COMPONENT VARIANTION PREDICTION)
|
|
- Ari Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengujian Mdel Variasi Harian Kmpnen... (Habirun PENGUJIAN MODEL PREDIKSI VARIASI HARIAN KOMPONEN GEOMAGNET (THE EXAMINATION OF THE DAILY GEOMAGNETIC COMPONENT VARIANTION PREDICTION Habirun Peneliti Pusat Sains Antariksa, LAPAN ABSTRACT The daily variatin predictin mdel accuracy f gemagnetic cmpnents depend n the activity f gemagnetic quiet r disturbance. On the quiet activity the daily variatins f gemagnetic cmpnent is nly influenced by the ring current effect. While n the disturbance activity, the daily variatin gemagnetic cmpnent depends n the activity f varius interference effects. Amng thers, effects f slar activity which is caused by slar wind and gemagnetic activity. Therefre, the characteristics f the daily variatin gemagnetic cmpnent is fluctuating. In respect f the abve expressin, this paper discusses the daily variatin predictin mdel examinatin in quiet and disturbance activity gemagnetic cmpnents. By using the crrelatins methd thrugh cnditinal gauss distributin and errr mdel. The results f examined mdel describe daily variatin cmpnent H, D and Z in the quiet and disturbed gemagnetic activities. Frm the test results btained that in general the daily variatins cmpnent f H is mre stable than the cmpnents D and Z. Keywrds:Predictin mdel, Gemagnetic cmpnent, Errr mdel, Crrelatin ABSTRAK Akurasi mdel prediksi variasi harian kmpnen gemagnet bergantung pada kndisi aktivitas gemagnet tenang dan terganggu. Pada aktivitas gemagnet tenang variasi harian kmpnen gemagnet hanya dipengaruhi efek arus cincin. Sedangkan pada aktivitas gemagnet terganggu, variasi harian kmpnen gemagnet tergantung pada efek aktivitas berbagai gangguan, antara lain efek dari aktivitas matahari yang menyebabkan angin surya (slar wind dan aktivitas gemagnet. Oleh karena itu karakteristik variasi harian kmpnen gemagnet berfluktuasi. Sehubungan ungkapan di atas pada tulisan ini dibahas pengujian mdel prediksi variasi harian kmpnen gemagnet pada aktivitas gemagnet tenang dan terganggu, dengan menggunakan metde krelasi melalui distribusi gauss bersyarat dan galat mdel. Hasil pengujian mdel melukiskan variasi harian kmpnnen H, D dan Z pada aktivitas gemagnet tenang dan terganggu. Dari hasil pengujian diperleh bahwa variasi harian kmpnen H umumnya lebih stabil dibandingkan terhadap kmpnen D dan Z. Kata kunci: Mdel prediksi, Kmpnen gemagnet, Galat mdel, Krelasi 1 PENDAHULUAN Akurasi mdel prediksi karakteristik variasi harian kmpnen gemagnet umumnya tergantung pada efek aktivitas gangguan yang berpengaruh. Karena mdel prediksi variasi harian kmpnen 11 gemagnet ditentukan sesuai efek aktivitas gangguan, maka tingkat akurasi mdel bergantung pada aktivitas gangguan yang berpengaruh pada saat tertentu. Apabila mdel ditentukan sesuai efek arus cincin, maka akurasi mdel ber-
2 Majalah Sains dan Teknlgi Dirgantara Vl. 7 N. 1 Maret 1 :11-17 fluktuasi disekitar perubahan variasi harian kmpnen gemagnet akibat efek arus cincin. Demikian pula untuk mdelmdel prediksi yang ditentukan berdasarkan efek gangguan lain. Seperti mdel yang ditentukan berdasarkan efek gangguan badai magnet tidak bisa dibandingkan dengan mdel akibat efek arus cincin. Oleh karena itu, pengujian akurasi mdel prediksi harus dilakukan sesuai kndisi efek gangguan pada saat mdel ditentukan. Bila pengujian mdel prediksi dilakukan tidak sama dengan kndisi efek gangguan saat ditentukan, maka hasil pengujian yang diperleh akan jauh berbeda dibandingkan hasil dengan kndisi efek gangguan yang sama. Selanjutnya, efek variasi harian yang mempengaruhi variasi harian kmpnen gemagnet umumnya diglngkan dalam dua katagri yakni efek gangguan jangka panjang dan jangka pendek. Kategri pertama, gangguan jangka panjang akibat siklus aktivitas matahari yang dinyatakan bilangan sunspt berperide sekitar 11 tahun. Kedua, aktivitas matahari jangka pendek yang bersifat peridik dan tempral. Gangguan jangka pendek yang berperidik seperti efek akibat radiasi matahari dan gangguan sifatnya tempral akibat efek aktivitas flare, Crnal Mass Ejectin (CME dan crnal hle. Oleh karena variasi harian kmpnen gemagnet jangka pendek dipengaruhi dampak gangguan berperidik sehingga mdel yang ditentukan berdasarkan analisis Harmnik. Dengan demikian, mdel prediksi variasi harian kmpnen gemagnet jangka pendek ditentukan menggunakan sifat gangguan yang berperidik dengan menggunakan metde analisis Harmnik yang dikaitkan peride 4 jam akibat radiasi matahari, peride 1 jam efek bulan dan peride 6 jam planetari (Habirun, 9. Dalam penentuan mdel ini, efek-efek gangguan lain yang mempengaruhi variasi harian kmpnen gemagnet diabaikan. Sehubungan uraian yang diungkapkan di atas, pada makalah ini dibahas pengujian mdel prediksi variasi harian kmpnen gemagnet jangka pendek, yang ditentukan sesuai kndisi peridisitas gangguan dengan menggunakan metde perbandingan antara data prediksi dibandingkan data pengamatan. Kemudian pengujian dilanjutkan menggunakan krelasi dan galat. Krelasi dan galat ditentukan berdasarkan fungsi densitas distribusi Gauss bersyarat. Artinya, akurasi mdel prediksi dapat ditentukan, dengan syarat data pengamatan variasi harian kmpnen gemagnet diketahui. Metde pengujian mdel prediksi diuraikan pada titik. METODE PENGUJIAN Mdel prediksi variasi harian kmpnen gemagnet yang diuji menggunakan metde Harmnik analisis (Habirun, 3 dan dikaitkan peride dminan variasi harian ber-peride 4 jam, 1 jam dan 6 jam. Fluktuasi variasi harian kmpnen gemagnet pada saat terjadi badai magnet, tidak diperhitungkan. Mengingat fluktuasi variasi harian kmpnen gemagnet pada saat badai magnet mempunyai multi pla. Pengujian mdel menggunakan metde sederhana sesuai perhitungan fungsi krelasi dihitung leh (Minamihata et al., Sedangkan perhitungan fungsi krelasi melalui rata-rata distribusi Gauss bersyarat dengan data variasi harian kmpnen gemagnet yang terbatas. Fungsi distribusi peluang bersyarat melalui prses acak x(t dari distribusi Gauss dengan rata-rata deviasi standar dan fungsi autkralasi (. Sesuai perubahan data keluaran mdel prediksi x 1, dengan syarat data pengamatan x diketahui. Fungsi densitas ditribusi peluang bersyarat Minamihara dan Otha (1988 dinyatakan persamaan (-5: P( x / x 1 ( x exp 1 1 ( ( x 1 ( ( 1 ( (-1 1
3 Pengujian Mdel Variasi Harian Kmpnen... (Habirun Rata-rata bersyarat persamaan (-5 dengan waktu pengamatan setiap jarak titik sampling, sehingga x(t yang diambil dengan syarat. Kemudian persamaan (-1 diturunkan sehingga diperleh ratarata sebagai berikut; m(, x P( x x dx / 1 ( ( x1 (- Ruas kanan persamaan (- terdapat fungsi krelasi ( mdel prediksi terhadap data pengamatan. Perhitungan krelasi secara terpisah dapat diperleh melalui persamaan (-3; m (, /( ( (-3 Sebagai infrmasi yang dihitung melalui persamaan (-3, jika data pengamatan diamati secara acak dengan jumlah data yang terbatas, maka amplitud yang dibentuk data pengamatan itu akan terptng dengan batas atas 1 dan batas bawah. Sedangkan rumusan perhitungan batas atas dan batas bawah ini tidak dibahas dalam uraian makalah ini. 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian prediksi menggunakan data variasi harian kmpnen gemagnet dari stasiun pengamat gemagnet LAPAN Biak. Data dilah berdasarkan harga ratarata setiap bulan, yaitu hasil prediksi dari masing-masing kmpnen gemagnet dibandingkan terhadap data variasi harian kmpnen gemagnet dari pengamatan dan data beberapa bulan kedepan, tetapi masih dalam tahun dan kndisi yang sama. Kndisi akurasi mdel prediksi dibandingkan terhadap data pengamatan. Mdel prediksi dan prediksi lihat Gambar 3-1. Selanjutnya, prediksi pada bulan Januari 4 masing-masing kmpnen gemagnet dibandingkan terhadap beberapa bulan kedepan, terutama bulan Januari 4, Maret 4, Juli 4 dan bulan Desember 4 dan hasilnya dilihat Gambar 3- hingga Gambar Akurasi prediksi masing-masing bulan yang dinyatakan krelasi dan galat prediksi secara berurutan dapat dilihat pada Tabel 3-1 dan 3-. bulan Januari 4 ditinjau terhadap krelasi beberapa bulan kedepan yang dihitung persamaan (-3 dan hasilnya dinyatakan Tabel 3-1. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa pla variasi harian kmpnen H yang lebih stabil, dari pada kmpnen D dan Z. Berarti fluktuasi kmpnen D dan Z sangat bervariasi setiap bulan dan tidak menunjukan pla yang sama. Oleh karena itu, krelasi kmpnen D terbesar sekitar.87 sampai dengan.31. Demikian pula krelasi kmpnen Z dari.61 hingga.74, berarti kmpnen Z mempunyai pla hampir sama, dengan prediksi terdapat pada bulan Juli 4 (lihat Gambar 3-4. Pada Tabel 3- menyatakan galat prediksi, dihitung berdasarkan data pengamatan setiap bulan dari masingmasing kmpnen dikurangi terhadap prediksi variasi harian kmpnen gemagnet dipangkatkan dua kemudian dijumlahkan dan jumlah itu ditarik akarnya. Nilai galat prediksi dari masingmasing kmpnen gemagnet dibandingkan terhadap beberapa bulan kedepan. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3-. Galat prediksi variasi harian kmpnen gemagnet dihitung melalui persamaan (-3 dan hasilnya dinyatakan Tabel 3-. Hasil pengujian menunjukan bahwa pla variasi harian kmpnen H lebih stabil karena variasi galatnya lebih kecil terhadap galat prediksi variasi harian kmpnen D dan Z. Fluktuasi galat prediksi variasi harian kmpnen D dan Z dari nt sampai dengan 45.6 nt, berarti fluktuasi pla variasi harian kmpnen D dan Z sangat tidak stabil. Ini disebabkan pla variasi harian kmpnen gemagnet bulan Januari 4 tidak sama dengan pla variasi harian kmpnen gemagnet bulan Juli maupun Desember 4. Selanjutnya, pada Gambar 3- hingga Gambar 3-5 perilaku variasi harian
4 Z(nT D(nT H(nT Majalah Sains dan Teknlgi Dirgantara Vl. 7 N. 1 Maret 1 :11-17 kmpnen gemagnet yang berbeda-beda setiap kmpnen. Kmpnen H mempunyai pla krelasi psitif kuat sesuai efek akibat arus cincin yang tergantung pada kndisi variasi harian. Sedangkan variasi harian kmpnen D umumnya mempunyai pla krelasi negatif, sehingga hasil prediksi terhadap data pengamatan menunjukan pla yang belawanan. Demikian pula untuk krelasi kmpnen Z menunjukan hal yang sama terhadap kmpnen H tetapi krelasinya lemah, karena nilai krelasi yang cukup kecil (lihat Tabel 3-1 klm kmpnen Z Data Kmp.H Januari 4 dibandingkan mdel dan prediksi Waktu (UT mdel Kmp.H Data Kmp. D Januari 4 dibandingkan mdel dan prediksi Waktu (UT mdel Data Januari 4 dibandingkan mdel dan prediksi mdel Waktu (UT Gambar 3-1: Perbandingan antara mdel prediksi, data pengamatan dan prediksi variasi harian kmpnen H, D dan Z terhadap data pengamatan bulan Januari 4 dari stasiun pengamat gemagnet Biak Tabel 3-1: KORELASI PREDIKSI DARI JARUARI VERSUS DATA BULAN JANUARI HINGGA DESEMBER 4 STASIUN BIAK Bulan Januari Maret Juli Desember Krelasi terhadap prediksi H D Z
5 Kmp. Z H(nT D(nT Z(nT H(nT D(nT Z(nT Pengujian Mdel Variasi Harian Kmpnen... (Habirun dibandingkan terhadap data Kmp.H Januari 4 dibandikan data Kmp. H Januari 4 Kmp.H Kmp.H dibandikan data Kmp. D Januari 4 dibandikan data Kmp. D Januari 4 (a (b (c Gambar 3-: (a variasi harian kmpnen H dibandingkan dengan data, (b prediksi dengan data kmpnen D, (c prediksi dengan data kmpnen Z pada bulan Januari 4 dari stasiun pengamat gemagnet Biak Kmp. D Data dibandingkan prediksi kmp. Z Januari dibandikan data Kmp. Z Januari Kmp. Z dibandingkan terhadap data Kmp.H Maret 4 Jan-4 5 Mar-4 Kmp.H bulan Januari dibandingka data kmp H bulan Maret Kmp. H dibandingkan data kmp. D Maret 4 dibandikan data Kmp. D Maret Kmp. D dibandingkan datakmp. Z Maret 4 37 (a (b (c Gambar 3-3: (a prediksi variasi harian kmpnen H dibandingkan data, (b prediksi variasi harian kmpnen D dibandingkan data, (c prediksi variasi harian kmpnen Z dibandingkan data pada bulan Januari 4 terhadap data pengamatan bulan Maret 4 dari stasiun pengamat gemagnet Biak dibandikan data Kmp. Z Maret
6 i H(nT D(nT Z(nT Majalah Sains dan Teknlgi Dirgantara Vl. 7 N. 1 Maret 1 :11-17 Tabel 3-: GALAT PREDIKSI JANUARI DIBANDINGKAN TERHADAP DARI DATA BULAN JANUARI- DESEMBER 4 STASIUN GEOMAGNET BIAK Bulan Januari Maret Juli Desember Galat terhadap prediksi (nt H D Z dibandingkan terhadap data Kmp H. Juli 4 Jan-4 Jul-4 Kmp.H bulan Januari dibandingka data kmp H bulan Juli Kmp. H dibandingkan data kmp. D Juli 4 dibandikan data Kmp. D Juli 4 (a (b (c Gambar 3-4: (a prediksi variasi harian kmpnen H dibandingkan data, (b prediksi variasi harian kmpnen D dibandingkan data, (c prediksi variasi harian kmpnen Z dibandingkan data pada bulan Januari 4 terhadap data pengamatan bulan Juli 4 dari stasiun pengamat gemagnet Biak Kmp. D dibandingkan data kmp. Z Juli dibandikan data Kmp. Z Juli Kmp. Z Berdasarkan pla variasi harian kmpnen gemagnet dari Gambar 3-1 sampai dengan Gambar 3-5 menunjukan bahwa data variasi harian kmpnen H terhadap prediksinya berkrelasi psitif. Sedangkan data variasi harian kmpnen D dibandingkan terhadap prediksinya umumnya berkrelasi negatif, artinya data variasi harian kmpnen D turun dan prediksinya naik. Demikian pula untuk variasi harian kmpnen Z terhadap prediksinya terlihat berkrelasi psitip lemah, karena kenaikan data variasi harian kmpnen Z tidak sama besarnya dengan kenaikan hasil prediksinya. 16
7 i i i H(nT D(nT Kmp. Z Jan-4 dibandingkan data Kmp. H Des bulan Januari dibandingkan data kmp H bulan Desember Kmp. H Jan-4 Dec-4 Kmp.H Waktu(UT dibandingkan data kmp. D Desember 4 Pengujian Mdel Variasi Harian Kmpnen... (Habirun (a (c (b Gambar 3-5: (a prediksi variasi harian kmpnen H dibandingkan data, (b prediksi variasi harian kmpnen D dibandingkan data, (c prediksi variasi harian kmpnen Z dibandingkan data pada bulan Januari 4 terhadap data pengamatan bulan Desember 4 stasiun pengamat gemagnet Biak dibandingkan data Kmp. D Desember 4 R = Kmp. D dibandingkan data kmp. Z Desemberi dibandikan data Kmp. Z Juli Z(nT 4 KESIMPULAN Hasil pengujian menunjukan bahwa pla variasi harian kmpnen H lebih stabil, karena variasi galatnya lebih kecil dibandingkan terhadap galat prediksi variasi harian kmpnen D dan Z. Fluktuasi galat prediksi variasi harian kmpnen D dan Z dari nt sampai dengan 45.6 nt, berarti fluktuasi pla variasi harian kmpnen D dan Z sangat tidak stabil. Berarti pla variasi harian kmpnen gemagnet pada bulan Januari 4 tidak sama dengan pla pada bulan Juli maupun Desember 4. Data variasi harian kmpnen D terhadap prediksinya pada umumnya berkrelasi negatif, artinya data variasi harian kmpnen D turun dan prediksinya naik. Demikian pula untuk variasi harian kmpnen Z terhadap prediksinya terlihat berkrelasi psitif lemah, karena kenaikan data variasi harian kmpnen Z tidak sama besarnya dengan kenaikan hasil prediksinya. DAFTAR RUJUKAN H. Minamihata et al., J. Sund & Vibratin, 95, 35 in Jepanese. Habirun, 3. Mdel Variasi H Medan Magnet Bumi Menggunakan Analisis Deret Fuirier, Prceedings Frum Teri dan Aplikasi Statistika, Jurrusan Statistika FMIPA Unisba, Vl 3. Habirun, 9. Variasi Harian Kmpnen H Reginal Menggunakan Analisis Harmnik, Buku Ilmiah ISBN diterbitkan LAPAN Jakarta bulan Januari. Minamihara dan Otha, A Detectin Methd f The Crrelatin Functin and Frequency Spectrum fr Randm Nise r Vibratin With an Amplitude Limitatin, Prceedings f The First Indnesia-Japan Jint Meeting n Acustics & Micrwaves August 1-1 Bandung Indnesia. 17
8
9 11 Pengujian Mdel Variasi Harian Kmpnen... (Habirun
MODEL VARIASI HARIAN KOMPONEN H JANGKA PENDEK BERDASARKAN DAMPAK GANGGUAN REGULER
MODEL VARIASI HARIAN KOMPONEN H JANGKA PENDEK BERDASARKAN DAMPAK GANGGUAN REGULER Habirun Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) email: h a b i r u n @ b d
Lebih terperinciModel Empiris Variasi Harian Komponen H Pola Hari Tenang. Habirun. Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN Jl. Dr. Junjunan No.
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 29 Model Empiris Variasi Harian Komponen H Pola Hari Tenang Habirun Pusat Pemanfaatan
Lebih terperinciKAJIAN DUA MODEL EMPIRIS LAPISAN E IONOSFER
Majalah Sains dan Teknlgi Dirgantara Vl. N. Maret : -9 KAJIAN DUA MODEL EMPIRIS LAPISAN E IONOSFER Jiy Peneliti Bidang Insfer dan Telekmunikasi, LAPAN jiylpnbdg@yah.cm ABSTRACT Tw E layer empirical mdels,
Lebih terperinciPENENTUAN POLA HARI TENANG UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT GANGGUAN GEOMAGNET DI TANGERANG
PENENTUAN POLA HARI TENANG UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT GANGGUAN GEOMAGNET DI TANGERANG Hablrun, Sity Rachyany, Anwar Santoso, Visca Wellyanita Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN ABSTRACT Geomagnetic
Lebih terperinciANALISIS MODEL VARIASI HARIAN KOMPONEN GEOMAGNET BERDASARKAN POSISI MATAHARI
ANALISIS MOEL VARIASI ARIAN KOMPONEN GEOMAGNET BERASARKAN POSISI MATAARI T-15 abirun Bidang Aplikasi Geomagnet an Magnet Antariksa Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN Jl. r. Junjunan No. 133 Bandung
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERHITUNGAN TINGKAT GANGGUAN GEOMAGNET DI SEKITAR STASIUN TANGERANG (175 4'BT; 17 6'LS)
PERBANDINGAN PERHITUNGAN TINGKAT GANGGUAN GEOMAGNET DI SEKITAR STASIUN TANGERANG (175 4'BT; 17 6'LS) Anwar Santoso dan Habirun Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN ABSTRACT Studies on geomagnetic
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN VARIASI HARIAN KOMPONEN H PADA SAAT TERJADI BADAI MAGNET
ANALISIS PERUBAHAN VARIASI HARIAN KOMPONEN H PADA SAAT TERJADI BADAI MAGNET Habirun, Sity Rachyany Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN email: e_habirun@yahoo.com ABSTRACT Changes in the daily
Lebih terperinciKETERKAITAN AKTIVITAS MATAHARI DENGAN AKTIVITAS GEOMAGNET DI BIAK TAHUN
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 3 No. 3 September 08:112-117 KETERKAITAN AKTIVITAS MATAHARI DENGAN AKTIVITAS GEOMAGNET DI BIAK TAHUN 1996 01 Clara Y. Yatini, dan Mamat Ruhimat Peneliti Pusat
Lebih terperinciKARAKTERISTIK VARIASI HARIAN KOMPONEN H GEOMAGNET REGIONAL INDONESIA
KARAKTERISTIK VARIASI HARIAN KOMPONEN H GEOMAGNET REGIONAL INDONESIA Habirun Pusat Sains Antariksa-LAPAN Bidang Geomagnet dan Magnet Antariksa Email : e_habirun@yahoo.com PENDAHULUAN Karakteristik variasi
Lebih terperinciDISTRIBUSI KARAKTERISTIK SUDDEN STORM COMMENCEMENT STASIUN BIAK BERKAITAN DENGAN BADAI GEOMAGNET ( )
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 3 No. 1 Maret 28:5-54 DISTRIBUSI KARAKTERISTIK SUDDEN STORM COMMENCEMENT STASIUN BIAK BERKAITAN DENGAN BADAI GEOMAGNET (2-21) Sity Rachyany Peneliti Pusat Pemanfaatan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MODEL INDEKS K GEOMAGNET BERDASARKAN SIFAT STOKASTIK
IDENTIFIKASI MODEL INDEKS K GEOMAGNET BERDASARKAN SIFAT STOKASTIK Habirun Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN ABSTRACT Geomagnetic K Index is the index that expressing magnetic disturbance
Lebih terperinciSTUDI KORELASI STATISTIK INDEKS K GEOMAGNET REGIONAL MENGGUNAKAN DISTRIBUSI GAUSS BERSYARAT
STUDI KORELASI STATISTIK INDEKS K GEOMAGNET REGIONAL MENGGUNAKAN DISTRIBUSI GAUSS BERSYARAT Habirun dan Sity Rachyany Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN ABSTRACT Statistical study on correlation
Lebih terperinciPENENTUAN MODEL POLA HARI TENANG STASIUN GEOMAGNET TANGERANG MENGGUNAKAN DERET FOURIER
PENENTUAN MODEL POLA HARI TENANG STASIUN GEOMAGNET TANGERANG MENGGUNAKAN DERET FOURIER Habirun Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN ABSTRACT Quiet day pattern depict geomagnetic variation
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MODEL FLUKTUASI INDEKS K HARIAN MENGGUNAKAN MODEL ARIMA (2.0.1) Habirun Peneliti Pusat Pemanlaatan Sains Antariksa, LAPAN
IDENTIFIKASI MODEL FLUKTUASI INDEKS K HARIAN MENGGUNAKAN MODEL ARIMA (2.0.1) Habirun Peneliti Pusat Pemanlaatan Sains Antariksa, LAPAN ABSTRACT The geomagnetic disturbance level called geomagnetic index.
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN DEVIASI ANTARA KOMPONEN H STASIUN BIAK SAAT BADAI GEOMAGNET
Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 29 ANALISIS PERBANDINGAN DEVIASI ANTARA KOMPONEN H STASIUN BIAK SAAT BADAI GEOMAGNET Oleh : Anwar Santoso Staf Peneliti Bidang
Lebih terperinciPENENTUAN POLA HARI TENANG UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT GANGGUAN GEOMAGNET DI BIAK
PENENTUAN POLA HARI TENANG UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT GANGGUAN GEOMAGNET DI BIAK Mamat Ruhimat, Sity Rachyany, Habirun, Visca Wellyanita Peneliti Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa, LAPAN ruhimat@bdg.lapan.go.id
Lebih terperinciTELAAH INDEKS K GEOMAGNET DI BIAK DAN TANGERANG
TELAAH INDEKS K GEOMAGNET DI BIAK DAN TANGERANG Sity Rachyany, Habirun, Eddy Indra dan Anwar Santoso Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN ABSTRACT By processing and analyzing the K index data
Lebih terperinciMODEL POLA HARI TENANG MEDAN GEOMAGNET DI SEKITAR STASIUN TANGERANG MENGGUNAKAN PERSAMAAN POLINOM ORDE-4
MODEL POLA HARI TENANG MEDAN GEOMAGNET DI SEKITAR STASIUN TANGERANG MENGGUNAKAN PERSAMAAN POLINOM ORDE-4 Anwar Santoso dan Habirun Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN ABSTRACT The quiet day
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas Matahari merupakan faktor utama yang memicu perubahan cuaca
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas Matahari merupakan faktor utama yang memicu perubahan cuaca antariksa. Aktivitas Matahari sendiri ditandai oleh kemunculan bintik Matahari (Sunspot) yang
Lebih terperinciANALISA KEJADIAN LUBANG KORONA (CORONAL HOLE) TERHADAP NILAI KOMPONEN MEDAN MAGNET DI STASIUN PENGAMATAN MEDAN MAGNET BUMI BAUMATA KUPANG
ANALISA KEJADIAN LUBANG KORONA (CORONAL HOLE) TERHADAP NILAI KOMPONEN MEDAN MAGNET DI STASIUN PENGAMATAN MEDAN MAGNET BUMI BAUMATA KUPANG 1. Burchardus Vilarius Pape Man (PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun
Lebih terperinciPENERAPAN METODE POLARISASI SINYAL ULF DALAM PEMISAHAN PENGARUH AKTIVITAS MATAHARI DARI ANOMALI GEOMAGNET TERKAIT GEMPA BUMI
Fibusi (JoF) Vol.1 No.3, Desember 2013 PENERAPAN METODE POLARISASI SINYAL ULF DALAM PEMISAHAN PENGARUH AKTIVITAS MATAHARI DARI ANOMALI GEOMAGNET TERKAIT GEMPA BUMI S.F. Purba 1, F. Nuraeni 2,*, J.A. Utama
Lebih terperinciAnalisis Variasi Komponen H Geomagnet Pada Saat Badai Magnet
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 29 Analisis Variasi Komponen H Geomagnet Pada Saat Badai Magnet Habirun Peneliti
Lebih terperinciDISTRIBUSI POSISI FLARE YANG MENYEBABKAN BADAI GEOMAGNET SELAMA SIKLUS MATAHARI KE 22 DAN 23
DISTRIBUSI POSISI FLARE YANG MENYEBABKAN BADAI GEOMAGNET SELAMA SIKLUS MATAHARI KE 22 DAN 23 Tiar Dani dan Jalu Tejo Nugroho Peneliti Matahari dan Antariksa Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN Jl.
Lebih terperinciSEMBURAN RADIO MATAHARI DAN KETERKAITANNYA DENGAN FLARE MATAHARI DAN AKTIVITAS GEOMAGNET
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 3 No. 2 Juni 28:9-94 SEMBURAN RADIO MATAHARI DAN KETERKAITANNYA DENGAN FLARE MATAHARI DAN AKTIVITAS GEOMAGNET Clara Y. Yatini Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KONDISI ANGIN SURYA (SOLAR WIND) UNTUK PREDIKSI BADAI GEOMAGNET
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 275 hal. 275-283 IDENTIFIKASI KONDISI ANGIN SURYA (SOLAR WIND) UNTUK PREDIKSI BADAI GEOMAGNET Anwar Santoso Bidang Aplikasi Geomagnet
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SUDDEN COMMENCEMENT DAN SUDDEN IMPULSE DI SPD BIAK PERIODE
6 Jurnal Sains Dirgantara Vol. 6 No. 1 Desember 28:6-7 KARAKTERISTIK SUDDEN COMMENCEMENT DAN SUDDEN IMPULSE DI SPD BIAK PERIODE 1992-21 Anwar Santoso, Habirun, Sity Rachyany, Harry Bangkit Peneliti Bidang
Lebih terperinciSTUDI TENTANG BADAI MAGNET MENGGUNAKAN DATA MAGNETOMETER DI INDONESIA
284 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 284-288 STUDI TENTANG BADAI MAGNET MENGGUNAKAN DATA MAGNETOMETER DI INDONESIA Setyanto Cahyo Pranoto Pusat Pemanfaatan
Lebih terperinciGANGGUAN GEOMAGNET PADA FASE MINIMUM AKTIVITAS MATAHARI DAN MEDAN MAGNET ANTARPLANET YANG TERKAIT
GANGGUAN GEOMAGNET PADA FASE MINIMUM AKTIVITAS MATAHARI DAN MEDAN MAGNET ANTARPLANET YANG TERKAIT Mamat Ruhimat Peneliti Pusat Sains Antariksa, LAPAN email: mruhimat@yahoo.com ABSTRACT Geomagnetic disturbances
Lebih terperinciProsiding Workshop Riset Medan Magnet Bumi dan Aplikasinya
13 Prosiding Workshop Riset Medan Magnet Bumi dan Aplikasinya http://www.lapan.go.id Korelasi Puncak Gangguan Komponen H Medan Magnet Bumi dengan Durasi Badai Geomagnet Correlation of Geomagnetic H Component
Lebih terperinciAnwar Santoso, Mamat Ruhimat, Rasdewita Kesumaningrum, Siska Fillawati Pusat Sains Antariksa
Estimasi Badai Geomagnet... (Anwar Santoso et al) ESTIMASI BADAI GEOMAGNET BERDASARKAN KONDISI KOMPONEN ANGIN SURYA DAN MEDAN MAGNET ANTARPLANET (ESTIMATION OF GEOMAGNETIC STORM BASED ON SOLAR WIND COMPONENT
Lebih terperinciANALISIS FUNGSI AKTIVASI RBF PADA JST UNTUK MENDUKUNG PREDIKSI GANGGUAN GEOMAGNET
Prosiding SaPP0 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISS 089-58 AALISIS FUGSI AKTIVASI RBF PADA JST UTUK MEDUKUG PREDIKSI GAGGUA GEOMAGET John Maspupu Pussainsa LAPA, Jl. Dr. Dundunan o. Bandung 407, Tlp.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SOFTWARE DETEKSI OTOMATIS SUDDEN COMMENCEMENT BADAI GEOMAGNET NEAR REAL TIME
Pengembangan Software Deteksi Otomatis Sudden... (Anwar Santoso et al.) PENGEMBANGAN SOFTWARE DETEKSI OTOMATIS SUDDEN COMMENCEMENT BADAI GEOMAGNET NEAR REAL TIME Anwar Santoso *), Sarmoko Saroso *), Habirun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi Matahari mengalami perubahan secara periodik dalam skala waktu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi Matahari mengalami perubahan secara periodik dalam skala waktu pendek dan skala waktu panjang (misalnya siklus Matahari 11 tahunan). Aktivitas dari Matahari
Lebih terperinciIDENTIFIKASI LUAS DAERAH AKTIF DI MATAHARI PENYEBAB KEJADIAN BADAI GEOMAGNET
Fibusi (JoF) Vol. 3 No. 3, Desember 2015 IDENTIFIKASI LUAS DAERAH AKTIF DI MATAHARI PENYEBAB KEJADIAN BADAI GEOMAGNET Kholidah 1,*, Rasdewita Kesumaningrum 2,, Judhistira Aria Utama 1 1Departemen Pendidikan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Sains Antariksa Homepage: http//www.lapan.go.id
Prosiding Seminar Nasional Sains Antariksa Homepage: http//www.lapan.go.id KOREKSI HARIAN DALAM SURVEI GEOMAGNET DI PARE-PARE, SULAWESI (DAILY CORRECTION IN GEOMAGNETICS SURVEY AT PARE-PARE, SULAWESI)
Lebih terperinciMEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT
H-1 MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH DAN NASIONAL DALAM PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN DAN MUSIM KEMARAU BERBASIS DATA SATELIT Lely Qdrita Avia LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) 2012 Kndisi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan indentifikasi terhadap lubang korona, angin
30 BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan indentifikasi terhadap lubang korona, angin surya, dan badai geomagnet selama selang waktu tahun 1998-2003. Berikut dijelaskan metode penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matahari merupakan sumber energi terbesar di Bumi. Tanpa Matahari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matahari merupakan sumber energi terbesar di Bumi. Tanpa Matahari mungkin tidak pernah ada kehidupan di muka Bumi ini. Matahari adalah sebuah bintang yang merupakan
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU ONSET SUDDEN COMMENCEMENT KOMPONEN H GEOMAGNET DI BIAK
Penentuan Waktu Onset SC (Sudden Commencement)... (Anwar Santoso) PENENTUAN WAKTU ONSET SUDDEN COMMENCEMENT KOMPONEN H GEOMAGNET DI BIAK Anwar Santoso Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN
Lebih terperinciDAMPAK AKTIVITAS MATAHARI TERHADAP CUACA ANTARIKSA
DAMPAK AKTIVITAS MATAHARI TERHADAP CUACA ANTARIKSA Clara Y. Yatini Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN email: clara@bdg.lapan.go.id RINGKASAN Perubahan cuaca antariksa dapat menimbulkan dampak
Lebih terperinciPENENTUAN POSISI LUBANG KORONA PENYEBAB BADAI MAGNET KUAT
Penentuan Posisi Lubang Korona Penyebab Badai Magnet Kuat (Clara Y. Yatini) PENENTUAN POSISI LUBANG KORONA PENYEBAB BADAI MAGNET KUAT Clara Y. Yatini Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN email:
Lebih terperinciKAJIAN HASIL UJI PREDIKSI FREKUENSI HF PADA SIRKIT KOMUNIKASI RADIO DI LINGKUNGAN KOHANUDNAS
Kajian Hasil Uji Prediksi Frekuensi HF pada Sirkit Komunikasi... (Jiyo) KAJIAN HASIL UJI PREDIKSI FREKUENSI HF PADA SIRKIT KOMUNIKASI RADIO DI LINGKUNGAN KOHANUDNAS Jiyo Peneliti Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi,
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN DISTRIBUSI INDEKS K GEOMAGNET ANTARA STASIUN BIAK DENGAN MAGNETOMETER DIGITAL DAN STASIUN TANGERANG DENGAN MAGNETOMETER ANALOG
STUDI PERBANDINGAN DISTRIBUSI INDEKS K GEOMAGNET ANTARA STASIUN BIAK DENGAN MAGNETOMETER DIGITAL DAN STASIUN TANGERANG DENGAN MAGNETOMETER ANALOG Anwar Santoso dan Sity Rachyany Peneliti Pusat Pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoana Nurul Asri, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bumi setiap saat selalu dihujani oleh atom-atom yang terionisasi dan partikel subatomik lainnya yang disebut sinar kosmik. Sinar kosmik ini terdiri dari partikel yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang landas bumi maupun ruang angkasa dan membahayakan kehidupan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cuaca antariksa adalah kondisi di matahari, magnetosfer, ionosfer dan termosfer yang dapat mempengaruhi kondisi dan kemampuan sistem teknologi baik yang landas bumi
Lebih terperinciPREDIKSI BINTIK MATAHARI UNTUK SIKLUS 24 SECARA NUMERIK
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PREDIKSI BINTIK MATAHARI UNTUK SIKLUS 24 SECARA NUMERIK John Maspupu Pussainsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matahari adalah sebuah objek yang dinamik, banyak aktivitas yang terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matahari adalah sebuah objek yang dinamik, banyak aktivitas yang terjadi didalamnya. Beragam aktivitas di permukaannya telah dipelajari secara mendalam dan
Lebih terperinciKALIBRASI MAGNETOMETER TIPE 1540 MENGGUNAKAN KALIBRATOR MAGNETOMETER
Kalibrasi Magnetometer...(Harry Bangkit dan Mamat Ruhimat) KALIBRASI MAGNETOMETER TIPE 1540 MENGGUNAKAN KALIBRATOR MAGNETOMETER Harry Bangkit, Mamat Ruhimat Pusat Sain Antariksa Lembaga Penerbangan dan
Lebih terperinciPERAN DIMENSI FRAKTAL DALAM RISET GEOMAGSA
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PERAN DIMENSI FRAKTAL DALAM RISET GEOMAGSA John Maspupu Pussainsa LAPAN,
Lebih terperinciMODEL EMPIRIS HARI TENANG VARIASI MEDAN GEOMAGNET DI STASIUN GEOMAGNET TONDANO MANADO
MODEL EMPIRIS HARI TENANG VARIASI MEDAN GEOMAGNET DI STASIUN GEOMAGNET TONDANO MANADO EMPIRICAL MODEL OF QUIET DAILY GEOMAGNETIC FIELD VARIATION AT THE TONDANO MANADO GEOMAGNET STATION Lukman Arifin dan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MONITORING BANDWIDTH INTRANET DI PUSPIPTEK-BPPT
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI MONITORING BANDWIDTH INTRANET DI PUSPIPTEK-BPPT Susant Raya Stx.raya@gmail.cm Suma Handi Winata handi.winata@yah.cm William william.tjhaw@gmail.cm Taslim Rchmadi ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciBADAI MATAHARI DAN PENGARUHNYA PADA IONOSFER DAN GEOMAGNET DI INDONESIA
Badai Matahari dan Pengaruhnya pada Ionosfer...(Clara Y.Yatini et al.) BADAI MATAHARI DAN PENGARUHNYA PADA IONOSFER DAN GEOMAGNET DI INDONESIA Clara Y. Yatini, Jiyo, Mamat Ruhimat Peneliti Pusat Pemanfaatan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014)
Desain Ecnmizer untuk Meningkatkan Efisiensi Biler 52 B 1/2/3 pada Unit Utilities Cmplex di PT. Pertamina RU IV Cilacap Esti Ratnasari, Dr. Ridh Hantr, ST, MT, dan Nur Laila Hamidah, ST, M.Sc Jurusan Teknik
Lebih terperinciCUACA ANTARIKSA. Clara Y. Yatini Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN RINGKASAN
CUACA ANTARIKSA Clara Y. Yatini Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN email: clara@bdg.lapan.go.id RINGKASAN Cuaca antariksa meliputi kopling antara berbagai daerah yang terletak antara matahari
Lebih terperinciAnwar Santoso Peneliti Bidang Geomagnet dan Magnet Antariksa Pusat Sains Antariksa, Lapan
Jurnal Sains Dirgantara Vol. 12 No. 1 Desember 2014 :42-59 42 GEO-EFEKTIVITAS AKTIVITAS MATAHARI DAN LINGKUNGAN ANTARIKSA PADA SAAT BADAI GEOMAGNET [GEO-EFFECTIVENESS OF SOLAR ACTIVITY AND SPACE ENVIRONMENT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tari Fitriani, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matahari merupakan sumber energi utama perubahan kondisi lingkungan antariksa. Matahari terus-menerus meradiasikan kalor, radiasi elektromagnetik pada seluruh panjang
Lebih terperinciUPPER AIR DATA ANALISYS OVER INDONESIA
ANALISIS KONDISI UDARA ATAS WILAYAH INDONESIA UPPER AIR DATA ANALISYS OVER INDONESIA M. Djazim Syaifullah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknlgi, Jalan Thamrin 08 Jakarta, 10340 E-mail: djazimsy@yah.cm
Lebih terperinciPERANAN PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN BANK BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR
PERANAN PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN BANK BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR Rianita Omega Rares Jachim N.K Dumais Charles R. Ngangi Nrtje M. Benu ABSTRACT
Lebih terperinci5. Kinerja. 6. Tipe Fisik. 7. Karakteristik Fisik. 8. Organisasi
Arsitektur Sistem Kmputer MEMORI Memri adalah bagian dari kmputer tempat prgram prgram dan data data disimpan. Istilah stre atau strage untuk memri, meskipun kata strage sering digunakan untuk menunjuk
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algoritma Bayesian
13 Sistem Pendukung Keputusan untuk Investasi Perumahan Area Malang Menggunakan Algritma Bayesian Mhammad Taufan AZ, Sunary dan Wijn Abstrak Faktr yang menjadi pertimbangan dalam menentukan keputusan untuk
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode Single Exponential Smoothing pada CV Lintas Nusa Surabaya.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis permasalahan dari sistem yang diambil pada CV Lintas Nusa Surabaya. Selain itu, bab ini merancang Perancangan sistem dari
Lebih terperinciKARAKTERISTIK VARIASI HARIAN KOMPONEN H GEOMAGNET STASIUN PENGAMAT GEOMAGNET BIAK
Prosiding Seinar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 211 KARAKERISIK VARIASI HARIAN KOMPONEN H GEOMAGNE SASIUN PENGAMA GEOMAGNE BIAK
Lebih terperinciSri Suhartini *)1, Irvan Fajar Syidik *), Annis Mardiani **), Dadang Nurmali **) ABSTRACT
Frekuensi Kritis Lapisan F2 di atas...(sri Suhartini et al.) FREKUENSI KRITIS LAPISAN F2 DI ATAS KUPANG: PERBANDINGAN DATA DENGAN MODEL THE INTERNATIONAL REFERENCE IONOSPHERE (IRI) (KUPANG F2 LAYER CRITICAL
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI PENGUBAH LATAR BELAKANG VIDEO
PENGEMBANGAN APLIKASI PENGUBAH LATAR BELAKANG VIDEO Rudy Adipranata 1, Djni Haryadi Setiabudi 2, Henry Tedjwarsit Fakultas Teknlgi Industri, Jurusan Teknik Infrmatika, Universitas Kristen Petra, Jl. Siwalankert
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI TEKNIK KANCING GEMERINCING
PEIGKATA PEMAHAMA PERA PARA TOKOH-TOKOH PERSIAPA KEMERDEKAA IDOESIA MELALUI TEKIK KACIG GEMERICIG Septia Umun KL, Amir, A.Dakir PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. e-mail:
Lebih terperinciSTUDI KASUS FOCAL MECHANISM SOLUTION GEMPA DI SELAT SUNDA 26 AGUSTUS 2008 BERDASARKAN GERAK AWAL DAN BENTUK GELOMBANG P
STUDI KASUS FOCAL MECHANISM SOLUTION GEMPA DI SELAT SUNDA 26 AGUSTUS 2008 BERDASARKAN GERAK AWAL DAN BENTUK GELOMBANG P Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Lebih terperinciANALI5IS BADAI MAGNET BUMI PERIODIK
ANALI5IS BADAI MAGNET BUMI PERIODIK Visca Wellyanita, Sity Rachyany, Mamat Ruhimat Peneliti Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa, LAPAN ABSTRACT Periodic magnetic storms are those related to
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran Dalam memilih saham, serang investr memperhatikan faktr-faktr fundamental yang mempengaruhi harga saham tersebut, bukan berdasarkan pada gsip, isu atau
Lebih terperinciDESAIN FUZZY STATE MACHINE UNTUK MENGHASILKAN VARIASI RESPON NPC (NON-PLAYABLE CHARACTER) PADA SEBUAH GAME
DESAIN FUZZY STATE MACHINE UNTUK MENGHASILKAN VARIASI RESPON NPC (NON-PLAYABLE CHARACTER) PADA SEBUAH GAME Surya Adi Wijaya 1, Susi Juniastuti 2, Supen Mardi SN 3, Mch. Hariadi 4 Pasca Sarjana Jurusan
Lebih terperinciFLARE BERDURASI PANJANG DAN KAITANNYA DENGAN BILANGAN SUNSPOT
FLARE BERDURASI PANJANG DAN KAITANNYA DENGAN BILANGAN SUNSPOT Santi Sulistiani, Rasdewlta Kesumaningrum Peneliti Bidang Matahari dan Antariksa, LAPAN ABSTRACT In this paper we present the relationship
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak hanya di Bumi, cuaca juga terjadi di Antariksa. Namun, cuaca di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak hanya di Bumi, cuaca juga terjadi di Antariksa. Namun, cuaca di Antariksa bukan berupa hujan air atau salju es seperti di Bumi, melainkan cuaca di Antariksa terjadi
Lebih terperinciPola Variasi Reguler Medan Magnet Bumi Di Tondano
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 3 (1) 30-34 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Pola Variasi Reguler Medan Magnet Bumi Di Tondano Teguh Prasetyo a,b*, Adey Tanauma a, As ari a a
Lebih terperinciX. GEJALA GELOMBANG. Buku Ajar Fisika Dasar II Pendahuluan X - 1
X - 1 X. GEJALA GELOMBANG 10.1 Pendahuluan Situasi fisis yang ditimbulkan pada suatu titik menjalar dalam medium kemudian dapat dirasakan pada bagian lain, merupakan prses gerakan gelmbang. Beberapa cnth
Lebih terperinciMETODE NON-LINIER FITTING UNTUK PRAKIRAAN SIKLUS MATAHARI KE-24
METODE NON-LINIER FITTING UNTUK PRAKIRAAN SIKLUS MATAHARI KE-24 Johan Muhamad Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN E-mail: johan_m@bdg.lapan.go.id ABSTRACT A Non-linear Fitting method was
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lazim disebut classrm actin research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13) penelitian tindakan
Lebih terperinciOleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
RESPO PETAI TERHADAP PEERAPA USAHATAI JAGUG HIBRIDA (Zea Mays spp.) POLA TUMPAGSARI (Studi Kasus di Desa Sagalaherang Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis) Oleh : Yuli urmayanti, Dini Rchdiani, Cecep
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Sains Antariksa Homepage: http//www.lapan.go.id
Prosiding Seminar Nasional Sains Antariksa Homepage: http//www.lapan.go.id PENGARUH CIR DAN CME TERHADAP FLUKS ELEKTRON SEPANJANG TAHUN 2011 (THE EFFECT OF CIR AND CME ON THE ELECTRON FLUX IN 2011) Siska
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Sains Antariksa Homepage: http//www.lapan.go.id
Prosiding Seminar Nasional Sains Antariksa Homepage: http//www.lapan.go.id MODEL EMPIRIK GANGGUAN GEOMAGNET TERKAIT DENGAN LONTARAN MASSA KORONA (EMPIRICAL MODEL OF GEOMAGNETIC DISTURBANCE ASSOCIATED WITH
Lebih terperinciHingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta
FORM B.3 (Perkembangan Bulan 5-6) Judul: Pengembangan Prttip klaster peragaan hands-n interaktif bidang Antariksa untuk Science Center Pntianak,Kalimantan Barat Kde: SIDa.H.7 K/L: LEMBAGA PENERBANGAN DAN
Lebih terperinciPemisahan Sinyal Noise Pada Pengolahan Data Medan Magnet Bumi Menggunakan Transformasi Wavelet
Pemisahan Sinyal Noise Pada Pengolahan Data Medan Magnet Bumi Menggunakan Transformasi Wavelet Setyanto Cahyo Pranoto Pusat Sains Antariksa, Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional - LAPAN, Jl. DR.
Lebih terperinciKAJIAN AWAL EFISIENSI WAKTU SISTEM AUTOMATIC LINK ESTABLISHMENT (ALE) BERBASIS MANAJEMEN FREKUENSI
Berita Dirgantara Vol. 12 No. 2 Juni 2011: 60-67 KAJIAN AWAL EFISIENSI WAKTU SISTEM AUTOMATIC LINK ESTABLISHMENT (ALE) BERBASIS MANAJEMEN FREKUENSI Varuliantor Dear Peneliti Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi,
Lebih terperinciModifikasi Motif Kain Tradisional Menggunakan Cellular Automata
Mdifikasi Mtif Kain Tradisinal Menggunakan Cellular Autmata Purba Daru Kusuma Prgram Studi Sistem Kmputer Universitas Telkm Bandung, Indnesia purbdaru@gmail.cm Abstrak Metde cellular autmata telah diimplementasikan
Lebih terperinciSri Suhartini 1, Irvan Fajar Syidik, Slamet Syamsudin Peneliti Pusat Sains Antariksa, Lapan. Diterima 15 Februari 2014; Disetujui 17 April 2014
Karakteristik Indeks Ionosfer (Indeks_T)....(Sri Suhartini et al.) KARAKTERISTIK INDEKS IONOSFER (INDEKS_T) JAM-AN DAN BULANAN SUMEDANG DAN BIAK [SUMEDANG AND BIAK HOURLY AND MONTHLY IONOSPHERIC INDEX
Lebih terperinciMODEL SPEKTRUM ENERGI FLUENS PROTON PADA SIKLUS MATAHARI KE-23
MODEL SPEKTRUM ENERGI FLUENS PROTON PADA SIKLUS MATAHARI KE-23 Wilson Sinambela, S. L Manurung, Nana Suryana Peneliti Pusat Pamanfaatan Sains Antariksa, LAPAN e-mail:wilson@bdg.lapan.go.id e-mail:manurung@bdg.lapan.go.id
Lebih terperinciVariasi Pola Komponen H Medan Geomagnet Stasiun Biak Saat Kejadian Solar Energetic Particle (SEP) Kuat Pada Siklus Matahari Ke-23
Seminar Nasional Pascasarjana IX ITS, Surabaya 12 Agustus 29 Variasi Pola Komponen H Medan Stasiun Biak Saat Kejadian Solar Energetic Particle (SEP) Kuat Pada Siklus Matahari Ke-23 Anwar Santoso Pusat
Lebih terperinciKajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,
Kajian Mral dan Kewarganegaraan. Vlume 02 mr 03 Tahun 2015, 636-650 IMPLEMETASI KURIKULUM 2013 PADA KELOMPOK MATA PELAJARA ORMATIF DI SEKOLAH MEEGAH KEJURUA EGERI 2 GAWI Aris Sants 11040254049 (PPKn, FIS,
Lebih terperinciTIPS dan TRIK BERBAGAI METODE REGRESI BERGANDA
TIPS dan TRIK BERBAGAI METODE REGRESI BERGANDA UJI REGRESI BERGANDA (untuk lebih dari dua variabel bebas) Sekarang akan ditampilkan uji regresi ganda dengan banyak variabel bebas. SPSS menyediakan berbagai
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN fmin TERHADAP BESARNYA FREKUENSI KERJA TERENDAH SIRKIT KOMUNIKASI RADIO HF
PENGARUH PERUBAHAN fmin TERHADAP BESARNYA FREKUENSI KERJA TERENDAH SIRKIT KOMUNIKASI RADIO HF Varuliantor Dear Peneliti Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi, LAPAN e-mail : Varuliant@bdg.lapan.go.id RINGKASAN
Lebih terperinciANALISIS PENURUNAN INTENSITAS SINAR KOSMIK
Berita Dirgantara Vol. 11 No. 2 Juni 2010:36-41 ANALISIS PENURUNAN INTENSITAS SINAR KOSMIK Clara Y. Yatini Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN email: clara@bdg.lapan.go.id RINGKASAN Penyebab
Lebih terperinciPREDIKSI TINGKAT GANGGUAN GEOMAGNET LOKAL D(T) MENGGUNAKAN PENDEKATAN STATISTIK
Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 PREDIKSI TINGKAT GANGGUAN GEOMAGNET LOKAL D(T) MENGGUNAKAN PENDEKATAN STATISTIK 1 Habirun 1 Peneliti Pusat Sains Antariksa-LAPAN e-mail
Lebih terperinciMODEL PARSIAL HARI TENANG VARIASI MEDAN GEOMAGNET SEBAGAI FUNGSI HARI DALAM SETAHUN, USIA BULAN DAN WAKTU LOKAL DI STASION GEOMAGNET TONDANO
MODEL PARSIAL HARI TENANG VARIASI MEDAN GEOMAGNET SEBAGAI FUNGSI HARI DALAM SETAHUN, USIA BULAN DAN WAKTU LOKAL DI STASION GEOMAGNET TONDANO PARSIAL MODEL OF THE QUIET DAILY GEOMAGNETIC FIELD VARIATION
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN SALINITAS PADA PEMELIHARAAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) DALAM AKUARIUM
87 Pengaruh perbedaan salinitas... (Nurbakti Listyant) PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS PADA PEMELIHARAAN BENIH PATIN JAMBAL (Pangasius djambal) DALAM AKUARIUM ABSTRAK Nurbakti Listyant dan Septyan Andriyant
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA
IMPLEMETASI KOOPERATIF GI UTUK MEIGKATKA AKTIVITAS DA HASIL BELAJAR PASSIG SEPAK BOLA Oleh Made Arya Suardika PEJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana
Lebih terperinciKARAKTERISTIK LONTARAN MASSA KORONA (CME) YANG MENYEBABKAN BADAI GEOMAGNET
KARAKTERISTIK LONTARAN MASSA KORONA (CME) YANG MENYEBABKAN BADAI GEOMAGNET Clara Y. Yatini, Suratno, Gunawan Admiranto, Nana Suryana Peneliti Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, LAPAN email: clara@bdg.lapan.go.id
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknlgi yang semakin maju dan semakin pesat membuat perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfmansinya agar dapat unggul dalam persaingan sekarang
Lebih terperinciIRWNS Analisis Kinematika Gerak Pusat Massa Tubuh Manusia Saat Berjalan. Sardjito a, Nani Yuningsih a, Kunlestiowati Hadiningrum a ABSTRAK
IRWNS 13 Analisis Kinematika Gerak Pusat Massa Tubuh Manusia Saat Berjalan Sardjit a, Nani Yuningsih a, Kunlestiwati Hadiningrum a a UP MKU, Pliteknik Negeri Bandung, Bandung 41 E-mail:inarwj@yah.cm ABSTRAK
Lebih terperinciBambang Hendrawan, Nurbadriyah Program studi Akuntansi Politeknik Batam
Vl II (2), 2010 ISSN : 2085-3858 Perbedaan Besaran Piutang Tunggakan Listrik Sebelum dan Sesudah Kenaikan Tarif Listrik Batam : Sebuah Tpik Tugas Akhir Prgram Studi Akuntansi di Pliteknik Batam Bambang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus mempergunakan data semburan radio Matahari tipe II yang
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG
INDEPT, Vl, N., Oktber 0 ISSN 087-90 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG Erlian Supriyant.,ST Dsen Tetap Teknik Industri Universitas Nurtani Bandung
Lebih terperinci