BAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN"

Transkripsi

1 BAB VII MANFAAT PROGRAM PEMBINAAN Program pembinaan UMKM yang dilakukan oleh YDBA merupakan salah satu program unggulan PT. Astra Internasional Tbk. dalam mengembangkan masyarakat. Program pembinaan UMKM ini tidak hanya ditujukan bagi UMKM yang bergerak di bidang otomotif dan alat berat saja, tetapi juga diberikan kepada UMKM dibidang lain seperti agribisnis dan pertambangan serta UMKM yang bergerak di bidang kerajinan. Manfaat yang diperoleh dari pembinaan tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek seperti peningkatan pengetahun, peningkatan keterampilan, dan peningkatan pendapatan. Ketiga manfaat tersebut akan lebih mudah teridentifikasi jika dilihat dari program pelatihan. Manfaat lainnya yang dapat dilihat dari adanya program pembinaan tersebut adalah adanya pasar baru, peningkatan daya kompetitif antar UKM binaan serta adanya program pemberdayaan lanjutan bagi masyarakat sekitar. 7.1 Manfaat Kegiatan Pembinaan dalam Peningkatan pengetahuan, Keterampilan, dan Pendapatan Pada penelitian ini, manfaat pelatihan sebagai bentuk pembinaan pada UMKM diukur dengan memberikan pertanyaan untuk mengetahui aspek pengetahuan, keterampilan, serta pendapatan. Pengetahuan dan keterampilan tersebut merupakan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidang kerjanya. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan jenis pelatihannya. Contoh jenis pelatihan yang pernah diikuti oleh karyawan PT. XYZ pada tahun 2009 sebanyak lima jenis. Maka, pertanyaan seputar pelatihan tersebut juga terdiri dari lima jenis yang satu sama lain berbeda yang juga disesuaikan dengan bidang kerjanya.

2 Tabel 5. Jumlah dan Persentase Tingkat Pengetahuan, Tingkat Keterampilan, dan Tingkat Pendapatan Responden Tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan responden Jumlah dan persentase Tingkat pengetahuan Rendah 4 (13,3) Tinggi 26 (86,7) Tingkat Keterampilan Rendah 6 ( 20) Tinggi 24 (80) Tingkat Pendapatan Rendah 22 (73,4) Sedang 4 (13,3) Tinggi 4 (13,3) Terdapat 86,7 persen dari 30 responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi, sedangkan 13,3 persen lainnya memiliki pengetahuan yang rendah. Sebesar 80 persen responden memiliki tingkat keterampilan tinggi dan sebesar 20 persen lainnya memiliki keterampilan rendah. Selanjutnya, dari 30 orang responden 73,3 persen responden memiliki tingkat pendapatan rendah, 13,3 persen memiliki tingkat pendapatan sedang, dan 13,3 persen memiliki pendapatan tinggi. Tingginya tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh responden dipengaruhi oleh beberapa hal seperti adanya pelatihan serta adanya pertukaran pengetahuan dan keterampilan antar karyawan. Tingkat pendapatan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya lama bekerja, penilaian terhadap kinerja karyawan, serta pendidikan terakhir Hubungan Karakteristik Responden dengan Tingkat Pengetahuan, Keterampilan, dan Pendapatan. Karakteristik responden merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan. Karakteristik responden tersebut meliputi umur, tingkat pendidikan, lama menjadi karyawan, dan keikutsertaan dalam pelatihan. Uji hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan dilakukan dengan tabulasi silang dan analisis Crosstabs-Chi Square. Pengambilan keputusan berdasarkan Approx. Sig., jika Approx. Sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima dimana

3 Ho: Tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. H1: Terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji Berikut ini merupakan penjabaran dari karakteristik individu responden. Tabel 6. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Karakteristik Responden Jumlah dan presentase Umur Muda 2 (6,7) Dewasa 20 (66,7) Tua 8 (26,6) Tingkat Pendidikan Rendah 4 (13,3) Sedang 22 (73,4) Tinggi 4 (13,3) Lama Bekerja Baru 13 (43,3) Sedang 11 (36,7) Lama 6 (20) Keikutsertaan dalam pelatihan Tidak Ikut 10 (33,3) Ikut 20 (66,7) Sesuai dengan Tabel 6, terdapat 6,7 persen responden termasuk dalam kategori umur muda yaitu kurang dari dua puluh tahun, sebesar 66,7 persen responden termasuk dalam kategori umur dewasa yaitu antara tahun. Sisanya, yaitu 26,6 persen termasuk dalam kategori umur tua. Sebesar 13,3 persen responden merupakan responden dengan tingkat pendidikan tinggi, 73,4 persen termasuk responden responden dengan tingkat pendidikan sedang serta 13,3 persen responden termasuk responden dengan tingkat pendidikan tinggi. Pada Tabel 6 juga dapat diketahui lama bekerja dari keseluruhan responden. Sebesar 43,3 persen responden merupakan karyawan baru, 36,7 persen responden tergolong mempunyai lama bekerja sedang serta 20 persen responden termasuk karyawan lama. Responden tersebut juga dapat dibedakan menurut keikutsertaan responden dalam pelatihan yang diselenggarakan YDBA tahun Sebesar 33,3 persen responden merupakan responden yang mengikuti pelatihan

4 yang diselenggarakan YDBA atau 100 persen dari total karyawan yang mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh YDBA. Sisanya, yaitu sebesar 66,7 persen merupakan responden yang tidak mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh YDBA tahun Umur Umur merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan. Diduga terdapat hubungan antara tingkat umur responden dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan (Ho). Uji hubungan antara umur dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan dilakukan dengan tabulasi silang dan analisis Crosstabs-Chi Square. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai Approx. Sig., jika Approx. Sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Tabel 7. Hasil Analisis Crosstabs-Chi Square antara Umur dengan Pengetahuan, Keterampilan, dan Pendapatan Approx. Sig. Keterangan Pengetahuan 0,445 Ho. diterima (tidak ada hubungan) Keterampilan 0, 517 Ho. diterima (tidak ada hubungan) Pendapatan 0, 007 Ho. ditolak (ada hubungan) Ket: Ho ditolak jika Approx. Sig.< 0,05 Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 15 for windows dengan model uji Crosstabs-Chi Square didapatkan hasil bahwa umur karyawan PT. XYZ tidak berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Umur hanya mempunyai hubungan nyata dengan pendapatan. Hubungan antara umur dengan pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan akan dijelaskan dalam tabel-tabel hubungan antar variabel dalam bentuk tabulasi silang.

5 Tabel 8. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Umur dengan Pengetahuan Umur Pengetahuan Total Rendah Tinggi Muda 0 (0) 2 (100) 2 (100) Dewasa 4 (20) 16 (80) 20 (100) Tua 0 (0) 8 (100) 8 (100) Ket: Approx. Sig = 0,445 Tabel 8 menunjukkan bahwa sebesar 100 persen responden yang termasuk kelompok umur muda dan umur tua memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, walaupun jumlah responden dari kedua kelompok umur tersebut berbeda. Sedangkan 20 persen responden dari kelompok umur dewasa memiliki tingkat pengetahuan rendah dan 80 persen sisanya memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Hasil uji Crosstabs-Chi Square menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara umur dengan tingkat pengetahuan. Berdasarkan tabulasi silang tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dengan umur muda, dewasa, dan tua memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap pekerjaan mereka. Oleh karena itu dapat disimpulkan semakin tua umur responden tidak berarti semakin tinggi pengetahuannya dalam bekerja. Tabel 9. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Umur dengan Keterampilan Umur Keterampilan Total Rendah Tinggi Muda 0 (0) 2 (100) 2 (100) Dewasa 4 (20) 16 (80) 20 (100) Tua 2 (25) 6 (75) 8 (100) Ket: Approx. Sig = 0, 517 Tabel 9 menunjukkan bahwa tingkat keterampilan responden yang termasuk dalam kelompok umur muda adalah 100 persen tinggi. Sedangkan pada kelompok umur dewasa, 20 persen mempunyai keterampilan rendah dan 80 persen memiliki keterampilan tinggi dalam bekerja. Pada kelompok umur tua, 25 persen responden memiliki keterampilan rendah dan sisanya 75 persen memiliki keterampilan tinggi dalam bekerja. Hasil uji Crosstabs-Chi Square menyatakan

6 bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara umur dengan tingkat keterampilan. Sebanyak 25 responden (80 persen) dari 30 responden memiliki keterampilan yang tinggi dalam bekerja. Hal ini memperlihatkan bahwa semakin tua umur responden tidak berarti semakin terampil dalam bekerja. Tabel 10. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Umur dengan Pendapatan Umur Pendapatan Total Rendah Sedang Tinggi Muda 2 (100) 0 (0) 0 (0) 2 (100) Dewasa 17 (85) 2 (10) 1 (5) 20 (100) Tua 3 (37,5) 2 (25) 3 (37,5) 8 (100) Ket: Approx. Sig = 0,007 Sebesar 100 persen responden dari kelompok umur muda memiliki pendapatan rendah. Pada kelompok umur dewasa dan tua mempunyai pendapatan yang beragam yaitu 85 persen responden kelompok umur dewasa mempunyai pendapatan rendah, 10 persen berpendapatan sedang, dan sisanya yaitu 5 persen mempunyai pendapatan tinggi. Sedangkan pada kelompok umur tua, 37,5 persen responden mempunyai pendapatan rendah dan tinggi serta 25 persen responden mempunyai pendapatan sedang. Hasil uji Crosstabs-Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan nyata antara umur dengan tingkat pendapatan. Pendapatan karyawan PT. XYZ mengalami kenaikan setiap tahunnya. Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa responden atau karyawan yang sudah tua telah mengalami peningkatan pendapatan lebih banyak dari pada karyawan yang masih muda Tingkat Pendidikan Pada penelitian ini tingkat pendidikan responden dikelompokkan menjadi tiga yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan. Diduga terdapat hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan (Ho). Uji hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan

7 pendapatan dilakukan dengan tabulasi silang dan analisis Crosstabs-Chi Square. Pengambilan keputusan berdasarkan Approx. Sig., jika Approx. Sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan, keterampilan dan pendapatan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil Analisis Crosstabs-Chi Square Antara Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan, Keterampilan, dan Pendapatan Approx. Sig. Keterangan Pengetahuan 1,000 Ho. diterima (tidak ada hubungan) Keterampilan 1,000 Ho. diterima (tidak ada hubungan) Pendapatan 0,049 Ho. ditolak (ada hubungan) Ket: Ho ditolak jika Approx. Sig.< 0,05 Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan karyawan PT. XYZ tidak berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Tingkat pendidikan hanya mempunyai hubungan nyata dengan pendapatan. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan akan dijelaskan dalam tabel-tabel hubungan antar variabel dalam bentuk tabulasi silang. Tabel 12. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Tingkat Pendidikan Pengetahuan Total Rendah Tinggi Rendah 1 (25) 3 (75) 4 (100) Sedang 2 (9,1) 20 (90,9) 22 (100) Tinggi 1 (25) 3 (75) 4 (100) Ket:Approx. Sig = 1,000. Secara keseluruhan, responden yaitu karyawan PT. XYZ mempunyai tingkat pengetahuan tinggi walaupun mereka termasuk dalam kelompok tingkat pendidikan yang berbeda. Pada kelompok tingkat pendidikan rendah dan tinggi, 25 persen responden pada masing-masing kelompok mempunyai tingkat pengetahuan rendah dan sisanya 25 persen memiliki pengetahuan tinggi. Sedangkan pada kelompok tingkat pendidikan rendah hanya 2 orang atau sebesar 9,1 persen responden memiliki tingkat pengetahuan rendah. Sisanya yaitu 90,9 persen

8 memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Hasil uji Crosstabs-Chi Square menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan tidak berarti meningkatkan pengetahuan responden mengenai pekerjaannya. Tabel 13. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pendidikan dengan Keterampilan Tingkat Pendidikan Keterampilan Total Rendah Tinggi Rendah 0 (0) 4 (100) 4 (100) Sedang 6 (27,27) 16 (72,73) 22 (100) Tinggi 0 (0) 4 (100) 4 (100) Ket:Approx. Sig = 1,000. Tabel 13 menunjukkan bahwa 24 (80 %) orang dari 30 orang responden memiliki keterampilan yang tinggi dalam bekerja. Secara detail dapat terlihat bahwa seluruh responden dengan tingkat pendidikan rendah dan tinggi memiliki tingkat keterampilan yang tinggi. Responden dengan tingkat pendidikan sedang 27,27 persennya memiliki tingkat keterampilan rendah dan 72,73 persen memiliki tingkat keterampilan tinggi. Hasil uji Crosstabs-Chi Square menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara tingkat pendidikan dengan tingkat keterampilan. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan tidak berarti meningkatkan keterampilan responden dalam bekerja. Tabel 14. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pendidikan dengan Pendapatan Tingkat Pendidikan Pendapatan Rendah Sedang Tinggi Total Rendah 3 (75) 1 (25) 0 (0) 4 (100) Sedang 18 (81,82) 2 (9,09) 2 (9,09) 22 (100) Tinggi 1 (25) 1 (25) 2 (50) 4 (100) Ket:Approx. Sig = 0,049. Tabel 14 menunjukkan responden dengan tingkat pendidikan rendah memiliki tingkat pendapatan yang berbeda, yaitu 75 persen memiliki pendapatan rendah dan 1 persen memiliki pendapatan sedang. Pada responden dengan tingkat pendidikan sedang, 81,82 persen responden memiliki tingkat pendapatan rendah

9 dan masing-masing 9,09 persen responden memiliki tingkat pendapatan sedang dan tinggi. Sementara itu, responden dengan tingkat pendidikan tinggi masingmasing 25 persennya memiliki tingkat pendapatan rendah dan sedang. Sisanya yaitu sebesar 50 persen memiliki tingkat pendapatan tinggi. Hasil uji Crosstabs- Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan nyata antara tingkat pendidikan dengan tingkat pendapatan. Pada awal masuk kerja, pendidikan terakhir menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya gaji awal. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka gaji yang akan didapatkannya akan semakin tinggi pula. Hal ini didukung dari pernyataan salah satu informan. Pasti, pendidikan terakhir berpengaruh sama pendapatan dia. Berhubungan sama gaji awalnya juga (Ibu Sumarsih, Staff HRD PT. XYZ) Lama Bekerja Lama bekerja merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan. Lama bekerja yaitu tahun yang sudah dilewati oleh responden untuk bekerja pada PT. XYZ. Pada penelitian ini lama bekerja dikelompokkan menjadi tiga, yaitu baru, sedang, dan lama. Diduga terdapat hubungan antara lama bekerja responden dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan (Ho). Uji hubungan antara lama bekerja dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan dilakukan dengan tabulasi silang dan analisis Crosstabs-Chi Square. Pengambilan keputusan berdasarkan Approx. Sig., jika Approx. Sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Hubungan antara lama bekerja dengan pengetahuan, keterampilan dan pendapatan dapat dilihat pada Tabel 15.

10 Tabel 15. Hasil Analisis Crosstabs-Chi Square Antara Lama Bekerja dengan Pengetahuan, Keterampilan dan Pendapatan Approx. Sig. Keterangan Pengetahuan 0,155 Ho. diterima (tidak ada hubungan) Keterampilan 0,354 Ho. diterima (tidak ada hubungan) Pendapatan 0,002 Ho. ditolak (ada hubungan) Ket: Ho ditolak jika Approx.Sig.< 0,05 Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 15 for windows dengan model uji Crosstabs-Chi Square didapatkan hasil bahwa lama bekerja karyawan PT. XYZ tidak berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Lama bekerja hanya mempunyai hubungan nyata dengan pendapatan. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan akan dijelaskan dalam tabel-tabel hubungan antar variabel dalam bentuk tabulasi silang. Tabel 16. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Lama Bekerja dengan Pengetahuan Lama Bekerja Pengetahuan Total Rendah Tinggi Baru 3 (23,08) 10 (76,92) 13 (100) Sedang 1 (9,1) 10 (90,9) 11 (100) Lama 0 (0) 6 (100) 6 (100) Ket:Approx. Sig = 0,155. Tabel 16 menyajikan jumlah dan presentase responden menurut lama bekerja dengan pengetahuan. Sebanyak 23,08 persen responden yang termasuk dalam kategori baru untuk aspek lama bekerja memiliki pengetahuan rendah dan 76,92 persen lainnya dalam kategori ini memiliki pengetahuan tinggi. Sebanyak 9,1 persen responden yang termasuk dalam kategori sedang untuk aspek lama bekerja memiliki pengetahuan rendah dan 90,9 persen lainnya dalam kategori ini memiliki pengetahuan tinggi. Sementara itu, sebanyak 100 persen responden yang berasal dari kategori lama untuk aspek lama bekerja persen memiliki pengetahuan tinggi. Hasil uji Crosstabs-Chi Square menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara lama bekerja dengan tingkat pengetahuan. Artinya, semakin lama

11 responden bekerja (dalam satuan tahun) tidak berarti meningkatkan pengetahuan responden mengenai pekerjaannya. Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Lama Bekerja dengan Keterampilan Lama Bekerja Keterampilan Total Rendah Tinggi Baru 3 (23,08) 10 (76,92) 13 (100) Sedang 3 (27,27) 8 (72,73) 11 (100) Lama 0 (0) 6 (100) 6 (100) Ket:Approx. Sig = 0,354. Tabel 17 menyajikan jumlah dan presentase responden menurut lama bekerja dengan keterampilan. Sebanyak 23,08 persen responden yang termasuk dalam kategori baru untuk aspek lama bekerja memiliki keterampilan rendah dan 76,92 persen lainnya dalam kategori ini memiliki keterampilan tinggi. Sebanyak 27,27 persen responden yang termasuk dalam kategori sedang untuk aspek lama bekerja memiliki keterampilan rendah dan 72,73 persen lainnya dalam kategori ini memiliki keterampilan tinggi. Sementara itu, sebanyak 100 persen responden yang berasal dari kategori lama untuk aspek lama bekerja persen memiliki keterampilan tinggi. Tabel 18. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Lama Bekerja dengan Pendapatan Lama Bekerja Pendapatan Total Rendah Sedang Tinggi Baru 12 (92,31) 1 (7,69) 0 (0) 13 (100) Sedang 8 (72,73) 2 (18,18) 1 (9,09) 11 (100) Lama 2 (33,33) 1 (16,67) 3 (50) 6 (100) Ket:Approx. Sig = 0,002. Tabel 18 menyajikan jumlah dan presentase responden menurut lama bekerja dengan pendapatan. Sebanyak 92,31 persen responden yang termasuk dalam kategori baru untuk aspek lama bekerja memiliki pendapatan rendah dan 7,69 persen lainnya dalam kategori ini memiliki pendapatan tinggi. Sebanyak 72,73 persen responden yang termasuk dalam kategori sedang untuk aspek lama bekerja memiliki pendapatan rendah, 18,18 persen responden memiliki pendapatan

12 sedang dan 9,09 persen lainnya dalam kategori ini memiliki pendapatan tinggi. Sebanyak 23,33 persen responden yang berasal dari kategori lama untuk aspek lama bekerja memiliki pendapatan rendah, 16,67 persen memiliki pendapatan sedang dan 50 persen memiliki pendapatan tinggi. Hasil uji Crosstabs-Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan nyata antara lama bekerja dengan tingkat pendapatan. Setiap tahun, karyawan PT XYZ akan mendapatkan kenaikan gaji dan diasumsikan bahwa karyawan yang sudah lama bekerja telah mengalami beberapa kali kenaikan gaji. Pada departemen tertentu, karyawan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan uang tambahan yang diperoleh dari lembur. Setiap tahun pasti ada kenaikan gaji. Besarnya berbeda-beda tergantung dari karyawan yang bersangkutan. Tergantung dari kinerjanya juga sih (Ibu Sumarsih, Staff HRD PT. XYZ) Keikutsertaan dalam Pelatihan Pada penelitian ini, keikutsertaan dalam pelatihan didefinisikan sebagai ikutsertanya responden dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh YDBA. Diduga terdapat hubungan antara keikutsertaan responden dalam pelatihan dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan (Ho). Uji hubungan antara keikutsertaan dalam pelatihan dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan dilakukan dengan tabulasi silang dan analisis Crosstabs-Chi Square. Pengambilan keputusan berdasarkan Approx. Sig., jika Approx. Sig. lebih besar dari α (0,05) maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Hubungan antara keikutsertaan responden dalam pelatihan dengan pengetahuan, keterampilan dan pendapatan dapat dilihat pada Tabel 19.

13 Tabel 19. Hasil Analisis Crosstabs-Chi Square Antara Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan, Keterampilan dan Pendapatan Approx. Sig. Keterangan Pengetahuan 0, 138 Ho. diterima (tidak ada hubungan) Keterampilan 1,000 Ho. diterima (tidak ada hubungan) Pendapatan 0, 110 Ho. diterima (tidak ada hubungan) Ket: Ho ditolak jika Approx.Sig.< 0,05 Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 15 for windows dengan model uji Crosstabs-Chi Square didapatkan hasil bahwa keikutsertaan karyawan PT. XYZ pada pelatihan yang diselenggarakan oleh YDBA tidak berhubungan nyata dengan pengetahuan, keterampilan yang mereka miliki, serta pendapatan. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan akan dijelaskan dalam tabel-tabel hubungan antar variabel dalam bentuk tabulasi silang. Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Keikutsertaan dalam Pelatihan dengan Pengetahuan Keikutsertaan dalam Pelatihan Rendah Pengetahuan Tinggi Total Ya 0 (0) 10 (100) 10 (100) Tidak 4 (20) 16 (80) 20 (100) Ket:Approx. Sig =.0, 138 Berdasarkan Tabel 20 terlihat bahwa sebagian besar dari responden memiliki pengetahuan tinggi, baik yang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan YDBA maupun yang tidak. Responden yang mengikuti pelatihan dari YDBA seluruhnya memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Sementara itu, sebanyak 80 persen responden yang tidak mengikuti pelatihan tersebut memiliki pengetahuan tinggi dan 20 persen lainnya memiliki pengetahuan rendah. Hasil uji Crosstabs- Chi Square menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara keikutsertaan responden dalam pelatihan yang diselenggarakan YDBA dengan tingkat pengetahuan. Berdasarkan hasil tabulasi silang pada Tabel 20 menunjukkan bahwa 100 persen responden yang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh YDBA memiliki pengetahuan yang tinggi, sedangkan pada responden yang tidak mengikuti pelatihan masih ada yang memiliki pengetahuan rendah.

14 Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden diketahui bahwa pengetahuan tidak hanya didapatkan dari pelatihan yang diselenggarakan YDBA. Tingginya tingkat pengetahuan responden juga dipengaruhi oleh adanya transfer pengetahuan diantara karyawan. Diantara para karyawan terdapat difusi pengetahuan. Namun pada dasarnya, adanya pelatihan sangat berpengaruh pada peningkatan pengetahuan pengetahuan. karena pelatihan merupakan salah satu sumber Tabel 21. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Keikutsertaan dalam Pelatihan dengan Keterampilan Keikutsertaan dalam Pelatihan Rendah Keterampilan Tinggi Total Ya 2 (20) 8 (80) 10 (100) Tidak 4 (20) 16 (80) 20 (100) Ket:Approx. Sig = 1,000 Terdapat 20 persen dari sepuluh responden yang mengikuti pelatihan memiliki keterampilan rendah dan 80 persen memiliki keterampilan tinggi. Sementara itu, 20 persen responden yang tidak mengikuti pelatihan juga memiliki keterampilan yang rendah dalam bekerja dan 80 persen lainnya memiliki keterampilan tinggi dalam bekerja. Hasil uji Crosstabs-Chi Square menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara keikutsertaan responden dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh YDBA dengan tingkat keterampilan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa keterampilan didapatkan bukan hanya dari pelatihan saja tetapi juga berasal dari sesama karyawan dan dari pengalaman selama bekerja. Tabel 22. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Keikutsertaan dalam Pelatihan dengan Pendapatan Keikutsertaan dalam Pelatihan Pendapatan Rendah Sedang Tinggi Total Ya 5 (50) 3 (30) 2 (20) 10 (100) Tidak 17 (85) 1 (5) 2 (10) 20 (100) Ket:Approx. Sig = 0, 110. Terdapat 50 persen dari sepuluh responden yang mengikuti pelatihan memiliki pendapatan rendah, 30 persen memiliki pendapatan sedang, dan 20 persen memiliki pendapatan tinggi. Pendapatan responden yang tidak mengikuti

15 pelatihan juga memiliki keragaman, yaitu sebanyak 85 persen responden memiliki pendapatan rendah, 5 persen memiliki pendapatan sedang, dan 10 persen responden memiliki pendapatan tinggi. Hasil uji Crosstabs-Chi Square menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara keikutsertaan responden dalam pelatihan yang diselenggarakan YDBA dengan tingkat pendapatan. Hal ini didukung secara kualitatif melalui pernyataan dari seorang informan berikut ini. Pendapatan tiap karyawan memang tidak dipengaruhi langsung oleh ikut tidaknya dia dalam pelatihan apapun, tetapi dipengaruhi oleh kinerjanya. Hubungan keduanya memang tidak nyata. Tapi pada dasarnya adanya pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam bekerja yang nantinya dapat meningkatkan kinerja dia sehingga dapat pula meningkatkan persentase kenaikan gaji mereka (Bapak Hry, General Manager PT. XYZ). 7.2 Manfaat Kegiatan Pembinaan dalam Perluasan Pasar, Peningkatan Daya Kompetitif antar UMKM binaan, serta Kegiatan Pemberdayaan Lanjutan Bagi Masyarakat Sekitar Perluasan Pasar Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan oleh YDBA adalah dalam hal pemasaran. Bentuk kegiatan yang dilakukan juga beragam. Salah satunya adalah dengan menjadi perantara antara konsumen dengan UMKM binaannya. Selain itu, YDBA juga mengikutsertakan UMKM binaannya dalam beberapa pameran baik yang berskala nasional maupun internasional. Keikutsertaan UMKM binaan YDBA termasuk PT. XYZ dalam Pameran Indonesian Motor Show yang diselenggarakan setiap tahun, dapat memberikan kesempatan pada UMKM untuk mempromosikan produknya kepada para pengunjung. Tidak menutup kemungkinan dengan keikutsertaan UMKM pada pameran tersebut akan mempengaruhi peningkatan produksi dan perluasan pasar, bahkan sampai pada pasar internasional. Perluasan pasar tersebut juga dapat terwujud dengan mengikutsertakan UMKM binaan pada kegiatan studi banding ke luar negeri. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh seorang informan berikut ini.

16 YDBA sering mengajak PT. XYZ untuk ikut pameran-pameran. Keikutsertaan pada pameran-pameran tersebut juga bisa menjadi cara untuk mendapatkan pasar baru karena kita seringkali bertemu dengan calon customers. Tapi ya kita emang harus aktif juga mencari pembeli baru untuk memperluas pasar (Bapak Hry, General Manager PT. XYZ) Peningkatan Daya Kompetitif antar UMKM binaan UMKM yang menjadi binaan dari YDBA terdiri dari beberapa jenis dengan skala yang beragam. Bagi PT. XYZ, salah satu manfaat yang didapat dari kegiatan pembinaan adalah mengetahui pangsa pasar dari produk yang dihasilkan serta pesaing-pesaing dari usahanya. Selain itu melalui pelaksanaan kegiatan pembinaan terutama pelatihan, PT. XYZ dapat mengetahui selera konsumen. Adanya pengetahuan tersebut juga dapat digunakan untuk memprediksi posisi PT. XYZ dalam pasar dan para pesaingnya serta strategi bisnis yang digunakan dalam pemasaran produk, seperti halnya yang diungkapkan oleh seorang informan berikut ini. Dari pelatihan akhirnya kita juga tahu standar produk yang bagus,paling nggak sesuai sama standar Astra dan punya nilai jual tinggi juga (Bapak Spy, peserta Pelatihan Teknologi Press Dies II). YDBA juga sering menyelenggarakan silaturahmi dan Seminar UMKM. Acara ini dimanfaatkan oleh UMKM terkait untuk saling berdialog sambil membahas perkembangan dan peluang bisnis serta update informasi mengenai kondisi dan situasi bisnis saat ini. Hal ini didukung oleh pernyataan seorang informan berikut. Persaingan bisnis pasti ada, tapi ya tetap harus bersih. YDBA juga sering mempertemukan UKM binaannya dalam beberapa acara. Dari pertemuan itu kita juga saling bertukar informasi antar UKM binaan (Bapak Hry, General Manager PT. XYZ).

17 7.2.3 Kegiatan Pemberdayaan Lanjutan Bagi Masyarakat Sekitar YDBA mengkhususkan kegiatannya pada pembinaan UMKM, baik UMKM yang terkait dengan bisnis Astra ataupun tidak. Manfaat pembinaan dalam kegiatan pemberdayaan lanjutan bagi masyarakat sekitar khususnya PT. XYZ tidak terlalu terlihat. Hal ini disebabkan usaha yang dilakukan oleh PT. XYZ mengharuskan adanya keterampilan khusus karena PT. XYZ merupakan produsen dies dan komponen kendaraan bermotor lainnya. Bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PT. XYZ bagi masyarakat sekitar adalah dengan merekrut masyarakat sekitar untuk bekerja di PT. XYZ. Namun, jumlahnya masih sedikit karena masyarakat tersebut seringkali tidak memenuhi standar karyawan. Biasanya, PT. XYZ juga berkoordinasi dengan Kepala Desa setempat. Hal ini didukung oleh pernyataan seorang informan berikut. Dari keseluruhan karyawan, cuma tiga puluh persen dari masyarakat aja yang bisa jadi karyawan di sini. Kan kita juga punya standar calon karyawan yang memang harus dipenuhi (Bapak Spy, peserta Pelatihan Teknologi Press Dies II). Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat sekitar, PT. XYZ memberikan bantuan dana kepada masyarakat sekitar untuk membangun jalan serta masjid. Kegaitan tersebut dilakukan setiap tahun sebagai tindak lanjut dari proposal yang masuk ke PT. XYZ

2. penelitian dan perencanaan usaha secara partisipatoris

2. penelitian dan perencanaan usaha secara partisipatoris BAB VI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA (YDBA) 6.1 Cara Pandang YDBA terhadap Pemberdayaan Masyarakat Konsep pengembangan masyarakat menurut Astra mengacu pada falsafah Berikan

Lebih terperinci

BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS

BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS BAB VIII PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS Pemanfaatan internet dalam kegiatan bisnis dalam penelitian ini meliputi fungsi komunikasi, promosi dan riset yang dilakukan oleh responden dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai hubungan komunikasi pemasaran dengan kualitas daya saing UMKM merupakan penelitian survai dengan tujuan explanatory. Metode survai

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU Salju 1, Hadrah 2, Risa Melati 3 1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo 2,3) Prodi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE Lokasi dan Waktu Penelitian 25 METODE Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang didukung dengan metode pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan yaitu penelitian secara sensus dengan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LEAFLET SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK

EFEKTIVITAS LEAFLET SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK EFEKTIVITAS LEAFLET SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK 25 Media cetak berupa leaflet seringkali digunakan sebagai media penyebaran berbagai infromasi. Informasi tersebut bisa berupa promosi produk, tips-tips,

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Keripik Buah Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar menjadi kelompokkelompok pembeli yang berbeda sesuai dengan kebutuhan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk atau jasa yang diterima oleh konsumen atau tidak.

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk atau jasa yang diterima oleh konsumen atau tidak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi utama perusahaan adalah melakukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan suatu langkah yang direncanakan produsen sebelum produk dihasilkan dan dipasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di dua lokasi. Lokasi pertama yaitu di kantor Unilever Indonesia Tbk, yaitu di Jl. Gatot Subroto kavling 15, Jakarta

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI

BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 50 BAB VI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK ANGGOTA KOMUNITAS DAN DINAMIKA KELOMPOK DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI 6.1 Hubungan antara Karakteristik Anggota Komunitas dengan Efektivitas Komunikasi Pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran, penjualan, promosi, dan lain sebagainya. Lembaga Pengembangan Bisnis Yayasan Dharma Bhakti Astra (LPB-

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran, penjualan, promosi, dan lain sebagainya. Lembaga Pengembangan Bisnis Yayasan Dharma Bhakti Astra (LPB- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang kini sangat pesat sudah menyentuh berbagai lini kehidupan. Mulai dari sosial, budaya, hiburan, keuangan, hingga bisnis. Perkembangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN: Latar Belakang Batasan Masalah: kegiatan promosi, biaya promosi, dan hasil penjualan Data bulan Januari 2011 Juli 2011

PENDAHULUAN: Latar Belakang Batasan Masalah: kegiatan promosi, biaya promosi, dan hasil penjualan Data bulan Januari 2011 Juli 2011 PENGARUH PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA DEALER SUZUKI PUMA SEMERU Maykel Maxi Tentero 10208789 PENDAHULUAN: Latar Belakang Batasan Masalah: kegiatan promosi, biaya promosi, dan hasil penjualan Data

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. yaitu: otomotif, jasa, keuangan, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur, dan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. yaitu: otomotif, jasa, keuangan, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur, dan BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, Astra membentuk kerja sama dengan sejumlah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Handpone bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi telah berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 67 BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Proses pendidikan melalui pembelajaran menurut Sudjana (2006) adalah interaksi edukatif antara masukan (input) sarana dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Menurut Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, dijelaskan bahwa pertumbuhan industri

Lebih terperinci

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA Tingkat kesejahteraan dalam CV TKB dianalisis dengan analisis gender. Alat analisis gender

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT NELAYAN DENGAN STRATEGI SOSIAL DAN STRATEGI EKONOMI NELAYAN

BAB VII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT NELAYAN DENGAN STRATEGI SOSIAL DAN STRATEGI EKONOMI NELAYAN BAB VII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT NELAYAN DENGAN STRATEGI SOSIAL DAN STRATEGI EKONOMI NELAYAN 7.1. Hubungan Karakteristik Nelayan dengan Strategi Sosial 7.1.1. Hubungan Usia dengan Strategi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION 69 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION Aksesibilitas terhadap media komunikasi cyber extension adalah peluang memanfaatkan media komunikasi cyber

Lebih terperinci

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN 55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung

Lebih terperinci

PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN 43 PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Penilaian terhadap Pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra Penilaian terhadap pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra,

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 68 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL DENGAN EFEK KOMUNIKASI DALAM PEMASARAN LANTING UBI KAYU 6.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Efek Komunikasi dalam Pemasaran Lanting Ubi Kayu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Analisisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga Responden Dari hasil penyebaran kuisioner didapat data

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian mengenai sejarah bedirinya KSO. sistem promosi yang dilakukan. hubungan KSO dengan NOSC dan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET

BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET 6.1. Persepsi Responden Terhadap Merek Pada penelitian ini responden diminta untuk mengisi kuesioner terkait dengan penilaian mereka terhadap desain

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM 4.1 Latar Belakang Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai suatu lembaga pendidikan, IPB memiliki visi dan misi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku

Lebih terperinci

Boks 1 DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP KINERJA UMKM DI PROVINSI RIAU. I. Latar Belakang. Profil Responden

Boks 1 DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP KINERJA UMKM DI PROVINSI RIAU. I. Latar Belakang. Profil Responden Boks 1 DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP KINERJA UMKM DI PROVINSI RIAU I. Latar Belakang Peranan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional dewasa ini semakin

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 1. Analisis Data Analisis data meliputi kegiatan mempelajari karakteristik, hubungan, pola atau pengaruh yang sering terdapat pada suatu fenomena atau gejala yang telah

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI

PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI 48 PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA RUMAH TANGGA BURUH TANI Bab berikut menganalisis pengaruh antara variabel ketimpangan gender dengan strategi bertahan hidup pada rumah

Lebih terperinci

ini. Sehingga memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan. Faktor lokasi inilah salah satu juga yang membuat perusahaan ini berkembang pesat.

ini. Sehingga memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan. Faktor lokasi inilah salah satu juga yang membuat perusahaan ini berkembang pesat. 36 kegiatan keluar masuk kendaran mobil berat untuk mengirim barang maupun mendatangkan bahan baku. Tenaga kerja juga cukup banyak tersedia di kawasan ini. Sehingga memudahkan perusahaan dalam merekrut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Bab ini akan menyajikan data data yang telah peneliti dapatkan dari para responden. Data tersebut kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum Objek/Subjek Penelitian. Bukalapak merupakan salah satu pasar online terkemuka di Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum Objek/Subjek Penelitian. Bukalapak merupakan salah satu pasar online terkemuka di Indonesia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum Objek/Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Bukalapak merupakan salah satu pasar online terkemuka di Indonesia. Seperti halnya situs layanan jual-beli

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI Hubungan antara karakteristik peserta produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi dan dalam

Lebih terperinci

BAB VII KETERKAITAN MODAL DAN TIPOLOGI PEMIMPIN LOKAL DENGAN KETERLIBATANNYA DALAM TAHAPAN PROGRAM PNPM MANDIRI PERDESAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

BAB VII KETERKAITAN MODAL DAN TIPOLOGI PEMIMPIN LOKAL DENGAN KETERLIBATANNYA DALAM TAHAPAN PROGRAM PNPM MANDIRI PERDESAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BAB VII KETERKAITAN MODAL DAN TIPOLOGI PEMIMPIN LOKAL DENGAN KETERLIBATANNYA DALAM TAHAPAN PROGRAM PNPM MANDIRI PERDESAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 7.1. Pengaruh Kepemilikan Modal pada Tahapan Program

Lebih terperinci

BAB VII OUTPUT PEMBELAJARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VII OUTPUT PEMBELAJARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 91 BAB VII OUTPUT PEMBELAJARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Hubungan Antara Tingkat Kehadiran dengan Sikap Terhadap Keberlanjutan Pendidikan Hipotesis awal menyatakan bahwa terdapat hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta A. Metode Dasar III. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode dasar deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK. mendukung kebutuhan dan aktifitas sehari hari. Sepeda motor merupakan alat

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK. mendukung kebutuhan dan aktifitas sehari hari. Sepeda motor merupakan alat BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK 1.1. Alasan Pemilihan Bidang atau Objek KKP Saat ini sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang sangat penting, karena dengan memiliki dan menggunakan

Lebih terperinci

KUESIONER. Disusun oleh: Nurul Fauziah. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Ponorogo

KUESIONER. Disusun oleh: Nurul Fauziah. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Ponorogo 109 110 KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING Disusun oleh: Nurul Fauziah Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi yang begitu cepat, dewasa ini bukan lagi perang kualitas jasa melainkan perang

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1. Kuesioner kajian. STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR

BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR 54 BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR 6.1 Karakteristik Responden Penelitian ini memiliki responden sebanyak 30 orang, jumlah ini didapatkan dari banyaknya aparatur Desa Bantarjati, dari mulai anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat, sehingga perlu memiliki strategi dalam memasarkan produknya agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Perkembangan dalam pelayanan kesehatan pada zaman

Lebih terperinci

BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB

BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN 5. Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB Proses sosialisasi nilai kerja pertanian dilihat dari pernah tidaknya

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB VII HUBUNGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS BAB VII HUBUNGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS Kim dan Gudykunts (1997) memaparkan bahwa keterampilan berkomunikasi penting agar dapat berkomunikasi dengan efektif

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN STAKEHOLDERS DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT

HUBUNGAN PERAN STAKEHOLDERS DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT HUBUNGAN PERAN STAKEHOLDERS DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT Hipotesis dalam penelitian ini adalah semakin tinggi peran stakeholders dalam penyelenggaraan program agropolitan di Desa Karacak maka semakin

Lebih terperinci

3. METODE 3.1. Lokasi dan Waktu 3.2. Teknik Pengumpulan Data

3. METODE 3.1. Lokasi dan Waktu 3.2. Teknik Pengumpulan Data 3. METODE 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah yang merupakan sentra mebel, serta Jakarta dan Bogor sebagai daerah pemasaran mebel Jepara. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi KUESIONER Kuesioner ini disusun untuk memperoleh data data yang diperlukan untuk penelitian mengenai Sistem Akuntansi Manajemen Broadscope, Persepsi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Tahap Implementasi Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat diketahui bahwa ada 3 alternatif yang harus dilakukan oleh Koperasi XYZ, yaitu alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Berdasarkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dalam menghadapi tantangan tersebut. mencari konsumen sendiri. Maka dari itu suatu perusahaan perlu mengadakan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dalam menghadapi tantangan tersebut. mencari konsumen sendiri. Maka dari itu suatu perusahaan perlu mengadakan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini pertumbuhan dan perkembangan dunia bisnis saat ini membawa pengaruh yang signifikan terhadap suatu perusahaan. Dengan situasi yang demikian membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan atau

Lebih terperinci

Nama : Tedy Hardyansyah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM

Nama : Tedy Hardyansyah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM ANALISIS BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA PT. MANDALA MULTI FINANCE,Tbk BEKASI Nama : Tedy Hardyansyah NPM : 10209357 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin,

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI LATAR BELAKANG Pada masa ini persaingan bisnis ekonomi semakin meningkat, banyak bermunculan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Setiap melakukan penelitian ilmiah perlu ditetapkan metode. Suatu metode penelitian akan memberikan arah dan cara untuk memecahkan suatu permasalahan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI 16209419 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Citra dan reputasi perusahaan, erat kaitannya dengan aktivitas-aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Citra dan reputasi perusahaan, erat kaitannya dengan aktivitas-aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Citra dan reputasi perusahaan, erat kaitannya dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Dimana sebuah perusahaan atau organisasi merupakan

Lebih terperinci

BAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS

BAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS BAB IX HUBUNGAN ANTARA SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN INTENSI PENGUSAHA UKM DENGAN PEMANFAATAN INTERNET DALAM KEGIATAN BISNIS 9.1. Pemanfaatan Internet dalam Kegiatan Bisnis Berdasarkan Sikap Berdasarkan Tabel

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI DENGAN SIKAP TERHADAP MAKANAN POKOK NON BERAS

BAB VII HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI DENGAN SIKAP TERHADAP MAKANAN POKOK NON BERAS 86 BAB VII HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI DENGAN SIKAP TERHADAP MAKANAN POKOK NON BERAS Dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai hubungan perilaku konsumsi dengan sikap terhadap singkong, jagung, dan ubi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak di Kota Malang Raya tepatnya di Jl. Raya Langsep No.2 Malang Barat/Sukun. Alasan peneliti

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual, 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga merupakan harapan bangsa dan memberikan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN TOKO PADA PD. EKA JAYA BAN CILEGON (HANKOOK)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN TOKO PADA PD. EKA JAYA BAN CILEGON (HANKOOK) ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN TOKO PADA PD. EKA JAYA BAN CILEGON (HANKOOK) Nama : Claudya Ocviani NPM : 11212641 Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Sri Setya Handayani

Lebih terperinci

KUESIONER. isilah pada tempat yang disediakan dengan singkat dan jelas. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Usia :

KUESIONER. isilah pada tempat yang disediakan dengan singkat dan jelas. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Usia : KUESIONER Petunjuk pengisian berikut terdiri dari tipe isian dan tipe pilihan, pada tipe isian isilah pada tempat yang disediakan dengan singkat dan jelas. Berilah tanda silang (X) pada salah satu nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Apabila sebelumnya merek hanyalah sebuah tanda agar konsumen dapat membedakan satu produk dengan produk lainnya, merek saat ini merupakan hal yang begitu penting

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI SARANA HASIL PRODUKSI IKM KERAJINAN INDUSTRI ANEKA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI SARANA HASIL PRODUKSI IKM KERAJINAN INDUSTRI ANEKA KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI SARANA HASIL PRODUKSI IKM KERAJINAN INDUSTRI ANEKA Melalui Kegiatan: GELAR PRODUK DAN AKSES PRODUK SERTA BAHAN BAKU TINGKAT REGIONAL DAN NASIONAL IATEA DINAS PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

Kuesioner. Saya Edwin Hargono dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan

Kuesioner. Saya Edwin Hargono dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Lampiran1 : kuesioner Kuesioner Responden yang terhormat, Saya Edwin Hargono dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen angakatan 200 Unika Soegijapranata, memohon kesediaan bapak / ibu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk

Lebih terperinci

FAUZI PUJA RAMA

FAUZI PUJA RAMA ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN RESTORAN MCDONALD S CABANG SALEMBA RAYA JAKARTA PUSAT FAUZI PUJA RAMA 19210258 PENDAHULUAN Semakin ketatnya persaingan di dalam dunia usaha, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis mengenai pengaruh persepsi konsumen pada atribut produk terhadap niat beli ulang Pocari Sweat yang diwakili oleh 180

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Karyawan Didalam penelitian ini karyawan PT. HM sampoerna Tbk Bagian Distribusi disertakan dalam menjawab setiap pertanyaan atau kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Starbucks Coffee merupakan perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks Coffee

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi kebutuhan konsumen saja, tetapi juga harus dapat. memuaskan konsumen. Dengan adanya persaingan yang kompetitif ini

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi kebutuhan konsumen saja, tetapi juga harus dapat. memuaskan konsumen. Dengan adanya persaingan yang kompetitif ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran saat ini telah terjadi perubahan besar, dimana orientasi tidak lagi pada produk yang dihasilkan, tetapi beralih ke orientasi pada konsumen.

Lebih terperinci

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun pada Chandra Departement Store yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No. 1 Tanjungkarang Bandarlampung.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang diteliti oleh peneliti yang berjudul pengaruh atribut produk terhadap minat beli sepeda motor Yamaha MT-25 di Kota Bandung, maka diperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE VERSI BEDA GENERASI SATU SELERA DI WILAYAH CILODONG DEPOK

PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE VERSI BEDA GENERASI SATU SELERA DI WILAYAH CILODONG DEPOK PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE VERSI BEDA GENERASI SATU SELERA DI WILAYAH CILODONG DEPOK Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Dalam penelitian efektivitas komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT.Astra TSO - Auto 2000 Ciledug Jakarta Selatan Tahun

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND IMAGE PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PENGARUH BRAND IMAGE PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGARUH BRAND IMAGE PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN LATAR BELAKANG Dewasa ini kebutuhan masyarakat terhadap alat komunikasi semakin meningkat, karena alat komunikasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA SANTIKA DYANDRA MEDAN

KUESIONER PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA SANTIKA DYANDRA MEDAN Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA SANTIKA DYANDRA MEDAN Identitas Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : Perempuan/ Laki-laki Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Biaya Iklan yang dikeluarkan pada PT. Sinar Sosro

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Biaya Iklan yang dikeluarkan pada PT. Sinar Sosro BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Biaya Iklan yang dikeluarkan pada PT. Sinar Sosro Pemilihan periklanan merupakan salah satu konsep pemasaran yang dianggap cukup efektif bagi perusahaan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PETUGAS TERHADAP KINERJA PELAYANAN KESEHATAN DIPUSKESMAS PEUREUMEUEKABUPATEN ACEH BARAT

PENGARUH KOMPETENSI PETUGAS TERHADAP KINERJA PELAYANAN KESEHATAN DIPUSKESMAS PEUREUMEUEKABUPATEN ACEH BARAT PENGARUH KOMPETENSI PETUGAS TERHADAP KINERJA PELAYANAN KESEHATAN DIPUSKESMAS PEUREUMEUEKABUPATEN ACEH BARAT Muhammad Iqbal Fahlevi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar E-mail: muhammadiqbalfahlevi@gmail.com

Lebih terperinci

Tabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki

Tabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki BAB V KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN RESPONDEN, DAN EKUITAS MEREK 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga berhubungan dengan tingkat pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tempat-tempat yang jauh, akan lebih cepat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tempat-tempat yang jauh, akan lebih cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alat transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang cukup mendasar dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tempat-tempat yang jauh, akan lebih cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Organisasi atau perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bagan Alir Penelitian Metodologi penelitian berisi diagram alir yang merupakan tahapan-tahapan dalam melakukan penelitian, lihat gambar 3.1.a. Tahapan-tahapan yang ada

Lebih terperinci

Bab 4 Analisis Data. Dari data yang didapat, nasabah yang menjadi responden berusia mulai dari 16

Bab 4 Analisis Data. Dari data yang didapat, nasabah yang menjadi responden berusia mulai dari 16 Bab Analisis Data Setelah kuesioner dibagikan dan diperoleh data dari penelitian di lapangan, kemudian dilakukan perhitungan dari data tersebut. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASA HASIL PEELITIA Pada bab ini akan diuraikan hubungan masing-masing variabel pelatihan dan motivasi terhadap penguasaan keterampilan kerja. Untuk menguji hipotesa dan menghitung seberapa

Lebih terperinci