Vol. 13, No.3, Desember 1999

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Vol. 13, No.3, Desember 1999"

Transkripsi

1 Vl. 13, N.3, Desember 1999 PENGENDALIAN MUKA AIR TANAH MENGGUNAKAN SISTEM KENDALl F AZI SEDERHANA Grundwater Level Cntrl with a Simple Fuzzy Cntrl System X Marzan A. Iskandar l, Yanti Susanti 2, Satyant K Saptm 3, Budi I. Setiawan 4 Abstract This paper prpses a methd fr cntrlling grundwater level in rder t maintain a certain desired height by using a simple fuzzy cntrl system. The cntrl signal is determined by evaluating the state f water surface height deviatih frm the desired height n a 4 quadrant phase plane. The cntrl signal is then used t determine the number f drainage r irrigatin pumps, which must be perated. Simulatin using actual datafrm thejield shws that the prpsed methd is very effective t maintain the desired height f water surface. This methd is very simple, therefre it can be easily implemented using a persnal cmputer r a micrcntrl/er, r up-laded t a P LC (Prgrammable Lgic Cntrller). Keywrds: grundwater level, drainage, irrigatin, fuzzy cntrl PENDAHULUAN Pengellaan lahan basah untuk pertanian khususnya prduksi pangan merupakan salah satu masalah yang semakin mendesak penyelesaiannya dalam sistem pertanian mdern. Walaupun air di laban tersedia dalam jumlah cukup melimpah, permasalaban belum terselesaikan karena adanya spesifikasi lingkungan lkal, baik tanah itu sendiri maupun kndisi iklimnya. Pengellaan lahan menghadapi beberapa kendala diantaranya dalam penentuan pla pengaturan air, pla pencegahan keasaman dan pla penanaman yang ptimum dengan memperhatikan keberlanjutan prduksi. Pengendalian tata air biasanya dilakukan dengan membuat sistem irigasi dan drainase yang dilakukan secara gravitasi. Akan tetapi metde ini tidak memadai bila digunakan pada lahan yang berada pada wjlayah yang relatif datar dan cenderung 1,2 Direktrat Teknlgi Infrmasi dan Elektrnika, BPP Teknlgi Lt 21 Gedung BPPT II, JI. M.H. Thamrin n.8 Jakarta 10340, marzan@inn.bppt.g.id. 3,4 Center fr Research n Engineering Applicatin in Trpical Agriculture (CREATA-LP), IPB. PO BOX 220 Bgr 16002, ergtrn@ipb.wasantara.net.id. 66

2 ~ KETEKNIKAN PERTANIAN selalu tergenang air. Lebih-Iebih bila kndisi tersebut disertai dengan pla fluktuasi muka air tanah yang lang sung dipengaruhi leh curah hujan lkal atau pasang surut. Untuk menjamin permukaan air tanab pada ketinggian yang diinginkan pada kndisi semacam itu, maka diperlukan pmpa irigasi dan pmpa drainase yang dapat diperasikan sesuai dengan keperluan. Penggunaan pmpa secara manual masih kurang memadai karena pla kesetimbangan air yang sulit diperkirakan, di sam ping terbatasnya kemampuan dan keandalan peratr di lapangan. Oleh sebab itu, implementasi sistem kendali perlu dilakukan dalam pengendalian muka air tanah. Dalam makalah ini diusulkan suatu sistem pengendalian tinggi muka air tanah dengan menggunakan teknik kendaji fazi (fuzzy lgic cntrl). Teknik pengendalian ini dipilih karena mdel sistem yang digunakan merupakan sistem nnlinear yang dirumuskan dari data aktual di lapangan. Dengan sistem kendali fazi, mdel yang diperleh dapat diperlakukan sebagaimana adanya tanpa memerlukan penyederhanaan. Metde kendali fazi yang diusulkan dalam makalah ini sangat sederhana dan mudab diimplementasikan dalam perangkat kmputer pribadi, mikrkntrler maupun Prgrammable Lgic Cntrller (PLC). Simulasi pengendalian dengan menggunakan mdel nn-linear yang didasarkan pada data aktual di lapangan menunjukkan bahwa sistem kendali fazi yang diusulkan sangat efektif untuk mendapatkan dan menjaga tinggi permukaan air tanah pada level yang diinginkan. MODEL SISTEM Mdel sistem yang digunakan dalam studi ini adalah sutu petak lahan pasang surut yang diperlihatkan dalam Gambar 1. Karakteristik ketinggian permukaan air di saluran tersier pada lahan ini diperlihatkan pada Gambar 2 yang diperleh dari data aktual di lapangan (Susant and Muslimi, 1997). Karakteristik tinggi permukaan ini didekati dengan persamaan plinmial piece-wise pangkat tiga, h;(t) = a; + bit + c/ + d/ (1) Dengan, a, b, c dan d adalah knstanta piece-wise plinmial, h adalah ketinggian permukaan air tanah pada pengambilan data ke-i. STRATEGIPENGENDAL~ Untuk mengendalikan tinggi permukaan air tanah di laban prduksi pangan seperti diperlihatkan pada Gambar 1, digunakan pmpa drainase dan pmpa irigasi sebanyak masing-masing 4 unit. Kapasitas pmpa ditentukan berdasarkan kapasitas pmpa yang terdapat di pasaran dan disesuaikan dengan kebutuhan pengendalian. Pengperasian pmpa irigasi atau drainase sesuai dengan ketinggian permukaan aktual relatif terhadap ketinggian permukaan yang diingin-kan. Selain itu jumlah pmpa yang diperasikan juga disesuaikan dengan kndisi besar kecilnya selisih ketinggian tersebut. 67

3 Vl. 13, N.3, Desember 1999 Permukaan Air yang Dikendalikan kigasil~ Drainase: : Tanah untuk Prduksi Pangan Gambar 1. Skema petakan lahan PEMECAHAN DENGAN LOGIKA FAZI SEDERHANA Sistem kendali fazi (fuzzy lgic cntrl) adalah suatu sistem pengendalian yang didasarkan pada sejumlah aturan kendali Jika - Maka (if- then cntrl rules) yang disusun leh serang ahli atau serang yang berpengalaman maupun didasarkan pada prses penyetelan. Bagian Jika ruerupakan pernyataan mengenai kndisi aktual sistem yang akan dikendalikan, sementara bag ian Maka merupakan tindakan yang harus diambil agar tujuan pengendalian tercapai. Dalam makalah ini digunakan metde sistem kendali fazi sederhana yang prinsip pengendaliannya ditunjukkan pada Gambar 3. Pada Gambar 3, kndisi (state) vlume air pad a lahan yang akan dikendalikan direpresentasikan dengan deviasi E dan peru bah an deviasi LiE dari ni!ai akt\.lal terhadap nilai yang diingin-kan, yang g (ij c ~ E 1.5 ('II "iii... «1 g 0.5 c i= Tlnggi Air Dalam Kanal Han Gambar 2. Pla tinggi air harian suatu lahan pasang surut 68

4 ~ KETEKNlKAN PERTANIAN fl.t1e II DRAINASE I E IV GZ Gambar 3. Diagram Bidang Fasa Wltuk Menetapkan Strategi Kendali Fazi diamati pada setiap waktu sampling T. Untuk memudahkan pengamatan keadaan (state) vlume air, nilai E dan L1E diubah dalam krdinat plar D dan () dari titik p (D, B) dengan hubungan sebagai berikut: Dk = ~E2k + 1; 2 6E 2 k (2) Ok = COS-I Ek Dk kt 5: t < (k + l)t (3) (4) dengan, D adalah magnitud, () adalah sudut fasa, Ji adalah parameter yang dapat disetel, t adalah waktu dan k = 1,2,3,... Pengperasian pmpa drainase atau pmpa irigasi tergantung pada psisi vektr Dk dalam bidang fasa dan magnitudnya. Bila Dk berada pada Kuadran I, ini berarti bahwa ketinggian muka air berada pada level yang lebih tinggi daripada ketinggian yang diinginkan. Di sam ping itu jumlah air cenderung bertambah, karena air masuk ke lahan. Ini berarti pmpa drainase harus diperasikan untuk mengu-rangi vlume air di lahan dan mengusahakan agar level ketinggian permukaan air dapat mencapai level yang diinginkan, yaitu titik 0 secepat mungkin. Sebaliknya, bila Dk berada pada Kuadran III, berarti bahwa ketinggian muka air berada pada level yang lebih rendah daripada ketinggian yang diinginkan. Di samping itu jumlah air cenderung berkurang, karena air mengalir keluar lahan. Ini berarti pmpa irigasi harus diperasikan untuk menambah vlume air di lahan dan mengusahakan agar level ketinggian permukaan air dapat mencapai level yang diinginkan secepat mungkin. Kuadran II dan Kuadran IV merupakan daerah dimana pmpa irigasi atau drainase dapat berperasi, sedangkan disepanjang garis zer. GZ pmpa dminase maupun irigasi sarna 69

5 Vl. 13, N.3, Desember 1999 N 1 t-----'"' p N,UNr,UP: I I L~ _ 1t/2 Bk 21t/2 31t/2 41t/2 Gambar 4. Fungsi Keanggtaan Sudut Fasa e sekali tidak berperasi. Garis GZ merupakan garis perpindahan pengperasian dari drainase ke irigasi atau sebaliknya. Berdasarkan lgika aturan di atas, maka dapat dibuat suatu fungsi keanggtaan fazi dari sudut fasa B seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Pada gam bar 4, N dan P adalah label Fungsi Keanggtaan Sudut hsa, yang menunjukkan kndisi perasi pmpa drainase (N: Negatit) dan pmpa irigasi (P: Psitit). f.ln dan,up adalah grade yaitu derajat keanggtaan sudut fasa B k terhadap label N dan P dari fungsi keanggtaan tersebut. Berdasarkan pada fungsi keanggtaan pada Gambar 4, maka sinyal kendali setara dengan inferensi sebagai berikut: Uk ::::: fl.n - fl.1' (5) fl. N + fl. l' Selanjutnya terhadap magnitud D k, sinyal Uk akan membesar dengan membesarnya Dk serta mengecil dengan mengecilnya nilai tersebut. Berdasarkan lgika ini dapat dibuat suatu fungsi keanggtaan seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Pada Gambar 5, G adalah label Fungsi Keanggtaan magnitud D k, yang menunjukkan banyaknya air yang harus dipmpakan dari atl;lu ke G Gambar 5. Fungsi Keanggtaan Magnitud 70

6 ~ KETEKNlKAN PERTANIAN lahan, Jil) adalah grade yaitu derajat keanggtaan magnitud Dk terhadap fungsi keanggtaan tersebut. Berdasarkan pada fungsi keanggtaan pada Gambar 5, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sinyal kendali setara dengan derajat keanggtaan Dk atau, (6) Lebih lanjut, nilai maksimum sinyal kendali dibatasi pada suatu nilai U,1l yang besamya disesuaikan dengan nilai ptimalnya dari hasil penyetelan serta kelayakannya secara teknis. Dengan menggabungkan dari semua lgika yang dijelaskan di atas, kita dapatkan suatu frmula inferensi fazi untuk menentukan Uk sebagai berikut: U - /in - f.ll' U (7) k - f.ln + f.l p J1 D m Dari hubungan, J.1 p = 1-J.1 N (8) maka didapat suatu bentuk persamaan yang sederhana berikut ini: Uk = (l-2j.1n)j.1 D U m (9) Dalam makalah ini, nilai U m adalah jumlah pmpa yang digunakan. Dengan demikian dapat digunakan hubungan sebagai berikut: -Um=Uk~ PD=U m, - U m < Uk :5, -U m + I ~ PD =U m - I Um> Uk ~Um-I~ PI =U m -I, Uk = U m -==> PI =U m (10) dengan, PI adalah pmpa irigasi dan PI) adalah pmpa drainase yang harus diperasikan. Selanjutnya, dalam simulasi ini, nilai PI atau PI) yang selanjutnya dituliskan PID dimasukkan ke dalam persamaan berikut ini: V;(t) =(ai+bit+c/+d/)a + PID Qp (II) Dengan A adalah luas saluran air pada laban dan Qp adalah kapasitas pmpa, PID=PI) bila pmpa yang diperasikan adalah pmpa drainase dan PID=PI bila pmpa diperasikan adalah pmpa irigasi. MEN SET PARAMETER UNTUK OPTIMASI PENGENDALIAN Untuk mengptimalkan hasil pengendalian beberapa parameter fazi, yaitu /J dan h yang tel~h dijelaskan sebehimnya harus diset pad a nilai yang meminimumkan suatu indeks perfrmansi tertentu. Dalain makalah ini indeks perfrm ansi Ip dipilih sebagai berikut. n 2 I p= IEk (12) k=l dengan, n adalah jumlah data. Dengan menggunakan Ip 1m, akan diperleh parameter /J dan h yang ptimal bagi pengendalian. Sebagai tambahan, kapasitas dan jumlah pmpa juga mempengaruhi nilai II' SIMULASI KOMPUTER Simulasi kmputer dalam makalah ini menggunakan prgram kendali yang ditulis dalam bahasa pemrgraman Pascal. Prgram Ini secara sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: generatr 71

7 Vl. 13, N.3, Desember g 1.5 J ~ c :i g c: 0.5 1= Hari Gambar 6. Pla Tinggi Permukaan Air Kanal Tanpa Pengendalian (Set Pint = 1.5 m) untuk menghasilkan nilai tinggi muka air kanal, perhitungan untuk sistem kendah dan umpan balik ke dalam sistem. Gambar 6 menunjukkan pla tinggi permukaan air kanal tanpa pengendalian. Sumbu tegak menunjukkan ketinggian muka air tanah, '\ dimana ketinggian 2 m merupakan permukaan tanah. Pla ini akan dikendalikan untuk memperleh ketinggian 1,5 m atau 0,5 m di bawah permukaan tanah. Pengendalian dengan metde yang diusulkan dalam makalah ini menghasilkan pla yang ditunjukkan pada gam bar 7. Dari Gambar7 terlihat bahwa titik set pint 1,5 dapat didekati secara knsisten sepanjang pengamatan dengan deviasi maksimum sekitar 0,2 m. Deviasi ini disebabkan karena terbatasnya jumlah pmpa yang digunakan yaitu 4 unit masing-masing untuk pmpa drainase dan pmpa irigasi dengan kapasitas 2,5 m 3 /jam. Jadi, penggunaan sistem kendali fazi sederhana yang diusulkan dapat mengendalikan tinggi permukaan air tanah dengan efektif. Dalam prgram ini, terdapat beberapa nilai yang dapat diset untuk mendapatkan hasil pengendalian yang terbaik. Nilai-nilai yang dapat diset ini adalah: ii, h serta VIII (Jumlah pmpa) dan Qp (Kapasitas Pmpa). Tabel 1. Beberapa parameter fazi yang diset dan nilai indeks perfrmansinya. Perfrmansi Indeks Perfrmansi Jp pada kndisi tanpa pengendalian diperleh sebesar 1331,73. Dengan mengubah - nilai ii dan h, nilai Jp dapat diminimumkan. Berdasarkan hasil eksperimen, Indeks Perfrmansi sebesar 69,23 dicapai pada nilai ii = 0.05 dan h = Untuk mengetahui pengaruh pengesetan kapasitas pmpa terhadap 72

8 ~JdIA KETEKNlKAN PERT ANIAN 2 I 1.5 iii c: ~ ~ iii Q l;i Hari - _. Gambar 7. Pla Tinggi Permukaan Air Kanal Sesudah Pengendalian sistem kendali, beberapa eksperimen dengan kapasitas pmpa yang berbeda-beda telah dilaksanakan. Untuk eksperimen-eksperimen ini, Ji = 0.05 danji = Tabel 2. Hubungan Antara Kapasitas Pmpa dengan Indeks Perfrmansi. Kapasitas Indeks Pmpa Perfrm ansi (m 3 /jam) , , , ,07 KESIMPULAN Makalah ini telah menyajikan suatu metde kendali fazi sederhana untuk mengendalikan permukaan air tanah pada lahan prduksi pangan. Sinyal kendali ditentukan dengan suatu perhitungan yang disimpulkan dari kndisi titik deviasi tinggi permukaan air terhadap tinggi yang diinginkan. Simulasi kmputer dengan menggunakan mdel yang dibuat berdasarkan data aktual di lapangan menunjukkan metde ini bekerja dengan baik. Metde yang digunakan sangat sederhana, sehingga dapat dengan mudah diimplementasikan baik menggunakan kmputer PC? mikrkntrler atau di up-lad pad a PLC. Ucapan Terima Kasih Riset ini merupakan bagian dari RUT VII berjudul Pengmbangan Sistem Tata Air Terkendali untuk Pertanian Lahan Gambut. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dewan Riset Nasinal atas dukungan finansial dalam menyelenggarakan riset ini. Daftar Pustaka Sugen, "Fajii Seigy", Nikkan Kgy Shinbunsha, Tky, 1988 (Bhs. Jepang). Bear, J and A. V~rruijt, "Mdeling Grundwater Flw and Pllutin", Drdrecht, Reidel Publishing Cmpany, Hlland, Setiawan, B.I., "Prediksi Air Tanah dan Knsentrasi Bahan Pencemar Dalam Akifer dengan Metda Finite Element", 73

9 Vl. 13, N.3, Desember 1999 Pr siding Seminar Pengellaan dan Pemanfaatan Airtanah Berwawasan Lingkungan di Daerah Pesisir, BPPT, Jakarta Oktber Iskandar, Syahputera, Trihatm, Triputra, Prasety, "Applicatin f Fuzzy Cntrl System in Palm Oil Prcessing Plant", Seminar Quality in Research, VI, Jakarta, Saptm, S. K., "Tata Air Lahan Basah dengan Sistem Kendali Fuzzy", Thesis Master, Prgram Pasca Sarjana IPB, Bgr, Susant, R.H. and Muslimi Water Resurces Develpment and Pssible Crpping Pattern On The Reclaimed Tidal Swamps In Indnesia. Prceedings 7th Internatinal Drainage Wrkshp. Vl(3). Nv , Penang, Malaysia. 74

PENGANTAR SISTEM KENDALI

PENGANTAR SISTEM KENDALI 1 I PENGANTAR SISTEM KENDALI Deskripsi : Bab ini memberikan gambaran secara umum mengenai sistem kendali, definisi-definisi, pengertian sistem kendali lingkar tertutup dan sistem kendali lingkar terbuka,

Lebih terperinci

DESAIN FUZZY STATE MACHINE UNTUK MENGHASILKAN VARIASI RESPON NPC (NON-PLAYABLE CHARACTER) PADA SEBUAH GAME

DESAIN FUZZY STATE MACHINE UNTUK MENGHASILKAN VARIASI RESPON NPC (NON-PLAYABLE CHARACTER) PADA SEBUAH GAME DESAIN FUZZY STATE MACHINE UNTUK MENGHASILKAN VARIASI RESPON NPC (NON-PLAYABLE CHARACTER) PADA SEBUAH GAME Surya Adi Wijaya 1, Susi Juniastuti 2, Supen Mardi SN 3, Mch. Hariadi 4 Pasca Sarjana Jurusan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) Nur Aida Amalia, Nurul Syefira Fatayatunnajmah, Bintang Iwhan Mehady Jurusan Teknik Kimia, Pliteknik Negeri Bandung, Bandung 40012

Lebih terperinci

SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH

SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 1411-4216 SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH Jhan Utm Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknlgi Industri UNPAR

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MONITORING BANDWIDTH INTRANET DI PUSPIPTEK-BPPT

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MONITORING BANDWIDTH INTRANET DI PUSPIPTEK-BPPT PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MONITORING BANDWIDTH INTRANET DI PUSPIPTEK-BPPT Susant Raya Stx.raya@gmail.cm Suma Handi Winata handi.winata@yah.cm William william.tjhaw@gmail.cm Taslim Rchmadi ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Desa Suban Kecamatan Tungkal Ulu di kabupaten Tanjung Jabung Barat,

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Desa Suban Kecamatan Tungkal Ulu di kabupaten Tanjung Jabung Barat, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lkasi Penelitian Lkasi analisis ketersediaan air yang ditijau adalah di Daerah irigasi Suban, tepatnya di Desa Suban Kecamatan Tungkal Ulu di kabupaten Tanjung Jabung Barat,

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Matakuliah : Lgika Fuzzy Kde : TSK-710 Teri : 2 sks Praktikum : - Deskripsi Matakuliah Standar Kmpetensi Prgram Studi : Himpunan Fuzzy dan Lgika Fuzzy: mtivasi,

Lebih terperinci

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT H-1 MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT Lely Qdrita Avia LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) 2012 Kndisi yang

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Infrmatika S1 Object Oriented Analysis and Design Pendahuluan Disusun Oleh: Egia Rsi Subhiyakt, M.Km, M.CS Teknik Infrmatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 AGENDA PERKULIAHAN Kntrak

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT OF DATAFLOW CONTROL PROTOCOL (DCP) ON THE ETHERNET NETWORK TO MONITOR PLANT

THE DEVELOPMENT OF DATAFLOW CONTROL PROTOCOL (DCP) ON THE ETHERNET NETWORK TO MONITOR PLANT Prceeding, Industrial Electrnic Seminar 2000 (IES 2000) Graha Institut Teknlgi Sepuluh Npember, Surabaya, Octber 18 th -19 th,2000 Abstract THE DEVELOPMENT OF DATAFLOW CONTROL PROTOCOL (DCP) ON THE ETHERNET

Lebih terperinci

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Prsiding Seminar Nasinal Sains dan Teknlgi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 Nvember 2008 RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED B. M. Wibawa, I M. Jni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Grup

Lebih terperinci

Kompresi Pohon dengan Kode Prüfer

Kompresi Pohon dengan Kode Prüfer Kmpresi Phn dengan Kde Prüfer Ygi Salm Mangntang Pratama(13511059) 1 Prgram Studi Teknik Infrmatika Seklah Teknik Elektr dan Infrmatika Institut Teknlgi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indnesia

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

Vol: 3 No. 2 September 2014 ISSN:

Vol: 3 No. 2 September 2014 ISSN: NLIS PERFORMNSI SISEM KENDLI FREKUENSI ENG LISRIK MULIMESIN DENGN MEOD LINER QUDRIC REGULOR (LQR) Heru Diby Laksn* dan M. Reza Permana** *Staff Pengajar Jurusan eknik Elektr Universitas ndalas **Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER BAB I PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER Di tahun 1970-an dan awal 1980-an terlihat perpaduan dari bidang ilmu kmputer dan kmunikasi data yang secara mendalam mengubah teknlgi, prduksi-prduksi

Lebih terperinci

Modifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata

Modifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata Mdifikasi Mtif Kain Tradisinal Menggunakan Cellular Autmata Purba Daru Kusuma Prgram Studi Sistem Kmputer Universitas Telkm Bandung, Indnesia purbdaru@gmail.cm Abstrak Metde cellular autmata telah diimplementasikan

Lebih terperinci

RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI

RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI Seminar Nasinal Peternakan clan Vetermer 1000 RESPON PETERNAKAN AYAM RAS PEDAGING TERHADAP KONDISI KRISIS EKONOMI Kats kunch Respn, ayam ras pedaging, pendapatan ELAN MAssutAN', A. PRIYANTO, dan U. KusNAD12

Lebih terperinci

Kajian Unjuk Kerja Sistem Pneumatic Hydrolic Pada Komponen Katup Kontrol (Control Valve)

Kajian Unjuk Kerja Sistem Pneumatic Hydrolic Pada Komponen Katup Kontrol (Control Valve) 15 Kajian Unjuk Kerja Sistem Pneumatic Hydrlic Pada Kmpnen Katup Kntrl (Cntrl Valve) Ade Elbani Jurusan Teknik Elektr Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pntianak E-mail : adeelbani@yah.cm Abstract

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN TEORI KEJURUAN

KISI-KISI UJIAN TEORI KEJURUAN KISI-KISI UJIAN TEORI KEJURUAN Jenis Seklah Kmpetensi Keahlian Kde Kurikulum Alkasi waktu Jumlah dan Bentuk Sal Tahun Ajaran : Seklah Menengah Kejuruan : Kimia Industri : 7294 : K13 : 120 menit : Pilihan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS dan PEMBAHASAN 4.1 Prfil Perusahaan PT. Megah Lestar Packind adalah perusahaan yang bergerak di bidang Percetakan kardus yang mulai berdiri sejak 9 Maret 1988 dengan lkasi yang bertempat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGUBAH LATAR BELAKANG VIDEO

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGUBAH LATAR BELAKANG VIDEO PENGEMBANGAN APLIKASI PENGUBAH LATAR BELAKANG VIDEO Rudy Adipranata 1, Djni Haryadi Setiabudi 2, Henry Tedjwarsit Fakultas Teknlgi Industri, Jurusan Teknik Infrmatika, Universitas Kristen Petra, Jl. Siwalankert

Lebih terperinci

Uji Coba Teknologi Pertanian Novelgro pada Tanaman Padi

Uji Coba Teknologi Pertanian Novelgro pada Tanaman Padi Lapran Uji Cba Teknlgi Nvelgr pada Padi Uji Cba Teknlgi Pertanian Nvelgr pada Tanaman Padi ABSTRAK Percbaan ini dirancang untuk memberikan gambaran manfaat penerapan teknlgi pertanian Nvelgr pada tanaman

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Energi Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Energi atau yang sering disebut tenaga, adalah suatu pengertian yang sering

Lebih terperinci

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari )

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari ) Prsiding Seminar Nasinal Manajemen Teknlgi III Prgram Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN LINGKUNGAN PERTANIAN

PENGENDALIAN LINGKUNGAN PERTANIAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN PERTANIAN Teknik Pengendalian Bio-Lingkungan Disampaikan untuk Kuliah Mekanisasi Pertanian di FAPERTA Outline 1 2 Pengendalian Berbasis Waktu 3 Pengendalian Denition Pengendalian

Lebih terperinci

PEMETAAN KONDISI FISIK JALAN DAN DRAINASE ZONA-2 KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE KOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMETAAN KONDISI FISIK JALAN DAN DRAINASE ZONA-2 KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE KOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PEMETAAN KONDISI FISIK JALAN DAN DRAINASE ZONA-2 KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE KOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN Syafruddin Rauf Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta FORM B.3 (Perkembangan Bulan 5-6) Judul: Pengembangan Prttip klaster peragaan hands-n interaktif bidang Antariksa untuk Science Center Pntianak,Kalimantan Barat Kde: SIDa.H.7 K/L: LEMBAGA PENERBANGAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

Computer Aided Design / Computer Aided Manufactur [CAD/CAM]

Computer Aided Design / Computer Aided Manufactur [CAD/CAM] Cmputer Aided Design / Cmputer Aided Manufactur [CAD/CAM] Dewi Handayani Untari Ningsih Fakultas Teknlgi Infrmas, Universitas Stikubank Semarang email : dewi@unisbank.ac.id ABSTRAK : Cmputer-aided design

Lebih terperinci

TEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC

TEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC 60 TEKNIK KENDAI 5 KONVERTER DC-DC 5. Pendahuluan Pada aplikasi knverter dc-dc sebagai catu daya mde penyaklaran tentunya diinginkan dapat memberikan tegangan keluaran yang tetap pada keadaan mantap ataupun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Prduksi Lading dan Scheduling merupakan salah satu pin dalan fungsi dan kegiatan pengawasan prduksi. Pemuatan (Lading) mempunyai

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI SIKLUS COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) GAS TURBINE GENERATOR TERHADAP BEBAN OPERASI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK

ANALISIS EFISIENSI SIKLUS COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) GAS TURBINE GENERATOR TERHADAP BEBAN OPERASI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK ANALISIS EFISIENSI SIKLUS COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) GAS TURBINE GENERATOR TERHADAP BEBAN OPERASI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK * Dr. Ir. Eflita Yhana, MT a, Rig Muhammad Herriza b a,b Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN VALIDASI

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN VALIDASI BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN VALIDAI IV.1 Penglahan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data prduksi sumur minyak yang berasal dari 16 sumur hrisntal di lapisan pasir 1950. eperti yang terlihat

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Hasil studi perencanaan yang telah dilakukan menyimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Kebutuhan air untuk peningkatan prsen pelayanan hingga 56,89% pada tahun

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI POMPA AIR DC TENAGA SURYA

PEMODELAN DAN SIMULASI POMPA AIR DC TENAGA SURYA PEMODELAN DAN SMULAS POMPA AR DC ENAGA SURYA Mhammad aufik *, aufik ** *) Departemen eknik Elektr Universitas Padjadjaran Bandung, ndnesia **) Electrical Engineering Department Califrnia Plytechnic State

Lebih terperinci

Kalkulasi Bantuan Korban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculation Using Expert System)

Kalkulasi Bantuan Korban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculation Using Expert System) Kalkulasi Bantuan Krban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculatin Using Expert System) Khtimul Anwar 1), Hindayati Mustafidah 2) 12 Prgram Studi Teknik Infrmatika

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Riset Operasi Sejak revlusi industri, dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kmpleksitas rganisasi-rganisasi perusahaan. Bagian

Lebih terperinci

permintaan. Sedangkan untuk faktor - faktor lain dianggap tetap (tidak diteliti). Penelitian

permintaan. Sedangkan untuk faktor - faktor lain dianggap tetap (tidak diteliti). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Materi Penelitian Pada penelitian ini akan membahas bagaimana menentukan atau memperkirakan vlume prduksi berdasarkan variabel bahan baku, jam kerja, biaya prduksi dan

Lebih terperinci

Naskah Tutorial. QM for Windows. Budi Harsanto, MM. 0 P a g e

Naskah Tutorial. QM for Windows. Budi Harsanto, MM. 0 P a g e Naskah Tutrial QM fr Windws Budi Harsant, MM 0 P a g e Daftar Isi Kata Pengantar... 2 Pendahuluan... 3 Metde Kuantitatif untuk Bisnis... 3 Sekilas QM fr Windws... 3 Instalasi QM fr Windws... 5 Spesifikasi

Lebih terperinci

Desain Sensor Getaran Frekuensi Rendah Berbasis Fluxgate

Desain Sensor Getaran Frekuensi Rendah Berbasis Fluxgate J.Ot.Ktrl.Inst (J.Aut.Ctrl.Inst) Vl 3 (), 011 ISSN : 085-517 Desain Sensr Getaran Frekuensi Rendah Berbasis Fluxgate 1 Yulkifli, 1 Hufri, Mitra Djamal, 3 Rahmndia Nanda Setiadi 1 KK Fisika Instrumentasi,Prdi

Lebih terperinci

5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi

5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi Arsitektur Sistem Kmputer MEMORI Memri adalah bagian dari kmputer tempat prgram prgram dan data data disimpan. Istilah stre atau strage untuk memri, meskipun kata strage sering digunakan untuk menunjuk

Lebih terperinci

KOMPUTASI PARALEL ASINKRON PADA JARINGAN SARAF TIRUAN

KOMPUTASI PARALEL ASINKRON PADA JARINGAN SARAF TIRUAN Seminar asinal Aplikasi Teknlgi Infrmasi 28 (SATI 28) ISS: 197-22 KOMUTASI ARALEL ASIKRO ADA JARIGA SARAF TIRUA Agus Virgn Departemen Teknik Elektr rdi Teknik Kmputer Institut Teknlgi Telkm Jl. Telekmunikasi

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG 8 BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Bimbingan dan Penyuluhan Prayitn dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah prses pemberian bantuan yang dilakukan leh rang yang ahli kepada serang atau

Lebih terperinci

Gambar 1. Metodologi pelaksanaan tugas akhir START PENGUMPULAN DATA DAN LITERATUR PERMODELAN DAN SIMULASI ANALISA LOAD FLOW

Gambar 1. Metodologi pelaksanaan tugas akhir START PENGUMPULAN DATA DAN LITERATUR PERMODELAN DAN SIMULASI ANALISA LOAD FLOW JURNAL TEKNIK POMITS Vl. 1, N. 1, (2012) 1-6 1 Studi Kasus Skema Prteksi Adaptive Overcurrent Pada Beban Auxiliary PLTU Perak Memperhatikan Units Cgeneratin Mchamad Anggi Firmansyah, Marg Pujiantara dan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MESIN HOIST HANGER DALAM PROSES PTC/ED MENGGUNAKAN PLC OMRON. Wahyudi *, M. Hasim As ari **)

PENGENDALIAN MESIN HOIST HANGER DALAM PROSES PTC/ED MENGGUNAKAN PLC OMRON. Wahyudi *, M. Hasim As ari **) PENGENDALIAN MESIN HOIST HANGER DALAM PROSES PTC/ED MENGGUNAKAN PLC OMRON Wahyudi *, M. Hasim As ari **) Abstract The develpment f technlgy demands efficient and wrk speed, s it needs a system which can

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sejak komputer ditemukan, para peneliti telah berpikir adakah kemungkinan agar

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sejak komputer ditemukan, para peneliti telah berpikir adakah kemungkinan agar BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Machine Learning Sejak kmputer ditemukan, para peneliti telah berpikir adakah kemungkinan agar kmputer dapat belajar. Jika kita mengerti bagaimana cara memprgram kmputer agar mereka

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DATABASE JARINGAN JALAN KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE

PENYUSUNAN DATABASE JARINGAN JALAN KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE PRO S ID IN G 20 11 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Arsitektur Elektr Gelgi Mesin Perkapalan Sipil PENYUSUNAN DATABASE JARINGAN JALAN KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI BERBELANJA PADA SUPERMARKET (PELENGKAP TROLI) BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN WIRELESS LAN

APLIKASI BERBELANJA PADA SUPERMARKET (PELENGKAP TROLI) BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN WIRELESS LAN APLIKASI BERBELANJA PADA SUPERMARKET (PELENGKAP TROLI) BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN WIRELESS LAN Abstract Waiting time during transactin at the cashier ften make a very lng queue at every supermarket.

Lebih terperinci

COMPONENT VARIANTION PREDICTION)

COMPONENT VARIANTION PREDICTION) Pengujian Mdel Variasi Harian Kmpnen... (Habirun PENGUJIAN MODEL PREDIKSI VARIASI HARIAN KOMPONEN GEOMAGNET (THE EXAMINATION OF THE DAILY GEOMAGNETIC COMPONENT VARIANTION PREDICTION Habirun Peneliti Pusat

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE) Sutrisn Badri, Rmadhn Prgram Studi Manajemen Fakultas Eknmi-Universitas

Lebih terperinci

ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR

ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR Handaru Witjaksana dan Tri Jk Wahyu Adi Prgram Studi Magister Manajemen Teknlgi Bidang Keahlian Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

Software Requirement (Persyaratan PL)

Software Requirement (Persyaratan PL) Sftware Requirement ( PL) Arna Fariza 1 Rekayasa Perangkat Lunak Tujuan Memperkenalkan knsep persyaratan user dan sistem Menjelaskan persyaratan fungsinal dan nnfungsinal Menjelaskan bagaimana persyaratan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Setiap usaha yang didirikan dengan rientasi laba (keuntungan) mempunyai tujuan untuk mencapai laba (keuntungan) yang ptimal, sehingga kelangsungan hidup badan usaha

Lebih terperinci

Silo Simulation. Tidak dibenarkan mengcopy file dari computer lab PLC 1. Terdapat tombol selektor :

Silo Simulation. Tidak dibenarkan mengcopy file dari computer lab PLC 1. Terdapat tombol selektor : Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 1 Sil Simulatin Terdapat tmbl selektr : Jika selektr terhubung ke A maka I:1/05 akan aktif. Maka sil akan berfungsi sesuai prses mde A. Jika selektr terhubung

Lebih terperinci

E-journal Teknik Informatika, Volume 5, No. 1 (2015), ISSN :

E-journal Teknik Informatika, Volume 5, No. 1 (2015), ISSN : E-jurnal Teknik Infrmatika, Vlume 5, N. 1 (2015), ISSN : 2301-8364 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION DI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data

PENDAHULUAN. Data dan Informasi. Sistem Informasi. Komponen sistem informasi. Basis data UNIVERSITAS UNIVERSAL BATAM 2016 PENDAHULUAN Data dan Infrmasi Data merupakan nilai (value) yang turut merepresentasikan deskripsi dari suatu bjek atau kejadian (event) Infrmasi merupakan hasil dari penglahan

Lebih terperinci

ft;r E= 3AE'; EI EE rfi *U+: =f; 1^'/ r :Eg 4fr EF!!E t1jr Egs Eoir f;ep fre 9=R f;gb EE5 (lie htrr z,= ge E es{j s i8 EEH 6-.

ft;r E= 3AE'; EI EE rfi *U+: =f; 1^'/ r :Eg 4fr EF!!E t1jr Egs Eoir f;ep fre 9=R f;gb EE5 (lie htrr z,= ge E es{j s i8 EEH 6-. ql&.t. f) Et10 {i:,t{ Eir f;ep fre rt- 4fr ;E =E FZ tu= I ze = E.i = E= 3AE'; zz EF!!E EI EE (lie 6 h EE ; 2?g htrr a E3 =f; z,= es{j * *U+: (U ctr ltl 3 (,l - N N --- =7H f;gb O-.- :Eg #p-e Egs tr :=

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPATU DENGAN METODE PROMETHEE DI TOKO SEPATU STARS

JURNAL SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPATU DENGAN METODE PROMETHEE DI TOKO SEPATU STARS JURNAL SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPATU DENGAN METODE PROMETHEE DI TOKO SEPATU STARS DECISION SUPPORT SYSTEM OF SHOES SELECTION WITH PROMETHEE METHOD OF STARS SHOES STORE Oleh: PRASETYO AJI

Lebih terperinci

Converter Ac-to-Ac With Additional Free- Wheeling Switches for Improving Power Factor and Reducing Harmonic Distortion

Converter Ac-to-Ac With Additional Free- Wheeling Switches for Improving Power Factor and Reducing Harmonic Distortion IPTEK, The Jurnal fr Technlgy and Science, Vl.9, N., May 8 35 Cnverter Ac-t-Ac With Additinal Free- Wheeling Switches fr Imprving Pwer Factr and Reducing Harmnic Distrtin Mchamad Ashari Abstract This paper

Lebih terperinci

Pemodelan dan Simulasi Panel Surya Dengan Teknik MPPT

Pemodelan dan Simulasi Panel Surya Dengan Teknik MPPT Pemdelan dan Simulasi Panel Surya Dengan eknik MPP Mhammad aufik Departemen eknik Elektr FMPA Universitas Padjadjaran e-mail : m.taufik@unpad.ac.id Nendi Suhendi Syafei, Bernard Y umbelaka Departemen eknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini terlebih dahulu akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang bangun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Prduk Prduk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan knsumen. (http://kpisusu.wrdpress.cm/). Ada tiga aspek prduk : Bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar merupakan bagian terpenting dalam kegiatan eknmi dan kesejahteraan masyarakat. Pasar adalah wadah dimana penjual atau pembeli dapat langsung bertemu secara fisik.

Lebih terperinci

Perhitungan Laju Aliran Fluida Kritis Untuk Mempertahankan Tekanan Reservoir Pada Sumur Ratu Di Lapangan Kinantan

Perhitungan Laju Aliran Fluida Kritis Untuk Mempertahankan Tekanan Reservoir Pada Sumur Ratu Di Lapangan Kinantan Perhitungan Laju Aliran Fluida Kritis Untuk Mempertahankan Tekanan Reservir Pada Sumur Ratu Di Lapangan Kinantan Calculatin f Flwing Rate Critice t Maintain Reservir Pressure On Ratu Well In Kinantan field

Lebih terperinci

MODEL PENENTUAN KAWASAN RESAPAN AIR UNTUK PERENCANAAN TATA RUANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

MODEL PENENTUAN KAWASAN RESAPAN AIR UNTUK PERENCANAAN TATA RUANG BERWAWASAN LINGKUNGAN J.Hidrsfir Vl.1 N.1 Hal.1-7 Jakarta, April 2006 ISSN 1704-1043 MODEL PENENTUAN KAWASAN RESAPAN AIR UNTUK PERENCANAAN TATA RUANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Mardi Wibw Peneliti Gelgi Lingkungan Badan Pengkajian

Lebih terperinci

APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL

APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL Prpsal Sftware PERPUSTAKAAN DIGITAL Sistem Infrmasi Perpustakaan adalah sebuah sftware perpustakaan praktis yang telah teruji keandalannya serta telah digunakan leh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia akan berdampak pada semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia akan berdampak pada semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya kebutuhan hidup manusia akan berdampak pada semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknlgi. Dengan semakin majunya perkembangan manusia

Lebih terperinci

Prediksi Sebaran Suhu dari Air Buangan Sistem Air Pendingin PT. Badak NGL di Perairan Bontang Menggunakan Model Numerik

Prediksi Sebaran Suhu dari Air Buangan Sistem Air Pendingin PT. Badak NGL di Perairan Bontang Menggunakan Model Numerik ILMU KELAUTAN Desember 010 Vl. 15 (4) 194-01 ISSN 0853-791 Prediksi Sebaran Suhu dari Air Buangan Sistem Air Pendingin PT. Badak NGL di Perairan Bntang Menggunakan Mdel Numerik 1*) ) ) ) ) Kasman, I Wayan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA IKAPEMTA BATIK. Naskah Publikasi. diajukan oleh. Jeprianto

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA IKAPEMTA BATIK. Naskah Publikasi. diajukan oleh. Jeprianto ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA IKAPEMTA BATIK Naskah Publikasi diajukan leh Jepriant 07.12.2552 kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X JSIKA Vl. 5, N. 10, Tahun 2016 ISSN 2338-137X Rancang Bangun Aplikasi Berdasarkan Sasaran Kerja Negeri Sipil Pada Kantr Pertanahan Kabupaten Lamngan Fransiscus Xaverius Yudha G. C. H 1) Henry Bambang Setyawan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI. dan tujuan KUK yang sebenarnya. Seringkali penyaluran KUK semata-mata didasarkan

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI. dan tujuan KUK yang sebenarnya. Seringkali penyaluran KUK semata-mata didasarkan BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI A. Sejarah singkat Kperasi Kampar Mitra Mandiri Sejak bank-bank diwajibkan menyalurkan 22,5% dari prtepel kreditnya untuk Kredit Usaha Kecil (KUK), maka vlume kredit yang

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI P = 1 Analisis dan Perancangan Sistem

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algoritma Bayesian

Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algoritma Bayesian 13 Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algritma Bayesian Mhammad Taufan AZ, Sunary dan Wijn Abstrak Faktr yang menjadi pertimbangan dalam menentukan keputusan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS PADA PEMELIHARAAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) DALAM AKUARIUM

PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS PADA PEMELIHARAAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) DALAM AKUARIUM 87 Pengaruh perbedaan salinitas... (Nurbakti Listyant) PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS PADA PEMELIHARAAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) DALAM AKUARIUM ABSTRAK Nurbakti Listyant dan Septyan Andriyant

Lebih terperinci

KENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN 4 KUADRAN. Skema konverter dc-dc 4-kuadran untuk pengendalian motor dc

KENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN 4 KUADRAN. Skema konverter dc-dc 4-kuadran untuk pengendalian motor dc KENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN 4 KUADRAN Konverter dc-dc 4-kuadran merupakan konverter dc-dc yang dapat bekerja secara bidirectional baik arus maupun tegangan kerjanya, sehingga sangat cocok untuk aplikasi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MESIN HOIST HANGER DALAM PROSES PTC/ED MENGGUNAKAN PLC OMRON

PENGENDALIAN MESIN HOIST HANGER DALAM PROSES PTC/ED MENGGUNAKAN PLC OMRON PENGENDALIAN MESIN HOIST HANGER DALAM PROSES PTC/ED MENGGUNAKAN PLC OMRON M. Hasim As ari *), Wahyudi **) Abstract The develpment f Technlgy demands efficient and wrk speed, s it needs a system which can

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ANALISIS MENGGUNAKAN XRF UNTUK PENENTUAN UNSUR Pb, Fe DAN Ti DALAM LARUTAN DENGAN METODE TETES. Rosika K.', S. Fatimah", Arif N.

PENGEMBANGAN ANALISIS MENGGUNAKAN XRF UNTUK PENENTUAN UNSUR Pb, Fe DAN Ti DALAM LARUTAN DENGAN METODE TETES. Rosika K.', S. Fatimah, Arif N. Risa/ah Seminar //miah Ap/ikasi /stp dan Radiasi, 2{)()6 PENGEMBANGAN ANALISIS MENGGUNAKAN XRF UNTUK PENENTUAN UNSUR Pb, Fe DAN Ti DALAM LARUTAN DENGAN METODE TETES Rsika K.', S. Fatimah", Arif N.' Peneliti,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilakukan dalam merancang dan membangun aplikasi menggunakan knsep System Develpment Life Cycle (SDLC). Tahapan

Lebih terperinci

Sandi Mustika Dwiyandinda. Fakultas Teknologi Informatika, Universitas Dianuswantoro Semarang.

Sandi Mustika Dwiyandinda. Fakultas Teknologi Informatika, Universitas Dianuswantoro Semarang. SISTEM PEDUKUG KEPUTUSA KEAIKA PAGKAT PADA KEPOLISIA RESOR REMBAG DEGA MEGGUAKA METODE PROFILE MATCHIG DECISIO SUPPORT SYSTEM RAK ICREASE BASED O POLICE RESORT REMBAG WITH USIG MATCHIG PROFILE Sandi Mustika

Lebih terperinci

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Dalam beberapa kesempatan training, saya sering menanyakan, apa yang lebih penting: target atau activity plan? Hampir 90% peserta training

Lebih terperinci

Studi Pohon Steiner dan Penggunaannya dalam Perancangan Chip dan Jaringan

Studi Pohon Steiner dan Penggunaannya dalam Perancangan Chip dan Jaringan Studi Phn Steiner dan Penggunaannya dalam Perancangan Chip dan Jaringan Samuel Simn NIM: 15060 Prgram Studi Teknik Infrmatika ITB, Bandung Email: if160@students.if.itb.ac.id Abstrak Makalah ini membahas

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/219/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

SISTEM KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH DENGAN ANALISA WILAYAH LUMBUNG PANGAN BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SISTEM KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH DENGAN ANALISA WILAYAH LUMBUNG PANGAN BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SISTEM KETERSEDIAAN PANGAN DAERAH DENGAN ANALISA WILAYAH LUMBUNG PANGAN BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tri Yulistyawati Evelina dan Subari Prgram Studi Teknik Infrmatika Seklah Tinggi Infrmatika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknlgi yang semakin maju dan semakin pesat membuat perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfmansinya agar dapat unggul dalam persaingan sekarang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan Sistem Infrmasi/Data Base Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara TAHUN ANGGARAN 2014 A. LATAR BELAKANG Kebijakan pembinaan kebinamargaan sejalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure &

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure & BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas prsedur audit. Ada tujuh prsedur audit, yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Prcedure & Steps fr Data Gathering, Prsedur

Lebih terperinci

. IMPLEMENTASI MATRIKS PADA MATEMATIKA BISNIS DAN EKONOMI

. IMPLEMENTASI MATRIKS PADA MATEMATIKA BISNIS DAN EKONOMI Techn.COM, Vl. JJ, N.2, Mei 2012: 74-81. IMPLEMENTASI MATRIKS PADA MATEMATIKA BISNIS DAN EKONOMI Yuniarsi Rahayu'), Bw Nurhadiyn') l,l)p,.gram Sludi Teknik Infrmatika, Falrultas Ilmu Kmputer Universitas

Lebih terperinci

Mesin Pemotong Foil Otomatis

Mesin Pemotong Foil Otomatis Jurnal Teknik Elektr, Vl. 9, N. 1, Maret 2016, 8-12 ISSN 1411-870X DOI: 10.9744/jte.9.1.8-12 Mesin Pemtng Fil Otmatis Laurensius Nurhadi Wnkusum Prgram Studi Teknik Elektr,Universitas Kristen Petra Jl.Siwalankert

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM INFORMASI UNTUK MANAJEMEN DATA MINERAL

PENERAPAN SISTEM INFORMASI UNTUK MANAJEMEN DATA MINERAL PENERAPAN SISTEM UNTUK MANAJEMEN DATA MINERAL Teguh Prayg Peneliti Pusat Teknlgi Sumber Daya Mineral BPPT yg@webmail.bppt.g.id Abstract Mineral rmatin System (SIM) is an added value and integrated base

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH Tit Mau Pelu Benjamin*, Yudha Prasetyawan, Ahmad Rusdiansyah Prgram Pasca Sarjana, Bidang Keahlian Manajemen Kualitas

Lebih terperinci

Tugas e-learning 1 Komputer Masyarakat

Tugas e-learning 1 Komputer Masyarakat Materi P2 : Menurut anda : Apa dampak psitif dan negative perkembangan cmputer terhadap anda dan lingkungan pekerjaan anda? Dalam lingkungan pekerjaan saya perkembangan cmputer memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

SISTEM PROTEKSI TERHADAP KESTABILAN FREKUENSI UNTUK PELEPASAN BEBAN BERBASIS FUZZY LOGIC CONTROL

SISTEM PROTEKSI TERHADAP KESTABILAN FREKUENSI UNTUK PELEPASAN BEBAN BERBASIS FUZZY LOGIC CONTROL SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT S EDUCATIONS 2009 SISTEM ROTEKSI TERHADA KESTABILAN FREKUENSI UNTUK ELEASAN BEBAN BERBASIS FUZZY LOIC CONTROL A.SOFWAN ) dan B.UTOMO 2) ) Teknik Elektr

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN. dampak bermunculannya banyak developer game di negara-negara tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN. dampak bermunculannya banyak developer game di negara-negara tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri game telah menjadi salah satu sumber pemasukan terbesar bagi negara-negara maju di luar sana, yang dimana sebagian besar didminasi leh

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME Mukhtar Hanafi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB.

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB. Prgram PPM PROGRAM STUDI Sumber Dana DIPA Universitas Andalas Besar Anggaran Rp 4.000.000,- Tim Pelaksana Riza Reni Yenti, Raudhatul Hidayah dan Wiladatika Fakultas Eknmi Lkasi Kab. 50 Kta, Sumatera Barat

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi Manajemen

Konsep Sistem Informasi Manajemen Knsep Sistem Infrmasi Manajemen Sistem Infrmasi Sistem Infrmasi telah menjadi pndasi bagi mdel dan prses bisnis Sistem Infrmasi memungkinkan distribusi pengetahuan: suatu sistem kmunikasi antara manusia

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL 2.1 Pengenalan Sistem Kontrol Definisi dari sistem kontrol adalah, jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan

Lebih terperinci

PROGRES PEMBANGUNAN SUMBER BENIH

PROGRES PEMBANGUNAN SUMBER BENIH PROGRES PEMBAGUA SUMBER BEIH 2010-2013 PROGRAM Prgram Kementerian Kehutanan: Penanaman Satu Milyar Phn Prgram Badan Litbang Kehutanan: Pembangunan Sumber Benih Jenis Unggulan Lkal di Setiap UPT Balitbanghut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kendaraan bermtr ataupun tak bermtr, khususnya kendaraan rda dua sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang dilaluinya. Karena

Lebih terperinci