BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR"

Transkripsi

1 54 BAB VI PENILAIAN IMPLEMENTASI PROGRAM CSR 6.1 Karakteristik Responden Penelitian ini memiliki responden sebanyak 30 orang, jumlah ini didapatkan dari banyaknya aparatur Desa Bantarjati, dari mulai anggota BPD, anggota LPM, Kepala Dusun, Ketua Rukun Warga, hingga Ketua Rukun Tetangga. Mayoritas responden adalah laki-laki yaitu sebanyak 29 orang dan hanya 1 orang perempuan. Mayoritas aparatur desa berjenis kelamin laki-laki, karena Desa Bantarjati masih menganggap sebaiknya yang menjadi pemimpin atau perwakilan warga adalah laki-laki. Penelitian ini membagi usia responden ke dalam tiga kategori yaitu dewasa awal, dewasa madya, dan usia lanjut. Kategori umur yang telah ditentukan merupakan tahapan perkembangan manusia berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980). Dari hasil pengambilan data di lapang, responden penelitian pada kategori usia dewasa madya yaitu antara 41 sampai 60 tahun yaitu sebanyak 17 orang dari 30 responden. Menyusul kemudiaan responden pada kategori umur dewasa awal yaitu antara 18 sampai 40 tahun sebanyak 33,33 persen dan 10 persen responden berusia lanjut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Usia, di Desa Bantarjati Tahun 2011 No Usia (tahun) Jumlah N % 1. Usia Lanjut (>60) Dewasa Madya (41-60) 17 56,67 3. Dewasa Awal (18-40) 10 33,33 Jumlah Tingkat pendidikan reponden penelitian mayoritas tamatan SD, yaitu sebanyak 36,66 persen dari 30 responden. Menyusul kemudian responden yang menamatkan pendidikannya hingga SMP sebanyak 33,33 persen. Dari tingkat

2 55 pendidikan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan responden tergolong sedang. Hal ini diperkuat dengan data responden yang menamatkan pendidikannya hingga perguruan tinggi hanya 1 orang atau hanya 3,33 persen dari 30 respoden. Jumlah dan persentase tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan, di Desa Bantarjati Tahun 2011 No. Tingkat Pendidikan Jumlah N % 1. Tidak Sekolah 4 13,33 2. Tamat SD Tamat SMP 10 33,33 4. Tamat SMA 4 13,33 5. Tamat Sarjana 1 3,33 Jumlah Jenis pekerjaan masyarakat Desa Bantarjati sangat beragam, akan tetapi pada penelitian ini jenis pekerjaan responden terbagi menjadi 3 yaitu pegawai swasta, buruh, dan pedagang. Responden penelitian tidak ada yang bekerja sebagai pegawai negeri, hal ini di karenakan jumlah pegawai negeri di Desa Bantarjati hingga tahun 2011 hanya 17 orang, dan tidak ada satupun yang menjadi tokoh masyarakat. Data persentase jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada Gambar 10. 7% 13% 40% 40% pegawai swasta buruh pedagang tidak bekerja/pensiunan Gambar 9. Presentase Responden Menurut Jenis Pekerjaan, di Desa Bantarjati Tahun 2011

3 56 Berdasarkan Gambar 10, pekerjaan responden penelitian mayoritas pegawai swasta dan buruh, baik sebagai buruh tani, pabrik, ataupun bangunan. Responden yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 12 responden dari 30 responden, begitu pula dengan responden yang bekerja sebagai buruh sebanyak 40 persen. Selanjutnya persentase jenis pekerjaan responden terbesar ketiga adalah responden yang berkerja sebagai pedagang sebanyak 13 persen dari 30 responden. Sedangkan responden yang tidak bekerja/ pensiunan sebayak 2 orang (7%) dari total responden. 6.2 Penilaian Implementasi PRogram CSR di Desa Bantarjati Program CSR merupakan salah satu bentuk komunikasi perusahaan kepada masyarakat untuk menjalin hubungan baik antar keduanya. Penelitian ini akan mengukur beberapa indikator yang mendukung pelaksanaan program CSR, yang dinilai oleh sasaran program. Indikator implementasi yang akan dilihat penilaiannya oleh responden adalah jenis kegiatan, frekuensi kegiatan, kemampuan fasilitator, dan manfaat program CSR PT. Indocement Tunggal Prakasa di Desa Bantarjati Penilaian Responden terhadap Jenis Kegiatan CSR PT Indocement Data mengenai penilaian responden terhadap jenis kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Indocement didapatkan dari data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Penilaian jenis kegiatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan responden terhadap ragam dari rangkaian keseluruhan kegiatan CSR berdasarkan lima pilar pembangunan yang dilaksanakan di Desa Bantarjati. Pengolahan data kuesioner menggunakan teknik scoring yang dibagi kedalam tiga kategori, yaitu beragam, kurang beragam, dan tidak beragam. Data mengenai jumlah dan persentase responden menurut penilaian responden tentang jenis kegiatan dapat dilihat pada Tabel 8.

4 57 Tabel 8. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian Responden Tentang Jenis Kegiatan Program CSR PT Indocement No Jenis Kegiatan (skor) Jumlah N % Beragam (24-17) 8 26,67 Kurang Beragam (16-9) 6 20 Tidak Beragam ( 8) 16 53,33 Jumlah Berdasarkan Tabel 8 diatas, mayoritas responden memiliki penilaian tentang jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh PT Indocement di Desa Bantarjati kurang dari 8 kegiatan sebanyak 16 orang responden. Selanjutnya disusul dengan respoden yang menilai jenis kegiatan CSR PT Indocement 17 hingga 24 kegiatan, sebanyak 20 persen responden dan terakhir jumlah terkecil responden dalam menilai jenis kegitan pada 9 hingga 16 kegiatan yaitu sebanyak 20% persen responden. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kuesioner, responden penelitian mayoritas menilai tidak banyak jenis kegiatan CSR PT Indocement yang dilaksanakan di Desa Bantarjati. Menurut penuturan beberapa responden, kegiatan yang diadakan Bilik selalu sama setiap tahunnya, dan tidak memiliki tingkat keberagaman kegiatan yang signifikan. Akan tetapi alasan rendahnya pengetahuan ini sebenarnya dikarenakan minimnya pengetahuan responden terhadap pelaksanaan program berdasarkan lima pilar pembangunan, sehingga program terbagi menjadi beberapa jenis kegiatan berdasarkan pilar pembangunan tersebut. Lima pilar pembangunan yang dijadikan landasan pelaksanaan program CSR Indocement untuk memberdayakan masyarakat ternyata tidak secara utuh dikenal masyarakat. Pernyataan tersebut diperkuat dari hasil wawancara menggunakan kuesioner, responden mayoritas mengenal hanya satu program yaitu pada pilar Sosial Budaya Agama dan olahraga. Responden yang mampu menjawab hingga tiga program berdasarkan lima pilar hanya satu orang, dari tiga puluh oraang yang menjadi responden. Tiga pilar yang diketahui responden tersebut adalah pilar pendidikan, kesehatan, dan sosial.

5 Penilaian Responden terhadap Frekuensi Kegiatan CSR PT Indocement Penilaian mengenai frekuensi kegiatan dapat dilihat dari total rangkaian corporate social responsibility yang dilaksanakan oleh PT Indocement di Desa Bantarjati selama satu tahun. Pengolahan data menggunakan teknik skoring, yang dibagi menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tinggi, jika responden dapat menyebutkan jumlah pelaksanaaan kegiatan lebih dari 8 kali dalam satu tahun, sedangkan kategori sedang jika responden hanya mengetahui kegiatan CSR selama satu tahun 3 hingga 7 kali. Terakhir dikategorikan rendah jika, responden hanya menyebutkan kurang dari 2 kali dalam satu tahun. Data mengenai penilaian respoden pada frekuensi kegiatan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Frekuensi Pelaksanaan Program CSR PT Indocement Jumlah No. Frekuensi (skor) N % 1. Tinggi (8-12) Sedang (3-7) Rendah ( 2) 3 10 Jumlah Berdasarkan Tabel 9, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki penilaian terhadap frekuensi program CSR tinggi sebanyak 50 persen responden. Kemudian, responden yang memiliki penilaian terhadap frekuensi sedang sebanyak 12 orang responden, sedangkan sisanya menilai rendah. Data Tabel 11 menunjukkan bahwa mayoritas responden menialai frekuensi pelaksanaan program CSR PT Indocement sering dilaksanakan di wilayah desa binaan, sehingga masyarakat desa binaan khususnya Desa Bantarjati memiliki pengetahuan tinggi terhadap frekuensi program CSR. Selain itu, responden yang hanya mengetahui frekuensi program rendah, dikarenakan mereka jarang berpartisipasi dalam kegiatan CSR PT Indocement, misal seperti pada pertemuan Bilikom yang diadakan setiap tiga bulan.

6 Penilaian Responden terhadap Kemampuan Fasilitator Kemampuan Fasilitator adalah penilaian responden bagi koordinator desa PT Indocement dalam setiap pelaksanaan kegiatan corporate social responsibility. Data mengenai penilaian responden mengenai kemampuan fasilitator didapatkan dengan menggunakan kuesioner dan diolah menggunakan teknik skoring. Data yang telah diolah akan dikategorikan menjadi tiga, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Tabel 10. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Kemampuan Fasilitator Program CSR PT Indocement No. Kemampuan Fasilitator (skor) Jumlah N % 1. Tinggi (8-9) Sedang (6-7) 11 36,67 3. Rendah (4-5) 1 3,33 Jumlah Berdasarkan Tabel 10, dapat dilihat bahwa responden yang termasuk pada rentang nilai 8 hingga 9 sebanyak 18 orang responden. Selanjutnya, responden yang memiliki rentang nilai 6 hingga 7 sebanyak 11 orang, sedangkan responden yang memiliki total skor di bawah 5 sebanyak 3 orang atau hanya 3, 33 persen. Pengkategorian rentang nilai tersebut mengartikan bahwa responden yang menilai kemampuan fasilitator pada nilai 8 hingga 9, memiliki pandangan bahwa kemampuan fasilitator program CSR PT Indocement Tinggi, sedangkan kategori selanjutnya sedang, dan terakhir kategori rendah. Sehingga disimpulkan, mayoritas responden penelitian menilai fasilitator program CSR PT Indocement memiliki kemampuan yang tinggi. Hal ini dikarenakan fasilitator PT Indocement dekat dengan masyarakat, mampu mengenali permasalahan yang ada di desa, dan mampu berkomunikasi dengan baik dalam rapat penyusunan program atau saat pengawasan. Fasilitator yang menjadi penghubung antara CSR PT Indocement dengan warga desa binaan disebut Kordes (Kordinator Desa), yang bertugas di wilayah

7 60 desa binaan. Menurut penuturan beberapa responden, Kordes program CSR Indocement, telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hadirnya Kordes di desa setiap hari, sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan mencari potensi desa yang dapat dikembangkan. Kordes juga dinilai mampu menanggapi keluhan warga mengenai kegiatan perusahaan yang dirasa merugikan. Selain itu, menurut beberapa responden juga menyatakan bahwa kinerja Kordes selama 3 tahun ini sudah membantu menjembatani masyarakat dengan petinggi perusahaan, sehingga pelaksanaan program dapat berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat, walaupun tidak terlaksana dengan cepat Penilaian Responden terhadap Manfaat Program CSR PT Indocement Manfaat program yang dimaksud pada penelitian ini adalah sejauhmana responden menganggap bahwa program CSR PT Indocement berguna bagi masyarakat Desa Bantarjati. Penilaian manfaat program akan dikategorikan menjadi tiga, yaitu bermanfaat, kurang bermanfaat, dan tidak bermanfaat. Pembagian responden dalam tiga kategori diperoleh dari pengolahan data meggunakan teknik skoring, sehingga menghasilkan total skor yang dapat di ketegorikan. Tabel 11. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Manfaat Program CSR PT Indocement Jumlah No. Manfaat Program (skor) N % 1. Bermanfaat (9-8) 14 46,67 2. Kurang Bermanfaat (7-6) Tidak Bermanfaat ( 5) 4 13,33 Jumlah Berdasarakan Tabel 11, didapat hasil sebagai berikut: responden yang menganggap program CSR PT Indocement bermanfaat sebanyak 14 orang,

8 61 sedangkan responden yang mengaggap program CSR kurang bermanfaat sebanyak 12 orang, dan respoden yang menganggap program CSR yang dijalankan Indocement tidak bermanfaat sebanyak 4 orang dari 30 orang responden. Mayoritas responden menilai program CSR yang dilaksanankan oleh PT Indocement bermanfaat, karena telah dilaksanakan dari awal pendirian perusahaan. Pelaksanaan program CSR Indocement atau Bilik Indocement selalu meningkat dari tahun ke tahun dari sisi kemanfaatanya. Menurut beberapa responden, perusahaan lebih banyak memberikan program bilik dalam bentuk hibah sehingga masyarakat mampu merasakan manfaat nyata dari program bilik. program yang dimaksud seperti pemberian bantuan dana pembangunan jalan aspal bagi desa, pembangunan mesjid, dan program yang diberikan dalam bentuk tunai. Pernyataan tersebut diperkuat dari hasil wawancara dengan salah satu tokoh masyarakat:...banyak banget neng bantuannya kalo diliat dari awal bantuan perusahaan, saya aja neng sampe kaya mimpi bisa ngerasain jalanan desa yang sekarang udah diaspal. Sebagian besar itu bantuan dari Indocement neng... (MHP, 45 tahun) Selaras dengan hal tersebut, hasil wawancara dengan salah satu responden memperkuat pernyataan sebelumnya:...neng kalo mau ngitungin bantuan yang dikasih Indocement lewat bilik mah banyak, tapi menurut saya sendiri yang udah dirasain sama masyarakat bantarjati itu ya bantuan pembangunan jalan, mesjid, majelis, terus sama ada perekrutan karyawan. Itu anak saya jadi karyawan indocement sekarang... (MHS, 72 tahun) Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa program bilik yang dilaksanakan PT Indocement, telah memberikan manfaat bagi Desa Bantarjati. Akan tetapi, jika ditinjau dari konsep pelaksanaan CSR program lima pilar yang digunakan oleh Indocement, masyarakat belum merasakan manfaat secara penuh. program CSR dapat dikatakan belum memberikan manfaat untuk meningkatkan pembangunan desa dari segi peningkatan kapasitas sumberdaya manusia. Menurut

9 62 beberapa responden, kegiatan lima pilar belum banyak menyentuh warga, karena peserta kegiatan belum merata bagi seluruh masyarakat desa. Indikator penilaian terhadap implementasi program CSR yaitu jenis kegiatan, frekuensi kegiatan, kemampuan fasilitator, dan manfaat program dapat menunjukkan ketertarikan warga masyarakat terhadap program. Dari keempat indikator mayoritas responden cenderung menilai jenis kegiatan tidak beragam, artinya responden tidak memperhatikan secara utuh kegiatan apa yang akan dan sedang dilaksanakan secara rinci, walaupun telah diinformasikan melalui kegiatan Bilikom. Selanjutnya, dalam menilai ketiga indikator lainnya responden mayoritas cenderung menilai lebih tinggi, artinya ketertarikan responden terhadap program terlihat dari hal yang mudah diingat dan dirasakan langsung oleh diri individu responden. 6.3 Hubungan Penilaian Implementasi Program CSR dengan PRoses Pencitraan Hubungan Antara Jenis Kegiatan dengan Proses Pencitraan Program CSR PT Indocement terlaksana dalam beberapa kegiatan yang terbagi menjadi ke dalam program lima pilar yaitu pilar pendidikan, pilar ekonomi, pilar kesehatan, pilar sosial, budaya, dan olahraga, serta pilar keamanan. Pada setiap pilar memiliki kegiatan yan dilaksanakan secara merata di 12 desa binaan. Maka dari itu, jenis kegiatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan responden terhadap ragam dari rangkaian keseluruhan kegiatan berdasarkan lima pilar pembangunan yang dilaksanakan di Desa Bantarjati. Secara umum responden yang memiliki pengetahuan akan jenis kegiatan beragam hanya 8 orang, selanjutnya yang berpendapat bahwa jenis kegiatan kurang beragam sebanyak 6 orang, dan 16 orang lainnya berpendapat bahwa progam CSR tidak beragam. Persentase responden berdasarkan pengetahuan mengenai jenis kegiatan CSR PT Indocement dapat dilihat pada Tabel 8. Pengujian statistik dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian sebagai berikut:

10 63 H0 : Semakin beragam jenis kegiatan, maka tidak akan meningkatkan PRoses pencitraan responden pada PRogram CSR PT Indocement H1 : Semakin beragam jenis kegiatan, maka akan meningkatkan PRoses pencitraan responden pada PRogram CSR PT Indocement Analisis Uji Korelasi Rank Spearman digunakan untuk melihat hubungan apakah semakin beragam jenis kegiatan maka akan meningkatkan proses pencitraan responden pada program CSR PT Indocement. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hitung sebesar 0,115 > α (0,10) sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga antara jenis kegiatan dengan proses pencitraan tidak memiliki hubungan nyata. Jadi, semakin beragam jenis kegiatan pada program CSR, tidak meningkatkan proses pencitraan pada diri responden. Hasil Tabulasi Silang antara jenis kegiatan dengan proses pencitraan terhadap PRogram CSR PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Hubungan Jenis Kegiatan dengan Proses Pencitraan terhadap Program CSR PT Indocement Tunggal PRakasa, Tbk Jenis Kegiatan Pencitraan Buruk (%) Kurang Baik (%) Baik (%) Total Tidak Beragam ,7 100 Kurang Beragam 0 64,3 35,7 100 Beragam Berdasarkan Tabel 12, responden yang menilai jenis kegiatan tidak beragam, memiliki kecenderungan mengalami proses pencitraan sedang. Responden yang menilai jenis kegiatan CSR kurang beragam mengalami proses pencitraan sedang lebih besar sebanyak 64,3 persen, dibandingkan dengan kurang baik dan baik pada proses pencitraan. Berdasarkan hal tersebut responden yang menilai bahwa jenis kegitan CSR beragam cenderung lebih banyak responden mengalami proses pencitraan baik utuh sebanyak 100 persen. Maka dari itu, penilaian tentang tingkat kebergaman jenis kegiatan tidak berhubungan dengan proses pencitraan yang dialami oleh diri responden.

11 Hubungan Antara Frekuensi Kegiatan dengan PRoses Pencitraan Frekuensi Kegiatan adalah total rangkaian corporate social responsibility yang dilaksanakan oleh PT Indocement di Desa Bantarjati selama satu tahun. Secara umum responden yang memandang frekuensi kegiatan tinggi sebanyak 15 orang, sedangkan yang menganggap frekuensi kegiatan sedang sebanyak 12 orang, dan rendah tiga orang. Persentase responden pada frekuensi kegiatan CSR PT Indocement pada Tabel 9. Pengujian statistik dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian sebagai berikut: H0 H1 : Semakin tinggi frekuensi program, maka tidak akan meningkatkan proses pencitraan responden pada program CSR PT Indocement : Semakin tinggi frekuensi program, maka akan meningkatkan proses pencitraan responden pada program CSR PT Indocement Analisis Uji Korelasi Rank Spearman digunakan untuk melihat hubungan apakah semakin tinggi frekuensi program maka akan meningkatkan proses pencitraan responden pada program CSR PT Indocement. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hitung sebesar 0,863 > α (0,10) sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga, tidak ada hubungan nyata antara frekuensi program dengan proses pencitraan. Jadi, semakin tinggi frekuensi kegiatan pada program CSR, tidak meningkatkan proses pencitraan pada diri responden. Maka dari itu frekuensi pelaksanaan program CSR tinggi, sedang ataupun rendah tetap akan mengalami proses pencitraan terhadap program CSR PT Indocement. Hasil tabulasi silang antara frekuensi program dengan proses pencitraan, dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Hubungan Frekuensi Kegiatan dengan PRoses Pencitraan terhadap PRogram CSR PT Indocement Tunggal PRakasa, Tbk Frekuensi Pencitraan Buruk (%) Kurang Baik(%) Baik (%) Total Sedang 0 83,3 16,7 100 Tinggi 8,3 54,2 37,5 100

12 65 Berdasarkan Tabel 13, responden yang mengalami proses pencitraan kurang baik memiliki penilaian sedang terhadap frekuensi kegiatan CSR PT Indocement penuh. Responden yang mengalami proses pencitraan kurang baik memiliki kecenderungan untuk menilai frekuensi kegiatan tinggi lebih besar dibandingkan dengan responden yang mengalami proses pencitraan buruk dan baik. Berdasarkan hal tersebut, responden yang mengalami proses pencitraan kurang baik cenderung menilai frekuensi kegiatan lebih tinggi. Sedangkan responden yang mengalami proses pencitraan buruk dan baik perlu di informasikan kegiatan yang akan dan sedang terlaksana di desa dalam satu tahun Hubungan Antara Kemampuan Fasilitator dengan Proses Pencitraan Kemampuan Fasilitator adalah penilaian responden koordinator desa PT Indocement dalam setiap pelaksanaan kegiatan corporate social responsibility. Mayoritas responden yang meniliai kemampuan fasilitator CSR dengan kategori tinggi sebanyak 18 orang, sedang 11 orang, dan rendah 1 orang. Persentase responden dalam menilai kemampuan fasilitator, dapat dilihat pada Tabel 10. Pengujian statistik dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian sebagai berikut: H0 H1 : Semakin tinggi kemampuan fasilitator, maka tidak akan meningkatkan proses pencitraan responden pada program CSR PT Indocement : Semakin tinggi kemampuan fasilitator, maka akan meningkatkan proses pencitraan responden pada program CSR PT Indocement Analisis Uji Korelasi Rank Spearman digunakan untuk melihat hubungan apakah semakin tinggi kemampuan fasilitator maka akan meningkatkan proses pencitraan responden pada program CSR PT Indocement. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hitung sebesar 0,045 > α (0,10) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga, terdapat hubungan nyata antara kemampuan fasilitator dengan proses pencitraan. Jadi, semakin tinggi kemampuan fasilitator pada program CSR, meningkatkan proses pencitraan pada diri responden.

13 66 Tabel 14. Hubungan Kemampuan Fasilitator dengan Proses Pencitraan terhadap Program CSR PT Indocement Tunggal PRakasa, Tbk Kemampuan Fasilitator Pencitraan Buruk (%) Kurang Baik (%) Baik (%) Total Rendah Sedang 9,1 72,7 18,2 100 Tinggi 5, ,4 100 Berdasarkan Tabel 14 responden yang memiliki penilaian kemampuan fasilitator tinggi memiliki kecenderungan mengalami proses pencitraan penuh terhadap program CSR PT Indocement. Responden yang menilai kemampuan fasilitator rendah cenderung mengalami proses pencitraan kurang baik lebih tinggi dibanding responden yang buruk dan baik pada proses pencitraan. Sedangkan responden yang menilai kemampuan fasilitator sedang mengalami proses pencitraan kurang baik, dibandingkan dengan buruk dan baik. Maka dari itu, responden yang menilai kemampuan fasilitator tinggi akan mengalami proses pencitraan lurang baik maupun baik dengan kompisisi yang hampir sama. Sehingga terdapat hubungan antara penilaian responden pada kemampuan fasilitator dengan proses pencitraan responden Hubungan Antara Manfaat Program dengan Proses Pencitraan Manfaat program yang dmaksud dalam penelitian ini adalah sejauhmana responden menganggap bahwa program CSR PT Indocement berguna bagi masyarakat Desa Bantarjati. Mayoritas responden menggap bahwa program CSR bermanfaat bagi masyarakat sebanyak 14 orang, selanjutnya yang menganggap program kurang bermanfaat sebanyak 12 orang, derta yang menganggap program tidak bermanfaat sebanyak 4 orang. Presentase responden menurut manfaat program bagi Desa Bantarjati dapat dilihat pada Tabel 11. Pengujian statistik dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian sebagai berikut:

14 67 H0 H1 : Semakin tinggi manfaat program CSR, maka tidak akan meningkatkan proses pencitraan responden pada program CSR PT Indocement : Semakin tinggi manfaat program, maka akan meningkatkan proses pencitraan responden pada program CSR PT Indocement Analisis Uji Korelasi Rank Spearman digunakan untuk melihat hubungan apakah semakin tinggi manfaat PRogram maka akan meningkatkan proses pencitraan responden pada program CSR PT Indocement. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) hitung sebesar 0,082 > α (0,10) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga, terdapat hubungan nyata antara manfaat program dengan proses pencitraan pada diri responden. Jadi, semakin tinggi manfaat program CSR, meningkatkan proses pencitraan pada diri responden. Hasil tabulasi silang antara penilaian manfaat program dengan proses pencitraan, dapat dilihat pada pada Tabel 15. Tabel 15. Hubungan manfaat Program dengan Proses Pencitraan terhadap Program CSR PT Indocement Tunggal PRakasa, Tbk Manfaat Program Pencitraan Buruk (%) Kurang Baik (%) Baik (%) Total Tidak Bermanfaat Kurang Bermanfaat 8,3 58,3 33,3 100 Bermanfaat 0 57,1 42,9 100 Berdasarkan Tabel 15. Responden yang menilai bahwa program CSR PT Indocement bermanfaat penuh bagi desa, mengalami proses pencitraan penuh terhadap program CSR PT Indocement. Responden yang menilai program CSR tidak bermanfaat mengalami proses pencitraankurang baik lebih besar dibanding buruk dan baik. Berdasarkan hal tersebut, responden yang memiliki penilaian bahwa program CSR kurang bermanfaat cenderung mengalami proses pencitraan kurang baik lebih banyak sebanyak 58,3 persen. Sehingga responden yang secara utuh menilai bahwa program CSR bermanfaat bagi seluruh masyarakat desa, akan cenderung mengalami proses pencitraan baik.

BAB VII PROSES PENCITRAAN DAN CITRA PERUSAHAAN

BAB VII PROSES PENCITRAAN DAN CITRA PERUSAHAAN 68 BAB VII PROSES PENCITRAAN DAN CITRA PERUSAHAAN 7.1 Proses Pencitraan Citra merupakan kesan terhadap suatu obyek yang terbentuk dari pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu. Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

BAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 45 BAB VI HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 6.1. Faktor Individu Responden Penelitian Faktor individu dalam penelitian

Lebih terperinci

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN 55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung

Lebih terperinci

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB Tingkat perlindungan tenaga kerja dalam CV TKB dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 5.1 Faktor Internal Responden Penelitian Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status

Lebih terperinci

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA Tingkat kesejahteraan dalam CV TKB dianalisis dengan analisis gender. Alat analisis gender

Lebih terperinci

BAB VII OUTPUT PEMBELAJARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VII OUTPUT PEMBELAJARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 91 BAB VII OUTPUT PEMBELAJARAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Hubungan Antara Tingkat Kehadiran dengan Sikap Terhadap Keberlanjutan Pendidikan Hipotesis awal menyatakan bahwa terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Kondisi Kesehatan dan Kondisi Sosial dengan Kemandirian Lanjut Usia di

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 69 BAB VII MOTIVASI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Motivasi Relawan dalam Pelaksanaan PNPM-MP Motivasi responden dalam penelitian ini diartikan sebagai dorongan atau kehendak yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam upaya menggambarkan bagaimana kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Bogor yang merupakan kawasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN DAN KESETARAAN GENDER DALAM BMT SWADAYA PRIBUMI Hubungan antara karakteristik peserta produk pembiayaan BMT Swadaya Pribumi dan dalam

Lebih terperinci

BAB V11 KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA PEREMPUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V11 KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA PEREMPUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 52 BAB V11 KESEJAHTERAAN KELUARGA PEKERJA PEREMPUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 7.1 Kontribusi Perempuan dalam Ekonomi Keluarga Pekerjaan dengan POS dianggap sebagai pekerjaan rumah tangga atau

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN OBJEK PENELITIAN PT. Sinar Pantja Djaja Sritex Group adalah perusahaan nasional yang bergerak di bidang spinning (pemintalan benang), yang menghasilkan benang tekstil

Lebih terperinci

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH DI DESA CIARUTEUN ILIR

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH DI DESA CIARUTEUN ILIR 39 SIKAP MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH DI DESA CIARUTEUN ILIR Sikap masyarakat terhadap implementasi otonomi daerah merupakan kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB 4 ANALISIS HASIL BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil pengumpulan data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada murid SMP di lima wilayah bagian di Jakarta meliputi bagian Barat, Timur,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. Hasil ini diperoleh berdasarkan kuesioner yang diberikan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong, 64 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa Talang Bojong serta Tokoh Masyarakat Desa Talang

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 35 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang berisi informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Saat proses tersebut berlangsung, sumber

Lebih terperinci

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009

BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009 BAB VIII SIKAP PEMILIH PEMULA DI PEDESAAN TERHADAP PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2 Sikap pemilih pemula di pedesaan terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2 adalah kecenderungan seorang pemilih

Lebih terperinci

BAB VII MOTIVASI BERPERANSERTA PESERTA POSDAYA PADA POSDAYA

BAB VII MOTIVASI BERPERANSERTA PESERTA POSDAYA PADA POSDAYA BAB VII MOTIVASI BERPERANSERTA PESERTA POSDAYA PADA POSDAYA 7.1 Gambaran Peserta Posdaya Dalam Posdaya berperanserta responden terdiri dari motivasi merencanakan, motivasi melaksanakan, dan motivasi mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Penarikan kesimpulan yang mencakup verifikasi atas kesimpulan terhadap data yang dianalisis agar menjadi lebih rinci. Data kuantitatif diolah dengan proses editing, coding, scoring, entry, dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga 1). Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden Pekerjaan

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT 1 TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT (Kasus: Kampung Hijau Rawajati, RW 03, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

5. ANALISIS HASIL PENELITIAN

5. ANALISIS HASIL PENELITIAN 5. ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan menguraikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Jawaban dari permasalahan penelitian diperoleh berdasarkan hasil pengolahan 55 data hasil Tes Kreativitas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak 25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang Hubungan peran orang tua terhadap perilaku menggosok gigi pada anak prasekolah di RA Sudirman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesa dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI 9.1 Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi dalam Pemenuhan Kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis Gender Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi pada penelitian ini

Lebih terperinci

PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT)

PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) PELUANG BEKERJA DAN BERUSAHA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT UPAH WANITA KEPALA RUMAH TANGGA (WKRT) 39 Peluang Bekerja dan Berusaha Wanita Kepala Rumah Tangga (WKRT) Peluang bekerja dan berusaha adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini dilakukan pada Polisi Lalu Lintas, mulai tanggal 1 Juli 2011-25 Juli 2011 dengan menyebar 100 kuesioner. Berikut ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di dua lokasi. Lokasi pertama yaitu di kantor Unilever Indonesia Tbk, yaitu di Jl. Gatot Subroto kavling 15, Jakarta

Lebih terperinci

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR

BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR 62 BAB VI KESESUAIAN AGENDA RADIO MEGASWARA DENGAN AGENDA PENDENGAR 6.1 Agenda Pendengar Agenda pendengar adalah tingkat perbedaan penonjolan suatu berita menurut opini pendengar dan pengetahuan mereka.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner

Lebih terperinci

Tabel 5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan usia

Tabel 5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan usia BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1 Jenis Kelamin Hasil penelitian menunjukkan responden pelanggan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 59 persen dan perempuan sebanyak 41 persen. Menurut TG (26 Tahun)

Lebih terperinci

PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN 43 PENILAIAN TERHADAP PELAYANAN YAYASAN DHARMA BHAKTI ASTRA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN Penilaian terhadap Pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra Penilaian terhadap pelayanan Yayasan Dharma Bhakti Astra,

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 67 BAB VI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Proses pendidikan melalui pembelajaran menurut Sudjana (2006) adalah interaksi edukatif antara masukan (input) sarana dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL Pada bab berikut ini akan dibahas mengenai hasil yang didapatkan setelah melakukan pengumpulan data dan analisis dari hasil. Dalam sub bab ini akan dijabarkan terlebih dahulu

Lebih terperinci

Tabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki

Tabel 9. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Presentase (%) Perempuan Laki-Laki BAB V KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN, TINGKAT KEPEDULIAN RESPONDEN, DAN EKUITAS MEREK 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga berhubungan dengan tingkat pengetahuan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum responden (usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, tempat bekerja, dan dan lama bekerja), data, dan hasil

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran apakah terdapat hubungan antara dukungan orang tua dan self-esteem. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa/i SMP X Bandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Limboto Barat Desa Daenaa selama ± 1 minggu. Sampel dihitung dengan menggunakan tabel penentuan besarnya

Lebih terperinci

BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 57 BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 6.1 Persepsi Relawan terhadap PNPM-MP Persepsi responden dalam penelitian ini akan dilihat dari tiga aspek yaitu persepsi terhadap pelaksanaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION 69 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN AKSESIBILITAS TERHADAP MEDIA KOMUNIKASI CYBER EXTENSION Aksesibilitas terhadap media komunikasi cyber extension adalah peluang memanfaatkan media komunikasi cyber

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan. 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara

BAB IV PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara BAB IV PENUTUP Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara variabel tingkat pengetahuan mengenai interior Jawa terhadap variabel citra corporate identity Mirota Batik, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bekasi yang beralamat di Jalan Belanak II, Perumnas II, Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti meliputi: a) merumuskan masalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR

BAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR BAB 4 ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL SUPERVISOR DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PERAWATAN BANGUNAN DAN FASILITAS PT FAJAR MEKAR INDAH AREA GEDUNG BIDAKARA Pada bab ini dipaparkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Swasta se-kota Salatiga, dengan subyek penelitian adalah seluruh guru SMA swasta yang berjumlah 131 guru yang terdiri dari

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Identifikasi Masalah...5 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...5

Lebih terperinci

HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN

HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN KAJIAN PERAN FAKTOR DEMOGRAFI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENGEMBANGAN HUTAN KOTA Kajian Peran Faktor Demografi dalam Hubungannya Dengan

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 54 BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 5.1 Faktor Individu Sesuai dengan pemaparan pada metodologi, yang menjadi responden pada penelitian ini adalah warga belajar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL. LEMBAR PENGESAHAN.. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah..

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL. LEMBAR PENGESAHAN.. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah.. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepuasan kerja pada buruh pabrik kerupuk Palembang X di Bandung. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IX FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK

BAB IX FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK 68 BAB IX FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK 9.1 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Program Pemberdayaan Pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan tidak akan pernah terlepas dari sumber daya yang dimilikinya, salah satu yang termasuk didalamnya adalah Sumber Daya Manusia. Karena Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB VI CITRA PERUSAHAAN

BAB VI CITRA PERUSAHAAN 77 BAB VI CITRA PERUSAHAAN 6.. Karakteristik Responden Responden merupakan peserta TML 2 yang berasal dari mahasiswa se- Kabupaten Kudus sebanyak 72 orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 42 orang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian mengenai hubungan antara cara mengajar guru dengan self-efficacy siswa pada pemerolehan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB 5 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 44 BAB 5 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bagian ini peneliti memaparkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian diperoleh dari pengolahan data secara statistik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas. BAB III PENYAJIAN DATA A. Hasil Uji Coba Angket Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan try out ( uji coba ) kepada 30 responden di SMP Negeri 2 Klaten. Try Out

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Unilever Indonesia, Tbk. merupakan perusahaan yang berupaya mengutamakan prinsip tanggung jawab sosial dengan mendorong perkembangan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Alasan pemilihan lokasi karena pada wilayah Kecamatan Cibinong

Lebih terperinci

BAB VI PENGARUH COMMUNITY RELATIONS PROGRAM PLTMH PADA PEMBENTUKAN CITRA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN)

BAB VI PENGARUH COMMUNITY RELATIONS PROGRAM PLTMH PADA PEMBENTUKAN CITRA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) 79 BAB VI PENGARUH COMMUNITY RELATIONS PROGRAM PLTMH PADA PEMBENTUKAN CITRA PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN).1. Analisis Hubungan Pelaksanaan Program PLTMH dengan Proses Pembentukan Citra Pelaksanaan program

Lebih terperinci

REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI

REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI 46 REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI Kesejahteraan Petani Reforma agraria merupakan suatu alat untuk menyejahterakan rakyat. Akan tetapi, tidak serta merta begitu saja kesejahteraan

Lebih terperinci

Laki-laki Perempuan Jumlah

Laki-laki Perempuan Jumlah 30 BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN KELOMPOK 5.1 Karakteristik Responden Pada bagian ini diuraikan karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.

Lebih terperinci

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi 47 BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian serta interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Akan dijabarkan gambaran umum responden dan hasil dari analisa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASA HASIL PEELITIA Pada bab ini akan diuraikan hubungan masing-masing variabel pelatihan dan motivasi terhadap penguasaan keterampilan kerja. Untuk menguji hipotesa dan menghitung seberapa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%). BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data responden dari pengunjung event Glorious Lifestyle Of Women. Data-data ini dirangkum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Kecamatan Gunungpati terletak di bagian Selatan Kota Semarang, berbatasan langsung dengan Ungaran. Dari pusat Kota Semarang jaraknya sekitar 17 km.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian 1. Gambaran Umum Bank Syariah Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dimulai awal tahun 1990-an. Dimana terjadi diskusi pendirian perbankan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang 4 BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran umum penelitian yang meliputi lokasi penelitian dan aktivitas orang lanjut usia di kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan jumlah 214 orang.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan jumlah 214 orang. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden Data populasi diambil dari sistem data mahasiswa Universitas Sebelas Maret Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan jumlah 214 orang. Pengambilan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam pasar yang semakin kompetitif, organisasi yang tidak melaksanakan perbaikan akan kehilangan daya saingnya. Oleh karena itu suatu perusahaan harus memiliki keunggulan dibanding para pesaingnya

Lebih terperinci

BAB III PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU BERINFAK. angket sesuai dengan jumlah sampel penelitian dan angket yang kembali kepada

BAB III PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU BERINFAK. angket sesuai dengan jumlah sampel penelitian dan angket yang kembali kepada BAB III PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU BERINFAK Pada bab ini dipaparkan data yang diperoleh dari lapangan. Sebagaimana yang dipaparkan sebelumnya, angket yang disebarkan dilapangan berjumlah 70

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden 1. Berdasarkan umur Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur No. Umur Frekuensi Prosentase (%) 1. 12-23 bulan 23 44,2 2. 24-35 bulan

Lebih terperinci