BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk,

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Profil Perusahaan Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk, PT. Hero Supermarket. Tbk, merupakan industri ritel pasar swalayan (supermarket) terbesar di Indonesia yang berdiri pertama kali pada tanggal 23 agustus 1971 di Jl. Faletehan I No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan luas gedung kurang lebih 251 m 2 atau lebih tepat disebut Toko Swalayan dengan nama Hero Mini Supermarket. PT. Hero Supermarket. Tbk, telah memiliki bergai gerai yang tersebar diseluruh Indonesia gerai-gerai tersebut berupa Hero Supermarket, Star Mart Convenience Store, Guardian Toko Kecantikan dan Apotik, Giant Hypermarket, dan Giant Supermarket. Pencetus ide sekaligus pendiri Hero Supermarket adalah Bapak Mohammad Saleh Kurnia, putra kelahiran Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Ia belajar berdagang mulai kecil mengikuti jejak orang tuannya yang sudah berdagang barang-barang kebutuhan sehari-hari dikota asalnya. Sekitar tahun 1948-an keluarga kurnia menggangap usahnya kurang berkembang jika 63

2 terus berdagang di Cibadak dan melihat Jakarta mempunyai peluang di masa depan maka keluarga memutuskan untuk pindah ke Jakarta. Tanggal 30 juni 1989 PT HERO SUPERMARKET Go Public meramaikan pasar modal dan merupakan perusahaan ritel pasar swalayan pertama di Indonesia yang memperoleh kepercayaan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat luas Visi dan Misi PT. Hero Supermarket. Tbk, Visi dari PT. Hero Supermarket. Tbk, adalah : Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham Misi PT. Hero Supermarket. Tbk, adalah : Meningkatkan nilai investasi pemegang saham kami melalui keberhasilan komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing yang mantap Fungsi Sosial PT. Hero Supermarket. Tbk, 1) Memberi Kesempatan Kerja PT. Hero Supermarket. Tbk, sampai tahun 2012 sudah memberikan kesempatan bekerja kepada ± karyawan yang tersebar di gerai-gerai Hero Supermarket, Guardian, Shop In, Star Mart, Head Office, dan lain lain. 64

3 2) Kesejahteraan Karyawan Gaji memadai diatas Upah Minumum Propinsi (UMP) Dapat Tunjangan kesehatan, hari tua, kecelakaan, kematian, uang makan, uang transport 3) Kepemilikan Umum PT. Hero Supermarket. Tbk, merupakan perusahaan terbuka (Go Public) sehingga saham Hero dapat dimiliki oleh masyarakat. 4) Kegiatan Sosial Masyarakat Membantu menyediakan bahan pangan yang baik dan sehat. Membantu meningkatkan penghasilan pemerintah melalui kontribusi pajak. Meramaikan bursa efek. 65

4 4.1.4 Struktur Organisasi PT. Hero Supermarket. Tbk, Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Hero Supermarket. Tbk, Sumber : PT. Hero Supermarket. Tbk,

5 4.2 Profil Responden Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 92 responden (karyawan PT. Hero Supermarket. Tbk,) maka dapat diketahui jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia, dan masa kerja. Tabel 4.1 Komposisi karyawan PT. Hero Supermarket. Tbk, berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Karyawan Persentase Pria 40 43% Wanita 52 57% Jumlah % Sumber : Data Kuesioner Penulis Gambar 4.2 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin 67

6 Tabel 4.2 Komposisi karyawan PT. Hero Supermarket. Tbk, berdasarkan pendidikan terakhir Pendidikan Jumlah Karyawan Persentase Sarjana (S1) 41 45% Diploma (D3) 43 47% SMU / SMK 8 8% Total % Sumber : Data Kuesioner Penulis Pendidikan Terakhir Responden Sarjana (S1) Diploma (D3) SMU/SMK Gambar 4.3 Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir 68

7 Tabel 4.3 Komposisi karyawan PT. Hero Supermarket. Tbk, berdasarkan usia Usia Jumlah Karyawan Persentase Tahun 35 38% Tahun 40 43% Tahun 14 16% 40 Tahun Keatas 3 3% Jumlah % Sumber : Data Kuesioner Penulis Usia Responden Tahun Tahun Tahun 40 Tahun Keatas Gambar 4.4 Profil Responden berdasarkan Umur 69

8 Tabel 4.4 Komposisi karyawan PT. Hero Supermarket. Tbk, berdasarkan masa kerja Masa Kerja Jumlah Karyawan Persentase Lebih dari 2 Tahun 57 62% 1 2 Tahun 24 26% Dibawah 1 Tahun 11 12% Total % Sumber : Data Kuesioner Penulis Gambar 4.5 Profil Responden berdasarkan Masa Kerja 70

9 4.3 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Mentransformasi data dari ordinal menjadi interval digunakan untuk memenuhi sebagian syarat analisis parametik dimana data setidak tidaknya bersakala interval. Teknik transformasi yang digunakan adalah menggunakan MSI (Method of Successive Interval) Keterangan : X1 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja X2 : Pengembangan Karier Y : Loyalitas Karyawan Tabel 4.5 Transformasi Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X 1 ) Skala Ordinal Berubah Skala Interval Nilai Alternatif Jawaban 1 Menjadi 1,00 Nilai Alternatif Jawaban 2 Menjadi 1,86 Nilai Alternatif Jawaban 3 Menjadi 2,74 Nilai Alternatif Jawaban 4 Menjadi 3,70 Nilai Alternatif Jawaban 5 Menjadi 4,84 71

10 Tabel 4.6 Transformasi Pengembangan Karier (X 2 ) Skala Ordinal Berubah Skala Intreval Nilai Alternatif Jawaban 1 Menjadi 1,00 Nilai Alternatif Jawaban 2 Menjadi 1,86 Nilai Alternatif Jawaban 3 Menjadi 2,58 Nilai Alternatif Jawaban 4 Menjadi 3,38 Nilai Alternatif Jawaban 5 Menjadi 4,42 Tabel 4.7 Transformasi Variabel Loyalitas Karyawan (Y) Skala Ordinal Berubah Skala Interval Nilai Alternatif Jawaban 1 Menjadi 1,00 Nilai Alternatif Jawaban 2 Menjadi 1,93 Nilai Alternatif Jawaban 3 Menjadi 2,67 Nilai Alternatif Jawaban 4 Menjadi 3,38 Nilai Alternatif Jawaban 5 Menjadi 4,30 72

11 4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas untuk tiap instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan (sebagai variabel X) dengan skor total (variabel Y) Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut Jika r hitung > r table, maka butir atau pertanyaan tersebut valid Jika r hitung < r table, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak valid Nilai r hitung didapat dari hasil perhitungan antara skor butir pertanyaan dengan skor total dan nilai r table = 0,17 Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dinilai oleh karyawan PT. Hero Supermarket. Tbk, dapat diuji validitas nya yang dijelaskan pada tabel tabel di bawah ini 73

12 Tabel 4.8 Uji Validitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X 1 ) Pertanyaan R hitung Keterangan P1 0,547 Valid P2 0,514 Valid P3 0,394 Valid P4 0,459 Valid P5 0,504 Valid P6 0,340 Valid P7 0,165 Tidak Valid P8 0,91 Valid Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat di simpulkan bahwa pada butir P1, P2, P3, P4, P5, P6,dan P8 valid karena nilai r hitung > r tabel yaitu 0,17 akan tetapi pada P7 tidak valid dikarenakan nilai r hitung < r tabel yaitu sebesar 0,165. Oleh sebab itu dilakukan pengujian validitas ulang menggunakan SPSS dengan mengeluarkan P7. Hasilnya disajikan dalam tabel sebagai berikut : 74

13 Tabel 4.9 Uji Validitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X 1 ) Pertanyaan R hitung Keterangan P1 0,533 Valid P2 0,520 Valid P3 0,401 Valid P4 0,462 Valid P5 0,506 Valid P6 0,353 Valid P8 0,84 Valid Pengembangan Karier yang dinilai oleh karyawan PT. Hero Supermarket. Tbk, dapat diuji validitas nya yang dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini Tabel 4.10 Uji Validitas Pengembangan Karier (X 2 ) Pertanyaan R hitung Keterangan P9 0,472 Valid P10 0,265 Valid P11 0,144 Tidak Valid P12 0,564 Valid 75

14 P13 0,505 Valid P14 0,476 Valid P15 0,435 Valid P16 0,376 Valid Berdasarkan uji validitas diatas dapat disimpulkan bahwa pada butir P9, P10, P12, P13, P14, P15, dan P16 valid karena nilai r hitung > r tabel yaitu 0,17 akan tetapi pada P11 tidak valid dikarenakan nilai r hitung < r tabel yaitu sebesar 0,144. Oleh sebab itu dilakukan pengujian validitas ulang menggunakan SPSS dengan mengeluarkan P11. Hasilnya disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.11 Uji Validitas Pengembangan Karier (X 2 ) Pertanyaan R hitung Keterangan P9 0,431 Valid P10 0,261 Valid P12 0,557 Valid P13 0,553 Valid P14 0,443 Valid P15 0,486 Valid P16 0,381 Valid 76

15 Loyalitas Karyawan yang dinilai oleh karyawan PT. Hero Supermarket. Tbk, dapat dijelaskan uji validitas nya dalam tabel di bawah ini Tabel 4.12 Uji Validitas Loyalitas Karyawan (Y) Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan P17 0,556 Valid P18 0,581 Valid P19 0,418 Valid P20 0,284 Valid P21 0,536 Valid Berdasarkan uji validitas diatas dapat di simpulkan bahwa butir pertanyaan P17, P18, P19, P20, dan P21 valid karena r hitung > r tabel yaitu 0, Uji Reliabilitas Data Uji reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat keandalan kuesioner. Untuk itu, dilakukan uji reliabilitas pada instrumen penelitian dengan menggunakan teknik reliabilitas dengan metode Alpha. Setelah alat pengukuran telah di nyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas. Dalam melakukan pengujian reliabilitas sampel yang digunakan juga sebanyak 92 responden. 77

16 Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini yaitu : Bila Cronbach Alpha > 0,17 maka kuesioner yang di uji reliabel Bila Cronbach Alpha < 0,17 maka kuesiner yang di uji tidak reliable Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X 1 ) pada PT. Hero Supermarket. Tbk, yang ditunjukan pada tabel di bawah berikut ini : Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Pengembangan Karier (X 2 ) pada PT. Hero Supermarket. Tbk, yang ditunjukan pada tabel di bawah berikut ini Tabel 4.14 UjI Reliabel Pengembangan Karier (X2) Cronbach's Alpha N of ITems

17 Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Hero Supermarket. Tbk, yang ditunjukan pada tabel di bawah berikut ini : Tabel 4.15 Uji Reliabel Loyalitas Karyawan (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Secara keseluruhan, berdasarkan hasil uji di atas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang terdapat pada kuesioner adalah reliable, karena nilai cronbach alpha > 0,17. Hal ini menunjukan alat ukur tersebut berkali kali akan memberikan hasil serupa,stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya. 4.5 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa sample yang diambil berasal dari populai yang sama (populasi data berdistribusi normal). Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan menggunakan bantuan alat uji LILLIEFORS atau KORMOGOROV SMIRNOV. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut : 79

18 Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka data berdistribusi tidak norma Angka signifikansi dapat diperoleh melalui perhitungan test of normality atau plot melalui alat bantu SPSS. Angka 0,05 merupakan tingkat kesalahan Uji Normalitas Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja Untuk mengetahui apakah distribusi data keselamatan dan kesehatan kerja normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan pada gambar berikut : Gambar 4.6 Grafik Q Q Plot of Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sumber : Hasil Pengolahan Data,

19 Tabel 4.16 Uji Normalitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja Variabel keselamatan dan kesehatan kerja ditunjukan tabel di atas memiliki sig = 0,200 > 0,05. Maka data keselamatan dan kesehatan kerja berdistribusi normal Jika dilihat pada gambar 4.1 di atas, terlihat sebaran data variabel keselamatan dan kesehatan kerja berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal Uji Normalitas Variabel Pengembangan Karier Untuk mengetahui apakah distribusi data pengembangan karier normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan pada gambar berikut : 81

20 Gambar 4.7 Grafik Q Q Plot of Pengembangan Karier Tabel 4.17 Uji Normalitas Pengembangan Karier Variabel pengembangan karier ditunjukan tabel di atas memiliki sig = 0,200 > 0,05. Maka data gaya kepemimpinan berdistribusi normal Jika dilihat pada gambar 4.1 di atas, terlihat sebaran data variabel pengembangan karier berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal. 82

21 4.5.3 Uji Normalitas Variabel Loyalitas Karyawan Untuk mengetahui apakah distribusi data loyalitas karyawan normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan pada gambar berikut : Gambar 4.8 Grafik Q Q Plot of Loyalitas Karyawan Tabel 4.18 Uji Normalitas Loyalitas Karyawan Sumber : Hasil Pengolahan Data,

22 Variabel loyalitas karyawan ditunjukan oleh tabel diatas memiliki sig = 0,200 > 0,05. Maka data loyalitas karyawan berdistribusi normal Jika dilihat pada gambar 4.4 di atas, terlihat sebaran data variabel loyalitas karyawan berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut berdistribusi normal. 4.6 Uji Korelasi Tabel 4.20 Uji Koefisien Korelasi Analisis dari korelasi hasil output SPSS pada tabel 4.5 adalah sebagai berikut : Besarnya hubungan keselamatan dan kesehatan kerja (X1) dengan loyalitas karyawan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,256 atau (r yx1 = 0,256). Hal ini menunjukkan hubungan yang searah (artinya jika adanya penambahan keselamatan dan kesehatan kerja sebesar 1 unit, maka loyalitas karyawan akan meningkat sebesar 1 unit) dan 84

23 hubungannya rendah antara keselamatan dan kesehatan kerja dan loyalitas karyawan. Hipotesis : Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Loyalitas Karyawan pada PT. Hero Supermarket. Tbk,. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Loyalitas Karyawan pada PT. Hero Supermarket. Tbk,. Dasar Pengambilan Keputusan : Sig 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Hasil : Sig = 0,007 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Artinya : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Loyalitas Karyawan. Besarnya hubungan pengembangan karier (X2) dengan loyalitas karyawan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,959 atau (r yx2 = 0,959). Hal ini menunjukkan hubungan yang searah (artinya jika adanya penambahan pengembangan karier sebesar 1 unit, maka loyalitas karyawan akan meningkat sebesar 1 unit) dan hubungannya sangat kuat antara pengembangan karier dan loyalitas karyawan. 85

24 Hipotesis : Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Pengembangan Karier dan Loyalitas Karyawan pada PT. Hero Supermarket. Tbk,. Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Pengembangan Karier dan Loyalitas Karyawan pada PT. Hero Supermarket. Tbk,. Dasar Pengambilan Keputusan : Sig 0,05 maka Ho diterima Sig < 0,05 maka Ho ditolak Hasil : Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Artinya : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Pengembangan Karier dan Loyalitas Karyawan. Tabel 4.20 Sifat Hubungan X1, X2, dan Y Hubungan antara Korelasi Sifat Hubungan X1 dan Y 0,256 Rendah dan Searah X2 dan Y 0,959 Kuat dan Searah Sumber : Hasil Pengolahanan Data Primer,

25 4.7 Analisa Pengaruh Keselamtan dan Kesehatan Kerja dan Pengembangan Karier terhadap Tingkat Loyalitas Karyawan PT. Hero Supermarket. Tbk,. Sebelum melakukan analisis, akan ditampilkan terlebih dahulu srtuktur hubungan antara variabel Keselamtan dan Kesehatan Kerja (X1), Pengembangan Karier (X2), dan Loyalitas Karyawan (Y) dalam Gambar 4.9 berikut ini Gambar 4.9 Struktur 1 Sumber : penulis Gambar 4.10 Struktur 2 Sumber : penulis 87

26 Selanjutnya, dengan menggunakan program SPSS, analisa data X1, X2, dan Y memperoleh hasil dan menghasilkan output sebagai berikut (Tabel) : Tabel 4.21 Deskriptif Data X1, X2, dan Y Pertama tama akan diinterpretasikan terlebih dahulu hasil output pada tabel Untuk menginterpretasikan statistik deskriptif data, akan sibuat suatu criteria mengenai arti nilai masing-masing variabel yang diteliti, yaitu variabel keselamatan dan kesehatan kerja (X1), pengembangan karier (X2), dan loyalitas karyawan (Y). Untuk menentukan criteria tersebut, digunakan rumus Struges untuk menghitung jumlah kelas (k) dan lebar kelas (l), dimana kelas pertama sangat buruk, kelas kedua buruk, kelas ketiga cukup, kelas empat baik, kelas kelima sangat baik. Adapun rumus Struges untuk lebar kelas (l) yaitu : l = (Xmax Xmin)/k Untuk variabel X1, X2, dan Y menggunakan nilai baru pada skala interval, sehingga criteria penilaian jawaban untuk variabel X1, X2, dan Y adalah sebagai berikut dalam Tabel 4.19 : 88

27 Tabel 4.22 Intrepretasi Nilai Variabel X1, X2, dan Y Interval Variabel Kriteria Interval Variabel Kriteria X1 X2 1,00 1,77 Sangat Buruk 1,00 1,68 Sangat Buruk 1,78 2,53 Buruk 1,69 2,37 Buruk 2,54 3,30 Cukup 2,38 3,05 Cukup 3,31 4,07 Baik 3,06 3,73 Baik 4,08 4,84 Sangat Baik 3,74 4,42 Sangat Baik Interval Variabel Kriteria Y 1,00 1,66 Sangat Baik 1,67 2,33 Buruk 2,34 2,99 Cukup 3,00 3,65 Baik 3,66 4,31 Sangat Baik Pada tabel 4.17, terlihat mean (rata-rata) dari variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1) adalah yang dengan mengacu pada tabel 4.19 dapat dikatakan bahwa penilaian karyawan terhadap tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Hero Supermarket. Tbk, adalah baik. Sedangkan untuk tingkat Pengembangan Karier (X2) adalah cukup, dapat dilihat pada nilai mean (rata-rata) sebesar Sedangkan untuk Loyalitas Karyawan (Y) dengan tingkat mean 89

28 (rata-rata) termasuk kategori cukup. Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa Standard Deviation untuk variabel X1, X2, dan Y cenderung seragam Pengujian Secara Simultan Antara Variabel Bebas X1, X2, Terhadap Varibel Terikat Y Uji secara keseluruhan ditunjukan oleh Tabel 4.20 Tabel 4.21 : Tabel 4.23 Anova Struktur 1 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Pengembangan_Karier, Keselamatan_Kesehatan_Kerja b. Dependent Variable: Loyalitas_Karyawan Tabel 4.24 Model Summary Struktur 1 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Pengembangan_Karier, Keselamatan_Kesehatan_Kerja b. Dependent Variable: Loyalitas_Karyawan 90

29 Tabel 4.25 Coefficients Struktur 1 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Keselamatan_Kesehatan_Ke rja Pengembangan_Karier a. Dependent Variable: Loyalitas_Karyawan Hipotesis : H 0 : Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1), dan Pengembangan Karier (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Hero Supermarket. Tbk,. Ha : Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1), dan Pengembangan Karier (X2) memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Hero Supermarket. Tbk,. Dasar Pengambilan Keputusan : Sig 0.05, maka H 0 diterima Sig < 0.05, maka H 0 ditolak 91

30 Hasil : Sig = < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1), dan Pengembangan Karier (X2) memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Hero Supermarket Tbk,. Besarnya pengaruh variabel X1 DAN X2 secara simultan terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada Tabel 4.13, dimana nilai Rsquare = = 93,4 %. Jadi 93,4% nilai dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel X1, X2,dan X3, sedangkan sisanya sebesar 6,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Selanjutnya nilai R (koefisien korelasi) diketahui sebesar 0,966. Hal ini berarti hubungan amtara variabel bebas X1, X2, secara bersama-sama dengan variabel terikat Y bersifat kuat (karena nilai R 0,5) 92

31 Dengan demikian didapat diagram jalur struktur 1 seperti tampak pada Gambar 4.12 berikut : Gambar 4.11 Hasil Pengaruh Struktur 1 Sumber : Penulis, Pengujian Pengaruh Secara Individual Antara Varibel Bebas X 1 dan X 2 Terhadap Variabel Y Setelah dilakukan uji pengaruh secara simultan, maka dilakukan uji pengaruh secara individu, dimana dicari pengaruh masing-masing variabel X 1 dan X 2 terhadap variabel Y secara individual Pengujian secara individual antara variabel X 1 terhadap variabel Y Pengujian secara individual dapat dilihat pada Tabel 4.12 Tabel

32 Tabel 4.26 Anova Keselamatan dan Kesehatan Kerja ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Keselamatan_Kesehatan_Kerja b. Dependent Variable: Loyalitas_Karyawan Tabel 4.27 Model Summary Keselamatan dan Kesehatan Kerja Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Keselamatan_Kesehatan_Kerja b. Dependent Variable: Loyalitas_Karyawan 94

33 Tabel 4.28 Coefficients Keselamatan dan Kesehatan Kerja Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Keselamatan_Kesehata n_kerja Hipotesis : H 0 : Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Hero Supermarket Tbk,. Ha : Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Hero Supermarket Tbk,. Dasar Pengambilan Keputusan : Sig 0.05, maka H 0 diterima Sig < 0.05, maka H 0 ditolak Hasil : Sig = < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima 95

34 Kesimpulan : Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT. Hero Supermarket Tbk,. Besarnya pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada Tabel 4.13, dimana nilai Rsquare = 0,066 = 6,6 %. Jadi 6,6% nilai dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel X1, sedangkan sisanya sebesar 93,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Pengujian secara Individual antara Variabel X 2 terhadap Variabel Y Pengujian secara individual dapat dilihat pada Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.29 Anova Pengembangan Karier ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression E3.000 a Residual Total a. Predictors: (Constant), Pengembangan_Karier b. Dependent Variable: Loyalitas_Karyawan 96

35 Tabel 4.30 Model Summary Pengembangan Karier Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Pengembangan_Karier b. Dependent Variable: Loyalitas_Karyawan Tabel 4.31 Coefficients Pengembangan Karier Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) Pengembangan_Karier a. Dependent Variable: Loyalitas_Karyawan Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer,2012 Hipotesis : H 0 : Variabel Pengembangan Karier (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk Ha : Variabel Pengembangan Karier (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk 97

36 Dasar Pengambilan Keputusan : Sig 0.05, maka H 0 diterima Sig < 0.05, maka H 0 ditolak Hasil : Sig = < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Kesimpulan : Variabel Pengembangan Karier (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk Besarnya pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada Tabel 4.13, dimana nilai Rsquare = 0,919 = 91,9%. Jadi 91,9% nilai dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel X2, sedangkan sisanya sebesar 8,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. 98

37 Dengan demikian didapat diagram jalur struktur 2 seperti tampak pada Gambar 4.14 berikut : Gambar 4.12 Hasil Pengaruh Struktur 2 Hasil : Penulis, Implikasi Hasil Penelitian Analisa Penelitian Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 92 responden ternyata untuk butir pertanyaan Pengetahuan yang saya miliki dapat menghindari terjadinya kecelakaan kerja pada saat saya melaksanakan pekerjaan di dalam sub variabel penyebab kecelakaan dan penyakit memiliki 99

38 tingkat yang paling tinggi (jawaban rata-rata yang paling tinggi). Setelah dianalisis terhadap para karayawan diperoleh bahwa jawaban para karyawan cukup setuju karena dapat menghindari dari perbuatan berbahaya. Sedangkan untuk untuk butir pertanyaan Fasilitas kesehatan yang disediakan perusahaan untuk saya memuaskan di dalam sub variabel metode pendekatan keselamatan dan kesehatan kerja memiliki tingkat yang paling rendah (jawaban rata-rata yang paling rendah). Setelah dianalisis ternyata karyawan kurang puas dengan fasilitas kesehatan yang disediakan oleh perusahaan Analisa Variabel Pengembangan Karier Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 92 responden ternyata untuk butir pertanyaan Organisasi di dalam perusahaan membantu saya dalam mengembangkan karier dengan berbagai macam kegiatan pelatihan di dalam sub variabel jenis pengembangan karier memiliki tingkat yang paling tinggi (jawaban rata-rata yang paling tinggi). Setelah dianalisis ternyata PT. Hero Supermarket. Tbk, mengadakan program-program latihan, kursuskursus pengembangan karier dan sebagainya. 100

39 Sedangkan untuk butir pertanyaan Pemberian tugas membantu saya meningkatkan keahlian yang akan berdampak pada pengembangan karier saya di dalam sub variabel pilihan pengembangan kariermemiliki tingkat tertinggi kedua. Setelah dianalisis ternyata di dalam PT. Hero Supermarket. Tbk, pengembangan dan peningkatan melalui pemberian tugas atau assignment secara khusus, ini merupakan bentuk umum dari pengembangan secara khusus, ini merupakan bentuk umum dari pengembangan karier. Untuk butir pertanyaan Perusahaan sangat mendukung pengembangan karier saya di dalam sub variabel faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karier memiliki tingkat yang paling rendah (jawaban rata-rata yang paling rendah). Setelah dianalisis ternyata perusahaan kurang memperhatikan karier karyawan Analisa Variabel Loyalitas Karyawan Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 92 responden ternyata untuk butir pertanyaan Saya selalu berusaha meningkatkan kinerja untuk kesinambungan Perusahaan di dalam sub variabel pembinaan loyalitas memiliki tingkat yang paling tinggi (jawaban rata-rata yang paling tinggi). Disini terlihat bahwa semakin tingginya tingkat loyalitas karyawan akan semakin meningkat pula kinerja karyawan tersebut. 101

40 Sedangkan untuk untuk butir pertanyaan Dalam kondisi apapun saya tetap berusaha mempunyai motivasi kerja yang tinggi di dalam sub variabel pembinaan loyalitas memiliki tingkat yang paling rendah (jawaban rata-rata yang paling rendah. Setelah dianalisis ternyata yang mempengaruhi loyalitas karyawan tidak selalu didasari motivasi karyawan tetapi terdapat beberapa faktor lain. 102