Desain Sensor Getaran Frekuensi Rendah Berbasis Fluxgate

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Desain Sensor Getaran Frekuensi Rendah Berbasis Fluxgate"

Transkripsi

1 J.Ot.Ktrl.Inst (J.Aut.Ctrl.Inst) Vl 3 (), 011 ISSN : Desain Sensr Getaran Frekuensi Rendah Berbasis Fluxgate 1 Yulkifli, 1 Hufri, Mitra Djamal, 3 Rahmndia Nanda Setiadi 1 KK Fisika Instrumentasi,Prdi Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Padang Jl. Prf Dr. Hamka Kampus UNP Air tawar Padang 5131, Telp. (0751)5160 KK FTETI, Prdi Fisika, FMIPA, Institut Teknlgi Bandung Jl. Ganesa N. 10 Bandung 3 KK Fisika Instrumentasi, FMIPA, Universitas Riau Jl. HR Subrantas km 1,5 Pekanbaru, Riau 893 Indnesia yulkifliamir@yah.cm Abstrak Makalah ini menjelaskan kemampuan fluxgate untuk mengukur getaran dalam rentang frekuensi rendah. Getaran diukur berdasarkan perubahan medan magnet luar terjadi karena adanya perubahan jarak antara prbe sensr fluxgate dengan bjek yang bergetar. Berdasarkan prinsip harmnisa kedua untuk fluxgate, besarnya intensitas medan magnet luar yang terukur sebanding tegangan keluaran sensr dan berbanding terbalik dengan jarak. Optimasi statik terhadap jarak maksimum (amplitud) antara prbe fluxgate dengan bjek bergetar diperleh ketika jarak cm. Sebagai sumber getaran digunakan peralatan mekanik frekuensi rendahmekanik yang dikembangkan leh KK FTETI di Labr Elektrnika dan Instrumentasi Fisika ITB. Berdasarkan pengukuran terhadap getaran frekuensi rendah, Fluxgate mampu mendeteksi frekuensi 0.14 sampai 1.15 Hz dengan kesalahan abslut Hz dan kesalahan relatif 1.3 %. Keywrd: Desain, sensr, Getaran, frekuensi rendah, fluxgate. 1 Pendahuluan Getaran adalah gejala mekanika dinamik yang mencakup peride gerak silatr di sekitar psisi referensi atau berupa gerakan blak-balik yang digambarkan sebagai amplitud atau simpangan terjauh dari titik setimbang. Getaran atau vibrasi adalah salah satu aspek pengperasian yang sangat diperhatikan pada mesin-mesin industri. Amplitud dan frekuensi vibrasi yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan mesin [1]. Kndisi ini selain membutuhkan waktu perbaikan cukup lama dan biaya yang mahal, juga mengakibatkan kerugian karena mesin tidak berperasi. Mesin-mesin industri vital memerlukan instrumen pengukuran amplitud dan laju perubahan yang mampu memperingatkan peratr mesin untuk mencegah pengperasian mesin pada daerah kerja yang tidak aman serta dapat menghentikan perasi mesin bila daerah kerja aman terlewati []. Untuk mendeteksi getaran suatu bjek dengan memanfaatkan infrmasi getaran diperlukan sensr getaran dengan reslusi tinggi [3]. Untuk mendeteksi getaran dikembangkan berbagai alat berupa sensr getaran. Terdapat banyak metde atau teknik yang dipakai untuk mendeteksi getaran, misalnya dengan teknik perubahan kapasitansi, perubahan muatan listrik dari material piezelectric atau perubahan psisi dalam Linear Variable Displacement Transfrmer (LVDT), menggunakan laser, dan lain-lain [1]. Sensr-sensr tersebut biasanya harus 1

2 J.Ot.Ktrl.Inst (J.Aut.Ctrl.Inst) Vl 3 (), 011 ISSN : ditempelkan ke bjek yang akan diamati getarannya, tetapi sensr fluxgate tidak perlu kntak dengan bjek yang diamatinya. Alat ukur getaran frekuensi rendah saat ini sangat dibutuhkan, seperti deteksi getaran bendungan, jembatan, bangunan dan gempa. Berdasarkan pengembangan fluxgate dan aplikasi, fluxgate mampu mengukur perubahan medan magnet dan jarak dalam rde yang sangat kecil [4-7]. Selain itu kami juga telah berhasil mengembangkan aplikasi fluxgate untuk mengukur arus dc [8], getaran frekuensi tinggi [9-11], kecepatan sudut [1] dan alat ukur muai panjang [13]. Berdasarkan hasil-hasil ini, dikembangkan aplikasi lain dari fluxgate yaitu sebagai alat ukur getaran frekuensi rendah. Permasalahan yang muncul di lapangan adalah tidak tersedianya peralatan kalibrasi yang dapat bekerja pada frekuensi rendah. Rata-rata Exciter hanya mampu bekerja di atas 0 Hz, sedangkan kebutuhan di lapangan untuk frekuensi rendah seperti getaran gempa dan bangunan adalah di bawah 10 Hz. Fluxgate Sebagai Sensr Getaran Salah satu cara kerja sensr getaran adalah berdasarkan perubahan psisi dari suatu bjek, bjek yang bergerak dapat dideteksi dengan perubahan medan magnet yang terjadi padanya. Perubahan medan magnet pada sensr magnet akibat berubahnya psisi dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi suatu benda yang sedang bergetar. Fluxgate sebagai sensr mempunyai knsep perubahan medan magnet suatu bjek. Berdasarkan kesamaan knsep ini, maka Fluxgate dapat dijadikan sebagai sensr getaran [14-16]. Sensr fluxgate bekerja dengan cara membangkitkan medan magnet untuk dirinya sendiri sebagai medan magnet acuan, jika terdapat bahan magnet yang bergetar pada psisi x maka sensr akan mendeteksi perubahan psisi (x) dari getaran tersebut melalui perubahan acuan medan magnetik pada intinya [16]. Perubahan psisi (x) dari benda yang bergetar terhadap sensr disebut dengan simpangan, simpangan maksimum disebut dengan amplitud (A). Untuk meninjau knsep mekanik sebuah benda bergetar dimdelkan seperti Gambar 1. Gambar 1: Mdel Makanik Sensr Getaran (a) dan Diagram bebas dari massa (b) [17]. Sebuah benda dengan beban bermassa M terikat pada sebuah pegas dengan knstanta pegas k dan massa yang bergerak diredam leh peredam dengan kefisien redaman b seperti Gambar (A). Beban bisa bergeser sejauh x dari titik setimbang

3 J.Ot.Ktrl.Inst (J.Aut.Ctrl.Inst) Vl 3 (), 011 ISSN : terhadap sensr dengan arah hrizntal. Selama bergerak percepatan beban M bergetar sebesar d x dt, dan sinyal keluaran sebanding dengan defleksi x0 dari beban M. Berdasarkan tinjauan diagram bebas masaa M seperti Gambar (B) dan menerapkan Hukum kedua Newtn [18], memberikan : Mf dx kx b dt, (1) dengan f adalah percepatan dari massa relatif dari bumi dan diberikan leh : f d x d y () dt dt Dengan mensubsitusi persaman 1 ke didapatkan : M d x dx d y b kx M (3) dt dt dt Persamaan di atas merupakan persamaan diffrensial rde dua yang mana artinya keluaran percepatan sinyal merupakan bentuk silasi. Untuk menyelesaikan persamaan (3) di atas digunakan Transfrmasi Laplace [19]. Berdasarkan Transfrmasi Laplace didapatkan : Ms X ( bsx ( dx dt kx ( MA( = (4) dimana X ( dan A ( adalah Transfrmasi Laplace dari x(t) persamaan (4) untuk X ( adalah : dan d y dt. Slusi MA( X ( (5) Ms bs k dengan mendefinisikan variabel dapat ditulis : k M dan b M X ( s, persamaan (5) A( s 0 (6) Nilai mempresentasikan frekuensi anguler alami percepatan dan kefisien 1 G( s, maka persamaan (6) nrmalisasi redaman. Misalkan s 3

4 J.Ot.Ktrl.Inst (J.Aut.Ctrl.Inst) Vl 3 (), 011 ISSN : dapat dituliskan menjadi : ( G( A( peratr inverse transfrmasi Laplace sebagai : X, slusi dapat diungkapkan dalam bentuk 1 X ( L { G( A( } (7) Dengan menggunakan terema knvlusi transfrmasi Laplace dapat ditulis: t x( t) g( t ) a( ) d 0 (8) dimana a adalah impulse bergantung pada percepatan dan g(t) adalah inverse transfrm L 1 { G( }. Jika diambil mempunyai dua slusi, yaitu : Slusi I, untuk underdamped mde ( 1) : 1, maka persamaan di atas t 1 ( t ) x( t) e sin( t ) a( t) d 0 (9) Slusi II, untuk verdamped mde ( 1) : t 1 ( t ) x( t) e sinh ( t ) a( t) d 0 (10) dengan 1 Persamaan (10) menunjukkan bahwa perubahan jarak atau simpangan benda bersilasi bergantung pada waktu t. Perubahan psisi atau jarak antara beban M (target) dengan sensr akan menyebabkan perubahan intensitas medan magnet yang diterima leh sensr. Prinsip kerja pengukuran getaran berdasarkan perubahan psisi ini telihat pada Gambar. Gambar. Prinsip Kerja Fluxgate Sebagai Sensr Getaran [9]. Objek yang bergetar (target) dipilih yang bersifat magnetik. Material magnetik dapat berasal dari magnet permanen atau material ferrmagnetik. Material magnetik ditempatkan pada bjek yang akan diukur getaranya. Jika bjek bergerak mendekati 4

5 J.Ot.Ktrl.Inst (J.Aut.Ctrl.Inst) Vl 3 (), 011 ISSN : atau menjauhi detektr, maka medan magnetik disekitar titik setimbang akan mengalami perubahan, perubahan ini disebut fluk magnetik (Φ). Perubahan fluk magnetik bergantung pada psisi sensr terhadap bjek. Jika da adalah elemen vektr dan B adalah elemen vektr, maka fluk magnetik yang keluar dari permukaan medan adalah: B da (11) Jika medan magnetik material adalah B, maka medan magnetik yang dideteksi leh sensr pada jarak r adalah: Penurunan medan magnetik sebanding dengan 1/x [5]. B B r (1) x 3 Metdlgi Untuk mengatasi permasalahan kalibratr frekuensi rendah telah didesain peralatan seperti Gambar 3, kalibratr ini dapat menjadi sumber penggetar dengan frekuensi rendah. Gambar 3. Desain sistem mekanik (a) dan ft peralatan pengukuran frekuensi rendah (b). [0] Mekanik sumber penggetar ini terdiri dari sumbu penggetar yang salah satu ujung dipasang bjek bermuatan magnet, lengan penggetar yang berfungsi sebagai pendrng sumbu penggetar, rda gigi untuk memutar lengan penggetar dan sebuah mtr DC 1 V yang berfungsi sebagai sumber untuk memutar rda gigi. Lengan penggetar dapat menghasilkan gerakan maju mundur pada bjek, sehingga bjek akan bergerak menjauhi dan mendekati fluxgate. Gerakan maju mundur ini di deteksi leh sensr autcupler kemudian banyaknya gerakan yang terjadi di cacah dengan bantuan mikrkntrler dan ditampilkan leh LCD. Sumber penggetar yang dibuat hanya mampu bergetar dengan frekuensi maksimum 1,15 Hz. 5

6 J.Ot.Ktrl.Inst (J.Aut.Ctrl.Inst) Vl 3 (), 011 ISSN : Sebelum melakukan pengukuran getaran dilakukan kalibrasi untuk mencari hubungan jarak antara bjek bergetar dengan tegangan keluaran fluxgate. Panjang sumbu penggetar yang dipasang pada pistn adalah 8,4 cm. Mula-mula ujung sumbu yang sudah ditempelkan bjek bermuatan magnet ditempatkan menempel pada fluxgate kemudian sumbu ditarik menjauhi fluxgate secara perlahan-lahan sejauh 4. cm. Jarak 4, cm ini dijadikan titik tengah sumbu penggetar. Perubahan tegangan keluaran fluxgate dicatat setiap perubahan jarak. 4 Hasil dan pembahasan Hasil kalibrasi jarak ini di tunjukkan pada Gambar 3. dapat terlihat bahwa respn sensr cukup linier. Untuk mendapatkan nilai simpangan nl maka maka grafik Gambar 3. diknversi menjadi grafik Gambar 4. Tegangan keluaran (V) y = -0,0031x 6 + 0,039x 5-0,0949x 4-0,077x 3 + 0,6184x + 0,8088x - 1,6993 R² = 0,9995 Jarak (mm) Gambar 4. Grafik ptimasi jarak bjek dengan fluxgate. Berdasarkan grafik Gambar 4 dapat ditentukan hubungan jarak terhadap simpangan seperti ditunjukkan persamaan (13). Vut= -0,003x 6 + 0,004x 5 + 0,047x 4 + 0,018x 3 0,37x 1,353x + 1,109 (13) Sebelum melakukan pengukuran getaran maka persamaan (13) dimasukkan kedalam prgram mikrkntrler sehingga nilai yang terbaca pada display LCD dalam bentuk simpangan maksimum atau amplitud. 6

7 J.Ot.Ktrl.Inst (J.Aut.Ctrl.Inst) Vl 3 (), 011 ISSN : Gambar 5. Grafik untuk mendapatkan simpangan nl. Pengukuran amplitud getaran terhadap frekuensi dilakukan dengan memvariasikan simpangan maksimum getaran yaitu 1,0; 1,5;.0; dan.5 cm dengan cara merubah psisi lengan penggetar pada sumbu rda mtr. Hasil pengukuran ditunjukkan Gambar 6. Gambar 6. Respn frekuensi terhadap amplitud. Berdasarkan Gambar 6 dapat terlihat bahwa jika lengan digeser menjauhi sumbu rda mtr maka semakin dekat bjek bergetar ke fluxgate, hal ini terlihat dengan membesarnya amplitud terukur ketika sumbu penggetar mendekati fluxgate. Sedangkan terhadap kenaikan frekuensi keseluruhan variasi simpangan mengalami penurunan. Hubungan frekuensi terukur dengan frekuensi sumber penggetar ditunjukkan Gambar 7 7

8 J.Ot.Ktrl.Inst (J.Aut.Ctrl.Inst) Vl 3 (), 011 ISSN : Frekuensi FFT terukur (Hz) 1.0 cm Frekuensi sumber (Hz) Gambar 7. Respn frekuensi terukur terhadap frekuensi sumber. Terlihat dari Gambar 7, bahwa hubungannya linier untuk semua variasi simpangan. Hal menunjukkan fluxgate sebagai sensr getaran frekuensi rendah mampu mendeteksi frekuensi sumber 0.14 sampai 1.15 Hz. Untuk mencari kesalahan penyimpangan frekuensi terukur dengan frekuensi sumber dilakukan analis kesalahan abslut dan kesalahan relatif. Karena hasil pengukuran frekuensi terukur untuk semua variasi simpangan hampir sama maka analisis kesalahan diambil salah yaitu pengukuran dengan jarak amplitud,0 cm. Berdasarkan analisis diperleh kesalahan abslut dan relatif maksimum masingmasing Hz dan 1.3 %. Hasil kesalahan ini ditunjukkan leh Gambar 8 dan Gambar 9. Kesalahan relatif (%) Frekuensi sumber (Hz) Gambar 8. Grafik kesalahan relatif pengukuran frekuensi rendah. 8

9 J.Ot.Ktrl.Inst (J.Aut.Ctrl.Inst) Vl 3 (), 011 ISSN : Kesalahan abslut (Hz) Frekuensi sumber (Hz) Gambar 9. Grafik kesalahan abslut pengukuran frekuensi rendah. 5 Kesimpulan Telah berhasil di kembangkan aplikasi fluxgate sebagai sensr getaran dan sumber penggetar yang dapat bekerja pada frekuensi rendah. Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan kemampuan fluxgate dalam mendeteksi perubahan medan magnet dan jarak dalam rde yang sangat kecil. Berdasarkan pengukuran fluxgate mampu mengukur frekuensi 0.14 sampai 1.15 Hz dengan kesalahan abslut Hz dan kesalahan relatif 1.3 %. Berdasarkan hasil ini, fluxgate dapat dikembangkan lebih jauh sebagai alat ukur getaran yang memiliki frekuensi rendah seperti: getaran jembatan, bendungan, gempa dan lain-lain. Untuk mendapatkan rentang frekuensi yang lebih lebar, saat ini penelitian masih terus kami lakukan terutama memperbaiki sumber penggetar yang dapat menghasilkan frekuensi rendah hingga 10 Hz. 6 Ucapan Terimakasih Penulis mengucapkan terimakasih pada Departemen Pendidikan Tinggi Republik Indnesia yang telah mamberikan dana penelitian melalui Prgram Hibah Bersaing N. 080/H35./PG/HB/009, Hibah Penelitian Dktr N. 551/K01.1./KU/010 dan Riset PRI ITB Daftar Pustaka [1] Gldman, S., Vibratin Spectrum Analysis, New Yrk, Industrial Press Inc., [] Azhar, D., Jusan Q., & Parsaulian S., Analisis kerja Vibratin Mnitr Bently Nevada tipe 550, Prsiding SIBF, Bandung, 31 Agustus 006. [3] Pöyhönen, S., Jver, P. & Hyötyniemi, H., Independent Cmpnent Analysis f Vibratins fr Fault Diagnsis f Inductin Mtr, Prc. f the IASTED Internatinal Cnference Circuit, Sinyal and System, Cancun, Mexic, May 19-1, 003. [4] Djamal, M., & Setiadi, R.N., Pengukuran Medan Magnet Lemah Menggunakan Sensr Magnetik Fluxgate dengan Satu Kumparan Pick-up, Prsiding ITB Sains & Tek. Vl.38A, N., pp , 006. [5] Djamal, M., & Setiadi, R.N.,Displacement Sensr Based n Fluxgate Magnetmeter, Prc. n Asian Physics Sympsium (APS), Bandung, 7-8 August

10 J.Ot.Ktrl.Inst (J.Aut.Ctrl.Inst) Vl 3 (), 011 ISSN : [6] Suyatn, & Djamal. M, Develpment fluxgate magnetmeter fr prximity sensr, Prsiding Seminar Físika dan Aplikasinya, ITS, Surabaya, 007 [7] Yulkifli, Suyatn, Djamal, M. & Setiadi, R.N., Designing and Making f Fluxgate Sensr with Multi-Cre Structure fr Measuring f Prximity, Prceedings f The Cnference Slid State Inic (CSSI), Tanggerang, pp , 007. [8] Djamal, M. & Yulkifli, Fluxgate Sensr and Its Applicatin, Prceedings f ICICI-BME, Bandung, 009. [9] Djamal, M., Setiadi, R.N., & Yulkifli, Preliminary Study f Vibratin Sensr Based n Fluxgate Magnetic Sensr, Prc. f ICMNS, Bandung, 008. [10] Yulkifli, Setiadi, A., Djamal, M. & Khairurrijal, Develpment f Mathematical Mdel f Vibratin Sensr base n Fluxgate Magnetic Sensr. The 4 th Asian Physics Sympsium (APS), Ocktber, 1-13, 010. [11] Djamal, M., Yulkifli, Setiadi, A., & Setiadi, R.N., Develpment f a Lw Cst Vibratin Sensr Based n Fluxgate Element, Internatinal cnference f the Institute fr Envirnment, Engineering, Ecnmics and Applied Mathematics ( IEEEAM), Malta, Itali, September, 15-17, pp , 010 [1] Yulkifli, Anwar, Z., & Djamal,M., Desain Alat Hitung Kecepatan Sudut Berbasis Sensr Magnetik Fluxgate, Jurnal Sainstek, vl. 1,, pp , 009. [13] Yulkifli, Wahyudi, I., & Djamal, M., Develpment f Distance Measuring Instrument f a Metal Expansin Based n a Fluxgate Sensr, Prc. 3rd Internatinal Graduate Cnference n Engineering,Science and Humanities (IGCESH )Schl f Graduate Studies, Universiti Teknlgi Malaysia, 4 Nvember, pp. 1-5, 010. [14] Firmansyah. A., Fluxgate magnetmeter sebagai alat ukur Getaran, Tugas Akhir, Fisika ITB, Bandung 006 [15] Suyatn, Desain dan Pengembangan Sensr Magnetik Fluxgate dan Aplikasinya untuk Mengukur Getaran: Tesis S, ITB, Bandung, 007. [16] Hendr, & Djamal, M., Pembuatan Sensr Getaran Berbasis Fluxgate, Berita Utama LPPM ITB, Bandung, 007. [17] Fraden, J., Handbk f Mdern Sensr. New Yrk, Springer-Verlag New Yrk, Inc, [18] Symn, K.R., Mechanics, third editin, Addisn Wislye Cmpany, [19] Bas, M.L., Mathematical Methds in the Physical Sciences, Secnd Editin, Jhn Wiley & Sns New Yrk, [0] Yulkifli, Pengembangan Elemen Fluxgate dan Penggunaannya untuk Sensr-sensr Berbasis Magnetik dan Prksimiti, Disertasi Prgram Studi Dktr Fisika, ITB, Bandung,

Desain Sensor Getaran Frekuensi Rendah. Berbasis Fluxgate

Desain Sensor Getaran Frekuensi Rendah. Berbasis Fluxgate J.Oto.Ktrl.Inst (J. Auto.Ctrl.Inst) Vol 3 (), 011 ISSN: 085-517 Abstrak Desain Sensor Getaran Frekuensi Rendah Berbasis Fluxgate 1 Yulkifli, 1 Hufri, M.Djamal 1 KK Fisika Instrumentasi,Prodi Fisika, FMIPA,

Lebih terperinci

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani

RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED. B. M. Wibawa, I M. Joni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Prsiding Seminar Nasinal Sains dan Teknlgi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 Nvember 2008 RAY TRACER PENGUJIAN CAHAYA LED B. M. Wibawa, I M. Jni, F. Faizal, V. Hutabalian, K. Heru dan C. Panatarani Grup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sensor merupakan suatu alat yang dapat menerima sinyal atau rangsangan yang berasal dari lingkungan atau benda diluar sistem sensor. Input rangsangan dari

Lebih terperinci

X. GEJALA GELOMBANG. Buku Ajar Fisika Dasar II Pendahuluan X - 1

X. GEJALA GELOMBANG. Buku Ajar Fisika Dasar II Pendahuluan X - 1 X - 1 X. GEJALA GELOMBANG 10.1 Pendahuluan Situasi fisis yang ditimbulkan pada suatu titik menjalar dalam medium kemudian dapat dirasakan pada bagian lain, merupakan prses gerakan gelmbang. Beberapa cnth

Lebih terperinci

SENSOR GETARAN BERBASIS KOIL DATAR UNTUK DETEKSI DINI GEMPA di WILAYAH LOMBOK NUSA TENGGARAA BARAT

SENSOR GETARAN BERBASIS KOIL DATAR UNTUK DETEKSI DINI GEMPA di WILAYAH LOMBOK NUSA TENGGARAA BARAT SENSOR GETARAN BERBASIS KOIL DATAR UNTUK DETEKSI DINI GEMPA di WILAYAH LOMBOK NUSA TENGGARAA BARAT Islahudin, 2 M. Firman Ramdhan Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyahh Mataram.

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi

Pengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi Pengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi Abdul Rohman 1,*, Harus Laksana Guntur 2 1 Program Pascasarjana Bidang

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 107

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 107 JURNL TEKNIK ITS Vl. 6, N. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 107 Pemdelan dan nalisis Pengaruh Variasi Luasan Sisi Kmpresi dan Ekspansi dengan Perubahan Diameter Pistn, dan Pistn Rd terhadap

Lebih terperinci

KARAKTERISASI SENSOR HALL EFFECT SEBAGAI SENSOR MAGNETIK PADA PROTOTIPE PENJELAJAH PENGUKUR MEDAN MAGNET DENGAN SISTEM KENDALI ANDROID

KARAKTERISASI SENSOR HALL EFFECT SEBAGAI SENSOR MAGNETIK PADA PROTOTIPE PENJELAJAH PENGUKUR MEDAN MAGNET DENGAN SISTEM KENDALI ANDROID DOI: doi.org/10.21009/03.snf2017.02.cip.06 KARAKTERISASI SENSOR HALL EFFECT SEBAGAI SENSOR MAGNETIK PADA PROTOTIPE PENJELAJAH PENGUKUR MEDAN MAGNET DENGAN SISTEM KENDALI ANDROID Nadya Hidayatie 1,a), Widyaningrum

Lebih terperinci

DINAMIKA GERAK. DISUSUN OLEH : Ir. ARIANTO. Created by : Ir. Arianto, Guru Fisika SMAK. St. Louis 1 ELASTISITAS BAHAN MODULUS KELENTINGAN GAYA PEGAS

DINAMIKA GERAK. DISUSUN OLEH : Ir. ARIANTO. Created by : Ir. Arianto, Guru Fisika SMAK. St. Louis 1 ELASTISITAS BAHAN MODULUS KELENTINGAN GAYA PEGAS DINAMIKA GERAK DISUSUN OLEH : Ir. ARIANTO HUKUM I NEWTON GRAFITASI NEWTON ELASTISITAS BAHAN DEFINISI GERAK HARMONIS HUKUM II NEWTON MASSA DAN BERAT BAHAN DISKUSI PENGEMBANGAN HUKUM II NEWTON HUKUM III

Lebih terperinci

Mesin Pemotong Foil Otomatis

Mesin Pemotong Foil Otomatis Jurnal Teknik Elektr, Vl. 9, N. 1, Maret 2016, 8-12 ISSN 1411-870X DOI: 10.9744/jte.9.1.8-12 Mesin Pemtng Fil Otmatis Laurensius Nurhadi Wnkusum Prgram Studi Teknik Elektr,Universitas Kristen Petra Jl.Siwalankert

Lebih terperinci

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana GERAK HARMONIK Pembahasan Persamaan Gerak untuk Osilator Harmonik Sederhana Ilustrasi Pegas posisi setimbang, F = 0 Pegas teregang, F = - k.x Pegas tertekan, F = k.x Persamaan tsb mengandung turunan terhadap

Lebih terperinci

RANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai

RANGKAIAN AC. 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelombang yang sangat penting dalam bidang elektronika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai 5 KOMPONEN DAN RANGKAIAN AC 5.1 Isyarat AC Isyarat AC merupakan bentuk gelmbang yang sangat penting dalam bidang elektrnika. Isyarat AC biasa ditulis sebagai A sin ( ω t + θ ) dimana A merupakan amplitud

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA DASAR II Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika BENAR jelaskan mengapa BENAR, dan jika SALAH, berilah alasan atau sanggahannya.

Lebih terperinci

PENENTUAN PENGARUH AYUNAN BEBAN DAN PERHITUNGAN FREKUENSI NATURAL PADA CRANE JENIS CRAWLER

PENENTUAN PENGARUH AYUNAN BEBAN DAN PERHITUNGAN FREKUENSI NATURAL PADA CRANE JENIS CRAWLER PENENTUAN PENGARUH AYUNAN BEBAN DAN PERHITUNGAN FREKUENSI NATURAL PADA CRANE JENIS CRAWLER ( Cindy Ika Yuli Andarini, Ir. Yerri Susati, MT, Ir. Heri Justin) Jurusan Teknik Fisika - Fakultas Teknlgi Industri

Lebih terperinci

BAB 22. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB 22. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DAFTAR ISI DAFTAR ISI... A. GELOMANG ELEKTROMAGNETIK.... Persamaan Maxwell.... Pembuatan Gel. Elektrmagnetik...3.3 Spektrum Gel. Elektrmagnetik...4.4 Energi Gel. Elektrmaagnetik...5.5 Quis...7 A. GELOMANG

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Mekanik

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Mekanik Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Model Matematik Sistem Mekanik Gerak Translasi Gerak Rotasi 2 Pada bagian ini akan dibahas mengenai pembuatan model matematika dari sistem mekanika baik dalam

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI ELECTRIC CIRCUITS FEH2B4-4 - Genap 27 Juni

Lebih terperinci

BAB III GERAK MELINGKAR BERATURAN DAN GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN

BAB III GERAK MELINGKAR BERATURAN DAN GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN BAB III GERAK MELINGKAR BERATURAN DAN GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN A. KOMPETENSI DASAR : 3.. Memprediksi besaran-besaran fisika pada gerak melingkar beraturan dan gerak melingkar berubah beraturan.

Lebih terperinci

Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran

Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran SidangTugas Akhir Bidang Studi : Desain Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran Disusun oleh : Prisca Permatasari NRP. 2105 100

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran

Lebih terperinci

Materi Pendalaman 01:

Materi Pendalaman 01: Materi Pendalaman 01: GETARAN & GERAK HARMONIK SEDERHANA 1 L T (1.) f g Contoh lain getaran harmonik sederhana adalah gerakan pegas. Getaran harmonik sederhana adalah gerak bolak balik yang selalu melewati

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN Sidang Tugas Akhir Bidang Studi : Desain STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN Disusun oleh : DENNY SAPUTRA NRP. 2105

Lebih terperinci

TEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC

TEKNIK KENDALI KONVERTER DC-DC 60 TEKNIK KENDAI 5 KONVERTER DC-DC 5. Pendahuluan Pada aplikasi knverter dc-dc sebagai catu daya mde penyaklaran tentunya diinginkan dapat memberikan tegangan keluaran yang tetap pada keadaan mantap ataupun

Lebih terperinci

SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH

SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 1411-4216 SIMULASI PROSES REFRIJERASI DENGAN KOMPRESI SATU TAHAP DAN LEBIH Jhan Utm Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknlgi Industri UNPAR

Lebih terperinci

BAB II PENGUKURAN TEGANGAN PUNCAK DENGAN PERCIKAN SELA

BAB II PENGUKURAN TEGANGAN PUNCAK DENGAN PERCIKAN SELA BAB II PENGUKURAN TEGANGAN PUNCAK DENGAN PERCIKAN SELA II.1 Pendahuluan Percikan di sela elektrda bla-bla yang diislasi leh dielektrik udara dapat digunakan untuk mengukur amplitud (puncak) tegangan di

Lebih terperinci

Analisa dan Sintesa Bunyi Dawai Pada Gitar Semi-Akustik

Analisa dan Sintesa Bunyi Dawai Pada Gitar Semi-Akustik Analisa dan Sintesa Bunyi Dawai Pada Gitar Semi-Akustik Eko Rendra Saputra, Agus Purwanto, dan Sumarna Pusat Studi Getaran dan Bunyi, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa

Lebih terperinci

UJIAN MASUK UNIVERSITAS GADJAH MADA (UM UGM) Mata Pelajaran : Fisika Tanggal : 05 April 009 Kde Sal : 9 Daftar knstanta alam sebagai pelengkap sal-sal fisika. g = 0 ms - (kecuali diberitahukan lain) c

Lebih terperinci

Studi Pengaruh Penambahan Dual Dynamic Vibration Absorber (DDVA)-Dependent Terhadap Respon Getaran Translasi Dan Rotasi Pada Sistem Utama 2-DOF

Studi Pengaruh Penambahan Dual Dynamic Vibration Absorber (DDVA)-Dependent Terhadap Respon Getaran Translasi Dan Rotasi Pada Sistem Utama 2-DOF Studi Pengaruh Penambahan Dual Dynamic Vibration Absorber (DDVA)-Dependent Terhadap Respon Getaran Translasi Dan Rotasi Pada Sistem Utama 2-DOF Talifatim Machfuroh 1,*, Harus Laksana Guntur 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan momen inersia batang. 2. Mempelajari sifat sifat osilasi pada batang. 3. Mempelajari sistem osilasi. 4. Menentukan periode osilasi dengan panjang tali dan jarak antara

Lebih terperinci

Induktansi. Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009

Induktansi. Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009 Induktansi Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM http:/setiawan.synthasite.com ikhsan_s@ugm.ac.id 1 Outline Induktansi Diri Rangkaian RL Energi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang MahaEsa. Berkat rahmat dan karunia-nya, kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyadari masih

Lebih terperinci

Getaran osilasi teredam pada pendulum dengan magnet dan batang aluminium

Getaran osilasi teredam pada pendulum dengan magnet dan batang aluminium Getaran osilasi teredam pada pendulum dengan magnet dan batang aluminium Djoko Untoro Suwarno1,a) 1 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus

Lebih terperinci

KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparno Satira

KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparno Satira KETENTUAN AGUNG ( THE GOLDEN RULE ) Suparn Satira Suparn_satira@yah.cm 1 JENJANG / HIRARKI Falsafah Visi Idelgi / Dktrin Misi Aturan / Knsep Dasar Anggaran Dasar / ART Perumusan dinamika / Gejala Peraturan

Lebih terperinci

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi Catatan Kuliah FI111 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi Agus Suroso update: 4 November 17 Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-balik suatu benda melalui titik kesetimbangan. Gerak bolak-balik tersebut

Lebih terperinci

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1 VEKTOR 3/8/007 Fisika I 1 BAB I : VEKTOR Besaran vektor adalah besaran yang terdiri dari dua variabel, yaitu besar dan arah. Sebagai contoh dari besaran vektor adalah perpindahan. Sebuah besaran vektor

Lebih terperinci

MODUL 1 GEJALA TRANSIEN

MODUL 1 GEJALA TRANSIEN MODUL GEJALA TRANSIEN Pendahuluan. Deskripsi Singkat Bab ini akan membahas tentang kndisi awal kapasitr dan induktr sebagai elemen pasif penyimpan energi.. Manfaat Memahami gejala transien pada elemen

Lebih terperinci

SENSOR GETARAN DUA DIMENSI (2-D) BERBASIS KOIL DATAR UNTUK MENGUKUR FREKUENSI GETARAN GEMPA DI WILAYAH LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT

SENSOR GETARAN DUA DIMENSI (2-D) BERBASIS KOIL DATAR UNTUK MENGUKUR FREKUENSI GETARAN GEMPA DI WILAYAH LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT 24 SENSOR GETARAN DUA DIMENSI (2-D) BERBASIS KOIL DATAR UNTUK MENGUKUR FREKUENSI GETARAN GEMPA DI WILAYAH LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT Islahudin 1, M. Firman Ramadhan 2 1, 2 Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Detektor Medan Magnet Tiga-Sumbu

Detektor Medan Magnet Tiga-Sumbu Detektor Medan Magnet Tiga-Sumbu Octavianus P. Hulu, Agus Purwanto dan Sumarna Laboratorium Getaran dan Gelombang, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk sensor

Lebih terperinci

SENSOR GETARAN BERBASIS KOIL DATAR UNTUK MENGHITUNG FREKUENSI GETARAN BANDUL MATEMATIS

SENSOR GETARAN BERBASIS KOIL DATAR UNTUK MENGHITUNG FREKUENSI GETARAN BANDUL MATEMATIS KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika Vol. 1. no.1 (2015) hal. 19-28 SENSOR GETARAN BERBASIS KOIL DATAR UNTUK MENGHITUNG FREKUENSI GETARAN BANDUL MATEMATIS Islahudin, Zulkarnain 1) 1) Program Studi

Lebih terperinci

NEWTON S CRADLE (AYUNAN NEWTON)

NEWTON S CRADLE (AYUNAN NEWTON) Olimpiade Sain Nasinal 0007 Eksperimen Fisika Hal dari 5 NEWTON S CRADLE (AYUNAN NEWTON) Ayunan Newtn adalah salah satu permainan Fisika ppuler. Peralatan ayunan Newtn ini terdiri atas beberapa bla metal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM KENDALI

PENGANTAR SISTEM KENDALI 1 I PENGANTAR SISTEM KENDALI Deskripsi : Bab ini memberikan gambaran secara umum mengenai sistem kendali, definisi-definisi, pengertian sistem kendali lingkar tertutup dan sistem kendali lingkar terbuka,

Lebih terperinci

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana MODUL PERKULIAHAN OSILASI Bagian- Fakultas Program Studi atap Muka Kode MK Disusun Oleh eknik eknik Elektro 3 MK4008, S. M Abstract Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik

Lebih terperinci

Doc Name: SIMAKUI2010FIS999 Doc. Version :

Doc Name: SIMAKUI2010FIS999 Doc. Version : SIMAK UI 2010 FISIKA Kode Soal Doc Name: SIMAKUI2010FIS999 Doc. Version : 2012-12 halaman 1 01. Sebuah bola pejal dan sebuah silinder pejal memiliki jari-jari (R) dan massa (m) yang sama. Jika keduanya

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektromekanik

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektromekanik Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Model Matematik Sistem Elektromekanik Elektro Plunger Motor DC 2 Pada bagian ini akan dibahas mengenai pembuatan model matematika dari sistem elektromekanika

Lebih terperinci

Pemutaran Bidang Getar Gelombang Elektromagnetik

Pemutaran Bidang Getar Gelombang Elektromagnetik Pemutaran Bidang Getar Gelombang Elektromagnetik Alwi Rofi i Shidiq dan Agus Purwanto Pusat Studi Getaran dan Bunyi, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY ABSTRAK Gelombang elektromagnetik terjadi karena bergetarnya

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS SENSOR DAN AKTUATOR Linear Variable Differential Transformers (LVDT)

LAPORAN TUGAS SENSOR DAN AKTUATOR Linear Variable Differential Transformers (LVDT) LAPORAN TUGAS SENSOR DAN AKTUATOR Linear Variable Differential Transformers (LVDT) ANGGOTA: 1. DIEGO SENNA GERDIYOKO [12/330248/TK/39430] 2. MUHAMMAD LUTHFY K [12/333842/TK/40184] 3. WADID MUJTABA FILLAH

Lebih terperinci

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK Jones Victor Tuapetel 1), Diyan Poerwoko 2) 1, 2) Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia E-mail: jvictor_tuapetel@yahoo.com,

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Induksi Elektromagnetik 1 / 21 Materi 1

Lebih terperinci

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013 Soal-Jawab Fisika Teori OSN 0 andung, 4 September 0. (7 poin) Dua manik-manik masing-masing bermassa m dan dianggap benda titik terletak di atas lingkaran kawat licin bermassa M dan berjari-jari. Kawat

Lebih terperinci

PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS SECARA SEDERHANA BERBASIS KOMPUTER

PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS SECARA SEDERHANA BERBASIS KOMPUTER 210 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 210-214 PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS SECARA SEDERHANA BERBASIS KOMPUTER Ign Edi Santosa Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam) Kumpulan Soal Fisika Dasar II Universitas Pertamina (16-04-2017, 2 jam) Materi Hukum Biot-Savart Hukum Ampere GGL imbas Rangkaian AC 16-04-2017 Tutorial FiDas II [Agus Suroso] 2 Hukum Biot-Savart Hukum

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK Firmansyah, Harmadi Program Sarjana FMIPA Universitas Andalas Departemen Fisika, FMIPA Universitas Andalas, Padang 25163 e-mail:

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 138

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 138 JURNL TEKNIK ITS Vl. 6, N. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 138 nalisis Perbandingan Respn Dinamis dari Kendaraan yang Menggunakan Sistem Hidrlik dengan Kendaraan yang Menggunakan Sistem Mdifikasi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI P = 1 Analisis dan Perancangan Sistem

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN DAN GELOMBANG 1/19 Kuliah Fisika Dasar Teknik Sipil 2007 GETARAN DAN GELOMBANG Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id GETARAN Getaran adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

Talifatim Machfuroh 4

Talifatim Machfuroh 4 PENGARUH PENAMBAHAN DUAL DYNAMIC VIBRATION ABSORBER (DDVA)- DEPENDENT DALAM PEREDAMAN GETARAN PADA SISTEM UTAMA 2-DOF Talifatim Machfuroh 4 Abstrak: Suatu sistem yang beroperasi dapat mengalami getaran

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-313

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-313 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (217) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F-313 Studi Eksperimen Respon Reduksi Getaran Translasi dan Rotasi pada Sistem Utama dan Energy Density Mekanisme Cantilever Piezoelectric

Lebih terperinci

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

menganalisis suatu gerak periodik tertentu Gerak Harmonik Sederhana GETARAN Gerak harmonik sederhana Gerak periodik adalah gerak berulang/berosilasi melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap. Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerak

Lebih terperinci

LVDT (Linear Variable Differensial Transformer)

LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT (Linear Variable Differensial Transformer) LVDT merupakan sebuah transformator yang memiliki satu kumparan primer dan dua kumparan sekunder. Ketiga buah kumparan tadi, diletakkan simetris pada sebuah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK

PERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK PERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK (The Design of Control System of Acoustic Vibration Frequency Based on Fiber Optic Sensor) Harmadi 1 *, Firmansyah 2, Wildian

Lebih terperinci

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA GELOMBAG : Gerak Harmonik Sederhana M. Ishaq Pendahuluan Gerak harmonik adalah sebuah kajian yang penting terutama jika anda bergelut dalam bidang teknik, elektronika, geofisika dan lain-lain. Banyak gejala

Lebih terperinci

Interferensi Cahaya. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

Interferensi Cahaya. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Interferensi Cahaya Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Interferensi Cahaya 1 / 39 Contoh gejala interferensi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN UNIT KONTROL BERESOLUSI 12 Bit ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN

RANCANG BANGUN UNIT KONTROL BERESOLUSI 12 Bit ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN RANCANG BANGUN UNIT KONTROL BERESOLUSI 12 Bit ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN Oleh: GRANDIS ABAS SANIRTA ( 2108 100 517 ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr.Ing. I Made Londen Batan, M.Eng PEMBAHASAN LATAR BELAKANG PERUMUSAN

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) Pemodelan dan Analisa Energi Listrik Yang Dihasilkan Mekanisme Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Air (PLTG-AIR) Tipe Pelampung Silinder Dengan Cantilever Piezoelectric Sherly Octavia Saraswati dan Wiwiek

Lebih terperinci

PERANCANGAN DYNAMIC ABSORBER SEBAGAI KONTROL VIBRASI PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GETARAN BAWAH TANAH. Oleh. Endah Retnoningtyas

PERANCANGAN DYNAMIC ABSORBER SEBAGAI KONTROL VIBRASI PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GETARAN BAWAH TANAH. Oleh. Endah Retnoningtyas PERANCANGAN DYNAMIC ABSORBER SEBAGAI KONTROL VIBRASI PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GETARAN BAWAH TANAH Oleh Endah Retnoningtyas 2407100604 Latar Belakang Struktur struktur umumnya sangat fleksibel sehingga

Lebih terperinci

UM UGM 2017 Fisika. Soal

UM UGM 2017 Fisika. Soal UM UGM 07 Fisika Soal Doc. Name: UMUGM07FIS999 Version: 07- Halaman 0. Pada planet A yang berbentuk bola dibuat terowongan lurus dari permukaan planet A yang menembus pusat planet dan berujung di permukaan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas 11 FISIKA Gerak Harmonis - Soal Doc Name: K1AR11FIS0401 Version : 014-09 halaman 1 01. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran (A) selalu sebanding dengan simpangannya tidak bergantung

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI DAN BERAT BADAN BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI DAN BERAT BADAN BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI DAN BERAT BADAN BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR Nurul Fajri, Wildian Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis,

Lebih terperinci

7. GELOMBANG. (a) (b) v

7. GELOMBANG. (a) (b) v 7. GELOMBANG 7.1 Pengantar Situasi fisis yang ditimbulkan pada suatu titik menjalar dalam medium kemudian dapat dirasakan pada bagian lain, merupakan prses gerakan gelmbang. Beberapa cnth sehari-hari mengenai

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELECTRIC

STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELECTRIC STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELECTRIC Alain irjik Program Sarjana Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) B-270

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) B-270 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-270 Studi Karakteristik Reduksi Getaran Translasi Dan Rotasi Sistem Utama dan Energi Listrik yang Dihasilkan oleh Mekanisme Cantilever

Lebih terperinci

BAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE)

BAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE) BAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE) KOMPETENSI Kemampuan untuk menjelaskan pengertian tentang state space, menentukan nisbah alih hubungannya dengan persamaan ruang keadaan dan Mengembangkan analisis

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA K Revisi Antiremed Kelas 0 FISIKA Getaran Harmonis - Soal Doc Name: RKAR0FIS00 Version : 06-0 halaman 0. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran (A) selalu sebanding dengan simpangannya tidak bergantung

Lebih terperinci

KONTRAK PEMBELAJARAN EKONOMI TEKNIK

KONTRAK PEMBELAJARAN EKONOMI TEKNIK KONTRAK PEMBELAJARAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN EKONOMI TEKNIK Prf. Dr. Rni Kastaman, Ir., M.T. Dr. Dwi Purnm, S.T.P., M.T. n Eknmi Teknik n Dr Dwi Purnm, STP.,MT. n dwighy@gmail.cm n @dwiindrapurnm

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA ALAT UKUR GAYA, TORSI, DAN DAYA

PRINSIP KERJA ALAT UKUR GAYA, TORSI, DAN DAYA PRINSIP KERJA ALAT UKUR GAYA, TORSI, DAN DAYA 1. ALAT UKUR GAYA Alat ukur gaya yang paling sederhana dan dapat mengukur secara langsung adalah dinamometer. Dalam laboratorium fisika, nama lain dari dinamometer

Lebih terperinci

Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan

Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan Fitriana Ariesta Dewi dan Ir. Yerri Susatio, MT Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

Bilangan Kompleks dan Fasor

Bilangan Kompleks dan Fasor Bilangan Kmpleks dan Fasr leh: Sudaryatn Sudirham. Bilangan Kmpleks.. Definisi Dalam buku Erwin Kreyszig kita baca definisi bilangan bilangan kmpleks sebagai berikut [] Bilangan kmpleks z ialah suatu pasangan

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Induksi Elektromagnetik 1 / 23 Materi 1

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Medan Magnet - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0301 Version: 2016-10 halaman 1 01. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh: (1) muatan listrik yang bergerak (2) konduktor

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : FISIKA

Mata Pelajaran : FISIKA Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/ Program : XII IPA Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)! 1. Hasil pengukuran tebal meja menggunakan

Lebih terperinci

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai JURNAL TEKNIK POMITS Vol, No, () -6 Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai Anas Khoir, Yerri Susatio, Ridho Hantoro Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah. 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping.

Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah. 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping. Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah Bagian A 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping. a. Berapakah panjang gelombang? b. Berapakah amplitudo

Lebih terperinci

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Pertemuan GEARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (5B0809), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 06 Beberapa parameter yang menentukan karaktersitik getaran: Amplitudo

Lebih terperinci

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas OSILASI Osilasi Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya. Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat periodik, yaitu berulang-ulang.

Lebih terperinci

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN OSILASI SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mengenal persamaan matematik osilasi harmonik sederhana. Mahasiswa mampu mencari besaranbesaran osilasi antara lain amplitudo, frekuensi, fasa awal. Syarat Kelulusan

Lebih terperinci

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK

05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 5.1 Pendahuluan Gerak d Arsonval akan memberi respons terhadap nilai rata-rata atau searah (dc) melalui kumparan putar. Jika kumparan tersebut

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Dinamika Newton

Xpedia Fisika. Dinamika Newton Xpedia isika Dinamika Newtn Dc. Name: XPIS0118 Dc. Versin : 2014-01 halaman 1 01. Sebuah balk yang massanya 6 kg bergerak dengan percepatan 4 m/det 2. (A) Berapakah besar gaya resultan yang bekerja pada

Lebih terperinci

SIMAK UI 2017 Fisika. Soal SIMAK UI Fisika

SIMAK UI 2017 Fisika. Soal SIMAK UI Fisika SIMAK UI 17 Fisika Soal SIMAK UI 17 - Fisika Doc. Name: SIMAKUI17FIS999 Version: 18- Halaman 1 1. Sebuah palu dengan massa kg digunakan untuk memukul paku yang memiliki luas permukaan,1 m. Ketika palu

Lebih terperinci

COMPONENT VARIANTION PREDICTION)

COMPONENT VARIANTION PREDICTION) Pengujian Mdel Variasi Harian Kmpnen... (Habirun PENGUJIAN MODEL PREDIKSI VARIASI HARIAN KOMPONEN GEOMAGNET (THE EXAMINATION OF THE DAILY GEOMAGNETIC COMPONENT VARIANTION PREDICTION Habirun Peneliti Pusat

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Gelombang Mekanik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0198 Version: 2012-09 halaman 1 01. t = 0.4s Panjang gelombang dari gambar di atas adalah. (A) 0,5 m (B) 1,0 m (C) 2,0 m (D)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring dengan berjalannya waktu, manusia terus berpikir dan berusaha untuk membuat suatu alat bantu yang

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH FREKUENSI DAN AMPLITUDO GETARAN PADA MATERIAL MULTILAYER PIEZOELECTRIC TERHADAP ENERGI YANG DIBANGKITKAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH FREKUENSI DAN AMPLITUDO GETARAN PADA MATERIAL MULTILAYER PIEZOELECTRIC TERHADAP ENERGI YANG DIBANGKITKAN STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH FREKUENSI DAN AMPLITUDO GETARAN PADA MATERIAL MULTILAYER PIEZOELECTRIC TERHADAP ENERGI YANG DIBANGKITKAN Bagus D. Anugrah Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR LAMPIRAN TUGAS Mata Kuliah Progran Studi Dosen Pengasuh : Fisika Dasar : Teknik Komputer (TK) : Fandi Susanto, S. Si Tugas ke Pertemuan Kompetensi Dasar / Indikator Soal Tugas 1 1-6 1. Menggunakan konsep

Lebih terperinci

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Gelombang EM 1 / 29 Materi 1 Persamaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi medan eksitasi terhadap

Lebih terperinci