Hubungan obesitas dengan tekanan darah dan aktivitas fisik pada remaja di Kota Bitung

Transkripsi

1 Jural e-biomedik (ebm), Volume 4, Nomor 1, Jauari-Jui 2016 Hubuga obesitas dega tekaa darah da aktivitas fisik pada remaja di Kota Bitug 1 Deviwati Batara 2 Widdhi Bodhi 2 Billy J. Kepel 1 Kadidat Skripsi Fakultas Kedoktera Sam Ratulagi Maado 2 Bagia Kimia Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi Maado deviwatibatara@gmail.com Abstract: Obesity is oe of the global health problem which is ofte foud. Idoesia is a developig coutry with high icidet of obesity. Adolescets are the age group with high levels of obesity risk. The icreasig of obesity followed by icreasig co-morbidity the potetial to be disease i a later time. Obesity icreasig the risk of high blood pressure. Hypertesio i adolescets already may foud. Hypertesio i adolescets is problem because it ca be cotiued i adults. oe importat factor which play a role i obesity is physical activity. Objective: This research to determie the relatioship of obesity with blood pressure ad physical activity i adolescets i Bitug. Methodology: This study was observatioal aalytic cross sectioal desig. Results: There were 60 subjekts as the subject of study that meets the iclusios kriteria which have bee measured. Cosisted of 21 boys ad 39 girls. Of 60 obese adolescets are 34 adolescets with high blood pressure, 26 adolescet with ormal blood pressure, 52 adolescet with moderate physical activity, 8 adolescets with low physical activity, there is o a sigificat relatioship with blood pressure (Chi Square Test p=0,120), ad there is o a sigificat relatioship with physical activity (Chi Square Test: p=0,486. Coclusio: There is o a relatioship betwee obesity with blood pressure ad physical activity i adolescets i Bitug. Keywords: obesity, blood pressure ad physical activity. Abstrak: Obesitas merupaka salah satu masalah kesehata duia yag semaki serig ditemuka. Idoesia merupaka salah satu egara berkembag dega tigkat obesitas yag tiggi. Remaja merupaka kelompok umur dega tigkat risiko obesitas yag tiggi. Peigkata obesitas disertai dega peigkata ko-morbiditas yag berpotesi mejadi peyakit degeeratif di kemudia hari. Obesitas meigkatka resiko terjadiya peyakit tekaa darah tiggi. Hipertesi pada remaja sudah bayak ditemuka. Hipertesi pada remaja merupaka suatu masalah karea dapat berlajut higga usia dewasa. Salah satu faktor petig yag berpera pada obesitas adalah aktivitas fisik. Obesitas. Tujua: Utuk megetahui hubuga obesitas dega tekaa darah da aktivitas fisik pada remaja di kota Bitug. Metode: Peelitia ii merupaka peelitia observasioal aalitik. Hasil: Terdapat 60 subjek yag memeuhi kriteria iklusi yag telah diukur. Terdiri dari 39 perempua da 21 laki-laki da 39 perempua. Dari 60 remaja obes tersebut, 34 remaja dega tekaa darah tiggi, 26 remaja dega tekaa darah ormal, 52 dega aktivitas fisik sedag, 8 dega aktivitas fisik redah, tidak terdapat hubuga bermaka dega tekaa darah (Uji Chi Square : p=0,120), da dega aktivitas fisik (Uji Chi Square : p=0,486). Simpula: Tidak terdapat hubuga atara obesitas dega tekaa darah da aktivitas fisik pada remaja di kota Bitug. Kata kuci: obesitas, tekaa darah, aktivitas fisik 91

2 Obesitas merupaka salah satu masalah kesehata duia yag semaki serig ditemuka. Di Amerika Serikat obesitas merupaka masalah yag serius karea agka kejadia obesitas semaki meigkat setiap tahuya. 1 Peigkata prevelesi obesitas tidak haya terjadi di egara maju tapi juga di egara-egara berkembag. Idoesia merupaka salah satu egara berkembag dega tigkat obesitas yag tiggi. Remaja merupaka kelompok umur dega tigkat risiko obesitas yag tiggi. Riskesdas 2013, diketahui bahwa obesitas pada kelompok umur tahu di Idoesia sebesar 2,5%. 2 Berdasarka data tersebut, Idoesia perlu melakuka peagaa secepatya utuk megatasi masalah obesitas khususya pada remaja. 3 Peigkata obesitas disertai dega peigkata ko-morbiditas yag berpotesi mejadi peyakit degeeratif di kemudia hari misalya peyakit jatug koroer, DM tipe 2 da hipertesi. 4 Obesitas meigkatka resiko terjadiya peyakit tekaa darah tiggi. Tekaa darah yag ormal yaitu 120/80 mmhg amu dalam kodisi tertetu tekaa darah bisa melebihi batas ormal yag dikeal sebagai hipertesi. 5 Hipertesi duluya lebih bayak dijumpai pada dewasa da jarag pada remaja tapi sekarag ii hipertesi pada remaja sudah bayak ditemuka. 6 Hipertesi pada remaja merupaka suatu masalah karea dapat berlajut higga usia dewasa dega resiko morbiditas da mortalitas yag tiggi. 7 Meurut peelitia sebelumya, di Idoesia hipertesi pada remaja sekitar 3,11% sampai 4,6%. 8 Hipertesi pada remaja masih sulit didefiisika karea ilai tekaa darah ormal bervariasi pada berbagai usia. Meururt kriteria diagosis IDF batasa hipertesi pada remaja yaitu, bila tekaa darah systolic 130 da diastolic 85 mmhg. Hubuga obesitas da tekaa darah dimaa pada remaja yag obes memiliki tekaa darah lebih tiggi dibadigka dega aak o obes. Adaya iteraksi atara retesi sodium, aktivasi sistem saraf Batara, Bodhi, Kepel: Hubuga obesitas dega simpatis da selektif isuli resistesi merupaka hipotesis yag palig mugki mejelaska terjadiya hipertesi pada obesitas. Selektif resistesi isuli pada obesitas meimbulka hiperisuliemia yag berefek pada gaggua fugsi vaskuler, gaggua trasport io, retesi sodium, da peigkata aktivitas saraf simpatis termasuk peigkata deyut jatug da tekaa darah. 9,10 Salah satu faktor petig yag berpera pada obesitas adalah aktivitas fisik. Obesitas buka haya terkait masalah bayakya megosumsi makaa tapi juga kuragya aktivitas fisik. Seirig dega perkembaga zama terjadi berbagai perubaha gaya hidup, terutama pada aktivitas fisik. Olahraga, jala kaki, permaia fisik atau aktivitas fisik yag laiya semaki jarag dilakuka. Kebayaka sekolah memberika jadwal olahraga haya satu kali dalam semiggu da sisaya diisi dega belajar dalam ruaga. Ditambah lagi remaja sekarag ii lebih bayak meghabiska waktu mereka dega duduk sambil bermai gadjet, ogkrog sambil maka dega tematema sebayaya, oto TV, les atau bimbel yag membuat mereka utuk duduk lebih lama da juga kebayaka dari mereka sekarag ii utuk beragkat maupu pulag sekolah diatar da dijemput orag tua memakai kedaraa pribadi atau megguaka kedaraa umum. 11 Sulawesi Utara termasuk salah satu kota di Idoesia dega prevelesi obesitas yag tiggi. Kebiasaa masyarakat maka dega porsi bayak dega beragam makaa yag kebayaka megadug kalori da lemak yag cukup tiggi sehigga kejadia obesitas semaki meigkat. Berdasarka beberapa peelitia yag dilakuka sebelumya, tahu 2005 remaja yag megalami obesitas di kota Maado sebesar 9,88%. 12 Berdasarka latar belakag diatas peeliti tertarik utuk melakuka peelitia megeai hubuga kejadia obesitas dega tekaa darah da aktivitas fisik pada remaja Sekolah Meegah Atas

3 Jural e-biomedik (ebm), Volume 4, Nomor 1, Jauari-Jui 2016 khususya di kota Bitug. METODE PENELITIAN Peelitia ii megguaka peelitia observasioal aalitik dega racaga potog litag. Populasi peelitia ii adalah Semua remaja obes di Bitug yag berusia 13 sampai 18 tahu. Sampel peelitia yaitu siswa-siswi obes yag diambil dari siswa-siswi SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Kriste Tumou Tou Giria, SMA Katolik Do Bosco yag terletak di Kota Bitug dega kriteria yaitu Siswa yag berusia 13 samapi 18 tahu, sehat, terdaftar da aktif megikuti kegiata di sekolah serta bersedia meadatagai surat persetujua utuk dijadika sampel. Siswa-siswi SMA yag sebelumya didiagosis dega obesitas. HASIL PENELITIAN Peelitia ii dilakuka pada remaja yag berada di kota Bitug, da yag mejadi sumber peelitiaya adalah SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Kriste Tumou Tou Giria, SMA Katolik Do Bosco yag terletak di Kota Bitug. Peelitia ii melibatka 966 siswa, kemudia dilakuka pegukura ligkar piggag da didapatka 220 siswa obesitas. Kemudia berdasarka kriteria iklusi terdapat 60 siswa obesitas yag terdiri dari 21 laki-laki da 39 perempua utuk dijadika sampel. b. Pekerjaa Ibu Sebagia besar subjek ibuya tidak bekerja yaitu sebayak 39 orag (65,%), da yag palig sedikit bekerja sebagai wiraswasta sebesar 2 orag (3,4%). 4. Pedidika Orag Tua a. Pedidika Ayah Kategori tigkat pedidika terbayak subjek pedidika terakhir ayahya adalah SLTA sebayak 41 orag (68,3), da yag palig sedikit adalah Sarjaa yaitu 1 orag (1,7%). b. Pedidika Ibu Kategori tigkat pedidika terbayak subjek yag pedidika terakhir ibuya adalah SLTA sebesar 39 orag (65,0%), da yag palig sediki adalah strata dua yaitu 1 orag (1,7%). Aalisis Uvariat 1. Tekaa Darah Tabel 1. Distribusi Tekaa Darah Tekaa Darah % Redah Sedag ,3 86,7 Total Tabel 1 meujukka subjek yag termasuk dalam kategori tekaa darah tiggi sebayak 34 orag (56,7%), sedagka subjek yag tekaa darahya ormal sebayak 26 orag (43,3%). 2. Aktivitas Fisik Karakteristik Subjek Peelitia 1. Jeis Kelami Sebagia besar subjek berjeis kelami perempua yaitu sebesar 65% (39 orag) laki-laki 35% (21 orag). 2. Tempat Tiggal Pada kategori tempat tiggal didapatka 100% subjek tiggal dega orag tua. 3. Pekerjaa Orag Tua a. Pekerjaa Ayah Sebagia besar subjek ayahya bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebesar 22 orag (36,7%) da yag palig sedikit bekerja sebagai buruh sebesar 2 orag (3,3%). 93 Tabel 2. DistribusiAktivitas Fisik Aktivitas Fisik N % Redah Sedag ,3 86,7 Total Tabel 2 meujukka subjek yag termasuk dalam kategori aktivitas fisik sedag sebayak 52 orag (86,7%) da subjek yag aktivitas fisikya redah sebayak 8 orag (13,3%). Sedagka subjek dega kategori aktivitas yag berat tidak ada.

4 Batara, Bodhi, Kepel: Hubuga obesitas dega Aktivitas Fisik meurut Jeis Kelami Tabel 3. Distribusi berdasarka aktivitas fisik meurut Jeis Kelami Hasil uji statistik megguaka uji Chi Square diperoleh ilai p sebesar 0,120 yaki > 0,05. Berarti H o diterima atau tidak terdapat hubuga atara obesitas dega tekaa darah. Jeis Kelami Aktivitas Fisik Total Riga Sedag N Laki-Laki Perempua Total Berdasarka tabel 3 dari 39 orag subjek perempua sebayak 35 orag dega aktivitas fisik sedag da 5 orag dega aktivitas fisik riga. Sedagka dari 21 orag subjek laki-laki, sebayak 18 orag dega aktivitas fisik sedag da 3 orag dega akivitas fisik riga. 4. Tekaa Darah meurut Jeis Kelami Tabel 4. Distribusi Tekaa Darah meurut Jeis Kelami Jeis Kelami Tekaa Darah Total Hipertesi Laki-Laki Perempua Total Berdasarka tabel 4 dari 39 orag subjek perempua sebayak 23 orag dega tekaa darah ormal da 16 orag dega hipertesi. Sedagka dari 21 subjek laki-laki, sebayak 18 orag dega hipertesi da 3 orag dega tekaa darah ormal. Aalisis Bivariat 1. Hubuga Obesitas dega Tekaa Darah Berdasarka Tabel 5 dapat diketahui bahwa subjek dega obesitas terdapat 31 orag dega hipertesi da 26 orag tekaa darah ormal. Sedagka utuk subjek dega berat bada ormal terdapat 3 orag dega tekaa darah ormal. 94 Tabel 5. Hubuga Obesitas dega Tekaa Darah Status Gizi Tekaa Darah Total P Hipertesi , Obesitas Total Hubuga Obesitas dega Aktivitas Fisik Tabel 6. Hubuga Obesitas dega Aktivitas Fisik Status Gizi Aktifitas Fisik Total P Riga Sedag Obesitas , Total Berdasarka Tabel 6 diatas, dapat diketahui bahwa dari 57 subjek dega obesitas terdapat 49 subjek dega aktifitas fisik sedag, 8 subjek dega aktivitas riga da tidak ada yag beraktivitas berat. Sedagka dari 3 orag subjek dega status gizi ormal terdapat 3 orag dega aktivitas sedag da tidak ada yag beraktivitas riga ataupu berat. Hasil uji statistik megguaka uji Chi Square diperoleh ilai p sebesar 0,486 yaki > 0,05. Berarti H o diterima atau tidak terdapat hubuga atara obesitas dega aktivitas fisik. BAHASAN Berdasarka hasil peelitia dapat diketahui bahwa hasil uji statistik megguaka uji Chi Square diperoleh ilai p sebesar 0,120 yaki > 0,05. Berarti H o diterima atau tidak terdapat hubuga atara obesitas dega tekaa darah. Hasil

5 Jural e-biomedik (ebm), Volume 4, Nomor 1, Jauari-Jui 2016 peelitia ii berbeda dega hasil peelitia Verma et al yag meyataka terdapat hubuga atara status gizi (dalam hal ii obesitas) da tekaa darah (tekaa darah tiggi/hipertesi) pada siswa sekolah berusia 5-15 tahu di kota Pujab, Idia. Perbedaa hasil peelitia ii dapat disebabka oleh proses terjadiya hipertesi yag bersifat multifaktorial da obesitas merupaka salah satu peyebab dari hipertesi. Berdasarka hasil peelitia Diaa tahu 2015 didapatka pederita obesitas mempuyai resiko megalami hipertesi lebih besar dibadigka respode yag memiliki berat bada ideal atau ormal. 13 Hubuga atara obesitas da hipertesi telah lama diketahui amu mekaisme bagaimaa terjadiya hipertesi akibat obesitas higga saat ii belum jelas. Sebagia peeliti meitikberatka patofisiologi tersebut pada tiga hal utama yaitu adaya gaggua sistem autoom, resistesi isuli serta abormalitas struktur da fugsi pembuluh darah. Patogeesis obesitas sehigga megakibatka suatu hipertesi merupaka hal yag kompleks karea peyababya multifaktor da salig berhubuga. Lepti, asam lemak babas da isuli serta obstructive sleep apea yag meigkat pada aak obes aka meyebabka kostriksi da aktifitas sistem saraf simpatis. Resistesi isuli da disfugsioal edothelial juga meyebabka vasokostriksi. Peigkata aktifitas saraf simpatis gijal, resistesi isuli da hiperaktifitas sistem rei agiotesi mejadika reabsorbsi atrium pada gijal meiggi. Semua faktor diatas aka megakibatka terjadiya hipertesi. 13,14 Berdasarka hasil peelitia dapat diketahui bahwa hasil uji statistik megguaka Chi Square diperoleh ilai p sebesar 0,486 yaki > 0,05. Berarti H o diterima atau tidak terdapat hubuga atara obesitas dega aktivitas fisik. Hasil peelitia ii berbeda dega hasil peelitia Sudiko dkk tahu 2010 yag meujukka bahwa aktivitas fisik kurag 95 memiliki risiko utuk mederita obesitas. Perbedaa hasil peelitia ii dapat disebabka oleh mekaisme proses terjadiya obesitas. Proses terjadiya obesitas buka haya dipegaruhi oleh aktivitas fisik, amu pola maka da geetik juga dapat mempegaruhi terjadiya obesitas Berdasarka hasil peelitia dapat diketahui bahwa siswa yag aktivitasya sedag sebayak 52 orag (86,7%) da siswa yag aktivitas fisikya redah sebayak 8 orag (13,3%). Sedagka siswa dega kategori aktivitas yag berat tidak ada. 18 SIMPULAN Dari peelitia yag dilakuka pada remaja di kota Bitug yaitu pada siswa SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Kriste Tumou Tou Giria, SMA Katolik Do Bosco, SMK Negeri 1, SMK Negeri 2, maka dapat ditarik kesimpula adalah tidak terdapat hubuga atara obesitas dega tekaa darah (uji Chi Square diperoleh ilai p sebesar 0,120 yaki > 0,05) da aktivitas fisik (ilai p sebesar 0,486 yaki > 0,05) SARAN 1. Bagi remaja: Megatur pola maka sehari-hari da memperbayak aktivitas fisik, terutama utuk siswa obes. 2. Bagi orag tua: Membatu aak dalam megatur pola maka da megajarka aak megikuti pola hidup sehat. 3. Bagi Dias Pedidika, Pemuda da Olahraga: Melakuka kerja sama dega pihak sekolah utuk meyeleggaraka kegiata-kegiata yag meigkatka pegetahua remaja tetag kesehata serta melakuka peyuluha tetag factor resiko obesitas di sekolahsekolah. 4. Sebaikya dilakuka peelitia yag lebih lajut dega megguaka populasi yag lebih bayak agar hasil lebih jelas. DAFTAR PUSTAKA 1. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Mausia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; h.

6 Batara, Bodhi, Kepel: Hubuga obesitas dega Riset Kesehata Dasar Lapora Nasioal Riset Kesehata Dasar (Riskesdas) Bada Peelitia Da Pegembaga Kesehata Depkes RI, Jakarta. 3. Tooy R, Maampirig A, Fatimawali. Gambara Tekaa Darah pada Remaja Obes di Kabupate Miahasa. e-biomedik (ebm). 2013;1: Lumoidog A, Umboh A, Masloma N. Hubuga Obesitas dega Profil Tekaa Darah pada Aak Usia tahu di kota Maado. e-biomedik. 2013;1: Guawa L. Hipertesi Tekaa Darah Tiggi. Yogyakarta:Kaisius, 2001;p Lumbatobig SM. Tekaa Darah Tiggi. Jakarta: Balai Peerbit FKUI, 2008;p Update o the 1987 Task Force Report o High Blood Pressure i Childre ad Adolescets. Pediatr 1996; 98: Saig J. Hipertesi pada remaja. Sari Pediatri. 2005; 6: Saig HS. Hipertesi Pada Remaja. Sari Pediatri. 2005;6: Subardja D. obesitas Primer pada Aak : diagosis, pathogeesis, da patofisiologi. Edisi ke-1. Badug: Kiblat; Mujur Adriardus. Hubuga atara Pola Maka da Aktivitas Fisik dega Kejadia Berat Bada Lebih pada Remaja [diakses 18 September 2015]. Diuduh dari: pdf 12. Kussoy karia, Fatimawali, Kepel Billy. Prevelesi Obesitas pada Remaja di Kabupate Miahasa. e-biomedik (ebm). 2013;1: Soetjigsih. Tumbuh Kembag Aak. Edisi ke-2. Jakarta : EGC; p She et al. Waist Circumferece Correlates With Metabolic Sydrom Idicators Better Tha Percetage Fat. Joural of Obesity, 2006; 14(1) p Sudiko, Herdayati M, Bersal. Hubuga Aktifitas fisik Dega Kejadia Obesitas Pada Orag Dewasa di Idoesia. Aalisis Data 16. Iksa AN. Gambara Profil Lipid Pada Siswa Obese di SMP Negeri 1 Maado. Jural e-biomedik (ebm). 2015; 3(1) p Fukuda S, Takeshita T. Obesity ad Lifestyle. Asia Medical Joural. 2001;44(1) p Lumoidog A. Hubuga Obesitas Dega Profil Tekaa Darah Pada Aak Usia Tahu di Kota Maado. Jural e-biomedik (ebm). 2013; 1(1) p