KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM 2013

Transkripsi

1 KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM 01 Hedrikus Gede Surya Adhi Putra 1, I Gusti Ayu Trisa Widiai 1 Mahasiswa SI Pedidika Dokter, Fakultas Kedoktera Uiversitas Udayaa, Bagia Ilmu Kesehata Aak, Rumah Sakit Umum Pusat Saglah Depasar / Fakultas Kedoktera Uiversitas Udayaa ABSTRAK Survei Demografi da Kesehata Idoesia (SDKI) tahu 1994 da 1997 melaporka bahwa ibu-ibu yag memberika ASI eksklusif pada bayiya di bawah 6 bula baru mecapai 47% da 5%. Agka ii jauh dari target yag harus dicapai dalam Repelita VI yaitu sebesar 80%. Peelitia ii bertujua utuk megetahui faktor-faktor yag memegaruhi perilaku pemberia ASI eksklusif pada ibu meyusui dega bayi berumur 6 bula sampai dega 4 bula di Desa Sideme, Kecamata Sideme, Kabupate Karagasem tahu 01. Metode racaga peelitia ii adalah crosssectioal dekriptif, besar sampel 40, dega tekik total samplig. Subyek peelitia berasal dari wilayah Desa Sideme da dipilih ibu meyusui yag memiliki bayi berumur 6 bula sampai dega 4 bula. Sebagia besar respode berumur atara 0-9 tahu (75%), tigkat pedidika sebagia besar SMA (45%), lebih dari setegah respode tidak bekerja (6,5%) dega pedapata sebagia besar kurag dari Upah Miimum Regioal ( UMR). Tigkat pegetahua respode sebagia besar baik (5.5%), sebagia besar respode bersikap egatif (65%). Perilaku o-asi eksklusif lebih bayak ditemuka pada pegetahua yag kurag (56,%) da sikap yag egatif (71,%). Kuragya pegetahua megeai pojok laktasi lebih medomiasi (75%) da tidak ada pojok laktasi yag tersedia. Perilaku o-asi eksklusif lebih bayak ditemuka pada pegetahua pojok laktasi kurag. Sebagia besar respode perah medapatka peyuluha megeai ASI eksklusif (65%), peyuluha dilakuka lebih bayak oleh dokter (40%), da medapatka peyuluha kebayaka > 6 bula yag lalu (40%). Perilaku o-asi eksklusif lebih bayak ditemuka pada ibu yag perah medapat peyuluha. Secara keseluruaha perilaku o-asi eksklusif masih medomiasi (80%). Kata kuci: karakteristik, ibu meyusui, perilaku, ASI eksklusif 1

2 CHARACTERISTICS OF BREASTFEEDING MOTHER ON EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN THE SIDEMEN VILLAGE SIDEMEN SUB DISTRICT KARANGASEM DISTRICT 01 ABSTRACT Idoesia Demographic ad Health Survey (IDHS ) i 1994 ad 1997 reported the percetage of mothers who breastfed exclusively her baby uder 6 moths was oly 47% ad 5%. The data was far from the target that to be achieved i Repelita VI that is equal to 80%. The aim of this study is to kow the characteristic of breastfeedig mothers with babies aged 6 moths to 4 moths i the Sideme, Karagasem i 01. This research was descriptive cross-sectioal study, sample size was fourty ad sample selectio by total samplig techique. Research subjects came from the Sideme village ad selected breastfeedig mothers with babies aged 6 moths to 4 moths. The results of this research showed the majority of respodets s age were betwee 0-9 years (75%), most of them were high school level educatio (45%), m ore tha half of respodets did ot work (6.5%) wit h most reveues i less tha regioal miimum wages. The kowledge level of the respodets were mostly good (5.5%), most respodets had egative attitude (65%). Most of the o-exclusive breast-feedig was foud i low level of kowledge (56,%) ad egative attitude (71.%). The kowledge about lactatio corer was low (75%) ad there was o corer of lactatio available. Most of the o-exclusive breast-feedig was foud i mother who had low kowledge of lactatio corer. Most of the respodets have ever got couselig about exclusive breastfeedig (65%), mostly couselig was doe by a doctor (40%), ad they got couselig more tha 6 moths ago (40%). Most of the o-exclusive breast-feedig was foud i mother who had a couselig before. No-exclusive breast-feedig was still domiated (80%) Keywords: characteristic, breastfeedig mother, behavior, exclusive breastfeedig PENDAHULUAN Hak bayi medapatka ASI diartika medapat ASI sesuai dega resolusi World Health Assembly (WHA) tahu 001, yaitu bayi medapat ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bula, selajutya diberika Makaa Pemdampig Air Susu Ibu ( MP-ASI) da pemberia ASI diteruska sampai usia tahu atau lebih. 1 Praktek pemberia ASI di egara berkembag telah berhasil meyelamatka sekitar 1,5 juta bayi per tahu dari kesakita da kematia. World Health Orgaizatio (WHO) merekomedasika haya memberika ASI sampai bayi 6 bula. Setiap tahu lebih dari bayi di Idoesia da 1, juta bayi di seluruh duia dapat diselamatka dari kematia dega pemberia ASI eksklusif. Berdasarka peelitia WHO (000) di eam egara berkembag, risiko kematia bayi atara usia 9 1 bula meigkat 40% jika bayi tersebut tidak disusui. Bayi di bawah usia bula, agka kematia ii meigkat mejadi 48%.,4

3 Tabel 1. Karakteristik Respode KARAKTERISTIK RESPONDEN Umur < 0 tahu 0 9 tahu 1 > 0 tahu Tigkat Pedidika Tidak tamat SD SD SLTP/sederajat SMA/sederajat Diploma Sarjaa Pekerjaa Tidak bekerja Bekerja Tigkat Pedapata < UMR Sesuai UMR > UMR Jumlah (=40) Persetase (%) ,5 17,5 0,0 45,0 7,5,5 0, Pemberia ASI eksklusif dapat mecegah kematia balita sebayak 1%. Pemberia makaa pedampig ASI pada saat usia 6 bula da jumlah yag tepat dapat mecegah kematia balita sebayak 6%. Pemberia ASI eksklusif selama 6 bula dilajutka dega pemberia ASI sampai lebih tahu bersama makaa pedampig ASI yag tepat dapat mecegah kematia balita sebayak 19%. 5 Berdasarka Survei Demografi da Kesehata Idoesia (SDKI) tahu 1994 da 1997 dilaporka bahwa ibu yag memberika ASI eksklusif yag memberika ASI eksklusif pada bayiya di bawah 6 bula baru mecapai 47% da 5%. Agka ii jauh dari target yag harus dicapai dalam Repelita VI yaitu sebesar 80%. Peyuluha kepada masyarakat diperluka utuk mecapai target tersebut. 6 Berdasarka Survei Demografi da Kesehata Idoesia (SDKI) tahu 1997 da 00, lebih dari 95% ibu perah meyusui bayiya. Jumlah ibu yag meyusui dalam 1 jam pertama, cederug meuru 8% pada tahu 1997 mejadi,7% pada tahu 00. Cakupa ASI eksklusif 6 bula juga meuru dari 4,4% pada tahu 1997 mejadi 9,5% pada tahu Pemberia ASI eksklusif pada bayi umur kurag 4 bula 49,%. Pemberia ASI eksklusif di daerah perkotaa lebih redah 44,% dibadigka pedesaa 5,9%. Ibu-ibu di Jawa Bali lebih redah memberika ASI eksklusif dibadigka kawasa laiya yaitu 44% sedagka di Kawasa Timur Idoesia 60% da di Sumatra 55%. 8 Proporsi pemberia ASI pada bayi kelompok usia 0 bula 7,1%; 1 Tabel. Karakteristik Ibu Meyusui Berdasarka Pemberia ASI eksklusif Umur < 0 tahu 0 9 tahu 1 > 0 tahu Tigkat Pedidika Redah Tiggi Pekerjaa Tidak Bekerja Bekerja Tigkat Pedapata < UMR Sesuai UMR > UMR Karakteristik Respode No

4 bula 55,5 %; bula 4%; bula 6%, da kelompok usia 4 bula 16,7%. Peurua pola pemberia ASI sebesar Sampel dalam peelitia adalah ibu yag memiliki bayi berumur 6 sampai 4 bula yag merupaka Tabel. Distribusi Faktor-Faktor Pedorog ASI eksklusif FaktorPedorog Tigkat Pegetahua Kurag Baik Sikap Negatif Positif No-ASI 18 (56,%) 14 (4,8%) (71,9%) 9 (8,1%) ASI 1 (1,5%) 7 (87,5%) (7,5%) 5 (6,5%) 1, kali atau sebesar 77,% terjadi dega bertambahya usia bayi. 6 Berdasarka dari lapora tahua Puskesmas Sideme tahu 01, didapatka jumlah ibu meyusui sebayak 58 orag, dimaa 157 orag meyusui secara eksklusif da o eksklusif sebayak 101 orag. Tujua peelitia ii adalah utuk megetahui faktor-faktor yag memegaruhi perilaku pemberia ASI eksklusif pada ibu meyusui pada bayi berumur 6 bula sampai dega 4 bula, di Desa Sideme, Kecamata Sideme, Kabupate Karagasem tahu 01. METODE PENELITIAN Peelitia ii megguaka racaga peelitia deskriptif kuatitatif dega pedekata cross sectioal. Peelitia ii dilakuka di Desa Tagkup, Kecamata Sideme, Kabupate Karagesem, periode September Oktober 01. Populasi peelitia adalah semua ibu yag memiliki bayi berumur 6 sampai 4 bula di Desa Tagkup, Kecamata Sideme, Kabupate Karagasem. Tabel 4. Faktor-Faktor Pedorog Berdasarka Perilaku Faktor Pedorog Tigkat Pegetahua Kurag Baik Sikap Negatif Positif Jumlah (=40) Persetase (%) seluruh populasi, dega kriteria iklusi : semua ibu yag memiliki bayi berumur 6 sampai 4 bula da kriteria eksklusi : ibu yag memiliki bayi berumur 6 sampai 4 bula yag meolak ikut dalam peelitia, mempuyai kelaia aatomi pada payudara, da bayi yag memiliki kelaia aatomi pada orga peceraa. Besar sampel yag diguaka pada peelitia ii adalah 40 sampel yag merupaka jumlah keseluruha populasi. Sampel diambil dega megguaka metode total samplig. Sampel yag terpilih, yaitu ibu yag memiliki bayi usia 6 sampai 4 bula yag berdomisili di Desa Tagkup selajutya ditetapka sebagai respode. Variabel terikat (depedet) adalah pemberia ASI eksklusif. Variabel bebas (idepedet) adalah predisposig factors (umur, pedidika, pegetahua, sikap), eablig factors (pekerjaa, pedapata, pojok laktasi), da reiforcig factors (Peyuluha ASI eksklusif, dukuga keluarga). Pedidika formal yag perah diikuti oleh ibu meyusui, terdiri dari tigkat SD, SLTP/SMP, SLTA/SMA, D, da S1. Pedidika kemudia dibagi 4

5 Tabel 5. Faktor Pemugki Perilaku ASI eksklusif Faktor pemugki Pojok Laktasi Pegetahua Kurag Baik No-ASI mejadi : pedidika redah yaki tidak bersekolah da SD, pedidika sedag : SLTP/SMP da SLTA/SMA, pedidika tiggi : diploma da sarjaa. Pegetahua ibu megeai defiisi, tata cara, waktu pemberia ASI, mafaat pemberia ASI eksklusif kepada aakya serta risiko pemberia makaa tambaha pada bayi sebelum usia 6 bula. Pegetahua ibu dibagi mejadi : baik jika 80% jawaba bear, sedag: 60-80% jawaba bear, da kurag: <60% jawaba bear. Sikap adalah reaksi ibu terhadap stimulus yag diberika megeai pemberia ASI eksklusif, waktu pemberia ASI eksklusif, da makaa tambaha selai ASI. Sikap ibu kemudia dibagi mejadi : Baik jika 80% jawaba setuju, sedag: 60-80% jawaba setuju, da kurag: <60% jawaba setuju. Pekerjaa adalah kegiata yag ibu meyusui lakuka yag dapat meghasilka pedapata utuk 6 6 ASI memeuhi kebutuha hidup Pekerjaa dibagi mejadi: tidak bekerja yaki sebagai Ibu rumah tagga da bekerja yaki Pegawai Negeri, wiraswasta, pedagag, dll. Tabel 6. Faktor Pemugki Berdasarka Perilaku 4 4 Faktor Pemugki Pojok Laktasi Pegetahua Kurag Baik Ketersediaa Tidak ada Ada Jumlah (=40) 0 10 Pedapata adalah keuaga keluarga yag dihasilka aggota keluarga utuk memeuhi kebutuha hidup sehari-hari. Pedapata kemudia dibagi meurut UMR Kabupate Karagasem yaki sebesar Rp ,. Pedapata kurag dari UMR, pedapata sesuai UMR da pedapata lebih dari UMR. Pojok laktasi adalah tempat yag disediaka khusus bagi ibu utuk meyusui bayiya. Peyuluha ASI eksklusif adalah segala kegiata yag dilakuka oleh petugas kesehata yag ditujuka utuk memberika pegetahua tetag ASI eksklusif. Pemberia ASI eksklusif adalah tidaka yag dilakuka ibu meyusui, dega memberika ASI saja tapa ada 40 0 Perse tase (%) Tabel 7. Faktor Peguat Perilaku Faktor peguat Peyuluha Medapat Peyuluha Tidak Perah Perah No- 1 0 (%) 6 5

6 Tabel 8. Faktor Peguat Berdasarka Perilaku ASI eksklusif Faktor Peguat Jumlah(=40) Persetase(%) Peyuluha Medapat Peyuluha Tidak perah Perah Pemberi Peyuluha Pegawai puskesmas Dokter Bida Terakhir Medapat Peyuluha <1 Bula 1 6 Bula > 6 Bula caira lai atau makaa lai selai ASI sejak saat bayi berusia 0 bula sampai usia bayi mecapai 6 bula. Data diperoleh dega cara melakuka wawacara kepada respode, dalam hal ii adalah ibu meyusui. Apabila sampel tetap tidak dapat dihubugi hari itu, maka sampel Tabel 9. Distribusi Perilaku Pemberia ASI eksklusif di Desa Sideme Perilaku Jumlah (=40) Persetase (%) No-ASI eksklusif 80 ASI eksklusif 8 0 aka dicari pada hari berikutya. Wawacara dilakuka di kediama ibu meyusui dega tidak adaya pihak ketiga agar tidak memegaruhi jawaba. Istrume yag diguaka utuk membatu wawacara berupa kuesioer dalam betuk wawacara terstruktur utuk memperoleh data kuatitatif. Datadata yag diperoleh dari wawacara aka diaalisis dega komputer da disajika dalam betuk tabel disertai pejelasa arasi HASIL Karakteristik Respode Respode peelitia ii adalah ibu-ibu meyusui yag memiliki bayi yag berumur atara eam bula sampai dega dua puluh empat bula yag telah memberika persetujua utuk ikut serta dalam peelitia. Seluruh respode berasal dari desa Sideme yag termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Sideme da dipilih secara total samplig yaitu sebayak 40 respode. Dari keempat puluh respode yag telah diwawacarai diperoleh karakteristik ibu meyusui yag meliputi umur, pedidika, pekerjaa da pedapata, serta gambara faktor pedorog: pegetahua, da sikap megeai ASI eksklusif; faktor pemugki: pegetahua da ketersediaa pojok laktasi; faktor peguat: peyuluha tetag ASI eksklusif perilaku ibu meyusui. Berdasarka tabel 1, peyebara respode berdasarka umur adalah sebagai berikut: respode yag berumur <0 tahu berjumlah 1 orag (,5%), terdapat 0 orag (75,0%) yag berumur atara 0-9 tahu, da 9 orag (,5%) yag berumur >0 tahu. Berdasarka tigkat pedidika didapatka bahwa jumlah respode 6

7 yag berpedidika tiggi sedikit lebih bayak daripada respode yag berpedidika redah yaitu sebesar 55,0%. Dari keseluruha respode sebagia besar bersekolah sampai tigkat SMA sebayak 18 respode (45,0%). Dari seluruh respode terdapat orag (7,5%) yag sama sekali tidak perah bersekolah. Berdasarka aspek pekerjaa didapatka bahwa jumlah respode yag tidak bekerja lebih bayak daripada yag bekerja, yaitu sebesar 6,5%. Dari keseluruha respode yag bekerja sebagia besar sebagai wiraswasta/ pedagag yaitu 8 orag ( 0,0%), 1 orag (,5%) bekerja sebagai pegawai egeri da 6 orag (15,0%) sebagai pegawai swasta. Dari aalisis data diperoleh bahwa perilaku ASI eksklusif bayak didapatka pada retag umur 0-9 tahu. Pada respode yag memiliki tigkat pedidika tiggi, perilaku ASI eksklusif lebih tiggi dibadigka dega respode yag tigkat pedidika yag redah. Faktor-Faktor Pedorog Perilaku Dari 40 respode didapatka bahwa respode dega pegetahua baik da pegetahua kurag berimbag yaitu 1 orag (5,5%) yag berpegetahua baik, sedagka respode yag memiliki pegetahua kurag yaitu sebayak 19 orag (47,5%). Berdasarka sikap respode terhadap perilaku ASI eksklusif didapatka sebagia besar bersikap egatif, yaitu 6 orag (65,0%). Berdasarka tigkat pedidika didapatka perilaku ASI eksklusif sebagia besar terdapat pada respode dega tigkat pedidika tiggi. Perilaku ASI eksklusif pada tigkat pegetahua baik lebih bayak dibadigka dega respode dega tigkat pegetahua kurag. Sebagia besar respode yag berperilaku ASI eksklusif memiliki sikap positif terhadap ASI eksklusif. Faktor-Faktor Pemugki Perilaku Pada peelitia ii faktor pemugki yag diteliti yaitu pegetahua da ketersediaa pojok laktasi. Dari data yag telah terkumpul didapatka sebagia besar respode memiliki pegetahua yag kurag megeai pojok laktasi (75,0%). Hasil peelitia medapatka tidak tersediaya pojok laktasi di seluruh tempat kerja respode. Perilaku ASI eksklusif pada respode yag tidak bekerja lebih bayak dibadigka respode yag bekerja. Sebagia besar respode yag berperilaku ASI eksklusif memiliki pedapata kurag dari UMR Karagasem. Faktor-Faktor Peguat Perilaku ASI Faktor peguat yag diteliti pada peelitia ii yaitu peyuluha megeai ASI eksklusif. Dari hasil wawacara didapatka sebagia besar respode perah medapatka peyuluha (65%) da pemberi peyuluha yag terbayak adalah dokter. Sebagia besar respode medapatka peyuluha terakhir lebih dari eam bula yag lalu. Sebagia besar respode yag berperilaku ASI eksklusif perah medapatka peyuluha tetag ASI eksklusif. Gambara perilaku ASI eksklusif Dalam peelitia ii, gambara perilaku pemberia ASI eksklusif di desa Sideme, kecamata Sideme ditampilka dalam tabel 9, dimaa frekuesi ibu meyusui yag 7

8 memberika ASI eksklusif jauh lebih redah dibadigka yag tidak memberika ASI secara eksklusif. PEMBAHASAN Karakteristik Respode Jumlah respode pada peelitia ii adalah sebayak 40 orag yag seluruhya adalah ibu-ibu yag memiliki bayi berumur atara eam bula sampai dua puluh empat bula. Sebagia besar respode peelitia ii berusia atara 0-9 tahu yaitu sebesar 75,0%. Usia termuda ibu bayi adalah 19 tahu da usia yag palig tua adalah 9 tahu. Respode sebagia besar memiliki tigkat pedidika SMA, tigkat pedidika yag cukup tiggi ii dapat membetuk ilai-ilai progresif pada diri seseorag, terutama dalam meerima hal-hal baru, termasuk petigya pemberia ASI secara eksklusif pada bayi. Peelitia yag dilakuka oleh Suyato 9 meyataka bahwa sebagia besar ibu meyusui dega tigkat pedidika yag tiggi bekerja di luar rumah, bayi aka ditiggalka di rumah dega asuha eek, orag tua, mertua atau orag lai yag kemugkia masih mewarisi ilai-ilai lama dalam pemberia maka pada bayi. Tigkat pedidika yag cukup tiggi pada waita di pedesaa tidak mejadi jamia bahwa mereka aka meiggalka tradisi atau kebiasaa yag salah dalam memberi maka pada bayi, selama ligkuga sosial di tempat tiggal tidak medukug ke arah tersebut. Sebagia besar respode tidak bekerja (6.5%), dari keseluruha respode. Salah satu alasa yag palig serig dikemukaka bila ibu tidak meyusui adalah kerea mereka harus bekerja. Pada peelitia didapatka jumlah ibu bekerja yag berperilaku ASI eksklusif lebih sedikit dibadigka dega ibu yag tidak bekerja. Hal ii juga karea dari hasil peelitia didapatka tidak tersediaya pojok laktasi di tempat ibu meyusui bekerja, sehigga ibu meyusui tidak mugki membawa bayiya ke tempat kerja. Rata-rata tigkat pedapata dalam keluarga respode sebagia besar di bawah UMR Karagasem. Sebagia besar status sosial ekoomi respode redah. Dari hasil peelitia didapatka perilaku ASI eksklusif lebih tiggi pada respode dega status sosial ekoomi yag redah. Ibu-ibu dari keluarga yag berpedapata redah kebayaka adalah berpedidika lebih redah sehigga kebayaka tidak bekerja. Ibu tersebut memiliki lebih bayak waktu bersama bayiya da pemberia ASI secara eksklusif lebih tiggi. Berbeda dega peelitia Suyato 9 yag meyataka Ibu-ibu dari keluarga berpedapata redah kebayaka adalah berpedidika lebih redah da memiliki akses terhadap iformasi kesehata lebih terbatas dibadig ibu-ibu dari keluarga berpedapata tiggi, sehigga pemahama mereka utuk memberika ASI secara eksklusif pada bayi mejadi redah. Faktor-Faktor Pedorog Perilaku Pegetahua Pada peelitia ii didapatka bahwa ibu meyusui yag memiliki tigkat pegetahua baik, berperilaku ASI eksklusif lebih tiggi dari pada ibu meyusui dega tigkat pegetahua kurag. Begitu pula sebalikya pada ibu meyusui yag memiliki tigkat pegetahua kurag, tidak berperilaku ASI eksklusif lebih bayak dari ibu meyusui yag memiliki tigkat pegetahua baik. Dari hasil aalisis dapat disimpulka bahwa ada kecederuga semaki baik tigkat 8

9 pegetahua ibu meyusui, maka semaki tiggi perilaku ASI eksklusif. Hasil peelitia ii serupa dega peelitia lai yag meyataka bahwa tigkat pegetahua, pedidika, status kerja ibu, da jumlah aak dalam keluarga berpegaruh positif pada frekuesi da pola pemberia ASI. Peelitia yag dilakuka oleh Ambarwati 10 di Kecamata Bayumaik juga memiliki hasil yag serupa yaitu persetase kegagala pemberia ASI eksklusif lebih tiggi terjadi pada para ibu dega pegetahua tetag ASI yag kurag dari pada para ibu yag memiliki pegetahua tetag ASI yag lebih baik. Sikap Secara umum sebagia besar respode bersikap egatif terhadap perilaku ASI eksklusif. Dari peelitia didapatka sebagia besar respode yag bersikap egatif, tidak berperilaku ASI eksklusif lebih tiggi dibadigka yag bersikap positif. Hal ii sesuai dega kosep dimaa sikap mausia aka memegaruhi perilakuya. Tetapi sikap yag positif tidak selalu diikuti perilaku yag positif. Peelitia oleh Permaa 11 meujukka bahwa sikap positif ibu terhadap praktik pemberia tidak diikuti dega pemberia pada bayiya. Sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tidaka. Terwujudya sikap agar mejadi tidaka yata diperluka faktor dukuga dari pihak-pihak tertetu, seperti teaga kesehata da oragorag terdekat ibu. Faktor-Faktor Pemugki Perilaku Pojok laktasi merupaka tempat khusus utuk ibu meyusui. Dari hasil peelitia didapatka tigkat pegetahua respode megeai pojok laktasi kurag, amu tidak didapatka kecederuga tigkat pegetahua yag baik megeai pojok laktasi, aka berperilaku ASI eksklusif. Salah satu kebijaka da strategi Departeme Kesehata RI tetag Peigkata Pemberia ASI (PP-ASI) pekerja waita adalah megupayaka fasilitas yag medukug PP-ASI bagi ibu yag meyusui di tempat kerja dega meyediaka saraa ruag memerah ASI, meyediaka perlegkapa utuk memerah da meyimpa ASI, meyediaka materi peyuluha ASI, da memberika peyuluha. Hal ii belum terwujud, dilihat dari data yag ada di puskesmas tidak ada tempat bekerja di wilayah puskesmas Sideme yag meyediaka pojok laktasi. Hal ii disebabka sebagia besar respode tidak bekerja, sedagka respode yag bekerja sebagia besar sebagai pedagag yag bekerja di rumahya sediri. Faktor-Faktor Peguat Perilaku ASI Sebagia besar respode perah medapatka peyuluha tetag ASI eksklusif. Respode yag perah medapatka peyuluha berperilaku ASI eksklusif lebih bayak dibadigka yag tidak perah medapat peyuluha. Peyuluha merupaka salah satu alat yag dapat meigkatka pegetahua ibu meyusui megeai megeai ASI eksklusif. Pegetahua yag baik aka dapat membetuk sikap yag positif sehigga perilaku pemberia ASI eksklusif dapat meigkat. Hasil peelitia medapatka masih bayak respode yag memiliki pegetahua kurag tetag ASI eksklusif. Sebagia besar respode megaggap bayi tidak cukup medapatka asupa makaa haya dari ASI saja sampai umur 6 bula. Dari data yag didapatka di puskesmas kegiata peyuluha masih sagat jarag dilakuka. Kegiata 9

10 peyuluha lebih bayak dilakuka dokter da bida desa secara peroraga. SIMPULAN Pegetahua respode tetag ASI eksklusif sebagia besar adalah baik. Sebagia besar respode memiliki sikap yag egatif terhadap perilaku ASI eksklusif. Sikap respode cederug tidak setuju bila bayi diberika ASI saja tapa makaa tambaha termasuk air putih sampai bayi berumur 6 bula. Sebagia besar respode tidak bekerja, dega pedapata rata-rata keluarga di bawah UMR Karagasem. Pegetahua respode kurag megeai pojok laktasi da di wilayah Desa Sideme. Pojok laktasi tidak tersedia di wilayah tersebut. Sebagia besar respode perah medapatka peyuluha megeai ASI eksklusif, da sebagia besar respode tidak berperilaku ASI eksklusif. SARAN Peyuluha megeai ASI eksklusif diperluka dega tujua meyakika ibu meyusui bahwa makaa bayi cukup ASI saja sampai bayi berusia 6 bula. Memberika da megguaka fasilitas pojok latasi di wilayah desa Sideme dega baik. DAFTAR PUSTAKA 1. UNICEF, WHO, IDAI. Rekomedasi tetag Pemberia Maka Bayi pada Situasi Darurat: Peryataa Bersama UNICEF WHO IDAI 7 Jauari Jakarta.. Departeme Kesehata RI. Maajeme Laktasi: Buku Padua bagi Bida da Petugas Kesehata di Puskesmas, Dit. GiziMasyarakat- Depkes RI Jakarta.. Roesli, U. Bayi Sehat berkat ASI, PT. Elex Media Komputido Jakarta Roesli, U. Megeal, Trubus Agriwidya Jakarta Suradi R da Kristia H. Maajeme Laktasi, cetaka kedua. Perkumpula Periatologi Idoesia Jakarta. 6. Puramawati S. Faktor-faktor yag Berhubuga dega Pola Pemberia ASI pada Bayi Usia Empat Bula (Aalisis Data Suseas 011). Bada Litbag Kesehata. 00. Diuduh dari : ia/idex.php?optio=cotet&task=v iew&id= Asosiasi Ibu Meyusui Idoesia. Saatya kembali ke Air Susu Ibu (ASI) Diuduh dari : 8. Tim Surkesas. Lapora Data Suseas 001 : Status Kesehata, Pelayaa Kesehata, Perilaku Hidup Sehat da Kesehata Ligkuga. Bada Litbag Kesehata Diuduh dari : ia/idex.php?optio=cotet&task=v iew&id= Suyato Pegaruh Pemberia Makaa Pedampig ASI (MP - ASI) Tradisioal terhadap kejadia ISPA, Diare, da Status Gizi Bayi pada 4 (empat) bula Pertama Kehidupaya, Program Pascasarjaa Uiversitas Gadjah Mada Ambarwati, R. Faktor yag Berhubuga dega Kegagala Pemberia di Puskesmas Padagsari Kabupate Ugara, Skripsi Fakultas Kesehata Masyarakat Uiversitas Dipoegoro, 004. Semarag Permaa, F.D. Faktor-faktor Peyebab Kegagala Pemberia ASI pada Ibu tidak Bekerja 10

11 (Studi Kualitatif di Desa Batursari Kecamata Mragge Kabupate Demak Tahu 006), Skripsi Fakultas Kesehata Masyarakat Udip Semarag