PENGARUH PEMBANG TERHADAP PERGESERAN MAYA P.E WARGA DESA BARENGKOK KECAMATAN CIKAND PATEN SERANG
|
|
- Veronika Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PEMBANG TERHADAP PERGESERAN MAYA P.E WARGA DESA BARENGKOK KECAMATAN CIKAND PATEN SERANG JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIRN BOGOR 1994
2 RINGKASAN AT1 HARTATI. Pengaruh Pembangunan Kawasan Industri Terhadap Pergeseran Mata Pencaharian Warga Desa Barengkok Kecamatan Cikande Kabupaten Serang. Dibawah Bimbingan H. M. Tamsur Marse. Pembangunan selalu ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejaahteraan masyarakat ke arah yang lebih baik dan merata. dari berbagai sektor pembangunan, pengembangan dan peningkatan sektor industri merupakan salah satu sektor andalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan peluang kesempatan kerja. Dalam kaitannya dengan masyarakat, industrialisasi memberikan pengaruh terhadap kondisi dan corak kehidupan setempat. Pengaruh pembangunan kawasan industri secara langsung diantaranya adalah adanya perubahan penggunaan lahan. Sedangkan akibat secara tidak langsung diantaranya adalah pergeseran pencarian nafkah penduduk sekitar kawasan industri, yang merupakan turunan dari dampak yang bersifat langsung. Telaah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pergeseran pencarian nafkah itu, merupakan ha1 yang menarik untuk dikaji. Tujuan penulisan laporan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan mata pencaharian penduduk setempat yang terjadi akibat pembangunan industri di Cikande. secara lebih khusus adalah untuk mempelajari pergeseran mata pencaharian penduduk dan mempelajari hubungan antara ciri-ciri individu terhadap perubahan pilihan kerja. Untuk selanjutnya diharapkan dapat memberikan informasi
3 dan gambaran keadaan dilapang mengenai pengaruh pembangunan kawasan industri terhadap kondisi nafkah dan kesempatan kerja warga desa, sehingga kelak dapat dirumuskan strategi pembangunan industri dan pertanian yang seimbangdan berwawasan lingkungan. Penelitian dilakukan di Desa Barengkok Kecamatan Cikande Kabupaten Serang. Lokasi dipilh secara purdossive. Jumlah responden sebanyak 30 orang dipilih secara acak sederhana. Pembangunan industri di suatu daerah berakibat langsung terhadap pembebasan lahan di daerah tersebut. Pembebasan lahan berarti perubahan penggunaan lahan yang semula digunakan untuk industri dan hal-ha1 yang berkenaan dengannya. Secara umum pembebasan lahan untuk pembangunan kawaan industri dapat mengakibatkan beberapa ha1 diantaranya bertambahnya uang tunai, berkurangnya lahan pertanian dan perpindahan penduduk. Lahan pertanian yang semakin berkurang, berarti semakin sulit mencari lahan garapan, menurunnya produktivitas pertanian, serta rendahnya pendapatan yang diterima petani menyebabkan petani memutuskan untuk beralih pekerjaan dan memilih pekerjaan di luar sektor pertanian. Selain perubahan penggunaan lahan, perubahan normanorma di kalangan masyarakat juga turut mempengaruhi pergeseran mata pencaharian tersebut. Hal ini ditunjang oleh adanya anggapan bahwa pekerjaan di bidang pertanian umemalukan" terutama dikalangan kaum muda. Tenaga kerja
4 muda lebih tertarik bekerja pada sektor industri yang dirasa lebih ringan dan menyenangkan. Dan apabila pekerjaan yang mereka idam-idamkan tidak tercapai, mereka lebih memilih bekerja sebagai sopir, ojek atau berdagang kecilkecilan. Ditinjau dari pendapatan yang diterima masing-masing bidang pekerjaan, pendapatan tertinggi adalah dari sektor jasa. Sedangkan curahan jam kerja tertinggi juga pada ektor jasa. Diperkirakan pendapatan yang lebih tinggi pada sektor jasa adalah karena curahan jam kerja pada sektor ini juga lebih banyak. Penyebaran umur dari kelompok responden menunjukan bahwa tenaga kerja tua cenderung terjun ke bidang pertanian. Tenaga tersebut merasa tidak mampu bekerja di sektor industri karena kalah bersaing dengan tenaga kerja muda, baik fisik maupun pendidikan. Tenaga kerja muda cenderung bekerja di sektor industri, sementara pekerja sektor jasa mempunyai umur yang beragam. Latar belakang pendidikan ketiga kelompok responden juga nmenunjukan perbedaan. Ternyata tenaga kerja muda dengan tingkat pendidikan lebih tinggi memilih bidang pekerjaan industri. Hal tersebut dikarenakan untuk bekerja di sektor industri ada syarat umur dan tingkat pendidikan bagi pekerjanya. sehingga faktor umur dan tingkat pendidikan menjadi faktor pembatas untuk bekerja pada sektor industri.
5 PENGARUH PENBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI TERHADAP PWGESEXZQJ MATA PENCAHARIAN WARGA DESA BARENGKOK KECAMATAN CIKANDE KABUPATEN SWANG Oleh AT1 HARTATI A Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian - Institut Pertanian Bogor JWXJSAN ILMU-ILWLT SOSIAL EKONOMI PWTANIAN FAKULTAS PERTANIAN.A INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1994
6 Judul Laporan : Pengaruh Penbangunan Kawasan Industri Terhadap Pergeseran Mata Pencaharian Warga Desa Barengkok Kecamatan Cikande Kabupaten serang Nama Mahasiswa : AT1 HARTATI Nomor Pokok : A Fakultas Jurusan : Pertanian : Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Menyetujui, Dosen P e n g w Ir. H. M. Tamsur Marse. &. NIP Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Tanggal Kelulusan : 1 1 NOV 1994
7
8
9
10
PENGARUH PEMBANG TERHADAP PERGESERAN MAYA P.E WARGA DESA BARENGKOK KECAMATAN CIKAND PATEN SERANG
PENGARUH PEMBANG TERHADAP PERGESERAN MAYA P.E WARGA DESA BARENGKOK KECAMATAN CIKAND PATEN SERANG JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIRN BOGOR 1994 RINGKASAN AT1
Lebih terperinciBAB V MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM INDUSTRIALISASI PEDESAAN
34 BAB V MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM INDUSTRIALISASI PEDESAAN Marginalisasi perempuan dalam dunia kerja merupakan hal yang sangat sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, adanya industrialisasi
Lebih terperinciOPERAS I PENGABDIAN PENGEMBANGANPERKEBUN'AN TEH RAKYAT
f j I I ', I, I " i. "i ~ - I j '-,;., PARTISIFASI PETANI TEH RAKYAT TERH~OAe:p.EIVIBINAAN." J,/ _f _ i-oj, OPERAS I PENGABDIAN PENGEMBANGANPERKEBUN'AN TEH RAKYAT ~ < "f, - - -, (Studi Kasus Perkebuuau
Lebih terperinciDAMPAK KAWASAN INDUSTRI TERHADAP ASPEK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (Kasus Desa Karang Asem Timur dan Sentul, Kec. Citeureup, Kab.
DAMPAK KAWASAN INDUSTRI TERHADAP ASPEK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (Kasus Desa Karang Asem Timur dan Sentul, Kec. Citeureup, Kab. Bogor) OIeh SYEH HELM1 A 26 0531 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Lebih terperinciDAMPAK KAWASAN INDUSTRI TERHADAP ASPEK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (Kasus Desa Karang Asem Timur dan Sentul, Kec. Citeureup, Kab.
DAMPAK KAWASAN INDUSTRI TERHADAP ASPEK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (Kasus Desa Karang Asem Timur dan Sentul, Kec. Citeureup, Kab. Bogor) OIeh SYEH HELM1 A 26 0531 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Lebih terperinci(Kasus Dua Kabupaten di Propinsi Jawa Timur)
. 8 ' r -4 /-; TRANSFOWMASI SBWUKTUR EKONOMI DAN PEIYIBANGUNAN PIERTAMIAN (Kasus Dua Kabupaten di Propinsi Jawa Timur) Oleh Budi Anna Wiyati lbnu Putri A 28 0785 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAW
Lebih terperinci(Kasus Dua Kabupaten di Propinsi Jawa Timur)
. 8 ' r -4 /-; TRANSFOWMASI SBWUKTUR EKONOMI DAN PEIYIBANGUNAN PIERTAMIAN (Kasus Dua Kabupaten di Propinsi Jawa Timur) Oleh Budi Anna Wiyati lbnu Putri A 28 0785 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAW
Lebih terperinciOleh : MARIA THERESIA ANITAWATI
ANALISA PENDAPATAN MIGRAN DARl DESA KE KOTA DAN ANALISA FAKTOR - FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHAOAP PELUANG BERMlGRASl (Studi pada hrsherapa Desa di Jawa Barat) Oleh : MARIA THERESIA ANITAWATI FAKULTAS PASCASARJANA
Lebih terperinciBAB VIII HUBUNGAN PARTISIPASI DENGAN SIKAP DAN KARAKTERISTIK INTERNAL INDIVIDU PETANI
62 BAB VIII HUBUNGAN PARTISIPASI DENGAN SIKAP DAN KARAKTERISTIK INTERNAL INDIVIDU PETANI 8.1 Hubungan Partisipasi dengan Sikap Petani terhadap Sistem Pertanian Organik Sikap seringkali mempengaruhi tingkah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era desentralisasi saat ini, pemberian wewenang dari pemerintah pusat kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era desentralisasi saat ini, pemberian wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan sumberdaya alam memberikan dampak yang
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Profil Desa Desa Jambenenggang secara admistratif terletak di kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Sukabumi yang terletak
Lebih terperinciTabel 15. Hubungan Luas Lahan dengan Tingkat Pendapatan Tahun 2011
59 BAB VII HUBUNGAN PENGARUH TINGKAT PENGUASAAN LAHAN TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PETANI 7.1 Hubungan Pengaruh Luas Lahan Terhadap Tingkat Pendapatan Pertanian Penguasaan lahan merupakan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN JUMLAH PASAR MODERN DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR OLEH DIAN AGUSTINA H
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN JUMLAH PASAR MODERN DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR OLEH DIAN AGUSTINA H14052628 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciKEDUDUKAN WANITA BURUH INDUSTRI DAN KONTRIBUSINYA UNTUK KELUARGA
KEDUDUKAN WANITA BURUH INDUSTRI DAN KONTRIBUSINYA UNTUK KELUARGA (Kasus Wanita Buruh lndustri di Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh : SULASTRI A. 290454 JURUSAN ILMU-ILMU
Lebih terperinciPERANANPEKERJAANAKBAGIKELUARGA BENI SRI SUKINUARI
PERANANPEKERJAANAKBAGIKELUARGA (Kasus : Pekerja Anak Pada Industri Kerajinan Tas Kulit Di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)., BENI SRI SUKINUARI,. A09499020 DEPARTEMEN ILMU-ILMU
Lebih terperinciOleh : Apollonaris Ratu Daton A
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAMBU MENTE (Anacardium Occidentale L.) (Kasus di Desa Ratulodong, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur ) Oleh : Apollonaris Ratu
Lebih terperinciDAMPAK PEMBANGUNAN FASILITAS PARIWISATA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA, KELEMBAGAAN DAN PELUANG USAHA DI PERDESAAN
DAMPAK PEMBANGUNAN FASILITAS PARIWISATA TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA, KELEMBAGAAN DAN PELUANG USAHA DI PERDESAAN (Kasus di Sekitar Kawasan Pariwisata Kota Bunga, Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet,
Lebih terperinciKarya kecil ini kupersembahkan kepada Ibu dan Ayah (Abn) tercinta dan Bang Edy, Kak Ely, dan Dek Wandi.
"Tulisan ini hanya sebuah karya kecil, bila anda metnbacanya untr~k pertama kali maka anda tidak akan bisa berhenti sebelum sampai pada halaman terakhir. Bila anda membacanya yang kedua kali maka anda
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN
BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1. Usia Usia responden dikategorikan menjadi tiga kategori yang ditentukan berdasarkan teori perkembangan Hurlock (1980) yaitu dewasa awal (18-40), dewasa madya (41-60)
Lebih terperinciVI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN
VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN 6.3. Gambaran Umum Petani Responden Gambaran umum petani sampel diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan para petani yang menerapkan usahatani padi sehat dan usahatani
Lebih terperinciPENGARUH KARAKTERISTIK PETANI TERHADAP TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI DALAM USAHA SAYURAN ORGANIK
PENGARUH KARAKTERISTIK PETANI TERHADAP TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI DALAM USAHA SAYURAN ORGANIK (Kasus: Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor) Oleh: MENDEZ FARDIAZ A14202050
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa sebagai komunitas kecil yang terikat pada lokalitas tertentu baik sebagai tempat tinggal dan juga dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat desa bergantung kepada
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu isu yang muncul menjelang berakhirnya abad ke-20 adalah persoalan gender. Isu tentang gender ini telah menjadi bahasan yang memasuki setiap analisis sosial. Gender
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, terutama persaingan dalam berbagai hal. Persaingan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan yang pesat membawa pengaruh besar di berbagai bidang kehidupan manusia, terutama persaingan dalam berbagai hal. Persaingan dalam segala bidang merupakan
Lebih terperinciGambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Agroekonomi Kabupaten Garut Kabupaten Garut memiliki 42 kecamatan dengan luas wilayah administratif sebesar 306.519 ha. Sektor pertanian Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah, terutama kondisi lahan pertanian yang dimiliki Indonesia sangat berpotensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Desa Sumber Makmur yang terletak di Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung memiliki luas daerah 889 ha. Iklim
Lebih terperinciPEKERJA ANAK - ANAK Dl PEDESAAH
PEKERJA ANAK - ANAK Dl PEDESAAH (Peranan dan Dampak Anak Bekerja pada Rumahtsngga lndustri Kecil Sandal : Studi Kasus di Desa Mekar Jays, Kecarnatan Ciornas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat3 Oleh EVE CHRISTINA
Lebih terperinciPEMBERIAN EKSTRAKURIKULER PERTANIAN PADA SISWA SD DI DESA GUNAKSA KABUPATEN KLUNGKUNG, BALI ABSTRAK
IPTEKMA Volume 2 No.1, 01-04. 2010 ISSN: 2086-1354 Bidang Kemahasiswaan UNUD PEMBERIAN EKSTRAKURIKULER PERTANIAN PADA SISWA SD DI DESA GUNAKSA KABUPATEN KLUNGKUNG, BALI Ayu Rahmawatiningsih, I Made Angga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian menjadi dasar dalam pemenuhan kebutuhan pokok nasional. Disamping produk pangan, produk pertanian lainnya seperti produk komoditas sayuran, sayuran, perikanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia tidak pernah terlepas dari masalah kependudukan, salah satunya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia tidak pernah terlepas dari masalah kependudukan, salah satunya masalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR EKONONll YANG MEMPENGARUWI KEMlSKlNAN RUMAH TANGGA DI PEDESAAN. oleh FRANS BETSY MAROJAHAN DABUKKE A
i;?o/o ANALISIS FAKTOR EKONOMl YANG MEMPENGARUNI KEMlSKlNAN RUMAN TANGGA DI PEDESAAN ( Studi Kasus di 7 Desa Tertinggal di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi) oleh FRANS BETSY MAROJAHAN DABUKKE A 27
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR EKONONll YANG MEMPENGARUWI KEMlSKlNAN RUMAH TANGGA DI PEDESAAN. oleh FRANS BETSY MAROJAHAN DABUKKE A
i;?o/o ANALISIS FAKTOR EKONOMl YANG MEMPENGARUNI KEMlSKlNAN RUMAN TANGGA DI PEDESAAN ( Studi Kasus di 7 Desa Tertinggal di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi) oleh FRANS BETSY MAROJAHAN DABUKKE A 27
Lebih terperinciDAMPAK ZONA INDUSTRI "TRHABAP ASPEK SOSlAE EKONOMl MAS'IARAKAT
DAMPAK ZONA INDUSTRI "TRHABAP ASPEK SOSlAE EKONOMl MAS'IARAKAT (Studi Kasus Desa Karang Asern Timur dan Bojong Koneng. Kec. Citeureup, Kab. Bogor) Oleh DWIYATI HANDAYANI A 24 0122 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL
Lebih terperinciDAMPAK ZONA INDUSTRI "TRHABAP ASPEK SOSlAE EKONOMl MAS'IARAKAT
DAMPAK ZONA INDUSTRI "TRHABAP ASPEK SOSlAE EKONOMl MAS'IARAKAT (Studi Kasus Desa Karang Asern Timur dan Bojong Koneng. Kec. Citeureup, Kab. Bogor) Oleh DWIYATI HANDAYANI A 24 0122 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bahan pangan utama berupa beras. Selain itu, lahan sawah juga memiliki
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan sawah memiliki manfaat sebagai media budidaya yang menghasilkan bahan pangan utama berupa beras. Selain itu, lahan sawah juga memiliki manfaat bersifat fungsional
Lebih terperincikonsep penting yang dijadikan dasar untuk membangun hipotesis yang dijadikan kesimpulan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini desa penelitian
RINGKASAN HERU PURWANDARI. Deindustrialisasi Pedesaan (Studi Kasus Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat). Dibawah bimbingan IVANOVICH AGUSTA. Penelitian ini mempergunakan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK PETANI DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT PARTISIPASI DALAM PROGRAM SL-PTT
41 BAB V KARAKTERISTIK PETANI DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT PARTISIPASI DALAM PROGRAM SL-PTT Responden dalam penelitian ini adalah petani anggota Gapoktan Jaya Tani yang berasal dari tiga kelompok tani
Lebih terperinciBAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
50 BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT A. Dampak Bidang Sosial Adanya pabrik teh hitam Kaligua telah membawa dampak pada mata pencaharian masyarakat Pandansari dan sekitarnya, baik dampak langsung
Lebih terperinciDAhAlM PEbAKSANAAN PROGRAM PENGWISAUAM
TELAAWAN KEEFEKTIFAW KELOMPOK TAN1 DAhAlM PEbAKSANAAN PROGRAM PENGWISAUAM RINA TONAPA JURUSAN ILMU-ILMU SQSIAL EKQNOMl PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN lnstltut PERTANIAN BOGOR B O G O R 1986 RINA TOMAPA.
Lebih terperinciKAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS
KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS Oleh: RAHAYU ENDANG KUSWERDININGSIH NIM : P 100030030 Program Studi : Magister
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat perempuan di Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Kreatifitas pengrajin bambu
Lebih terperinciPemuda Kurang Minat Dalam Pertanian
Pemuda Kurang Minat Dalam Pertanian Kata Pengantar Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt, atas kehendaknya-lah penulisan makalah ini dalam tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dapat diselesaikan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab
106 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Pedoman dalam memberikan kesimpulan, maka data-data yang dipergunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan pertanian dan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jumlah penduduk di Provinsi Lampung yang selalu bertambah pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan otonomi daerah, serta pertambahan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebijakan otonomi daerah telah memberikan tanggungjawab yang besar kepada daerah dalam mengelola pemerintahan dan sumberdaya daerah. Otonomi yang diberikan pemerintah pusat dilaksanakan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum dan Geografis Penelitian dilakukan di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa Lebak Muncang ini memiliki potensi yang baik dalam
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UNIT PRODUKSI
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UNIT PRODUKSI (Studi Kasus di CV. Kharisma Jaya, Cirebon) Oleh : AHMAD ANSORI F34103110 2007 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangS Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah Indonesia terdiri dari wilayah lautan dan sebagian besar masyarakat pesisir bermata pencaharian
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Situ Udik Desa Situ Udik terletak dalam wilayah administratif Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa Situ Udik terletak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Konversi Lahan Konversi lahan merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konversi Lahan Konversi lahan merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa perlu untuk diperbincangkan. Karena transmigrasi merupakan salah satu program pemerintah yang
Lebih terperinciPENGARUN SEKTOR INFORMAL TERHADAP STATUS SOSlAE WANlTA 4 K~JUS Wanita Pekerja Di Desa Tarikolot. Kec. Citeureup
PENGARUN SEKTOR INFORMAL TERHADAP STATUS SOSlAE WANlTA 4 K~JUS Wanita Pekerja Di Desa Tarikolot. Kec. Citeureup Kab. Bogor. Propinsi Jawa Barat ) O l e h SITTI BULKIS FAKULTAS PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan prioritas pada pembangunan sektor pertanian, karena sektor pertanian di Indonesia sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, artinya kegiatan pertanian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, artinya kegiatan pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
Lebih terperinciKONDISI KETENAG PADA SEI(TOR INDUSTRI
KONDISI KETENAG PADA SEI(TOR INDUSTRI (Studi b us di Desa DAN TINGKtaT Oleh RUDI MUUANA DJNAWINATA A25.0258 RINGKASAN RUDI MULJANA DJAJAWINATA. KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN TINGKAT PENDAPATAN PADA SEKTOR
Lebih terperinciKONDISI KETENAG PADA SEI(TOR INDUSTRI
KONDISI KETENAG PADA SEI(TOR INDUSTRI (Studi b us di Desa DAN TINGKtaT Oleh RUDI MUUANA DJNAWINATA A25.0258 RINGKASAN RUDI MULJANA DJAJAWINATA. KONDISI KETENAGAKERJAAN DAN TINGKAT PENDAPATAN PADA SEKTOR
Lebih terperinciDAN PEHGENDALlAN SUMBERDAYA ALAM
KAJIAN PENDAPABA KhWASAN PROYEK RENABILI DAN PEHGENDALlAN SUMBERDAYA ALAM DANAU SIINGKARAK, SUMATERA BARAT Oleh EKO SiWl RUDBKUNCAHYO A 2?* 1165 RINGKASAN EKO SIWI RUDII
Lebih terperinciDAN PEHGENDALlAN SUMBERDAYA ALAM
KAJIAN PENDAPABA KhWASAN PROYEK RENABILI DAN PEHGENDALlAN SUMBERDAYA ALAM DANAU SIINGKARAK, SUMATERA BARAT Oleh EKO SiWl RUDBKUNCAHYO A 2?* 1165 RINGKASAN EKO SIWI RUDII
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pedesaan telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Teori
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan adalah suatu proses yang menunjukan adanya suatu kegiatan guna mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Strategi pembangunan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Industri kerajinan boneka kain di kecamatan Sukajadi merupakan salah
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Industri kerajinan boneka kain di kecamatan Sukajadi merupakan salah satu usaha kecil yang berkembang dan ditekuni oleh masyarakat Sukagalih di kecamatan Sukajadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Pasar Bandar Buat awal berdirinya merupakan sebuah pasar nagari, pasar
74 BAB V KESIMPULAN Pasar Bandar Buat awal berdirinya merupakan sebuah pasar nagari, pasar ini diperkirakan sudah ada sejak zaman belanda namun hanya sebatas untuk pasar untuk kebutuhan masyarkat nagari
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR Latar Belakang. di Indonesia, pemerintah membuat kebijakan salah satunya
BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia, pemerintah membuat kebijakan salah satunya dengan cara mengedepankan sektor industri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Sumatera Selatan memiliki lahan yang cukup luas dan banyaknya sungai-sungai yang cukup besar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan untuk mencapai Lumbung
Lebih terperinciINDUSTRIALISASI DAN MIGRASI TENAGA KERJA SEKTOR DI KOTA CILACAP
INDUSTRIALISASI DAN MIGRASI TENAGA KERJA SEKTOR DI KOTA CILACAP (Studi Kasus: Industri Besar-Sedang Di Kota Cilacap) TUGAS AKHIR Oleh: ANI KURNIATI L2D 001 403 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Asahan dikenal dengan daerah yang memiliki potensi akan sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di sektor pertanian adalah, tanaman
Lebih terperinciPROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
STRATEGI KAMPANYE POLITIK CALON INCUMBENT DAN PENDATANG BARU DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (Studi Kasus: Tim Kampanye Pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana dan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf di Kota Bogor,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah
BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah Penelitian dilakukan di Kecamatan Panumbangan, Sindangkasih dan Cihaurbeuti. Tiga kecamatan ini berada di daerah Kabupaten Ciamis sebelah utara yang berbatasan
Lebih terperinciKalori Protein Anggota Keluar~a Buruh Tani di Desa Sugihwaras, lceluarga buruh tani di pedesaan menarik untuk diteliti
POLA KERSA, PENDAPATAN DAM TAWAP KECUKUPAN KAEORP PROTEIN ANGGBTA KEEUARGA BUMUPH TAN1 DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN SAWADAN, KABUPATEN MADIUN JAWA TIMUR oleh KUSElSTYARINl JURUSAN GlZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA Dl KABUPATEN PACITAN PROPINSI JAWA TIMUR
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN RUMAH TANGGA Dl KABUPATEN PACITAN PROPINSI JAWA TIMUR Oleh : YENNY INDRA RAHMAWATI A14302069 PROGRAM STUD1 EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa pembangunan sekarang ini sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus tujuan pembangunan. Produktivitas
Lebih terperinciBAB IV PROFIL DESA 4.1. Aspek Geografis
27 BAB IV PROFIL DESA 4.1. Aspek Geografis Desa Pasawahan merupakan salah satu dari tiga belas desa yang ada di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Bagian Utara berbatasan dengan Desa Kutajaya, bagian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian Penentuan lahan pengamatan dan petak contoh Pengamatan hama
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada lahan petani di Desa Sungai Nanam, Alahan Panjang dan Salimpat, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Identifikasi
Lebih terperinciBAB VII HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA
62 BAB VII HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA 7.1 Harapan Masyarakat terhadap Pengembangan Ekowisata Pengembangan suatu kawasan menjadi kawasan ekowisata tentu saja akan menumbuhkan harapan
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL, TRIAKONTANOL DAN SELANG PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN TANAMAN JERUK KASTURI (Citrus mitis)
; i'+ PENGARUH KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL, TRIAKONTANOL DAN SELANG PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN TANAMAN JERUK KASTURI (Citrus mitis) JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciMANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA
MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA (Kasus: Kemitraan PT Pupuk Kujang dengan Kelompok Tani Sri Mandiri Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat) Oleh : ACHMAD
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Keadaan Geografis Desa Oluhuta Utara merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Luas
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PEMASARAN SAYURAN ORGANlK YAYASAN BlNA SARANA BHAKTI
~ ~ &w ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PEMASARAN SAYURAN ORGANlK YAYASAN BlNA SARANA BHAKTI Oleh PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRlBlSNlS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 THERESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, terutama bagi yang bermata pencaharian sebagai petani. Perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kehidupan sangat membutuhkan lahan, yang digunakan untuk pemukiman beserta sarananya juga untuk menopang kelangsungan hidup manusia, terutama bagi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan desa diarahkan untuk mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya dari masyarakat perdesaaan agar mampu lebih berperan secara aktif dalam pembangunan desa.
Lebih terperinciBAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN
27 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kuningan terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
12 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi. Menurut Bintarto dalam Budiyono (2003:3) geografi ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPENELITIAN PENDUDUK LANJUT USIA : KARAKTERISTIK, AKTIFITAS DAN TINGKAT KESEJAHTEWN KELUARGA
PENELITIAN PENDUDUK LANJUT USIA : KARAKTERISTIK, AKTIFITAS DAN TINGKAT KESEJAHTEWN KELUARGA (Kasus Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor Jawa Barat) Oleh : DEASSY MARLIA DESTIANI A. 29. 0951
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pembangunan ekonomi mempunyai empat dimensi pokok yaitu: (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau transformasi ekonomi, dan (4)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde Baru, maka akan kita peroleh suatu gambaran perkembangan yang taat asas. Maksudnya, produk unggulan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PROPINSI BALI TAHUN 2006
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PROPINSI BALI TAHUN 2006 OLEH WIDIYATI PAWIT SUWARTI H14084010 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia diarahkan untuk pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Termasuk dalam proses pembangunan adalah usaha masyarakat untuk
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI PADI DAN PALAWIJA PADA LAHAN KERING DI KALIMANTAN SELATAN
ANALISIS USAHATANI PADI DAN PALAWIJA PADA LAHAN KERING DI KALIMANTAN SELATAN (Studi Kasus di Desa Budi Mulia, Kabupaten Tapin) Oleh : Adreng Purwoto*) Abstrak Di masa mendatang dalam upaya mencukupi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berbeda-beda. Kekayaan itu menyebar ke seluruh daerah termasuk Sumatera
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Indonesia merupakan daerah yang kaya akan objek wisata berupa keindahan alam, kuliner, kebudayaan dan beraneka ragam serta tata cara kehidupan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyatnya. Menurut Tjiptoherijanto (2000) mobilitas penduduk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah upaya suatu negara dalam menciptakan kesejahteraan rakyatnya. Menurut Tjiptoherijanto (2000) mobilitas penduduk merupakan bagian integral
Lebih terperinci