STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA AN. N DENGAN HEPATOTOKSIK DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA AN. N DENGAN HEPATOTOKSIK DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO"

Transkripsi

1

2 STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA AN. N DENGAN HEPATOTOKSIK DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO DI SUSUN OLEH : ARNY SUSANTI P PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hepatotoksik adalah kelainan pada hepar yang disebabkan oleh obat. Hepar sebagai organ penting dalam metabolisme obat, harus bekerja keras untuk menjinakkan dan mengekskresi bahan atau obat khususnya metabolitnya yang tidak berguna yang justru dapat menganggu hepar. Pada dasarnya enzim hepar merubah obat menjadi bahan yang lebih polar (Suasono, 2003). Metabolisme obat dalam hepar ada 2 tahap. Pada tahap 1, terdapat reduksi hidrolisa dan pertama oksidasi. Pada tahap ini belum terjadi proses detoksikasi, karenanya kadang-kadang terbentuk suatu bahan metabolit yang justru bersifat toksik. Pada tahap 2, terjadi reaksi konjugasi dengan asam glukonat, sulfat glisin dan lain-lain, sehingga terbentuk bahan yang kurang toksik, mudah larut dalam air dan secara biologis kurang aktif. Metabolisme ini terjadi dalam sel hepar (Suasono, 2003). Salah satu obat yang dapat menyebabkan hepatotoksik adalah obat anti TB contohnya adalah Rifampisin hal ini disebabkan rendahnya kadar obat dalam plasma yang menyebabkan faktor predisposisi terjadinya kegagalan pengobatan atau kekambuhan. Efek samping obat biasanya ringan efek samping yang berat adalah hepatotoksik. Penanda dini dari hepatotoksik adalah peningkatan enzim-enzim transaminase dalam serum yang terdiri dari 1

4 2 aspartate amino transaminase (AST/SGOT) yang disekresikan secara pararel dengan alanine amino transferase (ALT/SGPT) yang merupakan penanda yang spesifik untuk mendeteksi adanya kerusakan hepar (Prihatni, 2005) Gambaran klinis hepatotoksik adalah berupa malaise, ikterik, mual muntah, dan terjadi gagal hati akut. Dari mual, muntah dapat menyebabkan anoreksia sehingga menyebabkan gangguan nutrisi pada anak atau gangguan sistem penceraan. Saat ini pertumbuhan dan perkembangan pada anak sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternalnya adalah nutrisi yang didapat oleh anak (Rusmawati, 2009). Nutrisi adalah substansi organik dan non organik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Kebutuhan gizi seseorang ditentukan oleh faktor usia, jenis kelamin, jenis kegiatan, dan sebagainya (Kozier, 2004). Penyebab dari ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak antara lain adalah asupan nutrisi yang tidak adekuat baik secara kuantitatif maupun kalitatif yang menyebabkan kurangnya nutrisi, dan stres emosi yang dapat menurunkan nafsu makan atau absorbsi makanan yang tidak adekuat (Yupi, 2004: 52). Kekurangan nutrisi pada anak juga akan menyebabkan marasmus dan kwasiokor. Marasmus atau tulang berbalut kulit dapat terjadi akibat tidak tersedianya bahan pangan, kondisi semikelaparan yang berkepanjangan, dan penyapihan yang terlalu dini dan kwasiokor adalah kondisi defisiensi protein

5 3 yang hebat (Mubarak, 2008: 34). Pada pasien hepatotoksik pada anak terjadi tanda gejala mual dan muntah yang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi sehingga harus memerlukan penangan lebih lanjut. Orang tua diharapkan mempunyai pemahaman yang tepat tentang nutrisi yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang sehingga nutrisi dapat diberikan pada anak sesuai dengan kebutuhan. Meskipun ada banyak faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi, seperti status ekonomi rendah, sosial rendah, pendidikan rendah, dan sebagainya (Yupi, 2004: 103). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus yang berjudul Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada An.N dengan Hepatotoksik di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. B. Tujuan penulisan 1. Tujuan Umum Melaporkan kasus Kebutuhan Nutrisi pada An. N dengan Hepatotoksik di RSUD Sukoharjo. 2. Tujuan khusus a. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan anak dengan Kebutuhan Nutrisi pada pasien Hepatotoksik. b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan anak dengan Kebutuhan Nutrisi pada pasien Hepatotoksik.

6 4 c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan anak dengan Kebutuhan Nutrisi pada pasien Hepatotoksik. d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan anak dengan Kebutuhan Nutrisi pada pasien Hepatotoksik. e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan anak dengan Kebutuhan Nutrisi pada pasien Hepatotoksik f. Penulis mampu menganalisa kondisi kebutuhan nutrisi pada pasien dengan Hepatotoksik. C. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Teoritis Hasil penulisan ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi di bidang perawatan tentang asuhan keperawatan kebutuhan nutrisi dengan hepatotoksik. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Institusi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada kebutuhan nutrisi dengan Hepatotoksik. Sehingga mampu meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan pada anak b. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai informasi kepada mahasiswa dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan keperawatann denagan kebutuhan nutrisi pada pasien Hepatotoksik.

7 5 c. Bagi penulis Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman khususnya pada kebutuhan nutrisi dengan Hepatotoksik.

8 BAB II LAPORAN KASUS Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang studi kasus yang dilakukan pada An. N, tanggal 3 April 2012 di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. Studi kasus dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi. Pengkajian pada kasus ini diperoleh dengan cara auto dan allo anamnesa, mengadakan pengamatan atau observasi langsung, pemeriksaan fisik, menelaah catatan medis dan catatan perawat. A. IDENTITAS KLIEN Data pengkajian didapat hasil tanggal masuk 2 April 2012, identitas klien nama An.N, lahir tanggal 24 Agustus 2006, umur 5 tahun 7 bulan. Agama Islam, alamat Bendosari Sukoharjo, diagnosa medis Hepatotoksik, yang bertanggung jawab Ny. S usia 36 tahun seorang ibu rumah tangga, pendidikan SMP. B. PENGKAJIAN Keluhan yang dirasakan klien diwaktu mengkaji adalah ibu klien mengatakan klien tidak mau makan dan badannya lemas. Adapun riwayat penyakit sekarang ibu klien mengatakan sekitar 2 minggu sebelum masuk rumah sakit klien diperiksakan ke rumah sakit. Menurut dokter yang memeriksa klien menderita penyakit TB, lalu oleh dokter klien diberi obat anti TB. Setelah obat tersebut diminum selama sekitar 10 hari tepatnya pada 6

9 7 Sabtu 31 Maret 2012 klien mengeluh sakit perut dan muntah- muntah kemudian oleh ibunya klien diperiksakan ke RSUD Sukoharjo. Menurut dokter yang memeriksa klien dianjurkan untuk rawat jalan dulu. Senin 2 April 2012 klien mengeluh perutnya sakit dan muntah muntah lagi, oleh ibunya klien langsung diperiksakan ke Poliklinik RSUD Sukoharjo menurut hasil pemeriksaan klien didiagnosa penyakit hepatotoksik dan klien dianjurkan untuk rawat inap kemudian klien dirawat di bangsal Flamboyan kamar 8.3. Pada riwayat kesehatan lalu didapatkan data pada kehamilan ibu mengatakan klien merupakan anak ketiga yang lahir pada tanggal 24 Agustus Ibu klien mengatakan selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan. Saat hamil ibu klien mengatakan dirinya sehat dan hanya mengkonsumsi tablet Fe dari bidan. Pada kelahiran ibu klien mengatakan klien lahir secara spontan selama kurang lebih 9 jam di Rumah bersalin. Ibu klien mengatakan klien lahir dengan berat badan 3000 gram dan panjang badan 48 cm, saat lahir klien tidak mengalami kelainan apapun. Penyakit sebelumnya ibu klien mengatakan sebelumnya tidak pernah sakit apapun biasanya hanya batuk, pilek, panas dan setelah diperiksakan ke Bidan biasanya langsung sembuh. Tetapi sebelum masuk rumah sakit klien menderita penyakit TB, Klien tidak mempunyai alergi terhadap apapun. Saat ini klien mendapatkan obat Cefotaxim 250 mg, Ranitidin 25 mg, Ondansetron 1,25 mg. Ibu klien mengatakan klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap HB0 waktu lahir, BCG saat usia satu bulan, Polio saat usia

10 8 satu, dua, tiga, empat bulan, DPT saat usia dua bulan, tiga bulan, empat bulan dan campak saat usia sembilan bulan. Pertumbuhan dan perkembangan, ibu klien mengatakan berat badan klien waktu lahir 3 kg, usia 1 tahun 8 kg, saat ini 13 kg. Pada usia 1 tahun klien sudah bisa berjalan. Perkembangan klien termasuk kategori normal. Pemeriksaan fisik yang didapat pada tanggal 3 April 2012 adalah keadaan umum klien tampak lemah, kulit berwarna sawo matang, turgor kulit jelek. Mata sklera ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, simetris kanan dan kiri. Mulut bersih, mukosa bibir kering, warna merah muda, warna gusi merah, tidak ada caries gigi. Pemeriksaan gastrointestinal klien merasakan mual, muntah, dan tidak mau makan. Pemeriksaan abdomen inspeksi bentuk datar, auskultasi bunyi bising usus 8x/menit, palpasi terdapat nyeri tekan di abdomen bagaian kanan atas, perkusi terdengar timpani. Ekstermitas tangan kiri terpasang infus D1/2 NS 15 tpm, kaki kanan dan kiri normal, tonus otot lemah. Pemeriksaan antropometri didapatkan TB 110 cm, BB 13 kg, lingkar kepala 48 cm, lingkar dada 49 cm, lingkar lengan atas 15 cm. Pemeriksaan tanda vital didapatkan suhu tubuh pasien C, respirasi 22x/menit, denyut nadi 102x/menit. Pemeriksaan umum didapatkan keadaan umum klien tampak lemah dan klien hanya diam saja. Riwayat nutrisi ibu klien mengatakan klien minum ASI sampai usia 1 tahun 5 bulan setelah itu klien diberi susu formula, mulai umur 5 bulan klien sudah mendapatkan makanan pendamping.

11 9 Pengkajian pola nutrisi didapatkan ibu klien mengatakan sebelum sakit klien makan 3x sehari dengan nasi, lauk, sayur dan minum air putih sehari sekitar 4 gelas belimbing dan kadang minum susu, selama di rumah sakit klien tidak mau makan dan minum air putih sehari sekitar 2 gelas belimbing kadang minum susu 1 gelas belimbing. Pengkajian eliminasi pada tanggal 3 April 2012 adalah ibu klien mengatakan sebelum sakit klien BAB 1 x sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau khas, tidak bercampur darah dan BAK 5 x sehari dengan warna kuning jernih, bau khas amoniak. Selama sakit ibu klien mengatakan klien belum BAB sejak masuk rumah sakit dan BAK 5 x sehari dengan warna kuning jernih, bau khas amoniak. Pemeriksaan penunjang tanggal 2 April 2012 yaitu semua pemeriksaan laboratorium normal kecuali SGPT 274,10 (N: 21 25), SGOT 263,60 (N: 21 25) yang mengalami kenaikan. Karena klien mengalami kerusakan hepar. Terapi medis pada tanggal 3 April 2012 klien mendapatkan infus D1/2NS 15 tpm, Injeksi Cefotaxim 2 x 250 mg, Ondansentron 2 x 1,25 mg, Ranitidin 3 x 25 mg. Pada tanggal 4 April 2012 klien mendapatkan infus D1/2NS 15 tpm, injeksi Cefotaxim 2 x 250 mg, Ondansentron 2 x 1,25 mg, Ranitidin 3 x 25 mg. Pada tanggal 5 April 2012 klien mendapatkan terapi infus D1/2NS 15 tpm, Ondansentron 2 x 1,25 mg, Ranitidin 3 x 25 mg, injeksi Cefotaxim pada tanggal ini di stop. Ranitidine berfungsi untuk mengurangi nyeri pada lambung, Ondansentron berfungsi untuk mengurangi mual dan muntah, Cefotaxim sebagai antibiotik.

12 10 C. DAFTAR PERUMUSAN MASALAH Dari data yang sudah didapatkan penulis dari hasil pengkajian maka penulis dapat menegakkan diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat. Disini penulis hanya mencantumkan diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dengan alasan kebutuhan nutrisi merupakan salah satu masalah kebutuhan dasar manusia yang harus segara ditangani. Nutrisi adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Diagnosa tersebut ditunjang oleh data subyektif ibu klien mengatakan An. N tidak mau makan, mual dan muntah. Data obyektif yang didapatkan adalah TB 110 cm, BB 13 kg, lingkar kepala 48 cm, lingkar dada 49 cm, lingkar lengan atas 15 cm, klien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit jelek. D. TUJUAN DAN KRITERIA HASIL Dari hasil pengkajian dan perumusan masalah yang sudah ada penulis menentukan tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan status nutrisi pada klien terpenuhi dengan kriteria hasil klien mau makan dan habis 1 porsi, klien tidak mual dan muntah, mukosa bibir lembab, turgor kulit baik, klien tampak tidak lemas, terjadi peningkatan berat badan 0,5 kg dalam waktu 3 hari.

13 11 E. PERENCANAAN Setelah ditemukan permasalahan keperawatan pada diagnosa Ketidakseimbangaan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat. Penulis membuat intervensi yaitu: kaji status nutrisi klien dengan pengkajian ABCD untuk membantu mengidentifikasi status nutrisi pada klien, tentukan motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan dengan rasional kebiasaan makan yang tidak teratur akan menganggu perubahan nutrisi klien, pantau nilai laboratorium khususnya albumin dengan rasional albumin sangat berpengaruh terhadap nutrisi klien albumin berfungsi untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, ketahui makanan kesukaan klien dengan rasional agar kita tahu makanan apa yang disukai klien sehingga kita bisa memotivasi klien untuk makan, tentukan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan rasional agar klien tahu bagaimana pentingnya nutrisi yang baik bagi tubuh, ajarkan pasien dan keluarga tentang makanan yang bergizi dengan rasional agar keluarga dan klien tahu apa makanan yang bergizi yang seharusnya dimakan, kolaborasi dengan dokter pemberian obat Antiemetik dan Antasida sesuai dosis yang dianjurkan dengan rasional obat Antiemetik untuk mengurangi mual dan muntah, obat Antasida untuk mengurangi nyeri pada lambung. F. IMPLEMENTASI Berdasarkan intervensi yang sudah dibuat penulis untuk mengatasi diagnosa ketidakseimbanggan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

14 12 berhubungan dengan intake yang tidak adekuat penulis melakukan Implementasi pada tanggal 3 April 2012 jam WIB penulis melakukan tindakan keperawatan mengkaji status nutrisi klien dengan respon subyektif: ibu klien mengatakan klien tidak mau makan, klien merasa mual dan muntah, dan obyektifnya BB 13 kg, TB 110 cm, mukosa bibir kering, turgor kulit jelek, klien tampak lemah. Pada tanggal 3 April 2012 jam WIB penulis melakukan tindakan keperawatan mengukur antoprometri pada klien dengan respon subyektif klien mengatakan bersedia dan obyektifnya TB 110 cm, BB 13 kg, lingkar kepala 48 cm, lingkar dada 49 cm, jam WIB penulis melakukan tindakan keperawatan memberikan injeksi Ranitidin 25 mg dan Ondansentron 1,25 mg dengan respon subyektif klien mengatakan mau diinjeksi, obyektifnya Ranitidin 25 mg dan Ondansentron 1,25 mg masuk melalui IV dan tidak terjadi syok. Pada tanggal 4 April 2012 jam WIB penulis melakukan tindakan keperawatan mengkaji status nutrisi klien dengan respon subyektif ibu klien mengatakan klien masih belum mau makan, obyektifnya klien merasa mual dan muntah, klien tampak lemas, turgor kulit jelek, mukosa bibir kering. Jam WIB penulis melakukan tindakan keperawatan menganjurkan pada pasien untuk makan sedikit tapi sering dengan respon subyektif ibu klien mengatakan klien tidak mau makan, obyektifnya klien tampak lemas, klien tampak tidak mau makan. Pada jam WIB penulis melakukan tindakan keperawatan mengkolaborasikan dengan dokter pemberian injeksi Ranitidin 25 mg dan Ondansentron 1,25 mg dengan respon subyektif klien mengatakan

15 13 mau diinjeksi, obyektifnya obat Ranitidin 25 mg dan Ondansentron 1,25 mg masuk melalui IV dan tidak terjadi syok. Pada tanggal 5 April 2012 jam WIB penulis melakukan tindakan keperawatan mengkaji status nutrisi klien dengan respon subyektif ibu klien mengatakan klien sudah mau sedikit makan (roti, agar-agar), obyektifnya klien merasa mual dan muntah, klien tampak lemas, turgor kulit jelek, mukosa bibir kering. Pada jam WIB penulis melakukan tindakan keperawatan mengkolaborasikan dengan dokter pemberian injeksi Ranitidin 25 mg dan Ondansentron 1,25 mg dengan respon subyektif klien mengatakan mau diinjeksi, obyektifnya obat Ranitidin 25 mg dan Ondansentron 1,25 mg masuk melalui IV dan tidak terjadi syok. G. EVALUASI Berdasarkan implementasi yang sudah dilakukan penulis mulai tanggal 3-5 April 2012 evaluasi yang didapat adalah pada tanggal 3 April 2012 jam WIB didapatkan hasil ibu klien mengatakan klien tidak mau makan, merasa mual dan muntah, data obyektifnya BB 13 kg, TB 110 cm lingkar kepala 48 cm, lingkar dada 49 cm, turgor kulit jelek, mukosa bibir kering. Dapat disimpulkan masalah nutrisi belum teratasi dan intervensi dilanjutkan yaitu : kaji status nutrisi klien, anjurkan pada klien untuk makan sedikit tapi sering, berikan pendidikan pada klien dan keluarga tentang pentingnya gizi yang sehat. Kolaborasi pemberian injeksi Ondansentron dan Ranitidin. Pada tanggal 4 april 2012 jam WIB penulis melakukan evaluasi dan mendapatkan data ibu klien mengatakan klien masih belum mau makan,

16 14 merasa mual dan muntah, data obyektifnya turgor kulit jelek, mukosa bibir kering. Dimana dapat disimpulkan masalah nutrisi belum teratasi. Dan intervensi dilanjutkan yaitu : kaji status nutrisi klien, anjurkan pada klien untuk makan sedikit tapi sering, berikan pendidikan pada klien dan keluarga tentang pentingnya gizi yang sehat. Kolaborasi pemberian injeksi Ondansentron dan Ranitidin. Pada tanggal 5 April 2012 jam WIB penulis melakukan evaluasi dan mendapatkan data ibu klien mengatakan klien sudah mau sedikit makan, merasa mual dan muntah, data obyektifnya turgor kulit jelek, mukosa bibir kering. Dapat disimpulkan masalah nutrisi belum teratasi dan intervensi dilanjutkan yaitu : kaji status nutrisi klien, anjurkan pada klien untuk makan sedikit tapi sering, berikan pendidikan pada klien dan keluarga tentang pentingnya gizi yang sehat. Kolaborasi pemberian injeksi Ondansentron dan Ranitidin. Pada hari ketiga tanggal 5 April 2012 masalah nutrisi pada klien belum teratasi, sehingga penulis membuat pendelegasiaan pada perawat ruang, untuk melanjutkan intervensi sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya.

17 BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas tentang studi kasus Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada An. N dengan Hepatotoksik di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. Penulis hanya akan membahas prioritas diagnosa keperawatan yang paling utama yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat. Hal ini dilakukan dengan alasan kebutuhan nutrisi merupakan salah satu masalah kebutuhan dasar manusia yang harus segara ditangani. Nutrisi adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang (Yupi, 2004: 52). Prinsip dari pembahasan ini dengan memperhatikan aspek tahapan proses keperawatan antara lain pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Keluhan utama yang dirasakan pasien adalah ibu klien mengatakan klien tidak mau makan, mual, muntah, dan badannya terasa lemas. Penyakit sebelumnya ibu klien mengatakan sebelumnya tidak pernah sakit apapun biasanya hanya batuk, pilek, panas dan setelah diperiksakan ke Bidan biasanya langsung sembuh, tetapi sebelum masuk rumah sakit klien menderita penyakit TB dan sudah diperiksakan ke Dokter. Pertumbuhan dan perkembangan, ibu klien mengatakan berat badan klien waktu lahir 3000 gram, usia 1 tahun 8 kg, 15

18 16 saat ini 13 kg. Pada usia 1 tahun klien sudah bisa berjalan. Perkembangan klien termasuk kategori normal. Pada pengkajian fisik yang sudah dilakukan oleh penulis, penulis mendapatkan data pada pengkajian antropometri didapatkan berat badan pasien 13 kg, tinggi badan pasien 110 cm, lingkar kepala 48 cm, lingkar dada 49 cm, lingkar lengan atas 15 cm. Turgor kulit jelek, mukosa bibir kering. Pola nutrisi ibu klien mengatakan sebelum sakit klien makan 3 x sehari dengan nasi, lauk, sayur dan minum air putih sehari sekitar 4 gelas belimbing dan kadang minum susu, selama di rumah sakit klien tidak mau makan karena merasa mual dan muntah dan minum air putih sehari sekitar 2 gelas belimbing kadang minum susu 1 gelas. Dari pengkajian yang telah dilakukan maka penulis mengambil masalah keperawatan kebutuhan nutrisi, karena kebutuhan nutrisi pada anak jika tidak terpenuhi akan menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang anak yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak jadi terhambat. Selain itu nutrisi yang kurang juga akan mempengaruhi sistem tubuh yang lainnya misalnya akan menyebabkan kekebalan tubuh menurun dan anak mudah terserang penyakit. Dengan ini penulis menitikberatkan masalah kebutuhan nutrisi pada anak. Pengkajian nutrisi yang dilakukan berdasarkan ABCD yaitu A (antropometri) adalah suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh dan bagian khusus tubuh. Antropometri dapat membantu dalam mengidentifikasi masalah nutrisi. Pengukuran antropometri meliputi berat badan, tinggi badan,

19 17 lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar lengan atas. B (biocemikal data) atau test laboratorium, test laboratorium biasanya digunakan untuk mempelajari status nutrisi, test laboratorium tersebut meliputi hemoglobin, albumin, hematrokit. C (clinical sign) atau observasi klinis, observasi klinis dapat menjadi aspek terpenting diantara pengkajian nutrisi. Seperti bentuk pengkajian keperawatan lain, perawat mengobservasi klien tanda-tanda perubahan nutrisi. Karena nutrisi yang tidak tepat mempengaruhi semua sistem tubuh, petunjuk mal nutrisi dapat diobservasi dari pengkajian fisik. Pengkajian fisik tersebut meliputi konjungtiva anemis, mata cekung, mukosa bibir kering, dan lain-lain. D (diet), selain riwayat keperawatan yang umum perawat memperoleh riwayat khusus diet yang lebih untuk mengkaji kebutuhan nutrisi aktual atau potensial. Faktor yang mempengaruhi pola diet antara lain status kesehatan, faktor psikologis, alkohol dan obat, kesalahan informasi dan keyakinan terhadap makanan (Potter dan perry, 2006 : ) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Batasan karakteristiknya adalah nyeri abdomen, berat badan 20% dibawah berat badan ideal, diare, kehilangan rambut berlebihan, bising usus hiperaktif, kurang makanan, kurang informasi, membran mukosa kering, tonus otot menurun, turgor kulit jelek (Herdman, 2011: 86) hal ini sesuai dengan keadaan pasien yaitu klien tidak mau makan, mual dan muntah, klien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit jelek, tonus otot menurun, berat badan pasien 13 kg,

20 18 tinggi badan pasien 110 cm, lingkar kepala 48 cm, lingkar dada 49 cm, lingkar lengan atas 15 cm. Setelah menemukan diagnosa keperawatan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat penulis menyusun kriteria hasil menurut yaitu SMART, S (spesific) dimana tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda, M (measurabel) dimana tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya tentang perilaku klien : dapat dilihat, didengar, diraba, dirasakan, dan dibau. A (achievable) dimana harus dapat dicapai, R (reasonable) dimana tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, T (time) mempunyai batasan waktu yang jelas (Nursalam, 2001: 54) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan status nutrisi pada klien terpenuhi dengan kriteria hasil klien mau makan habis 1 porsi, klien tidak mual dan muntah, mukosa bibir lembab, turgor kulit baik, klien tampak tidak lemas, terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg dalam waktu 3 hari (Judith, 2006: 322). Dengan ditegakkannya diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat penulis merencanakan tindakan keperawatan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi pada klien yaitu kaji status nutrisi klien dengan pengkajian ABCD, tentukan motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan, pantau nilai laboratorium khususnya albumin, ketahui makanan kesukaan klien, ajarkan klien atau keluarga tentang makanan yang bergizi, ajarkan metode

21 19 untuk perencanaan makanan, kolaborasi dengan ahli gizi tentang pemberian diet, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antiemetik dan analgesik (Judith, 2005: 323). Penulis melakukan tindakan keperawatan selama tiga hari sesuai rencana yang telah disusun sebelumnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi pada klien agar kebutuhan nutrisi pada klien terpenuhi. Tindakan keperawatan tersebut adalah mengkaji status nutrisi klien dengan pengkajian ABCD yang bertujuan untuk membantu dalam mengidentifikasi masalah nutrisi. Menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering. Dengan makan sedikit tapi sering dapat mengurangi resiko mual dan muntah. Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makan terlalu cepat. Disfungsi persarafan vagal berperan dalam hipersensitivitas gastrointestinal gangguan pencernaan. Adanya neuropati vagal juga berperan dalam kegagalan relaksasi bagian proksimal lambung waktu menerima makanan, sehingga menimbulkan akomodasi lambung dan rasa cepat kenyang (Dharmika, 2006: 43). Memberitahu pasien atau keluarga tentang pentingnya gizi yang baik untuk klien. Karena orang yang mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi cenderung lebih peduli terhadap kesehatan. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial budaya. Dengan ini, dapat dikatakan tingkat pengetahuan yang cukup pada seseorang akan

22 20 mempengaruhi sikap dan cara seseorang untuk memahami serta merawat penyakitnya (Notoatmojo, 2003). Gizi yang baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak karena pada usia pertumbuhan dan perkembangan anak banyak membutuhkan energi protein. Anak yang mengalami kekurangan gizi akan menyebabkan marasmus dan kwasiokor, Marasmus atau tulang berbalut kulit dapat terjadi akibat tidak tersedianya bahan pangan, kondisi semikelaparan yang berkepanjangan, dan penyapihan yang terlalu dini dan kwasiokor adalah kondisi defisiensi protein yang hebat ( Mubarak, 2008:34) Mengkolaborasikan dengan dokter pemberian obat Ranitidin dan Ondansentron sesuai dosis. Ranitidin adalah obat untuk saluran cerna yaitu golongan antasida dan ulkus, anti busa. Indikasi Ranitidin adalah pengobatan jangka pendek tukak diduodenum aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis. Ondansentron adalah obat saluran cerna yaitu golongan antiemetik yang berfungsi untuk penangan mual dan muntah yang diinduksi oleh sitotoksik, gangguan hati sedang atau berat (ISO, 2010). Dalam pelaksanaan implementasi ini penulis belum bisa melakukan tindakan keperawatan sepenuhnya berdasarkan rencana yang sudah dibuat sebelumnya yaitu tentukan motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan karena klien belum mau makan, pantau nilai laboratorium khususnya albumin karena didalam rumah sakit hasil pemeriksaan laboratorium albumin tidak dicantumkan, ajarkan metode untuk perencanaan makanan hal tersebut

23 21 dikarenakan klien masih anak-anak dan kurang kooperatif untuk melakukan semua yang diinstruksikan oleh penulis. Selama tiga hari penulis belum bisa menyelesaikan masalah pada klien karena klien tidak kooperatif sehingga klien susah untuk melakukan semua yang diinstruksikan penulis, selain itu keluarga pasien juga belum paham benar tentang penyakit yang dialami klien. Maka penulis membuat pendelegasiaan pada perawat jaga untuk melanjutkan intervensi, yaitu kaji status nutrisi klien dengan pengkajian ABCD, pantau nilai laboratorium khususnya albumin, ajarkan klien atau keluarga tentang makanan yang bergizi, ajarkan metode untuk perencanaan makanan, kolaborasi dengan ahli gizi tentang pemberian diet, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antiemetik dan analgesik sesuai dosis. B. KESIMPULAN Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam studi kasus dan pembahasan pada asuhan keperawatan pada An. N dengan kebutuhan nutrisi pada hepatotoksik di ruang Flamboyan rumah sakit umum daerah Sukoharjo, maka penulis mengambil kesimpulan: 1. Penulis mampu melakukan pengkajian dasar pada An. N dengan kebutuhan nutrisi pada hepatotoksik, pengumpulan data dapat diperoleh melalui data subyektif yaitu ibu klien mengatakan klien tidak mau makan dan mual, muntah dan data obyektif yang didapatkan adalah TB 110 cm, BB 13 kg, lingkar kepala 48 cm, lingkar dada 49 cm, lingkar lengan atas 15 cm, klien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit jelek.

24 22 2. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat. 3. Rencana tindakan yang dilakukan pada An. N adalah kaji status nutrisi klien dengan pengkajian ABCD, tentukan motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan, pantau nilai laboratorium khususnya albumin, ketahui makanan kesukaan klien, ajarkan klien atau keluarga tentang makanan yang bergizi, ajarkan metode untuk perencanaan makanan, kolaborasi dengan ahli gizi tentang pemberian diet, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antiemetik dan analgesik (Judith, 2005: 323). 4. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan penulis pada An. N sudah disesuaikan pada rencana keperawatan yang telah disusun dan sudah disesuaikan dengan masalah yang ada pada klien. 5. Masalah keperawatan kebutuhan nutrisi belum teratasi selama tiga hari maka penulis membuat pendelegasian kepada perawat jaga untuk melanjutkan intervensi. C. SARAN Dengan memperhatikan kesimpulan di atas, penulis memberi saran sebagai berikut: 1. Bagi institusi Dapat memberikan waktu pengelolaan pasien lebih banyak karena dengan waktu 3 hari tidak dapat melakukan pengelolaan secara maksimal.

25 23 2. Bagi rumah sakit Dapat lebih diperhatikan dalam melakukan perawatan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada hepatotoksik. 3. Bagi penulis selanjutnya Penulis berharap bisa memberikan tindakan pengelolaan selanjutnya pada pasien dengan kebutuhan nutrisi pada hepatotoksik.

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi Lampiran 1 Senin/ 17-06- 2013 21.00 5. 22.00 6. 23.00 200 7. 8. 05.00 05.30 5. 06.00 06.30 07.00 3. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah /menelan. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Memantau perubahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009). BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas asuhan kebidanan pada bayi S dengan ikterik di RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan manajemen asuhan kebidanan varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KASUS

BAB III ANALISA KASUS BAB III ANALISA KASUS 3.1 Pengkajian Umum No. Rekam Medis : 10659991 Ruang/Kamar : Flamboyan 3 Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2011 Diagnosa Medis : Febris Typhoid a. Identitas Pasien Nama : Nn. Sarifah Jenis

Lebih terperinci

ii

ii i ii iii iv iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat, rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul ASUHAN

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 Kepaniteraan Klinik Pediatri Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2013

Lebih terperinci

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan BAB III TIJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada An. A dengan Gastroenteritis dehidrasi sedang di ruang luqman Rumah Sakit Roemani

Lebih terperinci

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut: A. lisa Data B. Analisa Data berikut: Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai No. Data Fokus Problem Etiologi DS: a. badan terasa panas b. mengeluh pusing c. demam selama

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 10 Juni 2014 pukul 14.00 WIB.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April 2010 A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Biodata Pasien Nama : An. A Tanggal lahir : 21 Agustus 2009 Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Agama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan melaporkan asuhan keperawatan pada klien Ny. S. dengan mioma uteri di ruang B-3 Gynekologi RSP Kariadi Semarang. Adapun data yang di peroleh dari wawancara,

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 11 BAB II RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 22 Januari 20007 jam 07.30 WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 1. Biodata. a. Identitas

Lebih terperinci

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, KASUS GIZI BURUK 1. Identitas a. Identitas Balita Nama : Yuni Rastiani Umur : 40 bln (29-06-2009) Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 29-06-2009 Alamat Agama Suku : Bojong Kaum

Lebih terperinci

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM TIPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM TIPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM TIPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO DISUSUN OLEH : HARTANTI PUJI LESTARI NIM. P.09023 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum spontan di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung Semarang pada tanggal 14 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis mengambil kasus pada keluarga An. E dengan salah satu

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis mengambil kasus pada keluarga An. E dengan salah satu BAB III TINJAUAN KASUS Dalam bab ini penulis mengambil kasus pada keluarga An. E dengan salah satu anggota keluarga yang menderita DHF di Rumah Sakit Roemani Semarang Tanggal Pengkajian : 21 Mei 2007 A.

Lebih terperinci

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL Pendahuluan Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit menjelang

Lebih terperinci

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B HEPATITIS REJO PENGERTIAN: Hepatitis adalah inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan kimia ETIOLOGI : 1. Ada 5

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis ASUHAN KEPERAWATAN Kasus : Nn.A (20 th) datang ke RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Klien mengatakan nyeri kepala, mual, muntah, dan terdapat bintik merah di lengan kanan atas. A. Pengkajian

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. BIODATA 1. Identitas Pasien. Nama Umur Jenis kelamin Suku/Bangsa Agama : An. F : 3 tahun : Perempuan : Jawa / Indonesia : Islam Status pernikahan : - Pekerjaan : - Alamat : Kedung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A Pengkajian 1 Biodata a Identitas Pasien Pasien bernama Nn. L, umur 14 tahun, jenis kelamin perempuan, suku bangsa jawa indonesia, agama Islam, pendidikan SMP kelas 2, alamat Demak,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pukul 06.45

Lebih terperinci

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A. Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK 35 +1 minggu dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Ibu masuk memeriksakan diri ke poli pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 09.00 WIB. Ibu mengatakan

Lebih terperinci

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG I. PENGKAJIAN isteri (klien) Suami Nama : Ny.S Tn. H Umur : 21 Tahun 22 Tahun Agama : Islam Islam Pendidikan : SMA SMU Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta Suku / Bangsa : Jawa Jawa Alamat : Ngawi Ngawi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella thypi (S thypi). Pada masa inkubasi gejala awal penyakit tidak tampak, kemudian

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan BAB I KONSEP DASAR A. Konsep Medis Kurang Energi Protein (KEP) 1. Pengertian Malnutrisi sebenarnya adalah gizi salah, yang mencakup gizi kurang atua lebih. Di Indonesia dengan masih tinggi angka kejadian

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2010 jam 10.00 di Ruang Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, keluarga

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul 14.00 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Jenis Kelamin Umur Agama Suku Bangsa : An. R : Perempuan : 10 bulan

Lebih terperinci

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA A. Rencana Asuhan Gizi NAMA PASIEN : An. Jacinda Widya USIA : 3 th 6 bl MRS : 8/5/2013 AHLI GIZI : Bu.Widyaningsih PENGKAJIAN DATA

Lebih terperinci

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab : E. Analisa data NO DATA MASALAH PENYEBAB DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. DO : Kelebihan volume Penurunan Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki cairan haluaran

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran I PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama :Tn. G Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 25 tahun Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN S IDENTITAS PASIEN S NAMA: MUH FARRAZ BAHARY S TANGGAL LAHIR: 07-03-2010 S UMUR: 4 TAHUN 2 BULAN ANAMNESIS Keluhan utama :tidak

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011. BAB III TINJAUAN KASUS Asuhan keperawatan dilakukan terhadap Tn. S dari pengkajian thypoid di RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011. A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyelenggaraan Makanan Penyelenggaraan makanan merupakan suatu kegiatan atau proses menyediakan makanan dalam jumlah yang banyak atau dalam jumlah yang besar. Pada institusi

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 ) BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam ) BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa Agama : An. T : 5,5 tahun : Perempuan : Jawa : Islam Anak ke : 1 Alamat Diagnosa Medis : Plamongan

Lebih terperinci

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan F. KEPERAWATAN Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan Kaji TTV, catat perubahan TD (Postural), takikardia, demam. Kaji turgor kulit, pengisian kapiler dan

Lebih terperinci

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK A. TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian Tempat : RSUD Sunan Kalijaga Demak Hari / Tanggal : Rabu, 11

Lebih terperinci

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG BAB III ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG A. PENGKAJIAN Tanggal 20 juni 2011, jam 10. 00 WIB 1. a) Biodata pasien Nama Usia Jenis kelamin

Lebih terperinci

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit P e n g e r t i a n D i e t DASAR DIETETIK M u s l i m, M P H l m u D i e t I Cabang ilmu gizi yang mengatur pemberian makan pada kelompok/perorangan dalam keadaan sehat/sakit dengan memperhatikan syarat

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

TUGAS SISTEM INTEGUMEN TUGAS SISTEM INTEGUMEN PENGKAJIAN PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS TINEA KRURIS Oleh : MUHAMMAD FAHRI NIM: 108 STYC 15 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Dari hasil anamnesa yang dilakukan kepada pasien pada tanggal 05 Maret 2014 didapatkan data

Lebih terperinci

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun. DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA OLEH : MEYRIA SINTANI NIM : 2012.C.04a.0314 YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

1. Keadaan umum : Pada klien hiperemesis gravidarum grade I keadaan umum klien lemah.

1. Keadaan umum : Pada klien hiperemesis gravidarum grade I keadaan umum klien lemah. 8. SOAP Di dalam memberikan asuhan lanjutan digunakan tujuh langkah manajemen varney, sebagai catatan perkembangan dilakukan asuhan kebidanan SOAP dalam pendokumentasian. Sistim pendokumentasian asuhan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN Dilakukan pada tanggal : 13 Juni 2011 1. Biodata a. Identitas Klien Nama Jenis kelamin Umur Alamat : An. M : Laki-laki : 2 Tahun 10 bulan : Tandang 07/10 Semarang No.

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA A. KONSEP MEDIK 1. Pengertian Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar darah Hemoglobin (Hb) atau hematokrit di bawah normal. (Brunner & Suddarth, 2000:

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN Lampiran 1 A. Asuhan Keperawatan Kasus Pengkajian dalam laporan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan format yang telah ditentukan seperti berikut ini. FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Suku bangsa Agama Alamat : An. B : 6 tahun : lakilaki : Jawa/Indonesia : Islam : Gunung Pati, Semarang No. Register : 5526221

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini

Lebih terperinci

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 14 Mei 2007 jam 09.00 WIB dan memperoleh data 3 dari catatan keperawatan dan catatan medis, serta wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Februari di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung, Semarang.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Februari di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung, Semarang. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Februari 2010 di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung, Semarang. 1. Identitas a. Identitas Klien Nama klien

Lebih terperinci

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat) . KOMPLIKASI Ensefalopai hepaic terjadi pada kegagalan hai berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopai hepaik. Kerusakan jaringan paremkin hai

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata Pasien Pengkajian dilakukan pada hari Senin, tanggal 11 Mei 2009 jam 07.30 WIB dengan cara alloanamnesa, autoanamnesa, observasi pasien dan catatan medis

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama

Lebih terperinci

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

KONSEP TEORI. 1. Pengertian KONSEP TEORI 1. Pengertian Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran

Lebih terperinci

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI OLEH : KELOMPOK 5 HAPPY SAHARA BETTY MANURUNG WASLIFOUR GLORYA DAELI DEWI RAHMADANI LUBIS SRI DEWI SIREGAR 061101090 071101025 071101026 071101027 071101028 Nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M : 112310101015 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER PERSETUJUAN

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KASUS

BAB III LAPORAN KASUS BAB III LAPORAN KASUS A. Biodata 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa Agama : An. I : 5 bulan : Laki-laki : Jawa, Indonesia : Islam Status Perkawinan : - Pendidikan : - Pekerjaan : -

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KASUS di ruang Lukman RS. Roemani Semarang.

BAB III LAPORAN KASUS di ruang Lukman RS. Roemani Semarang. BAB III LAPORAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 20 Juni 2011 di ruang Lukman RS. Roemani Semarang. 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan BAB IV PEMBAHASAN Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah varney dan asuhan kebidan SOAP, dari bab pembahasan ini membahas kesenjangan yang di temukan saat

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk

Lebih terperinci

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan ANAMNESIS Nama lengkap FAKULTAS KEDOKTERAN Nama: An. R : 11 tahun : An. R Tempat dan tanggal lahir : 8 Juni 2002 Nama Ayah Pekerjaan Ayah Nama Ibu Pekerjaan Ibu Alamat : Tn.D : Swasta : Ny. N : IRT : Jati

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS

BAB III TINJAUAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS A. PENGKAJIAN I. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Alamat : An. A : 1,6 tahun :

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada dasarnya penulis akan membicarakan tentang pelaksanaan asuhan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada dasarnya penulis akan membicarakan tentang pelaksanaan asuhan BAB III TINJAUAN KASUS Pada dasarnya penulis akan membicarakan tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Tn. R dengan tuberculosis paru di ruang Kenanga rumah sakit Dr. Soewondo Kendal yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang 27 BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang ditemukan pada pasien An.T adapun permasalahan tersebut sebagai berikut: A. Diagnosa 1 Bersihan jalan nafas tidak efektif

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL A. Pengertian Terapi murottal adalah rekaman suara Al-Qur an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-Qur an), lantunan Al-Qur an secara fisik mengandung

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini membahas tentang gambaran pengelolaan terapi batuk efektif bersihan jalan nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance

Lebih terperinci

riwayat personal-sosial

riwayat personal-sosial KASUS OSCE PEDIATRIK 1. (Gizi Buruk) Seorang ibu membawa anaknya laki-laki berusia 9 bulan ke puskesmas karena kha2atir berat badannya tidak bisa naik. Ibu pasien juga khawatir karena anaknya belum bisa

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG A. Pengkajian Pengkajian dilakukan tanggal 12 Mei 2009 pukul 09.00 WIB di ruang C3Lt1 (penyakit

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea 38 BAB IV PEMBAHASAN Berdasarkan hasil kasus asuhan keperawatan yang di lakukan pada Ny. A post operasi sectio caesarea dengan indikasi fetal distres di bangsal Annisa RS PKU Muhammadyah Surakarta, maka

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam 10.30 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Klien Ny. S, umur 35 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Kalisegoro

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur

Lebih terperinci

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan Sariawan Neng...! Kata-kata itu sering kita dengar pada aneka iklan suplemen obat panas yang berseliweran di televisi. Sariawan, gangguan penyakit pada rongga mulut, ini kadang ditanggapi sepele oleh penderitanya.

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 BAB III RESUME KEPERAWATAN Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 sampai dengan 06 Januari 2008 pada Tn. S (45 tahun), dengan alamat Parang Barong VIII, kelurahan Tlogosari kulon,

Lebih terperinci

PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN GEA DI RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT dr. SUYOTO PUSREHAB KEMHAN

PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN GEA DI RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT dr. SUYOTO PUSREHAB KEMHAN 92 PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PASIEN GEA DI RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT dr. SUYOTO PUSREHAB KEMHAN MONITORING OF DRUG THERAPY IN PATIENTS GEA ON PATIENTS IN dr. SUYOTO Satya Candra Indra Yanih dan

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal 17-07-2012 jam 10.00 WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Identitas Pasien Nama Nn. S, umur 25 tahun,

Lebih terperinci

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan 5. Pengkajian a. Riwayat Kesehatan Adanya riwayat infeksi saluran pernapasan sebelumnya : batuk, pilek, demam. Anoreksia, sukar menelan, mual dan muntah. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan Disusun

Lebih terperinci

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda Nyeri di Sekitar Dada Charles mengungkapkan bahwa salah satu gejala utama dari adanya risiko serangan jantung adalah adanya rasa nyeri di sekitar dada. Tak

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 83 tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl.

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAW RSUD. Disusun Oleh : J ATAN FAKULTAS

ASUHAN KEPERAW RSUD. Disusun Oleh : J ATAN FAKULTAS ASUHAN KEPERAW WATAN PADA An.T DENGAN GANGGUANN SISTEM PENCERNAANN : GASTRITIS DI BANGSAL FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : YULIA BENI PRABANDARI J 200 070 051 PROGRAM STUDY ILMU

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN 1. Biodata a. Biodata pasien. : 2 tahun 8 bulan Jenis kelamin : laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN 1. Biodata a. Biodata pasien. : 2 tahun 8 bulan Jenis kelamin : laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN 1. Biodata a. Biodata pasien Nama : An. Dj Umur : 2 tahun 8 bulan Jenis kelamin : laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia Agama : Islam Status perkawinan : belum kawin

Lebih terperinci