ilmu, baik dari segi teoretis maupun praktis. Dari segi teore spekulatif hingga berpikir ilmiah. Hasilnya dapat kita. baca
|
|
- Widya Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Bahasa selalu menjadi bahan kajian berbagai. disiplin ilmu, baik dari segi teoretis maupun praktis. Dari segi teore tis berbagai teori kebahasaan telah lahir sejak orang-oranq Yunani berusaha mencari asal-usul bahasa (kurang lebih abad V SM). Pencariaannya itu mulai dengan menggunakan cara berpikir spekulatif hingga berpikir ilmiah. Hasilnya dapat kita. baca mulai dari tata bahasa tradisional hingga berbagai teori dalam linguistik modern. Dari segi praktis para linguis terapan berusaha. mengembangkan berbagai ancangan dan metode untuk keberhasilan pengajaran bahasa. Salah satu hasil kajian linguistik terapan adalah tata bahasa pedagogis. Tata bahasa pedagogis ini bukan merupakan satu. aliran dalam teori kebahasaan, melainkan sejenis tata bahasa yang dibuat oleh guru untuk kepentingan penqajaran (Leech dalam Odlin,1994:17). Karena tata bahasa pedagogis merupakan tata bahasa untuk penqajaran, bahan struktur (tata bahasa) disajikan oleh guru kepada para siswa dengan memperhati kan karakteristik siswa. Swan (dalam Bygate, Tonkyn, dan WiI 1lams,1994: 45) mengajukan kriteria kebenaran, demarkasi, kejelasan, kesederhanaan, keaerbatasan konsep, dan keter 189
2 hu.bunqan. 190 yang disajikan guru harus mengandung nilai kebenaran., Maksud nya, gliru harus berusaha mendeskripsikan kaidah dan mem pe r tan g q u n q.j aw a bka n pem bag ia n n y a. K r i te r ia d ema rkas i d im a ks lid kan bahwa kaidah tata bahasa pedaqoqis harus jel ass memperli hatkan batas batas dari suatu bentuk yanq digunakan. Kriteria kejelasan dimaksudkan bahwa kaidah-kaidah bahasa harus jelas sehingga siswa memahaminya dengan rnudah, Kriteria kesederhana an dimaksudkan deskripsi bahasa yang konstruksikan guru harus sederhana dan harus mengandung nilai kehematan konsep yang diwujudkannya. Adapun kriteria keterhubungan digunakan apabila dalam pengajaran bahasa kedlia memper 1ihatkan keterkaitan kai dah dengan bahasa pertama siswa. Dengan enam kriteria di atas penulis mengembangkan model pengajaran tata bahasa. pedagogis dalam pengajaran bahasa Indonesia. Mode?], yang penu.lis kembangkan adalah bidang sintak sis yang dikaitkan dengan flingsi representasi bahasa. (Halliday,.1975:20), Fungsi bahasa ini diwujudkan dalam bentuk me ngemukakan pendapat, Dalam pelaksanaannya penulis menyajikan empat paket yang terdiri atas paket 1 bahasan konjungtor, paket 2 bahasan preposisi, paket 3 bahasan kalimat aktifpasif, dan paket 4 bahasan kalimat majemuk.
3 191 para siswa, ternyata langkah langkah pengajaran yanq pada paket 2 mengalami perubahan, terutama pada kegiatan siswa. Perubahan ini d idasar kan atas hasi I piengamatan penu lis sebagai peneliti dan pertimbanga.n tirn pengamat, A1 asan yang mendukung data itu adalah para siswa belum memiliki kompetensi kebahasaan yanq mantap sehingga untuk langsung berhadapan dengan wacana belum menunjukkan unsur interaktifnya. Untuk itulah langkah pada paket 2 penulis ubah, yakni penu.lis mem berikan kompetensi kebahasaan terlebih dahulu dengan memper hatikan keenam kriteria di atas kemudian siswa diarahkan untuk praktik berbahasa dalam menghadapi. sebuah wacana. Hasilnya menunjukkan interaksi yang lebih baik daripada situaisi KBM dalam paket 1. Selanjutnya penulis menguji sekali lagi dengan paket 3 yang ternyata hasilnya merilinjukkan situasi yang sama. dengan penyajian paket 2. Rasa kepenasaran penulis masih ada dalam pikiran penulis. Setelah paket 4 disajikan dengan meng gunakan langkah yanq terdapat pada paket 1, ternyata situasinya pun sama denqan paket 1. Denqan demikian, penulis menvim pulkan bahwa hasil studi kaslis penulis terhadap) sejumlah siswa SMU Albidayah berhasil menemukan langkah-langkah keqiatan penqajaran yang menimbulkan situasi interaktif, baik antarsis wa maupun siswa denqan guru,
4 192 Keberhasilan di atas didukung komponen yang menunjanqnya, yaitu rumusan tuju.an yang terdiri atas pengetahuan, pemahaman, dan penerapan yang diwujudkan dalam bentuk verba: menentukan, membedakan, dan menggunakan. Bahan yanq penulis kembangkan terdiri atas bahan yang berjenjang dengan memper hatikan hierarkinya, yakni. bahan yang penulis anggap sederhana sampai yang kompleks. Dalam hal kegiatan belajar-mengajar, penulis mengem bangkan kegiatan yang aktif, baik bagi guru maupun siswa. Prosedur kegiatan yang aktif, ternyata, prosedlir deduksi bukan induksi. Prosedur ini tampak aktif di kelas penelitian karena kompetensi kebahasaan siswa masih belum baik sehingga. dengan penyajian cara deduksi siswa mendapat bekal kompetensi kebaha saan sehingga pada saat mereka dituntut untuk mengemukakan gagasan, bahasa mereka tampak tertib dan bernalar. Prosedur induksi belum mampu mengak.tifkan mereka karena dua hal. Prose dur ini memerlukan kesiapan siswa dalam hal kompetensi kebahasaannya. Pada kenyataannya mereka belum siap dengan kompetensi kebahasaannya. Karena ketidaksiapan mereka tersebut, dampak yang muncul adalah penggunaan waktu yang banyak untu.k sampai pa ci a pe rm a s a 1a han y a n g d i h a ra pka n = Selain komponen model di atas, untu.k alat dan sumber pengajaran penulis menggunakan alat peraqa agar para siswa
5 193 terbantu dalam pemahaman bahan dan sumber penqajaran. Bahan clan sumber pengajaran dalam penelitian ini penulis gali dari kesu 1ita.n yang diha.da.pi siswa, GBPP Bahasa Indonesia Kuriku 1um SMU 1994, dan buku sumber yang menyajikan penjelasan yang rnudah. Komponen terakhir dalam suatu model adalah alat eva luasi. Alat evaluasi yang penulis kembangkan tersaji dalam kegiatan lisan dan tertulis. Dalam keqiatan lisan penulis mengembangkan evaluasi melalui penilaian proses dan dalam kegiatan tertulis penulis mengembangkannya dalam penilaian hasil belajar. Ternyata alat evaluasi yang penulis kembangkan menunjukkan hasil yang baik sebab dengan evaluasi yang menga rah pada keterampilan berbahasa bukan pada teori, kompetensi berbahasa siswa semakin tampak. Dengan kata lain, bentuk evaluasi yanq mengarah pada keterampilan berbahasa adalah bentuk evaluasi praktis kegiatan berbahasa, baik berupa melan jutkan dialog maupun mengemukakan gagasan. Di samping simpulan tersebut, penu.lis mencatat bebera pa hal yanq berdampak positif, baik untu.k guru maupun siswa. Hal-hal tersebut penulis cantumkan di bawah ini. 1) Model yang penulis kembangkan dapat menciptakan keaktifan guru dalam pengajaran bahasa Indonesia. 2; Model penqajaran tata bahasa pedagogis- yanq penu.lis kem
6 194 bangkan dapat menumbuhkan sikap korektif guru dalam peng q u n a a n b a n a s; a n y a, 3) Model pengajaran tata bahasa pedagogis yang penu.lis kem bangkan menumbuhkan keaktifan siswa dalam belajar bahasa, 4 ) Ma del pengajara n ta ta ba has ai pedaqo g is yang pen u 1is kembangkan dapat meningkatkan keterampilan berbahasa siswa., 5) Model pengajaran tata bahasa pedagogis yanq penu.lis kem bangkan dapat menumbuhkan sikap positif siswa dalam berba hasa. 6) Ancangan deduksi dalam langkah kegiatan belajar-mengajar model pengajaran tata bahasa pedagogis yang penu.lis kem bangkan menunjukkan hasil yang lebih baik daripada ancangan induksi. 5.2 Rekomendasi Setelah penulis mengembangkan model pengajaran tata bahasa. pedagogis dalam bahasa Indonesia dengan beberapa temuan di atas, pada bagian ini penulis berusaha memberikan sumbangan pem ikiran un tu k men inqkatkan kua 1itas pengaja ran ba hasa Indo nesia. Sumbangan pemikiran tersebut penulis sajikan di bawah i n i.
7 195 1) Agar pengajaran bahasa Indonesia mampu mengembangkan kete rampilan berbahasa*. para siswa diperlukan buku tata bahasa pedagogis yang betul-betul berisi kaidah-kaidah bahasa un tuk setiap jenjang pendidikan. Denqan demikian, buku ini a Kan da piat menggambarkan kaidah apa yanq diperlukan siswa Lint.uk setiap jenjang. Tentu saja, dalam penyaj iannya para penulis tata bahasa pedagogis harus mempertimbangkan aspek pedagogis, psikolinguistis, dan sosiolinguistis serta mem perhatikan GBPP yang SLidah disediakan pemerintah. 2) Untuk meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Indonesia ma sih harlis dilakukan penelitian yang terus-menerus dan ber kelanjutan dengan cakupan bahan (objek) penelitian yang le bih luas sehingga hasil yang diperoleh akan lebih akurat clan dapat. dipertanggungjawabkan. Menurut penulis peluanq untuk melakukan kegiatan ini harus diambil oleh para guru karena setiap hari mereka melaksanakan kegiatan belajarmengaj ar. Mereka setiap hari akan menemukan berbagai kenda 1a yanq harus; dicari penyebab c:lan cara penanggulangannya. Agar penelitian dapat dilakukan dengan prosedur yang benar d i pe r 1n kan pe n a ta r a. n a tau 1o ka ka ry a penelitian. - ) Untuk memberikan keluasan wawasan guru perlu dilakukan per c. e m li an pe r te mua n y an g m eny a j i kan has i I f: e n e 1iti a. n me n q e n a i penqajaran bahasa, khususnya penqajaran struktur bahasa.
8 196 Berdasarkan penq ama ta.n penu 1is seki1as keg ia tan y anq memba has hasil penelitian dalani penqajaran bahasa Indonesia j a rang dilakukan (padahal penelitian terhadap berbagai aspek dalam pengajaran bahasa Indonesia torus dilakukan). Jika hal ini terus dibiarkan, guru akan mengalami kekurangan in formasi sehingga kualitas pengajaran bahasa Indonesia sulit untu.k bisa berkembang. Pelaksanaannya dapat dilakukan oleh lembaga perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 4) Untuk meningkatkan kualitas guru perlu diupayakan penatara.n yanq berkenaan dengan berbagai aspek pengajaran. Dengan penataran ini diharapkan guru beroleh pengetahuan sehingga mereka dapat meningkatkan profesinya.
9
I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat bahasa sebagai alat komunikasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat bahasa sebagai alat komunikasi sehari-hari. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah mengarah-kan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,
PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka membangkitkan semangat kebersamaan persatuan dan
Lebih terperinciTuntutan kepemilikan bahasa yang lainnya. tersebut menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat.Indonesia merupakan sebuah masyarakat yang memiliki aneka bahasa. daerah. Keanekaan bahasa daerah terse but diikat oleh satu bahasa persatuan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kete-rampilan dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kete-rampilan dan kemahiran berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I HAURWANGI CIANJUR TAHUN 2011/2012
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I HAURWANGI CIANJUR TAHUN 0/01 LENA AGUSTINA NIM. 081005 Program Studi: Pendidikan Bahasa Dan Satra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. edu-katif tergambarkan dengan adanya interaksi yang terjadi antar guru dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar mengajar merupakan suatu kegaitan yang bernilai edukatif, nilai edu-katif tergambarkan dengan adanya interaksi yang terjadi antar guru dengan peserta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan satu alat yang bernama
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan satu alat yang bernama bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik dan paling sempurna,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media cetak tergolong jenis media massa yang paling populer. Yeri & Handayani (2013:79), menyatakan bahwa media cetak merupakan media komunikasi yang bersifat
Lebih terperincipada dasarnya merupakan jawaban terhadap pertanyaan-per
BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN ULASAN KETERBATASAN PENELITIAN" Bab V ini adalah sebagai bab terakhir, menyajikan beberapa kesimpulan hasil penelitian. Kesimpulan tersebut pada dasarnya merupakan jawaban
Lebih terperinciMENTER!KEUANGAN REPUBLIK JNDONESIA SALIN AN
MENTER!KEUANGAN REPUBLIK JNDONESIA SALIN AN PERA TURA N ME N TER! KEUA NGA N REPUBLI K INDO NESIA NOMOR 127 /PMK.010/2016 TE NTA NG PE NGAMPU NA N PAJA K BERDASARKA N UNDA NG -UNDA NG NO MOR 11 TA HU N
Lebih terperinciOleh : Hari Winarto STRATEGI PEMASARAN. Hari Winarto
124 Oleh : A. PENDAHULUAN Pemasaran termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu penciptaan nilai ekonomi. Nilai ekonomi akan menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu. Faktor-faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin baik kualitas pendidikan disuatu negara akan menghasilkan bangsa yang cerdas. Keberhasilan
Lebih terperinciorang lain yang berbeda dengan dirinya, mau bekerja sama
BAB I PERMASALAHAN A. Rumusan Masalah serta Pemikiran yang Melatarbelakanginya Manusia adalah mahluk pribadi sekaligus juga mahluk sosial. la lahir, dibesarkan dan mati di dalam ling kungan sosialnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang menangani pendidikan menengah di Indonesia mengimplementasikan kurikulum baru yang diberi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 13/2014 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal
Lebih terperincihasil penelitian. Bagian kesimpulan mengemukakan tentang pengelolaan pembelajaran pada tahap perencanaan, pelaksa
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi hasil penelitian. Bagian kesimpulan mengemukakan tentang pengelolaan pembelajaran pada tahap perencanaan, pelaksa naan,
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN TENTANG HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 201 3
SALINAN NOMOR 24, 201 2 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 201 2 TENTANG HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 201 3 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KESALAHAN PENYELESAIAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I
IDENTIFIKASI KESALAHAN PENYELESAIAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I Oleh: Hermin Prihatiningsih; Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBertolak dari hasil penelitian dan dilengkapi
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Bertolak dari hasil penelitian dan dilengkapi dengan temuan-temuan penelitian di atas, setelah diadakan analisis terhadap data tersebut, maka penulis merumuskan
Lebih terperinci136 Kerajaan yang Telah Berdiri Datanglah!
136 Kerajaan yang Telah Berdiri Datanglah! (Penyingkapan 11:15; 12:10) Capo fret 2 G C G A D A Ye - hu - wa, Kau s la - lu a - da Hing - I - blis se - ge - ra bi - na - sa; Di - Ma - lai - kat di sur -
Lebih terperinciDeskripsi karya Komposisi MARS UNDIKSHA
Deskripsi karya Komposisi MARS UNDIKSHA Karya : Heni Kusumawati (heni_kusumawati@uny.ac.id) NIP : 19671126 199203 2 001 Latar Belakang Penciptaan Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) merupakan institusi
Lebih terperinciRini Kurniasih 1), Imam Sujadi 2), Getut Pramesti 3) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN AfL MELALUI STRATEGI PEMBERIAN BALIKAN UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Penelitian Tindakan Kelas dilakukan di Kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah yang mendasari penelitian yang akan dilakukan, tujuan, batasan masalah dan manfaat. 1.1 Latar Belakang Aksara Bali digunakan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2014 WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 23, 201 3 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2014 WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. ba h wa u n tu k m ela ksan a ka n keten
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PADA PT. BANK JATIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 3, 2011 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PADA PT. BANK JATIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. ba h wa pen yerta a
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3.1 Gambaran Singkat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat Instansi / suatu badan yang menangani pembangunan daerah provinsi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
1 SALINAN NOMOR 11/2014 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperincipala BAKN No. 5/SE/1976, S.K MENPAN No. 59/1987 jo. 13A988
BAB V P E N U T U P A. Kesimpulan Berdasarkan pengkajian terhadap data lapangan hasil dari kegiatan-kegiatan pengamatan ( observasi ), penja jagan ( survai ), wawancara ( interview ) dan dokumentatif serta
Lebih terperinciPEMBllUAAAf PETAN1 PESERTA OALAM PELAKSANAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN
PEMBllUAAAf PETAN1 PESERTA OALAM PELAKSANAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN INTI RAKYAT (PIR) LOKAL DAERAH JAWA BARAT (Studi Kasus di Proyek PIR Teh Lokal Uutuk Korban Bencana ~la Gunung Galunggu~g, Kecamatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ampuan Generalisasi Matematis... 6
DAFTAR ISI halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN A... Latar Belakang... 1 B.... Rum usan Masalah...
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 97 TAHUN 2012 TENTANG REALOKASI KEBUTUHAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2012
SALINAN NOMOR 97, 2012 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 97 TAHUN 2012 TENTANG REALOKASI KEBUTUHAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciyang diukur, bentuk soal, tingkat kesukaran soal, jumlah dan proposisi soal, serta penulisan TIK (Tujuan Instruksinal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tugas guru yang terpenting ialah menyusun soal sebagai alat evaluasi. Peranan alat evaluasi ini adalah untuk melakukan penilaian guna mengetahui
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENGATURAN BIAYA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 50, 201 3 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENGATURAN BIAYA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. ba h wa berda s
Lebih terperincipendidikan, dihadapkan pada berbagai komponen yaitu, mencapai tujuan pendidikan yang disepakati adalah Admi
BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan. I.Latar belakang masalah. Dalam pengelolaan pendidikan pada umumnya dan Se kolah Menengah Pertama (SiviP) khususnya sebagai organisasi pendidikan, dihadapkan pada berbagai
Lebih terperinciBAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat
BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat tunggal bahasa Sula yang dipaparkan bahasan masaalahnya mulai dari bab II hingga bab IV dalam upaya
Lebih terperincitidak dimaksudkan untuk mengukur ada tidaknya hubungan an
Ill METODOLOGI PENELITIAN Sebagaimana telah dikemukakan bahwa penelitian ini tidak dimaksudkan untuk mengukur ada tidaknya hubungan an tara perubahan biaya pengelolaan sekolah dengan produktivi tas kerja
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 8, 2013 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 201 3 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DIBERIKAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA DALAM
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 36 TAHUN 2005 SERI D.22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 05 TAHUN 2005 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 36 TAHUN 2005 SERI D.22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 05 TAHUN 2005 TENTANG TEKNIK PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang
Lebih terperinciJenis-Jenis Landasan Pendidikan
A. Pengertian Landasan Pendidikan Landasan landasan pendidikan dan pembejaran adalah asumsi, atau gagasan, keyakinan, prinsip yang dijadikan titik tolak atau pijakan dalam rangka berpikr atau melakukan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 88 TAHUN 2005 SERI B.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 88 TAHUN 2005 SERI B.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DT II CIREBON NOMOR 14 TAHUN 1996
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Bel akan g. Sekarang ini banyak kerajinan tenun dipasarkan di mana-mana, baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akan g Sekarang ini banyak kerajinan tenun dipasarkan di mana-mana, baik di dalam negeri m aup un di luar negeri. Sebagian besar kain tenun dikerjakan menggunakan alat tenun
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 5, 2013 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. ba h wa da la m ra n gka pen da
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna. Ujaran-ujaran tersebut dalam bahasa lisan diproses melalui komponen fonologi, komponen
Lebih terperinciLAPORAN RAKOR PENGENDALIAN T INGKAT SKPD PELAKSANAAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 BULAN AGUSTUS DI SKPD
LAPORAN RAKOR PENGENDALIAN T INGKAT SKPD PELAKSANAAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 26 BULAN AGUSTUS DI SKPD I DESKRIPSI PENYELENGGARAAN RAKOR I I A B C D Waktu Penye lenggaraan Rakor 7 September
Lebih terperincibelajar yaitu dengan sistem belajar modul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Mahasiswa Universitas Terbuka Sejak berdirinya Universitas Terbuka sebagai lembaga pendidikan tinggi negeri yang -ke-45 di Indonesia, dalam perjalanannya
Lebih terperinciMENGEFEKTIFKAN PERAN MAHASISWA PESERTA PENGAJARAN MIKRO DALAM MENSUPERVISI PELAKSANAAN PENGAJARAN MIKRO
238 Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, VVolume 21, Nomor 3, Mei 2013 MENGEFEKTIFKAN PERAN MAHASISWA PESERTA PENGAJARAN MIKRO DALAM MENSUPERVISI PELAKSANAAN PENGAJARAN MIKRO Sukaswanto Jurusan Pendidikan
Lebih terperincicasila secara benar; metode yang digunakan hanya meng
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesirapulan Penelitian ini akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa ada empat karakteristik proses belajar meng ajar penataran P4,.yaitu: kognitif, deduktif, quasi dialog, dan
Lebih terperinci3. Pada diri anak didik belum tertanam nilai-nilai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan Dari uraian-uraian dan analisis data di atas, pe nelitian ini menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pengetahuan tentang Pancasila yang diberikan mela
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan sebagai wadah pendidikan formal mem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sebagai wadah pendidikan formal mem menyelenggarakan pembinaan mental-spritual, intelektual dan khususny fisik melalui mata pelajaran pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG TARIP TAKSI ARGOMETER
SALINAN NOMOR 12, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG TARIP TAKSI ARGOMETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN
SALINAN NOMOR 1 4/2014 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tulis dalam berkomunikasi. Menurut Arifin (2000: 3), dalam wacana lisan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. Secara umum penggunaan bahasa lisan lebih sering digunakan dari pada bahasa tulis dalam berkomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat ini. Kemampuan ini hendaknya dilatih sejak usia dini karena berkomunikasi merupakan cara untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAH
BAB V KESIMPULAN DAN SARAH 5.1. Kesimpulan 1 Perusahaan belum menerapkan sistem dan prosedur berpro duksi secara memadai. Dalam berproduksi hanya didasarkan atas perkiraan saja barang-barang mana yang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 17, 2013 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 17 TAHUN 201 3 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 109 TAHUN 201 2 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Desain ini sesuai dengan tuju-an penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penilitian Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Desain ini sesuai dengan tuju-an penelitian yaitu mendeskripsikan kemampuan menulis narasi siswa kelas
Lebih terperinciHASIL PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI
HASIL PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI Oleh: May Tri Lestari; Budiyono; Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika e-mail: maytrilestari108@gmail.com;
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN BEKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis terhadap data peneliti. an yang terkumpul, maka berikut ini akan dikemukakan ke
BAB V KESIMPULAN DAN BEKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap data peneliti an yang terkumpul, maka berikut ini akan dikemukakan ke simpulan-kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan tersebut
Lebih terperinciMereka sama-sama memandang bahwa semakin tinggi latar belakang
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Sebagai kesimpulan dari penelitian tentang spektrum petugas bimbingan di SMA ini adalah sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan pandangan di antara para pakar
Lebih terperinciDeskripsi karya Komposisi MARS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
Deskripsi karya Komposisi MARS WIJAYA KUSUMA SURABAYA Karya : Heni Kusumawati /heni_kusumawati@uny.ac.id NIP : 19671126 199203 2 001 Latar Belakang Penciptaan Lagu Mars Wijaya Kusuma dibuat karena pada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian yang Relevan Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo Kabupaten Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh
Lebih terperinciPembuka. JAMINAN HIDUP KEKAL do = g 3/4 1/4 =
Pembuka JAMINAN HIDUP KEKAL do = g 3/4 1/4 = 5. 6. 6. 1 2. 1 3.. 1. Ya Tu-han yang ma - ha ra - - him Ya Tu-han yang ma - ha ba - - ik Ya Tu-han yang ma - ha mu - - rah 5. 6.. 1. 4. 3 2... 0 de- ngar -
Lebih terperincijurusan yaitu : (IAIN "Sunan Ampel", 1984/1985,
BAB I A. Latar Belakang Masalah PBNDAHULUAN Fakultas Tarbiyah IAIN "Sunan Ampel"1 Malang merupakan cabang dari IAIN "Sunan Ampel" Surabaya. Fakultas Tarbiyah IAIN "Sunan Ampel" Malang ini menjadi induk
Lebih terperinciMengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, yakni belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, dalam pembelajaran
Lebih terperinciPANDUAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
PANDUAN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG KARS TERAKREDITASI PARIPURNA RSSA JAYA BUDAYA MUTU "Kita Peduli" RSSA LUAR BIASA AKREDITASI PASTI BISA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana pembelajaran yang dapat diperoleh baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendidikan yang utama diperoleh melalui sebuah lembaga
Lebih terperinciTrilogi Pembangunan yang lebih menekankan dan memberi bo- bot utama pada pemerataan pembangunan dan percbagian
Trilogi Pembangunan yang lebih menekankan dan memberi bo- bot utama pada pemerataan pembangunan dan percbagian pen- dapatan denqan tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produksi.
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 105 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
SALINAN NOMOR 105, 201 2 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 105 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperincipraktek Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Nege
BAB III RANCANGAN PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Relevansi antara mata kuliah di dalam Kurikulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung dengan ma ta
Lebih terperinciA a B b C c D d E e F f G g H h I i J j K k L l M m N n O o P p Q q R r S s T t U u V v W w X x Y y Z z. A I U E O a i u e o
A a B b C c D d E e F f G g H h I i J j K k L l M m N n O o P p Q q R r S s T t U u V v W w X x Y y Z z A I U E O a i u e o 1 Rumput Ketak Ke tak Tum buh nya di hu tan Ke tak Da un nya se per ti da un
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar, yang merupakan satu upaya pembinaan bagi anak melalui pemberian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan mediator utama dalam mengekspresikan segala bentuk gagasan, ide, visi, misi, maupun pemikiran seseorang. Bagai sepasang dua mata koin yang selalu beriringan,
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN NOMOR 41, 2012 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa sebagai
Lebih terperinciSMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 2. TEKS PROSEDUR KOMPLEKSLatihan Soal 2.1
1. Cara Penarikan Uang Tunai dengan Kartu ATM SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 2. TEKS PROSEDUR KOMPLEKSLatihan Soal 2.1 Kartu ATM adalah salah satu fasilitas penting bagi nasabah bank. Dengan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN BENTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN
PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN BENTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : BC 37015 / Penulisan naskah radio (DIII) Revisi ke : 0 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 10 Juni 2009 Jml Jam kuliah
Lebih terperinciDiploma III,danS-l dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Tinggi Seni Indonesia ( STSI ) merupakan Sekolah Tinggi Seni yang memiliki tiga jurusan, yakni Jurusan Tari, Jurusan Karawitan, Jurusan Teater. Perguruan Tinggi
Lebih terperinciOleh: Reni Heriyanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENGGUNAAN KALIMAT BAKU DALAM LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Reni Heriyanti Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA UJI AIR TANAH, LIMBAH CAIR DAN UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN NOMOR 42, 2011 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA UJI AIR TANAH, LIMBAH CAIR DAN UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. ba h wa Kepu
Lebih terperinciperiodik. Dalam satu priode latihan berlangsung selama e-
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan. Keberadaan Panti Penyantunan Anak (PPA) Budi Utama Lubuk Alung, merupakan salah satu sarana pelayanan unit pelaksana tekhnis di lingkungan Departemen Sosial
Lebih terperinciPembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidik. an di Indonesia dari waktu ke waktu terus dikembangkan se
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidik an di Indonesia dari waktu ke waktu terus dikembangkan se cara terpadu dan serasi dengan pembangunan bidang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 23 / PRT / M / 2009 TENTANG PEDOMAN FASILITASI PENYELENGGARAAN FORUM JASA KONSTRUKSI
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 23 / PRT / M / 2009 TENTANG PEDOMAN FASILITASI PENYELENGGARAAN FORUM JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan
Lebih terperinciPENUTUP. 1. Luas dan daerah lingkup perusahaan dewasa ini adalah
PENUTUP 1» Ke simpulan 1. Luas dan daerah lingkup perusahaan dewasa ini adalah sedemikian rupa sehingga di dalam banyak hal - management tidak dapat lagi melakukan pengawasan - secara pribadi terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmu tentang pola dan hubungan, dan ilmu tentang cara berpikir untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika dipandang
Lebih terperincipendidikan/pengajaran dilihat dari perhitungan ber
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan pengkajian terhadap data lapangan, mengadakan diskusi tentang hasil penelitian ke mudian membandingkannya dengan landasan konsep teori yang relevan
Lebih terperinciBab IV tampak belajar kelompok mempunyai tujuan, gram dan target yang jelas. Mahasiswa terlebih dahulu
BAB V PENEMUAN DAN DISKUSI Dari hasil analisis data yang dikemukakan dalam Bab IV tampak belajar kelompok mempunyai tujuan, pro gram dan target yang jelas. Mahasiswa terlebih dahulu merumuskan program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek pengajaran yang sangat penting, mengingat bahwa setiap orang menggunakan bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berperan dalam upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berperan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan adanya peningkatan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia dalam berkomunikasi. Bahasa mempunyai hubungan yang erat dalam komunikasi antar manusia, yakni dalam berkomunikasi
Lebih terperinciUSUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN TAHUN 2014/2015
USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN TAHUN 2014/2015 PENINGKATAN KOMPETENSI BERBAHASA INDONESIA GURU MIM DI KECAMATAN MATESIH MELALUI KEGIATAN BEDAH SOAL UJI KEMAHIRAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik dengan adanya pendidikan siswa akan mengembangkan bakat juga mendukung. pikir tidak ter-lepas dari pengembangan pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tonggak utama dalam menempuh karakter yang lebih baik dengan adanya pendidikan siswa akan mengembangkan bakat juga mendukung tercapainya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 34, 2013 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN, PENYETORAN, TEMPAT PEMBAYARAN,
Lebih terperinciBaB I PMDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini diuraikan dasar-dasar
BaB I PMDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan dasar-dasar pemikiran yang dijadikan landasan pokok dalam penulisan tesis yang berjudul "Perilaku Mengajar Guru Agama Lu - lusan Program S1 Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran bahasa asing diajarkan di SMA Negri 7 Purworejo sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa asing diajarkan di SMA Negri 7 Purworejo sebagai dengan mengacu pada KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Bahasa Inggris dan bahasa
Lebih terperinci