PADA BERBAEAO POLA PEMASBRWN PIJCUK TEW

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PADA BERBAEAO POLA PEMASBRWN PIJCUK TEW"

Yuliana Halim
6 tahun lalu
Tontonan:

1 KEMAMPUBM BETAH! PLASMA DALAtg! k!ehgek!bw%ikam KREDIT PADA BERBAEAO POLA PEMASBRWN PIJCUK TEW (Studi Kasus Pada Proyelc PIR LoIcal Jawa Barat di Kawadanaan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya) Oleh INDRASWARI SOFIA A JUflUSAN ILMU-lLM9 SOSIAL EKOMOMll PERTANlAM FAKULTAS PERTANsAN instllut PERTAhilAN BOGOR 1991

2 RINGKASAN INDRASHARI SOFIA. Kemampuan Petani Plasma dalam Mengem-,' balikan Kredit Pada Berbagai Pola Pemasaran Pucuk Teh : Studi Rasus pada Proyek PIR Lokal Jawa Barat di Kawedanaan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Dibawah bim- bingan W.H Limbong). Dalam sub sistem pemasaran pola PIR kegiatan yang seharusnya berlangsung adalah petani plasma menjual produknya kepada perusahaan inti dan inti harus menampung semua produksi petani plasma. Tetapi sering terjadi adanya penjualan pucuk teh selain kepada pabrik inti. Pada sisi lain pengembalian kredit dari petani plasma tidak lancar. Bagaimanakah kaitan keduanya? Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pengembalian kredit petani plasma pada berbagai pola pemasaran yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan melihat penerimaan pucuk teh, herga pucuk teh dan luas areal kebun teh pada berbagai pola pemasaran yang dilakukan. Dengan metoda cash flow kemampuan pengembalian kredit petani dan tahun pelu- nasan kredit pada berbagai pola pemasaran dapat diketahui. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan pada proyek PIR Lokal Jawa Barat di Kawedanaan Taraju, Kabupa- ten Tasikmalaya. Petani plasma melakukan penjualan pucuk teh kepada

3 inti dan pabrik kecil luar inti. Alasan petani plasma melakukan penjualan pucuk teh keluar inti adalah perbedaan harga, jauhnya jarak antara kebun dengan pabrik pengolahan teh milik inti, hubungan famili dengan pabrik di luar inti dan kebutuhan akan uang tunai yang mendesak. Petani * plasma merasa bebas melakukan penjualan pucuk teh ke pabrik manapun karena tak ada sangsi yang mengikat dan banyaknya pabrik-pabrik pengolahan teh lain yang berusaha membeli pucuk teh petani plasma. Dari laporan proyek tercatat bahwa T2,13 persen pucuk teh milik petani plasma diserap oleh pabrik-pabrik selain inti. Berdasarkan hasil analisis dengan metode cash flow maka diharapkan pengembalian kredit tercepat dilakukan oleh kelompok petani yang melakukan penjualan pucuk teh kepada Pabrik Besar Luar Inti yaitu pada tahun 1996 sedangkan kelompok petani yang menjual pucuk teh kepada Pabrik Inti dan Pabrik Xecil Luar Inti baru lunas pada tahun 1998 dan Kelompok yang menjual pucuk teh kepada Pabrik Besar Luar Inti dapat cepat lunas karena produktivitas kebunnya tinggi sehingga produksi yang dicapai juga tinggi dan harga pucuk teh yang diterima tinggi menyebabkan penerimaan yang tinggi sehingga angsu- ran kreditnya lebih besar. Proyek PIR Lokal Jawa Barat layak untuk dilaksanakan, ha1 ini terlihat dari nilai NPV yang positif pada ketiga kelompok tujuan penjualan pucuk teh petani plasma dengan tingkat bunga sebesar 13 persen yaitu kelompok yang menju-

4 a1 pucuk teh kepada Pabrik Inti sebesar Rp , kelompok yang menjual kepada Pabrik Besar Luar inti sebesar RP dan kelompok yang menjual kepada Pabrik Kecil Luar Inti sebesar Rp Ini berarti penerimaan yang diperoleh dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. IRR untuk kelompok Pabrik Inti sebesar persen, kelompok Pabrik Besar Luar Inti persen dan kelompok Pabrik Kecil Luar Inti persen yang berarti lebih tinggi dari tingkat bunga kredit yang dibe- bankan yaitu 6 persen sampai tahun 1991, 10,5 persen mulai tahun dan 14 persen setelah tahun 1997.

5 KEHAHPUAN PETANI PLASHA DALAH UENGEHBALIKAN KREDIT PADA BERBAGAI POLA PEHASARAN PUCUK TEH (Studi Kasus Pada Proyek PIR Lokal Jana Barat di Kawedanan Taraju. Kabupaten Tasiknalaya) oleh Indrasnari Sofia Laporan Praktek Lapangan Sebagai Saiah Satu Syarat Untuk Uenperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor JURUSAN ILUU-ILHU SOSIAL BKONOUI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1991

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

dokumen-dokumen yang mirip

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1986 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN DENGAN POLA PERUSAHAAN INTI RAKYAT YANG DIKAITKAN DENGAN PROGRAM TRANSMIGRASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang