Dl PROVEN PIW-TRWNSMIGRASI SUNGAI INTAN PT. PERKEBUNAN V, PROPlRlSl RiAU

Transkripsi

1

2 SERTA ANALISIS FINANSIAL Dl PROVEN PIW-TRWNSMIGRASI SUNGAI INTAN PT. PERKEBUNAN V, PROPlRlSl RiAU Oleh TEDDY Y. DANAS JURUSAN TANAH. FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1990

3 RINGKASAN TEDDY Y. DANAS. Perencanaan dan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit serta Analisis Finansial di Proyek PIR- Transmigrasi Sungai ~ntan, PT. Perkebunan V, Propinsi Riau (dibawah bimbingan SANTUN R.P. SITORUS)., Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dengan pola PIR, dan sekaligus mengkaji manfaat investasi usaha pengembangan melalui mlisa kelayakan proyek PIR Transmigrasi sehingga dapat menghilangkan keragu-raguan pngusaha (per- usahaan inti), investor, pengusaha bank, dan para penentu kebijaksanaan pemerintah, mengenai manfaat investasi ter- sebut, serta melakukan analisis terhadap prospek hubungan plasma-inti. Dengan demikian dapat dijadikan evaluasi dan perbaikan terhadap program PIR-TRANSMIGRASI dimasa mendatang. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah PIR - Transmigrasi Sungai Intan dan Kebun Sungai Rokan, PT. Perkebunan V, Propinsi Riau. Analisis mengenai teknik budidaya tanaman kelapa sawit di areal perkebunan Sungai Intan dilakukan dengan cara mengamati langsung di lapang dan melakukan diskusi dengan para pengelola kebun Sungai Intan. Analisis perencanaan penggunaan lahan dan pola tanam dilakukan berdasarkan potensi lahan dan penyebaran h6, di wilayah studi.

4 Analisis manfaat investasi dan kelayakan usaha di- tinjau dari kriteria investasi dengan tolok ukur Nilai Kini Bersih (NKB), Tingkat Keuntungan Intern (TKC) dan - Net Benefit Cost Ratio (Net - B/C). Metode ini dilakukan dengan menggunakan bunga potongan sebesar 16 persen pertahun dan cakrawala waktu (n) 26 tahun. Analisis kepekaan dilakukan untuk mencari faktor yang mempengaruhi nilai manfaat in- vestasi, dan sekaligus untuk membuktikan kekemran hipotesa. Tiga peubah penting digunakan dalam analisis kepekaan ini ialah: (1) kenaikan biaya (cost/expence increase) 10 %, (2) penurunan pendapatan (rvenue decrease) 10 %, dan (3) tertundanya produksi selama satu tahun ( production delay in time one year ) Analisis hubungan plasma-inti dilakukan dengan meng- gunakan metode analisis SWOT (Strength,Wahess, OFportunity, Threath), sehingga dapat diketahui segala kekuatan, ke- lemahan, peluang dan ancaman dalam pola hubungan plasma- inti. Sebagai hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Penggunaan lahan di wilayah Sungai Intan telah sepenuhnya dilaksanakan, yaitu pada lahan-lahan dengan kelas kesesuaian lahan S3n-d san S2n telah dikembangkan bagi tanaman kelapa sawit, dan tamm3n pangan lahan kering, sedangkan kelas N2f-g di jadikan sebagai daerah konservasi.

5 2. Penaman tanaman pangan dilahan petani peserta di- lakukan pada bulan Juli yaitu padi gogo disusul ber- turut-turut dengan kacang tanah dan kacang hijau. Areal lahan pekarangan pada bulan Juli ditanami jagung, kemudian dilanjutkan dengan penanaman cabai kriting, sedangkan ubi kayu ditanam sepanjang tahun di areallahan pangan dan pekarangan. 3. Perencanaan dan pengelolaan kebun kelapa sawit di wilayah studi telah cukup baik dan terarah, meskipun masih terdapat kelemahan-kelamahan dalam ~lakukan pe- ngelolaan, terutama pada tahap pembukaan lahan, pem- bibitan dan pemanenan. 4. Pengembangan kebun kelapa sawitdi lahan petani peserta layak dilaksanakan, karena NKB psitif ( ,-), TKI>i* (TKI = 24.8 %) dan Net B/C>1 (1.94) dengan MPI = 11 tahun. 5. Pengembangan kebun kelapa sawit di lahan inti, layak dilaksanakan, karena NKB positif ( ,-) TKI>i* (TKI = 18.9 %) dan Net B/C >1 (1.221, dengan - MPI = 18 tahun. 6. Analisis kepekaan menghasilkan kesimpulan sebagai ber- ikut : a. Kelayakan investasi hanya dapat dicapai apabila pengembangan kebun dilaksanakan secara teknis efisien, sehingga biaya dapat ditekan dan hasil penjualan dapat ditingkatkan.

6 b. Faktor-faktor luar yang ikut rcenpngaruhi manfaat investasi ialah biaya produksi, harga jual, bunga kredit, dan cakrawala waktu (time horizon). 7. Analisis kriteria investasi dan analisis kepekaanada-, lah penting, karena dapat digunakan untuk menilai kelayakan usaha dan perkembangan investasi jangka pan j ang. 8. Dari hasil analisis hubungan plasma-inti dapat di- ketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan anmyanq ditimbulkan setiap menjalin hubungan antara kedua komponen tersebut. Aspek kekuatan ddam huhqan plasm- inti meliputi: pola pemilikan lahan, proporsi luasan kebun plasma-inti yang tepat, ~engelolaan tehnis kebun yang baik dan teratur, sistem kerjasama antara petani plasma dengan perusahaan inti melaluiperjanjianyanq kuat, dan status perusahaan inti yang mantap. Aspek kelemahannya adalah pengusahaan lahan pangan dan pekarangan belum optimal, organisasibelum berfungsi, hubungan plasma-inti bersifat tehnis. Aspek peluang untuk mewujudkan hubungan plasma-inti yang serasi antara lain melalui bimbingan, petunjuk,dan dorongan dari perusahaan inti, dan pemasaran produksi TBS pe- serta yang terjamin. Sedangkan ancaman yang mungkin timbul adalah waktu penyerahan/konversi tanaman kelapa sawit belum seluruhnya memenuhi syarat dipmen, msalah keragaman lahan yang dikonversi, dan ppulasi tanaman

7 per hektar yang tidak sama, adanya pemahaman kurang terhadap mekanisme program PIR-Trans, yang serta petani plasma menjual hasilnya keluar perusahaan inti. 9. Analisis terhadap hubungan plasma-inti dapat dijadikan evaluasi dan perbaikan program PIR Trans dimasa mendatang.

8 PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT SERTA ANALISIS FINANSIAL DI PROYEK PIR-TRANSMIGRASI SUNGAI INTAN PT. PERKEBUNAN V, PROPINSI RIAU oleh Teddy Y. Danas Laporan penelaahan masalah khusus sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor 1990

9

10