HUBUNGAN STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO. Patricia Kasenda Herlina Wungouw Jill Lolong

Transkripsi

1 HUBUNGAN STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO Patricia Kaseda Herlia Wugouw Jill Lolog Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedoktera Abstract: The relatioship of stress with icidece of isomia i pregat mother i Puskesmas (Society Health Service Ceter) Bahu, city of Maado. Stress is a dyamic coditio with a sese of tesio ad axiety i idividuals due to the imbalace betwee demad ad respose capabilities are faced with opportuities ad desired barrier marked by emotioal tesio that affect the metal ad physical coditio. Isomia is the iability to meet the eeds sleep, both i quality ad quatity. The reaso could be due to a physical disorder or due to metal factors such as depressed or axious because of stress. The purpose of this study to aalyze the relatioship of stress with the icidece of isomia i pregat wome at health service ceters at Bahu city of Maado. The research method usig purposive samplig desig with cross sectioal desig. Samplig techique that is o probability samplig with 68 samples. Data is collected usig a questioaire. The results showed based o the statistical test Chi-Square test with a sigificace level of 95 (a = 0.05) are preseted i the table 2x3 obtaied by value p = which is smaller tha a (0.05) with Ho rejected ad Ha accepted. The Coclusio there is a relatioship betwee stress ad the icidece of isomia i pregat wome at health ceters Maado Bahu. The Suggestios that a pregat woma ca uderstad the coditios that passed durig pregacy so that a better mother durig pregacy ad regulate sleep patters for the health of mothers ad babies. Keywords: stress, isomia Abstrak: Hubuga Stres Dega Kejadia Isomia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bahu Kota Maado. Stress adalah kodisi diamis dega rasa tegag da cemas pada idividu dikareaka adaya ketidakseimbaga atara tututa da kemampua respo yag dihadapka dega kesempata da pembatas yag diigika ditadai oleh ketegaga emosioal yag berpegaruh terhadap kodisi metal da fisik. Isomia adalah keridakmampua memeuhi kebutuha tidur, baik secara kualitas maupu kuatitas. Peyebabya bisa karea gaggua fisik atau karea faktor metal seperti gudah atau gelisah karea stres. Tujua peelitia ii utuk megaalisa hubuga stres dega kejadia isomia pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Kota Maado. Metode peelitia megguakaa desai purposive samplig dega racaga cross sectioal. Tekik pegambila sampel yaitu o probability samplig dega jumlah 68 sampel. Pegumpula data dilakuka megguaka kuesioer. Hasil peelitia berdasarka uji statistik Pearso Chi-Square test Berdasarka uji statistik Chi-Square test dega tigkat kemakaa 95 (α = 0,05) disajika dalam tabel 2x3 diperoleh ilai p = 0,036 yaki lebih kecil dibadigka α (0,05) dega H0 ditolak da Ha diterima. Kesimpula terdapat hubuga atara stres dega kejadia isomia pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Kota Maado. Sara agar ibu hamil dapat memahami kodisi yag dilalui selama masa kehamila sehigga ibu lebih baik selama proses kehamila da megatur pola tidur utuk kesehata ibu da bayi. Kata kuci: Kata kuci : stres, isomia. 1

2 PENDAHULUAN Kehamila merupaka suatu kodisi perubaha fisik, psikis da sosial. Seorag waita dewasa yag sedag megalami kehamila ditutut harus siap secara fisik, tetapi juga harus siap secara metal (Psikologis). Hal iilah yag perlu diperhatika ibu hamil yag umumya terjadi pada setiap kehamila, seperti perubaha betuk tubuh dega bada yag semaki membesar. Perubaha tersebut dapat mempegaruhi metal (Psikologis) ibu hamil sehigga perubaha ii pula yag dapat dega mudah mempegaruhi stabilitas emosi ibu yag dapat berujug pada stres (Musbiki, 2006) Peelitia yag dilakuka oleh Ria Rahmatika (2014) tetag, Hubuga Atara Emotio-Focused Copig da Stres Kehamila, dega hipotesis peelitia yag meyataka bahwa ada hubuga egatif atara emotio-focused copig da stres kehamila pada ibu hamil diterima. Hal ii meujukka semaki tiggi tigkat emotiofocused copig yag diguaka oleh para waita hamil maka semai redah stres yag dialami, begitu pula sebalikya. Hasil peelitia Field, dkk (200) megataka ibu hamil yag megalami stres yag tiggi sehigga megakibatka isomia dapat meigkatka tekaa darah ibu, dapat meigkatka resiko kehamila bayi prematur bahka kegugura. Ibu yag megalami stress mugki megalami tekaa yag sagat berat saat melahira, fakor laiya yaitu karea proses persalia yag membuat trauma, kuragya dukuga pada saat kehamila da persalia, perasaa belum siap mejadi ibu misalya karea usia terlalu muda. Isomia merupaka gaggua tidur yag palig serig dikeluhka. Gaggua tidur ii dapat mempegaruhi pekerjaa, aktifitas sosial da status kesehata pederitaya. Nurmiati Amir, dokter spesialis kejiwaa dari Fakultas Kedoktera Uiversitas Idoesia Rumah Sakit Cipto Magukusumo, megataka bahwa isomia meyerag 10 dari total peduduk di Idoesia atau sekitar 28 juta orag, dari total agka kejadia isomia tersebut, perseya merupaka gejala isomia krois. 2 Seseorag dapat megalami isomia trasie (cepat berlalu) akibat stres situasioal seperti masalah keluarga, kerja atau sekolah, jet lag, peyakit atau kehilaga orag yag dicitai. Isomia temporer akibat situasi stres dapat meyebabka kesulita kroik utuk medapatka tidur yag cukup, mugki disebabka oleh kekhawatira, stres, da kecemasa. Berdasarka hasil observasi peeliti jumlah ibu yag memeriksaka kehamila di Puskesmas Bahu Kecamata Malalayag Kota Maado berjumlah 228 orag. Dari hasil observasi da hasil wawacara iformal yag dilakuka peeliti terhadap 10 ibu hamil, didapatka bahwa 8 ibu hamil megalami stres da isomia, 1 ibu megalami stres da tidak megalami isomia, 1 ibu hamil tidak megalami stres da tidak megalami isomia. Berdasarka Dari feomea di atas, maka peeliti tertarik utuk melakuka peelitia dega judul Hubuga Stres dega Kejadia Isomia pada Ibu Hamil di Puskesmas Bahu Kota Maado. METODE PENELITIAN Desai yag diguaka dalam peelitia ii adalah observasioal aalitik, utuk megetahui hubuga atara variabel bebas da variabel terikat (Nursalam, 2008). Pedekata yag diguaka dalam peelitia ii adalah pedekata potog litag (Cross Sectioal), dimaa variabel sebab yaitu stress da variabel akibat yaitu isomia pada ibu hamil diukur dalam waktu yag bersamaa da sesaat (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh ibu hamil yag datag memeriksaka diri di Puskesmas Bahu Kota Maado. Jumlah sampel pada peelitia ii diambil dari 30 dari 228 yaitu sebesar 68 orag ibu hamil. Dalam peelitia ii, tekik pegambila sampel yag diguaka yaitu o probability samplig dega metode purpsive samplig.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi karakteristik respode berdasarka umur ibu hamil Umur 1-25 Tahu Tahu Tahu ,4 52,9 1,6 Jumlah Sumber : data primer(diolah tahu 2016) Tabel 2 Distribusi respode berdasarka usia kehamila Usia kehamila 1-3 bula 4-6 bula -9 bula ,0 29,4 45,6 Total Tabel 3 Distribusi respode berdasarka jeis paritas kehamila Paritas kehamila Primigravida Multigravida ,9 69,1 Jumlah Tabel 4 Distribusi respode meurut stres Stres Stres Tidak stres , 35,30 Jumlah Tabel 5 Distribusi respode meurut kejadia isomia Kejadia Isomia Isomia berat Isomia riga Tidak isomia , 9 4,1 25,0 Jumlah Sumber: Data Primer (diolah 2016) Tabel 11 Hubuga stres dega kejadia isomia di wilayah kerja Puskesmas Bahu Kota Maado Kejadia isomia 3 Stres Isomia Berat Stres 12 63,2 Tidak stres 36,8 Jumlah 19 2, 9 Isomia Riga 25 8, 1 21, , 1 Tidak Isomia Total p 41, ,8 1 25, , , Berdasarka hasil uji statistik lebih lajut dapat disimpulka bahwa terdapat hubuga yag sigifika atara stres dega kejadia isomia di wilayah kerja Puskesmas Bahu Kota Maado (p = 0,036). A. Karakteristik Respode Berdasarka tabel di atas, terlihat bahwa kategori umur yag palig bayak terdapat pada umur 26-35, tahu yaitu berjumlah 36 respode (52.9), da kategori umur palig sedikit berjumlah 12 respode (1.6) berumur tahu. Berdasarka usia kehamila terlihat bahwa kategori usia kehamila terbayak terdapat pada ibu hamil usia kehamila -9 bula, yaitu berjumlah 31 respode (45,6) da palig sedikit berjumlah 1 ibu hamil (25.0) usia kehamila 1-3 bula Berdasarka paritas kehamila, distribusi karakteristik berdasarka paritas kehamila terbayak berjumlah 4 (69.1) yaitu paritas kehamila multigravida da yag palig sedikit berjumlah 21 (30.9) yaitu paritas kehamila primigravida Berdasarka stres terlihat bahwa distribusi berdasarka stres terbayak adalah respode dega stres yaitu berjumlah 44 respode (64,) da tidak stres berjumlah 24 respode (35,30). Berdasarka kejadia isomia terlihat bahwa distribusi berdasarka kejadia isomia terbayak terdapat pada kejadia isomia riga, yaitu berjumlah 32 respode (4, 1). B. Gambara Stres Pada Ibu Hamil Dari hasil peelitia ii didapatka bahwa jumlah ibu hamil yag memeriksaka diri di Puskesmas Bahu Kota Maado lebih bagyak megalami stres dibadigka tidak

4 megalami stres. Berdasarka hasil peelitia yag dilakuka di wilayah kerja Puskesmas Bahu Kota Maado dega jumlah 68 respode, meujukka bahwa kejadia stres sebayak 44 respode (64,), da yag tidak stres sebayak 24 respode (35,3). Stres adalah taggapa atau reaksi tubuh terhadap berbagai tututa atau beba atasya yag bersifat o spesifik, stres membutuhka kopig da adaptasi (Yosep, 200). Stress adalah kodisi diamis dega rasa tegag da cemas pada idividu atau kumpula idividu dikareaka adaya ketidakseimbaga atara tututa da kemampua respo yag dihadapka dega kesempata da pembatas yag diigika dega ditadai oleh ketegaga emosioal yag berpegaruh terhadap kodisi metal da fisik. Stres adalah suatu kodisi yag disebabka oleh trasaksi atara idividu dega ligkuga yag meibulka pesepsi jarak atara tututa yag berasal dari situasi da sumber daya sistem biologi, psikologis da sosial dari seseorag (Suliswati, Payopo, Maruhawa, dkk (2005). Hal tersebut sesuai dega keadaa pada saat peeliti melakuka peelitia terlihat mimik wajah begitu tegag pada saat peeliti igi membagika kuesioer peelitia. Meurut pedapat peeliti keadaa stres seseorag dalam hal ii ibu hamil dapat dilihat dari bagaimaa reaksi terhadap hal-hal yag diaggap megaggu atau memberatka. Peeliti berpedapat salah satu dampak petig terjadiya stres adalah diproduksiya adreali da oadreali yag memberi dampak pada bayi berupa abortus, kelahira bayi prematur sampai pada kematia jai da ibu saat melahirka C. Gambara Isomia Pada Ibu Hamil Dari hasil peelitia ii didapatka bahwa kategori isomia riga lebih bayak dari kategori isomia berat da tidak isomia. Erry, (2000) megataka isomia adalah ketidakmampua pederita utuk memperoleh jumlah tidur yag diperluka agar dapat mejalaka fugsi pada siag hari secara efisie. Isomia pada dasarya haya mempuyai dua keluha utama, yaitu 4 seseorag sulit masuk tidur, atau kesulita mempertahaka tidur dalam kuru waktu tertetu, sehigga meimbulka pederitaa atau gaggua dalam berbagai fugsi sosial, pekerjaa ataupu fugsi-fugsi kehidupa laiya. Berdasarka peelitia Field, dkk (200), diperkiraka 8 perse waita megalami kesulita tidur saar hamil. Perubaha hormo yag meimbulka ketidakyamaa mejadi peyebab berkuragya jam tidur. Meigkatya progestero membuat ibu hamil lebih megatuk pada siag hari terutama pada trimester pertama. Hal ii aka bergatug pada usia saat ibu mejalai kehamila. Tidur cukup aka mejami ibu selama hamil serta memberika cukup eergi saat persalia. Peelitia yag dilakuka Uiversity of Califoria di Sa Fracisco meemuka fakta, waita yag tidur kurag dari 6 jam per malam memiliki kemugkia mejalai operasi caesar 4,5 kali lebih besar. Berdasarka peelitia, peeliti medapatka keluha isomia yag beragam, yaki kesulita utuk memulai tidur ataupu kesulita utuk mempertahaka tidur yag artiya klie megugkapka serig terbagu pada dii hari da sulit utuk memulai tidur kembali. Hal ii selaras dega apa yag diakatak oleh Musbiki (2005), istirahat yag cukup merupaka kebutuha ibu hamil, tidak jarag ibu hamil terserag isomia atau gaggua tidur yag disebabka oleh masalah emosioal selama hamil. Betuk isomia pu berfariasi, yaitu mulai dari tidur yag tidak teag, kurag tidur atau sama sekali tidak bisa tidur. D. Hubuga Stres Dega Kejadia Isomia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bahu Kota Maado Dari hasil aalisa data diketahui bahwa 68 respode dega stres da megalami kejadia isomia berat sebayak 12 respode (63,2), yag megalami isomia riga sebayak 25 respode (8,1) da kejadia stres da tidak mederita isomia berjumlah respode (41,2). Sedagka utuk kejadia tidak stres dega mederita isomia berat sebayak respode (36,8), yag megaami isomia riga sebayak (21,9)

5 da tidak megalami isomia sebayak 24 respode (58,8). Dari hasil aalisa data juga diketahui p-value (0.036) < taraf kekelirua (α = 0,05). Dari hasil perbadiga dalam aalisis data, apabila ilai p-value < α = 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima, sehigga dega demikia terdapat ilai yag berarti/bermaka atar stres dega kejadia isomia pada ibu hamil di Puskesmas Bahu Kota Maado. Stres merupaka realitas kehidupa sehari-hari yag selalu ada dalam tiap tumbuh kembag mausia sejak bayi, aak-aak, dewasa da lajut usia. Berdasarka usiaya masig-masig idividu megalami tigkat stres yag berbeda-beda (Hidayat, 2004). Berat rigaya stres yag dihadapi tidaklah selalu sama, hal ii disebabka oleh beberapa faktor atara lai: faktor ligkuga misalya suara bisig, sisik misalya perubaha suhu terlalu tiggi atau terlalu redah, da psikologis misalya peyesuaia diri dalam hubuga iterpersoal, sosial budaya atau keagamaa (Alimul, 2004). Reaksi seseorag terhadap peristiwa stres sagat berbeda, sebagia orag yag meghadapi peristiwa stres megalami masalah psikologis atau fisik serius, sedagka oraglai yag berhadapa dega peristiwa stres yag sama, tidak megalami masalah apa-apa da bahka mugki merasa peristiwa itu sebagai sesuatu yag meatag da mearik (Liluk & Badiyah, 2008) Field, dkk (200) juga berpedapat ibu yag megalami stres akibat gaggua tidur memiliki sedikit waktu tidur yag dalam yag berpegaruh pada jai yag dikadugya. Stres riga meyebabka jai megalami peigkata deyut jatug, tetapi stres yag tergolog berat da lama aka membuat jai mejadi hiperaktif. Peeliti berpedapat dalam peelitia ii, ibu yag megalami stres juga megalami isomia. Stres yag dialami ibu hamil berhubuga dega faktor fisiologis seperti yeri puggug saat kehamila semaki membesar, peigkata uriari yag megakibatka ibu serig BAK, proses kelahira yag semaki dekat serta berbagai faktor lai yag megakibatka ibu mejadi stres sehigga megalami isomia. Stres yag dialami ibu juga dipegaruhi oleh 5 tututa yag ditaggug oleh ibu seperti bertambahya aak maka aka bertambahya jumlah kebutuha yag harus dipeuhi berhubuga dega jumlah pedapata keluarga yag tidak dapat memeuhi kebutuha keluarga, berbagai faktor stres juga diakibatka oleh ibu hamil yag bekerja di siag hari, tututa pekerjaa yag meumpuk da jadwal yag padat sehigga megakibatka ibu mejadi stres sehigga meimbulka isomia, da berbagai faktor pecutus laiya yag peeliti dapatka di tempat peelitia. Hal ii berkaita dega hasil peelitia Ridha (2013), meyataka bahwa faktor yag mempegaruhi stres pada ibu hamil, yaitu riwayat resiko kehamila, ilai religiusitas da dukuga keluarga. Hasil peelitia tetag stres ibu yag megalami kehamila, yag memberika kotribusi stres kategori riga 6,3 da kategori berat 3,0. Dalam Suliswati, Payopo, Maruhawa, dkk (2005) megataka stress adalah kodisi diamis dega rasa tegag da cemas pada idividu atau kumpula idividu dikareaka adaya ketidakseimbaga atara tututa da kemampua respo yag dihadapka dega kesempata da pembatas yag diigika dega ditadai oleh ketegaga emosioal yag berpegaruh terhadap kodisi metal da fisik. Stres adalah suatu kodisi yag disebabka oleh trasaksi atara idividu dega ligkuga yag meibulka pesepsi jarak atara tututa yag berasal dari situasi da sumber daya sistem biologi, psikologis da sosial dari seseorag. Stres pada waita hamil tidak haya dimiliki oleh para waita hamil resiko tiggi, amu juga pada waita hamil resiko ormal. Huizik, dkk (2002) megemukaka bahwa para waita dega kehamila resiko ormal diketahui memiliki tigkat stres psikososial dalam taraf rata-rata, da mayoritas waita hamil masuk dalam kategori tersebut. Oleh karea itu mereka harus melakuka peyesuaia diri yag dibutuhka terhadap perubaha kodisi kehidupa selama hamil da keigia mejadi sosok orag tua yag diigika. Setiap idividu memiliki caraya sediri-sediri utuk megatasi permasalaha, dalam hal ii adalah kodisi stres saat hamil. Dalam ilmu psikologi cara

6 tersebut disebut dega perilaku copig. Telah disebutka diatas bahwa stres dapat mempegaruhi kodisi kesehata ibu hamil saat kehamila maupu saat proses persalia atiya. Oleh karea itu sagat petig utuk memahami bagaimaa waita melakuka copig utuk stres selama kehamila berlagsug. Hal tersebut diperluka karea stres da perilaku copig memiliki hubuga satu sama lai, ketika copig tidak efektif maka tigkat stres aka meigkat, begitu juga sebalikya. Peeliti berpedapat ibu yag tidak megalami stres tetapi megalami isomia, adalah ibu yag baik dalam pemeuha copig terhadap stres sehigga dapat meagai faktor-faktor yag dapat meimbulka terjadiya stres selama masa kehamila. Perubaha fisik tetuya dialami oleh semua ibu hamil, tetapi dalam hal ii perubaha fisik tersebut tidak membuat ibu mejadi stres karea strategi pemeuha copig stres ibu baik, sebalikya perubaha tersebut meimbulka kesulita ibu dalam memulai tidur atau mempertahaka tidur. SIMPULAN Berdasarka hasil peelitia da pembahasa dapat ditarik kesimpula : 1. Respode terbayak dega karakterisitik umur ibu hamil yaitu umur 26-35, respode terbayak dega usia kehamila ibu hamil yaitu usia -9 bula, da repode terbayak dega paritas kehamila yaitu ibu dega paritas kehamila multigravida. 2. Respode yag memiliki stres dega kejadia isomia riga lebih bayak dari respode yag memiliki stres dega kejadia isomia berat da tidak megalami isomia. 3. Terdapat hubuga atara stres dega kejadia isomia di Puskesmas Bahu Kota Maado Dari hasil peelitia yag dilakuka dapat diberika sara sebagai berikut: 1. Praktik Keperawata Utuk praktik keperawata diharapka dega peelitia ii agar dapat lebih tepat dalam pemberia 6 itervesi asuha keperawata utuk stres yaitu meciptaka ligkuga yag yama da teag utuk klie, membatu maajeme stres latiha apas dalam, da relaksasi. Itervesi keperawata utuk isomia pada ibu hamil yaitu tidak meyaraka ibu utuk memium air berlebiha pada malam hari, meyaraka agar ibu lebih rileks da meetuka posisi yag yama agar dapat tertidur. Da dapat melakuka peyuluha berhubuga dega stres da isomia pada ibu hamil. 2. Pedidika Keperawata Diharapka adaya peelitia lajut yag lebih medalam tetag variabel isomia da stres pada ibu hamil. 3. Ibu Hamil Dalam peelitia ii agar ibu hamil dapat memahami kodisi yag dilalui selama masa kehamila sehigga ibu lebih baik dalam mejalai proses kehamila da megatur pola tidur utuk kesehata ibu da bayi. DAFTAR PUSTAKA Erry. (2000). Pegaruh Isomia Dalam Aktivitas Sehari-hari. Jakarta: Dexa Medika. Field, T. dkk. (200). Sleep Disturbaces i Depressed Pregat Woma ad Their Newbors. ( Imam Musbiki (2010). Padua Bagi Ibu Hamil & Melahirka. Jakarta : Mitra Pustaka Ridha Wahyui. (2013). Tigkat Stres Pada Ibu Primigravida da Multigravida Selama Kehamila di Rumah Sakit Umum Daerah dr.h Yuliddi Away. Diakses pada 25 Okt 2016 Notoadmodjo (2012). Metodologi Peelitia Kesehata, Edisi Revisi. Jakarta : Rieka Cipta.

7 Nursalam. (2008). Maajeme Keperawata : Aplikasi dalam Praktik Keperawata Edisi 2. Jakarta: Selemba medika. Ria Rahmatika (2014). Hubuga Atara Emotio-Focused Copig Stres Kehamila. Diakses pada 25 Nov Suliswati, Payapo, T.A., Maruhawa, J., Siaturi, Y., Sumijatu. (2005). Kosep Dasar Keperawata Kesehata Jiwa. Jakarta: ECG. Yosep. I, S.Kp., M.Si. (200). Keperawata Jiwa Edisi Revisi. Badug : PT. Revika Aditama.