BAB VII PROSES PENCITRAAN DAN CITRA PERUSAHAAN
|
|
- Budi Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 68 BAB VII PROSES PENCITRAAN DAN CITRA PERUSAHAAN 7.1 Proses Pencitraan Citra merupakan kesan terhadap suatu obyek yang terbentuk dari pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu. Pada penelitian ini citra merupakan kesan warga Desa Bantarjati, khususnya perangkat desa dari LPM, BPD, kepala dusun, RW, dan RT terhadap pelaksanaan program CSR PT Indocement setelah melalui beberapa proses pembentukan citra. Proses pencitraan menurut Hawkins, et. all memilki beberapa tahapan yaitu obyek perhatian, pengertian, dan terakhir penerimaan, yang selanjutnya akan membentuk citra. Berikut akan dijelaskan tingkat pengetian, perhatian dan pengertian masyarakat Desa Bantarjati terhadap program CSR PT Indocement yang diambil dari data kuantitatif melalui kuesioner yang telah disebarkan serta didukung dengan data kualitatif. Tabel 16. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Proses Pencitraan terhadap Program CSR PT Indocement, di Desa Bantarjati Tahun 2011 No. Proses Pencitraan (skor) Jumlah N % 1. Baik (46-53) 10 33,33% 2. Kurang Baik (38-45) 19 63,33% 3. Buruk (30-37) 1 3,33% Jumlah Proses pencitraan pada penelitian ini dilihat dari proses pemaknaan program pada responden yang diawali dari adanya perhatian individu, dilanjutkan dengan pengertian terhadap program, dan pemahaman pada program. Proses pencitraan pada diri responden dapat diketahui melalui proses wawancara menggunakan kuesioner. Selanjutnya dilakukan pengkodean data dan diolah menggunakan total skor yang dapat dilihat pada Tabel 16.
2 69 Berdasarkan Tabel 16, responden yang mencapai proses pencitraan baik sebanyak 33,33 persen. Kategori proses pencitraan baik, jika jumlah total skor dari tiap tahap pencitraan sebanyak 46 hingga 53. Kemudian responden yang mencapai proses pencitraan pada ketegori kurang baik sebanyak 63,33 persen. Responden yang proses pencitraan buruk hanya 1 orang. Hal ini menunjukkan bahwa proses pencitraan yang dirasakan oleh Tokoh Masyarakat Desa Bantarjati sudah cukup baik. Akan tetapi, proses pencitraan yang dicapai oleh responden mayoritas hanya mencapai kategori kurang baik, sedangkan untuk kategori responden dengan proses pencitraan baik hanya 10 orang. Menurut beberapa responden, perangkat desa tidak sepenuhnya mengetahui maksud dan tujuan terselenggaranya program secara jelas. Selain itu, masyarakat pada umumnya tidak mengenal program CSR yang diselenggarakan oleh Indocement, karena kurangnya informasi. Sehingga program Indocement yang terlaksana berdasakan lima pilar pembangunan kurang dikenal. Data mengenai jumlah responden berdasarkan tahapan pencitraan, dapat dilihat pada Tabel berikut Tingkat Perhatian Tokoh Masyarakat Desa Bantarjati Tingkat Perhatian adalah sejauhmana perangkat Desa (responden) menyadari adanya implementasi program CSR. Tingkat Perhatian perangkat Desa Bantarjati dapat dilihat dari perhatian perangkat desa terhadap PRogram CSR PT Indocement. Data tersebut diambil dari hasil kuesioner yang dijawab oleh responden melalui wawancara langsung. Kuesioner diolah menggunakan teknik skoring yang dapat dilihat pada Tabel 17. Berdasarkan Tabel 17, didapat terlihat bahwa responden yang memiliki rentang nilai 17 hingga 20 dari total skor ini berjumlah 15 orang (50%) dari total responden sebanyak 30 orang. Responden yang memiliki total skor pada interval 17 hingga 20 dikategorikan memililiki tingkat perhatian terhadap program tinggi. Selanjutnya, jumlah responden yang termasuk pada rentang total skor 13 hingga 16 sebanyak 14 orang (46%), responden ini termasuk dalam kategori responden yang memilki tingkat perhatian pada program sedang. Terakhir, responden yang memiliki skor total paling rendah yaitu memiliki total skor di bawah 13 sebanyak 1 orang, responden ini dikategorikan pada tingkat perhatian rendah.
3 70 Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Perhatian terhadap Program CSR PT Indocement, di Desa Bantarjati Tahun 2011 No. Tingkat Perhatian (skor) Jumlah N % 1. Tinggi (17-20) Sedang (13-16) 14 46,67 3. Rendah (9-12) Jumlah Sebagian besar perangkat desa di Desa Bantarjati memiliki perhatian yang baik terhadap program CSR PT Indocement, jumlah responden yang mayoritas memiliki tingkat perhatian tinggi menjadi indikator bahwa program CSR PT Indocement mampu menarik perhatian warga Desa Bantarjati. Tingginya tingkat perhatian responden terhadap program CSR PT Indocement, dikarenakan perusahaan telah menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar telah dilaksanakan sejak awal PT Indocement berdiri. Hal tersebut selaras dengan hasil wawancara dengan informan. indocement udah lama ngasih bantuan ke masyarakat, kalo ga salah udah dari mulai indocement ada disini, sekitar tahun Bantuan yang diberikan Indocement banyak, mulai dari bantuan pembangunan jalan sampe ada bantuan ambulans untuk angkut jenazah buat warga yang ga bisa nyewa ambulans (SHM.51 tahun) Perhatian masyarakat Desa Bantarjati terhadap program-program yang diberikan oleh PT Indocement sejak awal pelaksanaan program bantuan yang belum di maknai sebagai bentuk CSR. Pelaksanaan tanggung jawab perusahaan dilaksanakan sejak awal berdiri di kawasan Citeureup sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Sehingga perhatian warga masyarakat disekitar perusahaan khususnya Desa Bantarjati tinggi, karena program selalu dilaksanakan secara berkelanjutan dari tahun ke tahun.
4 Tingkat Pengertian Tokoh Masyarakat Desa Bantarjati Tingkat Pengertian adalah sejauhmana responden memahami implementasi program CSR PT Indocement. Kuesioner diolah menggunakan teknik skoring, data hasil skoring dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pengertian terhadap Program CSR PT Indocement, di Desa Bantarjati tahun 2011 Jumlah No. Tingkat Pengertian (skor) N % 1. Tinggi (18-15) Sedang (14-11) Rendah ( 10) 3 10 Jumlah Berdasarkan Tabel 18, terdapat 10 responden (33%) dari 30 orang responden yang memiliki total skor 15 hingga 18, yang termasuk pada kategori tinggi. Menyusul responden yang memililiki total skor pada rentang nilai 11 hingga 14 untuk indikator tingkat pengertian terhadap program CSR sebanyak 17 orang atau 56 persen dari total responden 30 orang. Selanjutnya, responden yang memilki total skor kurang dari 10, sebanyak 3 orang (10%) dari total responden. Kesimpulan dari data tersebut, bahwa aparat desa di Desa Bantarjati mayoritas memiliki tingkat pengertian pada ketegori sedang. Responden yang termasuk kategori rendah pada tingkat pengertian lebih banyak dibandingkan pada tahap perhatian. Hal ini dikarenakan mayoritas responden tidak mengetahui tujuan utama dari adanya program CSR yang betujuan untu memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan. Masyarakat desa hanya memaknai seluruh kegiatan CSR sebagai bentuk kewajiban perusahaan untuk membantu kemajuan masyarakat. Dengan demikian, program CSR yang telah dirancang berdasarkan lima pilar tidak dipahami dengan tepat oleh masyarakat desa binaan.
5 Tingkat Penerimaan Tokoh Masyarakat Desa Bantarjati Tingkat Penerimaan Aparat Desa Bantarjati dapat dilihat dari penerimaan aparat desa terhadap program CSR PT Indocement. Kuesioner diolah menggunakan teknik skoring yang dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Penerimaan terhadap Program CSR PT Indocement, di Desa Bantarjati Tahun 2011 Jumlah No. Tingkat Penerimaan N % 1. Tinggi (15-18) 14 46,67 2. Sedang (11-14) Rendah ( 10) 1 3,33 Jumlah Berdasarkan Tabel 19, terlihat bahwa mayoritas responden kategori sedang, sebanyak 50 persen responden dari total responden 30 orang pada tingkat penerimaan program CSR. Menyusul responden yang memilki total skor nilai 15 hingga 18, sebanyak 14 orang (46%) responden. Terakhir, dari Tabel 21 terlihat bahwa responden yang memililki total skor kurang dari 11, hanya 1 orang responden. Pada PRoses penerimaan responden terhadap program CSR PT Indocement dapat dikatakan cukup baik, hal ini ditunjukkan oleh banyakanya jumlah responden yang memiliki tingkat penerimaan sedang hingga tinggi sebanyak 96 persen dari total responden sebanyak 30 orang. Tingkat penerimaan responden pada program CSR cukup tinggi, dibandingkan pada tahap pengertian. Menurut beberapa responden, mereka menerima apapun yang dilaksanakan perusahaan karena bermanfaat bagi kemajuan desa. Sehingga, dapat disimpulkan masyarakat tidak akan melakukan penolakan dengan apa yang dilaksanakan oleh perusahaan, karena samapi saat ini mereka membutuhkan bantuan bagi kemajuan desa, baik kemajuan sumberdaya manusia dan juga peningkatan kehidupan sosial masyarakat. Proses pencitraan pada diri perangkat desa di Desa Bantarjati mayoritas kurang baik. Seperti yang telah dijabarkan pada Tabel-Tabel sebelumnya, bahwa
6 73 masyarakat mengetahui adanya pelaksanaan program CSR yang dilaksanakan oleh Indocement bagi seluruh desa disekitar wilayah operasi perusahaan. Akan tetapi, mereka tidak mengetahui secara mendalam tujuan dari adanya pelaksanaan CSR tesebut. Masyarakat hanya menerima program CSR sebagai bentuk bantuan perusahaan, bukan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan dalam membantu memberdayakan masyarakat desa binaan. Walaupun demikian, hanya sebagian kecil responden yang memaknai PRogram CSR PT Indocement buruk. Buruknya proses pencitraan responden karena responden sebagai perangkat desa jarang menghadiri kegiatan CSR PT Indocement, misalnya seperti pertemuan Bilikom setiap tiga bulan sekali. 7.2 Citra Perusahaan Citra perusahaan adalah citra suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas suatu produk dan pelayananya. Citra tersebut terbentuk oleh banyak hal, yang mana salah satunya adalah kesediaan perusahaan untuk ikut berperan dalam tanggung jawab sosial. Penelitian ini mendefinisikan citra perusahaan adalah sejauhmana sasaran PRogram memandangan perusahaan dan mengkategorikan citra perusahaan menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tingkat citra perusahaan tersebut dibagi berdasarkan total skor yang didapatkan dari hasil wawancara menggunakan kuesioner yang di kode dari jawaban responden. Data jumlah dan persentase responden menurut tingkat citra perusahaan dapat dilihat pada Tabel 22. Berdasarkan data pada Tabel 22, didapat hasil yaitu hasil responden yang tingkat citra perusahaan tinggi sebanyak 19 orang atau 63,33% dari 30 responden. Menyusul responden yang tingkat citra dengan tingkat sedang sebanyak 11 orang atau 36,67% dari total responden. Terakhir tidak ada responden yang memiliki skor tingkat citra perusahaan rendah atau memiliki skor di kurang dari 20.
7 74 Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Citra Perusahaan, di Desa Bantarjati Tahun 2011 Jumlah No. Tingkat Citra Perusahaan N % 1. Tinggi (31-35) 19 63,33 2. Sedang (26-30) 11 36,67 Jumlah Dari Tabel 20 disimpulkan bahwa aparat desa memiliki citra atau pandangan terhadap PT Indocement termasuk positif, dilihat dari data tingkat citra perusahaan yang dimiliki responden, seluruhnya atau sebanyak 30 orang termasuk dalam kategori sedang dan tinggi. Berikut akan ditampilkan pernyataan responden mengenai citra Indocement negatif pada Tabel 21 dan positif pada Tabel 22. Tabel 21. Nama dan Umur Responden Menurut Pernyataan Negatif Responden terhadap Citra Indocement, di Desa Bantarjati Tahun 2011 No. Nama Umur (tahun) Pernyataan Negatif 1. ANA 55...terlalu banyak umbar janji, jadi teh warga mikirnya mereka pembohong, jadi males saya mah neng kalo ada Bilikom juga MMN 41 Indocement Perusahaan besar yang pelit neng, buat jalanin apa yang dijanjini aja, harus ada perang syaraf.. kalo ga ngotot ga akan ada realisasi.. 3. HSD 35...Indocement baik mba, desa ini aja sering banget dikasih bantuan, tapi ko kurang transpaan ya keuanganya, jadi numbuh rasa curiga sama Indocement, jadi mikirnya mereka bohongin desa 4. ECP 32 ga ada bedanya, sejak ada Indocement pendapatan warga sama aja..kayanya mereka juga ga peduli sama pekerjaan warga AHP 40...perusak lahan pertanian neng, sekarang susah kalo warga mau bertani, gagal panen terus yang ada ARS 40 perusahaan yang baik ngejalanin kegiatan bilik, tapi ko ga sesuai sama kebutuhan masyarakat
8 75 No. Nama Umur (tahun) Pernyataan Negatif 7. NDN 50...sering mengumbar janji, tapi realisasinya susah, kalo ada juga ga mencukupi 8. BIO 40 perusahaan besar yang bermuka dua, ngasih bantuan tuh cuma buat nutupin kesalahan, jadi biar warga ngerasa merak perhatian, padahal mah ngga neng 9. LDS 37...kegiatan Bilik monoton, menurut saya Indocement kurang peduli sama kebutuhan warga,tapi ya alhamdulilah si saya mah ada bantuan dari perusahaan HAS 58 Perusahaan yang peduli dengan desa sekitarnya, tapi ya neng kalo mau ngasih sesuatu teh ngomong sama pelaksanaannya kelamaan, jadi males 11. MNR 35 Indocement itu ibarat raksasa yang ngambil kekayaan alam, tapi kurang berusaha ngebalikin kaya dulu 12. SPH 45 Perusahaan yang bertanggung jawab dengan lingkungan sekitar, tapi kaya ga sepenuh hati, karena pelaksanaan permohonan lambat Tabel 22 menunjukkan reponden yang menyatakan bahwa Indocement memiliki citra yang negatif. Selanjutnya pada Tabel 23 akan di tampilkan pernyataan 18 responden yang menyatakan bahwa Indocement perusahaan yang baik dan dapat diartikan memiliki citra positif. Tabel 22. Nama dan Umur Responden Menurut Pernyataan Positif Responden Terhadap Citra Indocement, di Desa Bantarjati Tahun 2011 No. Nama Umur (tahun) Pernyataan Positif 1. JHO 55...perusahaan yang punya perhatian lebih sama lingkungan sekitar, dari dulu udah ada neng bantuannya IBM 56...baik hati dan ramah sama desa binaan,ga punya masalah yang bikin bentrokan dengan wargas ini 3. NJN 51 perusahaan besar yang dermawan, terus sekarang udah punya sistem PRoduksi yang bagus, jadi ga ada polusi debu.. 4. AA 45...punya banyak kegiatan bantuan untuk warga masyarakat sekitar...cukup baiklah
9 76 No. Nama Umur (tahun) Pernyataan Positif 5. HSM 48 punya itikad baik buat ngerangkul masyarakat sekitar, merka juga bantuin sesuia kebutuhan masyarkat 6. JBA 73 loba neng bantuan perusahaan didieu, udah dari taun delapan puluh teu pernah berenti 7. MHS 61 perhatiannya ada buat masyarakat sekitar, anak saya aja direkrut jadi karyawan neng 8. MEM 62 Indocement perusahaan yang baik, peduli sama masyarakatnya..warga saya ada yang di rekrut jadi karyawan, ya cuma dua orang sih NSI 58 Perusahaan raksasa yang dermawan untuk kegitan sosial di desa 10. KTA 62 indocement terbuka pada masyarakat, jadi ga ngerasa mereka ga peduli kalo ada di sekitar desa, terus kedekatan dengan perusahaan juga terjalin 11. EMN 58...Raja yang baik, selalu bantu kemajuan desa dan juga mengembangkan potensi desa JYD 47 Perusahaan raksasa yang peduli lingkungan sekitarnya minim NRN 57 Indocement sudah banyak membantu kemajuan desa, jadi menurut saya dya perusahaan yang dermawan 14. NPA 43 kalo saya liat, Indocement perusahaan raksasa yang masih peduli sama lingkungan sekitarnya dengan adanya bantuan-bantun itu sudah cukup 15. SHR 51...bantuannya udah dari awal berdiri pabrik di Citeureup neng, jadi kalo kata saya mah, ga akan nih desa bisa kaya gini sekarang kalo ga ada bantuan Indocement 16. KNM 56 Bisa di bilang Indocement perusahaan yang dermawan 17. UPT 28 perusahaan yang peduli dengan lingkungannya, tapi kegiatannya kurang tersosialisasi dengan baik, jadi banyak yang gatau 18. ENS 42 Indocement peduli sama masyarakat desa binaan, kegiatanya juga selalu membantu memajukan desa
10 77 Dari Tabel 21 dan Tabel 22, dapat ditarik kesimpulan bahwa Citra Indocement dimata responden sebenarnya sudah cukup positif, akan tetapi karena pelaksanaan kegiatan CSR yang terkadang tidak sesuai dengan harapan masyarakat menimbulkan kesan buruk. Maka dari itu, citra perusahaan seutuhnya sudah cukup baik, jika tidak dilihat dari sisi pelaksanaan kegiatan Bilik atau CSR perusahaan. 7.3 Analisis Hubungan Antara Proses Pencitraan dengan Citra Perusahaan Proses pencitraan adalah proses pemaknaan program CSR pada diri responden melalui beberapa tahapan, yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan. Dari hasil kuesioner responden yang mengalami proses pencitraan pada ketegori tinggi sebanyak 10 orang. Reponden yang mengalami proses pencitraan sedang lebih besar dibandingkan tinggi yaitu 19 orang, sedangkan respoden pada kategori rendah hanya 1 orang. Presentase responden menurut kategori rendah, sedang, dan tinggi untuk pengukurn proses pencitraaan pada diri responden, dapat dilihat pada Tabel 19. Pengujian statistik dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian sebagai berikut: H0 H1 : Tidak ada hubungan positif antara proses pencitraan dengan citra perusahaan yang terbentuk : Ada hubungan positif antara proses pencitraan dengan citra perusahaan yang terbentuk Analisis Uji Korelasi Rank Spearman digunakan untuk melihat hubungan apakah semakin positif PRoses pencitraan maka akan meningkatkan citra perusahaan pada diri responden. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hitung sebesar 0,006 > α (0,10) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil uji korelasi menunjukkan signifikasi yang sangat nyata antara proses pembentukan citra dengan citra perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa proses pencitraan berhubungan postif dengan citra perusahaan pada diri responden.hasil Tabulasi Silang antara proses pencitraan dengan citra perusahaan dapat dilihat pada Tabel 23.
11 78 Tabel 23. Hubungan proses Pencitraaan program CSR PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk dengan Citra Perusahaan Proses Pencitraan Citra Perusahaan Sedang (%) Tinggi (%) Total Buruk Sedang 44,4 55,6 100 Baik Berdasarkan Tabel 23, responden yang mengalami proses pencitraan penuh cenderung akan menilai postif citra perusahaan atau citra PT Indocement. Responden yang mengalami proses pencitraan rendah cenderung sama dalam mencitrakan perusahaan baik sedang maupun tinggi. Selanjutnya, responden yang mengalami proses pencitraan sedang cenderung memandang citra perusahaan tinggi lebih besar dibanding sedang. Berdasarkan hal tersebut, responden yang mengalami proses pencitraan mengenai program CSR pada diri individu tinggi akan memiliki pendangan bahwa citra perusahaan tinggi jauh lebih besar dibanding responden yang memandang sedang. Oleh karenanya, pada penelitian ini, mayoritas responden mengalami proses pencitraan tinggi dan berpengaruh pada pandangan mengenai citra perusahaan yang positif.
BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR
54 BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR 6.1 Karakteristik Responden Penelitian ini memiliki responden sebanyak 30 orang, jumlah ini didapatkan dari banyaknya aparatur Desa Bantarjati, dari mulai anggota
Lebih terperinciSIKAP MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH DI DESA CIARUTEUN ILIR
39 SIKAP MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH DI DESA CIARUTEUN ILIR Sikap masyarakat terhadap implementasi otonomi daerah merupakan kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa
Lebih terperinciBAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
45 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 6.1. Faktor Individu Responden Penelitian Faktor individu dalam penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN STAKEHOLDERS DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT
HUBUNGAN PERAN STAKEHOLDERS DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT Hipotesis dalam penelitian ini adalah semakin tinggi peran stakeholders dalam penyelenggaraan program agropolitan di Desa Karacak maka semakin
Lebih terperinciEFEKTIVITAS TWITTER SEBAGAI MEDIA GERAKAN SOSIAL DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
45 EFEKTIVITAS TWITTER SEBAGAI MEDIA GERAKAN SOSIAL DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Efektivitas akun Twitter @EHIndonesia sebagai media gerakan Earth Hour 2012 dilihat dari perilaku followers akun Twitter
Lebih terperinciBAB VII OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT. TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
BAB VII OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. Opini publik tentang PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terdiri dari opini publik tentang keberadaan perusahaan di tengah-tengah masyarakat
Lebih terperinciBAB VII OUTPUT PEMBELAJARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
91 BAB VII OUTPUT PEMBELAJARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Hubungan Antara Tingkat Kehadiran dengan Sikap Terhadap Keberlanjutan Pendidikan Hipotesis awal menyatakan bahwa terdapat hubungan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Bogor yang merupakan kawasan
Lebih terperinciPELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)
PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 39 Peluang Bekerja dan Berusaha Wanita Kepala Rumah Tangga (WKRT) Peluang bekerja dan berusaha adalah
Lebih terperinciBAB VI CITRA PERUSAHAAN
77 BAB VI CITRA PERUSAHAAN 6.. Karakteristik Responden Responden merupakan peserta TML 2 yang berasal dari mahasiswa se- Kabupaten Kudus sebanyak 72 orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 42 orang
Lebih terperinciBAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
69 BAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Motivasi Relawan dalam Pelaksanaan PNPM-MP Motivasi responden dalam penelitian ini diartikan sebagai dorongan atau kehendak yang menyebabkan
Lebih terperinciNo. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin Pendidikan terakhir : Pekerjaan :
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM STUDI KUALITATIF PERILAKU BUANG AIR BESAR PADA IBU RUMAH TANGGA YANG TIDAK MEMILIKI JAMBAN KELUARGA DI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN GARUT 2009 Informan : Ibu rumah tangga No.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI
Penarikan kesimpulan yang mencakup verifikasi atas kesimpulan terhadap data yang dianalisis agar menjadi lebih rinci. Data kuantitatif diolah dengan proses editing, coding, scoring, entry, dan analisis
Lebih terperinciTabel 15. Hubungan Luas Lahan dengan Tingkat Pendapatan Tahun 2011
59 BAB VII HUBUNGAN PENGARUH TINGKAT PENGUASAAN LAHAN TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PETANI 7.1 Hubungan Pengaruh Luas Lahan Terhadap Tingkat Pendapatan Pertanian Penguasaan lahan merupakan
Lebih terperinciTINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA Tingkat kesejahteraan dalam CV TKB dianalisis dengan analisis gender. Alat analisis gender
Lebih terperinciANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB
ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB Tingkat perlindungan tenaga kerja dalam CV TKB dianalisis dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif. Tabel 4.1 Gambaran Usia dan Lama Perkawinan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Kuantitatif Penelitian dilakukan kepada 80 istri yang berada di wilayah Bekasi dan sekitarnya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di dua lokasi. Lokasi pertama yaitu di kantor Unilever Indonesia Tbk, yaitu di Jl. Gatot Subroto kavling 15, Jakarta
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR
BAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PERAWATAN BANGUNAN DAN FASILITAS PT FAJAR MEKAR INDAH AREA GEDUNG BIDAKARA Pada bab ini dipaparkan hasil
Lebih terperinciBAB V PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN COMMUNITY RELATIONS PROGRAM PLTMH
46 BAB V PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN COMMUNITY RELATIONS PROGRAM PLTMH Selain PLTMH, beberapa rumah tangga di Lebak Picung mendapatkan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam upaya menggambarkan bagaimana kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR
BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,
Lebih terperinciKETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU
KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian
Lebih terperinciIDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)
IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 31 Ideologi Gender Ideologi gender adalah suatu pemikiran yang dianut oleh masyarakat yang mempengaruhi WKRT (Wanita Kepala Rumah Tangga)
Lebih terperinciBAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN
BAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN Program pembinaan UMKM yang dilakukan oleh YDBA merupakan salah satu program unggulan PT. Astra Internasional Tbk. dalam mengembangkan masyarakat. Program pembinaan UMKM
Lebih terperinciBAB VI PENGARUH COMMUNITY RELATIONS PROGRAM PLTMH PADA PEMBENTUKAN CITRA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)
79 BAB VI PENGARUH COMMUNITY RELATIONS PROGRAM PLTMH PADA PEMBENTUKAN CITRA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN).1. Analisis Hubungan Pelaksanaan Program PLTMH dengan Proses Pembentukan Citra Pelaksanaan program
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Informasi yang Dimiliki Masyarakat Migran Di Permukiman Liar Mengenai Adanya Fasilitas Kesehatan Gratis Atau Bersubsidi Salah satu program pemerintah untuk menunjang kesehatan
Lebih terperinciBAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI
BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI 9.1 Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi dalam Pemenuhan Kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis Gender Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi pada penelitian ini
Lebih terperinciREFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI
46 REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI Kesejahteraan Petani Reforma agraria merupakan suatu alat untuk menyejahterakan rakyat. Akan tetapi, tidak serta merta begitu saja kesejahteraan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Populasi dan Sampel
9 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di tiga kampung yaitu: Kampung Legon Pakis da Kampung Cikawung Girang Desa Ujung Jaya serta Kampung Kopi Desa Kertajaya, Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesa dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM
BAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM Analisis mengenai tingkat partisipasi peserta dalam implementasi program pelatihan montir sepeda motor dan pelatihan membatik limbah kertas semen akan dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lulus dari mata kuliah tersebut. selalu menilai negatif, tidak mengikuti ujian, belum mengambil mata kuliah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014 pasal 17 ayat 3b menyatakan bahwa mahasiswa yang mengambil program sarjana
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Identifikasi Masalah...5 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...5
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009) obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
Lebih terperinciBAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF
40 BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Perencanaan strategi dalam hubungan masyarakat melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program,
Lebih terperinciBAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17
54 BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 5.1 Faktor Individu Sesuai dengan pemaparan pada metodologi, yang menjadi responden pada penelitian ini adalah warga belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Kuantitatif 1. Karakteristik Responden Pengumpulan data kuantitatif pada penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner SRSSDL menggunakan kuesioner
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang direncanakan, maka jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu
Lebih terperinciSIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN
55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Unilever Indonesia, Tbk. merupakan perusahaan yang berupaya mengutamakan prinsip tanggung jawab sosial dengan mendorong perkembangan prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB IX FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK
68 BAB IX FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK 9.1 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Program Pemberdayaan Pemberdayaan masyarakat
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA
LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA : Hj. Cucu Zainabun Yusuf, S.Pd.,M.Pd : Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Mancak 1. Menurut ibu BK itu apa? Jawab: BK itu tempat untuk mengatasi permasalahan dari siswa-siswi,
Lebih terperinciKEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pembahasan ini menguraikan mengenai aspek pembangunan berkelanjutan yang ada dalam program penanaman jarak pagar (Jathropa curcas). World Commission
Lebih terperinciBAB V11 KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA PEREMPUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
52 BAB V11 KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA PEREMPUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Kontribusi Perempuan dalam Ekonomi Keluarga Pekerjaan dengan POS dianggap sebagai pekerjaan rumah tangga atau
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Faktor-Faktor Yang berhubungan dengan Partisipasi Petani dalam Kebijakan Optimalisasi dan Pemeliharaan JITUT 5.1.1 Umur (X 1 ) Berdasarkan hasil penelitian terhadap
Lebih terperinciBAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
57 BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Persepsi Relawan terhadap PNPM-MP Persepsi responden dalam penelitian ini akan dilihat dari tiga aspek yaitu persepsi terhadap pelaksanaan
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN
BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN Pada bab sebelumnya sudah dipaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PKH di Desa Petir, baik itu faktor internal
Lebih terperinciBAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan
51 BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya. Harga pasaran yang
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PENELITIAN
BAB 6 HASIL PENELITIAN 6.1 Karakteristik Informan Dari hasil wawancara mendalam, pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi rumah informan. Informan dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang
Lebih terperinciRumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?
Setting: Di suatu hari yang cerah beberapa hari setelah dilakukannya implementasi oleh perawat Evita mengenai senam kaki dan edukasi mengenai terapi diet bagi sekelompok masyarakat yang menderita DM. Maka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan Anugerah Agung Furniture yang berlokasi di Jalan Taman Siswa no. 37 RT 03 RW 03, Kecamatan Tahunan, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan tujuan untuk menemukan, menjelaskan, dan memperoleh gambaran keterkaitan antara motivasi diri dengan
Lebih terperinciBAB VI REPRESENTASI SOSIAL PEMUDA TANI
55 BAB VI REPRESENTASI SOSIAL PEMUDA TANI Representasi sosial pemuda tani dilihat melalui dua dimensi yakni (1) dimensi pola pekerjaan dan pandangan terhadap kerja dan (2) dimensi lahan. Dimensi pola pekerjaan
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
28 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif, yang dilakukan untuk menganalisis pembentukan citra perusahaan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung. (Suatu Fenomenologi Tentang Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung)
107 PEDOMAN WAWANCARA Hari, tanggal : Sabtu, 3 juli 2010 Waktu : 15.15 Tempat : Kostan, Sekeloa Nara Sumber : Diana Umur : 20 tahun pendidikan terakhir Pekerjaan : SMA : Mahasiswi Eksistensi Komunitas
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PARTISIPASI DENGAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PERDESAAN
BAB VI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PARTISIPASI DENGAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PERDESAAN 6.1. Hubungan Antara Tingkat Partisipasi dengan Dampak Sosial 6.1.1. Analisis Uji Hipotesis Penelitian Hipotesis
Lebih terperinciBAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
Lebih terperinciREFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KAPASITAS PETANI
32 REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KAPASITAS PETANI Reforma Agraria di Desa Sipak Reforma agraria adalah program pemerintah yang melingkupi penyediaan asset reform dengan melakukan redistribusi tanah dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketinggian 13 meter di atas permukaan tanah. Luas wilayah Kecamatan. Panceng adalah 6.259,10 ha yang terdiri dari:
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Kecamatan Panceng merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Gresik. Keadaan alam Kecamatan Panceng berada
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :...
LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA A. Latar Belakang Pendidikan 1. Pendidikan terakhir : Cukup 2. Latar belakang pendidikan : Cukup 3. Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Cukup
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. CSR dengan citra perusahaan. Menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan
26 BAB III METODOLOGI 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan implementasi program CSR dengan citra perusahaan. Menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif
Lebih terperinciPerpustakaan Unika LAMPIRAN KUESIONER 30
LAMPIRAN KUESIONER 30 Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KEDISIPLINAN DOSEN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG, maka saya mohon kesediaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah dengan metode survai,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASA HASIL PEELITIA Pada bab ini akan diuraikan hubungan masing-masing variabel pelatihan dan motivasi terhadap penguasaan keterampilan kerja. Untuk menguji hipotesa dan menghitung seberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Kadipaten yang berada di Jalan Siliwangi No. 30, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten
Lebih terperinciBAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG
BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG Rumahtangga di Indonesia terbagi ke dalam dua tipe, yaitu rumahtangga yang dikepalai pria (RTKP) dan rumahtangga yang dikepalai
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam pasar yang semakin kompetitif, organisasi yang tidak melaksanakan perbaikan akan kehilangan daya saingnya. Oleh karena itu suatu perusahaan harus memiliki keunggulan dibanding para pesaingnya
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR
LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR Kuesioner Gaya Pengasuhan No. Item Spearman Diterima / Ditolak 1 0,304 Diterima 2 0,274 Ditolak 3 0,312 Diterima 4 0,398 Diterima 5 0,430 Diterima 6
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan didukung data kualitatif. Seluruh data yang dikumpulkan dari penelitian,
Lebih terperincimati cepet-cepet. Aku sih pengin ngerasain jadi kakekkakek. Nah kalo gitu, nanti pas aku jadi kakek berarti kamu yang jadi neneknya dong? Kan namanya
KESAN PERTAMA `Tadinya sub-judul ini mau aku kasih judul Pandangan Pertama biar lebih soswit kaya FTV dan lebih bikin merinding kaya judul lagu. Tapi eh tapi, aku sendiri lupa sama peristiwa pandangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan ciri-ciri objek atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan
Lebih terperinciINVESTOR MINDSET FOR LIVING!..
INVESTOR MINDSET FOR LIVING!.. Halo Sobat Trader FormulaBinary.com.. Hari ini saya mau SHARE tentang GIMANA SIH Cara untuk BERTUMBUH dan BERTUMBUH Dan TERHINDAR dari KESERAKAHAN Dalam INVESTASI?.. Nah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Tinggi : memiliki kartu ASKES, berobat di puskesmas atau mempuyai dokter pribadi. 2. Rendah : tidak memiliki ASKES, berobat di dukun. 14. Tingkat Kepemilikan aset adalah jumlah barang berharga yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL. LEMBAR PENGESAHAN.. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah..
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepuasan kerja pada buruh pabrik kerupuk Palembang X di Bandung. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB VI KARAKTERISTIK DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT KELURAHAN SITUGEDE
50 BAB VI KARAKTERISTIK DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT KELURAHAN SITUGEDE 6.1 Karakteristik Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pada umumnya telah banyak kelompok tumbuh di masyarakat,
Lebih terperinciLampiran 1.3 Alat Ukur Kepuasan Kerja dan Penyebab Stres Kerja
Lampiran 1.3 Alat Ukur Kepuasan Kerja dan Penyebab Stres Kerja Selamat Pagi/Siang/Sore Saya mahasiswi Semester 7 Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara sedang mengadakan penelitian sebagai syarat
Lebih terperinciMETODE Lokasi dan Waktu Penelitian
25 METODE Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang didukung dengan metode pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan yaitu penelitian secara sensus dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua Desa dengan pola hutan rakyat yang berbeda dimana, desa tersebut terletak di kecamatan yang berbeda juga, yaitu:
Lebih terperinciBAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI
71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga 1). Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden Pekerjaan
Lebih terperinciPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM AGROPOLITAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM AGROPOLITAN Partisipasi masyarakat dalam program agropolitan ditentukan oleh karakteristik responden. Bab ini membahas karakteristik partisipan yang dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Alasan pemilihan lokasi karena pada wilayah Kecamatan Cibinong
Lebih terperinciBAB VI PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN LAHAN
BAB VI PERUBAHAN STRUKTUR KEPEMILIKAN LAHAN 6.1 Struktur Kepemilikan Lahan sebelum Program Reforma Agraria Menurut penjelasan beberapa tokoh Desa Pamagersari, dahulu lahan eks-hgu merupakan perkebunan
Lebih terperinciPENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
43 PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Penilaian terhadap Pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra Penilaian terhadap pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
35 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang berisi informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Saat proses tersebut berlangsung, sumber
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Dalam penelitian ini, responden yang digunakan adalah mahasiswa atau mahasiswi di Universitas X Jakarta yang memenuhi kriteria sebagai sampel. Kriteria
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bermitra dengan UPT Balai Benih Pertanian Barongan Kabupaten Bantul.
III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, metode digunakan adalah metode deskripsi analisis merupakan metode memaparkan suatu objek baik itu manusia maupun peristiwa terjadi pada masa sekarang secara
Lebih terperinciBAB VII FAKTOR-FAKTOR PENDORONG KEBERHASILAN PENGORGANISASIAN KEGIATAN USAHATANI
BAB VII FAKTOR-FAKTOR PENDORONG KEBERHASILAN PENGORGANISASIAN KEGIATAN USAHATANI 7.1 Keragaan Kelembagaan Kelompok Tani Sauyunan Keragaan adalah penampilan dari kelompok tani yang termasuk suatu lembaga,
Lebih terperinciPersepsi Nelayan Tentang Profesi Nelayan Di Desa Sungai Selodang Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak Provinsi Riau. Oleh
Persepsi Nelayan Tentang Profesi Nelayan Di Desa Sungai Selodang Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak Provinsi Riau Oleh Ibas.boyz@yahoo.com Bastari 1), Kusai 2) dan Firman Nugroho 2) Fakultas Perikanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah descriptive corelational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel dalam
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian dengan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif
Lebih terperinciTranskrip Wawancara dengan Suami Broken Home
Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN MENURUT PERSEPSI KARYAWAN TETAP
BAB IV ANALISIS HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN MENURUT PERSEPSI KARYAWAN TETAP NON MANAJERIAL PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk. CABANG MELAWAI JAKARTA SELATAN Pada bab ini dipaparkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Ambarawa terletak di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah sekitar 30 km ke arah selatan Ungaran (Ibukota Kab. Semarang). Dalam
Lebih terperinci