PENULISAN ILMIAH RAHMAT RIYANTO TEKNIK INDUSTRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENULISAN ILMIAH RAHMAT RIYANTO TEKNIK INDUSTRI"

Transkripsi

1 PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS DAN PROSES PRODUKSI PADA PRODUK TABLET DI BAGIAN PRODUKSI I (TABLET NON- BETALACTAM DEPARTMENT) PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. PLANT JAKARTA RAHMAT RIYANTO TEKNIK INDUSTRI PEMBIMBING : ROSSI SEPTY WAHYUNI ST., MT.

2 LATAR BELAKANG Persaingan produk industri farmasi Tuntutan menghasilkan produk berkualitas Hasil produksi yang bervariasi Pengendalian Kulitas Proses Produksi Produk Tablet di Bagian Produksi I (Tablet Non- Betalactam Department)

3 RUANG LINGKUP MASALAH Tempat pengambilan data dilakukan di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Jakarta bagian Produksi I (Tablet Non-Betalactam Department) Jalan Rawagelam V No. 1 Kawasan Industri Pulogadung Cara pengamatan langsung mengamati proses produksi dan mengambil data kecacatan produk yang tersedia. Metode Diagram Pareto dan Analisis Pengkajian Resiko FMEA (Failure Mode and Effects Analysis)

4 TUJUAN PENULISAN 1 Mengetahui proses produksi produk tablet pada bagian produksi I (Tablet Non- Betalactam Department) PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Jakarta 2 Mengetahui dan Mempelajari pengendalian kualitas pada proses produksi produk tablet pada bagian produksi I (Tablet Non- Betalactam Department) PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Jakarta

5 METODE PENELITIAN 1. Menentukan tujuan pengambilan data 2. Menyiapkan alat dan bahan pengambilan data 3. Melakukan wawancara 4. Mengamati proses produksi 5. Mengambil beberapa data kecacatan produk 6. Melakukan pengolahan data

6 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Naturalisasi dari Perusahaan Farmasi Belanda N. V. Pharmaceutische Handel Svereneging J. Van Gorkom & Co. (Jakarta), N. V. Chemicalien Handel Rathkamp & Co. (Jakarta), N. V. Bataviasche Volks & Stads Apotheek (Bavosta) (Jakarta), N. V. Bandungsche Kinine Fabriek (Bandung), serta N. V. Jodium Onderneming Watoedakon (Mojokerto) 16 Agustus 1971 menjadi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk yakni PNF & Alat Kesehatan Bhineka Kimia Farma yakni PNF Radja Farma, PNF Nurani Farma, PNF Nakula Farma, PNF Bhinneka Kina Farma, PNF Bio Farma, PNF Sari Husada, serta PNF Kasa Husada

7 VISI DAN MISI PERUSAHAAN Visi Menjadi koorporasi bidang kesehatan terintegrasi dan mampu menghasilkan pertumbuhan nilai yang berkesinambungan melalui konfigurasi dan koordinasi bisnis yang sinergis. Misi Menghasilkan pertumbuhan nilai korporasi melalui usaha di bidang-bidang: Industri kimia dan farmasi dengan basis penelitian dan pengembangan produk yang inovatif. Perdagangan dan jaringan distribusi. Pelayanan kesehatan yang berbasis jaringan ritel farmasi dan jaringan pelayanan kesehatan lainnya. Pengelolaan aset-aset yang dikaitkan dengan pengembangan usaha perusahaan.

8 STRUKTUR ORGANISASI PLANT JAKARTA

9 PROSES PRODUKSI TABLET Karantina In Process Penimbangan Sentral (Central Weighing) Granulasi (Granulation) 1. Granulasi Basah 2. Granulasi Kering 3. Kempa Langsung Pencetakkan (Tabletting) Penyalutan (Coating) 1. Penyalutan Film 2. Penyalutan Gula Pengemasan Primer (Packaging Primary) Pengemasan Sekunder (Packaging Secondary) Distribusi

10 PROSES GRANULASI (GRANULATION) 2. Suhu Larutan Penimbangan Sentral (Central Weighing) Pembuatan Larutan 1. Jumlah Zat Aktif 2. Jenis Zat Aktif Proses Granulasi Basah Pencampuran Awal (Mixing) 2. Waktu Mixing 3. Kecepatan Rotasi 2. Suhu 3. Waktu Pengeringan Pengeringan (Drying) 1. Kadar Loss On Dryier (LOD) 2. Ukuran Mess (Lubang Ayak) I.P.C (In Process Control) Ya Penyaringan (Sieving) Tidak Pencampuran Akhir (Mixing) 1. Bobot & Kebenaran Zar 2. Waktu Mixing 3. Kecepatan Rotasi Karantina In Process Pencetakkan (Tabletting)

11 PROSES GRANULASI (GRANULATION) 1. Bobot 2. Kebenaran Zat Penimbangan Sentral (Central Weighing) Bahan Baku + Fase Dalam 1. Jumlah Zat Aktif 2. Jenis Zat Aktif Proses Granulasi Kering Pencampuran Awal (Mixing) 2. Waktu Mixing 3. Kecepatan Rotasi 2. Waktu Pengerasan Pengerasan (Compacting) Kadar Kekerasan? I.P.C (In Process Control) Tidak Ya Penyaringan (Sieving) 2. Ukuran Mess (Lubang Ayak) 2. Waktu Mixing 3. Kecepatan Rotasi Pencampuram Akhir (Mixing) Karantina In Process Pencetakkan (Tabletting)

12 PROSES GRANULASI (GRANULATION) Penimbangan Sentral B. Aktif + B. Penolong 1. Bobot 2. Kebenaran Zat Proses Kempa Langsung 2. Waktu Mixing 3. Kecepatan Rotasi Pencampuran Akhir (Mixing) Kadar Loss On Dryier (LOD) I.P.C (In Process Control) Ya Karantina In Process Tidak Pencetakkan (Tabletting)

13 PROSES PENCETAKKAN (TABLETTING) Karantina In Process 1. Bobot 2. Kebenaran Zat Massa Cetak ACC QC Pengaturan Awal Mesin (Machine Setting) Pencetakkan (Tabletting) 1. Ketebalan 2. Kekerasan 3. Keregasan 4. Waktu Hancur 5. Bobot & Kebenaran Zat 6. Dimensi (Panjang, Lebar, Diameter) 2. Ketebalan 3. Kekerasan 4. Keregasan 5. Waktu Hancur I.P.C (In Process Control) Ya Tidak Karantina In Process Penyalutan (Coating)

14 PROSES PENYALUTAN (COATING) 1. Kebenaran Tablet Tablet Inti Pembuatan Larutan Spray 1. Jumlah Larutan 2. Kebenaran Zat pada Etiket 1. Kecepatan Putar Mesin 2. Kecepatan Spray 3. Suhu Produk 4. Jarak Spray Gun 5. Jarak Spray dengan produk 6. Sudut Spray ke produk Penyemprotan (Spraying) Tablet Salut (Coated Tablet) 1. Kandungan Logam 2. Penampilan Tablet Seleksi Tidak Ya Karantina In Process Pengemasan Primer (Packaging Primary) Proses Penyalutan Film Biasa (Coating Film)

15 PROSES PENYALUTAN (COATING) 1. Kebenaran Tablet Tablet Inti Pembuatan Larutan Spray 1. Jumlah Larutan 2. Kebenaran Zat pada Etiket Proses Penyalutan Film Enterik 1. Kecepatan Putar Mesin 2. Kecepatan Spray 3. Suhu Produk 4. Jarak Spray Gun 5. Jarak Spray dengan produk 6. Sudut Spray ke produk Penyemprotan Proteksi (Spraying Protection) (Enteric Coating Film) Tablet Salut (Coated Tablet) Uji Kebocoran Tablet I.P.C (In Process Control) Tidak Ya Penyemprotan Warna (Spraying Coloring) 1. Kecepatan Putar Mesin 2. Kecepatan Spray 3. Suhu Produk 4. Jarak Spray Gun 5. Jarak Spray dengan produk 6. Sudut Spray ke produk Tablet Salut Warna 1. Kandungan Logam 2. Penampilan Tablet Seleksi Tidak Ya Karantina In Process Pengemasan Primer (Packaging Primary)

16 PROSES PENYALUTAN (COATING) 1. Kebenaran Tablet Tablet Inti Pembuatan Larutan Spray 1. Jumlah Larutan 2. Kebenaran Zat pada Etiket Proses Penyalutan Gula 2. Kecepatan Putar Mesin 3. Suhu Produk 4. Manusia Tablet + Proteksi (Pro) (Protection) (Coating Sugar) Pengeringan (Drying) 2. Suhu 3. Waktu Pengeringan 2. Kecepatan Putar Mesin 3. Suhu Produk 4. Manusia 1. Kecepatan Putar Mesin 2. Bobot 3. Suhu Produk 4. Kebenaran Zat 5. Manusia 1. Bobot 2. Suhu Produk 3. Kebenaran Zat 4. Waktu pewarnaan 5. Manusia Tab + Pro + Subcoating (SC) Pengeringan (Drying) Tab + Pro + SC + Coating Pengeringan (Drying) Tab + Pro + SC + Coating + Coloring Pengeringan (Drying) 2. Suhu 3. Waktu Pengeringan 2. Suhu 3. Waktu Pengeringan 2. Suhu 3. Waktu Pengeringan Pengkilapan (Polishing) 2. Suhu 3. Waktu Pengeringan Pengeringan (Drying) Karantina In Process Pengemasan Primer (Packaging Primary)

17 PENGENDALIAN KUALITAS Data Kecacatan Produk No. Proses Produksi Jumlah Kecacatan Tahun Granulasi 19 kasus 2 Pencetakkan 5 kasus 3 Penyalutan 2 kasus Penyelesaian Manual No. Proses Produksi Jumlah Total Persentasi (%) Persentasi (%) Kecacatan Komulatif Keseluruhan Komulatif 1 Granulasi ,1 73,1 2 Pencetakkan ,2 92,3 3 Penyalutan ,7 100

18 PENGENDALIAN KUALITAS Jumlah Pareto Chart Proses Kecacatan Granulasi Pencetakkan Penyalutan Proses Kecacatan 0

19 PENGENDALIAN KUALITAS

20 PENGENDALIAN KUALITAS SEV OCC DEF RPN NO COMPONENT POTENTIAL FAILURE MODE POTENTIAL FAILURE EFFECT POTENTIAL CAUSE EXISTING CONTROL 2 Pencetakkan Syarat Tablet: Tablet tidak memenuhi syarat 5 Proses Granulasi (Tabletting ) Ketebalan Material: Kekerasan Jumlah yg ditimbang salah 3 Dilakukan Pengecekkan 3 45 Keregasan Jenis yang ditimbang salah 3 Dilakukan Pengecekkan 3 45 Waktu Hancur Tertinggal dikantong plastik 3 Supervisi oleh pengawas 3 45 Dimensi Tablet Ada yang tumpah atau terbuang 3 Supervisi oleh pengawas 3 45 Mesin: Mixing tidak optimal 2 Proses kalibrasi Mesin 2 20 Waktu Pencampuran mesin tidak sesuai 2 Proses kalibrasi Mesin 2 20 Manusia: Operator baru 2 Pelatihan awal 2 20 Belum ada pengalaman 2 OJT (On the Job Training ) Proses Pencetakkan Mesin: Proses pencetakkan mesin tidak optimal 2 Proses kalibrasi Mesin 2 20 Manusia: Operator Baru 2 Pelatihan awal 2 20 Belum ada pengalaman 2 OJT (On the Job Training ) 2 20

21 PENGENDALIAN KUALITAS 3 Penyalutan Film Penyalutan film yang tidak baik Salut tablet tidak memenuhi syarat 4 Material: (Coating Film ) Kebenaran zat pada etiket 2 Pengecekkan 2 16 Jumlah larutan 2 Pengecekkan 2 16 Mesin: Kecepatan putar mesin 2 Pengontrollan operator 2 16 Kecepatan spray 2 Pengontrollan operator 2 16 Suhu produk 2 Pengontrollan operator 2 16 Jarak spray gun 1 Dibuat tetap (paten) 1 4 Jarak spray dengan produk 1 Dibuat tetap (paten) 1 4 Sudut spray ke produk 1 Dibuat tetap (paten) 1 4 Manusia: Operator Baru 2 Pelatihan awal 2 16 Belum ada pengalaman 2 OJT (On the Job Training ) Penyalutan Gula Penyalutan gula yang tidak sempurna Salut gula tablet tidak memenuhi syarat 4 Material: (Coating Sugar ) Bobot tablet 3 Pengecekkan 3 36 Jumlah Larutan 3 Pengecekkan 3 36 Mesin: Kecepatan Putar Mesin 3 Proses kalibrasi Mesin 3 36 Suhu produk pada proses penyalutan 3 Proses kalibrasi Mesin 3 36 Waktu Pengeringan 3 Proses kalibrasi Mesin 3 36 Manusia: Skill tidak merata 3 OJT (On the Job Training ) 3 36 Faktor emosional 3 Pendekatan Supervisi 3 36 Faktor kelelahan 3 Pendekatan Supervisi 3 36

22 KESIMPULAN 1 Proses produksi produk tablet terbagi 3 proses produksi yaitu proses granulasi (granulation), proses pencetakkan (tabletting), dan proses penyalutan (coating). Proses granulasi (granulation) dibagi menjadi 3 bagian proses yaitu proses granulasi basah, proses granulasi kering, dan proses kempa langsung. Proses penyalutan dibagi menjadi 3 bagian proses yaitu macam penyalutan yaitu penyalutan film biasa (coating film), penyalutan film enterik (enteric coating film), dan penyalutan gula (coating sugar) 2 Hasil diagram pareto dan analisis resiko proses granulasi (granulation) menghasilkan kecacatan produk paling besar dengan 19 kasus bermasalah atau 73,1 %, jika diselesaikan 73,1%. Kedua proses pencetakkan (tabletting) menghasilkan kecacatan produk sebanyak 5 kasus bermasalah atau 19,2 %, jika diselesaikan 92,3 %. Terakhir proses proses penyalutan (coating) terutama proses penyalutan gula (coating sugar) yang menghasilkan kecacatan produk sebanyak 2 kasus bermasalah atau 7,7 %, jika diselesaikan 100 %. Granulasi dan pencetakkan untuk beberapa potensial cause memiliki RPN terbesar yaitu 45, masalah yang terjadi pada pencetakkan adalah terimbas dari proses granulasi jadi proses granulasi adalah yang pertama proses yang harus diperbaiki.

BAB II PROFIL PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. Pharmaceutische Handel Svereneging J. Van Gorkom & Co. (Jakarta), N.V.

BAB II PROFIL PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. Pharmaceutische Handel Svereneging J. Van Gorkom & Co. (Jakarta), N.V. BAB II PROFIL PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK A. Sejarah Ringkas PT Kimia Farma (Persero) Tbk Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009 ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. KIMIA FARMA TRADING AND DISTRIBUTION CABANG PEKANBARU. PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Pekanbaru merupakan

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. KIMIA FARMA TRADING AND DISTRIBUTION CABANG PEKANBARU. PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Pekanbaru merupakan 39 BAB IV GAMBARAN UMUM PT. KIMIA FARMA TRADING AND DISTRIBUTION CABANG PEKANBARU 4.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Pekanbaru merupakan anak perusahaan dari dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DENAH PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES

LAMPIRAN 1 DENAH PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES LAMPIRAN 1 DENAH PT. OTTO PHARMACEUTICAL INDUSTRIES 78 Direktur Utama Divisi Pemasaran Produksi Direktur Pemasaran Divisi Pengembangan Bisnis Logistik Divisi Pabrik Ass. Pabrik Umum Divisi Manajemen Mutu

Lebih terperinci

(BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus Sejak berdirinya hingga sekarang ini PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

(BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus Sejak berdirinya hingga sekarang ini PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1 Tinjauan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 2.1.1 Sejarah Perusahaan. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Blanko Laporan Hasil Pengujian Laboratorium LEMBAGA FARMASI DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT INSTALASI PENGAWASAN MUTU

Lampiran 1. Blanko Laporan Hasil Pengujian Laboratorium LEMBAGA FARMASI DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT INSTALASI PENGAWASAN MUTU Lampiran 1. Blanko Laporan Hasil Pengujian Laboratorium LEMBAGA FARMASI DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT INSTALASI PENGAWASAN MUTU LAPORAN HASIL PENGUJIAN NOMOR : / /201 1. NAMA CONTOH 2. NAMA PABRIK

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut :

BAB V ANALISA HASIL. terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut : BAB V ANALISA HASIL 5.1 Jenis Cacat Dari pengolahan data yang telah dilakukan, maka diambil 3 jenis cacat terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut : a. Bocor (35,8%) Jenis cacat bocor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah industri farmasi di Indonesia diawali dengan berdirinya pabrik farmasi pertama yang didirikan di Hindia Timur pada tahun 1817, yaitu NV. Chemicalien Rathkamp

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan Data PT Abbott Indonesia telah memproduksi obat anti epilepsi yaitu Depakote yang berupa tablet salut enterik dengan zat berkhasiat Natrium Hidrogen Divalproat untuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Struktur Organisasi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan. 80 Universitas Sumatera Utara PLANT MEDAN

Lampiran 1. Bagan Struktur Organisasi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan. 80 Universitas Sumatera Utara PLANT MEDAN Lampiran 1. Bagan Struktur Organisasi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan PLANT MEDAN Produksi Pemastian Mutu Perencanaan Produksi & Pengendalian Proses produksi Pengemasan Sistem Mutu Penyimpanan

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR...

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR... ABSTRAK.. ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv viii ix x xv

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus 1971.

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus 1971. BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1. Tinjauan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 2.1.1. Sejarah Perusahaan. PT.Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008 Peningkatan kualitas untuk produk keranjang baju menggunakan SPC di PT. Surya Millinia Abadi Vicky 0800735993

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 55 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 56 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, terdapat beberapa kegiatan untuk dapat

Lebih terperinci

(BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus Sejak berdirinya hingga sekarang ini PT. Kimia Farma (Persero) Tbk telah

(BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus Sejak berdirinya hingga sekarang ini PT. Kimia Farma (Persero) Tbk telah BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI PT. KIMIA FARMA 2.1 Sejarah Perusahaan. PT.Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16

Lebih terperinci

BAB II PT. KIMIA FARMA. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus

BAB II PT. KIMIA FARMA. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus BAB II PT. KIMIA FARMA 2.1 Tinjauan PT. Kimia Farma(Persero) Tbk. 2.1.1 Sejarah Perusahaan. PT.Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL 49 BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Pembahasan Pengolahan data dilakukan berdasarkan record non-conformance/defective yang disusun dalam tabel potensi dan efek kegagalan sebagai berikut : Tabel 5.1 Potential

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Jenis Cacat Berdasarkan hasil dari diagram pareto yang telah dibuat, dapat dilihat persentase masing-masing jenis cacat, yaitu cacat Haze dengan persentase sebesar

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 TAHAP ANALISIS (ANALYSE) Setelah di lakukan pengukuran maka dilakukan analisis permasalahan. Aktivitas utama tahap analisis adalah menentukan faktor penyebab cacat dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Aplikasi merupakan suatu perangkat lunak komputer yang memanfaatkan

BAB II LANDASAN TEORI. Aplikasi merupakan suatu perangkat lunak komputer yang memanfaatkan 10 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang uraian teoritis mengenai pengertianpengertian, metode penyusunan data serta mengenai bahasa pemrograman yang digunakan. 2.1 Definisi Aplikasi Aplikasi

Lebih terperinci

2.1.1 Keseragaman Ukuran Kekerasan Tablet Keregasan Tablet ( friability Keragaman Bobot Waktu Hancur

2.1.1 Keseragaman Ukuran Kekerasan Tablet Keregasan Tablet ( friability Keragaman Bobot Waktu Hancur PEMBUATAN GRANUL 1. Cara Basah Zat berkasiat,zat pengisi dan pengkancur dicampur baik bai,laludibasahi dengan larutan bahan pengikat,bila perlu ditambah bahan pewarna.setelah itu diayak menjadi granul,dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Proses Pembuatan Tablet

Lampiran 1. Bagan Proses Pembuatan Tablet Lampiran 1. Bagan Proses Pembuatan Tablet Penimbangan Pencampuran Granulasi Basah Oven, suhu 60 o C LOD Granulasi Kering Lubrikasi Kadar Zat Berkhasiat LOD Pemerian Pemerian Friabilitas Keseragaman Bobot

Lebih terperinci

TUGAS INDUSTRI TEACHING

TUGAS INDUSTRI TEACHING TUGAS INDUSTRI TEACHING Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Practical Teaching Di susun oleh : Abdullah Aisyah Nurjanah Asep Yayan Deasy Wijayanti Iis Nuraisah Rini Sri puspasari Saefudin

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 USULAN PERBAIKAN MUTU PRODUK OBAT KAPLET DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL DAN FAULT TREE ANALYSIS PADA PT. MUTIARA MUKTI FARMA. T U G A S S A R J A N A Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus 1971.

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan Perseroan pada tanggal 16 Agustus 1971. BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1. Tinjauan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. 2.1.1. Sejarah Perusahaan. PT.Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. permukaan material terlihat bercak atau noda keputih-putihan. Bercak atau

BAB V ANALISA HASIL. permukaan material terlihat bercak atau noda keputih-putihan. Bercak atau BAB V ANALISA HASIL 5.1 Definisi Cacat a. Belang Dari hasil pengolahan data sebelumnya terlihat bahwa jenis cacat belang merupakan jenis cacat terbanyak. Jenis cacat belang merupakan jenis cacat dimana

Lebih terperinci

1. Salut gula memberikan permukaan yang halus dan berkilau

1. Salut gula memberikan permukaan yang halus dan berkilau Tablet salut berperan untuk fungsi berikut, bisa menyembunyikan rasa dari obat yang tak enak atau tidak menyenangkan, melindungi obat dari pembusukan karena pengaruh lembab atau oksigen, memisahkan ingredient

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil Penelitian Hasil dari pengolahan data pada metode DMAIC dalam tahap penentuan (Define) dan tahap pengukuran (Measure) adalah terungkapnya faktor-faktor yang menjadi sumber

Lebih terperinci

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN Pembahasan pada bab ini menanalisa hasil pendefinisian permasalahan pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah ditetapkan. 5.1 Analyze Dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lafiau ESELON PIMPINAN... ESELON PEMBANTU PIMPINAN / STAF... ESELON PELAKSANA KALAFIAU SESLA BAGPROD BAGUJIBANG

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lafiau ESELON PIMPINAN... ESELON PEMBANTU PIMPINAN / STAF... ESELON PELAKSANA KALAFIAU SESLA BAGPROD BAGUJIBANG Lampiran 1. Struktur Organisasi Lafiau KALAFIAU ESELON PIMPINAN...... ESELON PEMBANTU SESLA PIMPINAN / STAF...... ESELON PELAKSANA BAGPROD GUPUSFI BAGUJIBANG BAGJANG UNIT TABLET UNIT GUTRANS UNIT UJI UNIT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic. 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembuatan Amilum Biji Nangka Pada penelitian ini didahulu dengan membuat pati dari biji nangka. Nangka dikupas dan dicuci dengan air yang mengalir kemudian direndam larutan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim Penimbangan Peleburan bahan Dasar krim (Fase minyak) Pencampuran Dengan ultra turrax Pelarutan zat aktif, Pengawet (Fase cair) -ph Pencampuran Dengan mikser -Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Industri ISSN:

Prosiding Teknik Industri ISSN: Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-7860 Pengendalian Kualitas Proses Pembuatan Obat Solid X dengan Metode Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) Quality Control Process of Making Solid X Medical with

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan 2.1.1. Sejarah PT. Kimia Farma (Persero) Tbk PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. yang merupakan badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibentuk sebagai Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Sesuai dengan judul penelitian skripsi ini, maka data yang dipergunakan adalah laporan keuangan yang dapat menggambarkan kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat

Lampiran 1. Struktur Organisasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat Lampiran 1. Struktur Organisasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat DITKESAD POKPIM ITDIT SESDITKESAD INFOLAHTA SUBDIT BINCAB SUBDIT BINYANKES SUBDIT BINMATKES SUBDIT BINDUKKES RSPAD LAFI AD LAKESMIL LABIOMED

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi dinilai baik, maka jumlah reject pada proses produksi juga akan

BAB I PENDAHULUAN. produksi dinilai baik, maka jumlah reject pada proses produksi juga akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada perkembangan bisnis saat ini dan untuk menghadapi persaingan global dibutuhkan kualitas yang baik pada struktur produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim / Salep

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim / Salep Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim / Salep Penimbangan Peleburan bahan Dasar krim (Fase minyak) Pencampuran Dengan ultra turrax Pelarutan zat aktif, Pengawet (Fase cair) -ph -Stabilitas krim Pencampuran

Lebih terperinci

APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT

APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT APLIKASI METODE RESPON PERMUKAAN DAN GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIK TABLET OBAT Ivan Aris Nugroho 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur organisasi Lembaga Farmasi Ditkesad berdasarkan Peraturan Kasad No. Perkasad/219/XII /2007 Tanggal KALAFI WAKALAFI

Lampiran 1. Struktur organisasi Lembaga Farmasi Ditkesad berdasarkan Peraturan Kasad No. Perkasad/219/XII /2007 Tanggal KALAFI WAKALAFI Lampiran 1. Struktur organisasi Lembaga Farmasi Ditkesad berdasarkan Peraturan Kasad No. Perkasad/219/XII /2007 Tanggal 10-12-2007 KALAFI WAKALAFI ESELON PIMPINAN ESELON PEMBANTUPIMPINAN PAAHLI KABAG MINLOG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1, 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1, menggunakan metode kering pada kondisi khusus

Lebih terperinci

Tabel dan Grafik Pengukuran Sigma

Tabel dan Grafik Pengukuran Sigma Tabel dan Grafik Pengukuran Sigma 3 2.6771 2.5 2.2074 2.3429 2.4171 2 No. Jenis Komponen %Defect DPO DPMO Nilai Sigma 1 Plate 0.48 0.24 240000 2.2074 2 Bracket 0.40 0.2 200000 2.3429 3 Stiffener 0.24 0.12

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha, Bandung adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan Parts Manufacturing. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah Dies mesin tablet untuk pharmaceutical

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan terdiri dari empat langkah utama yaitu pengamatan awal, perumusan masalah, menentukan tujuan penelitan dan menentukan batasan masalah.

Lebih terperinci

Nama : NIM : Total : - Corong alir dan uji pengetapan Kriteria penilaian corong alir : Aspek penilaian Bobot Dilakukan Tidak Dilakukan Skor akhir

Nama : NIM : Total : - Corong alir dan uji pengetapan Kriteria penilaian corong alir : Aspek penilaian Bobot Dilakukan Tidak Dilakukan Skor akhir - Corong alir dan uji pengetapan corong alir : Aspek penilaian Bobot Dilakukan Tidak Dilakukan Skor akhir nilai Teknik menuang 5 Menentukan kecepatan alir dan interpretasi Menentukan sudut diam dan interpretasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk

ABSTRAK. Kata Kunci: Punch, Kualitas, DMAIC, Upaya Menekan Variasi Kualitas Produk ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang penyediaan permesinan dan sparepart untuk industri farmasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. Kembar Jaya merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengecoran dan menghasilkan berbagai jenis produk berbahan logam (jenis produk yang diproduksi sesuai dengan pesanan). Pengecoran

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT XY didirikan pada tahun 1988 berlokasi di Jakarta. PT XY didirikan untuk menghasilkan dan memasarkan berbagai produk obat-obatan bermutu.

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN FARMASI INDUSTRI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN FARMASI INDUSTRI KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN FARMASI INDUSTRI Standar Guru (SKG) Inti Guru (KI) Guru Mata Pelajaran 1 Menguasai karakteristik Mengidentifikasi karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 JENIS-JENIS CACAT Pada bagian ini akan dijelaskan jenis-jenis cacat yang dominan, yang ditemui selama proses pengecatan front fender JUPITER MX, yaitu : 5.1.1 Berlubang Jenis

Lebih terperinci

Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010

Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010 ANALISIS TINGKAT KECACATAN (DEFECT) PADA PRODUK BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT SEGORO ECOMULYO TEXTIL, DRIYOREJO GERSIK SKRIPSI Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W 0432010174 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri atau perindustrian merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang tidak hanya melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai lebih dalam penggunaannya

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh IVAN HERBETH H. SIBURIAN

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh IVAN HERBETH H. SIBURIAN USULAN PERBAIKAN KUALITAS DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FAILURE MODE AND EFFECT (FMEA) PADA PRODUK RIBBED SMOKE SHEET DI PABRIK KARET PTPN. II KEBUN BATANG SERANGAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Dwi Hadi Sulistyarini 1) 1) Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono 167 Email : dwihadi@ub.ac.id Abstrak. UD Podo

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG

PROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG PROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG Nama : Mokhammad Roiful Anis NPM : 24411599 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Doddi Yuniardi, ST., MT. Latar Belakang Saat ini

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Tirta Agung Wijaya (TAW) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan air minum dalam kemasan (AMDK). Dimulai pada

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 45 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk menunjang pengolahan data yang dilakukan. Data yang digunakan adalah data jumlah cacat untuk setiap karakteristik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI BAB II DESKRIPSI INDUSTRI 1.1. Sejarah Industri Farmasi Sejarah industri farmasi di Indonesia diawali dengan berdirinya pabrik farmasi pertama yang didirikan di Hindia Timur pada tahun 1817, yaitu NV.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa dan Pembahasan Produksi dan Defect Produk Dari data yang diambil, diketahui bahwa defect yang terjadi pada proses filling liquid produk obat sirup penurun panas

Lebih terperinci

Proses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan

Proses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan Proses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan konsekuensi meningkatnya luas permukaan. Ukuran partikel atau

Lebih terperinci

1. Mesin cetak tablet

1. Mesin cetak tablet 1. Mesin cetak tablet FOTO FUNGSI Single Punch & Die : Mencetak satu tablet dalam satu waktu. Pada pencetakan granul menjadi tablet, ada beberapa perubahan hingga granul dapat berubah menjadi tablet yaitu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Collection Shoes merupakan perusahaan sepatu yang sudah berdiri cukup lama. Dalam penelitian saat ini pengamatan dilakukan pada produksi sepatu pantofel. Masalah utama dari bagian produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan, menyebabkan persaingan diantara pelaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%). Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%). Dibuat formula untuk 100 tablet, berat pertablet 00 mg dan penampang tablet 9 mm. Berat

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. R/ Acetosal 100 mg. Mg Stearat 1 % Talkum 1 % Amprotab 5 %

PEMBAHASAN. R/ Acetosal 100 mg. Mg Stearat 1 % Talkum 1 % Amprotab 5 % PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini kami membuat sediaan tablet dengan cara Granulasi Kering. Tablet yang dibuat sebanyak 300 buah. Komposisi tablet yang akan kami buat adalah sebagai berikut : R/ Acetosal

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I PEMBUATAN DAN CARA EVALUASI TABLET ZETASAL Disusun oleh : Nama : Linus Seta Adi Nugraha No. mahasiswa : 09.0064 Tgl. Praktikum : 9 April 2010 Hari : Jumat Dosen pengampu

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui cacat terbesar yaitu cacat produk salah ukuran yang

Lebih terperinci

Mempelajari Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Produk Inopac A10 di PT. Kamiada Lestari Indonesia

Mempelajari Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Produk Inopac A10 di PT. Kamiada Lestari Indonesia Mempelajari Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Produk Inopac A10 di PT. Kamiada Lestari Indonesia Nama : Valderama NPM : 37411238 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: analisa biaya kualitas, pemisahan biaya tetap dan variabel, profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: analisa biaya kualitas, pemisahan biaya tetap dan variabel, profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini kualitas telah menjadi dimensi kompetitif yang penting bagi perusahaan manufaktur maupun jasa. CV. Tanur Jaya Indonesia (selanjutnya akan disebut CV. TJI) adalah sebuah perusahaan yang

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PLASTIK WRAP TIPE MACHINE ROLL DI PT DWI INDAH

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PLASTIK WRAP TIPE MACHINE ROLL DI PT DWI INDAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PLASTIK WRAP TIPE MACHINE ROLL DI PT DWI INDAH Nama : Dika Apryan NPM : 3241206 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Disusun oleh : SHEILA SELVIONA

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Disusun oleh : SHEILA SELVIONA PEMETAAN DAN EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE KANO BERDASARKAN DIMENSI SERVQUAL DALAM UPAYA MENDUKUNG KUALITAS PRODUK DI PT. SARASWANTI ANUGERAH MAKMUR TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim / Salep

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim / Salep Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim / Salep Penimbangan Peleburan bahan D ki (F i k) Pencampuran D lt t Pelarutan zat aktif, P t(f i) ph Pencampuran Identifikasi ph Kadar zat berkhasiat Homogenitas

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN LEG SHIELD YAMAHA MIO J DI PT. SANLY INDUSTRIES

PROSES PEMBUATAN LEG SHIELD YAMAHA MIO J DI PT. SANLY INDUSTRIES PROSES PEMBUATAN LEG SHIELD YAMAHA MIO J DI PT. SANLY INDUSTRIES Nama : Muhammad Bambang Wijanarko NPM : 24411785 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Iwan Setyawan, ST., MT Latar Belakang Leg Shield merupakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Penyebab Kegagalan Produk Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) didapatkan hasil

Lebih terperinci

PENGGUNAAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour.

PENGGUNAAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour. PENGGUNAAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura pseudochina [Lour.] DC) SKRIPSI Oleh: DESTI WINARNI K 100 020 090 FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari pengujian briket dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI. PT. KIMIA FARMA (Persero) Tbk. PLANT MEDAN DISUSUN OLEH: YELNI EKA PUTRISNA, S.Farm.

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI. PT. KIMIA FARMA (Persero) Tbk. PLANT MEDAN DISUSUN OLEH: YELNI EKA PUTRISNA, S.Farm. LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI INDUSTRI Di PT. KIMIA FARMA (Persero) Tbk. PLANT MEDAN DISUSUN OLEH: YELNI EKA PUTRISNA, S.Farm. 083202093 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim Penimbangan Peleburan bahan Dasar krim (Fase minyak) Pencampuran Dengan ultra turrax Pelarutan zat aktif, Pengawet (Fase cair) -ph -Stabilitas krim Pencampuran Dengan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating

Lebih terperinci

Desain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)

Desain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien) Defenisi tablet Berdasarkan FI III : Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah mendapatkan laba atau keuntungan sebanyak-banyaknya (profit oriented).

BAB I PENDAHULUAN. adalah mendapatkan laba atau keuntungan sebanyak-banyaknya (profit oriented). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi yang melakukan kegiatan operasionalnya dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk hasil pertanian, umumnya rawan akan kerusakan saat pengolahan maupun saat penanganan bahannya. Untuk menghindari hal tersebut, setiap perusahaan akan menerapkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 1.1 Tahap Analyze 1.1.1 Diagram Pareto Pada tahapan Analyse diagram pareto berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan. Yaitu melakukan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PUPUK FOSFAT DARI BATUAN FOSFAT ALAM SECARA ACIDULASI. Faleh Setia Budi, Aprilina Purbasari *)

PEMBUATAN PUPUK FOSFAT DARI BATUAN FOSFAT ALAM SECARA ACIDULASI. Faleh Setia Budi, Aprilina Purbasari *) PEMBUATAN PUPUK FOSFAT DARI BATUAN FOSFAT ALAM SECARA ACIDULASI Faleh Setia Budi, Aprilina Purbasari *) Abstract Phosphate rock containing P 2 O 5 can be used as raw material of phosphate fertilizer. Phosphate

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT KF adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 49 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tahap Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT. MYR memprodusi puluhan jenis produk makanan ringan yang sering dikonsumsi sehari-hari dari beberapa

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK KIMIA FARMA NO. 7 JL. H. JUANDA NO. 30 BOGOR PERIODE 5 SEPTEMBER 15 OKTOBER 2011 LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER YUDHO PRABOWO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi. Pendapat ini diperkuat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi. Pendapat ini diperkuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi. Pendapat ini diperkuat dengan ditempatkannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau lebih dengan atau zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau lebih dengan atau zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tablet Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya berbentuk bulat, yang mengandung satu jenis obat atau lebih dengan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu 48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah

Lebih terperinci