asia maupun imbasnya bagi IHSG.

10 February 2014 Bank Tabungan Negara (BBTN) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 14,5% YoY dari Rp 1,36 triliun pada 2012 menjadi Rp 1,56 triliun pada 2013. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 19,3% YoY dari Rp 4,73 triliun pada 2012 menjadi Rp 5,64 triliun pada 2013. Bank Tabungan Negara (BBTN) akan mempertahankan rasio CAR di level 16% tahun ini. Perseroan juga mempertimbangkan berbagai opsi penambahan modal untuk mempertahankan CAR di level tersebut. Pertumbuhan bisnis secara organik masih menjadi prioritas perseroan dalam mempertahankan CAR. Tahun ini, BBTN menargetkan penyaluran kredit tumbuh 17% dengan nilai total Rp 20 triliun. Perusahaan Gas Negara (PGAS) berencana untuk membangun kilang liquedied natural gas (LNG) untuk mengembangkan pasar di wilayah Indonesia bagian timur. Perseroan akan membangun kilang untuk daerah-daerah baru yang tidak tersambung pipa. Perseroan mengalokasikan dana Rp5 triliun untuk pengembangan tersebut. Dana tersebut merupakan bagian dari capex untuk 2014 sebesar Rp15 triliun. Selain itu perseroan akan menggunakan Rp2 triliun dari capex untuk memulai pengembangan jaringan daerahdaerah baru dan Rp8 triliun untuk akuisisi blok migas. Central Omega Resources (DKFT) berencana membagikan dividen tunai sebanyak Rp 281,52 miliar atau Rp 50 per saham. Dividen tersebut mencerminkan rasio 83% dari perolehan laba bersih tahun buku 2013 dengan total Rp 337,16 miliar. Central Omega Resources (DKFT) telah mengakuisisi saham PT Citra Sindo Utama yang merupakan perusahaan pengolahan bijih besi. Citra Sindo Utama memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) operasi produksi seluas 625 hektare (Ha) di Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Sumberdaya Citra Sindo Utama diestimasikan mencapai 43 juta ton bijih besi (konsentrat besi) dan diperkirakan tambang ini akan mulai berproduksi pada bulan Juni 2014. Rencananya, untuk produksi awal pada tahun ini mencapai 325 ribu ton dan untuk tahun 2015 diperkirakan akan meningkat menjadi 600 ribu ton. Sementaran untuk tahun 2016, target produksi diperkirakan sama sebesar 600 ribu ton. ABM Investama (ABMM) melalui PT Reswara Minergi Hartama melakukan eksplorasi di Aceh Barat dengan total dana sebesar Rp283.7 juta. Aktivitas eksplorasi tersebut meliputi program pemboran infill drilling sebanyak 5 lubang bor bersama PT Tata Bara Utama dan CV Martiel Cahaya Perkasa. Energi Mega Persada (ENRG) menyatakan belum merencanakan aksi korporasi apapun dalam waktu dekat termasuk rencana rights issue yang direncanakan sejak Agustus 2013 lalu. Sebelumnya ENRG sempat berencana melakukan rights issue denqan target dana Rp 2,94 triliun. yang rencananya akan digunakan ENRG untuk mengakuisisi 49% saham EMP International Ltd dari Owen Holding Ltd. Namun,rencana tersebut ditunda hingga batas yang belum ditentukan melihat kondisi pasar saham yang belum kondusif. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menelusuri rencana rights issue Capitalinc Investment (MTFN) yang memiliki tujuan penggunaan dana dan target akuisisi yang sama dengan Energi Mega Persada (ENRG). Sebelumnya ENRG berniat rights issue untuk mengakuisisi 49% saham EMP International Ltd (EIBL) milik Owen Holdings Ltd. Sementara MTFN berniat mengakuisisi 100% saham Owen. Diberitakan sebelumnya, ditemukan adanya hubungan afiliasi dalam rencana transaksi ENRG dalam mengakuisisi EIBL. Sementara Bakrie & Brothers (BNBR) diketahui menjadi pengendali Densel Venture Ltd yang merupakan salah satu pemegang saham Owen Holdings. MTFN ditengarai erat kaitannya dengan keluarga Bakrie, namun, di prospektus mengatakan tidak ada hubungan afiliasi dalam transaksi akuisisi tersebut. Untuk itu pihak BEI akan menelusuri serta akan follow-up keterkaitan antara keduanya. Capitalinc Investment (MTFN), unit usaha Grup Recapital, berencana mengakuisisi 17,99% hak pengelolaan (working interest) di Blok Offshore North West Java (ONWJ) PSC. Nilai transaksi mencapai USD 210 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun. Pengambilalihan 17,99% hak pengelolaan Blok ONWJ dilakukan dengan cara membeli 100% saham Owen Holdings milik Densel Ventures Ltd dan OG Resources Ltd. Rencana akuisisi 17,99% hak pengelolaan Blok ONWJ merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat bisnis hulu migas. Ace Hardware Indonesia (ACES) telah membuka gerai baru di Makassar, Sulawesi Selatan seluas 3.700 m 2 yang dibuka pada 9 Februari 2014. Pada Januari, perseroan telah membuka 2 gerai baru di Medan, Sumatera Utara, dan di Samarinda, Kalimantan Timur. Dengan pembukaan tiga gerai tersebut, persoran memiliki total 98 gerai. Target pendapatan Panorama Transportasi (WEHA) sepanjang 2013 lalu meleset sekitar 10% dari target yang ditetapkan sebelumnya. Adanya keterlambatan dalam penyediaan armada diduga menjadi salah satu pemicu tidak tercapainya target perseroan. Semen Baturaja (SMBR) meningkatkan produksi dengan pembangunan beberapa pabrik baru. Saat ini perseroan tengah membidik pembangunan pabrik baru di Jambi yang ditargetkan memiliki kapasitas sama seperti pabrik Semen Baturaja II yang kini sedang dibangun. Semen Baturaja II akan memiliki kapasitas produksi sekitar 1,85 juta ton per tahun. Indomobil Sukses Internasional (IMAS) menambah kepemilikan sahamnya di Autindo menjadi 5,69%. Perseroan telah membeli dan menerima pengalihan saham dari Marubeni Automotive Corporation sebanyak 228 lembar saham seri A dengan nilai sebesar Rp 52,92 juta. Setelah adanya transaksi ini, maka perseroan memiliki saham di Autindo menjadi sebanyak 4.228 lembar saham seri A (5,69%) dari sebelumnya sebanyak 4.000 lembar saham (5,39%). Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) berkomitmen menyerap 3.400 metrik ton susu segar per bulan dari peternak lokal di Jawa Tengah (Jateng) guna memulai produksi perdana minuman susu kemasan pada April 2014. Serapan tahap pertama itu hanya merepresentasikan kurang dari setengah utilitas pabrik berkapasitas 7.800 metrik ton per bulan. Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari strategi uji komersial. XL Axiata (EXCL) berpotensi membeli kembali (buyback) sebanyak 3% saham dari pemegang saham yang menolak rencana merger dan akuisisi antara perseroan dan Axis Telekom Indonesia. Nilai buyback EXCL tersebut mencapai Rp 1,25 triliun. Perseroan berpeluang membeli sebanyak 237,2 juta saham dengan harga buyback yang telah ditentukan sebesar Rp 5.280 per saham.

10 February 2014 Saraswati Griya Lestari (HOTL) mencatat total utang dalam bentuk dolar AS hingga 31 Januari 2014 sebesar USD4,19 juta yang berasal dari perbankan dalam negeri. Utang yang akan jatuh tempo pada pada tahun ini sebesar USD1,92 juta, di tahun 2015 senilai USD2,09 juta dan pada 2016 sebesar USD174 ribu. Utang yang jatuh tempo pada tahun ini akan dibayarkan setiap bulannya mulai Mei hingga Desember 2014 dengan rata-rata per bulannya sebesar USD174 ribu. Bakrieland Development (ELTY) akan menggarap lahan di Lampung seluas 100 ha pada akhir 2014 ini. Perseroan juga akan mengembangkan infrastruktur pendukung untuk lahan di Sidoarja, Surabaya dengan investasi sebesar Rp300 miliar. Bukit Uluwatu Villa (BUVA) akan mulai membangun hotel baru di daerah Uluwatu Bali dengan nilai investasi sebesar Rp300 miliar pada semester I 2014. Pembangunan hotel tersebut membutuhkan waktu sekitar 24 bulan dan akan beroperasi pada 2016. Dana pembangunan hotel tersebut didapat dari pinjaman bank dan sebagai jaminan perseroan menggadaikan saham PT Bukit Nusa Harapan. Saat ini BUVA tengah menggarap pembangunan hotel Alila SCBD Jakarta melalui anak usahanya yaitu PT Bukit Lentera Sejahtera. Untuk itu perseroan melakukan transaksi afiliasi dengan meningkatkan modal terhadap 3 anak usahanya dengan total Rp10 miliar. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) segera memulai proyek joint venture senilai Rp1.2 triliun dengan Sembawang Corp anak usaha Temasek Singapura. Proyek tersebut meliputi pengembangan kawasan industri di Kendal Jawa Tengah, saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan dan tahap pembangunan ditargetkan akan di mulai pada semester I 2014 ini. Skema joint venture tersebut dengan komposisi 51% kepemilikan KIJA dan sisanya 49% milik Sembawang Corp. Perseroan saat ini juga mengembangkan wisata Tanjung Lesung dan pengembangan 100 kota mandiri untuk jangka panjangnya. Summarecon Agung (SMRA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) yang sama seperti tahun 2013, yakni sebesar Rp1,5 triliun. Tren suku bunga tinggi menyebabkan perseroan konservatif dalam menetapkan target di tahun ini. Sumber dana belanja modal akan berasal dari hasil perolehan obligasi dan sukuk tahun lalu serta pinjaman bank. Guna menambah sumber pendanaan, perseroan berencana menerbitkan sisa obligasi berkelanjutan tahap II senilai Rp1,4 triliun di semester II tahun ini. Adapun sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk membeli lahan di sejumlah proyek yang sudah berjalan (existing). Lokasi tersebut diantaranya di Kelapa Gading, Serpong, dan Bekasi. Sementara sisanya sebesar Rp500 miliar - Rp600 miliar akan digunakan untuk membangun Movenpick Hotel di Bali yang ditargetkan selesai tahun 2015.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 100.35 0.47 TLKM (US) 38 11,477 480 Natural Gas (US$)/mmBtu 4.65-0.12 ANTM (GR) 5 845 0 Gold (US$)/Ounce 1268.93 1.66 Nickel (US$)/MT 1410 155.00 Tin (US$)/MT 22170 0 Coal (NEWC) (US$)/MT* 79.90-0.50 Coal (RB) (US$)/MT* 80.14-1.75 CPO (ROTH) (US$)/MT 870 5.00 CPO (MYR)/MT 2549.50 19.00 Rubber (MYR/Kg) 704.00 5.50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 768.84-2.42 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 15794.08 1.06-4.72 14.15 12.97 2.61 2.41 4,519.3 USA NASDAQ COMPOSITE 4125.86 1.69-1.21 0 17.05 3.15 2.88 6,562.0 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6571.68 0.20-2.63 12.98 11.98 1.73 1.60 1,348.1 CHINA SHANGHAI SE A SH 2139.60 0.56-3.38 7.93 6.90 1.10 0.97 2,396.2 CHINA SHENZHEN SE A SH 1147.44 1.64 3.95 17.81 14.16 2.32 1.98 1,475.3 HONG KONG HANG SENG INDEX 21636.85 1.00-7.16 9.58 8.74 1.19 1.10 1,657.9 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4466.67 0.95 4.50 13.69 11.70 2.50 2.20 339.9 JAPAN NIKKEI 225 14462.41 2.17-11.23 18.86 16.17 1.54 1.44 2,702.2 MALAYSIA KLCI 1808.59 0.59-3.13 15.82 14.49 2.13 1.98 304.6 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3013.14 0.83-4.87 13.25 11.96 1.21 1.15 387.3 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 12,161.25-32.75 1000 IDR/ USD 8 002 EUR/IDR 16,566.78 68.35 EUR / USD 1.36-012 JPY/IDR 118.57-0.67 JPY / USD 1 000 SGD/IDR 9,588.85 6.92 SGD / USD 0.79 000 AUD/IDR 10,878.60 5.26 AUD / USD 0.89-014 GBP/IDR 19,957.83 85.86 GBP / USD 1.64 000 CNY/IDR 2,005.53 0 CNY / USD 0.16 000 MYR/IDR 3,652.03-16.07 MYR / USD 0.30-005 KRW/IDR 11.32 2 100 KRW / USD 9 004 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.82 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.48 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 5.81

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Jan'14 Dec'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 8.38 8.38 SBI (9M) 7.22 Inflation YOY % 8.22 8.38 SBIS (9M) 7.22 Inflation MOM % 1.07 0.55 Foreign Reserve (US$) 100.6514 99.3867 GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,375,331 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 08 Feb* US Consumer Credit Turun menjadi $12.00Bn dari $12.32Bn 11 Feb* US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.6% dari 0.5% 11 Feb* US Wholesale Trade Sales MoM Turun menjadi 0.8% dari 1.0% 13 Feb* US Monthly Budget Statement -- 13 Feb* US Retail Sales Advance MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.2% 13 Feb* US Initial Jobless Claims -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BBRI IJ 8725 3.87 8.63 TLKM IJ 2295-0.43-1.10 ASII IJ 6525 1.95 5.50 GGRM IJ 43900-1.01-0.94 BMRI IJ 8775 1.74 3.77 MAYA IJ 1980-4.81-0.38 BBCA IJ 10250 0.99 2.66 SIDO IJ 910-2.15-0.33 SMGR IJ 14950 2.75 2.58 BNII IJ 310-1.27-0.26 CPIN IJ 4000 2.04 1.43 KLBF IJ 1415-0.35-0.26 UNTR IJ 18200 1.68 1.22 EXCL IJ 4850-0.41-0.19 INCO IJ 2435 4.73 1.19 ADRO IJ 905-0.55-0.17 INTP IJ 21500 1.30 1.10 SIMP IJ 715-1.38-0.17 CTRA IJ 925 7.56 1.07 BRAU IJ 176-2.22-0.15 UPCOMING IPO'S Company PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo PT Puridelta Lestari Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Manufacture & Industry 425-550 642.85 TBA TBA NISP Sekuritas Real Estate Property 205-255 10,80 TBA TBA Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

10 February 2014 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment PLIN 42.50 Cash Dividend 19 Feb-14 20 Feb-14 24 Feb-14 10 Mar-14 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period ALMI Stock Split 1:2 -- 11 Feb-14 12 Feb-14 12 Feb-14 INAI Stock Split 1:2 -- 11 Feb-14 12 Feb-14 12 Feb-14 SCPI Tender Offer -- 100,000 -- -- 24 Feb 25 Mar 14 KPIG Rights Issue 7:2 150 05 Feb-14 06 Feb-14 12 Feb 25 Mar 14 MTFN Rights Issue 18:125 100 17-Mar-14 18-Mar-14 24 Mar 28 Mar 14 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda DKFT RUPST 11-Feb-14 PSKT RUPSLB 14-Feb-14 SQMI RUPSLB 25-Feb-14 BBTN RUPST 25-Feb-14 TKGA RUPSLB 25-Feb-14 ASJT RUPSLB 26-Feb-14 BMRI RUPST 27-Feb-14 CNKO RUPSLB 28-Feb-14 MYRX RUPSLB 03-Mar-14

10 10 February February 2014 2014 INCO S1 2375 R1 2475 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2275 R2 2575 INCO - Daily 2/7/2014 Open 2355, Hi 2450, Lo 2345, Close 2435 (4.7%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,241.38, Fractal Up = 2,800, Fractal Down = 2,230, MA(Clos e,5) = 2,336.00, MA1(Close,8) = 2,343.13, 26,690,800 MA2(Close 2,800 2,800 2,795.23 2435 2,600 2,463.25 2,435 2,400 2,343.13 2,336 2,241.38 2,200 2,230 2,131.27 2,000 1,800 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp2400-Rp2575 Entry Rp2435, take Profit Rp2575 Stochastics 17 Positif MACD -16.5 Positif True Strength Index (TSI) -18.44 Positif Bollinger Band (Mid) 2463 Negatif MA5 2336 Positif 1,600 Jul August September October November December 2014 February INCO - Stochastic %D(5,3,3) = 43.74, Stochastic %K = 64.55, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 80 64.5492 7 64.5492 5 43.7372 3 43.7372 1 INCO - MACD (6,9) = -16.50, Signal() = -24.12-16.4981 - -24.1172 - - INCO - TSI(3,5,3) = -18.44 0000 - -18.4398 - -40.6221 - - JSMR S1 5100 R1 5250 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 4975 R2 5350 5175 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area upper band Trading range Rp5125-Rp5350 Entry Rp5175, take Profit Rp5350 Stochastics 17.32 Positif MACD -2.5 Positif True Strength Index (TSI) -8.04 Positif Bollinger Band (Mid) 5105 Positif MA5 5063 Positif JSMR - Daily 2/7/2014 Open 5125, Hi 5225, Lo 5100, Close 5175 (1.5%) Auto Trading System(91,0.312) = 4,985.00, Fractal Up = 5,225.00, Fractal Down = 4,975.00, MA(Close,5) = 5,063.00, MA1(Close,8) = 5,098.75, 7,000 6,500 6,000 11,020,500 5,479.54 5,500 5,225 5,175 5,104.75 5,098.75 5,000 5,063 4,985 4,975 4,729.96 4,500 Jul August September October November December 2014 February JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 27.33, Stochastic %K = 48.83, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 7 48.8333 5 48.8333 3 27.3333 1 27.3333 20 JSMR - MACD (6,9) = -2.48, Signal() = -6.88-2.47907-6.87922 - - JSMR - TSI(3,5,3) = -8.04 0000-8.03741 - -21.3812 - -

10 10 February February 2014 2014 SMGR S1 14700 R1 15100 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 14250 R2 15550 14950 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp14700-Rp15500 Entry Rp14950, take Profit Rp15500 Stochastics 31.34 Positif MACD 33.9 Positif True Strength Index (TSI) 25.99 Positif Bollinger Band (Mid) 14658 Positif MA5 14360 Positif SMGR - Daily 2/7/2014 Open 14600, Hi 15000, Lo 14575, Close 14950 (2.7%) Auto Trading System(91,0.312) = 13,704.75, Fractal Up = 14,575.00, Fractal Down = 13,500, MA(Close,5) = 14,30, MA1(Close,8) 20,000 = 19,000 18,000 17,000 11,853,600 16,000 15,702.6 14,950 15,000 14,657.5 14,575 14,360 14,000 14,300 13,704.8 13,000 13,612.4 13,500 12,000 11,000 Jul August September October November December 2014 February 92.0155 SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 71.04, Stochastic %K = 92.02, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 92.0155 9 7 71.0406 71.0406 5 3 1 SMGR - MACD (6,9) = 33.85, Signal() = -10.74 300 200 33.8521 100-10.7446 0-100 -200-300 SMGR - TSI(3,5,3) = 25.99 25.9873 7.18768 0000 - - - - INDF S1 7050 R1 7100 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 6950 R2 7200 7050 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp6950-Rp7200 Entry Rp7050, take Profit Rp7200 Stochastics 37.33 Positif MACD 13.2 Positif True Strength Index (TSI) 10.35 Positif Bollinger Band (Mid) 6890 Positif MA5 6940 Positif INDF - Daily 2/7/2014 Open 7075, Hi 7125, Lo 7050, Close 7050 (0.4%) Auto Trading System(91,0.312) = 6,822.75, Fractal Up = 7,350, Fractal Down = 6,800, MA(Close,5) = 6,90, MA1(Close,8) = 6,943.75, MA2(Clos 8,000 e 7,500 5,762,300 7,350 7,281.92 7,050 6,943.75 7,000 6,940 6,890 6,822.75 6,800 6,500 6,498.08 6,000 5,500 Jul August September October November December 2014 February INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 45.40, Stochastic %K = 65.00, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 80 65 7 65 5 45.404 3 45.404 1 INDF - MACD (6,9) = 13.21, Signal() = 8.36 13.2069 8.36444 - - -1 INDF - TSI(3,5,3) = 10.35 10.3502 0000 - -1.44928 - -

10 10 February February 2014 2014 UNTR S1 17850 R1 18450 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 17300 R2 19000 18200 UNTR - Daily 2/7/2014 Open 18000, Hi 18300, Lo 17725, Close 18200 (1.7%) Auto Trading System(91,0.312) = 18,625.00, Fractal Up = 19,675.00, Fractal Down = 18,500, MA(Clos e,5) = 18,270, MA1(Close,8) = 21,000 9,095,400 20,708.2 20,000 19,675 19,111.3 19,000 18,625 18,593.8 18,500 18,000 18,270 18,200 17,514.3 17,000 16,000 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band 15,000 14,000 Jul August September October November December 2014 February UNTR - Stochastic %D(5,3,3) = 9.71, Stochastic %K = 12.62, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 Trading range Rp18000-Rp19000 Entry Rp18200, take Profit Rp19000 Stochastics 9.44 Positif MACD -201.8 Positif True Strength Index (TSI) -47.63 Positif Bollinger Band (Mid) 19111 Negatif MA5 18270 Positif UNTR - MACD (6,9) = -201.81, Signal() = -193.13 UNTR - TSI(3,5,3) = -47.63 20 12.6193 12.6193 9.71468 9.71468 300 200 100 0-100 -193.125-200 -201.814-300 -400 0000 - - -44.7941 - -47.6338 INTP S1 21250 R1 21700 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 20800 R2 22150 21500 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp215300-Rp22150 Entry Rp21500, take Profit Rp22150 Stochastics 58.59 Positif MACD 14.5 Positif True Strength Index (TSI) -1.84 Positif Bollinger Band (Mid) 21349 Positif MA5 21265 Positif INTP - Daily 2/7/2014 Open 21300, Hi 21700, Lo 21250, Close 21500 (1.3%) Auto Trading System(91,0.312) = 22,156.79, Fractal Up = 22,400, Fractal Down = 20,800, MA(Close,5) = 21,265.00, MA1(Close,8) = 21,468.75 26,000 24,000 2,177,300 22,423.7 22,400 22,156.8 22,000 21,500 21,468.8 21,348.8 21,265 20,000 20,800 20,273.8 18,000 16,000 Jul August September October November December 2014 February INTP - Stochastic %D(5,3,3) = 42.77, Stochastic %K = 47.24, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 9 7 47.2373 5 47.2373 42.7741 3 42.7741 1 INTP - MACD (6,9) = 14.51, Signal() = 14.29 300 200 14.508 100 14.2941 0-100 -200-300 -400 INTP - TSI(3,5,3) = -1.84 0000-1.79725 - -1.84343 - -

10 February 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 07/02/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 22150 22150 22500 21775 22025 22275 22525 Positif Positif Positif 25800 20650 LSIP Trading Buy 1720 1720 1760 1685 1710 1735 1760 Positif Positif Positif 1980 1470 SGRO Trading Buy 1805 1805 1830 1775 1795 1815 1835 Positif Positif Positif 2075 1700 Mining BUMI Trading Buy 310 310 320 300 307 314 321 Positif Positif Positif 353 288 PTBA Trading Buy 9625 9625 9850 9425 9575 9725 9875 Positif Positif Positif 11450 8975 ADRO Trading Sell 905 905 880 880 900 920 940 Positif Negatif Negatif 1170 870 MEDC Trading Sell 2515 2515 2380 2380 2470 2560 2650 Negatif Negatif Positif 2525 1900 INCO Trading Buy 2435 2435 2375 2265 2370 2475 2580 Positif Positif Positif 2800 2115 ANTM Trading Buy 1010 1010 1030 990 1005 1020 1035 Positif Positif Positif 1190 950 TINS Trading Buy 1280 1280 1320 1235 1265 1295 1325 Positif Positif Positif 1620 1255 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 14950 14950 15500 14250 14675 15100 15525 Positif Positif Positif 15900 13500 INTP Trading Buy 21500 21500 22150 20825 21275 21725 22175 Positif Positif Positif 22500 19150 SMCB Trading Buy 2100 2100 2160 2030 2075 2120 2165 Positif Positif Positif 2415 2025 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 6525 6525 6775 6250 6425 6600 6775 Positif Positif Positif 7400 6225 GJTL Trading Buy 2020 2020 2190 1810 1940 2070 2200 Positif Positif Positif 1955 1575 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7050 7050 7200 6950 7025 7100 7200 Positif Positif Positif 7350 6400 GGRM Trading Sell 43900 43900 42850 42850 43600 44350 45100 Negatif Negatif Positif 45525 39700 UNVR Trading Sell 28225 28225 27550 27525 28025 28525 29025 Negatif Negatif Positif 28775 25500 KLBF Trading Sell 1415 1415 1385 1385 1405 1425 1445 Negatif Negatif Positif 1455 1180 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1540 1540 1580 1475 1515 1555 1595 Positif Positif Positif 1600 1200 ASRI Trading Buy 555 555 590 515 540 565 590 Positif Positif Positif 550 424 WIKA Trading Sell 2030 2030 1950 1950 2005 2060 2115 Negatif Negatif Positif 2055 1540 ADHI Trading Buy 1915 1915 1995 1845 1895 1945 1995 Positif Negatif Positif 1925 1425 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 4830 4830 4760 4750 4805 4860 4915 Negatif Negatif Positif 4845 4120 JSMR Trading Buy 5175 5175 5350 4985 5100 5225 5350 Positif Positif Positif 5450 4400 ISAT Trading Sell 4040 4040 3990 3985 4025 4065 4105 Negatif Negatif Negatif 4300 3900 TLKM Trading Sell 2295 2295 2260 2260 2285 2310 2335 Negatif Negatif Positif 2310 2025 CMNP Trading Buy 3375 3375 3440 3285 3340 3395 3450 Positif Positif Positif 3450 3025 Finance BMRI Trading Buy 8775 8775 9050 8475 8675 8875 9075 Positif Positif Positif 9525 7600 BBRI Trading Buy 8725 8725 9100 8275 8550 8825 9100 Positif Positif Positif 8850 6850 BBNI Trading Buy 4250 4250 4320 4185 4230 4275 4320 Negatif Negatif Positif 4420 3660 BBCA Trading Sell 10250 10250 10050 10050 10175 10300 10425 Negatif Negatif Positif 10350 9250 BDMN Trading Buy 4380 4380 4490 4270 4345 4420 4495 Negatif Positif Positif 4650 3590 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 18200 18200 19000 17275 17850 18425 19000 Positif Positif Positif 21200 17800 MPPA Trading Buy 2175 2175 2240 2105 2150 2195 2240 Positif Positif Positif 2150 1720