Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Transkripsi

1 Prosidig Pedidika Dokter ISSN: X Hubuga Atara Perilaku Pegguaa Isektisida Kesehata Masyarakat dega Karakteristik Ibu Rumah Tagga di Keluraha Tamasari, Kota Badug, Jawa Barat The Relatioship betwee Behaviour of Usage Public Health Isecticide to the Characteristics of Housewives i Tamasari, Badug, West Java 1 Hey Oktaviati Wijaya, 2 Arief Budi Yuliati, 3 R. Kice Sakiah 1,2 Prodi Pedidika Dokter, Fakultas Kedoktera, Uiversitas Islam Badug 3 Bagia Ilmu Kesehata Masyarakat, Fakultas Kedoktera, Uiversitas Islam Badug Jl. Tamasari No.1 Badug heyokta17@yahoo.com, 2 budi.yulifk@gmail.com, 3 kice.rkaata@gmail.com Abstract. Nowadays the usage of isecticides is still a alterative way to prevet the occurrece of degue hemorrhagic fever (DHF). The result of Riskesdas i 2013 showed that 12.2% people i Idoesia use differet types of isecticides to prevet mosquito bites. The aim of this study was to determie the relatioship betwee behaviour of usage public health isecticide to the characteristics of housewives i Tamasari. The desig of this study was observatioal with validated questioaire. The subject, who took by purposive samplig method, were 50 housewives i Tamasari area. The collected characteristics were last educatioal status ad ecoomic level. The results showed that last educatioal status of the subjects mostly were seior high school (38%), but almost all the subjects were o low ecoomic level (78%). The behaviour of usage public health isectiside i the subjects were ot suitable with the istructioal o the package (78%). The result has bee aalyzed usig chi-square test which shows there was o sigificat correlatio betwee behaviour of usage public health isecticide to the characteristics of subjects (p>0.05). It might be ay possibility that iteral factors, such as motivatio, perceptio, emotio, affect to the behaviour, which were ot aalyzed i this study. The coclusio of this study was o sigificat relatiohip betwee behaviour of usage public health isecticide to the characteristics of housewives i Tamasari area, Badug, West Java. Keywords : Behavior, Ecoomic Level, Educatio, Public Health Isecticide Abstrak. Pegguaa isektisida sampai saat ii masih merupaka alteratif utuk mecegah terjadiya Demam Berdarah Degue (DBD). Data Riskesdas tahu 2013 meujukka bahwa sebayak 12,2 % masyarakat di Idoesia megguaka isektisida dega berbagai jeis dalam upaya pecegaha gigita yamuk. Tujua peelitia ii adalah utuk megetahui hubuga perilaku pegguaa isektisida kesehata masyarakat dega karakteristik ibu rumah tagga di Keluraha Tamasari. Peelitia ii bersifat observatioal dega megguaka kuesioer yag sudah divalidasi. Subjek peelitia adalah ibu rumah tagga (respode) di keluraha Tamasari. Jumlah respode sebayak 50 orag yag diperoleh dega metode o probability samplig yaitu purposive samplig. Karakteristik yag diamati adalah pedidika terakhir da tigkat ekoomi. Hasil peelitia meujukka bahwa pedidika terakhir respode adalah SMA (38%), sedagka sebagaia besar respode dega tigkat ekoomi redah (78%). Perilaku pegguaa isektisida kesehata masyarakat sebagia besar respode tidak sesuai dega petujuk pegguaa isektisida yag tercatum pada kemasa (90%). Aalisis statistik megguaka uji chi-square diperoleh tidak ada hubuga yag sigifika atara perilaku pegguaa isektisida kesehata masyarakat dega karakteristik respode (p>0.05). Hal ii kemugkia terjadi disebabka karea perilaku dipegaruhi juga oleh faktor iteral seperti motivasi, persepsi, emosi yag tidak teliti pada peelitia ii. Simpula dari peelitia ii adalah tidak ada hubuga yag sigifika atara perilaku pegguaa isektisida kesehata masyarakat dega karakteristik ibu rumah tagga di Keluraha Tamasari, Badug, Jawa Barat. Kata Kuci: Isektisida Kesehata Masyarakat, Pedidika, Perilaku, Tigkat Ekoomi 492

2 Hubuga Atara Perilaku Pegguaa Isektisida Kesehata 493 A. Pedahulua Prevalesi Demam Berdarah Degue (DBD) di Idoesia masih terhitug tiggi, pada tahu 2014 sebayak orag, da 641 diataraya meiggal duia. Agka tersebut lebih redah dibadigka tahu sebelumya, yaki tahu 2013 dega jumlah pederita sebayak orag da jumlah kasus meiggal sebayak 871 pederita(noame, 2013). Jumlah kasus DBD di Jawa Barat yaitu pada tahu 2012 dega jumlah pederita yag meiggal sebayak 167 orag, sedagka agka kejadia DBD di Kota Badug tahu 2010 sebayak 3435 kasus, sedagka pada tahu 2011 ditemuka 3901 kasus dega jumlah pederita meiggal sebayak 11 orag. Karea masih tiggiya prevalesi DBD, pemeritah melakuka pecegaha dega 3M Plus yaitu meguras, meutup, medaur ulag barag bekas, da plus ya ialah megguaka isektisida. Data Riskesdas tahu 2013 meujukka bahwa sebayak 12,2 % megguaka isektisida di rumah tagga dalam upaya pecegaha gigita yamuk.. Perilaku pegguaa isektisida kesehata masyarakat setidakya didorog oleh tiga alasa, pertama kebutuha mausia atas keyamaa da kesehata, kemudaha medapatka isektisida, da ketersediaa iformasi megeai isektisida. Tetapi, dampak dari pegaruh perilaku dapat meyebabka peigkata kejadia resistesi pada yamuk. Peggua isektisida yag tidak megetahui hal tersebut aka meigkatka dosis dari isektisidaya da toksisitasya aka semaki meigkat pula. Perluya dilakuka peelitia pola perilaku pegguaa isektisida pada ibu rumah tagga sebagai upaya pemberatasa peyakit, baik itu meyagkut pecegaha, pegobata, maupu rehabilitasi biasaya melibatka masyarakat di sekitar daerah tempat tiggalya. Berdasarka latar belakag yag telah diuraika, maka perumusa masalah dalam peelitia ii sebagai berikut: Bagaimaa gambara tigkat pedidika terakhir, tigkat ekoomi, jeis isektisida yag diguaka pada ibu rumah tagga yag megguaka isektisida kesehata masyarakat di Keluraha Tamasari, apakah terdapat hubuga hubuga atara tigkat pedidika da tigkat ekoomi dega perilaku pegguaa isektisida? Selajutya, tujua dalam peelitia ii diuraika dalam pokok-pokok sbb. 1. Megidetifikasi tigkat pedidika terakhir pada ibu rumah tagga yag megguaka isektisida kesehata masyarakat di keluraha Tamasari 2. Megidetifikasi tigkat ekoomi pada ibu rumah tagga yag megguaka isektisida kesehata masyarakat di keluraha Tamasari 3. Megidetifikasi hubuga perilaku dega tigkat pedidika pada ibu rumah tagga di keluraha Tamasari. 4. Megidetifikasi hubuga perilaku dega tigkat ekoomi pada ibu rumah tagga di keluraha Tamasari. B. Ladasa Teori Isektisida berasal dari bahasa lati isectum yag mempuyai arti potoga, kerata, atau segme tubuh, seperti segme yag ada pada tubuh seragga. Isektisida pada umumya dapat meimbulka efek terhadap sistem saraf. Secara umum pegertia isektisida dapat didefiisika sebagai baha yag dapat diguaka utuk megedalika populasi jasad yag diaggap sebagai vector yag secara lagsug ataupu tidak lagsug merugika kepetiga mausia. Isektisida kesehata masyarakat adalah isektisida yag diguaka utuk pegedalia vektor peyakit da hama permukima seperti yamuk, seragga peggaggu lai (lalat, kecoak/lipas), Pedidika Dokter, Gelombag 2, Tahu Akademik

3 494 Hey Oktaviati Wijaya, et al. tikus, da lai-lai yag dilakuka di daerah permukima edemis, pelabuha, badara, da tempat-tempat umum laiya. Peggologa isektisida berdasarka jeisya adalah isektisida bakar, elektrik, semprot, da lotio. Pegguaa isektisida tidak lepas dari pegaruh perilaku pegguaya. Perilaku merupaka tidaka atau aktivitas dari mausia itu sediri yag mempuyai betaga yag sagat luas (Notoatmodjo, 2010). Dari uraia ii dapat disimpulka bahwa yag dimaksud perilaku mausia adalah semua kegiata atau aktivitas mausia, baik yag diamati lagsug, maupu yag tidak dapat diamati oleh pihak luar. Faktor-faktor yag berpera dalam pembetuka perilaku dikelompokka mejadi dua jeis yaitu: 1. Faktor iteral Faktor yag berada dalam diri idividu itu sediri yaitu berupa kecerdasa, persepsi, motivasi, miat, emosi da sebagaiya utuk megolah pegaruh-pegaruh dari luar. 2. Faktor eksteral Faktor - faktor yag berada diluar idividu yag bersagkuta yag meliputi objek, orag, kelompok da hasil- hasil kebudayaa yag disajika sasara dalam mewujudka betuk perilakuya. C. Hasil Peelitia da Pembahasa Karakteristik respode: 1. Pedidika Terakhir Sebayak 50 respode mayoritas pedidika terakhirya ialah SMA yaitu 38%, amu masih ada yag tidak sekolah sama sekali yaitu sebayak 2 orag (4%) di Keluraha Tamasari 2. Tigkat Ekoomi Respode Tigkat ekoomi respode didapatka sebayak 34 orag dega ekoomi redah (78%), sebayak 7 orag dega tigkat ekoomi sedag (14%) da sebayak 4 orag dega tigkat ekoomi tiggi (8%). 3. Perilaku Pegguaa Isektisida Kesehata Masyarakat Pegguaa isektisida kesehata masyarakat pada respode didapatka hasil perilaku yag sesuai sebayak 5 orag (10%) da perilaku yag tidak sesuai sebayak 45 orag (90%). 4. Hubuga Pedidika Terakhir dega Pola Perilaku Respode Tabel 1 Hubuga Perilaku dega Pedidika Terakhir Respode Perilaku Pedidika Sesuai Tidak Sesuai Terakhir Tidak sekolah 0 2 SD 2 4 SMP 1 14 SMA 1 18 D1 0 1 D3 0 2 S1 1 4 p x² 0,494 5, Hubuga Tigkat Pedidika dega Pola Perilaku Respode Dilihat dari pola perilaku dega tigkat ekoomi respode didapatka Volume 2, No.2, Tahu 2016

4 Hubuga Atara Perilaku Pegguaa Isektisida Kesehata 495 sebagia besar perilaku tidak sesuai pada tigkat ekoomi yag redah seperti pada tabel 2 Tigkat Ekoomi Respode Tabel 2 Perilaku Berdasarka Tigkat Ekoomi Respode Sesuai Perilaku Redah 4 35 Tidak Sesuai P x² Sedag 1 6 0,744 0,590 Tiggi 0 4 Hasil peelitia meujukka bahwa ibu rumah tagga di keluraha Tamasari meujukka sebagia besar megguaka obat yamuk semprot (26%), hal tersebut sebadig dega peelitia megeai Pegetahua, Sikap da Tidaka Pegguaa Pestisida Rumah Tagga di Jakarta da Surabaya bahwa pegguaa isektisida kesehata masyarakat pada respode sebagia besar ialah formulasi semprot da lotio, semetara pada peelitia yag dilakuka megeai Hubuga Karakteristik, Pegetahua, Sikap Da Tidaka Tetag Pegguaa Da Bahaya Isektisida Pada Rumah Tagga Dega Keluha Kesehata Di Desa Ratau Pajag Kecamata Patai Labu Kabupate Deli Serdag Tahu 2010 bahwa sebayak 90% respode megguaka obat yamuk bakar. Pemiliha formulasi isektisida ii dapat berdasarka harga yag lebih murah da memiliki tigkat resiko kesehata yag lebih tiggi, dimaa isektisida dega formulasi bakar lebih berisiko utuk meimbulka gaggua perapasa. 20 Karakteristik respode sebagia besar pedidika terakhirya ialah SMP da SMA, yaitu sebayak 15 orag (30%) SMP, da sebagia besar pedidika terakhirya ialah SMA sebayak 19 orag (38%), ii sebadig dega peelitia Hubuga Karakteristik, Pegetahua, da Sikap dega Perilaku Masyarakat dalam Pegguaa Ati Nyamuk di Keluraha Kutowiagu, yaitu berdasarka tigkat pedidikaya sebagia besar 62,5% berpedidika SMP da SMA. 21 Sedagka utuk perilaku pegguaa isektisida yag sesuai meujukka ilai palig tiggi pada kategori pedidika terakhir SD dega persetase 33,3%, berbeda dega peelitia yag dilakuka Wigati dalam hasil survey ya meujukka bahwa tigkat pedidika sedag (SMP sampai dega SMA) memiliki ilai yag palig tiggi dalam perilaku pegguaa isektisida yag sesuai. Perhituga chi-square meujukka hasil yag tidak sigifika (p>α). Hal ii meujukka, tigkat pedidika terakhir pada respode tidak ada hubuga dega perilaku pegguaa isektisida kesehata masyarakat di Keluraha Tamasari. Perilaku yag tidak sesuai dapat terjadi karea kuragya pemahama tetag isektisida rumah tagga serta bahaya yag dapat ditimbulka bagi ligkuga, hewa buka sasara, bahka mausia. Piliha pegguaa isektisida rumah tagga utuk pegedalia dilakuka karea bayak faktor, salah satuya adalah cepatya diperoleh hasil yaitu hama lagsug mati apabila dikedalika dega isektisida. 21 Dalam proses pembetuka da atau perubaha, perilaku dipegaruhi oleh beberapa faktor yag berasal dari dalam da luar idividu itu sediri. Faktor-faktor tersebut atara lai susua saraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, proses belajar, ligkuga, da sebagaiya. Perubaha-perilaku dalam diri seseorag juga dapat Pedidika Dokter, Gelombag 2, Tahu Akademik

5 496 Hey Oktaviati Wijaya, et al. diketahui melalui persepsi. Persepsi merupaka pegalama yag dihasilka melalui paca idera. Setiap orag memiliki persepsi yag berbeda, meskipu megamati terhadap objek yag sama. Faktor iteral yag mempegaruhi ialah motivasi yag merupaka suatu doroga utuk bertidak, serta emosi da aspek psikologis yag berhubuga erat dega keadaa jasmai, yag pada hakikatya merupaka faktor turua (bawaa) 16 Berdasarka hasil pegukura pola perilaku pegguaa ibu rumah tagga di keluraha Tamasari dega megguaka kuesioer, meujukka hasil bahwa respode dega tigkat ekoomi sedag dega perilaku sesuai meempati presetase palig tiggi yaitu 14,28% da tigkat ekoomi redah dega perilaku sesuai ialah 10,25% ii sesuai dega peelitia yag dilakuka oleh megeai Hubuga Karakteristik, Pegetahua, da Sikap dega Perilaku Masyarakat dalam Pegguaa Ati Nyamuk di Keluraha Kutowiagu dimaa tigkat ekoomi redah da sedag meempati presetase terbayak masig-masig 5,6%. Perhituga pearso chi-square meujukka hasil yag tidak sigifika (p>α). Hal ii meujukka, tigkat ekoomi pada respode tidak ada hubuga dega perilaku pegguaa isektisida kesehata masyarakat di Keluraha Tamasari. Berdasarka Hal ii meujukka bahwa perilaku masyarakat tidak dipegaruhi oleh tigkat ekoomi. Pegguaa isektisida tergatug dari pemakaia idividuya, dimaa pegguaa yag tidak tepat dosis seperti yag dilakuka sebagia masyarakat ditambah frekuesi yag lebih serig dapat meyebabka yamuk resiste terhadap baha aktif isektisida serta meyebabka pecemara ligkuga da membahayaka ligkuga da kesehata mausia. Meigat hal ii perluya perhatia dari pemeritah da juga dias kesehata utuk memberika pemahama yag bear terhadap masyarkat tetag segala resiko pegguaa isektisida pada seluruh lapisa masyarakat baik itu tigkat ekoomi redah sampai masyarakat ekoomi tiggi. Serta perlu dilakukaya moitorig terhadap berbagai produk isektisida yag beredar di masyarakat da meggali berbagai dampak dari pegguaaya di masyarakat sediri, demi mejaga kesehata ligkuga da juga masyarakat. D. Kesimpula Dari hasil peelitia yag dilakuka dega megguaka kuesioer megeai Pola Perilaku Pegguaa Isektisida Kesehata Masyarakat pada Ibu Rumah Tagga di Keluraha Tamasari yag dilaksaaka bula Maret-Mei 2016, maka dapat diambil kesimpula sebagai berikut: 1. Presetase pedidika terakhir pada Ibu Rumah Tagga di Keluraha Tamasari yaitu sebayak 2 orag (4%) tidak sekolah, sedagka sebayak 6 orag (12%) pedidka terakhiya ialah SD, sebayak 15 orag (30%) SMP, da sebagia besar pedidika terakhirya ialah SMA sebayak 19 orag (38%), utuk D1 sebayak 1 orag (2%), D3 sebayak 2 orag (4%) da S1 sebayak 5 orag (10%). 2. Presetase tigkat ekoomi pada Ibu Rumah Tagga di Keluraha Tamasari yaitu sebayak 34 orag dega ekoomi redah (78% ), sebayak 7 orag dega tigkat ekoomi sedag (14%) da sebayak 4 orag dega tigkat ekoomi tiggi (8%). 3. Tidak ditemuka hubuga atara tigkat pedidika terakhir dega perilaku pegguaa isektisida pada ibu rumah tagga di keluraha Tamasari merokok (p>0.05). Hal ii meujukka tigkat pedidika tidak berpegaruh dega perilaku pegguaa isektisida kesehata masyarakat. Volume 2, No.2, Tahu 2016

6 Hubuga Atara Perilaku Pegguaa Isektisida Kesehata Tidak ditemuka hubuga atara tigkat ekoomi dega perilaku pegguaa isektisida pada ibu rumah tagga di keluraha Tamasari merokok (p>0.05). Hal ii meujukka tigkat ekoomi tidak berpegaruh dega perilaku pegguaa isektisida kesehata masyarakat. E. Sara Sara-sara yag hedakya bisa dijadika pertimbaga dalam meigkatka perilaku pegguaa isektisida pada Ibu rumah tagga di Keluraha Tamasari yaitu : 1. Perlu dilakuka peyuluha serta pemataua secara ruti ke rumah-rumah megeai perilaku pegguaa isektisida pada seluruh lapisa masyarakat da meggecarka publikasi seperti ikla layaa kesehata megeai dampak pegguaa isektisida yag tidak sesuai yag dapat membahayaka kesehata. 2. Megajurka pemakaia isektisida alami (taama pegusir yamuk) di rumah-rumah warga seperti laveder, kayu putih, geraium da lai-lai. Serta memberika cara pegolaha taamaa pegusir yamuk. Adapu sara yag hedakya bisa dijadika pertimbaga utuk peelitia selajutya yaitu : 1. Melakuka peelitia yag tidak haya melihat pola perilaku pegguaa isektisida saja, tetapi juga lakuka peelitia megeai hubuga karakteristik, da pegetahua terhadap perilaku seseorag dalam megguaka isektisida kesehata masyarakat. 2. Utuk peelitia selajutya disaraka dapat meeliti faktor-faktor yag berhubuga dega pegetahua da perilaku pegguaa isektisida yag tidak haya dilihat dari segi kogitif saja, tetapi dari segi afektif da psikomotor juga agar medapatka hasil yag lebih akurat. 3. Memperbayak sampel da melakuka peelitia di beberapa tempat sehigga hasil peelitia dapat digeeralisasi. Daftar Pustaka Notoatmodjo S. Ilmu perilaku kesehata. Jakarta: Rieka Cipta. 2010; Sistem P, Kesehata I, Kesehata SI, Kesehata PB, Badug K, Kesehata P, et al. Sistem, Pera Kesehata, Iformasi Kesehata, Sistem Iformasi Kesehata, Pembagua Bidag Badug, Kota Kesehata, Profil Kota, Kesehata Sehat, Badug Kota Badug, Visi Sehat, Kota. Profil Kesehat Kota Badug ;5 9. Departeme Kesehata Jawa Barat. Profil Kesehata Provisi Jawa Barat Tahu ; Padua Legkap Pestisida & Aplikasiya. Jakarta: Pustaka, PT Agromedia; Paut Djodjosumarto. Pedidika Dokter, Gelombag 2, Tahu Akademik