BAB VII OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT. TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT. TUNGGAL PRAKARSA Tbk."

Transkripsi

1 BAB VII OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. Opini publik tentang PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terdiri dari opini publik tentang keberadaan perusahaan di tengah-tengah masyarakat dan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar sebagai salah satu bentuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Opini publik tentang keberadaaan perusahaan dan kegiatan proyek tanaman jarak pagar ini dilihat dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang merupakan salah satu bagian dari dampak yang muncul. Adapun opini publik responden dalam penelitian ini akan dibahas sebagai berikut Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Opini publik tentang keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek ekonomi dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini publik positif dan opini publik negatif. Tabel 21 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek ekonomi. Tabel 21. dan Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Ekonomi Negatif (5-15) 42 66,7 Positif (16-20) 21 33,3 Berdasarkan Tabel 21, responden sebagian kecil (33,3 persen) beropini positif mengenai keberadaan Indocement pada aspek ekonomi. Hal ini

2 65 dikarenakan keberadaan Indocement memberikan dampak yang positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Dampak ini dapat dilihat dengan banyaknya penduduk yang bekerja di perusahaan meskipun sebagai buruh, membuka peluang usaha seperti mendirikan warung, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Hal ini diperkuat dengan salah satu pendapat responden (Bpk IBD), yaitu: Alhamdulillah neng, aya Indocement teh penduduk disini bisa kerja termasuk bapak. Coba lamun teu ngadamel didinya, ngadamel dimana atuh..pan ayeunan mah susah cari kerja. Alhamdulillah oge, jadina bapak bisa sakolakeun anak-anak. Adapun responden dengan opini negatif mengenai keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek ekonomi sebesar 66,7 persen. Hal ini dikarenakan responden menganggap adanya lowongan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan dan meningkatkan ekonomi keluarga bukan dengan adanya PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. melainkan ada perusahaan lain. Hal ini diperkuat dengan salah satu pendapat responden (Bpk ASP), yaitu. Adanya Indocement biasa-biasa aja neng, soalnya warga yang jadi karyawan di Indocement dikit, palingan juga kalau kerja di Indocement jadi buruh. Itu pun gajinya ga seberapa yah, kalaupun ga bias kerja disitu masih ada beberapa perusahaan lain disekitar Citeureup Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Opini publik tentang keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek sosial dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 22 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek sosial.

3 66 Tabel 22. dan Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Sosial Negatif (8-14) 44 69,8 Positif (15-18) 19 30,2 Berdasarkan Tabel 22, diketahui bahwa terdapat 69,8 persen dengan opini yang negatif terhadap keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. sebab responden menganggap bahwa dengan keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menimbulkan tindakan kriminalitas dan konflik. Selain itu, keberadaan perusahaan pun telah menggeser dan merubah kebiasaan penduduk untuk bertani karena pada saat ini penduduk Desa Lulut telah jarang untuk bertani mereka lebih banyak bekerja di perusahaan baik Indocement maupun perusahaan lainnya. Salah satu tindakan kriminalitas yang terjadi, yaitu pencurian baut yang terbuat dari baja dan besi lama yang memiliki harga yang tinggi jika dijual. Tindakan kriminalitas ini terjadi karena ada sebagian warga setempat dan warga luar desa yang tidak bekerja terpaksa mencuri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Warga yang melakukan tindakan ini karena menganggap perusahaan tidak menyimpan baut itu dengan aman hanya diletakan begitu saja sehingga warga dapat tergiur untuk mengambilnya. Hal ini tercermin dalam salah satu pernyataan responden (Bpk ADN), sebagai berikut: Tindakan kriminalitas yang terjadi di desa ini akibat adanya perusahaan, yaitu ada warga yang sering mencuri baut lama, ini juga mereka lakukan karena kepepet dan tidak ada kerjaan untuk dapat uang. Ada juga yang ngelakuin pencurian ini warga desa lain namun yang disalahkan adalah warga setempat karena menaruhnya di desa kami. Hal ini sangat merugikan warga setempat karena dicap jelek oleh perusahaan. Selain itu juga perusahaan salah karena menyimpannya begitu saja tidak ada perlakukan yang khusus sehingga dapat diumpamakan seperti memberikan umpan ikan pada kucing.

4 67 Tindakan kriminalitas tersebut menimbulkan konflik besar antara pihak perusahaan dengan masyarakat setempat yaitu terjadinya pembakaran conveyer pada tahun 2002 oleh masyarakat. Konflik ini terjadi karena ada warga setempat yang mencuri baut dan langsung ditembak oleh pihak keamanan perusahaan. Hal ini yang memicu kemarahan warga karena pihak keamanan perusahaan bertindak main hakim sendiri. Adapun responden dengan opini positif (30,3 persen) menganggap bahwa dengan keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek sosial memberikan dampak yang baik, yaitu terdapatnya bantuan-bantuan yang diberikan pihak perusahaan untuk membantu masyarakat setempat. Bantuan yang diberikan oleh perusahaan, seperti pembangunan jalan dan tempat ibadah, bantuan pinjaman modal untuk UKM kecil, bantuan air bersih, bantuan kesehatan, dan bantuan pendidikan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. pada Aspek Lingkungan Opini publik tentang keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek lingkungan dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 23 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang keberadaan Indocement pada aspek lingkungan. Tabel 23. dan Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Lingkungan Opini Publik Tentang Keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada Aspek Lingkungan Negatif (5-10) 38 60,3 Positif (11-20) 25 39,7 Berdasarkan Tabel 23, diketahui bahwa opini responden sebagian kecil (39,7 persen) menyatakan bahwa keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. memberikan dampak positif. Responden beranggapan bahwa pihak perusahaan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini terbukti dengan

5 68 komitmen perusahaan terhadap lingkungan salah satunya adalah mengadakan proyek tanaman jarak pagar. Proyek ini bertujuan untuk penghijauan dengan memanfaatkan lahan bekas tambang. Perusahaan pun selalu menjaga kualitas dan ketersediaan mata air yang lokasinya berada dekat dengan aktivitas penambangan yang selalu berpatokan pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal ini diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk SYME), sebagai berikut: Indocement itu tetap memperhatikan lingkungan, seperti tetap menjaga ketersedian dan kualitas mata air di gunung. Selain itu, perusahaan pun membuat tangki air untuk mempermudah masyarakat setempat dalam memperoleh air terutama pada musim kemarau. Terdapat 60,3 persen responden dengan opini negatif terhadap keberadaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada aspek lingkungan. Responden beranggapan dengan keberadaan perusahaan alam menjadi rusak seperti pohon-pohon berkurang terutama di daerah gunung yang menjadi lokasi penambangan. Keberadaan perusahaan pun menimbulkan dampak pencemaran udara karena debu yang dikeluarkan saat menjalankan aktivitas perusahaan menggangu masyarakat setempat. Adapun pernyataan responden (Ibu KNH) yang mengatakan hal tersebut, yaitu: Ya ampun neng..disini mah debunya banyak banget, coba deh neng duduk disini sekitar dua jam tapi neng jangan bedakan pasti entar muka neng jadi tebel kaya orang bedakan. Kalau kaya gitukan, bisa keliatan neng, ngeganggu banget apalagi saya rumahnya dipinggir jalan, mobil-mobil perusahaan sering lewat sini kalau abis dari gunung. Ya, meskipun tetep ada penyiraman debu tetep aja ga terlalu ada efeknya tetep aja ngeganggu kita Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 24 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi.

6 69 Tabel 24. dan Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Ekonomi Negatif (5-13) 37 58,7 Positif (14-20) 26 41,3 Berdasarkan Tabel 24 menunjukkan bahwa sebagian besar (58,7 persen) responden beropini negatif terhadap kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek ekonomi. Responden beranggapan bahwa dengan keberadaan kegiatan proyek tersebut tidak memberikan perubahan ekonomi pada orang yang terlibat dalam proyek tersebut terutama para petani jarak karena penghasilan yang didapat dalam proyek tersebut tidak terlalu besar dan mereka bekerja dari pagi hingga sore. Orang yang terlibat dalam proyek tersebut pun hanya orang yang dekat dengan pihak perusahaan sehingga dapat dikatakan proyek tersebut belum merata bagi seluruh warga setempat. Hal ini dapat diperkuat dengan pernyataan salah satu responden (Bpk YD), sebagai berikut: Proyek tanaman jarak pagar secara keseluruhan tidak terlalu memberikan perubahaan ekonomi bagi warga Lulut tetapi warga yang kerja disitu pasti adanya perubahan ekonomi. Selain itu, warga yang dilibatkan hanya sedikit sehingga dampak bagi desa Lulut biasa-biasa saja. Terdapat 41,3 persen responden dengan opini yang positif beranggapan bahwa keberadaan kegiatan proyek tanaman jarak pagar ini memberikan dampak yang baik pada aspek ekonomi terhadap masyarakat setempat. Responden beranggapan bahwa dengan adanya proyek tersebut dapat membantu menambah penghasilan daripada tidak bekerja sama sekali sekali sehingga tidak merasa bingung untuk mencari uang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama untuk makan. Berikut salah satu pernyataan responden (Ibu IRH): Proyek tanaman jarak ngebantu saya jadi saya dapat kerja disini. Apalagi saya janda, ngebantu saya banget untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

7 Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 25 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek sosial. Tabel 25. dan Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Sosial Negatif (5-15) 52 82,6 Positif (16-20) 11 17,4 Berdasarkan Tabel 25, menunjukkan bahwa sebagian kecil responden (17,4 persen) beropini positif tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar diaspek sosial. Responden yang memiliki opini positif menganggap bahwa dengan keberadaan kegiatan proyek tanaman jarak pagar meningkatkan pengetahuan masyarakat sekitar mengenai tanaman jarak pagar. Kegiatan ini pun menciptakan hubungan yang harmonis dengan pihak perusahaan. Hal tersebut diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk YYN), yaitu: Proyek tanaman jarak pagar ini membuat warga menjadi tahu apa itu jarak pagar dan manfaatnya sehingga dapat menambah pengetahuan warga. Terdapat 82,6 persen responden menyatakan opini negatif tentang keberadaan kegiatan proyek tanaman jarak pagar. Responden beranggapan bahwa kegiatan proyek tanaman jarak pagar tidak memberikan dampak yang baik pada aspek sosial melainkan menimbulkan konflik dengan pihak perusahaan. Konflik ini terjadi karena ada sebagian lahan warga yang digunakan untuk proyek tersebut dan warga kehilangan mata pencaharian sebagai petani kebun tanaman palawija di lahan milik Indocement. Hal tersebut diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk YSF), sebagai berikut: Sebelumnya ada kebun jarak pagar, saya dan warga yang lain berladang di lahan tersebut tetapi

8 71 ketika kebun jarak pagar ini akan dilaksanakan pihak perusahaan melarang kami berladang lagi. Ya, kami protes meskipun kami tahu lahan tersebut milik perusahaan tetapi nanti kami tidak bisa bekerja lagi. Ada pula masyarakat yang protes karena lahannya digunakan pihak perusahaan untuk menjalankan kebun jarak pagar tetapi disisi lain pihak perusahaan mengklaim bahwa lahan tersebut adalah lahan perusahaan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek lingkungan dibagi menjadi dua kategori, yaitu opini positif dan opini negatif. Tabel 26 menyajikan data mengenai jumlah dan persentase responden berdasarkan opini publik tentang kegiatan proyek tanaman jarak pagar pada aspek lingkungan. Tabel 26. dan Responden Berdasarkan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Opini Publik Tentang Kegiatan Proyek Tanaman Jarak Pagar pada Aspek Lingkungan Negatif (5-15) 56 88,9 Positif (16-20) 7 11,1 Berdasarkan Tabel 26, menunjukkan bahwa sebagian kecil (11,1 persen) responden beropini positif mengenai kegiatan proyek tanaman jarak pagar. Responden menyatakan bahwa dengan adanya kegiatan proyek tersebut dapat memperbaiki lingkungan yang rusak dan tidak tandus lagi. Responden pun beranggapan bahwa PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. telah berupaya untuk menjaga lingkungan tetap pada kondisi yang baik dan aman. Hal ini diperkuat dengan pernyataan responden (Bpk ULNG), sebagai berikut: Adanya tanaman jarak pagar bagus, bisa membuat lahan yang kosong bekas tambang jadi hijau lagi. Selain itu, tanaman jarak pagar kan tidak ditanam di lahan bekas tambang juga sehingga dapat membantu penghijauan di lahan-lahan yang lain.

9 72 Terdapat 88,9 persen responden dengan opini negatif tentang kegiatan proyek tersebut. Responden beranggapan bahwa dengan keberadaan proyek tanaman jarak pagar keadaan lingkungan tetap saja gersang sehingga kegiatan proyek tersebut tidak memberikan perubahan yang berarti. Hal ini diperkuat dengan salah satu pernyataan responden (Bpk ADH), sebagai berikut: Ada ga adanya kebun tanaman jarak pagar sama saja, desa Lulut tetap panas dan gersang.

BAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

BAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 45 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 6.1. Faktor Individu Responden Penelitian Faktor individu dalam penelitian

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN DAMPAK PERUSAHAAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN DAMPAK PERUSAHAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN DAMPAK PERUSAHAAN Dalam bagian ini akan dibahas mengenai dampak perusahaan yang diteliti dalam penelitian. Dampak perusahaan merupakan dampak yang diterima

Lebih terperinci

No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin Pendidikan terakhir : Pekerjaan :

No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin Pendidikan terakhir : Pekerjaan : PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM STUDI KUALITATIF PERILAKU BUANG AIR BESAR PADA IBU RUMAH TANGGA YANG TIDAK MEMILIKI JAMBAN KELUARGA DI KECAMATAN SUKARESMI KABUPATEN GARUT 2009 Informan : Ibu rumah tangga No.

Lebih terperinci

KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pembahasan ini menguraikan mengenai aspek pembangunan berkelanjutan yang ada dalam program penanaman jarak pagar (Jathropa curcas). World Commission

Lebih terperinci

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF 40 BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Perencanaan strategi dalam hubungan masyarakat melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Opini publik merupakan sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi

Lampiran 1. Peta Lokasi Lampiran 1. Peta Lokasi 66 Lampiran 2. Daftar Peserta Program No. Nama JenisKelamin RT/RW 1 MAI L 04/08 2 JNI L 04/08 3 ASP L 04/08 4 DHW L 04/08 5 AMD L 03/04 6 ABS L 05/05 7 NDN L 05/07 8 MTN L 05/05

Lebih terperinci

BAB VI REPRESENTASI SOSIAL PEMUDA TANI

BAB VI REPRESENTASI SOSIAL PEMUDA TANI 55 BAB VI REPRESENTASI SOSIAL PEMUDA TANI Representasi sosial pemuda tani dilihat melalui dua dimensi yakni (1) dimensi pola pekerjaan dan pandangan terhadap kerja dan (2) dimensi lahan. Dimensi pola pekerjaan

Lebih terperinci

I. 0PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. 0PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. 0PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya alam baik hayati maupun non-hayati sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup manusia. Alam memang disediakan untuk memenuhi kebutuhan manusia di bumi,

Lebih terperinci

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG

BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG BAB VII KONDISI KETAHANAN PANGAN PADA RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG Rumahtangga di Indonesia terbagi ke dalam dua tipe, yaitu rumahtangga yang dikepalai pria (RTKP) dan rumahtangga yang dikepalai

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI

BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI 6.1. Persepsi Remaja terhadap Unsur Kekerasan dalam Sinetron di Televisi Remaja yang menjadi responden dalam penelitian sebagian

Lebih terperinci

BAB VII PROSES PENCITRAAN DAN CITRA PERUSAHAAN

BAB VII PROSES PENCITRAAN DAN CITRA PERUSAHAAN 68 BAB VII PROSES PENCITRAAN DAN CITRA PERUSAHAAN 7.1 Proses Pencitraan Citra merupakan kesan terhadap suatu obyek yang terbentuk dari pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu. Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR

BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR 54 BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR 6.1 Karakteristik Responden Penelitian ini memiliki responden sebanyak 30 orang, jumlah ini didapatkan dari banyaknya aparatur Desa Bantarjati, dari mulai anggota

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN 63 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Persepsi Masyarakat terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sebagai Klaster Industri Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Warga Kecamatan Bosar maligas,

Lebih terperinci

BAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN

BAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN BAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN 5.1 Aksesibilitas Masyarakat terhadap Hutan 5.1.1 Sebelum Penunjukan Areal Konservasi Keberadaan masyarakat Desa Cirompang dimulai dengan adanya pembukaan lahan pada

Lebih terperinci

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai program corporate social responsibility (CSR) yang ada di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Program tersebut dibagi menjadi

Lebih terperinci

IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)

IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) IDEOLOGI GENDER DAN KEHIDUPAN WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 31 Ideologi Gender Ideologi gender adalah suatu pemikiran yang dianut oleh masyarakat yang mempengaruhi WKRT (Wanita Kepala Rumah Tangga)

Lebih terperinci

REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KAPASITAS PETANI

REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KAPASITAS PETANI 32 REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KAPASITAS PETANI Reforma Agraria di Desa Sipak Reforma agraria adalah program pemerintah yang melingkupi penyediaan asset reform dengan melakukan redistribusi tanah dan

Lebih terperinci

BAB V STRUKTUR AGRARIA DAN STATUS PENGUASAAN LAHAN

BAB V STRUKTUR AGRARIA DAN STATUS PENGUASAAN LAHAN BAB V STRUKTUR AGRARIA DAN STATUS PENGUASAAN LAHAN 29 Bab perubahan struktur agraria ini berisi tentang penjelasan mengenai rezim pengelolaan TNGHS, sistem zonasi hutan konservasi TNGHS, serta kaitan antara

Lebih terperinci

REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI

REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI 46 REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI Kesejahteraan Petani Reforma agraria merupakan suatu alat untuk menyejahterakan rakyat. Akan tetapi, tidak serta merta begitu saja kesejahteraan

Lebih terperinci

ANALISIS WISATA TERHADAP KRISIS EKOLOGI

ANALISIS WISATA TERHADAP KRISIS EKOLOGI 31 ANALISIS WISATA TERHADAP KRISIS EKOLOGI Bab ini akan membahas mengenai bagaimana kondisi krisis ekologi akibat adanya wisata di kawasan wisata air Situ Gede yang meliputi degradasi lingkungan (kondisi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Rencana Pola Ruang Pantai Selatan

Lampiran 1. Peta Rencana Pola Ruang Pantai Selatan Lampiran 1. Peta Rencana Pola Ruang Pantai Selatan 120 Lampiran 2. Peta Kawasan Muara Sungai Progo 121 122 Lampiran 3. Kondisi Muara Sungai Progo tahun (a) 2001 (b) 2004 123 MORFOLOGI HULU - MUARA SUNGAI

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI 6.1 Peran (Pembagian Kerja) dalam Rumahtangga Peserta Peran atau pembagian kerja tidak hanya terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU

BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU 63 BAB VI RESPON MASYARAKAT LOKAL ATAS DAMPAK SOSIO-EKOLOGI HADIRNYA INDUSTRI PENGOLAHAN TAHU 6.1 Pendahuluan Dampak Sosio-Ekologi Kampung Cikaret memiliki dua buah sungai yang mengaliri kawasan RW 01

Lebih terperinci

1. Bagaimana kondisi lampu taman menurut pendapat anda? (Menunjuk satu bagian lampu taman yang tidak berfungsi).

1. Bagaimana kondisi lampu taman menurut pendapat anda? (Menunjuk satu bagian lampu taman yang tidak berfungsi). LEMBAR WAWANCARA STUDI EVALUASI KUALITAS ELEMEN PENDUKUNG TAMAN PADA TAMAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA Hari/Tanggal/Bulan : Resi Hari Murti Adjie

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Penarikan kesimpulan yang mencakup verifikasi atas kesimpulan terhadap data yang dianalisis agar menjadi lebih rinci. Data kuantitatif diolah dengan proses editing, coding, scoring, entry, dan analisis

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB 6 HASIL PENELITIAN BAB 6 HASIL PENELITIAN 6.1 Karakteristik Informan Dari hasil wawancara mendalam, pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi rumah informan. Informan dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang

Lebih terperinci

PELINGKUPAN (SCOPING) DAMPAK LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

PELINGKUPAN (SCOPING) DAMPAK LINGKUNGAN PERTAMBANGAN PELINGKUPAN (SCOPING) DAMPAK LINGKUNGAN PERTAMBANGAN (Studi Kasus : Pertambangan Kapur dan Tanah Liat PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. di Kecamatan Kayen dan Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah)

Lebih terperinci

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH DI DESA CIARUTEUN ILIR

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH DI DESA CIARUTEUN ILIR 39 SIKAP MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH DI DESA CIARUTEUN ILIR Sikap masyarakat terhadap implementasi otonomi daerah merupakan kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa

Lebih terperinci

PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)

PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 39 Peluang Bekerja dan Berusaha Wanita Kepala Rumah Tangga (WKRT) Peluang bekerja dan berusaha adalah

Lebih terperinci

RESPON MASYARAKAT TERHADAP DAMPAK TAMBANG GALIAN C DI KELURAHAN PASIR SIALANG KECAMATAN BANGKINANG

RESPON MASYARAKAT TERHADAP DAMPAK TAMBANG GALIAN C DI KELURAHAN PASIR SIALANG KECAMATAN BANGKINANG RESPON MASYARAKAT TERHADAP DAMPAK TAMBANG GALIAN C DI KELURAHAN PASIR SIALANG KECAMATAN BANGKINANG Budi Azwar Program Doktor Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Riau Email: budiazwar79@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang tanpa harus merugikan generasi yang akan datang. longsor dan banjir. Namun kekurangan air juga dapat menimbulkan masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang tanpa harus merugikan generasi yang akan datang. longsor dan banjir. Namun kekurangan air juga dapat menimbulkan masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus dilindungi

Lebih terperinci

USAHA KAKI LIMA SEBAGAI KEGIATAN SEKTOR INFORMAL YANG SAH

USAHA KAKI LIMA SEBAGAI KEGIATAN SEKTOR INFORMAL YANG SAH 23 USAHA KAKI LIMA SEBAGAI KEGIATAN SEKTOR INFORMAL YANG SAH Gambaran Usaha Kaki Lima di Sekitar Kebun Raya Bogor (KRB) Menjadi wirausahawan merupakan salah satu sumber pendapatan yang menjanjikan dan

Lebih terperinci

PANDUAN PERTANYAAN UNTUK INFORMAN

PANDUAN PERTANYAAN UNTUK INFORMAN LAMPIRAN 79 PANDUAN PERTANYAAN UNTUK INFORMAN NAMA: TANGGAL: 1. Apakah pernah terjadi permasalahan lahan dengan pihak perkebunan? 2. Permasalahan lahan seperti apa yang terjadi? 3. Berapa kali permasalahan

Lebih terperinci

Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa

Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Golongan Termiskin di Dua Desa Arief Budiman * PADA akhirnya, harga BBM dinaikkan juga pada tanggal 12 Januari 1984. banyak orang kemudian berkomentar, bahwa kenaikan ini

Lebih terperinci

95 Tabel 6.2 Pengetahuan Warga Mengenai Akibat Membuang Sampah Secara Sembarangan Sebelum Adanya Kelembagaan Partisipatoris, Sub DAS Cikapundung, Band

95 Tabel 6.2 Pengetahuan Warga Mengenai Akibat Membuang Sampah Secara Sembarangan Sebelum Adanya Kelembagaan Partisipatoris, Sub DAS Cikapundung, Band 94 BAB VI EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN PARTISIPATORIS DALAM PENYELAMATAN HULU DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM (SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKAPUNDUNG) 6.1 Pengetahuan Sikap dan Perilaku Warga 6.1.1 Pengetahuan Warga

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Dampak Pembangunan Kuala Namu Terhadap Perkembangan Ekonomi Masyarakat Sekitar Bandara

LAMPIRAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Dampak Pembangunan Kuala Namu Terhadap Perkembangan Ekonomi Masyarakat Sekitar Bandara LAMPIRAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Dampak Pembangunan Kuala Namu Terhadap Perkembangan Ekonomi Masyarakat Sekitar Bandara Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Warga Desa Beringin, Deli Serdang

Lebih terperinci

PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KEHUTANAN DAN PERTAMBANGAN PERINDUSTRIAN, TRANSPORTASI, PERDAGANGAN, PARIWISATA, DAN INDUSTRI JASA

PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KEHUTANAN DAN PERTAMBANGAN PERINDUSTRIAN, TRANSPORTASI, PERDAGANGAN, PARIWISATA, DAN INDUSTRI JASA PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KEHUTANAN DAN PERTAMBANGAN PERINDUSTRIAN, TRANSPORTASI, PERDAGANGAN, PARIWISATA, DAN INDUSTRI JASA Hingga saat ini Mata pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar

Lebih terperinci

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta PERTANYAAN WAWANCARA Nama: Jenis kelamin: Jabatan: Pendidikan terakhir: Lama bekerja: Pendapatan/bulan : 3juta 1. Saat ini ibu sedang menggunakan bank apa? Sudah berapa lama ibu menggunakan bank

Lebih terperinci

BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan

BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan 51 BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya. Harga pasaran yang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis terhadap kebijakan penyusunan kajian AMDAL yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta No.2 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah sebanyak 100 orang yang terdiri dari masyarakat Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah sebanyak 100 orang yang terdiri dari masyarakat Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Responden Seperti yang diutarakan pada bab sebelumnya, bahwa responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang yang terdiri dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taman merupakan fasilitas publik yang disediakan oleh Pemerintah Kota, yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial dan memperindah

Lebih terperinci

BAB V PERAN USAHA KAYU RAKYAT DALAM STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI

BAB V PERAN USAHA KAYU RAKYAT DALAM STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI BAB V PERAN USAHA KAYU RAKYAT DALAM STRATEGI NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI 5.1 Strategi Nafkah Petani Petani di Desa Curug melakukan pilihan terhadap strategi nafkah yang berbeda-beda untuk menghidupi keluarganya.

Lebih terperinci

Contoh tampilan saat bersosialisasi dengan penduduk lain

Contoh tampilan saat bersosialisasi dengan penduduk lain LAMPIRAN Lampiran 1 Tampilan cd permainan harvest moon Contoh tampilan di dalam Harvest Moon Gambar 1 Bagian dalam rumah tokoh utama Gambar 2 Di pusat kota Contoh tampilan saat bersosialisasi dengan penduduk

Lebih terperinci

HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN

HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN KAJIAN PERAN FAKTOR DEMOGRAFI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENGEMBANGAN HUTAN KOTA Kajian Peran Faktor Demografi dalam Hubungannya Dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang disebabkan oleh konversi lahan. Menurut Budiman (2009), konversi lahan disebabkan oleh alasan ekonomi

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

USAHA-USAHA KECIL YANG BERKEMBANG

USAHA-USAHA KECIL YANG BERKEMBANG K A R Y A I L M I A H USAHA-USAHA KECIL YANG BERKEMBANG OLEH SOFIAN TSAURI ROHMANI 10.11.3943 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 USAHA-USAHA KECIL YANG BERKEMBANG Pendahuluan Dizaman era globalisasi

Lebih terperinci

BAB V PROFIL DESA BANTARJATI

BAB V PROFIL DESA BANTARJATI 45 BAB V PROFIL DESA BANTARJATI 5.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa Bantarjati Desa Bantarjati merupakan salah satu desa binaan PT Indocement yang berada di wilayah Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kiki Nurhikmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kiki Nurhikmawati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan dengan luas sekitar 1.919.440 km 2 serta terdiri dari 13.487 buah pulau dan memiliki hamparan hutan yang luas. Dengan

Lebih terperinci

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV 54 BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV Untuk dapat bersaing dengan program-program yang disajikan televisi lain, berbagai cara

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MANFAAT DAN KERUGIAN PERTAMBANGAN. 6.1 Indentifikasi Manfaat yang Dirasakan Masyarakat dari Kegiatan. Kabupaten. perusahaan.

IDENTIFIKASI MANFAAT DAN KERUGIAN PERTAMBANGAN. 6.1 Indentifikasi Manfaat yang Dirasakan Masyarakat dari Kegiatan. Kabupaten. perusahaan. VI. IDENTIFIKASI MANFAAT DAN KERUGIAN PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN C 6.1 Indentifikasi Manfaat yang Dirasakan Masyarakat dari Kegiatan Pertambangann Banyaknya industri tambang di berbagai skala menjadikan

Lebih terperinci

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar? Setting: Di suatu hari yang cerah beberapa hari setelah dilakukannya implementasi oleh perawat Evita mengenai senam kaki dan edukasi mengenai terapi diet bagi sekelompok masyarakat yang menderita DM. Maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara agraria yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara agraria yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraria yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan akan sumber agraria tersebut termasuk tanah yang menyebabkan sebagian besar penduduk Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bawah tanah. Definisi hutan menurut Undang-Undang No 41 Tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bawah tanah. Definisi hutan menurut Undang-Undang No 41 Tahun 1999 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan sumber daya alam yang menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam lain yang terdapat di atas maupun di bawah tanah. Definisi hutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Bola yang berdiri pada tahun 1978 di Cengkareng-Jakarta Barat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Bola yang berdiri pada tahun 1978 di Cengkareng-Jakarta Barat, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Sepak Bola Garec s (SSB Garec s) adalah salah satu Sekolah Sepak Bola yang berdiri pada tahun 1978 di Cengkareng-Jakarta Barat, dan didirikan oleh Bapak Sariman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak-anak pada dasarnya merupakan kaum lemah yang harus dilindungi oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih membutuhkan bimbingan orang

Lebih terperinci

BAB VI CITRA PERUSAHAAN

BAB VI CITRA PERUSAHAAN 77 BAB VI CITRA PERUSAHAAN 6.. Karakteristik Responden Responden merupakan peserta TML 2 yang berasal dari mahasiswa se- Kabupaten Kudus sebanyak 72 orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 42 orang

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial. 18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah Penelitian dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih dan Cihaurbeuti. Tiga kecamatan ini berada di daerah Kabupaten Ciamis sebelah utara yang berbatasan

Lebih terperinci

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA LAMPIRAN 99 LAMPIRAN SURAT 100 LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA 101 102 103 LAMPIRAN SURAT VALIDASI PAKAR 104 105 106 107 108 109 110 LAMPIRAN SURAT SD PANGUDI LUHUR AMBARAWA 111 112

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak dan Luas Desa Curug Desa Curug merupakan sebuah desa dengan luas 1.265 Ha yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 32 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengelolaan Hutan Rakyat di Kabupaten Sumedang Kabupaten Sumedang memiliki luas wilayah sebesar 155.871,98 ha yang terdiri dari 26 kecamatan dengan 272 desa dan 7 kelurahan.

Lebih terperinci

BAB VII PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT DAN PERUBAHAN BENTUK ORGANISASI

BAB VII PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT DAN PERUBAHAN BENTUK ORGANISASI 49 BAB VII PENERAPAN SISTEM PERTANIAN PADI SEHAT DAN PERUBAHAN BENTUK ORGANISASI 7.1. Kebutuhan yang Dirasakan dalam Penerapan Sistem Pertanian Padi Sehat Beralihnya komunitas petani padi sehat Desa Ciburuy

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jumlah penduduk di Provinsi Lampung yang selalu bertambah pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan otonomi daerah, serta pertambahan

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 165 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan 1. Kesejahteraan masyarakat di tiga kabupaten pemekaran : a. Berdasarkan Klassen Typology yang dimodifikasi, Kabupaten Rokan Hilir adalah kabupaten pemekaran

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home Informan 1 Nama : Bapak MH Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 39 tahun Pendidikan : SMA Hari/tanggal wawancara : Selasa, 8 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KONVERSI LAHAN PERTANIAN

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KONVERSI LAHAN PERTANIAN 43 BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KONVERSI LAHAN PERTANIAN 5.1 Fenomena Konversi Lahan Kecamatan Bogor Selatan adalah wilayah yang lahannya tergolong subur. Salah satu bagian dari Kota Bogor

Lebih terperinci

BAB VIII ALIH SUMBERDAYA DALAM PEMANFAATAN PELUANG USAHA DAN KERJA

BAB VIII ALIH SUMBERDAYA DALAM PEMANFAATAN PELUANG USAHA DAN KERJA 111 BAB VIII ALIH SUMBERDAYA DALAM PEMANFAATAN PELUANG USAHA DAN KERJA 8.1 Pembelian Lahan Oleh Pendatang Guna menunjang kegiatan usaha pariwisata, tentunya dibutuhkan suatu lokasi yang dapat mempertemukan

Lebih terperinci

PUBLISHED BY NetSukses.com

PUBLISHED BY NetSukses.com ONLINE SUPER MENTAL Hai hai!... Sahabat Netter, Dengan saya Rizky Lim ingin berbagi LAGI Tentang RAHASIA SUPER MENTAL Untuk menjalankan Bisnis APAPUN itu Baik online maupun offline untuk menghasilkan PROFIT

Lebih terperinci

Hasil perhitungan t tabel

Hasil perhitungan t tabel Lampiran 6. Hasil perhitungan t tabel t tabel = C 0 + ( C ( B 1 1 C0 ) (B-B 0 ) B ) 0 Keterangan : B B 0 B 1 C C 0 C 1 : Nilai dk yang dicari : Nilai dk pada awal nilai yang sudah ada : Nilai dk pada akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap manusia selalu membutuhkan adanya rekreasi dan Olah raga. Jakarta sebagai kota metropolitan kususnya di Jakarta utara, dimana perkembangan penduduknya sangat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Letak dan Keadaan Fisik

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Letak dan Keadaan Fisik 4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Letak dan Keadaan Fisik BAB IV GAMBARAN UMUM Desa Gunung Menyan merupakan desa pemekaran dari Desa Cimayang pada tahun 1983 yang terletak di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V POLA PENGUASAAN LAHAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN LAHAN

BAB V POLA PENGUASAAN LAHAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN LAHAN 39 BAB V POLA PENGUASAAN LAHAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUASAAN LAHAN 5.1 Penguasaan Lahan Pertanian Lahan pertanian memiliki manfaat yang cukup besar dilihat dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN 23 Gambaran penelitian yang dimuat dalam bab ini merupakan karakteristik dari sistem pertanian yang ada di Desa Cipeuteuy. Informasi mengenai pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat lereng Gunung Merapi. Banyaknya korban jiwa, harta benda dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat lereng Gunung Merapi. Banyaknya korban jiwa, harta benda dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erupsi Merapi yang terjadi dua tahun lalu masih terngiang di telinga masyarakat lereng Gunung Merapi. Banyaknya korban jiwa, harta benda dan kehilangan mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara maritim sebagian besar penduduk menggantungkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara maritim sebagian besar penduduk menggantungkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara maritim sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya menjadi nelayan. Walaupun mata pencarian orang-orang desa di pesisir beragam, namun

Lebih terperinci

BAB V11 KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA PEREMPUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V11 KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA PEREMPUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 52 BAB V11 KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA PEREMPUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Kontribusi Perempuan dalam Ekonomi Keluarga Pekerjaan dengan POS dianggap sebagai pekerjaan rumah tangga atau

Lebih terperinci

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk

Lebih terperinci

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK 4.1 Lama Tinggal Pada umumnya, penduduk bertempat tinggal di suatu daerah mulai dari lahir sampai dewasa. Akan tetapi ada juga penduduk yang tinggal dari lahir sampai setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penambangan. Bahan galian penambangan sebagian besar dilakukan di daerahdaerah

BAB I PENDAHULUAN. penambangan. Bahan galian penambangan sebagian besar dilakukan di daerahdaerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KONVERSI LAHAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN

BAB V KONVERSI LAHAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN BAB V KONVERSI LAHAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN 5.1. Fenomena Konversi Lahan di Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan pertanian

Lebih terperinci

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua Rahasia Gudang Tua Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah suara petir yang silih berganti membuatnya susah memejamkan mata. Hiasan gantung di luar jendela kamarnya selalu bergerak ditiup angin

Lebih terperinci

This is the beginning of everything

This is the beginning of everything This is the beginning of everything Sudah cukup lama rasanya aku tak berhubungan lagi dengan Tomi. Dan sekarang, aku sudah kuliah. Ya, kuliah. Aku menjadi mahasiswa sekarang. Dimana inilah saat-saat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan waktu pertumbuhan penduduk yang cepat. fungsi. Masalah pertanahan akan selalu timbul dari waktu ke waktu.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan waktu pertumbuhan penduduk yang cepat. fungsi. Masalah pertanahan akan selalu timbul dari waktu ke waktu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia dalam rangka meningkatkan kemakmuran masyarakat telah menempuh berbagai cara diantaranya dengan membangun perekonomian yang kuat, yang

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. penyebaran angket, wawancara, dan observasi. Peneyebaran angket yang penulis

BAB III PENYAJIAN DATA. penyebaran angket, wawancara, dan observasi. Peneyebaran angket yang penulis BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab ini disajikan data yang diperoleh dari lokasi penelitian melalui penyebaran angket, wawancara, dan observasi. Peneyebaran angket yang penulis lakukan dengan cara mengajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan usaha-usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan usaha-usaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan usaha-usaha untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya. Hal ini penting sebab tingkat pertambahan penduduk di Indonesia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Manfaat dalam melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori antara lain :

KATA PENGANTAR. Manfaat dalam melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori antara lain : PROGRAM KERJA LPM STIMA IMMI DALAM RANGKA MELAKSANAKAN KEGIATAN PEDULI LINGKUNGAN BERSAMA-SAMA DENGAN WARGA SEKITAR BERUPA PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DI KOMPLEK PERUMAHAN DEPARTEMEN KEUANGAN RW 05 CILANDAK

Lebih terperinci

KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS

KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS Oleh: RAHAYU ENDANG KUSWERDININGSIH NIM : P 100030030 Program Studi : Magister

Lebih terperinci

BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT 50 BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT A. Dampak Bidang Sosial Adanya pabrik teh hitam Kaligua telah membawa dampak pada mata pencaharian masyarakat Pandansari dan sekitarnya, baik dampak langsung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penambangan batu kapur di Desa Citatah telah dilakukan sejak abad ke-19 yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penambangan batu kapur di Desa Citatah telah dilakukan sejak abad ke-19 yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penambangan batu kapur di Desa Citatah telah dilakukan sejak abad ke-19 yang semakin meningkat setelah masuknya pengusaha-pengusaha Cina dengan mendirikan Lio

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK 12 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK A. Kondisi Geografis Desa Olak merupakan salah satu daerah integral yang terletak di Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 16 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN Profil Desa Ngargomulyo Kondisi umum Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, kabupaten Magelang merupakan salah satu desa penyangga dalam wilayah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perkebunan teh PTPN VIII Ciater Subang merupakan perkebunan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perkebunan teh PTPN VIII Ciater Subang merupakan perkebunan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perkebunan teh PTPN VIII Ciater Subang merupakan perkebunan yang tetap bertahan dari zaman kolonial Belanda sampai tahun 1990, bahkan sampai sekarang. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Monopoli ( ), Persaingan Terbatas ( ) dan Persaingan Bebas (2008)

BAB I PENDAHULUAN. Monopoli ( ), Persaingan Terbatas ( ) dan Persaingan Bebas (2008) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri ritel BBM di Indonesia yang telah berubah dari Era Monopoli (1971-2005), Persaingan Terbatas (2005-2007) dan Persaingan Bebas (2008) telah

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN DAN KEMAMPUAN DIRI

BAB VI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN DAN KEMAMPUAN DIRI 75 BAB VI PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN DAN KEMAMPUAN DIRI Tingginya homogenitas warga dalam hal pendidikan, agama bahkan suku dan budaya tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap persepsi warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci