Perbedaan tinggi badan sebelum tidur dan setelah bangun pagi pada masyarakat subetnis Minahasa di Desa Senduk

Transkripsi

1 Jural e-biomedik (ebm), Volume 5, Nomor 1, Jauari-Jui 2017 Perbedaa tiggi bada sebelum tidur da setelah bagu pagi pada masyarakat subetis Miahasa di Desa Seduk 1 Magdalea I. Simaullag 2 George N. Taudjaja 2 Djo Wogkar 2 Taufiq F. Pasiak 1 Kadidat Skripsi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi Maado 2 Bagia Aatomi-Histologi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi Maado magdaleasimaullag @gmail.com Abstract: Athropometry is a measuremet of certai parts of huma body icludig height. This study was aimed to obtai the differece i height betwee after wakig up i the morig ad before goig to bed at ight amog Miahasa sub-ethic people at Seduk village. This was a aalytical study with a cross-sectioal desig. Sampels were obtaied by usig purposive samplig method. There were 65 people as subjects. The results showed that the heights after wakig up i the morig were loger tha the heights before goig to bed at ight with a average of 1-2 cm for both sexes. The Wilcoxo test showed a sigificat differece betwee the heights after wakig up i the morig ad the heights before goig to bed at ight (p=0.002 for males ad p=0.000 for females). Coclusio: There was a sigificat differece betwee the heights after wakig up i the morig ad the heights before goig to bed at ight. The heights after wakig up i the morig were loger tha the heights before goig to bed at ight. Keywords: height, after wakig up i the morig, before goig to bed at ight Abstrak: Atropometri merupaka sebuah alat ukur yag diguaka utuk megukur bagia-bagia tubuh mausia termasuk tiggi bada. Peelitia ii bertujua utuk medapatka perbedaa tiggi bada sebelum tidur da setelah bagu pagi pada sub-etis Miahasa di Desa Seduk. Jeis peelitia ialah aalitik dega desai potog litag. Sampel diambil secara purposive samplig sebayak 65 orag. Hasil peelitia medapatka bahwa tiggi bada setelah bagu pagi lebih pajag dibadigka sebelum tidur malam hari dega rerata perbedaa 1-2 cm utuk kedua jeis kelami. Hasil uji Wilcoxo medapatka perbedaa bermaka atara tiggi bada setelah bagu pagi da sebelum tidur (p=0,002 utuk laki-laki da p=0,000 utuk perempua). Simpula: Terdapat perbedaa bermaka atara tiggi bada setelah bagu pagi da sebelum tidur malam hari. Tiggi bada setelah bagu pagi lebih pedek dibadigka sebelum tidur malam hari. Kata kuci: tiggi bada, sebelum tidur malam hari, setelah bagu pagi Atropometri berasal dari bahasa Yuai athropos yag berarti orag/mausia da metro yag berarti ukura. Meurut Natioal Health ad N utritio Examiito Survei (NHANES), atropemetri merupaka studi tetag pegukura tiggi bada, berat bada, bahka pegukura bagia tubuh laiya seperti lipata kulit da ligkar tubuh. 1 Studi megeai pegukura atropometri telah dimulai sejak tahu 1960-a da telah dilakuka di berbagai egara di duia atara lai Jepag, New Guiea, Samoa, da Afrika. Peelitiapeelitia atropometri di Idoesia sudah jarag dilakuka karea adaya kedala beberapa faktor, seperti biaya da waktu. 2.

2 Simaullag, Taudjaja, Pasiak: Perbedaa tiggi bada... Pegukura atropometri terdiri dari beragam pegukura terhadap dimesi tubuh, salah satuya pegukura liier atau tiggi bada. Tigi bada mausia aka terus bertambah mulai dari usia bayi sampai akhir proses maturasi tulag. Proses pertumbuha pada bayi berlagsug sagat cepat da setelah itu pertumbuha liier masih berlajut amu dega kecepata yag lambat. 3 Growth spurt atau ledaka pertumbuha adalah titik usia dimaa terjadi lojaka pertumbuha yag sagat cepat dari usia sebelumya da terjadi selama masa pubertas. Ledaka pertumbuha terjadi pada usia 12 tahu utuk aak perempua da 14 tahu utuk aak laki-laki. Selama masa growth spurt, pertumbuha tiggi bada perempua dapat mecapai 9 cm + 1,03 cm/tahu da mecapai tiggi rata-rata terakhir pada usia 16 tahu, sedagka laki-laki dapat bertambah tiggi 10,3 cm + 1,53 cm/tahu selama growth spurt sampai pada usia 18 tahu. Setelah melewati masa ii pertumbuha masih terus terjadi tetapi berlagsug lambat sampai pertumbuha pada lempeg epifisis berheti. 4 Saat ii bayak teori megeai tiggi bada yag telah dikemukaka oleh para ahli berdasarka peelitia yag dilakuka. Peelitia yag dilakuka oleh Artaria dari Departeme Atropologi Uiversitas Airlagga Surabaya meemuka bahwa terdapat perbedaa atara laki-laki da perempua dalam hal pegukura atropometri seperti tiggi bada. Laki-laki cederug lebih tiggi dari perempua dikareaka laju growth spurt pada lakilaki lebih besar daripada perempua, walaupu growth spurt terjadi lebih dii dari perempua. 2 Selai itu, peelitia yag dilakuka oleh Roush et al. 5 medapatka bahwa dapat terjadi peguraga vertebral colum height atau tiggi koluma vertebralis saat melakuka latiha berjala sejauh 3 mil. Iatridis et al. 6 juga meemuka perubaha dapat terjadi pada koluma vertebralis hewa percobaa tikus jika diberika pebebaa tertetu pada koluma vertebralis. Dari kedua peelitia di atas dapat diasumsika terjadi perubaha tertetu pada saat pegukura tiggi bada. Tujua peelitia ii ialah utuk melihat perbedaa tiggi bada yag diukur pada dua waktu berbeda, yaitu setelah bagu pagi da sebelum tidur di malam hari pada sub-etis Miahasa di Desa Seduk. METODE PENELITIAN Jeis peelitia ii ialah aalitik dega desai potog litag. Peelitia dilaksaaka pada bula Oktober-Desember Tempat peelitia yaitu di tempat tiggal masig-masig subjek peelitia. Dalam peelitia ii populasi ialah seluruh subetis Miahasa di Desa Seduk berjumlah 65 orag. Pegukura tiggi bada megguaka microtoise atau staturemeter yag memiliki pajag 200 cm dega ketelitia 0,1cm. Hasil peelitia disajika dalam betuk tabel megguaka SPSS. Aalisis data dilakuka daega cara uivariat da bivariat. Aalisis uivariat dilakuka utuk memperoleh gambara tiap variabel, distribusi, frekuesi, sedagka aalisis bivariat dilakuka utuk megaalisis hasil dega megguaka uji Wilcoxo. HASIL PENELITIAN Peelitia dilakuka terhadap 65 orag sub-etis Miahasa di Desa Seduk berusia tahu pada tahu Berdasarka distribusi usia subjek peelitia didapatka usia subjek peelitia berkisar atara tahu dega usia terbayak yaitu 22 tahu ( 25% ). Tabel 1. Distribusi subjek peelitia berdasarka umur Usia Jumlah subjek (%) % % % % % % %

3 Jural e-biomedik (ebm), Volume 5, Nomor 1, Jauari-Jui 2017 Berdasarka jeis kelami subjek peelitia didapatka subjek peelitia dega jeis kelami laki-laki berjumlah 37 orag (57%) da yag berjeis kelami perempua berjumlah 28 orag (43%). Tabel 2. Distribusi subjek peelitia berdasarka jeis kelami Jeis kelami Jumlah subjek (%) Laki-laki 37 57% Perempua 28 43% % Tabel 3 memperlihatka klasifikasi peigkata tiggi bada, peigkata teredah da tertiggi, serta rerata peigkata pada keseluruha subjek peelitia laki-laki da perempua yag berjumlah 65 orag. Didapatka bahwa peigkata tiggi bada terbayak yaitu 1-2 cm dega jumlah 48 orag (74%), peigkata <1 cm sebayak 15 orag (23%), da peigkata >2 cm sebayak 2 orag (3%). Tabel 3. Perbadiga peigkata tiggi bada subjek peelitia laki-laki da perempua Jeis kelami Peigkata <1 cm 1 2 cm >2cm Laki-laki Perempua Hasil uji peelitia pada Tabel 4 meujukka bahwa berdasarka tiggi bada sebelum tidur da setelah bagu pagi pada subjek berjeis kelami laki-laki didapatka 5 orag megalami peurua tiggi bada da 32 orag megalami pertambaha tiggi bada dari total subjek sebayak 37 orag. Hasil sig. 2-tailed medapatka p=0,002 (α=0,05) yag berarti terdapat perbedaa bermaka atara tiggi bada sebelum tidur da setelah bagu pagi pada subjek berjeis kelami laki-laki. Tabel 4. Hasil perbedaa tiggi bada sebelum tidur da setelah bagu pagi berdasarka jeis kelami laki-laki TB post (cm) - TB pre (cm) Negative raks Positive raks 5 b 32 c 0 d 37 Asymp. Sig. (2-tailed),002 Tabel 5. Hasil perbedaa tiggi bada sebelum tidur da setelah bagu pagi berdasarka jeis kelami perempua TB post (cm) - TB pre (cm) Negative Raks Positive Raks 1 b 27 c 0 d 28 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 Tabel 5 meujukka adaya pertambaha tiggi bada sebelum tidur malam da setelah bagu pagi pada 27 subjek perempua sedagka 1 orag megalami peurua. Hasil sig. (2-tailed) meujukka hasil p=0,00 (α=0,05) yag berarti terdapat perbedaa bermaka atara tiggi bada sebelum tidur da setelah bagu pagi pada subjek berjeis kelami perempua. Tabel 6 meujukka selisih ilai rerata tiggi bada sebelum tidur malam

4 Simaullag, Taudjaja, Pasiak: Perbedaa tiggi bada... hari da setelah bagu pagi pada subjek laki-laki da pada subyek perempua dega ilai sig. 2-tailed p=0,072 (α=0,05) yag berarti terdapat tidak terdapat perbedaa bermaka dari selisih ilai rerata tiggi bada sebelum tidur malam hari da setelah bagu pagi pada kedua jeis kelami. Tabel 6. Hasil selisih tiggi bada sebelum tidur malam hari da setelah bagu pagi atara subyek laki-laki da perempua Jeis kelami Selisih TB (cm) Laki-laki Perempua Sig. (2- tailed),072 Hasil uji Wilcoxo meghasilka ilai p=0,000 sehigga dapat disimpulka bahwa terdapat perbedaa bermaka atara tiggi bada sebelum tidur da setelah bagu pagi pada kedua jeis kelami (Tabel 7). Tabel 7. Hasil tiggi bada sebelum tidur da setelah bagu pagi pada subyek laki-laki da perempua TB post (cm) - TB pre cm) Negative raks Positive raks Sig. (2- tailed) 6 a 0, b 0 c 65 BAHASAN Sampel yag diambil pada peelitia ii ialah sub-etis Miahasa di Desa Seduk berusia tahu berjumlah 65 orag. Seluruh sampel yag diambil juga telah memeuhi kriteria iklusi da meadatagai surat persetujua peelitia. Data distribusi meurut usia (Tabel 1) meujukka bahwa sebagia besar sampel berusia 22 tahu (25%) diikuti dega usia 21 tahu (23%), usia 23 da 24 tahu (masig-masig 17%), usia 20 tahu (15%), da usia 25 tahu (3%). Bila dilihat dari usia pertumbuha tiggi bada, seluruh subyek peelitia telah berada pada usia dimaa pertumbuha tiggi bada telah berheti. 7 Dega demikia dapat disimpulka bahwa perbedaa tiggi bada yag didapatka pada seluruh subyek buka disebabka oleh pegaruh terjadiya proses pertumbuha. Data distribusi meurut jeis kelami (Tabel 2) memperlihatka tidak terdapat perbedaa besar atar jumlah subyek lakilaki da perempua, yaitu jumlah subyek berjeis kelami laki-laki sebayak 37 orag (57%) da perempua 28 orag (43%). Peigkata yag terjadi dari pegukura tiggi bada sebelum tidur malam hari da setelah bagu pagi (Tabel 3) dibagi dalam 3 kategori yaitu peigkata <1 cm, 1-2 cm, da >2 cm. Dapat pula dilihat peigkata tertiggi pada laki-laki da perempua palig bayak tergolog kategori 1-2 cm. Peelitia sebelumya oleh Pattudju medapatka rata-rata peigkata tiggi bada yag terjadi pada laki-laki yaitu sebesar 1,5 cm sedagka pada perempua 1,6 cm. Hal ii disebabka karea beberapa faktor yag memegaruhi efek pemipiha diskus itervertebralis yag berlagsug sepajag hari. 8 SIMPULAN Dari hasil peelitia pada sub-etis Miahasa di Desa Seduk dapat disimpulka bahwa terdapat perbedaa tiggi bada yag bermaka pada pegukura sebelum tidur malam hari da setelah bagu pagi dimaa terjadi peigkata tiggi bada jika diukur pada pagi hari dibadigka pegukura pada malam hari. SARAN Disaraka utuk peelitia lajut megeai berbagai jeis latiha yag berhubuga dega peguraga vertebral colum height (VCH). DAFTAR PUSTAKA 1. Natioal Health ad Nutrito Examiatio Survey. Athopometry Procedures Maual;2004:1

5 Jural e-biomedik (ebm), Volume 5, Nomor 1, Jauari-Jui Artaria MD. Perbedaa atara laki-laki da perempua: Peelitia atropometri pada aak-aak umur 6-19 tahu. Jural Kebudayaa Masyarakat da Politik. 2010;22(4): Wog DL. Buku Ajar Keperawata Pediatrik (6th ed). Jakarta: EGC, Harriso Prisip-prisip Ilmu Peyakit Dalam Vol. 1 (13th ed). Jakarta: EGC, Roush JR, Kee M, Toeppe J. Chage i vertebral colum height (VCH) at differet distace itervals durig a 3- mile walk. North America Joural of Sport Physical Therapy. 2008;3(3): Iatridis JC, Mete PL, Stroke IAF, Aroso D, Alii M. Compressio- Iduced Chages i Itervertebral Disc Properties i a Rat Tail Model. Spie. 1999;24(10): Batubara JRL. Adolescet Developmet. Sari Pediatri. 2010;12(1): Pattudju RAT. Gambara tiggi bada sebelum tidur da setelah bagu pagi pada mahasiswa Fakultas Kedoktera Usrat [Skripsi]. Maado: Uiversitas Sam Ratulagi; 2015.