STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI PADA An. R DENGAN THYPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI PADA An. R DENGAN THYPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO"

Transkripsi

1 STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI PADA An. R DENGAN THYPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO DI SUSUN OLEH: INTIYAS DIAN KARYAWATI NIM. P PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

2 STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI PADA An. R DENGAN THYPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan program Diploma III Keperawatan DI SUSUN OLEH: INTIYAS DIAN KARYAWATI NIM. P PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012 i

3 SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : INTIYAS DIAN KARYAWATI Nim : P Program studi : D III KEPERAWATAN Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI PADA An. R DENGAN THYPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari dapat di buktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku. Surakarta, April 2012 Yang membuat pernyataan INTIYAS DIAN KARYAWATI P ii

4 Karya tulis ilmiah ini di ajukan oleh : LEMBAR PERSETUJUAN Nama : INTIYAS DIAN KARYAWATI Nim : P Program studi : D III KEPERAWATAN Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI PADA AN. R DENGAN THYPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Ditetapkan di : Surakarta Hari/ Tanggal : Sabtu / 28 April 2012 Pembimbing : Siti Mardiyah, S. Kep., Ns (...) NIK iii

5 LEMBAR PENGESAHAN Karya tulis ilmiah ini di ajukan oleh : Nama : Intiyas Dian Karyawati Nim : P Program studi : D III KEPERAWATAN Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN ATAU PERLINDUNGAN : HIPERTERMI PADA An. R DENGAN THYPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Ditetapkan di : Surakarta Hari/Tanggal : Senin / 30 April 2012 DEWAN PENGUJI Penguji I : Siti Mardiyah, S.Kep., Ns. (...) NIK Penguji II : Erlina Windyastuti, S.Kep,. Ns (...) NIK Penguji III : Mushlihah Muliana Utami, S.Kep., Ns (...) NIK Mengetahui Ketua Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta Setiyawan, S.Kep., Ns. NIK iv

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Keamanan Atau Perlindungan : Pada An. R Dengan Thyoid Di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. Dalam penyussunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dukunga dari berbagai pihak. Oleh karena iti pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat : 1. Bapak Setiyawan, S.Kep.,Ns selaku ketua Program Studi DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns selaku sekretaris ketua Program Studi DIII Keperawatan sekaligus sebagai penguji II yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini. 3. Ibu Siti Mardiyah, S.Kep.,Ns selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan, inspirasi kepada penulis. v

7 4. Muslihah Muliana Utami, S.Kep., Ns, selaku penguji III yang telah membing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini. 5. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat, perhatian, kasih sayang, dukungan pada penulis serta bantuan baik secara moril, materi maupun spiritual sehingga laporan karya tulis ilmiah dapat terselesaikan. 6. Seseorang yang telah memberikan semangat, perhatian, dukungan, kasih sayang, serta senantiasa setia menemani dan membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. 7. Kepada kakak-kakak tercinta, kedua adik tercinta dan saudara terdekat yang senantiasa selalu memeberikan dukungan, perhatian pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 8. Kepada teman-teman mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta yang saya sayangi, yang telah memberikan dukungan, semangat dan membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah guna memenuhi tugas akhir. Pada penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, maka dari itu penulis mohon saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan guna kebaikan dalam penulisan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta. Surakarta, April 2012 Penulis vi

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vii ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penulisan... 3 C. Manfaat Penulisan... 4 BAB II LAPORAN KASUS A. Identitas Pasien... 6 B. Pengkajian... 6 C. Perumusan Masalah Keperwatan D. Tujuan dan Kriteria Hasil E. Perencanaan Keperawatan F. Implementasi Keperawatan G. Evaluasi Keperawatan vii

9 BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan B. Simpulan dan Saran Daftar Pustaka Lampiran DAFTAR RIWAYAT HIDUP viii

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran1 Log Book Lampiran 2 Format Pendelegasian Pasien Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data Lampiran 4 Asuhan Keperawatan Lampiran 5 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup ix

11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh salmonella thypi. Demam thypoid dijumpai secara luas di berbagai Negara berkembang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis. Data world health organization (WHO) tahun 2003 memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus demam thypoid di seluruh dunia dengan insidensi kasus kematian tiap tahun (Riyatno, Sutrisna, 2011). Kasus demam thypoid dilaporkan sebagai penyakit endemis di Negara berkembang, yaitu 95% merupakan kasus rawat jalan sehingga insidensi yang sebenarnya adalah kali lebih besar dari laporan rawat inap dirumah sakit. Kasus ini tersebar secara merata di seluruh propinsi di Indonesia dengan insidensi di daerah pedesaan 358/ penduduk per tahun dan di daerah perkotaan 760/ penduduk per tahun atau sekitar dan 1,5 juta kasus per tahun. Umur penderita yang terkena di Indonesia dilaporkan antara 3-19 pada 91% kasus. Insidensi tertinggi demam tifoid terdapat pada anakanak. Demam tifoid pada anak terbanyak terjadi pada kelompok umur 5 tahun (Riyatno, Sutrisna, 2011). Demam thypoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh salmonella thypi. Penyakit ini ditandai oleh panas berkepanjangan, ditopang dengan bakteremia tanpa keterlibatan sruktur 1

12 2 endothelial atau endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuclear dari hati, limpa, kelenjar limfe usus, dan payer s patch (Soedarmo, Garna, Hadinegoro, 2002: 367). Demam merupakan salah satu keluhan utama tersering yang disampaikan orangtua pada waktu membawa anaknya ke dokter atau ketempat pelayanan kesehatan. Berbagai penyakit memang dimulai dengan manifestasi demam, terutama penyakit infeksi pada umumnya, juga dehidrasi, gangguan pusat pengatur panas, keracunan termasuk oleh obat, proses imun dan sebagainya. Sebanyak % anak yang dibawa kedokter adalah karena demam. Demam pada umumnya tidak berbahaya tetapi demam tinggi dapat membahayakan anak. Penelitian diluar negeri menunjukkan bahwa 95% ibu merasa khawatir bila anaknya demam. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia ada beberapa macam, diantaranya yaitu kebutuhan kemanan atau perlindungan salah satunya yaitu hipertermi atau demam. Hipertermi dalah peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal (NANDA International, :400). Salah satu tanda dan gejala dari thypoid pada anak adalah demam, periode inkubasi demam tifoid antara 5-40 hari dengan rata-rata antara hari. Biasanya demam bersifat febris remiten dan suhu tidak terlalu tinggi. Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur meningkat setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua, penderita terus dalam keadaan demam. Dalam minggu ketiga suhu badan berangsur-angsur turun dan kembali normal pada

13 3 akhir minggu ketiga (Soedarmo, Garna, Hadinegoro Dan Staf Pengajar FKUI,2002,2005: , 594). Berdasarkan masalah di atas hipertermi adalah suatu masalah yang harus dipenuhi, maka apabila terjadi demam harus segera di atasi. Demam yang tidak segera di atasi atau berkepanjangan akan berakibat fatal, seperti hal nya bisa menyebabkan kejang demam pada anak, dehidrasi bahkan terjadi syok, dan gangguan tumbuh kembang pada anak. Berdasarkan studi kasus diatas penulis tertarik menyusun suatu karya tulis ilmiah tentang hipertermi atau demam pada anak dengan thypoid di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Penulis dapat melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi pada An. R dengan thypoid di RSUD Sukoharjo. 2. Tujuan Khusus a. Penulis dapat melakukan pengkajian pada pasien anak dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. b. Penulis dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo.

14 4 c. Penulis dapat menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. d. Penulis dapat melakukan tindakan keperawatan pada anak dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. e. Penulis dapat melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada anak dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. f. Penulis mampu menggambarkan rasa aman yang terjadi pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan keamanan dan perlindungan : hipertermi di Ruang Flamboyan RSUD Suukoharjo. C. Manfaat Penulisan 1. Bagi institusi pendidikan. Menjadi wacana dan bahan masukan dalam proses belajar mengajar terhadap pemberian asuhan keperawatan pada pasien suhu tubuh meningkat pada thypoid. 2. Bagi instansi Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo. Sebagai bahan masukan dan menambah referensi untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi di RSUD Sukoharjo.

15 5 3. Bagi pembaca dan perawat Meningkatkan pengetahuan kepada pembaca tentang gangguan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi dengan thypoid dan perawatan pada pasien serta dapat digunakan sebagai alat bantu bagi perawat untuk mengevaluasi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan bagi pasien dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi dengan thypoid. 4. Bagi penulis Diharapkan penulis dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang lebih mendalam dan upaya dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi dengan thypoid.

16 BAB II LAPORAN KASUS Pada bab ini penulis menjelaskan tentang studi kasus yang dilakukan pada An. R dengan thypoid, pada pengkajian yang dilakukan tanggal 3 April 2012 di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. Studi kasus ini dimulai dari tahap pengkajian, penegakan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. A. Identitas Pasien Nama pasien An. R berumur 4 tahun, pasien berjenis kelamin perempuan, An. R adalah seorang pelajar TK, beragama islam, tempat tinggal sekarang di Sukoharjo. Diagnosa medis Thypoid. Yang bertanggung jawab adalah Tn. MS bertempat tinggal di Sukoharjo, Tn. MS adalah ayah pasien, beragama islam. Penulis mendapatkan informasi dari Ny. A yaitu ibu pasien. B. Pengkajian 1. Riwayat kesehatan pasien Dari pengkajian An. R ditemukan hasil riwayat kesehatan yaitu Keluhan utama pasien adalah, ibu pasien mengatakan An. R panas kurang lebih 5 hari yang lalu, muntah dan nyeri perut. Riwayat kesehatan sekarang ibu pasien mengatakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit An. R mengalami badannya panas, disertai muntah dan nyeri perut. Oleh keluarga pasien dibawa ke dokter terdekat, dari dokter pasien diberi obat dan di anjurkan untuk istirahat di rumah. Selang beberapa hari kemudian 6

17 7 panas tidak turun, oleh keluarga An. R dibawa ke IGD RSUD Sukoharjo, di IGD An. R di cek darah, dan dokter mendiagnosa bahwa An. R menderita gejala thypoid. Setalah itu An. R dibawa pulang untuk istirahat di rumah, tetapi saat malam hari panasnya juga tidak turun dan muntahmuntah, lalu An. R dibawa ke IGD RSUD Sukoharjo untuk untuk di rawat inap. Selama dirawat di rumah sakit An. R masih mengalami panas, tetapi panasnya naik turun, dengan suhu 38,5 C, saat siang hari turun menjadi 36,7 C, saat malam naik lagi. Demam yang dialami An. R terjadi saat malam dan pagi hari. Riwayat kesehatan masa lalu: ibu An. R mengatakan dulu ketika masih berumur kurang lebih 1 tahun An. R pernah dirawat di RS. Dr. Oen karena mengalami panas. An. R merupakan anak pertama dari dua bersaudara. An. R lahir pada tanggal 20 Maret 2009, lahir belum cukup umur, yaitu umur kehamilan 33 minggu. Ibu An. R mengatakan An. R lahir dalam persalinan normal di bidan terdekat. An. R lahir dengan berat 2300 gram. Ibu pasien mengatakan, pasien belum pernah di operasi atau cedera apapun. Dan tidak mempunyai penyakit keturunan dan penyakit menular. Pasien juga tidak alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan. Ibu An. R mengatakan An. R sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap, yaitu BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis sesuai dengan umur dan jadwal imunisasi. Pertumbuhan dan perkembangan An. R: berat badan waktu lahir yaitu 2300 gram, ketika uumur 6 bulan kurang lebih

18 gram, ketika umur 1 tahun kurang lebih 7500 gram dan berat badan saat ini adalah gram. Usia tumbuh gigi An. R ketika umur kurang lebih 10 bulan, tidak mengalami masalah pada gigi. Ibu pasien mengatakan An. R bisa berjalan ketika umur 14 bulan. Saat ini An. R sudah bersekolah TK Kecil. Interaksi dengan orang lain dan teman sebaya cukup baik, cepat mengenal, mudah bergaul dengan siapapun. An. R tidak mempunyai kebiasaan seperti menghisap jari, latah dan lain-lain. Aktivitas sehari-hari An. R tidur sehabis pulang sekolah kurang lebih 1-2 jam, tidur malam kurang lebih 10 jam. An. R sudah tidak ngompol lagi. Pemeriksan fisik yang dilakukan penulis pada An. R adalah, Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis pada tanggal 3 April 2012 penulis mendapatkan data yaitu; keadaan umum pasien lemah. Pengukuran pertumbuhan : berat badan : 11 kg, lingkar kepala : 46 cm, lingkar dada : 57 cm, lingkar lengan : 15 cm. Pengukuran tanda vital : suhu tubuh : 38,5 o C, pernafasan : 20 kali permenit, nadi : 80 kali permenit. Pada penampilan umum pasien : Keadaan umum pasien lemah, Tingkah laku: An. R tidak rewel, Keadaan nutrisi : sejak kecil An. R susah makan, Z score = = -2,9 (dikategorikan dalam berat badan rendah atau gizi kurang). Perkembangan : tidak terdapat keterlambatan mental. Ditandai dengan pada pemeriksaan personal sosial, seperti mengambil makanan, menggosok gigi tanpa bantuan, bermain ular tangga, berpakaian tanpa bantuan pasien sudah mampu melakukannya secara mandiri. Pada

19 9 pemeriksaan adaptif-motorik halus, seperti memilih garis lebih panjang, mencontoh, menggambar orang tiga bagian, pasien sudah mampu melakukannya dengan mandiri. Pada perkembangan bahasa, seperti mengetahui tiga kata sifat, mengartikan lima kata, menyebut empat kata depan, bicara semua dimengerti, mengetahui empat kegiatan, kegunaan tujuh benda, pasien sudah bisa melakukannya. Pada motorik kasar, seperti berjalan tumit ke jari kaki, berdiri satu kaki lima detik, berdiri satu kaki tiga detik, melompat dengan satu kaki, pasien bisa melakukannya. Kulit : Warna : Coklat sawo matang, Rambut : warna : hitam, bersih, sedikit lembab, Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran, Kepala : simetris, mesochepal, Mata : simetris kanan-kiri, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, tidak ada oedema palpebra, isokor, Telinga : bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik, simetris, Hidung : simetris, tidak ada secret, Mulut : warna bibir : cokelat kemerahan, Tekstur : cukup, membran mukosa : kering, Warna gusi : kemerahan, warna gigi : putih, Tekstur lidah : terlihat putih kotor, Leher : simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, teraba arteri carotis, tidak terdapat distensi vena leher, Dada : tampak terdapat retraksi dada, simetris, Paru-Paru : Inspeksi : ekspansi dada simetris kanan-kiri, Palpasi : vocal fremitus kanan-kiri, Perkusi: sonor, Auskultasi : bunyi nafas vesikuler tidak ada suara tambahan, Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, Palpasi : Ictus cordis teraba kuat di SIC V, Perkusi : Suara pekak, Auskultasi : tidak terdapat bunyi atau suara tambahan, Abdomen : Inspeksi : perut datar,

20 10 umbilicus tidak menonjol, Auskultasi : bising usus 30 kali per menit, Palpasi : nyeri tekan pada perut kuadran kiri bagian bawah, Perkusi : tympani, Genetalia : An. R berjenis kelamin perempuan, tidak terdapat gangguan pada genetalia. 2. Pengkajian Nutrisi Riwayat nutrisi: ibu An. R mengatakan An. R diberikan susu formula untuk pendamping ASI, karena ibu An. R bekerja. Sejak bayi sampai sekarang susu yang diberikan nutrilon. Pasien juga diberi makanan sereal, instan dan buatan sendiri sejak umur kurang lebih 6 bulan. Pasien jarang sarapan pagi, makan hanya 2 kali sehari, 3 kali sehari sangat jarang sekali. Pasien makan dengan porsi sedikit. Ibu An. R memberikan vitamin rutin, pasien suka makan chiki atau makanan ringan. Saat sakit, pasien tidak mau makan, makan hanya 1 buah biskuit dan sedikit pisang, itupun harus dipaksa. Pola eliminasi An. R ibu pasien mengatakan An. R buang air besar sehari satu kali, pada pagi hari jumlah kurang lebih 100 cc. Dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau khas feses. Buang air kecil kurang lebih 5 kali dalam sehari dengan jumlah kurang lebih 500 cc, warna kuning jernih, bau amoniak. Saat sakit An. R buang air besar sehari kurang lebih 2 kali sehari, dengan konsistensi cair, warna kuning, bau khas feses. Buang air kecil kurang lebih 5 sampai 6 kali sehari dengan jumlah kurang lebih 500 cc, warna kuning jernih, bau amoniak.

21 11 Terapi yang didapatkan oleh An. R pada tanggal 3 April 2012 yaitu, infuse Ringer Laktat 12 tetes per menit makro, Visebads 1X1 tablet, Cefotaxim 3x250 mg, Ranitidine 3x25 mg, Paracetamol syirup 1 sendok teh 3 kali per hari. Tanggal 4 April, infus Ringer Laktat 12 tetes per menit makro, Cefotaxim 3x250 mg, Ranitidine 3x25 mg, Visebads 1X1 tablet, Paracetamol syirup 1 sendok teh 3 kali per hari. Pemeriksaan penunjang tanggal 1 April 2012 yaitu: WBC 10, /UL nilai normal (4,5-11,0), RBC 4,54juta/mm 3 nilai normal (3,9-5,9), HGB 11,2 gram/dl nilai normal (11,5-13,5), HCT 32,1% nilai normal (37,0-50,0), MCV 70,7 fl nilai normal (80 96), MCH 24,7 pg nilai normal (28 33), MCHC 34,9 % nilai normal (32 36), PLT /ul nilai normal ( ), lymfosit 39,2 % nilai normal (22 40), monosit 3,0 % nilai normal (4 8). Dari hasil uji widal pada tanggal 1 april 2012 yaitu: Salmonella thypi O didapatkan hasil 1/80 dengan nilai normal (negatif), S. Parathypi AO 1/160 nilai normal (negatif), S. Parathypi BO 1/160 nilai normal (negatif), S. Parathypi CO dengan hasil negatif dan nilai normal (negatif), S. Thypi H 1/80 nilai normal (negatif), S. Parathypi AH 1/80 nilai normal (negatif), S. Parathypi BH 1/320 nilai normal (negatif), S. Parathypi CH negatif dengan nilai normal negatif. C. Perumusan Masalah Dari data yang sudah penulis dapatkan dari hasil pengkajian maka penulis dapat menegakkan diagnosa keperawatan hipertermi berhubungan

22 12 dengan proses perjalanan penyakit. Diagnosa tersebut ditunjang oleh data subyektif ibu pasien mengatakan anaknya panas. Data yang dilihat atau diobservasi oleh penulis yaitu kulit teraba hangat, kulit tampak kemerahan, suhu 38,5 C, mukosa bibir kering, turgor kulit cukup, pasien tampak lemah. Disini penulis hanya mencantumkan diagnosa keperawatan utama, karena pada dasarnya hipertermi merupakan masalah yang harus segera diatasi. Jika hipertermi tidak segera diatasi maka akan berakibat fatal, seperti halnya bisa menyebabkan kejang pada anak, dehidrasi, syok, dan gangguan tumbuh kembang pada anak. D. Tujuan Dan Kriteria Hasil Dalam penyusunan kriteria hasil, penulis berpedoman pada SMART yaitu S (specific) dimana tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda, M (measurable) dimana tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya tentang perilaku pasien : dapat dilihat, didengar, diraba, dirasakan, dan dibau. A (achievable) dimana harus dapat dicapai, R (reasonable) dimana tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, T (time) dimana harus mempunyai batasan waktu yang jelas (Nursalam, 2008:81). Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan suhu tubuh dalam rentang normal dan stabil, dengan suhu tubuh rentang normal 37 C, nadi dalam rentang normal 80 sampai 100 kali per menit, respirasi dalam rentang normal 20 kali per menit, temperatur kulit sesuai dengan rentang yang diharapkan : kulit tidak teraba hangat, tidak ada sakit

23 13 kepala, tidak ada nyeri otot, tidak ada perubahan warna kulit, tidak ada tremor, berkeringat saat kepanasan dan melaporkan kenyamanan suhu tubuh (NANDA NIC NOC PSIK FIKES, 2011). E. Perencanaan Setelah dilakukan penegakan diagnosa keperawatan maka rencana keperawatan yang dilakukan penulis yaitu observasi Tanda-tanda vital tiap 4 jam sekali dengan rasional tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien ; berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang peningkatan suhu tubuh dengan rasional agar pasien dan keluarga mengetahui suhu dan membantu mengurangi kecemasan yang timbul; anjurkan pasien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat dengan rasional untuk menjaga agar pasien merasa nyaman pakaian tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh ; anjurkkan pasien minum banyak kurang lebih 1,5 liter per hari dengan rasional peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan banyak ; berikan kompres hangat dengan rasional untuk membantu menurunkan suhu tubuh ; kolaborasi dengan dokter pemberian terapi antibiotik dan antipiretik dengan rasional antibiotik untuk mengurangi atau mencegah terjadinya infeksi dan anpiretik untuk menurunkan panas. F. Tindakan Keperawatan Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis pada hari selasa, 3 April 2012 jam WIB: memonitor suhu tubuh, respon subyektif pasien yaitu

24 14 keluarga pasien mengatakan suhu tubuh masih panas, obyektifnya yaitu badan teraba panas dengan suhu 38 C; memberikan kompres hangat, respon subyektif dari pasien yaitu pasien bersedia, respon obyektifnya suhu 38,5 C, teraba hangat; menganjurkan keluarga untuk anaknya memakai pakaian tipis menyerap keringat respon subyektif ibu pasien mengerti dan pasien bersedia, respon obyektifnya pasien bersedia memakainya; memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang peningkatan suhu respon subyektifnya ibu pasien mau mendengarkan, respon obyektifnya peningkatan suhu dari 37,5 C sampai 38,5 C; berkolaborasi dengan dokter pemberian antipiretik (paracetamol syr, 1 sendok teh) respon subyektifnya pasien bersedia minum obat, respon obyektifnya paracetamol masuk satu sendok makan melalui oral; Hari rabu, 4 April 2012 jam WIB tindakan keperawatan yang dilakukan: memonitor suhu sesering mungkin respon subyektif pasien yaitu keluarga pasien mengatakan suhu tubuh masih panas, obyektifnya yaitu badan teraba panas dengan suhu 37 C, menganjurkan ibu pasien memberi pasien minum banyak respon subyektif pasien bersedia, respon obyektifnya pasien tampak minum kurang lebih 2 gelas belimbing ; menganjurkan ibu pasien untuk memberikan kompres hangat pada An. R respon subyektifnya ibu pasien bersedia, dan respon obyektifnya pasien tampak di kompres hangat pada dahi ; berkolaborasi dengan dokter pemberian terapi antipiretik, respon subyektifnya pasien bersedia minum obat, respon obyektifnya paracetamol masuk satu sendok teh melalui oral.

25 15 Pada hari kamis, 5 April 2012 tidak dilakukan tindakan keperawatan karena pasien sudah diperbolehkan pulang, tetapi keadaan masih belum sembuh total. G. Evaluasi Setelah dilakukan rencana keperawatan dan tindakan keperawatan, evaluasi hasil pada hari selasa, 3 April 2012 adalah : subyektif : keluarga pasien mengatakan, suhu tubuh pasien masih panas ; obyektif : tanda-tanda vital : suhu : 38 C ; nadi : 84 kali per menit ; pernafasan : 20 kali per menit ; Analisis : masalah belum teratasi ; perencanaan : intervensi dilanjutkan : monitor tanda-tanda vital, anjurkan pasien banyak minum, berikan kompres hangat, anjurkan memakai pakaian tipis dan menyerap keringat, kolaborasi dengan dokter pemberian terapi. Evaluasi hari kedua, rabu, 4 April 2012 : subyektif : keluarga pasien mengatakan, suhu tubuh pasien sudah mulai turun ; obyektif : tanda-tanda vital : suhu 37 C ; nadi : 84 kali per menit ; pernafasan : 20 kali per menit ; analisis : masalah teratasi ; perencanaan : intervensi dilanjutkan. Pada hari ketiga evaluasi tidak dilakukan karena pasien sudah pulang tetapi keadaan masih belum sembuh total. Penulis menganjurkan untuk perawatan dirumah dengan cara pasien harus istirahat total dirumah agar tidak terjadi relaps atau kambuh.

26 BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini penulis akan membahas tentang studi kasus asuhan keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan keamanan atau perlindungan : hipertermi pada An. R dengan Thypoid di ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. Di sini penulis hanya akan membahas diagnosa prioritas utama yaitu hipertermi berhubungan dengan proses terjadinya penyakit dengan alasan, bahwa hipertermi merupakan masalah utama yang harus segera diatasi. Ruang lingkup pembahasan ini meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi. Hipertermi merupakan peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal (NANDA, ). Demam merupakan kenaikan suhu tubuh diatas normal, meskipun tak semua kenaikan suhu disebut sebagai demam, kanaikan suhu tubuh merupakan bagian dari biologis kompleks, yang diatur dan dikontrol oleh susunan saraf pusat. (Sarasvati, 2010) An. R kurang lebih 5 hari sebelum masuk rumah sakit mengeluh badannya panas. Oleh keluarga An. R diperikasakan ke dokter terdekat. Setelah minum obat, An. R tidak mengalami penurunan suhu. Kemudian pada tanggal 1 april 2012 orangtua An. R membawa An. R ke IGD RSUD Sukoharjo. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata An. R menderita gejala thypoid. Oleh orangtua, An. R dibawa pulang untuk istirahat dirumah. Setelah 16

27 17 minum obat dari Rumah Sakit tidak ada penurunan suhu tubuh pada An. R, tetapi suhu pada An. R semakin meningkat. Peningkatan suhu mencapai 39 C. Oleh orangtua An. R kemudian membawanya kembali ke RSUD Sukoharjo untuk di rawat inap. Di IGD An. R mendapatkan terapi Infuse Ringer Laktat 12 tetes per menit makro, Cefotaxim 200 mg, Ranitidine 1/3 ampul. Kemudian An. R dipindahkan ke ruang flamboyan untuk dilakukan perawatan lebih lanjut. Dari hasil pengkajian yang didapatkan penulis pada An. R, saat dilakukan pemeriksaan fisik keadaan umum An. R lemah, pada pemeriksaan kulit, kulit An. R teraba hangat, membran mukosa kering, tekstur lidah tampak putih kotor (coated tongue). Pada pengukuran tanda-tanda vital didapatkan suhu 38,5 C, respirasi 20 kali per menit, nadi 84 kali per menit. Penulis juga mendapatkan uji widal dari An. R yang dilakukan pada tanggal 1 april 2012 dengan hasil, S. Thypi O 1/80, S. Parathypi AO 1/160, S. Parathypi BO 1/160, S. Parathypi CO negatif, S. Thypi H 1/80, S. Parathypi AH 1/80, S. Parathypi BH 1/320, S. Parathypi CH negatif. Hal ini sesuai dengan Ngastiyah (2005:236) bahwa Thypoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan, dan gangguan kesadaran. Hipertermi pada anak khususnya, merupakan kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Jika tidak segera diatasi, maka hipertermi akan menyebabkan

28 18 kejang demam pada anak, dehidrasi, syok, gangguan tumbuh kembang pada anak. Berdasarkan dengan data tersebut dapat ditegakkan prioritas diagnosa keperawatan hipertermi berhubungan proses terjadinya penyakit : Thypoid. Penulis mengangkat diagnosa hipertermi berhubungan dengan proses terjadinya penyakit dengan alasan karena pada saat dilakukan pengkajian didapatkan data subyektif ibu pasien mengatakan anaknya panas. Dan data yang dapat diobservasi atau data obyektifnya yaitu kulit teraba hangat, kulit tampak kemerahan, suhu 38,5 C, turgor kulit cukup, mukosa bibir kering, pasien tampak lemah. Data pengkajian dan pemeriksaan fisik diatas sesuai dengan referensi yang menyatakan bahwa hipertermi adalah keadaan dimana suhu tubuh melebhi titik set yang biasanya diakibatkan oleh kondisi tubuh atau eksternal yang menciptakan lebih banyak panas yang dikeluarkan oleh tubuh seperti sengatan panas, kejang atau hipertiroidisme (Brunner & Suddart, 2002). Berdasarkan diagnosa keperawatan yang sudah dirumuskan, penulis menyusun kriteria hasil yang berpedoman pada SMART yaitu S (specific) dimana tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda, M (measurable) dimana tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya tentang perilaku pasien : dapat dilihat, didengar, diraba, dirasakan, dan dibau. A (achievable) dimana harus dapat dicapai, R (reasonable) dimana tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, T (time) mempunyai batasan waktu yang jelas (Nursalam, 2008:81).

29 19 Tujuan dan kriteria hasil adalah setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam diharapkan suhu tubuh dalam rentang normal dan stabil, dengan suhu tubuh rentang normal, nadi dan respirasi dalam rentang normal, temperatur kulit sesuai dengan rentang yang diharapkan, tidak ada sakit kepala, tidak ada nyeri otot, tidak ada perubahan warna kulit, tidak ada tremor, berkeringat saat kepanasan dan melaporkan kenyamanan suhu tubuh. Rencana keperawatan yang dilakukan oleh penulis berdasarkan NIC (Nursing Intervension Clasification) dan NOC (Nursing Outcome Clasification) antara lain yaitu, observasi tanda-tanda vital setiap jam sekali dengan rasional tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien ; berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang peningkatan suhu dengan rasional agar pasien dan keluarga mengetahui suhu dan mengurangi kecemasan yang timbul ; anjurkan pasien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat dengan rasional untuk menjaga agar pasien merasa nyaman dan pakaian tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh; anjurkan pasien minum banyak kurang lebih 1,5 liter dengan rasional peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan banyak ; berikan kompres hangat dengan rasional membantu menurunkan suhu tubuh ; kolaborasi dengan dokter pemberian terapi antibiotik dan antipiretik dengan rasional antibiotik untuk mengurangi atau mencegah terjadinya infeksi dan antipiretik untuk menurunkan panas.

30 20 Implementasi yang dilakukan berdasarkan intervensi keperawatan yang sudah tetapkan selama dua hari adalah, memonitor suhu tubuh pasien. Memonitor suhu tubuh pasien yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui tanda-tanda vital dan keadaan pasien. Memberikan kompres hangat pada pasien. Bertujuan untuk membantu menurunkan panas. Menurut penelitian (Purwanti, Ambarwati, 2005) bahwa kompres hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi. Evaporasi itu sendiri merupakan hilangnya panas dengan proses keluarnya keringat terjadi karena keringat di bagian kulit tersebut menguap. Kompres hangat bisa dilakukan di dahi, lipatan paha, axilla, bahkan di usapkan di seluruh tubuh dengan menggunakan handuk. Ini bertujuan agar mempecepat penguapan, karena terdapat pembuluh darah besar. Menganjurkan memakai pakaian tipis dan menyerap keringat. Hal ini didukung oleh jurnal penelitian Purwanti, Ambarwati (2005) yang menyatakan bahwa tindakan yang penulis lakukan menganjurkan pasien memakai pakaian tipis menyerap keringat, karena dengan memakai pakaian tipis bisa mengurangi penguapan dan melindungi permukaan tubuh terhadap lingkungan panas. Memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang peningkatan suhu. Memberikan penjelasan merupakan satu cara untuk meningkatkan pengetahuan pada pasien maupun keluarga. Menurut Notoatmodjo (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah memberikan informasi. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal

31 21 dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Dengan ini orang yang mempunyai pengetahuan baik akan mampu bersikap lebih baik terhadap penyakitnya. Menganjurkan ibu pasien memberi minum banyak pada An. R. Pada tindakan keperawatan menganjurkan ibu pasien memberikan minum banyak pada An. R bertujuan untuk membantu menurunkan panas dengan alasan karena air minum merupakan unsur pendingin tubuh yang penting dalam lingkungan panas dan air sendiri diperlukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat berkeringat (Purwanti, Ambarwati, 2005). Berkolaborasi dengan dokter pemberian terapi antipiretik (Paracetamol syirup 1 sendok teh). Menurut (ISO, 2012) bahwa Antipiretik merupakan obat penurun panas. Indikasi Paracetamol yaitu sebagai penghilang rasa sakit dan penurun panas. Dalam penatalaksanaan keperawatan berdasarkan intervensi yang sudah ditetapkan, intervensi semua dapat di implementasikan. Setelah penulis melakukan tindakan keperawatan selama dua hari, maka penulis melakukan evaluasi. Evaluasi ini penulis menggunakan metode sesuai teori yaitu SOAP (Subyektif, Obyektif, Assessment, Planning) Pada tanggal 3 april 2012 keluarga mengatakan suhu tubuh An. R masih panas yaitu suhunya 38 C. Masalah belum teratasi dan intervensi dilanjutkan dengan memonitor tana-tanda vital, anjurkan pasien minum

32 22 banyak, berikan kompres hangat, anjurkan memakai pakaian tipis menyerap keringat, kolaborasi dengan dokter. Pada hari kedua tanggal 4 april 2012, keluarga pasien mengatakan suhu An. R sudah mulai menurun dengan ditunjukkan oleh suhu 37 C, dan masalah teratasi. Intervensi dihentikan karena pasien sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. B. Simpulan dan saran 1. Simpulan a. Hasil pengkajian yang didapatkan antara lain data subyektif ibu pasien mengatakan anaknya panas. Data yang dilihat atau diobservasi oleh penulis yaitu kulit teraba hangat, kulit tampak kemerahan, suhu 38,5 C, mukosa bibir kering, turgor kulit cukup, pasien tampak lemah. b. Diagnosa keperawatan yang muncul saat dilakukan pengkajian pada An. R adalah hipertermi berhubungan dengan proses terjadinya penyakit. c. Rencana keperawatan yang dilakukan penulis yaitu observasi tandatanda vital tiap 4 jam sekali ; berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang peningkatan suhu tubuh ; anjurkan pasien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat ; anjurkkan pasien minum banyak kurang lebih 1,5 liter per hari ; berikan kompres hangat dengan rasional untuk membantu menurunkan suhu tubuh ; kolaborasi dengan dokter pemberian terapi antibiotik dan antipiretik.

33 23 d. Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis selama dua hari yaitu : memonitor suhu tubuh ; memberikan kompres hangat ; menganjurkan keluarga untuk anaknya memakai pakaian tipis menyerap keringat ; memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang peningkatan suhu ; berkolaborasi dengan dokter pemberian Antipiretik (paracetamol syirup, 1 sendok teh). Pada hari kamis, 5 April 2012 tidak dilakukan tindakan keperawatan karena pasien sudah diperbolehkan pulang, tetapi keadaan masih belum sembuh total. e. Evaluasi tindakan yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode SOAP (Subyektif, Obyektif, Assesment, Planning). Evaluasi dilakukan selama dua hari yaitu masalah teratasi, intervensi dihentikan karena pasien sudah diperbolehkan pulang tetapi kondisi belum sembuh total. 2. Saran a. Bagi Rumah Sakit Diharapkan memberikan pelayanan kepada pasien seoptimal mungkin dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. b. Bagi Institusi Pendidikan Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana prasarana yang merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek klinik dan pembuatan laporan.

34 24 c. Bagi Penulis Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien secara optimal.

35 DAFTAR PUSTAKA Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Alih Bahasa: Waluyo Agung, Yasmin Asih, Juli, Kuncoro, I Made Karyasa. Jakarta: EGC. Doenges, ME., Moorhouse dan M.F., Geisster A. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC. Hermalinda. (2010). Pemanfaatan Teknologi dalam Pengukuran Suhu. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Jakarta. FKUI.ac.id_pdf. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. (2009). Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia. Jakarta: PT. ISFI. Iqbal Wahid Mubarak. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC. Herdman, Heather. (2009). Nanda Internasional Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Alih Bahasa: Sumarwati Made, Widiarti Dwi, Tiar Estu, Translate: Ester Monica. Jakarta: EGC. Nursalam. (2003). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi II. Jakarta: Salemba Medika Poerwo Soedarmo, dkk. (2002). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Infeksi dan Penyakit Tropis. Edisi I. Jakarta: IDAI. Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Volume 1. Jakarta: EGC. Purwanti, Sri, Ambarwati Nur W. (2008). Pengaruh Kompres Hangat terhadap Perubahan Suhu Tubuh pada Pasien Anak Hipertermi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. UMS Surakarta. Di akses pada tanggal 10 April Purwoko, Jauhari Ismail, Soetaryo. (2003). Demam pada Anak: Perabaan Kulit, Pemahaman dan Tindakan Ibu. Volume 35 No. 2. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RS Dr. Sardjito. Yogyakarta. Diakses pada tanggl 16 April

36 Riyatno, Puspitasari Ine, Sutrisna Eman. (2011). Cost Effectiveness Analysis Pengobatan Demam Thypoid Anak Menggunakan Sefotaksim dan Kloramfenikol. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal soedirman: RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Diakses pada tanggal 13 April Saleh, Julianto. (2003). Hierarki Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow: Aplikasi Terhadap Klasifikasi Mad u dalam Proses Dakwah. Diakses pada tanggal 16 April detil/id/24:112598/q/pengarang:%20julianto%20/offset/0/limit Sarasvati, Yuliani. (2010). Menjadi Dokter bagi Anak Anda. Kalibayem. Yogyakarta. Bahtera Buku. Suriadi, Yuliani. (2010). Buku Pegangan Praktis Klinik Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi 2. Jakarta. Sagung Seto. Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.

37 LAMPIRAN

38 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Intiyas Dian Karyawati Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 19 Juli 1990 Jenis kelamin Alamat Rumah Riwayat Pendidikan : Perempuan : Dawung Rt. 02/I Godog, Polokarto, Sukoharjo : TK Godog I SD Negeri Godog I SMP Negeri I Polokarto SMA Negeri I Polokarto Riwayat Organisasi : OSIS

39

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM TIPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM TIPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM TIPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO DISUSUN OLEH : HARTANTI PUJI LESTARI NIM. P.09023 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

STUDI KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMI PADA An. R DENGAN DEMAM THYPOID DI BANGSAL. ANGGREK RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO

STUDI KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMI PADA An. R DENGAN DEMAM THYPOID DI BANGSAL. ANGGREK RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMI PADA An. R DENGAN DEMAM THYPOID DI BANGSAL ANGGREK RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN DI SUSUN OLEH: SRI SUNARTI NIM. P.10055 DISUSUN OLEH : SRI SUNARTI NIM.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA AN. M DENGAN FEBRIS DI BANGSAL BAKUNG RS PANTI WALUYO SURAKARTA

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA AN. M DENGAN FEBRIS DI BANGSAL BAKUNG RS PANTI WALUYO SURAKARTA STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA AN. M DENGAN FEBRIS DI BANGSAL BAKUNG RS PANTI WALUYO SURAKARTA DISUSUN OLEH : DITA SARASWATI NIM. P.09012 PROGRAM STUDI DIII

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,

Lebih terperinci

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut: A. lisa Data B. Analisa Data berikut: Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai No. Data Fokus Problem Etiologi DS: a. badan terasa panas b. mengeluh pusing c. demam selama

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 Kepaniteraan Klinik Pediatri Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2013

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2010 jam 10.00 di Ruang Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, keluarga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009). BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas asuhan kebidanan pada bayi S dengan ikterik di RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan manajemen asuhan kebidanan varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum spontan di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung Semarang pada tanggal 14 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April 2010 A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Biodata Pasien Nama : An. A Tanggal lahir : 21 Agustus 2009 Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Agama

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME CAIRAN PADA An.F DENGAN GASTROENTERITIS AKUT DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME CAIRAN PADA An.F DENGAN GASTROENTERITIS AKUT DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN VOLUME CAIRAN PADA An.F DENGAN GASTROENTERITIS AKUT DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan BAB III TIJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada An. A dengan Gastroenteritis dehidrasi sedang di ruang luqman Rumah Sakit Roemani

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. BIODATA 1. Identitas Pasien. Nama Umur Jenis kelamin Suku/Bangsa Agama : An. F : 3 tahun : Perempuan : Jawa / Indonesia : Islam Status pernikahan : - Pekerjaan : - Alamat : Kedung

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil. Jenis kelamin : Perempuan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil. Jenis kelamin : Perempuan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil sebagai berikut : 1. Identitas klien Nama : Ny. S Umur : 49 Tahun Jenis kelamin : Perempuan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 10 Juni 2014 pukul 14.00 WIB.

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG BAB III ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG A. PENGKAJIAN Tanggal 20 juni 2011, jam 10. 00 WIB 1. a) Biodata pasien Nama Usia Jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal 17-07-2012 jam 10.00 WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Identitas Pasien Nama Nn. S, umur 25 tahun,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A Pengkajian 1 Biodata a Identitas Pasien Pasien bernama Nn. L, umur 14 tahun, jenis kelamin perempuan, suku bangsa jawa indonesia, agama Islam, pendidikan SMP kelas 2, alamat Demak,

Lebih terperinci

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun. DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK A. TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian Tempat : RSUD Sunan Kalijaga Demak Hari / Tanggal : Rabu, 11

Lebih terperinci

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, KASUS GIZI BURUK 1. Identitas a. Identitas Balita Nama : Yuni Rastiani Umur : 40 bln (29-06-2009) Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 29-06-2009 Alamat Agama Suku : Bojong Kaum

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KASUS

BAB III ANALISA KASUS BAB III ANALISA KASUS 3.1 Pengkajian Umum No. Rekam Medis : 10659991 Ruang/Kamar : Flamboyan 3 Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2011 Diagnosa Medis : Febris Typhoid a. Identitas Pasien Nama : Nn. Sarifah Jenis

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN Dilakukan pada tanggal : 13 Juni 2011 1. Biodata a. Identitas Klien Nama Jenis kelamin Umur Alamat : An. M : Laki-laki : 2 Tahun 10 bulan : Tandang 07/10 Semarang No.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Februari di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung, Semarang.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Februari di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung, Semarang. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Februari 2010 di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung, Semarang. 1. Identitas a. Identitas Klien Nama klien

Lebih terperinci

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. A DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG BAITUL ATHFAL RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. A DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG BAITUL ATHFAL RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG BAB III ASUHAN KEPERAWATAN An. A DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG BAITUL ATHFAL RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG A. PENGKAJIAN 1. a) Biodata pasien Nama Usia Jenis kelamin Agama Suku bangsa Alamat

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA AN. Z DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG BAKUNG RS PANTI WALUYO SURAKARTA

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA AN. Z DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG BAKUNG RS PANTI WALUYO SURAKARTA STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA AN. Z DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG BAKUNG RS PANTI WALUYO SURAKARTA DISUSUN OLEH : LUSI HARTANTI NIM. P.09028 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Umur Negeri asal Suku Agama Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat : A : 6 tahun : Jambi : Minang : Islam : Laki-laki : Pelajar : Sungai Penuh, Jambi Seorang pasien anak laki-laki,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Suku bangsa Agama Alamat : An. B : 6 tahun : lakilaki : Jawa/Indonesia : Islam : Gunung Pati, Semarang No. Register : 5526221

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi LAPORAN PENDAHULUAN I. Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul 14.00 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Jenis Kelamin Umur Agama Suku Bangsa : An. R : Perempuan : 10 bulan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam ) BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa Agama : An. T : 5,5 tahun : Perempuan : Jawa : Islam Anak ke : 1 Alamat Diagnosa Medis : Plamongan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA AN. N DENGAN HEPATOTOKSIK DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA AN. N DENGAN HEPATOTOKSIK DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA AN. N DENGAN HEPATOTOKSIK DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO DI SUSUN OLEH : ARNY SUSANTI P.09007 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 11 BAB II RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 22 Januari 20007 jam 07.30 WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 1. Biodata. a. Identitas

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KASUS

BAB III LAPORAN KASUS BAB III LAPORAN KASUS A. Biodata 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa Agama : An. I : 5 bulan : Laki-laki : Jawa, Indonesia : Islam Status Perkawinan : - Pendidikan : - Pekerjaan : -

Lebih terperinci

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A. Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)

ASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) ASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) Mimatun Nasihah* Eka Ayu Apriliana** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

TUGAS SISTEM INTEGUMEN TUGAS SISTEM INTEGUMEN PENGKAJIAN PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS TINEA KRURIS Oleh : MUHAMMAD FAHRI NIM: 108 STYC 15 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 ) BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMIA PADA An.R DENGAN Obs. DHF DI RUANG ANGGREK RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMIA PADA An.R DENGAN Obs. DHF DI RUANG ANGGREK RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMIA PADA An.R DENGAN Obs. DHF DI RUANG ANGGREK RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN DI SUSUN OLEH: RAGIL MURTININGSIH NIM. P.10048 PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran I PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama :Tn. G Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 25 tahun Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA Identitas Pasien Nama : Tn.D Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 67 Tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA Nur Hasanah* dan Heti Latifah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI) LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI) A. Masalah Keperawatan Gangguan kebutuhan suhu tubuh (Hipertermi) B. Pengertian Hipertermi adalah peningkatan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011. BAB III TINJAUAN KASUS Asuhan keperawatan dilakukan terhadap Tn. S dari pengkajian thypoid di RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011. A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum TK Purwanida I

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum TK Purwanida I BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum TK Purwanida I TK Purwanida I terletak di Jalan Srikandi No 12 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA An. A DENGAN BRONKITIS DI BANGSAL FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA An. A DENGAN BRONKITIS DI BANGSAL FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA An. A DENGAN BRONKITIS DI BANGSAL FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO DISUSUN OLEH : PERTI SUTANTI NIM. P.09092 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam 10.30 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Klien Ny. S, umur 35 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Kalisegoro

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL A. Pengertian Terapi murottal adalah rekaman suara Al-Qur an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-Qur an), lantunan Al-Qur an secara fisik mengandung

Lebih terperinci

NUR INDAH LESTARI NIM.P.11103

NUR INDAH LESTARI NIM.P.11103 PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA ASUHAN KEPERAWATAN Nn. S DENGAN POST LUMPEKTOMI FIBROADENOMA MAMMAE (FAM) SINISTRA DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT DAERAH SUKOHARJO Karya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pukul 06.45

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sebagian individu yang unik dan mempunyai. kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangannya. Kebutuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sebagian individu yang unik dan mempunyai. kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangannya. Kebutuhan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan sebagian individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangannya. Kebutuhan tersebut dapat meliputi kebutuhan fisiologis seperti

Lebih terperinci

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja

Lebih terperinci

DI SUSUN OLEH : TYAS INDRIATI NIM. P PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

DI SUSUN OLEH : TYAS INDRIATI NIM. P PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013 STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA An. N DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG BAKUNG RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA DI SUSUN OLEH : TYAS INDRIATI NIM. P.10064

Lebih terperinci

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan 5. Pengkajian a. Riwayat Kesehatan Adanya riwayat infeksi saluran pernapasan sebelumnya : batuk, pilek, demam. Anoreksia, sukar menelan, mual dan muntah. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis ASUHAN KEPERAWATAN Kasus : Nn.A (20 th) datang ke RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Klien mengatakan nyeri kepala, mual, muntah, dan terdapat bintik merah di lengan kanan atas. A. Pengkajian

Lebih terperinci

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP: 1 Berkas Pasien Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : No Berkas : No Rekam Medis : Pasien Ke : dalam keluarga Data Administrasi tanggal diisi oleh Nama: NPM/NIP: Nama Umur / tgl. Lahir Alamat Jenis kelamin

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk

Lebih terperinci

BAB Ш TINJAUAN KASUS

BAB Ш TINJAUAN KASUS BAB Ш TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang asuhan keperawatan pada anak.f dengan typhus Abdominalis yang di rawat di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Asuhan keperawatan

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA Tn. L : DECOMPENSASI CORDIS DI RUANG MAWAR 1 RSUD KARANGANYAR

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA Tn. L : DECOMPENSASI CORDIS DI RUANG MAWAR 1 RSUD KARANGANYAR STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA Tn. L : DECOMPENSASI CORDIS DI RUANG MAWAR 1 RSUD KARANGANYAR DI SUSUN OLEH : RAUFI AH ANADH MAHENDAR NIM P.09040 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

Lebih terperinci

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

KONSEP TEORI. 1. Pengertian KONSEP TEORI 1. Pengertian Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. secara autoanamnesa dan alloanamnesa di RSUP dr. Karyadi Semarang. kering, cemas karena penyakitnya tak kunjung sembuh.

BAB III TINJAUAN KASUS. secara autoanamnesa dan alloanamnesa di RSUP dr. Karyadi Semarang. kering, cemas karena penyakitnya tak kunjung sembuh. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 Maret 2010 jam 08.00 WIB secara autoanamnesa dan alloanamnesa di RSUP dr. Karyadi Semarang terhadap klien Ny. S, 45 tahun, pekerjaan

Lebih terperinci

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan ANAMNESIS Nama lengkap FAKULTAS KEDOKTERAN Nama: An. R : 11 tahun : An. R Tempat dan tanggal lahir : 8 Juni 2002 Nama Ayah Pekerjaan Ayah Nama Ibu Pekerjaan Ibu Alamat : Tn.D : Swasta : Ny. N : IRT : Jati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk tiap tahunnya. Insiden tertinggi demam thypoid terdapat pada anakanak. kelompok umur 5 tahun (Handini, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. penduduk tiap tahunnya. Insiden tertinggi demam thypoid terdapat pada anakanak. kelompok umur 5 tahun (Handini, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik. Demam thypoid dijumpai secara luas di berbagai Negara berkembang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis.

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN S IDENTITAS PASIEN S NAMA: MUH FARRAZ BAHARY S TANGGAL LAHIR: 07-03-2010 S UMUR: 4 TAHUN 2 BULAN ANAMNESIS Keluhan utama :tidak

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Tanggal 16 juni. Jam 09.00 1. Biodata a. Identitas pasien : Nama : An. P Umur : 4 bulan Jenis kelamin : laki laki Suku bangsa : Indonesia Agama : kristen Alamat : RT

Lebih terperinci

Pola buang air besar pada anak

Pola buang air besar pada anak Diare masih merupakan masalah kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka kematiannya yang masih tinggi. Balita di Indonesia ratarata akan mengalami diare 23 kali per tahun. Dengan diperkenalkannya

Lebih terperinci

INOVASI KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK. Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk

INOVASI KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK. Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk INOVASI KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK I. Pengertian Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi klien dari ancaman kesehatan potensial. dengan kata lain, pencegahan penyakit

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Tanggal pengkajian, 11 Maret 2010, jam 16.00. A. Biodata Pada saat dilakukan pengkajian pada Ny. R dari tanggal 11 Maret 2010 di ruang Fatimah, didapatkan data yaitu : umur 21 tahun,

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE) LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE) Di Ruang Cendana V RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tugas Mandiri Stase Praktek

Lebih terperinci

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG I. PENGKAJIAN isteri (klien) Suami Nama : Ny.S Tn. H Umur : 21 Tahun 22 Tahun Agama : Islam Islam Pendidikan : SMA SMU Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta Suku / Bangsa : Jawa Jawa Alamat : Ngawi Ngawi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan melaporkan asuhan keperawatan pada klien Ny. S. dengan mioma uteri di ruang B-3 Gynekologi RSP Kariadi Semarang. Adapun data yang di peroleh dari wawancara,

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA TN. P DENGAN HEMATEMESIS MELENA DI RUANG MAWAR I RSUD KARANGANYAR

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA TN. P DENGAN HEMATEMESIS MELENA DI RUANG MAWAR I RSUD KARANGANYAR STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA TN. P DENGAN HEMATEMESIS MELENA DI RUANG MAWAR I RSUD KARANGANYAR DI SUSUN OLEH : MUHAMMAD FERDAUS WAHYU UTOMO NIM. P.09032 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 0 Desa Lenek Kec. Aikmel EVALUASI LAYANAN KLINIS PUSKESMAS LENEK 06 GASTROENTERITIS AKUT. Konsistensi

Lebih terperinci

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS A. PENGKAJIAN I. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Alamat : An. A : 1,6 tahun :

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG Dalam bab ini penulis akan melaporkan Asuhan Keperawatan Pada Ny. D dengan Post

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA TN. M DENGAN BRONKITIS KRONIS DI RUANG BOUGENVIL RS PANTI WALUYO SURAKARTA

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA TN. M DENGAN BRONKITIS KRONIS DI RUANG BOUGENVIL RS PANTI WALUYO SURAKARTA STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA TN. M DENGAN BRONKITIS KRONIS DI RUANG BOUGENVIL RS PANTI WALUYO SURAKARTA DISUSUN OLEH : ROSNITA YULIANA MANURUNG NIM. P.09044 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan tanggal 16 18 juni 2011 pukul 08.00 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Suku bangsa Agama Status perkawinan : An. Y : 4 bulan 20 hari :

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 9 April 2012 jam 08.00 WIB dengan hasil sebagai berikut : 1. Identitas Pasien Pasien bernama Ny. S, berumur 33 tahun, berjenis kelamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella thypi (S thypi). Pada masa inkubasi gejala awal penyakit tidak tampak, kemudian

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 83 tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl.

Lebih terperinci

BAB Ш TINJAUAN KASUS

BAB Ш TINJAUAN KASUS BAB Ш TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang asuhan keperawatan pada An. FSA dengan obs. Febris Typoid yang di rawat diruang lukman rumah sakit roemani muhammadiyah semarang. Asuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 persentase jumlah penduduk berdasarkan usia di pulau Jawa paling banyak adalah

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen

CATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan NO. DX Hari/Tanggal Pukul (wib) Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) 1 Senin/27 Januari 2014 2 Senin/27 Januari 2014 16.00 1. Mengkaji kemampuan

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pada bab ini penulis melaporkan asuhan perawatan yang telah diberikan pada Tn. M

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pada bab ini penulis melaporkan asuhan perawatan yang telah diberikan pada Tn. M BAB III RESUME KEPERAWATAN Pada bab ini penulis melaporkan asuhan perawatan yang telah diberikan pada Tn. M dengan Typus Abdominalis di ruang Ustman di Rumah Sakit Roemani Semarang mulai tanggal 14 Juni

Lebih terperinci

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Tindakan keperawatan (Implementasi) LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan

Lebih terperinci