PELABELAN GRACEFUL DAN FELICITOUS PADA GRAF LINTASASN P n, UNTUK n BILANGAN ASLI SKRIPSI. Oleh: RIZAL ABADI NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELABELAN GRACEFUL DAN FELICITOUS PADA GRAF LINTASASN P n, UNTUK n BILANGAN ASLI SKRIPSI. Oleh: RIZAL ABADI NIM"

Transkripsi

1 PELABELAN GRACEFUL DAN FELICITOUS PADA GRAF LINTASASN P n, UNTUK n BILANGAN ASLI SKRIPSI Oleh: RIZAL ABADI NIM JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG MALANG 008

2 PELABELAN GRACEFUL DAN FELICITOUS PADA GRAF LINTASASN P n, UNTUK n BILANGAN ASLI SKRIPSI Dajukan Kepada : Unverstas Islam Neger Malang untuk Memenuh Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sans (S.S) Oleh : RIZAL ABADI NIM JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG MALANG 008

3 PELABELAN GRACEFUL DAN FELICITOUS PADA GRAF LINTASAN P n, UNTUK n BILANGAN ASLI SKRIPSI Oleh: RIZAL ABADI NIM Telah Dperksa dan Dsetuju untuk Duj Malang, 04 Agsutus 008 Pembmbng Abdussakr, M.Pd NIP Mengetahu, Ketua Jurusan Matematka Sr Harn, M. S NIP

4 PELABELAN GRACEFUL DAN FELICITOUS PADA GRAF LINTASAN P n, UNTUK n BILANGAN ASLI SKRIPSI Oleh: RIZAL ABADI NIM Telah Dpertahankan d Depan Dewan Penguj Skrps dan Dnyatakan Dterma Sebaga Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sans (S.S) Malang, 06 Jul 008 Susunan Dewan Penguj Tanda Tangan. Penguj Utama Wahyu H. Irawan, M.Pd ( ) NIP Ketua Usman Pagalay, M.S ( ) NIP Anggota Abdussakr, M.Pd ( ) NIP Mengetahu dan Mengesahkan Ketua Jurusan Matematka Sr Harn, M.S NIP

5 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan d bawah n: Nama : RIZAL ABADI NIM : Jurusan : Matematka Fakultas : Sans dan Teknolog Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skrps yang saya tuls n benarbenar merupakan hasl karya saya sendr dan bukan merupakan pengamblalhan data, tulsan, dan pkran orang lan yang saya aku sebaga hasl tulsan atau pkran saya sendr. Apabla d kemudan har terbukt atau dapat dbuktkan bahwa skrps n hasl jplakan, maka saya berseda menerma sanks atas perbuatan tersebut. Malang, 04 Agustus 008 Rzal Abad NIM

6 M O T T O 3 ΝÍκÅ à Ρr'Î/ Ÿ$Β#ρ É tóムب قو مB Lym ($tβç É tóムöω!$#χî) 3 Sesungguhnya Allah tdak merubah keadaan suatu kaum sehngga mereka merubah keadaan yang ada pada dr mereka sendr (QS. Ar-Ra d: ) Saya Tdak Dapat Memastkan Bahwa Perubahan Akan Memperbak Sesuatu, Tetap Saya Dapat Memastkan Bahwa Untuk Menjad Lebh Bak Sesuatu Harus Berubah (Jose George C. Lctnbeg)

7 PERSEMBAHAN Dengan segala kelapangan dada kupersembahkan karya n untuk orang-orang yang selalu menyayang dan mendo akan serta orang-orang yang ada dalam harku Kupersembahan karya n kepada: kedua orang tua (alm. M. Eksan dan bunda Achyan) yang senantasa selalu mendo akan dalam setap naas dan langkah dalam mengarung hdup dan kehdupan, kakakq Ruspand dan adkq Annayan denganmu saya banyak belajar dan mengert tentang art persaudaraan dan pengorbanan, serta paman dan bbq yang slalu member mtvas dalam menjalan kehdupan.

8 Specal Thanks To:. Allah SWT yang senantasa member hdayah dan rdhoserta kesehatan dalam setap melangkahkan kak tuk mengarung kehdupan serta puj syukur yang tak hentnya saya panjtakan kehadrat-mu waha raja d raja yang menguasa alam jagat raya atas segala anugerah yang engkau berkan... Nab Muhammad SAW sebaga revolusoner duna yang mampu merubah zaman jahlyah menuju zaman yang penuh dengan rahmat dan hdayah yang selalu dlndung oleh allah Para Dosen dan guru yang dengan tabah dan sabar dem perkembangan lmu pengetahuan dan kehdupan yang akan datang.

9 KATA PENGANTAR Alhamdulllah Robbl Alamn, segala puj syukur bag Allah SWT yang Maha Pengash dan Maha Penyayang. Dengan zn-mu, penuls dapat menyelesakan tugas akhr perkulahan (Skrps) n yang berjudul Pelabelan Graceul dan Felctous pada Gra Lntasan P n, untuk n Blangan Asl. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan lmpahkan kepada revolusoner duna yatu junjungan kta Nab Muhammad SAW, yang telah mengantarkan umat manusa dar zaman jahlyah menuju zaman yang terang benderang yang kaya akan lmu pengetahuan dan hdayah lah. Dalam penulsan skrps n, banyak phak yang telah berjasa dan senantasa memberkan dukungan, bmbngan, arahan serta motvas sehngga skrps n dapat terselesakan. Oleh karena tu penuls memberkan ucapan tarma kash yang dalam kepada:. Pro. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor Unverstas Islam Neger (UIN) Malang. Pro. Dr. Sutman Bambang Sumtro Selaku Dekan Fakultas Sans dan Teknolog UIN Malang 3. Sr Harn, M.S selaku Ketua Jurusan Matematka Fakultas Sans dan Teknolog UIN Malang 4. Abdussakr, M.Pd selaku pembmbng yang telah rela meluangkan waktunya dengan tanpa pamrh dem memberkan arahan, motvas, bmbngan, dan masukan sehngga penulsan skrps n dapat tersesakan.

10 5. Ibunda tercnta yang dengan tabah dan sabar membesarkan, membmbng serta khlas dalam membaya dan member motvas serta do a mula dar kecl hngga penulsan skrps n selesa. 6. Seluruh Dosen Matematka Fakultas Sans dan Teknolog UIN Malang 7. Teman-teman Mahasswa Jurusan Matematka angkatan 00/003 UIN Malang Khususnya Ton, Sgt, Layla, H5, Al, Fatma, kok, Hkm, Ucup, Rohman, Fu, dan Krtng yang telah banyak memberkan dukungan dalam peneltan dan penyusunan skrps n 8. Sahabat-sahabat yang selalu member motvas, gagasan dan pemkran serta moral. 9. Semua phak yang secara langsung maupun tdak langsung telah membantu dalam menyelesakan skrps n. Akhrnya, penuls berharap mudah-mudahan skrps n bsa bermanaat dan menambah khazanah dalam pengembangan lmu pengetahuan. Amn. Malang, 04 Agustus 008 Penuls

11 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR...v ABSTRAK...v BAB I : PENDAHULUAN. Latar Belakang.... Rumusan Masalah Tujuan Peneltan Manaat Peneltan Sstematka Penulsan...5 BAB II : KAJIAN TEORI. Gra Dens Gra Dens Adjacent dan Incdent Dens Derajat...7. Gra terhubung (Connected) Walk Dens Tral Dens Jalan (path) Dens Srkut Dens Gra Terhubung Dens Skel (Cycle) Gra Lntasan Dens Gra Lntasan....4 Pelabelan pada Gra Pelabelan Graceul pelabelan Felctous...

12 BAB III: PEMBAHASAN 3. Pelabelan Graceul pada Gra Lntasan P n, n Blangan Asl Pelabelan Felctous pada Gra Lntasan P n, n Blangan Asl Pelabelan Felctous pada Gra Lntasan P n, n Blangan Asl Ganjl Pelabelan Felctous pada Gra Lntasan P n, n blangan asl Genap...40 BAB IV: PENUTUP 4. Kesmpulan Saran...5 DAFTAR PUSTAKA v

13 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman. Gra dan Multgra...7. Gra dengan Derajat Ttk Walk, Tral, dan Path Gra Tergubung Gra Lntasan....6 Gra Graceul....7 Gra Felctous Pelabelan Graceul pada Gra P Pelabelan Graceul pada Gra P Pelabelan Graceul pada Gra P Pelabelan Graceul pada Gra P Pelabelan Graceul pada Gra P Pelabelan Graceul pada Gra P Pelabelan Graceul pada Gra P Pelabelan Felctous pada Gra P Pelabelan Felctous pada Gra P Pelabelan Felctous pada Gra P Pelabelan Felctous pada Gra P Pelabelan Felctous pada Gra P Pelabelan Felctous pada Gra P Pelabelan Felctous pada Gra P v

14 ABSTRAK Abad, Rzal Pelabelan Graceul dan Felctous pada Gra Lntasan P n, untuk n Blangan Asl. Skrps, Jurusan Matematka Fakultas Sans dan Teknolog Unverstas Islam Neger (UIN) Malang. Pembmbng: Abdussakr, M.Pd. Kata Kunc: Pelabelan, Graceul, Felctous, dan Gra Lntasan Pelabelan pada gra G adalah pemberan nla pada setap ttk atau ss atau ttk dan ss pada suatu gra G. Pelabelan graceul adalah ungs njekt yang memetakan V(G) ke {0,,, 3,...q} sehngga seandanya ss xy dber label x y maka label ssnya berbeda. Pelabelan elctous adalah ungs ( ) ( ) njekt memetakan V(G) ke {0,,, 3,...q} sehngga seandnya ss xy dber label ( x) + ( y)( mod q) maka label ssnya berbeda. Dalam skrps n penuls menjelaskan pelabelan graceul dan elctous pada gra lntasan P n, untuk n blangan asl, dengan melabel ttk grap lntasan sehngga menjad pelabelan graceul dan mencar pola pelabelannya sekalgus merumuskan pola pelabelan dan pembuktan secara umum. Berdasarkan hasl pembahasan ddapat pola secara umum sebagamaan berkut:. Untuk pelabelan graceul pada gra lntasan P n, n blangan asl adalah ungs yang memetakan V(G) ke {0,,, 3,... q} dengan rumus sebaga berkut :, ganjl ( v ) n, genap. Untuk pelabelan elctous pada gra lntasan P n, n blagan asl adalah ungs yang memetakan V(G) ke {0,,, 3,... q} dengan rumus sebaga berkut a). Untuk n ganjl adalah, ganjl ( v ) n + +, genap b). Untuk n genap adalah, ganjl ( v ) n, genap Peneltan selanjutnya dapat mengembangkan pelabelan pada gra lannya, msal pelabelan pada gra bunga, gra gear, dan gra roda. v

15 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka lahr, setua dan serng peradaban manusa. Perkembangan awal Matematka ddorong oleh desakan alam kepada manusa untuk bertahan hdup dan upaya mengorgansr kehdupannya. Seseorang gembala prmtve menanda satu ternak yang keluar dar kandang pada pag har dengan satu batu, sampa semua ternaknya keluar semua. Pada sore har tap ternak yang masuk kembal lag dtanda dengan batu yang tad pag, sampa semua ternaknya masuk semua, kalau batu dtangannya ada yang terssa berart ada ternaknya yang hlang. Contoh lan adalah cabang matematka yang terkenal : berhtung. Pada awal perkembangannya cabang Matematka n ddorong okeh cobaan Sunga Nl yang selalu meluap. Manusa Mesr Kuno membuat bendungan dengan mengandalkan perhtungan tentang tngg dan ketebalan bendungan yang bak. (Iswand dan Lskurnat: ). Matematka merupakan salah satu cabang lmu yang mendasar berbaga macam lmu yang lan dan selalu menghadap berbaga macam enomena yang semakn kompleks. Hal n dsebabkan oleh kemajuan lmu pengetahuan dan teknolog, serta matematka merupakan bahasa proses, teor dan aplkas lmu yang memberkan suatu bentuk dan kemanaatan. Perhtungan matematka menjad dasar bag desan lmu teknk, ska, kma maupun dspln lmu yang lannya. Para ahl dar berbaga dspln lmu, menggunakan matematka untuk

16 berbaga keperluan yang berkatan dengan kelmuan mereka. Msalnya para ahl ska menggunakan matematka untuk mengukur kuat arus lstrk, merancang pesawat ruang angkasa, menganalss gerak, mengukur kecepatan, dan lan-lan. (Nurhayat, 007:4). Teor Gra adalah lmu yang berkembang sangat pesat saat n, bahkan dalam perkembangannya dapat dsejajarkan dengan lmu Aljabar yang lebh dahulu berkembang. Keunkan Teor Gra adalah kesederhanaan pokok bahasan yang dpelajarnya, karena dapat dsajkan sebaga ttk (verteks) dan gars (edge). Meskpun pokok bahasan dar topk-topk. Teor Gra sangat sederhana tetap s d dalamnya belumlah tentu sesederhana tu. Kerumtan dem kerumtan masalah - masalah selalu past ada dan bahkan sampa saat n mash ada masalah yang belum terpecahkan. Gra G ( V, E) adalah pasangan yang terdr dar hmpunan tak kosong dan berhngga V yang anggotanya dsebut ttk, dan hmpunan pasangan tak berurut E (boleh kosong) dar unsure-unsur yang berbeda d V yang anggotanya dsebut ss. Pelabelan dar gra G adalah pemetaan yang memetakan unsur-unsur gra ke blangan (umumnya blangan bulat post) yang dsebut label. Pada umumnya doman dar pemetaan n adalah hmpunan ttk (pelabelan ttk), hmpunan ss saja (pelabelan ss), atau hmpunan ttk dan hmpunan ss (sehngga pelabelan n dsebut Pelabelan total). Msal G gra dengan q ss. Pelabelan graceul pada G adalah ungs njekt, yang memetakan V ( G) ke {,,,3,,q} 0 L sehngga, seandanya ss xy dber label

17 3 ( x) ( y) maka label semua ss berbeda. Msal G gra dengan q ss. Pelabelan ellctous pada G adalah ungs njekt yang memetakan V ( G) ke {,,,3,,q} dber label maka label semua ss berbeda. 0 L sehngga, seandanya ss xy ( x) ( y)( Mod q) + Beberapa kajan terdahulu tentang pelabelan graceul telah dbahas pada skrps yang lan sepert pelabelan graceul pada gra super star. Penuls tertark untuk melanjutkan menelt tentang pelabelan graceul dan elctous pada gra lntasan P n, untuk n blangan asll. Oleh karena tu penuls merumuskan judul skrps n yatu Pelabelan Graceul dan Felctous pada Gra Lntasan P n, untuk n Blangan Asl.. Rumusan Masalah Dar uraan datas punuls merumuskan masalah dadalam skrps n adalah. Bagamana pelabelan graceul pada gra P n, dengan n blangan asl?. Bagamana pelabelan Felctous pada gra P n, dengan n blangan asl?.3 Tujuan Peneltan Berdasarkan rumusan masalah datas, maka tujuan penulsan skrps adalah:

18 4. Menjelaskan cara merumuskan pelabelan graceul pada gra P n, untuk n blangan asl.. Menjelaskan cara merumuskan pelabelan Felctous pada gra P n, untuk n blangan asl..4 Manaat Peneltan Adapun peneltan skrps n bermanaat untuk: Jurusan Matematka Dar hasl pembahasan n dapat dgunakan sebaga tembahan bahan dalam pengembangan lmu pengetahuan pada umumnya dan pada khususnya matematka d kalangan mahasswa jurusan matematka. Penelt Melalu peneltan n dapat menambah penguasaan mater, sebaga pengalaman dalam melakukan peneltan dan menyusun karya lmah dalam bentuk skrps, serta meda untuk mengaplkaskan lmu matematka yang telah banyak dterma dalam lmu pengetahuan. 3 Pengembangan lmu pengetahuan Menambah khasanah dan mempertegas kelmuan matematka dalam peranannya terhadap perkembangan teknolog dan dspln lmu lan..5 Sstematka Peneltan Supaya dalam penulsan n lebh mengarah, mudah dtelaah dan dpaham, maka dgunakan sstematka penulsan yang bak dan benar. Dan pada bab I

19 5 penuls mengkaj tentang pandahuluan yang terdr dar latar belakang, rumusan masalah, tujuan peneltn dan sstematka penulsan Pada bab II membahas mengena tnjauan pustaka yang mengkaj tentang konsep-konsep (teor-teor) yang mendukung bagan dar pembahasan. Konsepkonsep n antara lan membahas tentang gra, gra terhubung dan tak terhubung, dan gra lntasan. Dalam bab III penuls mengkaj tentang pembahasan yang terdr dar bagamana menentukan pola dar pelabelan graceul dan elctous pada gra lntasan P n, untuk n blangan asl dengan menyajkan beberapa contoh sebelumnya, serta teorema dan pembuktannya. Dan untuk bab terakhr yatu bab IV yang membahas mengena kesmpulan dan saran-saran yang dperoleh penuls dalam melakukan karya lmah.

20 6 BAB II KAJIAN TEORI. Gra Dens. Gra G adalah pasangan hmpunan ( V, E) dengan V adalah hmpunan tdak kosong dan berhngga dar obyek-obyek yang dsebut sebaga ttk dan E adalah hmpunan (mungkn kosong) pasangan tak berurutan dar ttk-ttk berbeda d G yang dsebut sebaga ss. Hmpunan ttk d G dnotaskan dengan ( G) V dan hmpunan ss dnotaskan dengan E G. Sedangkan banyaknya unsur d V dsebut order dar G dan dlambangkan ( ) dengan p( G) dan banyaknya unsur d E dsebut ukuran dar G dan dlambangkan dengan q ( G). Jka gra yang dbcarakan hanya gra G, maka order dan ukuran dar G tersebut cukup dtuls dengan p dan q (Chartrand dan Lesnak., 986: 4). Dar uraan d atas, maka suatu gra tdak boleh mempunya ss rangkap dan loop. Ss rangkap dar suatu gra adalah jka dua ttk yang dhubungkan oleh lebh dar satu ss. Sedangkan yang dsebut dengan loop adalah suatu ss yang menghubungkan suatu ttk dengan drnya sendr (Suryanto dalam Ftra, 007: 6). Gra yang mempunya ss rangkap dan loop dsebut multgra.

21 7 Contoh. v u e 3 : G w x G : v v e 3 4 e e v 4 e 5 v e 6 a. Gra b. Multgra Gambar. Gra dan Multgra Dens (Adjacent dan Incdent) Ss e (u,v) dkatakan menghubungkan ttk u ke v. jka e (u,v) adalah ss d G, maka u dan v dsebut terhubung langsung (adjacent), u dan e serta v dan e dsebut terkat langsung (nsdent). Untuk selanjutkan, ss e (u,v) akan dtuls e uv (Chartrand dan Lesnak, 984:4) Dar Gambar. pada G, ttk dan ss e, e, dan e 5 adalah ncdent dengan ttk v, sedangkan ttk v dan v 4 adalah adjacent tetap v dan v 4 tdak adjacent. Dens 3 (Derajat) Derajat suatu ttk v pada sebuah gra G, dtuls dengan Deg G (v) adalah jumlah ss yang terkat langsung (nsdent) pada v. dengan kata lan, jumlah ss yang memuat v sebaga ttk ujung. Ttk v dkatakan genap atau ganjl tergantung dar jumlah deg G (v) genap atau ganjl (Chantrand dan Lesnak, 986:7)

22 8 Contoh. v v 3 v v 5 v 6 v v4 v v3 v4 Gambar. Gra dengan derajat ttk Teorema Jka G dengan (p, q) adalah sebuah gra, dmana V(G) {v, v, v n } p ( ) maka deg v q (Chartrand dan Lesnak, 986:7-8) G Bukt: Setap ss adalah terkat langsung dengan ttk, jka setap derajat ttk djumlahkan, maka setap ss dhtung dua kal. Teorema Pada sebarang gra, jumlah derajat ttk ganjl adalah genap. Bukt: Mssal gra G dengan ukuran q, maka ambl W yang memuat hmpunan ttk ganjl pada gra G serta U yang memuat hmpunan ttk genap d G. Dar teorema maka dperoleh : v v deg Gv deg Gv + deg Gv q ( G ) v W v U Dengan demkan karena v U deg v genap, maka deg v juga genap. G v W G Sehngga W adalah genap.

23 9. Gra Terhubung (Connected Gra) Dens 4 Sebuah jalan (walk) u v d gra G adalah barsan berhngga (tak kosong). W : u u 0, e, u, e,..., un, e, u n v yang berselang selng antara ttk dan ss, yang dmula dar ttk u dan dakhr dengan ttk v, dengan e untuk,, 3,,n adalah ss d G. u dsebut ttk awal, u u 0 Dens 5 Dens 6 Contoh.3 un dkatakan ttk akhr, u,,, u n u dsebut tttk nterval, dan n menyatakan panjang dar W (Chartrand dan Lesnak, 986:6). Jalan u v yang semua ssnya berbeda dsebut tral u v (Chartrand dan Lesnak, 986: 6). Jalan u v yang semua ttk dan ssnya berbeda dsebut lntasan (path) u v. Dengan demkan, semua lntasan adalah tral (Chartrand dan Lesnak, 986: 6). v e 6 v 5 e e 5 e 4 v e v3 e3 v4 Gambar.3. Walk, Tral, dan Path

24 0 Dar Gambar.3 datas :,,,,, v merupakan jalan (walk) - tetap bukan jalan kecl (tral), :,,, v merupakan jalan kecl (tral) - tetap bukan lntasan (path), dan :,,, v merupakan lntasan (path) - v. W v v v5 v v3 4 v v4 W v v v3 4 v v4 W3 v v v3 4 v 4 Dens 7 Sebuah jalan kecl tertutup (closed tral) pada Gra G dsebut Srkut G (Chartrand dan Lesnak., 986: 8). Dens 8 Msalkan u dan v ttk berbeda pada gra G. Maka ttk u dan v dapat dkatakan terhubung (connected), jka terdapat lntasan u v d G. Sedangkan suatu gra G dapat dkatakan terhubung, jka untuk setap ttk berbeda u dan v d G terhubung (Chartrand dan Lesnak, 986:8) Dens 9 Srkut v, v, v3,, vn, v L ( 3) n memlk ttk dengan v adalah ttk-ttk berbeda untuk n dsebut Skel (cycle) (Chartrand dan Lesnak, Contoh.4: 986: 8). v 4 v v Gambar.4 Gra Terhubung (connected)

25 .3 Gra Lntasan Dens 0 Gra lntasan adalah gra yang terdr dar satu lntasan. Gra lntasan yang terdr dar n ttk dnotaskan sebaga P n. Contoh.5 e e e e 3 4 v v4 v v 3 v 5 Gambar.5. Gra Lntasan.4 Pelabelan Pada Gra.4.. Pelabelan Graceul Dens Msal G gra dengan p ttk dan q ss, pelabelan graceul pada G adalah ungs njekt yang memetakan V ( G) ke {,,,3,, q} dber label maka label semua ssnya berbeda. Contoh.6 0 L sehngga, seandanya ss xy ( x) ( y) Gambar.6. Gra Graceul

26 . Pelabelan Felctous Dens Msal G gra dengan p ttk dan q ss, pelabelan graceul pada G adalah ungs njekt yang memetakan V ( G) ke {,,,3,, q} dber label maka label semua ssnya berbeda Contoh.7 0 L sehngga, seandanya ss xy ( x) + ( y)( mod q) Gambar.7. Gra Felctous

27 3 BAB III PEMBAHASAN gra lntasan Pada bab n akan dbahas tentang pelabelan graceul dan elctous pada, untuk setap n blangan asl: P n 3. Pelabelan Graceul pada Gra Lntasan P n, n Blangan Asl Adapun langkah langkah dalam pelabelan graceul untuk gra lntasan, untuk n blangana asl adalah sebaga berkut:. Melabel ttk pada beberapa gra lntasan sehngga menjad gra graceul dan mencar pola pelabelannya.. Merumuskan pola pelabelan sekalgus pembuktannya secara umum. Berkut n beberapa pelabelan graceul pada gra lntasan P n, n,,...7. a. Gra Pn, untuk n 0 P n v Gambar 3. Pelabelan Graceul pada Gra P Untuk P belum bsa dambl polanya karena hanya memlk satu ttk. Dan untuk selanjutnya label dpertahankan 0. b. Gra Pn, untuk n Pelabelan graceul pada Gra v P dapat dlhat pada gambar berkut:

28 4 v v Gambar 3. Pelabelan Graceul pada Gra P Dengan member label pada dengan label 0 dan v dengan label, dan v karena ssnya hanya satu belum bsa dambl polanya. c. Gra Pn, untuk n 3 Pelabelan graceul pada gra P 3 dapat dlhat pada gambar berkut: v v v3 Gambar 3.3 Pelabelan Graceul pada Gra P3 Berdasarkan pada pelabelan d atas, maka jka adalah ungs njekt yang memetakan V ( G) ke { 0,, }, dperoleh ( v ) 0 ( v ) ( v 3 ) Berdasarkan akta d atas dengan melhat ndeks ttk, maka dperoleh 0 3

29 5 Jad untuk ttk dperoleh pola sebaga berkut v v v untuk ndeks ttk ganjl pada gra P 3 dperoleh dan untuk ndeks ttk genap pada gra P 3 adalah 3 d. Gra Pn, untuk n 4 Pelabelan graceul pada gra P 4 dapat dlhat pada gambar berkut: v v v3 v4 Gambar 3.4 Pelabelan Graceul pada Gra P4 Berdasarkan pada pelabelan d atas, maka jka yang memetakan V ( G) ke { 0,,,3 }, dperoleh ( v ) 0 ( v ) 3 ( v 3 ) ( v 4 ) adalah ungs njekt

30 6 Berdasarkan akta d atas dengan melhat ndeks ttk, maka dperoleh Jad untuk ttk dperoleh pola sebaga berkut v 0 v v3 v Untuk ndeks ttk ganjl pada gra P 4 dperoleh Untuk ndeks ttk genap pada gra P 4 dperoleh 4 e. Gra Pn, untuk n 5 Pelabelan graceul pada gra P 5 dapat dlhat pada gambar berkut:

31 7 v v v3 v4 v5 Gambar 3.5 Pelabelan Graceul pada Gra P5 Berdasarkan pada pelabelan d atas, maka jka adalah ungs njekt yang memetakan V ( G) ke { 0,,,3,4 }, dperoleh ( v ) 0 ( v ) 4 ( v 3 ) ( v 4 ) 3 ( v 5 ) Berdasarkan akta d atas dengan melhat ndeks ttk, maka dperoleh Jad untuk ttk dperoleh pola sebaga berkut v 0 v 5 5

32 8 v3 v 4 v Untuk ndeks ttk ganjl pada gra P 5 dperoleh dan untuk ndeks ttk genap pada gra P 5 dperoleh 5. Gra Pn, untuk n 6 Pelabelan graceul pada gra P 6 dapat dlhat pada gambar berkut: v v v3 v4 v5 v6 Gambar 3.6 Pelabelan Graceul pada Gra P6 Berdasarkan pada pelabelan d atas, maka jka adalah ungs njekt yang memetakan V ( G) ke { 0,,, L,5}, dperoleh ( v ) 0 ( v ) 5 ( v 3 ) ( v 4 ) 4

33 9 ( v 5 ) ( v 6 ) 3 Berdasarkan contoh d atas dengan melhat ndeks ttk, maka dperoleh Jad untuk ttk dperoleh pola sebaga berkut v 0 v v3 v 4 v5 v Untuk ndeks ttk ganjl gra P 6 dperoleh

34 0 Untuk ndeks ttk genap gra P 6 dperoleh 6 g. Gra Pn, untuk n 7 Pelabelan graceul pada gra P 7 dapat dlhat pada gamabar berkut: v v v3 v4 v5 v6 v7 Gambar 3.7 Pelabelan Graceul pada Gra P 7 Berdasarkan pada pelabelan d atas, maka jka adalah ungs ungs njekt yang memetakan V ( G) ke {,,,,6} ( v ) 0 ( v ) 6 ( v 3 ) ( v 4 ) 5 ( v5) ( v 6 ) 4 ( v 7 ) 3 0 L, dperoleh Berdasarkan akta d atas dengan melhat ndeks ttk, maka dperoleh v 0 v 6

35 v3 v 4 5 v5 v 6 v Jad untuk ttk dperoleh pola sebaga berkut v 0 v v3 v 4 v5 v 6 v Untuk ndeks ttk ganjl pada gra P 7 dperoleh Untuk ndeks ttk genap pada gra P 7 dperoleh 7

36 lntasan Dengan demkan dapat dsmpulkan bahwa pelabelan graceul pada gra, untuk n blangan asl memlk pola secara umum sebaga berkut: P n a. Untuk ndeks ttk ganjl adalah b. Untuk ndeks ttk genap adalah n Berdasarkan beberapa contoh pelabelan graceul d atas, maka dapat dbuat rumusan pola sebaga berkut: Rumusan Pola: Bukt: Msal: Gra lntasan P dengan n blangan asl adalah graceul n P n v v v3 4 v v n vn V ( P n ) { v v, v, v, v,, v n }, L E ( P n ) { v v v, v v, v v, L v v n n} v, , Jad p n dan q n Buat ungs dar V ( P n ) ke { 0,,,3,4, L, n } dengan aturan sebaga berkut:

37 3 ( v ), ganjl n, genap. Akan dbuktkan bahwa njekt yatu ( v ) ( ) Ambl v dan v j dengan ( v ) ( ) v j a. Jka, j adalah genap, maka ( v ) ( ) n v j maka v v j n j v j j j Jad jka ( v ) ( ) v v j v j maka v v j b. Jka, j adalah ganjl, maka ( v ) ( ) untuk dan j genap. v j j j j Jad jka ( v ) ( ) v j v v j maka v v j, untuk dan j ganjl. c. Jka genap dan j ganjl Berart j atau v v j

38 4 Jka genap dan j ganjl Akan dbuktkan ( v ) ( ) Andakan ( v ) ( ) v j v j n j n j n j + Dketahu n dan j n Maka j + n < n + + j < n + n > j + Jad n > j + Terjad kontradks antara n j + dan n > j + Maka ( v ) ( ) v j Jad jka j maka ( v ) ( ), untuk genap dan j ganjl v j Dar a, b, dan c bahwa adalah ungs njekt.. Akan dtunjukkan bahwa 0 ( v ) q ; atau 0 ( v ) n a. genap, maka ( v ) n, dengan 0 n karena n n

39 5 0 n Jad 0 ( ) v Karena genap, maka n n Jad ( v ) n Jad untuk genap maka 0 ( v ) n b. Dan untuk ganjl, maka ( v ) n, dengan 0 n n n n ( v ) n Karena ganjl, maka 0

40 6 0 ( ) v Jad untuk ganjl maka 0 ( v ) n 3. Akan dbuktkan bahwa untuk {,,3,4 L, n } maka ( v ) ( v ) berbeda + a. Jka genap, maka + ganjl ( v ) ( v ) + n ( + ) n n + n Nla n akan selalu berbeda tergantung pada nla. Jad ( v ) ( v ) akan berbeda untuk setap + {,,3,4, } L n b. Jka ganjl maka + genap + ( v ) ( v+) n n n n +

41 7 Jad untuk j, maka n j n Dengan demkan, terbukt bahwa gra lntasan P n, untuk n blangan asl adalah graceul

42 8 3. Pelabelan Felctous Pada Gra P n, untuk n Blangan Asl Pelabelan elctous pada gra lntasan P, untuk n blangan asl. Dlakukan langkah-langkah sebaga berkut:. Melabel ttk pada beberapa gra lntasan sehngga menjad pelabelan graceul dan mencar pola pelabelannya.. Merumuskan pola pelabelan sekalgus pembuktannya secara umum. Pelabelan elctous nantnya akan d bag menjad dua bagan yatu: a. Pelabelan elctous pada gra lntasan P n, untuk n blangan asl ganjl. b. Pelabelan elctous pada gra lntasan, untuk n blangan asl genap. a) Pelabelan elctous pada gra lntasan P n, n ganjl Berkut n beberapa pelabelan elctous pada gra lntasan P n, n,3,, 7 a. Gra Pn, Untuk n n P n Pelabelan elctous pada gra 0 P dapat dlhat pada gambar berkut v Gamabr 3.8 Pelabelan Felctous pada Gra P Dengan member label 0 pada ttk v dan karena hanya ada satu ttk dan tdak memlk ss, maka gra P belum bsa dambl polanya. Untuk selanjutnya label dpertahankan adalah 0. b. Gra Pn, Untuk n 3 v Pelabelan elctous pada gra P 3 dapat dlhat pada gambar berkut

43 9 v v v3 Gamabr 3.9 Pelabelan Felctous pada Gra P3 Berdasarkan pelabelan tersebut, maka jka memetakan V ( G) ke { 0,, }, maka dperoleh: adalah ungs yang ( ) v ( ) v ( ) v 3 0 Berdasar akta d atas dengan melhat ndeks ttk, maka dperoleh 3 Jad untuk ttk dperoleh pola sebaga berkut v v v Untuk ndeks ttk ganjl pada gra dperoleh P 3

44 30 Untuk ndeks ttk genap pada gra P 3 dperoleh c. Gra Pn, Untuk n 5 Pelabelan elctous pada gra P 5 dapat dlhat pada gambar berkut v v v3 v4 v5 Gamabr 3.0 Pelabelan Felctous pada Gra P5 Berdasarkan pelabelan tersebut, maka jka adalah ungs yang memetakan V ( G) ke { 0,,, L 4}, maka dperoleh: ( v ) 0 ( v ) 3 ( v 3 ) ( v 4 ) 4 ( v 5 ) Berdasar akta tersebut dengan melhat ndeks ttk, dperoleh

45 3 5 0 Jad untuk ttk dperoleh pola sebaga berkut v v v 3 v 4 v Untuk ndeks ttk ganjl pada gra P 5 dperoleh Dan untuk ndeks ttk genap pada gra d. Gra Pn, Untuk n 7 dperoleh P 5 Pelabelan elctous pada gra P 7 dapat dlhat pada gambar berkut v v v3 v4 5 v v 6 v7 Gamabr 3. Pelabelan Felctous pada Gra P 7 Berdasarkan pelabelan d atas yang akan dcar rumusnya adalah: ( ) v 0

46 3 ( ) v ( ) v 3 ( ) v 4 ( ) v ( v 6 ) 6 ( v 7 ) 3 Berdasar akta tersebut, dengan melhat ndeks ttk, dperoleh Jad untuk ttk dperoleh pola sebaga berkut v v 4 v3 3

47 33 v v5 v 6 v Untuk ndeks ttk ganjl pada gra P 7 dperoleh untuk ndeks ttk genap pada gra dperoleh P 7 Dar beberapa contoh pelabelan elctous pada gra lntasan P n, untuk n blangan asl ganjl tersebut ddapat pola sebaga berkut: a. Untuk ndeks ttk ganjl dperoleh: Atau ( v ) b. Untuk ndeks ttk genap dperoleh: Atau n + +

48 34 n + + ( v ) Berdasarkan beberapa contoh pelabelan ttk d atas, maka dapat dbuat rumusan pola sebaga berkut: Rumusan Pola: Bukt: Gra lntasan P dengan n blangan asl ganjl adalah elctous n P n v v v3 4 v v n vn ( G) { v v v, v, },, 3 4 L V, V(P n ) v n ( G) { v v v v, v v, L } E, 3 3 4, v n v n Jad p n dan q n Buat ungs yang memetakan dar ( G) V ke {,,3, 4, L, n } dengan aturan sebaga berkut: ( v ) n, ganjl + +, genap ( ) ( ). Akan dbuktkan bahwa njekt yatu jka v maka v v Ambl v dan dengan j v ( v ) ( ) j v j a). Jka, j adalah genap, maka ( v ) ( ) v j n + + n + j + v j

49 35 n + + n + j + n + n + j j Jad jka ( v ) ( ) v v j v j maka v j v untuk dan b). Jka, j adalah ganjl maka ( v ) ( ) v j j genap j j j v v j Jad Jka ( v ) ( ), maka v untuk dan v j v j j genap c). jka genap dan j ganjl karena ganjl dan j genap artnya akan dbuktkan ( v ) ( ) Andakan ( v ) ( ) v j v j j atau v v j n + + j n + + j n + j

50 36 n + j n j Dketahu bahwa n dan j n Jad j n Terjad kontradks antara Maka ( v ) ( ) v j n j dan j n Jad j maka ( x) ( y), untuk genap dan j ganjl Dar a, b, dan c dsmpulkan bahwa ungs njekt.. Akan dtunjukkan bahwa 0 ( v ) q ; atau 0 ( v ) n a). ( v ) genap, maka n + +, dengan 0 n karena n + n + n + + n + n + + n + n + + n 0 n + + n n + + n 0

51 37 Jad 0 ( ) v Karena genap, maka n + n + n n + n n Jad ( v ) n + n Jad untuk genap dperoleh 0 ( v ) n b). ganjl, maka ( v ), dengan 0 n n n n n n Jad ( v ) n n Karena ganjl, maka

52 ( ) v Jad untuk ganjl dperoleh 0 ( v ) n 3. Akan dbuktkan bahwa setap ss maka v + berbeda a. Jka genap, maka + ganjl n ( v ) + ( v+ ) + n v ( v ) ( v )( q ( ) ( mod q) n ( mod q) ( mod q) + mod ) + n + ( mod q) ( n ) ( mod ) + n karena q n n Nla + ( modn ) akan berbeda sesua dengan nla. b. Jka ganjl maka + genap ( v ) ( v +) + ( modq) + n + + +

53 39 n ( modq) + n ( mod q) n karena q n + ( mod n ) n Nla + ( mod n ) akan berbeda sesua dengan nla. Jad untuk setap v maka ( v ) + ( v )( mod q) berbeda untuk v + + setap,, 3,..., n. Dengan demkan, terbukt bahwa gra lntasan P n, untuk setap n blangan asl ganjl adalah elctous.

54 Pelabelan Felctous pada Gra Lntasan P n, n genap Berkut n beberapa contoh pelabelan elctous pada gra lntasan P n, untuk n {, 4,6}, a. Gra Pn, untuk n Pelabelan elctous pada gra P dapat dlhat pada gambar berkut v v Gambar 3. Pelabelan Felctous pada Gra P Denggan member label pada dengan 0 dan v dengan, maka jka adalah ungs yang memetakan ( G) ( v ) 0 ( v ) v V ke {,} 0, dperoleh Berdasar akta tersebut dengan melhat ndeks ttk, dperoleh Jad untuk ndeks ttk dperoleh pola sebaga berkut v v + untuk ndeks ttk ganjl pada gra P dperoleh pola

55 4 untuk ndeks ttk genap pada gra + b. Gra Gra Pn, untuk n 4 P dperoleh pola Pelabelan elctous pada gra P 4 dapat dlhat pada gambar berkut v v v3 v4 Gambar 3.3 Pelabelan elctous pada gra P4 Berdasarkan pelabelan tersebut, maka jka memetakan V ( G) ke { 0,,3, 4}, dperoleh ( v ) 0 ( v ) ( v 3 ) ( v 4 ) 3 adalah ungs yang Berdasar akta tersebut, dengan melhat ndeks ttk, dperoleh 3 4

56 4 Jad untuk ttk dperoleh pola sebaga berkut v v v3 v Untuk ndeks ttk ganjl pada gra P 4 dperoleh Untuk ndeks ttk genap pada gra 4 + c. Gra Pn, untuk n 6 P 4 dperoleh Pelabelan elctous pada gra P 6 dapat dlhat pada gambar berkut v v v 3 v v4 5 5 v 6 Gambar 3.4 Pelabelan elctous pada gra P6 Berdasarkan pelabelan tersebut, maka jka adalah ungs yang memetakan memetakan ( v ) 0 ( v ) 3 ( v 3 ) V ( G) ke {,,3,,5} 0 L, dperoleh

57 43 ( v 4 ) 4 ( v 5 ) ( v 6 ) 5 Berdasar akta tersebut, dengan melhat ndeks ttk, dperoleh Jad untuk ttk dperoleh pola sebaga berkut v v v 3 v 4 v v6

58 44 Untuk ndeks ttk ganjl pada gra P 6 dperoleh Untuk ndeks ttk genap pada gra 6 + dperoleh P 6 Dar beberapa contoh pelabelan elctous pada gra lntasan P n, untuk n blangan asl genap tersebut ddapat pola sebaga berkut:. Untuk ndeks ttk ganjl polanya dengan: Atau ( v ). Untuk ndeks ttk genap polanya dengan: Atau n + n + ( v ) Berdasarkan beberapa contoh pelabelan d atas, maka dapat dbuat rumusan pola sebaga berkut: Rumusan Pola: Gra lntasan P n dengan n blangan asl genap adalah elctous

59 45 Bukt: P n v v v3 4 v v n vn V(P n ) {v, v, v 3, v 4,..., v n } E(P n ) {v v, v v 3,v 3 v 4, v 4 v 5,...,v n- v n } Jad p n dan q n Buat ungs yang memetakan dar V ( P n ) ke { 0,,,3, L, n } dengan aturan sebaga berkut: ( v ), ganjl n +, genap ( ) ( ). Akan dbuktkan bahwa njekt yatu jka v maka v v j Ambl v dan dengan v ( v ) ( ) j v j a. Jka, j adalah genap, maka ( v ) ( ), v j n + n + j n + n + j v j n + n + j j jka ( v ) ( ) v j maka v j v v j v untuk dan b. Jka, j adalah ganjl, maka ( v ) ( ) v j j genap

60 46 j j Jad jka ( v ) ( ) c. genap dan j ganjl v j maka v v j v v j, untuk dan j ganjl karena genap dan j ganjl artnya akan dbuktkan ( v ) ( ) Anda ( v ) ( ) v j v j j atau v v j n + j n + j n + j n j Dketahu bahwa n j < n maka j < n Terjad kontradks antara n j dan j < n karena ( n j ) ( j < n ) Maka ( v ) ( ) v j

61 47 jad j atau ( v ) ( ) v j Dar a, b, dan c dapat dsmpulkan bahwa ungs njekt.. Akan dtunjukkan bahwa 0 ( v ) q ; atau 0 ( v ) n a. genap, maka ( v ) Jad 0 ( ) v Jad ( v ) n n +, dengan 0 n n + n + n + 0 n n + n n + n n + n Jad untuk genap dperoleh 0 ( v ) n b. Untuk ganjl, maka ( v ), dengan n n n

62 48 n n n ( v ) n 0 n ( ) v Jad untuk ganjl dperoleh 0 ( v ) n 3. Akan dbuktkan bahwa setap ss v ) maka ( v ) ( v )( mod q) + berbeda + a. Jka genap, maka + ganjl n + ( v ) + ( v+ ) + n + + ( + ) ( modq) n + ( modq) n + ( modq) ( modq) (, v +

63 49 n karena q n - + ( modn ) n Nla + ( mod n ) akan berbeda sesua dengan nla. b. Jka ganjl maka + genap ( v ) ( v +) + ( modq) + n + + n ( modq) n + ( modq) n karena q n - + ( modn ) n Nla + ( modn ) akan berbeda sesua dengan nla. Dengan demkan, terbukt bahwa gra lntasan P n adalah elctous untuk semua n blangan asl genap.

64 BAB IV PENUTUP 4. Kesmpulan Dalam skrps n penuls menjelaskan pelabelan graceul dan elctous pada gra lntasan P n, untuk n blangan asl, sekalgus pembuktannya. Berdasarkan hasl pembahasan ddapat rumus umum sebagamaan berkut:. Untuk pelabelan graceul pada gra lntasan P n, n blangan asl adalah ungs yang memetakan v(g) ke {0,,, 3,... q} dengan rumus sebaga berkut : ( v ), ganjl n, genap. Untuk pelabelan elctous pada gra lntasan Pn, n blagan asl adalah ungs yang memetakan V(G) ke {0,,, 3,... q} dengan rumus sebaga berkut a). Untuk n ganjl adalah ( v ) n, ganjl + +, genap b). Untuk n genap adalah ( v ), ganjl n, genap 49

65 4. Saran Dalam pembahasan skrps n, penuls hanya membahas tentang pelabelan graceul dan elctous pada gra lntasan P n, untuk n blangan asl. Dan untuk pembaca dan penelt yang ngn mengembangkan pengetahuan tentang gra dapat mengembangkan peneltan selanjutnya dengan gra lan yang mash berkatan dengan pelabelan, msalnya pelabelan pada gra bunga (Flower), pelabelan pada gra gear dan pelabelan pada gra roda. 50

66 DAFTAR PUSTAKA Chartrand, G. dan Lesnak, L Graph and Dgraph nd Edton. Calorna: Pasc Gove. Ftra, Lala Pelabelan Super Ss Ajab (Super Edge Magc Labelng) pada Graph star K,n (n blangan asl). UIN Malang: Skrps, tdak dterbtkan. Iswad, Hazrul dan Lskurnat. 996 Aspek Kendahan Dalam Matematka Warta Ubaya No 5. Kampus Tenggls Ubaya. Galan, Joseph A. 3 Januar 007. A Dynamc Survey O Graph Labelng. Duluth Mnnesota. Departement o Mathematcs and Statstcs. ( d akses pada tanggal Januar 008. Purwanto, 998. Matematka Dskrt. Malang: IKIP Malang. Wlson, Robn J. dan Watkns, John J. 99. Graph Pengantar. Terjemahan Dra. Theresa M.H. Trta Surabaya: Unversty Press IKIP.

67 DEPARTEMEN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI Jl. Gajayana No. 50 Dnoyo Malang (034)55345 Fax. (034)57533 BUKTI KONSULTASI SKRIPSI Nama : Rzal Abad Nm : Fakultas/ jurusan : Sans Dan Teknolog/ Matematka Judul skrps : Pelabelan Graceul dan Felctous pada Gra Lntasan P n, Untuk n blangan Asl. Pembmbng : Abdussakr, M.Pd No Tanggal HAL Tanda Tangan. 8 Pebruar 008 Proposal.. 4 Maret 008 Persetujuan Proposal Maret 008 BAB I dan II Aprl 008 Revs BAB I dan II Aprl 008 BAB III Aprl 008 Revs III Aprl 008 Revs BAB III Jun 008 BAB IV dan Abstrak Jun 008 Revs BAB IV dan Abstrak Jul 008 Revs Keseluruhan.. 30 Jul 008 Acc Keseluruhan 3 Malang, 04 Agsutus 008 Mengetahu, Ketua Jurusan Matematka Sr Harn, M.S NIP

PELABELAN HARMONIOUS PADA GRAF TANGGA DAN GRAF KIPAS

PELABELAN HARMONIOUS PADA GRAF TANGGA DAN GRAF KIPAS PELABELAN HARMONIOUS PADA GRAF TANGGA DAN GRAF KIPAS SKRIPSI Oleh Dony Rusdanto NIM 041810101044 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 011 PELABELAN HARMONIOUS

Lebih terperinci

PELABELAN CORDIAL DAN GRACEFUL PADA ARBITRARY SUPERSUBDIVISION GRAF PATH DAN STAR

PELABELAN CORDIAL DAN GRACEFUL PADA ARBITRARY SUPERSUBDIVISION GRAF PATH DAN STAR PELABELAN CORDIAL DAN GRACEFUL PADA ARBITRARY SUPERSUBDIVISION GRAF PATH DAN STAR Kornela Paskatra Cahayan, R. Her Soelstyo U 2, Solchn Zak 3,2,3 Program Stud Matematka FSM Unverstas Dponegoro Jl. Pro.

Lebih terperinci

PADA GRAF PRISMA BERCABANG

PADA GRAF PRISMA BERCABANG PELABELAN TOTAL SUPER (a, d)-busur ANTI AJAIB PADA GRAF PRISMA BERCABANG Achmad Fahruroz,, Dew Putre Lestar,, Iffatul Mardhyah, Unverstas Gunadarma Depok Program Magster Fakultas MIPA Unverstas Indonesa

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC Kurnawan *, Rolan Pane, Asl Srat Mahasswa Program Stud S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BILANGAN RAMSEY SISI DARI r ( P, )

BILANGAN RAMSEY SISI DARI r ( P, ) Charul Imron dan dy Tr Baskoro, Blangan Ramsey Ss BILANGAN RAMSY SISI DARI r ( P, ) (Ramsey Number from the Sde r ( P, ) ) Charul Imron dan dy Tr Baskoro Jurusan Matemátca, FMIPA ITS Surabaya mron-ts@matematka.ts.ac.d

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Matematka dbag menjad beberapa kelompok bdang lmu, antara lan analss, aljabar, dan statstka. Ruang barsan merupakan salah satu bagan yang ada d bdang

Lebih terperinci

DIMENSI PARTISI GRAF GIR

DIMENSI PARTISI GRAF GIR Jurnal Matematka UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 21 27 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematka FMIPA UNAND DIMENSI PARTISI GRAF GIR REFINA RIZA Program Stud Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP

PELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP JMP : Volume 1 Nomor 2, Oktober 2009 PELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP Tryan dan Nken Larasat Fakultas Sans dan Teknk, Unverstas Jenderal Soedrman Purwokerto, Indonesa

Lebih terperinci

REPRESENTASI RASISME DALAM FILM CRASH (Analisis Semiotik tentang Stereotype sebagai Bentuk Rasisme Pada Film Crash)

REPRESENTASI RASISME DALAM FILM CRASH (Analisis Semiotik tentang Stereotype sebagai Bentuk Rasisme Pada Film Crash) REPRESENTASI RASISME DALAM FILM CRASH (Analss Semotk tentang Stereotype sebaga Bentuk Rassme Pada Flm Crash) REPRESENTATION OF RACISM ON THE CRASH MOVIE (Semotc Analyss About Stereotype as Form of Racsm

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

Pelabelan Total Sisi Ajaib Pada Subkelas Pohon

Pelabelan Total Sisi Ajaib Pada Subkelas Pohon Pelabelan Total Ss Ajab Pada Subkelas Pohon Hlda Rzky Nngtyas, Dr Daraj, SS, MT [] Jurusan Mateatka, Fakultas MIPA, Insttut Teknolog Sepuluh Nopeber (ITS Jl Aref Rahan Hak, Surabaya 60 E-al: daraj@ateatkatsacd

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC. memiliki derajat maksimum dan tidak ada titik yang terisolasi. Jika n i adalah

KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC. memiliki derajat maksimum dan tidak ada titik yang terisolasi. Jika n i adalah BAB III KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC III. Batas Bawah Magc Number pada Pelabelan Total Pseudo Edge-Magc Teorema 3.. Anggap G = (,E) adalah sebuah graf dengan n-ttk dan m-ss dan memlk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

Oleh : WIWIN HENDRIYANI NIM

Oleh : WIWIN HENDRIYANI NIM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENJUMLAHKAN BILANGAN BULAT POSITIF DAN NEGATIF MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN MATEMATIKA KELAS IV SDN TANJUNG II PEGANTENAN KAB.PAMEKASAN Oleh : WIWIN

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

AHFAIZIN NIM : SKRIPSI

AHFAIZIN NIM : SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI DI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Dsusun untuk memenuh

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONEKSI INTERNET PADA MOBIL MENGGUNAKAN JARINGAN WIRELESS

RANCANG BANGUN KONEKSI INTERNET PADA MOBIL MENGGUNAKAN JARINGAN WIRELESS RANCANG BANGUN KONEKSI INTERNET PADA MOBIL MENGGUNAKAN JARINGAN WIRELESS SKRIPSI Dsusun sebaga salah satu syarat menyelesakan Program Stud Strata I pada Jurusan Teknk Informatka Fakultas Komunkas dan Informatka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR SASARAN GANDA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS MULTIFASE

PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR SASARAN GANDA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS MULTIFASE PERSETUJUAN PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR SASARAN GANDA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS MULTIFASE SKRIPSI Telah dsetuju dan dsyahkan pada tanggal: 3 November 2010 Untuk dpertahankan ddepan Dewan Penguj Skrps

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/0906577381

Bab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/0906577381 Bab 1 Ruang Vektor Defns Msalkan F adalah feld, yang elemen-elemennya dnyatakansebaga skalar. Ruang vektor atas F adalah hmpunan tak kosong V, yang elemen-elemennya merupakan vektor, bersama dengan dua

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora

Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora Potens dan Pengembangan Kawasan Wsata Desa Kraktan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Stud Kasus Obyek Wsata Rawa Jombor Dan Bukt Sdagora LAPORAN TUGAS AKHIR Dajukan untuk memenuh sebagan persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN GRAFIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN KOMPUTER DASAR UNTUK SISWA SD/MI KELAS 5

PERANCANGAN GRAFIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN KOMPUTER DASAR UNTUK SISWA SD/MI KELAS 5 TUGAS AKHIR PERANCANGAN GRAFIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN KOMPUTER DASAR UNTUK SISWA SD/MI KELAS 5 Dajukan Guna Melengkap Sebagan Syarat Dalam Mencapa Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON Edtor : Dra. Hj. St Sumjat, M.S. Penuls : Dndn Ahmad

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2

Lebih terperinci

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7 ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

PELABELAN GRACEFUL (GRACEFUL LABELING) PADA GRAF SUPERSTAR S 5,n SKRIPSI. Oleh : ZAINIATUL MUARRIFAH NIM

PELABELAN GRACEFUL (GRACEFUL LABELING) PADA GRAF SUPERSTAR S 5,n SKRIPSI. Oleh : ZAINIATUL MUARRIFAH NIM PELABELAN GRACEFUL GRACEFUL LABELING) PADA GRAF SUPERSTAR S 5,n SKRIPSI Oleh : ZAINIATUL MUARRIFAH NIM. 0350054 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN) MALANG MALANG

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT KELAS I SDN JAMBEAN 03 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi. BAB V TEOEMA-TEOEMA AGKAIA 5. Teorema Superposs Teorema superposs bagus dgunakan untuk menyelesakan permasalahan-permasalahan rangkaan yang mempunya lebh dar satu sumber tegangan atau sumber arus. Konsepnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA

BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA A-3 Dan Aresta Yuwanngsh 1 1 Mahasswa S Matematka UGM dan.aresta17@yahoo.com Abstrak Dberkan R merupakan rng dengan elemen satuan, M R-modul kanan, dan R S End

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi LAPORAN PENELITIAN Pola Kecenderungan Penempatan Kunc Jawaban Pada Soal Tpe-D Melengkap Berganda Oleh: Drs. Pramono Sd Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Me 1990 RINGKASAN Populas yang dambl

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

DEKOMPOSISI GRAF KOMPLIT

DEKOMPOSISI GRAF KOMPLIT DEKOMPOSISI GRA KOMPLIT SKRIPSI Oleh: RINA MUNAWARA NIM: 0006 JURUSAN MATEMATIKA AKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG MALANG 009 DEKOMPOSISI GRA KOMPLIT SKRIPSI Dajukan Kepada:

Lebih terperinci

KADAR KLOROFIL DAN KERAPATAN STOMATA MAHONI (Swietenia macrophylla King) PADA BEBERAPA LOKASI DI KOTA MEDAN

KADAR KLOROFIL DAN KERAPATAN STOMATA MAHONI (Swietenia macrophylla King) PADA BEBERAPA LOKASI DI KOTA MEDAN KADAR KLOROFIL DAN KERAPATAN STOMATA MAHONI (Swetena macrophylla Kng) PADA BEBERAPA LOKASI DI KOTA MEDAN SKRIPSI RANI APRIYANI RAHARJA 110805048 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI QR TUGAS AKHIR

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI QR TUGAS AKHIR PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI QR TUGAS AKHIR Dajukan sebaga Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sans pada Jurusan Matematka Oleh : IIS ERIANTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM Tut Susant, Mashad, Sukamto Mahasswa Program S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

permasalahan dalam graf yaitu permasalahan dekomposisi dan pelabelan. Lexicographic product dari G1

permasalahan dalam graf yaitu permasalahan dekomposisi dan pelabelan. Lexicographic product dari G1 DEOMPOSISI m, m -(ANTI) AJAIB DARI Hendy 1, St Fatmah 2 Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Pesantren Tngg Darul Ulum 1,2 omplek PP Darul Ulum Peterongan Jombang hendyhendy17@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor Analss Indkator Makroekonom Negara Tujuan Ekspor terhadap Knerja Ekspor Non Mgas Indonesa: Stud Kasus Lma Negara Tujuan Utama Ekspor Skrps Dajukan Sebaga Kelengkapan dan Syarat Untuk Menyelesakan Program

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Line Balancing dengan Menggunakan Proses Stitching Speed Pada PT. Chingluh Indonesia

TUGAS AKHIR. Analisa Line Balancing dengan Menggunakan Proses Stitching Speed Pada PT. Chingluh Indonesia TUGAS AKHIR Analsa Lne Balancng dengan Menggunakan Proses Sttchng Speed Pada PT. Chngluh Indonesa Dajukan guna melengkap sebagan syarat dalam mencapa gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Dsusun oleh : Nama

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun )

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun ) ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Stud pada Pemerntah Daerah Kabupaten/Kota d Indonesa Tahun 2013-2014) ANALYSIS OF FINANCIAL RATIO AS FINANCIAL DISTRESS PREDICTION (Study on

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

Sifat-sifat Operasi Perkalian Modular pada Graf Fuzzy

Sifat-sifat Operasi Perkalian Modular pada Graf Fuzzy SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 07 Sfat-sfat Operas Perkalan Modular pada raf Fuzzy T - 3 Tryan, ahyo Baskoro, Nken Larasat 3, Ar Wardayan 4,, 3, 4 Unerstas Jenderal Soedrman transr@yahoo.com.au

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci