ANALISA h411aya DAM PHNBIAPATAW BJSAHATANI

Transkripsi

1 ANALISA h411aya DAM PHNBIAPATAW BJSAHATANI PAD! DAN PAlPaWlJA (Studi Kasus Desa Buniwangi Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi) JURUSAN ILMU-ILMU SOSlAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTlTUT PERTANlAN BOGOR B O G O R 198s

2 Xupersembahkan kehadapan Ayahanda, ibunda serta Kakak adik tercinta pula buat Saudara-saudara Seiman dan Secita

3 ANALISA BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PAD1 DAN PALAWIJA (Studi Kasus Desa Buniwangi Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi) Oleh NANIK RISNAWATI ISTIRAHAYU JURUSAN ILMU-IWU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B 0 G 0 R 1985

4 RINGKASAN NANIK RISNAYJATI ISTIRAHAYU. Analisa Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi dan Palawija (Studi Kasus Desa Buniwangi Kecamatan Suarde Kabupaten Sukabumi) (dibawah bimbingan Bapak Irlan Soe jono), Usahatani sampai saat ini masih merupakan ruang ling- kup yang menarik untuk dikaji. Sebagian besar penduduk Indonesia hidupnya tergantung pada hasil usahatani ini. Usahatani ini menjadi semakin penting karena merupakan sumber produksi bahan pangan yang diperlukan masyarakat umum, sumber produksi bahan baku bagi kepentingan industri dan rnenjadi penghasil devisa yang cukup penting bagi negara. Praktek Lapang ini bertujuan untuk lebih memahami aspek intern usahatani khususnya aspek ekonomis usahatani padi dan palawija. Metode yang digunakan adalah metode kasus daerah. Dats yang diperlukan dikurnpulkan dengan cara wawancara dengan petani responden yang dibantu dengan kuesioner untuk data primer, sedangkan data sekunder didapat dari arsip instansi setempat yang berhubungan. Data yang telah dipe- roleh dianalisa menggunakan cara tabulasi dan pengolahan data dilakukan secara mannual. Hasil Praktek Lapang selama bulan Pebruari sampai dengan bulan Mei menunjukkan bahwa Desa Buniwangi merupakan desa yang cukup potensiil untuk pengembangan tanaman pa- ngan. Hal ini dilihat dari hasil-hasil yang telah dicapai

5 selama ini. Namun karena di daerah tersebut belum ada sa- rana pengairan tehnis sehingga para petani pada umumnya baru dapat melakukan tanam dua kali dalam satu tahun. Ta- naman pangan yang menonjol di daerah tersebut adalah padi, kacang tanah, kedelai di lahan sawah dan padi gogo, kacang tanah di lahan darat. Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa cabang usaha kedelai memberikan pendapatan tertinggi sedangkan penda- patan terkecil terdapat pada cabang usaha padi gogo. Na- mun demikian biaya terbesar diperlukan untuk pengusahaan kacang tanah di lahan sawah sedang biaya terkecil digunakan untuk penyelenggaraan padi gogo. Pola tanam tanaman pangan yang terdapat di daerah Praktek Lapang terdiri dari pola padi - padi; padi - ka- cang tanah; padi - kedelai yang ditanam di lahan sawah dan pola padi gogo - kacang tanah; kacang tanah - kacang tanah yang terdapat di lahan darat. Pola tanam yang memberikan pendapatan terbesar di lahan sawah adalah pola padi - kedelai dalam rata-rata per hektar per tahun, yang sekaligus merupakan pola yang memberikan pendapatan maksimum terbesar tetapi pendapatan minimumnya sangat kecil, oleh karena itu resiko ekonomi yang mungkin dihadapi bila menerapkan pola tanam inipun cukup besar. Sedangkan pola tanam padi- padi jus tru memberikan pendapa tan rata-ra ta terkecil juga dalam pendapatan maksimum dan minimumnya. Dari ketiga po- la tanam di lahan sawah tersebut yang relatif paling me- nguntungkan untuk diusahakan adalah pola padi - kacang

6 tanah karena resiko ekonomis yang mungkin harus ditanggung relatif lebih kecil dan pendapatan yang mungkin akan didapat cukup besar walaupun bukan yang terbesar. Dengan melihat hubungan antara luas tanam dengan pendapatan diketahui bahwa dengan luas taaam yang relatif lebih luas akan memberikan pendapatan yang relatif lebih besar pula. Para petani di daerah praktek lapang ternyata lebih banyak mencurahkan perhatian untuk khan sawah dibanding lahan dara*, ha1 ini terliha t dalam pengalokasian biaya bagi kedua jenis lahan tersebut. Secara umum petani responden dapat dikatakan cukup maju dalam pertaniannya. Dari perhitungan efisiensi rela- tif diketahui bahwa dibandingkan dengan hasil yang dicapai di tingkat Kecamatan maupun Kabupaten para petani respon- den mempunyai efisiensi relatif yang telah melebihi 100 persen kecuali padi sawah. Bzhkan untuk cabang usaha ke- delai telah melampaui 200 persen sedangkan dibanding de- ngan hasil yang dicapai BPP setempat masih agak jauh.

7 ANALISA BXAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PAD1 DAN PALAWIJA (~tudi Kasus Desa Buniwangi Kecama tan Surade Kabupa ten Sukabumi) Oleh NANIK RISNAWATI ISTIRAHAYU Laporan Praktek lapang sebngzi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R 1985

8

9

10