DEKOMPOSISI GRAF KOMPLIT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEKOMPOSISI GRAF KOMPLIT"

Transkripsi

1 DEKOMPOSISI GRA KOMPLIT SKRIPSI Oleh: RINA MUNAWARA NIM: 0006 JURUSAN MATEMATIKA AKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG MALANG 009

2 DEKOMPOSISI GRA KOMPLIT SKRIPSI Dajukan Kepada: Unverstas Islam Neger Malang Untuk Memenuh Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sans (S.S) Oleh: RINA MUNAWARA NIM 0006 JURUSAN MATEMATIKA AKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG MALANG 009

3 DEKOMPOSISI GRA KOMPLIT SKRIPSI Oleh: RINA MUNAWARA NIM 0006 Telah Dsetuju untuk Duj Malang 7 Januar 009 Pembmbng I Pembmbng II Wahyu enky Irawan M.Pd NIP: 0 00 Achmad Nashchuddn MA NIP. 0 0 Mengetahu Ketua Jurusan Matematka Sr arn M.S NIP. 0 8

4 v DEKOMPOSISI GRA KOMPLIT SKRIPSI Oleh: RINA MUNAWARA NIM 0006 Telah Dpertahankan d Depan Dewan Penguj Skrps dan Dnyatakan Dterma sebaga Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sans (S.S) Tanggal: 9 Januar 009 Susunan Dewan Penguj: Tanda Tangan. Penguj Utama : Abdussakr M.Pd ( ) NIP: Ketua : Evawat Alsah M.Pd ( ) NIP: Sekretars : Wahyu. Irawan M.Pd ( ) NIP: Anggota : Ach. Nashchuddn M.A ( ) NIP: 0 0 Mengetahu dan Mengesahkan Ketua Jurusan Matematka Sr arn M.S NIP: 0 8 v

5 v SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan d bawah n: Nama : Rna Munawarah NIM : 0006 akultas : SAINTEK Jurusan : Matematka Judul Skrps : Dekomposs Graf Komplt Menyatakan bahwa skrps tersebut adalah karya saya sendr dan bukan karya orang lan bak sebagan maupun keseluruhan kecual dalam bentuk kutpan yang telah dsebutkan sumbernya. Demkan surat pernyataan n saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabla pernyataan n tdak benar saya berseda mendapatkan sanks akadems. Malang 7 Januar 009 Yang menyatakan Rna Munawarah NIM 0006 v

6 v MOTTO Kepuasan terletak pada usaha bukan pada hasl. Dan berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakk. (Mahatma Gandh) Tuhan tdak selalu mengabulkan apa yang kta ngnkan tetap Tuhan selalu memberkan apa yang kta butuhkan. (penuls) v

7 v PERSEMBAAN Alhamdulllah Robbl alamn Segala Puj Bag Allah SWT Seru Sekalan Alam Terma Kash Atas Rahmat Taufk dan dayah-nya yang Telah Dberkan Kepada Penuls Penuls Persembahkan Skrps n Sebaga Cnta Kash dan Bakt Penuls Kepada Orang-orang yang Penuls Cnta dan Sayang Selamanya Bapak dan Ibu Tercnta Serta adk-adk Tersayang v

8 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengash lag Maha Penyayang dan dengan untaan rasa syukur atas lmpahan taufq dan hdayahnya sehngga penuls dapat menyelesakan penulsan skrps yang berjudul Dekomposs Graf Komplt dapat dselesakan. Sholawat serta salam semoga senantasa terlmpahkan kepada Nabyullah Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang drdho oleh Allah SWT dan semoga syafaatnya selalu tercurah pada kta semua. Selanjutnya penuls menghaturkan ucapan termakash kepada semua phak yang telah membantu dem terselesanya penulsan skrps n. Ungkapan termakash n penuls sampakan kepada yang terhormat:. Prof. Dr. Imam Suprayogo selaku Rektor Unverstas Islam Neger (UIN) Malang.. Prof. Drs. Sutman Bambang Sumtro SU. D.Sc selaku Dekan akultas Sans dan Teknolog Unverstas Islam Neger (UIN) Malang.. Sr arn M.S selaku Ketua Jurusan Matematka Unverstas Islam Neger (UIN) Malang.. Wahyu enky Irawan M.Pd selaku dosen pembmbng yang senantasa sabar member arahan dan bmbngan dalam penyusunan skrps n.. Achmad Nashchuddn MA selaku dosen pembmbng keagamaan yang telah memberkan saran dan bantuan selama penulsan skrps n.

9 6. Seluruh dosen yang telah memberkan lmunya selama n dan yang selalu membmbng dan member motvas agar penuls dapat menyelesakan stud dengan bak. 7. Bapak dan Ibu tercnta dan seluruh keluarga yang selalu memberkan semangat dan motvas bak morl maupun sprtul dalam menddk dan membmbng penuls hngga penuls dapat menyelesakan skrps n. 8. Teman-teman mahasswa Matematka angkatan 00 yang telah memotvas penuls untuk segera menyelesakan skrps dan spesal untuk teman seperjuangan Mohammad Nrwan dan Vera Mandalna yang banyak membantu. 9. Suc Rahayu yang telah banyak membantu penuls selama d Malang. 0. Teman-teman kos Wsma Asr Dew Rayan yang telah memotvas penuls untuk segera menyelesakan skrps.. Semua phak yang tdak dapat penuls sebutkan satu persatu yang telah memberkan bantuan bak morl materl maupun sprtual bag penuls sehngga dapat menyelesakan skrps Penuls berdo'a semoga bantuan yang telah dberkan dcatat sebaga amal bak oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan yang setmpal. Penuls berharap semoga skrps n bermanfaat. Amn. Malang 0 Desember 008 Penuls

10 DATAR ISI ALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAAN... v SURAT PERNYATAAN... v MOTTO... v PERSEMBAAN... v KATA PENGANTAR... v DATAR ISI... x DATAR GAMBAR... x DATAR TABEL... xv ABSTRAK... xv BAB I : PENDAULUAN. Latar Belakang.... Rumusan Masalah.... Tujuan Peneltan.... Manfaat Peneltan.... Metode Peneltan....6 Sstematka Penulsan... BAB II : KAJIAN PUSTAKA. Graf Defns Graf Derajat Suatu Ttk..... Isomorfsme..... Jalan dan Lntasan..... Graf Komplt Graf Bparts Graf Bparts Komplt... 6

11 v..8 Operas pada Graf Matchng aktorsas Dekomposs.... Tafsr surat Al-athah..... Kelompok yang Dber Nkmat Kelompok yang Dmurka dan Sesat Al-Maghdhub Adh-Dhalln... BAB III: PEMBAASAN. Dekomposs Graf Pada Graf Komplt K n..... Graf Komplt K..... Graf Komplt K Graf Komplt K Graf Komplt K Graf Komplt K Graf Komplt K Graf Komplt K Graf Komplt K Pengelompokan Manusa Berdasarkan Teor Graf... 7 BAB IV: PENUTUP. Kesmpulan Saran DATAR PUSTAKA LAMPIRAN v

12 v DATAR GAMBAR No. Gambar alaman. Graf G dengan Ttk dan Ss Graf G Subgraf dar Graf G Subgraf Merentang dar Graf G Subgraf Ternduks dar Graf G Subgraf Ternduks Ss dar Graf G Derajat Suatu Ttk pada Graf G....8 Graf Terhubung (connected) G....9 Graf G tdak Terhubung....0 Graf Isomorfk.... Jalan dan Lntasan.... Graf Komplt.... Graf Bparts Graf Bparts Komplt Gabungan Graf Penjumlahan Dua Graf Graf asl Kal Kartesus Matchng dan Maksmum Matchng Graf Komplt K....0 Graf Komplt K.... Graf Komplt K.... Graf Komplt K Graf Komplt K Graf Komplt K Graf Komplt K Graf Komplt K Graf Komplt K v

13 v.8 Graf Komplt K Representas Graf pada Surat Al-fathah... 7 v

14 v DATAR TABEL No. Tabel alaman Tabel Dekomposs pada Graf Komplt K n... 7 Tabel Parts dar Dekomposs Graf Komplt K n... 7 v

15 v ABSTRAK Munawarah Rna Dekomposs Graf Komplt. Skrps Jurusan Matematka akultas Sans dan Teknolog Unverstas Islam Neger (UIN) Malang. Pembmbng: (I) Wahyu enky Irawan M.Pd. (II) Achmad Nashchuddn MA. Kata Kunc: Dekomposs Graf Komplt Parts Ss. Teor graf yang merupakan salah satu cabang dar matematka dskrt menurut defnsnya adalah hmpunan yang tdak kosong yang memuat elemenelemen yang dsebut ttk dan suatu daftar pasangan tdak terurut elemen tu yang dsebut ss. Salah satu pembahasan dalam teor graf yang belum begtu banyak dkenal orang adalah tentang dekomposs. Kemudan dalam skrps n penuls mengembangkannya dengan membahas kajan tentang dekomposs graf komplt. Masalah yang dbahas dalam skrps n drumuskan sebaga berkut yatu; bagamana dekomposs pada graf komplt K n ke dalam bentuk -faktor dengan n blangan asl genap serta bagamana dekomposs graf komplt K n dengan n blangan asl ganjl. Sedangkan tujuan penulsan n adalah menjelaskan dekomposs pada graf komplt K n dengan n blangan asl genap membentuk -faktor dan menjelaskan dekomposs pada graf komplt K n dengan n adalah blangan asl ganjl. Kemudan permasalahan yang dkaj dbatas pada graf komplt K n dengan n blangan asl genap membentuk -faktor dan graf komplt q( K n ) dengan n blangan asl ganjl dengan parts sebanyak parts. p( K n ) Dalam menjelaskan dekomposs graf komplt K n perlu dketahu defnsdefns sebaga berkut. Matchng pada graf G adalah sekumpulan hmpunan ss dar graf G yang tdak terhubung langsung (adjacent). aktorsas graf G adalah penjumlahan ss dar graf G yang merupakan subgraf merentang dengan dsjontss. Jka sekumpulan hmpunan ss{ } dar graf G dengan dsjont-ss djumlahkan sehngga... n G maka dsebut dekomposs graf G. Dalam kajan n penuls mengkaj dekomposs graf komplt K n dengan n blangan asl. Pembahasan mengena dekomposs graf komplt K n dklasfkaskan menjad dua bagan yatu; () dekomposs pada graf komplt K n ke dalam bentuk -faktor dengan n blangan asl genap () dekomposs pada graf komplt K n dengan n blangan asl ganjl. Berdasarkan hasl pembahasan dapat dperoleh bahwa dekomposs pada graf komplt K n dengan n blangan asl genap juga merupakan faktorsas yatu membentuk -faktor dan jumlah parts ss sebanyak n sedangkan dekomposs pada graf komplt K n dengan n blangan asl ganjl tdak membentuk faktorsas karena parts ssnya bukan subgraf merentang dan jumlah parts ss sebanyak n. Pembahasan mengena dekomposs graf mash dapat dlanjutkan pada dekomposs graf yang lan sepert pada graf roda atau graf gear. v

16 ( BAB I PENDAULUAN.. Latar Belakang Bag duna kelmuan Matematka berperan sebaga bahasa smbolk yang memungknkan terwujudnya komunkas yang cermat dan tepat. Matematka bukan saja menyampakan nformas secara jelas dan tepat namun juga sngkat. Suatu rumus yang jka dtuls dalam bahasa verbal memerlukan kalmat yang panjang dmana makn banyak kata-kata yang dgunakan maka makn besar pula peluang terjadnya salah nformas dan salah nterpretas maka dalam bahasa matematka cukup dtuls dengan model yang sederhana (Surasumantr 00; 0). Sebagamana contoh yang tertera dalam frman Allah SWT dalam surat Al-An am ayat 60 : Ÿω öνèδuρ $yγn WÏΒ ωî) # t øgä Ÿξsù Ïπy ÍhŠ 9$Î/ u!%ỳ tβuρ $yγï9$swøβr& ç ô³tã ã&s#sù ÏπuΖ ptø:$î/ u!%ỳ tβ tβθßϑnôàムArtnya: Barangsapa membawa amal yang bak Maka bagnya (pahala) sepuluh kal lpat amalnya; dan barangsapa yang membawa perbuatan jahat Maka da tdak dber pembalasan melankan sembang dengan kejahatannya sedang mereka sedktpun tdak danaya (drugkan) (Q.S. Al-An am: 60). Pada QS Al-An am ayat 60 tersebut nampak jelas bahwa Allah menentukan balasan perbuatan kebakan dan kejahatan. Amal kebakan mendapat pahala 0 kal amal kebakan tersebut dan amal kejahatan mendapatkan balasan kal amal kejahatan tersebut.

17 Secara matematka dperoleh rumus y 0x untuk amal kebakan dan y x untuk amal kejahatan. Varabel x menyatakan nla amal dan y menyatakan nla balasan yang dperoleh (Abdusysyakr 007; 8).. Matematka juga merupakan alat yang memungknkan dtemukannya serta dkomunkaskannya kebenaran lmah lewat berbaga dspln kelmuan. Salah satu cabang dar kelmuan matematka adalah matematka dskrt. Salah satu mater yang dbahas dalam matematka dskrt adalah tentang teor graf. Teor graf yang merupakan salah satu cabang dar matematka dskrt tersebut menurut defnsnya adalah hmpunan yang tdak kosong yang memuat elemen-elemen yang dsebut ttk dan suatu daftar pasangan tdak terurut elemen tu yang dsebut ss. Teor graf dalam kehdupan sehar-har banyak manfaatnya antara lan dalam komunkas transportas sstem antran dan penjadwalan. Ketka umat Islam membaca Al-Qur an maka pada surat Al-athah akan djumpa bahwa manusa terbag menjad tga kelompok yatu () kelompok yang dber nkmat oleh Allah SWT () kelompok yang dmurka dan () kelompok yang sesat. Dalam hal n Al-Qur an berbcara mengena kelompok golongan atau sekumpulan. Berdasarkan surat Al-atah tersebut terdapat konsep matematka yang terkandung d dalamnya yatu kumpulan objek-objek yang mempunya cr-cr yang sangat jelas. Inlah yang dalam matematka dnamakan

18 dengan hmpunan (Abdussyyakr 006; 7). Dalam teor graf kumpulan atau kelompok dmsalkan sebaga dekomposs. Dekomposs adalah sekumpulan atau koleks { } dar subgraf G sedemkan hngga E untuk suatu E subset E(G) dan { } E adalah parts dar E(G). Jka { } adalah dekomposs dar G maka G dapat dtuls sebaga penjumlahan ss... n dmana { } n (Chartrand and Lesnak 986: 9). Kajan tentang dekomposs pada graf saat n mash belum begtu banyak dkenal oleh orang. Berdasarkan hal tersebut maka penuls mengambl judul skrps n yatu Dekomposs Graf Komplt... Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang d atas maka rumusan masalah yang dapat dkemukakan adalah:. Bagamana dekomposs pada graf komplt K n ke dalam bentuk -faktor dengan n blangan asl genap?. Bagamana dekomposs pada graf komplt K n dengan n blangan asl ganjl?.. Tujuan Penulsan Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dar penulsan n adalah:. Menjelaskan dekomposs pada graf komplt K n dengan n blangan asl genap membentuk -faktor.. Menjelaskan dekomposs pada graf komplt K n dengan n blangan asl ganjl.

19 .. Manfaat Peneltan Penulsan karya lmah n pada dasarnya dharapkan dapat memberkan manfaat terhadap beberapa phak dantaranya:. Bag Penuls - Menambah wawasan dan lmu pengetahuan tentang dekomposs pada graf komplt K n.. Bag Jurusan Matematka - Sebaga bahan pustaka tentang kajan dekomposs graf komplt K n... Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode peneltan kepustakaan (lbrary research) atau kajan pustaka yakn melakukan peneltan untuk memperoleh data-data dan nformas-nformas serta objek yang dgunakan dalam pembahasan masalah tersebut. Langkah-langkah yang dlakukan dalam peneltan n adalah :. Merumuskan masalah Sebelum penelt melakukan peneltan terlebh dahulu dsusun rencana peneltan bermula dar suatu masalah tentang dekomposs pada graf komplt.. Mengumpulkan Data. Mengumpulkan data dar lteratur Graphs & Dgraphs (Gary Chartrand dan Lnda Lesnak) dan lteratur pendukung bak yang bersumber dar buku

20 jurnal artkel dktat kulah nternet dan lannya yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dbahas dalam peneltan n.. Menganalss Data Langkah-langkah yang dambl untuk menganalss data dalam peneltan n adalah : a. Menggambar beberapa graf komplt K n dmula dar n. b. Mencar parts graf komplt K n dmana n adalah blangan asl genap sehngga membentuk -faktor. c. Mencar parts graf komplt K n dmana n adalah blangan asl ganjl dengan parts yang beraturan yatu q( K n ) parts. p( K ) n. Membuat Kesmpulan Kesmpulan dalam skrps n berupa pola dar jumlah parts masngmasng graf komplt K n dan menunjukkan bahwa dekomposs graf komplt K n merupakan faktorsas.. Melaporkan Langkah terakhr dar kegatan n adalah menyusun laporan dar peneltan yang telah dlakukan yatu berupa skrps sebaga syarat memperoleh gelar sarjana..6. Sstematka Penulsan Agar penulsan skrps n lebh terarah mudah dtelaah dan dpaham maka dgunakan sstematka penulsan yang terdr dar empat bab. Masngmasng bab dbag ke dalam beberapa subbab dengan rumusan sebaga berkut:

21 6 BAB I PENDAULUAN Pendahuluan melput: latar belakang permasalahan rumusan masalah tujuan peneltan batasan masalah manfaat peneltan metode peneltan dan sstematka penulsan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bagan n terdr atas konsep-konsep (teor-teor) yang mendukung bagan pembahasan. Konsep-konsep tersebut antara lan membahas tentang defns graf derajat ttk pada graf somorfsme jalan dan lntasan graf komplt graf bparts graf bparts komplt operas pada graf matchng faktorsas dekomposs dan tafsr surat Al-fathah. BAB III PEMBAASAN Pembahasan bers tentang bagamana dekomposs pada graf komplt K n dengan n adalah blangan asl genap dan blangan asl ganjl yang dmula dar n. BAB IV PENUTUP Pada bab n akan dbahas tentang kesmpulan dan saran.

22 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA.. Graf... Defns Graf Defns Graf G ddefnskan sebaga pasangan hmpunan (V(G) E(G)) dmana V(G) adalah hmpunan tak kosong dar unsur-unsur yang dsebut ttk (vertex) dan E(G) adalah hmpunan dar pasangan tak terurut (uv) dar ttk-ttk u dan v yang berbeda d V(G) yang dsebut ss (edge). Selanjutnya ss e (uv) pada graf G dtuls e uv. Banyaknya unsur d V dsebut order dar G yang dlambangkan dengan p(g) sedangkan banyaknya unsur d E dsebut ukuran dar G yang dlambangkan dengan q(g) (Chartrand and Lesnak 986: ). Sebaga contoh msal: V(G) {v v v } dan E(G) {v v v v v v }. Maka G dapat dgambarkan sebaga berkut: G : v e e v e v Gambar. Graph G dengan Ttk dan Ss 7

23 8 Graf G pada Gambar. mempunya ttk sehngga p(g) dan mempunya empat ss yatu: e v v e v v e v v sehngga ukuran G adalah q(g). Defns Sebuah ss e uv dkatakan menghubungkan ttk u dan v. Jka e uv adalah ss d graf G maka u dan v dsebut terhubung langsung (adjecent) v dan e serta u dan e dsebut terkat langsung (ncdent) ttk u dan v dsebut ujung dar e (Chartrand986: ). Pada graf G Gambar. ttk yang terhubung langsung adalah ttk v dan v ttk v dan v ttk v dan v. Selanjutnya ttk v dan v terkat langsung dengan ss e ttk v dan v terkat langsung dengan ss e ttk v dan v terkat langsung dengan ss e. Defns Graf dsebut subgraf dar G jka hmpunan ttk d adalah subset dar hmpunan ttk-ttk d G dan hmpunan ss d adalah subset dar hmpunan ss d G. Dapat dtuls V() V(G) dan E() E(G). Subgraf dar graf G yang memlk hmpunan order yang sama pada G atau jka subgraf dengan V()V(G) maka dsebut subgraf merentang (spannng subgraph ) dar G (Chartrand dan Lesnak 986: 8).

24 9 G : v e 6 e 7 v e e e e v e v Gambar. Graf G v e 7 v e e e v Gambar. Subgraf dar Graf G v e 7 v e e e v e v Gambar. Subgraf Merentang dar Graf G Subgraf Ternduks (Induced subgraf) dar graf G yang dnotaskan dengan G[ V ] adalah subgraf dar graf G yang memuat hmpunan V ttk bersama semua ss-ss uv dar graf G dmana uv graf G dapat dperoleh dengan menghapus ttk-ttk dar graf G. V jad subgraf dar

25 0 Dar Gambar. Subgraf Ternduks (Induced subgraf) adalah sebaga berkut: v e 6 e e e Gambar. Subgraf Ternduks dar Graf G Subgraf ternduks ss (edge nduced) d defnskan sebaga G [ E ] jka untuk setap subset dar E(G). Jad subgraf ternduks ss dar graf G dapat dperoleh dengan menghapus ttk dan ss pada graf G(Chartrand dan Lesnak 986: 8).. Dar Gambar. Subgraf Ternduks (Induced subgraf) adalah sebaga berkut: v e v v e 6 e 7 v e e e v Gambar.6 Subgraf Ternduks Ss dar Graf G

26 ... Derajat Ttk pada Graf Defns Derajat ttk v pada graf G adalah banyaknya ss dar graf G yang terkat langsung dengan v. Derajat ttk v pada graf G dnotaskan dengan deg G v atau dapat juga dnotaskan dengan deg v (Chatrand and Lesnak 986: 7) v G : deg v e e 6 v e e e deg v deg v deg e v v deg v Gambar.7 Derajat Suatu Ttk pada Graf G Defns Msalkan u dan v ttk berbeda pada graf G. Maka ttk u dan v dapat dkatakan terhubung (connected) jka terdapat lntasan u v d G. Sedangkan suatu graf G dapat dkatakan terhubung (connected) jka untuk setap ttk u dan v d G terhubung (Chartrand dan Lesnak 986:8). G : Gambar.8 Graf Terhubung (connected) G

27 Defns 6 Komponen dar graf adalah banyaknya subgraf terhubung maksmal dar G yang dnotaskan dengan k ( G) (Chartrand dan Lesnak 986: 8). Jad setap graf terhubung hanya mempunya satu komponen. Sedangkan untuk graf tak terhubung memlk sedktnya dua komponen. G : v v v v v v G G Gambar.9 G Terhubung G Tdak Terhubung Dar Gambar.9 GTerhubung G tdak terhubung dan graf G mempunya satu komponen dan graf G mempunya dua komponen.... Isomorfsme Defns 7 Graf G somorfk dengan graf G dnyatakan dengan G G jka ada pemetaan φ yang satu-satu dan pada dar V(G ) ke V(G ) yang melestarkan sfat keterhubungan langsung yatu jka u dan v d G dhubungkan oleh k ss jka dan hanya jka φ(u) dan φ(v) d G dhubungkan oleh k ss (Purwanto 998: 0).

28 G: u a d t v w b c G G Gambar.0 Graf Isomorfk Pada Gambar.0 G G karena ada pemetaan φ : V(G ) V(G ) t c u d v a w b yang satu-satu dan pada serta melestarkan keterhubungan. Dua graf G dan G adalah dentk dnotaskan G G jka V(G ) V(G ) dan E(G ) E(G ). Dua graf yang somorfk belum tentu dentk. Graf G dan G pada Gambar.0 tdak dentk walaupun G G.... Jalan dan Lntasan Defns 8 Sebuah jalan (walk) u v d graf G adalah barsan berhngga (tak kosong) W : u v 0 e v e v... e n v n v yang berselang selng antara ttk dan ss yang dmula dar ttk u dan dakhr dengan ttk v sedemkan hngga untuk 0 < n maka e v v

29 adalah ss d G. v 0 dsebut ttk awal v n dsebut ttk akhr v v... v n- dsebut ttk nternal dan n menyatakan panjang dar W (Chartrand dan Lesnak 986:6). Defns 9 Tral u v adalah jalan u v yang semua ssnya berbeda dan boleh mengulang ttk (Chartrand dan Lesnak 986: 6). Defns 0 Jalan terbuka yang semua ss dan ttknya berbeda dsebut lntasan. Dengan demkan dapat dkatakan bahwa setap lntasan past tral tetap tdak semua tral merupakan lntasan (Wlson and Watkns 989: ). Contoh v 7 e 7 e 8 v e 6 v 6 e 9 v e e e v e v e Gambar. Jalan dan Lntasan Contoh jalan pada graf G dalam Gambar. adalah : v e v e v e v e v e v e v e Contoh tral pada graf G dalam Gambar. adalah : v e v e v e v e v e v e v Contoh lntasan pada graf G dalam Gambar. adalah : v v. e7 v7 e8 v6 e9 v e v e v e

30 Defns Defns Contoh Srkut adalah sebuah jalan tertutup (closed tral) dan melewat ss yang berbeda pada Graf G (Chartrand dan Lesnak 986:8). Srkut v v... v n v ( n ) dan v berbeda untuk setap dsebut Skel (cycle) (Chartrand dan Lesnak 986: 8). Contoh srkut pada graf G dalam Gambar. adalah : v e v6 e7 v e v e v e v Contoh Skel pada graf G dalam Gambar. adalah: v e v6 e6 v e v e v... Graf Komplt Defns Graf komplt (complete) adalah graf yang setap dua ttk yang berbeda salng terhubung langsung. Graf komplt dengan n ttk dnotaskan sebaga K n (Wlson and Watkns 989: 6). Sebaga contoh Gambar. adalah beberapa graf komplt. K K K K K K 6 Gambar. Graf Komplt

31 6..6. Graf Bparts Defns Graf bparts adalah graf yang hmpunan ttknya dapat dparts menjad hmpunan A dan B sedemkan hngga setap ss graf mempunya salah satu ujung d A dan salah satunya d B (Wlson and Watkns 989: 7). Contoh G : v v v v Gambar. Graf Bparts Graf G pada Gambar. adalah graf bparts karena hmpunan ttk d G dapat dparts menjad dua hmpunan yatu: A {v v } dan B {v v } sehngga masng-masng ss d G mempunya ujung d A dan d B. mpunan ttk dalam satu parts tdak boleh terhubung langsung...7. Graf Bparts Komplt Defns Graf G dsebut graf bparts komplt jka G adalah graf bparts dan komplt. Graf bparts komplt yang masng-masng parts memuat m dan

32 7 Contoh n dlambangkan dengan K (mn). Graf bparts komplt K (n) dsebut dengan graf bntang (Chartrand and Lesnak 986: 0). G : v v v v Gambar. Graf Bparts Komplt Graf G adalah bparts karena hmpunan ttk dapat dparts menjad dua hmpunan dan graf komplt karena masng-masng ttk dalam tap parts berbeda salng terhubung langsung...8. Operas pada Graf Defns 8 Gabungan dua graf G dan G yang dnotaskan dengan G G G mempunya hmpunan ttk V G) V ( G ) V ( ) dan hmpunan ( G ss E G) E( G ) E( ). Jka graf G memuat sebanyak n graf ( G maka dnotaskan dengan G n. Graf K K K ( ) akan dtunjukkan pada gambar sebaga berkut (Chartrand and Lesnak 986: ).

33 8 Gambar. Gabungan Graf Defns 9 Penjumlahan dua graf G dan G yang dnotaskan G G + G mempunya hmpunan ttk V G) V ( G ) V ( ) dan hmpunan ( G ss E G) E( G ) E( G ) { uv u V ( G ) dan v V ( )} dmana ( G E( G) ( aa ) ( bb bb ) {( a b )( a b )( a b )( a b )( a b ) ( b a )} (Chatrand and Lesnak 986: ). b a a b G : G : G + G : b a b a Gambar.6 Penjumlahan Dua Graf b b Defns 0 asl kal kartesus dar graf G dan G adalah graf yang dnotaskan G G x G dan mempunya hmpunan ttk V G) V ( G ) x V ( ) {u u } x {v v v } dan dua ttk (u u ) dan ( G (v v ) dar graf G terhubung langsung jka dan hanya jka atau u v dan u v E ) ( G u v dan u v E ) (Chartrand and Lesnak 986: ). ( G

34 9 Perhatkan contoh berkut (u v ) u v G : G : G x G : (u v ) (u v ) (u v ) u v v (u v ) (u v ) Gambar.7 Graf asl Kal Kartesus Dar gambar.7 tersebut bahwa V(G ) {u u } dan V(G ) {v v v } maka G x G adalah V(G) {( u v ) ( u v ) ( u v ) ( u v ) ( u v ) (u v ). ( u v ) dan ( u v ) terhubung langsung jka dan hanya jka u u dan v v E(G )...9. Matchng Defns Dua ttk atau dua ss yang berbeda pada graf G adalah bebas (ndependent) jka ttk dan ss tersebut tdak terhubung langsung (adjacent) d G. Sekumpulan hmpunan ss dar G yang ndependent dnamakan matchng d G sedangkan matchng dar ttk maksmum dnamakan matchng maksmum d G. Jka M adalah matchng pada graf G yang memlk sfat bahwa setap ttk dar G adalah terkat langsung (ncdent) dengan ss dar M maka M pemasangan sempurna (matchng perfect) d G. Graf G mempunya pemasangan sempurna (matchng

35 0 perfect) M jka G mempunya order genap dan M adalah -regular subgraf merentang dar G (Chartrand and Lesnak 986: ). G : e e e e e e 6 Gambar.8 Matchng dan Maksmum Matchng Pada graf G Gambar.8 dapat dlhat bahwa hmpunan M e } adalah { e matchng tetap bukan matchng maksmum sedangkan M e e } dan { e M e e } adalah matchng maksmum d G. Gambar graf G pada Gambar { e6.8 tdak bsa mempunya matchng perfect karena graf G mempunya order ganjl dan M adalah -regular yang bukan subgraf merentang dar G...0. aktorsas Defns Sebuah faktor dar graf G adalah (boleh kosong) subgraf merentang dar G. Jka G G... Gn ( n ) adalah faktor dsjont-ss dar graf G sedemkan hngga U n E( G) E( G) maka dtuls G G G... Gn dmana adalah penjumlahan tertutup yatu penjumlahan pada ruang lngkupnya pada penjumlahan ss dan dkatakan G adalah penjumlahan ss dar faktor G... G G n. Penjumlahan ss dsebut faktorsas dar G ke dalam faktor G... G G n. Sebuah faktor r-regular graf G dsebut sebaga r-faktor dar G. Oleh karena tu graf mempunya -faktor jka dan hanya jka memuat

36 Contoh pemasangan sempurna (matchng perfect) (Chartrand and Lesnak 986: 9). G : e 6 v e e e e v v Gambar.9. Graf Komplt K Bentuk faktorsas graf komplt K adalah sebaga berkut : e e 6 v v v e e e e v e v v v v v G G G Dar gambar tersebut dapat dlhat bahwa graf komplt K membentuk -faktor. Jka G G G G maka G adalah faktorsas.... Dekomposs Defns Dekomposs dar graf G adalah koleks { } dar subgraf G sedemkan hngga E untuk suatu E subset E(G) dan { } E adalah parts dar

37 E(G). Jka { } adalah dekomposs dar G maka G dapat dtuls sebaga penjumlahan ss... n dmana { } n. Jka... n adalah dekomposs dar graf G dan jka p ddefnskan sebaga order dar G pada rumus ( p p( )) K maka... adalah merupakan faktorsas dar G. Jka { } n adalah dekomposs dar graf G dan untuk setap tertentu maka G adalah -decomposable (Chartrand and Lesnak 986: 9). Contoh G : e 8 e 0 v e 9 v e 7 e 6 e e e e v e v Gambar.0 Graf Komplt K Parts ss-ss dar graf komplt K dtunjukkan sebaga berkut v e 9 v v v e 6 e e 7 e v e v v v v v

38 e 0 e 8 v v v v e e v v Dar gambar tersebut dapat dlhat bahwa partsnya adalah beraturan dua-dua karena parts q( G) sehngga ddapat parts ss dengan masng- p( G) masng parts terdr dar ss. Jka G maka G adalah dekomposs. Karena K maka G adalah K -dekomposable.. Tafsr Surat Al-athah Surat Al-fathah adalah satu-satunya dalam ktab al-quran yang palng banyak dhapal oleh Umat Islam karena surat n wajb dbaca d dalam shalat. Sebagamana hadst nab yang drwayatkan oleh Bukhar Muslm bahwa tdak ada shalat bag orang yang tdak membaca Al-athah. Sesua dengan namanya yang berart pembukaan surat n memang basa dbaca oleh orang-orang Islam ketka hendak berdoa berzdkr atau membuka suatu hajat. Surat n bukan hanya untuk membuka hal-hal yang bersfat lahrah tetap juga untuk membuka pntu batn kta (Chodjm 00:).

39 Surat Al-athah dturunkan pada tahun pertama kenaban d Mekah. Dengan ayat pertama surat n masyarakat Mekah pada waktu tu dngatkan oleh Tuhan agar tdak berlebhan dalam menyanjung memuja atau memuj manusa lannya. Orang Arab basa memuj sukunya keluarganya atau rajanya. Para penyar mengungkapkan syar pujan bag keluarga suku atau raja mereka (Chodjm 00:). Surat Al-athah dbaca untuk membuka mata batn kta. Dengan memaham dan menghayat surat n dharapkan akan terbuka mata hat agar kta menyadar kandungan Ktab Allah bak Ktab-ktab-Nya yang tertuls maupun yang tdak tertuls yatu ktab yang terbentang d alam semesta termasuk ktab yang ada d dalam dr kta. Allah mengharamkan pembacanya dar tujuh pntu jahanam. Inlah obat dar segala penyakt kecual kematan. Tdak ada d dalam ktab-ktab surat yang lebh utama darnya (Rakhmat 000: 88) Al-athah termasuk kelompok surat pendek dalam Al-Quran yang terdr dar tujuh ayat (Al 00:) ÉΟŠÏm 9$# Ç uη q 9$# š Ïϑn yèø9$# Å_Uu! ß ôϑysø9$# ÉΟŠÏm 9$# Ç uη q 9$# ÉΟó Î0«!$# xþ u Å_Ç9$# $tρï δ$# Ú ÏètGó nσ y $ ƒî)uρ ß ç7 ètρ x $ ƒî) É Ïe$!$# ÏΘöθtƒ Å7Î tβ t Ïj9!$ Ò9$# Ÿωuρ óοîγø ntæ ÅUθàÒøóyϑø9$# Î ö xî öνîγø ntã Môϑyè Ρr& t Ï%!$# xþ u ÅÀ tλ É)tGó ßϑø9$#

40 Artnya: () Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lag Maha Penyayang. () Segala puj bag Allah Tuhan 6 semesta alam 7. () Maha Pemurah lag Maha Penyayang. () Yang menguasa 8 har Pembalasan 9. () anya Engkaulah kam menyembah 0 dan anya kepada Engkaulah kam memnta pertolongan. (6) Tunjuklah kam jalan yang lurus (7) (yatu) jalan orang-orang yang Telah Engkau ber nkmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dmurka dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Nama Zat Yang Maha Suc; Zat yang berhak dsembah dengan sebenar-benarnya; Zat yang tdak membutuhkan makhluk-nya tetap dbutuhkan oleh makhluk-nya.. Salah satu nama dar nama Allah SWT (ar-rahman) yang member pengertan bahwa Allah SWT bersfat belas kash melmpahkan karuna-nya kepada semua makhluk-nya.. Salah satu nama dar nama Allah SWT (ar-rahm) yang member pengertan bahwa Allah SWT senantasa bersfat rahm yatu Allah SWT bersfat penyayang selalu melmpahkan rahmat-nya kepada makhluk-nya yang taat dan bertaqwa.. Bsmllahr rahmanr rahm; a. saya membaca al-athah karena Allah semata karena tu saya memula membaca surat n dengan menyebut nama Allah SWT b. setap pekerjaan yang bak hendaknya dmula dengan menyebut nama Allah SWT sepert makan mnum menyembelh bnatang untuk dmakan dan sebaganya.. Segala puj bag Allah SWT berart menyanjung seluruh perbuatan-nya. Kta menghadapkan segala puj kepada Allah SWT karena Allah SWT adalah sumber dr segala kebakan yang patut dpuj. Oleh karena tu memuj Allah SWT dlakukan pula saat kta bersyukur (mengaku keutamaan nkmat yang dberkan-nya). 6. Allah SWT (Rabb) yatu Tuhan yang dtaat yang memlk yang menddk mengatur dan memelhara makhluk-nya. 7. Semua yang dcptakan Allah yang terdr atas berbaga jens dan macam sepert alam manusa alam hewan alam tumbuhan benda-benda mat dan sebaganya. 8. Dengan memanjangkan mm kata malk berart pemlk atau penguasa. Bla dbaca dengan memendekkan mm kata malk berart raja. 9. Adalah har saat setap manusa menerma pembalasan amalannya yang bak maupun yang buruk. Yawmd dn dsebut juga yawmul qyamah yawmul hsab yawmul jaza dan sebaganya. 0. Kepatuhan dan ketubdukan yang tmbul oleh perasaan tentangkebesaran Allah SWT sebaga Tuhan yang dsembah karena berkeyaknan bahwa Allah SWT mempunya kekuasaan yang mutlak terhadap penyembah-nya.. Memnta bantuan hanya kepada Allah SWT untuk dapat menyelesakan suatu pekerjaan yang sanggup maupun tdak sanggup dselesakan dengan kemampuan sendr.. Memohon kepada Allah SWT supaya memberkan petunjuk ke jalan yang benar. Yang dmaksud dalam ayat n bukan sekedar memberkan hdayah saja tetap juga memberkan taufk (pertolongan) untuk mencapa jalan yang benar.. Semua golongan yang menympang dar ajaran Islam.

41 6 Pada surat Al-athah pada dua ayat terakhr yatu pada ayat ke-6 dan ayat ke-7 akan djumpa bahwa manusa terbag menjad tga kelompok yatu () kelompok yang dber nkmat oleh Allah SWT () kelompok yang dmurka dan () kelompok yang sesat. Dalam hal n Al-Qur an berbcara mengena kelompok golongan atau sekumpulan. Berdasarkan surat Al-atah tersebut terdapat konsep matematka yang terkandung d dalamnya yatu kumpulan objek-objek yang mempunya cr-cr yang sangat jelas. Inlah yang dalam matematka dnamakan dengan hmpunan (Abdussyyakr 006; 7). Dalam teor graf kumpulan atau kelompok dmsalkan sebaga dekomposs. Dekomposs sendr merupakan kumpulan atau koleks hmpunan ss dar sebuah graf G dmana ss-ssnya adalah subgraf dar graf G tu sendr dan hmpunan ss-ss tersebut adalah merupakan parts dar ss dalam graf G tersebut... Kelompok yang Dber Nkmat Kelompok yang dber nkmat dar surat Al-athah terdapat pada ayat yang keenam yatu : tλ É)tGó ßϑø9$# xþ u Å_Ç9$# $tρï δ$# Artnya:. Tunjuklah kam jalan yang lurus (Q.S. Al-athah: 6). Pada ayat 6 surat Al-athah tersebut yang dmaksud dengan jalan yang lurus adalah jalannya orang-orang yang dber kenkmatan oleh Tuhan dan bukan jalannya orang-orang yang terkena murka dan sesat (Chodjm 00: 6).

42 7 amba Allah yang mendapat petunjuk jalan yang lurus adalah mereka yang danugerah nkmat Allah yatu sebaga berkut (adhr 00: 8) :. Para Nab; mereka dlndung Allah dar godaan setan yang menyesatkan.. Para Shddqn; mereka yang berman kepada Allah dan RasulNya dengan tdak ragu-ragu kemudan berjhad dengan harta dan jwanya d jalan Allah.. Para Syuhada; mereka mat syahd karena menegakkan agama Allah.. Para Shalhn; mereka yang berman kepada rukun man dan beramal shaleh (menyuruh yang makhruf mencegah yang mungkar dan mengerjakan berbaga kebakan).. Para Mukhlsn; mereka yang selalu menaat segala petunjuk dan perntah Allah bukan hanya taat bla dtmpa musbah. Menurut Iman bahwa jalan yang lurus sama dengan ajaran tauhd agama kebenaran dan kemanan kepada Allah. Sebagamana yang telah dnyatakan dalam surat Al-An am ayat 6 yang artnya Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku telah membmbngku kejalan yang lurus sebuah agama kebakan jalannya (yang dtempuh) oleh Ibrahm yang lurus dan sesungguhnya da bukan termasuk orang-orang yang musyrk (Q.S. Al-An;am: 6). Pada ayat tersebut dsebutkan bahwa sebuah agama yang benar dan jalan keagamaan Ibrahm sebaga kemanan yang benar karena a mengucapkan tdak ada Tuhan selan Allah dperkenalkan sebaga jalan yang lurus. al n menunjukkan aspek kemanan. Al-Qur an mengungkapkan bahwa jalan yang benar adalah keyaknan yang benar kepada agama Ilahyah dengan aspek-aspek prakts dan moralnya.

43 8 Agama yang benar tdak lebh dar satu sebagamana frman Allah dalm surat Al-Imran ayat 9 yang artnya Agama dss Allah adalah Islam (ketundukan pada kehendaknya) (Q.S. Al-Imran 9). Sehngga jalan yang lurus dmakna agama tauhd dalam aspek kemanan dan praktk... Kelompok yang Dmurka dan Sesat Kelompok yang dmurka dan sesat pada surat Al-athah terdapat pada ayat yang ketujuh yatu: t Ïj9!$ Ò9$# Ÿωuρ óοîγø ntæ ÅUθàÒøóyϑø9$# Î ö xî öνîγø ntã Môϑyè Ρr& t Ï%!$# xþ u ÅÀ Artnya: (yatu) jalan orang-orang yang Telah Engkau ber nkmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dmurka dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Q.S.Al-athah: 7). Dalam berbaga tafsr dsebutkan bahwa golongan maghdhub yatu mereka yang dmurka adalah orang-orang Yahud. Sedangkan dhalln yatu mereka yang tersesat adalah orang-orang Nasran. Ayat ghar al-maghdhub alahm wa la al-dhalln seolah-olah menunjukkan adanya golongan yang dmurka dan golongan yang tersesat. Tetap jka kta perksa dengan seksama semua ayat yang berkatan dengan kemurkaan dan ketersesatan maka sult bag kta untuk memsahkan golongan mana yang terkena murka dan golongan mana yang terkena sesat. Kata kemurkaan dan kesesatan d dalam Al-Quran kadang dgunakan secara terpsah dan kadang juga dgunakan bersama-sama dalam satu ayat.

44 9 Yang jelas orang-orang yang menyembah berhala orang-orang musyrk orang-orang yang melanggar janj orang-orang yang mengngkar ayat-ayat Allah adalah mereka yang terkena murka dan mereka adalah orang-orang yang tersesat (Chodjm 00: ). amba yang tdak mendapat petunjuk Allah adalah orang-orang yang dmurka Allah dan yang tersesat jalan hdupnya. Manusa tu tersesat karena tdak mau menggunakan akalnya mereka tu dantaranya adalah sebaga berkut (adhr 00: 86) :. Orang ask Orang fask adalah orang mukmn atau orang muslm yang secara sadar melanggar ajaran Allah (Islam) atau dengan kata lan orang tersebut percaya akan adanya Allah percaya akan kebenaran Islam yang dbawa oleh Nab Muhammad SAW tetap dalam tndak perbuatannya mereka mengngkar terhadap Allah dan hukumnya selalu berbuat kerusakan dan kemaksatan.. Orang Zhalm Zalm berart lalm kejam suka menganaya. Adapun perbuatan zalm berasal dar makna penempatan sesuatu yang tdak pada tempatnya. Kezalman sendr juga bermakna kesyrkan. Orang-orang yang zalm adalah orang-orang yang melakukan perbuatan maksat perbuatan asusla bak tu yang tergolong dosa kecl atau dosa besar melakukan ragam bentuk pelanggaran membunuh merampok menyakt melakukan tpu muslhat member dan menerma suap

45 0 menyalahgunakan kewenangan jabatannya dem kepentngan drnya dan orang-orang terdekatnya memakan harta benda kaum manusa dan anak yatm dengan batl membunuh meklam dengan penuh kedustaan bersumpah d atas kebatlan menyesatkan kaum manusa tanpa dasar lmu menyakt tetangga-tetangga mereka menyksa kaum manusa akbat kesalahan yang dlakukan oleh selan mereka mengumbar hawa nafsu mereka tanpa lmu mencac mak orang lan mencela melaknat menyebar ab dan kejelekannya.. Orang Kafr Amalan orang kafr adalah takld buta mereka hanya mengkut nenek moyangnya tanpa mengetahu hukum yang semestnya. Mereka adalah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. Kafr bermakna orang yang ngkaryang tdak berman (tdak percaya) atau tdak beragama Islam. Dengan kata lan orang kafr adalah orang yang tdak mau memperhatkan serta menolak terhadap segala hukum Allah atau hukum Islam yang dsampakan melalu para Rasul (Muhammad SAW) atau para penyampa dakwah/rsalah. Perbuatan yang semacam n dsebut dengan kufur.. Orang Musyrk Musyrk adalah orang yang mempersekutukan Allah mengaku akan adanya Tuhan selan Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan tu dsebut musyrk. Syrk adalah perbuatan dosa yang palng

46 besar kerana tu kta harus menjauh perbuatan yang menjerumuskan kepada syrk.. Orang Munafk Munafk berasal dar kata nafaqa yang berart melahrkan sesuatu yang berlawanan dengan hat nurannya. Sedangkan dalam pengertan syara munafk adalah orang yang lahrnya menyatakan berman padahal hatnya kufur. Orang munafk termasuk golongan orang yang tdak mendapat hdayah atau petunjuk dar Allah sehngga jalan hdupnya yang dtempuh tdaklah mengandung nla-nla badah dan segala amal yang dkerjakan tdak mencar kerdhaan Allah. Orang munafk adalah orang yang bermuka dua mengaku berman padahal hatnya ngkar.... Al-Maghdhub (orang-orang yang terkena murkanya) Kata al-maghdhub hanya dpaka sekal d dalam al-quran yatu pada surat Al-athah. Kata dalam akar yang sama yang dgunakan adalah ghadhab dan kata kerja ghadba. Kata lan yang dgunakan dalam art marah adalah kata kerja sakhta. Namun yang dsfatkan kepada Tuhan bahwa Da menmpakan kemarahan kepada orang-orang yang mengngkar kebenaran adalah kata ghadhab. Pada surat al-nahl ayat 06 dsebutkan bahwa kelapangan hat menerma kekafran atau kengkaran terhadap ayat-ayat Tuhan tu menyebabkan mereka dtmpa oleh azab dan kemurkaan dar Tuhan. Mengngkar atau menutup dr dar

47 hal-hal yang benar yang ddatangkan kepada mereka menyebabkan kemurkaan Tuhan atas mereka. Pada ayat Al-Quran yang lan yatu pada surat Al-Baqarah ayat 90 dkatakan bahwa Allah menmpakan kemurkaan kepada orang-orang yang mengngkar ayat-ayatnya. Secara lahrah seolah-olah ayat-ayat tu menunjukkan bahwa Tuhan tu sepert raja yang kecewa terhadap manusa cptannya yang mengngkarnya (Chodjm 00: ). D dalam Al-Quran dapat dpaham bahwa magdhub alahm (orang-orang yang terkena murkanya) adalah orang-orang yang tdak terbmbng yang keras kepala atau munafk. Kelompok n yatu orang-orang yang terkena murkanya adalah orang-orang yang dsampng kekufuran mereka mengambl jalan kedeglan dan permusuhan kepada Allah. Sebagan ahl tafsr percaya bahwa maghdub alahm (orang-oarng yang terkena murkanya) mengacu kepada orang-orang Yahud. Kesmpulan n dambl karena respon-respon khas mereka terhadap seruan Islam. Sebab sepert yang jelas-jelas dtunjukkan oleh al-quran dalam beberapa ayat orang-orang Yahud yang tersesat senantasa menunjukkan dendam dan permusuhan terhadap dakwah Islam kendatpun semula para rahb dan kaum terpelajar mereka menjad pembawa kabar gembra tentang Islam. Namun dengan segera mereka menjad musuh Islam yang terkeras dan melakukan kejahatan apa saja yang dapat dlakukan guna menghadang kemajuan Islam dan Muslmn. In terjad karena pengaruh penympangan pkran keyaknan dan dugaan dan juga karena

48 keuntungan fnansal. Dengan demkan menyamakan orang-orang nlah yang terkena murkanya (Iman 006: 9).... Adh-Dhalln (orang-orang yang sesat) Kata dhalln bermakna orang-orang yang sesat. Dalam surat al-an am ayat 77 dterangkan bahwa Ibrahm meyadar bahwa rembulan tu bukan Tuhan. Lalu Ibrahm berkata sesungguhnya jka Tuhanku tdak memberkan petunjuk kepadaku nscaya aku termasuk dalam kaum yang sesat. D ayat n dtegaskan bahwa orang yang sesat adalah orang yang tdak mendapat petunjuk tentang keesaan Tuhan. Dengan kata lan orang-orang yang menyekutkan Tuhan atau orang-orang yang menyembah berhala adalah dhalln orang-orang yang sesat. Kata sesat juga merujuk pada tndakan yang tdak dlandas pengetahuan. Dengan kata lan perbuatan tanpa ddasar pengetahuan yang benar atau perbuatan yang hanya karena dorongan emos adalah perbuatan yang sesat. Serng kal perbuatan demkan n merugkan orang lan (Chodjm 00: 8). Sebagan ahl tafsr percaya bahwa adh-dhalln (orang-orang yang tersesat) merujuk kepada orang Nasran. Namun orang-orang sesat dar kaum Nasran yang menghadang Islam dengan tdak begtu mendendam namun tersesat karena salah pandang (mspercepton) akan agama Ilahah dan karena mereka menolak kebenaran. Mereka percaya kepada Tuhan Bapa Anak dan Ruhul Kudus. Inlah salah satu contoh ketersesatan dan penyelewengan terbesar. Mungkn juga bacaan adh-dhalln dmaksudkan kepada orang-orang yang tersesat tetap tdak menekan orang-orang selannya untuk tersesat juga

49 sedangkan magdhub alahm mengacu kepada orang-orang yang tersesat dan membuat orang lan tersesat juga. Mereka mencoba keras mempengaruh orang lan agar sepert mereka (Iman 006: 60).

50 BAB III PEMBAASAN Pada bab n akan dbahas tentang dekomposs graf pada graf komplt untuk n blangan asl. Pembahasan mengena dekomposs graf pada graf komplt K n dklasfkaskan menjad dua bagan yatu:. Dekomposs pada graf komplt K n ke dalam bentuk -faktor dengan n adalah blangan asl genap.. Dekomposs pada graf komplt K n dengan n adalah blangan asl ganjl. K n Dekomposs graf pada graf komplt K dmula dar n. n.. Dekomposs Graf pada Graf Komplt K n... Graf Komplt K n dmana n Cara menggambarkan graf komplt dmana n maka dmsalkan terlebh dahulu bahwa : K v 0 dan K v v maka graf komplt K K + K adalah: G : v 0 e e v e v Gambar.. Graf Komplt K

51 6 Graf komplt K mempunya E(G) {v v 0 v v v v 0 } dmana q. Jumlah ss graf komplt K adalah ganjl yatu sebanyak dan untuk memperoleh ss-ss yang dsjont maka ss-ss graf komplt K tersebut dapat dparts satusatu dengan aturan parts q( K p( K ). Sehngga ddapat koleks dan partsnya ) yatu E { } E { } dan E { } e e e. Parts ssss dar graf komplt K dtunjukkan sebaga berkut : v 0 v 0 e e v v v e v Dar gambar tersebut dapat dlhat bahwa dlakukan parts satu-satu dar jumlah ss K ganjl sehngga ddapat parts ss dengan masng-masng parts terdr dar ss. Jka G maka G adalah dekomposs. Koleks{ } adalah dekomposs dar graf G dan K maka G adalah K -dekomposable. Karena G adalah dekomposs dar graf G maka untuk masng-masng dan akan dbuktkan juga membentuk suatu faktor dengan menggunakan rumus ( p p( )) K dengan p adalah order dar G sehngga adalah faktorsas dar G.

52 7 Bukt bahwa K dekomposs membentuk suatu faktor: () Untuk E { } adalah sebaga berkut : e ( K p p( )) ( K ) K { e} K () Untuk E { } adalah sebaga berkut : e ( K p p( )) ( K ) K { e} K () Untuk E { } adalah sebaga berkut : e p p( )) ) K { e} K Karena masng-masng terdr dar satu ss dengan p( ) maka { e } K dapat dgambarkan sebaga berkut : e K dmana

53 8 Dar bukt tersebut dapat dketahu bahwa dekomposs graf K tdak membentuk suatu faktor karena dar gambar { e } K satu ttk yang tdak mempunya pasangan. tersebut terdapat... Graf Komplt K n dmana n Graf komplt K dapat dgambarkan sebaga berkut : G : e 6 v e e e e v v e Gambar.. Graf komplt K Graf komplt K mempunya E(G) {v v v v v v v v v } dmana q 6. Karena jumlah ss graf komplt K adalah genap yatu sebanyak 6 ss dan untuk mendapatkan ss-ss yang dsjont maka ss-ss graf komplt K tersebut dapat dparts dua-dua sehngga ddapat koleks dan partsnya yatu E { e } E { e } dan E { e } e 6 e ss-ss dar graf komplt K dtunjukkan sebaga berkut :. Parts e e 6 v v v e e e e v v e v v v v

54 9 Dar gambar tersebut dapat dlhat karena dlakukan parts dua-dua maka ddapat parts ss dengan masng-masng parts terdr dar ss. Jka G maka G adalah dekomposs. Karena dalam setap parts E { e } E { e } dan E { e } e 6 e adalah e merupakan subgraf merentang dar graf komplt K yang ss-ssnya adalah dsjont maka parts tersebut dapat dkatakan sebaga -faktor. al tersebut juga dapat dbuktkan menggunakan rumus berkut yatu ( ( )) K p p dengan p adalah order dar G sehngga adalah faktorsas dar G. Bukt bahwa K dekomposs membentuk suatu faktor: () Untuk E { e } adalah sebaga berkut : e 6 p p( )) ) { } e e 6 () Untuk E { e } adalah sebaga berkut : e p p( )) ) { } e e

55 0 () Untuk E { e } adalah sebaga berkut : e p p( )) ) { } e e Dar bukt tersebut dapat dlhat bahwa hmpunan ss yang dperoleh adalah sama dengan parts ss sehngga tetap membentuk -faktor. Koleks{ } adalah dekomposs dar graf G dan K maka G adalah K -dekomposable.... Graf Komplt K n dmana n Graf komplt K dapat dgambarkan sebaga berkut : G : e 8 e 0 v e 9 v e 7 e 6 e e e e v e v Gambar.. Graf Komplt K Graf komplt K mempunya E(G) {v v v v v v v v v v v v v v v v } dmana q 0. Jumlah ss graf komplt K adalah genap yatu

56 sebanyak 0 ss dan untuk memperoleh ss-ss yang dsjont maka ss-ss graf komplt K tersebut dapat dparts dua-dua dengan aturan parts q( K p( K ) ) sehngga ddapat koleks dan partsnya yatu E { e } e 9 E { e } E { e } E { e } e 6 { e }. E e 8 e 7 dan e0 Parts ss-ss dar graf komplt K dtunjukkan sebaga berkut : v e 9 v v v e 6 e e 7 e v e v v v v v e 0 e 8 v v v v e e v v Dar gambar tersebut dapat dlhat karena dlakukan parts dua-dua dar jumlah ssnya genap sehngga ddapat parts ss dengan masng-masng parts

57 terdr dar ss. Jka G maka G adalah dekomposs. Koleks{ } adalah dekomposs dar graf G dan K maka G adalah K -dekomposable. Karena G adalah dekomposs dar graf G maka untuk masng-masng dan akan dbuktkan juga membentuk suatu faktor dengan menggunakan rumus ( p p( )) K dengan p adalah order dar G sehngga adalah faktorsas dar G. Bukt bahwa K dekomposs membentuk suatu faktor: () Untuk E { e } adalah sebaga berkut : e 9 p p( )) ) K { e e 9} K () Untuk E { e } adalah sebaga berkut : e 6 p p( )) ) K { e e 6} K

58 () Untuk E { e } adalah sebaga berkut : e 7 p p( )) ) K { e e 7} K () Untuk E { e } adalah sebaga berkut : e0 p p( )) ) K { e e 0} K () Untuk E { e } adalah sebaga berkut : e 8 p p( )) ) K { e e8} K Karena masng-masng p( ) yang terdr dar dua ss maka { e e } K dapat dgambarkan sebaga berkut : n m untuk n e n K m e m

59 Dar bukt tersebut dapat dketahu bahwa dekomposs graf K tdak membentuk suatu faktor karena dar gambar { e e } K satu ttk yang tdak mempunya pasangan. tersebut terdapat n m... Graf Komplt K n dmana n 6 Graf komplt K 6 dapat dgambarkan sebaga berkut : G : v e v 6 e 0 e e e e v e 9 e 8 e 7 e e e e e 6 v e v Gambar.. Graf Komplt K 6 Graf komplt K 6 mempunya E(G) {v v v v v v v v v v v 6 v v v v v 6 v v 6 v 6 v v 6 v v v v } dmana q. Karena jumlah ss graf komplt K 6 adalah ganjl yatu sebanyak ss dan untuk memperoleh ssss yang dsjont maka ss-ss graf komplt K 6 tersebut dapat dparts tga-tga sehngga ddapat koleks dan partsnya yatu E { e e e } 9 E { e e e } E { e e e } E { e e e } 7 dan E { e e e }

60 Parts ss-ss dar graf komplt K 6 dtunjukkan sebaga berkut : v e v v e v 6 v v 6 e v v 6 e v e 9 e e 7 e v v v v v v e v v v 6 e 0 e v v 6 e 8 e e v e 9 v v v v Dar gambar tersebut dapat dlhat bahwa dlakukan parts tga-tga karena jumlah ssnya ganjl sehngga ddapat parts ss dengan masng-masng parts terdr dar ss. Jka G maka G adalah dekomposs. Karena dalam setap parts E { e e e } 9 E { e e e } E { e e e } E { e e e } 7 dan E { e e e } 6 8 adalah merupakan subgraf merentang dar graf komplt K 6 yang ss-ssnya adalah dsjont maka parts tersebut dapat dkatakan sebaga -faktor. 0

61 6 al tersebut dapat juga dbuktkan menggunakan rumus berkut yatu ( p p( )) K dengan p adalah order dar G sehngga adalah faktorsas dar G. Bukt bahwa K 6 dekomposs membentuk suatu faktor: () Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : 9 p p( )) 6 6) { e e e } 9 () Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : 7 p p( )) 6 6) { e e e } 7 () Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : p p( )) 6 6) { e e e }

62 7 () Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : 0 p p( )) 6 6) { e e e } 0 () Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : 6 8 p p( )) 6 6) { e e e } 6 8 Dar bukt tersebut dapat dlhat bahwa hmpunan ss yang dperoleh adalah sama dengan parts ss sehngga tetap membentuk -faktor. Koleks{ } adalah dekomposs dar graf G dan K maka G adalah K -dekomposable.

63 8.. Graf Komplt K n dmana n 7 Graf komplt K 7 dapat dgambarkan sebaga berkut : G : v e e 6 e e e e e 7 v 6 e e e 9 e 8 e 0 e e e v 7 e 6 e 9 e 0 v e 7 e 8 v e v Gambar.. Graf Komplt K 7 Graf komplt K 7 mempunya E(G) {v v v v v v v v v 6 v v 7 v v v v v v v 6 v v 7 v v v v v 6 v v 7 v v 6 v 7 v v 6 v v 7 v 6 v 7 } dmana q. Jumlah ss graf komplt K 7 adalah ganjl yatu sebanyak ss dan untuk memperoleh ss-ss yang dsjont maka ss-ss graf komplt K 7 tersebut dapat dparts tga-tga dengan aturan q( K 7 ) parts sehngga ddapat p( K ) 7 koleks dan partsnya yatu E { e e e } E { e e e } 9 E { e e e } E { e e e } E { e e e } E { e e e } dan E { e e e }

64 9 Parts ss-ss dar graf komplt K 7 dtunjukkan sebaga berkut : v v v 6 e e e v 7 e 9 v v 7 e v v v v e 0 v v 6 e 7 e v 7 e 6 v v 6 v 7 e 0 v v v e 7 e v v v e 6 v v 6 e v 6 e e v 7 v e 8 v e 9 v e v 6

65 0 v e 6 e 8 e e v 7 v v 7 Dar gambar tersebut dapat dlhat karena dlakukan parts tga-tga dar jumlah ssnya ganjl sehngga ddapat 7 parts ss dengan masng-masng parts terdr dar ss. Jka G 6 7 maka G adalah dekomposs. Koleks { } G adalah K -dekomposable. adalah dekomposs dar graf G dan K maka Karena G 6 7 adalah dekomposs dar graf G maka untuk masng-masng 6 dan 7 akan dbuktkan juga membentuk suatu faktor dengan menggunakan rumus ( p p( )) K dengan p adalah order dar G sehngga 6 7 adalah faktorsas dar G. Bukt bahwa K 7 dekomposs membentuk suatu faktor: () Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : 9 p p( )) 7 6)

66 K { e e e9} K () Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : 0 p p( )) 7 6) K { e e e0} K () Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : 7 6 p p( )) 7 6) K { e7 e6 e} K () Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : 0 7 p p( )) 7 6) K { e e0 e7} K () Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : 6 8 p p( )) 7 6)

67 K { e6 e e8} K (6) Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : p p( 6 )) 6 7 6) 6 K { e e9 e} K (7) Untuk E { e e e } adalah sebaga berkut : p p( 7 )) 7 7 6) 7 K { e e8 e} K Karena masng-masng p( ) 6 yang terdr dar tga ss maka { e e e } K dapat dgambarkan sebaga berkut : n n n e n e n e n K untuk n...

PELABELAN HARMONIOUS PADA GRAF TANGGA DAN GRAF KIPAS

PELABELAN HARMONIOUS PADA GRAF TANGGA DAN GRAF KIPAS PELABELAN HARMONIOUS PADA GRAF TANGGA DAN GRAF KIPAS SKRIPSI Oleh Dony Rusdanto NIM 041810101044 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 011 PELABELAN HARMONIOUS

Lebih terperinci

DIMENSI PARTISI GRAF GIR

DIMENSI PARTISI GRAF GIR Jurnal Matematka UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 21 27 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematka FMIPA UNAND DIMENSI PARTISI GRAF GIR REFINA RIZA Program Stud Matematka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan

Lebih terperinci

PELABELAN GRACEFUL DAN FELICITOUS PADA GRAF LINTASASN P n, UNTUK n BILANGAN ASLI SKRIPSI. Oleh: RIZAL ABADI NIM

PELABELAN GRACEFUL DAN FELICITOUS PADA GRAF LINTASASN P n, UNTUK n BILANGAN ASLI SKRIPSI. Oleh: RIZAL ABADI NIM PELABELAN GRACEFUL DAN FELICITOUS PADA GRAF LINTASASN P n, UNTUK n BILANGAN ASLI SKRIPSI Oleh: RIZAL ABADI NIM 050006 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

Lebih terperinci

BILANGAN RAMSEY SISI DARI r ( P, )

BILANGAN RAMSEY SISI DARI r ( P, ) Charul Imron dan dy Tr Baskoro, Blangan Ramsey Ss BILANGAN RAMSY SISI DARI r ( P, ) (Ramsey Number from the Sde r ( P, ) ) Charul Imron dan dy Tr Baskoro Jurusan Matemátca, FMIPA ITS Surabaya mron-ts@matematka.ts.ac.d

Lebih terperinci

PADA GRAF PRISMA BERCABANG

PADA GRAF PRISMA BERCABANG PELABELAN TOTAL SUPER (a, d)-busur ANTI AJAIB PADA GRAF PRISMA BERCABANG Achmad Fahruroz,, Dew Putre Lestar,, Iffatul Mardhyah, Unverstas Gunadarma Depok Program Magster Fakultas MIPA Unverstas Indonesa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Matematka dbag menjad beberapa kelompok bdang lmu, antara lan analss, aljabar, dan statstka. Ruang barsan merupakan salah satu bagan yang ada d bdang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR SASARAN GANDA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS MULTIFASE

PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR SASARAN GANDA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS MULTIFASE PERSETUJUAN PENYELESAIAN PROGRAM LINEAR SASARAN GANDA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS MULTIFASE SKRIPSI Telah dsetuju dan dsyahkan pada tanggal: 3 November 2010 Untuk dpertahankan ddepan Dewan Penguj Skrps

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC PELABELAN TOTAL SISI AJAIB SUPER PADA GRAF CORONA-LIKE UNICYCLIC Kurnawan *, Rolan Pane, Asl Srat Mahasswa Program Stud S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

AHFAIZIN NIM : SKRIPSI

AHFAIZIN NIM : SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI DI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Dsusun untuk memenuh

Lebih terperinci

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor

Analisis Indikator Makroekonomi Negara Tujuan Ekspor terhadap Kinerja Ekspor Non Migas Indonesia: Studi Kasus Lima Negara Tujuan Utama Ekspor Analss Indkator Makroekonom Negara Tujuan Ekspor terhadap Knerja Ekspor Non Mgas Indonesa: Stud Kasus Lma Negara Tujuan Utama Ekspor Skrps Dajukan Sebaga Kelengkapan dan Syarat Untuk Menyelesakan Program

Lebih terperinci

PELABELAN CORDIAL DAN GRACEFUL PADA ARBITRARY SUPERSUBDIVISION GRAF PATH DAN STAR

PELABELAN CORDIAL DAN GRACEFUL PADA ARBITRARY SUPERSUBDIVISION GRAF PATH DAN STAR PELABELAN CORDIAL DAN GRACEFUL PADA ARBITRARY SUPERSUBDIVISION GRAF PATH DAN STAR Kornela Paskatra Cahayan, R. Her Soelstyo U 2, Solchn Zak 3,2,3 Program Stud Matematka FSM Unverstas Dponegoro Jl. Pro.

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYUSUN KARANGAN BERDASARKAN RANGKAIAN GAMBAR SERI MELALUI METODE PENUGASAN DAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SDN JAMBEAN 03 SEMESTER 1 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHAT KELAS I SDN JAMBEAN 03 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum

Lebih terperinci

Sifat-sifat Operasi Perkalian Modular pada Graf Fuzzy

Sifat-sifat Operasi Perkalian Modular pada Graf Fuzzy SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 07 Sfat-sfat Operas Perkalan Modular pada raf Fuzzy T - 3 Tryan, ahyo Baskoro, Nken Larasat 3, Ar Wardayan 4,, 3, 4 Unerstas Jenderal Soedrman transr@yahoo.com.au

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM Tut Susant, Mashad, Sukamto Mahasswa Program S Matematka Dosen Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2

Lebih terperinci

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan

Lebih terperinci

PELABELAN GRACEFUL (GRACEFUL LABELING) PADA GRAF SUPERSTAR S 5,n SKRIPSI. Oleh : ZAINIATUL MUARRIFAH NIM

PELABELAN GRACEFUL (GRACEFUL LABELING) PADA GRAF SUPERSTAR S 5,n SKRIPSI. Oleh : ZAINIATUL MUARRIFAH NIM PELABELAN GRACEFUL GRACEFUL LABELING) PADA GRAF SUPERSTAR S 5,n SKRIPSI Oleh : ZAINIATUL MUARRIFAH NIM. 0350054 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN) MALANG MALANG

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SDN ANGKATAN LOR 02 KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011 / 2012

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/0906577381

Bab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/0906577381 Bab 1 Ruang Vektor Defns Msalkan F adalah feld, yang elemen-elemennya dnyatakansebaga skalar. Ruang vektor atas F adalah hmpunan tak kosong V, yang elemen-elemennya merupakan vektor, bersama dengan dua

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH Dw Wra Prawaty 110502294 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KONEKSI INTERNET PADA MOBIL MENGGUNAKAN JARINGAN WIRELESS

RANCANG BANGUN KONEKSI INTERNET PADA MOBIL MENGGUNAKAN JARINGAN WIRELESS RANCANG BANGUN KONEKSI INTERNET PADA MOBIL MENGGUNAKAN JARINGAN WIRELESS SKRIPSI Dsusun sebaga salah satu syarat menyelesakan Program Stud Strata I pada Jurusan Teknk Informatka Fakultas Komunkas dan Informatka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

permasalahan dalam graf yaitu permasalahan dekomposisi dan pelabelan. Lexicographic product dari G1

permasalahan dalam graf yaitu permasalahan dekomposisi dan pelabelan. Lexicographic product dari G1 DEOMPOSISI m, m -(ANTI) AJAIB DARI Hendy 1, St Fatmah 2 Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas Pesantren Tngg Darul Ulum 1,2 omplek PP Darul Ulum Peterongan Jombang hendyhendy17@gmal.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil .1 Sstem Makroskopk dan Sstem Mkroskopk Fska statstk berangkat dar pengamatan sebuah sstem mkroskopk, yakn sstem yang sangat kecl (ukurannya sangat kecl ukuran Angstrom, tdak dapat dukur secara langsung)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PROMOSI (STUDI KASUS: PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PROMOSI EVENT FORBIDDEN DYNASTY QIN MAL KELAPA GADING)

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PROMOSI (STUDI KASUS: PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PROMOSI EVENT FORBIDDEN DYNASTY QIN MAL KELAPA GADING) PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PROMOSI (STUDI KASUS: PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PROMOSI EVENT FORBIDDEN DYNASTY QIN MAL KELAPA GADING) SKRIPSI Oleh Fera Roshana 1100028233 Unverstas Bna Nusantara

Lebih terperinci

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON

LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON Edtor : Dra. Hj. St Sumjat, M.S. Penuls : Dndn Ahmad

Lebih terperinci

KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC. memiliki derajat maksimum dan tidak ada titik yang terisolasi. Jika n i adalah

KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC. memiliki derajat maksimum dan tidak ada titik yang terisolasi. Jika n i adalah BAB III KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC III. Batas Bawah Magc Number pada Pelabelan Total Pseudo Edge-Magc Teorema 3.. Anggap G = (,E) adalah sebuah graf dengan n-ttk dan m-ss dan memlk

Lebih terperinci

BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA

BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA A-3 Dan Aresta Yuwanngsh 1 1 Mahasswa S Matematka UGM dan.aresta17@yahoo.com Abstrak Dberkan R merupakan rng dengan elemen satuan, M R-modul kanan, dan R S End

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan . Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7 ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP

PELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP JMP : Volume 1 Nomor 2, Oktober 2009 PELABELAN TOTAL SISI TAK BERATURAN PADA GRAF GABUNGAN BIPARTIT LENGKAP Tryan dan Nken Larasat Fakultas Sans dan Teknk, Unverstas Jenderal Soedrman Purwokerto, Indonesa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai ring embedding dan faktorisasi. tunggal pada ring komutatif tanpa elemen kesatuan.

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai ring embedding dan faktorisasi. tunggal pada ring komutatif tanpa elemen kesatuan. BAB III PEMBAHASAN Pada bab n akan dbahas mengena rng embeddng dan faktorsas tunggal pada rng komutatf tanpa elemen kesatuan. A. Rng Embeddng Defns 3.1 (Malk et al. 1997: 318 Suatu rng R dkatakan embedded

Lebih terperinci

BAB III HASILKALI TENSOR PADA RUANG VEKTOR. Misalkan V ruang vektor atas lapangan F. Suatu transformasi linear f L ( V, F )

BAB III HASILKALI TENSOR PADA RUANG VEKTOR. Misalkan V ruang vektor atas lapangan F. Suatu transformasi linear f L ( V, F ) 28 BAB III HASILKALI TENSOR PADA RUANG VEKTOR III.1 Ruang Dual Defns III.1.2: Ruang Dual [10] Msalkan V ruang vektor atas lapangan F. Suatu transformas lnear f L ( V, F ) dkatakan fungsonal lnear (atau

Lebih terperinci

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS A8 M. Andy Rudhto 1 1 Program Stud Penddkan Matematka FKIP Unverstas Sanata Dharma Kampus III USD Pangan Maguwoharjo Yogyakarta 1 e-mal: arudhto@yahoo.co.d

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun )

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun ) ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Stud pada Pemerntah Daerah Kabupaten/Kota d Indonesa Tahun 2013-2014) ANALYSIS OF FINANCIAL RATIO AS FINANCIAL DISTRESS PREDICTION (Study on

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

Bab III Analisis Rantai Markov

Bab III Analisis Rantai Markov Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI QR TUGAS AKHIR

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI QR TUGAS AKHIR PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI QR TUGAS AKHIR Dajukan sebaga Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sans pada Jurusan Matematka Oleh : IIS ERIANTI

Lebih terperinci

REPRESENTASI RASISME DALAM FILM CRASH (Analisis Semiotik tentang Stereotype sebagai Bentuk Rasisme Pada Film Crash)

REPRESENTASI RASISME DALAM FILM CRASH (Analisis Semiotik tentang Stereotype sebagai Bentuk Rasisme Pada Film Crash) REPRESENTASI RASISME DALAM FILM CRASH (Analss Semotk tentang Stereotype sebaga Bentuk Rassme Pada Flm Crash) REPRESENTATION OF RACISM ON THE CRASH MOVIE (Semotc Analyss About Stereotype as Form of Racsm

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA NGEMBAG PONOROGO SKRIPSI dajukan untuk memenuh tugas dan melengkap sebagan syarat-syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1) Progam Stud Manajemen

Lebih terperinci

Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora

Potensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora Potens dan Pengembangan Kawasan Wsata Desa Kraktan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Stud Kasus Obyek Wsata Rawa Jombor Dan Bukt Sdagora LAPORAN TUGAS AKHIR Dajukan untuk memenuh sebagan persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a Lecture 2: Pure Strategy A. Strategy Optmum Hal pokok yang sesungguhnya menad nt dar teor permanan adalah menentukan solus optmum bag kedua phak yang salng bersang tersebut yang bersesuaan dengan strateg

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal 157 Vol. 13, No. 2, 157-161, Januar 2017 Tnjauan Algortma Genetka Pada Permasalahan Hmpunan Httng Mnmal Jusmawat Massalesse, Bud Nurwahyu Abstrak Beberapa persoalan menark dapat dformulaskan sebaga permasalahan

Lebih terperinci

MENCERMATI BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN DALAM PROGRAM LINIER KABUR. Mohammad Asikin Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Abstrak

MENCERMATI BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN DALAM PROGRAM LINIER KABUR. Mohammad Asikin Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Abstrak JURAL MATEMATIKA DA KOMUTER Vol. 6. o., 86-96, Agustus 3, ISS : 4-858 MECERMATI BERBAGAI JEIS ERMASALAHA DALAM ROGRAM LIIER KABUR Mohammad Askn Jurusan Matematka FMIA UES Abstrak Konsep baru tentang hmpunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

PERANCANGAN GRAFIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN KOMPUTER DASAR UNTUK SISWA SD/MI KELAS 5

PERANCANGAN GRAFIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN KOMPUTER DASAR UNTUK SISWA SD/MI KELAS 5 TUGAS AKHIR PERANCANGAN GRAFIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN KOMPUTER DASAR UNTUK SISWA SD/MI KELAS 5 Dajukan Guna Melengkap Sebagan Syarat Dalam Mencapa Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

EKSENTRIK DIGRAF DARI GRAF n PARTISI KOMPLIT DENGAN α SKRIPSI. Oleh: NILNA NISWATIN AZIZAH NIM:

EKSENTRIK DIGRAF DARI GRAF n PARTISI KOMPLIT DENGAN α SKRIPSI. Oleh: NILNA NISWATIN AZIZAH NIM: ESENTRI DIGRAF DARI GRAF n PARTISI OMPLIT,,,..., n DENGAN DAN BILANGAN ASLI SRIPSI Oleh: NILNA NISWATIN AZIZAH NIM: 000 JURUSAN MATEMATIA FAULTAS SAINS DAN TENOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR Pada bab n akan dbahas konsep-konsep dasar dar fungs mayor dan fungs mnor dar suatu fungs yang terdefns pada suatu nterval tertutup. Pendefnsan fungs mayor dan mnor tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci