Modifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata"

Transkripsi

1 Mdifikasi Mtif Kain Tradisinal Menggunakan Cellular Autmata Purba Daru Kusuma Prgram Studi Sistem Kmputer Universitas Telkm Bandung, Indnesia Abstrak Metde cellular autmata telah diimplementasikan ke dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah pembuatan mtif atau pla secara kmputasi (cmputer generated pattern). Di sisi lain, metde cellular autmata belum banyak dimanfaatkan dalam pengembangan mtif kain tradisinal. Padahal, pemanfaatan teknik kmputasi dapat membuat desain dan pengembangan mtif kain tradisinal lebih variatif. Dalam penelitian ini, metde cellular autmata digunakan untuk memdifikasi mtif kain tradisinal. Mtif tradisinal yang digunakan dalam penelitian ini adalah mtif Truntum. Hal ini sesuai dengan sifat dasar kisi-kisi pada cellular autmata. Mdifikasi dilakukan dengan menambahkan unsur ketidakteraturan dalam mtif dasar. Knsep agen cerdas juga diimplementasikan sebagai unit-unit yang bergerak secara tnm untuk mengganti pla dasar dengan pla baru sesuai dengan jalur yang dilalui leh agen tersebut. Prses penggantian pla bersifat iteratif. Pembangkitan pla menggunakan pendekatan stkastik. Melalui penelitian ini, telah dihasilkan mtif Truntum yang telah dimdifikasi dan terlihat lebih tidak teratur dan lebih beraneka ragam. Kata kunci pembangkitan pla; cellular autmata; agen cerdas I. PENDAHULUAN Implementasi matematika dan kmputasi dalam pengembangan prduk-prduk seni telah berkembang luas. Implementasi tersebut mencakup seni dalam bentuk audi [3][4], visual, maupun audi visual. Teknik kmputasi diimplementasikan secara penuh dalam pengembangan game, terutama dalam hal kecerdasan buatan, pembuatan byek, dan rendering. Dalam bidang ftgrafi, teknik kmputasi dimanfaatkan untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas ft dan penambahan efek atau filter. Dalam bidang dekratif, teknik kmputasi dimanfaatkan dalam pengembangan pla-pla secara kmputatif sehingga prduksi pla-pla baru dapat berlangsung lebih cepat dan beragam. Teknik kmputasi telah banyak dimanfaatkan dalam pembuatan pla. Pla-pla tersebut dapat diimplementasikan pada kain, kertas, bingkai, dan lain-lain. Teknik kmputasi yang digunakan juga beragam. Di sisi lain, pemanfaatan teknik kmputasi dalam pengembangan mtif-mtif kain tradisinal masih terbatas. Hal tersebut terlihat dari jumlah literatur mengenai pemanfaatan teknik kmputasi pada kain tradisinal yang masih sedikit. Salah satu teknik kmputasi yang cukup berkembang adalah teknik fraktal. Sampai saat ini, teknik fraktal banyak digunakan untuk pengembangan maupun reknstruksi mtif batik. Hanya saja, penggunaan teknik fraktal dapat dikatakan cukup rumit. Salah satu teknik kmputasi yang belum banyak dimanfaatkan adalah cellular autmata (CA). Secara umum, CA telah diimplementasikan secara luas di berbagai bidang. Teknik CA telah diimplementasikan di bidang filter ft [2][8], simulasi trafik [6], simulasi pergerakan pejalan kaki, pembuatan pla [1][5], dan lain-lain. Salah satu kelebihan CA adalah strukturnya yang sederhana dan fleksibel untuk dikmbinasikan dengan teknik-teknik yang lain. Dalam kaitan dengan pla yang teratur, banyak kain tradisinal di Indnesia memiliki pla dasar yang teratur atau mntn. Di antaranya adalah mtif Truntum, Parang, Sidmukti, dan beberapa mtif lainnya. Di satu sisi, mtif yang teratur lebih mudah dibuat dan sederhana. Di sisi lain, pla yang teratur cenderung mntn. Oleh karena itu, akan lebih baik jika terdapat unsur ketidakteraturan dalam mtif yang teratur. Penelitian ini bertujuan untuk menambahkan unsur ketidakteraturan dalam pla kain tradisinal yang teratur. Metde yang digunakan adalah dengan mengkmbinasikan CA dengan agen cerdas. Implementasi CA dimanfaatkan agar mtif yang muncul lebih beragam dan terdapat ketidakteraturan dalam struktur. Dengan demikian, mtif kain yang baru menjadi tidak terlalu mntn. Agen cerdas berfungsi untuk mengubah nilainilai dalam matriks pla. Dalam sekali prses, dibangkitkan lebih dari satu agen yang berfungsi mengubah nilai-nilai matriks pada jalur yang dilaluinya. Pengujian dilakukan dengan mengukur rasi jumlah sel yang terduduki terhadap seluruh sel yang tersedia, jumlah sel yang berhasil diduduki leh agen, dan jangkauan agen dalam mengubah pla selama prses iterasi. A. Arsitektur Sistem II. USULAN SISTEM Sistem pembangkitan pla terdiri dari 4 tahap. Tahap pertama adalah penentuan parameter gambar yang akan ditampilkan. Tahap kedua adalah menjalankan prses pembangkitan pla. Tahap ketiga adalah memasukkan bentuk pla yang akan ditampilkan. Tahap keempat adalah menampilkan pla yang dihasilkan ke dalam frmat gambar. Adapun diagram arsitektur sistem dapat dilihat pada Gambar 1. Ygyakarta, 6 Agustus 2016 D-1

2 Sistem terdiri dari 2 mdul. Mdul pertama adalah mdul pembangkitan pla atau matriks pla. Mdul kedua adalah mdul finalisasi hasil akhir. Mdul pembangkitan pla berfungsi untuk menentukan nilai sel-sel dalam matriks pla. Mdul finalisasi hasil akhir berfungsi untuk menampilkan pla hasil akhir berdasarkan susunan sel dalam matriks keluaran mdul pembangkitan pla. Gambar 1. Arsitektur Sistem Terdapat parameter-parameter yang diatur untuk membangkitkan pla. Parameter pertama adalah dimensi gambar hasil. Parameter kedua adalah dimensi pla. Pembagian antara luas gambar hasil dengan luas pla menghasilkan jumlah sel byek pla dalam satu gambar hasil. Parameter ketiga adalah jumlah pla selain pla dasar. Parameter keempat adalah jumlah agen. Parameter kelima adalah jumlah iterasi. B. Mdul Pembangkitan Pla Mdul pembangkitan pla adalah sub sistem pertama dalam sistem pembangkitan pla. Masukan mdul ini adalah parameter masukan. Keluaran mdul ini adalah matriks pla. Matriks pla adalah matriks yang berisi nilai sel-sel yang nantinya akan diisi byek-byek pla. Ilustasi matriks pla dapat dilihat pada Gambar 2. 1,1 2,1 i,1 1,2 2,2 i,2 Gambar 2. Matriks Pla 1, j 2, j i, j Dalam pembuatan pla, didefinisikan beberapa variabel. Variabel n adalah jumlah iterasi. Variabel W adalah lebar gambar hasil. Variabel H adalah tinggi gambar hasil. Variabel w adalah lebar byek pla. Variabel h adalah tinggi byek pla. Variabel i adalah jumlah baris matriks pla. Variabel j adalah jumlah klm matriks pla. Nilai i dan j dihitung menggunakan persamaan 1 dan 2. i = integer(h/h) (1) j = integer(w/w) (2) Prses pembangkitan pla dilakukan melalui prses iterasi. Pada awalnya, seluruh nilai sel bernilai 0. Hal ini menandakan semua sel berisi byek pla dasar. Selanjutnya dibangkitkan agen sebanyak N, di mana N adalah jumlah byek pla kmbinasi. Jadi jika gambar hasil pembangkitan terdiri dari 3 byek pla tambahan selain byek pla dasar maka nilai variabel N adalah 3. Agen direpresentasikan dalam himpunan A dengan anggta sebanyak N dengan representasi sebagai berikut {a1, a2, a3,, an}. Adapun variabel c digunakan untuk menunjukkan indeks agen. Selama prses iterasi, agen akan bergerak dari titik asal ke titik-titik yang memungkinkan. Oleh karena itu, ditetapkan variabel s sebagai variabel titik asal (start). Penentuan nilai s untuk tiap-tiap agen dilakukan melalui prses acak sebagaimana dapat dilihat pada persamaan 3. Nilai s dan d terdiri dari 2 parameter, yang mengindikasikan psisi baris dan klm dalam matriks O. Mdel perjalanan agen menganut knsep 4 arah, yaitu ke kiri, ke kanan, ke atas, dan ke bawah. Pilihan arah direpresentasikan dalam indeks b dari 1 sampai dengan 4 secara berurutan untuk arah kiri, atas, kanan, dan bawah. s(ac) = {randm[1,i], randm[1,j]} (3) Penentuan arah gerak agen menganut mdel CA. Mdel CA yang diimplementasikan dalam penelitian ini merupakan mdifikasi mdel CA untuk pergerakan pejalan kaki. Adapun peluang arah yang dipilih leh agen ditentukan berdasarkan persamaan 4. Variabel δ adalah nilai status sel pada baris x dan klm y. Jika sel tersebut belum pernah dilewati leh agen manapun maka nilai δ untuk sel tersebut bernilai 1. Jika sel tersebut sudah dilewati, maka nilai δ untuk sel tersebut adalah 0. Selanjutnya, agen akan bergerak menuju arah sel dengan nilai prbabilitas tertinggi. Variabel K adalah variabel yang dibangkitkan secara acak pada saat perhitungan prbabilitas dilakukan. Fungsi variabel K adalah memberikan pengaruh stkastik pada alur pla. Dengan demikian, mdel perhitungan pada persamaan 4 menggunakan knsep stkastik. Pb(ac) = Kδx,y (4) III. IMPLEMENTASI Dalam penelitian ini, mdel yang diusulkan diimplementasikan ke dalam aplikasi berbasis web. Prgram ditulis menggunakan bahasa PHP. Gambar hasil memiliki lebar 1000 piksel dan tinggi 500 piksel. Dimensi byek adalah 20 x 20 piksel. Dengan demikian, terdapat 25 baris dan 50 klm di dalam matriks pla. Jumlah agen sebanyak 10 unit. Iterasi dilakukan sebanyak 100 kali. Salah satu hasil simulasi dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Blk Pla Hasil Simulasi Ygyakarta, 6 Agustus 2016 D-2

3 Tahap selanjutnya adalah finalisasi hasil akhir. Pada penelitian ini, dibuat 2 mtif mdifikasi dapat sama dengan atau lebih besar daripada jumlah agen. Idealnya, jumlah agen adalah sama dengan jumlah mtif mdifikasi. Meskipun jumlah mtif mdifikasi kurang dari jumlah agen, mtif yang sama akan memiliki warna berbeda karena tiap agen merepresentasikan satu warna tertentu. Pembagian mtif mdifikasi diatur sebagai berikut. Hasil akhir pembangkitan dapat dilihat pada Gambar 4. kmbinasi. Dengan demikian, secara keseluruhan terdapat 4 jenis byek. IV. PENGUJIAN Dalam penelitian ini, dilakukan 3 bentuk pengujian. Pengujian pertama adalah menghitung persentase jumlah sel yang diduduki terhadap jumlah sel ttal. Pengujian kedua adalah menghitung jumlah sel yang dilewati agen selama prses iterasi. Pengujian ketiga adalah menghitung jarak antara sel awal dengan sel akhir.metde pengujian ini mengacu pada pengujian hitting time, jumlah langkah yang berhasil dilakukan, dan jumlah titik (nde) yang dilewati selama rentang waktu tertentu dalam pengujian randm walk [7]. Pengujian pertama adalah menghitung rasi jumlah sel yang diduduki dengan jumlah sel ttal. Dengan dimensi matriks yang telah ditentukan, terdapat 1250 sel yang mungkin untuk dilewati. Dengan jumlah agen sebanyak 10 dan jumlah iterasi sebanyak 100 kali, jumlah maksimal sel yang mungkin untuk diduduki sebanyak 1000 sel. Dengan demikian, rasi jumlah sel yang terduduki maksimal adalah 80 persen. Percbaan dilakukan sebanyak 10 kali. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1. TABEL I. PERSENTASE SEL YANG TERDUDUKI Percbaan Persentase Sel Terduduki (%) (a) (b) Gambar 4. Hasil Akhir Sistem Gambar 4 terdiri dari 2 gambar. Gambar a adalah cnth gambar hasil kmbinasi dengan 2 byek kmbinasi. Dengan demikian, secara keseluruhan terdapat 3 jenis byek. Gambar b adalah cnth gambar hasil kmbinasi dengan 3 jenis byek Berdasarkan data pada Tabel 1, diperleh hasil di mana rasi sel yang terduduki berada dalam tingkatan cukup. Rata-rata rasi sel yang terduduki sebesar 47,4 persen. Nilai ini tentu sudah berada di atas 50 persen dari ptensi maksimalnya, yaitu menduduki 80 persen sel yang tersedia. Rasi terendah sebesar 35 persen dan rasi tertinggi sebesar 60 persen. Dengan Ygyakarta, 6 Agustus 2016 D-3

4 demikian, dengan perbaikan metde, dimungkinkan dilakukan peningkatan rasi sel yang terduduki. Pengujian kedua adalah menghitung jumlah sel yang berhasil diduduki leh agen. Dengan jumlah iterasi sebanyak 100 kali, jumlah maksimal sel yang dapat diduduki leh tiap-tiap agen sebanyak 100 sel. Percbaan dilakukan sebanyak 18 kali. Terdapat 3 keluaran yang diamati. Keluaran pertama adalah jumlah minimal sel yang berhasil diduduki leh agen. Keluaran kedua adalah jumlah maksimal sel yang berhasil diduduki leh agen. Keluaran ketiga adalah jumlah rata-rata sel yang berhasil diduduki leh agen. Hasil pengujian kedua dapat dilihat pada Tabel 2. Percbaan ke- TABEL II. JUMLAH PENDUDUKAN SEL Jumlah Sel Terduduki Minimal Maksimal Rata-rata Berdasarkan data pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa terjadi kesenjangan antara jumlah sel minimal dan maksimal yang dapat diduduki. Rata-rata jumlah sel minimal yang dapat diduduki sebesar 18,2 persen. Rata-rata jumlah sel maksimal yang dapat diduduki sebesar 97,6 persen. Ada agen yang dapat menduduki sampai dengan 100 sel. Di sisi lain ada agen yang hanya dapat menduduki kurang dari 10 sel. Rata-rata jumlah sel yang diduduki leh agen sebesar 59,2 sel. Pengujian ketiga adalah pengujian mengenai jarak tempuh agen dalam menduduki sel-sel selama prses iterasi berlangsung. Pengujian dilakukan dengan cara menghitung jarak antara sel pada awal iterasi dengan sel pada akhir iterasi. Terdapat 3 hasil keluaran dalam pengujian ketiga, yaitu jarak minimal, jarak maksimal, dan jarak rata-rata. Pengujian dilakukan sebanyak 18 kali. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 3. Percbaan ke- TABEL III. JARAK TEMPUH AGEN Jumlah Sel Terduduki Minimal Maksimal Rata-rata Berdasarkan data pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa terjadi kesenjangan antara jarak yang ditempuh leh agen selama prses iterasi. Rata-rata jarak minimal sebesar 2,5. Rata-rata jarak maksimal sebesar 22,2. Adapun rata-rata jarak yang ditempuh leh agen sebesar 10,1. Dalam beberapa percbaan, ditemukan ada agen yang jarak antara sel awal dan sel akhir sejauh satu sel. Parameter jarak tidak dapat digunakan secara langsung untuk mengukur kinerja agen secara independen mengingat ada agen yang cenderung bergerak secara lurus, tetapi ada juga agen yang bergerak berbelk-belk maupun berputar sehingga meskipun jumlah sel yang diduduki cukup tinggi, jarak antara sel awal dengan sel akhir cukup dekat. V. KESIMPULAN Berdasarkan uraian di atas, telah dilakukan pengembangan mdel pembangkitan pla secara kmputatif berbasis mdel cellular autmata. Mdel yang dikembangkan bersifat stkastik. Mdel telah dapat menghasilkan pla dengan alur yang acak dan dapat memdifikasi mtif kain tradisinal. Berdasarkan pengujian, diperleh 3 kesimpulan. Kesimpulan pertama, rasi keterdudukan sel sudah di atas 50 persen. Kesimpulan kedua, terdapat kesenjangan yang cukup lebar mengenai kinerja agen dalam hal jumlah sel yang berhasil diduduki. Kesimpulan ketiga, terdapat kesenjangan yang cukup lebar mengenai kinerja dalam hal jarak antara psisi sel pada awal iterasi dan psisi sel pada akhir iterasi. Dengan demikian, hal ini dapat dijadikan bahan Ygyakarta, 6 Agustus 2016 D-4

5 untuk penelitian selanjutnya, yaitu bagaimana cara meningkatkan rasi keterdudukan sel, memangkas kesenjangan penguasaan blk, dan memangkas kesenjangan jarak. DAFTAR PUSTAKA [1] A. Seth, S. Bandypadhyay, U.Maulik, Pseudrandm Pattern Generatin by a 4-Neighbrhd Cellular Autmata Based n Prbabilistic Analysis, prceeding n the Internatinal Multi Cnference f Engineers and Cmputer Scientists, Maret, Hngkng, [2] C. Chang, Y. Zhang, and Y. Gdng, Cellular Autmata fr Edge Detectin f Image, IEEE Prceeding n Machine Learning and Cybernetics, hal.26-29, [3] D. Burrastn, E. Edmnds, Cellular Autmata in Generative Electrnic Music and Snic Art, Digital Creativity, vl.16, hal , [4] D. Burrastn, E.Edmnds, D.Livingstne, and E.R. Miranda, Cellular Autmata in Midi Based Cmputer Music, prceedings f Internatinal Cmputer Music Cnference, hal , [5] J. Kari, Universal Pattern Generatin by Cellular Autmata, Theretical Cmputer Science, vl. 429, hal , 2012 [6] M. Rickert, K.Nagel, A.Latur, Tw Lane Traffic Simulatins using Cellular Autmata, LANL Reprt, 1 Februari, [7] P.L. Rsin, Training Cellular Autmata fr Image Prcessing, IEEE Transactins n Image Prcessing, vl 15, hal , [8] R.Hfstad dan M. Keane, An Elementary Prf f the Hitting Time Therem, The Mathematical Assciatin f America, hal , 2006 Ygyakarta, 6 Agustus 2016 D-5

DESAIN FUZZY STATE MACHINE UNTUK MENGHASILKAN VARIASI RESPON NPC (NON-PLAYABLE CHARACTER) PADA SEBUAH GAME

DESAIN FUZZY STATE MACHINE UNTUK MENGHASILKAN VARIASI RESPON NPC (NON-PLAYABLE CHARACTER) PADA SEBUAH GAME DESAIN FUZZY STATE MACHINE UNTUK MENGHASILKAN VARIASI RESPON NPC (NON-PLAYABLE CHARACTER) PADA SEBUAH GAME Surya Adi Wijaya 1, Susi Juniastuti 2, Supen Mardi SN 3, Mch. Hariadi 4 Pasca Sarjana Jurusan

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PEMINDAI UANG KERTAS DENGAN ALGORITMA VIOLA-JONES

PEMBUATAN APLIKASI PEMINDAI UANG KERTAS DENGAN ALGORITMA VIOLA-JONES Seminar Nasinal Teknlgi Infrmasi dan Multimedia 2016 PEMBUATAN APLIKASI PEMINDAI UANG KERTAS DENGAN ALGORITMA VIOLA-JONES Sidik Hadi Kurniadi1), Akhmad Adi Edvant2) 1), 2) Teknik Infrmatika STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Microsoft Access 2007)

RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Microsoft Access 2007) RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Micrsft Access 2007) A. PENGERTIAN DATABASE Kata Database berasal dari bahasa inggris, dalam bahasa Indnesia database diartikan dengan Pangkalan Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kendaraan bermtr ataupun tak bermtr, khususnya kendaraan rda dua sangat membutuhkan alat pengukur kemiringan kendaraan terhadap media yang dilaluinya. Karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus terhubung dengan telepon rumah. Hal ini dikenal dengan Dial-Up

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus terhubung dengan telepon rumah. Hal ini dikenal dengan Dial-Up BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknlgi infrmasi berkembang dengan sangat pesat. Bisa dibayangkan bahwa beberapa tahun yang lalu untuk dapat bisa menikmati internet para pengguna harus

Lebih terperinci

Projek Akhir Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika - Universitas Nasional Pasim Penelitian dan Penulisan SKRIPSI

Projek Akhir Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika - Universitas Nasional Pasim Penelitian dan Penulisan SKRIPSI Prjek Akhir Mahasiswa Prgram Studi Teknik Infrmatika - Universitas Nasinal Pasim Penelitian dan Penulisan SKRIPSI Iim Abdurrhim, S.Km., M.T Senin, 08 Agustus 2016 Agenda Waktu/ Jadwal Penyusunan SKRIPSI

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ASCII Art adalah salah satu bentuk penyajian gambar dengan menggunakan karakter-karakter ASCII tertentu yang disusun sehingga sedapat mungkin meghasilkan sebuah

Lebih terperinci

Implementasi Motif Batik Truntum pada Aplikasi Bingkai Foto Berbasis Android

Implementasi Motif Batik Truntum pada Aplikasi Bingkai Foto Berbasis Android Implementasi Motif Batik Truntum pada Aplikasi Bingkai Foto Berbasis Android Purba Daru Kusuma Program Studi Sistem Komputer Universitas Telkom Bandung, Indonesia purbodaru@gmail.com Abstrak Terdapat banyak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGUBAH LATAR BELAKANG VIDEO

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGUBAH LATAR BELAKANG VIDEO PENGEMBANGAN APLIKASI PENGUBAH LATAR BELAKANG VIDEO Rudy Adipranata 1, Djni Haryadi Setiabudi 2, Henry Tedjwarsit Fakultas Teknlgi Industri, Jurusan Teknik Infrmatika, Universitas Kristen Petra, Jl. Siwalankert

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER BAB I PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER Di tahun 1970-an dan awal 1980-an terlihat perpaduan dari bidang ilmu kmputer dan kmunikasi data yang secara mendalam mengubah teknlgi, prduksi-prduksi

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Backtracking dalam Permainan Futoshiki Puzzle

Penerapan Algoritma Backtracking dalam Permainan Futoshiki Puzzle Penerapan Algritma Backtracking dalam Permainan Futshiki Puzzle Juli Savigny, 13513084 Prgram Studi Teknik Infrmatika Seklah Teknik Elektr dan Infrmatika Institut Teknlgi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga

system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga PENGETAHUAN DASAR KOMPUTER 1. Knsep Kmputer Dari beberapa pendapat tentang definisi kmputer, maka yang disebut dengan kmputer adalah perangkat elektrnik yang dapat menerima masukan (input), dan selanjutnya

Lebih terperinci

KOMPUTASI PARALEL ASINKRON PADA JARINGAN SARAF TIRUAN

KOMPUTASI PARALEL ASINKRON PADA JARINGAN SARAF TIRUAN Seminar asinal Aplikasi Teknlgi Infrmasi 28 (SATI 28) ISS: 197-22 KOMUTASI ARALEL ASIKRO ADA JARIGA SARAF TIRUA Agus Virgn Departemen Teknik Elektr rdi Teknik Kmputer Institut Teknlgi Telkm Jl. Telekmunikasi

Lebih terperinci

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Prsiding Seminar Nasinal Sains dan Teknlgi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 Nvember 2008 RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED B. M. Wibawa, I M. Jni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Grup

Lebih terperinci

Bohal K. Simorangkir UTSU Agustus 2013

Bohal K. Simorangkir UTSU Agustus 2013 BASIS DATA I 1 Bhal K. Simrangkir UTSU Agustus 2013 PENDAHULUAN (1) Aplikasi basis data tradisinal merupakan infrmasi yang disimpan dan diakses melalui kumpulan data dalam bentuk data teks maupun numerik.

Lebih terperinci

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table Vl. 6, N.1, 1-14, Juli 29 Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggre Aceh Darussalam dengan Metde ife Table Miftahuddin Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

FINGER TRACKING UNTUK INTERAKSI PADA VIRTUAL KEYBOARD

FINGER TRACKING UNTUK INTERAKSI PADA VIRTUAL KEYBOARD FINGER TRACKING UNTUK INTERAKSI PADA VIRTUAL KEYBOARD Raga Mukti Alhaqqi Jurusan Teknik Infrmatika, Nana Ramadijanti, Setiawardhana Pliteknik Elektrnika Negeri Surabaya Institut Teknlgi Sepuluh Npember

Lebih terperinci

5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi

5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi Arsitektur Sistem Kmputer MEMORI Memri adalah bagian dari kmputer tempat prgram prgram dan data data disimpan. Istilah stre atau strage untuk memri, meskipun kata strage sering digunakan untuk menunjuk

Lebih terperinci

Kalkulasi Bantuan Korban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculation Using Expert System)

Kalkulasi Bantuan Korban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculation Using Expert System) Kalkulasi Bantuan Krban Bencana Alam Menggunakan Sistem Pakar (Help Victims Of Natural Disasters Calculatin Using Expert System) Khtimul Anwar 1), Hindayati Mustafidah 2) 12 Prgram Studi Teknik Infrmatika

Lebih terperinci

DATA DAN METODE Sumber Data

DATA DAN METODE Sumber Data 14 DATA DAN METODE Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil simulasi dan data dari paket Mclust ver 3.4.8. Data simulasi dibuat dalam dua jumlah amatan yaitu 50 dan 150. Tujuan

Lebih terperinci

SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH

SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 1411-4216 SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH Jhan Utm Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknlgi Industri UNPAR

Lebih terperinci

Rancang Bangun dan Analisis Decision Support System Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Penilaian Kinerja Karyawan

Rancang Bangun dan Analisis Decision Support System Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Penilaian Kinerja Karyawan 91 Rancang Bangun dan Analisis Decisin Supprt System Menggunakan Metde Analytical Hierarchy Prcess untuk Penilaian Kinerja Karyawan Ysep Agus Prant, M.Aziz Muslim dan Rini Nur Hasanah Abstrak - Decisin

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algoritma Bayesian

Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algoritma Bayesian 13 Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algritma Bayesian Mhammad Taufan AZ, Sunary dan Wijn Abstrak Faktr yang menjadi pertimbangan dalam menentukan keputusan untuk

Lebih terperinci

Studi Pohon Steiner dan Penggunaannya dalam Perancangan Chip dan Jaringan

Studi Pohon Steiner dan Penggunaannya dalam Perancangan Chip dan Jaringan Studi Phn Steiner dan Penggunaannya dalam Perancangan Chip dan Jaringan Samuel Simn NIM: 15060 Prgram Studi Teknik Infrmatika ITB, Bandung Email: if160@students.if.itb.ac.id Abstrak Makalah ini membahas

Lebih terperinci

Konsep Basisdata Bab 1

Konsep Basisdata Bab 1 Knsep Basisdata Bab 1 Sebuah Pengantar Pengampu Matakuliah A Didimus Rumpak, M.Si. hp.: 085691055061 dimurumpak@yah.cm 1 Bab Tujuan Identifikasi tujuan dan ruang lingkup buku ini Survei mengapa, apa, dan

Lebih terperinci

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model

Desain Software. Arna Fariza PENS. Rekayasa Perangkat Lunak. Materi. Apakah desain software itu? Apakah modularisasi itu? Model Desain Sftware Arna Fariza PENS 1 Materi Apakah desain sftware itu? Apakah mdularisasi itu? Mdel 2 Apakah Desain Sftware itu? Desain adalah prses mengubah persyaratan sistem ke dalam prduk yang lengkap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap usaha yang didirikan dengan orientasi laba (keuntungan) mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Setiap usaha yang didirikan dengan rientasi laba (keuntungan) mempunyai tujuan untuk mencapai laba (keuntungan) yang ptimal, sehingga kelangsungan hidup badan usaha

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CAPSA SUSUN

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CAPSA SUSUN PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA PERMAINAN CAPSA SUSUN Calvin Irwan 13507010 Prgram Studi Teknik Infrmatika Seklah Teknik Elektr dan Infrmatika Institut Teknlgi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indnesia

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence

Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence Knsep Dasar AI Imam Chlissdin, S.Si., M.Km. Pkk Bahasan 1. Apa itu AI/Kecerdasan Buatan? 2. Fndasi AI/Kecerdasan Buatan 3. Sejarah Kecerdasan Buatan 4. AI Saat

Lebih terperinci

CHAPTER 1. Revolusi ini telah menghasilkan kenyataan yang menarik, antara lain :

CHAPTER 1. Revolusi ini telah menghasilkan kenyataan yang menarik, antara lain : CHAPTER 1 PENDAHULUAN 1.1 REVOLUSI KOMUNIKASI KOMPUTER Di tahun 1970-an dan awal 1980-an terlihat perpaduan dari bidang ilmu kmputer dan kmunikasi data yang secara mendalam mengubah teknlgi, prduksi-prduksi

Lebih terperinci

. IMPLEMENTASI MATRIKS PADA MATEMATIKA BISNIS DAN EKONOMI

. IMPLEMENTASI MATRIKS PADA MATEMATIKA BISNIS DAN EKONOMI Techn.COM, Vl. JJ, N.2, Mei 2012: 74-81. IMPLEMENTASI MATRIKS PADA MATEMATIKA BISNIS DAN EKONOMI Yuniarsi Rahayu'), Bw Nurhadiyn') l,l)p,.gram Sludi Teknik Infrmatika, Falrultas Ilmu Kmputer Universitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MODUL PENGKATEGORIAN DAN PENGELOMPOKKAN TOPIK OTOMATIS PADA APLIKASI FORUM phpbb

RANCANG BANGUN MODUL PENGKATEGORIAN DAN PENGELOMPOKKAN TOPIK OTOMATIS PADA APLIKASI FORUM phpbb JURNAL TEKNIK POMITS Vl. 2, N. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Pr) 1 RANCANG BANGUN MODUL PENGKATEGORIAN DAN PENGELOMPOKKAN TOPIK OTOMATIS PADA APLIKASI FORUM phpbb Arthur Hlng P.N, Daniel O.S., S.Km,

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu prses pendidikan yang diarahkan untuk mendrng, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rhaniah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

Software Requirement (Persyaratan PL)

Software Requirement (Persyaratan PL) Sftware Requirement ( PL) Arna Fariza 1 Rekayasa Perangkat Lunak Tujuan Memperkenalkan knsep persyaratan user dan sistem Menjelaskan persyaratan fungsinal dan nnfungsinal Menjelaskan bagaimana persyaratan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kursi merupakan sebuah perabtan yang biasa digunakan untuk duduk baik di dalam maupun di luar ruangan. Biasanya kursi memiliki empat buah kaki yang berguna

Lebih terperinci

Kompresi Pohon dengan Kode Prüfer

Kompresi Pohon dengan Kode Prüfer Kmpresi Phn dengan Kde Prüfer Ygi Salm Mangntang Pratama(13511059) 1 Prgram Studi Teknik Infrmatika Seklah Teknik Elektr dan Infrmatika Institut Teknlgi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indnesia

Lebih terperinci

skala = 550 mm = 55 cm 2. Nilai dari 8 81 A. 0 B. 1 C. 3 KUNCI D. 5 E. 7 Pembahasan: = = 3 3. Bentuk sederhana dari A. 74 C.

skala = 550 mm = 55 cm 2. Nilai dari 8 81 A. 0 B. 1 C. 3 KUNCI D. 5 E. 7 Pembahasan: = = 3 3. Bentuk sederhana dari A. 74 C. Andri Nurhidaat, S.Pd http://www.asiknabelajar.wrdpress.cm PEMBAHASAN SALAH SATU PAKET SOAL UN MATEMATIKA SMK KELOMPOK TEKNOLOGI, KESEHATAN, DAN PERTANIAN /. Sebuah benda kerja jika digambar dengan skala

Lebih terperinci

FUZZY-NEURO LEARNING VECTOR QUANTIZATION (FNLVQ)

FUZZY-NEURO LEARNING VECTOR QUANTIZATION (FNLVQ) BAB 2 FUZZY-NEURO LEARNING VECTOR QUANTIZATION (FNLVQ) Bab ini akan menjelaskan algoritma pembelajaran FNLVQ konvensional yang dipelajari dari berbagai sumber referensi. Pada bab ini dijelaskan pula eksperimen

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

29 Diktat Rekayasa Trafik BAB III TRAFIK LUAP

29 Diktat Rekayasa Trafik BAB III TRAFIK LUAP 9 BB III TRFIK UP 3. Pendahuluan Dalam jaringan telekmunikasi, untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima memungkinkan melewati beberapa link dan beberapa rute. Rute-rute dalam jaringan antara lain

Lebih terperinci

Teknik Analisis Informasi dengan Metode/Teknik PRA

Teknik Analisis Informasi dengan Metode/Teknik PRA 7 Teknik Analisis Infrmasi dengan Metde/Teknik PRA TEKNIK ANALISA MASING-MASING METODE/TEKNIK PRA Seperti yang telah dijelaskan pada tulisan Gambaran Umum Metde/Teknik PRA, sebenarnya tidak ada suatu bentuk

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI P = 1 Analisis dan Perancangan Sistem

Lebih terperinci

[Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 1 & 2

[Summary] Sistem Informasi Perusahaan Chapter 1 & 2 [Summary] Sistem Infrmasi Perusahaan Chapter 1 & 2 CHAPTER 1 PENGANTAR Integrated enterprise infrmatin system: Enterprise (perusahaan): rganisasi yang didirikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Teori Dempster-Shafer Hand On Lab 3 Inteligensi Buatan 100 menit

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Teori Dempster-Shafer Hand On Lab 3 Inteligensi Buatan 100 menit Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpn : +62711 353414 PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Teri Dempster-Shafer Hand On Lab 3 Inteligensi Buatan

Lebih terperinci

BAB 6. Physical Database Design

BAB 6. Physical Database Design BAB 6 Physical Database Design Dalam arsitektur sistem yang ditunjukkan pada Gambar 6 1, kami memiliki satu ETL server, dua server database( berkerumun), dua lapran server( beban seimbang), dan dua OLAP

Lebih terperinci

BAB 3 PENGENALAN WAJAH

BAB 3 PENGENALAN WAJAH 28 BAB 3 PENGENALAN WAJAH DENGAN PENGENALAN DIMENSION WAJAH BASED DENGAN FNLVQ DIMENSION BASED FNLVQ Bab ini menjelaskan tentang pemodelan data masukan yang diterapkan dalam sistem, algoritma FNLVQ secara

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU IMPLEMETASI PEMBELAJARA KOOPERATIF HT UTUK MEIGKATKA AKTIVITAS DA HASIL BELAJAR TOLAK PELURU Oleh I PUTU JULIATII IM 0916011068 JURUSA PEDIDIKA JASMAI, KESEHATA DA REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA DA KESEHATA

Lebih terperinci

Yang Dapat Didaur Ulang

Yang Dapat Didaur Ulang Perancangan Motif Batik Model Fraktal IFS Yang Dapat Didaur Ulang Tedjo Darmanto Program Studi Teknik Informatika STMIK AMIK Bandung Jl. Jakarta 28 Bandung tedjodarmanto@stmik-amikbandung.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika 771/AU1/P2MI-LIPI/08/ a/E/KPT/2017

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika 771/AU1/P2MI-LIPI/08/ a/E/KPT/2017 JPPI Vl 7 N 2 (2017) 87-96 Jurnal Penelitian Ps dan Infrmatika 771/AU1/P2MI-LIPI/08/2017 32a/E/KPT/2017 e-issn 2476-9266 p-issn: 2088-9402 DOI: 10.17933/jppi.2017.070201 PENERAPAN ALGORITMA APRIORI TID

Lebih terperinci

Vol.3, No.1, Juni ISSN: JURNAL RISTEK RISET TEKNIK ELEKTRO. Pelindung

Vol.3, No.1, Juni ISSN: JURNAL RISTEK RISET TEKNIK ELEKTRO. Pelindung Vl.3, N.1, Juni 2014 www.jurnal-ristek.rg ISSN: 2089-9963 JURNAL RISTEK RISET TEKNIK ELEKTRO Pelindung Rektr Universitas Hasanuddin Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Penanggung Jawab Prf. Dr.

Lebih terperinci

TEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC

TEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC 60 TEKNIK KENDAI 5 KONVERTER DC-DC 5. Pendahuluan Pada aplikasi knverter dc-dc sebagai catu daya mde penyaklaran tentunya diinginkan dapat memberikan tegangan keluaran yang tetap pada keadaan mantap ataupun

Lebih terperinci

Termodinamika Material

Termodinamika Material Termdinamika Material Kuliah 4: Enthalphy(cnt d), Hukum II Termdinamika & Entrpi Oleh: Fajar Yusya Ramadhan 1306448312 (21) Ira Adelina 1306448331 (22) Kelmpk 11- paralel Teknik Metalurgi & Material Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN MODUL

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN MODUL BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN MODUL 3.1 Waktu, Tempat, Ppulasi dan Sampel Pelaksanaan Penelitian Pada subbab ini menerangkan waktu, tempat, ppulasi dan sampel pada saat penelitian dilaksanakan.

Lebih terperinci

TUGAS I SIMULASI SISTEM INDUSTRI

TUGAS I SIMULASI SISTEM INDUSTRI TUGAS I SIMULASI SISTEM INDUSTRI TUGAS DIBUAT UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH SIMULASI KOMPUTER DOSEN PENGAMPU: GOENAWAN TRIDJOKO PRIJONO, IR. MT DISUSUN OLEH : MARWAH TIFFANI (080411012) PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP) Matakuliah : Lgika Fuzzy Kde : TSK-710 Teri : 2 sks Praktikum : - Deskripsi Matakuliah Standar Kmpetensi Prgram Studi : Himpunan Fuzzy dan Lgika Fuzzy: mtivasi,

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Knsep Dasar AI Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Ign.F.Bayu Andr.S, M.km 25/04/2014 bayuandr.cm 1 Pkk Bahasan 1. Sejarah Kecerdasan Buatan 2. Apa itu AI / Kecerdasan Buatan 3. Fndasi AI / Kecerdasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan ini bahwasanya diambil dari sudut pandang masyarakat tentang objek (batik) yang dikenal dari segi pola dan gambar

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DATABASE JARINGAN JALAN KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE

PENYUSUNAN DATABASE JARINGAN JALAN KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE PRO S ID IN G 20 11 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Arsitektur Elektr Gelgi Mesin Perkapalan Sipil PENYUSUNAN DATABASE JARINGAN JALAN KOTA MAKASSAR BERBASIS GIS OPEN SOURCE Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

Media Interaktif Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia

Media Interaktif Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia Media Interaktif Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia Yhanes Niclas Paul Kwarrie, Liliana, Krist Radin Prgram Studi Teknik Infrmatika Fakultas Teknlgi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankert

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

BAB 1 PENDAHULUAN. ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha akan selalu terjadi bahkan peningkatan persaingan ini akan semakin tinggi.apalagi pada tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Pada saat ini masyarakat semakin berkembang, yang disebabkan leh semakin majunya teknlgi. Hal tersebut mendrng para prdusen dalam menciptakan barang dan jasa, untuk

Lebih terperinci

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi BiEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Bilgi Vl.2 N.3 Agustus 2013 ISSN: 2302-9528 http://ejurnal.unesa.ac.id/index.php/biedu PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR ALTERNATIF BERBENTUK SLIDE INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN

Lebih terperinci

SCREEN PRINTING. Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A.

SCREEN PRINTING. Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A. SCREEN PRINTING Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A. Screen printing dipergunakan secara luas saat ini, sebagai salah satu cara mdern dalam perkembangan teknik printing. Screen printing sering juga disebut sabln.

Lebih terperinci

Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra

Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra Abstrak Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra R. Febriani, Suprijadi Kelompok Keahlian Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI

BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI 4.1 PRODI MATEMATIKA 4.1.1 Visi Prdi Matematika Menjadi pusat pengkajian dan pengembangan ilmu matematika terkemuka pada tahun 2025 yang mensinergikan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

Modul 6 Macromedia Flash 8

Modul 6 Macromedia Flash 8 Tugas Pendahulan Mdul 6 Macrmedia Flash 8 Mata kuliah : CF 1310 Pengantar Teknlgi Infrmasi Disusun leh : Nama Rute Gemilang 5208 100 073 Semester Ganjil 2008/2009 Jurusan Sistem Infrmasi Fakultas Teknlgi

Lebih terperinci

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta FORM B.3 (Perkembangan Bulan 5-6) Judul: Pengembangan Prttip klaster peragaan hands-n interaktif bidang Antariksa untuk Science Center Pntianak,Kalimantan Barat Kde: SIDa.H.7 K/L: LEMBAGA PENERBANGAN DAN

Lebih terperinci

Penerapan model matematik melibatkan nilai numerik sehingga menghasilkan nilai angka yang benar

Penerapan model matematik melibatkan nilai numerik sehingga menghasilkan nilai angka yang benar 1 2 Pemdelan matematik diperlukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan rekayasa. Tahapan pemrsesan masalah rekayasa yang secara analitis sulit diselesaikan, selanjutnya dibawa ke bentuk mdel matematik

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PRINSIP AGILE SOFTWARE DEVELOPMENT

LATAR BELAKANG PRINSIP AGILE SOFTWARE DEVELOPMENT LATAR BELAKANG Agile Sftware develpment adalah salah satu metdlgi dalam pengembangan sebuah perangkat lunak. Kata Agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, waspada. Kata ini digunakan sebagai

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK)

EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) EVALUASI KINERJA AQUEOUS AMMONIA PLANT (STUDI DESKRIPTIF DI PABRIK PUPUK) Nur Aida Amalia, Nurul Syefira Fatayatunnajmah, Bintang Iwhan Mehady Jurusan Teknik Kimia, Pliteknik Negeri Bandung, Bandung 40012

Lebih terperinci

Oleh Lukman Hariadi

Oleh Lukman Hariadi ANALISIS PENYELESAIAN PUZZLE SUDOKU DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BACKTRACKING (berbentuk piramida terbalik) PROPOSAL JUDUL Diajukan Untuk Menempuh Tugas Akhir Oleh Lukman Hariadi 14201045 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TIPS dan TRIK BASIC TABEL

TIPS dan TRIK BASIC TABEL TIPS dan TRIK BASIC TABEL BASIC TABLES Tujuan dari Basic Tables adalah memberikan gambaran (deskripsi) dasar tentang suatu data, seperti berapa rata-rata data tersebut, standar deviasinya, variansnya dan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA

BAB 4 PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA BAB 4 PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA Penelitian dilakuakan untuk meninjau prestasi mesin 4 langkah yang mengalami penambahan bahan bakar berupa gas LPG. Penambahan bahan bakar tambahan ini diharapkan

Lebih terperinci

BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI ETIKA PROFESI : Etika dan Prfesinalisme Pekerja di Bidang Teknlgi Infrmasi BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI K utipan di samping adalah jawaban familiar yang diberikan Sebuah leh I

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM SIDOARJO on HANDS (SOH) UNTUK MENDUKUNG PROMOSI POTENSI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM SIDOARJO on HANDS (SOH) UNTUK MENDUKUNG PROMOSI POTENSI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO Prsiding SNATIF Ke -4 Tahun 2017 ISBN: 978-602-1180-50-1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM SIDOARJO n HANDS (SOH) UNTUK MENDUKUNG PROMOSI POTENSI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO Rani Purbaningtyas 1*, Arif Arizal

Lebih terperinci

SELF-ORGANIZING HARDWARE UNTUK APLIKASI SELF-EVOLVING ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TIPE ADAPTIVE RESONANCE THEORY (ART)

SELF-ORGANIZING HARDWARE UNTUK APLIKASI SELF-EVOLVING ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TIPE ADAPTIVE RESONANCE THEORY (ART) SELF-ORGANIZING HARDWARE UNTUK APLIKASI SELF-EVOLVING ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TIPE ADAPTIVE RESONANCE THEORY (ART) ARWIN 1 232 06 008 1 Mahasiswa S-2 Teknik Kmputer, STEI, ITB Abstrak Implementasi aplikasi

Lebih terperinci

Silo Simulation. Tidak dibenarkan mengcopy file dari computer lab PLC 1. Terdapat tombol selektor :

Silo Simulation. Tidak dibenarkan mengcopy file dari computer lab PLC 1. Terdapat tombol selektor : Tidak dibenarkan mengcpy file dari cmputer lab PLC 1 Sil Simulatin Terdapat tmbl selektr : Jika selektr terhubung ke A maka I:1/05 akan aktif. Maka sil akan berfungsi sesuai prses mde A. Jika selektr terhubung

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Riset Operasi Sejak revlusi industri, dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kmpleksitas rganisasi-rganisasi perusahaan. Bagian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar sejak dia dilahirkan, baik diajarkan maupun belajar sendiri, hal ini dikarenakan manusia mempunyai jaringan saraf.

Lebih terperinci

DESAIN PRODUK : RANCANGAN TEMPAT LILIN MULTIFUNGSI DENGAN PENDEKATAN 7 LANGKAH NIGEL CROSS

DESAIN PRODUK : RANCANGAN TEMPAT LILIN MULTIFUNGSI DENGAN PENDEKATAN 7 LANGKAH NIGEL CROSS Jurnal Teknvasi Vlume 04, Nmr 01, 2017, 32-41 SSN : 2355-701 DESAN PRDUK : RANCANGAN TEMPAT LLN MULTFUNGS DENGAN PENDEKATAN 7 LANGKAH NGEL CRSS Fahmi Sulaiman 1* 1 Prgram Studi Teknik ndustri, Pliteknik

Lebih terperinci

EVALUASI PENGARUH CUACA TERHADAP KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI

EVALUASI PENGARUH CUACA TERHADAP KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI Jurnal Ilmiah Fristek Vl.3,., Maret 203 EVALUASI PEGARUH CUACA TERHADAP KEADALA SISTEM DISTRIBUSI Wahri Sunanda ) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektr, Universitas Bangka Belitung Email : wahrisunanda@ubb.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 45 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Implementasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan pada tahap pembuatan aplikasi 2D stck cutting ini adalah: Prcessr Intel Pentium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di bidang informasi spasial dan fotogrametri menuntut sumber data yang berbentuk digital, baik berformat vektor maupun raster. Hal ini dapat

Lebih terperinci

Studi Bentuk Gelombang Arus Bocor Pada Isolator Keramik POS-PIN 20 KV dalam Berbagai Kondisi Lingkungan

Studi Bentuk Gelombang Arus Bocor Pada Isolator Keramik POS-PIN 20 KV dalam Berbagai Kondisi Lingkungan Studi Bentuk Gelmbang Arus Bcr Pada Islatr Keramik POS-PI KV dalam Berbagai Kndisi Lingkungan Suwarn, Hery Darmawan Departemen Teknik Elektr - Institut Teknlgi Bandung E-mail: suwarn@ieee.rg ABSTRAK Islatr

Lebih terperinci

Pendakian Bukit (Hill Climbing)

Pendakian Bukit (Hill Climbing) Pendakian Bukit (Hill Climbing) Metde ini hampir sama dengan metde pembangkitan & pengujian, hanya saja prses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristik. Pembangkitan keadaan berikutnya sangat

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA BAB IV PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA Peninjauan prestasi mesin pada mesin mtr bakar 4-Tak yang mengalami penambahan bahan bakar berupa gas LPG perlu dilakukan untuk mendapatkan pengaruh penggunanaan

Lebih terperinci

Sandi Mustika Dwiyandinda. Fakultas Teknologi Informatika, Universitas Dianuswantoro Semarang.

Sandi Mustika Dwiyandinda. Fakultas Teknologi Informatika, Universitas Dianuswantoro Semarang. SISTEM PEDUKUG KEPUTUSA KEAIKA PAGKAT PADA KEPOLISIA RESOR REMBAG DEGA MEGGUAKA METODE PROFILE MATCHIG DECISIO SUPPORT SYSTEM RAK ICREASE BASED O POLICE RESORT REMBAG WITH USIG MATCHIG PROFILE Sandi Mustika

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPATU DENGAN METODE PROMETHEE DI TOKO SEPATU STARS

JURNAL SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPATU DENGAN METODE PROMETHEE DI TOKO SEPATU STARS JURNAL SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPATU DENGAN METODE PROMETHEE DI TOKO SEPATU STARS DECISION SUPPORT SYSTEM OF SHOES SELECTION WITH PROMETHEE METHOD OF STARS SHOES STORE Oleh: PRASETYO AJI

Lebih terperinci

permintaan. Sedangkan untuk faktor - faktor lain dianggap tetap (tidak diteliti). Penelitian

permintaan. Sedangkan untuk faktor - faktor lain dianggap tetap (tidak diteliti). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Materi Penelitian Pada penelitian ini akan membahas bagaimana menentukan atau memperkirakan vlume prduksi berdasarkan variabel bahan baku, jam kerja, biaya prduksi dan

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai

PROPOSAL PENELITIAN. Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai PROPOSAL PENELITIAN Prpsal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari caln peneliti mengenai apa yang ingin diketahui serta apa yang akan dikerjakannya terkait dengan apa yang ingin diketahui tersebut.

Lebih terperinci

Tugas e-learning 1 Komputer Masyarakat

Tugas e-learning 1 Komputer Masyarakat Materi P2 : Menurut anda : Apa dampak psitif dan negative perkembangan cmputer terhadap anda dan lingkungan pekerjaan anda? Dalam lingkungan pekerjaan saya perkembangan cmputer memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH. Diampu Oleh: Purwanto, S.Pd., M.Si

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH. Diampu Oleh: Purwanto, S.Pd., M.Si RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH Diampu Oleh: Purwant, S.Pd., M.Si RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) JURUSAN GEOGRAFI-PROGRAM STUDI Pendidikan GEOGRAFI - FAKULTAS ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN. Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya

PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN. Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya PENGAMBILAN CONTOH BENIH TEBU G2 DALAM BENTUK BUDSET DI KP. PASURUAN P3GI KAB. PASURUAN I. Prfil P3GI Oleh : Nur Fatimah, S. TP PBT Pertama BBPPTP Surabaya Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indnesia (P3GI)

Lebih terperinci

BAB V NNGoS GAUDREAU

BAB V NNGoS GAUDREAU 49 BAB V NNGS GAUDREAU 5.1 Pendahuluan Besarnya kemungkinan munculnya suatu kejadian / utcme dari suatu peristiwa disebut sebagai peluang atau prbabilitas. Prbabilitas ini mempunyai distribusi harga antara

Lebih terperinci

Computer Aided Design / Computer Aided Manufactur [CAD/CAM]

Computer Aided Design / Computer Aided Manufactur [CAD/CAM] Cmputer Aided Design / Cmputer Aided Manufactur [CAD/CAM] Dewi Handayani Untari Ningsih Fakultas Teknlgi Infrmas, Universitas Stikubank Semarang email : dewi@unisbank.ac.id ABSTRAK : Cmputer-aided design

Lebih terperinci

OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS

OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS Yisti Vita Via Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci