PEMBllUAAAf PETAN1 PESERTA OALAM PELAKSANAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBllUAAAf PETAN1 PESERTA OALAM PELAKSANAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN"

Devi Atmadja
6 tahun lalu
Tontonan:

1 PEMBllUAAAf PETAN1 PESERTA OALAM PELAKSANAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN INTI RAKYAT (PIR) LOKAL DAERAH JAWA BARAT (Studi Kasus di Proyek PIR Teh Lokal Uutuk Korban Bencana ~la Gunung Galunggu~g, Kecamatan Pakeojeng, Kabupaten Garut, oleh LILY FAUZIA " JURRUUS-AN ILMULLMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R 1986

2 RINGKASAN LILY FAUZIA. Pembinaan Petani Peserta palam Pelaksanaan Proyek Pengembangan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Lokal Daerah Jawa Barat. Studi Kasus di Proyek PIR Teh Lokal Untuk Korban Bencane Alam Gunung Galunggung di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Di bawah bimbingan N. TAMSUR EARS ). Salah satu usaha pemerintah untuk rneningkatkan produksi teh perkebunan rakyat yaitu dengan rnelaksanakan pembangunan perkebunan rakyat melalui pola PIR. Pembanqunan perkebunan dengan pola PIR tujuannya tidak hanya terbatas pada pembangunan kebun tetapi lebih luas lagi yaitu mem- bangun rnasyarakat pekebun yang berwiraswasta, sejahtera dan selaras dengan lingkunganny a. Nelalui kegiaten penyuluhan diharapkan dapat menqubah sikap mental atau perilaku masyarakat pekebun sebagai mana perilaku yang dikehendaki. Praktek Lapans ini bertujuan untuk mempelajari sejauh mana usaha-usaha pembinaan petani peserta dalam pelaksanaan proyek PIR Lokal, untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pernbinaan pada proyek PIR +arw, t+jkeme~hui-m--petani-te r7ii a p p r o g r a m p em b i - naan/penyuluhan pada proyek PIR. Untuk tujuan tersebut, telah dipilih secara acak 20 orang petani sampel dan satu Petugas Lapangan Proyek Ter- padu.

3 Netoda yanq diqunakan adalah wawancara dengan menqgu- nakan daftar pertanyaan (kuesioner) dan pengamatan lang- sung. Praktek Lapang dilakukan dari tangqal 4 Naret sam- pai denqan 31 Nei 1986 bersamaan denqan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. Petani peserta PIR Lokal Arinem sebaqian besar merupakan penqunqsi korban bencana alam gunung Galunggung. Umumnya rnereka belum berpengalaman dalam berusahz tani tz- naman perkebunan khususnya tanaman teh. Untuk meninqkat- kan pengetahuan dan keterampilan petani peserta, sejak awal sebelum pembanqunan kebun telah dilakukan pembinzan. Pembinaan terhadap petani peserta meliputi segi penga- 'curan, pelayanan dan penyuluhan. Keqiatan penyuluhan dilakukan denqan metoda pendekatan peroranqan dan pola pernbl 2 naan umumnya bersifat otoritas, pelaksana menetapkan berba- qai peraturan dan bimbinqan tehnis dan pe-tani peserta ha- rus mengikuti peraturan dan bimbinqan tehnis tersebut, se- hinqga funqsi pengaturan lebili menonjol dari pada fungsi penyuluhan. Petuqas Lapanqan Proyek Terpadu (PLPT) sebagai pembina yanq berhubunqan lanqsung denqan petani peserta, dari seqi kualitas pada dasarnya memiliki kemampuan tehnis yanq me- madai. Namun kemampuan tehnis tersebut belum diikuti denqan keterampilan dalam bidanq penyuluhan sehinqqa peran- an PLPT sebagai pembina belum menunjanq pencapaian tujuan pernbinaan. Hubunqan kerja sama antar instansi yang teili- bat dalam pelaksanaan groyek belum terlihat jelas.

4 Respon petani terhadap program pembinaan berkaitan dengan motivasi pttani menjadi peserta proyek FIR. Urnum- nya keikut sertaan rnereka rnenjadi peserta PIR terdorong karena tidak neiriliki pekerjaan dan ingin rnendapatkan tanah. Mereka yang menjadi peserta PIR dengan alasan kuat yaitu untuk jarninan masa depan dan untuk mendapatkan pekerjaan urnumnya lebih tanggap terhadap program pernbinaan. Se- baliknya mereka yang menjadi peserta PIR karena ingin mendapatkan tanah kurang tanggap terhadap program pembinaan dan mereka kurang Sersungguh-sungquh dalam mernelihara kebun. Tingkat pendidiean, urnur d ~ jurnlal' n anggota keluarga yang dimiliki pesfrta berpengaruh terhadap tinggi rendahnya motivasi petani peserta. Dari hasil pengamatan dan wawancara terhadap 20 petani responden diperoleh garnbaran bahwa petani peserta yang berpendidikan tinggi (tamat SO dan sekolah yang lebih tinggi tingkatannya), peserta yang berusia tua (lebih dari 30 tahun) dan peserta yang merniliki jumlah anggota keluarga lebih dari 3 orang, cenderung memiliki rnotivasi tinggi den urnumnya lebih tanggap terhadap program pembinaan. Hal ini terlihat dari kesungguhan mereka dalam memslihara kebun. Sistem pembagian lahan dan kebun yang belurn jelas me- ny~babkan semangat kerja petani peserta di lapang menurun, sehingga kebun-kebun kurang terpelihara dan banyak peserta yang rneninggalkan proyek.

5 Dari hasil pengamatan, pelaksanaan pembinaan pada pro-. yek PIR Lokal Arinem belum berhasil mengubah perilaku sasaran, ha1 ini ditunjukkan dari masih rendahnya keterampilan sasaran dalam ha1 tehnik budidaya tanaman teh serta masih rendahnya kesadaran peserta dalam memelihara kebun. Untuk menqetahui sejauh mana program pembinaan yang diberikan efektif, perlu dilakukan evaluasi mengensi pembinaan dan respon petani terhadap program pembinaan tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip

OPERAS I PENGABDIAN PENGEMBANGANPERKEBUN'AN TEH RAKYAT

f j I I ', I, I " i. "i ~ - I j '-,;., PARTISIFASI PETANI TEH RAKYAT TERH~OAe:p.EIVIBINAAN." J,/ _f _ i-oj, OPERAS I PENGABDIAN PENGEMBANGANPERKEBUN'AN TEH RAKYAT ~ < "f, - - -, (Studi Kasus Perkebuuau